SlideShare a Scribd company logo
DOSIS STERIL
MEMBENTUK
tepat. Ayu Shabrina, M. Peternakan
Departemen Farmasi dan Teknologi.
Universitas Wahid Hasyim
shabrina@unwahas.ac.id
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com
SELAMAT DATANG
Anda telah melakukannya dengan baik
2
“
Perkenalan
Formulasi Parenteral
Produksi dan Kontrol Kualitas Parenteral
Produksi dan Kontrol Kualitas Obat Mata
Produksi dan Kontrol Kualitas Aerosol
Produksi dan Kontrol Kualitas Semprotan Hidung dan Tetes Telinga
3
“ Sterilisasi
Pemurnian Air
Sistem Penutupan Kontainer
Studi kasus
4
1.
PERKENALAN
Mari kita mulai dengan kumpulan slide pertama
PARENTRALS
▪ Parenteral adalah komponen steril yang dikendalikan ke dalam tubuh
dengan kursus selain kursus oral yang meliputi infus, campuran dan
implantasi
ATAU
PRODUK PARENTRAL
▪ Item parenteral dianggap sebagai pengaturan steril, suspensi atau
emulsi yang diberikan oleh infus hipodermik baik dalam struktur di
mana mereka disediakan atau setelah perluasan spesialis larut atau
suspensi yang tepat.
Saya
6
UMUM
PERSYARATAN UNTUK
PARENTRAL
BENTUK DOSIS
7
• Harus steril.
• Harus bebas dari Pyrogen dan mikroorganisme praktis
• Harus isotonik dengan plasma darah.
• Gravitasi eksplisitnya harus seperti plasma darah.
• Harus memiliki pH seperti plasma darah.
• Itu harus tidak berbahaya, tidak mengganggu tubuh.
• Harus bebas dari kontaminan fisik dan majemuk.
• Harus bebas dari residu dan partikel tanah.
• Itu harus majemuk yang bersifat laten.
8
RUTE PARENTERAL
▪ 1 Intradermal
▪ 2. Subkutan
▪ 3. Intramuskular
▪ 4. Intravena
▪ 5. Intra-arteri
▪ 6. Intrakardiak
▪ 7. Intratekal
▪ 8. Peridural
▪ 9. Intraartikular
▪ 10. Intraserebral.
9
Infus intradermal (Intrakutan).
▪ Kulit lengan bawah kiri biasanya
dipilih untuk pemberian infus.
▪ Porsi biasa adalah sekitar 0,1ml hingga 0,2ml
pengaturan yang diinfuskan oleh ini
kursus.
▪ Kursus ini digunakan untuk alasan
analitik dan menguji keefektifan
injeksi.
10
Subkutan
▪ Obat penenang diinfuskan di bawah kulit, ke dalam jaringan subkutan.
▪ Lengan atas umumnya dipilih untuk pemberian infus.
▪ Porsi biasa sekitar 1,0ml atau kurang diinfuskan oleh kursus ini.
▪ Ini adalah kursus yang paling menguntungkan bagi pasien dan spesialis.
11
Infus intramuskular
• Obat-obatan diinfuskan secara mendalam ke dalam jaringan otot.
• Otot bahu, paha umumnya dipilih untuk
pemberian infus.
• Porsi biasa sekitar 2ml diinfuskan oleh kursus ini tetapi
tidak boleh melebihi 4,0ml di satu tempat.
• Jika obat dalam pengaturan cairan (air),
konsumsi cepat.
12
Infus intravena
▪ Infus obat langsung ke pembuluh darah pasien,
menghasilkan awal aktivitas tercepat.
▪ Susunan suspensi dan apik tidak bisa diatur oleh jalur
ini.
▪ Vena esensial tengah yang dekat dengan permukaan depan
siku umumnya dipilih, karena mudah ditemukan dan
berhubungan dengan vena lengan yang signifikan.
▪ Pengaturan LVP dari 1 ml sampai 500ml atau lebih dari
yang dapat diatur dengan jalur intravena umumnya disebut
cairan intravena.
▪ Kursus IV biasanya digunakan untuk alasan berikut.
13
Pekerjaan
Untuk menyampaikan obat-obatan,
Untuk transfusi darah.
Untuk penggantian Cairan untuk mengatasi, misalnya, kurangnya hidrasi.
Digunakan untuk kemoterapi.
Untuk menyampaikan pengganti Darah.
Ke kanan karakteristik elektrolit tidak teratur
14
Infus intrakardiak:
▪ a) Infus langsung diinfuskan ke dalam otot jantung atau
ventrikel dalam keadaan darurat saja; misalnya sebagai
menyegarkan setelah gagal jantung.
Infus intratekal:
▪ a) Injeksi secara sah diinfuskan ke dalam ruang
subarknoid yang meliputi tali tulang belakang.
▪ b) Kursus ini digunakan untuk memberikan anestesi spinal.
15
Infus intracisternal:
▪ a) Ini diberikan di tengah vertebra serviks pertama dan kedua.
▪ b) Kursus ini digunakan untuk menarik kembali CSF karena alasan simtomatik.
Infus peridural:
▪ a) Ini diberikan di tengah duramater dan bagian dalam vertebra.
▪ b) Kursus ini dalam beberapa kasus digunakan untuk memberikan anestesi spinal pada kasus
tulang belakang.
Infus intraartikular:
▪ a) Injeksi diberikan ke dalam cairan yang melumasi penutup
artikulasi tulang pada sendi.
Infus intraserebral:Infus ini diserahkan ke otak
16
LANJUT.
Kriteria LVP SVP
Penggunaan Sebagai tindakan suportif
atau nutrisi
Tujuan Diagnostik atau
Terapi
Satuan dosis Tunggal atau banyak Tunggal Tunggal atau banyak Tunggal
Rute/ Alam Mereka umumnya
Cairan IV
Mereka dapat disuntikkan.
18
Jenis
Solusi atau
emulsi
Steril
penangguhan
Transfusi
cairan
Padatan steril
19
• Obat-obatan atau bahan-bahan yang tidak
stabil dalam susunan cair diatur dan disediakan
sebagai pembersih kering yang kuat yang
diuraikan dalam larutan yang sesuai sebelum
penyusunannya. Misalnya infus natrium Benzil
penisilin G.
Steril
padatan
Solusi
atau
emulsi
• Ini sering disebut infus. Pengaturan
parenteral dalam struktur ini mungkin
disediakan dalam porsi tunggal
kompartemen atau pemegang multidosis.
Volumenya bergeser dari 0,5 menjadi satu liter.
Misalnya atropin sulfat, infus dekstrosa.
20
• Ini adalah suspensi obat steril dalam
larutan yang wajar yang dikendalikan
oleh kursus IM. Misalnya suspensi
turunan asam asetat hidrokortison steril
dan steril
suspensi kloramfenikol.
Steril
penangguhan
• Ini adalah pengaturan parenteral yang
dikelola oleh kursus IV. Mereka
biasanya digunakan untuk makanan dan untuk
menjaga keseimbangan elektrolit
misalnya pengaturan dering, dekstrosa
infus, infus natrium klorida
Transfusi
cairan
21
Produk steril
Aerosol dan
Semprotan Hidung
Parenteral Optalmik Obat tetes telinga
22
TERIMA KASIH!
Anda dapat menemukan saya di forum e-learning
atau shabrina@unwahas.ac.id
23

