SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
BASIC
BIOMECHANICS
AND
WORKSTATION
DESIGN
HUMAN FACTORS AND ERGONOMIC
● Reinanda Isfania Hanifah
● Fakultas Psikologi Universitas Pancasila ( semester 6)
● 085772707061
● reinanda1998@gmail.com
PORTOFOLIO
BIOMEKANIK
Biomekanik adalah bidang interdisipliner di mana
informasi dari ilmu biologi dan mekanika teknik
digunakan untuk mengukur kekuatan yang ada
pada tubuh selama bekerja. Biomekanik
beranggapan bahwa tubuh berperilaku sesuai
dengan hukum mekanika Newton.
Pendekatan biomekanik di tempat kerja sering
disebut biomekanik industri atau pekerjaan.
Chaffin et al. (2006) mendefinisikan biomekanik
pekerjaan sebagai "studi tentang interaksi fisik
pekerja dengan alat, mesin, dan bahan mereka
sehingga dapat meningkatkan kinerja pekerja
sambil meminimalkan risiko gangguan
muskuloskeletal."
Keuntungan dari mewakili pekerja dalam model biomekanik adalah bahwa model
tersebut memungkinkan seseorang untuk mempertimbangkan secara kuantitatif
pertukaran yang terkait dengan faktor-faktor risiko di tempat kerja ke berbagai bagian
tubuh dalam desain tempat kerja. Sulit untuk mengakomodasi semua bagian tubuh
dalam lingkungan biomekanis yang ideal karena memperbaiki kondisi untuk satu
segmen tubuh sering memperburuk keadaan bagi bagian tubuh yang lain. Oleh karena
itu, kunci penerapan prinsip-prinsip biomekanik yang tepat adalah dengan
mempertimbangkan pertukaran biomekanik yang tepat terkait dengan berbagai bagian
tubuh sebagai fungsi dari persyaratan kerja dan berbagai pilihan dan batasan desain
tempat kerja. Pada akhirnya, analisis biomekanik akan paling efektif dalam
memprediksi risiko di tempat kerja selama tahap desain sebelum konstruksi fisik
tempat kerja dimulai.
PERAN BIOMEKANIK DALAM ERGONOMI
● Muat - Toleransi
Konsep dasar dalam penerapan biomekanik pekerjaan untuk ergonomi
adalah bahwa seseorang harus mendesain tempat kerja sehingga beban
yang dikenakan pada suatu struktur tidak melebihi toleransi struktur.
Toleransi jaringan didefinisikan sebagai kemampuan jaringan untuk
menahan beban tanpa kerusakan, ergonomis mulai memperluas konsep
toleransi untuk memasukkan tidak hanya toleransi mekanik dari jaringan
tetapi juga titik di mana jaringan menunjukkan reaksi inflamasi.
KONSEP BIOMEKANIK
“Ketika besarnya beban yang dikenakan pada struktur kurang dari toleransi jaringan,
maka tugas tersebut dianggap aman dan besarnya perbedaan antara beban dan toleransi
dianggap sebagai margin keselamatan. Risiko terjadi ketika beban yang dikenakan
melebihi toleransi jaringan.”
• Trauma Akut versus Kumulatif
Dalam pengaturan pekerjaan dua jenis trauma dapat mempengaruhi tubuh
manusia dan menyebabkan gangguan muskuloskeletal dalam pengaturan
pekerjaan. Pertama, trauma akut dapat terjadi ketika satu aplikasi kekuatan
begitu besar sehingga melebihi toleransi struktur tubuh selama tugas
pekerjaan.
contoh: seperti ketika seorang pekerja mengangkat benda yang sangat berat.
Trauma kumulatif, mengacu pada penerapan kekuatan berulang pada struktur yang
cenderung merusak struktur, sehingga menurunkan toleransinya ke titik di mana
toleransi dilampaui melalui pengurangan batas toleransi ini. Trauma kumulatif juga
dapat mempengaruhi otot. Otot kelebihan beban ketika mereka menjadi lelah.
Kelelahan menurunkan toleransi terhadap stres dan dapat menyebabkan trauma mikro
pada serat otot.
Proses trauma kumulatif
• Momen dan Pengungkit
Beban biomekanik hanya sebagian ditentukan oleh besarnya berat yang
didukung oleh tubuh. Posisi berat (atau massa segmen tubuh) relatif
terhadap sumbu rotasi sambungan yang menentukan beban yang dikenakan
pada tubuh dan disebut sebagai momen. Suatu momen didefinisikan sebagai
produk gaya dan jarak. Beban sambungan adalah fungsi di mana beban
ditahan relatif terhadap sumbu sambungan dan massa bobot ditahan.
Karenanya, beban bukan hanya fungsi dari bobot saja. Momen adalah fungsi
dari sistem tuas mekanis tubuh. Dalam biomekanik, sistem muskuloskeletal
diwakili oleh sistem tuas dan itu adalah sistem tuas yang digunakan untuk
menggambarkan beban jaringan dengan model biomekanik.
Tuas kelas satu
Mereka yang memiliki
titik tumpu
ditempatkan antara
beban yang
dikenakan (di satu
ujung sistem) dan
gaya yang
berlawanan (internal
ke tubuh) yang
dikenakan pada
ujung sistem yang
berlawanan.
Contoh: tulang belakang
Tuas kelas dua
Titik tumpu terletak di salah
satu ujung tuas, gaya
berlawanan (internal ke
tubuh) terletak di ujung
lain sistem, dan beban
yang diterapkan berada
di antara kedua tuas ini.
Contoh: kaki
Tuas kelas tiga
Titik tumpu terletak di
salah satu ujung
sistem, beban yang
diterapkan bekerja di
ujung lain sistem,
dan gaya lawan
(internal) bekerja di
antara keduanya.
Contoh: sendi siku
Tiga jenis sistem tuas adalah umum di tubuh manusia:
• Memuat Eksternal versus Internal
Eksternal
Beban eksternal mengacu
pada kekuatan-kekuatan
yang dikenakan pada
tubuh sebagai akibat
langsung dari gravitasi
yang bekerja pada benda
eksternal yang
dimanipulasi oleh pekerja.
Misalnya, Gambar 4a
menunjukkan alat yang
dipegang di tangan
pekerja yang tunduk pada
gaya gravitasi.
Internal
Beban internal (otot) bekerja
pada jarak yang relatif
terhadap sendi siku yang
jauh lebih dekat dengan
titik tumpu daripada
beban eksternal (alat).
Sudah lazim untuk besarnya
beban internal menjadi
lebih besar (sering 10 kali
lebih besar) daripada
beban eksternal. Dengan
demikian, pembebanan
internallah yang paling
berkontribusi terhadap
trauma kumulatif sistem
muskuloskeletal selama
bekerja.
● Memodifikasi Beban Internal
Kunci untuk desain ergonomis yang tepat didasarkan pada prinsip mendesain tempat
