Sistem biaya produksi berdasarkan pesanan dan proses. Biaya diakumulasi berdasarkan pekerjaan atau proses untuk memberikan informasi kepada manajemen. Sistem biaya standar digunakan untuk mengendalikan biaya dengan menetapkan standar biaya yang seharusnya. Produksi bersama menghasilkan beberapa produk sekaligus dengan biaya bersama yang harus dialokasikan.
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
UNTUK BAB I PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI
1. BAB I
PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI
Dosen pengampu : Susanto Salim SE.,MM.,Ak.,CA
KELOMPOK 1
George Chandra 126221026
Faradina Dyah Wulansari 126221027
Nanda Islami Abdul Salam 126221024
2. Perhitungan dan Produksi Biaya Produksi
Ada system produksi berdasarkan pesanan, biaya-biaya di
akumukasikan berdasarkan pekerjaanya. Pendekatan untuk
membebankan biaya-biaya ini dinamakan system perhitungan biaya
pesanan. Dalam suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan
pesanan, pengumpulan biaya per pekerjaan menyediakan informasi
penting bagi pihak manajemen.
Contoh : Harga sering ditetapkan berdasarkan biaya, dalam lingkungan
perusahaan berdasarkan pesanan.
3. Perhitungan dan Produksi Biaya Proses
Hal yang penting dalam system proses adalah bahwa biaya satu unit produk,
identic dengan produk lainya. Perusahaan jasa juga dapat menggunakan
pendkaetan perhitungsn biaya proses.
Contoh: bagian kliring cek dari satu bank ke bank yang lain.
Perusahaan dengan proses mengakumulasi biaya produksi berdasarkan proses
atau departemen untuk periode waktu tertentu. Output proses selama periode
tersebut diukur. Biaya per unit dihitung melalui pembagian biaya.
4. Perbandingan Karakteristik Perhitungan Biaya
dan Proses
Perhitungan Biaya Pesanan Perhitungan Biaya Proses
Produk sangat bervariasi Produk bersifat homogen
Biaya diakumulasikan berdasarkan
pekerjaan pesanan
Biaya diakumulasikan berdasarkan
proses atau departemen
Biaya per unit dihitung melalui
pembagian total biaya pekerjaan
dengan unit yang diproduksi untuk
pekerjaan tersebut
Biaya per unit dihitung melalui
pembagian biaya proses satu periode
dengan unit yang diproduksi selama
peiode tersebut.
5. Mengitung Biaya per Unit dengan Menggunakan Perhitungan Biaya
Contoh soal : Misalkan biaya bahan baku adalah $1.000, dan biaya tenaga kerja
langsung adalah $1.080($9 per jam, selama 120 jam). Apabila produk yang
dihasilkan sebanyak 20 unit dan tarif overhead yang dianggarkan adalah $2 per jam
tenaga kerja langsung, maka overhead yang dibebankan untuk pekerjaan ini adalah
$240 ($2 per jam, selama 120 jam). Tentukan biaya per unit!
Jawab:
Bahan Baku langsung $1.000
Tenaga kerja langsung $1,080
Biaya overhead $240
Total $2.320
Dibagi jumal unit $2.320 : 20
Biaya per Unit $116
6. Menelusuri Biaya Pesanan melalui Dokumen-
dokumen Sumber
Ada beberapa dokumen yang berhubungan dengan biaya pesanan,
yaitu:
• Lembar biaya pesanan
• Permintaan bahan baku
• Kartu tenaga kerja
7. Akuntansi untuk Bahan Baku
Perusahaan memproduksi tas dan ransel. Perusahaan membeli
bahan baku untuk membuat produk itu sebanyak 2.500( yang
meliputi anyaman, kulit, dan benang) produksi tas
membutuhkan 1000 untuk produk ransel dan 500 untuk tas.
Kemudian lembar biaya pesanan untuk ransel akan menunjukan
angka 1000 u8ntuk bahan baku langsung, sedangkan lembar
biaya pesanan tas akan menunjukan 500 untuk bahan baku
langsung.
8. Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja Langsung
Ransel membutuhkan 120 jam tenaga kerja langsung dengan
upah rata rata 9 per jam, untuk biaya total tenaga kerja langsung
1080. untuk tas totalnya adalah 450 berdasarkan 50 jam tenaga
kerja langsung dengan rata rata 9 per jam
9. Akuntansi untuk overhead
Pembelian 3000 Pesanan pembelian 100
Permesinan 4200 Jam mesin 2800
Lain lain 2400
Jam tenaga kerja
langsung 4800
Jawaban…
11. Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan
Gambaran bagaimana menghitung biaya harga pokok
dapat dilihat sebagai berikut:
PT.A
Laporan Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal barang jadi 0
Harga Pokok Produksi Rp 2.320
Barang tersedia untuk dijual Rp 2.320
Dikurang persediaan akhir barang jadi Rp (20)
Harga pokok penjulan norm Rp2.300
Ditambah overhead yang kurang dibebankan Rp 1.00
Harga pokok penjualan yang disesuaikan Rp 2.400
Akuntansi untuk Biaya NonProduksi
Biaya non prouksi meliputi biaya iklan, komisi penjualan, gaji
pegawai kantor dan beban penyusutan. Biaya non produksi
biasanya akan tampak dalam laporan laba rugi yang akan
tampak sebagai berikut:
PT.A
Laporan Laba Rugi
Periode 31 Desember 2014
Penjualan 3.480.000
(-) HPP (1.000.000)
Margin kotor 2.480.000
Dikurang Biaya non produksi
Gaji karyawan 500.000
Biaya iklan 100.000
Total biaya ( 600.000)
Laba sebelum pajak 1.880.000
12. Ayat Jurnal yang Berhubungan dengan perhitungan Biaya Pesanan
Contoh Kasus:
1. Biaya bahan baku sebesar 2500 masuk ke dalam utang usaha
Bahan Baku 2500
Utang usaha 2500
2. Biaya bahan baku sebesar 1500 dikonsumsi untuk memproduksi pesanan
Barang dalam Proses 1500
Bahan Baku 1500
3. Biaya tenaga kerja langsung sebesar 1530 diakui(berarti, tidak dibayarnsecara tunai, tetapi ditunjukan sebagai kewajiban dalam utang gaji)
Barang dalam Proses 1530
Utang Gaji 1530
4. Overhead dibebankan pada produksi tariff 2 per jam tenaga kerja langsung. Terdapat total 170 jam tenaga kerja langsung
Barang dalam proses 340
Pengendali overhead 340
5. Timbul biaya overhead akrual
pengendali overhead 415
utang biaya sewa 200
utang biaya 50
akumulasi penyusutan 100
utang gaji 65
13. Direct Direct
Materials Labor Overhead
•Actual costing system Actual Actual Actual
•Normal costing system Actual Actual Budgeted
•Standard costing system Standard Standard Standard
Manufacturing Costs
14. Definisi
Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi
kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Manfaat
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk
melaksanakan kegiatan tertentu.
Sistem biaya standar menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dan biaya standar.
15. Sistem Kalkulasi Biaya Standar
Penetapan standar yang tepat untuk beban pabrikasi atau manufaktur perusahaan adalah penting karena
akurasi standar biasanya menentukan keberhasilan sistem biaya standar. Para manajer dan pegawai
bertanggung jawab untuk memenuhi standar yang telah disetujui sebagai pedoman. Mereka juga
bertanggung jawab untuk memenuhi standar dengan mengambil kesempatan berpartisipasi dalam proses
penetapan standar.
Biaya standar dan Anggaran
Biaya standar menjadi unit pembatas anggaran perusahaan. Setelah menetapkan standar untuk setiap unit
yang diproduksi, akuntan mengalikan biaya standar dengan total unit yang mereka rencanakan untuk
menentukan biaya yang dianggarkan.
Tingkat Kegiatan dan Efisiensi
Standar yang ditetapkan berdasarkan teoritis adalah standar ideal karena mencerminkan efisiensi
maksimum. Meskipun standar yang ditetapkan berdasarkan kapasitas teoritis biasanya tidak mungkin
dicapai namun dapat bermanfaat untuk memotivasi pegawai.
16. Penentuan Biaya Bahan Baku Standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari
Kuantitas standar
Harga standar.
Kuantitas standar bahan baku ditentukan dengan menggunakan;
Penyelidikan khusus
Analisis catatan masa lalu.
Harga yang dipakai sebgai standar dapat berupa;
o Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang
o Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar
o Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.
17. Biaya tenaga standar terdiri dari dua unsur;
jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar.
Jam tenaga standar dapat ditentukan dengan cara;
• Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan masa lalu
• Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan
• Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah keadaan nyata yang
diharapkan.
• Mengadakan taksiran yang wajar, didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan
produk.
Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar;
Perjanjian dengan organisasi karyawan
Data upah masa lalu
Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
Penentuan Biaya Tenaga Kerja Standar
18. Penentuan Biaya Overhead Pabrik Standar
A. Standar teoritis
B. Rata-rata biaya waktu yang lalu
C. Standar normal
D. Pelaksanaan terbaik yang dapat
dicapai
Jenis Standar
19. Varians Harga Beli Bahan
Harga bahan standar * kuantitas
pembelian bahan
Harga bahan aktual * kuantitas
pembelian bahan
Varians Harga Pemakaian Bahan
Harga bahan aktual * kuantitas
pemakaian bahan
Harga bahan standar * kuantitas
pemakaian bahan
20. Varians Kuantitas Bahan
Kuantitas pemakaian bahan aktual *
harga bahan standar
Kuantitas pemakaian bahan standar *
harga bahan standar
Varians Tarif Tenaga Kerja
Tarif tenaga kerja aktual * jam tenaga kerja
aktual
Tarif tenaga kerja standar * jam tenaga
kerja aktual
21. Varians Efisiensi Tenaga Kerja
Jam tenaga kerja aktual * tarif tenaga kerja standar per jam
Jam tenaga kerja standar * tarif tenaga kerja standar per jam
22. 22
Perhitungan Biaya Produk Bersama dan
Produk Sampingan
Perhitungan biaya produk bersama dan produk
sampingan
perlu diperhatikan :
1. Ketika perusahaan menghasilkan produk lebih dari
satu atau beberapa lini produk.
2. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya yang
digunakan secara bersama oleh produk bersama
tersebut.
3. Perhitungan biaya ditujukan pada saat pembebanan
biaya pada masing-masing produk. Pembebanan
biaya dapat digunakan dalam menentukan
persediaan, penentuan laba, dan pelaporan
keuangan.
4. Perhitungan biaya produk bersama dan produk
sampingan digunakan manajemen perusahaan
untuk tujuan perencanaan laba dan evaluasi kinerja.
Produk Bersama
Produk Bersama (Joint Product) adalah
beberapa produk yang dihasilkan dalam
suatu rangkaian atau seri produk secara
bersama dengan menggunakan bahan,
tenaga kerja dan biaya overhead secara
bersama. Biaya tersebut tidak dapat
ditelusuri atau dipisahkan pada setiap
produk, dan setiap produk mempunyai nilai
jual atau kuantitas yang relatif sama.
23. 23
Contoh : Produk Bersama
Susu segar
110 liter @ 800.000
Harga Jual Pada
Titik Pisah
KRIM
25 liter @ 12.000
SKIM CAIR
75 liter @ 10.000
Split Off Point
(Titik Pisah)
Biaya Proses Lanjutan
(Rp 250.000)
Biaya Proses Lanjutan
(Rp 250.000)
KRIM
Mentega
Susu
NIlai Pasar
20 liter @ Rp 60.000
Harga Jual
setelah diproses
NIlai Pasar
50 liter @ Rp 75.000
24. 24
Biaya Produk Bersama
Biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan
produk bersama disebut biaya bersama (Joint
Cost). Biaya bersama atau Joint Cost adalah
biaya yang diolah secara bersama seperti bahan,
tenaga kerja dan biaya overhead untuk
menghasilkan beberapa produk.
Produk Bersama dapat menghasilkan :
1. Produk Utama (Main Product).
Produk Utama adalah produk yang dihasilkan
dalam proses produksi secara bersama, namun
mempunyai nilai atau kuantitas yang lebih besar
dibandingkan dengan produk lain(produk
sampingan).
2. Produk Sampingan (By Product).
Produk Sampingan adalah produk yang
dihasilkan dalam proses produksi secara
bersama, tetapi produk tersebut nilai atau
kuantitasnya lebih rendah dibandingkan dengan
produk lain (produk utama).
Contoh : Produk Bersama dan Produk
Sampingan
• Penggilingan padi yang dapat menghasilkan beras
mempunyai sisa dalam bentuk dedak. Beras merupakan
produk utama sedangkan dedak produk sampingan
• Pengilangan minyak bumi yang dapat menghasilkan sisa
dalam bentuk aspal. Minyak bumi merupakan produk utama
sedangkan aspal produk sampingan.
Biaya Bersama
Papan (Produk Sampingan)
Kayu Gelondongan
(Produk Utama)
Balok (Produk Sampingan)
Rp 500.000
25. 25
Karakteristik Produk Bersama
1. Produk diproses secara bersamaan dan setiap produk mempunyai
nilai yang relatif sama antara satu dengan yang lainnya.
2. Setiap produk mempunyai hubungan fisik yang sangat erat dalam
proses produksi. Apabila terjadi peningkatan kualitas untuk satu
unit jenis produk yang dihasilkan, maka kualitas yang lain akan
bertambah secara proporsional.
3. Dalam produk bersama dikenal istilah Split Off Point adalah saat
dimana produk-produk tersebut dapat diidentifikasi atau dipisah
ke masing-masing produk secara individual.
