SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
o Berdiri pada sekitar abad 7M
o Disebut juga Kerajaan Medang Kamulan
o Terbagi atas 2 dinasti yang hidup saling
berdampingan :
I. Dinasti Syailendra (Utara)
II. Dinasti Sanjaya (Selatan)
 Pendiri Kerajaan Mataram Kuno di Jawa
Tengah
 Raja Sanna dikalahkan oleh Purbasora dari
Kerajaan Galuh sehingga, beliau memindahkan
kerajaan kedaerah disekitar Gunung Merapi
 Sumber : Prasasti Canggal dan Carita
Parahyangan
 Bergelar : Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
 Merupakan keponakan Raja Sanna, beliau
menentramkan kembali keadaan kacau di Jawa
setelah wafatnya Raja Sanna
 Adalah pendiri Dinasti Sanjaya
 Berhasil menakhlukkan daerah Jawa Barat,
Jawa Timur, Bali, dan Sriwijaya
 Prasasti Mantyasih menyebutkan bahwa Raja
Sanjaya adalah raja pertama Mataram Kuno
 Sumber : Carita Parahyangan, Prasasti Canggal,
Prasasti Mantyasih
 Bergelar : Sri Maharaja Rakai Panangkaran
Dyah Pancapana 
 Dijuluki sebagai :Sailendrawangsatilaka 
 Ia berhasil merebut takhta Medang dan
mengalahkan Wangsa Sanjaya
 Hal tersebut dibuktikan dari perbedaan gelar
antara Rakai Panangkaran (Sri Maharaja)
dengan Sanjaya (Sri Ratu)
 Sumber : Prasasti Mantyasih
 Bergelar : Sri Maharaja Rakai Panunggalan
 Berhasil mengekspansi wilayah hingga ke daratan
Semenanjung Malaya dan Indochina
 Dipuji sebagai Wairiwarawiramardana (Prasasti
Kelurak), Wirawairimathana (Prasasti Nalanda), dan
Sarwwarimadawimathana (Prasasti Ligor B)
 Menurut teori Slamet Muljana, Dharanindra sebagai
raja Jawa telah berhasil menaklukkan Kerajaan
Sriwijaya
 Prasasti Ligor B ditulis oleh beliau sebagai pertanda
bahwa Wangsa Sailendra telah berkuasa atas
Sriwijaya. Prasasti ini berisi puji-pujian untuk
dirinya sebagai penjelmaan Wisnu.
 Bergelar : Sri Maharaja Samarotungga, Sri
Maharaja Rakai Warak
 Dikenal juga sebagai Samaragrawira (Prasasti
Nalanda)
 Lebih mengedepankan perkembangan agama
dibandingkan ekspasi wilayah
 Menikahi Dewi Tara dan memiliki anak
bernama Pramowardhani dan Balaputradewa
 Sumber : Prasasti Kayumwungan / Prasasti
Karangtengah
o Bergelar : Sri Maharaja Rakai Pikatan Mpu
Manuku, Sang Jatiningrat
o Menikahi Pramowardhani, dan berhasil
mempersatukan kedua Dinasti Syailendra –
Sanjaya
o Memiliki anak bernama Rakai Kayuwangi
o Sumber : Prasasti Argapura, Prasasti Mantyasih,
Prasasti Munduan, Prasasti Kayumwungan,
Prasasti Tulang Air, Prasasti Telahap, Prasasti
Wantil
 Bergelar : Sri Maharaja Rakai Kayuwangi Dyah
Lokapala Sri Sayyawasanottunggadewa
 Pada akhir pemerintahan Rakai Pikatan, terjadi
pemberontakan oleh Rakai Walaing Mpu
Kumbhayoni yang bermarkas di timbunan batu
di atas bukit Ratu Baka
 Pemberontakan tersebut berhasil ditumpas oleh
Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala alias Sang
Walaputra, sehingga ia mendapat dukungan
rakyat untuk naik takhta menggantikan
ayahnya
 Sumber : Prasasti Wantil, Prasasti Mantyasih,
Prasasti Wuatan Tija
 Bergelar : Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
 Hubungan Rakai Watuhumalang dengan raja
sebelumnya belum terpastikan dengan jelas
 Prasasti Panunggalan (19 November 896)
menyebut adanya tokoh bernama Sang
Watuhumalang Mpu Teguh, namun tidak
bergelar Maharaja, melainkan hanya
bergelar haji (raja bawahan)
 Tidak dapat dipastikan apakah Mpu Teguh
