SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
BUKU BESAR (GENERAL LEDGER)
DAN SIKLIS PELAPORAN
DOSEN :
PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
DIBUAT OLEH :
PRISCILLA M. ADELINE K.
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2017
Implementasi XBRL di suatu negara memerlukan kerjasama antar lembaga. Hal ini
dikarenakan XBRL bukan hanya memerlukan dukungan teknologi, tapi lebih dari itu adalah
kesiapan standardisasi (taxonomy) dan regulasi yang mengatur pengimplementasiannya.
Sebagai contoh adalah negara Hong Kong yang membangun Preparatory Working Group
(PWG) untuk komunikasi data dan elektronik bisnis dan keuangan. Grup ini bertugas untuk
mengidentifikasi aplikasi regulasi dan bisnis XBRL dalam pengimplementasian XBRL
untuk lingkungan pelaporan keuangan di Hongkong.
dari penjelasan tersebut terlihat bahwa pengembangan dan implementasi XBRL di suatu
negara seharusnya dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dari seluruh partisipan yang
terkait dalam Business Reporting Supply Chain.
Hasil dari pelaporan berbasis XBRL, secara otomatis akan menghasilkan format laporan
dalam bentuk Ms Excel, HTML, PDF, dan XBRL. Seperti yang dikembangkan oleh Deutsche
Börse. Berikut adalah contoh implementasi XBRL dalam pelaporan keuangan secara
elektronik.
· Mengembangkan suatu model sederhana (show case) yang akan menggambarkan
bagaimana XBRL dapat digunakan untuk mendukung sistem pelaporan secara elektronik.
Model akan menjelaskan proses penyampaian laporan keuangan dari emiten (sektor
manufaktur) kepada Bapepam-LK, yang sudah berbasis XBRL, dan proses yang terjadi
sesudahnya.
· Memperlihatkan kepada publik (user) mengenai manfaat yang akan diperoleh jika
penyampaian informasi yang dilakukan telah menerapkan konsep XBRL
Dengan mengembangkan sistem pelaporan secara elektronik via internet serta didukung
dengan implementasi XBRL, Bapepam-LK diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya
sebagai salah satu sumber informasi dan data keuangan yang penting dimasa mendatang.
Karena saat ini, Badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan (BAPEPAM dan LK)
Departemen Keuangan RI, memiliki peranan penting yang berkaitan dengan penyampaian
pelaporan. Peranannya menjadi sangat penting mengingat semakin meningkatnya jumlah
instuisi-instuisi yang akan diawasi.
Salah satu tugas regulator keuangan diseluruh dunia saat ini adalah bagaimana meningkatkan
sistem pengawasan secara elektronik untuk memastikan bahwa data dan informasi yang
disampaikan oleh institusi-institusi yang diawasinya adalah benar dan akurat. Hal tersebut
sangat terkait dengan kebutuhan investor dalam mengakses data.
Situs “XBRL Initiative” yang ada pada web bapepam ditujukan sebagai sarana untuk
menyebarkan informasi mengenai hasil observasi. Suatu model (show case) telah
dikembangkan bersama IASC Foundation XBRL Team. Selain untuk mempermudah
pemahaman publik terhadap pemanfaatan XBRL, model tersebut diharapkan dapat digunakan
menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut mengenai kajian dan rencana implementasi XBRL
di Indonesia.
XBRL ini dapat meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor
internasional karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi.
Terdapat dua tujuan utama berkaitan dengan XBRL Initiative Project ini, yaitu:
1. Mengembangkan suatu model sederhana (show case) yang akan menggambarkan
bagaimana XBRL dapat digunakan untuk mendukung sistem pelaporan secara elektronik.
Model akan menjelaskan proses penyampaian laporan keuangan dari emiten (sektor
manufaktur) kepada Bapepam-LK, yang sudah berbasis XBRL, dan proses yang terjadi
sesudahnya.
2. Memperlihatkan kepada publik (user) mengenai manfaat yang akan diperoleh jika
penyampaian informasi yang dilakukan telah menerapkan konsep XBRL.
Kebutuhan terhadap implementasi sistem pelaporan dan monitoring secara elektronik baik
bagi manajemen perusahaan, investor, maupun di tingkat regulator seperti pengawas pasar
modal menjadi hal yang sangat penting, terutama jika dikaitkan dengan upaya peningkatan
pengawasan. Tanpa didukung hal tersebut tentunya akan sulit bagi regulator untuk
melaksanakan pengawasan yang efektif dan efisien.
Sistem pengawasan yang selama ini digunakan belum dapat memberikan hasil yang optimal,
karena beberapa hal, diantaranya adalah sistem tersebut tidak terotomatisasi, sehingga masih
memerlukan input data secara manual dan berpotensi terjadinya kesalahan (time-consuming
and error-prone), tidak ada penetapan format yang terstandar sehingga format laporan tidak
seragam, tidak disediakan alat validasi secara otomatis, sehingga menurunkan kualitas
informasi
Akibat utama dari kondisi tersebut adalah kesulitan bagi pengguna, terutama investor (baik
dalam maupun luar negeri), dalam mendapatkan data dan informasi bisnis yang akurat,
terpercaya, dan relevan bagi kepentingan analisis mereka. Extensible Business Reporting
Language atau yang biasa disebut dengan XBRL dikenal sebagai pelaporan keuangan
universal yang merupakan format baru laporan keuangan dengan menggunakan perintah (tag)
yang biasa digunakan di internet, sehingga tampilan laporan keuangan tersebut bisa di akses,
di analisis dan di bandingkan dengan lebih mudah.
XBRL dapat secara mendasar mengubah cara bisnis tentang pemberian informasi kepada
investor, pasar dan regulator, dan bagaimana masing-masing kelompok pemangku
kepentingan membuat keputusan yang lebih tepat. XBRL juga dianggap memiliki dampak
yang signifikan terhadap akuntansi dan pengauditan. Oleh karena pentingnya XBRL ini, maka
dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai XBRL dan penggunaanya dalam pelaporan
keuangan.
XBRL (Extensible Business Reporting Language) adalah suatu standar terbuka berbasis XML
yang mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang biasanya
dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Salah satu penggunaan XBRL adalah untuk mendefinisikan
serta mempertukarkan informasi keuangan seperti laporan keuangan. Komunikasi ini
ditentukan oleh metadata yang disusun dalam taksonomi. Taksonomi tersebut
menggambarkan definisi konsep laporan individu serta hubungan antara konsep-konsep
tersebut dan makna semantik lainnya.
Manfaat dan Penggunaan XBRL pada Dunia Bisnis
Secara umum, manfaat XBRL adalah :
1. Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik karena :
a. Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan informasi dan data yang
‘comparable’ dan mudah untuk dianalisis
b. Validasi secara otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input
2. Memudahkan dilakukannya publikasi laporan (termasuk laporan keuangan) karena XBRL
dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan : PDF, HTML, Excel, TXT, dll
3. Meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor internasional,
karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor luar negeri
dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta melakukan perbandingan
dengan menggunakan bahasa mereka sendiri
4. Mempercepat pengambilan keputusan bisnis bagi investor
Sedangkan manfaat dan kegunaan khususnya adalah semua jenis organisasi dapat
menggunakan XBRL untuk menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi dalam menangani
bisnis dan informasi keuangan. Karena XBRL dapat diperluas dan fleksibel, dapat disesuaikan
dengan berbagai kebutuhan yang berbeda. Semua peserta dalam rantai pasokan informasi
keuangan dapat manfaat, apakah mereka pembuat, pemancar atau pengguna data bisnis.
XBRL Bagi Akuntan
Melalui penggunaan XBRL dalam perusahaan, akuntan akan mampu:
1. Mendapatkan data lebih cepat dan dapat diandalkan tentang kinerja keuangan perusahaan.
2. Sangat mengurangi usaha dan biaya dalam mengumpulkan dan menganalisa data
3. Menyederhanakan dan tugas otomatis
4. Fokus pada analisis usaha dan pekerjaan yang menambah nilai
5. Membuat lebih baik menggunakan perangkat lunak untuk meningkatkan efisiensi dan
kecepatan.
Secara ringkas, XBRL dapat mempercepat, mengurangi usaha dan meningkatkan kehandalan
dalam tugas-tugas akuntansi dan audit. Komunitas akuntansi dapat memainkan peran penting
dalam menjelaskan dan mendorong penerapan XBRL. Perusahaan akuntansi utama adalah
anggota penting dari Konsorsium XBRL.
XBRL di Departemen Keuangan Indonesia
Salah satu tugas utama regulator keuangan di seluruh dunia saat ini adalah bagaimana
meningkatkan sistem pengawasan mereka secara elektronik untuk memastikan bahwa data dan
informasi yang disampaikan oleh institusi-institusi yang diawasinya adalah benar dan akurat.
Hal tersebut sangat terkait dengan kebutuhan investor dalam mengakses data
dan informasi secara mudah dan cepat, sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis mereka.
Mengantisipasi tantangan tersebut, para regulator mulai memikirkan bagaimana mereka dapat
meningkatkan kemampuan sistem monitoring elektronik mereka sekaligus mampu
menghasilkan data dan informasi yang cepat, akurat, dan relevan bagi kepentingan para
penggunanya. Beberapa regulator telah mulai melakukan evaluasi terhadap sistem mereka dan
BAPEPAM mengimplementasi XBRL sebagai salah satu solusi jawaban atas kebutuhan
tersebut.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) Departemen
Keuangan RI, sebagai salah satu regulator, memiliki peranan penting yang berkaitan dengan
penyampaian laporan (termasuk laporan keuangan). Peranannya menjadi semakin penting
mengingat semakin meingkatnya jumlah intitusi-institusi yang akan diawasi. Dengan
mengembangkan sistem pelaporan secara elektronik via internet serta didukung dengan
implementasi XBRL, Bapepam-LK diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya sebagai
salah satu sumber informasi dan data keuangan yang penting di masa mendatang. Sebagai
informasi, implementasi sistem pelaporan elektronik di industri Pasar Modal Indonesia juga
sudah ditetapkan di Cetak Biru Pasar Modal Indonesia 2005–2009 dan diharapkan bisa
dimanfaatkan pada tahun 2006 ini.
Untuk mengeksplorasi manfaat dan penggunaan XBRL tersebut, Bapepam-LK telah
mengirimkan dua orang pegawainya untuk melakukan observasi (internship) di International
Accounting Standards Committee Foundation (IASCF) XBRL Team, London, UK. Observasi
tersebut dilakukan selama satu bulan (18 Juli 2006–15 Agustus 2006), dengan bantuan
pendanaan dari World Bank (ASEM Grant). Melalui observasi tersebut diharapkan akan
meningkatkan pemahaman yang lebih lengkap mengenai bagaimana memanfaatkan XBRL
dikaitkan dengan rencana pengembangan sistem pelaporan secara elektronik (e-reporting)
yang saat ini akan mulai dikembangkan di industri pasar modal.
Situs ”XBRL Initiative” ini ditujukan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi mengenai
hasil observasi. Suatu model (show case) telah dikembangkan bersama IASC Foundation
XBRL Team. Selain untuk mempermudah pemahaman publik terhadap pemanfaatan XBRL,
model tersebut diharapkan dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut
mengenai kajian dan rencana implementasi XBRL di Indonesia.
Wikipedia menyebutkan, XBRL (Extensible Business Reporting Language) adalah suatu
standar terbuka berbasis XML yang mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna
semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Salah satu penggunaan XBRL
adalah untuk mendefinisikan serta mempertukarkan informasi keuangan seperti laporan
keuangan. Komunikasi ini ditentukan oleh metadata yang disusun dalam taksonomi.
Taksonomi tersebut menggambarkan definisi konsep laporan individu serta hubungan antara
konsep-konsep tersebut dan makna semantik lainnya. XBRL menggunakan sintaks XML serta
teknologi berbasis XML lainnya seperti XML Schema, XLink, XPath, Namespace, dll untuk
menjelaskan pengertian semantiknya. Spesifikasi XBRL dikembangkan dan dipublikasikan
oleh XBRL International, Inc. (XII).
Akan sangat susah bagi kita untuk menganalisis laporan keuangan yang berbentuk PDF, XLS,
dll. apalagi Jika ada 10 macam laporan keuangan dengan format yang berbeda-beda. Untuk
membuat hasil analisis yang benar-benar comparable, mungkin saja kita akan banyak
mengalami kesulitan. Dengan XBRL, semua itu akan mudah untuk kita lakukan, karena
XBRL memiliki Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan informasi dan data
yang comparable dan mudah untuk dianalisis, selain itu juga dapat dilakukan validasi secara
otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input. Hasil analisis dengan XBRL tersebut
kemudian juga dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan: PDF, HTML, Excel,
CSV, TXT, dll.
XBRL ini dapat meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor
internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor luar
negeri dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta melakukan
perbandingan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Dan tentu saja akan mempercepat
pengambilan keputusan bisnis.
Cara Kerja XBRL
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, XBRL merupakan sistem pelaporan yang berbasis
XML (Extensible Markup Language). XBRL dapat dikatakan melakukan pemberian barcode
pada informasi atau data sehingga akan mempermudah pengguna dalam membaca laporan,
