Dokumen tersebut membahas mengenai tumbuh kembang remaja yang mencakup perkembangan fisik, psikososial, emosi, dan kecerdasan remaja. Perkembangan fisik remaja ditandai dengan pertumbuhan dan perubahan fisik seperti bertambahnya berat dan tinggi badan, tumbuhnya rambut dan perubahan suara. Perkembangan psikososial remaja ditandai dengan pencarian identitas diri dan perubahan sikap sosial se
5. PERUBAHAN FISIK PADA
REMAJA PRIA
Tubuh bertambah berat dan
tinggi
Tulang wajah tambah panjang
dan besar
Pundak dan dada tambah
besar dan bidang
Tumbuh rambut halus di
pubis, kaki, tangan, dada,
ketiak, wajah
6. PERUBAHAN FISIK PADA
REMAJA PRIA
Keringat bertambah banyak =
Bau Badan
Kulit dan rambut berminyak
sehingga menimbulkan jerawat
Tumbuh jakun
Suara berubah menjadi berat
Penis dan Testis membesar
Mimpi basah (MB)
9. PERUBAHAN FISIK PADA
REMAJA WANITA
Tubuh bertambah berat
dan tinggi
Tumbuh rambut di
daerah pubis dan ketiak
Kulit dan rambut mulai
berminyak sehingga
menimbulkan masalah
jerawat
Keringat bertambah
banyak == Bau Badan
10. PERUBAHAN FISIK PADA
REMAJA WANITA
Tulang wajah mulai memanjang
dan besar
Payudara membesar
Pinggul melebar
Pantat berkembang lebih besar
Indung telur berkembang
Vagina mulai mengeluarkan
cairan
Menstruasi
12. Ciri-ciri fisik remaja (1)
Pertumbuhan fisik yang pesat.
Pertumbuhan alat genetalia remaja
perempuan dan laki-laki berbeda
Anak perempuan mulai tumbuh
pesat pada usia 10 -12 tahun
Sedang laki-laki, mulai tumbuh
pesat pada usia 12-14 tahun
13. Ciri-ciri fisik remaja (2)
Pertumbuhan fisik anak perempuan
dan laki-laki tidak sejalan dengan
perkembangan emosionalnya.
Pertumbuhan tinggi remaja
dipengaruhi 3 faktor, yaitu:
a) genetik (faktor keturunan),
b) gizi dan
c) variasi individu
17. PSIKOSOSIAL REMAJA AWAL
1. Meningkatnya kesadaran diri (self
consciousness)
2. Perubahan emosi : mudah marah,
tersinggung atau agresif
3. Senang bereksperimen dalam berpakaian,
berdandan trendy dll.
4. Perilaku memberontak sehingga sering
konflik
5. Remaja mempunyai keterikatan dengan
kelompoknya
6. Sulit bertoleransi dan berkompromi.
18. PSIKOSOSIAL
REMAJA PERTENGAHAN (1)
1. Mampu berkompromi, tenang, sabar, lebih
toleran untuk menerima pendapat orang
lain.
2. Belajar berfikir independen dan menolak
campur tangan orang lain termasuk orang
tua.
3. Bereksperimen untuk mendapatkan citra diri
(positif / negatif)
4. Tidak terfokus pada diri sendiri, mudah
bersosialisasi dan tidak lagi pemalu.
5. Membangun nilai, norma dan moralitas
19. PSIKOSOSIAL
REMAJA PERTENGAHAN (2)
6. Mulai membutuhkan lebih banyak
teman dan bersifat solidaritas .
7. Mulai membina hubungan dengan
lawan jenis tetapi tidak serius.
8. Mampu berfikir abstrak, berhipotesa
dan peduli untuk mendiskusikan atau
berdebat terhadap permasalahannya.
20. PSIKOSOSIAL
REMAJA PERTENGAHAN (3)
9. Meningkatnya keterampilan
khusus
10. Minat yang besar dalam seni, olah
raga, berorganisasi, dll
11. Senang berpetualang.
21. PSIKOSOSIAL REMAJA AKHIR
1. Mulai menggeluti masalah sosial, politik,
agama.
2. Mulai belajar mengatasi stress
3. Sulit diajak berkumpul dengan
keluarga.
4. Belajar mandiri secara finansial maupun
emosional
5. Mampu berhubungan dengan lawan
jenis (lebih serius).
6. Merasa sebagai orang dewasa.
22. PENCARIAN IDENTITAS DIRI
Pencarian identitas diri berarti
pencarian diri sendiri, dimana remaja
ingin tahu kedudukan dan perannya
dalam lingkungannya
Kemauan yang tidak dapat
dikompromikan sehingga mungkin
berlawanan dengan kemauan orang
lain dan perilaku remaja yang
cenderung melepaskan diri dari
ikatan orang tuanya.
23. 2. EMOSI
Pengertian :
Emosi adalah reaksi sesaat yang
biasanya muncul dalam bentuk
perilaku,
sedangkan perasaan adalah
sesuatu yang sifatnya lebih menetap.
