SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
DAR2/Profesional/097/4/2019
PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM
MODUL 4.
KINEMATIKA DAN DINAMIKA GERAK, SERTA
SUHU DAN KALOR
Kegiatan Belajar 3:
Konsep dan Aplikasi Tekanan
Penulis:
Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2019
i
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan.......................................................................................................ii
1. Deskripsi Singkat............................................................................................... ii
2. Relevansi...........................................................................................................iii
3. Petunjuk Belajar................................................................................................iii
B. Inti....................................................................................................................... 1
1. Capaian Pembelajaran....................................................................................... 1
2. Sub Capaian Pembelajaran................................................................................ 1
3. Uraian Materi.................................................................................................... 1
Konsep Tekanan................................................................................................ 1
Aktivitas 3.1. Bagaimana Cara Menyelidiki tekanan pada benda padat... 3
Tekanan Zat Padat............................................................................................. 4
Tekanan Zat Cair ................................................................................................... 5
Tekanan Hidrostatis .................................................................................. 5
Aktivitas 3.2. Bagaimana Cara Menyelidiki tekanan zat cair pada
kedalaman tertentu.................................................................................... 6
Hukum Archimedes ............................................................................................. 11
Aktivitas 3.3. Bagaimana Cara Menganalisis Hukum Archimedes........ 11
Hukum Pascal ...................................................................................................... 17
Aktivitas 3.4 Bagaimana Cara Menganalisis Prinsip Kerja Pompa
Hidrolik................................................................................................... 17
Tekanan Gas ........................................................................................................ 20
Aktivitas 3.5 Bagaimana Cara Membuktikan Tekanan pada Udara....... 21
Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup........................................... 24
Pengangkutan Air dan Nutrisi padaTumbuhan ...................................... 24
Aktivitas 3.6 Bagaimana Cara Menyelidiki Transportasi pada
Tumbuhan............................................................................................... 25
Pengangkutan Air pada Tumbuhan......................................................... 26
Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan................................................... 30
Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia....................................... 31
Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia ................................................... 36
Tugas Terstruktur/Latihan ...................................................................... 38
ii
Kegiatan Belajar 3 : Konsep dan Aplikasi Tekanan
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Modul Hybrid Learning energi dan sumber energi ini merupakan Modul modul
PPG dalam jabatan yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka membekali
guru dengan kompetensi professional yang berorientasi pada implementasi
Kurikulum 2013. Modul ini dirancang untuk memperkuat kompetensi guru
dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses
pencapaiannya dirancang melalui pembelajaran hybrid dengan didukung
berbagai jenis media terkait yang menunjang sebagai suatu kesatuan yang
saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Sebagai transisi menuju ke
pendidikan menengah, pemisahan mata pelajaran masih belum dilakukan
sepenuhnya bagi peserta didik SMP/ MTs. Materi-materi dari bidang-bidang
ilmu Fisika, Kimia, Biologi, serta Ilmu Bumi dan Antariksa masih perlu
disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang utuh bagi
peserta didik SMP/MTs tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam
semesta beserta segenap isinya. Oleh karenanya, pengetahuan dan kemampuan
guru menguasai materi esensial IPA yang terkoneksi dan terintegrasi secara
utuh diperlukan adanya.
Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang
digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didorong untuk mencari sumber
belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran aktif peserta
sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap mereka
dengan ketersediaan kegiatan pada Modul ini. Peserta dapat memperkayanya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
iii
2. Relevansi
Modul Modul IPA ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu Fisika,
Kimia, dan Biologi dipakai sebagai landasan (platform) pembahasan bidang
Konsep dan Aplikasi Tekanan yang akan disajikan. Makhluk hidup digunakan
sebagai objek untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam
seperti objek alam dan interaksinya, energi dan keseimbangannya, dan lain-
lain. Melalui pembahasan menggunakan bermacam bidang ilmu dalam rumpun
ilmu pengetahuan alam, pemahaman utuh tentang alam yang dihuninya beserta
benda-benda alam yang dijumpai di sekitarnya dapat dikuasai oleh guru IPA
SMP/MTs untuk diajarkan kepada para siswanya.
Sebagai salah satu rumpun ilmu yang berperan penting dalam mempersiapkan
dan membekali siswa sebagai insan yang akan hidup di era abad 21, maka
penyusunan modul ini juga berkaitan erat dengan pengembangan kemampuan-
kemampuan abad 21. Selain itu pula, proses mengukur kemajuan pendidikan
suatu negara serta pemahaman peserta didik suatu negara terhadap IPA
dibandingkan secara rutin sebagaimana dilakukan melalui TIMSS (The Trends
in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for
International Student Assessment). Melalui penilaian internasional seperti ini
kita dapat mengetahui kualitas pembelajaran IPA dibandingkan dengan negara
lain. Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan
penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA.
3. Petunjuk Belajar
Sebelum Anda menggunakan modul ini, Anda perlu membaca bagian petunjuk
ini. Mengapa diperlukan? Ibarat Anda sedang berlibur di tempat wisata, Anda
tentunya ingin memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut
bukan? Tentunya, agar tujuan tersebut tercapai Anda akan membaca peta di
mana fasilitas itu berada. Begitu juga dengan modul ini. Jika Anda ingin
memperoleh manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan
yang bijak jika Anda benar-benar memerhatikan dan memahami bagian
petunjuk penggunaan modul ini. Selamat mempelajari!
iv
Fitur mari kita cari tahu ini berisi tugas atau permasalahan yang perlu untuk
dicari jawabannya atau untuk mencari pengetahuan tambahan terkait materi
yang dipelajari. Fitur mari kita diskusikan ini berisi suatu masalah yang
berkaitan dengan konsep yang perlu untuk dipecahkan melalui kelompok. Fitur
ini dapat melatih Anda dalam mengungkapkan pendapat atau berkomunikasi
dan memecahkan masalah. Fitur rangkuman ini berisi ringkasan materi dari
bab yang telah dipelajari. Anda dapat mereview keseluruhan materi yang telah
dipelajari melalui fitur ini. Fitur tes formatif ini berisi soal-soal untuk
mengevaluasi pemahaman dan penerapan konsep dalam satu bab yang telah
dipelajari.
1
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Mampu menguasai teori dan aplikasi materi pelajaran IPA yang mencakup: (1) inkuiri IPA,
keterpaduan konsep dan proses dalam IPA, (2) materi dan interaksinya, (3) gerak, gaya,
dan tekanan, (4) energi, usaha, dan pesawat sederhana, (5) gelombang dan optik serta
aplikasinya dalam teknologi, (6) kelistrikan dan kemagnetan, (7) ciri, klasifikasi, sistem,
struktur, fungsi mahluk hidup, zat aditif dan adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan,
(8) interaksi antar mahluk hidup dan lingkungan, (9) reproduksi, hereditas, evolusi (10)
mikroorganisme dan bioteknologi, (11) tata surya, struktur bumi, perubahan iklim, dan
mitigasi bencana, termasuk advanced materials dalam IPA secara bermakna yang dapat
menjelaskan aspek β€œapa” (konten), β€œmengapa” (filosofi), dan β€œbagaimana” (penerapan)
dalam kehidupan sehari-hari
2. Sub Capaian Pembelajaran
Mampu menganalisis gerak benda dan mahluk hidup, keterkaitan gaya dengan gerak, serta tekanan
hidrostatik dan osmotik.
3. Uraian Materi
Konsep Tekanan
Pernahkah Anda ke tempat cucian mobil? Jika Anda pergi ke tempat cucian mobil,
Anda akan menemukan pompa hidrolik mampu mengangkat mobil yang sangat berat. Tahukah
Anda bagaimana prinsip kerja alat tersebut sehingga mampu mengangkat mobil yang sangat
berat tersebut? Tahukah Anda bahwa pompa hidrolik tersebut memanfaatkan prinsip tekanan
zat cair atau tekanan gas untuk mengangkat mobil? Agar mengetahuinya lebih dalam, ayo kita
pelajari bab ini dengan penuh semangat!
2
Gambar 3.1. Pengangkat hidrolik mobil
Sumber: Tribunnews.com
Pada saat musim hujan Anda sering menjumpai jalanan yang berlumpur akibat terguyur
hujan sehingga kita lebih sulit untuk melintasi jalanan tersebut. Jika Anda hendak melewati
jalanan yang berlumpur. Sepatu manakah yang akan Anda gunakan, sepatu boot atau sepatu
hak tinggi?
Gambar 3.2. (a) Jalanan berlumpur, (b) Sepatu boot, (c) Sepatu hak tinggi
Sumber: Tribunnews.com
Agar Anda dapat melewati jalanan berlumpur dengan mudah, sebaiknya Anda
menggunakan sepatu boot. Dengan menggunakan sepatu boot Anda akan mudah melewati
jalanan yang berlumpur dan tidak mudah terjebak masuk ke dalam lumpur. Mengapa hal ini
dapat terjadi? Coba amati gambar sepatu boot dan sepatu hak tinggi yang terdapat pada Gambar
3.2 (b) dan (c)! Apabila kita cermati, sepatu boot memiliki permukaan pijakan lebih luas
dibandingkan dengan sepatu hak tinggi. Sepatu yang memiliki permukaan pijakan lebih luas
tidak mudah terjebak masuk ke dalam lumpur.
Fenomena tersebut juga dapat Anda amati pada angsa atau entok atau bebek dan ayam.
Coba Anda perhatikan tempat hidup angsa dan ayam! Angsa dapat dengan mudah mencari
makan di tempat yang berlumpur, misalnya di sawah, sedangkan ayam kesulitan untuk mencari
makan di tempat tersebut. Mengapa angsa dapat memiliki kemampuan seperti itu? Coba Anda
perhatikan struktur dari kaki angsa dan ayam. Angsa memiliki selaput pada kakinya, sedangkan
ayam tidak memiliki. Agar Anda mengetahuinya, perhatikan Gambar 3.3! Permukaan pijakan
yang luas menyebabkan tekanan yang dihasilkan oleh kaki terhadap lumpur semakin kecil,
sehingga angsa tidak mudah terperosok masuk ke dalam lumpur.
(a) (b) (c)
3
Gambar 3.3. (a) Kaki angsa, (b) Kaki ayam
Sumber: pixabay.com
Tahukah Anda apa itu tekanan? Tekanan sangat berhubungan dengan gaya dan luas
permukaan benda. Agar Anda dapat dengan mudah memahami lebih dalam tentang tekanan,
ayo kita lakukan aktivitas berikut!
Mari Kita Lakukan
Aktivitas 3.1. Bagaimana Cara Menyelidiki tekanan pada benda padat
Apa yang Anda perlukan?
1. 2 buah plastisin ukuran besar/ tanah liat/ tepung terigu
2. 2 keping uang logam (Rp.500)
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Letakkan uang logam pertama pada plastisin dengan posisi horizontal dan uang logam
kedua dengan posisi vertikal seperti Gambar 3.4!
Gambar 3.4. Posisi uang logam pada plastisin, (a) vertikal, (b) horizontal
Sumber: Dok. Kemdikbud
2. Berilah dorongan pada kedua uang logam tersebut dengan besar dorongan atau kekuatan
yang sama! Anda dapat menggunakan suatu benda sebagai beban, sehingga gaya yang
diberikan dapat sama besar.
3. Ambil kedua uang logam tersebut dari plastisin, kemudian amati kedalaman bekas uang
(a) (b)
4
logam itu!
4. Siapkan kembali plastisin dan uang logam!
5. Letakkan uang logam pada masing-masing plastisin dengan posisi vertikal!
6. Berilah dorongan pada uang logam pertama dengan dorongan yang kuat (gaya besar)
dan pada uang logam kedua dengan dorongan lemah (gaya kecil)!
7. Ambil kedua uang logam tersebut dari plastisin, kemudian amati kedalaman bekas uang
logam itu!
Apa yang perlu Anda diskusikan?
1. Posisi uang logam yang manakah yang memiliki luas permukaan pijakan (tempat gaya
bekerja) yang lebih kecil?
2. Ketika Anda mendorong kedua uang logam dengan posisi horizontal dan posisi vertikal
dengan besar dorongan (gaya) yang sama, uang logam dengan posisi manakah yang
memiliki bekas lebih dalam? Mengapa demikian?
3. Ketika Anda mendorong kedua uang logam yang posisinya vertikal, tetapi dengan besar
dorongan (gaya) yang berbeda, uang logam yang manakah yang memiliki bekas lebih
dalam? Mengapa demikian?
4. Bekas pada plastisin yang dalam berarti plastisin tersebut mendapatkan tekanan yang
lebih besar. Dari kedua perlakuan tersebut, manakah yang mampu menghasilkan tekanan
yang lebih besar?
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Berdasarkan Aktivitas 3.1, dapatkah Anda menyebutkan faktor-faktor apa sajakah yang
memengaruhi besarnya tekanan? Bagaimanakah hubungan antara tekanan dan luas permukaan
dengan gaya?
Anda telah melakukan Aktivitas 3.1 tentang tekanan pada zat padat dan juga
mempelajari bagaimana hubungan antara tekanan dengan luas permukaan dan gaya. Agar Anda
lebih memahami konsep tersebut, ayo pelajari dan cermati bahasan berikut dengan
bersemangat!
Tekanan Zat Padat
Masih ingatkah Anda dengan hasil percobaan pada Aktivitas 3.1? Ketika Anda
mendorong uang logam di atas plastisin, berarti Anda telah memberikan gaya pada uang
5
logam. Besarnya tekanan yang dihasilkan uang logam pada plastisin tergantung pada besarnya
dorongan (gaya) yang Anda berikan dan luas permukaan pijakan atau luas bidang tekannya.
Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada luas suatu permukaan. Sehingga, apabila
gaya yang diberikan pada suatu benda (F) semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan akan
semakin besar. Sebaliknya, semakin luas permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan
semakin kecil. Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai
berikut.
𝑝 (𝑁/π‘š2
) =
𝐹 (𝑁)
𝐴 (π‘š2)
dengan:
p = Tekanan (N/m2
yang disebut juga satuan pascal (Pa))
F = Gaya (newton)
A = Luas bidang (m2
)
Setelah mengetahui bahwa besar tekanan dipengaruhi oleh besarnya gaya dan luas
bidang, sekarang Anda tentunya dapat menjelaskan alasan ketika Anda berjalan di tanah
berlumpur dengan menggunakan sepatu boot, Anda akan lebih mudah berjalan dan tidak
mudah terjebak masuk ke dalam lumpur dibandingkan dengan menggunakan sepatu dengan
pijakan yang sempit. Anda juga dapat memahami alasan angsa lebih mudah mencari makanan
di tempat yang berlumpur daripada ayam.
Tekanan Zat Cair
Tekanan Hidrostatis
Indonesia merupakan negara yang memiliki lautan yang sangat luas. Tuhan telah
menganugerahkan pesona bawah laut Indonesia yang sangat indah sehingga kita patut
mensyukuri dan menjaganya. Pernahkah Anda menyelam ke dalam laut untuk melihat biota
bawah laut? Perhatikan Gambar 3.5!
6
Gambar 3.5. Menyelam melihat pesona bawah laut
Sumber: kompas.com
Ketika Anda menyelam, bagaimanakah kondisi telinga yang Anda rasakan? Apakah
telingamu terasa tertekanan? Semakin dalam Anda menyelam, Anda akan merasakan tekanan
yang lebih besar. Mengapa hal ini dapat terjadi? Agar mengetahuinya, ayo lakukan Aktivitas
3.2 berikut!
Mari Kita Lakukan
Aktivitas 3.2. Bagaimana Cara Menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman
tertentu
Apa yang Anda perlukan?
1. 2 buah gelas kimia
2. Pipa U atau selang berbentuk U
3. Corong
4. Air berwarna
5. Minyak kelapa atau minyak goreng
6. Balon untuk menutup corong
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Susunlah alat percobaan seperti pada Gambar 3.6!
7
1. Isilah gelas kimia dengan air!
2. Masukkan corong ke dalam gelas kimia, kemudian ubahlah kedalaman corong yang
terdapat pada gelas kimia sesuai dengan data kedalaman (h) yang terdapat di dalam
Tabel 3.1!
3. Amatilah selisih permukaan air (Ξ”h) yang terdapat pada pipa
4. U. Jangan lupa lakukan percobaan ini dengan teliti dan cermat!
5. Ulangi kembali percobaan di atas dengan mengganti air dalam gelas kimia dengan
minyak kelapa atau minyak goreng!
6. Tuliskan hasil pengamatan pada Tabel 3!
Tabel 3.1 Data hasil percobaan tekanan zat cair
No
Kedalaman (h)
(cm)
Selisih Ketinggian (βˆ†h) (cm)
Air Minyak Kelapa
1 5
2 10
3 15
4
5
Apa yang perlu Anda diskusikan?
1. Menurut anda, manakah yang lebih besar antara massa jenis air atau massa jenis minyak
Karton Selang
Pipa U
Corong
Lubang pada
corong dilapisi
balon
Air Air
Gambar 3.6. Rangkaian alat percobaan tekanan zat cair
8
goreng?
2. Bagaimana selisih ketinggian air pada pipa U jika corong dimasukkan semakin dalam
pada gelas kimia?
3. Coba bandingkan selisih ketinggian air pada pipa U pada setiap kedalaman corong
ketika dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan ketika berisi minyak
goreng! Manakah yang memiliki selisih ketinggian lebih besar?
4. Penyebab selisih ketinggian adalah adanya tekanan dari cairan (air dan minyak) yang
diteruskan melalui corong dan selang. Faktor apa sajakah yang memengaruhi besarnya
tekanan dari percobaan ini?
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda simpulkan?
Setelah melakukan Aktivitas 3.2 Anda telah mengetahui bahwa kedalaman zat cair dan
massa jenis zat cair memengaruhi tekanan yang dihasilkan oleh zat cair atau disebut dengan
tekanan hidrostatis. Semakin dalam zat cair, semakin besar tekanan yang dihasilkan. Semakin
besar massa jenis zat cair, semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Pada bagian
sebelumnya Anda sudah memahami bahwa tekanan merupakan besarnya gaya per satuan luas
permukaan tempat gaya itu bekerja, secara matematis dirumuskan sebagai:
𝑝 (𝑁/π‘š2
) =
𝐹 (𝑁)
𝐴 (π‘š2)
Pada zat cair, gaya (F) disebabkan oleh berat zat cair (w) yang berada di atas benda, sehingga:
𝑝 (𝑁/π‘š2
) =
𝑀 (𝑁)
𝐴 (π‘š2)
karena berat 𝑀 = π‘š Γ— 𝑔, massa π‘š = 𝜌 Γ— 𝑉, dan volume 𝑉 = β„Ž Γ— 𝐴 maka dapat ditulis
bahwa
𝑝 =
𝜌 Γ— 𝑔 Γ— β„Ž Γ— 𝐴
𝐴
= 𝜌 Γ— 𝑔 Γ— β„Ž
dengan:
𝑝 = π‘‡π‘’π‘˜π‘Žπ‘›π‘Žπ‘› (𝑁/π‘š2
)
π‘š = π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘‘π‘Ž (π‘˜π‘”)
𝜌 = π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 π‘§π‘Žπ‘‘ π‘π‘Žπ‘–π‘Ÿ (
π‘˜π‘”
π‘š3
)
𝑔 = π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘ π‘– (
π‘š
𝑠2
)
β„Ž = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 π‘§π‘Žπ‘‘ π‘π‘Žπ‘–π‘Ÿ (π‘š)
9
𝑉 = π‘‰π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ (π‘š3
)
Tekanan hidrostatis ini penting untuk diperhatikan dalam merancang berbagai struktur
bangunan dalam penampungan air, misalnya pembangunan bendungan untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA). Lihat Gambar 3.7!
Gambar 3.7. Struktur Bendungan Air
Sumber: wikimedia.org
Selain PLTA, para arsitek kapal selam juga memperhitungkan tekanan hidrostatis air
laut, sehingga kapal selam mampu menyelam ke dasar laut dengan kedalaman ratusan meter
tanpa mengalami kebocoran atau kerusakan akibat tekanan hidrostatis. Lihat Gambar 3.8!
Gambar 3.8. Kapal Selam
Sumber: inhabitat.com
Apakah Anda mengetahui bahwa manusia hanya mampu menyelam hingga kedalaman
