Dokumen tersebut membahas tentang injeksi sebagai salah satu bentuk sediaan steril dan definisinya. Juga membahas tentang berbagai rute injeksi, komposisi, syarat, dan wadah injeksi. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, jenis, dan aspek farmasi dari injeksi sebagai salah satu cara administrasi obat parenteral.
Dokumen tersebut membahas tentang injeksi sebagai salah satu bentuk sediaan steril dan definisinya. Juga membahas tentang berbagai rute injeksi, komposisi, syarat-syarat, dan wadah injeksi. Secara ringkas, injeksi adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang disuntikkan melalui kulit atau membran untuk memasuki tubuh. Terdapat berbagai rute injeksi seperti intravena, intramuskular, dan sub
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im4nakmans4
Benar, 6 aspek penting dalam pemberian obat adalah obat, pasien, dosis, cara, waktu, dan pendokumentasian. Semua aspek tersebut harus diperhatikan dengan baik untuk menjamin keamanan dan efektivitas pemberian obat.
Amnioinfusi adalah tindakan memasukkan cairan kristaloid ke dalam rongga amnion untuk menggantikan cairan amnion yang berkurang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas USG, mencegah hipoplasia paru, dan mengurangi komplikasi pada janin akibat oligohidramnion. Prosedurnya meliputi pemasangan kateter untuk memantau tekanan dan memasukkan cairan secara perlahan hingga tercapai indeks c
Dokumen tersebut membahas tentang anestesi umum pada pasien yang menjalani operasi tumor maksila. Terdapat penjelasan mengenai persiapan pre-anestesi seperti anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Juga dibahas mengenai teknik anestesi umum, obat-obat yang digunakan seperti narkotik, analgesik dan relaksan otot serta prosedur intubasi endotrakeal.
Dokumen tersebut membahas tentang injeksi sebagai salah satu bentuk sediaan steril dan definisinya. Juga membahas tentang berbagai rute injeksi, komposisi, syarat, dan wadah injeksi. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, jenis, dan aspek farmasi dari injeksi sebagai salah satu cara administrasi obat parenteral.
Dokumen tersebut membahas tentang injeksi sebagai salah satu bentuk sediaan steril dan definisinya. Juga membahas tentang berbagai rute injeksi, komposisi, syarat-syarat, dan wadah injeksi. Secara ringkas, injeksi adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang disuntikkan melalui kulit atau membran untuk memasuki tubuh. Terdapat berbagai rute injeksi seperti intravena, intramuskular, dan sub
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im4nakmans4
Benar, 6 aspek penting dalam pemberian obat adalah obat, pasien, dosis, cara, waktu, dan pendokumentasian. Semua aspek tersebut harus diperhatikan dengan baik untuk menjamin keamanan dan efektivitas pemberian obat.
Amnioinfusi adalah tindakan memasukkan cairan kristaloid ke dalam rongga amnion untuk menggantikan cairan amnion yang berkurang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas USG, mencegah hipoplasia paru, dan mengurangi komplikasi pada janin akibat oligohidramnion. Prosedurnya meliputi pemasangan kateter untuk memantau tekanan dan memasukkan cairan secara perlahan hingga tercapai indeks c
Dokumen tersebut membahas tentang anestesi umum pada pasien yang menjalani operasi tumor maksila. Terdapat penjelasan mengenai persiapan pre-anestesi seperti anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Juga dibahas mengenai teknik anestesi umum, obat-obat yang digunakan seperti narkotik, analgesik dan relaksan otot serta prosedur intubasi endotrakeal.
Dokumen tersebut membahas berbagai cara pemberian obat, yaitu secara oral, parenteral (suntik), inhalasi, dan topikal. Cara parenteral memberikan manfaat seperti efek cepat dan dapat diberikan pada pasien tidak sadar, namun membutuhkan kondisi aseptis dan tenaga medis.
