SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
DAN KEBENARAN
DAN KEBENARAN
ILMIAH
ILMIAH
SUMBERILMU
SUMBERILMU
PRESENTERS
PRESENTERS
Mutia Syaefani
Iqlima R. Nahda Khusnul Khoatim
details:
11200820000018
@mutiasyae_
details:
11200820000013
@iqlima_rn
details:
11200820000070
@khtimhsnl
Sumber
Pengetahuan
Kriteria
Kebenaran
Upaya Mendekati
Kebenaran
AGENDA
AGENDA
INDRA
Melalui indra kita dapat mengenal
dunia sekeliling kita dari mulai dapat
mengenali bentuk (mata), suara
(telinga), mencium bau (hidung),
mengecap rasa (lidah), dan
mengenali sesuatu melalui sentuhan
(kulit).
HATI (INTUISI)
Hati inilah yang dapat memahami
pengalaman langsung yang kita rasakan
dalam apa yang disebut sebagai
pengalaman-pengalaman eksistensial.
REVIEW
REVIEW
Sumber-sumber pengetahuan
menurut epistemologi Islam adalah
indra, akal, dan hati (intuisi)
Namun, indra tidak bisa dijadikan
satu-satunya sumber pengetahuan
karena bisa saja ada kekeliruan
dalam mengenali sesuatu hanya
menggunakan indra.
Akal memang sangat kompeten untuk
memahami apa yang saya sebut sebagai
"pengalaman fenomenal, tetatpi tidak
untuk “pengalaman eksistensial.”
AKAL
Kelebihan yang paling istimewa dari
akal terletak pada kecakapan atau
kemampuannya untuk menangkap
“kuiditas” atau “esensi” dari sesuatu
yang diamati atau dipahaminya.
UPAYA MENDEKATI KEBENARAN
UPAYA MENDEKATI KEBENARAN
Upaya-upaya apakah yang ditempuh oleh para filosof
Upaya-upaya apakah yang ditempuh oleh para filosof
Muslim untuk mempertahankan kemungkinan
Muslim untuk mempertahankan kemungkinan
pengetahuan dan menghindarkan relativitas absolut?
pengetahuan dan menghindarkan relativitas absolut?
METODE EMPIRIS
METODE LOGIS
M
etodeMenghampiri Kebenaran
M
etodeMenghampiri Kebenaran
Metode yang mengacu pada
indrawi atau sense perception
Metode logis atau disebut jalan
logika yang menggunakan
metode demonstratif
METODE EMPIRIS
Metode yang mengacu pada indrawi,
yaitu terutama indra penglihatan dalam
perannya untuk observasi.
Metode ini rentan terhadap kekeliruan.
Kekeliruan ini menjadi rambu yang harus
diperhatikan dengan saksama agar bisa
selamat sampai tujuan.
Ilustrasi
"Pandangan mata tidak bisa melihat objek apapun kecuali kalau ada jarak antara
mata dan objek itu. sebab, ketika objek itu menempel ke permukaan mata, ia
tidak bisa kita lihat sekalipun objek itu adalah objek yang bisa kita lihat. Demikian
juga, mata kita tidak bisa melihat objek melalui cermin, kecuali objeknya
ditempatkan secara berlawanan. selain itu, antara tiap titik pada permukaan
objek yang diamati dan permukaan mata dapat dibayamhlam demham adamua
seniaj haris lurus; tidak boleh ada benda gelap yang mengantarai permukaan
mata dan objek itu yang dapat menghalangi semua garis lurus yang dapat
dibayangkan terbentang antara permukaan mata dan objek tersebut.
SILOGISME
METODE
LOGIS
DEMONSTRATIF
Metode penarikan kesipulan
yang berdasarkan pada
premis-premis "benar,
primer, dan niscaya"
Metode pembuktian untuk
memperoleh pengetahuan
yang benar dan pasti. Metode
ini menggunakan penalaran
logis dan data empiris yang
dipasok dari indra atau intuisi,
wahyu, bahkan pengalaman
spritiual.
SUMBER PENGETAHUAN
SUMBER PENGETAHUAN
EMPIRISME
Pengalaman inderawi,
mengajarkan bahwa yang benar
ialah yang logis dan ada bukti
empiris.
Sumber pengetahuan
Sumber pengetahuan
RASIONALISME
Akal sebagai alat pencari dan
pengukur pengetahuan. INTUISI-WAHYU
Intuisi, Pengetahuan yang
didapat tanpa melalui
proses penalaran tertentu.
Wahyu, pengetahuan
yang disampaikan Tuhan
kepada manusia melalui
para nabinya yang
diutusNya sepanjang
zaman.
HUBUNGAN AKAL, PENGINDERAAN,
INTUISI-WAHYU
Saat Lahir
Manusia tidak memiliki pengetahuan.
Namun memiliki potensi psiko-fisik
sebagai instrument untuk memperoleh ilmu
pengetahuan. Dengan kemampuan awal dengan
pancraindera.
Beranjak Dewasa
Menyadari tidak semua pengetahuan yang
diperoleh melalui panca indera bisa dipercaya
atau dipedomani, lalu Akal hadir sebagai
bentuk keistimewaan manusia, bahwa akal
adalah potensi untuk berpikir.
Dewasa
Menyadari tidak semua kebenaran mampu kita capai
melalui pedayagunaan akal atau penalaran.Dengan akal
atau penalaran rasional kita tidak pernah mampu
menemukan siapa sebenarnya Tuhan itu, apalagi sampai
merasakan kehadirannya. Maka dengan ini kita
memerlukan wahyu sebagai pemberi pengetahuan
tersebut.
SUMBER KEBENARAN
SUMBER KEBENARAN
KRITERIA KEBENARAN
TEORI KOHERENSI TEORI KONSISTENSI
Teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria teori Koherensi. Apa bedanya antara
koherensi dan konsistensi?
Ilustrasi:
“sistem pendidikan harus dikembangkan konsisten dengan tujuan pembangunan
pendidikan namun juga harus koferen dengan tujuan pembangunan nasional.”
Artinya, koherensi adalah kosistensi dalam keseluruhan suatu sistem pemikiran sedang
kosistensi berlaku hanya dalam satu jalan pikir atau suatu subsistem pemikiran.
Dalam penelitian iimiah, logika induktif
sangat erat kaitannya dengan teori
kebenaran korespondensi. Teori
Korespondensi menyatakan bahwa suatu
pernyataan adalah benar bila materi yang
terkandung dalam pernyataan itu
berkorespondensi (berhubungan) dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
TEORI KORESPONDESI
Plato (427-347 S.M.) dan Aristoteles (384-
322 S.M.) mengembangkan teori koherensi
berdasarkan pola pemikiran yang
dipergunakan Euclid dalam menyusun ilmu
ukurnya. Teori korespondensi dikembangkan
oleh kaum empiris dengan eksponen
utamanya adalah Bertrand Russell (1872-
1970).
TEORI PRAGMATISME
TEORI PRAGMATISME
Teori kebenaran lain yang dipergunakan dalam kegiatan ilmiah yakni pragmatisme yang
dicetuskan Charles S. Peirce (1839-1914). Peirce mengemukakan gagasan tentang
pragmatisme ini dalam sebuah makalah yang dipublikasikan pada tahun 1878 dan berjudul
“How to Make Our Ideas Clear". Teori ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh
beberapa ahli filsafat yang kebanyakan berkebangsaan Amerika Serikat yang
menyebabkan filsafat ini sering dikonotasikan sebagai filsafat Amerika. Ahli filsafat
pragmatisme ini antara lain adalah William James (1842-1910), John Dewey (1859-1952),
George H. Mead (1863-1931) dan C.1. Lewis.
"It Works for Me"
How The Things Are?
llmu merupakan upaya menemukan kebenaran ilmiah yang
mencerminkan realitas sebagaimana adanya (how the things
are). Kriteria kebenaran ilmiah ini menggabungkan teori
kebenaran korespondensi dan koherensi dalam memproses
pengetahuan yang dianggap benar secara iimiah.
THANK YOU
THANK YOU
For Your Attention