kerja sehingga beban internal diminimalkan. Kekuatan internal dapat dianggap baik
sebagai komponen yang memuat jaringan maupun struktur yang dapat dikenakan
tenaga berlebih. Dengan demikian, kekuatan atau kapasitas otot dapat dianggap
sebagai ukuran toleransi. Jika kekuatan yang dikenakan pada otot dan tendon akibat
tugas melebihi kekuatan (toleransi) otot atau tendon, kemungkinan cedera mungkin
terjadi.
● Pengaturan Biomekanis Sistem Tuas Muskuloskeletal
Pengaturan sistem tuas dapat mempengaruhi besarnya momen eksternal yang
dikenakan pada tubuh serta menentukan besarnya kekuatan internal dan risiko
selanjutnya dari trauma akut atau kumulatif. Keuntungan mekanis dari kekuatan
internal yang dihasilkan oleh otot dan tendon biseps didefinisikan oleh postur yang
menjaga lengan seseorang ditekuk pada sudut 90◦. Posisi sistem tuas mekanis (yang
dapat dicapai melalui desain kerja) dapat sangat mempengaruhi transmisi beban
internal di dalam tubuh.
● Mengoptimalkan Hubungan Panjang-Kekuatan
Hubungan penting lainnya yang mempengaruhi beban pada sistem muskuloskeletal
adalah hubungan panjang-kekuatan otot. Ketika hubungan ini dipertimbangkan dalam
kombinasi dengan beban mekanis yang ditempatkan pada otot dan tendon (melalui
pengaturan sistem tuas), posisi pengaturan sendi menjadi faktor utama dalam desain
lingkungan kerja. Biasanya, hubungan panjang-kekuatan berinteraksi secara sinergis
dengan sistem tuas. Posisi sendi dapat memiliki efek dramatis pada pembentukan
kekuatan dan dapat sangat mempengaruhi beban internal sendi dan risiko trauma
kumulatif selanjutnya.
● Dampak Kecepatan pada Kekuatan Otot
Hubungan antara kecepatan otot dan pembentukan kekuatan
ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar ini menunjukkan bahwa,
secara umum, semakin cepat otot bergerak, semakin besar
penurunan kemampuan kekuatan otot. Penurunan kapasitas otot
ini dapat menyebabkan ketegangan otot yang mungkin terjadi
pada tingkat pembebanan eksternal yang lebih rendah dan
peningkatan risiko trauma kumulatif. Selain itu, efek ini
dipertimbangkan dalam model biomekanik ergonomis dinamis.
• Hubungan Temporal
Kekuatan - Daya Tahan
Kekuatan harus dianggap sebagai
kekuatan internal dan
toleransi. Namun, penting
untuk menyadari bahwa
kekuatan bersifat
sementara. Jika suatu tugas
membutuhkan sebagian
besar kekuatan pekerja,
seseorang harus
mempertimbangkan berapa
lama porsi kekuatan itu
harus diberikan untuk
memastikan bahwa
pekerjaan itu tidak
membebani sistem
muskuloskeletal.
Waktu Istirahat
Risiko trauma kumulatif
meningkat ketika
kapasitas untuk
mengerahkan kekuatan
dilampaui oleh
persyaratan kekuatan
pekerjaan. Faktor lain
yang dapat memengaruhi
kapasitas kekuatan (dan
toleransi terhadap
ketegangan otot) adalah
waktu istirahat. Waktu
istirahat memiliki efek
mendalam pada
kemampuan pekerja
untuk mengerahkan
kekuatan.
Toleransi tergantung pada
banyak faktor lain,
seperti laju regangan,
usia struktur, frekuensi
pemuatan, pengaruh
fisiologis, faktor
keturunan,
pengkondisian, serta
faktor lainnya yang
tidak diketahui.
Otot adalah struktur dalam
sistem muskuloskeletal
yang memiliki toleransi
paling rendah.
Kekuatan utama otot
diperkirakan sebesar 32
MPa
(Hoy et al., 1990).
Toleransi tulang dapat
berkisar dari 51 MPa
dalam tegangan
transversal hingga
lebih dari 133MPa
dalam kompresi
transversal dan dari 133
MPa dalam ketegangan
pemuatan longitudinal
hingga 193 MPa dalam
kompresi longitudinal
dan 68 MPa dalam
geser.
• Muat Toleransi
A. Kapasitas Otot, Ligamen,
Tendon, dan Tulang
B. Ketegangan Otot dan Tendon C. Toleransi Tulang
D. Toleransi Ligamen
Secara umum, stres
ligamentum akhir telah
diperkirakan sekitar 20
MPa. Namun, sifat
ligamen sangat
bervariasi tergantung
pada lokasinya di
dalam tubuh.
Solomonow
menemukan bahwa
ligamen membutuhkan
periode waktu yang
lama untuk
mendapatkan kembali
integritas struktural
selama aktivitas otot
kompensasi diamati
(Solomonow, 2004;
Solomonow et al., 1998,
1999, 2000, 2002; Stubbs
et al, 1998; Gedalia et al,
1999; Wang et al., 2000).
E. Disc / End-Plate dan
Toleransi Vertebra
Mekanisme trauma kumulatif
pada disk vertebra
dianggap berhubungan
dengan trauma berulang
pada plat ujung vertebra.
Plat akhir adalah struktur
yang sangat tipis (sekitar
1 mm) yang memfasilitasi
aliran nutrisi dari
vertebra ke serat diskus
(annulus fibrosis). Disk
tidak memiliki suplai
darah langsung sehingga
sangat bergantung pada
aliran nutrisi ini untuk
viabilitas disk.
F. Toleransi Nyeri
Kategori jalur nyeri:
(1) gangguan struktural,
(2) stimulasi jaringan dan
respons proinflamasi,
(3) batas fisiologis, dan
(4) penerimaan psikofisik.
1. Bahu
Bahu adalah salah satu struktur tubuh yang lebih kompleks
dengan banyak otot dan ligamen yang melintasi kompleks
korset sendi bahu. Nyeri bahu diyakini sebagai salah satu
gangguan muskuloskeletal terkait pekerjaan yang paling
kurang dikenal. Oleh karena itu, tindakan terbaik adalah
dengan mendesain workstation secara ergonomis sehingga
risiko cedera awal diminimalkan.
APLIKASI PRINSIP BIOMEKANIK UNTUK
MENGURANGI STRES DI TEMPAT KERJA
● Ketika pekerjaan intensif bahu
dipertimbangkan, desain tempat
kerja yang optimal biasanya
didefinisikan dalam hal postur
yang disukai selama bekerja.
Shoulder abduction,
didefinisikan sebagai
peninggian bahu ke arah lateral,
seringkali merupakan postur
yang bermasalah ketika
pekerjaan dilakukan di atas
kepala.
• Chaffin (1973) telah menunjukkan
bahwa bahkan sedikit fleksi bahu dapat
mempengaruhi kelelahan otot-otot
bahu. Tren ini kemungkinan besar
disebabkan oleh fakta bahwa otot-otot
menyimpang dari posisi netral ketika
bahu menjadi lebih tinggi, sehingga
mempengaruhi hubungan kekuatan
panjang dari otot-otot bahu.
