2. 1. Job vs Process
Sistim job costing : objek biayanya adalah unit atau multi
unit suatu produk/jasa yang khas, yang disebut
pekerjaan. Biasanya merupakan satu unit tunggal yang
bersifat khusus (customize).
Contohnya : biaya pembuatan mesin khusus, biaya
konstruksi, biaya kampanye iklan, biaya perbaikan mesin,
biaya pengiriman pesawat, dst.
3. 1. Job vs Process
Sistim process costing : objek biayanya adalah unit-unit
produk/jasa yang identik/mirip dalam jumlah besar.
Biasanya merupakan unit pekerjaan yang bersifat umum
(standardize).
Contohnya : bank memberikan standard jasa yang sama
kepada setiap individu yang membuka tabungan, Intel saat
melaunched processor pentium menyediakan produk yang
sama bagi setiap konsumennya, pabrik ban mengeluarkan
produk standard ban non radial untuk mobil angkutan
umum.
4. a. Job costing
Pendekatan untuk menganalisis biaya pekerjaan (job
costing) :
1. Identifikasi job yang dipilih sbg objek.
2. Identifikasi biaya langsungnya.
3. Pilih alokasi biaya tidak langsungnya.
4. Identifikasi biaya tidak langsung yang terkait.
5. Hitung tarif per unit biaya tidak langsung (indirect cost
rate).
6. Hitung biaya tidak langsung yang dialokasikan
7. Hitung biaya total (= Biaya langsung + biaya tidak
langsung)
5. a. Job costing
Contoh :
1. Job 1 : membuat mesin mini pulp kapasitas 2 ton per jam.
2. Biaya langsung : raw material + tenaga kerja (=Rp.3M+Rp.0.5M).
3. Alokasi biaya tidak langsungnya : jam kerja pabrik, misalkan
30.000 jam/thn.
4. Identifikasi biaya tidak langsung : overhead pabrik, misalkan Rp.9
M/thn
5. Tarif per unit biaya tidak langsung : biaya overhead / total jam
kerja = Rp.9 M / 30.000 jam = Rp.300K /jam.
6. Biaya tidak langsung yang dialokasikan : Jika untuk membuat
mesin pulp butuh 600 jam, maka biaya tidak langsungnya Rp.180
juta (= 600 x Rp.300K).
7. Biaya total = Rp.3.680 juta (=Rp.3M+Rp.0,5M+Rp.0,18M).
Biaya untuk membuat 1 unit mini pulp machine adalah Rp.3.68 M.
6. a. Job costing
Contoh :
1. Job 2 : membuat mesin pemecah batubara kapasitas 4 ton per jam.
2. Biaya langsung : raw material + tenaga kerja (=Rp.5M+Rp.0.5M).
3. Alokasi biaya tidak langsungnya : jam kerja pabrik, misalkan
30.000 jam/thn.
4. Identifikasi biaya tidak langsung : overhead pabrik, Rp.9 M/thn
5. Tarif per unit biaya tidak langsung : biaya overhead / total jam
kerja = Rp.9 M / 30.000 jam = Rp.300K /jam.
6. Biaya tidak langsung yang dialokasikan : Jika untuk membuat
mesin crusher tsb butuh 1.000 jam, maka biaya tidak langsungnya
Rp.0,3 M (= 1.000 x Rp.300K).
7. Biaya total = Rp.5,8 M (=Rp.5M+Rp.0,5M+Rp.0,3M).
Biaya untuk membuat 1 unit mesin pemecah batubara adalah Rp.5,8 M.
7. a. Job costing
Contoh :
1. Job 3 : membuat mesin tanam pracetak beton piling kapasitas 15
batang per jam.
2. Biaya langsung : raw material + tenaga kerja (=Rp.2M+Rp.0.3M).
3. Alokasi biaya tidak langsungnya : jam kerja pabrik, misalkan
30.000 jam/thn
4. Identifikasi biaya tidak langsung : overhead pabrik, Rp.9 M/thn
5. Tarif per unit biaya tidak langsung : Rp.300K /jam.
6. Biaya tidak langsung yang dialokasikan : Jika untuk membuat
mesin piling tsb butuh 700 jam, maka biaya tidak langsungnya
Rp.210 juta (= 700 x Rp.300K).