identik dengan Rakai Watuhumalang
 Sumber : Prasasti Mantyasih, Prasasti
Panunggalan
 Bergelar : Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah
Balitung Sri Dharmodaya Mahasambu
 Wilayah kekuasaan mencakup Jawa Tengah,
Jawa Timur, dan Bali
 Nenek beliau ialah selir dari Rakai Pikatan,
istrinya merupakan cucu dari Rakai Pikatan
 Diperkirakan naik takhta karena menikahi putri
dari Rakai Watuhumalang
 Pengangkatan Dyah Balitung sebagai raja
melahirkan rasa cemburu di hati Mpu Daksa,
yaitu putra Rakai Watuhumalang
 Dyah Balitung berhasil naik takhta
menggantikan Rakai Watuhumalang
diperkirakan karena kepahlawanannya
menaklukkan Rakai Gurunwangi
 Mungkin Rakai Gurunwangi yang masih
dendam kemudian bersekutu dengan Mpu Daksa
yang masih keponakannya (Rakai Gurunwangi
dan Daksa masing-masing adalah anak dan cucu
Rakai Pikatan).
 Sejarawan Boechari yakin bahwa pemerintahan
Dyah Balitung berakhir akibat pemberontakan
Mpu Daksa.
 Sumber : Prasasti Mantyasih
 Bergelar : Sri Maharaja Daksottama Bahubajra
Pratipaksaksaya Uttunggawijaya
 Merupakan cucu dari selir Rakai Pikatan
 Merebut takhta melalui pemberontakan
terhadap Dyah Balitung
 Sumber : Prasasti Telahap, Prasasti Plaosan,
Prasasti Ritihang
 Bergelar : Sri Maharaja Rakai Layang Dyah
Tulodong Sri Sajjana Sanmatanuraga Uttunggadewa
 Merupakan suami dari Rakryan Layang, putri Mpu
Daksa
 Sejarawan Boechari berpendapat bahwa Dyah
Wawa telah melakukan kudeta merebut
takhta Kerajaan Medang dengan cara menyingkirkan
Dyah Tulodong dan Mpu Ketuwijaya
 Ada dugaan, kudeta ini dibantu oleh Mpu
Sindok yang semula menjabat sebagai Rakai Halu,
dan kemudian naik pangkat menjadi Rakai Hino.
 Sumber : Prasasti Lintakan
 Bergelar : Sri Maharaja Rakai Sumba Dyah
Wawa Sri Wijayalokanamottungga
 Adalah raja terakhir dari Kerajaan Medang di
Jawa Tengah
 Dalam prasasti Wulakan, Dyah Wawa mengaku
sebagai anak dari Rakryan Landhayan
 Sumber : Prasasti Wulakan, Prasasti Sangguran
(Minto)
 Bencana alam, meletusnya Gunung Merapi
 Krisis politik tahun 927-929 M
 Faktor lemahnya ekonomi Jawa Tengah
1. Daerahnya kurang subur, jarang terdapat sungai
besar
2. Tidak terdapatnya pelabuhan strategis, sebagai
sumber devisa perdangangan
 Berdiri sejak abad ke 9M
 Merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram
Kuno di Jawa Tengah yang berpindah ke Jawa
Timur
 Membentuk dinasti baru, yaitu Dinasti Isyana
yang bercorak Buddha
 Perpindahan daerah menuju Timur diduga
karena di Jawa Timur dan pantai selatan Bali
merupakan jalur yang strategis untuk
perdagangan
 Dikatakan juga bahwa kepindahan menuju
Timur dikarenakan menghindari Sriwijaya
 Bergelar : Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana
Wikramadharmottunggadewa
 Mpu Sindok memimpin penduduk Medang yang
selamat pindah ke Jawa Timur
 Ia membangun ibu kota baru di daerah
Tamwlang (Prasasti Turyan). Kemudian istana
dipindahkan ke Watugaluh (Prasasti
Anjukladang)
 Menghasilkan kitab suci pertama umat Buddha :
Sang Hyang Kamahayanikan karangan Sri
Sambhara Suryawarana 
 Prasasti Turyan  
 Prasasti Linggasutan
 Prasasti Gulung-Gulung
 Prasasti Cunggrang
 Prasasti Jru-Jru
 Prasasti Waharu
 Prasasti Sumbut
 Prasasti Wulig
 Prasasti Anjukladang
 Adalah putri dari Mpu Sindok
 Suaminya adalah Sri Lokapala merupakan
seorang bangsawan dari pulau Bali
 Peninggalan sejarah Sri Lokapala berupa