4. Setelah Split Off Point (titik pisah) tersebut dapat dijual pada titik
pisah (secara langsung) dan dapat juga dijual setelah pisah
(setelah proses lebih lanjut) untuk mendapatkan produk yang
lebih menguntungkan. Biaya yang dikeluarkan untuk memproses
produk lebih lanjut disebut biaya proses lanjutan atau biaya
setelah titik pisah (severable Cost).
26. 26
Alokasi Biaya
Alokasi Biaya merupakan pembebanan biaya
secara proposional dari biaya tidak langsung
atau biaya bersama ke objek biaya.
Biaya bersama sulit diperhitungkan kepada
masing-masing produk, oleh karena itu untuk
memudahkan dalam perhitungan diperlukan
alokasi biaya.
Manfaat Alokasi Biaya
1. Menghitung harga pokok dan menentukan nilai
persediaan untuk tujuan pelaporan keuangan internal
dan eksternal.
2. Menilai persediaan untuk tujuan asuransi.
3. Menentukan nilai persediaan jika terjadi kerusakan
terhadap nilai barang yang rusak.
4. Biaya bahan yang hancur.
5. Menetukan biaya departemen atau divisi untuk
tujuan pengukuran kinerja eksekutif.
6. Pengaturan tarif karena adanya sebagian produk atau
jasa yang diproduksi dikenakan peraturan harga.
7. Mengetahui besarnya kontribusi masing-masing
produk bersama terhadap total pendapatan
perusahaan.
8. Mengetahui seluruh biaya produksi yang dibebankan
ke masing-masing produk bersama.
27. 27
Metode Alokasi Biaya
1. Metode harga pasar / metode nilai harga
hipotesis.
2. Metode unit fisik.
3. Metode rata-rata sederhana.
4. Metode rata-rata tertimbang.
28. 28
1. Metode Harga Pasar (NIlai Jual)
Metode harga pasar atau nilai jual merupakan
pembebanan biaya bersama atas dasar nilai jual
masing-masing produk.
Metode harga pasar atau nilai jual paling banyak
digunakan karena antara biaya dan nilai jual
terdapat hubungan secara langsung, dimana harga
jual dari suatu produk lebih banyak ditentukan oleh
biaya produksi.
1. Biaya bersama relatif terhadap biaya produksi
lainnya apabila bauran fisik dan keluaran dapat
diubah lebih besar atau lebih kecil.
2. Dengan adanya perubahan tersebut akan
menghasilkan total nilai pasar lebih besar atau lebih
kecil.
Metode harga jual, terdiri dari 2 :
a. Harga jual diketahui pada saat titik pisah.
b. Harga jual tidak diketahui pada saat titik pisah.
a. Harga Jual Diketahui Pada Saat Titik Pisah
Apabila harga jual diketahui pada saat titik pisah
maka biaya bersama dibebankan kepada produk.
Pembebanan = Jumlah nilai jual masing-masing produk x Biaya Bersama
Jumlah nilai jual keseluruhan produk
29. 29
b. Harga Jual Tidak Diketahui Pada Saat Titik Pisah
Apabila suatu produk tidak bisa dijual pada titk
pisah, maka harga tidak dapat diketahui pada
saat titik pisah.
Produk tersebut memerlukan proses tambahan
sehingga harga jual dapat dikethui sebelum
dijual. Dasar yang dapat digunakan dalam
mengalokasikan biaya bersama adalah harga
pasar hipotesis.
Harga pasar hipotesis adalah nilai jual suatu
produk setelah diproses lebih lanjut dikurangi
dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memproses lebih lanjut.
Jumlah nilai jual hipotesis
Pembebanan = masing-masing produk setelah titik pisah x Biaya Bersama
Jumlah nilai jual hipotesis
seluruh produk setelah titik pisah
Biaya Bersama
A
B
Proses
C
A
B
C
Proses
Proses
Proses
Harga Jual
Tidak Diketahui
Harga Jual
Diketahui
30. 30
2. Metode Unit Fisik
Metode unit fisik adalah suatu metode dalam pembebanan biaya
bersama kepada produk didasarkan atas unit secara fisik atau
output dari suatu produk.
Dalam metode unit fisik, unit output dari suatu produk harus
diungkapkan dalam bentuk atau satuan yang sama. Satuan dapat
berupa volume, bobot, atau ukuran karakteristik lainnya.