7. Biaya total = Rp.2,51 M (=Rp.2M+Rp.0,3M+Rp.0,21M).
Biaya untuk membuat 1 unit mesin tanam pracetak beton piling adalah
Rp.2,51 M.
8. Overhead manufaktur
Rp.9.000.000.000
30.000 jam kerja
tenaga manufaktur
langsung
Biaya tidak langsung
Biaya langsung
Tenaga
kerja
langsung
Bahan
material
langsung
Pool biaya tidak
langsung
Dasar alokasi
biaya
Objek biaya :
1.Mini Pulp
2.Coal Crusher
3.Pilling
Biaya langsung
9. b. Process costing
Pendekatan untuk menganalisis biaya proses (process
costing) :
1. Tentukan proses yang dipilih sbg objek.
2. Catat biaya langsungnya (raw & main supply material)
3. Catat biaya tidak langsungnya (total processing cost)
4. Catat jumlah/volume produksinya
5. Hitung biaya per unit (= total cost /volume)
10. b. Process costing
Contoh :
1. Proses yang dipilih sbg objek : pembuatan sepatu.
2. Total biaya langsung : Rp. 1.500 juta (material).
3. Total tak langsung : Rp.255 juta (processing cost).
4. Volume produksinya : 7.500 pasang
5. Biaya per unit produk = Rp.234.000/pasang (=
(Rp.1.500 juta + Rp.255 juta) /7.500)
Jika pada lot produksi berikutnya biaya langsung dan
biaya tak langsung berobah, maka biaya per unit
mengikuti perobahan tersebut.
11. 2. Biaya Tidak Langsung
- Biaya tidak langsung dalam job costing mengacu kepada
total biaya tidak langsung manufaktur untuk periode
setahun yang lalu (data historis) atau data industrinya.
- Hal ini untuk mengeliminir faktor musiman kegiatan
produksi, dimana saat peak (puncak) tentu biaya tidak
langsung akan sangat besar, dan sebaliknya.
- Mengantisipasi kemungkinan biaya variabel yang secara
jangka panjang dapat berubah menjadi biaya tetap,
sehingga mampu mengurangi dampak jumlah hari kerja
bulanan pada biaya tidak langsung per unit.
12. 3. Biaya Normal
- Sulitnya menentukan biaya tidak langsung aktual
mingguan atau bulanan mengakibatkan sukar
menghitung biaya aktual suatu pekerjaan, walaupun
pekerjaan (job) tsb sudah selesai dikerjakan.
- Dilain pihak, dalam menghitung biaya tidak
langsungnya harus menunggu total biaya overhead
dalam setahun.
- Untuk itu perusahaan biasanya menghitung biaya tidak
langsung dengan membuat biaya normal (normal
costing).
13. 3. Biaya Normal
Biaya normal untuk biaya tidak langsung dalam job
costing ditetapkan dengan cara :
1. Buat anggaran biaya overhead selama setahun.
2. Tentukan jumlah jam kerja manufaktur selama
setahun.
3. Tentukan tarif biaya tidak langsung, yakni anggaran
biaya overhead / anggaran jam kerja dalam setahun.
4. Hasil perhitungan itu adalah biaya normal yang
digunakan sebagai dasar untuk biaya tidak langsung.
14. 3. Biaya Normal
Contoh :
- Overhead manufaktur yg dianggarkan: Rp.8 M,-/thn
- Jam kerja manufaktur yg dianggarkan : 40.000./thn
- Tarif biaya tidak langsung = anggaran biaya overhead/ anggaran
jam kerja = Rp.200K (=Rp.8M/40.000).
Maka biaya normal untuk menghitung biaya tidak langsung adalah
Rp.200K/jam.
Pada akhir tahun dilakukan penyesuaian (koreksi) biaya tidak
langsung ini (yang menggunakan tarif biaya normal) sesuai dengan
aktual overhead dan aktual jam kerja manufakturnya (biaya tidak
langsung).