prasasti Gedangan  
 Tidak diketahui dengan pasti kapan
pemerintahan Sri Lokapala dan Sri Isyana
Tunggawijaya berakhir
 Menurut prasasti Pucangan, yang menjadi raja
selanjutnya adalah putra mereka yang
bernama Sri Makuthawangsawardhana
 Jalannya pemerintahan Makutawangsawardhana
tidak diketahui dengan pasti. Namanya hanya
ditemukan dalam prasasti Pucangan sebagai
kakek Airlangga
 Prasasti Pucangan juga menyebut
Makutawangsawardhana memiliki putri
bernama Mahendradatta
 Teori yang berkembang ialah,
Makutawangsawardhana memerintah sampai tahun
991, dan digantikan oleh putranya yang bernama
Dharmawangsa. Sedangkan putrinya yang bernama
Mahendradatta menikah dengan
raja Bali bernama Udayana dan kemudian
melahirkan Airlangga
 Selama memerintah, ia berusaha meningkatkan
kesejahteraan pertanian dan perdagangan
 Namun usaha untuk meningkatkan perdagangan
mengalami kesulitan.
 Pada tahun 1003 M, Dharmawangsa mengirimkan
tentaranya untuk merebut pusat perdagangan di
Selat Malaka dari kekuasaan Sriwijaya
 Sriwijaya membalas melalui serangan kerajaan Wura
Wuri (kerajaan bawahan atau vassal Sriwijaya)
 Akibat serangan tersebut Kerajaan Medang
mengalami kehancuran yang menewaskan
Dharmawangsa
 Kejadian ini disebut dengan Pralaya.
 Bergelar : Sri Maharaja Rakai Halu Sri
Dharmawangsa Airlangga
Anantawikramottunggadewa
 Dalam prasasti Calcuta dan Puncangan
disebutkan bahwa Raja Airlangga masih
termasuk keturunan Raja Mpu Sindok dari
pihak ibunya, Mahendradata
 Di usia 16, ia dinikahkan dengan putri dari Raja
Dharmawangsa
 Namun, saat pernikahannya terjadilah pralaya
 Airlangga berhasil meloloskan diri bersama
pengikut setianya, Narottama
 Di tengah hutan Airlangga hidup sebagai
pertapa
 Selama 3 tahun (1016 – 1019), Airlangga
digembleng baik lahir maupun batin di hutan
Wonogiri
 Kemudian, atas tuntutan dari rakyatnya, pada
tahun 1019 Airlangga bersedia dinobatkan
menjadi raja untuk meneruskan tradisi Dinasti
Isyana
 Dikenal sebagai raja yang adil dan tegas. Dalam
menentukan hukuman, Airlangga selalu
meminta pendapat para Brahmana
 Secara berturut-turut Air Langga berhasil
menaklukan raja-raja vassal Sriwijaya seperti :
1. Raja Bisaprabhawa, 1029 M
2. Raja Adhamapanuda, 1031 M
3. Raja Wura Wuri, 1032
4. Raja Wijayawarman dari Wengker, 1035 M
 Setelah berhasil memulihkan kewibawaan
kerajaan, Air Langga memindahkan ibukota
kerajaan Medang ke Patakan
 Tahun 1030, Airlangga membuat seni sastra
berupa Kakawin Arjunawiwaha karangan Mpu
Bharada
 Di penghujung hayatnya, Airlangga
mencalonkan putrinya Sanggramawijaya sebagai
penerus takhta, namun putrinya menolak dan
memilih untuk menjadi petapa
 Atas saran Mpu Bharada, Airlangga membagi
kerajaan untuk kedua putranya
 Jenggala (Singhasari) dengan ibukota Kahuripan
 Panjalu (Kediri) dengan ibukota Daha
 Airlangga kemudian menarik diri dari takhta
dan pergi bertapa dengan nama Resi Gentayu
 Beliau wafat 1049 M, dimakamkan di Candi
Belahan
 Membangun Sri Wijaya Asrama tahun 1036
 Membangun bendungan Waringin Sapta tahun
1037 untuk mencegah banjir musiman.
 Memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, yang
letaknya di muara Kali Brantas
 Membangun jalan-jalan yang menghubungkan
daerah pesisir ke pusat kerajaan
 Meresmikan pertapaan Gunung Pucangan tahun
1041
Kerajaan Mataram Kuno (Jawa Barat - Jawa Timur)

