SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Manual Material Handling (MMH)
U.S Department of Labor mendefinisikan Manual Material Handling (MMH) sebagai
kegiatan meraih, memegang, menggenggam, memutar, atau pekerjaan lainnya yang
menggunakan tangan, selain itu National Institute of Occupational Safety and Health
mendefinisikannya sebagai suatu aktivitas dengan menggunakan pergerakan tangan pekerja
untuk mengangkat, mengisi, mengosongkan, meletakkan atau membawa.
Manual Material Handling (MMH) adalah suatu kegiatan transportasi yang dilakukan oleh
satu pekerja atau lebih dengan melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong,
menarik, mengangkut, dan memindahkan barang. Selama ini pengertian MMH hanya sebatas
pada kegiatan lifting dan lowering yang melihat aspek kekuatan vertical. Padahal kegiatan MMH
tidak terbatas pada kegiatan tersebut diatas, masih ada kegiatan pushing dan pulling di dalam
kegiatan MMH. Kegiatan MMH yang sering dilakukan oleh pekerja di dalam industri antara lain:
1. Kegiatan Pengangkatan Benda (Lifting Task)
2. Kegiatan Pengantaran Benda (Caryying Task)
3. Kegiatan Mendorong Benda (Pushing Task)
4. Kegiatan Menarik Benda (Pulling Task)
Pemindahan Material
Secara Tekins Beberapa pemindahan material secara teknis dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Memindahkan beban yang berat dari mesin ke mesin yang telah dirancang dengan
menggunakan roller (ban berjalan).
b. Menggunakan meja yang dapat digerakkan naik-turun untuk menjaga agar bagian permukaan
dari meja kerja dapat langsung dipakai untuk memasukkan lembaran logam ataupun benda
kerja lainnya kedalam mesin.
c. Menempatkan benda kerja yang besar pada permukaan yang lebih tinggi dan menurunkan
dengan bantuan gaya grafitasi.
d. Menggunakan peralatan yang mengangkat, misalnya, pada ujung belakang truk untuk
memudahkan pengangkatan material, dengan demikian tidak diperlukan lagi alat angkat
(crane).
e. Merancang Overhead Monorail dan Hoist diutamakan yang menggunakan power (tenaga)
baik untuk gerakan vertikal maupun horisontal.
f. Mendesain kotak (tempat benda kerja) dengan disertai handle yang ergonomis sehingga
mudah pada waktu mengangkat.
g. Mengatur peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan metodologi angkat benda pada
ketinggian permukaan pinggang.
2.2 Biomekanika
Menurut Wignjosoebroto dkk (2012) biomekanika umum adalah bagian dari biomenika yang
mengenai hokum-hukum dasar yang dapat mempengaruhi tubuh manusia baik dalam kondisi
diam ataupun bergerak. Biostatik adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya melakukan
analisis pada bagian tubuh dalam keadaan diam ataupun bergerak pada suatu garis lurus dengan
kecepatan yang seragam. Biodinamik adalah bagian dari biomekanika umum yang berkaitan
dengan gesekan-gesekan tubuh dan tanpa mempertimbangkan gaya-gaya yang terjadi dan gaya
yang timbul akibat gaya dari dalam tubuh. Occupational biomechanics adalah bagian dari
mekanika terapan yang mempelajari antar interaksi pekerja dengan fisik, mesin, peralatan, dan
material yang bertujuan untuk meminimalkan keluhan pada sistem kerangka otot.
2.3 Batasan Angkat Secara Biomekanika
Batasan angkat biomekanika adalah analisa biomekanika tentang rentang
postur atau posisi aktivitas kerja, ukuran badan dan ukuran manusia. Kriteria keselamatan
adalah berdasarkan bebantekan(compression load)pada intervertebral disc antara lumbar nomor
lima dan sacrum nomor satu (L5/S1). National Institute of Occupational Safety and Health
(NIOSH) Amerika Serikat merekomendasikan batasan angkat sebagai berikut :
1. Batasan gaya angkat maksimum yang diijinkan (the maximum permissible limit) adalah
berdasarkan gaya tekan sebesar 6500 Newton pada L5/S1.
2. Batasan gaya angkat normal (the action limit) adalah berdasarkan gaya tekan sebesar 3500
Newton pada L5/S1.
Batasan gaya angkat normal ditentukan melalui rumus :
AL(kg) = 40 (15/H) (1-0,004/V-75/) (0,7+7,5/D) (1-F/Fmax)
Dimana :
H = Posisi horizontal (cm), arah titik tengah antara mata kaki pada tempat
V = Posisi vertikal (cm) pada tempat asal sebelum beban diangkat
D = Jarak angkat vertikal (cm) antara tempat asal dan tujuan dari aktivitas angkat tersebut.
Fmax = Frekuensi maksimum yang dapat dilaksanakan
2.4 Keluhan muskuloskeletal
Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh
seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban
statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa
kerusakan pada sendi, ligament dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya
disebut dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera pada sistem
muskuloskeletal (Grandjean, 1993). Tarwaka dkk (2004) menyebutkan secara garis besar
keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Keluhan sementara (reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima
beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang apabila pembebanan
dihentikan.
b. Keluhan menetap (persistent), yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun
pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih terus berlanjut.
Pengukuran Musculoskeletal disorder (MSD)
Pengukuran terhadap tekanan fisik dengan resiko keluhan otot skeletal sangat sulit karena