Dokumen tersebut membahas beberapa cara pemberian obat, yaitu secara oral, suntikan (parenteral), inhalasi, dan topikal. Setiap cara memiliki keuntungan dan kerugian tertentu seperti kecepatan penyerapan, kenyamanan, biaya, dan efektivitas bergantung pada kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas beberapa cara pemberian obat, yaitu secara oral, suntikan (parenteral), inhalasi, dan topikal. Setiap cara memiliki keuntungan dan kerugian tertentu seperti kecepatan penyerapan, kenyamanan, biaya, dan efektivitas bergantung pada kondisi pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Resusitasi jantung paru pada bayi dan anak meliputi bantuan hidup dasar dan lanjutan untuk menjaga pernapasan dan sirkulasi.
2. Langkah-langkah kunci resusitasi jantung paru meliputi evaluasi, kompresi dada, ventilasi, akses vaskuler, pemberian obat, dan defibrilasi.
3. Keberhasilan resusitasi bergantung pada pelaksanaan tindakan secepat mung
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara pemberian obat, yaitu secara oral, sublingual, rektal, vagina, inhalasi, emplastrum, urethral, implan, buccal, dan intravena. Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sesuai dengan jenis obat dan kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian obat melalui jalur intravena. Terdapat beberapa cara pemberian obat intravena yaitu infus lanjut, infus berulang, dan pemberian secara bolus. Dokumen juga menjelaskan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat intravena seperti kecepatan pemberian, kompatibilitas cairan dan obat, serta reaksi tubuh terhadap obat intravena.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian obat melalui jalur intravena. Terdapat beberapa cara pemberian obat intravena yaitu infus berkelanjutan, infus secara berulang, dan pemberian secara bolus. Pemberian obat harus memperhatikan kompatibilitas obat dan cairan infus serta hal-hal lain seperti kecepatan pemberian untuk menghindari efek samping.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian obat melalui jalur intravena. Terdapat beberapa cara pemberian obat intravena seperti infus kontinu, infus intermiten, dan pemberian secara bolus. Dokumen juga menjelaskan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat intravena seperti kecepatan pemberian, kompatibilitas cairan infus dan obat, serta reaksi tubuh terhadap obat intravena.
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
Makalah ini membahas tentang pemberian obat melalui injeksi subkutan dan intravena. Injeksi subkutan berarti menyuntikkan obat kedalam jaringan subkulit, sedangkan injeksi intravena berarti menyuntikkan obat langsung ke pembuluh darah vena. Makalah ini menjelaskan prosedur, indikasi, dan kontraindikasi dari kedua cara pemberian obat tersebut."
Makalah ini membahas tentang pemberian obat secara injeksi sebagai salah satu rute parenteral. Ada beberapa jenis injeksi yaitu subkutan, intramuskuler, intravena, dan lainnya. Pemberian injeksi harus memperhatikan pilihan spuit, jarum, lokasi injeksi, dan mencegah infeksi untuk menjamin keamanan dan efektivitas pemberian obat.
Dokumen tersebut membahas berbagai cara pemberian obat, yaitu secara oral, parenteral (suntik), inhalasi, dan topikal. Cara parenteral memberikan manfaat seperti efek cepat dan dapat diberikan pada pasien tidak sadar, namun membutuhkan kondisi aseptis dan tenaga medis.
Dokumen tersebut membahas beberapa cara pemberian obat, yaitu secara oral, suntikan (parenteral), inhalasi, dan topikal. Setiap cara memiliki keuntungan dan kerugian tertentu seperti kecepatan penyerapan, kenyamanan, biaya, dan efektivitas bergantung pada kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas beberapa cara pemberian obat, yaitu secara oral, suntikan (parenteral), inhalasi, dan topikal. Setiap cara memiliki keuntungan dan kerugian tertentu seperti kecepatan penyerapan, kenyamanan, biaya, dan efektivitas bergantung pada kondisi pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Resusitasi jantung paru pada bayi dan anak meliputi bantuan hidup dasar dan lanjutan untuk menjaga pernapasan dan sirkulasi.
2. Langkah-langkah kunci resusitasi jantung paru meliputi evaluasi, kompresi dada, ventilasi, akses vaskuler, pemberian obat, dan defibrilasi.