More Related Content

What's hot (20)

Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Kerajaan kediri Lengkap
Kerajaan kediri LengkapKerajaan kediri Lengkap
Kerajaan kediri Lengkap
 
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
 
Kerajaan singasari (1)
Kerajaan singasari (1)Kerajaan singasari (1)
Kerajaan singasari (1)
 
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan TarumanegaraKerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
 
Sriwijaya ppt
Sriwijaya pptSriwijaya ppt
Sriwijaya ppt
 
kerajaan-mataram-kuno
kerajaan-mataram-kuno kerajaan-mataram-kuno
kerajaan-mataram-kuno
 
Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan Medang KamulanKerajaan Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan
 
Kerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power pointKerajaan kalingga power point
Kerajaan kalingga power point
 
Ppt kerajaan kediri
Ppt kerajaan kediriPpt kerajaan kediri
Ppt kerajaan kediri
 
Kerajaan kalingga (holing)
Kerajaan kalingga (holing)Kerajaan kalingga (holing)
Kerajaan kalingga (holing)
 
Kerajaan Sriwijaya ppt
Kerajaan Sriwijaya pptKerajaan Sriwijaya ppt
Kerajaan Sriwijaya ppt
 
Kerajaan medang kamulan
Kerajaan medang kamulanKerajaan medang kamulan
Kerajaan medang kamulan
 
Kerajaan Malaka
Kerajaan MalakaKerajaan Malaka
Kerajaan Malaka
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan Kediri
 
Kerajaan padjajaran
Kerajaan padjajaranKerajaan padjajaran
Kerajaan padjajaran
 
Historiografi
HistoriografiHistoriografi
Historiografi
 
kerajaan kediri
kerajaan kedirikerajaan kediri
kerajaan kediri
 

Similar to Kerajaan Mataram Kuno (Jawa Barat - Jawa Timur)

Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoDio Andrenusa
 
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataramMAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataramarifrahman87863
 
Sejarah - Mataram Kuno
Sejarah - Mataram KunoSejarah - Mataram Kuno
Sejarah - Mataram Kunohanakamilah4
 
Peninggalan kerajaan majapahit
Peninggalan kerajaan majapahitPeninggalan kerajaan majapahit
Peninggalan kerajaan majapahitPutri Aisyah
 
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdfsejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdfabangSifakbocil01
 
kerajaan sunda ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
kerajaan sunda  ILMU PENGETAHUAN SOSIAL kerajaan sunda  ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
kerajaan sunda ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Nurunnasywa Hanifah
 
Mataram kuno: Keadaan ekonomi, politik, sosial-budaya mataram kuno
Mataram kuno: Keadaan ekonomi, politik, sosial-budaya mataram kunoMataram kuno: Keadaan ekonomi, politik, sosial-budaya mataram kuno
Mataram kuno: Keadaan ekonomi, politik, sosial-budaya mataram kunoMcinvie
 
Kerajaan singasari
Kerajaan singasariKerajaan singasari
Kerajaan singasariRessa
 
Sejarah kerajaan majapahit
Sejarah kerajaan majapahitSejarah kerajaan majapahit
Sejarah kerajaan majapahitMar Yatie
 
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptxKERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptxMeinaLegista
 
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptx
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptxMAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptx
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptxarifrahman87863
 
Kerajaan majapahit
Kerajaan majapahitKerajaan majapahit
Kerajaan majapahitRessa
 

Similar to Kerajaan Mataram Kuno (Jawa Barat - Jawa Timur) (20)

Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Kerajaan mataram kuno
Kerajaan mataram kunoKerajaan mataram kuno
Kerajaan mataram kuno
 
Kerajaan kuta1
Kerajaan kuta1Kerajaan kuta1
Kerajaan kuta1
 
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataramMAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
 
Kerajaan Majapahit
Kerajaan MajapahitKerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit
 
Mataram
MataramMataram
Mataram
 
Sanjaya
SanjayaSanjaya
Sanjaya
 
Mataram kuno
Mataram kunoMataram kuno
Mataram kuno
 
Sejarah - Mataram Kuno
Sejarah - Mataram KunoSejarah - Mataram Kuno
Sejarah - Mataram Kuno
 
