SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
MAKALAH
“IJTIHAD”
USHUL FIQH & KAIDAH
Dosen Pengampu:
Abd. Ghafur, M.E.I
Disusun Oleh: Kelompok 3
1. Putri Rindi Mustikasari
2. Muhammad Futuhul Arifin
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
FEBRUARI 2023
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayahnya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada suri teladan kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran
bagi kita semua.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yakni
ibu/bapak Abd. Ghafur, M.E.I. yang telah membimbing serta mengajarkan kami,
dan mendukung kami sehingga terselesaikan makalah yang berjudul “IJTIHAD”
dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak
yang telah membantu kami sehingga terselesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan, sebagai wujud rasa syukur
dengan tersusunnya makalah ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
selama penyusunan makalah ini, yang telah dengan tulus ikhlas membantu baik
secara moril maupun materiil, terutama kepada Dosen Pembina dan teman-teman
sekalian.
Kraksaan, 13 Februari 2023
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Pengertian..............................................................................................3
2.2 Dasar Hukum .......................................................................................3
2.3 Syarat-syarat Ijtihad .............................................................................4
2.4 1.Yang Diperbolehkan Dalam Ijtihad...................................................5
2.Yang Dilarang Dalam Ijtihad.............................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ijtihad
Ijtihad menurut istilah merupakan upaya untuk menggali suatu hokum
yang sudah ada pada zaman Rasulullah SAW. Hingga dalam perkembangannya,
ijtihad dilakukan oleh para sahabat, tabi’in serta masa-masa selanjutnya hingga
sekarang ini. Meskipun pada periode tertentu apa yang kita kenal dengan masa
taklid, ijtihad tidak diperbolehkan, tetapi pada masa periode tertentu pula
(kebangkitan atau pembaruan), ijtihad mulai dibuka kembali. Karena tidak bisa
dipungkiri, ijtihad adalah suatu keharusan, untuk menanggapi tantangan
kehidupan yang semakin kompleks. Tidak semua hasil ijtihad merupakan
pembaruan bagi ijtihad yang lama sebab ada masanya hasil ijtihad yang baru
sama dengan hasil ijtihad yang lama. Bahkan sekalipun berbeda hasil ijtihad
yang baru tidak akan mengubah hasil ijtihad yang lama.
Ijitihad menurut syariat islam yang disampaikan Allah SWT melalui Al-
Qur’an dan Rasulullah SAW melalui sunnah secara komprehensif, memerlukan
penelaahan dan pengkajian ilmiah yang sangat serius. Karena di dalam
keduanya terdapat lafazh-lafzh yang memerlukan penafsiran. Sementara itu,
nash Al-Qur’an dan sunnah teah berhenti, padahal waktu terus berjalan dengan
sejumlah peristiwa dan persoalan hidup yang datang bergantian. Oleh karena
itu, diperlkan ijtihad yang merupakan salah satu upaya untuk menggali hukum
syara’ melalui sumber-sumber syara’ yaitu Al-Qur’an,Sunnah, dan ijma.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ijtihad?
2. Apa dasar hukum ijtihad?
3. Apa saja syarat-syarat ijtihad?
4. Apa saja objek yang diperbolehkan dan yang dilarang dalam ijtihad?
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ijtihad
2. Untuk mengetahui dasar hukum ijtihad
3. Untuk mengtahui syarat-syarat ijtihad
4. Untuk mengetahui objek yang diperbolehkan dan yang dilarang dalam
ijtihad
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kata ijtihad berasal dari kata berbahasa Arab “‫”جهد‬ yang berarti
“pencurahan segala kemampuan untuk memperoleh sesuatudari berbagai
urusan”.Sederhananya, ijtihad berarti “sungguh-sungguh” atau “bekerja keras
dan gigih untuk mendapatkan sesuatu”. Sedangkan secara teknis menurut
Abdullahi Ahmed An-Na’im ijtihad berarti penggunaan penalaran hukum
secara independent untuk memberikan jawaban atas sesuatu masalah ketika al-
Qur’an dan al-Sunnah diam tidak memberi jawaban.
Pengertian ijtihad menurut ulama ushul fiqh inilah yang dikenal oleh
masyarakat luas. Adalah Ibrahim Hosen yang dalam hal ini mewakili kelompok
ahli fiqh dalam definisi ijtihad membatasinya dalam bidang fiqh saja, yaitu
bidang hokum yang berhubungan dengan amal. Sedangkan bagi sebagian ulama
lainnya, seperti Ibn Taimiyah mengatakan bahwa ijtihad juga berlaku dalam
dunia tasawuf.
2.2 Dasar Hukum Ijtihad
Dasar hukum diperbolehkannya melakukan ijtihad antara lain firman
Allah SWT., dalam Q.S. Al Baqarah : 149 “Dan darimana saja kamu keluar
(datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram”. Dari ayat
tersebut dapat dipahami bahwa orang yang berada jauh dari Masjidil Haram,
apabila akan shalat, dapat mencari dan menentukan arah itu melalui ijtihad
dengan mencurahkan akal pikirannya berdasarkan indikasi atau tanda-tanda
yang ada.
Dalam sebuah hadits Nabi, juga dijelaskan bahwa Muadz bin Jabal
ketika diutus menjadi Gubernur di Yaman pernah berijtihad dalam memutuskan
suatu perkara. Ketika itu Muadz ditanya oleh Rasulullah SAW., “Dengan apa
engkau menjatuhkan hukum?” Muadz menjawab, “Dengan kitab Allah (al
Qur’an) jawab Muadz!” Rasulullah bertanya lagi, “Kalau engkau tidak dapat
keterangan dari al Qur’an?” Muadz menjawab, “Saya menggalinya dari Sunah
4
Rasul.” Rasulullah pun bertanya, “Kalau engkau tidak mendapati keterangan
dalam sunah Rasulullah SAW.?” Muadz menjawab, “Saya akan berijtihad
dengan akal saya dan tidak akan berputus asa. Rasulullah menepuk pundak
Muadz bin Jabal menandakan persetujuan. Dari dialog di atas (antara Nabi dan
Mu‘adz bin Jabal) dapat disimpulkan bahwa ketika al Qur’an tidak memberikan
nash-nash yang mengatur sesuatu, dan hadits juga demikian, maka ijtihad
diperlukan, yang dalam prakteknya ijtihad dilakukan apabila nash itu tidak
memberi petunjuk yang jelas.
2.3 Syarat - Syarat Ijtihad
Orang yang berijtihad disebut mujtahid, yang menurut jenisnya
kemudian bagi menjadi 4 macam, yaitu :
a. Mujtahid Mutlak, yaitu orang yang melakukan ijtihad langsung secara
keseluruhan dari al Qur’an dan al Hadits, dan seringkalil mendirikan madzhab
tersendiri seperti halnya para sahabat dan imam yang empat, yaitu Syafi’i,
Hambali, hanafi dan Maliki).
b. Mujtahid Madzhab, yaitu para mujtahid yang mengikuti suatu
madzhab dan tidak membentuk madzhab tersendiri, tapi dalam beberapa hal,
dalam berijtihad mereka berbeda pendapat dengan imamnya, misalnya, imam
Syafi’i tidak mengikuti pendapat gurunya (Imam Malik)dalam bebearapa
masalah.
c. Mujtahid Fil Masa’il (Ijtihad parsial dalam hal-hal tertentu), yaitu
orang-orang yang berijtihad hanya pada beberapa masalah saja, jadi tidak dalam
arti keseluruhan, namun mereka tidak mengikukti satu madzhab, misalnya,
Hazairin berijtihad tentang hukum kewarisan Islam. Mahmus Junus berijtihaad
tentang hukum perkawinan, dll.
d. Mujtahid muqayyad, yaitu orang-orang yang berijtihad yang
mengikatkan diri dan mengikuti pendapat ulama salaf, dengan kesanggupan
untuk menentukan mana yang lebih utama dan menentukan pendapat yang
berbeda beserta riwayat yang lebih kuat di antara riwayat itu, begitupun mereka
5
memahami dalil-dalil yang menjadi dasar pendapat para mujtahid yang diikuti.
Adapun syarat-syarat menjadi mujtahid adalah :
a. Menguasai bahasa Arab, cara memahami arti dan maknanya, baik dari
segi lafal maupun susunan kalimatnya.
b. Pengetahuan yang luas tentang kandungan al Qur’an.
c. Pengetahuan yang luas dalam bidang sunnah
2.4 1. Yang Diperbolehkan dalam Ijtihad
Dasar dibolehkannya ijtihad adalah karena keterbatasan nash al-Qur’an
dan Sunnah jika dibandingkan dengan banyaknya peristiwa yang dihadapi oleh
umat manusia. Salah satu contoh ijtihad dalam kehidupan zaman sekarang, para
ulama melakukan ijtihad dalam proses penentuan 1 Ramadhan dan juga 1
Syawal. Para ulama berdiskusi untuk menentukan dan menetapkan 1 Ramadhan
dan 1 Syawal berdasarkan perhitungan serta hukum yang ada sebelumnnya.
2. Yang Dilarang dalam Ijtihad
Tidak sembarangan orang bisa berijtihad, karena fungsi ijtihad sebagai
sumber hokum islam akan mempengaruhi semua orang islam di dunia.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan singkat yang telah kami tulis diatas dapat di Tarik
kesimpulan. Ijtihad merupakan petunjuk hokum yang sangat penting dalam
perumusan hokum islam sebagai upaya menjawab persoalan-persoalan
kemanusiaan yang konkrit serta penjabaran konsepsi islam dalam segala
aspeknya, Selain itu ijtihad adalah juga merupakan salah satu hal yang dalam
menyelesaikan permasalahan dalam hal kejumudan islam dan ketaqdilan
penganutnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiyar, Amsal. Filsafat ilmu, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008.
Hakim, Atang Abd, Fiqh Perbankan Syari’ah, Bandung; Refika Aditama, 2011.
Huda, Nurul dkk. Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis, Jakarta: Kencana.
2007.
Karim, Adiwarman, Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT raja Grafindo Persada,
2007.
Karim. Adiwarman Azwar, Ekonomi Islam: Suatu Kajian Ekonomi Kontemporer.
Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada, 2002.
Muhammad, Ekonomi Mikro (Dalam Persfektif Islam), Yogyakarta: BPFE, 2005.