2. Leher
Gangguan leher juga dapat dikaitkan dengan postur kerja
yang berkelanjutan. Secara umum, semakin tegak postur
kepala, semakin sedikit aktivitas otot dan kekuatan leher
yang diperlukan untuk mempertahankan postur. Posisi leher
tegak juga memiliki keuntungan mengurangi tingkat
kelelahan yang dialami di leher.
Dari sudut pandang biomekanik, ketika kepala tertekuk,
pusat massa kepala bergerak maju relatif terhadap basis
dukungan kepala (tulang belakang). Oleh karena itu, ketika
kepala bergerak maju, lebih banyak momen dikenakan
tentang tulang belakang dan ini mengharuskan
peningkatan aktivasi otot-otot leher dan kemungkinan
lebih besar kelelahan (karena postur statis dipertahankan
oleh otot-otot leher). Di sisi lain, ketika kepala tidak
tertekuk ke depan dan relatif tegak, leher dapat diposisikan
sedemikian rupa sehingga aktivitas otot minimal
diperlukan dari otot-otot leher dan dengan demikian
kelelahan diminimalkan.
3. Pertukaran dalam Desain Pekerjaan
• Kunci untuk desain ergonomis yang tepat dari tempat kerja dari sudut pandang
biomekanik adalah dengan mempertimbangkan pertukaran biomekanik yang terkait
dengan situasi kerja tertentu. Dengan demikian, banyak pertimbangan biomekanis
dalam desain ergonomis dari tempat kerja memerlukan satu untuk mempertimbangkan
berbagai trade-off dan alasan untuk berbagai pilihan desain.
• Salah satu situasi trade-off yang paling umum dijumpai dalam desain ergonomis adalah
trade-off antara mengakomodasi bahu dan mengakomodasi leher. Pertukaran ini sering
diselesaikan dengan mempertimbangkan hierarki kebutuhan yang dibutuhkan oleh
tugas.
4. Bagian Belakang
Gangguan punggung bawah (LBD) telah diidentifikasi sebagai salah
satu masalah muskuloskeletal yang paling umum dan signifikan di
Amerika Serikat yang menghasilkan sejumlah besar morbiditas,
kecacatan, dan kerugian ekonomi (Hollbrook et al., 1984; Praemer et
al., 1992; Guo et al., 1999). Gangguan punggung bertanggung jawab atas
hilangnya lebih dari 100 juta hari kerja yang hilang pada tahun 1988
dengan 22 juta kasus dilaporkan tahun itu (Guo et al., 1999; Guo, 1993).
Di antara mereka yang berusia di bawah 45 tahun, LBD adalah
penyebab utama keterbatasan kegiatan dan dapat mempengaruhi
hingga 47% pekerja dengan pekerjaan yang menuntut fisik
(Andersson, 1997). Prevalensi LBD juga meningkat. Telah dilaporkan
telah meningkat sebesar 2.700% sejak 1980 (Paus, 1993). Biaya yang
terkait dengan LBD juga signifikan dengan pengeluaran perawatan
kesehatan yang dikeluarkan oleh individu dengan sakit punggung di
Amerika Serikat melebihi $ 90 miliar per tahun pada tahun 1998 (Luo
et al., 2004).
Tiga puluh persen dari cedera akibat pekerjaan di
Amerika Serikat terkait dengan aktivitas
berlebihan, mengangkat, melempar, memegang,
membawa, mendorong, dan / atau menarik
benda-benda yang beratnya £ 50 atau kurang.
Kegiatan penanganan material manual (MMH),
khususnya mengangkat, paling sering dikaitkan
dengan risiko LBD terkait pekerjaan. Diperkirakan
mengangkat dan MMH mencapai dua pertiga dari
cedera punggung terkait pekerjaan (NRC, 2001).
Penilaian biomekanik menargetkan masalah
yang berhubungan dengan disk karena masalah
disk adalah jenis nyeri punggung yang paling
serius dan mahal dan memiliki asal mekanis
(Nachemson, 1975).
5. Pergelangan Tangan
● Trauma kumulatif pada pergelangan tangan merupakan
masalah utama dan masalahnya telah mencapai proporsi
epidemi dalam industri ini.
● Untuk memahami biomekanik pergelangan tangan dan
bagaimana trauma kumulatif terjadi, seseorang harus
menghargai anatomi ekstremitas atas.
● Desain permukaan mencengkeram suatu alat dapat
berdampak pada aktivitas sistem transmisi gaya internal
(tendon travel and tension). Bukaan dan bentuk pegangan
memiliki pengaruh besar pada kekuatan pegangan yang
tersedia.
Sarung tangan
Penggunaan sarung tangan juga dapat secara
signifikan mempengaruhi generasi
kekuatan genggaman dan mungkin
memainkan peran dalam
pengembangan gangguan trauma
kumulatif. Ketika sarung tangan dipakai
selama bekerja, tiga faktor harus
dipertimbangkan:
1. Kekuatan pegangan yang dihasilkan
seringkali berkurang.
2. Saat mengenakan sarung tangan,
meskipun gaya yang diterapkan secara
eksternal (kekuatan cengkeraman)
sering berkurang, kekuatan internal
seringkali sangat besar relatif terhadap
kondisi tangan kosong.
3. Kemampuan untuk melakukan tugas
dipengaruhi secara signifikan ketika
mengenakan sarung tangan.
Pedoman Desain
Komponen berikut dari tempat kerja harus
dipertimbangkan ketika merancang tempat
kerja untuk meminimalkan risiko trauma
kumulatif:
1. jaga pergelangan tangan dalam posisi netral.
Postur netral adalah postur pergelangan
tangan yang rileks dengan sedikit ekstensi
(yang mengoptimalkan panjang-lengan
hubungan kekuatan), bukan postur linier yang
kaku.
2. meminimalkan kompresi jaringan di tangan.
3. Ketiga, hindari tugas dan tindakan yang
berulang kali memaksakan kekuatan pada
internal struktur.
4. minimalkan akselerasi dan gerakan
pergelangan tangan yang dibutuhkan melalui
desain pekerjaan.
5. peka terhadap dampak penggunaan sarung
tangan, ukuran tangan, dan pekerja kidal.
PEMODELAN BIOMEKANIK SEBAGAI SARANA PENILAIAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO
● NIOSH Lifting Guide and Revised Equation
● Static Single Equivalent Muscle Biomechanical Models
● Multiple Muscle System Models
● Biologically Assisted Models of the Spine
● Finite-Element Spine Models
● Personalized Hybrid Spine Models
● Stability-Driven Models of the Spine
● Predicting Muscle Recruitment for Spine Model Use
● Dynamic Motion Assessment at the Workplace
● Treshold Limit Values
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?