Peninggalan kerajaan majapahit
Peninggalan kerajaan majapahitPeninggalan kerajaan majapahit
Peninggalan kerajaan majapahit
 
kerajaan singhasari
kerajaan singhasarikerajaan singhasari
kerajaan singhasari
 
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdfsejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
 
kerajaan sunda ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
kerajaan sunda  ILMU PENGETAHUAN SOSIAL kerajaan sunda  ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
kerajaan sunda ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
 
Mataram kuno: Keadaan ekonomi, politik, sosial-budaya mataram kuno
Mataram kuno: Keadaan ekonomi, politik, sosial-budaya mataram kunoMataram kuno: Keadaan ekonomi, politik, sosial-budaya mataram kuno
Mataram kuno: Keadaan ekonomi, politik, sosial-budaya mataram kuno
 
Kerajaan singasari
Kerajaan singasariKerajaan singasari
Kerajaan singasari
 
Sejarah kerajaan majapahit
Sejarah kerajaan majapahitSejarah kerajaan majapahit
Sejarah kerajaan majapahit
 
Tugas sejarah rissa
Tugas sejarah rissaTugas sejarah rissa
Tugas sejarah rissa
 
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptxKERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
 
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptx
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptxMAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptx
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO 01245.pptx
 
Kerajaan majapahit
Kerajaan majapahitKerajaan majapahit
Kerajaan majapahit
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Kerajaan Mataram Kuno (Jawa Barat - Jawa Timur)