More Related Content

Similar to Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf

Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).pdf
Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).pdfPemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).pdf
Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).pdfZukét Printing
 
Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).docx
Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).docxPemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).docx
Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).docxZukét Printing
 
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docxMAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docxGilankSantosa
 
Kuiz 1 pemikiran islam semasa
Kuiz  1   pemikiran islam semasaKuiz  1   pemikiran islam semasa
Kuiz 1 pemikiran islam semasaWan Iza
 
1 ijtihad al ilmi mutamam oke
1 ijtihad al ilmi mutamam oke1 ijtihad al ilmi mutamam oke
1 ijtihad al ilmi mutamam okeAgus Muqtafiy
 
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5NavenAbsurd
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhindah pertiwi
 
Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1NaufalAbyan5
 
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
Kedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuan
Kedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuanKedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuan
Kedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuanendahnurfebriyanti
 
Meluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqhMeluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqhfriskacaca
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumatmujibzunari
 

Similar to Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf (20)

Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).pdf
Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).pdfPemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).pdf
Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).pdf
 
Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).docx
Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).docxPemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).docx
Pemikiran Modern dalam Islam 2 Membuka Pintu Ijtihad (Fazlur Rahman).docx
 
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docxMAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
MAKALAH USUL FIQIH KELOMPOK II.docx
 
Kuiz 1 pemikiran islam semasa
Kuiz  1   pemikiran islam semasaKuiz  1   pemikiran islam semasa
Kuiz 1 pemikiran islam semasa
 