More Related Content

What's hot

Analisis manual material handling dengan biomekanika
Analisis manual material handling dengan biomekanikaAnalisis manual material handling dengan biomekanika
Analisis manual material handling dengan biomekanikasuto laksana
 
Modul 2 Physiological Performance
Modul 2 Physiological PerformanceModul 2 Physiological Performance
Modul 2 Physiological PerformanceDwi Andriyanto
 
Melatih sistem otot
Melatih sistem ototMelatih sistem otot
Melatih sistem ototSaba Alias
 
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingDwi Andriyanto
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiMuhammadMuslim30
 
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-12010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1Surya Adibuana
 
Basic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation designBasic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation designKhairaniRachmaidah
 
1390361020 3-bab ii
1390361020 3-bab ii1390361020 3-bab ii
1390361020 3-bab iiThata Ppi
 
Monilisasi dan imobilisasi
Monilisasi dan imobilisasiMonilisasi dan imobilisasi
Monilisasi dan imobilisasimuhtarbima1
 
Pengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikPengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikYanto Physio
 
Konsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualKonsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualYanto Physio
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4RahmatHidayatHaqiqi
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Dedi Kun
 
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaRiviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaMuhammadMuslim30
 

What's hot (20)

Afifah mardhiyah
Afifah mardhiyah Afifah mardhiyah
Afifah mardhiyah
 
Analisis manual material handling dengan biomekanika
Analisis manual material handling dengan biomekanikaAnalisis manual material handling dengan biomekanika
Analisis manual material handling dengan biomekanika
 
Modul 2 Physiological Performance
Modul 2 Physiological PerformanceModul 2 Physiological Performance
Modul 2 Physiological Performance
 
Melatih sistem otot
Melatih sistem ototMelatih sistem otot
Melatih sistem otot
 
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
 
Makalah kinesiologi
Makalah kinesiologiMakalah kinesiologi
Makalah kinesiologi
 
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasiRiviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
Riviw jurnal 5 peran fisiologi olahraga prestasi
 
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-12010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1
 
Basic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation designBasic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation design
 
1390361020 3-bab ii
1390361020 3-bab ii1390361020 3-bab ii
1390361020 3-bab ii
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA 8.1 BIOMEKANIKA
8.1 BIOMEKANIKA
 
Monilisasi dan imobilisasi
Monilisasi dan imobilisasiMonilisasi dan imobilisasi
Monilisasi dan imobilisasi
 
Pertemuan 1 (take)
Pertemuan 1 (take)Pertemuan 1 (take)
Pertemuan 1 (take)
 
Pengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikPengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi Mekanik
 
Konsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualKonsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manual
 
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4
Rahmat hidayat haqiqi 053 2020_b_riview jurnal 4
 
Basic Biomechanic
Basic BiomechanicBasic Biomechanic
Basic Biomechanic
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahragaRiviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
Riviw jurnal 4 kelelahan dan recovery dalam olahraga
 

Similar to Basic biomechanic and workstation design

aspek mekanika dalam biosistem.pptx
aspek mekanika dalam biosistem.pptxaspek mekanika dalam biosistem.pptx
aspek mekanika dalam biosistem.pptxMhd. Zaky Daniyal
 
