1. 1
PERJANJIAN KERJASAMA IZIN PEMANFAATAN KAYU (IPK)
No. : ________________
Perjanjian Kerjasama Izin Pemanfaatan Kayu (untuk selanjutnya disebut sebagai :
PERJANJIAN) ini ditandatangani pada hari…..... tanggal…... bulan……..
tahun……............ oleh dan antara:
1. .............., Direktur Utama PT. ....................... (PT. “ P “) bertindak untuk dan atas nama
PT. “ P “ yang berkedudukan di ................................................... (Untuk selanjutnya
disebut sebagai : PIHAK PERTAMA)
2. ............, Direktur Utama PT. ........................... (PT. “ A “) bertindak untuk dan atas nama
PT. “ A “ yang berkedudukan di ........................................... (Untuk selanjutnya disebut
sebagai : PIHAK KEDUA)
3. ..............., Direktur Utama PT. ........................ (PT. “ B “) bertindak untuk dan atas nama
PT. “ B “ yang berkedudukan di ............................................................ (Untuk selanjutnya
disebut sebagai : PIHAK KETIGA)
PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK.
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan sebagaimana berikut :
1. PT. “ P “ adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan
mempunyai lahan perkebunan seluas ........... ha
(................................................................................ hektar) di
..................................................................... sesuai Surat Keputusan Pelepasan Kawasan
Hutan dari Menteri Kehutanan No……. tanggal………………….. (untuk selanjutnya
disebut sebagai lahan PT. “ P “). PT. “ P “ telah menyerahkan seluruh hak dan tanggung
jawab untuk pengelolaan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) kepada PT. “ A “.
2. PT. “ A “ adalah pemilik tunggal (pemilik 100% saham) PT. “ P “ dan mempunyai
investor yang berminat untuk mengelola IPK di lahan PT. “ P “.
3. PT. “ B “ adalah perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan yang berminat untuk
mengerjakan IPK yang terdapat di lahan PT. “ P “.
2. 2
Dengan demikian PARA PIHAK berdasarkan keterangan tersebut di atas, menyepakati hal-
hal sebagai berikut:
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan PERJANJIAN ini adalah untuk menyerahkan hak dan kewajiban atas Izin
Pemanfaatan Kayu (IPK) dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA yang kemudian
untuk selanjutnya diserahkan kepada PIHAK KETIGA.
PASAL 2
HAK DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA menyerahkan seluruh hak dan kewajiban atas Izin Pemanfaatan Kayu
(IPK) di lahan PT. “ P “ kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA bertanggungjawab untuk membuat permohonan izin kepada pemberi
izin dalam hal ini pihak pemerintah perihal penyerahan hak dan kewajiban IPK oleh
PIHAK KEDUA kemudian kepada PIHAK KETIGA.
PASAL 3
HAK DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA menyerahkan Hak dan Kewajiban atas IPK di lahan PT. “ P “ kepada
PIHAK KETIGA.
2. PIHAK KEDUA mempunyai hak untuk mendapatkan fee kayu dari PIHAK KETIGA
yang besarnya sesuai dengan ketentuan dalam PASAL 5 PERJANJIAN ini.
3. PIHAK KEDUA menanggung pajak penghasilan atas penerimaan fee kayu yang diterima
dari PIHAK KETIGA.
PASAL 4
HAK DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KETIGA
1. PIHAK KETIGA menerima seluruh hak dan kewajiban atas IPK di dalam areal lahan PT.
“ P “.
3. 3
2. PIHAK KETIGA akan mengurus segala perizinan yang meliputi : Izin Pemanfaatan Kayu
(IPK), Izin Pendaratan Alat dan Izin Koridor serta izin lainnya akan diurus atas nama
PIHAK KETIGA. Pengurusan tersebut akan dilakukan oleh PIHAK KETIGA ke instansi
pemerintah yang terkait.
3. PIHAK KETIGA bertanggung jawab untuk membayar Dana Reboisasi (DR), Provisi
Sumber Daya Hutan (PSDH), dan kewajiban keuangan (financial) lain sesuai dengan
peraturan yang berlaku yang timbul atas kegiatan pemanfaatan kayu atau terbitnya IPK di
lahan PT. “ P “.
4. PIHAK KETIGA bertanggung jawab melakukan negosiasi dengan pemilik Hak Ulayat
atas kompensasi kayu sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi Papua No…..
perihal…… tanggal…….
5. PIHAK KETIGA mempunyai hak untuk memanfaatkan seluruh kayu merbau dan kayu
komersil lainnya untuk penggunaan plywood dengan ukuran minimal rata-rata diameter
30 cm ke atas.
6. Setelah fee kayu dibayarkan oleh PIHAK KETIGA kepada PIHAK KEDUA. PIHAK
KETIGA mempunyai hak untuk menjual kayu kepada siapapun yang ditunjuk oleh
PIHAK KETIGA tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA maupun
PIHAK KEDUA asalkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
7. Setelah fee kayu dibayarkan oleh PIHAK KETIGA kepada PIHAK KEDUA, maka segala
keuntungan dan kerugian dari pelaksanaan IPK di lahan PT. “ P “ tersebut menjadi milik
dan beban PIHAK KETIGA.