1 ijtihad al ilmi mutamam oke
1 ijtihad al ilmi mutamam oke1 ijtihad al ilmi mutamam oke
1 ijtihad al ilmi mutamam oke
 
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
Makalah fiqih kelompok 3 materi 5
 
Makalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqhMakalah sejarah perkembangan fiqh
Makalah sejarah perkembangan fiqh
 
Ijma’ dan Qiyas.pdf
Ijma’ dan Qiyas.pdfIjma’ dan Qiyas.pdf
Ijma’ dan Qiyas.pdf
 
Ijma’ dan Qiyas.docx
Ijma’ dan Qiyas.docxIjma’ dan Qiyas.docx
Ijma’ dan Qiyas.docx
 
Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1Studi hadist kelompok 1
Studi hadist kelompok 1
 
tugas ushul fiqh
tugas ushul fiqhtugas ushul fiqh
tugas ushul fiqh
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
 
Makalah pai
Makalah paiMakalah pai
Makalah pai
 
Kedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuan
Kedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuanKedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuan
Kedudukan hadis dalam islam dan sejarah pembukuan
 
Meluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqhMeluasnya perbedaan dalam fiqh
Meluasnya perbedaan dalam fiqh
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumat
 
Makalah aik (hadits)
Makalah aik (hadits)Makalah aik (hadits)
Makalah aik (hadits)
 
Aswaja Lakmud 2022 revisi.pptx
Aswaja Lakmud 2022 revisi.pptxAswaja Lakmud 2022 revisi.pptx
Aswaja Lakmud 2022 revisi.pptx
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (7)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Ijtihad Ushul Fiqh dan Kaidah.pdf