3. Keberhasilan resusitasi bergantung pada pelaksanaan tindakan secepat mung
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 10 cara pemberian obat, yaitu secara oral, sublingual, rektal, vagina, inhalasi, emplastrum, urethral, implan, buccal, dan intravena. Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sesuai dengan jenis obat dan kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian obat melalui jalur intravena. Terdapat beberapa cara pemberian obat intravena yaitu infus lanjut, infus berulang, dan pemberian secara bolus. Dokumen juga menjelaskan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat intravena seperti kecepatan pemberian, kompatibilitas cairan dan obat, serta reaksi tubuh terhadap obat intravena.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian obat melalui jalur intravena. Terdapat beberapa cara pemberian obat intravena yaitu infus berkelanjutan, infus secara berulang, dan pemberian secara bolus. Pemberian obat harus memperhatikan kompatibilitas obat dan cairan infus serta hal-hal lain seperti kecepatan pemberian untuk menghindari efek samping.
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian obat melalui jalur intravena. Terdapat beberapa cara pemberian obat intravena seperti infus kontinu, infus intermiten, dan pemberian secara bolus. Dokumen juga menjelaskan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat intravena seperti kecepatan pemberian, kompatibilitas cairan infus dan obat, serta reaksi tubuh terhadap obat intravena.
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan pengukuran antropometri. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi nutrisi menurut beberapa ahli, jenis-jenis nutrisi, dan cara melakukan pengukuran antropometri seperti berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi seseorang.
Makalah ini membahas tentang pemberian obat melalui injeksi subkutan dan intravena. Injeksi subkutan berarti menyuntikkan obat kedalam jaringan subkulit, sedangkan injeksi intravena berarti menyuntikkan obat langsung ke pembuluh darah vena. Makalah ini menjelaskan prosedur, indikasi, dan kontraindikasi dari kedua cara pemberian obat tersebut."
Makalah ini membahas tentang pemberian obat secara injeksi sebagai salah satu rute parenteral. Ada beberapa jenis injeksi yaitu subkutan, intramuskuler, intravena, dan lainnya. Pemberian injeksi harus memperhatikan pilihan spuit, jarum, lokasi injeksi, dan mencegah infeksi untuk menjamin keamanan dan efektivitas pemberian obat.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Steril dose medication
1. DOSIS STERIL
MEMBENTUK
tepat. Ayu Shabrina, M. Peternakan
Departemen Farmasi dan Teknologi.
Universitas Wahid Hasyim
shabrina@unwahas.ac.id
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com
3. “
Perkenalan
Formulasi Parenteral
Produksi dan Kontrol Kualitas Parenteral
Produksi dan Kontrol Kualitas Obat Mata
Produksi dan Kontrol Kualitas Aerosol
Produksi dan Kontrol Kualitas Semprotan Hidung dan Tetes Telinga
3
6. PARENTRALS
▪ Parenteral adalah komponen steril yang dikendalikan ke dalam tubuh
dengan kursus selain kursus oral yang meliputi infus, campuran dan
implantasi
ATAU
PRODUK PARENTRAL
▪ Item parenteral dianggap sebagai pengaturan steril, suspensi atau
emulsi yang diberikan oleh infus hipodermik baik dalam struktur di
mana mereka disediakan atau setelah perluasan spesialis larut atau
suspensi yang tepat.
Saya
6
8. • Harus steril.
• Harus bebas dari Pyrogen dan mikroorganisme praktis
• Harus isotonik dengan plasma darah.
• Gravitasi eksplisitnya harus seperti plasma darah.
• Harus memiliki pH seperti plasma darah.
• Itu harus tidak berbahaya, tidak mengganggu tubuh.
• Harus bebas dari kontaminan fisik dan majemuk.
• Harus bebas dari residu dan partikel tanah.
• Itu harus majemuk yang bersifat laten.
8
10. Infus intradermal (Intrakutan).
▪ Kulit lengan bawah kiri biasanya
dipilih untuk pemberian infus.
▪ Porsi biasa adalah sekitar 0,1ml hingga 0,2ml
pengaturan yang diinfuskan oleh ini
kursus.
▪ Kursus ini digunakan untuk alasan
analitik dan menguji keefektifan
injeksi.
10
11. Subkutan
▪ Obat penenang diinfuskan di bawah kulit, ke dalam jaringan subkutan.
▪ Lengan atas umumnya dipilih untuk pemberian infus.
▪ Porsi biasa sekitar 1,0ml atau kurang diinfuskan oleh kursus ini.
