SlideShare a Scribd company logo
1 of 82
Definisi (Psl 1)
Pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa
berdarakan undang-
undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-
beasrnya kemakmuran rakyat
UU Perpajakan di Indonesia menganut
system “self assessment”
yang memberikan kepercayaan kepada
Wajib Pajak untuk
memperhitungkan, membayar dan
melaporkan sendiri kewajiban pajaknya.
Konsekuensi dari sistem ini adalah laporan
yang disampaikan oleh Wajib Pajak dianggap
benar selama tidak ada data yang sebaliknya,
Misalnya:Pengaduan masyarakat, info dari
pihak ketiga, hasil konfirmasi data, dll.
Untuk meyakinkan bahwa perhitungan pajak
yang dilakukan Wajib Pajak sudah sesuai
dengan ketentuan UU, maka dikembangkan
suatu sistem pengawasan kewajiban perpajakan
Melalui:
PEMERIKSAAN
PAJAK
MATERI KUP
NPWP Pengukuhan PKP
SPT
PEMERIKSAAN
PEMBUKUAN
PRODUK:
 STP
 skp: SKPN, SKPKB, SKPKBT, SKPLB
KEBERATAN BANDING
PENAGIHAN
PENYIDIKAN
KETENTUAN
KHUSUS
Wajib Pajak
(psl 1)
 Wajib Pajak (WP) adalah orang
pribadi atau badan yang menurut
ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan ditentukan
untuk melakukan kewajiban
perpajakan, termasuk pemungut
pajak atau pemotong pajak tertentu.
PKP
Pengusaha
 Pengusaha adalah orang pribadi atau badan
dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan
usaha atau pekerjaannya menghasilkan
barang, mengimpor barang, mengekspor
barang, melakukan usaha
perdagangan, memanfaatkan barang tidak
berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan
usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar
Daerah Pabean.
Pengusaha Kena Pajak
 Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah
Pengusaha yang melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa
Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan
Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai (UU
PPN) 1984 dan perubahannya, tidak termasuk
Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali
Pengusaha Kecil yang memilih
untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak.
NPWP
Nomor Pokok Wajib Pajak
adalah nomor yang diberikan kepada Wajib
Pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas Wajib Pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN
DIRI & MELAPORKAN USAHA
1. KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI UNTUK
MENDAPATKAN NPWP :
 Orang Pribadi Usahawan/Pekerjaan Bebas
 Orang Pribadi Non Usahawan (Karyawan)
berpenghasilan diatas PTKP
 Semua badan
 WP OP Pengusaha Tertentu
Setiap WP hanya diberikan satu NPWP.
2. MELAPORKAN USAHA UNTUK DIKUKUHKAN MENJADI
PKP :
- Pengusaha yang telah memenuhi syarat sbg PKP
- Pengusaha yg telah melampaui batasan pengusaha
Kecil pada suatu masa dalam suatu tahun buku.
- Pengusaha Kecil yang memilih menjadi PKP
3. SANKSI PERPAJAKAN
Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri atau melaporkan
usahanya akan dikenakan sanksi menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 2 ayat (2) dan (3) UU KUP & Penjelasan
jo. KEP- 161/PJ./2001
Pemberian, Pengukuhan, Penghapusan
NPWP & Pengukuhan PKP
1. Kewajiban Perpajakan dimulai sejak
memenuhi syarat Subyektif dan Obyektif
2. “Wanita kawin yang tidak pisah harta”
dapat mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP
Pasal 2 UU NO. 28/ 2007
Syarat Memperoleh NPWP
WP Orang Pribadi Non-Usahawan:
 Fotocopy KTP/Kartu Keluarga/SIM/Paspor.
WP Orang Pribadi Usahawan:
 Fotocopy KTP/Kartu Keluarga/SIM/Paspor;
 Fotocopy Surat Izin Usaha atau Surat
Keterangan Tempat Usaha dari instansi yang
berwenang.
WP Badan:
 Fotocopy akte pendirian;
 Fotocopy KTP salah seorang pengurus;
 Fotocopy Surat Izin Usaha atau Surat
Keterangan Tempat Usaha dari instansi yang
berwenang.
Bendaharawan Pemungut/Pemotong:
 Fotocopy surat penunjukan sebagai
bendaharawan;
 Fotocopy tanda bukti diri KTP/Kartu
Keluarga/SIM/Paspor.
WP berstatus cabang
 Fotocopy kartu NPWP atau Bukti Pendaftaran
WP Kantor Pusat
TEMPAT PENDAFTARAN
WAJIB PAJAK
Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) UU KUP
TEMPAT TINGGAL
TEMPAT KEDUDUKAN
ORANG
PRIBADI BADAN
KANTOR PELAYANAN PAJAK
WAJIB PAJAK
PEMUNGUT/
PEMOTONG
DAN TEMPAT
KEGIATAN USAHA
PENGUSAHA
TERTENTU
TEMPAT
PELAPORAN USAHA
ORANG
PRIBADI B A D A N
WP SEBAGAI PENGUSAHA
YANG DIKENAKAN PAJAK MENURUT UU PPN
KANTOR PELAYANAN PAJAK
TEMPAT TINGGAL TEMPAT KEDUDUKAN
DAN TEMPAT KEGIATAN USAHA
Pasal 2 ayat (2) UU KUP
Pendaftaran
Pengusaha Tertentu
 KPP PND untuk BUMD di wilayah DKI Jakarta
dan seluruh BUMN kecuali ditentukan lain.
 KPP PMA Satu untuk wajib pajak
PMA sektor Industri Kimia dan barang galian
non logam kecuali ditentukan lain.
 KPP PMA Dua untuk wajib pajak PMA Industri
Logam dan Mesin, kecuali ditentukan lain.
 KPP PMA Tiga untuk wajib pajak PMA sektor
pertambangan dan perdagangan, kecuali
ditentukan lain.
 KPP PMA Empat untuk Wajib Pajak PMA
sektor industri tekstil, makanan, dan
kayu, kecuali ditentukan lain.
Pendaftaran
Pengusaha Tertentu
 KPP PND untuk BUMD di wilayah DKI Jakarta
dan seluruh BUMN kecuali ditentukan lain.
 KPP PMA Satu untuk wajib pajak
PMA sektor Industri Kimia dan barang galian
non logam kecuali ditentukan lain.
 KPP PMA Dua untuk wajib pajak PMA Industri
Logam dan Mesin, kecuali ditentukan lain.
 KPP PMA Tiga untuk wajib pajak PMA sektor
pertambangan dan perdagangan, kecuali
ditentukan lain.
 KPP PMA Empat untuk Wajib Pajak PMA
sektor industri tekstil, makanan, dan
kayu, kecuali ditentukan lain.
Pendaftaran
Pengusaha Tertentu
 KPP PMA Lima untuk Wajib Pajak
sektor Agribisnis dan Jasa, kecuali
ditentukan lain.
 KPP Perusahaan Masuk Bursa untuk
seluruh wajib pajak Perusahaan
Masuk Bursa, kecuali ditentukan lain.
 KPP Badora untuk wajib pajak BUT
dan orang asing yang berkedudukan
/bertempat tinggal di wilayah DKI
Jakarta, kecuali ditentukan lain.
APABILA ORANG PRIBADI ATAU BADAN
YANG TELAH MEMENUHI SYARAT
SEBAGAI WP/PKP TETAPI TIDAK
MENDAFTARKAN DIRI DAN / ATAU TIDAK
MELAPORKAN USAHANYA
DIRJEN PAJAK
MENERBITKAN
NPWP DAN ATAU PPKP
SECARA JABATAN
PENERBITAN
NPWP DAN ATAU
PENGUKUHAN PKP
SECARA JABATAN
Pasal 2 ayat (4) UU KUP
Fungsi NPWP Dan
Pengukuhan PKP
Fungsi NPWP
• Sarana dalam administrasi perpajakan;
• Tanda pengenal diri atau Identitas WP dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya
• Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan
• Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan
administrasi perpajakan.
• Setiap WP hanya diberikan satu NPWP
Fungsi Pengukuhan PKP
• Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di
bidang PPN dan PPn BM
• Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.
Non Pengusaha
Kecil Sebelum
melakukan
penyerahan
BKP/JKP
Pengusaha Kecil,
- Dapat memilih
sbg PKP
- Tidak memilih
sbg PKP, apabila
s/d suatu masa
Peredaran Bruto >
600 juta, wajib PKP
paling lambat akhir
masa pajak
berikutnya
Paling lambat 1 bulan
setelah saat usaha
mulai dijalankan
Paling lambat pada
akhir bulan
berikutnya apabila
sampai dengan
suatu bulan dalam
satu tahun buku
memperoleh
penghasilan yang
melebihi PTKP
WP BADAN / OP Usahawan
WP
ORANG
PRIBADI
Non
Usahawan
JANGKA WAKTU
PENDAFTARAN NPWP
DAN PELAPORAN PPKP
Pasal 2 ayat (5) UU KUP jo. Kep- 161/PJ./2001
PPKPNPWP
P T K P
Status
Tahun Pajak
1999 – 2004 Mulai 2005
Diri Wajib Pajak Rp 2.880.000 Rp 12.000.000
Tambahan untuk Wajib Pajak
kawin
Rp 1.440.000 Rp 1.200.000
Tambahan untuk setiap orang
anggota keluarga sedarah
dan semenda dalam garis
keturunan lurus, serta anak
angkat yang menjadi
tanggungan sepenuhnya,
maks 3 (tiga) orang untuk
setiap keluarga.
Rp 1.440.000 Rp 1.200.000
Tambahan untuk seorang
isteri yg mempunyai
penghasilan dari usaha atau
dari pekerjaan yang tidak ada
hubungannya dengan suami
atau anggota keluarga lain.
Rp 2.880.000 Rp 12.000.000
P T K P
Status
Tahun Pajak
Uu n0. 36 2008 ttg PPh
Diri Wajib Pajak Rp. 15.840.000,00
Tambahan untuk Wajib Pajak
kawin
Rp. 1.320.000,00
Tambahan untuk setiap orang
anggota keluarga sedarah
dan semenda dalam garis
keturunan lurus, serta anak
angkat yang menjadi
tanggungan sepenuhnya,
maks 3 (tiga) orang untuk
setiap keluarga.
Rp. 1.320.000,00
Tambahan untuk seorang
isteri yg mempunyai
penghasilan dari usaha atau
dari pekerjaan yang tidak ada
hubungannya dengan suami
atau anggota keluarga lain.
Rp. 15.840.000,00
SYARAT-SYARAT UNTUK
MENDAPATKAN NPWP/ PPKP BAGI