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)RanaAlya
 
Biomekanik Jaringan dan Struktur Sistem Muskuloskeletal.pptx
Biomekanik Jaringan dan Struktur Sistem Muskuloskeletal.pptxBiomekanik Jaringan dan Struktur Sistem Muskuloskeletal.pptx
Biomekanik Jaringan dan Struktur Sistem Muskuloskeletal.pptxMaya494453
 
presentasi biomekanika.pptx
presentasi biomekanika.pptxpresentasi biomekanika.pptx
presentasi biomekanika.pptxcandraPrasetya3
 
1566 2835-1-sm
1566 2835-1-sm1566 2835-1-sm
1566 2835-1-smPaul Young
 
Basic biomechanics and workstation design (siidiinaa)
Basic biomechanics and workstation design (siidiinaa)Basic biomechanics and workstation design (siidiinaa)
Basic biomechanics and workstation design (siidiinaa)RahmaDina15
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxAbdiMaulanaIlyas1
 
Kekuatan otot dari internet
Kekuatan otot dari internetKekuatan otot dari internet
Kekuatan otot dari internetAre Long
 
Makalah rifkah ergonomi biomekanika
Makalah rifkah ergonomi biomekanikaMakalah rifkah ergonomi biomekanika
Makalah rifkah ergonomi biomekanikarifkahahdar
 
Konsep aktivitas
Konsep aktivitasKonsep aktivitas
Konsep aktivitasharuna_06
 
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerjafisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerjaannisazahra29
 
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human EngineeringAlya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineeringalyaseptianisa
 

Similar to Basic biomechanic and workstation design (20)

aspek mekanika dalam biosistem.pptx
aspek mekanika dalam biosistem.pptxaspek mekanika dalam biosistem.pptx
aspek mekanika dalam biosistem.pptx
 
Biomekanika & Fisika Olahraga
Biomekanika & Fisika OlahragaBiomekanika & Fisika Olahraga
Biomekanika & Fisika Olahraga
 
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)
 
Biomekanik Jaringan dan Struktur Sistem Muskuloskeletal.pptx
Biomekanik Jaringan dan Struktur Sistem Muskuloskeletal.pptxBiomekanik Jaringan dan Struktur Sistem Muskuloskeletal.pptx
Biomekanik Jaringan dan Struktur Sistem Muskuloskeletal.pptx
 
BIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptxBIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptx
 
presentasi biomekanika.pptx
presentasi biomekanika.pptxpresentasi biomekanika.pptx
presentasi biomekanika.pptx
 
1566 2835-1-sm
1566 2835-1-sm1566 2835-1-sm
1566 2835-1-sm
 
Jurnal Ergonomi
Jurnal ErgonomiJurnal Ergonomi
Jurnal Ergonomi
 
Basic biomechanics and workstation design (siidiinaa)
Basic biomechanics and workstation design (siidiinaa)Basic biomechanics and workstation design (siidiinaa)
Basic biomechanics and workstation design (siidiinaa)
 
Jurnal rinceeeeeeeeeeeee2
Jurnal rinceeeeeeeeeeeee2Jurnal rinceeeeeeeeeeeee2
Jurnal rinceeeeeeeeeeeee2
 
Biomekanika
BiomekanikaBiomekanika
Biomekanika
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
 
Vol 2 n0 15 Jul 2017
Vol 2 n0 15 Jul 2017Vol 2 n0 15 Jul 2017
Vol 2 n0 15 Jul 2017
 
Kekuatan otot dari internet
Kekuatan otot dari internetKekuatan otot dari internet
Kekuatan otot dari internet
 
Makalah rifkah ergonomi biomekanika
Makalah rifkah ergonomi biomekanikaMakalah rifkah ergonomi biomekanika
Makalah rifkah ergonomi biomekanika
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Konsep aktivitas
Konsep aktivitasKonsep aktivitas
Konsep aktivitas
 
Kata pengant10
Kata pengant10Kata pengant10
Kata pengant10
 
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerjafisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
 
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human EngineeringAlya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Basic biomechanic and workstation design