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. o Berdiri pada sekitar abad 7M o Disebut juga Kerajaan Medang Kamulan o Terbagi atas 2 dinasti yang hidup saling berdampingan : I. Dinasti Syailendra (Utara) II. Dinasti Sanjaya (Selatan)
  • 5.
  • 6.  Pendiri Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah  Raja Sanna dikalahkan oleh Purbasora dari Kerajaan Galuh sehingga, beliau memindahkan kerajaan kedaerah disekitar Gunung Merapi  Sumber : Prasasti Canggal dan Carita Parahyangan
  • 7.  Bergelar : Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya  Merupakan keponakan Raja Sanna, beliau menentramkan kembali keadaan kacau di Jawa setelah wafatnya Raja Sanna  Adalah pendiri Dinasti Sanjaya  Berhasil menakhlukkan daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Sriwijaya  Prasasti Mantyasih menyebutkan bahwa Raja Sanjaya adalah raja pertama Mataram Kuno  Sumber : Carita Parahyangan, Prasasti Canggal, Prasasti Mantyasih
  • 8.  Bergelar : Sri Maharaja Rakai Panangkaran Dyah Pancapana   Dijuluki sebagai :Sailendrawangsatilaka   Ia berhasil merebut takhta Medang dan mengalahkan Wangsa Sanjaya  Hal tersebut dibuktikan dari perbedaan gelar antara Rakai Panangkaran (Sri Maharaja) dengan Sanjaya (Sri Ratu)  Sumber : Prasasti Mantyasih
  • 9.  Bergelar : Sri Maharaja Rakai Panunggalan  Berhasil mengekspansi wilayah hingga ke daratan Semenanjung Malaya dan Indochina  Dipuji sebagai Wairiwarawiramardana (Prasasti Kelurak), Wirawairimathana (Prasasti Nalanda), dan Sarwwarimadawimathana (Prasasti Ligor B)  Menurut teori Slamet Muljana, Dharanindra sebagai raja Jawa telah berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya  Prasasti Ligor B ditulis oleh beliau sebagai pertanda bahwa Wangsa Sailendra telah berkuasa atas Sriwijaya. Prasasti ini berisi puji-pujian untuk dirinya sebagai penjelmaan Wisnu.
  • 10.  Bergelar : Sri Maharaja Samarotungga, Sri Maharaja Rakai Warak  Dikenal juga sebagai Samaragrawira (Prasasti Nalanda)  Lebih mengedepankan perkembangan agama dibandingkan ekspasi wilayah  Menikahi Dewi Tara dan memiliki anak bernama Pramowardhani dan Balaputradewa  Sumber : Prasasti Kayumwungan / Prasasti Karangtengah
  • 11. o Bergelar : Sri Maharaja Rakai Pikatan Mpu Manuku, Sang Jatiningrat o Menikahi Pramowardhani, dan berhasil mempersatukan kedua Dinasti Syailendra – Sanjaya o Memiliki anak bernama Rakai Kayuwangi o Sumber : Prasasti Argapura, Prasasti Mantyasih, Prasasti Munduan, Prasasti Kayumwungan, Prasasti Tulang Air, Prasasti Telahap, Prasasti Wantil
  • 12.  Bergelar : Sri Maharaja Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala Sri Sayyawasanottunggadewa  Pada akhir pemerintahan Rakai Pikatan, terjadi pemberontakan oleh Rakai Walaing Mpu Kumbhayoni yang bermarkas di timbunan batu di atas bukit Ratu Baka  Pemberontakan tersebut berhasil ditumpas oleh Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala alias Sang Walaputra, sehingga ia mendapat dukungan rakyat untuk naik takhta menggantikan ayahnya  Sumber : Prasasti Wantil, Prasasti Mantyasih, Prasasti Wuatan Tija
  • 13.  Bergelar : Sri Maharaja Rakai Watuhumalang  Hubungan Rakai Watuhumalang dengan raja sebelumnya belum terpastikan dengan jelas  Prasasti Panunggalan (19 November 896) menyebut adanya tokoh bernama Sang Watuhumalang Mpu Teguh, namun tidak bergelar Maharaja, melainkan hanya bergelar haji (raja bawahan)  Tidak dapat dipastikan apakah Mpu Teguh identik dengan Rakai Watuhumalang  Sumber : Prasasti Mantyasih, Prasasti Panunggalan
  • 14.  Bergelar : Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambu  Wilayah kekuasaan mencakup Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali  Nenek beliau ialah selir dari Rakai Pikatan, istrinya merupakan cucu dari Rakai Pikatan  Diperkirakan naik takhta karena menikahi putri dari Rakai Watuhumalang  Pengangkatan Dyah Balitung sebagai raja melahirkan rasa cemburu di hati Mpu Daksa, yaitu putra Rakai Watuhumalang
  • 15.  Dyah Balitung berhasil naik takhta menggantikan Rakai Watuhumalang diperkirakan karena kepahlawanannya menaklukkan Rakai Gurunwangi  Mungkin Rakai Gurunwangi yang masih dendam kemudian bersekutu dengan Mpu Daksa yang masih keponakannya (Rakai Gurunwangi dan Daksa masing-masing adalah anak dan cucu Rakai Pikatan).  Sejarawan Boechari yakin bahwa pemerintahan Dyah Balitung berakhir akibat pemberontakan Mpu Daksa.  Sumber : Prasasti Mantyasih
  • 16.  Bergelar : Sri Maharaja Daksottama Bahubajra Pratipaksaksaya Uttunggawijaya  Merupakan cucu dari selir Rakai Pikatan  Merebut takhta melalui pemberontakan terhadap Dyah Balitung  Sumber : Prasasti Telahap, Prasasti Plaosan, Prasasti Ritihang
  • 17.  Bergelar : Sri Maharaja Rakai Layang Dyah Tulodong Sri Sajjana Sanmatanuraga Uttunggadewa  Merupakan suami dari Rakryan Layang, putri Mpu Daksa  Sejarawan Boechari berpendapat bahwa Dyah Wawa telah melakukan kudeta merebut takhta Kerajaan Medang dengan cara menyingkirkan Dyah Tulodong dan Mpu Ketuwijaya  Ada dugaan, kudeta ini dibantu oleh Mpu Sindok yang semula menjabat sebagai Rakai Halu, dan kemudian naik pangkat menjadi Rakai Hino.  Sumber : Prasasti Lintakan