WP ORANG PRIBADI DAN JANGKA
WAKTU PENERBITAN
WP ORANG PRIBADI
USAHAWAN NON USAHAWAN
MENGISI DAN MENANDATANGANI SENDIRI/
KUASA KHUSUS
FORMULIR PENDAFTARAN
DILAMPIRI FOTO KOPI :
- KTP/PASPOR;
dan
- SURAT IJIN USAHA/
KETERANGAN TEMPAT
USAHA.
DILAMPIRI FOTO KOPI :KTP/
PASPOR DITAMBAH SURAT
KETERANGAN TEMPAT TINGGAL
DARI INSTANSI YANG
BERWENANG SEKURANG-
KURANGNYA LURAH BAGI
ORANG ASING
Kep - 161/PJ./2001
• UNTUK NPWP, PALING LAMA PADA HARI
KERJA BERIKUTNYA
• UNTUK SPPKP PALING LAMA 3 HARI KERJA
SISTEM PENGENAAN PAJAK
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG INI
MENEMPATKAN
SEBAGAI SATU KESATUAN EKONOMIS
Penjelasan Pasal 8 ayat (3)
KELUARGA
ARTINYA:
penghasilan atau
kerugian dari
seluruh anggota
keluarga
dan
pemenuhan
kewajiban
pajaknya
Namun, dalam hal-
hal tertentu
digabungkan
sebagai satu
kesatuan
yang dikenakan
pajak
dilakukan oleh
kepala keluarga.
pemenuhan
kewajiban pajak
tersebut dilakukan
secara terpisah.
HIDUP BERPISAH
MENGADAKAN
PERJANJIAN PEMISAHAN
HARTA DAN
PENGHASILAN
SECARATERTULIS
PENGHITUNGAN
PAJAKNYA
BERDASAR
- Penghasilan Neto
suami isteri digabung
-Besarnya pajak yg
harus dilunasi oleh
masing-masing suami-
isteri, sebanding dgn
Penghasilan Neto
PENGHITUNGAN
PKP DAN
PENGENAAN
PAJAKNYA
DILAKUKAN
SENDIRI-SENDIRI
SUAMI-ISTRI DIKENAKAN PAJAK
SECARA TERPISAH
Pasal 8 ayat (2) dan (3)
PENGHASILAN ATAU KERUGIAN BAGI WANITA
YANG TELAH KAWIN
DIANGGAP SEBAGAI
PENGHASILAN ATAU
KERUGIAN SUAMINYA
KECUALI
1. PENGHASILAN TSB SEMATA-MATA DITERIMA
ATAU DIPEROLEH DARI SATU PEMBERI KERJA
YG TELAH DIPOTONG PPh PASAL 21,
DAN
2. PEKERJAAN TSB TIDAK ADA HUBUNGANNYA
DENGAN USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS
SUAMI ATAU ANGGOTA KELUARGA LAINNYA
PENGHASILAN ATAU KERUGIAN
BAGI WANITA KAWIN
Pasal 8 ayat (1)
WP „A” MEMPEROLEH PENGHASILAN Rp 100.000.000,00
MEMPUNYAI ISTRI SBG PEGAWAI DGN PENGHASILAN
SEBESAR Rp 50.000.000,00
TDK DIGABUNG DGN PENGHASILAN „A‟ DAN SUDAH FINAL
JIKA :
-. PENGH. TSB DIPEROLEH DARI SATU PEMBERI KERJA YANG
TELAH DIPOTONG PPh 21
-. PEKERJAAN TSB TDK ADA HUB. NYA DGN USAHA/
PEKERJAAN BEBAS SUAMI/ANGGOTA KELUARGA LAINNYA.
TETAPI
BILA ISTRI “A” SELAIN MENJADI PEGAWAI JUGA
MEMPUNYAI USAHA SALON KECANTIKAN DGN
PENGHASILAN SEBESAR Rp 75.000.000,00;
SELURUH PENGH. ISTRI SEBESAR Rp 125.000.000
(50 JUTA + 75 JUTA) DIGABUNGKAN DGN PENGH. “A”.
DGN DEMIKIAN TOTAL PENGHASILAN “A” YG
DIKENAKAN PPh SEBESAR Rp 225.000.000,00.
POTONGAN PAJAK ATAS PENGHASILAN ISTRI TIDAK
BERSIFAT FINAL DAN DPT DIKREDITKAN DLM SPT
TAHUNAN PPh
CONTOH Pasal 8 ayat (1)
PENGHASILAN
DARI PEKERJAAN YANG TIDAK
ADA HUBUNGANNYA
DENGAN USAHA
ORANG YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA
KECUALI
DIGABUNG DENGAN
PENGHASILAN ORANG TUANYA
PENGHASILAN ANAK YANG
BELUM DEWASA
Pasal 8 ayat (4)
WP ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU
PASAL 25 ayat (7) dan (9)
Wajib Pajak tersebut
 wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh
NPWP bagi setiap tempat usaha/ gerai (outlet)
 di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat usaha/ gerai (outlet)
tersebut (KPP lokasi), dan
 di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal Wajib Pajak
(KPP domisili).
 adalah Wajib Pajak yang melakukan kegiatan
usaha di bidang perdagangan grosir dan atau
eceran barang-barang konsumsi
 melalui tempat usaha/gerai (outlet) yang tersebar
di bebarapa lokasi,
 tidak termasuk perdagangan kendaraan bermotor
dan restoran.
PPh Ps 25 = 2% x Peredaran Bruto per bulan
Pasal 25 ayat (9)
Pajak yg telah dibayar sendiri dlm tahun
berjalan oleh WP Orang Pribadi
Pengusaha Tertentu
“merupakan pelunasan pajak yang
terutang untuk tahun pajak yang
bersangkutan”
Kecuali;
apabila WP yang bersangkutan
menerima atau memperoleh
penghasilan lain yang tidak dikenakan
PPh yang bersifat final
PPh Pasal 25-nya sebesar 2% (dua
persen) dari jumlah peredaran
bruto setiap bulan dari masing-
masing tempat usaha tersebut.
WAJIB PAJAK
BADAN
PEMUNGUT/
PEMOTONG
DILAMPIRI FOTO KOPI :
- AKTE PENDIRIAN; dan
- KTP SALAH SEORANG
PENGURUS; dan
- SURAT IJIN USAHA/
KETERANGAN TEMPAT
USAHA.
DILAMPIRI FOTO KOPI :
- SURAT PENUNJUKAN
SBG. BENDHRW.; dan
- TANDA BUKTI DIRI
BENDAHARAWAN.
SYARAT-SYARAT UNTUK
MENDAPATKAN NPWP/ PPKP WP
BADAN & PEMUNGUT/PEMOTONG
DAN JANGKA WAKTU PENERBITAN
Kep -161 /PJ./2001
MENGISI DAN MENANDATANGANI SENDIRI/
KUASA KHUSUS
FORMULIR PENDAFTARAN
• UNTUK NPWP, PALING LAMA PADA HARI
KERJA BERIKUTNYA
• UNTUK SPPKP PALING LAMA 3 HARI KERJA
JO
DILAMPIRI FOTO KOPI :
- PERJANJIAN KERJA
SAMA SEBAGAI JO
- NPWP MASING2
ANGGOTA JO
- KTP SALAH SEORANG
PENGURUS
WAJIB PAJAK PINDAH
ALAMAT
Kep- 161 /PJ/2001
Permohonan WP dengan Surat
Pernyataan Pindah
KPP Lama menerbitkan
SURAT PINDAH kepada
WP untuk diserahkan ke
KPP Baru
KPP baru menerbitkan NPWP dan atau SPPKP
(menggunakan nomor lama dengan mengganti
kode KPP baru)
KPP Lama KPP Baru
Tindasan Pernyataan
Pindah, oleh WP
dikirimkan ke KPP Lama
Dilakukan dalam hal :
Wanita kawin tidak dengan perjanjian
Pemisahan harta dan penghasilan
WP badan yang telah dibubarkan secara resmi
berdasarkan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku
WP Orang Pribadi yang tidak memenuhi syarat
lagi untuk dapat digolongkan sebagai Wajib
Pajak
Warisan yang belum terbagi (dalam kedudukan
sebagai subjek pajak) sudah selesai dibagi
WP BUT yang karena sesuatu hal kehilangan
statusnya sebagai BUT
PENGHAPUSAN NPWP
KEP- 161 /PJ./2001
WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan
warisan
Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka waktu
12 bulan sejak tanggal diterimanya permohonan secara
lengkap
Penghapusan NPWP
Psl 3
Kriteria
• Mengajukan diri
• WP dilikuidasi
• BUT yg menghentikan kegiatan
usaha
• Diangap perlu oleh DJP
Setelah dilakukan pemeriksaan
• Utk WP OP max 6 bln
• Utk WP Badan max 12 bln
Dilakukan dalam hal :
WP Bubar
WP tidak memenuhi syarat lagi sebagai PKP
PENCABUTAN
PENGUKUHAN PKP
KEP- 516 /PJ./2000
WP pindah alamat ke wilayah Kerja KPP Lain
Pencabutan Pengukuhan PKP harus diselesaikan
dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal
diterimanya permohonan secara lengkap
SANKSI NPWP
• Pasal 39 UU KUP
(1) Setiap orang yang dengan sengaja:
a. tidak mendaftarkan diri, atau
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa
hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; atau
b. .........
..................., sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat)
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
(2) Pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilipatkan 2
(dua) apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di
bidang perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung
sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan.
(3) Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan
tindak pidana menyalahgunakan atau menggunakan tanpa
hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf
a, atau ............., dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat) kali
jumlah restitusi yang dimohon dan atau kompensasi yang
dilakukan oleh Wajib Pajak."
Kewajiban Setelah NPWP
1. Pembayaran Masa
– a. PPh Pasal 25
– b. PPh Pasal 21 (PPh Karyawan)
– c. PPh Pasal 22
– d. PPh Pasal 23
2. Pelaporan
3. SPT Tahunan PPh (Badan/Orang
Pribadi/Pasal 21)
4. Pelunasan Utang Pajak
5. Pembukuan atau Pencatatan
Kewajiban Setelah NPKP
KEWAJIBAN SEHUBUNGAN DENGAN PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI/PAJAK PENJUALAN
ATAS BARANG MEWAH (PPN/PPnBM)
1. Pembayaran/Penyetoran
2. Faktur Pajak
3. Pelaporan Pajak yang telah disetor
Pengertian Pembukuan /
Pencatatan
Pembukuan
Pembukuan adalah suatu
proses pencatatan yang dilakukan
secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuang
an yang meliputi
harta, kewajiban, modal, penghasilan dan
biaya, serta jumlah harga perolehan dan
penyerahan Barang atau Jasa, yang ditutup
dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca dan laporan laba rugi pada setiap
Tahun Pajak berakhir.
Pencatatan
Pencatatan yaitu pengumpulan data secara
teratur tentang peredaran bruto dan atau
penghasilan bruto sebagai dasar untuk
menghitung jumlah pajak yang terutang
termasuk penghasilan yang bukan objek
pajak dan atau yang dikenakan pajak yang
bersifat final .
Wajib
Menyelenggarakan
Pembukuan
a. Wajib Pajak (WP) Badan
b. Wajib Pajak Orang Pribadi