kurang lebih 20 m? Hal ini dikarenakan paru-paru manusia tidak dapat menahan tekanan yang
besar (>240.000 Pa). Lihat Gambar 3.9!
10
Gambar 3.9. Skema tekanan pada paru-paru manusia
Sumber: Pusat sumber belajar IPA online
Satuan Tekanan Udara
Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara
dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan tekanan
udara adalah milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan
udaranya disebut sebagai isobar.
Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas tertentu,
misalnya 1 cm2
. Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm),millimeter kolom air raksa
(mmHg) atau milibar (mbar). Tekanan udara patokan (sering juga disebut) tekanan udara
normal) adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan
suhu 00C
. besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini
setara dengan tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan tekanan
selain dengan atm atau mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m2
.
Untuk suatu fluida diam gaya yang bekerja padanya harus selalu tegak lurus dengan permukaan
fluida. Fluida diam tidak mampu menahan gaya tangensial yang menyebabkan fluida tersebut. mengalir.
Jadi gaya yeng bekerja pada fluida diam adalah gaya normal. Gaya yang bekerja per satuan luas
permukaan fluida disebut tekanan (p).
p = F/A
satuan dari tekanan adalah Pascal (N/m2
), satuan lain :
1 bar = 105
Pa
1 atm = 101.325 Pa = 14,7 lb/in2
= 760 mm Hg
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Variasi Tekanan Udara
Lintang bumi : semakin tinggi kerapatan udara, semakin besar udara yang ditimbulkan.
Perbedaan dalam menerima energy matahari pada berbagai permukaan bumi pada lintang
tempat yang berbeda membawa konsentrasi terhadap perbedaan kerapatan udara ,
11
Sebaran lautan dan daratan : pengaruh sebaran daratan dan lautan ini sangat jelas pada
lintang pertengahan, pada musim dingin benua relatif lebih dingin dan mempunyai tendensi
membentuk pusat-pusat tekanan tinggi,
Ketinggian tempat : pergeseran garis edar matahari akan menyebabkan fluktasi suhu
musiman terutama untuk daerah garis lintang pertengahan. Suhu akan berpengaruh terhadap
pemuaian dan penyusutan volume udara. Jika suhu udara memuai maka udara menjadi lebih
renggang dan tekanan udara menurun, demikian sebaliknya
Hukum Archimedes
Pernahkah Anda melihat kapal selam? Pada bagian sebelumnya Anda telah mengetahui
bahwa dalam merancang kapal selam harus memerhatikan tekanan hidrostatis air laut. Hal
ini menjadi pertimbangan dalam merancang struktur dan pemilihan bahan untuk membuat
kapal selam.
Salah satu bahan yang tahan terhadap tekanan hidrostatis air laut yang sangat besar
adalah baja. Tahukah Anda bahwa baja merupakan logam yang utamanya terbuat dari
campuran besi dan karbon? Dengan demikian baja memiliki massa jenis yang lebih besar
daripada massa jenis air laut. Coba Anda pikirkan mengapa kapal selam maupun kapal laut
lainnya yang terbuat dari baja tidak tenggelam, padahal massa jenis baja jauh lebih besar
daripada massa jenis air laut? Sebelum mempelajarinya lebih jauh, ayo lakukan aktivitas
berikut terlebih dahulu!
Mari Kita Lakukan
Aktivitas 3.3. Bagaimana Cara Menganalisis Hukum Archimedes
Apa yang Anda perlukan?
1. Gelas kimia
2. Gelas ukur
3. Neraca pegas
4. Benda dari logam atau batu (sebagai beban)
5. Air
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Isilah gelas kimia dengan air hingga ΒΎ bagian!
2. Kaitkan beban dengan neraca pegas, catatlah berat beban ketika di udara (wbu) dengan
12
membaca skala yang ditunjukkan pada neraca pegas!
Neraca pegas
Beban
Gelas kimia
Gambar 3.10. Rangkaian alat percobaan hukum Archimedes
3. Masukkan rangkaian beban dan neraca pegas ke dalam air, kemudian catatlah berat
beban ketika berada di dalam air (wba)!
4. Hitunglah besar gaya apung (Fa) pada beban tersebut.
5. Timbanglah berat air yang tumpah (wap)!
6. Catatlah hasil percobaan pada Tabel 3.2. Lakukan kegiatan ini dengan cermat dan teliti
agar Anda mendapatkan data yang benar.
7. Ulangilah langkah kegiatan 1–4 sebanyak 3 kali dengan menggunakan beban yang
sama tetapi volumenya berbeda.
Tabel 3.2 Data hasil percobaan hukum Archimedes
No Berat Beban di
Udara (wbu)
Berat Beban
di Air (wba)
Gaya Apung
(Fa= wbu- wba)
Berat air yang
Pindah (wap )
1
2
3
4
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda simpulkan?
13
Gambar 3.11. Gaya yang Bekerja pada Batu yang Tenggelam
Sumber: Dok. Kemdikbud
Setelah Anda melakukan percobaan hukum Archimedes, Anda dapat mengetahui
bahwa ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, beratnya seolah-olah berkurang.
Peristiwa ini bukan berarti ada massa benda yang hilang. Berat benda berkurang saat
dimasukkan ke dalam air, disebabkan oleh adanya gaya apung (Fa) yang mendorong benda ke
atas atau berlawanan dengan arah berat benda. Perhatikan Gambar 3.11! Secara matematis,
dapat dituliskan:
πΉπ‘Ž = 𝑀 𝑏𝑒 βˆ’ 𝑀 π‘π‘Ž
sehingga,
𝑀 π‘π‘Ž = 𝑀 𝑏𝑒 βˆ’ πΉπ‘Ž
dengan:
πΉπ‘Ž = Gaya apung (N)
𝑀 π‘π‘Ž = Berat benda di air (N)
𝑀 𝑏𝑒 = Berat benda di udara (N)
Fenomena ini dipelajari oleh Archimedes yang hasilnya kemudian dinyatakan sebagai
hukum Archimedes sebagai berikut:
Resultan
gaya (F)
Gaya apung
(Fa)
Gaya berat
(wba)
β€œJika benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat
gaya ke atas yang sama besar dengan berat zat cair yang didesak oleh
benda tersebut”.
14
Archimedes (287 SM - 212 SM) adalah seorang berkebangsaan Yunani yang terkenal
sebagai ahli matematika, astronomi, filsafat, fisika, dan insinyur. Pada suatu hari ia diminta
Raja Hieron II untuk membuktikan bahwa mahkotanya benar-benar berasal dari emas murni.
Archimedes merasa kesulitan menentukan massa jenis mahkota tersebut karena tidak bisa
menghitung volume mahkota. Hingga pada akhirnya saat Archimedes menceburkan dirinya ke
bak mandi, ia mengamati adanya air yang tumpah dari bak tersebut. Seketika itu Archimedes
berteriak β€œeureka, eureka!”. Archimedes menyadari bahwa volume air yang tumpah tersebut
sama besarnya dengan volume tubuh yang mendesak air keluar dari bak. Melalui temuan
tersebut, Archimedes dapat membuktikan bahwa ternyata mahkota Raja tidak berasal dari emas
murni melainkan dicampur dengan perak, sehingga pembuat mahkota tersebut dihukum mati
oleh sang Raja.
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara
karena di dalam air benda mendapat gaya ke atas. Ketika di udara, benda memiliki berat
mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat cair yang didesak atau dipindahkan benda
adalah:
𝑀𝑐𝑝 = π‘š 𝑐𝑝 Γ— 𝑔 π‘‘π‘Žπ‘› π‘š 𝑐𝑝 = πœŒπ‘π‘ Γ— 𝑉𝑐 𝑝
sehingga berat air yang didesak oleh benda adalah:
𝑀𝑐𝑝 = πœŒπ‘ Γ— 𝑔 Γ— 𝑉𝑐 𝑝
Berarti, menurut hukum Archimedes, besar gaya ke atas adalah:
πΉπ‘Ž = πœŒπ‘ Γ— 𝑔 Γ— 𝑉𝑐𝑝
dengan:
πΉπ‘Ž = Gaya apung (N)
πœŒπ‘ = Massa jenis zat cair (kg/m3
)
g = Percepatan gravitasi (m/s2
)
𝑉𝑐 𝑝 = Volume zat cair yang dipindahkan/didesak (m3
)
15
Hukum Archimedes tersebut
digunakan sebagai dasar pembuatan
kapal laut atau kapal selam. Suatu benda
dapat terapung atau tenggelam
tergantung pada besarnya gaya berat (w)
dan gaya apung (Fa). Jika gaya apung
maksimum lebih besar daripada gaya
berat maka benda akan terapung.
Sebaliknya, jika gaya apung maksimum
lebih kecil daripada gaya berat maka
benda akan tenggelam. Jika gaya apung
maksimum sama dengan berat benda, maka benda akan melayang. Gaya apung maksimum
adalah gaya apung jika seluruh benda berada di bawah permukaan zat cair.
Hampir semua logam memiliki massa jenis (kerapatan) yang lebih besar dari air. Tentu
Anda berpikir bahwa semua logam akan tenggelam dalam air. Mengapa kapal laut yang terbuat
dari logam tidak tenggelam? Kapal laut dapat terapung karena pada saat diletakkan secara tegak
di lautan, kapal laut dapat memindahkan air laut dalam jumlah yang cukup besar, sehingga
kapal laut mendapat gaya ke atas yang sama besar dengan berat kapal laut (Gambar 3.12).
Bagaimana dengan kapal selam? Bagaimana kapal selam dapat terapung, melayang,
dan tenggelam dalam air laut? Pada prinsipnya kapal selam dapat memiliki kemampuan
tersebut karena berat kapal selam dapat diperbesar dengan cara memasukkan air ke dalam
badan kapal dan dapat diperkecil dengan cara mengeluarkan air dari badan kapal. Ketika kapal
selam akan tenggelam, air laut dimasukkan ke dalam penampung dalam badan kapal. Berat
total dari kapal selam menjadi lebih besar daripada gaya ke atas, sehingga kapal selam dapat
tenggelam. Agar tidak terus tenggelam, pada kedalaman tertentu air dalam badan kapal selam
dikeluarkan kembali dari penampung, sehingga berat total dari kapal selam sama dengan gaya
ke atas. Hal ini menyebabkan kapal selam melayang dalam air. Saat kapal selam akan
mengapung, air dari penampungan pada badan kapal dikeluarkan sehingga volume total dari
kapal selam menjadi lebih kecil daripada gaya ke atas, sehingga kapal selam dapat mengapung.
Perhatikan Gambar 3.13!
Gambar 3.12. Struktur Kapal Laut
Sumber: Hart & Davis, 2009
16
Gambar 3.13. Mekanisme Pengeluaran dan Pemasukan Air dalam Kapal Selam
Sumber: Hart & Davis, 2009
Banyak peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan konsep
tekanan baik pada benda padat, cair, maupun gas. Kita dapat menalar peristiwa alam atau yang
berhubungan dengan aktivitas manusia dengan mengaplikasikan konsep-konsep tekanan untuk
memahaminya, bahkan untuk memecahkan permasalahannya. Anda perhatikan contoh-contoh di bawah
ini.
Adanya gravitasi bumi menyebabkan atmosfer tetap tertahan di sekitar permukaan bumi.
Tekanan atmosfer mempertahankan sistem kehidupan bagi makhluk di bumi. Khususnya bagi manusia
dan hewan, dengan adanya tekanan udara membuat sistem tekanan darah dan cairan dalam tubuh tetap
terjaga. Bayangkan ada seseorang menaiki kuda di padang rumput, lalu dengan tiba-tiba diculik oleh
UFO dan dilepas di ruang hampa. Apa yang akan terjadi pada kuda dan penunggangnya yang tanpa
pelindung apa-apa itu ? Tekanan darah dan cairan dalam tubuh kuda dan penunggangnya akan tidak
terkendali karena di luar mereka hampa udara. Dalam sekejap darah dan cairan orang maupun kuda
akan menerobos pori-pori dan dengan cepat menguap di ruang hampa. Keduanya akan tewas dengan
tubuh kering dan keriput seperti mummi.
Adanya tekanan udara memungkinkan wujud zat mempertahankan wujudnya, pada suhu kamar
H2O berwujud cair dan logam raksa juga berwujud cair. Tekanan zat cair seperti di laut atau danau
memungkinkan ikan-ikan beradaptasi morfologis/bentuk menurut besar kecilnya takanan di tempat ia
hidup. Ikan-ikan di kedalaman berbentuk pipih karena mengalami tekanan besar, sedangkan ikan-ikan
di permukaan berbentuk lebih cembung karena mengalami tekanan kecil.
Contoh:
1. Seekor ikan berada di dasar kolam air tawar sedalam h = 5 meter. Hitunglah tekanan hidrostatis
yang dialami ikan!
17
Penyelesaian
ph =  . g . h
ph = 1000 . 10 . 5
ph = 5 . 104
N/m2
Hukum Pascal
Pernahkah Anda melihat mobil yang dicuci di tempat pencucian kendaraan? Mobil di tempat
pencucian kendaraan akan diangkat dengan menggunakan alat pengangkat yang disebut pompa
hidrolik (Gambar 3.14) untuk membantu pencuci mobil menjangkau semua bagian mobil yang
akan dibersihkan.
Gambar 3.14. Pengangkat hidrolik mobil
Sumber: Tribunnews.com
Bagaimana alat pengangkat tersebut dapat mengangkat mobil yang sangat berat padahal
di dalam pompa hidrolik tersebut hanya berisi udara atau dapat berupa minyak? Anda
penasaran bukan dengan hal tersebut? Agar mengetahuinya, ayo lakukan aktivitas berikut!
Mari Kita Lakukan
Aktivitas 3.4 Bagaimana Cara Menganalisis Prinsip Kerja Pompa Hidrolik
Apa yang Anda perlukan?
1. Selang plastik kecil sekitar 50 cm
2. 2 buah alat suntik, 1 ukuran besar, 1 ukuran kecil
3. Papan tripleks atau karton ukuran 25 Γ— 35 cm
18
4. Air
5. Pewarna makanan
6. Beban
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Buatlah alat sederhana yang memiliki prinsip kerja seperti pompa hidrolik dengan
merangkaikan selang plastik pada dua alat suntik tersebut, seperti Gambar 3.15!
Gambar 3.15. Model Percobaan Pascal
Sumber: sukasains.com
2. Rancanglah alat tersebut sebaik mungkin!
3. Isilah selang plastik dengan air sampai penuh, kemudian berilah pewarna makanan pada
air yang ada dalam selang tersebut!
4. Doronglah pengisap alat suntik kecil, lalu amati yang terjadi pada pengisap alat suntik
besar.
5. Amati pula aliran air berpewarna makanan yang ada dalam selang!
6. Letakkan beban pada pengisap alat suntik besar, lalu doronglah pengisap alat suntik
kecil. Apakah yang akan terjadi?
7. Ulangi kegiatan tersebut dengan cara menempatkan beban di pengisap kecil dan
dengan memberikan dorongan pada pengisap besar.
8. Bandingkan besar dorongan (gaya) yang Anda berikan, ketika mendorong pengisap alat
suntik kecil dan pengisap alat suntik besar.
Apa yang perlu Anda diskusikan?
Bagaimanakah dorongan (gaya) yang Anda berikan ketika beban diletakkan pada pengisap
besar dan ketika beban diletakkan pada pengisap kecil? Mana yang memerlukan dorongan
lebih mudah? Mengapa?
19
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda simpulkan?
Fenomena yang terdapat pada Aktivitas 3.4 menunjukkan bahwa tekanan yang
diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang
sama. Hal ini merupakan bunyi dari hukum Pascal yang dikemukakan oleh Blaise Pascal
(1623- 1662). Blaise Pascal yang lahir pada 19 Juni 1623 adalah seorang ahli matematika
dan geometri yang juga mendalami ilmu filsafat dan agama. Meskipun tidak menempuh
pendidikan yang resmi, pada usia 12 tahun Pascal berhasil menciptakan mesin penghitung
yang membantu pekerjaan ayahnya sebagai petugas penarik pajak. Sepanjang hidupnya banyak
penemuan yang ia publikasikan terutama pada bidang matematika. Selain itu, Pascal juga
banyak melahirkan karya-karya dalam bidang fisika hidrodinamika dan hidrostatika, salah
satunya adalah hukum Pascal. Coba perhatikan Gambar 3.16 yang merupakan penerapan
hukum Pascal pada pompa hidrolik!
Gambar 3.16. Model Dongkrak Hidrolik
Sumber: Dok. Kemdikbud
Jika pada penampang dengan luas A1 diberi gaya dorong F1, maka akan dihasilkan tekanan p
dapat dirumuskan :
𝑝 =
𝐹1
𝐴1
Menurut hukum Pascal tekanan p tersebut diteruskan ke segala arah dengan sama besar,
termasuk ke luas penampang A2. Pada penampang A2 muncul gaya angkat F2 dengan tekanan:
𝑝 =
𝐹2
𝐴2
Secara matematis diperoleh persamaan pada dongkrak hidrolik sebagai berikut.
20
1
𝐹1
𝐴1
=
𝐹2
𝐴2
atau 𝐹2 =
𝐴2
𝐴1
𝐹1
dengan:
p = Tekanan (N/m2
)
F1dan F2 = Gaya yang diberikan (newton)
A1 dan A2 = Luas penampang (m2
)
Jika A2 lebih besar dari A1 maka akan diperoleh gaya angkat F2 yang lebih besar dari
F1. Ini merupakan prinsip kerja dari pompa hidrolik. Apakah Anda sudah mampu menjawab
mengapa pompa hidrolik mampu mengangkat motor atau mobil yang sangat berat dengan
menggunakan gaya yang kecil padahal di dalam pompa hidrolik tersebut hanya berisi udara
atau dapat berupa minyak? Ingat fungsi dari pompa hidrolik adalah untuk mengurangi gaya
yang diperlukan untuk mengangkat beban yang lebih berat. Namun tidak mengubah energi
yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut.
Pompa hidrolik menerapkan prinsip dari Hukum Pascal. Pada pompa hidrolik terdapat
dua luas penampang yang berbeda, yaitu luas penampang kecil (A1) dan luas penampang besar
(A2). Perhatikan Gambar 3.16! Luas penampang kecil (A ) misalnya 1 cm2
akan diberi gaya
yang kecil (F1) misalnya 10 N, sehingga menghasilkan tekanan (p) sebesar 10 N/cm2
. Tekanan
p (10 N/cm2
) akan diteruskan menuju luas penampang besar (A2) misalnya 100 cm2
.
Sehingga 𝐹2 =
𝐴2
𝐴1
𝐹1
𝐹2 =
100 π‘π‘š2
1 π‘π‘š2
10 𝑁 = 1000 𝑁
Berdasarkan contoh tersebut dapat dilihat bahwa dengan memberikan gaya 10 N pada
luas penampang kecil mampu menghasilkan gaya 1.000 N pada luas penampang besar.
Berdasarkan prinsip inilah pompa hidrolik tersebut mampu mengangkat motor atau mobil yang
cukup berat.
Tekanan Gas
Pada bagian sebelumnya Anda telah mempelajari bahwa zat padat dan zat cair memiliki
tekanan. Bagaimana dengan gas? Apakah gas juga memiliki tekanan? Pernahkah Anda melihat
balon udara? Bagaimana balon udara dapat terbang? Coba lakukan aktivitas berikut agar Anda
dapat memahami jawaban pertanyaan tersebut!
21
Mari Kita Lakukan
Aktivitas 3.5 Bagaimana Cara Membuktikan Tekanan pada Udara
Apa yang Anda perlukan?
1. Gelas minum
2. Air
3. Kertas HVS
4. Labuh Erlenmeyer
5. Pembakar spiritus
6. Karet gelang
7. Balon
Apa yang harus Anda lakukan?
1. Isilah gelas dengan air sampai penuh.
2. Tutuplah gelas yang telah berisi air tersebut dengan selembar kertas HVS.
3. Tahan kertas HVS tersebut dengan telapak tangan, kemudian baliklah gelas dengan
cepat (usahakan jangan sampai tumpah).
4. Lepaskan tangan secara perlahan. Amati apa yang terjadi.
5. Sediakan erlenmeyer 250 mL, kemudian isilah dengan air.
6. Kemudian tutup labu erlenmeyer dengan balon karet, ikatlah dengan karet gelang agar
lebih kuat.
7. Panaskan erlenmeyer di atas pembakar spiritussampai mendidih. Amati
apa yang terjadi pada balon karet.
8. Hentikan pemanasan dengan cara mematikan pembakar spiritus.
9. Buka kembali balon karet pada labu erlenmeyer. Berhati-hatilah ketika membuka
karena erlenmeyer dalam keadaan panas.
10.Tutuplah dengan rapat erlenmeyer dengan balon karet.
11. Dinginkan erlenmeyer yang telah ditutup dengan karet dengan cara memasukkannya ke
dalam air dingin.
12. Kemudian biarkan beberapa saat. Amati apa yang terjadi pada balon karet.
Apa yang perlu Anda diskusikan?
1. Ketika gelas yang berisi air dibalik, ternyata kertas HVS dapat menahan air di dalam
gelas. Jelaskan mengapa hal ini dapat terjadi!
22
2. Ketika air dalam erlenmeyer yang ditutup dengan balon karet dipanaskan, balon karet
mengembang. Mengapa hal ini dapat terjadi?
3. Mengapa ketika erlenmeyer yang berisi air panas yang telah ditutup rapat dengan balon
karet dimasukkan ke dalam air dingin, balon karet tertekan ke dalam labu erlenmeyer?
Jelaskan kejadian tersebut!
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda simpulkan?
Percobaan yang telah Anda lakukan, menunjukkan bahwa gas juga memiliki tekanan.
Ketika gelas yang berisi air dibalik, ternyata kertas HVS dapat menahan air di dalam gelas.
Hal ini terjadi karena HVS mendapatkan tekanan dari udara luar yang besarnya lebih besar
daripada tekanan air dalam gelas.
Gambar 3.17. Tekanan Udara pada Kertas HVS sehingga Mampu Menahan Air
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gelas yang
berisi air
Kertas
Tekanan air
Tekanan udara
23
Bagaimanakah tekanan udara yang
terjadi pada erlenmeyer yang ditutup dengan
balon karet? Ketika air dalam erlenmeyer yang
ditutup dengan balon karet dipanaskan akan
membuat balon karet mengembang. Hal ini
terjadi karena partikel gas dalam erlenmeyer
menerima kalor dari pemanasan. Akibatnya
gerakan partikel gas dalam erlenmeyer semakin
cepat dan terjadilah pemuaian sehingga
tekanannya menjadi besar. Tekanan di dalam
erlenmeyer ini diteruskan sama besar menuju
balon karet, sehingga tekanan di dalam balon
karet lebih besar daripada tekanan gas di luar
balon karet yang mengakibatkan balon karet
mengembang. Perhatikan Gambar 3.18!
Ketika erlenmeyer yang berisi air panas yang telah ditutup rapat dengan balon karet
dimasukkan ke dalam air dingin, balon karet tertekan ke dalam erlenmeyer. Hal ini disebabkan
karena kalor pada partikel gas dalam erlenmeyer dirambatkan menuju air dingin. Pergerakan
partikel gas semakin lambat dan terjadilah penyusutan. Penyusutan ini menyebabkan tekanan
gas dalam erlenmeyer semakin rendah dari tekanan gas di luar. Akibatnya balon karet masuk
ke dalam erlenmeyer karena tekanan gas dari luar.