24. 3. KECERDASAN
a. Perkembangan intelegensia berlangsung
sampai usia 21 tahun, menyebabkan
remaja lebih suka belajar sesuatu yang
mengandung logika
b. Imajinasinya dan kreatifitas meningkat
c. Meningkatnya kemampuan dalam:
melakukan generalisasi,
melihat relasi
mengadakan pembicaraan intelektual,
senang mengkritik
berpikir secara abstrak.
26. Permasalahan Remaja
(1)
Sumber permasalahan :
1. individu remaja sendiri :
a. Emosi
b. Perubahan pribadi
c. Kesehatan
d. Kebutuhan keuangan
e. Perilaku seks
f. Persiapan berkeluarga
g. Pemilihan pekerjaan & kesempatan belajar.
h. Agama dan akhlak
27. 2. lingkungan sosial sekitar remaja
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Penyediaan sarana hiburan & olah raga
3. Faktor lain di luar lingkungan dekat remaja
a. Mitos
b. Kehidupan sosial
c. Politik
Permasalahan Remaja (2)
28. Akibat masalah yang tidak teratasi dengan baik :
Masalah konflik
reaksi menarik diri atau melarikan diri ke hal-hal
negatif.
Stres
depresi.
Gejala depresi
perasaan sedih dan tertekan yang menetap
putus asa
tidak dapat menikmati kegiatan yang biasa dilakukan.
29. Masalah gizi pada remaja
1. Anemia
2. KEK (Kurang Energi Kronik)
3. Gizi Kurang dan Gizi Lebih
(ganda)
4. Perilaku Gizi Yang Salah
30. TANDA-TANDA ANEMIA
Tanda-tanda fisik yang mudah
dikenali pada remaja yang menderita
anemia gizi besi dikenal dengan 5 L
yaitu : Letih, Lemah, Lesu, Lelah,
Lalai.
Selain itu sering disertai dengan
keluhan pusing dan mata
berkunang-kunang
31. Batas anemia, apabila Hb :
Anak usia sekolah < 12 gram %
Wanita dewasa < 12 gram %
Ibu hamil < 11 gram %
Laki-laki dewasa < 13 gram
%
Ibu menyusui < 12 gram %
32. PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI
BESI
Minum 1 (satu) Tablet Tambah Darah
(TTD) setiap minggu
Makan makanan yang kaya zat besi
terutama dari sumber hewani.
Makanan sebagai sumber zat besi
yang baik berasal dari hewani seperti:
hati sapi, hati ayam, daging, ikan,
telur, dll.
35. Makan makanan yang cukup
mengandung zat tenaga agar
dapat melakukan aktifitas
sehari-hari
Konsumsi energi yang berlebihan
akan menyebabkan kegemukan
dan akan memicu timbulnya
berbagai penyakit
36. Penggunaan minyak
dianjurkan < 1
sendok makan
Sehari
Batasi konsumsi lemak
dan minyak untuk
mencegah peningkatan
kadar kolesterol darah
37. Kekurangan Zat Besi Dapat
Menyebabkan Kurang
darah/Anemia Gizi
Kekurangan Kalsium
berkelanjutan Dapat
menyebabkan pengeroposan
tulang (Osteoporosis)
38. Sumber Natrium terdapat
dalam Makanan yang
diawetkan
Dianjurkan
Menggunakan Garam
Dapur < 1 Sendok
Teh/hari dan Gunakan
garam Beryodium
42. Perilaku Gizi Yang Salah
(1)
1. Remaja lebih suka makan jajanan yang
kurang bergizi seperti goreng-gorengan,
coklat, permen dan es, sehingga
makanan yang beraneka ragam tidak
terkonsumsi.
2. Remaja sering makan di luar rumah
bersama teman-teman, sehingga waktu
makan tidak teratur yang berakibat
terganggunya sistem pencernaan
(gangguan maag atau nyeri lambung).
43. Perilaku Gizi Yang Salah
(2)
3. Remaja sering tidak makan pagi sehingga
mengalami lapar dan lemas (kemampuan
menangkap pelajaran menurun,
semangat belajar menurun, keluar
keringat dingin, kesadaran menurun
sampai pingsan).
4. Remaja putri sering menghindari
beberapa jenis bahan makanan seperti
telur dan susu. Susu dianggap minuman
anak-anak atau dihubungkan dengan
kegemukan. Akibatnya kekurangan
protein hewani, sehingga pertumbuhan
badannya tidak optimal.
44. Perilaku Gizi Yang Salah
(3)
5. Standar ”langsing” tidak jelas untuk
remaja. Banyak remaja putri menganggap
dirinya kelebihan berat badan atau mudah
menjadi gemuk, sehingga sering melakukan
diet yang salah seperti:
membatasi atau mengurangi frekuensi dan
jumlah makan secara drastis, sehingga
mengakibatkan pusing, lemas, keringat dingin
menurunkan berat badan secara cepat yaitu
lebih dari 2 kg per bulan
mengandalkan makanan formula/ siap saji
yang gizinya tidak seimbang
menggunakan obat-obatan atau bahan
penurun berat badan tanpa pengawasan
tenaga medis