yang melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas
memilikiperedaran brutonya
dalam satu tahun lebih
dari Rp. 600. juta
Tujuan
Penyelenggaraan
Pembukuan/Pencatatan
Adalah untuk mempermudah:
 Pengisian SPT
 Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak
 Penghitungan PPN dan PPnBM,
 Untuk mengetahui posisi keuangan
dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan
bebas.
SPT
adalah surat yang oleh Wajib
Pajak (WP) digunakan untuk
melaporkan penghitungan dan
atau pembayaran
pajak, objek pajak dan atau
bukan objek pajak dan atau
harta dan kewajiban, menurut
ketentuan peraturan
perundang-undangan
perpajakan.
Terdapat dua macam SPT
yaitu:
SPT Masa
SPT Tahunan adalah Surat
Pemberitahuan untuk suatu
Tahun Pajak atau Bagian
Tahun Pajak
Fungsi SPT
Bagi Wajib Pajak PPh untuk
melaporkan dan
mempertanggungjawabkan
perhitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang untuk
melaporkan tentang :
– Pembayaran atau pelunasan pajak yang
telah dilaksanakan sendiri dan atau
melalui pemotongan atau pemungutan
pihak lain dalam 1 tahun pajak atau
bagian tahun pajak;
– Penghasilan yang merupakan obyek pajak
dan atau bukan obyek pajak;
– Harta dan kewajiban;
Mempertanggungjawabkan
penghitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang;
Laporan tentang pemenuhan
pembayaran pajak yang telah
dilaksanakan sendiri dalam satu
Tahun Pajak atau Bagian Tahun
Pajak;
Laporan pembayaran dari pemotong
atau pemungut tentang pemotongan
/pemungutan pajak orang atau badan
lain dalam satu Masa Pajak.
SPT TIDAK LENGKAP
(SPT TIDAK MEMENUHI
KETENTUAN)Pasal 3 ayat (7) jo. KMK No.536KMK.04/2000
A. PENGISIANNYA TIDAK MEMENUHI
KETENTUAN FORMAL
1. NAMA DAN NPWP TIDAK DICANTUMKAN
DALAM SPT;
2. ELEMEN SPT INDUK DAN LAMPIRAN
TIDAK/KURANG LENGKAP DI ISI;
3. SPT TIDAK DITANDATANGANI WP ATAU
DITANDATANGANI KUASA WP, TETAPI TIDAK
DILAMPIRI DENGAN SURAT KUASA KHUSUS;
4. SPT TIDAK ATAU KURANG DILAMPIRI
DENGAN LAMPIRAN YANG DISYARATKAN;
ATAU
5. SPT KURANG BAYAR TETAPI TIDAK
DILAMPIRI DENGAN SSP.
APABILA
B. SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
APABILA TIDAK MEMENUHI
KETENTUAN FORMAL
a. Dalam Bahasa Indonesia
b. Huruf latin
c. Menggunakan angka arab
d. Satuan mata uang rupiah
( Kecuali WP yang telah mendapat izin
Menkeu untuk menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan
bahasa
asing dan mata uang selain rupiah, yaitu
dalam mata uang US $ )
SPT harus diisi
dengan :
PENGISIAN SPT
Pasal 3 ayat (1), (1a) UU KUP jo. KMK No.533/KMK.04/2000
Penyampaian SPT
SPT dapat disampaikan secara
langsung Ke KPP
Batas waktu penyampaian:
SPT Masa max tgl 20 bln berikut
SPT Tahunan max 4 bulan dari
akhir Tahun Pajak.
SANKSI ADMINISTRASI
ATAS KETERLAMBATAN atau TIDAK
MENYAMPAIKAN SPT
Pasal 7 (1) UU KUP
• SPT Thn PPh OP Rp. 100.000,00
• SPT Thn Badan Rp. 1.000.000,00
• SPT Masa PPN Rp. 500.000,00
• SPT Masa lainnya Rp. 100.000,00
TIDAK Kena SANKSI ADMINISTRASI
TIDAK MENYAMPAIKAN SPT
Pasal 7 (2) UU KUP
1. WP OP:
– Meninggal dunia
– Tdk melakukan usaha
/pekerjaan bebas
– WNA sdh tdk tinggal di Indonesia
2. BUT tdk melakukan kegiatan di Ind
3. WP Badan tdk melakukan kegiatan
4. Bendahara tdk melakukan pembyr
5. WP kena bencana
6. Diatur PEMENKEU
Dianggap Tdk
Menyampaikan SPT
(psl 3 (7))
• Tdk di tandatangan
• Tdk dilampiri dokumen
• SPT lebih bayar sampai 3 tahun dan
sdh ada surat teguran
• SPT ddisampikan setelah pemeriksaan
atau diterbitkan SKP
DIKECUALIKAN DARI
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT
Pasal 3 ayat (8) UU KUP jo. KMK No.535/KMK.04/2000
WAJIB PAJAK TERTENTU
DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN
PENYAMPAIAN SPT ADALAH :
 WP OP BERPENGHASILAN NETO
DI BAWAH PTKP
(UNTUK SPT MASA DAN TAHUNAN)
 WP OP YANG TIDAK MENJALANKAN
USAHA ATAU MELAKUKAN PEKERJAAN
BEBAS (UNTUK SPT MASA)
PENGISIAN SPT
Pasal 4 UU KUP
PENGISIAN SPT
 BENAR
 LENGKAP
 JELAS
 DITANDATANGANI :
 BADAN : PENGURUS/DIREKSI ATAU KUASA KHUSUS
 ORANG PRIBADI :YG BERSANGKUTAN ATAU KUASA
KHUSUS
WP YANG WAJIB PEMBUKUAN,
DILENGKAPI DGN LAP. KEUANGAN
(NERACA, LABA RUGI DAN
KETERANGAN LAIN)
PEMBETULAN SPT
 PERNYATAAN TERTULIS (dengan SPT
pembetulan ybs atau beserta lampiran
sendiri)
 DALAM JANGKA WAKTU 2 TAHUN
 BELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN
 APABILA KURANG BAYAR HARUS
DILUNASI TERLEBIH
DAHULU, TAMBAHAN SANKSI 2%
DAPAT DILUNASI BERSAMA DENGAN
KURANG BAYAR ATAU MENUNGGU
DITAGIH DENGAN STP
DENGAN KEMAUAN SENDIRI
WP DAPAT MELAKUKAN PEMBETULAN
Pasal 8 ayat UU KUP
SPT YG PENGISIANNYA
TERDAPAT KEKELIRUAN
SYARAT
TELAH DIPERIKSA, TETAPI BELUM
DISIDIK, sehubungan TINDAK PIDANA
PASAL 38
PENGUNGKAPAN KETIDAK-
BENARAN SPT ATAS KEMAUAN
SENDIRI
APABILA WP :
Mengungkapkan ketidakbenaran atas
kemauan sendiri
Melunasi pajak yg kurang dibayar + denda 2
kali dari jumlah pajak yang kurang dibayar
SPT TELAH
DISAMPAIKAN
TIDAK DISIDIK
Pasal 8 ( 3 ) UU KUP
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN
SPT ATAS KESADARAN
SENDIRI, DENGAN LAPORAN
TERSENDIRI
SEKALIPUN JANGKA WAKTU
PEMBETULAN 2 TAHUN TELAH LEWAT
DAN BELUM DITERBITKAN SKP
WP DAPAT MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN
SPT ATAS KESADARAN SENDIRI, DALAM LAPORAN
TERSENDIRI
PAJAK YG HARUS DIBAYAR MENJADI LEBIH
BESAR ATAU
RUGI FISKAL MENJADI LEBIH KECIL ATAU
JUMLAH HARTA MENJADI LEBIH BESAR ATAU
JUMLAH MODAL MENJADI LEBIH BESAR
MELUNASI PAJAK YG KURANG DIBAYAR +
KENAIKAN 50 %
SYARAT
Pasal 8 ayat (4) dan (5) UU KUP
PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh
KARENA KEPUTUSAN KEBERATAN
ATAU PUTUSAN BANDING
Pasal 8 ayat 6 UU KUP
WP Menerima Keputusan Keberatan
atau Putusan Banding yang menyatakan
rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan
Dapat menyampaikan
pembetulan SPT sekalipun jangka
waktu 2 tahun telah terlampaui
Selama belum dilakukan tindakan pemeriksaan
dan disampaikan dalam jangka waktu 3 bulan setelah
Keputusan Keberatan atau Putusan Banding diterima
SANKSI ADMINITRASI
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN
PAJAK
PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK
SETELAH TGL JATUH TEMPO PEMBAYARAN/
PENYETORAN PAJAK
BERUPA BUNGA 2% SEBULAN DIHITUNG DARI JATUH
TEMPO PEMBAYARAN SAMPAI DENGAN TGL
PEMBAYARAN (DAN BAGIAN DARI BULAN
DIHITUNG PENUH SATU BULAN)
DIKENAKAN SANKSI ADIMINITRASI
Pasal 9 ayat (2a) UU KUP
JATUH TEMPO PEMBAYARAN
KETETAPAN PAJAK
 STP
 SKPKB
 SKPKBT
 SK PEMBETULAN
 SK KEBERATAN
 PUTUSAN
BANDING
HARUS DILUNASI PALING LAMBAT 1 BULAN
SEJAK TANGGAL DITERBITKAN
PAJAK TERUTANG ATAS :
YG MENGAKIBATKAN
PAJAK YG HARUS
DIBAYAR
BERTAMBAH
Pasal 9 ayat (3) UU KUP
PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN
PEMBAYARAN PAJAK
Pasal 9 UU KUP
STP
SKPKB
SKPKBT
PPh Pasal 29
SK PEMBETULAN
SK KEBERATAN
PUTUSAN BANDING
Yg mengakibatkan
pajak yg harus dibayar
bertambah
ATAS PERMOHONAN WP UNTUK
MENGANGSUR/MENUNDA
PEMBAYARAN PAJAK TERUTANG
ATAS :
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
DAPAT MEMBERIKAN PERSETUJUAN
Dikenakan sanksi bunga sebesar 2% sebulan
SYARAT PENGAJUAN PERMOHONAN
PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN
PEMBAYARAN PAJAK
KMK No. 541/KMK.04/2000
Diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP
tempat WP terdaftar;
Diajukan paling lambat 15 hari sebelum jatuh
tempo pembayaran utang pajak berakhir, kecuali
dalam hal WP mengalami keadaan diluar
kekuasaannya;
Disertai alasan dan jumlah pembayaran pajak
yang dimohon diangsur/ditunda
PERMOHONAN
PENGANGSURAN/PENUNDAAN
PEMBAYARAN PAJAK
syarat
Keputusan menerima atau menolak diberikan
dalam jangka waktu 10 hari sejak permohonan
diterima lengkap, lebih dari jangka waktu
tersebut
dianggap diterima
SURAT KETETAPAN
PAJAKPasal 1 angka 15 UU KUP
Surat Ketetapan Pajak
PASAL 13
PASAL 15
PASAL 17
DAN
PASAL 17
B
PASAL 17
A
SURAT KETETAPAN PAJAK
LEBIH BAYAR (SKPLB)
SURAT KETETAPAN PAJAK
NIHIL (SKPN)
SURAT KETETAPAN PAJAK
KURANG BAYAR
TAMBAHAN (SKPKBT)
SURAT KETETAPAN PAJAK
KURANG BAYAR (SKPKB)
KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK
Pasal 12 AYAT (1) UU KUP
WAJIB PAJAK
WAJIB MEMBAYAR PAJAK YANG
TERUTANG BERDASARKAN KETENTUAN
PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN
TIDAK MENGGANTUNGKAN PADA ADANYA
SURAT KETETAPAN PAJAK
Pembayaran Pajak
 SPT Tahunan paling lambat
sebelum SPT disampaikan (psl 9)
 Pelunasan utk UKM dan WP di