Pernahkah Anda melihat balon udara? Ternyata, prinsip tekanan gas dimanfaatkan
untuk mengembangkan balon udara. Balon udara seperti pada Gambar 3.19 dapat terbang
karena massa jenis total dari balon udara lebih rendah daripada massa jenis udara di sekitarnya.
Massa jenis balon udara tersebut dikendalikan oleh perubahan temperatur pada udara dalam
balon. Seorang pilot mengontrol temperatur udara dalam balon dengan menggunakan
pembakar yang ada di bawah lubang balon.
Gambar 3.18. (a) Kondisi Balon Karet
pada Erlenmeyer yang Berisi Air
Dingin, (b) Kondisi Balon Karet pada
Erlenmeyer yang Berisi Air Panas
Sumber: Dok. Kemdikbud
24
Gambar 3.19. Balon Udara
Sumber: www.usaballoon.com
Ketika bara api dari pembakar memanaskan udara dalam balon, berat balon menjadi
lebih kecil dari gaya ke atas sehingga balon akan bergerak ke atas (Ingat, udara panas lebih
ringan dari udara dingin). Jika ingin turun, maka pemanasan udara dalam balon dikurangi atau
dihentikan sehingga suhu udara dalam balon menurun. Gaya ke atas pada balon adalah sama
dengan berat udara dingin yang dipindahkan oleh balon tersebut. Ingatlah kembali hukum
Archimedes!
Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup
Apakah konsep tekanan zat yang telah Anda pelajari juga terdapat pada makhluk hidup?
Konsep tekanan zat juga terdapat pada makhluk hidup, misalnya pada mekanisme
pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan, tekanan darah manusia, dan tekanan gas pada
proses pernapasan. Anda penasaran bukan dengan semua itu? Ayo kita pelajari dengan
saksama!
Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan
Masih ingatkah Anda berkas pengangkut pada tumbuhan? Xilem dan floem adalah
jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. Air dan mineral dari dalam
tanah akan diserap oleh akar, kemudian diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun
tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain
tumbuhan yang memerlukan zat makanan. Lalu bagaimana mekanisme pengangkutan air,
mineral, dan nutrisi tersebut?
25
Mari Kita Lakukan
Aktivitas 3.6 Bagaimana Cara Menyelidiki Transportasi pada Tumbuhan
Apa yang Anda perlukan?
1. Pewarna makanan (warna merah dan biru)
2. 1,5 L air
3. 3 gelas air mineral
4. 3 tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina)
5. Mikroskop
6. Silet
7. Nampan
8. Kaca benda dan kaca penutup
9. Pipet tetes
Apa yang Anda lakukan?
1. Letakkan tumbuhan pacar air di ruang terbuka sehingga sedikit layu. Amati warna
pertulangan daun pada bagian bawah daun tumbuhan pacar air!
2. Tuangkan air setinggi 5-6 cm pada masing-masing gelas air mineral!
3. Teteskan pewarna makanan pada kedua gelas air mineral! Biarkan satu gelas air
mineral hanya berisi air, tanpa pewarna. Berhati-hatilah ketika menuang pewarna,
karena dapat mengotori pakaian Anda!
4. Letakkan tumbuhan pacar air, pada masing-masing gelas air mineral! Biarkan selama
2 jam! Perhatikan Gambar 3.20!
Gambar 3.20. Tumbuhan pacar air
Sumber: Dok. Kemdikbud
5. Amati perubahan pada daun pacar air setelah tumbuhan dibiarkan selama 2 jam dalam
26
gelas air mineral tersebut! Apakah daun menjadi segar atau tetap dalam keadaan layu?
6. Amati warna pertulangan daun pada bagian bawah daun tumbuhan pacar air yang
diletakkan dalam gelas air mineral berisi air berwarna! Apakah pertulangan daun
berwarna merah atau biru?
7. Buatlah sayatan melintang pada batang tumbuhan pacar air yang diletakkan dalam gelas
air mineral berisi air berwarna menggunakan silet! Usahakan irisan setipis mungkin dan
berhati-hatilah ketika menggunakan silet, karena dapat melukai tangan Anda!
8. Letakkan sayatan tersebut pada kaca benda, lalu tetesi dengan air!
9. Tutuplah kedua kaca benda tersebut dengan kaca penutup!
10.Amatilah preparat yang telah dibuat menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40
kali atau perbesaran yang lebih tinggi, misalnya 100 kali atau 400 kali!
11. Perhatikan bagian yang berwarna merah atau berwarna biru! Apa nama jaringan yang
berwarna tersebut? Apa fungsinya?
12. Catatlah hasil pengamatan Anda dengan cermat!
Apa yang perlu Anda diskusikan?
1. Apa yang terjadi pada tumbuhan pacar air sebelum dan sesudah diletakkan dalam air
selama 2 jam?
2. Apakah ada perbedaan warna pertulangan daun antara daun tumbuhan pacar air
sebelum dan sesudah diletakkan dalam air selama 2 jam?
3. Berdasarkan hasil pengamatan bagian batang yang berwarna, jaringan apa yang
berperan pada peristiwa tersebut?
4. Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi?
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda
simpulkan?
Pengangkutan Air pada Tumbuhan
Masih ingatkah Anda susunan jaringan pada akar mulai dari jaringan terluar hingga terdalam?
Jaringan-jaringan itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk ke dalam tumbuhan.
Perhatikan Gambar 3.21 untuk mengetahui jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke
dalam akar.
27
Gambar 3.21. Jalur pengangkutan air ketika masuk ke dalam akar
Sumber: Dok. Kemdikbud
Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel
epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks,
air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang
berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun!
Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung
manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih
tinggi? Perhatikan Gambar 3.22 tentang pergerakan air dari akar menuju daun!
28
Gambar 3.22. Pengangkutan air dari akar menuju daun
Sumber: Campbell et al. 2008
Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan
diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti
yang terdapat pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan
akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler dimasukkan ke
dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di
sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman
akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah.
Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi
merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang
sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul
lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan
29
dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan
molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air
yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem.
Gaya kohesi maupun gaya adhesi mempengaruhi bentuk permukaan zat cair dalam
wadahnya. Misalkan ke dalam dua buah tabung reaksi masing-masing diisikan air dan air raksa.
Apa yang terjadi ? Permukaan air dalam tabung reaksi berbentuk cekung disebut meniskus
cekung sedangkan permukaan air raksa dalam tabung reaksi berbentuk cembung disebut
meniskus cembung. Hal itu dapat dijelaskan bahwa gaya adhesi molekul air dengan molekul
kaca lebih besar daripada gaya kohesi antar molekul air, sedangkan gaya adhesi molekul air
raksa dengan molekul kaca lebih kecil daripada gaya kohesi antara molekul air raksa.
Meniskus cembung maupun meniskus cekung menyebabkan sudut kontak antara
bidang wadah (tabung) dengan permukaan zat cair berbeda besarnya. Meniskus cembung
menimbulkan sudut kontak tumpul (> 90ο‚°), sedangkan meniskus cekung menimbulkan sudut
kontak lancip (< 90ο‚°).
Gaya kohesi dan gaya adhesi juga berpengaruh pada gejala kapilaritas. Sebuah pipa
kapiler kaca bila dicelupkan pada tabung berisi air akan dijumpai air dapat naik ke dalam
pembuluh kaca pipa kapiler, sebaliknya bila pembuluh pipa kapiler dicelupkan pada tabung
berisi air raksa akan dijumpai bahwa air raksa di dalam pembuluh kaca pipa kapiler lebih
rendah permukaannya dibandingkan permukaan air raksa dalam tabung.
Gambar:
Pipa kapiler
Meniskus cekung dan meniskus cembung
30
Jadi kapilaritas sangat tergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam pembuluh
pipa kapiler dikarenakan adhesi sedangkan air raksa turun dalam pembuluh pipa kapiler
dikarenakan kohesi. Perhatikan gambar berikut ini.
Pada air: Permukaannya cekung, pada pipa kapiler permukaannya lebih tinggi, karena
adhesinya lebih kuat dari kohesinya sendiri.
Pada raksa: Permukaannya cembung, sedangkan pada pipa kapiler permukaannya lebih
rendah, karena kohesi air raksa lebih besar dari adhesi antara air raksa dengan kaca.
Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh
penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan
oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Pada daun, air juga mengalami penguapan.
Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan
menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem sehingga air yang
ada pada akar dapat naik ke daun.
Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan
Semua bagian tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bagian lainnya memerlukan
nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu
proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh
tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi
melalui pembuluh floem.
Pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu daun (daerah
yang memiliki konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang
memiliki konsentrasi gula rendah) dengan dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui
pembuluh xilem dan floem. Perhatikanlah Gambar 3.23!
.
Air Raksa
Gambar: Pipa kapiler dalam tabung berisi air maupun air raksa
31
Gambar 3.23. Pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis pada tumbuhan
Sumber: Recee et al. 2012
Tekanan Osmotik
Osmosis adalah peristiwa difusi atau perpindahan pelarut dari suatu larutan lebih encer
atau pelarut murni ke larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel. Supaya kamu
lebih paham, coba perhatikan gambar di bawah ini. Pada gambar tersebut ada dua wadah yang
diisi air murni (A) dan suatu larutan (B). Keduanya dipisahkan oleh membran semipermeabel
yang hanya bisa dilalui oleh molekul air saja.
32
Proses osmosis dengan membran semipermeabel
Gambar (a) menggambarkan kondisi awal, setelah beberapa lama akan tampak seperti
gambar (b). Permukaan larutan B menjadi naik, sedangkan permukaan air murni B turun,
hingga kesetimbangan tercapai. Tekanan balik dibutuhkan untuk menahan terjadinya osmosis
seperti di gambar (c) yang besarnya tentu sama dengan tekanan pada peristiwa osmosis.
Jika kondisi antara dua larutan sama besar maka disebut isotonik. Apabila, salah
satunya lebih besar disebut hipertonik, dan jika lebih rendah disebut hipotonik. Tekanan
osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terbentuk pada larutan untuk menghentikan proses
osmosis pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel.
Seperti yang telah disebutkan, besarnya tekanan luar (tekanan osmotik) adalah sama
dengan tekanan untuk melakukan osmosis tersebut. Oleh karena itu, juga dapat didefinisikan
sebagai tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan proses osmosis pelarut
ke dalam larutan melalui membran semipermeabel.
Jadi secara umum, pengertian tekanan ini adalah suatu larutan sama dapat berupa
tekanan hidrostatis yang terbentuk dalam larutan atau tekanan luar yang diberikan pada larutan
untuk menghentikan proses osmosis.
33
Nilai Ο€ dari suatu larutan dapat dihitung menggunakan persamaan van’t Hoff, yang identik
dengan hukum gas ideal.
Ο€ V = nRT
Ο€ = (n/V) R T
Ο€ = M R T
dengan Ο€ = tekanan osmotik (atm atau Pa)
V = volume larutan (L atau dmΒ³)
n = mol zat terlarut (mol)
T = suhu
R = 0,082 L atm / mol K = 8,314 mΒ³ Pa / mol K
Tekanan yang timbul dari larutan yang berfungsi menahan agar molekul pelarut tidak dapat
masuk kedalam larutan. Masuknya molekul pelarut kedalam larutan atau masukkanya pelarut dari
larutan yang encer kedalam larutan yang lebih pekat melalui Selaput semi permeabel.
Perhatikan gambar :
Proses Osmosis dalam Kehidupan Sehari-hari:
1. Sel darah merah diletakkan di dalam larutan NaCl 0,9 %, sel darah merah akan tetap. Lar NaCl 0,9%
bersifat isotonik terhadap sel darah merah,
Dimana;
Sel darah merah diletakkan di dalam larutan NaCl 5 %, sel darah merah akan mengerut. Larutan NaCl
5 % bersifat hipertonik terhadap sel darah merah
Menurut Van’t Hoff tekanan osmosis suatu larutan
sama dengan tekanan gas zat terlarut jika zat itu
terdapat dalam keadaan gas pada temperatur dan
volume yang sama dengan temperatur dan volume
larutan tersebut
34
2. Air tanah dapat masuk ke tanaman melalui sel akar lalu naik ke batang tanaman. Fenomena ini
tergolong proses osmosis.Tumbuhan dapat menyerap air dari dalam tanah, kemudian
mendistribusikannya ke seluruh bagian tumbuhan yang letaknya lebih tinggi Air dapat masuk ke dalam
sel tanaman, tetapi zat dalam sel tanaman tidak dapat keluar. Hal ini dikarenakan adanya selaput
semipermiabel.
3. Proses pemisahan hasil metabolisme dari darah oleh ginjal juga merupakan
proses dialisis. Jaringan ginjal sebagai selaput semipermiabel dapat dilewati air dan molekul-molekul
kecil. Orang yang mengalami gagal ginjal dapat dapat menjalani cuci darah, dimana fungsi ginjal diganti
oleh mesin dialisator.
Osmosis Balik
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari
larutan encer/pelarut ke larutan lebih pekat. Jika tekanan yang diberikan lebih besar dari tekanan
osmotiknya, maka akan terjadi aliran
pelarut dari larutan pekat menuju ke larutan encer.Pemberian tekanan berlebih ini dikenal dengan
osmosis balik yang dapat digunakan untuk memisahkan zat beracun dalam limbah industri,
mendapatkan air minum dari air laut.
35
Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia
Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum
Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada
ruang tertutup. Pada saat jantung memompa darah, darah akan mendapatkan dorongan
sehingga mengalir melalui pembuluh darah. Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah
memberikan dorongan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan tekanan darah. Agar
tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi
kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga darah
tidak dapat mengalir menuju sel- sel di seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati
karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi.
Tekanan darah diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama sphygmomanometer,
ada pula yang menyebutnya dengan tensimeter seperti yang terdapat pada Gambar 3.24.
Gambar 3.24. Sphygmomanometer
Sumber: Markuso, 2011
Tekanan darah diukur di dalam pembuluh nadi (arteri) besar yang biasanya dilakukan
di tangan bagian lengan atas. Coba perhatikan Gambar 3.25! Tekanan darah yang normal
berkisar antara 120/80 mmHg. Angka pertama menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi
dan darah terdorong keluar dari bilik jantung melalui pembuluh arteri disebut angka sistol.
Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan
darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi, disebut angka
diastol.
36
Gambar 3.25. Cara mengukur tekanan darah
Sumber: Campbell et al. 2008
Pada proses pengukuran tekanan darah juga berlaku hukum Pascal.
Masih ingatkah Anda pernyataan hukum Pascal?
Dengan demikian, tekanan darah yang berada pada bagian aorta, akan sama dengan
tekanan yang ada pada arteri atau pembuluh nadi yang ada di lengan atas atau di bagian tubuh
yang lainnya.
Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia
Di dalam paru-paru tepatnya di alveolus terjadi pertukaran antara oksigen (O2) dan
karbon dioksida (CO2). Setiap menit paru-paru dapat menyerap sekitar 250 mL O2 dan
mengeluarkan sebanyak 200 mL CO2. Proses pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi secara
difusi, yaitu proses perpindahan zat terlarut dari daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan
parsial tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial rendah.
Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas
tersebut. Pada bagian ini yang dimaksud dengan tekanan parsial adalah tekanan O2 dan CO2
yang terlarut di dalam darah. Tekanan parsial O2 diberi simbol PO2, sedangkan tekanan parsial
CO2 diberi simbol PCO2. Pada sistem peredaran darah, tekanan parsial antara O2 dan CO2
bervariasi pada setiap organ. Darah yang masuk ke paru-paru melalui arteri pulmonalis
β€œMenurut Pascal tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama.”
37
memiliki PO2 yang lebih rendah dan PCO2 yang lebih tinggi daripada udara di dalam alveoli
(alveoli merupakan jamak dari alveolus).
Pada saat darah memasuki kapiler alveoli, CO2 yang terkandung dalam darah berdifusi
menuju alveoli dan O2 yang terkandung dalam udara di alveoli berdifusi ke dalam darah.
Akibatnya PO2 dalam darah menjadi naik (banyak mengandung oksigen) dan PCO2 dalam
darah menjadi turun (sedikit mengandung karbondioksida). Darah tersebut selanjutnya menuju
ke jantung, kemudian dipompa ke seluruh bagian tubuh. Pada saat darah tiba di jaringan tubuh,
O2 dalam darah tersebut mengalami difusi menuju jaringan tubuh. Kandungan CO2 dalam
jaringan tubuh lebih besar dari pada kandungan CO2 dalam darah, sehingga CO2 dalam jaringan
tubuh mengalami difusi ke dalam darah. Setelah melepaskan O2 dan membawa CO2 dari
jaringan tubuh, darah kembali menuju jantung dan dipompa lagi ke paru-paru. Perhatikan
Gambar 3.26!
38
Gambar 3.26. Difusi Gas pada Proses Pernapasan dan Sirkulasi
Sumber: Reece et al. 2012
Tugas Terstruktur/Latihan
Untuk memahami lebih jauh tentang Konsep dan Aplikasi Tekanan, kerjakanlah tugas berikut.
1. Sebuah balok memiliki panjang (p) 12 cm, lebar (l) 8 cm, dan tinggi (t) 3 cm serta berat sebesar
30 N. Jika balok tersebut diletakkan dengan posisi seperti gambar a, b, dan c, tentukan besar
tekanan pada masing-masing posisi tersebut!
Sel epitel alveolus Alveolus:
PO2 = 104 mmHg
PCO2 = 40 mmHg
Darah memasuki
kapiler alveolus: Darah dari kapiler
alveolus:
PCO2 = 45 mmHg
PO = 40 mmHg
PCO2 = 40 mmHg
PO = 100 mmHg
Arteri
pulmonalis
Kapiler alveolus Vena
pulmonalis
Vena sistemik Arteri sistemik
Darah yang
meninggalkan
jaringan:
PO2 = 40 mmHg
PCO2 = 45 mmHg
Jantung
Kapiler
jaringan
Sel jaringan: PO2
< 40 mmHg
PCO2 > 45 mmHg
CO O
Darah yang
memasuki kapiler
jaringan:
PO2 = 100 mmHg
PCO2 = 40 mmHg
Udara yang
diembuskan:
PO2 = 120 mmHg
PCO2 = 27 mmHg
Udara yang dihirup:
PO2 = 160 mmHg
PCO2
= 0,3 mmHg
39
2. Sebuah dongkrak hidrolik dapat mengangkat benda dengan massa 1 ton serta luas penampang
piston pengisap besar 0,2 m2
. Jika luas penampang piston pengisap kecil 0,02 m2
. Serta besar
percepatan gravitasi 9,8 N/m3
. Berapakah gaya minimal yang harus diberikan agar dapat
mengangkat benda tersebut?
3. Jelaskan peristiwa tekanan yang terjadi pada saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh!
4. Lakukanlah sebuah wawancara ke tempat pencucian mobil berkaitan dengan dongkrak hidrolik,
kemudian investigasilah tekanan udara yang diperlukan untuk mengangkat mobil tersebut.
Buatlah sebuah tulisan singkat mengenai hasil laporan Anda!
5. Jelaskan bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun!
Rubrik penilaian
Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan
baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur keberhasilan Anda dalam memahami
materi.
Tugas No. Aspek penilaian Bobot
1. Memprediksi besar tekanan pada masing-masing posisi 20%
2 Memprediksi gaya minimal yang harus diberikan agar dapat
mengangkat benda dengan mengaplikasikan hukum Pascal
15%
3 Mendeskripsikan peristiwa tekanan yang terjadi pada saat jantung
memompa darah ke seluruh tubuh
15%
4
Laporan hasil investigasi aplikasi hukum Pascal pada dongkrak
mobil.
40%
5
Mendeskripsikan mekanisme pengangkutan air dari akar menuju
daun
10%
Total 100%