▪ Ini adalah kursus yang paling menguntungkan bagi pasien dan spesialis.
11
12. Infus intramuskular
• Obat-obatan diinfuskan secara mendalam ke dalam jaringan otot.
• Otot bahu, paha umumnya dipilih untuk
pemberian infus.
• Porsi biasa sekitar 2ml diinfuskan oleh kursus ini tetapi
tidak boleh melebihi 4,0ml di satu tempat.
• Jika obat dalam pengaturan cairan (air),
konsumsi cepat.
12
13. Infus intravena
▪ Infus obat langsung ke pembuluh darah pasien,
menghasilkan awal aktivitas tercepat.
▪ Susunan suspensi dan apik tidak bisa diatur oleh jalur
ini.
▪ Vena esensial tengah yang dekat dengan permukaan depan
siku umumnya dipilih, karena mudah ditemukan dan
berhubungan dengan vena lengan yang signifikan.
▪ Pengaturan LVP dari 1 ml sampai 500ml atau lebih dari
yang dapat diatur dengan jalur intravena umumnya disebut
cairan intravena.
▪ Kursus IV biasanya digunakan untuk alasan berikut.
13
14. Pekerjaan
Untuk menyampaikan obat-obatan,
Untuk transfusi darah.
Untuk penggantian Cairan untuk mengatasi, misalnya, kurangnya hidrasi.
Digunakan untuk kemoterapi.
Untuk menyampaikan pengganti Darah.
Ke kanan karakteristik elektrolit tidak teratur
14
15. Infus intrakardiak:
▪ a) Infus langsung diinfuskan ke dalam otot jantung atau
ventrikel dalam keadaan darurat saja; misalnya sebagai
menyegarkan setelah gagal jantung.
Infus intratekal:
▪ a) Injeksi secara sah diinfuskan ke dalam ruang
subarknoid yang meliputi tali tulang belakang.
▪ b) Kursus ini digunakan untuk memberikan anestesi spinal.
15
16. Infus intracisternal:
▪ a) Ini diberikan di tengah vertebra serviks pertama dan kedua.
▪ b) Kursus ini digunakan untuk menarik kembali CSF karena alasan simtomatik.
Infus peridural:
▪ a) Ini diberikan di tengah duramater dan bagian dalam vertebra.
▪ b) Kursus ini dalam beberapa kasus digunakan untuk memberikan anestesi spinal pada kasus
tulang belakang.
Infus intraartikular:
▪ a) Injeksi diberikan ke dalam cairan yang melumasi penutup
artikulasi tulang pada sendi.
Infus intraserebral:Infus ini diserahkan ke otak
16
17.
18. LANJUT.
Kriteria LVP SVP
Penggunaan Sebagai tindakan suportif
atau nutrisi
Tujuan Diagnostik atau
Terapi
Satuan dosis Tunggal atau banyak Tunggal Tunggal atau banyak Tunggal
Rute/ Alam Mereka umumnya
Cairan IV
Mereka dapat disuntikkan.
18
20. • Obat-obatan atau bahan-bahan yang tidak
stabil dalam susunan cair diatur dan disediakan
sebagai pembersih kering yang kuat yang
diuraikan dalam larutan yang sesuai sebelum
penyusunannya. Misalnya infus natrium Benzil
penisilin G.
Steril
padatan
Solusi
atau
emulsi
• Ini sering disebut infus. Pengaturan
parenteral dalam struktur ini mungkin
disediakan dalam porsi tunggal
kompartemen atau pemegang multidosis.
Volumenya bergeser dari 0,5 menjadi satu liter.
Misalnya atropin sulfat, infus dekstrosa.
20
21. • Ini adalah suspensi obat steril dalam
larutan yang wajar yang dikendalikan
oleh kursus IM. Misalnya suspensi
turunan asam asetat hidrokortison steril
dan steril
suspensi kloramfenikol.
Steril
penangguhan
• Ini adalah pengaturan parenteral yang
dikelola oleh kursus IV. Mereka
biasanya digunakan untuk makanan dan untuk
menjaga keseimbangan elektrolit
misalnya pengaturan dering, dekstrosa
infus, infus natrium klorida
Transfusi
cairan
21