mengakibatkan berbagai faktor subjektif seperti kinerja, motivasi, harapan dan toleransi
kelelahan. Waters Anderson (1996) dalam Tarwaka 1985 melakukan pengukuran dengan metode
analitik dan metode lain adalah menggunakan nordic body map.
a. Metode Analitik
Metode analitik dilakukan berdasarkan rekomendasi NIOSH tentang estimasi kemungkinan
terjadinya peregangan otot yang berlebihan (over axertion) atas dasar karakteristik
pekerjaan. Hal ini dilakukan dengan melakukan perhitungan Recomended Weight Limit
(RWL) dan Lifting Index (LI). [Waters Anderson (1996) dalam Tarwaka 1984]. RWL
merupakan rekomendasi batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan
cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu
yang lama. RWL ini ditetapkan oleh NIOSH pada tahun 1991 oleh Amerika Serikat.
Sedangkan NIOSH mempunyai standart pada pengangkatan beban untuk meminimasi
cedara pada saat melakukan pekerjaan, persamaan NIOSH yang dipakai adalah :
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Lifting Index adalah estimasi sederhana terhadap resiko cedera tulang belakang yang
diakibatkan oleh over exertion. Berdasarkan berat beban dan nilai recommended weight limit
(RWL), dapat ditentukan besarnya lifting index dengan rumus : Li = Berat Badan/RWL
b. Nordic Body Map Nordic body map merupakan metode yang dilakukan dengan menganalisa
peta tubuh. Melalui nordic body map dapat diketahui bagianbagian otot yang mengalami
keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai tingkat
yang sangat sakit. (Tarwaka, 1985). Dengan melihat dan menganalisa peta tubuh (nordic
body map) akan dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh
pekerja. Metode ini dilakukan dengan memberikan penilaian subjektif pada pekerja.
2.5 Momen Gaya
Dengan mendefinisikan jenis pekerjaan dan postur tubuh didalam melakukan pekerjaan
tersebut, dapat dihitung besarnya gaya dan momen yang terjadi setiap link dan sendi melalui
analisa mekanik. Baik pada saat tubuh dalam posisi diam maupun pada saat bergerak. Hukum
keseimbangan momen menyatakan bahwa penjumlahan aljabar momen-momen dari semua gaya
yang bekerja pada suatu benda dalam keadaan kesetimbangan status adalah sama dengan nol.
Modul sederhana garis punggung bawah (low-back) yang diteliti oleh Chaffin (1973) untuk
analisis terhadap angkat koplanar statis ditunjukkan oleh gambar model sederhana dari punggung
bawah (low-back) yang diteliti oleh Chaffin.
Selanjutnya dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip dasar mekanika diatas dapat dilakukan
analisa biomekanika pada berbagai segmen tubuh manusia dengan memandang tubuh sebagai
sistem multilink, maka hasil perhitungan gaya dan momen suatu link akan dipengaruhi link
sebelumnya dan akan mempengaruhi link selanjutnya. Oleh sebab itu link terakhir (link kaki)
akan menahan beban yang berasal dari berat seluruh link. Sebelumnya baik beban aksternal
maupun beban link itu sendiri.
𝐹𝑀 =
𝑏𝑤 + ℎ𝑊 − 𝐷𝐹𝐴
𝐸
2.6 Beban Kerja
Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dari sudut
pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai dan seimbang
terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut.
Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja psikologis. Beban kerja fisik dapat
berupa beratnya pekerjaan seperti mengangkat, merawat, mendorong. Sedangkan beban kerja
psikologis dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu
dengan individu lainnya (Manuaba, 2000).
Menurut Hart dan Staveland dalam Tarwaka (2015), bahwa beban kerja merupakan sesuatu
yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja dimana digunakan
sebagai tempat kerja, ketrampilan, perilaku dan persepsi dari pekerja. Beban kerja kadang-
kadang juga dapat didefinisikan secara operasional pada berbagai faktor seperti tuntutan tugas
atau upaya-upaya Universitas Sumatera Utara yang dilakukan untuk melakukan pekerjaan. Oleh
karena itu, tidak hanya mempertimbangkan beban kerja dari satu aspek saja, selama faktor-faktor
yang lain mempunyai interelasi pada cara-cara yang komplek.
2.7 Fisik dan Mental
Secara garis besar kegiatan-kegiatan manusia dapat digolongkan menjadi kerja fisik dan kerja
mental. Pemisahan ini tidak dapat dilakukan secara sempurna, karena terdapatnya hubungan yang
erat antar satu dengan lainnya. Kerja mental merupakan kerja yang melibatkan proses berpikir
dari otak kita. Pekerjaan ini mengakibatkan kelelahan mental bila intensitas kerja ini relative
tinggi. Sedangkan kerja fisik adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai
sumber tenanganya. Dalam kerja fisik, konsumsi energy merupakan factor utama yang dijadikan
tolak ukur penentu berat atau ringannya suatu pekerjaan.
Dalam hal penentuan konsumsi energi biasanya digunakan parameter indeks ini merupakan
perbedaan antar kecepatan denyut jantung pada waktu kerja tertentu dengan kecepatan denyut
jantung pada saat istirahat. Hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung dari konsumsi
energi adalah Y = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,7173 . 10^(–4) . X^2 . Setelah besaran denyut
jantung disetarakan didapatkan dengan bentuk matematis sebagai KE = Et – Ei.
2.8