More Related Content

Similar to Steril dose medication

Cara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obatCara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obat
Mustika Intan II
 
Cara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obatCara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obat
Mustika Intan II
 
Cara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obatCara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obat
Mustika Intan II
 
Vdocuments.mx 6 rjp-revisi
Vdocuments.mx 6 rjp-revisiVdocuments.mx 6 rjp-revisi
Vdocuments.mx 6 rjp-revisi
Dr. Irianto Rsia
 
Manuver Keseimbangan.pptx
Manuver Keseimbangan.pptxManuver Keseimbangan.pptx
Manuver Keseimbangan.pptx
RepublikCintaB10
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatPrinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obat
STIKES GRAHA MEDIKA
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
Aprillia Indah Fajarwati
 
Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
Operator Warnet Vast Raha
 
Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
Operator Warnet Vast Raha
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
Sulistia Rini
 
Bab 4 proses penilaian kecederaan sukan
Bab 4  proses penilaian kecederaan sukanBab 4  proses penilaian kecederaan sukan
Bab 4 proses penilaian kecederaan sukankhairul azlan taib
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
Imas Nufazah
 
32244817 latar-belakang-obat-111111111
32244817 latar-belakang-obat-11111111132244817 latar-belakang-obat-111111111
32244817 latar-belakang-obat-111111111
Operator Warnet Vast Raha
 
