3. • Manuver Epley adalah yang paling sering digunakan pada kanal vertikal.
• Pasien diminta untuk menolehkan kepala ke sisi yang sakit sebesar 45° lalu pasien
berbaring dengan kepala tergantung dan dipertahankan 1-2 menit.
• Lalu kepala ditolehkan 90° ke sisi sebaliknya, dan posisi supinasi berubah menjadi
lateral dekubitus dan dipertahan 30- 60 detik.
• Setelah itu pasien mengistirahatkan dagu pada pundaknya dan kembali ke posisi
duduk secara perlahan.
Manuver Epley
6. • Manuver ini diindikasikan untuk pengobatan cupulolithiasis kanan posterior.
• Jika kanal posterior terkena, pasien diminta duduk tegak, lalu kepala dimiringkan 45°
ke sisi yang sehat, lalu secara cepat bergerak ke posisi berbaring dan dipertahankan
selama 1-3 menit.
• Ada nistagmus dan vertigo dapat diobservasi.
• Setelah itu pasien pindah ke posisi berbaring di sisi yang berlawanan tanpa kembali
ke posisi duduk lagi.
Manuver Semont
9. • Manuver ini dapat digunakan pada pengobatan BPPV tipe kanal lateral.
• Pasien berguling 360° yang dimulai dari posisi supinasi lalu pasien menolehkan
kepala 90° ke sisi yang sehat, diikuti dengan membalikkan tubuh ke posisi lateral
dekubitus.
• Lalu kepala menoleh ke bawah dan tubuh mengikuti ke posisi ventral dekubitus.
• Pasien kemudian menoleh lagi 90° dan tubuh kembali ke posisi lateral dekubitus lalu
kembali ke posisi supinasi.
• Masing-masing gerakan dipertahankan selama 15 detik untuk migrasi lambat dari
partikel-partikel sebagai respon terhadap gravitasi
Manuver Lempert
12. • Position, manuver ini digunakan pada BPPV tipe kanal lateral.
• Tujuannya adalah untuk mempertahankan kekuatan dari posisi lateral dekubitus pada
sisi telinga yang sakit dan dipertahankan selama 12 jam.
Forced Prolonged Position
15. • Manuver ini dikembangkan sebagai latihan untuk di rumah dan dapat dilakukan
sendiri oleh pasien sebagai terapi tambahan pada pasien yang tetap simptomatik
setelah manuver Epley atau Semont.
• Latihan ini juga dapat membantu pasien menerapkan beberapa posisi sehingga
dapat menjadi kebiasaan
• Brandt daroff manuver merupakan upaya disensitisasi reseptor semisirkularis.
• Kontraindikasi untuk diberikan manuver diantaranya : obesitas, adanya keterbatasan
pada Range Of Motion pada cervical, gangguan Liver dan Stenosis Carotis
Brandt-Daroff exercise
16. Langkah-langkah:
1) Pasien duduk tegak ditepi tempat tidur dengan tungkai tergantung.
2) Tutup kedua mata.
3) Baringkan tubuh dengan cepat ke salah satu sisi tubuh, tahan selama 30 detik.
4) Duduk tegak kembali selama 30 detik
5) Baringkan tubuh dengan cara yang sama ke sisi yang lain, tahan selama 30 detik.
6) Duduk tegak kembali
Latihan ini dilakukan berulang (3 x sehari) dan masing-masing dikerjakan 10 menit
lamanya
Brandt-Daroff exercise
17. Efek Latihan Brandt daroff:
1) Latihan Brandt daroff merupakan salah satu latihan fisik yang bertujuan untuk
melepaskan otokonia yang menempel pada kupula dan habituasi pada sistem vestibuler
sentral sehingga timbul kompensasi. Jika 19 otokonia yang terlepas dan keluar dari
kanalis semisirkularis, maka risiko munculnya gejala - gejala vertigo akan berkurang
(mual, muntah, gangguan keseimbangan, dan jatuh).