More Related Content

What's hot

Analisis manual material handling dengan biomekanika
Analisis manual material handling dengan biomekanikaAnalisis manual material handling dengan biomekanika
Analisis manual material handling dengan biomekanikasuto laksana
 
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingDwi Andriyanto
 
Basic Biomehanics & Workstation Design
Basic Biomehanics & Workstation DesignBasic Biomehanics & Workstation Design
Basic Biomehanics & Workstation DesignDewiAnnisa6
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidYadhi Muqsith
 
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanKb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanpjj_kemenkes
 
Konsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualKonsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualYanto Physio
 
Modul 2 Physiological Performance
Modul 2 Physiological PerformanceModul 2 Physiological Performance
Modul 2 Physiological PerformanceDwi Andriyanto
 
Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanYanto Physio
 
Pengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikPengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikYanto Physio
 
Minggu5 analisis postur kerja
Minggu5 analisis postur kerjaMinggu5 analisis postur kerja
Minggu5 analisis postur kerjaaanansor
 
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-12010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1Surya Adibuana
 
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatanM3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatanpjj_kemenkes
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Analisis manual material handling dengan biomekanika
Analisis manual material handling dengan biomekanikaAnalisis manual material handling dengan biomekanika
Analisis manual material handling dengan biomekanika
 
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material HandlingModul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
Modul 3 Biomechanic And Manual Material Handling
 