More Related Content

What's hot

IPA Modul 3 KB 3 Rev
IPA Modul 3 KB 3 RevIPA Modul 3 KB 3 Rev
IPA Modul 3 KB 3 RevPPGHybrid2
Β 
IPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevIPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevPPGHybrid2
Β 
IPA Modul 3 KB 4 Rev
IPA Modul 3 KB 4 RevIPA Modul 3 KB 4 Rev
IPA Modul 3 KB 4 RevPPGHybrid2
Β 
IPA Modul 3 KB 2 Rev
IPA Modul 3 KB 2 RevIPA Modul 3 KB 2 Rev
IPA Modul 3 KB 2 RevPPGHybrid2
Β 
IPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 RevIPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 RevPPGHybrid2
Β 
IPA Modul 6 KB 2 Rev
IPA Modul 6 KB 2 RevIPA Modul 6 KB 2 Rev
IPA Modul 6 KB 2 RevPPGHybrid2
Β 
Xi geografi kd 3.4_ketahanan pangan (1)
Xi geografi kd 3.4_ketahanan pangan (1)Xi geografi kd 3.4_ketahanan pangan (1)
Xi geografi kd 3.4_ketahanan pangan (1)jopiwildani
Β 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaJasmin Jasin
Β 
Kbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimiaKbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimiaJasmin Jasin
Β 
Xi geografi kd 3.5_final
Xi geografi kd 3.5_finalXi geografi kd 3.5_final
Xi geografi kd 3.5_finaljopiwildani
Β 
Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Guss No
Β 
Kompetensi dasar smp
Kompetensi dasar smpKompetensi dasar smp
Kompetensi dasar smpRouf 'Azmi
Β 
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2siruz manto
Β 
Modul pembelajaran sains bm thn 4
Modul pembelajaran sains bm thn 4Modul pembelajaran sains bm thn 4
Modul pembelajaran sains bm thn 4FREE FILE DOWNLOAD
Β 
Buku siswa ipa smt 2
Buku siswa ipa smt 2Buku siswa ipa smt 2
Buku siswa ipa smt 2Ritma Ariesha
Β 
Buku ipa smp kelas 9 K 2013 semester 2
Buku ipa smp kelas 9 K 2013 semester 2Buku ipa smp kelas 9 K 2013 semester 2
Buku ipa smp kelas 9 K 2013 semester 2siruz manto
Β 
Perangkat IPA K13 Kelas 7 sem 1
Perangkat IPA K13 Kelas 7 sem 1 Perangkat IPA K13 Kelas 7 sem 1
Perangkat IPA K13 Kelas 7 sem 1 sajidintuban
Β 
Buku ipa smp kelas 8 kurikulum 2013 semester 1
Buku ipa smp kelas 8 kurikulum 2013 semester 1Buku ipa smp kelas 8 kurikulum 2013 semester 1
Buku ipa smp kelas 8 kurikulum 2013 semester 1siruz manto
Β 
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...Wienda Hapsari
Β 
PERANGKAT MENGAJAR IPA K13 SMP KELAS 9 SEMESTER 1
PERANGKAT MENGAJAR IPA K13 SMP KELAS 9 SEMESTER 1PERANGKAT MENGAJAR IPA K13 SMP KELAS 9 SEMESTER 1
PERANGKAT MENGAJAR IPA K13 SMP KELAS 9 SEMESTER 1sajidintuban
Β 

What's hot (20)

IPA Modul 3 KB 3 Rev
IPA Modul 3 KB 3 RevIPA Modul 3 KB 3 Rev
IPA Modul 3 KB 3 Rev
Β 
IPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 RevIPA Modul 6 KB 1 Rev
IPA Modul 6 KB 1 Rev
Β 
IPA Modul 3 KB 4 Rev
IPA Modul 3 KB 4 RevIPA Modul 3 KB 4 Rev
IPA Modul 3 KB 4 Rev
Β 
IPA Modul 3 KB 2 Rev
IPA Modul 3 KB 2 RevIPA Modul 3 KB 2 Rev
IPA Modul 3 KB 2 Rev
Β 
IPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 RevIPA Modul 6 KB 4 Rev
IPA Modul 6 KB 4 Rev
Β 
IPA Modul 6 KB 2 Rev
IPA Modul 6 KB 2 RevIPA Modul 6 KB 2 Rev
IPA Modul 6 KB 2 Rev
Β 
Xi geografi kd 3.4_ketahanan pangan (1)
Xi geografi kd 3.4_ketahanan pangan (1)Xi geografi kd 3.4_ketahanan pangan (1)
Xi geografi kd 3.4_ketahanan pangan (1)
Β 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisika
Β 
Kbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimiaKbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimia
Β 
Xi geografi kd 3.5_final
Xi geografi kd 3.5_finalXi geografi kd 3.5_final
Xi geografi kd 3.5_final
Β 
Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Β 
Kompetensi dasar smp
Kompetensi dasar smpKompetensi dasar smp
Kompetensi dasar smp
Β 
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
Β 
Modul pembelajaran sains bm thn 4
Modul pembelajaran sains bm thn 4Modul pembelajaran sains bm thn 4
Modul pembelajaran sains bm thn 4
Β 
Buku siswa ipa smt 2
Buku siswa ipa smt 2Buku siswa ipa smt 2
Buku siswa ipa smt 2
Β 
Buku ipa smp kelas 9 K 2013 semester 2
Buku ipa smp kelas 9 K 2013 semester 2Buku ipa smp kelas 9 K 2013 semester 2
Buku ipa smp kelas 9 K 2013 semester 2
Β 
Perangkat IPA K13 Kelas 7 sem 1
Perangkat IPA K13 Kelas 7 sem 1 Perangkat IPA K13 Kelas 7 sem 1
Perangkat IPA K13 Kelas 7 sem 1
Β 
Buku ipa smp kelas 8 kurikulum 2013 semester 1
Buku ipa smp kelas 8 kurikulum 2013 semester 1Buku ipa smp kelas 8 kurikulum 2013 semester 1
Buku ipa smp kelas 8 kurikulum 2013 semester 1
Β 
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Buku pegangan siswa ips smp kelas 9 kurikulum 2013 wiendasblog4everyone.blogs...
Β 
PERANGKAT MENGAJAR IPA K13 SMP KELAS 9 SEMESTER 1
PERANGKAT MENGAJAR IPA K13 SMP KELAS 9 SEMESTER 1PERANGKAT MENGAJAR IPA K13 SMP KELAS 9 SEMESTER 1
PERANGKAT MENGAJAR IPA K13 SMP KELAS 9 SEMESTER 1
Β 

Similar to IPA Modul 4 KB 3 Rev

IPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 RevIPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 RevPPGhybrid3
Β 
IPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 RevIPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 RevPPGhybrid3
Β 
Model ipa-terpadu-smp
Model ipa-terpadu-smpModel ipa-terpadu-smp
Model ipa-terpadu-smpnasrul awaludin
Β 
Ipa modul 3 kb 4 (2)
Ipa modul 3 kb 4 (2)Ipa modul 3 kb 4 (2)
Ipa modul 3 kb 4 (2)BimbinganUNY
Β 
IPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 RevIPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 RevPPGhybrid3
Β 
Model ipa terpadu smp rev
Model  ipa terpadu smp revModel  ipa terpadu smp rev
Model ipa terpadu smp revAsep Hidayat
Β 
IPA Modul 2 KB 1 Rev
IPA Modul 2 KB 1 RevIPA Modul 2 KB 1 Rev
IPA Modul 2 KB 1 RevPPGhybrid3
Β 
Modul gabungan plpg sd 2013 uns
Modul gabungan plpg sd 2013  uns Modul gabungan plpg sd 2013  uns
Modul gabungan plpg sd 2013 uns Barika Akalili
Β 
IPA Modul 2 KB 2 Rev
IPA Modul 2 KB 2 RevIPA Modul 2 KB 2 Rev
IPA Modul 2 KB 2 RevPPGhybrid3
Β 
makalah
makalahmakalah
makalahFKIP UHO
Β 
Buku Guru IPA Kelas 7 SMP
Buku Guru IPA Kelas 7 SMPBuku Guru IPA Kelas 7 SMP
Buku Guru IPA Kelas 7 SMPMuhammad Idris
Β 
IPA Modul 1 KB 3 Rev
IPA Modul 1 KB 3 RevIPA Modul 1 KB 3 Rev
IPA Modul 1 KB 3 RevPPGhybrid3
Β 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematiktsamarul_hizbi
Β 
Fisika teknologi (2)
Fisika teknologi (2)Fisika teknologi (2)
Fisika teknologi (2)Prayitno Narshed
Β 
Standar isi ipa smp
Standar isi ipa smpStandar isi ipa smp
Standar isi ipa smpslametwdt
Β 
7 ipa buku_guru
7 ipa buku_guru7 ipa buku_guru
7 ipa buku_guruendra2007
Β 
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docxafrianarohmi1
Β 
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase D
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase DAlur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase D
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase DModul Guruku
Β 
MAPEL PROJECT IPAS (PENDAHULUAN).pptx
MAPEL PROJECT IPAS (PENDAHULUAN).pptxMAPEL PROJECT IPAS (PENDAHULUAN).pptx
MAPEL PROJECT IPAS (PENDAHULUAN).pptxlastri9
Β 

