2. Kerajaan Singhasari atau sering pula
ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan
di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada
tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan
berada di daerah Singosari, Malang.
3. Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kadiri. Yang menjabat
sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan
cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu
baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken
Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kadiri.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri melawan kaum brahmana.
Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja
pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus
di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun tidak
menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah
Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau pendiri Kerajaan
Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena
dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain
itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok
lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.
4. Letak kerajaan Singasari menurut keterangan
kakawin Nagarakertagama adalah di sebelah
timur Gunung Kawi dengan Ibu Kota Kutaraja.
5. Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini
menjadi penguasa Singhasari, dan berlanjut pada
kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan
antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan
raja-raja Singhasari.
Versi Pararaton
Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
Anusapati (1247 - 1249)
Tohjaya (1249 - 1250)
Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
Kertanagara (1272 - 1292)
Versi Nagarakretagama
Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)
Anusapati (1227 - 1248)
Wisnuwardhana (1248 - 1254)
6. Kata dwipantara berasal dari bahasa sanskerta,
yaitu dwipa berarti ‘pulau’ dan antara berarti
‘luar’ atau ‘sebrang’ tujuan dari dwipantara
yaitu menguasai kerajaan-kerajaan yang ada di
sebrang.
7. Ken Arok Pendiri Kerajaan Singasari adalah
Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja
Singasari yang pertama dengan gelar Sri
Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi.
Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama
Singasari menandai munculnya suatu dinasti
baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau
Girindra (Girindrawangsa).
8. Keratnegara memiliki kemampuan olah keprajuritan yang tinggi dan gagasan
ekspansi yang disebut dwipantara.
Kertanegara adalah putra raja Ranggawuni yang berhasil membawa singasari
ke masa kejayaan. Kertanegara bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanagara.
Cita-cita terbesarnya yaitu menyatukan Nusantara. Kertanegara memiliki perhatian
yang besar dalam masalah keagaaman.
Pada masa pemerintahannya, terjadi sinkretisme antara Hindu Siwa dan Buddha
yang melahirkan aliran baru yaitu Buddha Tantrayana.
Karya sastra juga berkembang pesat salah satunya yaiutu Pararaton.
Di bawah kekuasaanya, Singasari memiliki armada laut yang kuat. Buktinya adalah
pengiriman ekspedisi ke Melayu (Pamalayu) Pada 1275 dan pada tahun 1284 ke
Bali. Setelah berhasil menjalin persahabatan dengan Kerajaan Melayu, ia kembali
mengirim ekspedisi dengan membawa Arca Amoghapasa sebagai hadiah untuk Sri
Maharaja Mauliwarmadewa pada 1286.
Ekspedisi Pamalayu memiliki tujuan khusus, yaitu menjalin kerja sama pertahan
untuk menghadapi ekspansi Mongol di bawah Kubilai Khan ke Asia Tenggara.
9. -Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-
raja Singasari.
-Kitab Negarakertagama, berisi silsilah raja-
raja Majapahit yang memiliki hubungan erat
dengan raja-raja Singasari.
-Prasasti-prasasti sesudah tahun 1248 M.
10. kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Nararya Sanggramawijaya
atau yang lebih dikenal sebagai Raden Wijaya pada tahun 1293
Masehi adalah cucu dari Narasingamurti dan menantu dari Raja
Kertanegara.
Kertanegara adalah raja Singasari terakhir yang meninggal terbunuh
dalam peperangan melawan tentara pemberontak yang mengatas
namakan Kerajaan Kediri di bawah pimpinan Jayakatwang.
Raden Wijaya secara resmi menjadi raja Majapahit setelah berhasil
mengalahkan tentara Jayakatwang yang telah merebut Singasari.
Raden Wijaya melakukannya dengan bantuan tentara Tartar dari
China
Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai
kelanjutan Singhasari, dan menyatakan dirinya sebagai anggota
Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh Ken Arok.
11. Candi Singhasari dibangun sebagai tempat
pemuliaan Kertanegara, raja terakhir
Singhasari. Berupa kuil syiwa yang tinggi dan
besar. Disebut juga Candi Tumapel
Arca Prajnaparamita ditemukan
dekat candi Singhasari dipercaya
sebagai arca perwujudan Ken Dedes
(koleksi Museum Nasional
Indonesia). Keindahan arca ini
mencerminkan kehalusan seni
budaya Singhasari.
12. Candi Kidal : candi yang
dipersembahkan untuk raja
Anusapati, anak tirinya Ken Arok.
Terletak di Rejokidal, Tumpang,
Malang.
Candi Jago : candi yang dibangun
untuk Raja Wisnuwardhana pada
pertengahan abad ke 13
13. Pararaton dan Nagarakretagama menyebutkan adanya
pemerintahan bersama antara Wisnuwardhana dan
Narasingamurti. Dalam Pararaton disebutkan nama asli
Narasingamurti adalah Mahisa Campaka.
Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-
benar terjadi, maka dapat dipahami maksud dari
pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya
rekonsiliasi antara kedua kelompok yang bersaing.
Wisnuwardhana merupakan cucu Tunggul Ametung
sedangkan Narasingamurti adalah cucu Ken Arok.
14. Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari
(1272 - 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke
luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk
menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi
ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan
Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya
dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa
yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan
Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari
meminta agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu
ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-
daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain,
Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
15. Dalam rangka mewujudkan Stabilitas politik Kerajaan
Singasari, Raja Kertanegara menempuh jalan sebagai
berikut.
a.Kebijakan dalam negeri
Pergantian pejabat kerajaan, bertujuan menggalang
pemerintahan yang kompak.
Memelihara keamanan dan melakukan politik perkawinan.
Tujuannya menciptakan kerukunan dan politik yang stabil.
b.Kebijakan Luar Negeri
Menggalang persatuan 'Nusantara' dengan mengutus
ekspedisi tentara Pamalayu ke Kerajaan Melayu (Jambi).
Mengutus pasukan ke Sunda, Bali, Pahang.
Menggalang kerjasama dengan kerajaan lain. Contohnya
menjalin persekutuan dengan kerajaan Campa.
16. Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, ia berusaha
meningkatkan kehidupan sosial masyarakatnya. Terjaminnya
kehidupan sosial masyarakat Tumapel, mengakibatkan bergabungnya
daerah-daerah di sekitarnya. Perhatian Ken Arok bertambah besar,
ketika ia menjadi raja di Singasari sehingga rakyat hidup dengan
aman dan damai untuk mencapai kesejahteraannya.
Akan tetapi ketika masa pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial
masyarakatnya kurang mendapatkan perhatian. Baru pada masa
pemerintahan Wisnuwardhana, kehidupan sosial masyarakatnya
teratur baik. Rakyat hidup dengan tenteram dan damai. Begitu juga
masa pemerintahan Kertanegara. Dalam kehidupan ekonomi, rakyat
Kerajaan Singasari hidup dari pertanian, pelayaran dan perdagangan.
17. Kehidupan kebudayaan masyarakat Singasari dapat diketahui
dari peninggalan candi-candi dan patung-patung yang
berhasil dibangunnya. Candi, di antaranya Candi Kidal,
Candi Jago dan Candi Singasari. Patung, antara lain Patung
Ken Dedes sebagai perwujudan dari Prajnyaparamita
lambang
kesempurnaan ilmu, Patung Kertanegara dalam wujud patung
Joko Dolog.
18. Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan
angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya
mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun
1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati
Gelanggelang, yang merupakan sepupu, sekaligus
ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri.
Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang
menjadi raja dan membangun ibu kota baru di
Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun
berakhir.