mengelompokkan, dan menganalisisnya secara cepat. Selain itu, basis tagging data ini
membuat komputer dapat mengindentifikasi item dari data sehingga dapat diproses secara
efektif dan efisien.
Saat ini, dapat dikatakan bahwa XBRL merupakan sistem yang berbasis XML terbaik dan
fleksibel karena dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan informasi keuangan. XBRL
memungkinkan identifikasi tag yang unik yang dapat diterapkan ke item data keuangan. Selain
itu, XBRL memungkinkan label dalam berbagai bahasa serta dapat digunakan sebagai
referensi akuntansi atau informasi untuk anak perusahaan lainnya. XBRL juga menunjukkan
bagaimana keterkaitan item satu dengan item lainnya. Hal tersebut dapat menggambarkan
bagaimana item-item itu dihitung.
XBRL dapat dengan mudah diperluas, sehingga perusahaan dan organisasi lainnya dapat
menyesuaikan dengan memenuhi berbagai persyaratan khusus. Struktur yang kaya dan kuat
yang disediakan oleh XBRL memungkinkan penanganan data bisnis yang sangat efisien oleh
komputer. Penggunaan XBRL dapat mendukung semua tugas-tugas standar yang diperlukan
dalam penyusunan, penyimpanan, dan penggunaan data bisnis. Informasi yang ada
dikonversikan dengan proses pemetaan yang sesuai atau yang disajikan oleh perangkat lunak
komputer. Kemudian, informasi tersebut dapat dicari, dipilih, ditukar atau dianalisis oleh
komputer dan diterbitkan.
Taksonomi XBRL juga ditampilkan dalam situsnya dan dapat dipilih bahasa yang akan
digunakan. Setiap skema kategoris mendefinisikan tag khusus untuk setiap item data (seperti
laba bersih). Karena yuridis nasional mempunyai peraturan akuntansi yang berbeda sehingga
masing-masing mempunyai taksonomi untuk pelaporan keuangan. GL taksonomi adalah
sebuah taksonomi khusus yang dirancang untuk mendukung pengumpulan data dan pelaporan
internal dalam organisasi. Biasanya sebagian besar pengguna XBRL tidak memahami teknikal
infrastruktur bahasa sistem ini. Maka dari itu perusahaan perangkat lunak seperti penyedia
software akuntansi perlu mempertimbangkan akun dari XBRL dan berbagai fiturnya dalam
memproduksi produk mereka.
Laporan keuangan yang tersaji dalam bentuk hardcopy (paper based) seperti yang terlihat di
bawah ini memiliki elemen-elemen yang bersifat statis. Artinya ketika elemen tersebut telah
dilaporkan kepada pengguna, pengguna hanya dapat melihatnya dalam sajian nominal yang
sudah terkunci dalam format tertentu (HTML, PDF, DOC, dan XLS).
Gambar di atas hanya bisa dibaca oleh manusia. Komputer memerlukan data yang terstruktur
dalam penyajian datanya agar dapat dikenali dan dibaca oleh OS / software. Ide dasar inilah
yang mendasari konsep teknis dari XLBR, daripada memerlakukan laporan keuangan hanya
sebagai teks, halaman web atau dokumen tercetak, akan lebih bak memerlakkan setiap elemen
laporan keuangan sebagai individu data terpisah yang unik. Contoh kodifikasi atas baris
laporan keuangan di atas dengan menggunakan XBRL diperlihatkan gambar di bawah ini.
Skrip bahasa XBRL di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
· ifrs-gp: taksonomi XBRL yang disetujui oleh IASC.
· unitRef: mendefinisikan jenis mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan yang
merujuk pada ISO 4217.
· decimals: mereferensikan jumlah desimal yang digunakan oleh elemen-elemen laporan
keuangan.
· contexRef: mereferensikan konteks informasi keuangan tersebut digunakan.
Skrip yang dikemukakan di atas merupakan contoh ringkas mengenai kodifikasi atas elemen
dalam laporan keuangan dengan menggunakan XBRL. Dokumen yang berisikan elemen-
elemen yang telah ditandai tersebut harus dilengkapi juga dengan beberapa skrip markup
tambahan sesuai dengan skema XML agar menjadi dokumen instans XBRL yang lengkap.
Untuk melihat dokumen XBRL seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas, diperlukan
perangkat lunak yan gmampu mengenali bahasa XBRL. Perangkat lunak tersebut harus
memiliki XML Parser. Jika format XBRL tersebut dipublikasi secara online menggunakan
internet, modul inline XBRL dapat dipergunakan sehingga dokumen XBRL tersebut dapat
ditampilkan pada beberapa browser yang telah dilengkapi XHTML atau XML Parser.
Berikut ini adalah ilustrasi yang menggambarkan perbedaan antara sistem pelaporan keuangan
yang masih tradisional (tanpa menggunakan XBRL) dan sistem pelaporan keuangan yang
menggunakan XBRL:
Contoh Kasus Penggunaan XBRL
Salah satu contoh yaitu yang menggunakan XBRL yaitu PT. Bursa Efek Indonesia ( IDX ).
Bursa Efek Indonesia mengimplementasikan XBRL karena memberikan manfaat sebagai
berikut:
· Untuk menyempurnakan proses pengumpulan data pelaporan emiten supaya lebih efisien,
komprehensif, dan dapat diandalkan informasinya.
· Meningkatkan daya saing produk-produk data yang kami tawarkan kepada investor institusi
dan swasta.
· Memperkokoh keterbukaan dan keutuhan informasi pasar modal, serta meningkatkan
pelayanan untuk semua konsumen informasi pasar modal.
XBRL diciptakan secara spesifik untuk mengkomunikasikan informasi antara pihak bisnis dan
pengguna informasi keuangan seperti analis, investor dan regulator, dengan menyajikan
format elektronik yang sudah distandarisasi secara umum untuk digunakan dalam pelaporan
bisnis. XBRL tidak mengubah informasi yang dilaporkan, hanya mengubah bagaimana
informasi tersebut dilaporkan.
Secara singkat alur kerja terkait dengan pengembangan pelaporan berbasis XBRL, sebagai
berikut :
Latar Belakang dan Tujuan Pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia
Seiring dengan perkembangan industri pasar modal, kebutuhan informasi atas laporan-laporan
tersebut yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan semakin tinggi.
Keinginan agar informasi yang dimiliki suatu perusahaan ataupun suatu Negara dapat
digunakan dan diproses secara cepat dan efisien, diharapkan dapat tercapai apabila informasi
disajikan dalam bentuk format bahasa yang sama. Karenanya, untuk dapat mewujudkan
keinginan tersebut serta juga dapat mendukung terciptanya sarana dalam pelaksanaan business
intelegence, dan mempermudah investor maupun regulator dalam mengakses maupun
mengolah data yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan diperlukan suatu solusi
terintegrasi dalam standarisasi bahasa pelaporan informasi, dalam hal ini yaitu Extensible
Business Reporting Language (XBRL).
Saat ini penyampaian informasi oleh Emiten disampaikan melalui IDXnet. Data yang
disampaikan Emiten sebagian besar belum dapat digunakan secara optimal oleh pengguna data
karena:
· Informasi detail hanya terdapat dalam format pdf dan disertakan dalam lampiran;
· Struktur penyajian laporan yang masih terdapat perbedaan antar Emiten;
· Validasi data yang dilakukan masih manual.
Pengguna data, khususnya investor, banyak mengalami hambatan untuk mendapatkan
informasi secara cepat dan tepat.
Oleh sebab itu, XBRL dapat menjawab tantangan dalam pengolahan data yang lebih cepat.
Metode pelaporan berbasiskan XBRL berfungsi untuk menyamakan standar format pelaporan
yang berbeda-beda, sehingga memudahkan pengguna dalam mengolah data. Dengan
penyamaan standar pelaporan tersebut, maka pelaporan emiten juga dapat digunakan dalam
berbagai bahasa.
Dari aspek pemantauan Perusahaan Tercatat, agar dapat melakukan pemantauan dan tindak
lanjut yang responsif, dibutuhan pengelolaan informasi yang cepat, handal dan informatif
karena:
· Bertambahnya jumlah Perusahaan Tercatat di BEI
· Meningkatnya dinamika dan kompleksitas tindakan korporasi yang dilakukan Perusahaan
Tercatat
· Bertambahnya jenis pelaporan dan keterbukaan informasi yang diterima
· Bertambahnya jenis efek dan jenis Perusahaan Tercatat
Pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia
Sejak tahun 2012, PT bursa Efek Indonesia (BEI) telah memulai pengembangan pelaporan
dengan berbasis XBRL. Dalam rangka terlaksananya pelaporan tersebut, BEI harus
menyiapkan sebuah taksonomi yang mewakili suatu pelaporan. Sebagai langkah
pengembangan awal, BEI telah menyelesaikan taksonomi khusus untuk laporan keuangan
perusahaan. Selanjutnya taksonomi laporan keuangan ini akan disosialisasikan kepada seluruh
Perusahaan Tercatat. Pelaporan informasi laporan keuangan berbasis XBRL tersebut
berencana untuk segera diimplementasikan pada tahun 2015.
Adapun jenis taksonomi laporan keuangan yang ada meliputi laporan:
1. Laporan Posisi Keuangan;
2. Laporan Laba Rugi;
3. Laporan Perubahan Ekuitas;
4. Laporan Arus kas.
Taksonomi tersebut akan menstandarisasi format penyajian laporan keuangan perusahaan dari
seluruh jenis sektor dan subsektor yang telah ditetapkan oleh BEI. Informasi detil terkait
dengan taksonomi dan penyajiannya akan dibahas dalam menu taksonomi.
Setelah pengembangan taksonomi atas laporan keuangan, BEI akan melanjutkan
pengembangan taksonomi ke area Disclosure (Pengungkapan). Hingga saat ini, area
disclosure yang akan dikembangkan masih dalam tahap pembahasan. Area Disclosure tersebut
dapat berupa:
1. Catatan atas laporan keuangan Emiten;
2. Kewajiban keterbukaan informasi dari Emiten;
3. Informasi atas tindakan korporasi Emiten, dll.
Berikut salah satu ilustrasi penggunaan XBRL di BEI.
1. Seperti apakah Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan pada pada
perusahaan saudara atau yang saudara ketahui dan banyak digunakan di perusahaan.
2. Apa yang saudara ketahui tentang identifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan
dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.
Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan
Buku besar merupakan buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan
masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraca
dan laporan laba rugi. Buku besar dapat memberikan pelaporan informasi ataupun nilai
transaksi untuk periode akuntansi tertentu.
Berdasarkan siklus diatas bahwa buku besar merupakan ujung dari setiap kegiatan dalam suatu
organisasi perusahaan. Hal tersebut memberikan pelaporan atas suatu kinerja dal perusahaan.
· Proses
Database terpusat harus diatur menggunakan cara yang memungkinkan tercapanya berbagai
kebutuhan informasi baik pengguna interne maupun pengguna eksternal. Para manajer
mebutuhkan informasi yang detai dan tepat waktu mengenai hasil operasi dan tanggung jawab
tertentu. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, sistem buku besar dan pelaporan tidak
hanya menghasilkan laporan periodik, tetapi juga mendukung secara umum.
· Ancaman dan pengendalian
Secara umum terdapat masalah diseluruh siklus buku besar dan pelaporannya. Pada hal ini
terdapat berbagai ancaman diantaranya adanya data buku besar yang tidak akurat atau valid,
pengungkapan laporan keuangan yang tidak diotorisasi, hilangnya atau perusakan data. Dari
adanya ancaman tersebut perlu adanya pengendalian dari timbulnya acncaman yang ada
dengan cara berikut. Pada ancaman data yang tidak akurat dilakukan pengendalian dengan
integritas pengolahan data sedangkan dari ancaman pengungkapan laporan keuangan yang
tidak diotorisasi, dengan memberikan batasan akses kebuku besar dan back up dan prosedur
pemulihan data. Dengan pengandalian atas ancaman tersebut maka diharapkan dari ancaman
yang muncul akan dapat diatasi dengan baik.
Aktivitas-aktivitas dalam sistem buku besar, antara lain:
1. Memperbarui Buku Besar
· Proses
Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari posting entri jurnal yang berasal dari data
sumber berikut.
1. Subsistem akuntansi. Pada subsistem ini membuat sebuah entri jurnal untuk memperbaruhi
buku besar. Dalam teori buku besar dapat diperbaruhi untuk setiap transaksi yang terjadi.
Dalam praktiknya berbagai ubsistem akuntansi biasanya mempebaruhi buku besar dengan cara
meringkas entri jurnal yang menunjukan hasil transaksi yang terjadi dalam periode tertentu.
2. Bendahara. Kantor bendahara menyediakan informasi bagi entri jurnal untuk memperbarui
buku besar terkait transaksi tidak rutin seperti penerbitan dan penarikan utang, pembelian dan
penjualan sekuritas, atau akuisisi saham treasury.
· Ancaman dan pengendalian
Ancaman yang muncu pada proses memperbarui buku besar yaitu adanya pembaruan yang
tidak akurat atas buku besar, entri jurnal yang tidak diotorisasi. Dari ancaman tersebut terdapat
pengandalian yang harus dilakukan yaitu dengan pengndalian integritas pemprosesan entri
data, rekonsiliasi dan laporan pengendalian, pembuatan dan tinjauan jejak audit, pengendalian
akses, rekonsiliasi dan laporan pengendalian. Dan terdapat pengendalian atas entri jurnalasli
yang dilakukan oleh bendahara, yaitu:
1. Pengecekan validitas untuk memastikan akun-akun buku besar ada unuk setiap refrensi
nomor akun yang dijadikan refrensi entri jurnal.
2. Pengecekan field untuk memastikan bahwa jumlah fiel dalam entri jurnal hanya berisi data
numerik.
3. Pengecekan saldo nol untuk memverifikasi bahwa dalam entri jurnal, total debit sama
dengan total kredit.
4. Pengecekan kelengkapan untuk memastikan seluruh data yang terkait telah dimasukan
terutama entri jurnal.
5. Verifikasi closed loop untuk mencocokan nomor akun dengan deskripsi akun untuk
memastikan bahwa akun buku besar yang sedang diakses.
6. Pengecekan tanda saldo akun buku besar untuk memverifikasi saldo berada pada posisi
yang tepat setelah pembauan telah dilakukan.