Pembebanan = Jumlah unit masing-masing produk x Biaya Bersama
Jumlah unit keseluruhan produk
31. 31
3. Metode Rata-rata per Unit
Metode rata-rata per unit adalah suatu metode dalam mengalokasikan
biaya bersama, bahwa seluruh produk yang dihasilkan dari proses
produksi bersama harus dibebani suatu nilai secara proposional dari
seluruh biaya bersama atau dari besarnya unit yang diproduksi.
Metode ini mengabaikan bobot atau nilai jual dari produk terkait,
disamping itu semua produk diasumsikan bersifat homogen, artinya
masing-masing produk memerlukan biaya yang relatif sama.
Pembebanan = Biaya per unit x Jumlah unit masing-masing produk
Biaya per unit = Jumlah biaya bersama
Jumlah unit keseluruhan produk
32. 32
4. Metode Rata-rata Tertimbang
Metode rata-rata tertimbang adalah metode yang dalam mengalokasikan
biaya bersama berdasarkan pada unit produksi dan dikalikan dengan faktor
penimbang, dan diperoleh jumlah penimbang rata-rata setiap produk dibagi
dengan jumlah penimbang rata-rata seluruh produk.
Angka penimbang dapat ditentukan berdasarkan besarnya jumlah produk
yang digunakan. Angka penimbang ini digunakan akibat sulitnya pembuatan
produk, pembedaan jam tenaga kerja dipakai waktu yang digunakan untuk
menghasilkan tiap jenis produk.
Pembebanan = Jumlah penimbang rata-rata setiap produk x Biaya Bersama
Jumlah penimbang rata-rata seluruhproduk
33. 33
Produk Sampingan
Produk Sampingan adalah produk yang dihasilkan
dalam proses produksi secara bersama, tetapi produk
tersebut nilai atau kuantitasnya lebih rendah
dibandingkan dengan produk lain (produk utama).
Contoh :
• Kerosin merupakan produk sampingan dalam
pembuatan bensin.
• Perca kain dalam produksi garmen.
• Papan dan balok dalam produksi kayu.
Pengelompokan Produk Sampingan
1. Produk sampingan siap dijual setelah dipisah dari
produk utama.
2. Produk sampingan yang memerlukan proses lebih
lanjut.
3. Produk sampingan yang siap dijual setelah titik pisah
dari produk utama, tetapi dapat diproses lebih lanjut
agar dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Metode Perhitungan dan Akuntansi Harga Pokok Produk Sampingan
Metode yang digunakan dalam perhitungan harga pokok
produk sampingan, yaitu :
1. Metode tanpa harga pokok
2. Metode dengan harga pokok.
34. 34
1. Metode Tanpa Harga Pokok
Metode tanpa harga pokok adalah suatu metode dalam perhitungan produk sampingan
tidak memperoleh alokasi biaya bersama dari pengolahan produk sebelum dipisah.
a. Produk sampingan dapat langsung dijual pada saat saat titik pisah (split of point) atau
pengakuan atas pendapatan kotor.
b. Produk sampingan memerlukan proses lanjutan setelah dipisah dari produk utama atau
pengakuan atas pendapatan bersih.
35. 35
2. Metode Dengan Harga Pokok
Metode harga pokok merupakan suatu
metode dimana produk sampingan
memperoleh alokasi biaya bersama
sebelum dipisah dari produk utama.
Metode dengan harga pokok terdiri dari :
a. Harga Pokok Pengganti.
b. Harga Pokok Pembatalan Biaya
(Reversal)
a. Produk Sampingan Sebagai Harga Pokok Pengganti
1. Metode ini digunakan bagi perusahaan yang
menggunakan produk sampingan untuk
kebutuhan sendiri dalam proses produksi sebagai
biaya bahan maupun bahan pembantu.
2. Metode ini tidak menjual produk sampingan ke
pasar, tetapi dikonsumsi sendiri dengan patokan
harga yang didasarkan pada harga pasar.
36. Lanen, W. N., Anderson, S., Maher, M. W. (2008). Fundamentals of Cost Accounting, McGraw
Hill, ISBN 978-0-07-352672-0
Wouters, Mark; Selto, Frank H.; Hilton, Ronald W.; Maher, Michael W. (2012): Cost
Management: Strategies for Business Decisions, International Edition, Berkshire (UK), p. 532.
Dunia, Firdaus A; Abdullah, Wasilah (2012). Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat. hlm. 338–
340. ISBN 9789790612686.
Jeddah, Tiara Anggraini (2019). "Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya
Produksi Pada Pt. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Corn Dryer Gowa Production
Department". Diakses tanggal 7-2-2022.
Iswanty, Diah Aulia; Husaini, Achmad (1 Agustus 2014). "ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI
ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)". Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB) (1): 2-3. Diakses tanggal 7-2-2022.