Similar to IPA Modul 4 KB 3 Rev (20)

IPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 RevIPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 Rev
Β 
IPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 RevIPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 Rev
Β 
Model ipa-terpadu-smp
Model ipa-terpadu-smpModel ipa-terpadu-smp
Model ipa-terpadu-smp
Β 
Ipa modul 3 kb 4 (2)
Ipa modul 3 kb 4 (2)Ipa modul 3 kb 4 (2)
Ipa modul 3 kb 4 (2)
Β 
IPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 RevIPA Modul 1 KB 1 Rev
IPA Modul 1 KB 1 Rev
Β 
Model ipa terpadu smp rev
Model  ipa terpadu smp revModel  ipa terpadu smp rev
Model ipa terpadu smp rev
Β 
IPA Modul 2 KB 1 Rev
IPA Modul 2 KB 1 RevIPA Modul 2 KB 1 Rev
IPA Modul 2 KB 1 Rev
Β 
Modul gabungan plpg sd 2013 uns
Modul gabungan plpg sd 2013  uns Modul gabungan plpg sd 2013  uns
Modul gabungan plpg sd 2013 uns
Β 
IPA Modul 2 KB 2 Rev
IPA Modul 2 KB 2 RevIPA Modul 2 KB 2 Rev
IPA Modul 2 KB 2 Rev
Β 
makalah
makalahmakalah
makalah
Β 
05 ipa
05 ipa05 ipa
05 ipa
Β 
Buku Guru IPA Kelas 7 SMP
Buku Guru IPA Kelas 7 SMPBuku Guru IPA Kelas 7 SMP
Buku Guru IPA Kelas 7 SMP
Β 
IPA Modul 1 KB 3 Rev
IPA Modul 1 KB 3 RevIPA Modul 1 KB 3 Rev
IPA Modul 1 KB 3 Rev
Β 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Β 
Fisika teknologi (2)
Fisika teknologi (2)Fisika teknologi (2)
Fisika teknologi (2)
Β 
Standar isi ipa smp
Standar isi ipa smpStandar isi ipa smp
Standar isi ipa smp
Β 
7 ipa buku_guru
7 ipa buku_guru7 ipa buku_guru
7 ipa buku_guru
Β 
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
Β 
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase D
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase DAlur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase D
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase D
Β 
MAPEL PROJECT IPAS (PENDAHULUAN).pptx
MAPEL PROJECT IPAS (PENDAHULUAN).pptxMAPEL PROJECT IPAS (PENDAHULUAN).pptx
MAPEL PROJECT IPAS (PENDAHULUAN).pptx
Β 

More from PPGHybrid2

PPT M6 KB4
PPT M6 KB4PPT M6 KB4
PPT M6 KB4PPGHybrid2
Β 
PPT M6 KB3
PPT M6 KB3PPT M6 KB3
PPT M6 KB3PPGHybrid2
Β 
PPT M6 KB2
PPT M6 KB2PPT M6 KB2
PPT M6 KB2PPGHybrid2
Β 
PPT M6 KB1
PPT M6 KB1PPT M6 KB1
PPT M6 KB1PPGHybrid2
Β 
IPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevIPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevPPGHybrid2
Β 
PPT M5 KB4
PPT M5 KB4PPT M5 KB4
PPT M5 KB4PPGHybrid2
Β 
PPT M5 KB3
PPT M5 KB3PPT M5 KB3
PPT M5 KB3PPGHybrid2
Β 
PPT M5 KB2
PPT M5 KB2PPT M5 KB2
PPT M5 KB2PPGHybrid2
Β 
PPT M5 KB1
PPT M5 KB1PPT M5 KB1
PPT M5 KB1PPGHybrid2
Β 
PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPGHybrid2
Β 
PPT M4 KB3
PPT M4 KB3PPT M4 KB3
PPT M4 KB3PPGHybrid2
Β 
PPT M4 KB2
PPT M4 KB2PPT M4 KB2
PPT M4 KB2PPGHybrid2
Β 
PPT M4 KB1
PPT M4 KB1PPT M4 KB1
PPT M4 KB1PPGHybrid2
Β 
M2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi Bisnis
M2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi BisnisM2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi Bisnis
M2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi BisnisPPGHybrid2
Β 
Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
Kaidah Pencacahan, Permutasi dan KombinasiKaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
Kaidah Pencacahan, Permutasi dan KombinasiPPGHybrid2
Β 
PPT M3 KB4
PPT M3 KB4PPT M3 KB4
PPT M3 KB4PPGHybrid2
Β 
PPT M3 KB3
PPT M3 KB3PPT M3 KB3
PPT M3 KB3PPGHybrid2
Β 
PPT M3 KB2
PPT M3 KB2PPT M3 KB2
PPT M3 KB2PPGHybrid2
Β 
PPT M3 KB1
PPT M3 KB1PPT M3 KB1
PPT M3 KB1PPGHybrid2
Β 

More from PPGHybrid2 (19)

PPT M6 KB4
PPT M6 KB4PPT M6 KB4
PPT M6 KB4
Β 
PPT M6 KB3
PPT M6 KB3PPT M6 KB3
PPT M6 KB3
Β 
PPT M6 KB2
PPT M6 KB2PPT M6 KB2
PPT M6 KB2
Β 
PPT M6 KB1
PPT M6 KB1PPT M6 KB1
PPT M6 KB1
Β 
IPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 RevIPA Modul 6 KB 3 Rev
IPA Modul 6 KB 3 Rev
Β 
PPT M5 KB4
PPT M5 KB4PPT M5 KB4
PPT M5 KB4
Β 
PPT M5 KB3
PPT M5 KB3PPT M5 KB3
PPT M5 KB3
Β 
PPT M5 KB2
PPT M5 KB2PPT M5 KB2
PPT M5 KB2
Β 
PPT M5 KB1
PPT M5 KB1PPT M5 KB1
PPT M5 KB1
Β 
PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPT M4 KB4
PPT M4 KB4
Β 
PPT M4 KB3
PPT M4 KB3PPT M4 KB3
PPT M4 KB3
Β 
PPT M4 KB2
PPT M4 KB2PPT M4 KB2
PPT M4 KB2
Β 
PPT M4 KB1
PPT M4 KB1PPT M4 KB1
PPT M4 KB1
Β 
M2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi Bisnis
M2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi BisnisM2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi Bisnis
M2 KB1 - Bisnis Pemasaran - Komunikasi Bisnis
Β 
Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
Kaidah Pencacahan, Permutasi dan KombinasiKaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
Β 
PPT M3 KB4
PPT M3 KB4PPT M3 KB4
PPT M3 KB4
Β 
PPT M3 KB3
PPT M3 KB3PPT M3 KB3
PPT M3 KB3
Β 
PPT M3 KB2
PPT M3 KB2PPT M3 KB2
PPT M3 KB2
Β 
PPT M3 KB1
PPT M3 KB1PPT M3 KB1
PPT M3 KB1
Β 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
Β 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Β 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Β 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Β 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 