PASAL 5
FEE KAYU DAN CARA PEMBAYARAN
1. PIHAK KETIGA akan membayar fee kayu kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan harga
sebagai berikut:
Jenis Diameter Fee (Rp/M3)
Merbau 30 Cm up Rp. ............./M3
Kayu untuk Plywood 30 Cm up Rp. ............/M3
4. 4
2. Pembayaran fee atas kayu akan dilakukan sesuai dengan jumlah (volume) yang tercantum
di dalam Surat Keterangan Sah Kayu Bulat (SKSKB) yang diterbitkan oleh Dinas
Kehutanan. Pembayaran fee kayu tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja setelah SKSKB diterbitkan.
3. Pembayaran fee kayu tersebut akan dilakukan melalui transfer langsung ke rekening
PIHAK KEDUA :
NAMA :
BANK :
No. Rek :
PASAL 6
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
PARA PIHAK sepakat bahwa PERJANJIAN ini akan berlaku selama lahan PT. “ P “ masih
ada potensi kayu nya. PERJANJIAN ini tidak akan berakhir meskipun PIHAK KEDUA
sudah tidak menjadi pemegang saham tunggal (pemilik 100% saham) atau sama sekali tidak
menjadi pemegang saham PT. “ P “.
PASAL 7
PENYELESAIAN SENGKETA
Semua sengketa yang timbul dari PERJANJIAN ini akan diselesaikan secara musyawarah
mufakat. Apabila tidak dapat ditempuh dengan jalan musyawarah mufakat maka PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan sengketanya di Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI) di Jakarta. PARA PIHAK menunjuk masing-masing 1 (satu) orang hakim arbiter,
untuk selanjutnya Ketua BANI akan menunjuk seorang Hakim Ketua untuk menyelesaikan
sengketa PARA PIHAK.
PASAL 8
FORCE MAJEURE
1. Force Majeure adalah pelaksanaan undang-undang, peraturan-peraturan atau instruksi-
instruksi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, gejolak keuangan
(seperti perubahan kurs diatas 10% pada saat ditandatanganinya PERJANJIAN ini),
kebakaran, ledakan, banjir, gempa bumi, badai, peperangan, huru-hara, keributan,
5. 5
blokade, perselisihan perburuhan, pemogokan, wabah penyakit yang secara langsung
berhubungan dengan PERJANJIAN ini.
2. Apabila PIHAK KETIGA mengalami keadaan force majeure maka PIHAK KETIGA
tidak bertanggungjawab terhadap keadaan tersebut, dan dalam waktu selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari diberitahukan kepada pihak lainnya.
PASAL 9
TIDAK ADA PENGALIHAN
PERJANJIAN ini tidak dapat dialihkan oleh salah satu PIHAK tanpa pemberitahuan tertulis
sebelumnya kepada PIHAK lainnya dan mendapat persetujuan dari PARA PIHAK.
PASAL 10
PERJANJIAN TERTULIS
PERJANJIAN ini tidak dapat dirubah atau dilakukan perubahan kecuali oleh perubahan
tertulis yang telah disetujui oleh PARA PIHAK.
PASAL 11
PEMBERITAHUAN
1. Segala macam pemberitahuan yang diisyaratkan atau diperkenankan menurut
PERJANJIAN ini harus dibuat secara tertulis dan dapat dikirimkan secara langsung
melalui alamat-alamat di bawah ini :
2. Setiap perubahan pada alamat di bawah ini harus diberitahu secara tertulis kepada pihak
lainnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah perubahan tersebut.
PT. .......................
Jl. .............................................
Tel :
Fax :
Cell :
Email :
Up.
6. 6
PT. ...........................
Jl. .............................................
Tel :
Fax :
Cell :
Email :
Up.
PT. ........................
.............................................
Jl. .............................................
Tel :
Fax :
Cell :
Email :
Up.
PASAL 12
LAIN-LAIN
1. Dengan ditandatanganinya PERJANJIAN ini maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA tidak mempunyai hak dan kewajiban atas IPK di lahan PT. “ P “. Seluruh hak
dan kewajiban atas IPK menjadi beban dan milik PIHAK KETIGA.
2. Terhadap hal-hal yang tidak dan/atau belum cukup diatur dalam PERJANJIAN ini akan
diputuskan bersama oleh PARA PIHAK secara musyawarah serta berpedoman pada
ketentuan-ketentuan dan jiwa dari PERJANJIAN ini, dan dituangkan secara tertulis dalam
addendum perjanjian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN
ini atau menjadi satu kesatuan dengan PERJANJIAN ini.
7. 7
Demikian PERJANJIAN ini dibuat dan ditandatangani diatas kertas bermeterai cukup,
masing-masing dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
.............. ............
DIREKTUR UTAMA DIREKTUR
UTAMA
PIHAK KETIGA
...............
DIREKTUR UTAMA