daerah tertentu paling lambat 2
bulan
 Pembayaran pajak dianggap sah
jika dibayar di tempat tertentu.
Batas Waktu Penyetoran
Pajak
a. PPh Pasal 25 selambat-lambatnya
tanggal 15 bulan berikutnya;
b. PPh Pasal 21 selambat-lambatnya
tanggal 10 bulan berikutnya;
c. PPh Pasal 22 :
- Impor dilunasi bersamaan dengan
pembayaran Bea Masuk;
- Yang pemungutannya Bea Cukai
disetor dlm satu hari;
- Bendaharawan disetor pada hari
yang sama dengan pelaksanan
pembayaran;
- Penyerahan dari Pertamina, Bulog
harus dilunasi sendiri oleh Wajib
Pajak sebelum Delivery Order
ditebus;
- Penyerahan yang selain Pertamina
dan Bulog harus disetor paling
lambat tanggal 10 bulan berikut
JUMLAH PAJAK TERUTANG
Pasal 12 Ayat (2) & (3) UU KUP
JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG
MENURUT SURAT PEMBERITAHUAN
YANG DISAMPAIKAN WP
JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG
MENURUT KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG UNDANGAN PERPAJAKAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
MENDAPATKAN BUKTI BAHWA JUMLAH
PAJAK YANG TERUTANG MENURUT
SURAT PEMBERITAHUAN TIDAK BENAR
Atau
Apabila
MAKA DJP MENETAPKAN JUMLAH
PAJAK TERUTANG YANG SEMESTINYA
BUNGA 2%
SEBULAN
MAX 24
BLN
SPT tidak di-
sampaikan
da-lam jangka
waktu yg di-
tentukan
dalam surat
tegoran
Berdasarkan hasil
pemeriksaan,
PPN/PPn BM :
- tidak seharusnya
dikompensasikan
- tidak seharusnya
dikenakan tarip
0 %
Kewajiban:
Pasal 28
dan
Pasal 29
tidak
dipenuhi
PPh /PPN /
PPn BM
PPh
Sendiri
PPh
Sendiri
KENAIKAN
50%
KENAIKAN
100%
KENAIKAN
100%
KENAIKAN
50%
Psl. 13 (3) a Psl. 13 (3) b Psl. 13 (3) aPsl. 13 (3) b
Psl. 13 (2)
SKPKB
Dapat diterbitkan dalam jangka waktu 10
tahun, dalam hal :
Berdasarkan
hasil pemerik-
saan/ket. lain
pajak yg teru-
tang tidak/ku-
rang dibayar
PPh
PEMOTONG/
PEMUNGUTAN
PPN
/PPn.BM
PPh
PEMOTONG/
PEMUNGUTAN
KENAIKAN
100%
Pasal 13 ayat (1), (2) & (3) UU KUP
Psl. 13 (3) c
PPh
dalam
tahun
berjalan
tidak/
kurang
dibayar
Kurang
bayar
karena
salah
tulis /
salah
hitung
Dikenaka
n Sanksi
Adminis
trasi
berupa
denda
dan atau
bunga
Pengusah
a tidak
melapor
kan
kegiatan
usahanya
untuk
dikukuhk
an sbg
PKP
Bukan
PKP
membuat
Faktur
Pajak
Bunga 2% sebulan paling
lama 24 bulan
Denda 2 % x DPP
Psl 14 (1) a Psl14(1) ePsl 14 (1) dPsl 14 (1) b
Psl 14 (1) c
Psl 14 (3) Psl 14 (4)
Catatan: (Pasal 14 (2)
STP memiliki kekuatan hukum yang sama dengan skp
STP
dapat diterbitkan dalam hal :
Pasal 14 UU KUP
•PKP
tdk
membuat
FakturPajak
•PKP
membuat
Faktur Pajak
tidak tepat
waktu
•PKP
membuat
Faktur Pajak
tidak
lengkap
Psl14(1) f
PEMBETULAN
KETETAPAN PAJAK
PERMOHONAN
WP
Pasal 16 ayat (1) dan Penjelasan UU KUP
SALAH TULIS, SALAH HITUNG
DAN ATAU KELIRU PENERAPAN UU
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
DAPAT MEMBETULKAN
skp, STP, SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN,
SURAT KEPUTUSAN PENGURANGAN sanksi Adm
PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI,
SURAT KEPUTUSAN PENGURANGAN
Ketetapan Pjk, PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK, atau
SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN
PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK
SECARA
JABATAN
DAPAT BERUPA
Menambah atau
Mengurangkan atau
Menghapuskan
Pembetulan Ketetapan
Pajak
Produk hukum ditambah SK
Pembetulan, SK Pemberian
Imbalan Bunga
Jangka waktu penyelesaian
sampai 6 bulan
Jika ada penolakan atau
diterima sebagian permintaan
WP akan diberikan alasan
Pengurangan dan
Pembatalan Ketetapan Pajak
(Psl 36)
1. Pengurangan/ Pembatalan atas
surat SKP yg tdk benar
2. Mengurangkan atau
membatalkan STP yg tdk benar
3. Membatalkan hasil pemeriksaan
atau SKP yg tdk sesuai prosedur
4. Pemohonan utk 1 dan 2 max 2
kali
5. Utk angka 3 max 1 kali
6. Penyeleaian max 6 bulan
SPTLB
dengan permohonan dalam SPT
(Selain WP Kriteria tertentu sebagaimana dalam
Pasal 17 C)
Diteliti
SKPLBSKPKB SKPN
diterbitkan dalam jangka waktu 12 bulan
Sejak permohonan diterima secara lengkap
Tidak berlaku jika dalam pemeriksanan awal
bukti tindak pidana
Pasal 17B ayat (1) UU KUP
PENAGIHAN PAJAK
Pasal 18 AYAT (1) UU KUP
 STP
 SKPKB
 SKPKBT
 SK PEMBETULAN
 SK KEBERATAN
 PUTUSAN
BANDING
DASAR PENAGIHAN PAJAK
YG MENGAKIBATKAN
PAJAK YG HARUS
DIBAYAR
BERTAMBAH
Daluwarsa Penetapan
dan Penagihan
 Penetapan (psl 13)
5 thn setelah Masa atau Thn
pajak
 Penagihan (psl 22)
 5 tahun sejak penerbitan
penetapan pajak
PENAGIHAN PAJAK
DENGAN SURAT PAKSA
Pasal 20 ayat (1), (3) UU KUP
STP
SKPKB
SKPKBT
SK PEMBETULAN
SK KEBERATAN
PUTUSAN BANDING
Yang mengakibatkan
pajak yg harus
dibayar bertambah
SURAT
PAKSA
TIDAK DIBAYAR SESUAI
JANGKA WAKTU SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM PASAL 9 AYAT(3)
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku (UU PPSP)
PENAGIHAN
SEKETIKA & SEKALIGUS
Penjelasan Pasal 20 UU KUP
adalah :
Tindakan Penagihan Pajak yang
dilaksanakan oleh juru sita pajak
kepada penanggung pajak tanpa
menunggu tanggal jatuh tempo
pembayaran yang meliputi seluruh
utang pajak dari semua jenis pajak,
masa pajak dan Tahun Pajak
PENAGIHAN
SEKETIKA & SEKALIGUS
 Dilakukan dalam hal :
 Penanggung pajak akan meninggalkan
Indonesia untuk selama-lamanya atau
berniat untuk itu;
 Penanggung pajak memindahtangankan
barang yg dimiliki atau dikuasai dalam
rangka menghentikan atau mengecilkan
kegiatan perusahaan, atau pekerjaannya di
Indonesia;
 Terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung
pajak akan membubarkan Badan
usahanya, atau menggabungkan
usahanya, atau memekarkan usahanya, atau
memindahtangankan perusahaan yang
dimiliki atau yang dikuasainya, atau
melakukan berubahan bentuk lainnya;
 Badan usaha akan dibubarkan oleh negara;
 Terjadi penyitaan atas barang Penanggung
Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-
tanda kepailitan.
Pasal 20 ayat (2) UU KUP
Sampai dengan daluwarsa penagihan pajak
Negara mempunyai
Hak Mendahulu untuk
Tagihan Pajak
Barang- barang
milik Penanggung Pajak
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) UU KUP
Meliputi :
- Pokok Pajak
- Sanksi Administrasi :
 Bunga
 Denda
 Kenaikan
- Biaya Penagihan Pajak
ATAS
PENANGGUNG PAJAK
ORANG
PRIBADI
BADAN
YANG BERTANGGUNG JAWAB
ATAS PEMBAYARAN PAJAK
TERMASUK WAKIL
YANG MENJALANKAN HAK
DAN MEMENUHI KEWAJIBAN
WAJIB PAJAK MENURUT KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN
Pasal 1 angka 28 UU KUP
GUGATAN WP ATAU
PENANGGUNG PAJAK
TERHADAP :
Pasal 23 ayat (2) UU KUP
Hanya dapat diajukan kepada :
badan peradilan pajak
 Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan atau Pengumuman
Lelang
 Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan , selain yang ditetapkan
dalam Pasal 25 (1) dan Pasal 26
 Keputusan Pencegahan
Penerbita SKetetapan Pjk atau S Keputusan
Keberatan yg tdk sesuai prosedur
Sanksi Pidana-Kealpaan
(Psl 38)
 Kealpaan pertama kali kenkan
denda adminstrasi kenaikan 200%
(Psl 13A)
 Kealpaan ke-2 dst pidana denda 1
kali max 2 kali atau penjara
minimal 3 bln dan max 1 th.
Sanksi Pidana-
Kesengajaan (Psl 39)
 Tidak menyimpa buku, dokumen
(manual dan elektronik)
 Pidana denda 2 kali max 4 kali atau
pidana penjara minimal 6 bln dan max 6
th
 Pidana ke-2 kali ditambah menjadi
menjadi dua kali sanksi sebelumnya
 Percobaan penyalah gunaan
NPWP/NPPKP utk tujuan pengurangan
atau restitusi pajak di pidana penjara min
6 bln dan max 2 tahun atau denda min 2
kali atau max 4 kali
Sanksi Pidana-Kesengajaan
(Psl 39 A)
Utk PKP yang:
Menerbitkan atau menggunan
FP, bukti pemungutan, bukti
pemotongan, bukti setor yang tdk
berdasarkan transaksi sebenarnya
Menerbitkan FP tapi belum PKP
Pajak di pidana penjara min 2 bln
dan max 6 tahun atau denda min
2 kali atau max 6 kali
Sanksi Pidana
Psl 41, 41A, 41B
Psl 41  Melanggar
kerahasiaandenda Rp 25 jt
Psl 41A  WP Tdk
memberikan data denda Rp
25 jt
Psl 41B  Menghalangi
penyidikan denda Rp 25 jt
Psl 41C  instansi
pemerintah, lembaga, asosiasi
, dan pihak lain Tdk
memberikan Informasi
denda Rp 75 jt
Data Bukan Rahasia
(psl 34)
• Indentitas WP
– Nama
– NPWP
– Alamat WP
– Alamat Usaha
– Merek Usaha
– Kegiatan Usaha
Data Bukan Rahasia
(psl 34)
 Informasi Umum
– Penerimaan pajak nasional
– Penerimaan pjk per Kanwil /KPP
– Penerimaan pjk per jenis pajak
– Penerimaan pjk per klasifikasi
lapangan usaha
– Jml WP atau PKP terdaftar
– Register permohonan WP
– Tunggakan pjk Nasional / Kanwil /KPP

