Dokumen ini membahas tentang Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-1 hingga abad ke-15 Masehi. Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pendidikan agama Buddha Mahayana pada abad ke-7. Letak strategisnya di Selat Malaka membuat Sriwijaya sejahtera dari perdagangan, namun juga menimbulkan ancaman dari kerajaan lain yang ingin menguasainya. Sriwijaya jatuh akibat serangan berulang dari kerajaan l
2. NAMA ANGGOTA
1 3
2 4 PUTRI NUR SYABINA
ZAHRA FITRI NABILLA
NUR AIDA HIDAYATI
DEVITA ANDINI
SEJARAH
INDONESIA
KELAS
X MIPA 4
3. Sejak awal abad ke-1 M,
India dan Indonesia
sudah terjalin hubungan
perdagangan, dengan
Selat Malaka sebagai
penghubungnya.
PROFIL KERAJAAN
Pada abad ke-7 Sriwijaya
menjadi pusat pendidikan
agama buddha
Mahayana. Banyak
pendeta dari China
datang ke Sriwijaya untuk
berguru.
4. SUMBER-SUMBER SEJARAH
1 5
2 6
3 7
4 8
PRASASTI LIGOR
PRASASTI KARANG BRAHI
CANDI, WIHARA
ARCA YANG ADA DI
SUMATERA SELATAN
PRASASTI TALANG TUWO
PRASASTI KEDUKAN
BUKIT
PRASASTI KOTA KAPUR
PRASASTI TELAGA BATU
5. KEHIDUPAN POLITIK DAN
PEMERINTAHAN
Mencapai zaman
keemasan pada abad
ke-8 dan ke-9 pada
masa pemerintahan
Raja Balaputradewa.
Kerajaan Sriwijaya dibagi
menjadi sejumlah
wilayah yang disebut
Mandala dan diperintah
oleh seorang datu atau
bhupati.
7. FAKTOR PENYEBAB KEMUNDURAN
KERAJAAN SRIWIJAYA
Kemunculan Kerajaan Samudra
Pasai berhasil mengambil alih
pengaruh Sriwijaya.
Adanya serangan dari Kerajaan
Chola tahun 1023M, 1030M,
dan1068M.
Runtuhnya hubungan dengn
beberapa bandar penting
memundurkan sistem ekonomi
Kerajaan.
Adanya serangan dari Jawa,
yaitu dari raja
Dharmawangsa tahun 990M.
Mengalami serangan dari
Kerajaan Majapahit pada
tahun 1477.
Terdesak oleh kerajaaan Thai
di Thailand dan Singosari.
8. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
Sejak abad ke-7 Kerajaan Sriwiyaja telah
dikenal sebagai pusat pendidikan agama
Buddha Mahayana. Pendeta-pendeta
China datang ke Sriwijaya untuk belajar
bahasa sanskerta dan menyalin kitab-
kitab suci agama buddha. Guru besar
yang sangat terkenal di masa itu adalah
Sakyakirti, Yang mengarang buku
Hastadandansastra.
Tingginya kedudukan Sriwijaya sebagai
pusat perkembangan agama Buddha
terlihat dengan datangnya ;
Pendeta Tantris bernama
Wajrabodhi (717 M) dan
pengiringnya (Amoghawajra).
Pendeta dari Tibet bernama Attisa
(1011-1023 M).
9. Ramainya perdagangan India dengan Cina melalui Selat Malaka sangat
menguntungkan Sriwijaya karena membayar bea masuk dan melakukan
transaksi dengan pedagang Sriwijaya.
Barang daganagn dari Sriwijaya berupa emas, perak, gading, lada, kayu
(cendana, gahacu), pinang, kapulaga. Pedagang asing menukar dengan
porselin, kain katun atau sutera.
KEHIDUPAN EKONOMI
10. KESIMPULAN
Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai pusat pendidikan agama
buddha Mahayana. Letak strategis Kerajaan Sriwijaya
menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak
positifnya, mendapat pemasukan dari perdagangan yang
terjadi, serta menjadi jalur perdagangan (mendapat bea
masuk) Seiring berjalannya waktu, dampak negatif mulai
terasa. Kerajaan Sriwijaya menjadi maju, namun banyak
kerajaan lain yang menyerang untuk mengambil alih
Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Samudra Pasai berhasil
mengambil alih tersebut.