  • 18.  Bergelar : Sri Maharaja Rakai Sumba Dyah Wawa Sri Wijayalokanamottungga  Adalah raja terakhir dari Kerajaan Medang di Jawa Tengah  Dalam prasasti Wulakan, Dyah Wawa mengaku sebagai anak dari Rakryan Landhayan  Sumber : Prasasti Wulakan, Prasasti Sangguran (Minto)
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.  Bencana alam, meletusnya Gunung Merapi  Krisis politik tahun 927-929 M  Faktor lemahnya ekonomi Jawa Tengah 1. Daerahnya kurang subur, jarang terdapat sungai besar 2. Tidak terdapatnya pelabuhan strategis, sebagai sumber devisa perdangangan
  • 34.
  • 35.  Berdiri sejak abad ke 9M  Merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah yang berpindah ke Jawa Timur  Membentuk dinasti baru, yaitu Dinasti Isyana yang bercorak Buddha  Perpindahan daerah menuju Timur diduga karena di Jawa Timur dan pantai selatan Bali merupakan jalur yang strategis untuk perdagangan  Dikatakan juga bahwa kepindahan menuju Timur dikarenakan menghindari Sriwijaya
  • 36.
  • 37.  Bergelar : Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa  Mpu Sindok memimpin penduduk Medang yang selamat pindah ke Jawa Timur  Ia membangun ibu kota baru di daerah Tamwlang (Prasasti Turyan). Kemudian istana dipindahkan ke Watugaluh (Prasasti Anjukladang)  Menghasilkan kitab suci pertama umat Buddha : Sang Hyang Kamahayanikan karangan Sri Sambhara Suryawarana 
  • 38.  Prasasti Turyan    Prasasti Linggasutan  Prasasti Gulung-Gulung  Prasasti Cunggrang  Prasasti Jru-Jru  Prasasti Waharu  Prasasti Sumbut  Prasasti Wulig  Prasasti Anjukladang
  • 39.  Adalah putri dari Mpu Sindok  Suaminya adalah Sri Lokapala merupakan seorang bangsawan dari pulau Bali  Peninggalan sejarah Sri Lokapala berupa prasasti Gedangan    Tidak diketahui dengan pasti kapan pemerintahan Sri Lokapala dan Sri Isyana Tunggawijaya berakhir  Menurut prasasti Pucangan, yang menjadi raja selanjutnya adalah putra mereka yang bernama Sri Makuthawangsawardhana
  • 40.  Jalannya pemerintahan Makutawangsawardhana tidak diketahui dengan pasti. Namanya hanya ditemukan dalam prasasti Pucangan sebagai kakek Airlangga  Prasasti Pucangan juga menyebut Makutawangsawardhana memiliki putri bernama Mahendradatta  Teori yang berkembang ialah, Makutawangsawardhana memerintah sampai tahun 991, dan digantikan oleh putranya yang bernama Dharmawangsa. Sedangkan putrinya yang bernama Mahendradatta menikah dengan raja Bali bernama Udayana dan kemudian melahirkan Airlangga
  • 41.  Selama memerintah, ia berusaha meningkatkan kesejahteraan pertanian dan perdagangan  Namun usaha untuk meningkatkan perdagangan mengalami kesulitan.  Pada tahun 1003 M, Dharmawangsa mengirimkan tentaranya untuk merebut pusat perdagangan di Selat Malaka dari kekuasaan Sriwijaya  Sriwijaya membalas melalui serangan kerajaan Wura Wuri (kerajaan bawahan atau vassal Sriwijaya)  Akibat serangan tersebut Kerajaan Medang mengalami kehancuran yang menewaskan Dharmawangsa  Kejadian ini disebut dengan Pralaya.
  • 42.  Bergelar : Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa  Dalam prasasti Calcuta dan Puncangan disebutkan bahwa Raja Airlangga masih termasuk keturunan Raja Mpu Sindok dari pihak ibunya, Mahendradata  Di usia 16, ia dinikahkan dengan putri dari Raja Dharmawangsa  Namun, saat pernikahannya terjadilah pralaya  Airlangga berhasil meloloskan diri bersama pengikut setianya, Narottama
  • 43.  Di tengah hutan Airlangga hidup sebagai pertapa  Selama 3 tahun (1016 – 1019), Airlangga digembleng baik lahir maupun batin di hutan Wonogiri  Kemudian, atas tuntutan dari rakyatnya, pada tahun 1019 Airlangga bersedia dinobatkan menjadi raja untuk meneruskan tradisi Dinasti Isyana  Dikenal sebagai raja yang adil dan tegas. Dalam menentukan hukuman, Airlangga selalu meminta pendapat para Brahmana
  • 44.  Secara berturut-turut Air Langga berhasil menaklukan raja-raja vassal Sriwijaya seperti : 1. Raja Bisaprabhawa, 1029 M 2. Raja Adhamapanuda, 1031 M 3. Raja Wura Wuri, 1032 4. Raja Wijayawarman dari Wengker, 1035 M  Setelah berhasil memulihkan kewibawaan kerajaan, Air Langga memindahkan ibukota kerajaan Medang ke Patakan  Tahun 1030, Airlangga membuat seni sastra berupa Kakawin Arjunawiwaha karangan Mpu Bharada
  • 45.  Di penghujung hayatnya, Airlangga mencalonkan putrinya Sanggramawijaya sebagai penerus takhta, namun putrinya menolak dan memilih untuk menjadi petapa  Atas saran Mpu Bharada, Airlangga membagi kerajaan untuk kedua putranya  Jenggala (Singhasari) dengan ibukota Kahuripan  Panjalu (Kediri) dengan ibukota Daha  Airlangga kemudian menarik diri dari takhta dan pergi bertapa dengan nama Resi Gentayu  Beliau wafat 1049 M, dimakamkan di Candi Belahan
  • 46.  Membangun Sri Wijaya Asrama tahun 1036  Membangun bendungan Waringin Sapta tahun 1037 untuk mencegah banjir musiman.  Memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, yang letaknya di muara Kali Brantas  Membangun jalan-jalan yang menghubungkan daerah pesisir ke pusat kerajaan  Meresmikan pertapaan Gunung Pucangan tahun 1041