32244817 latar-belakang-obat-111111111
32244817 latar-belakang-obat-11111111132244817 latar-belakang-obat-111111111
32244817 latar-belakang-obat-111111111
Septian Muna Barakati
 
Nota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasNota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasBritney Sim
 

Similar to Steril dose medication (20)

Cara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obatCara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obat
 
Cara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obatCara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obat
 
Cara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obatCara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obat
 
Cara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obatCara cara pemberian-obat
Cara cara pemberian-obat
 
Vdocuments.mx 6 rjp-revisi
Vdocuments.mx 6 rjp-revisiVdocuments.mx 6 rjp-revisi
Vdocuments.mx 6 rjp-revisi
 
Manuver Keseimbangan.pptx
Manuver Keseimbangan.pptxManuver Keseimbangan.pptx
Manuver Keseimbangan.pptx
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatPrinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obat
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
 
Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Bab 4 proses penilaian kecederaan sukan
Bab 4  proses penilaian kecederaan sukanBab 4  proses penilaian kecederaan sukan
Bab 4 proses penilaian kecederaan sukan
 
La rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutanLa rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutan
 
askep intususepsi
askep intususepsiaskep intususepsi
askep intususepsi
 
Pengsan
PengsanPengsan
Pengsan
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
 
32244817 latar-belakang-obat-111111111
32244817 latar-belakang-obat-11111111132244817 latar-belakang-obat-111111111
32244817 latar-belakang-obat-111111111
 
32244817 latar-belakang-obat-111111111
32244817 latar-belakang-obat-11111111132244817 latar-belakang-obat-111111111
32244817 latar-belakang-obat-111111111
 
Nota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemasNota pertolongan cemas
Nota pertolongan cemas
 

Recently uploaded

Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 

Recently uploaded (17)

Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 

Steril dose medication

  • 1. DOSIS STERIL MEMBENTUK tepat. Ayu Shabrina, M. Peternakan Departemen Farmasi dan Teknologi. Universitas Wahid Hasyim shabrina@unwahas.ac.id Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com
  • 2. SELAMAT DATANG Anda telah melakukannya dengan baik 2
  • 3. “ Perkenalan Formulasi Parenteral Produksi dan Kontrol Kualitas Parenteral Produksi dan Kontrol Kualitas Obat Mata Produksi dan Kontrol Kualitas Aerosol Produksi dan Kontrol Kualitas Semprotan Hidung dan Tetes Telinga 3
  • 4. “ Sterilisasi Pemurnian Air Sistem Penutupan Kontainer Studi kasus 4
  • 5. 1. PERKENALAN Mari kita mulai dengan kumpulan slide pertama
  • 6. PARENTRALS ▪ Parenteral adalah komponen steril yang dikendalikan ke dalam tubuh dengan kursus selain kursus oral yang meliputi infus, campuran dan implantasi ATAU PRODUK PARENTRAL ▪ Item parenteral dianggap sebagai pengaturan steril, suspensi atau emulsi yang diberikan oleh infus hipodermik baik dalam struktur di mana mereka disediakan atau setelah perluasan spesialis larut atau suspensi yang tepat. Saya 6
  • 8. • Harus steril. • Harus bebas dari Pyrogen dan mikroorganisme praktis • Harus isotonik dengan plasma darah. • Gravitasi eksplisitnya harus seperti plasma darah. • Harus memiliki pH seperti plasma darah. • Itu harus tidak berbahaya, tidak mengganggu tubuh. • Harus bebas dari kontaminan fisik dan majemuk. • Harus bebas dari residu dan partikel tanah. • Itu harus majemuk yang bersifat laten. 8
  • 9. RUTE PARENTERAL ▪ 1 Intradermal ▪ 2. Subkutan ▪ 3. Intramuskular ▪ 4. Intravena ▪ 5. Intra-arteri ▪ 6. Intrakardiak ▪ 7. Intratekal ▪ 8. Peridural ▪ 9. Intraartikular ▪ 10. Intraserebral. 9
  • 10. Infus intradermal (Intrakutan). ▪ Kulit lengan bawah kiri biasanya dipilih untuk pemberian infus. ▪ Porsi biasa adalah sekitar 0,1ml hingga 0,2ml pengaturan yang diinfuskan oleh ini kursus. ▪ Kursus ini digunakan untuk alasan analitik dan menguji keefektifan injeksi. 10
  • 11. Subkutan ▪ Obat penenang diinfuskan di bawah kulit, ke dalam jaringan subkutan. ▪ Lengan atas umumnya dipilih untuk pemberian infus. ▪ Porsi biasa sekitar 1,0ml atau kurang diinfuskan oleh kursus ini. ▪ Ini adalah kursus yang paling menguntungkan bagi pasien dan spesialis. 11
  • 12. Infus intramuskular • Obat-obatan diinfuskan secara mendalam ke dalam jaringan otot. • Otot bahu, paha umumnya dipilih untuk pemberian infus. • Porsi biasa sekitar 2ml diinfuskan oleh kursus ini tetapi tidak boleh melebihi 4,0ml di satu tempat. • Jika obat dalam pengaturan cairan (air), konsumsi cepat. 12
  • 13. Infus intravena ▪ Infus obat langsung ke pembuluh darah pasien, menghasilkan awal aktivitas tercepat. ▪ Susunan suspensi dan apik tidak bisa diatur oleh jalur ini. ▪ Vena esensial tengah yang dekat dengan permukaan depan siku umumnya dipilih, karena mudah ditemukan dan berhubungan dengan vena lengan yang signifikan. ▪ Pengaturan LVP dari 1 ml sampai 500ml atau lebih dari yang dapat diatur dengan jalur intravena umumnya disebut cairan intravena. ▪ Kursus IV biasanya digunakan untuk alasan berikut. 13
  • 14. Pekerjaan Untuk menyampaikan obat-obatan, Untuk transfusi darah. Untuk penggantian Cairan untuk mengatasi, misalnya, kurangnya hidrasi. Digunakan untuk kemoterapi. Untuk menyampaikan pengganti Darah. Ke kanan karakteristik elektrolit tidak teratur 14
  • 15. Infus intrakardiak: ▪ a) Infus langsung diinfuskan ke dalam otot jantung atau ventrikel dalam keadaan darurat saja; misalnya sebagai menyegarkan setelah gagal jantung. Infus intratekal: ▪ a) Injeksi secara sah diinfuskan ke dalam ruang subarknoid yang meliputi tali tulang belakang. ▪ b) Kursus ini digunakan untuk memberikan anestesi spinal. 15
  • 16. Infus intracisternal: ▪ a) Ini diberikan di tengah vertebra serviks pertama dan kedua. ▪ b) Kursus ini digunakan untuk menarik kembali CSF karena alasan simtomatik. Infus peridural: ▪ a) Ini diberikan di tengah duramater dan bagian dalam vertebra. ▪ b) Kursus ini dalam beberapa kasus digunakan untuk memberikan anestesi spinal pada kasus tulang belakang. Infus intraartikular: ▪ a) Injeksi diberikan ke dalam cairan yang melumasi penutup artikulasi tulang pada sendi. Infus intraserebral:Infus ini diserahkan ke otak 16
  • 17.
  • 18. LANJUT. Kriteria LVP SVP Penggunaan Sebagai tindakan suportif atau nutrisi Tujuan Diagnostik atau Terapi Satuan dosis Tunggal atau banyak Tunggal Tunggal atau banyak Tunggal Rute/ Alam Mereka umumnya Cairan IV Mereka dapat disuntikkan. 18
  • 20. • Obat-obatan atau bahan-bahan yang tidak stabil dalam susunan cair diatur dan disediakan sebagai pembersih kering yang kuat yang diuraikan dalam larutan yang sesuai sebelum penyusunannya. Misalnya infus natrium Benzil penisilin G. Steril padatan Solusi atau emulsi • Ini sering disebut infus. Pengaturan parenteral dalam struktur ini mungkin disediakan dalam porsi tunggal kompartemen atau pemegang multidosis. Volumenya bergeser dari 0,5 menjadi satu liter. Misalnya atropin sulfat, infus dekstrosa. 20
  • 21. • Ini adalah suspensi obat steril dalam larutan yang wajar yang dikendalikan oleh kursus IM. Misalnya suspensi turunan asam asetat hidrokortison steril dan steril suspensi kloramfenikol. Steril penangguhan • Ini adalah pengaturan parenteral yang dikelola oleh kursus IV. Mereka biasanya digunakan untuk makanan dan untuk menjaga keseimbangan elektrolit misalnya pengaturan dering, dekstrosa infus, infus natrium klorida Transfusi cairan 21
  • 22. Produk steril Aerosol dan Semprotan Hidung Parenteral Optalmik Obat tetes telinga 22
  • 23. TERIMA KASIH! Anda dapat menemukan saya di forum e-learning atau shabrina@unwahas.ac.id 23