2. Apa itu Harga
Pokok
Produksi?
jumlah dari biaya-biaya yang
dikeluarkan mulai pada saat
pengadaan bahan baku hingga
proses akhir produk yang siap
dijual.
3. Unsur apa saja
yang masuk
Harga Pokok
Produk?
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik
5. Biaya tenaga
Kerja
Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga
kerja yang mengerjakan secara langusng
proses produksi atau yang bisa
diidentifikasikan langsung dengan barang
jadi.
6. Biaya
Overhead
Pabrik
Biaya selain dari bahan baku dan tenaga
kerja langsung. Biaya ini tidak dapat
diidentifikasi secara langsung dengan
barang yang dihasilkan.
7. Contoh BOP
1. Bahan pembantu atau bahan tidak langsung
(indirect materials) seperti, perlengkapan
pabrik, cat, mesin ukir pada perusahaan
mebel.
2. Tenaga kerja tidak langsung (indirect labour)
adalah tenaga kerja yang tidak bisa dikaitkan
langsung dengan barang yang dihasilkan,
seperti gaji mandor.
3. Perbaikan dan pemeliharaan (repair dan
maintance).
4. Biaya listrik, telpon dan air.
9. Contoh
Sebuah UMKM memproduksi Cup Cake,
dimana diketahui dalam satu hari UMKM
tersebut dapat membuat hingga 30 Cup Cake.
Berikut adalah informasi mengenai bahan
baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik.
10. Biaya Bahan
Baku
Bahan-Bahan Jumlah Harga (Rp)
Keju 2 pak 50.000
Trimit 1 bks 25.000
Tepung Terigu 4 kg 60.000
Telor 1 kg 23.000
Margarin 1000 gr 40.000
Gula Pasir 1,5 kg 19.000
Garam 100 gr 2.000
Butter Cream 1000 gr 50.000
Cokelat Campound 3 bks 90.000
Springkle Rainbow 400 gr 60.000
Jumlah 419.000
12. Mari Kita
Hitung Harga
Pokok
Produknya
Item Biaya
Biaya Bahan Baku 419.000 x 30 hari Rp 12.570.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 750.000
Biaya Overhead
Pabrik
- Pembungkus 1.000 x 900 Rp 900.000
- Biaya Listrik Rp 165.000
- Biaya Gas Rp 150.000
Total Biaya Produksi Rp 14.535.000
Harga Pokok per
produk
14.535.000/900 Rp 16.150
13. Berapa Harga
Pokok
Penjualannya?
Harga Pokok Penjualan = Harga Pokok Produk
+ Margin ( Keuntungan)
Berapa keuntungan yang diinginkan?
Bila keuntungan yang diharapkan 20% dari
harga produk maka dapat dihitung sebagai
berikut:
Margin = 16.150 x 20% = Rp 3230
Harga Pokok Penjualan = 16.150 + 3230
= Rp 19.380
14. Bagaimana
dengan Break
event Point??
sebuah kondisi di mana jumlah
pengeluaran yang diperlukan untuk biaya
produksi sama dengan jumlah pendapatan
yang diterima dari hasil penjualan.
15. Komponen
dalam
Menghitung
BEP
komponen yang membentuk break-even point ini. Berikut di
antaranya:
BiayaTetap (FC)
Biaya tetap atau fixed cost merupakan salah satu biaya yang wajib
dikeluarkan oleh seorang pengusaha, terlepas apakah ia melakukan
proses produksi atau tidak. Yang termasuk biaya tetap adalah gaji
karyawan, biaya sewa gedung, serta biaya penyusutan.
BiayaVariable per Unit (VC)
Berkebalikan dengan biaya tetap, besarnya biaya variabel atau
variabel cost dipengaruhi oleh banyak sedikitnya unit yang diproduksi.
Contoh biaya variabel adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk
membeli bahan baku, membayar tagihan air, listrik, dan telepon.
Harga Jual per Unit (P)
Istilah ini merupakan harga yang ditentukan oleh pengusaha untuk
setiap satuan unit produksi yang dihasilkan. Harga jual diperoleh dari
harga pokok yang sudah ditambah dengan jumlah keuntungan yang
ingin diperoleh.
16. Contoh
Melanjutkan contoh sebelumnya
Diketahui :
Biaya tetap
- Biaya Penjualan Rp 200.000
- Biaya penyusutan Rp 300.000
Biaya Variabel
- Biaya Produksi Rp 14.535.000 atau
Rp 16.150 per unit
Harga Jual Rp 19.380 per unit
17. Rumus BEP
= Biaya tetap/(harga jual per unit-biaya
variabel per unit)
= 500.000 / (19.380 – 16.150)
= 500.000/ 3230
= 155 produk