IPA Modul 4 KB 3 Rev

  • 1. DAR2/Profesional/097/4/2019 PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM MODUL 4. KINEMATIKA DAN DINAMIKA GERAK, SERTA SUHU DAN KALOR Kegiatan Belajar 3: Konsep dan Aplikasi Tekanan Penulis: Dr. Eka Cahya Prima, S.Pd., M.T. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019
  • 2. i DAFTAR ISI A. Pendahuluan.......................................................................................................ii 1. Deskripsi Singkat............................................................................................... ii 2. Relevansi...........................................................................................................iii 3. Petunjuk Belajar................................................................................................iii B. Inti....................................................................................................................... 1 1. Capaian Pembelajaran....................................................................................... 1 2. Sub Capaian Pembelajaran................................................................................ 1 3. Uraian Materi.................................................................................................... 1 Konsep Tekanan................................................................................................ 1 Aktivitas 3.1. Bagaimana Cara Menyelidiki tekanan pada benda padat... 3 Tekanan Zat Padat............................................................................................. 4 Tekanan Zat Cair ................................................................................................... 5 Tekanan Hidrostatis .................................................................................. 5 Aktivitas 3.2. Bagaimana Cara Menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman tertentu.................................................................................... 6 Hukum Archimedes ............................................................................................. 11 Aktivitas 3.3. Bagaimana Cara Menganalisis Hukum Archimedes........ 11 Hukum Pascal ...................................................................................................... 17 Aktivitas 3.4 Bagaimana Cara Menganalisis Prinsip Kerja Pompa Hidrolik................................................................................................... 17 Tekanan Gas ........................................................................................................ 20 Aktivitas 3.5 Bagaimana Cara Membuktikan Tekanan pada Udara....... 21 Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup........................................... 24 Pengangkutan Air dan Nutrisi padaTumbuhan ...................................... 24 Aktivitas 3.6 Bagaimana Cara Menyelidiki Transportasi pada Tumbuhan............................................................................................... 25 Pengangkutan Air pada Tumbuhan......................................................... 26 Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan................................................... 30 Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia....................................... 31 Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia ................................................... 36 Tugas Terstruktur/Latihan ...................................................................... 38
  • 3. ii Kegiatan Belajar 3 : Konsep dan Aplikasi Tekanan A. Pendahuluan 1. Deskripsi Singkat Modul Hybrid Learning energi dan sumber energi ini merupakan Modul modul PPG dalam jabatan yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka membekali guru dengan kompetensi professional yang berorientasi pada implementasi Kurikulum 2013. Modul ini dirancang untuk memperkuat kompetensi guru dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya dirancang melalui pembelajaran hybrid dengan didukung berbagai jenis media terkait yang menunjang sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Sebagai transisi menuju ke pendidikan menengah, pemisahan mata pelajaran masih belum dilakukan sepenuhnya bagi peserta didik SMP/ MTs. Materi-materi dari bidang-bidang ilmu Fisika, Kimia, Biologi, serta Ilmu Bumi dan Antariksa masih perlu disajikan sebagai suatu kesatuan dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang utuh bagi peserta didik SMP/MTs tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam semesta beserta segenap isinya. Oleh karenanya, pengetahuan dan kemampuan guru menguasai materi esensial IPA yang terkoneksi dan terintegrasi secara utuh diperlukan adanya. Modul ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta didorong untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran aktif peserta sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap mereka dengan ketersediaan kegiatan pada Modul ini. Peserta dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
  • 4. iii 2. Relevansi Modul Modul IPA ini disusun dengan pemikiran di atas. Bidang ilmu Fisika, Kimia, dan Biologi dipakai sebagai landasan (platform) pembahasan bidang Konsep dan Aplikasi Tekanan yang akan disajikan. Makhluk hidup digunakan sebagai objek untuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam seperti objek alam dan interaksinya, energi dan keseimbangannya, dan lain- lain. Melalui pembahasan menggunakan bermacam bidang ilmu dalam rumpun ilmu pengetahuan alam, pemahaman utuh tentang alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang dijumpai di sekitarnya dapat dikuasai oleh guru IPA SMP/MTs untuk diajarkan kepada para siswanya. Sebagai salah satu rumpun ilmu yang berperan penting dalam mempersiapkan dan membekali siswa sebagai insan yang akan hidup di era abad 21, maka penyusunan modul ini juga berkaitan erat dengan pengembangan kemampuan- kemampuan abad 21. Selain itu pula, proses mengukur kemajuan pendidikan suatu negara serta pemahaman peserta didik suatu negara terhadap IPA dibandingkan secara rutin sebagaimana dilakukan melalui TIMSS (The Trends in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for International Student Assessment). Melalui penilaian internasional seperti ini kita dapat mengetahui kualitas pembelajaran IPA dibandingkan dengan negara lain. Materi IPA pada Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan tuntutan penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA. 3. Petunjuk Belajar Sebelum Anda menggunakan modul ini, Anda perlu membaca bagian petunjuk ini. Mengapa diperlukan? Ibarat Anda sedang berlibur di tempat wisata, Anda tentunya ingin memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut bukan? Tentunya, agar tujuan tersebut tercapai Anda akan membaca peta di mana fasilitas itu berada. Begitu juga dengan modul ini. Jika Anda ingin memperoleh manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan yang bijak jika Anda benar-benar memerhatikan dan memahami bagian petunjuk penggunaan modul ini. Selamat mempelajari!
  • 5. iv Fitur mari kita cari tahu ini berisi tugas atau permasalahan yang perlu untuk dicari jawabannya atau untuk mencari pengetahuan tambahan terkait materi yang dipelajari. Fitur mari kita diskusikan ini berisi suatu masalah yang berkaitan dengan konsep yang perlu untuk dipecahkan melalui kelompok. Fitur ini dapat melatih Anda dalam mengungkapkan pendapat atau berkomunikasi dan memecahkan masalah. Fitur rangkuman ini berisi ringkasan materi dari bab yang telah dipelajari. Anda dapat mereview keseluruhan materi yang telah dipelajari melalui fitur ini. Fitur tes formatif ini berisi soal-soal untuk mengevaluasi pemahaman dan penerapan konsep dalam satu bab yang telah dipelajari.
  • 6. 1 B. Inti 1. Capaian Pembelajaran Mampu menguasai teori dan aplikasi materi pelajaran IPA yang mencakup: (1) inkuiri IPA, keterpaduan konsep dan proses dalam IPA, (2) materi dan interaksinya, (3) gerak, gaya, dan tekanan, (4) energi, usaha, dan pesawat sederhana, (5) gelombang dan optik serta aplikasinya dalam teknologi, (6) kelistrikan dan kemagnetan, (7) ciri, klasifikasi, sistem, struktur, fungsi mahluk hidup, zat aditif dan adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan, (8) interaksi antar mahluk hidup dan lingkungan, (9) reproduksi, hereditas, evolusi (10) mikroorganisme dan bioteknologi, (11) tata surya, struktur bumi, perubahan iklim, dan mitigasi bencana, termasuk advanced materials dalam IPA secara bermakna yang dapat menjelaskan aspek β€œapa” (konten), β€œmengapa” (filosofi), dan β€œbagaimana” (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari 2. Sub Capaian Pembelajaran Mampu menganalisis gerak benda dan mahluk hidup, keterkaitan gaya dengan gerak, serta tekanan hidrostatik dan osmotik. 3. Uraian Materi Konsep Tekanan Pernahkah Anda ke tempat cucian mobil? Jika Anda pergi ke tempat cucian mobil, Anda akan menemukan pompa hidrolik mampu mengangkat mobil yang sangat berat. Tahukah Anda bagaimana prinsip kerja alat tersebut sehingga mampu mengangkat mobil yang sangat berat tersebut? Tahukah Anda bahwa pompa hidrolik tersebut memanfaatkan prinsip tekanan zat cair atau tekanan gas untuk mengangkat mobil? Agar mengetahuinya lebih dalam, ayo kita pelajari bab ini dengan penuh semangat!
  • 7. 2 Gambar 3.1. Pengangkat hidrolik mobil Sumber: Tribunnews.com Pada saat musim hujan Anda sering menjumpai jalanan yang berlumpur akibat terguyur hujan sehingga kita lebih sulit untuk melintasi jalanan tersebut. Jika Anda hendak melewati jalanan yang berlumpur. Sepatu manakah yang akan Anda gunakan, sepatu boot atau sepatu hak tinggi? Gambar 3.2. (a) Jalanan berlumpur, (b) Sepatu boot, (c) Sepatu hak tinggi Sumber: Tribunnews.com Agar Anda dapat melewati jalanan berlumpur dengan mudah, sebaiknya Anda menggunakan sepatu boot. Dengan menggunakan sepatu boot Anda akan mudah melewati jalanan yang berlumpur dan tidak mudah terjebak masuk ke dalam lumpur. Mengapa hal ini dapat terjadi? Coba amati gambar sepatu boot dan sepatu hak tinggi yang terdapat pada Gambar 3.2 (b) dan (c)! Apabila kita cermati, sepatu boot memiliki permukaan pijakan lebih luas dibandingkan dengan sepatu hak tinggi. Sepatu yang memiliki permukaan pijakan lebih luas tidak mudah terjebak masuk ke dalam lumpur. Fenomena tersebut juga dapat Anda amati pada angsa atau entok atau bebek dan ayam. Coba Anda perhatikan tempat hidup angsa dan ayam! Angsa dapat dengan mudah mencari makan di tempat yang berlumpur, misalnya di sawah, sedangkan ayam kesulitan untuk mencari makan di tempat tersebut. Mengapa angsa dapat memiliki kemampuan seperti itu? Coba Anda perhatikan struktur dari kaki angsa dan ayam. Angsa memiliki selaput pada kakinya, sedangkan ayam tidak memiliki. Agar Anda mengetahuinya, perhatikan Gambar 3.3! Permukaan pijakan yang luas menyebabkan tekanan yang dihasilkan oleh kaki terhadap lumpur semakin kecil, sehingga angsa tidak mudah terperosok masuk ke dalam lumpur. (a) (b) (c)
  • 8. 3 Gambar 3.3. (a) Kaki angsa, (b) Kaki ayam Sumber: pixabay.com Tahukah Anda apa itu tekanan? Tekanan sangat berhubungan dengan gaya dan luas permukaan benda. Agar Anda dapat dengan mudah memahami lebih dalam tentang tekanan, ayo kita lakukan aktivitas berikut! Mari Kita Lakukan Aktivitas 3.1. Bagaimana Cara Menyelidiki tekanan pada benda padat Apa yang Anda perlukan? 1. 2 buah plastisin ukuran besar/ tanah liat/ tepung terigu 2. 2 keping uang logam (Rp.500) Apa yang harus Anda lakukan? 1. Letakkan uang logam pertama pada plastisin dengan posisi horizontal dan uang logam kedua dengan posisi vertikal seperti Gambar 3.4! Gambar 3.4. Posisi uang logam pada plastisin, (a) vertikal, (b) horizontal Sumber: Dok. Kemdikbud 2. Berilah dorongan pada kedua uang logam tersebut dengan besar dorongan atau kekuatan yang sama! Anda dapat menggunakan suatu benda sebagai beban, sehingga gaya yang diberikan dapat sama besar. 3. Ambil kedua uang logam tersebut dari plastisin, kemudian amati kedalaman bekas uang (a) (b)
  • 9. 4 logam itu! 4. Siapkan kembali plastisin dan uang logam! 5. Letakkan uang logam pada masing-masing plastisin dengan posisi vertikal! 6. Berilah dorongan pada uang logam pertama dengan dorongan yang kuat (gaya besar) dan pada uang logam kedua dengan dorongan lemah (gaya kecil)! 7. Ambil kedua uang logam tersebut dari plastisin, kemudian amati kedalaman bekas uang logam itu! Apa yang perlu Anda diskusikan? 1. Posisi uang logam yang manakah yang memiliki luas permukaan pijakan (tempat gaya bekerja) yang lebih kecil? 2. Ketika Anda mendorong kedua uang logam dengan posisi horizontal dan posisi vertikal dengan besar dorongan (gaya) yang sama, uang logam dengan posisi manakah yang memiliki bekas lebih dalam? Mengapa demikian? 3. Ketika Anda mendorong kedua uang logam yang posisinya vertikal, tetapi dengan besar dorongan (gaya) yang berbeda, uang logam yang manakah yang memiliki bekas lebih dalam? Mengapa demikian? 4. Bekas pada plastisin yang dalam berarti plastisin tersebut mendapatkan tekanan yang lebih besar. Dari kedua perlakuan tersebut, manakah yang mampu menghasilkan tekanan yang lebih besar? Apa yang dapat Anda simpulkan? Berdasarkan Aktivitas 3.1, dapatkah Anda menyebutkan faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi besarnya tekanan? Bagaimanakah hubungan antara tekanan dan luas permukaan dengan gaya? Anda telah melakukan Aktivitas 3.1 tentang tekanan pada zat padat dan juga mempelajari bagaimana hubungan antara tekanan dengan luas permukaan dan gaya. Agar Anda lebih memahami konsep tersebut, ayo pelajari dan cermati bahasan berikut dengan bersemangat! Tekanan Zat Padat Masih ingatkah Anda dengan hasil percobaan pada Aktivitas 3.1? Ketika Anda mendorong uang logam di atas plastisin, berarti Anda telah memberikan gaya pada uang
  • 10. 5 logam. Besarnya tekanan yang dihasilkan uang logam pada plastisin tergantung pada besarnya dorongan (gaya) yang Anda berikan dan luas permukaan pijakan atau luas bidang tekannya. Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada luas suatu permukaan. Sehingga, apabila gaya yang diberikan pada suatu benda (F) semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar. Sebaliknya, semakin luas permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan semakin kecil. Secara matematis, besaran tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut. 𝑝 (𝑁/π‘š2 ) = 𝐹 (𝑁) 𝐴 (π‘š2) dengan: p = Tekanan (N/m2 yang disebut juga satuan pascal (Pa)) F = Gaya (newton) A = Luas bidang (m2 ) Setelah mengetahui bahwa besar tekanan dipengaruhi oleh besarnya gaya dan luas bidang, sekarang Anda tentunya dapat menjelaskan alasan ketika Anda berjalan di tanah berlumpur dengan menggunakan sepatu boot, Anda akan lebih mudah berjalan dan tidak mudah terjebak masuk ke dalam lumpur dibandingkan dengan menggunakan sepatu dengan pijakan yang sempit. Anda juga dapat memahami alasan angsa lebih mudah mencari makanan di tempat yang berlumpur daripada ayam. Tekanan Zat Cair Tekanan Hidrostatis Indonesia merupakan negara yang memiliki lautan yang sangat luas. Tuhan telah menganugerahkan pesona bawah laut Indonesia yang sangat indah sehingga kita patut mensyukuri dan menjaganya. Pernahkah Anda menyelam ke dalam laut untuk melihat biota bawah laut? Perhatikan Gambar 3.5!
  • 11. 6 Gambar 3.5. Menyelam melihat pesona bawah laut Sumber: kompas.com Ketika Anda menyelam, bagaimanakah kondisi telinga yang Anda rasakan? Apakah telingamu terasa tertekanan? Semakin dalam Anda menyelam, Anda akan merasakan tekanan yang lebih besar. Mengapa hal ini dapat terjadi? Agar mengetahuinya, ayo lakukan Aktivitas 3.2 berikut! Mari Kita Lakukan Aktivitas 3.2. Bagaimana Cara Menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman tertentu Apa yang Anda perlukan? 1. 2 buah gelas kimia 2. Pipa U atau selang berbentuk U 3. Corong 4. Air berwarna 5. Minyak kelapa atau minyak goreng 6. Balon untuk menutup corong Apa yang harus Anda lakukan? 1. Susunlah alat percobaan seperti pada Gambar 3.6!
  • 12. 7 1. Isilah gelas kimia dengan air! 2. Masukkan corong ke dalam gelas kimia, kemudian ubahlah kedalaman corong yang terdapat pada gelas kimia sesuai dengan data kedalaman (h) yang terdapat di dalam Tabel 3.1! 3. Amatilah selisih permukaan air (Ξ”h) yang terdapat pada pipa 4. U. Jangan lupa lakukan percobaan ini dengan teliti dan cermat! 5. Ulangi kembali percobaan di atas dengan mengganti air dalam gelas kimia dengan minyak kelapa atau minyak goreng! 6. Tuliskan hasil pengamatan pada Tabel 3! Tabel 3.1 Data hasil percobaan tekanan zat cair No Kedalaman (h) (cm) Selisih Ketinggian (βˆ†h) (cm) Air Minyak Kelapa 1 5 2 10 3 15 4 5 Apa yang perlu Anda diskusikan? 1. Menurut anda, manakah yang lebih besar antara massa jenis air atau massa jenis minyak Karton Selang Pipa U Corong Lubang pada corong dilapisi balon Air Air Gambar 3.6. Rangkaian alat percobaan tekanan zat cair
  • 13. 8 goreng? 2. Bagaimana selisih ketinggian air pada pipa U jika corong dimasukkan semakin dalam pada gelas kimia? 3. Coba bandingkan selisih ketinggian air pada pipa U pada setiap kedalaman corong ketika dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan ketika berisi minyak goreng! Manakah yang memiliki selisih ketinggian lebih besar? 4. Penyebab selisih ketinggian adalah adanya tekanan dari cairan (air dan minyak) yang diteruskan melalui corong dan selang. Faktor apa sajakah yang memengaruhi besarnya tekanan dari percobaan ini? Apa yang dapat Anda simpulkan? Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda simpulkan? Setelah melakukan Aktivitas 3.2 Anda telah mengetahui bahwa kedalaman zat cair dan massa jenis zat cair memengaruhi tekanan yang dihasilkan oleh zat cair atau disebut dengan tekanan hidrostatis. Semakin dalam zat cair, semakin besar tekanan yang dihasilkan. Semakin besar massa jenis zat cair, semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Pada bagian sebelumnya Anda sudah memahami bahwa tekanan merupakan besarnya gaya per satuan luas permukaan tempat gaya itu bekerja, secara matematis dirumuskan sebagai: 𝑝 (𝑁/π‘š2 ) = 𝐹 (𝑁) 𝐴 (π‘š2) Pada zat cair, gaya (F) disebabkan oleh berat zat cair (w) yang berada di atas benda, sehingga: 𝑝 (𝑁/π‘š2 ) = 𝑀 (𝑁) 𝐴 (π‘š2) karena berat 𝑀 = π‘š Γ— 𝑔, massa π‘š = 𝜌 Γ— 𝑉, dan volume 𝑉 = β„Ž Γ— 𝐴 maka dapat ditulis bahwa 𝑝 = 𝜌 Γ— 𝑔 Γ— β„Ž Γ— 𝐴 𝐴 = 𝜌 Γ— 𝑔 Γ— β„Ž dengan: 𝑝 = π‘‡π‘’π‘˜π‘Žπ‘›π‘Žπ‘› (𝑁/π‘š2 ) π‘š = π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘π‘’π‘›π‘‘π‘Ž (π‘˜π‘”) 𝜌 = π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 π‘§π‘Žπ‘‘ π‘π‘Žπ‘–π‘Ÿ ( π‘˜π‘” π‘š3 ) 𝑔 = π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘£π‘–π‘‘π‘Žπ‘ π‘– ( π‘š 𝑠2 ) β„Ž = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 π‘§π‘Žπ‘‘ π‘π‘Žπ‘–π‘Ÿ (π‘š)