Editor's Notes

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Wangsa_Sailendra
  2. (Permata Wangsa Syailendra) Slamet Muljana berpendapat, Rakai Panangkaran bukan putra Sanjaya. Dalam daftar para raja versi prasasti Mantyasih tertulis nama Sanjaya bergelar  Sang Ratu , sedangkan Rakai Panangkaran bergelar  Sri Maharaja Perubahan gelar ini membuktikan terjadinya pergantian dinasti yang berkuasa di Kerajaan Medang. Jadi, Rakai Panangkaran adalah raja dari Wangsa Sailendra yang berhasil merebut takhta Medang serta mengalahkan Wangsa Sanjaya. Menurut Slamet Muljana, Rakai Panangkaran tidak mungkin berstatus sebagai bawahan Wangsa Sailendra karena dalam prasasti Kalasan ia dipuji sebagai  Sailendrawangsatilaka  (permata Wangsa Sailendra).
  3. Wairiwarawiramardana : "penumpas musuh-musuh perwira“ | prasasti ligor B dimungkinkan lanjutan dri ligor A yang ditulis setelah sriwijaya jath ke tangan dinasti syailendra | Memprakarsai berdirinya Candi Borobudur Daerah Ligor kemudian dijadikannya sebagai pangkalan militer untuk menyerang Campa tahun 787 dan juga Kamboja.
  4. Speninggal beliau : kerajaan dibagi 2 , Sriwijaya unntuk Balaputradewa, Jawa tengah untuk Rakai Pikatan Isi prasasti : si tulisan pada bagian berbahasa Sanskerta adalah tentang seorang raja bernama Samaratungga. Anaknya bernama Pramodawardhani mendirikan bangunan suci Jinalaya serta bangunan bernama Wenuwana (Sansekerta:  Venuvana , yang berarti "hutan bambu") untuk menempatkan abu jenazah 'raja mega', sebutan untuk Dewa Indra. Mungkin yang dimaksud adalah raja Indra atau Dharanindra dari keluarga Sailendra.
  5. Menurut prasasti Wantil (Siwagerha) tanggal 12 November 856, Dyah Lokapala naik takhta menggantikan ayahnya Wuatan Tija = penghargaan kepada kepala daerah Wuatan Tija atas menyelamatkan putra dari Rakai Kayuwangi yang diculik oleh Rakryan Landhayan yang mengaku sebagai keturunan pendiri kerajaan ( Sanjaya ). sejarawan Buchari menjumpai pada situs bukit Ratu Baka. Adapun makna istilah walaputra adalah “putra bungsu”, yaitu julukan untuk Dyah Lokapala yang berhasil menumpas musuh ayahnya tersebut.
  6. Pada tahun 896 ia masih menjadi raja bawahan, sedangkan pada tahun 899 (prasasti Telahap) yang menjadi raja sudah bernama Dyah Balitung.
  7. Ritihang : daksa njuk kado ke permaisuri
  8. Lintakan = tulodong raja Rakryan Mapatih Hino  bernama Mpu Ketuwijaya yang juga bergelar Sri Ketudhara Manimantaprabha Prabhusakti, sedangkan yang menjabat  Rakryan Halu  adalah Mpu Sindok.
  9. Peninggalan sejarah Dyah Wawa berupa prasasti Sangguran tanggal  2 Agustus   928  tentang penetapan desa Sangguran sebagai sima swatantra (daerah bebas pajak) agar penduduknya ikut serta merawat bangunan suci di daerah Kajurugusalyan.
  10. Mpu Sindok = Hindu Siwa
  11. prasasti Gedangan berisi tentang anugerah desa Bungur Lor dan desa Asana kepada para pendeta Buddha di Bodhinimba
  12. Karena perdagangan di kawasan perairan jawa dan Sumatera masih dikuasai Kerajaan Sriwijaya
  13. 1016-1019
  14. 1016-1019