7. Memhitung total yang terjadi untuk memverifikasi keakuratan pemprosesan sejumlah
voucer jurnal.
Jejak Audit
Jejak audit (audit trail ) adalah jalur yang dapat ditelusuri yang menunjukkan arus sebuah
transaksi yang mengalir melalui system informasi untuk memengaruhi saldo akun buku besar.
Jejak audit ini memungkinkan sebuah transaksi untuk ditelusuri melalui sebuah system
pengolahan data dari titik asal hingga pada keluaran atau sebaliknya dari keluaran menuju titik
asal.
Sebuah jejak audit yang didesain dengan tepat menyediakan kemampuan untuk menjalankan
tugas-tugas berikut :
a. Melacak berbagai transaksi dari dokumen sumber aslinya sampai entri jurnal yang
diperbaharui ke buku besar dan sampai pada berbagai laporan atau dokumen lain yang
menggunakan data tersebut.
b. Sarana untuk memverifikasi bahwa seluruh transaksi yang dicatat diotorisasi dan dicatat
dengan benar.
Dalam system akuntansi, file voucher adalah sebuah bagian penting dari jejak audit,
menyediakan informasi mengenai sumber seluruh entri yang dibuat untuk memperbaharui
buku besar. Kemampuan yang sama juga disediakan oleh fitur aliran kerja bisnis dalam
system ERP, yang mempermudah dalam menelusuri setiap langkah yang digunakan dalam
memproses sebuah transaksi.
2. Posting Jurnal Penyesuaian
· Proses
Jurnal penyesuaian asli berasal dari kantor kontrolir dan setelah neraca saldo awal disiapkan.
Jurnal penyesuaian dibagi dalam lima kategori dasar, antara lain:
a. Akrual
Adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan transaksi-
transaksi yang telah terjadi, tetapi kasnya belum diterima atau dikeluarkan. Contohnya
meliputi pencatatan pendapatan bunga yang harus diterima dan upah yang belum dibayar.
b. Penangguhan
Adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan penerimaan kas
sebelum pekerjaan terkait transaksi dilaksanakan. Contohnya meliputi pengakuan pendapatan
diterima di muka sebagai kewajiban dan mencatat pembayaran tertentu ( misalnya, sewa,
bunga, dan asuransi ) sebagai asset yang dibayar di muka.
c. Estimasi
Adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan terjadi selama sejumlah
periode akuntansi. Contohnya meliputi depresiasi dan beban utang tak tertagih.
d. Revaluasi
Adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara nilai akrual dan nilai tercatat
dari suatu asset atau perubahan dalam prinsip akuntansi. Contohnya meliputi perubahan dalam
metode yang digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan yang
menggambarkan tingkat keusangan, atau catatan penyesuaian persediaan yang menunjukkan
hasil tercatat pada saat dilakukan perhitungan fisik persediaan.
e. Koreksi
Adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan yang ditemukan dalam
buku besar.
Informasi mengenai jurnal penyesuaian juga disimpan dalam file voucher jurnal. Setelah
seluruh jurnal penyesuaian di posting, kemudian dibuat neraca saldo penyesuaian. Neraca
saldo penyesuaian digunakan sebagai input terhadap langkah selanjutnya dalam siklus buku
besar dan pelaporan keuangan, persiapan penyusunan laporan keuangan.
· Ancaman dan Pengendalian
Entri jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi atau tidak akurat adalah ancaman yang perlu
diatasi karena dapat menghasilkan laporan keuangan yang keliru dan mengarah pada
keputusan yang buruk. Untuk mengurangi risiko input yang keliru, jenis pengendalian
integritas pemrosesan entri data yang sama yang dibahas sebelumnya untuk mencegah
ancaman entri jurnal yang keliru oleh bendahara yang diterapkan terhadap entri jurnal
penyesuaian yang dibuat oleh kontrolir. Pengendalian tambahan disediakan dengan membuat
sebuah file jurnal penyesuaian standar untuk jurnal penyesuaian jurnal yang berulang dibuat
pada setiap periode, seperti beban depresiasi. Sebuah file jurnal penyesuaian standar
meningkatkan ketepatan input dengan mengeliminasi kebutuhan untuk memasukkan jenis
entri jurnal yang sama secara berulang. File jurnal penyesuaian juga mengurangi risiko lupa
memasukkan sebuah jurnal penyesuaian yang berulang, sehingga memastikan kelengkapan
input.
Pengendalian akses yang kuat mengurangi risiko jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi.
Rekonsiliasi periodic dan jejak audit menyediakan sebuah sarana untuk mendeteksi jurnal
penyesuaian yang tidak diotorisasi dan tidak akurat.
3. Menyiapkan Laporan Keuangan
Dua perkembangan regulasi dan teknologi terbaru yang memengaruhi proses persiapan
laporan keuangan secara signifikan, antara lain:
a. Transisi dari GAAP ke IFRS
IFRS berbeda dari GAAP dalam beberapa cara yang memengaruhi desain system buku besar
dan pelaporan sebuah perusahaan. Salah satunya adalah pada aktiva tetap. Dalam GAAP,
sebagian besar aktiva tetap utama dicatat dan didepresiasikan dalam basis gabungan.
Sebaliknya, IFRS secara umum mewajibkan pengaturan dalam bentuk komponen aktiva tetap,
untuk mengakui fakta bahwa elemen yang berbeda mungkin memiliki umur ekonomis yang
berbeda. Perbedaan lainnya mencakup perhitungan biaya penelitian dan pengembangan.
Dibandingkan GAAP, IFRS memungkinkan kapitalisasi biaya pengembangan pada tahap awal
proses. Perbedaan ketiga adalah IFRS tidak mengizinkan penggunaan metode last in first out
(LIFO) untuk perhitungan persediaan. Akibatnya, perusahaan yang menggunakan LIFO harus
memodifikasi system akuntansi biayanya dan perhitungan yang digunakan untuk menilai
persediaan.
b. XBRL : Merevolusi Pelaporan XBRL
XBRL adalah singkatan dari eXtensible Business Reporting Language, yaitu suatu bahasa
pemrograman yang didesain secara khusus untuk memfasilitasi komunikasi informasi bisnis.
XBRL secara spesifik didesain bagi penggunaan dalam mengomunikasikan isi dari data
keuangan. Sebelum menggunakan XBRL, harus membuat laporan secara manual dalam
berbagai format bagi berbagai jenis pengguna meskipun laporan dikirim secara elektronik.
XBRL dapat menghemat waktu dan mengurangi kesempatan bagi kesalahan entri data.
Dengan XBRL meningkatkan proses pelaporan, mereka yang menyiapkan membuat kode dan
mengirimkannya secara elektronik dalam berbagai format ke para pengguna, yang dapat
secara langsung menganalisinya.
File XBRL yang mengandung data yang ditandai dan diantarkan ke para pengguna disebut
sebagai dokumen contoh. Dokumen contoh berisi mengenai akun-akun dalam laporan
keuangan tertentu, termasuk nilai dan informasi kontekstual seperti unit pengukuran dan
apakah nilai adalah untuk satu titik waktu tertentu dari suatu periode tertentu. Elemen adalah
sebuah komponen data tertentu dalam suatu dokumen contoh XBRL, seperti hal baris laporan
keuangan. Dokumen contoh dibuat dengan menerapkan sebuah taksonomi terhadap
serangkaian data. Sebuah taksonomi adalah serangkaian file yang menjelaskan berbagai
elemen-elemen dan hubungan diantaranya. Satu bagian taksonomi disebut skema, skema
adalah sebuah file XBRL yang menjelaskan setiap elemen yang muncul dalam sebuah
dokumen contoh spesifik. Berikut atribut dasar yang digunakan untuk menjelaskan setiap
elemen, antara lain:
· Perangkat lunak menggunakan indentifikasi nama yang unik
· Sebuah deskripsi yang digunakan untuk menginterpretasikan elemen dengan benar
· Jenis data elemen
· Jenis saldo normal elemen
· Jenis periode elemen
Linkbase adalah sebuah file XBRL atau lebih yang menjelaskan hubungan antar elemen yang
muncul dalam sebuah dokumen contoh tertentu. Linkbase antara lain,
· Linkbase Reference, mengidentifikasi keputusan otoritatif yang relevan
· Linkbase Calculation, menjelaskan cara mengombinasikan elemen-elemen.
· Linkbase Definition, menunjukkan hubungan hierarkis antar elemen
· Linkbase Presentation, menjelaskan cara mengelompokkan elemen
· Linkbase Label, mengasosiasikan label-label yang termasuk kelompok human readable
dengan elemen.
Informasi dalam sebuah taksonomi XBRL digunakan untuk menandai data dan membuat
sebuah dokumen contoh, taksonomi yang baik biasanya digunakan untuk membuat satu set
dokumen contoh terpisah, satu untuk tiap tahun pelaporan.
Berikut gambar aktivitas dalam sistem buku besar dan pelaporan :
Contoh yang diterapkan di perusahaan :
Identifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan dan mengevaluasi kecukupan
pengendalian internal.
Pada bagian ini akan dianalisis apakah perusahaan perlu mewaspadai
adanya penyimpangan dan bahaya yang terjadi pada proses pemuthakiran buku besar dan
pelaporan atau tidak. Penyimpangan atau bahaya ini dapat terjadi secara umum, misalkan
karena perusahaan tidak memiliki data induk kode akun yang akurat dan dijaga dengan baik,
sehingga rentan mengalami error dan kesalahan, atau karena data induk disabotase oleh
pengguna yang tidak berwenang. Berikut ini adalah beberapa ancaman dan pengendalian
dalam buku besar dan pelaporan.
Tabel Ancaman dan Pengendalian dalam Sistem Buku Besar dan Pelaporan
Berikut ini beberapa penjelasan dari beberapa ancaman serta pengendalian dalam sistem buku
besar dan pelaporan.
a. Kesalahan dalam Memutakhirkan Buku Besar
Kesalahan yang dibuat sewaktu memperbarui buku besar dapat mengarah pada pembuatan
keputusan yang tidak benar berdasarkan informasi salah yang terdapat dalam laporan kinerja
keuangan.
Prosedur pengendalian untuk menangani ancaman ini terbagi dalam tiga
kategori:
- Pengendalian edit input dan pemrosesan
- Laporan rekonsiliasi dan pengendalian
- Pemeliharaan jejak audit yang mencukupi;
Pengendalian 1 :
Edit Input dan Pemrosesan
Ada dua sumber ayat jurnal untuk memperbarui buku besar:
- Ayat jurnal ringkasan dari siklus SIA
- Ayat jurnal yang secara langsung dibuat oleh bendahara atau kontroler.
Contoh:
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah jurnal asli
yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan input edit dan
pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap:
1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia untuk
setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal
berisi data numeric.
3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan totalkredit dalam
sebuah jurnal.
4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan telah
dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga informasi ini
memiliki daya telusur audit.
5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening dengan
nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku
besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini
disebut closed-loop verivication.
6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi pada akhir
periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan data.
Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga
menjamin kelengkapan input.
7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah dilakukan
pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan
kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar
saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang
bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika
terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.
Laporan rekonsiliasi dan pengendalian dapat mendeteksi apabila kesalahan dibuat selama
proses pembaruan buku besar. Misalnya, pembuatan neraca saldo membandingkan saldo
rekening pengendali buku besar dengan saldo total buku pembantu yang terkait.
Jejak audit adalah memperlihatkan jejak sebuah transaksi di sepanjang sistem akuntansi. Jejak
audit khusunya memfasilitasi untuk menelusuri transaksi apa pun dari dokumen sumber
aslinya hingga ke buku besar, dan ke laporan apapun atau dokumen lainnya yang
menggunakan data itu.
Dalam system berbasis komputer, penggunaan rekening kliring dan rekening suspense
(rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir
periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama
proses pemutakhiran buku besar.
Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam
proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening memudahkan
mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku besar.
Daftar voucher jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar
jurnal umum
menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi sumber, nama rekening, angka yang
didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang diposting ke buku besar. Laporan ini
menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang dipostingkan ke buku besar sama
angkanya.
b. Akses Tanpa otorisasi ke Buku Besar
Beberapa pengendalian terhadap ancaman ini adalah : ID dan pasword pemakai Hanya
membaca akses ke buku besar Sistem tersebut harus memeriksa keberadaan kodeotorisasi
yang valid untuk setiap catatan voucher jurnal sebelum memasukkan transaksi tersebut ke
buku besar.
c. Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar
Menyediakan cadangan dan prosedur pemulihan dari bencana yang memadai untuk
melindungi aset ini. Pengendalian cadangan mencakup hal-hal berikut ini: Penggunaan label
file internal dan eksternal dan melakukan pembuatan cadangan buku besar secara rutin.
Daftar Pustaka
http://wandaanindita.blogspot.co.id/2014/01/extensible-business-reporting-language.html
http://www.lontar.ui.ac.id/naskahringkas/2016-11/S57470-Cakra%20Wirabuana
https://medium.com/@khristdamay/siklus-proses-bisnis-mendukung-buku-besar-general-
ledger-dan-siklus-pelaporan-serta-aba8ac47c50a