  • 14. 9 𝑉 = π‘‰π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’ (π‘š3 ) Tekanan hidrostatis ini penting untuk diperhatikan dalam merancang berbagai struktur bangunan dalam penampungan air, misalnya pembangunan bendungan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Lihat Gambar 3.7! Gambar 3.7. Struktur Bendungan Air Sumber: wikimedia.org Selain PLTA, para arsitek kapal selam juga memperhitungkan tekanan hidrostatis air laut, sehingga kapal selam mampu menyelam ke dasar laut dengan kedalaman ratusan meter tanpa mengalami kebocoran atau kerusakan akibat tekanan hidrostatis. Lihat Gambar 3.8! Gambar 3.8. Kapal Selam Sumber: inhabitat.com Apakah Anda mengetahui bahwa manusia hanya mampu menyelam hingga kedalaman kurang lebih 20 m? Hal ini dikarenakan paru-paru manusia tidak dapat menahan tekanan yang besar (>240.000 Pa). Lihat Gambar 3.9!
  • 15. 10 Gambar 3.9. Skema tekanan pada paru-paru manusia Sumber: Pusat sumber belajar IPA online Satuan Tekanan Udara Tekanan udara merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Diukur dengan menggunakan barometer. Satuan tekanan udara adalah milibar (mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut sebagai isobar. Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas tertentu, misalnya 1 cm2 . Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm),millimeter kolom air raksa (mmHg) atau milibar (mbar). Tekanan udara patokan (sering juga disebut) tekanan udara normal) adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan suhu 00C . besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini setara dengan tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan tekanan selain dengan atm atau mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m2 . Untuk suatu fluida diam gaya yang bekerja padanya harus selalu tegak lurus dengan permukaan fluida. Fluida diam tidak mampu menahan gaya tangensial yang menyebabkan fluida tersebut. mengalir. Jadi gaya yeng bekerja pada fluida diam adalah gaya normal. Gaya yang bekerja per satuan luas permukaan fluida disebut tekanan (p). p = F/A satuan dari tekanan adalah Pascal (N/m2 ), satuan lain : 1 bar = 105 Pa 1 atm = 101.325 Pa = 14,7 lb/in2 = 760 mm Hg Faktor-faktor yang Mempengaruhi Variasi Tekanan Udara Lintang bumi : semakin tinggi kerapatan udara, semakin besar udara yang ditimbulkan. Perbedaan dalam menerima energy matahari pada berbagai permukaan bumi pada lintang tempat yang berbeda membawa konsentrasi terhadap perbedaan kerapatan udara ,
  • 16. 11 Sebaran lautan dan daratan : pengaruh sebaran daratan dan lautan ini sangat jelas pada lintang pertengahan, pada musim dingin benua relatif lebih dingin dan mempunyai tendensi membentuk pusat-pusat tekanan tinggi, Ketinggian tempat : pergeseran garis edar matahari akan menyebabkan fluktasi suhu musiman terutama untuk daerah garis lintang pertengahan. Suhu akan berpengaruh terhadap pemuaian dan penyusutan volume udara. Jika suhu udara memuai maka udara menjadi lebih renggang dan tekanan udara menurun, demikian sebaliknya Hukum Archimedes Pernahkah Anda melihat kapal selam? Pada bagian sebelumnya Anda telah mengetahui bahwa dalam merancang kapal selam harus memerhatikan tekanan hidrostatis air laut. Hal ini menjadi pertimbangan dalam merancang struktur dan pemilihan bahan untuk membuat kapal selam. Salah satu bahan yang tahan terhadap tekanan hidrostatis air laut yang sangat besar adalah baja. Tahukah Anda bahwa baja merupakan logam yang utamanya terbuat dari campuran besi dan karbon? Dengan demikian baja memiliki massa jenis yang lebih besar daripada massa jenis air laut. Coba Anda pikirkan mengapa kapal selam maupun kapal laut lainnya yang terbuat dari baja tidak tenggelam, padahal massa jenis baja jauh lebih besar daripada massa jenis air laut? Sebelum mempelajarinya lebih jauh, ayo lakukan aktivitas berikut terlebih dahulu! Mari Kita Lakukan Aktivitas 3.3. Bagaimana Cara Menganalisis Hukum Archimedes Apa yang Anda perlukan? 1. Gelas kimia 2. Gelas ukur 3. Neraca pegas 4. Benda dari logam atau batu (sebagai beban) 5. Air Apa yang harus Anda lakukan? 1. Isilah gelas kimia dengan air hingga ΒΎ bagian! 2. Kaitkan beban dengan neraca pegas, catatlah berat beban ketika di udara (wbu) dengan
  • 17. 12 membaca skala yang ditunjukkan pada neraca pegas! Neraca pegas Beban Gelas kimia Gambar 3.10. Rangkaian alat percobaan hukum Archimedes 3. Masukkan rangkaian beban dan neraca pegas ke dalam air, kemudian catatlah berat beban ketika berada di dalam air (wba)! 4. Hitunglah besar gaya apung (Fa) pada beban tersebut. 5. Timbanglah berat air yang tumpah (wap)! 6. Catatlah hasil percobaan pada Tabel 3.2. Lakukan kegiatan ini dengan cermat dan teliti agar Anda mendapatkan data yang benar. 7. Ulangilah langkah kegiatan 1–4 sebanyak 3 kali dengan menggunakan beban yang sama tetapi volumenya berbeda. Tabel 3.2 Data hasil percobaan hukum Archimedes No Berat Beban di Udara (wbu) Berat Beban di Air (wba) Gaya Apung (Fa= wbu- wba) Berat air yang Pindah (wap ) 1 2 3 4 Apa yang dapat Anda simpulkan? Berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda simpulkan?
  • 18. 13 Gambar 3.11. Gaya yang Bekerja pada Batu yang Tenggelam Sumber: Dok. Kemdikbud Setelah Anda melakukan percobaan hukum Archimedes, Anda dapat mengetahui bahwa ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, beratnya seolah-olah berkurang. Peristiwa ini bukan berarti ada massa benda yang hilang. Berat benda berkurang saat dimasukkan ke dalam air, disebabkan oleh adanya gaya apung (Fa) yang mendorong benda ke atas atau berlawanan dengan arah berat benda. Perhatikan Gambar 3.11! Secara matematis, dapat dituliskan: πΉπ‘Ž = 𝑀 𝑏𝑒 βˆ’ 𝑀 π‘π‘Ž sehingga, 𝑀 π‘π‘Ž = 𝑀 𝑏𝑒 βˆ’ πΉπ‘Ž dengan: πΉπ‘Ž = Gaya apung (N) 𝑀 π‘π‘Ž = Berat benda di air (N) 𝑀 𝑏𝑒 = Berat benda di udara (N) Fenomena ini dipelajari oleh Archimedes yang hasilnya kemudian dinyatakan sebagai hukum Archimedes sebagai berikut: Resultan gaya (F) Gaya apung (Fa) Gaya berat (wba) β€œJika benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat gaya ke atas yang sama besar dengan berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut”.
  • 19. 14 Archimedes (287 SM - 212 SM) adalah seorang berkebangsaan Yunani yang terkenal sebagai ahli matematika, astronomi, filsafat, fisika, dan insinyur. Pada suatu hari ia diminta Raja Hieron II untuk membuktikan bahwa mahkotanya benar-benar berasal dari emas murni. Archimedes merasa kesulitan menentukan massa jenis mahkota tersebut karena tidak bisa menghitung volume mahkota. Hingga pada akhirnya saat Archimedes menceburkan dirinya ke bak mandi, ia mengamati adanya air yang tumpah dari bak tersebut. Seketika itu Archimedes berteriak β€œeureka, eureka!”. Archimedes menyadari bahwa volume air yang tumpah tersebut sama besarnya dengan volume tubuh yang mendesak air keluar dari bak. Melalui temuan tersebut, Archimedes dapat membuktikan bahwa ternyata mahkota Raja tidak berasal dari emas murni melainkan dicampur dengan perak, sehingga pembuat mahkota tersebut dihukum mati oleh sang Raja. Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara karena di dalam air benda mendapat gaya ke atas. Ketika di udara, benda memiliki berat mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat cair yang didesak atau dipindahkan benda adalah: 𝑀𝑐𝑝 = π‘š 𝑐𝑝 Γ— 𝑔 π‘‘π‘Žπ‘› π‘š 𝑐𝑝 = πœŒπ‘π‘ Γ— 𝑉𝑐 𝑝 sehingga berat air yang didesak oleh benda adalah: 𝑀𝑐𝑝 = πœŒπ‘ Γ— 𝑔 Γ— 𝑉𝑐 𝑝 Berarti, menurut hukum Archimedes, besar gaya ke atas adalah: πΉπ‘Ž = πœŒπ‘ Γ— 𝑔 Γ— 𝑉𝑐𝑝 dengan: πΉπ‘Ž = Gaya apung (N) πœŒπ‘ = Massa jenis zat cair (kg/m3 ) g = Percepatan gravitasi (m/s2 ) 𝑉𝑐 𝑝 = Volume zat cair yang dipindahkan/didesak (m3 )
  • 20. 15 Hukum Archimedes tersebut digunakan sebagai dasar pembuatan kapal laut atau kapal selam. Suatu benda dapat terapung atau tenggelam tergantung pada besarnya gaya berat (w) dan gaya apung (Fa). Jika gaya apung maksimum lebih besar daripada gaya berat maka benda akan terapung. Sebaliknya, jika gaya apung maksimum lebih kecil daripada gaya berat maka benda akan tenggelam. Jika gaya apung maksimum sama dengan berat benda, maka benda akan melayang. Gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh benda berada di bawah permukaan zat cair. Hampir semua logam memiliki massa jenis (kerapatan) yang lebih besar dari air. Tentu Anda berpikir bahwa semua logam akan tenggelam dalam air. Mengapa kapal laut yang terbuat dari logam tidak tenggelam? Kapal laut dapat terapung karena pada saat diletakkan secara tegak di lautan, kapal laut dapat memindahkan air laut dalam jumlah yang cukup besar, sehingga kapal laut mendapat gaya ke atas yang sama besar dengan berat kapal laut (Gambar 3.12). Bagaimana dengan kapal selam? Bagaimana kapal selam dapat terapung, melayang, dan tenggelam dalam air laut? Pada prinsipnya kapal selam dapat memiliki kemampuan tersebut karena berat kapal selam dapat diperbesar dengan cara memasukkan air ke dalam badan kapal dan dapat diperkecil dengan cara mengeluarkan air dari badan kapal. Ketika kapal selam akan tenggelam, air laut dimasukkan ke dalam penampung dalam badan kapal. Berat total dari kapal selam menjadi lebih besar daripada gaya ke atas, sehingga kapal selam dapat tenggelam. Agar tidak terus tenggelam, pada kedalaman tertentu air dalam badan kapal selam dikeluarkan kembali dari penampung, sehingga berat total dari kapal selam sama dengan gaya ke atas. Hal ini menyebabkan kapal selam melayang dalam air. Saat kapal selam akan mengapung, air dari penampungan pada badan kapal dikeluarkan sehingga volume total dari kapal selam menjadi lebih kecil daripada gaya ke atas, sehingga kapal selam dapat mengapung. Perhatikan Gambar 3.13! Gambar 3.12. Struktur Kapal Laut Sumber: Hart & Davis, 2009
  • 21. 16 Gambar 3.13. Mekanisme Pengeluaran dan Pemasukan Air dalam Kapal Selam Sumber: Hart & Davis, 2009 Banyak peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan konsep tekanan baik pada benda padat, cair, maupun gas. Kita dapat menalar peristiwa alam atau yang berhubungan dengan aktivitas manusia dengan mengaplikasikan konsep-konsep tekanan untuk memahaminya, bahkan untuk memecahkan permasalahannya. Anda perhatikan contoh-contoh di bawah ini. Adanya gravitasi bumi menyebabkan atmosfer tetap tertahan di sekitar permukaan bumi. Tekanan atmosfer mempertahankan sistem kehidupan bagi makhluk di bumi. Khususnya bagi manusia dan hewan, dengan adanya tekanan udara membuat sistem tekanan darah dan cairan dalam tubuh tetap terjaga. Bayangkan ada seseorang menaiki kuda di padang rumput, lalu dengan tiba-tiba diculik oleh UFO dan dilepas di ruang hampa. Apa yang akan terjadi pada kuda dan penunggangnya yang tanpa pelindung apa-apa itu ? Tekanan darah dan cairan dalam tubuh kuda dan penunggangnya akan tidak terkendali karena di luar mereka hampa udara. Dalam sekejap darah dan cairan orang maupun kuda akan menerobos pori-pori dan dengan cepat menguap di ruang hampa. Keduanya akan tewas dengan tubuh kering dan keriput seperti mummi. Adanya tekanan udara memungkinkan wujud zat mempertahankan wujudnya, pada suhu kamar H2O berwujud cair dan logam raksa juga berwujud cair. Tekanan zat cair seperti di laut atau danau memungkinkan ikan-ikan beradaptasi morfologis/bentuk menurut besar kecilnya takanan di tempat ia hidup. Ikan-ikan di kedalaman berbentuk pipih karena mengalami tekanan besar, sedangkan ikan-ikan di permukaan berbentuk lebih cembung karena mengalami tekanan kecil. Contoh: 1. Seekor ikan berada di dasar kolam air tawar sedalam h = 5 meter. Hitunglah tekanan hidrostatis yang dialami ikan!
  • 22. 17 Penyelesaian ph =  . g . h ph = 1000 . 10 . 5 ph = 5 . 104 N/m2 Hukum Pascal Pernahkah Anda melihat mobil yang dicuci di tempat pencucian kendaraan? Mobil di tempat pencucian kendaraan akan diangkat dengan menggunakan alat pengangkat yang disebut pompa hidrolik (Gambar 3.14) untuk membantu pencuci mobil menjangkau semua bagian mobil yang akan dibersihkan. Gambar 3.14. Pengangkat hidrolik mobil Sumber: Tribunnews.com Bagaimana alat pengangkat tersebut dapat mengangkat mobil yang sangat berat padahal di dalam pompa hidrolik tersebut hanya berisi udara atau dapat berupa minyak? Anda penasaran bukan dengan hal tersebut? Agar mengetahuinya, ayo lakukan aktivitas berikut! Mari Kita Lakukan Aktivitas 3.4 Bagaimana Cara Menganalisis Prinsip Kerja Pompa Hidrolik Apa yang Anda perlukan? 1. Selang plastik kecil sekitar 50 cm 2. 2 buah alat suntik, 1 ukuran besar, 1 ukuran kecil 3. Papan tripleks atau karton ukuran 25 Γ— 35 cm
  • 23. 18 4. Air 5. Pewarna makanan 6. Beban Apa yang harus Anda lakukan? 1. Buatlah alat sederhana yang memiliki prinsip kerja seperti pompa hidrolik dengan merangkaikan selang plastik pada dua alat suntik tersebut, seperti Gambar 3.15! Gambar 3.15. Model Percobaan Pascal Sumber: sukasains.com 2. Rancanglah alat tersebut sebaik mungkin! 3. Isilah selang plastik dengan air sampai penuh, kemudian berilah pewarna makanan pada air yang ada dalam selang tersebut! 4. Doronglah pengisap alat suntik kecil, lalu amati yang terjadi pada pengisap alat suntik besar. 5. Amati pula aliran air berpewarna makanan yang ada dalam selang! 6. Letakkan beban pada pengisap alat suntik besar, lalu doronglah pengisap alat suntik kecil. Apakah yang akan terjadi? 7. Ulangi kegiatan tersebut dengan cara menempatkan beban di pengisap kecil dan dengan memberikan dorongan pada pengisap besar. 8. Bandingkan besar dorongan (gaya) yang Anda berikan, ketika mendorong pengisap alat suntik kecil dan pengisap alat suntik besar. Apa yang perlu Anda diskusikan? Bagaimanakah dorongan (gaya) yang Anda berikan ketika beban diletakkan pada pengisap besar dan ketika beban diletakkan pada pengisap kecil? Mana yang memerlukan dorongan lebih mudah? Mengapa?
  • 24. 19 Apa yang dapat Anda simpulkan? Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda simpulkan? Fenomena yang terdapat pada Aktivitas 3.4 menunjukkan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. Hal ini merupakan bunyi dari hukum Pascal yang dikemukakan oleh Blaise Pascal (1623- 1662). Blaise Pascal yang lahir pada 19 Juni 1623 adalah seorang ahli matematika dan geometri yang juga mendalami ilmu filsafat dan agama. Meskipun tidak menempuh pendidikan yang resmi, pada usia 12 tahun Pascal berhasil menciptakan mesin penghitung yang membantu pekerjaan ayahnya sebagai petugas penarik pajak. Sepanjang hidupnya banyak penemuan yang ia publikasikan terutama pada bidang matematika. Selain itu, Pascal juga banyak melahirkan karya-karya dalam bidang fisika hidrodinamika dan hidrostatika, salah satunya adalah hukum Pascal. Coba perhatikan Gambar 3.16 yang merupakan penerapan hukum Pascal pada pompa hidrolik! Gambar 3.16. Model Dongkrak Hidrolik Sumber: Dok. Kemdikbud Jika pada penampang dengan luas A1 diberi gaya dorong F1, maka akan dihasilkan tekanan p dapat dirumuskan : 𝑝 = 𝐹1 𝐴1 Menurut hukum Pascal tekanan p tersebut diteruskan ke segala arah dengan sama besar, termasuk ke luas penampang A2. Pada penampang A2 muncul gaya angkat F2 dengan tekanan: 𝑝 = 𝐹2 𝐴2 Secara matematis diperoleh persamaan pada dongkrak hidrolik sebagai berikut.
  • 25. 20 1 𝐹1 𝐴1 = 𝐹2 𝐴2 atau 𝐹2 = 𝐴2 𝐴1 𝐹1 dengan: p = Tekanan (N/m2 ) F1dan F2 = Gaya yang diberikan (newton) A1 dan A2 = Luas penampang (m2 ) Jika A2 lebih besar dari A1 maka akan diperoleh gaya angkat F2 yang lebih besar dari F1. Ini merupakan prinsip kerja dari pompa hidrolik. Apakah Anda sudah mampu menjawab mengapa pompa hidrolik mampu mengangkat motor atau mobil yang sangat berat dengan menggunakan gaya yang kecil padahal di dalam pompa hidrolik tersebut hanya berisi udara atau dapat berupa minyak? Ingat fungsi dari pompa hidrolik adalah untuk mengurangi gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban yang lebih berat. Namun tidak mengubah energi yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut. Pompa hidrolik menerapkan prinsip dari Hukum Pascal. Pada pompa hidrolik terdapat dua luas penampang yang berbeda, yaitu luas penampang kecil (A1) dan luas penampang besar (A2). Perhatikan Gambar 3.16! Luas penampang kecil (A ) misalnya 1 cm2 akan diberi gaya yang kecil (F1) misalnya 10 N, sehingga menghasilkan tekanan (p) sebesar 10 N/cm2 . Tekanan p (10 N/cm2 ) akan diteruskan menuju luas penampang besar (A2) misalnya 100 cm2 . Sehingga 𝐹2 = 𝐴2 𝐴1 𝐹1 𝐹2 = 100 π‘π‘š2 1 π‘π‘š2 10 𝑁 = 1000 𝑁 Berdasarkan contoh tersebut dapat dilihat bahwa dengan memberikan gaya 10 N pada luas penampang kecil mampu menghasilkan gaya 1.000 N pada luas penampang besar. Berdasarkan prinsip inilah pompa hidrolik tersebut mampu mengangkat motor atau mobil yang cukup berat. Tekanan Gas Pada bagian sebelumnya Anda telah mempelajari bahwa zat padat dan zat cair memiliki tekanan. Bagaimana dengan gas? Apakah gas juga memiliki tekanan? Pernahkah Anda melihat balon udara? Bagaimana balon udara dapat terbang? Coba lakukan aktivitas berikut agar Anda dapat memahami jawaban pertanyaan tersebut!
  • 26. 21 Mari Kita Lakukan Aktivitas 3.5 Bagaimana Cara Membuktikan Tekanan pada Udara Apa yang Anda perlukan? 1. Gelas minum 2. Air 3. Kertas HVS 4. Labuh Erlenmeyer 5. Pembakar spiritus 6. Karet gelang 7. Balon Apa yang harus Anda lakukan? 1. Isilah gelas dengan air sampai penuh. 2. Tutuplah gelas yang telah berisi air tersebut dengan selembar kertas HVS. 3. Tahan kertas HVS tersebut dengan telapak tangan, kemudian baliklah gelas dengan cepat (usahakan jangan sampai tumpah). 4. Lepaskan tangan secara perlahan. Amati apa yang terjadi. 5. Sediakan erlenmeyer 250 mL, kemudian isilah dengan air. 6. Kemudian tutup labu erlenmeyer dengan balon karet, ikatlah dengan karet gelang agar lebih kuat. 7. Panaskan erlenmeyer di atas pembakar spiritussampai mendidih. Amati apa yang terjadi pada balon karet. 8. Hentikan pemanasan dengan cara mematikan pembakar spiritus. 9. Buka kembali balon karet pada labu erlenmeyer. Berhati-hatilah ketika membuka karena erlenmeyer dalam keadaan panas. 10.Tutuplah dengan rapat erlenmeyer dengan balon karet. 11. Dinginkan erlenmeyer yang telah ditutup dengan karet dengan cara memasukkannya ke dalam air dingin. 12. Kemudian biarkan beberapa saat. Amati apa yang terjadi pada balon karet. Apa yang perlu Anda diskusikan? 1. Ketika gelas yang berisi air dibalik, ternyata kertas HVS dapat menahan air di dalam gelas. Jelaskan mengapa hal ini dapat terjadi!
  • 27. 22 2. Ketika air dalam erlenmeyer yang ditutup dengan balon karet dipanaskan, balon karet mengembang. Mengapa hal ini dapat terjadi? 3. Mengapa ketika erlenmeyer yang berisi air panas yang telah ditutup rapat dengan balon karet dimasukkan ke dalam air dingin, balon karet tertekan ke dalam labu erlenmeyer? Jelaskan kejadian tersebut! Apa yang dapat Anda simpulkan? Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda simpulkan? Percobaan yang telah Anda lakukan, menunjukkan bahwa gas juga memiliki tekanan. Ketika gelas yang berisi air dibalik, ternyata kertas HVS dapat menahan air di dalam gelas. Hal ini terjadi karena HVS mendapatkan tekanan dari udara luar yang besarnya lebih besar daripada tekanan air dalam gelas. Gambar 3.17. Tekanan Udara pada Kertas HVS sehingga Mampu Menahan Air Sumber: Dok. Kemdikbud Gelas yang berisi air Kertas Tekanan air Tekanan udara