More Related Content

What's hot

PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukankaromah95
 
Akuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAkuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAmbara Sugama
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGsischayank
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakterkaromah95
 
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannyaRPG Gultom
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapSupri yanto
 
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Maiya Maiya
 
Audit Program Cash Opname
Audit Program Cash OpnameAudit Program Cash Opname
Audit Program Cash Opnamenazilah_ laila
 
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri Suwanti
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMIcha Icha
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpKppkp Bangil
 
Sosialisasi E Faktur
Sosialisasi E FakturSosialisasi E Faktur
Sosialisasi E Fakturkaromah95
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)M Abdul Aziz
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpdNadia Amelia
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAMahyuni Bjm
 

What's hot (20)

PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Akuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ibAkuntansi skpd rtm ib
Akuntansi skpd rtm ib
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakter
 
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
 
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
Pph pot put 22, 23, 36, 4(1), 15
 
pp
pppp
pp
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Audit Program Cash Opname
Audit Program Cash OpnameAudit Program Cash Opname
Audit Program Cash Opname
 
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wp
 
Sosialisasi E Faktur
Sosialisasi E FakturSosialisasi E Faktur
Sosialisasi E Faktur
 
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)
 
Pph badan
Pph badanPph badan
Pph badan
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Kup penagihan
 

Similar to Definisi Pajak

Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakaniyandri tiluk wahyono
 
Materi Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiMateri Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiBayu Prasetyo
 
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan IndonesiaBudi Septiawan
 
Perpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.pptPerpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.pptMuhammadRanim
 
perpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managemperpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managemrr598phqsn
 
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTNPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTsaidah2323
 
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxPPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxDonnyEmanuel
 
Npwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770sNpwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770sKppkp Bangil
 
wajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpwajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpYan Chen
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPAriza Ekky
 
Buku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadBuku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadalverawaty
 
Slide-9-KUP (1).pptx
Slide-9-KUP (1).pptxSlide-9-KUP (1).pptx
Slide-9-KUP (1).pptxRizanaAlia
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
 

Similar to Definisi Pajak (20)

Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
 
Materi Kup I Suwardi
Materi Kup I SuwardiMateri Kup I Suwardi
Materi Kup I Suwardi
 
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
01 npwp,pembayaran,SPT Perpajakan Indonesia
 
Kup I
Kup IKup I
Kup I
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Perpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.pptPerpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.ppt
 
perpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managemperpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managem
 
P ajak
P ajakP ajak
P ajak
 
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPTNPWP DAN NPPKP SERTA SPT
NPWP DAN NPPKP SERTA SPT
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptxPPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
PPT_TENTANG_KUP_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WAJIB.pptx
 
Npwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770sNpwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770s
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
wajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwpwajib pajak dan npwp
wajib pajak dan npwp
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKP
 
Buku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadBuku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 upload
 
Slide-9-KUP (1).pptx
Slide-9-KUP (1).pptxSlide-9-KUP (1).pptx
Slide-9-KUP (1).pptx
 
Booklet KUP
Booklet KUPBooklet KUP
Booklet KUP
 
Prakom & pajak
Prakom & pajakPrakom & pajak
Prakom & pajak
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
 

More from natal kristiono (20)

Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
 
Materi hukum pajak pajak daerah
Materi hukum pajak  pajak daerahMateri hukum pajak  pajak daerah
Materi hukum pajak pajak daerah
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"
 
Tugas pkn iqbale
Tugas pkn iqbaleTugas pkn iqbale
Tugas pkn iqbale
 
Pkn zaskia
Pkn zaskiaPkn zaskia
Pkn zaskia
 
Bab xiv
Bab xivBab xiv
Bab xiv
 
Bab xiii
Bab xiiiBab xiii
Bab xiii
 
Bab xii
Bab xiiBab xii
Bab xii
 
Bab xi
Bab xiBab xi
Bab xi
 
Bab x
Bab xBab x
Bab x
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Babi 5~1
Babi 5~1Babi 5~1
Babi 5~1
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Definisi Pajak