More Related Content

What's hot

SI & PI 10, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Siklus Proses Bisnis Pendukung ...
SI & PI 10, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Siklus Proses Bisnis Pendukung ...SI & PI 10, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Siklus Proses Bisnis Pendukung ...
SI & PI 10, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Siklus Proses Bisnis Pendukung ...Achmad Lukman Harun
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG,...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG,...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG,...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG,...Pasha Madogucci
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Siti Nur Rohadatul Aisy
 
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...Megania Kharisma
 
The general ledger and financial reporting system
The general ledger and financial reporting systemThe general ledger and financial reporting system
The general ledger and financial reporting systemSri Apriyanti Husain
 
13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...
13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...
13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...Yohanes Agung Nugroho
 
Pengaplikasian dan implementasi sistem buku besar dan pelaporan keuangan
Pengaplikasian dan implementasi sistem buku besar dan pelaporan keuanganPengaplikasian dan implementasi sistem buku besar dan pelaporan keuangan
Pengaplikasian dan implementasi sistem buku besar dan pelaporan keuanganrian rian
 

What's hot (7)

SI & PI 10, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Siklus Proses Bisnis Pendukung ...
SI & PI 10, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Siklus Proses Bisnis Pendukung ...SI & PI 10, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Siklus Proses Bisnis Pendukung ...
SI & PI 10, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Siklus Proses Bisnis Pendukung ...
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG,...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG,...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG,...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG,...
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...
 
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...
 
The general ledger and financial reporting system
The general ledger and financial reporting systemThe general ledger and financial reporting system
The general ledger and financial reporting system
 
13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...
13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...
13.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,siklus proses bi...
 