  • 1. MAKALAH “IJTIHAD” USHUL FIQH & KAIDAH Dosen Pengampu: Abd. Ghafur, M.E.I Disusun Oleh: Kelompok 3 1. Putri Rindi Mustikasari 2. Muhammad Futuhul Arifin PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO FEBRUARI 2023
  • 2. i KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayahnya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada suri teladan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran bagi kita semua. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yakni ibu/bapak Abd. Ghafur, M.E.I. yang telah membimbing serta mengajarkan kami, dan mendukung kami sehingga terselesaikan makalah yang berjudul “IJTIHAD” dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga terselesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan, sebagai wujud rasa syukur dengan tersusunnya makalah ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi selama penyusunan makalah ini, yang telah dengan tulus ikhlas membantu baik secara moril maupun materiil, terutama kepada Dosen Pembina dan teman-teman sekalian. Kraksaan, 13 Februari 2023 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................ i DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 1.1 Latar Belakang........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1 1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3 2.1 Pengertian..............................................................................................3 2.2 Dasar Hukum .......................................................................................3 2.3 Syarat-syarat Ijtihad .............................................................................4 2.4 1.Yang Diperbolehkan Dalam Ijtihad...................................................5 2.Yang Dilarang Dalam Ijtihad.............................................................5 BAB III PENUTUP................................................................................................6 3.1 Kesimpulan.............................................................................................6 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ijtihad Ijtihad menurut istilah merupakan upaya untuk menggali suatu hokum yang sudah ada pada zaman Rasulullah SAW. Hingga dalam perkembangannya, ijtihad dilakukan oleh para sahabat, tabi’in serta masa-masa selanjutnya hingga sekarang ini. Meskipun pada periode tertentu apa yang kita kenal dengan masa taklid, ijtihad tidak diperbolehkan, tetapi pada masa periode tertentu pula (kebangkitan atau pembaruan), ijtihad mulai dibuka kembali. Karena tidak bisa dipungkiri, ijtihad adalah suatu keharusan, untuk menanggapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks. Tidak semua hasil ijtihad merupakan pembaruan bagi ijtihad yang lama sebab ada masanya hasil ijtihad yang baru sama dengan hasil ijtihad yang lama. Bahkan sekalipun berbeda hasil ijtihad yang baru tidak akan mengubah hasil ijtihad yang lama. Ijitihad menurut syariat islam yang disampaikan Allah SWT melalui Al- Qur’an dan Rasulullah SAW melalui sunnah secara komprehensif, memerlukan penelaahan dan pengkajian ilmiah yang sangat serius. Karena di dalam keduanya terdapat lafazh-lafzh yang memerlukan penafsiran. Sementara itu, nash Al-Qur’an dan sunnah teah berhenti, padahal waktu terus berjalan dengan sejumlah peristiwa dan persoalan hidup yang datang bergantian. Oleh karena itu, diperlkan ijtihad yang merupakan salah satu upaya untuk menggali hukum syara’ melalui sumber-sumber syara’ yaitu Al-Qur’an,Sunnah, dan ijma. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian ijtihad? 2. Apa dasar hukum ijtihad? 3. Apa saja syarat-syarat ijtihad? 4. Apa saja objek yang diperbolehkan dan yang dilarang dalam ijtihad?
  • 5. 2 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari ijtihad 2. Untuk mengetahui dasar hukum ijtihad 3. Untuk mengtahui syarat-syarat ijtihad 4. Untuk mengetahui objek yang diperbolehkan dan yang dilarang dalam ijtihad
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kata ijtihad berasal dari kata berbahasa Arab “‫”جهد‬ yang berarti “pencurahan segala kemampuan untuk memperoleh sesuatudari berbagai urusan”.Sederhananya, ijtihad berarti “sungguh-sungguh” atau “bekerja keras dan gigih untuk mendapatkan sesuatu”. Sedangkan secara teknis menurut Abdullahi Ahmed An-Na’im ijtihad berarti penggunaan penalaran hukum secara independent untuk memberikan jawaban atas sesuatu masalah ketika al- Qur’an dan al-Sunnah diam tidak memberi jawaban. Pengertian ijtihad menurut ulama ushul fiqh inilah yang dikenal oleh masyarakat luas. Adalah Ibrahim Hosen yang dalam hal ini mewakili kelompok ahli fiqh dalam definisi ijtihad membatasinya dalam bidang fiqh saja, yaitu bidang hokum yang berhubungan dengan amal. Sedangkan bagi sebagian ulama lainnya, seperti Ibn Taimiyah mengatakan bahwa ijtihad juga berlaku dalam dunia tasawuf. 