Jurnal rinceeeeeeeeeeeee2
Jurnal rinceeeeeeeeeeeee2Jurnal rinceeeeeeeeeeeee2
Jurnal rinceeeeeeeeeeeee2
 
Basic Biomehanics & Workstation Design
Basic Biomehanics & Workstation DesignBasic Biomehanics & Workstation Design
Basic Biomehanics & Workstation Design
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Makalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbidMakalah biomekanika akbid
Makalah biomekanika akbid
 
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanKb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
 
Konsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manualKonsep dasar terapi manual
Konsep dasar terapi manual
 
Modul 2 Physiological Performance
Modul 2 Physiological PerformanceModul 2 Physiological Performance
Modul 2 Physiological Performance
 
Konsep Terapi Latihan
Konsep Terapi LatihanKonsep Terapi Latihan
Konsep Terapi Latihan
 
03 biomekanika
03 biomekanika03 biomekanika
03 biomekanika
 
Pertemuan 1 (take)
Pertemuan 1 (take)Pertemuan 1 (take)
Pertemuan 1 (take)
 
Pengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikPengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi Mekanik
 
Minggu5 analisis postur kerja
Minggu5 analisis postur kerjaMinggu5 analisis postur kerja
Minggu5 analisis postur kerja
 
Biomekanika
BiomekanikaBiomekanika
Biomekanika
 
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-12010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1
2010-043-088 Surya Adibuana's Undergraduate Theses-1
 
Kata pengant10
Kata pengant10Kata pengant10
Kata pengant10
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatanM3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
M3 kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
 

Similar to MMH dan Biomekanika

Ergonomi WS K3 Perkantoran 15 Maret 2023.pptx
Ergonomi WS K3 Perkantoran 15 Maret 2023.pptxErgonomi WS K3 Perkantoran 15 Maret 2023.pptx
Ergonomi WS K3 Perkantoran 15 Maret 2023.pptxrishamdihserbindo
 
Basic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation designBasic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation designHnAlfiany
 
Basic Biomechanics and Workstation design 347 William S. Marras
Basic Biomechanics and Workstation design 347 William S. MarrasBasic Biomechanics and Workstation design 347 William S. Marras
Basic Biomechanics and Workstation design 347 William S. MarrasEmiliacindy
 
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerjafisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerjaannisazahra29
 
aspek mekanika dalam biosistem.pptx
aspek mekanika dalam biosistem.pptxaspek mekanika dalam biosistem.pptx
aspek mekanika dalam biosistem.pptxMhd. Zaky Daniyal
 
Basic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation designBasic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation designKhairaniRachmaidah
 
Pemil herdiana 6017210066 basic biomechanics
Pemil herdiana 6017210066 basic biomechanicsPemil herdiana 6017210066 basic biomechanics
Pemil herdiana 6017210066 basic biomechanicsPemilHerdiana
 
Konsep aktivitas
Konsep aktivitasKonsep aktivitas
Konsep aktivitasharuna_06
 
BASIC BIOMECHANICS AND WORKSTATION DESIGN
BASIC BIOMECHANICS AND WORKSTATION DESIGNBASIC BIOMECHANICS AND WORKSTATION DESIGN
BASIC BIOMECHANICS AND WORKSTATION DESIGNMochammad Raihan
 
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human EngineeringSiva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human Engineeringsivaalfira
 
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)RanaAlya
 
Mental workload and situation awareness
Mental workload and situation awarenessMental workload and situation awareness
Mental workload and situation awarenessKhairaniRachmaidah
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxAbdiMaulanaIlyas1
 

Similar to MMH dan Biomekanika (20)

Ergonomi WS K3 Perkantoran 15 Maret 2023.pptx
Ergonomi WS K3 Perkantoran 15 Maret 2023.pptxErgonomi WS K3 Perkantoran 15 Maret 2023.pptx
Ergonomi WS K3 Perkantoran 15 Maret 2023.pptx
 
Jurnal Ergonomi
Jurnal ErgonomiJurnal Ergonomi
Jurnal Ergonomi
 
Basic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation designBasic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation design
 