Pengaplikasian dan implementasi sistem buku besar dan pelaporan keuangan
Pengaplikasian dan implementasi sistem buku besar dan pelaporan keuanganPengaplikasian dan implementasi sistem buku besar dan pelaporan keuangan
Pengaplikasian dan implementasi sistem buku besar dan pelaporan keuangan
 

Similar to SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Siklus Pelaporan , Universitas Mercu Buana, 2017

si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...dwi rintani
 
13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univ...
13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univ...13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univ...
13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univ...JEMMY ESROM SERANG
 
Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdf
Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdfKerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdf
Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdfRaihanAbid1
 
The general ledger and financial reporting system
The general ledger and financial reporting systemThe general ledger and financial reporting system
The general ledger and financial reporting systemSri Apriyanti Husain
 
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...RaihanAbid1
 
Perkenalan & Pelatihan Aplikasi Regisrtrasi dan Portofolio HAKLI R-01P.pdf
Perkenalan & Pelatihan Aplikasi Regisrtrasi dan Portofolio HAKLI R-01P.pdfPerkenalan & Pelatihan Aplikasi Regisrtrasi dan Portofolio HAKLI R-01P.pdf
Perkenalan & Pelatihan Aplikasi Regisrtrasi dan Portofolio HAKLI R-01P.pdfssuserd9deaa
 
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm 15
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm 15Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm 15
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm 15FarhanFadhlillah1
 
Pengaplikasian dan implementasi konsep basis data relasional pada sistem pela...
Pengaplikasian dan implementasi konsep basis data relasional pada sistem pela...Pengaplikasian dan implementasi konsep basis data relasional pada sistem pela...
Pengaplikasian dan implementasi konsep basis data relasional pada sistem pela...rian rian
 
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.ilhamakbar7155
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Si pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...
Si  pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...Si  pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...
Si pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...Sasi Ngatiningrum
 
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardaniAkm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardaniAnggunKusumawardani
 
Sia aplikasi konsep basis data relasional pada sistem pelaporan dan buku b...
Sia   aplikasi konsep basis data  relasional pada sistem pelaporan dan buku b...Sia   aplikasi konsep basis data  relasional pada sistem pelaporan dan buku b...
Sia aplikasi konsep basis data relasional pada sistem pelaporan dan buku b...Theresia Magdalena
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Christina Aprilyani
 
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, peranan program accurate accounting te...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, peranan program accurate accounting te...Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, peranan program accurate accounting te...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, peranan program accurate accounting te...Cilin christianto
 
SI & PI 14, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Sistem Pengendalian Internal PT...
SI & PI 14, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Sistem Pengendalian Internal PT...SI & PI 14, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Sistem Pengendalian Internal PT...
SI & PI 14, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Sistem Pengendalian Internal PT...Achmad Lukman Harun
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogorJihanRukkiyael
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...RaihanAbid1
 
Agus supriyono, hapzi ali, sistem informasi eksekutif, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem informasi eksekutif, ut, 2017Agus supriyono, hapzi ali, sistem informasi eksekutif, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem informasi eksekutif, ut, 2017Agus Supriyono
 

Similar to SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Siklus Pelaporan , Universitas Mercu Buana, 2017 (20)

si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...
 
13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univ...
13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univ...13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univ...
13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, univ...
 
Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdf
Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdfKerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdf
Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdf
 
The general ledger and financial reporting system
The general ledger and financial reporting systemThe general ledger and financial reporting system
The general ledger and financial reporting system
 
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...
ANALISIS IMPLEMENTASI APLIKASI KONSEP BASIS DATA RELASIONAL PADA SISTEM PELAP...
 
Perkenalan & Pelatihan Aplikasi Regisrtrasi dan Portofolio HAKLI R-01P.pdf
Perkenalan & Pelatihan Aplikasi Regisrtrasi dan Portofolio HAKLI R-01P.pdfPerkenalan & Pelatihan Aplikasi Regisrtrasi dan Portofolio HAKLI R-01P.pdf
Perkenalan & Pelatihan Aplikasi Regisrtrasi dan Portofolio HAKLI R-01P.pdf
 
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm 15
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm 15Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm 15
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm 15
 
Pengaplikasian dan implementasi konsep basis data relasional pada sistem pela...
Pengaplikasian dan implementasi konsep basis data relasional pada sistem pela...Pengaplikasian dan implementasi konsep basis data relasional pada sistem pela...
Pengaplikasian dan implementasi konsep basis data relasional pada sistem pela...
 
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Si pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...
Si  pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...Si  pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...
Si pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...
 
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardaniAkm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
 
Sia aplikasi konsep basis data relasional pada sistem pelaporan dan buku b...
Sia   aplikasi konsep basis data  relasional pada sistem pelaporan dan buku b...Sia   aplikasi konsep basis data  relasional pada sistem pelaporan dan buku b...
Sia aplikasi konsep basis data relasional pada sistem pelaporan dan buku b...
 
sistem informasi akutansi
sistem informasi akutansisistem informasi akutansi
sistem informasi akutansi
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
 
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, peranan program accurate accounting te...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, peranan program accurate accounting te...Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, peranan program accurate accounting te...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, peranan program accurate accounting te...
 
SI & PI 14, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Sistem Pengendalian Internal PT...
SI & PI 14, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Sistem Pengendalian Internal PT...SI & PI 14, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Sistem Pengendalian Internal PT...
SI & PI 14, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Sistem Pengendalian Internal PT...
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
 
Agus supriyono, hapzi ali, sistem informasi eksekutif, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem informasi eksekutif, ut, 2017Agus supriyono, hapzi ali, sistem informasi eksekutif, ut, 2017
Agus supriyono, hapzi ali, sistem informasi eksekutif, ut, 2017
 

More from Priscilla Maria Adeline Kristianto

SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...
SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...
SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Siste...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Siste...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Siste...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Siste...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...Priscilla Maria Adeline Kristianto
 

More from Priscilla Maria Adeline Kristianto (8)

SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...
SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...
SI& PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Internal Control Over Financial R...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Intern...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementation of Information Sy...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi da...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Dasar-dasar Intelegensi Bisnis -...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi B...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Siste...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Siste...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Siste...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Isu Sosial dan Etika Dalam Siste...
 
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...
SI & PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Sistem Informasi Bagi Organisasi...
 

Recently uploaded

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 

Recently uploaded (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 

SI&PI, Priscilla M. Adeline K., Hapzi Ali, Buku Besar (General Ledger) dan Siklus Pelaporan , Universitas Mercu Buana, 2017

