3. Secara etimologis, empiris berasal dari kata empiri
yang berarti pengalaman. Pokok pikiran yang
dikemukakan oleh aliran ini menyatakan bahwa
pengalaman adalah sumber pegetahuan sedangkan
pembawaan yang berupa bakat tidak diakui.
4. Bagi penganut empirisme sumber
pengetahuan yang memadai itu adalah
pengalaman. Yang dimaksud dengan
pengalaman disini adalah pengalaman lahir
yang menyangkut dunia dan pengalaman
bathin yang menyangkut pribadi manusia.
Sedangkan akal manusia hanya berfungsi dan
bertugas untuk mengatur dan mengolah
bahan-bahan atau data yang diperoleh melalui
pengalaman.
5. Tokoh-tokoh dalam aliran empirisme
1. Francis Bacon ( 1210 - 1292 M )
Dari mudanya Bacon sudah mempunyai minat terhadap filsafat.
Akan tetapi waktu dewasa ia menjabat pangkat- pangkat tinggi
dikerjakan inggris kemudian diangkat dalam golongan
bangsawan. Setelah berhenti dari jabatannya yang tinggi. Barulah
ia mulai menuliskan filsafatnya.
Menurut Francis Bacon bahwa pengetahuan yang sebenarnya
adalah pengetahuan yang diterima orang melaui persatuan
inderawi dengan dunia fakta. Pengalaman merupakan sumber
pengetahuan yang sejati. Dengan demikian bagi Bacon cara
memcapai pengetahuan itupun segera nampak dengan jelasnya.
Haruslah pengetahuan itu dicapai dengan mempengaruhi induksi.
Haruslah kita sekarang memperhatikan yang konkrit,
mengumpulkan, mengadakan kelompok- kelompok, itulah tugas
ilmu pengetahuan.
6. 2. Thomas Hobbes ( 1588 - 1679 M )
Thomas Hobbes adalah seorang ahli piker yang
lahir di Malmesbury, ia adalah anak dari seorang
pendeta. Menurutnya bahwa pengalaman interawi
sebagai permulaan segala pengetahuan. Hanya
sesuatu yang dapat disentuh dengan inderalah
yang merupakan kebenaran. Pengetahuan kita tak
mengatasi pengindraan dengan kata lain
pengetahuan yang benar hanyalah pengetahuan
indera saja, yang lain tidak
7. 3. John Locke ( 1932 - 1704 M )
John Locke dilahirkan di Wrington, dekat Bristol, Inggris. Ia
adalah filosof yang banyak mempelajari agama Kristen.
Disamping sebagai seorang ahli hukum ia juga menyukai
filsafat dan teologi, mendalami ilmu kedokteran, dan
penelitian kimia. Dalam mencapai kebenaran, sampai
seberapa jauh (bagimana) manusia memakai
kemampuannya.
Ia hendak menyelidiki kemampuan pengetahuan manusia
sampai kemanakah ia dapat mencapai kebenaran dan
bagimanakah mencapainya itu. Dalam penelitiannya ia
memakai istilah sensation dan reflecaton. Sensation adalah
suatu yang dapat berhubungan itu, reflection adalah
pengenalan intuitif yang memberikan pengetahuan kepada
manusia, yang lebih baik daripada sensation.
8. 4. David Hume ( 1711- 1776 M )
David Hume menjadi terkenal oleh bukunya. Buku
hume, treatise of human nature (1739 M). ditulisnya
tatkala ia masih muda, yaitu tatkala ia berumur dua
puluh tahunan. Buku itu tidak terlalu banyak menarik
perhatian orang, karenanya hume pindah kesubyek
lain, lalu ia menjadi seorang yang terkenal sebagai
sejarawan
9. Aliran Empirisme dalam Pendidikan
Menurut teori ini, pendidik memegang peranan yang
sangat penting, sebab pendidik menyediakan
lingkungan yang sangat ideal kepada anak-anak dan
anak akan menerima pendidikan sebagai pengalaman.
Pengalaman tersebut akan membentuk tingkah laku,
sikap serta watak anak sesuai dengan tujuan pendidikan
yang diharapkan
10. Segala kecakapan dan pengetahuan anak-anak
muncul dan teroptimalkan dibentuk karena
pengalaman yang diserap oleh indra mereka
melalui pendidikan. Anak akan dijadikan apapun
tergantung guru yang mendidiknya. Oleh karena
itu, perkembangan anak 100% dipengaruhi atau
ditentukan oleh lingkungannya
11. Aliran Empirisme dipandang sebagai aliran yang
sangat optimis terhadap pendidikan, sebab aliran ini
hanya mementingkan peranan pengalaman yang
diperoleh dari lingkungan. Adapun kemampuan
dasar yang dibawa anak sejak lahir dianggap tidak
menentukan keberhasilan seseorang. Pandangan di
atas tentu saja patut dipertanyakan. Dalam
kenyataannya, akan ditemukan anak yang berhasil
karena dirinya berbakat meskipun lingkungan
sekitarnya tidak mendukung