Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAmtancania
Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Biologi
Berisi tentang pengertian konsep dan pendekatan konsep, pengertian pendekatan keterampilan proses,contoh contohnya, dan kelemahan dan kelebihan dari pendekatan keterampilan proses.
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
Modul ini mencakup 3 bahasan yaitu:
1. Prinsip-prinsip pemberian nilai
2. Penilaian diberbagai jenjang pendidikan
3. Tindak lanjut penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Pendekatan Konsep dan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Mengajarkan IPAmtancania
Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Biologi
Berisi tentang pengertian konsep dan pendekatan konsep, pengertian pendekatan keterampilan proses,contoh contohnya, dan kelemahan dan kelebihan dari pendekatan keterampilan proses.
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...Soga Biliyan Jaya
hakikat IPA yang berhubungan dengan kegiatan tersebut adalah IPA sebagai proses yang artinya pembelajaran IPA tidak hanya berfokus pada hasil belajar saja tetapi memberi perhatian lebih juga terhadap proses-proses kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Senada dengan penjelasan diatas, pasal 2 Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah disebutkan bahwa pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik, interaktif dan ispriratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, kontekstual dan kolaboratif. Pasal diatas menjelaskan bahwa, pembelajaran di kelas harus menekankan pada keaktifan, inovatif, berpikir kritis dan student center, serta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga, siswa termotivasi dalam proses pembelajaran dan dapat mendorong siswa untuk selalu mengembangkan cakrawala ilmu pengetahuan mereka dan menerapkanya dalam kehidupan, sehingga mereka menjadi manusia yang kreatif. Proses pembelajaran IPA diperlukan suatu pembaharuan yang merujuk terhadap pendekatan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan berpikir kritis. Sesuai yang disarankan dalam undang-undang dan kurikulum 2013, salah satu pendekatan yang dapat diterapkan guru pada proses pembelajaran IPA adalah ”Pendekatan Keterampilan Proses”.
Di dalam pembelajaran IPA diperlukan suatu pembaharuan yang merujuk terhadap pendekatan pembelajaran yang inovatif. Sesuai yang disarankan dalam undang-undang dan kurikulum 3013, salah satu pendekatan yang dapat diterapkan guru pada proses pembelajaran adalah ”Pendekatan Keterampilan Proses ”.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rebuplik Indonesia Nomor 111 tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah menunjukan bahwa setiap peserta didik memiliki potensi untuk berkembang secara optimal
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
4. Keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran
yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan
mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang
lebih tinggi pada diri siswa.
Keterampilan proses IPA adalah semua jenis
keterampilan baik mental, fisik dan sosial yang diperlukan untuk
memperoleh, mengembangkan dan menerapkan konsep-
konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori IPA
(Rustaman N. dan Andrian R., 1997:20-30).
KETERAMPILAN PROSES
5. Pendekatan keterampilan proses adalah
proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta,
membangun konsep-konsep dan teori-teori dengan
keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa
sendiri. Siswa diberi kesempatan untuk terlibat
langsung dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti
yang dikerjakan para ilmuwan, tetapi pendekatan
keterampilan proses tidak bermaksud menjadikan
setiap siswa menjadi ilmuwan.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin
cepat sehingga para guru tidak mungkin mengajarkan semua
fakta dan konsep kepada anak didiknya.
Siswa mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan
abstrak jika disertai dengna cara mempraktikan sendiri.
Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak namun
penemuannya bersifat relatif.
Proses pembelajaran seharusnya mengembangkan
konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai
dari diri anak didik.
PENTINGNYA KETERAMPILAN PROSES
7. JENIS-JENIS KETERAMPILAN PROSES
1. Melakukan pengamatan ( observasi )
2. Menafsirkan ( interpretasi )
3. Mengelompokkan ( klasifikasi )
4. Meramalkan ( prediksi )
5. Berkomunikasi
6. Hipotesis
7. Merencanakan percobaan atau penyelidikan
8. Menerapkan konsep atau prinsip
9. Mengajukan pertanyaan
8. PERANAN GURU
• Memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan
proses dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena.
• Memberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok-
kelompok kecil.
• Mendengarkan pembicaraan siswa dan mempelajari produk
mereka untuk menemukan proses.
• Mendorong siswa mengulas (review) secara kritis tentang
bagaimana kegiatan mereka telah dilakukan.
• Memberikan teknik/ strategi untuk meningkatkan keterampilan,
khususnya ketepatan dalam observasi dan pengukuran.
9. KEUNGGULAN
Memberi bekal cara memperoleh pengetahuan,
Keterampilan proses merupakan hal yang sangat
penting untuk pengembangan pengetahuan masa
depan
Keterampilan proses bersifat kreatif, siswa aktif,
dapat meningkatkan keterampilan berpikir dan
cara memperoleh pengetahuan.
10. KELEMAHAN
Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk dapat
menyelesaikan bahan pengajaran yang ditetapkan
dalam kurikulum
Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap
sehingga tidak semua sekolah dapat menyediakan
Merumuskan masalah, menyusun hipotesis,
merancang suatu percobaan untuk memperoleh data
yang relevan adalah pekerjaan sulit, tidak setiap siswa
mampu melaksanakannya.
11. Kesimpulan
• Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan belajar-
mengajar yang mengarah kepada pengembangan kemampuan-
kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
• Penerapan keterampilan proses sains dalam kegiatan belajar
mengajar dipandang dari dua dimensi, yaitu dimensi produk dan
dimensi proses, dengan alasan ini betapa pentingnya keterampilan
proses bagi siswa untuk mendapatkan ilmu yang berguna bagi
siswa di masa yang akan datang sehingga bangsa kita akan dapat
sejajar dengan bangsa yang maju lainnya.
12. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/ikhlasul-ardi-nugroho-
mpd/PLM_Novi_keterampilan%20Proses.pdf diakses pada hari
Jumat, 27 Februari 2015 di Kalasan
http://bdksemarang.kemenag.go.id/penerapan-ketrampilan-proses-
sebagai-penerapan-pendekatan-scientific-dalam-pembelajaran-ipa-3/
diakses pada hari Jumat, 27 Februari 2015 di Kalasan
http://digilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_ipa_999691_eryanti_chapter1
.pdf diakses pada hari Jumat, 27 Februari 2015 di Kalasan
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1582/1/101530-
LA%20ROSIANI%20HADIANI-FITK.pdf diakses pada hari Jumat, 27
Februari 2015 di Kalasan