  • 2. ● Reinanda Isfania Hanifah ● Fakultas Psikologi Universitas Pancasila ( semester 6) ● 085772707061 ● reinanda1998@gmail.com PORTOFOLIO
  • 3. BIOMEKANIK Biomekanik adalah bidang interdisipliner di mana informasi dari ilmu biologi dan mekanika teknik digunakan untuk mengukur kekuatan yang ada pada tubuh selama bekerja. Biomekanik beranggapan bahwa tubuh berperilaku sesuai dengan hukum mekanika Newton. Pendekatan biomekanik di tempat kerja sering disebut biomekanik industri atau pekerjaan. Chaffin et al. (2006) mendefinisikan biomekanik pekerjaan sebagai "studi tentang interaksi fisik pekerja dengan alat, mesin, dan bahan mereka sehingga dapat meningkatkan kinerja pekerja sambil meminimalkan risiko gangguan muskuloskeletal."
  • 4. Keuntungan dari mewakili pekerja dalam model biomekanik adalah bahwa model tersebut memungkinkan seseorang untuk mempertimbangkan secara kuantitatif pertukaran yang terkait dengan faktor-faktor risiko di tempat kerja ke berbagai bagian tubuh dalam desain tempat kerja. Sulit untuk mengakomodasi semua bagian tubuh dalam lingkungan biomekanis yang ideal karena memperbaiki kondisi untuk satu segmen tubuh sering memperburuk keadaan bagi bagian tubuh yang lain. Oleh karena itu, kunci penerapan prinsip-prinsip biomekanik yang tepat adalah dengan mempertimbangkan pertukaran biomekanik yang tepat terkait dengan berbagai bagian tubuh sebagai fungsi dari persyaratan kerja dan berbagai pilihan dan batasan desain tempat kerja. Pada akhirnya, analisis biomekanik akan paling efektif dalam memprediksi risiko di tempat kerja selama tahap desain sebelum konstruksi fisik tempat kerja dimulai. PERAN BIOMEKANIK DALAM ERGONOMI
  • 5. ● Muat - Toleransi Konsep dasar dalam penerapan biomekanik pekerjaan untuk ergonomi adalah bahwa seseorang harus mendesain tempat kerja sehingga beban yang dikenakan pada suatu struktur tidak melebihi toleransi struktur. Toleransi jaringan didefinisikan sebagai kemampuan jaringan untuk menahan beban tanpa kerusakan, ergonomis mulai memperluas konsep toleransi untuk memasukkan tidak hanya toleransi mekanik dari jaringan tetapi juga titik di mana jaringan menunjukkan reaksi inflamasi. KONSEP BIOMEKANIK
  • 6. “Ketika besarnya beban yang dikenakan pada struktur kurang dari toleransi jaringan, maka tugas tersebut dianggap aman dan besarnya perbedaan antara beban dan toleransi dianggap sebagai margin keselamatan. Risiko terjadi ketika beban yang dikenakan melebihi toleransi jaringan.”
  • 7. • Trauma Akut versus Kumulatif Dalam pengaturan pekerjaan dua jenis trauma dapat mempengaruhi tubuh manusia dan menyebabkan gangguan muskuloskeletal dalam pengaturan pekerjaan. Pertama, trauma akut dapat terjadi ketika satu aplikasi kekuatan begitu besar sehingga melebihi toleransi struktur tubuh selama tugas pekerjaan. contoh: seperti ketika seorang pekerja mengangkat benda yang sangat berat.
  • 8. Trauma kumulatif, mengacu pada penerapan kekuatan berulang pada struktur yang cenderung merusak struktur, sehingga menurunkan toleransinya ke titik di mana toleransi dilampaui melalui pengurangan batas toleransi ini. Trauma kumulatif juga dapat mempengaruhi otot. Otot kelebihan beban ketika mereka menjadi lelah. Kelelahan menurunkan toleransi terhadap stres dan dapat menyebabkan trauma mikro pada serat otot.
  • 10. • Momen dan Pengungkit Beban biomekanik hanya sebagian ditentukan oleh besarnya berat yang didukung oleh tubuh. Posisi berat (atau massa segmen tubuh) relatif terhadap sumbu rotasi sambungan yang menentukan beban yang dikenakan pada tubuh dan disebut sebagai momen. Suatu momen didefinisikan sebagai produk gaya dan jarak. Beban sambungan adalah fungsi di mana beban ditahan relatif terhadap sumbu sambungan dan massa bobot ditahan. Karenanya, beban bukan hanya fungsi dari bobot saja. Momen adalah fungsi dari sistem tuas mekanis tubuh. Dalam biomekanik, sistem muskuloskeletal diwakili oleh sistem tuas dan itu adalah sistem tuas yang digunakan untuk menggambarkan beban jaringan dengan model biomekanik.
  • 11. Tuas kelas satu Mereka yang memiliki titik tumpu ditempatkan antara beban yang dikenakan (di satu ujung sistem) dan gaya yang berlawanan (internal ke tubuh) yang dikenakan pada ujung sistem yang berlawanan. Contoh: tulang belakang Tuas kelas dua Titik tumpu terletak di salah satu ujung tuas, gaya berlawanan (internal ke tubuh) terletak di ujung lain sistem, dan beban yang diterapkan berada di antara kedua tuas ini. Contoh: kaki Tuas kelas tiga Titik tumpu terletak di salah satu ujung sistem, beban yang diterapkan bekerja di ujung lain sistem, dan gaya lawan (internal) bekerja di antara keduanya. Contoh: sendi siku Tiga jenis sistem tuas adalah umum di tubuh manusia:
  • 12. • Memuat Eksternal versus Internal Eksternal Beban eksternal mengacu pada kekuatan-kekuatan yang dikenakan pada tubuh sebagai akibat langsung dari gravitasi yang bekerja pada benda eksternal yang dimanipulasi oleh pekerja. Misalnya, Gambar 4a menunjukkan alat yang dipegang di tangan pekerja yang tunduk pada gaya gravitasi. Internal Beban internal (otot) bekerja pada jarak yang relatif terhadap sendi siku yang jauh lebih dekat dengan titik tumpu daripada beban eksternal (alat). Sudah lazim untuk besarnya beban internal menjadi lebih besar (sering 10 kali lebih besar) daripada beban eksternal. Dengan demikian, pembebanan internallah yang paling berkontribusi terhadap trauma kumulatif sistem muskuloskeletal selama bekerja.
  • 13.