  • 1. BUKU BESAR (GENERAL LEDGER) DAN SIKLIS PELAPORAN DOSEN : PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA DIBUAT OLEH : PRISCILLA M. ADELINE K. MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS MERCUBUANA TAHUN 2017
  • 2. Implementasi XBRL di suatu negara memerlukan kerjasama antar lembaga. Hal ini dikarenakan XBRL bukan hanya memerlukan dukungan teknologi, tapi lebih dari itu adalah kesiapan standardisasi (taxonomy) dan regulasi yang mengatur pengimplementasiannya. Sebagai contoh adalah negara Hong Kong yang membangun Preparatory Working Group (PWG) untuk komunikasi data dan elektronik bisnis dan keuangan. Grup ini bertugas untuk mengidentifikasi aplikasi regulasi dan bisnis XBRL dalam pengimplementasian XBRL untuk lingkungan pelaporan keuangan di Hongkong. dari penjelasan tersebut terlihat bahwa pengembangan dan implementasi XBRL di suatu negara seharusnya dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dari seluruh partisipan yang terkait dalam Business Reporting Supply Chain. Hasil dari pelaporan berbasis XBRL, secara otomatis akan menghasilkan format laporan dalam bentuk Ms Excel, HTML, PDF, dan XBRL. Seperti yang dikembangkan oleh Deutsche Börse. Berikut adalah contoh implementasi XBRL dalam pelaporan keuangan secara elektronik. · Mengembangkan suatu model sederhana (show case) yang akan menggambarkan bagaimana XBRL dapat digunakan untuk mendukung sistem pelaporan secara elektronik. Model akan menjelaskan proses penyampaian laporan keuangan dari emiten (sektor manufaktur) kepada Bapepam-LK, yang sudah berbasis XBRL, dan proses yang terjadi sesudahnya. · Memperlihatkan kepada publik (user) mengenai manfaat yang akan diperoleh jika penyampaian informasi yang dilakukan telah menerapkan konsep XBRL Dengan mengembangkan sistem pelaporan secara elektronik via internet serta didukung dengan implementasi XBRL, Bapepam-LK diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya sebagai salah satu sumber informasi dan data keuangan yang penting dimasa mendatang. Karena saat ini, Badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan (BAPEPAM dan LK) Departemen Keuangan RI, memiliki peranan penting yang berkaitan dengan penyampaian pelaporan. Peranannya menjadi sangat penting mengingat semakin meningkatnya jumlah instuisi-instuisi yang akan diawasi. Salah satu tugas regulator keuangan diseluruh dunia saat ini adalah bagaimana meningkatkan sistem pengawasan secara elektronik untuk memastikan bahwa data dan informasi yang disampaikan oleh institusi-institusi yang diawasinya adalah benar dan akurat. Hal tersebut sangat terkait dengan kebutuhan investor dalam mengakses data. Situs “XBRL Initiative” yang ada pada web bapepam ditujukan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi mengenai hasil observasi. Suatu model (show case) telah dikembangkan bersama IASC Foundation XBRL Team. Selain untuk mempermudah pemahaman publik terhadap pemanfaatan XBRL, model tersebut diharapkan dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut mengenai kajian dan rencana implementasi XBRL di Indonesia. XBRL ini dapat meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor internasional karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi.
  • 3. Terdapat dua tujuan utama berkaitan dengan XBRL Initiative Project ini, yaitu: 1. Mengembangkan suatu model sederhana (show case) yang akan menggambarkan bagaimana XBRL dapat digunakan untuk mendukung sistem pelaporan secara elektronik. Model akan menjelaskan proses penyampaian laporan keuangan dari emiten (sektor manufaktur) kepada Bapepam-LK, yang sudah berbasis XBRL, dan proses yang terjadi sesudahnya. 2. Memperlihatkan kepada publik (user) mengenai manfaat yang akan diperoleh jika penyampaian informasi yang dilakukan telah menerapkan konsep XBRL. Kebutuhan terhadap implementasi sistem pelaporan dan monitoring secara elektronik baik bagi manajemen perusahaan, investor, maupun di tingkat regulator seperti pengawas pasar modal menjadi hal yang sangat penting, terutama jika dikaitkan dengan upaya peningkatan pengawasan. Tanpa didukung hal tersebut tentunya akan sulit bagi regulator untuk melaksanakan pengawasan yang efektif dan efisien. Sistem pengawasan yang selama ini digunakan belum dapat memberikan hasil yang optimal, karena beberapa hal, diantaranya adalah sistem tersebut tidak terotomatisasi, sehingga masih memerlukan input data secara manual dan berpotensi terjadinya kesalahan (time-consuming and error-prone), tidak ada penetapan format yang terstandar sehingga format laporan tidak seragam, tidak disediakan alat validasi secara otomatis, sehingga menurunkan kualitas informasi Akibat utama dari kondisi tersebut adalah kesulitan bagi pengguna, terutama investor (baik dalam maupun luar negeri), dalam mendapatkan data dan informasi bisnis yang akurat, terpercaya, dan relevan bagi kepentingan analisis mereka. Extensible Business Reporting Language atau yang biasa disebut dengan XBRL dikenal sebagai pelaporan keuangan universal yang merupakan format baru laporan keuangan dengan menggunakan perintah (tag) yang biasa digunakan di internet, sehingga tampilan laporan keuangan tersebut bisa di akses, di analisis dan di bandingkan dengan lebih mudah. XBRL dapat secara mendasar mengubah cara bisnis tentang pemberian informasi kepada investor, pasar dan regulator, dan bagaimana masing-masing kelompok pemangku kepentingan membuat keputusan yang lebih tepat. XBRL juga dianggap memiliki dampak yang signifikan terhadap akuntansi dan pengauditan. Oleh karena pentingnya XBRL ini, maka dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai XBRL dan penggunaanya dalam pelaporan keuangan. XBRL (Extensible Business Reporting Language) adalah suatu standar terbuka berbasis XML yang mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Salah satu penggunaan XBRL adalah untuk mendefinisikan serta mempertukarkan informasi keuangan seperti laporan keuangan. Komunikasi ini ditentukan oleh metadata yang disusun dalam taksonomi. Taksonomi tersebut menggambarkan definisi konsep laporan individu serta hubungan antara konsep-konsep tersebut dan makna semantik lainnya.
  • 4. Manfaat dan Penggunaan XBRL pada Dunia Bisnis Secara umum, manfaat XBRL adalah : 1. Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik karena : a. Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan informasi dan data yang ‘comparable’ dan mudah untuk dianalisis b. Validasi secara otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input 2. Memudahkan dilakukannya publikasi laporan (termasuk laporan keuangan) karena XBRL dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan : PDF, HTML, Excel, TXT, dll 3. Meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor luar negeri dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta melakukan perbandingan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri 4. Mempercepat pengambilan keputusan bisnis bagi investor Sedangkan manfaat dan kegunaan khususnya adalah semua jenis organisasi dapat menggunakan XBRL untuk menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi dalam menangani bisnis dan informasi keuangan. Karena XBRL dapat diperluas dan fleksibel, dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan yang berbeda. Semua peserta dalam rantai pasokan informasi keuangan dapat manfaat, apakah mereka pembuat, pemancar atau pengguna data bisnis. XBRL Bagi Akuntan Melalui penggunaan XBRL dalam perusahaan, akuntan akan mampu: 1. Mendapatkan data lebih cepat dan dapat diandalkan tentang kinerja keuangan perusahaan. 2. Sangat mengurangi usaha dan biaya dalam mengumpulkan dan menganalisa data 3. Menyederhanakan dan tugas otomatis 4. Fokus pada analisis usaha dan pekerjaan yang menambah nilai 5. Membuat lebih baik menggunakan perangkat lunak untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan.
  • 5. Secara ringkas, XBRL dapat mempercepat, mengurangi usaha dan meningkatkan kehandalan dalam tugas-tugas akuntansi dan audit. Komunitas akuntansi dapat memainkan peran penting dalam menjelaskan dan mendorong penerapan XBRL. Perusahaan akuntansi utama adalah anggota penting dari Konsorsium XBRL. XBRL di Departemen Keuangan Indonesia Salah satu tugas utama regulator keuangan di seluruh dunia saat ini adalah bagaimana meningkatkan sistem pengawasan mereka secara elektronik untuk memastikan bahwa data dan informasi yang disampaikan oleh institusi-institusi yang diawasinya adalah benar dan akurat. Hal tersebut sangat terkait dengan kebutuhan investor dalam mengakses data dan informasi secara mudah dan cepat, sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis mereka. Mengantisipasi tantangan tersebut, para regulator mulai memikirkan bagaimana mereka dapat meningkatkan kemampuan sistem monitoring elektronik mereka sekaligus mampu menghasilkan data dan informasi yang cepat, akurat, dan relevan bagi kepentingan para penggunanya. Beberapa regulator telah mulai melakukan evaluasi terhadap sistem mereka dan BAPEPAM mengimplementasi XBRL sebagai salah satu solusi jawaban atas kebutuhan tersebut. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) Departemen Keuangan RI, sebagai salah satu regulator, memiliki peranan penting yang berkaitan dengan penyampaian laporan (termasuk laporan keuangan). Peranannya menjadi semakin penting mengingat semakin meingkatnya jumlah intitusi-institusi yang akan diawasi. Dengan mengembangkan sistem pelaporan secara elektronik via internet serta didukung dengan implementasi XBRL, Bapepam-LK diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya sebagai salah satu sumber informasi dan data keuangan yang penting di masa mendatang. Sebagai informasi, implementasi sistem pelaporan elektronik di industri Pasar Modal Indonesia juga sudah ditetapkan di Cetak Biru Pasar Modal Indonesia 2005–2009 dan diharapkan bisa dimanfaatkan pada tahun 2006 ini. Untuk mengeksplorasi manfaat dan penggunaan XBRL tersebut, Bapepam-LK telah mengirimkan dua orang pegawainya untuk melakukan observasi (internship) di International Accounting Standards Committee Foundation (IASCF) XBRL Team, London, UK. Observasi tersebut dilakukan selama satu bulan (18 Juli 2006–15 Agustus 2006), dengan bantuan pendanaan dari World Bank (ASEM Grant). Melalui observasi tersebut diharapkan akan meningkatkan pemahaman yang lebih lengkap mengenai bagaimana memanfaatkan XBRL dikaitkan dengan rencana pengembangan sistem pelaporan secara elektronik (e-reporting) yang saat ini akan mulai dikembangkan di industri pasar modal. Situs ”XBRL Initiative” ini ditujukan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi mengenai hasil observasi. Suatu model (show case) telah dikembangkan bersama IASC Foundation XBRL Team. Selain untuk mempermudah pemahaman publik terhadap pemanfaatan XBRL, model tersebut diharapkan dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut mengenai kajian dan rencana implementasi XBRL di Indonesia.
  • 6. Wikipedia menyebutkan, XBRL (Extensible Business Reporting Language) adalah suatu standar terbuka berbasis XML yang mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Salah satu penggunaan XBRL adalah untuk mendefinisikan serta mempertukarkan informasi keuangan seperti laporan keuangan. Komunikasi ini ditentukan oleh metadata yang disusun dalam taksonomi. Taksonomi tersebut menggambarkan definisi konsep laporan individu serta hubungan antara konsep-konsep tersebut dan makna semantik lainnya. XBRL menggunakan sintaks XML serta teknologi berbasis XML lainnya seperti XML Schema, XLink, XPath, Namespace, dll untuk menjelaskan pengertian semantiknya. Spesifikasi XBRL dikembangkan dan dipublikasikan oleh XBRL International, Inc. (XII). Akan sangat susah bagi kita untuk menganalisis laporan keuangan yang berbentuk PDF, XLS, dll. apalagi Jika ada 10 macam laporan keuangan dengan format yang berbeda-beda. Untuk membuat hasil analisis yang benar-benar comparable, mungkin saja kita akan banyak mengalami kesulitan. Dengan XBRL, semua itu akan mudah untuk kita lakukan, karena XBRL memiliki Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan informasi dan data yang comparable dan mudah untuk dianalisis, selain itu juga dapat dilakukan validasi secara otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input. Hasil analisis dengan XBRL tersebut kemudian juga dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan: PDF, HTML, Excel, CSV, TXT, dll. XBRL ini dapat meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor luar negeri dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta melakukan perbandingan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Dan tentu saja akan mempercepat pengambilan keputusan bisnis. Cara Kerja XBRL Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, XBRL merupakan sistem pelaporan yang berbasis XML (Extensible Markup Language). XBRL dapat dikatakan melakukan pemberian barcode pada informasi atau data sehingga akan mempermudah pengguna dalam membaca laporan, mengelompokkan, dan menganalisisnya secara cepat. Selain itu, basis tagging data ini membuat komputer dapat mengindentifikasi item dari data sehingga dapat diproses secara efektif dan efisien.