  • 1.
  • 2. Definisi (Psl 1) Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdarakan undang- undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- beasrnya kemakmuran rakyat
  • 3. UU Perpajakan di Indonesia menganut system “self assessment” yang memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri kewajiban pajaknya. Konsekuensi dari sistem ini adalah laporan yang disampaikan oleh Wajib Pajak dianggap benar selama tidak ada data yang sebaliknya, Misalnya:Pengaduan masyarakat, info dari pihak ketiga, hasil konfirmasi data, dll. Untuk meyakinkan bahwa perhitungan pajak yang dilakukan Wajib Pajak sudah sesuai dengan ketentuan UU, maka dikembangkan suatu sistem pengawasan kewajiban perpajakan Melalui: PEMERIKSAAN PAJAK
  • 4. MATERI KUP NPWP Pengukuhan PKP SPT PEMERIKSAAN PEMBUKUAN PRODUK:  STP  skp: SKPN, SKPKB, SKPKBT, SKPLB KEBERATAN BANDING PENAGIHAN PENYIDIKAN KETENTUAN KHUSUS
  • 5. Wajib Pajak (psl 1)  Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.
  • 6. PKP Pengusaha  Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean. Pengusaha Kena Pajak  Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN) 1984 dan perubahannya, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
  • 7. NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
  • 8. KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI & MELAPORKAN USAHA 1. KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI UNTUK MENDAPATKAN NPWP :  Orang Pribadi Usahawan/Pekerjaan Bebas  Orang Pribadi Non Usahawan (Karyawan) berpenghasilan diatas PTKP  Semua badan  WP OP Pengusaha Tertentu Setiap WP hanya diberikan satu NPWP. 2. MELAPORKAN USAHA UNTUK DIKUKUHKAN MENJADI PKP : - Pengusaha yang telah memenuhi syarat sbg PKP - Pengusaha yg telah melampaui batasan pengusaha Kecil pada suatu masa dalam suatu tahun buku. - Pengusaha Kecil yang memilih menjadi PKP 3. SANKSI PERPAJAKAN Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri atau melaporkan usahanya akan dikenakan sanksi menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 2 ayat (2) dan (3) UU KUP & Penjelasan jo. KEP- 161/PJ./2001
  • 9. Pemberian, Pengukuhan, Penghapusan NPWP & Pengukuhan PKP 1. Kewajiban Perpajakan dimulai sejak memenuhi syarat Subyektif dan Obyektif 2. “Wanita kawin yang tidak pisah harta” dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP Pasal 2 UU NO. 28/ 2007
  • 10. Syarat Memperoleh NPWP WP Orang Pribadi Non-Usahawan:  Fotocopy KTP/Kartu Keluarga/SIM/Paspor. WP Orang Pribadi Usahawan:  Fotocopy KTP/Kartu Keluarga/SIM/Paspor;  Fotocopy Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Tempat Usaha dari instansi yang berwenang. WP Badan:  Fotocopy akte pendirian;  Fotocopy KTP salah seorang pengurus;  Fotocopy Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan Tempat Usaha dari instansi yang berwenang. Bendaharawan Pemungut/Pemotong:  Fotocopy surat penunjukan sebagai bendaharawan;  Fotocopy tanda bukti diri KTP/Kartu Keluarga/SIM/Paspor. WP berstatus cabang  Fotocopy kartu NPWP atau Bukti Pendaftaran WP Kantor Pusat
  • 11. TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) UU KUP TEMPAT TINGGAL TEMPAT KEDUDUKAN ORANG PRIBADI BADAN KANTOR PELAYANAN PAJAK WAJIB PAJAK PEMUNGUT/ PEMOTONG DAN TEMPAT KEGIATAN USAHA PENGUSAHA TERTENTU
  • 12. TEMPAT PELAPORAN USAHA ORANG PRIBADI B A D A N WP SEBAGAI PENGUSAHA YANG DIKENAKAN PAJAK MENURUT UU PPN KANTOR PELAYANAN PAJAK TEMPAT TINGGAL TEMPAT KEDUDUKAN DAN TEMPAT KEGIATAN USAHA Pasal 2 ayat (2) UU KUP
  • 13. Pendaftaran Pengusaha Tertentu  KPP PND untuk BUMD di wilayah DKI Jakarta dan seluruh BUMN kecuali ditentukan lain.  KPP PMA Satu untuk wajib pajak PMA sektor Industri Kimia dan barang galian non logam kecuali ditentukan lain.  KPP PMA Dua untuk wajib pajak PMA Industri Logam dan Mesin, kecuali ditentukan lain.  KPP PMA Tiga untuk wajib pajak PMA sektor pertambangan dan perdagangan, kecuali ditentukan lain.  KPP PMA Empat untuk Wajib Pajak PMA sektor industri tekstil, makanan, dan kayu, kecuali ditentukan lain.
  • 14. Pendaftaran Pengusaha Tertentu  KPP PND untuk BUMD di wilayah DKI Jakarta dan seluruh BUMN kecuali ditentukan lain.  KPP PMA Satu untuk wajib pajak PMA sektor Industri Kimia dan barang galian non logam kecuali ditentukan lain.  KPP PMA Dua untuk wajib pajak PMA Industri Logam dan Mesin, kecuali ditentukan lain.  KPP PMA Tiga untuk wajib pajak PMA sektor pertambangan dan perdagangan, kecuali ditentukan lain.  KPP PMA Empat untuk Wajib Pajak PMA sektor industri tekstil, makanan, dan kayu, kecuali ditentukan lain.
  • 15. Pendaftaran Pengusaha Tertentu  KPP PMA Lima untuk Wajib Pajak sektor Agribisnis dan Jasa, kecuali ditentukan lain.  KPP Perusahaan Masuk Bursa untuk seluruh wajib pajak Perusahaan Masuk Bursa, kecuali ditentukan lain.  KPP Badora untuk wajib pajak BUT dan orang asing yang berkedudukan /bertempat tinggal di wilayah DKI Jakarta, kecuali ditentukan lain.
  • 16. APABILA ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG TELAH MEMENUHI SYARAT SEBAGAI WP/PKP TETAPI TIDAK MENDAFTARKAN DIRI DAN / ATAU TIDAK MELAPORKAN USAHANYA DIRJEN PAJAK MENERBITKAN NPWP DAN ATAU PPKP SECARA JABATAN PENERBITAN NPWP DAN ATAU PENGUKUHAN PKP SECARA JABATAN Pasal 2 ayat (4) UU KUP
  • 17. Fungsi NPWP Dan Pengukuhan PKP Fungsi NPWP • Sarana dalam administrasi perpajakan; • Tanda pengenal diri atau Identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya • Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan • Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan. • Setiap WP hanya diberikan satu NPWP Fungsi Pengukuhan PKP • Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan PPn BM • Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.
  • 18. Non Pengusaha Kecil Sebelum melakukan penyerahan BKP/JKP Pengusaha Kecil, - Dapat memilih sbg PKP - Tidak memilih sbg PKP, apabila s/d suatu masa Peredaran Bruto > 600 juta, wajib PKP paling lambat akhir masa pajak berikutnya Paling lambat 1 bulan setelah saat usaha mulai dijalankan Paling lambat pada akhir bulan berikutnya apabila sampai dengan suatu bulan dalam satu tahun buku memperoleh penghasilan yang melebihi PTKP WP BADAN / OP Usahawan WP ORANG PRIBADI Non Usahawan JANGKA WAKTU PENDAFTARAN NPWP DAN PELAPORAN PPKP Pasal 2 ayat (5) UU KUP jo. Kep- 161/PJ./2001 PPKPNPWP
  • 19. P T K P Status Tahun Pajak 1999 – 2004 Mulai 2005 Diri Wajib Pajak Rp 2.880.000 Rp 12.000.000 Tambahan untuk Wajib Pajak kawin Rp 1.440.000 Rp 1.200.000 Tambahan untuk setiap orang anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, maks 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga. Rp 1.440.000 Rp 1.200.000 Tambahan untuk seorang isteri yg mempunyai penghasilan dari usaha atau dari pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan suami atau anggota keluarga lain. Rp 2.880.000 Rp 12.000.000
  • 20. P T K P Status Tahun Pajak Uu n0. 36 2008 ttg PPh Diri Wajib Pajak Rp. 15.840.000,00 Tambahan untuk Wajib Pajak kawin Rp. 1.320.000,00 Tambahan untuk setiap orang anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, maks 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga. Rp. 1.320.000,00 Tambahan untuk seorang isteri yg mempunyai penghasilan dari usaha atau dari pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan suami atau anggota keluarga lain. Rp. 15.840.000,00
  • 21. SYARAT-SYARAT UNTUK MENDAPATKAN NPWP/ PPKP BAGI WP ORANG PRIBADI DAN JANGKA WAKTU PENERBITAN WP ORANG PRIBADI USAHAWAN NON USAHAWAN MENGISI DAN MENANDATANGANI SENDIRI/ KUASA KHUSUS FORMULIR PENDAFTARAN DILAMPIRI FOTO KOPI : - KTP/PASPOR; dan - SURAT IJIN USAHA/ KETERANGAN TEMPAT USAHA. DILAMPIRI FOTO KOPI :KTP/ PASPOR DITAMBAH SURAT KETERANGAN TEMPAT TINGGAL DARI INSTANSI YANG BERWENANG SEKURANG- KURANGNYA LURAH BAGI ORANG ASING Kep - 161/PJ./2001 • UNTUK NPWP, PALING LAMA PADA HARI KERJA BERIKUTNYA • UNTUK SPPKP PALING LAMA 3 HARI KERJA
  • 22. SISTEM PENGENAAN PAJAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG INI MENEMPATKAN SEBAGAI SATU KESATUAN EKONOMIS Penjelasan Pasal 8 ayat (3) KELUARGA ARTINYA: penghasilan atau kerugian dari seluruh anggota keluarga dan pemenuhan kewajiban pajaknya Namun, dalam hal- hal tertentu digabungkan sebagai satu kesatuan yang dikenakan pajak dilakukan oleh kepala keluarga. pemenuhan kewajiban pajak tersebut dilakukan secara terpisah.
  • 23. HIDUP BERPISAH MENGADAKAN PERJANJIAN PEMISAHAN HARTA DAN PENGHASILAN SECARATERTULIS PENGHITUNGAN PAJAKNYA BERDASAR - Penghasilan Neto suami isteri digabung -Besarnya pajak yg harus dilunasi oleh masing-masing suami- isteri, sebanding dgn Penghasilan Neto PENGHITUNGAN PKP DAN PENGENAAN PAJAKNYA DILAKUKAN SENDIRI-SENDIRI SUAMI-ISTRI DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH Pasal 8 ayat (2) dan (3)
  • 24. PENGHASILAN ATAU KERUGIAN BAGI WANITA YANG TELAH KAWIN DIANGGAP SEBAGAI PENGHASILAN ATAU KERUGIAN SUAMINYA KECUALI 1. PENGHASILAN TSB SEMATA-MATA DITERIMA ATAU DIPEROLEH DARI SATU PEMBERI KERJA YG TELAH DIPOTONG PPh PASAL 21, DAN 2. PEKERJAAN TSB TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS SUAMI ATAU ANGGOTA KELUARGA LAINNYA PENGHASILAN ATAU KERUGIAN BAGI WANITA KAWIN Pasal 8 ayat (1)
  • 25. WP „A” MEMPEROLEH PENGHASILAN Rp 100.000.000,00 MEMPUNYAI ISTRI SBG PEGAWAI DGN PENGHASILAN SEBESAR Rp 50.000.000,00 TDK DIGABUNG DGN PENGHASILAN „A‟ DAN SUDAH FINAL JIKA : -. PENGH. TSB DIPEROLEH DARI SATU PEMBERI KERJA YANG TELAH DIPOTONG PPh 21 -. PEKERJAAN TSB TDK ADA HUB. NYA DGN USAHA/ PEKERJAAN BEBAS SUAMI/ANGGOTA KELUARGA LAINNYA. TETAPI BILA ISTRI “A” SELAIN MENJADI PEGAWAI JUGA MEMPUNYAI USAHA SALON KECANTIKAN DGN PENGHASILAN SEBESAR Rp 75.000.000,00; SELURUH PENGH. ISTRI SEBESAR Rp 125.000.000 (50 JUTA + 75 JUTA) DIGABUNGKAN DGN PENGH. “A”. DGN DEMIKIAN TOTAL PENGHASILAN “A” YG DIKENAKAN PPh SEBESAR Rp 225.000.000,00. POTONGAN PAJAK ATAS PENGHASILAN ISTRI TIDAK BERSIFAT FINAL DAN DPT DIKREDITKAN DLM SPT TAHUNAN PPh CONTOH Pasal 8 ayat (1)
  • 26. PENGHASILAN DARI PEKERJAAN YANG TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN USAHA ORANG YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA KECUALI DIGABUNG DENGAN PENGHASILAN ORANG TUANYA PENGHASILAN ANAK YANG BELUM DEWASA Pasal 8 ayat (4)