2) Latihan brandt daroff dalam waktu yang lama dapat memberikan efek pada fungsi
vestibular
Brandt-Daroff exercise
18. Efek Latihan Brandt daroff:
3) Latihan brandt daroff akan meningkatkan efek adaptasi dan habituasi sistem
vestibular, dan pengulangan yang lebih sering pada latihan brandt daroff berpengaruh
dalam proses adaptasi pada tingkat integrasi sensorik sehingga akan melancarkan aliran
darah ke otak yang dapat memperbaiki tiga sistem sensori yaitu sistem penglihatan
(visual), sistem keseimbangan telinga dalam (vestibular) dan sistem sensori umum yang
meliputi sensor gerak, tekanan dan posisi.
Brandt-Daroff exercise
21. • Tes Dix–Hallpike atau tes Nylen–Barany adalah sebuah gerakan diagnosis yang
digunakan untuk mengidentifikasi vertigo posisional paroksismal benigna (BPPV).
• Prosedur test adalah sebagai berikut:
1) Dari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita dibaring-kan ke belakang
dengan cepat, sehingga kepalanya meng-gantung 45º di bawah garis horisonta
2) Kemudian kepalanya dimiringkan 45º ke kanan lalu ke kiri.
3) Perhatikan saat timbul dan hilangnya vertigo dan nistagmus, dengan uji ini
dapat dibedakan apakah lesinya perifer atau sentral.
Dix-Hallpike manoeuvre
22. • Perifer (benign positional vertigo) : vertigo dan nistagmus timbul setelah periode
laten 2-10 detik, hilang dalam waktu kurang dari 1 menit, akan berkurang atau
menghilang bila tes diulang-ulang beberapa kali (fatigue).
• Sentral : tidak ada periode laten, nistagmus dan vertigo ber-langsung lebih dari 1
menit, bila diulang-ulang reaksi tetap seperti semula (non-fatigue)
Dix-Hallpike manoeuvre
25. • Pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis gangguan keseimbangan
• (exhalasi dengan mulut dan hidung ditutup untuk meningkat tekanan melawan tuba
eusthacius dan telinga dalam) dapat menyebabkan vertigo pada pasien dengan
fistula perilimfatik atau dehiscence kanalis semisirkularis anterior.
• Namun nilai diagnostic berdasarkan klinis ini masih terbatas.
Valsava manoeuvre
27. • Manuver Toynbee adalah tindakan untuk menyamakan telinga tengah agar sesuai
dengan tekanan di sekitarnya.
• Untuk melakukan manuver Toynbee, cubit hidung dan tutup mulut, lalu coba telan.
• Memiliki seteguk air dapat membuatnya sedikit lebih mudah.
Toynbee manoeuvre
31. • Dalam metode Yacovino dkk., pasien pertama-tama dibantu dari posisi duduk ke
posisi terlentang dengan kepala diluruskan ke belakang sebesar 30°.
• Posisi ini dipertahankan saat kepala mereka ditekuk ke depan 45°.
• Akhirnya, pasien dikembalikan ke posisi duduk.
Deep Head Hanging Maneuver
35. Daftar Pustaka
• Bashiruddin J. Vertigo posisi paroksismal jinak. Dalam: Arsyad E, Iskandar N, editor. Telinga,
hidung tenggorok kepala dan leher. Edisi Ke-6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008. hlm. 104-
9.
• Johnson J, Lalwani AK. Vestibular disorders. Dalam: Lalwani AK, editor. Current diagnosis
and treatment in otolaryngology head and neck surgery. New York: Mc Graw Hill
Companies; 2004. hlm. 761-5.
• Li JC, Epley J. Benign paroxysmal positional vertigo [internet]. New York: Medscape; 2016
[diperbarui 6 mei 2016, diakses tanggal 23 September 2021]. Tersedia dari:
http://emedicine.medscape.com/article/8 84261-overview.