  • 14. ● Memodifikasi Beban Internal Kunci untuk desain ergonomis yang tepat didasarkan pada prinsip mendesain tempat kerja sehingga beban internal diminimalkan. Kekuatan internal dapat dianggap baik sebagai komponen yang memuat jaringan maupun struktur yang dapat dikenakan tenaga berlebih. Dengan demikian, kekuatan atau kapasitas otot dapat dianggap sebagai ukuran toleransi. Jika kekuatan yang dikenakan pada otot dan tendon akibat tugas melebihi kekuatan (toleransi) otot atau tendon, kemungkinan cedera mungkin terjadi. ● Pengaturan Biomekanis Sistem Tuas Muskuloskeletal Pengaturan sistem tuas dapat mempengaruhi besarnya momen eksternal yang dikenakan pada tubuh serta menentukan besarnya kekuatan internal dan risiko selanjutnya dari trauma akut atau kumulatif. Keuntungan mekanis dari kekuatan internal yang dihasilkan oleh otot dan tendon biseps didefinisikan oleh postur yang menjaga lengan seseorang ditekuk pada sudut 90◦. Posisi sistem tuas mekanis (yang dapat dicapai melalui desain kerja) dapat sangat mempengaruhi transmisi beban internal di dalam tubuh.
  • 15. ● Mengoptimalkan Hubungan Panjang-Kekuatan Hubungan penting lainnya yang mempengaruhi beban pada sistem muskuloskeletal adalah hubungan panjang-kekuatan otot. Ketika hubungan ini dipertimbangkan dalam kombinasi dengan beban mekanis yang ditempatkan pada otot dan tendon (melalui pengaturan sistem tuas), posisi pengaturan sendi menjadi faktor utama dalam desain lingkungan kerja. Biasanya, hubungan panjang-kekuatan berinteraksi secara sinergis dengan sistem tuas. Posisi sendi dapat memiliki efek dramatis pada pembentukan kekuatan dan dapat sangat mempengaruhi beban internal sendi dan risiko trauma kumulatif selanjutnya. ● Dampak Kecepatan pada Kekuatan Otot Hubungan antara kecepatan otot dan pembentukan kekuatan ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar ini menunjukkan bahwa, secara umum, semakin cepat otot bergerak, semakin besar penurunan kemampuan kekuatan otot. Penurunan kapasitas otot ini dapat menyebabkan ketegangan otot yang mungkin terjadi pada tingkat pembebanan eksternal yang lebih rendah dan peningkatan risiko trauma kumulatif. Selain itu, efek ini dipertimbangkan dalam model biomekanik ergonomis dinamis.
  • 16. • Hubungan Temporal Kekuatan - Daya Tahan Kekuatan harus dianggap sebagai kekuatan internal dan toleransi. Namun, penting untuk menyadari bahwa kekuatan bersifat sementara. Jika suatu tugas membutuhkan sebagian besar kekuatan pekerja, seseorang harus mempertimbangkan berapa lama porsi kekuatan itu harus diberikan untuk memastikan bahwa pekerjaan itu tidak membebani sistem muskuloskeletal. Waktu Istirahat Risiko trauma kumulatif meningkat ketika kapasitas untuk mengerahkan kekuatan dilampaui oleh persyaratan kekuatan pekerjaan. Faktor lain yang dapat memengaruhi kapasitas kekuatan (dan toleransi terhadap ketegangan otot) adalah waktu istirahat. Waktu istirahat memiliki efek mendalam pada kemampuan pekerja untuk mengerahkan kekuatan.
  • 17. Toleransi tergantung pada banyak faktor lain, seperti laju regangan, usia struktur, frekuensi pemuatan, pengaruh fisiologis, faktor keturunan, pengkondisian, serta faktor lainnya yang tidak diketahui. Otot adalah struktur dalam sistem muskuloskeletal yang memiliki toleransi paling rendah. Kekuatan utama otot diperkirakan sebesar 32 MPa (Hoy et al., 1990). Toleransi tulang dapat berkisar dari 51 MPa dalam tegangan transversal hingga lebih dari 133MPa dalam kompresi transversal dan dari 133 MPa dalam ketegangan pemuatan longitudinal hingga 193 MPa dalam kompresi longitudinal dan 68 MPa dalam geser. • Muat Toleransi A. Kapasitas Otot, Ligamen, Tendon, dan Tulang B. Ketegangan Otot dan Tendon C. Toleransi Tulang
  • 18. D. Toleransi Ligamen Secara umum, stres ligamentum akhir telah diperkirakan sekitar 20 MPa. Namun, sifat ligamen sangat bervariasi tergantung pada lokasinya di dalam tubuh. Solomonow menemukan bahwa ligamen membutuhkan periode waktu yang lama untuk mendapatkan kembali integritas struktural selama aktivitas otot kompensasi diamati (Solomonow, 2004; Solomonow et al., 1998, 1999, 2000, 2002; Stubbs et al, 1998; Gedalia et al, 1999; Wang et al., 2000). E. Disc / End-Plate dan Toleransi Vertebra Mekanisme trauma kumulatif pada disk vertebra dianggap berhubungan dengan trauma berulang pada plat ujung vertebra. Plat akhir adalah struktur yang sangat tipis (sekitar 1 mm) yang memfasilitasi aliran nutrisi dari vertebra ke serat diskus (annulus fibrosis). Disk tidak memiliki suplai darah langsung sehingga sangat bergantung pada aliran nutrisi ini untuk viabilitas disk. F. Toleransi Nyeri Kategori jalur nyeri: (1) gangguan struktural, (2) stimulasi jaringan dan respons proinflamasi, (3) batas fisiologis, dan (4) penerimaan psikofisik.
  • 19. 1. Bahu Bahu adalah salah satu struktur tubuh yang lebih kompleks dengan banyak otot dan ligamen yang melintasi kompleks korset sendi bahu. Nyeri bahu diyakini sebagai salah satu gangguan muskuloskeletal terkait pekerjaan yang paling kurang dikenal. Oleh karena itu, tindakan terbaik adalah dengan mendesain workstation secara ergonomis sehingga risiko cedera awal diminimalkan. APLIKASI PRINSIP BIOMEKANIK UNTUK MENGURANGI STRES DI TEMPAT KERJA
  • 20. ● Ketika pekerjaan intensif bahu dipertimbangkan, desain tempat kerja yang optimal biasanya didefinisikan dalam hal postur yang disukai selama bekerja. Shoulder abduction, didefinisikan sebagai peninggian bahu ke arah lateral, seringkali merupakan postur yang bermasalah ketika pekerjaan dilakukan di atas kepala. • Chaffin (1973) telah menunjukkan bahwa bahkan sedikit fleksi bahu dapat mempengaruhi kelelahan otot-otot bahu. Tren ini kemungkinan besar disebabkan oleh fakta bahwa otot-otot menyimpang dari posisi netral ketika bahu menjadi lebih tinggi, sehingga mempengaruhi hubungan kekuatan panjang dari otot-otot bahu.
  • 21.
