1. Kelompok : 4
Kelas : Perbankan Syariah - 01
Mata Kuliah : FIQIH
Dosen Pembimbing : Abdul Hamid Aly S.Pd M.Pd
PENYUSUN :
1. ACHMAD RIZQI (21901083009)
2. NAVENDRA A.D.A (21901083002)
3. HOSNIA WATI (21901083030)
4. SUCI FITRIANI (21901083033)
2. • PERIODE KEENAM TAHRIR
TAKHRIJ DAN TARJIH
• Periode tahrir, takhrij dan tarjih dalam
mazhab fiqh. Periode ini dimulai dari
pertengahan abad ke-4 sampai
pertengahan abad ke-7 H. Yang
dimaksudkan dengan tahrir, takhrij, dan
tarjih adalah upaya yang dilakukan ulama
masing-masing mazhab dalam
mengomentari, memperjelas dan
mengulas pendapat para imam mereka.
Periode ini ditandai dengan melemahnya
semangat ijtihad dikalangan ulama fiqh.
3. Munculnya Matan, Syarh dan
Hasyiyah
Matan متن
Matan adalah suatu karangan tulisan yang
merupakan kitab induk. Biasanya hanya
sebatas tulisan singkat dan padat yang
disusun dalam beberapa bab maupun pasal.
Matan bisa berupa syair atau nadzom, bisa
juga berupa kalam natsar atau prosa.
4. Syarah شرح
•Syarah adalah sebuah karya tulisan yang
berisi tentang penjelasan, perincian dan
penafsiran dari suatu kitab induk. Bisa
dibilang syarah merupakan perluasan
pembahasan dari suatu kitab induk
(matan) yang penjelasannya lebih detail.
Ulama yang menulis syarah disebut
dengan istilah As Syaarih الشارح
5. Hasyiyah حاشية
•Hasyiyah adalah penjelasan, komentar maupun pelengkap daripada kekurangan -
kekrangan yang mungkin ada pada syarah, terkadang juga berupa komentar terhadap
kitab matan itu sendiri. Hasyiyah tidak mencakup keseluruhan isi kitab, namun hanya
sebatas bagian yang dikira penting saja. Biasanya hasyiyah hanya fokus pada pendalaman
kalimat.
6. Munculnya kitab kitab Fatwa
Kedudukan fatwa teramat penting dalam kehidupan umat Islam. Andaikata tak ada
fatwa, umat Islam akan dilanda kebingungan dalam menentukan hukum suatu
permasalahan. Bahkan, bukan tak mungkin, mereka tanpa sengaja melakukan hal yang
haram lantaran tak jelasnya permasalahan hukum halal dan haram. Memberi patokan
hukum bagi umat, para pemberi fatwa berperan sebagai pewaris para Nabi dan Rasul.
7. Penetapan Undang Undang berdasarkan Madzab Fiqih Tertentu
Dalam periode ini untuk pertama kali muncul pernyataan bahwa pintu ijtihad telah
tertutup. Menurut Mustofa Ahmad Az Zarqo Paling tidak ada tiga faktor yang
mendorong munculnya pernyataan tersebut.
• Dorongan para penguasa kepada para hakim (qadi) untuk menyelesaikan perkara di
pengadilan dengan merujuk pada salah satu mazhab fiqh yang disetujui khalifah saja.
• Munculnya sikap at-taassub al-mazhabi
• Munculnya gerakan pembukuan pendapat masing-masing mazhab yang memudahkan
orang untuk memilih pendapat mazhabnya dan menjadikan buku itu sebagai rujukan
bagi masing-masing mazhab, sehinga aktivitas ijtihad terhenti.
8. • Persaingan antar pengikut mazhab semakin tajam, sehingga subyektivitas mazhab lebih
menonjol dibandingkan sikap ilmiah dalam menyelesaikan suatu persoalan. Sikap ini
amat jauh berbeda dengan sikap yang ditunjukkan oleh masing-masing imam mazhab,
karena sebagaimana yang tercatat dalam sejarah para imam mazhab tidak menginginkan
seorang pun mentaqlidkan mereka. Sekalipun ada upaya ijtihad yang dilakukan ketika itu,
namun lebih banyak berbentuk tarjih (menguatkan) pendapat yang ada dalam mazhab
masing-masing.