  • 27. WP ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU PASAL 25 ayat (7) dan (9) Wajib Pajak tersebut  wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP bagi setiap tempat usaha/ gerai (outlet)  di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat usaha/ gerai (outlet) tersebut (KPP lokasi), dan  di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Wajib Pajak (KPP domisili).  adalah Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan grosir dan atau eceran barang-barang konsumsi  melalui tempat usaha/gerai (outlet) yang tersebar di bebarapa lokasi,  tidak termasuk perdagangan kendaraan bermotor dan restoran. PPh Ps 25 = 2% x Peredaran Bruto per bulan
  • 28. Pasal 25 ayat (9) Pajak yg telah dibayar sendiri dlm tahun berjalan oleh WP Orang Pribadi Pengusaha Tertentu “merupakan pelunasan pajak yang terutang untuk tahun pajak yang bersangkutan” Kecuali; apabila WP yang bersangkutan menerima atau memperoleh penghasilan lain yang tidak dikenakan PPh yang bersifat final PPh Pasal 25-nya sebesar 2% (dua persen) dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari masing- masing tempat usaha tersebut.
  • 29. WAJIB PAJAK BADAN PEMUNGUT/ PEMOTONG DILAMPIRI FOTO KOPI : - AKTE PENDIRIAN; dan - KTP SALAH SEORANG PENGURUS; dan - SURAT IJIN USAHA/ KETERANGAN TEMPAT USAHA. DILAMPIRI FOTO KOPI : - SURAT PENUNJUKAN SBG. BENDHRW.; dan - TANDA BUKTI DIRI BENDAHARAWAN. SYARAT-SYARAT UNTUK MENDAPATKAN NPWP/ PPKP WP BADAN & PEMUNGUT/PEMOTONG DAN JANGKA WAKTU PENERBITAN Kep -161 /PJ./2001 MENGISI DAN MENANDATANGANI SENDIRI/ KUASA KHUSUS FORMULIR PENDAFTARAN • UNTUK NPWP, PALING LAMA PADA HARI KERJA BERIKUTNYA • UNTUK SPPKP PALING LAMA 3 HARI KERJA JO DILAMPIRI FOTO KOPI : - PERJANJIAN KERJA SAMA SEBAGAI JO - NPWP MASING2 ANGGOTA JO - KTP SALAH SEORANG PENGURUS
  • 30. WAJIB PAJAK PINDAH ALAMAT Kep- 161 /PJ/2001 Permohonan WP dengan Surat Pernyataan Pindah KPP Lama menerbitkan SURAT PINDAH kepada WP untuk diserahkan ke KPP Baru KPP baru menerbitkan NPWP dan atau SPPKP (menggunakan nomor lama dengan mengganti kode KPP baru) KPP Lama KPP Baru Tindasan Pernyataan Pindah, oleh WP dikirimkan ke KPP Lama
  • 31. Dilakukan dalam hal : Wanita kawin tidak dengan perjanjian Pemisahan harta dan penghasilan WP badan yang telah dibubarkan secara resmi berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku WP Orang Pribadi yang tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai Wajib Pajak Warisan yang belum terbagi (dalam kedudukan sebagai subjek pajak) sudah selesai dibagi WP BUT yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai BUT PENGHAPUSAN NPWP KEP- 161 /PJ./2001 WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap
  • 32. Penghapusan NPWP Psl 3 Kriteria • Mengajukan diri • WP dilikuidasi • BUT yg menghentikan kegiatan usaha • Diangap perlu oleh DJP Setelah dilakukan pemeriksaan • Utk WP OP max 6 bln • Utk WP Badan max 12 bln
  • 33. Dilakukan dalam hal : WP Bubar WP tidak memenuhi syarat lagi sebagai PKP PENCABUTAN PENGUKUHAN PKP KEP- 516 /PJ./2000 WP pindah alamat ke wilayah Kerja KPP Lain Pencabutan Pengukuhan PKP harus diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap
  • 34. SANKSI NPWP • Pasal 39 UU KUP (1) Setiap orang yang dengan sengaja: a. tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; atau b. ......... ..................., sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. (2) Pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilipatkan 2 (dua) apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan. (3) Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, atau ............., dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah restitusi yang dimohon dan atau kompensasi yang dilakukan oleh Wajib Pajak."
  • 35. Kewajiban Setelah NPWP 1. Pembayaran Masa – a. PPh Pasal 25 – b. PPh Pasal 21 (PPh Karyawan) – c. PPh Pasal 22 – d. PPh Pasal 23 2. Pelaporan 3. SPT Tahunan PPh (Badan/Orang Pribadi/Pasal 21) 4. Pelunasan Utang Pajak 5. Pembukuan atau Pencatatan
  • 36. Kewajiban Setelah NPKP KEWAJIBAN SEHUBUNGAN DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI/PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPN/PPnBM) 1. Pembayaran/Penyetoran 2. Faktur Pajak 3. Pelaporan Pajak yang telah disetor
  • 37. Pengertian Pembukuan / Pencatatan Pembukuan Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuang an yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan Barang atau Jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap Tahun Pajak berakhir. Pencatatan Pencatatan yaitu pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang dikenakan pajak yang bersifat final .
  • 38. Wajib Menyelenggarakan Pembukuan a. Wajib Pajak (WP) Badan b. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas memilikiperedaran brutonya dalam satu tahun lebih dari Rp. 600. juta
  • 39. Tujuan Penyelenggaraan Pembukuan/Pencatatan Adalah untuk mempermudah:  Pengisian SPT  Penghitungan Penghasilan Kena Pajak  Penghitungan PPN dan PPnBM,  Untuk mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan bebas.
  • 40. SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Terdapat dua macam SPT yaitu: SPT Masa SPT Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak
  • 41. Fungsi SPT Bagi Wajib Pajak PPh untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang untuk melaporkan tentang : – Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 tahun pajak atau bagian tahun pajak; – Penghasilan yang merupakan obyek pajak dan atau bukan obyek pajak; – Harta dan kewajiban; Mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang; Laporan tentang pemenuhan pembayaran pajak yang telah dilaksanakan sendiri dalam satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak; Laporan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan /pemungutan pajak orang atau badan lain dalam satu Masa Pajak.
  • 42. SPT TIDAK LENGKAP (SPT TIDAK MEMENUHI KETENTUAN)Pasal 3 ayat (7) jo. KMK No.536KMK.04/2000 A. PENGISIANNYA TIDAK MEMENUHI KETENTUAN FORMAL 1. NAMA DAN NPWP TIDAK DICANTUMKAN DALAM SPT; 2. ELEMEN SPT INDUK DAN LAMPIRAN TIDAK/KURANG LENGKAP DI ISI; 3. SPT TIDAK DITANDATANGANI WP ATAU DITANDATANGANI KUASA WP, TETAPI TIDAK DILAMPIRI DENGAN SURAT KUASA KHUSUS; 4. SPT TIDAK ATAU KURANG DILAMPIRI DENGAN LAMPIRAN YANG DISYARATKAN; ATAU 5. SPT KURANG BAYAR TETAPI TIDAK DILAMPIRI DENGAN SSP. APABILA B. SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN APABILA TIDAK MEMENUHI KETENTUAN FORMAL
  • 43. a. Dalam Bahasa Indonesia b. Huruf latin c. Menggunakan angka arab d. Satuan mata uang rupiah ( Kecuali WP yang telah mendapat izin Menkeu untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah, yaitu dalam mata uang US $ ) SPT harus diisi dengan : PENGISIAN SPT Pasal 3 ayat (1), (1a) UU KUP jo. KMK No.533/KMK.04/2000
  • 44. Penyampaian SPT SPT dapat disampaikan secara langsung Ke KPP Batas waktu penyampaian: SPT Masa max tgl 20 bln berikut SPT Tahunan max 4 bulan dari akhir Tahun Pajak.
  • 45. SANKSI ADMINISTRASI ATAS KETERLAMBATAN atau TIDAK MENYAMPAIKAN SPT Pasal 7 (1) UU KUP • SPT Thn PPh OP Rp. 100.000,00 • SPT Thn Badan Rp. 1.000.000,00 • SPT Masa PPN Rp. 500.000,00 • SPT Masa lainnya Rp. 100.000,00
  • 46. TIDAK Kena SANKSI ADMINISTRASI TIDAK MENYAMPAIKAN SPT Pasal 7 (2) UU KUP 1. WP OP: – Meninggal dunia – Tdk melakukan usaha /pekerjaan bebas – WNA sdh tdk tinggal di Indonesia 2. BUT tdk melakukan kegiatan di Ind 3. WP Badan tdk melakukan kegiatan 4. Bendahara tdk melakukan pembyr 5. WP kena bencana 6. Diatur PEMENKEU
  • 47. Dianggap Tdk Menyampaikan SPT (psl 3 (7)) • Tdk di tandatangan • Tdk dilampiri dokumen • SPT lebih bayar sampai 3 tahun dan sdh ada surat teguran • SPT ddisampikan setelah pemeriksaan atau diterbitkan SKP
  • 48. DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT Pasal 3 ayat (8) UU KUP jo. KMK No.535/KMK.04/2000 WAJIB PAJAK TERTENTU DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT ADALAH :  WP OP BERPENGHASILAN NETO DI BAWAH PTKP (UNTUK SPT MASA DAN TAHUNAN)  WP OP YANG TIDAK MENJALANKAN USAHA ATAU MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (UNTUK SPT MASA)
  • 49. PENGISIAN SPT Pasal 4 UU KUP PENGISIAN SPT  BENAR  LENGKAP  JELAS  DITANDATANGANI :  BADAN : PENGURUS/DIREKSI ATAU KUASA KHUSUS  ORANG PRIBADI :YG BERSANGKUTAN ATAU KUASA KHUSUS WP YANG WAJIB PEMBUKUAN, DILENGKAPI DGN LAP. KEUANGAN (NERACA, LABA RUGI DAN KETERANGAN LAIN)
  • 50. PEMBETULAN SPT  PERNYATAAN TERTULIS (dengan SPT pembetulan ybs atau beserta lampiran sendiri)  DALAM JANGKA WAKTU 2 TAHUN  BELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN  APABILA KURANG BAYAR HARUS DILUNASI TERLEBIH DAHULU, TAMBAHAN SANKSI 2% DAPAT DILUNASI BERSAMA DENGAN KURANG BAYAR ATAU MENUNGGU DITAGIH DENGAN STP DENGAN KEMAUAN SENDIRI WP DAPAT MELAKUKAN PEMBETULAN Pasal 8 ayat UU KUP SPT YG PENGISIANNYA TERDAPAT KEKELIRUAN SYARAT
  • 51. TELAH DIPERIKSA, TETAPI BELUM DISIDIK, sehubungan TINDAK PIDANA PASAL 38 PENGUNGKAPAN KETIDAK- BENARAN SPT ATAS KEMAUAN SENDIRI APABILA WP : Mengungkapkan ketidakbenaran atas kemauan sendiri Melunasi pajak yg kurang dibayar + denda 2 kali dari jumlah pajak yang kurang dibayar SPT TELAH DISAMPAIKAN TIDAK DISIDIK Pasal 8 ( 3 ) UU KUP
  • 52. PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN SPT ATAS KESADARAN SENDIRI, DENGAN LAPORAN TERSENDIRI SEKALIPUN JANGKA WAKTU PEMBETULAN 2 TAHUN TELAH LEWAT DAN BELUM DITERBITKAN SKP WP DAPAT MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN SPT ATAS KESADARAN SENDIRI, DALAM LAPORAN TERSENDIRI PAJAK YG HARUS DIBAYAR MENJADI LEBIH BESAR ATAU RUGI FISKAL MENJADI LEBIH KECIL ATAU JUMLAH HARTA MENJADI LEBIH BESAR ATAU JUMLAH MODAL MENJADI LEBIH BESAR MELUNASI PAJAK YG KURANG DIBAYAR + KENAIKAN 50 % SYARAT Pasal 8 ayat (4) dan (5) UU KUP
  • 53. PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh KARENA KEPUTUSAN KEBERATAN ATAU PUTUSAN BANDING Pasal 8 ayat 6 UU KUP WP Menerima Keputusan Keberatan atau Putusan Banding yang menyatakan rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan Dapat menyampaikan pembetulan SPT sekalipun jangka waktu 2 tahun telah terlampaui Selama belum dilakukan tindakan pemeriksaan dan disampaikan dalam jangka waktu 3 bulan setelah Keputusan Keberatan atau Putusan Banding diterima
  • 54. SANKSI ADMINITRASI KETERLAMBATAN PEMBAYARAN PAJAK PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK SETELAH TGL JATUH TEMPO PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK BERUPA BUNGA 2% SEBULAN DIHITUNG DARI JATUH TEMPO PEMBAYARAN SAMPAI DENGAN TGL PEMBAYARAN (DAN BAGIAN DARI BULAN DIHITUNG PENUH SATU BULAN) DIKENAKAN SANKSI ADIMINITRASI Pasal 9 ayat (2a) UU KUP