2.2 Dasar Hukum Ijtihad Dasar hukum diperbolehkannya melakukan ijtihad antara lain firman Allah SWT., dalam Q.S. Al Baqarah : 149 “Dan darimana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram”. Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa orang yang berada jauh dari Masjidil Haram, apabila akan shalat, dapat mencari dan menentukan arah itu melalui ijtihad dengan mencurahkan akal pikirannya berdasarkan indikasi atau tanda-tanda yang ada. Dalam sebuah hadits Nabi, juga dijelaskan bahwa Muadz bin Jabal ketika diutus menjadi Gubernur di Yaman pernah berijtihad dalam memutuskan suatu perkara. Ketika itu Muadz ditanya oleh Rasulullah SAW., “Dengan apa engkau menjatuhkan hukum?” Muadz menjawab, “Dengan kitab Allah (al Qur’an) jawab Muadz!” Rasulullah bertanya lagi, “Kalau engkau tidak dapat keterangan dari al Qur’an?” Muadz menjawab, “Saya menggalinya dari Sunah
  • 7. 4 Rasul.” Rasulullah pun bertanya, “Kalau engkau tidak mendapati keterangan dalam sunah Rasulullah SAW.?” Muadz menjawab, “Saya akan berijtihad dengan akal saya dan tidak akan berputus asa. Rasulullah menepuk pundak Muadz bin Jabal menandakan persetujuan. Dari dialog di atas (antara Nabi dan Mu‘adz bin Jabal) dapat disimpulkan bahwa ketika al Qur’an tidak memberikan nash-nash yang mengatur sesuatu, dan hadits juga demikian, maka ijtihad diperlukan, yang dalam prakteknya ijtihad dilakukan apabila nash itu tidak memberi petunjuk yang jelas. 2.3 Syarat - Syarat Ijtihad Orang yang berijtihad disebut mujtahid, yang menurut jenisnya kemudian bagi menjadi 4 macam, yaitu : a. Mujtahid Mutlak, yaitu orang yang melakukan ijtihad langsung secara keseluruhan dari al Qur’an dan al Hadits, dan seringkalil mendirikan madzhab tersendiri seperti halnya para sahabat dan imam yang empat, yaitu Syafi’i, Hambali, hanafi dan Maliki). b. Mujtahid Madzhab, yaitu para mujtahid yang mengikuti suatu madzhab dan tidak membentuk madzhab tersendiri, tapi dalam beberapa hal, dalam berijtihad mereka berbeda pendapat dengan imamnya, misalnya, imam Syafi’i tidak mengikuti pendapat gurunya (Imam Malik)dalam bebearapa masalah. c. Mujtahid Fil Masa’il (Ijtihad parsial dalam hal-hal tertentu), yaitu orang-orang yang berijtihad hanya pada beberapa masalah saja, jadi tidak dalam arti keseluruhan, namun mereka tidak mengikukti satu madzhab, misalnya, Hazairin berijtihad tentang hukum kewarisan Islam. Mahmus Junus berijtihaad tentang hukum perkawinan, dll. d. Mujtahid muqayyad, yaitu orang-orang yang berijtihad yang mengikatkan diri dan mengikuti pendapat ulama salaf, dengan kesanggupan untuk menentukan mana yang lebih utama dan menentukan pendapat yang berbeda beserta riwayat yang lebih kuat di antara riwayat itu, begitupun mereka
  • 8. 5 memahami dalil-dalil yang menjadi dasar pendapat para mujtahid yang diikuti. Adapun syarat-syarat menjadi mujtahid adalah : a. Menguasai bahasa Arab, cara memahami arti dan maknanya, baik dari segi lafal maupun susunan kalimatnya. b. Pengetahuan yang luas tentang kandungan al Qur’an. c. Pengetahuan yang luas dalam bidang sunnah 2.4 1. Yang Diperbolehkan dalam Ijtihad Dasar dibolehkannya ijtihad adalah karena keterbatasan nash al-Qur’an dan Sunnah jika dibandingkan dengan banyaknya peristiwa yang dihadapi oleh umat manusia. Salah satu contoh ijtihad dalam kehidupan zaman sekarang, para ulama melakukan ijtihad dalam proses penentuan 1 Ramadhan dan juga 1 Syawal. Para ulama berdiskusi untuk menentukan dan menetapkan 1 Ramadhan dan 1 Syawal berdasarkan perhitungan serta hukum yang ada sebelumnnya. 2. Yang Dilarang dalam Ijtihad Tidak sembarangan orang bisa berijtihad, karena fungsi ijtihad sebagai sumber hokum islam akan mempengaruhi semua orang islam di dunia.
  • 9. 6 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari penjelasan singkat yang telah kami tulis diatas dapat di Tarik kesimpulan. Ijtihad merupakan petunjuk hokum yang sangat penting dalam perumusan hokum islam sebagai upaya menjawab persoalan-persoalan kemanusiaan yang konkrit serta penjabaran konsepsi islam dalam segala aspeknya, Selain itu ijtihad adalah juga merupakan salah satu hal yang dalam menyelesaikan permasalahan dalam hal kejumudan islam dan ketaqdilan penganutnya.
  • 10. 7 DAFTAR PUSTAKA Bakhtiyar, Amsal. Filsafat ilmu, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008. Hakim, Atang Abd, Fiqh Perbankan Syari’ah, Bandung; Refika Aditama, 2011. Huda, Nurul dkk. Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis, Jakarta: Kencana. 2007. Karim, Adiwarman, Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2007. Karim. Adiwarman Azwar, Ekonomi Islam: Suatu Kajian Ekonomi Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada, 2002. Muhammad, Ekonomi Mikro (Dalam Persfektif Islam), Yogyakarta: BPFE, 2005.