  • 28. 23 Bagaimanakah tekanan udara yang terjadi pada erlenmeyer yang ditutup dengan balon karet? Ketika air dalam erlenmeyer yang ditutup dengan balon karet dipanaskan akan membuat balon karet mengembang. Hal ini terjadi karena partikel gas dalam erlenmeyer menerima kalor dari pemanasan. Akibatnya gerakan partikel gas dalam erlenmeyer semakin cepat dan terjadilah pemuaian sehingga tekanannya menjadi besar. Tekanan di dalam erlenmeyer ini diteruskan sama besar menuju balon karet, sehingga tekanan di dalam balon karet lebih besar daripada tekanan gas di luar balon karet yang mengakibatkan balon karet mengembang. Perhatikan Gambar 3.18! Ketika erlenmeyer yang berisi air panas yang telah ditutup rapat dengan balon karet dimasukkan ke dalam air dingin, balon karet tertekan ke dalam erlenmeyer. Hal ini disebabkan karena kalor pada partikel gas dalam erlenmeyer dirambatkan menuju air dingin. Pergerakan partikel gas semakin lambat dan terjadilah penyusutan. Penyusutan ini menyebabkan tekanan gas dalam erlenmeyer semakin rendah dari tekanan gas di luar. Akibatnya balon karet masuk ke dalam erlenmeyer karena tekanan gas dari luar. Pernahkah Anda melihat balon udara? Ternyata, prinsip tekanan gas dimanfaatkan untuk mengembangkan balon udara. Balon udara seperti pada Gambar 3.19 dapat terbang karena massa jenis total dari balon udara lebih rendah daripada massa jenis udara di sekitarnya. Massa jenis balon udara tersebut dikendalikan oleh perubahan temperatur pada udara dalam balon. Seorang pilot mengontrol temperatur udara dalam balon dengan menggunakan pembakar yang ada di bawah lubang balon. Gambar 3.18. (a) Kondisi Balon Karet pada Erlenmeyer yang Berisi Air Dingin, (b) Kondisi Balon Karet pada Erlenmeyer yang Berisi Air Panas Sumber: Dok. Kemdikbud
  • 29. 24 Gambar 3.19. Balon Udara Sumber: www.usaballoon.com Ketika bara api dari pembakar memanaskan udara dalam balon, berat balon menjadi lebih kecil dari gaya ke atas sehingga balon akan bergerak ke atas (Ingat, udara panas lebih ringan dari udara dingin). Jika ingin turun, maka pemanasan udara dalam balon dikurangi atau dihentikan sehingga suhu udara dalam balon menurun. Gaya ke atas pada balon adalah sama dengan berat udara dingin yang dipindahkan oleh balon tersebut. Ingatlah kembali hukum Archimedes! Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada Makhluk Hidup Apakah konsep tekanan zat yang telah Anda pelajari juga terdapat pada makhluk hidup? Konsep tekanan zat juga terdapat pada makhluk hidup, misalnya pada mekanisme pengangkutan air dan nutrisi pada tumbuhan, tekanan darah manusia, dan tekanan gas pada proses pernapasan. Anda penasaran bukan dengan semua itu? Ayo kita pelajari dengan saksama! Pengangkutan Air dan Nutrisi pada Tumbuhan Masih ingatkah Anda berkas pengangkut pada tumbuhan? Xilem dan floem adalah jaringan seperti tabung yang berperan dalam sistem pengangkutan. Air dan mineral dari dalam tanah akan diserap oleh akar, kemudian diangkut melalui xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat makanan yang dibuat di daun akan diangkut melalui floem ke bagian lain tumbuhan yang memerlukan zat makanan. Lalu bagaimana mekanisme pengangkutan air, mineral, dan nutrisi tersebut?
  • 30. 25 Mari Kita Lakukan Aktivitas 3.6 Bagaimana Cara Menyelidiki Transportasi pada Tumbuhan Apa yang Anda perlukan? 1. Pewarna makanan (warna merah dan biru) 2. 1,5 L air 3. 3 gelas air mineral 4. 3 tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina) 5. Mikroskop 6. Silet 7. Nampan 8. Kaca benda dan kaca penutup 9. Pipet tetes Apa yang Anda lakukan? 1. Letakkan tumbuhan pacar air di ruang terbuka sehingga sedikit layu. Amati warna pertulangan daun pada bagian bawah daun tumbuhan pacar air! 2. Tuangkan air setinggi 5-6 cm pada masing-masing gelas air mineral! 3. Teteskan pewarna makanan pada kedua gelas air mineral! Biarkan satu gelas air mineral hanya berisi air, tanpa pewarna. Berhati-hatilah ketika menuang pewarna, karena dapat mengotori pakaian Anda! 4. Letakkan tumbuhan pacar air, pada masing-masing gelas air mineral! Biarkan selama 2 jam! Perhatikan Gambar 3.20! Gambar 3.20. Tumbuhan pacar air Sumber: Dok. Kemdikbud 5. Amati perubahan pada daun pacar air setelah tumbuhan dibiarkan selama 2 jam dalam
  • 31. 26 gelas air mineral tersebut! Apakah daun menjadi segar atau tetap dalam keadaan layu? 6. Amati warna pertulangan daun pada bagian bawah daun tumbuhan pacar air yang diletakkan dalam gelas air mineral berisi air berwarna! Apakah pertulangan daun berwarna merah atau biru? 7. Buatlah sayatan melintang pada batang tumbuhan pacar air yang diletakkan dalam gelas air mineral berisi air berwarna menggunakan silet! Usahakan irisan setipis mungkin dan berhati-hatilah ketika menggunakan silet, karena dapat melukai tangan Anda! 8. Letakkan sayatan tersebut pada kaca benda, lalu tetesi dengan air! 9. Tutuplah kedua kaca benda tersebut dengan kaca penutup! 10.Amatilah preparat yang telah dibuat menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40 kali atau perbesaran yang lebih tinggi, misalnya 100 kali atau 400 kali! 11. Perhatikan bagian yang berwarna merah atau berwarna biru! Apa nama jaringan yang berwarna tersebut? Apa fungsinya? 12. Catatlah hasil pengamatan Anda dengan cermat! Apa yang perlu Anda diskusikan? 1. Apa yang terjadi pada tumbuhan pacar air sebelum dan sesudah diletakkan dalam air selama 2 jam? 2. Apakah ada perbedaan warna pertulangan daun antara daun tumbuhan pacar air sebelum dan sesudah diletakkan dalam air selama 2 jam? 3. Berdasarkan hasil pengamatan bagian batang yang berwarna, jaringan apa yang berperan pada peristiwa tersebut? 4. Mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi? Apa yang dapat Anda simpulkan? Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah Anda lakukan, apa yang dapat Anda simpulkan? Pengangkutan Air pada Tumbuhan Masih ingatkah Anda susunan jaringan pada akar mulai dari jaringan terluar hingga terdalam? Jaringan-jaringan itulah yang akan dilalui oleh air ketika masuk ke dalam tumbuhan. Perhatikan Gambar 3.21 untuk mengetahui jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke dalam akar.
  • 32. 27 Gambar 3.21. Jalur pengangkutan air ketika masuk ke dalam akar Sumber: Dok. Kemdikbud Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun! Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi? Perhatikan Gambar 3.22 tentang pergerakan air dari akar menuju daun!
  • 33. 28 Gambar 3.22. Pengangkutan air dari akar menuju daun Sumber: Campbell et al. 2008 Air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler dimasukkan ke dalam air, air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah. Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan
  • 34. 29 dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik-menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem. Gaya kohesi maupun gaya adhesi mempengaruhi bentuk permukaan zat cair dalam wadahnya. Misalkan ke dalam dua buah tabung reaksi masing-masing diisikan air dan air raksa. Apa yang terjadi ? Permukaan air dalam tabung reaksi berbentuk cekung disebut meniskus cekung sedangkan permukaan air raksa dalam tabung reaksi berbentuk cembung disebut meniskus cembung. Hal itu dapat dijelaskan bahwa gaya adhesi molekul air dengan molekul kaca lebih besar daripada gaya kohesi antar molekul air, sedangkan gaya adhesi molekul air raksa dengan molekul kaca lebih kecil daripada gaya kohesi antara molekul air raksa. Meniskus cembung maupun meniskus cekung menyebabkan sudut kontak antara bidang wadah (tabung) dengan permukaan zat cair berbeda besarnya. Meniskus cembung menimbulkan sudut kontak tumpul (> 90ο‚°), sedangkan meniskus cekung menimbulkan sudut kontak lancip (< 90ο‚°). Gaya kohesi dan gaya adhesi juga berpengaruh pada gejala kapilaritas. Sebuah pipa kapiler kaca bila dicelupkan pada tabung berisi air akan dijumpai air dapat naik ke dalam pembuluh kaca pipa kapiler, sebaliknya bila pembuluh pipa kapiler dicelupkan pada tabung berisi air raksa akan dijumpai bahwa air raksa di dalam pembuluh kaca pipa kapiler lebih rendah permukaannya dibandingkan permukaan air raksa dalam tabung. Gambar: Pipa kapiler Meniskus cekung dan meniskus cembung
  • 35. 30 Jadi kapilaritas sangat tergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam pembuluh pipa kapiler dikarenakan adhesi sedangkan air raksa turun dalam pembuluh pipa kapiler dikarenakan kohesi. Perhatikan gambar berikut ini. Pada air: Permukaannya cekung, pada pipa kapiler permukaannya lebih tinggi, karena adhesinya lebih kuat dari kohesinya sendiri. Pada raksa: Permukaannya cembung, sedangkan pada pipa kapiler permukaannya lebih rendah, karena kohesi air raksa lebih besar dari adhesi antara air raksa dengan kaca. Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air di bagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun. Pengangkutan Nutrisi pada Tumbuhan Semua bagian tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya, yaitu daun (daerah yang memiliki konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah) dengan dibantu oleh sirkulasi air yang mengalir melalui pembuluh xilem dan floem. Perhatikanlah Gambar 3.23! . Air Raksa Gambar: Pipa kapiler dalam tabung berisi air maupun air raksa
  • 36. 31 Gambar 3.23. Pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis pada tumbuhan Sumber: Recee et al. 2012 Tekanan Osmotik Osmosis adalah peristiwa difusi atau perpindahan pelarut dari suatu larutan lebih encer atau pelarut murni ke larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel. Supaya kamu lebih paham, coba perhatikan gambar di bawah ini. Pada gambar tersebut ada dua wadah yang diisi air murni (A) dan suatu larutan (B). Keduanya dipisahkan oleh membran semipermeabel yang hanya bisa dilalui oleh molekul air saja.
  • 37. 32 Proses osmosis dengan membran semipermeabel Gambar (a) menggambarkan kondisi awal, setelah beberapa lama akan tampak seperti gambar (b). Permukaan larutan B menjadi naik, sedangkan permukaan air murni B turun, hingga kesetimbangan tercapai. Tekanan balik dibutuhkan untuk menahan terjadinya osmosis seperti di gambar (c) yang besarnya tentu sama dengan tekanan pada peristiwa osmosis. Jika kondisi antara dua larutan sama besar maka disebut isotonik. Apabila, salah satunya lebih besar disebut hipertonik, dan jika lebih rendah disebut hipotonik. Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terbentuk pada larutan untuk menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel. Seperti yang telah disebutkan, besarnya tekanan luar (tekanan osmotik) adalah sama dengan tekanan untuk melakukan osmosis tersebut. Oleh karena itu, juga dapat didefinisikan sebagai tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel. Jadi secara umum, pengertian tekanan ini adalah suatu larutan sama dapat berupa tekanan hidrostatis yang terbentuk dalam larutan atau tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan proses osmosis.
  • 38. 33 Nilai Ο€ dari suatu larutan dapat dihitung menggunakan persamaan van’t Hoff, yang identik dengan hukum gas ideal. Ο€ V = nRT Ο€ = (n/V) R T Ο€ = M R T dengan Ο€ = tekanan osmotik (atm atau Pa) V = volume larutan (L atau dmΒ³) n = mol zat terlarut (mol) T = suhu R = 0,082 L atm / mol K = 8,314 mΒ³ Pa / mol K Tekanan yang timbul dari larutan yang berfungsi menahan agar molekul pelarut tidak dapat masuk kedalam larutan. Masuknya molekul pelarut kedalam larutan atau masukkanya pelarut dari larutan yang encer kedalam larutan yang lebih pekat melalui Selaput semi permeabel. Perhatikan gambar : Proses Osmosis dalam Kehidupan Sehari-hari: 1. Sel darah merah diletakkan di dalam larutan NaCl 0,9 %, sel darah merah akan tetap. Lar NaCl 0,9% bersifat isotonik terhadap sel darah merah, Dimana; Sel darah merah diletakkan di dalam larutan NaCl 5 %, sel darah merah akan mengerut. Larutan NaCl 5 % bersifat hipertonik terhadap sel darah merah Menurut Van’t Hoff tekanan osmosis suatu larutan sama dengan tekanan gas zat terlarut jika zat itu terdapat dalam keadaan gas pada temperatur dan volume yang sama dengan temperatur dan volume larutan tersebut
  • 39. 34 2. Air tanah dapat masuk ke tanaman melalui sel akar lalu naik ke batang tanaman. Fenomena ini tergolong proses osmosis.Tumbuhan dapat menyerap air dari dalam tanah, kemudian mendistribusikannya ke seluruh bagian tumbuhan yang letaknya lebih tinggi Air dapat masuk ke dalam sel tanaman, tetapi zat dalam sel tanaman tidak dapat keluar. Hal ini dikarenakan adanya selaput semipermiabel. 3. Proses pemisahan hasil metabolisme dari darah oleh ginjal juga merupakan proses dialisis. Jaringan ginjal sebagai selaput semipermiabel dapat dilewati air dan molekul-molekul kecil. Orang yang mengalami gagal ginjal dapat dapat menjalani cuci darah, dimana fungsi ginjal diganti oleh mesin dialisator. Osmosis Balik Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari larutan encer/pelarut ke larutan lebih pekat. Jika tekanan yang diberikan lebih besar dari tekanan osmotiknya, maka akan terjadi aliran pelarut dari larutan pekat menuju ke larutan encer.Pemberian tekanan berlebih ini dikenal dengan osmosis balik yang dapat digunakan untuk memisahkan zat beracun dalam limbah industri, mendapatkan air minum dari air laut.
  • 40. 35 Tekanan Darah pada Sistem Peredaran Darah Manusia Tekanan yang terdapat pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum Pascal. Hal ini karena tekanan pada pembuluh darah merupakan tekanan yang berada pada ruang tertutup. Pada saat jantung memompa darah, darah akan mendapatkan dorongan sehingga mengalir melalui pembuluh darah. Saat mengalir dalam pembuluh darah, darah memberikan dorongan pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan tekanan darah. Agar tekanan darah tetap terjaga, maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan darah dapat hilang, sehingga darah tidak dapat mengalir menuju sel- sel di seluruh tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi. Tekanan darah diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama sphygmomanometer, ada pula yang menyebutnya dengan tensimeter seperti yang terdapat pada Gambar 3.24. Gambar 3.24. Sphygmomanometer Sumber: Markuso, 2011 Tekanan darah diukur di dalam pembuluh nadi (arteri) besar yang biasanya dilakukan di tangan bagian lengan atas. Coba perhatikan Gambar 3.25! Tekanan darah yang normal berkisar antara 120/80 mmHg. Angka pertama menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan darah terdorong keluar dari bilik jantung melalui pembuluh arteri disebut angka sistol. Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan darah masuk menuju bilik jantung, tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi, disebut angka diastol.
  • 41. 36 Gambar 3.25. Cara mengukur tekanan darah Sumber: Campbell et al. 2008 Pada proses pengukuran tekanan darah juga berlaku hukum Pascal. Masih ingatkah Anda pernyataan hukum Pascal? Dengan demikian, tekanan darah yang berada pada bagian aorta, akan sama dengan tekanan yang ada pada arteri atau pembuluh nadi yang ada di lengan atas atau di bagian tubuh yang lainnya. Tekanan Gas pada Proses Pernapasan Manusia Di dalam paru-paru tepatnya di alveolus terjadi pertukaran antara oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Setiap menit paru-paru dapat menyerap sekitar 250 mL O2 dan mengeluarkan sebanyak 200 mL CO2. Proses pertukaran antara O2 dengan CO2 terjadi secara difusi, yaitu proses perpindahan zat terlarut dari daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi dan tekanan parsial rendah. Tekanan parsial adalah tekanan yang diberikan oleh gas tertentu dalam campuran gas tersebut. Pada bagian ini yang dimaksud dengan tekanan parsial adalah tekanan O2 dan CO2 yang terlarut di dalam darah. Tekanan parsial O2 diberi simbol PO2, sedangkan tekanan parsial CO2 diberi simbol PCO2. Pada sistem peredaran darah, tekanan parsial antara O2 dan CO2 bervariasi pada setiap organ. Darah yang masuk ke paru-paru melalui arteri pulmonalis β€œMenurut Pascal tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama.”
  • 42. 37 memiliki PO2 yang lebih rendah dan PCO2 yang lebih tinggi daripada udara di dalam alveoli (alveoli merupakan jamak dari alveolus). Pada saat darah memasuki kapiler alveoli, CO2 yang terkandung dalam darah berdifusi menuju alveoli dan O2 yang terkandung dalam udara di alveoli berdifusi ke dalam darah. Akibatnya PO2 dalam darah menjadi naik (banyak mengandung oksigen) dan PCO2 dalam darah menjadi turun (sedikit mengandung karbondioksida). Darah tersebut selanjutnya menuju ke jantung, kemudian dipompa ke seluruh bagian tubuh. Pada saat darah tiba di jaringan tubuh, O2 dalam darah tersebut mengalami difusi menuju jaringan tubuh. Kandungan CO2 dalam jaringan tubuh lebih besar dari pada kandungan CO2 dalam darah, sehingga CO2 dalam jaringan tubuh mengalami difusi ke dalam darah. Setelah melepaskan O2 dan membawa CO2 dari jaringan tubuh, darah kembali menuju jantung dan dipompa lagi ke paru-paru. Perhatikan Gambar 3.26!
  • 43. 38 Gambar 3.26. Difusi Gas pada Proses Pernapasan dan Sirkulasi Sumber: Reece et al. 2012 Tugas Terstruktur/Latihan Untuk memahami lebih jauh tentang Konsep dan Aplikasi Tekanan, kerjakanlah tugas berikut. 1. Sebuah balok memiliki panjang (p) 12 cm, lebar (l) 8 cm, dan tinggi (t) 3 cm serta berat sebesar 30 N. Jika balok tersebut diletakkan dengan posisi seperti gambar a, b, dan c, tentukan besar tekanan pada masing-masing posisi tersebut! Sel epitel alveolus Alveolus: PO2 = 104 mmHg PCO2 = 40 mmHg Darah memasuki kapiler alveolus: Darah dari kapiler alveolus: PCO2 = 45 mmHg PO = 40 mmHg PCO2 = 40 mmHg PO = 100 mmHg Arteri pulmonalis Kapiler alveolus Vena pulmonalis Vena sistemik Arteri sistemik Darah yang meninggalkan jaringan: PO2 = 40 mmHg PCO2 = 45 mmHg Jantung Kapiler jaringan Sel jaringan: PO2 < 40 mmHg PCO2 > 45 mmHg CO O Darah yang memasuki kapiler jaringan: PO2 = 100 mmHg PCO2 = 40 mmHg Udara yang diembuskan: PO2 = 120 mmHg PCO2 = 27 mmHg Udara yang dihirup: PO2 = 160 mmHg PCO2 = 0,3 mmHg
  • 44. 39 2. Sebuah dongkrak hidrolik dapat mengangkat benda dengan massa 1 ton serta luas penampang piston pengisap besar 0,2 m2 . Jika luas penampang piston pengisap kecil 0,02 m2 . Serta besar percepatan gravitasi 9,8 N/m3 . Berapakah gaya minimal yang harus diberikan agar dapat mengangkat benda tersebut? 3. Jelaskan peristiwa tekanan yang terjadi pada saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh! 4. Lakukanlah sebuah wawancara ke tempat pencucian mobil berkaitan dengan dongkrak hidrolik, kemudian investigasilah tekanan udara yang diperlukan untuk mengangkat mobil tersebut. Buatlah sebuah tulisan singkat mengenai hasil laporan Anda! 5. Jelaskan bagaimana mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun! Rubrik penilaian Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur keberhasilan Anda dalam memahami materi. Tugas No. Aspek penilaian Bobot 1. Memprediksi besar tekanan pada masing-masing posisi 20% 2 Memprediksi gaya minimal yang harus diberikan agar dapat mengangkat benda dengan mengaplikasikan hukum Pascal 15% 3 Mendeskripsikan peristiwa tekanan yang terjadi pada saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh 15% 4 Laporan hasil investigasi aplikasi hukum Pascal pada dongkrak mobil. 40% 5 Mendeskripsikan mekanisme pengangkutan air dari akar menuju daun 10% Total 100%