  • 55. JATUH TEMPO PEMBAYARAN KETETAPAN PAJAK  STP  SKPKB  SKPKBT  SK PEMBETULAN  SK KEBERATAN  PUTUSAN BANDING HARUS DILUNASI PALING LAMBAT 1 BULAN SEJAK TANGGAL DITERBITKAN PAJAK TERUTANG ATAS : YG MENGAKIBATKAN PAJAK YG HARUS DIBAYAR BERTAMBAH Pasal 9 ayat (3) UU KUP
  • 56. PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK Pasal 9 UU KUP STP SKPKB SKPKBT PPh Pasal 29 SK PEMBETULAN SK KEBERATAN PUTUSAN BANDING Yg mengakibatkan pajak yg harus dibayar bertambah ATAS PERMOHONAN WP UNTUK MENGANGSUR/MENUNDA PEMBAYARAN PAJAK TERUTANG ATAS : DIREKTUR JENDERAL PAJAK DAPAT MEMBERIKAN PERSETUJUAN Dikenakan sanksi bunga sebesar 2% sebulan
  • 57. SYARAT PENGAJUAN PERMOHONAN PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK KMK No. 541/KMK.04/2000 Diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP tempat WP terdaftar; Diajukan paling lambat 15 hari sebelum jatuh tempo pembayaran utang pajak berakhir, kecuali dalam hal WP mengalami keadaan diluar kekuasaannya; Disertai alasan dan jumlah pembayaran pajak yang dimohon diangsur/ditunda PERMOHONAN PENGANGSURAN/PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK syarat Keputusan menerima atau menolak diberikan dalam jangka waktu 10 hari sejak permohonan diterima lengkap, lebih dari jangka waktu tersebut dianggap diterima
  • 58. SURAT KETETAPAN PAJAKPasal 1 angka 15 UU KUP Surat Ketetapan Pajak PASAL 13 PASAL 15 PASAL 17 DAN PASAL 17 B PASAL 17 A SURAT KETETAPAN PAJAK LEBIH BAYAR (SKPLB) SURAT KETETAPAN PAJAK NIHIL (SKPN) SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR TAMBAHAN (SKPKBT) SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR (SKPKB)
  • 59. KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK Pasal 12 AYAT (1) UU KUP WAJIB PAJAK WAJIB MEMBAYAR PAJAK YANG TERUTANG BERDASARKAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN TIDAK MENGGANTUNGKAN PADA ADANYA SURAT KETETAPAN PAJAK
  • 60. Pembayaran Pajak  SPT Tahunan paling lambat sebelum SPT disampaikan (psl 9)  Pelunasan utk UKM dan WP di daerah tertentu paling lambat 2 bulan  Pembayaran pajak dianggap sah jika dibayar di tempat tertentu.
  • 61. Batas Waktu Penyetoran Pajak a. PPh Pasal 25 selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya; b. PPh Pasal 21 selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya; c. PPh Pasal 22 : - Impor dilunasi bersamaan dengan pembayaran Bea Masuk; - Yang pemungutannya Bea Cukai disetor dlm satu hari; - Bendaharawan disetor pada hari yang sama dengan pelaksanan pembayaran; - Penyerahan dari Pertamina, Bulog harus dilunasi sendiri oleh Wajib Pajak sebelum Delivery Order ditebus; - Penyerahan yang selain Pertamina dan Bulog harus disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikut
  • 62. JUMLAH PAJAK TERUTANG Pasal 12 Ayat (2) & (3) UU KUP JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG MENURUT SURAT PEMBERITAHUAN YANG DISAMPAIKAN WP JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG MENURUT KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN PERPAJAKAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK MENDAPATKAN BUKTI BAHWA JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG MENURUT SURAT PEMBERITAHUAN TIDAK BENAR Atau Apabila MAKA DJP MENETAPKAN JUMLAH PAJAK TERUTANG YANG SEMESTINYA
  • 63. BUNGA 2% SEBULAN MAX 24 BLN SPT tidak di- sampaikan da-lam jangka waktu yg di- tentukan dalam surat tegoran Berdasarkan hasil pemeriksaan, PPN/PPn BM : - tidak seharusnya dikompensasikan - tidak seharusnya dikenakan tarip 0 % Kewajiban: Pasal 28 dan Pasal 29 tidak dipenuhi PPh /PPN / PPn BM PPh Sendiri PPh Sendiri KENAIKAN 50% KENAIKAN 100% KENAIKAN 100% KENAIKAN 50% Psl. 13 (3) a Psl. 13 (3) b Psl. 13 (3) aPsl. 13 (3) b Psl. 13 (2) SKPKB Dapat diterbitkan dalam jangka waktu 10 tahun, dalam hal : Berdasarkan hasil pemerik- saan/ket. lain pajak yg teru- tang tidak/ku- rang dibayar PPh PEMOTONG/ PEMUNGUTAN PPN /PPn.BM PPh PEMOTONG/ PEMUNGUTAN KENAIKAN 100% Pasal 13 ayat (1), (2) & (3) UU KUP Psl. 13 (3) c
  • 64. PPh dalam tahun berjalan tidak/ kurang dibayar Kurang bayar karena salah tulis / salah hitung Dikenaka n Sanksi Adminis trasi berupa denda dan atau bunga Pengusah a tidak melapor kan kegiatan usahanya untuk dikukuhk an sbg PKP Bukan PKP membuat Faktur Pajak Bunga 2% sebulan paling lama 24 bulan Denda 2 % x DPP Psl 14 (1) a Psl14(1) ePsl 14 (1) dPsl 14 (1) b Psl 14 (1) c Psl 14 (3) Psl 14 (4) Catatan: (Pasal 14 (2) STP memiliki kekuatan hukum yang sama dengan skp STP dapat diterbitkan dalam hal : Pasal 14 UU KUP •PKP tdk membuat FakturPajak •PKP membuat Faktur Pajak tidak tepat waktu •PKP membuat Faktur Pajak tidak lengkap Psl14(1) f
  • 65. PEMBETULAN KETETAPAN PAJAK PERMOHONAN WP Pasal 16 ayat (1) dan Penjelasan UU KUP SALAH TULIS, SALAH HITUNG DAN ATAU KELIRU PENERAPAN UU DIREKTUR JENDERAL PAJAK DAPAT MEMBETULKAN skp, STP, SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN, SURAT KEPUTUSAN PENGURANGAN sanksi Adm PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI, SURAT KEPUTUSAN PENGURANGAN Ketetapan Pjk, PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK, atau SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK SECARA JABATAN DAPAT BERUPA Menambah atau Mengurangkan atau Menghapuskan
  • 66. Pembetulan Ketetapan Pajak Produk hukum ditambah SK Pembetulan, SK Pemberian Imbalan Bunga Jangka waktu penyelesaian sampai 6 bulan Jika ada penolakan atau diterima sebagian permintaan WP akan diberikan alasan
  • 67. Pengurangan dan Pembatalan Ketetapan Pajak (Psl 36) 1. Pengurangan/ Pembatalan atas surat SKP yg tdk benar 2. Mengurangkan atau membatalkan STP yg tdk benar 3. Membatalkan hasil pemeriksaan atau SKP yg tdk sesuai prosedur 4. Pemohonan utk 1 dan 2 max 2 kali 5. Utk angka 3 max 1 kali 6. Penyeleaian max 6 bulan
  • 68. SPTLB dengan permohonan dalam SPT (Selain WP Kriteria tertentu sebagaimana dalam Pasal 17 C) Diteliti SKPLBSKPKB SKPN diterbitkan dalam jangka waktu 12 bulan Sejak permohonan diterima secara lengkap Tidak berlaku jika dalam pemeriksanan awal bukti tindak pidana Pasal 17B ayat (1) UU KUP
  • 69. PENAGIHAN PAJAK Pasal 18 AYAT (1) UU KUP  STP  SKPKB  SKPKBT  SK PEMBETULAN  SK KEBERATAN  PUTUSAN BANDING DASAR PENAGIHAN PAJAK YG MENGAKIBATKAN PAJAK YG HARUS DIBAYAR BERTAMBAH
  • 70. Daluwarsa Penetapan dan Penagihan  Penetapan (psl 13) 5 thn setelah Masa atau Thn pajak  Penagihan (psl 22)  5 tahun sejak penerbitan penetapan pajak
  • 71. PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA Pasal 20 ayat (1), (3) UU KUP STP SKPKB SKPKBT SK PEMBETULAN SK KEBERATAN PUTUSAN BANDING Yang mengakibatkan pajak yg harus dibayar bertambah SURAT PAKSA TIDAK DIBAYAR SESUAI JANGKA WAKTU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 9 AYAT(3) Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (UU PPSP)
  • 72. PENAGIHAN SEKETIKA & SEKALIGUS Penjelasan Pasal 20 UU KUP adalah : Tindakan Penagihan Pajak yang dilaksanakan oleh juru sita pajak kepada penanggung pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, masa pajak dan Tahun Pajak
  • 73. PENAGIHAN SEKETIKA & SEKALIGUS  Dilakukan dalam hal :  Penanggung pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau berniat untuk itu;  Penanggung pajak memindahtangankan barang yg dimiliki atau dikuasai dalam rangka menghentikan atau mengecilkan kegiatan perusahaan, atau pekerjaannya di Indonesia;  Terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung pajak akan membubarkan Badan usahanya, atau menggabungkan usahanya, atau memekarkan usahanya, atau memindahtangankan perusahaan yang dimiliki atau yang dikuasainya, atau melakukan berubahan bentuk lainnya;  Badan usaha akan dibubarkan oleh negara;  Terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda- tanda kepailitan. Pasal 20 ayat (2) UU KUP
  • 74. Sampai dengan daluwarsa penagihan pajak Negara mempunyai Hak Mendahulu untuk Tagihan Pajak Barang- barang milik Penanggung Pajak HAK MENDAHULU Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) UU KUP Meliputi : - Pokok Pajak - Sanksi Administrasi :  Bunga  Denda  Kenaikan - Biaya Penagihan Pajak ATAS
  • 75. PENANGGUNG PAJAK ORANG PRIBADI BADAN YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAYARAN PAJAK TERMASUK WAKIL YANG MENJALANKAN HAK DAN MEMENUHI KEWAJIBAN WAJIB PAJAK MENURUT KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN Pasal 1 angka 28 UU KUP
  • 76. GUGATAN WP ATAU PENANGGUNG PAJAK TERHADAP : Pasal 23 ayat (2) UU KUP Hanya dapat diajukan kepada : badan peradilan pajak  Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan atau Pengumuman Lelang  Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan , selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 (1) dan Pasal 26  Keputusan Pencegahan Penerbita SKetetapan Pjk atau S Keputusan Keberatan yg tdk sesuai prosedur
  • 77. Sanksi Pidana-Kealpaan (Psl 38)  Kealpaan pertama kali kenkan denda adminstrasi kenaikan 200% (Psl 13A)  Kealpaan ke-2 dst pidana denda 1 kali max 2 kali atau penjara minimal 3 bln dan max 1 th.
  • 78. Sanksi Pidana- Kesengajaan (Psl 39)  Tidak menyimpa buku, dokumen (manual dan elektronik)  Pidana denda 2 kali max 4 kali atau pidana penjara minimal 6 bln dan max 6 th  Pidana ke-2 kali ditambah menjadi menjadi dua kali sanksi sebelumnya  Percobaan penyalah gunaan NPWP/NPPKP utk tujuan pengurangan atau restitusi pajak di pidana penjara min 6 bln dan max 2 tahun atau denda min 2 kali atau max 4 kali
  • 79. Sanksi Pidana-Kesengajaan (Psl 39 A) Utk PKP yang: Menerbitkan atau menggunan FP, bukti pemungutan, bukti pemotongan, bukti setor yang tdk berdasarkan transaksi sebenarnya Menerbitkan FP tapi belum PKP Pajak di pidana penjara min 2 bln dan max 6 tahun atau denda min 2 kali atau max 6 kali
  • 80. Sanksi Pidana Psl 41, 41A, 41B Psl 41  Melanggar kerahasiaandenda Rp 25 jt Psl 41A  WP Tdk memberikan data denda Rp 25 jt Psl 41B  Menghalangi penyidikan denda Rp 25 jt Psl 41C  instansi pemerintah, lembaga, asosiasi , dan pihak lain Tdk memberikan Informasi denda Rp 75 jt
  • 81. Data Bukan Rahasia (psl 34) • Indentitas WP – Nama – NPWP – Alamat WP – Alamat Usaha – Merek Usaha – Kegiatan Usaha
  • 82. Data Bukan Rahasia (psl 34)  Informasi Umum – Penerimaan pajak nasional – Penerimaan pjk per Kanwil /KPP – Penerimaan pjk per jenis pajak – Penerimaan pjk per klasifikasi lapangan usaha – Jml WP atau PKP terdaftar – Register permohonan WP – Tunggakan pjk Nasional / Kanwil /KPP