  • 22. 2. Leher Gangguan leher juga dapat dikaitkan dengan postur kerja yang berkelanjutan. Secara umum, semakin tegak postur kepala, semakin sedikit aktivitas otot dan kekuatan leher yang diperlukan untuk mempertahankan postur. Posisi leher tegak juga memiliki keuntungan mengurangi tingkat kelelahan yang dialami di leher. Dari sudut pandang biomekanik, ketika kepala tertekuk, pusat massa kepala bergerak maju relatif terhadap basis dukungan kepala (tulang belakang). Oleh karena itu, ketika kepala bergerak maju, lebih banyak momen dikenakan tentang tulang belakang dan ini mengharuskan peningkatan aktivasi otot-otot leher dan kemungkinan lebih besar kelelahan (karena postur statis dipertahankan oleh otot-otot leher). Di sisi lain, ketika kepala tidak tertekuk ke depan dan relatif tegak, leher dapat diposisikan sedemikian rupa sehingga aktivitas otot minimal diperlukan dari otot-otot leher dan dengan demikian kelelahan diminimalkan.
  • 23.
  • 24. 3. Pertukaran dalam Desain Pekerjaan • Kunci untuk desain ergonomis yang tepat dari tempat kerja dari sudut pandang biomekanik adalah dengan mempertimbangkan pertukaran biomekanik yang terkait dengan situasi kerja tertentu. Dengan demikian, banyak pertimbangan biomekanis dalam desain ergonomis dari tempat kerja memerlukan satu untuk mempertimbangkan berbagai trade-off dan alasan untuk berbagai pilihan desain. • Salah satu situasi trade-off yang paling umum dijumpai dalam desain ergonomis adalah trade-off antara mengakomodasi bahu dan mengakomodasi leher. Pertukaran ini sering diselesaikan dengan mempertimbangkan hierarki kebutuhan yang dibutuhkan oleh tugas.
  • 25. 4. Bagian Belakang Gangguan punggung bawah (LBD) telah diidentifikasi sebagai salah satu masalah muskuloskeletal yang paling umum dan signifikan di Amerika Serikat yang menghasilkan sejumlah besar morbiditas, kecacatan, dan kerugian ekonomi (Hollbrook et al., 1984; Praemer et al., 1992; Guo et al., 1999). Gangguan punggung bertanggung jawab atas hilangnya lebih dari 100 juta hari kerja yang hilang pada tahun 1988 dengan 22 juta kasus dilaporkan tahun itu (Guo et al., 1999; Guo, 1993). Di antara mereka yang berusia di bawah 45 tahun, LBD adalah penyebab utama keterbatasan kegiatan dan dapat mempengaruhi hingga 47% pekerja dengan pekerjaan yang menuntut fisik (Andersson, 1997). Prevalensi LBD juga meningkat. Telah dilaporkan telah meningkat sebesar 2.700% sejak 1980 (Paus, 1993). Biaya yang terkait dengan LBD juga signifikan dengan pengeluaran perawatan kesehatan yang dikeluarkan oleh individu dengan sakit punggung di Amerika Serikat melebihi $ 90 miliar per tahun pada tahun 1998 (Luo et al., 2004).
  • 26. Tiga puluh persen dari cedera akibat pekerjaan di Amerika Serikat terkait dengan aktivitas berlebihan, mengangkat, melempar, memegang, membawa, mendorong, dan / atau menarik benda-benda yang beratnya £ 50 atau kurang. Kegiatan penanganan material manual (MMH), khususnya mengangkat, paling sering dikaitkan dengan risiko LBD terkait pekerjaan. Diperkirakan mengangkat dan MMH mencapai dua pertiga dari cedera punggung terkait pekerjaan (NRC, 2001). Penilaian biomekanik menargetkan masalah yang berhubungan dengan disk karena masalah disk adalah jenis nyeri punggung yang paling serius dan mahal dan memiliki asal mekanis (Nachemson, 1975).
  • 27. 5. Pergelangan Tangan ● Trauma kumulatif pada pergelangan tangan merupakan masalah utama dan masalahnya telah mencapai proporsi epidemi dalam industri ini. ● Untuk memahami biomekanik pergelangan tangan dan bagaimana trauma kumulatif terjadi, seseorang harus menghargai anatomi ekstremitas atas. ● Desain permukaan mencengkeram suatu alat dapat berdampak pada aktivitas sistem transmisi gaya internal (tendon travel and tension). Bukaan dan bentuk pegangan memiliki pengaruh besar pada kekuatan pegangan yang tersedia.
  • 28. Sarung tangan Penggunaan sarung tangan juga dapat secara signifikan mempengaruhi generasi kekuatan genggaman dan mungkin memainkan peran dalam pengembangan gangguan trauma kumulatif. Ketika sarung tangan dipakai selama bekerja, tiga faktor harus dipertimbangkan: 1. Kekuatan pegangan yang dihasilkan seringkali berkurang. 2. Saat mengenakan sarung tangan, meskipun gaya yang diterapkan secara eksternal (kekuatan cengkeraman) sering berkurang, kekuatan internal seringkali sangat besar relatif terhadap kondisi tangan kosong. 3. Kemampuan untuk melakukan tugas dipengaruhi secara signifikan ketika mengenakan sarung tangan. Pedoman Desain Komponen berikut dari tempat kerja harus dipertimbangkan ketika merancang tempat kerja untuk meminimalkan risiko trauma kumulatif: 1. jaga pergelangan tangan dalam posisi netral. Postur netral adalah postur pergelangan tangan yang rileks dengan sedikit ekstensi (yang mengoptimalkan panjang-lengan hubungan kekuatan), bukan postur linier yang kaku. 2. meminimalkan kompresi jaringan di tangan. 3. Ketiga, hindari tugas dan tindakan yang berulang kali memaksakan kekuatan pada internal struktur. 4. minimalkan akselerasi dan gerakan pergelangan tangan yang dibutuhkan melalui desain pekerjaan. 5. peka terhadap dampak penggunaan sarung tangan, ukuran tangan, dan pekerja kidal.
  • 29. PEMODELAN BIOMEKANIK SEBAGAI SARANA PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO ● NIOSH Lifting Guide and Revised Equation ● Static Single Equivalent Muscle Biomechanical Models ● Multiple Muscle System Models ● Biologically Assisted Models of the Spine ● Finite-Element Spine Models ● Personalized Hybrid Spine Models ● Stability-Driven Models of the Spine ● Predicting Muscle Recruitment for Spine Model Use ● Dynamic Motion Assessment at the Workplace ● Treshold Limit Values
  • 30. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Thanks! Do you have any questions?