  • 7. Saat ini, dapat dikatakan bahwa XBRL merupakan sistem yang berbasis XML terbaik dan fleksibel karena dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan informasi keuangan. XBRL memungkinkan identifikasi tag yang unik yang dapat diterapkan ke item data keuangan. Selain itu, XBRL memungkinkan label dalam berbagai bahasa serta dapat digunakan sebagai referensi akuntansi atau informasi untuk anak perusahaan lainnya. XBRL juga menunjukkan bagaimana keterkaitan item satu dengan item lainnya. Hal tersebut dapat menggambarkan bagaimana item-item itu dihitung. XBRL dapat dengan mudah diperluas, sehingga perusahaan dan organisasi lainnya dapat menyesuaikan dengan memenuhi berbagai persyaratan khusus. Struktur yang kaya dan kuat yang disediakan oleh XBRL memungkinkan penanganan data bisnis yang sangat efisien oleh komputer. Penggunaan XBRL dapat mendukung semua tugas-tugas standar yang diperlukan dalam penyusunan, penyimpanan, dan penggunaan data bisnis. Informasi yang ada dikonversikan dengan proses pemetaan yang sesuai atau yang disajikan oleh perangkat lunak komputer. Kemudian, informasi tersebut dapat dicari, dipilih, ditukar atau dianalisis oleh komputer dan diterbitkan. Taksonomi XBRL juga ditampilkan dalam situsnya dan dapat dipilih bahasa yang akan digunakan. Setiap skema kategoris mendefinisikan tag khusus untuk setiap item data (seperti laba bersih). Karena yuridis nasional mempunyai peraturan akuntansi yang berbeda sehingga masing-masing mempunyai taksonomi untuk pelaporan keuangan. GL taksonomi adalah sebuah taksonomi khusus yang dirancang untuk mendukung pengumpulan data dan pelaporan internal dalam organisasi. Biasanya sebagian besar pengguna XBRL tidak memahami teknikal infrastruktur bahasa sistem ini. Maka dari itu perusahaan perangkat lunak seperti penyedia software akuntansi perlu mempertimbangkan akun dari XBRL dan berbagai fiturnya dalam memproduksi produk mereka.
  • 8. Laporan keuangan yang tersaji dalam bentuk hardcopy (paper based) seperti yang terlihat di bawah ini memiliki elemen-elemen yang bersifat statis. Artinya ketika elemen tersebut telah dilaporkan kepada pengguna, pengguna hanya dapat melihatnya dalam sajian nominal yang sudah terkunci dalam format tertentu (HTML, PDF, DOC, dan XLS). Gambar di atas hanya bisa dibaca oleh manusia. Komputer memerlukan data yang terstruktur dalam penyajian datanya agar dapat dikenali dan dibaca oleh OS / software. Ide dasar inilah yang mendasari konsep teknis dari XLBR, daripada memerlakukan laporan keuangan hanya sebagai teks, halaman web atau dokumen tercetak, akan lebih bak memerlakkan setiap elemen laporan keuangan sebagai individu data terpisah yang unik. Contoh kodifikasi atas baris laporan keuangan di atas dengan menggunakan XBRL diperlihatkan gambar di bawah ini. Skrip bahasa XBRL di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: · ifrs-gp: taksonomi XBRL yang disetujui oleh IASC.
  • 9. · unitRef: mendefinisikan jenis mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan yang merujuk pada ISO 4217. · decimals: mereferensikan jumlah desimal yang digunakan oleh elemen-elemen laporan keuangan. · contexRef: mereferensikan konteks informasi keuangan tersebut digunakan. Skrip yang dikemukakan di atas merupakan contoh ringkas mengenai kodifikasi atas elemen dalam laporan keuangan dengan menggunakan XBRL. Dokumen yang berisikan elemen- elemen yang telah ditandai tersebut harus dilengkapi juga dengan beberapa skrip markup tambahan sesuai dengan skema XML agar menjadi dokumen instans XBRL yang lengkap. Untuk melihat dokumen XBRL seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas, diperlukan perangkat lunak yan gmampu mengenali bahasa XBRL. Perangkat lunak tersebut harus memiliki XML Parser. Jika format XBRL tersebut dipublikasi secara online menggunakan internet, modul inline XBRL dapat dipergunakan sehingga dokumen XBRL tersebut dapat ditampilkan pada beberapa browser yang telah dilengkapi XHTML atau XML Parser. Berikut ini adalah ilustrasi yang menggambarkan perbedaan antara sistem pelaporan keuangan yang masih tradisional (tanpa menggunakan XBRL) dan sistem pelaporan keuangan yang menggunakan XBRL:
  • 10. Contoh Kasus Penggunaan XBRL Salah satu contoh yaitu yang menggunakan XBRL yaitu PT. Bursa Efek Indonesia ( IDX ). Bursa Efek Indonesia mengimplementasikan XBRL karena memberikan manfaat sebagai berikut: · Untuk menyempurnakan proses pengumpulan data pelaporan emiten supaya lebih efisien, komprehensif, dan dapat diandalkan informasinya. · Meningkatkan daya saing produk-produk data yang kami tawarkan kepada investor institusi dan swasta. · Memperkokoh keterbukaan dan keutuhan informasi pasar modal, serta meningkatkan pelayanan untuk semua konsumen informasi pasar modal. XBRL diciptakan secara spesifik untuk mengkomunikasikan informasi antara pihak bisnis dan pengguna informasi keuangan seperti analis, investor dan regulator, dengan menyajikan format elektronik yang sudah distandarisasi secara umum untuk digunakan dalam pelaporan bisnis. XBRL tidak mengubah informasi yang dilaporkan, hanya mengubah bagaimana informasi tersebut dilaporkan.
  • 11. Secara singkat alur kerja terkait dengan pengembangan pelaporan berbasis XBRL, sebagai berikut : Latar Belakang dan Tujuan Pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia Seiring dengan perkembangan industri pasar modal, kebutuhan informasi atas laporan-laporan tersebut yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan semakin tinggi. Keinginan agar informasi yang dimiliki suatu perusahaan ataupun suatu Negara dapat digunakan dan diproses secara cepat dan efisien, diharapkan dapat tercapai apabila informasi disajikan dalam bentuk format bahasa yang sama. Karenanya, untuk dapat mewujudkan
  • 12. keinginan tersebut serta juga dapat mendukung terciptanya sarana dalam pelaksanaan business intelegence, dan mempermudah investor maupun regulator dalam mengakses maupun mengolah data yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan diperlukan suatu solusi terintegrasi dalam standarisasi bahasa pelaporan informasi, dalam hal ini yaitu Extensible Business Reporting Language (XBRL). Saat ini penyampaian informasi oleh Emiten disampaikan melalui IDXnet. Data yang disampaikan Emiten sebagian besar belum dapat digunakan secara optimal oleh pengguna data karena: · Informasi detail hanya terdapat dalam format pdf dan disertakan dalam lampiran; · Struktur penyajian laporan yang masih terdapat perbedaan antar Emiten; · Validasi data yang dilakukan masih manual. Pengguna data, khususnya investor, banyak mengalami hambatan untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat.
  • 13. Oleh sebab itu, XBRL dapat menjawab tantangan dalam pengolahan data yang lebih cepat. Metode pelaporan berbasiskan XBRL berfungsi untuk menyamakan standar format pelaporan yang berbeda-beda, sehingga memudahkan pengguna dalam mengolah data. Dengan penyamaan standar pelaporan tersebut, maka pelaporan emiten juga dapat digunakan dalam berbagai bahasa. Dari aspek pemantauan Perusahaan Tercatat, agar dapat melakukan pemantauan dan tindak lanjut yang responsif, dibutuhan pengelolaan informasi yang cepat, handal dan informatif karena: · Bertambahnya jumlah Perusahaan Tercatat di BEI · Meningkatnya dinamika dan kompleksitas tindakan korporasi yang dilakukan Perusahaan Tercatat · Bertambahnya jenis pelaporan dan keterbukaan informasi yang diterima · Bertambahnya jenis efek dan jenis Perusahaan Tercatat Pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia Sejak tahun 2012, PT bursa Efek Indonesia (BEI) telah memulai pengembangan pelaporan dengan berbasis XBRL. Dalam rangka terlaksananya pelaporan tersebut, BEI harus menyiapkan sebuah taksonomi yang mewakili suatu pelaporan. Sebagai langkah pengembangan awal, BEI telah menyelesaikan taksonomi khusus untuk laporan keuangan perusahaan. Selanjutnya taksonomi laporan keuangan ini akan disosialisasikan kepada seluruh Perusahaan Tercatat. Pelaporan informasi laporan keuangan berbasis XBRL tersebut berencana untuk segera diimplementasikan pada tahun 2015. Adapun jenis taksonomi laporan keuangan yang ada meliputi laporan: 1. Laporan Posisi Keuangan; 2. Laporan Laba Rugi; 3. Laporan Perubahan Ekuitas; 4. Laporan Arus kas. Taksonomi tersebut akan menstandarisasi format penyajian laporan keuangan perusahaan dari seluruh jenis sektor dan subsektor yang telah ditetapkan oleh BEI. Informasi detil terkait dengan taksonomi dan penyajiannya akan dibahas dalam menu taksonomi.
  • 14. Setelah pengembangan taksonomi atas laporan keuangan, BEI akan melanjutkan pengembangan taksonomi ke area Disclosure (Pengungkapan). Hingga saat ini, area disclosure yang akan dikembangkan masih dalam tahap pembahasan. Area Disclosure tersebut dapat berupa: 1. Catatan atas laporan keuangan Emiten; 2. Kewajiban keterbukaan informasi dari Emiten; 3. Informasi atas tindakan korporasi Emiten, dll. Berikut salah satu ilustrasi penggunaan XBRL di BEI. 1. Seperti apakah Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan pada pada perusahaan saudara atau yang saudara ketahui dan banyak digunakan di perusahaan. 2. Apa yang saudara ketahui tentang identifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal. Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan Buku besar merupakan buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraca
  • 15. dan laporan laba rugi. Buku besar dapat memberikan pelaporan informasi ataupun nilai transaksi untuk periode akuntansi tertentu. Berdasarkan siklus diatas bahwa buku besar merupakan ujung dari setiap kegiatan dalam suatu organisasi perusahaan. Hal tersebut memberikan pelaporan atas suatu kinerja dal perusahaan. · Proses Database terpusat harus diatur menggunakan cara yang memungkinkan tercapanya berbagai kebutuhan informasi baik pengguna interne maupun pengguna eksternal. Para manajer mebutuhkan informasi yang detai dan tepat waktu mengenai hasil operasi dan tanggung jawab tertentu. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, sistem buku besar dan pelaporan tidak hanya menghasilkan laporan periodik, tetapi juga mendukung secara umum. · Ancaman dan pengendalian Secara umum terdapat masalah diseluruh siklus buku besar dan pelaporannya. Pada hal ini terdapat berbagai ancaman diantaranya adanya data buku besar yang tidak akurat atau valid, pengungkapan laporan keuangan yang tidak diotorisasi, hilangnya atau perusakan data. Dari adanya ancaman tersebut perlu adanya pengendalian dari timbulnya acncaman yang ada dengan cara berikut. Pada ancaman data yang tidak akurat dilakukan pengendalian dengan integritas pengolahan data sedangkan dari ancaman pengungkapan laporan keuangan yang tidak diotorisasi, dengan memberikan batasan akses kebuku besar dan back up dan prosedur pemulihan data. Dengan pengandalian atas ancaman tersebut maka diharapkan dari ancaman yang muncul akan dapat diatasi dengan baik.
  • 16. Aktivitas-aktivitas dalam sistem buku besar, antara lain: 1. Memperbarui Buku Besar · Proses Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari posting entri jurnal yang berasal dari data sumber berikut. 1. Subsistem akuntansi. Pada subsistem ini membuat sebuah entri jurnal untuk memperbaruhi buku besar. Dalam teori buku besar dapat diperbaruhi untuk setiap transaksi yang terjadi. Dalam praktiknya berbagai ubsistem akuntansi biasanya mempebaruhi buku besar dengan cara meringkas entri jurnal yang menunjukan hasil transaksi yang terjadi dalam periode tertentu. 2. Bendahara. Kantor bendahara menyediakan informasi bagi entri jurnal untuk memperbarui buku besar terkait transaksi tidak rutin seperti penerbitan dan penarikan utang, pembelian dan penjualan sekuritas, atau akuisisi saham treasury. · Ancaman dan pengendalian Ancaman yang muncu pada proses memperbarui buku besar yaitu adanya pembaruan yang tidak akurat atas buku besar, entri jurnal yang tidak diotorisasi. Dari ancaman tersebut terdapat pengandalian yang harus dilakukan yaitu dengan pengndalian integritas pemprosesan entri data, rekonsiliasi dan laporan pengendalian, pembuatan dan tinjauan jejak audit, pengendalian akses, rekonsiliasi dan laporan pengendalian. Dan terdapat pengendalian atas entri jurnalasli yang dilakukan oleh bendahara, yaitu: 1. Pengecekan validitas untuk memastikan akun-akun buku besar ada unuk setiap refrensi nomor akun yang dijadikan refrensi entri jurnal. 2. Pengecekan field untuk memastikan bahwa jumlah fiel dalam entri jurnal hanya berisi data numerik. 3. Pengecekan saldo nol untuk memverifikasi bahwa dalam entri jurnal, total debit sama dengan total kredit. 4. Pengecekan kelengkapan untuk memastikan seluruh data yang terkait telah dimasukan terutama entri jurnal. 5. Verifikasi closed loop untuk mencocokan nomor akun dengan deskripsi akun untuk memastikan bahwa akun buku besar yang sedang diakses.
