3. Komunitas Belajar
Sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan dalam satu sekolah
yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara rutin dengan
tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik
6. • Istilah komunitas belajar memiliki ruang lingkup yang lebih luas sehingga
dapat memayungi tiga komunitas belajar, khususnya komunitas belajar
dalam sekolah.
• Komunitas belajar menjadi wadah untuk merealisasikan terjadinya
kolaborasi antar pendidik, meminimalisir ketimpangan kompetensi antar
pendidik.
• Komunitas belajar berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran dan
hasil belajar peserta didik
KOMUNITAS BELAJAR
7. Peran Komunitas Belajar
Memfasilitasi belajar bersama tentang Kurikulum Merdeka
Memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah seputar Kurikulum
Merdeka
Memfasilitasi proses berbagi praktik baik dengan rekan sejawat
tentang implementasi Kurikulum Merdeka
Memfasilitasi refleksi pembelajaran rekan sejawat
8. Tujuan Utama Membangun Komunitas Belajar
Anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi
informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik
Mengedukasi
Interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas untuk mulai
belajar dan belajar secara berkelanjutan
Memfasilitasi
Anggota meningkatkan kompetensi diri anggota melalui saling
berbagi dan diskusi
Mendorong
Didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan sehari-hari
Mengintegrasikan
Pembelajaran
9. Tiga Ide Besar Pengelolaan Komunitas Belajar
Membudayakan
kolaborasi dan
tanggung
jawab kolektif
Berorientasi pada
hasil (pembelajaran
peserta didik)
Fokus pada
pembelajaran
01 02
03
10. Fokus pada Pembelajaran
• Pendidik dalam komunitas belajar dalam
sekolah memiliki kewajiban untuk
menunjukkan kinerja terbaiknya dalam
mendampingi peserta didik agar dapat
menguasai dan memperoleh hasil terbaik dari
hal yang dipelajari.
• Pendidik dituntut untuk terus belajar sebagai
upaya pencapaian tertinggi bagi kemampuan
peserta didik
11. Empat pertanyaan kunci bagi pendidik dalam memberikan
pembelajaran yang berkualitas
1. Apa yang harus dipelajari peserta didik? Apakah tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta
didik?
2. Bagaimana mengetahui bahwa peserta didik telah belajar? Bagaimana cara memantau
pembelajaran peserta didik?
3. Apa yang harus dilakukan pendidik jika beberapa peserta didik tidak belajar? Dukungan seperti apa
yang diberikan kepada mereka?
4. Apa yang harus dilakukan pendidik jika beberapa peserta didik telah belajar? Pengayaan seperti
apa yang akan diberikan kepada mereka?
12. Membudayakan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Kolektif
• Kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan akan lebih optimal jika PTK
dapat berkolaborasi dengan PTK lainnya.
• Kolaborasi diciptakan untuk menghadirkan suasana belajar bersama, yang di
dalamnya ada rasa saling tergantung satu sama lain, serta kesadaran bahwa
proses pembelajaran dan keberhasilan peserta didik merupakan tanggung
jawab bagi semua pendidik.
• Tanggungjawab pendidik tidak hanya pada peserta didik di dalam kelasnya
saja.
13. Berorientasi pada Hasil yaitu Pembelajaran Peserta Didik
• Satuan pendidikan perlu melakukan monitoring secara sistematis mengenai
proses belajar peserta didiknya, sehingga dapat menggunakan hasil monitoring
tersebut untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Hal
ini akan mendukung terjadinya perbaikan yang berkelanjutan.
• Bukti peningkatan hasil belajar peserta didik menjadi strategi bagi komunitas
belajar dalam mengevaluasi efektivitas kegiatan belajar mengajar, aturan satuan
pendidikan, serta prosedur di satuan pendidikan.
• Setiap keputusan diambil berdasar pada hasil perbaikan yang ditunjukkan oleh
peserta didik-peserta didiknya.
14. Siklus Belajar dalam Komunitas Belajar
Siklus belajar dalam komunitas
belajar menunjukkan bahwa
kegiatan belajar di komunitas
merupakan proses utuh dan
berkelanjutan mulai dari
refleksi awal sampai kembali
lagi ke refleksi awal.
15. Peran Kepala Sekolah dalam Komunitas Belajar
1. Kepala sekolah dapat mendampingi guru dalam penerapan
pembelajaran berdiferensiasi dan sesuai kebutuhan peserta
didik.
2. Kepala sekolah dapat merefleksikan, mengevaluasi, dan
menyusun perbaikan penerapan kurikulum Merdeka.
3. Kepala sekolah mengembangkan komunitas belajar secara aktif
dan reguler.
4. Kepala sekolah mengelola sumber daya sekolah dengan
menggunakan aplikasi secara efektif dan efisien.
16. Peranan Pendidik dalam Komunitas
Belajar
1. Pendidik mengembangkan
lingkungan kelas yang memfasilitasi
peserta didik belajar secara aman
dan nyaman.
2. Pendidik mengimplementasikan
penerapan pembelajaran
berdiferensiasi dan sesuai
kebutuhan peserta didik.
3. Pendidik aktif dan mengembangkan
diri dalam komunitas belajar.
21. Tahapan Membangun Komunitas Belajar
dalam Sekolah
1. Membuat tim kecil
2. Telaah data hasil belajar murid
3. Melakukan sosialisasi dan penguatan tentang pentingnya komunitas belajar
kepada seluruh warga sekolah, membuat komitmen bersama, dan
menyepakati tata nilai
4. Memasukkan jam efektif guru di sekolah
5. Merealisasikan Belajar Bersama dan Berbagi Praktik dan Menciptakan
lingkungan belajar yang ramah guru
24. Komunitas Belajar Antar
Sekolah
Sekelompok GTK dari berbagai sekolah
yang belajar dan berkolaborasi untuk
meningkatkan hasil belajar murid. Wujud
komunitas ini dapat berupa PKG (dan
gugus di PAUD), MGMP, MGBK, KKG,
MKKS, KKS, MKPS, komunitas belajar
organik, dan lainnya.
27. Komunitas Belajar Daring
Komunitas yang terdata secara virtual yang
ada di menu Komunitas di Platform Merdeka
Mengajar (PMM), dapat mewadahi
komunitas belajar antarsekolah untuk saling
berjejaring dan berbagi informasi tanpa
batasan jarak di Platform Merdeka Mengajar.
28. Pelaksanaan Pembelajaran pada Komunitas Belajar
1. Tim bekerja secara kolaboratif dan mengambil peran dan tanggung jawab
bersama.
2. Menerapkan kurikulum pada setiap tahapannya.
3. Memantau pembelajaran siswa dengan proses penilaian berkelanjutan.
4. Menggunakan hasil penilaian umum untuk melatih anggota komunitas,
membangun kapasitas tim komunitas, memperluas pembelajaran dengan
memfokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa.
5. Memberikan intervensi dan pengayaan yang sistematis.