2. Latar belakang
Kerajaan Kediri adalah kerajaan besar di Jawa
Timur yang berdiri pada abad ke-12, tepatnya
pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan
bagian dari Kerajaan Mataram kuno. Pusat
kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai
Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur
pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini
adalah Daha (yang berarti kota api), yang
terletak di sekitar kota Kediri sekarang.
3. Pendiri Kerajaan Kediri adalah Airlangga, dengan
Raja Pertamanya adalah Samarawijaya.
Airlangga (Bali, 990 - Belahan, 1049) atau sering pula
ditulis Erlangga, adalah pendiri Kerajaan Kahuripan,
yang memerintah 1009-1042 dengan gelar abhiseka Sri
Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga
Anantawikramottunggadewa. Nama Airlangga sampai
saat ini masih terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan
sering diabadikan di berbagai tempat di Indonesia.
4. Raja terkenal di Kerajaan Kediri adalah
Jayabhaya.
JAYABHAYA (1135-1157)
Raja keempat sekaligus Raja terbesar Kerajaan
Kediri adalah Sri Jayabhaya yang disebutkan
dalam Prasasti Hantang (1135), Prasasti Talan
(1136), dan Kakawin Bharatayuddha (1157).
Jayabhaya merupakan Raja yang menjadi
kenangan bagi rakyatnya, karena pada masa
pemerintahnnya Kerajaan Kediri berhasil
menaklukan Kerajaan Jenggala dan berhasil
mencapai puncak kejayaan Kerajaan Kediri.
5. Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah
Jayakatwang
JAYAKATWANG (1292-1293)
Jayakatwang juga merupakan Raja yang
berhasil membangun kembali Kerajaan Kediri
setelah berhasil memberontak terhadap
Singosari sekaligus membunuh Raja
Kertanegara. Namun, keberhasilannya hanya
bertahan setahun akibat serangan menantu
Kertanegara dan pasukan Mongol, sehingga
runtuhlah Kerajaan Kediri.
6. Hasil Budaya dari Kerajaan Kediri
antara lain :
Candi Penataran(Jawa Timur)
Candi Gurah (Kediri,jawa timur)
Candi Tondongwoso(Kediri,Jawa timur)
Arca Buddha Varjasatvva
Prasasti Kamulan
Prasasti Galunggung
Prasasti Jaring
Candi Tuban
Prasasti Panumbangan
7. KEMUNDURAN/KEHANCURAN
KERAJAAN KEDIRI
Kerajaan Kediri runtuh pada masa pemerintahan
Kertajaya, dan dikisahkan dalam Pararaton dan
Nagarakertagama. Pada tahun 1222 Kertajaya sedang
berselisih melawan kaum Brahmana, perselisihan ini
terjadi karena Raja Kertajaya memerintahkan kaum
Brahmana untuk menyembah dia sebagai raja, namun
para kaum Brahmana menolak dan kemudian meminta
perlindungan Ken Arok akuwu Tumapel. Kebetulan Ken
Arok juga bercita-cita memerdekakan Tumapel yang
merupakan daerah bawahan Kediri. Perang antara
Kediri dan Tumapel terjadi dekat Desa Ganter. Pasukan
Ken Arok berhasil menghancurkan pasukan Kertajaya.
Dengan demikian, berakhirlah masa Kerajaan Kediri,
yang sejak saat itu kemudian menjadi bawahan Tumapel
atau Singhasari.