  • 17. 6. Pengecekan tanda saldo akun buku besar untuk memverifikasi saldo berada pada posisi yang tepat setelah pembauan telah dilakukan. 7. Memhitung total yang terjadi untuk memverifikasi keakuratan pemprosesan sejumlah voucer jurnal. Jejak Audit Jejak audit (audit trail ) adalah jalur yang dapat ditelusuri yang menunjukkan arus sebuah transaksi yang mengalir melalui system informasi untuk memengaruhi saldo akun buku besar. Jejak audit ini memungkinkan sebuah transaksi untuk ditelusuri melalui sebuah system pengolahan data dari titik asal hingga pada keluaran atau sebaliknya dari keluaran menuju titik asal. Sebuah jejak audit yang didesain dengan tepat menyediakan kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas berikut : a. Melacak berbagai transaksi dari dokumen sumber aslinya sampai entri jurnal yang diperbaharui ke buku besar dan sampai pada berbagai laporan atau dokumen lain yang menggunakan data tersebut. b. Sarana untuk memverifikasi bahwa seluruh transaksi yang dicatat diotorisasi dan dicatat dengan benar. Dalam system akuntansi, file voucher adalah sebuah bagian penting dari jejak audit, menyediakan informasi mengenai sumber seluruh entri yang dibuat untuk memperbaharui buku besar. Kemampuan yang sama juga disediakan oleh fitur aliran kerja bisnis dalam system ERP, yang mempermudah dalam menelusuri setiap langkah yang digunakan dalam memproses sebuah transaksi. 2. Posting Jurnal Penyesuaian · Proses Jurnal penyesuaian asli berasal dari kantor kontrolir dan setelah neraca saldo awal disiapkan. Jurnal penyesuaian dibagi dalam lima kategori dasar, antara lain: a. Akrual Adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan transaksi- transaksi yang telah terjadi, tetapi kasnya belum diterima atau dikeluarkan. Contohnya meliputi pencatatan pendapatan bunga yang harus diterima dan upah yang belum dibayar.
  • 18. b. Penangguhan Adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan penerimaan kas sebelum pekerjaan terkait transaksi dilaksanakan. Contohnya meliputi pengakuan pendapatan diterima di muka sebagai kewajiban dan mencatat pembayaran tertentu ( misalnya, sewa, bunga, dan asuransi ) sebagai asset yang dibayar di muka. c. Estimasi Adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan terjadi selama sejumlah periode akuntansi. Contohnya meliputi depresiasi dan beban utang tak tertagih. d. Revaluasi Adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara nilai akrual dan nilai tercatat dari suatu asset atau perubahan dalam prinsip akuntansi. Contohnya meliputi perubahan dalam metode yang digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan yang menggambarkan tingkat keusangan, atau catatan penyesuaian persediaan yang menunjukkan hasil tercatat pada saat dilakukan perhitungan fisik persediaan. e. Koreksi Adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan yang ditemukan dalam buku besar. Informasi mengenai jurnal penyesuaian juga disimpan dalam file voucher jurnal. Setelah seluruh jurnal penyesuaian di posting, kemudian dibuat neraca saldo penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian digunakan sebagai input terhadap langkah selanjutnya dalam siklus buku besar dan pelaporan keuangan, persiapan penyusunan laporan keuangan. · Ancaman dan Pengendalian Entri jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi atau tidak akurat adalah ancaman yang perlu diatasi karena dapat menghasilkan laporan keuangan yang keliru dan mengarah pada keputusan yang buruk. Untuk mengurangi risiko input yang keliru, jenis pengendalian integritas pemrosesan entri data yang sama yang dibahas sebelumnya untuk mencegah ancaman entri jurnal yang keliru oleh bendahara yang diterapkan terhadap entri jurnal penyesuaian yang dibuat oleh kontrolir. Pengendalian tambahan disediakan dengan membuat sebuah file jurnal penyesuaian standar untuk jurnal penyesuaian jurnal yang berulang dibuat pada setiap periode, seperti beban depresiasi. Sebuah file jurnal penyesuaian standar meningkatkan ketepatan input dengan mengeliminasi kebutuhan untuk memasukkan jenis entri jurnal yang sama secara berulang. File jurnal penyesuaian juga mengurangi risiko lupa memasukkan sebuah jurnal penyesuaian yang berulang, sehingga memastikan kelengkapan input.
  • 19. Pengendalian akses yang kuat mengurangi risiko jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi. Rekonsiliasi periodic dan jejak audit menyediakan sebuah sarana untuk mendeteksi jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi dan tidak akurat. 3. Menyiapkan Laporan Keuangan Dua perkembangan regulasi dan teknologi terbaru yang memengaruhi proses persiapan laporan keuangan secara signifikan, antara lain: a. Transisi dari GAAP ke IFRS IFRS berbeda dari GAAP dalam beberapa cara yang memengaruhi desain system buku besar dan pelaporan sebuah perusahaan. Salah satunya adalah pada aktiva tetap. Dalam GAAP, sebagian besar aktiva tetap utama dicatat dan didepresiasikan dalam basis gabungan. Sebaliknya, IFRS secara umum mewajibkan pengaturan dalam bentuk komponen aktiva tetap, untuk mengakui fakta bahwa elemen yang berbeda mungkin memiliki umur ekonomis yang berbeda. Perbedaan lainnya mencakup perhitungan biaya penelitian dan pengembangan. Dibandingkan GAAP, IFRS memungkinkan kapitalisasi biaya pengembangan pada tahap awal proses. Perbedaan ketiga adalah IFRS tidak mengizinkan penggunaan metode last in first out (LIFO) untuk perhitungan persediaan. Akibatnya, perusahaan yang menggunakan LIFO harus memodifikasi system akuntansi biayanya dan perhitungan yang digunakan untuk menilai persediaan. b. XBRL : Merevolusi Pelaporan XBRL XBRL adalah singkatan dari eXtensible Business Reporting Language, yaitu suatu bahasa pemrograman yang didesain secara khusus untuk memfasilitasi komunikasi informasi bisnis. XBRL secara spesifik didesain bagi penggunaan dalam mengomunikasikan isi dari data keuangan. Sebelum menggunakan XBRL, harus membuat laporan secara manual dalam berbagai format bagi berbagai jenis pengguna meskipun laporan dikirim secara elektronik. XBRL dapat menghemat waktu dan mengurangi kesempatan bagi kesalahan entri data. Dengan XBRL meningkatkan proses pelaporan, mereka yang menyiapkan membuat kode dan mengirimkannya secara elektronik dalam berbagai format ke para pengguna, yang dapat secara langsung menganalisinya. File XBRL yang mengandung data yang ditandai dan diantarkan ke para pengguna disebut sebagai dokumen contoh. Dokumen contoh berisi mengenai akun-akun dalam laporan keuangan tertentu, termasuk nilai dan informasi kontekstual seperti unit pengukuran dan apakah nilai adalah untuk satu titik waktu tertentu dari suatu periode tertentu. Elemen adalah sebuah komponen data tertentu dalam suatu dokumen contoh XBRL, seperti hal baris laporan keuangan. Dokumen contoh dibuat dengan menerapkan sebuah taksonomi terhadap serangkaian data. Sebuah taksonomi adalah serangkaian file yang menjelaskan berbagai elemen-elemen dan hubungan diantaranya. Satu bagian taksonomi disebut skema, skema adalah sebuah file XBRL yang menjelaskan setiap elemen yang muncul dalam sebuah dokumen contoh spesifik. Berikut atribut dasar yang digunakan untuk menjelaskan setiap elemen, antara lain:
  • 20. · Perangkat lunak menggunakan indentifikasi nama yang unik · Sebuah deskripsi yang digunakan untuk menginterpretasikan elemen dengan benar · Jenis data elemen · Jenis saldo normal elemen · Jenis periode elemen Linkbase adalah sebuah file XBRL atau lebih yang menjelaskan hubungan antar elemen yang muncul dalam sebuah dokumen contoh tertentu. Linkbase antara lain, · Linkbase Reference, mengidentifikasi keputusan otoritatif yang relevan · Linkbase Calculation, menjelaskan cara mengombinasikan elemen-elemen. · Linkbase Definition, menunjukkan hubungan hierarkis antar elemen · Linkbase Presentation, menjelaskan cara mengelompokkan elemen · Linkbase Label, mengasosiasikan label-label yang termasuk kelompok human readable dengan elemen. Informasi dalam sebuah taksonomi XBRL digunakan untuk menandai data dan membuat sebuah dokumen contoh, taksonomi yang baik biasanya digunakan untuk membuat satu set dokumen contoh terpisah, satu untuk tiap tahun pelaporan. Berikut gambar aktivitas dalam sistem buku besar dan pelaporan :
  • 21. Contoh yang diterapkan di perusahaan : Identifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.
  • 22. Pada bagian ini akan dianalisis apakah perusahaan perlu mewaspadai adanya penyimpangan dan bahaya yang terjadi pada proses pemuthakiran buku besar dan pelaporan atau tidak. Penyimpangan atau bahaya ini dapat terjadi secara umum, misalkan karena perusahaan tidak memiliki data induk kode akun yang akurat dan dijaga dengan baik, sehingga rentan mengalami error dan kesalahan, atau karena data induk disabotase oleh pengguna yang tidak berwenang. Berikut ini adalah beberapa ancaman dan pengendalian dalam buku besar dan pelaporan. Tabel Ancaman dan Pengendalian dalam Sistem Buku Besar dan Pelaporan Berikut ini beberapa penjelasan dari beberapa ancaman serta pengendalian dalam sistem buku besar dan pelaporan. a. Kesalahan dalam Memutakhirkan Buku Besar
  • 23. Kesalahan yang dibuat sewaktu memperbarui buku besar dapat mengarah pada pembuatan keputusan yang tidak benar berdasarkan informasi salah yang terdapat dalam laporan kinerja keuangan. Prosedur pengendalian untuk menangani ancaman ini terbagi dalam tiga kategori: - Pengendalian edit input dan pemrosesan - Laporan rekonsiliasi dan pengendalian - Pemeliharaan jejak audit yang mencukupi; Pengendalian 1 : Edit Input dan Pemrosesan Ada dua sumber ayat jurnal untuk memperbarui buku besar: - Ayat jurnal ringkasan dari siklus SIA - Ayat jurnal yang secara langsung dibuat oleh bendahara atau kontroler. Contoh: Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah jurnal asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap: 1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal. 2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal berisi data numeric. 3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan totalkredit dalam sebuah jurnal.
  • 24. 4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit. 5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini disebut closed-loop verivication. 6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga menjamin kelengkapan input. 7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat. 8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi. Laporan rekonsiliasi dan pengendalian dapat mendeteksi apabila kesalahan dibuat selama proses pembaruan buku besar. Misalnya, pembuatan neraca saldo membandingkan saldo rekening pengendali buku besar dengan saldo total buku pembantu yang terkait. Jejak audit adalah memperlihatkan jejak sebuah transaksi di sepanjang sistem akuntansi. Jejak audit khusunya memfasilitasi untuk menelusuri transaksi apa pun dari dokumen sumber aslinya hingga ke buku besar, dan ke laporan apapun atau dokumen lainnya yang menggunakan data itu. Dalam system berbasis komputer, penggunaan rekening kliring dan rekening suspense (rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar. Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar jurnal umum
  • 25. menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi sumber, nama rekening, angka yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang diposting ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang dipostingkan ke buku besar sama angkanya. b. Akses Tanpa otorisasi ke Buku Besar Beberapa pengendalian terhadap ancaman ini adalah : ID dan pasword pemakai Hanya membaca akses ke buku besar Sistem tersebut harus memeriksa keberadaan kodeotorisasi yang valid untuk setiap catatan voucher jurnal sebelum memasukkan transaksi tersebut ke buku besar. c. Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar Menyediakan cadangan dan prosedur pemulihan dari bencana yang memadai untuk melindungi aset ini. Pengendalian cadangan mencakup hal-hal berikut ini: Penggunaan label file internal dan eksternal dan melakukan pembuatan cadangan buku besar secara rutin.