Basic Biomechanics and Workstation design 347 William S. Marras
Basic Biomechanics and Workstation design 347 William S. MarrasBasic Biomechanics and Workstation design 347 William S. Marras
Basic Biomechanics and Workstation design 347 William S. Marras
 
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerjafisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
fisiologi psikologi dan biomekanika pekerja
 
aspek mekanika dalam biosistem.pptx
aspek mekanika dalam biosistem.pptxaspek mekanika dalam biosistem.pptx
aspek mekanika dalam biosistem.pptx
 
BIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptxBIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptx
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Basic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation designBasic biomechanics and workstation design
Basic biomechanics and workstation design
 
Pemil herdiana 6017210066 basic biomechanics
Pemil herdiana 6017210066 basic biomechanicsPemil herdiana 6017210066 basic biomechanics
Pemil herdiana 6017210066 basic biomechanics
 
Konsep aktivitas
Konsep aktivitasKonsep aktivitas
Konsep aktivitas
 
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
8.2. BIOMEKANIKA --- MANUAL HANDLING
 
Biomekanika & Fisika Olahraga
Biomekanika & Fisika OlahragaBiomekanika & Fisika Olahraga
Biomekanika & Fisika Olahraga
 
BASIC BIOMECHANICS AND WORKSTATION DESIGN
BASIC BIOMECHANICS AND WORKSTATION DESIGNBASIC BIOMECHANICS AND WORKSTATION DESIGN
BASIC BIOMECHANICS AND WORKSTATION DESIGN
 
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human EngineeringSiva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
 
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)
Basic Biomechanics and Workstation Design (chap.12)
 
Mental workload and situation awareness
Mental workload and situation awarenessMental workload and situation awareness
Mental workload and situation awareness
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
 
Afifah mardhiyah
Afifah mardhiyah Afifah mardhiyah
Afifah mardhiyah
 
Manual handling.ppt
Manual handling.pptManual handling.ppt
Manual handling.ppt
 

Recently uploaded

INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 

Recently uploaded (12)

INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 

MMH dan Biomekanika

  • 1. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manual Material Handling (MMH) U.S Department of Labor mendefinisikan Manual Material Handling (MMH) sebagai kegiatan meraih, memegang, menggenggam, memutar, atau pekerjaan lainnya yang menggunakan tangan, selain itu National Institute of Occupational Safety and Health mendefinisikannya sebagai suatu aktivitas dengan menggunakan pergerakan tangan pekerja untuk mengangkat, mengisi, mengosongkan, meletakkan atau membawa. Manual Material Handling (MMH) adalah suatu kegiatan transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih dengan melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik, mengangkut, dan memindahkan barang. Selama ini pengertian MMH hanya sebatas pada kegiatan lifting dan lowering yang melihat aspek kekuatan vertical. Padahal kegiatan MMH tidak terbatas pada kegiatan tersebut diatas, masih ada kegiatan pushing dan pulling di dalam kegiatan MMH. Kegiatan MMH yang sering dilakukan oleh pekerja di dalam industri antara lain: 1. Kegiatan Pengangkatan Benda (Lifting Task) 2. Kegiatan Pengantaran Benda (Caryying Task) 3. Kegiatan Mendorong Benda (Pushing Task) 4. Kegiatan Menarik Benda (Pulling Task) Pemindahan Material Secara Tekins Beberapa pemindahan material secara teknis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Memindahkan beban yang berat dari mesin ke mesin yang telah dirancang dengan menggunakan roller (ban berjalan). b. Menggunakan meja yang dapat digerakkan naik-turun untuk menjaga agar bagian permukaan dari meja kerja dapat langsung dipakai untuk memasukkan lembaran logam ataupun benda kerja lainnya kedalam mesin. c. Menempatkan benda kerja yang besar pada permukaan yang lebih tinggi dan menurunkan dengan bantuan gaya grafitasi.
  • 2. d. Menggunakan peralatan yang mengangkat, misalnya, pada ujung belakang truk untuk memudahkan pengangkatan material, dengan demikian tidak diperlukan lagi alat angkat (crane). e. Merancang Overhead Monorail dan Hoist diutamakan yang menggunakan power (tenaga) baik untuk gerakan vertikal maupun horisontal. f. Mendesain kotak (tempat benda kerja) dengan disertai handle yang ergonomis sehingga mudah pada waktu mengangkat. g. Mengatur peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan metodologi angkat benda pada ketinggian permukaan pinggang. 2.2 Biomekanika Menurut Wignjosoebroto dkk (2012) biomekanika umum adalah bagian dari biomenika yang mengenai hokum-hukum dasar yang dapat mempengaruhi tubuh manusia baik dalam kondisi diam ataupun bergerak. Biostatik adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya melakukan analisis pada bagian tubuh dalam keadaan diam ataupun bergerak pada suatu garis lurus dengan kecepatan yang seragam. Biodinamik adalah bagian dari biomekanika umum yang berkaitan dengan gesekan-gesekan tubuh dan tanpa mempertimbangkan gaya-gaya yang terjadi dan gaya yang timbul akibat gaya dari dalam tubuh. Occupational biomechanics adalah bagian dari mekanika terapan yang mempelajari antar interaksi pekerja dengan fisik, mesin, peralatan, dan material yang bertujuan untuk meminimalkan keluhan pada sistem kerangka otot. 2.3 Batasan Angkat Secara Biomekanika Batasan angkat biomekanika adalah analisa biomekanika tentang rentang postur atau posisi aktivitas kerja, ukuran badan dan ukuran manusia. Kriteria keselamatan adalah berdasarkan bebantekan(compression load)pada intervertebral disc antara lumbar nomor lima dan sacrum nomor satu (L5/S1). National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) Amerika Serikat merekomendasikan batasan angkat sebagai berikut : 1. Batasan gaya angkat maksimum yang diijinkan (the maximum permissible limit) adalah berdasarkan gaya tekan sebesar 6500 Newton pada L5/S1. 2. Batasan gaya angkat normal (the action limit) adalah berdasarkan gaya tekan sebesar 3500 Newton pada L5/S1.
  • 3. Batasan gaya angkat normal ditentukan melalui rumus : AL(kg) = 40 (15/H) (1-0,004/V-75/) (0,7+7,5/D) (1-F/Fmax) Dimana : H = Posisi horizontal (cm), arah titik tengah antara mata kaki pada tempat V = Posisi vertikal (cm) pada tempat asal sebelum beban diangkat D = Jarak angkat vertikal (cm) antara tempat asal dan tujuan dari aktivitas angkat tersebut. Fmax = Frekuensi maksimum yang dapat dilaksanakan 2.4 Keluhan muskuloskeletal Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligament dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya disebut dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) atau cedera pada sistem muskuloskeletal (Grandjean, 1993). Tarwaka dkk (2004) menyebutkan secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Keluhan sementara (reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang apabila pembebanan dihentikan. b. Keluhan menetap (persistent), yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih terus berlanjut. Pengukuran Musculoskeletal disorder (MSD) Pengukuran terhadap tekanan fisik dengan resiko keluhan otot skeletal sangat sulit karena mengakibatkan berbagai faktor subjektif seperti kinerja, motivasi, harapan dan toleransi kelelahan. Waters Anderson (1996) dalam Tarwaka 1985 melakukan pengukuran dengan metode analitik dan metode lain adalah menggunakan nordic body map. a. Metode Analitik Metode analitik dilakukan berdasarkan rekomendasi NIOSH tentang estimasi kemungkinan terjadinya peregangan otot yang berlebihan (over axertion) atas dasar karakteristik
