1. Kelompok 7
Ayu Arifin (02)
Gergorius Fransisco (10)
Musyahidun Nurul Yaqin (18)
Rizkiana Putri (26)
2. Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari,
adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken
Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan
berada di daerah Singosari, Malang.
3. Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan
Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu
adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh
pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu
baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken
Dedes. Ken Arokkemudian berniat melepaskan Tumapel dari
kekuasaan Kerajaan Kadiri.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri
melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri
dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel
bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri
meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan
Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu,
pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang
berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan
kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah
gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah
pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain
itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan
Kerajaan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.
4. 1. Ken Arok
Setelah menjadi Akuwu Tumapel, Ken Arok memberontak pada Kediri
yang pada waktu itu diperintah Raja Kertajaya, Pada tahun 1222 M,
datanglah para pendeta dari Kediri untuk meminta perlindungan Ken
Arok karena tindakan yang sewenang-wenang dari Raja Kertajaya. Ken
Arok menerima dengan senang hati dan bersedia menyusun kekuatan
untuk menyerang Kediri. Dalam sebuah peperangan di Desa Ganter,
Ken Arok berhasil mengalahkan semua prajurit Kediri beserta rajanya.
Setelah mengalahkan Kediri, Ken Arok segera menyatukan Tumapel
dan bekas Kerajaan Kediri. Ia kemudian mendirikan Kerajaan Singasari
dan menobatkan diri sebagai raja. Setelah menjadiraja, Ken Arok
bergelar Sri Ranggah Rajasa Bhattara Sang Amurwabhumi. Ia menjadi
raja pertama di Singasari dan merupakan pendiri Dinasti Rajasa atau
Dinasti Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok merupakan cikal bakal
raja-raja di Kerajaan Singasari dan KerajaanMajaphit. Ken Arok hanya
memerintah selama lima tahun (1222-1227 M). Pada tahun 1227, M ia
dibunuh oleh seseorang atas perintah Anusapati, putra Ken Kedes
dengan Tunggul Ametung Ken Arok didharmakan di Kagenengan.
5. 2. Anusapati
Setelah membunuh Ken Arok, Anusapati atau
Anusanatha segera menduduki takhta Kerajaan
Singasari. Anusapati memerintah di Kerajaan Singasari
cukup lama, yaitu pada kurun waktu tahun 1227-1248
M. Pada masa pemerintahannya tidak banyak hal yang
dapat diketahui. Kerajaan Singasari semula aman dan
tenteram, tetapi kemudian Raja Anusapati menjadi
sasaran pembunuhan. Anusapati berhasil dibunuh
oleh Tohjaya yang ingin membalas dendam kematian
ayahnya (Ken Arok). Jenazah Anusapati dimakamkan
di Candi Kidal (sebelah tenggara Malang). Tohjaya
adalah anak Ken Arok dengan selirnya yang bernama
Ken Umang.
6. 3.Tohjaya
Setelah berhasil membunuh Anusapati pada tahun
1248 M, Tohjaya naik takhta di Kerajaan Singasari.
Masa pemerintahan Tohjaya atas Kerajaan Singasari
hanya berlangsung beberapa bulan saja. Pada tahun
1248 M, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh
Ranggawuni (anak Anusapati) dengan Mahesa
Cempaka (anak Mahesa Wongateleng atau cucu Ken
Arok dengan Ken Dedes). Dalam pemberontakan itu,
Tohjaya terluka parah dan kemudian melarikan diri ke
Katangkubang. Karena luka yang dideritanya, Tohjaya
akhirnya meninggal dan dicandikan di Katangkubang.
7. 4. Ranggawuni
Setelah mengalahkan Tohjaya, Ranggawuni naik takhta
Kerajaan Singasari dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardhana.
Ia memerintah tahun 1248-1268 M dan didampingi oleh
Mahesa Cempaka. Selama masa pemerintahannya,
Kerajaan Singasari aman dan tenteram . Pada tahun 1254
M, Wisnuwardhana menobatkan putranya yang bernama
Kertanegara sebagai raja muda di Daha yang memerintah
seluruh daerah Kediri. Dengan cara tersebut,
Wisnuwardhana dapat mendidik putranya agar
memerintah dengan baik dan meyakinkan keluarga bahwa
raja yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perebutan
kekuasaan dapat dihindarkan jika ia meninggal. Pada
tahun 1268 M, Raja Wisnuwardhana meninggal dan
didarmakandi Waleri sebagai Syiwa dan Jayaghu (Candi
Jago) sebagai Buddha Amoghapasa. Sementara itu,
Mahesa Cempaka meninggal pada tan 1269 M dan
dimakamkan di Candi Kumitir sebagai Syiwa.
8. 5. Kertanegara
Kertanegara adalah Raja Singasari terbesar. Raja
Kertanegara dikenal sebagai seorang penganut
agama Syiwa dan Buddha (Buddha Tantrayana).
Raja Kertanegara bergelar Sri Maharajadhiraja Sri
Kertanegara dan memerintah pada tahun 1268-
1292 M. Raja Kertanegara terkenal dengan
gagasannya untuk memperluas daerah kekuasaan
Singasari hingga meliputi seluruh pulau di wilayah
Indonesia.
9. Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah
Singhasari (1272 - 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan
wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim
pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai
benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat
itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan
dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah
ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang
dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi
menaklukkan Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim
utusan ke Singhasari meminta agar Jawa mengakui
kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas
oleh Kertanagara. Nagarakretagamamenyebutkan daerah-daerah
bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara
lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, danBakulapura.
10. Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan
angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya
mengalami keropos di bagian dalam. Pada
tahun1292 terjadi
pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang
, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar,
sekaligus besan dariKertanagara sendiri. Dalam
serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
Setelah runtuhnya
Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan
membangun ibu kota baru di Kerajaan Kadiri.
Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun
berakhir.
11. Candi ini berlokasi di Kecamatan
Singosari,Kabupaten Malang dan
terletak pada lembah di antara
Pegunungan Tengger dan Gunung
Arjuna. Berdasarkan penyebutannya
pada Kitab Negarakertagama serta
Prasasti Gajah Mada yang bertanggal
1351 M di halaman komplek candi, candi
ini merupakan tempat "pendharmaan"
bagi raja Singasari terakhir, Sang
Kertanegara, yang mangkat(meninggal)
pada tahun 1292 akibat istana diserang
tentara Gelang-gelang yang dipimpin
oleh Jayakatwang. Kuat dugaan, candi ini
tidak pernah selesai dibangun.
CANDI SINGASARI
12. Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak.
Candi ini cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa
sebagian dan menurut cerita setempat karena tersambar petir.
Relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra dapat ditemui di
candi ini. Sengan keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas
bahan batu andesit.
CANDI JAGO
13. Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa
Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari, Candi ini merupakan
peninggalan Kerajaan Singasari dan digunakan oleh umat Buddha pada masa
itu. Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat
sebuah telaga yang sangat bening airnya. Keadaan inilah yang memberi nama
Candi Rawan.
Candi Sumberawan
14. Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran yang sangat
besar. Menurut penjaga situs sejarah ini, arca
Dwarapala merupakan pertanda masuk ke wilayah
kotaraja, namun hingga saat ini tidak ditemukan secara
pasti dimanan letak kotaraja Singhasari.
ARCA DWARAPALA
15. PRASASTI MANJUSRI
Prasasti Manjusri
merupakan manuskrip
yang dipahatkan pada
bagian belakang Arca
Manjusri, bertarikh 1343,
pada awalnya
ditempatkan di Candi
Jago dan sekarang
tersimpan di Museum
Nasional Jakarta
16. PRASASTI MULA MALURUNG
Prasasti Mula Malurung adalah piagam
pengesahan penganugrahan desa Mula dan
desa Malurung untuk tokoh bernama
Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-
lempengan tembaga yang diterbitkan
Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja
muda di Kadiri, atas perintah ayahnya
Wisnuwardhana raja Singhasari.
Kumpulan lempengan Prasasti Mula
Malurung ditemukan pada dua waktu yang
berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng
ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota
Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada bulan Mei
2001, kembali ditemukan tiga lempeng di
lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi
penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng
prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional
Indonesia, Jakarta.
17. PRASASTI SINGOSARI
Prasasti Singosari, yang bertarikh tahun
1351 M, ditemukan di Singosari,
Kabupaten Malang, Jawa Timur dan
sekarang disimpan di Museum Gajah
dan ditulis dengan Aksara Jawa.
Prasasti ini ditulis untuk mengenang
pembangunan sebuah caitya atau candi
pemakaman yang dilaksanakan oleh
Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama
prasasti ini merupakan pentarikhan
tanggal yang sangat terperinci,
termasuk pemaparan letak benda-
benda angkasa. Paruh kedua
mengemukakan maksud prasasti ini,
yaitu sebagai pariwara pembangunan
sebuah caitya.
18. CANDI JAWI
Candi ini terletak di pertengahan
jalan raya antara Kecamatan
Pandaan - Kecamatan Prigen dan
Pringebukan. Candi Jawi banyak
dikira sebagai tempat pemujaan atau
tempat peribadatan Buddha, namun
sebenarnya merupakan tempat
pedharmaan atau penyimpanan abu
dari raja terakhir Singhasari,
Kertanegara. Sebagian dari abu
tersebut juga disimpan pada Candi
Singhasari. Kedua candi ini ada
hubungannya dengan Candi Jago
yang merupakan tempat
peribadatan Raja Kertanegara.
19. PRASASTI WURARE
Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang isinya memperingati penobatan arca
Mahaksobhya di sebuah tempat bernama Wurare (sehingga prasastinya disebut
Prasasti Wurare). Prasasti ditulis dalam bahasa Sansekerta, dan bertarikh 1211 Saka
atau 21 November 1289. Arca tersebut sebagai penghormatan dan perlambang bagi
Raja Kertanegara dari kerajaan Singhasari, yang dianggap oleh keturunannya telah
mencapai derajat Jina (Buddha Agung). Sedangkan tulisan prasastinya ditulis melingkar
pada bagian bawahnya.
20. CANDI KIDAL
Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari. Candi ini
dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari
Singhasari, yang memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248). Kematian Anusapati
dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari, juga
diyakini sebagai bagian dari kutukan Mpu Gandring.