Kelompok 1 Kelas Pendidikan Ekonomi Koperasi A terdiri dari 9 orang peserta didik yang membahas berbagai topik psikologi pendidikan seperti teori kognitif Piaget dan Ausubel, implementasi pengajaran, kaitan antara IQ dan perilaku, serta pengaruh lingkungan orangtua terhadap prestasi belajar anak.
1. Kelompok 1
Kelas Pendidikan Ekonomi Koperasi A
Amos Jonathan
Elsa Monica
Fatma Apriatna
Lamminar Mega Ghita
Laura Wini Febrin
Pradanatama
Regina Tantri Tionaomi
Siti Riadoh
Tyas Arydevantri
6. Asimilasi : organisme memanipulasi dunia
luar dengan cara membuatnya menjadi
serupa dengan dirinya.
Akomodasi : organisme memodifikasi dirinya
sehingga menjadi lebih menyukai
lingkungannya.
7. 1. Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun).
2. Periode praoperasional (usia 2–7 tahun).
3. Periode operasional konkrit (usia 7–11
tahun).
4. Periode operasional formal (usia 11 tahun
sampai dewasa).
8. 1. tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh
pengetahuan baru.
2. tahap transformasi, yaitu tahap memahami, dan
menganalisis pengetahuan baru serta ditransformasikan
dalam bentuk baru yang mungkin bermanfaat untuk hal-hal
yang lain.
3. evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil
tranformasi pada tahap kedua tadi benar atau tidak.
9. David Ausubel merupakan salah satu tokoh
ahli psikologi kognitif yang berpendapat
bahwa keberhasilan belajar siswa sangat
ditentukan oleh kebermaknaan bahan ajar
yang dipelajari.
10.
11. Diah : Apakah hanya unsur kognitif adalah cara yang
paling baik untuk peserta didik?
Regina: Selain kognitif ada juga aspek afektif untuk seseorang. Kedua aspek ini
harus bersinergi agar anak memiliki kecakapan.
Tyas: aspek lingkungan
Laura: aspek psikomotorik (gerak)
Agnes: Bisakah IQ anak naik? Dan bagimana caranya?
Siti Riadoh: meningkatkan IQ dengan cara berlatih terus-menerus, mengerjakan
soal-soal psikotes. Menyeimbangkan otak kanan-kiri adalah menyeimbangkan
antara seni dan kognitif.
Rifki: bagaimana pengimplementasian teori Piaget
tersebut?
Elsa: pengimplementasian teori tersebut adalah penempatan belajar anak sesuai
tahap perkembangannya.
Regina : Pada periode operasional konkrit anak mulai tahapan sekolah
Siti Riadoh: Contohnya adalah memebrikan bahan ajar yang menyenangkan
seperti penjumlahan dengan gambar-gambar.
12. Fikoh: Apakah ceramah yang tidak bermakna berhubungan
dengan pertentangan, berikan contohnya dan latar belakangnya!
Ayu Puspita: latar belakangnya karena guru terlalu sering menceritakan kehidupan
pribadinya.
S.Riadoh: ada seorang guru yang pemberian materi tidak sesuai bahan ajar. Hal itu
karena dia kurang memahami bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta
didik, sehingga melenceng dari materi.
Widya: Bagaimana mengubah bahan ajar yang tidak bermakna
menjadi menarik bagi peserta didik ?
Pradana: Sebaiknya guru dalam setiap pertemuan tidak hanya memberikan bahan
ajar saja, namun dilengkapi dengan permainan dan saling berinteraksi dengan
peserta didiknya sehingga suasana kelas tidaklah jenuh.
Giri: bagaimana cara implementasi teori ausubel?
Ayu Puspita: Guru harus menguasai silabus
S. Riadoh: Selain teori, guru juga harus memberikan bahan ajar praktikum bagi
peserta
13. 1. Anggo: anak dengan IQ tinggi biasanya berperilaku kurang baik.
Bagaimana cara mengatasi anak tersebut?
2. Widya: bagaimana kaitannya jika IQ rendah namun memiliki wawasan
luas.
3. Fiqoh: Kedua orangtua memiliki IQ tinggi namun anaknya kurang,
bagaimana bisa terjadi?
4. Ghifany : Apakah bakat dapat menyesuaikan dengan pekerjaan yang
dilakukan sekarang?
5. Rifki: Bagimana jika orangtua kurang pandai namun anaknya pandai?