  • 4. pekerjaan. Hal ini dilakukan dengan melakukan perhitungan Recomended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI). [Waters Anderson (1996) dalam Tarwaka 1984]. RWL merupakan rekomendasi batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. RWL ini ditetapkan oleh NIOSH pada tahun 1991 oleh Amerika Serikat. Sedangkan NIOSH mempunyai standart pada pengangkatan beban untuk meminimasi cedara pada saat melakukan pekerjaan, persamaan NIOSH yang dipakai adalah : RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM Lifting Index adalah estimasi sederhana terhadap resiko cedera tulang belakang yang diakibatkan oleh over exertion. Berdasarkan berat beban dan nilai recommended weight limit (RWL), dapat ditentukan besarnya lifting index dengan rumus : Li = Berat Badan/RWL b. Nordic Body Map Nordic body map merupakan metode yang dilakukan dengan menganalisa peta tubuh. Melalui nordic body map dapat diketahui bagianbagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai tingkat yang sangat sakit. (Tarwaka, 1985). Dengan melihat dan menganalisa peta tubuh (nordic body map) akan dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja. Metode ini dilakukan dengan memberikan penilaian subjektif pada pekerja. 2.5 Momen Gaya Dengan mendefinisikan jenis pekerjaan dan postur tubuh didalam melakukan pekerjaan tersebut, dapat dihitung besarnya gaya dan momen yang terjadi setiap link dan sendi melalui analisa mekanik. Baik pada saat tubuh dalam posisi diam maupun pada saat bergerak. Hukum keseimbangan momen menyatakan bahwa penjumlahan aljabar momen-momen dari semua gaya yang bekerja pada suatu benda dalam keadaan kesetimbangan status adalah sama dengan nol. Modul sederhana garis punggung bawah (low-back) yang diteliti oleh Chaffin (1973) untuk analisis terhadap angkat koplanar statis ditunjukkan oleh gambar model sederhana dari punggung bawah (low-back) yang diteliti oleh Chaffin. Selanjutnya dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip dasar mekanika diatas dapat dilakukan analisa biomekanika pada berbagai segmen tubuh manusia dengan memandang tubuh sebagai sistem multilink, maka hasil perhitungan gaya dan momen suatu link akan dipengaruhi link
  • 5. sebelumnya dan akan mempengaruhi link selanjutnya. Oleh sebab itu link terakhir (link kaki) akan menahan beban yang berasal dari berat seluruh link. Sebelumnya baik beban aksternal maupun beban link itu sendiri. 𝐹𝑀 = 𝑏𝑤 + ℎ𝑊 − 𝐷𝐹𝐴 𝐸 2.6 Beban Kerja Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut. Beban kerja dapat berupa beban kerja fisik dan beban kerja psikologis. Beban kerja fisik dapat berupa beratnya pekerjaan seperti mengangkat, merawat, mendorong. Sedangkan beban kerja psikologis dapat berupa sejauh mana tingkat keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu dengan individu lainnya (Manuaba, 2000). Menurut Hart dan Staveland dalam Tarwaka (2015), bahwa beban kerja merupakan sesuatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja, ketrampilan, perilaku dan persepsi dari pekerja. Beban kerja kadang- kadang juga dapat didefinisikan secara operasional pada berbagai faktor seperti tuntutan tugas atau upaya-upaya Universitas Sumatera Utara yang dilakukan untuk melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, tidak hanya mempertimbangkan beban kerja dari satu aspek saja, selama faktor-faktor yang lain mempunyai interelasi pada cara-cara yang komplek. 2.7 Fisik dan Mental Secara garis besar kegiatan-kegiatan manusia dapat digolongkan menjadi kerja fisik dan kerja mental. Pemisahan ini tidak dapat dilakukan secara sempurna, karena terdapatnya hubungan yang erat antar satu dengan lainnya. Kerja mental merupakan kerja yang melibatkan proses berpikir dari otak kita. Pekerjaan ini mengakibatkan kelelahan mental bila intensitas kerja ini relative tinggi. Sedangkan kerja fisik adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber tenanganya. Dalam kerja fisik, konsumsi energy merupakan factor utama yang dijadikan tolak ukur penentu berat atau ringannya suatu pekerjaan. Dalam hal penentuan konsumsi energi biasanya digunakan parameter indeks ini merupakan perbedaan antar kecepatan denyut jantung pada waktu kerja tertentu dengan kecepatan denyut jantung pada saat istirahat. Hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung dari konsumsi
  • 6. energi adalah Y = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,7173 . 10^(–4) . X^2 . Setelah besaran denyut jantung disetarakan didapatkan dengan bentuk matematis sebagai KE = Et – Ei. 2.8