More Related Content

What's hot

Konsep Dasar Filsafat
Konsep Dasar  Filsafat Konsep Dasar  Filsafat
Konsep Dasar Filsafat Yamanto Isa
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanIwanAr
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamAlamsyah Hsb
 
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan EpistemologiStruktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologiriskaramadhanti
 
Perencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikPerencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikDedi Koswara
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanHaBeb Ashegaf
 
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori KebenaranM Agphin Ramadhan
 
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasional
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasionalMasalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasional
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasionalEman Syukur
 
Ruang lingkup-filsafat-ilmu
Ruang lingkup-filsafat-ilmuRuang lingkup-filsafat-ilmu
Ruang lingkup-filsafat-ilmuMusrifin Padang
 
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENIMANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENINur Afiana
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dinaherdina18
 
Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Alfiseptina
 

What's hot (20)

06 kecakapan hidup
06 kecakapan hidup06 kecakapan hidup
06 kecakapan hidup
 
Filsafat dan etika komunikasi
Filsafat dan etika komunikasi Filsafat dan etika komunikasi
Filsafat dan etika komunikasi
 
Konsep Dasar Filsafat
Konsep Dasar  Filsafat Konsep Dasar  Filsafat
Konsep Dasar Filsafat
 
Aliran-Aliran Filsafat
Aliran-Aliran Filsafat Aliran-Aliran Filsafat
Aliran-Aliran Filsafat
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikan
 
Metodologi Studi Islam
Metodologi Studi IslamMetodologi Studi Islam
Metodologi Studi Islam
 
Filsafat, ilmu, lingkup
Filsafat, ilmu, lingkupFilsafat, ilmu, lingkup
Filsafat, ilmu, lingkup
 
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan EpistemologiStruktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
Struktur Ilmu Filsafat Ontologi dan Epistemologi
 
Perencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikPerencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tik
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikan
 
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
 
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasional
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasionalMasalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasional
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasional
 
Ruang lingkup-filsafat-ilmu
Ruang lingkup-filsafat-ilmuRuang lingkup-filsafat-ilmu
Ruang lingkup-filsafat-ilmu
 
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENIMANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
 
Pengertian Pendidikan, Alat Pendidikan, dan Media Pembelajaran
Pengertian Pendidikan, Alat Pendidikan, dan Media PembelajaranPengertian Pendidikan, Alat Pendidikan, dan Media Pembelajaran
Pengertian Pendidikan, Alat Pendidikan, dan Media Pembelajaran
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dina
 
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat IlmuMATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
 
Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1 Hidayah allah KELOMPOK 1
Hidayah allah KELOMPOK 1
 

Similar to SUMBERILMU

Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikannoviyanty
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okRizal Fahmi
 
Epistemologi presentation eli
Epistemologi presentation eliEpistemologi presentation eli
Epistemologi presentation eliRiyan Pradana
 
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptx
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptxTEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptx
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptxAuliaZikra2
 
Ujian 1 met lit
Ujian 1 met litUjian 1 met lit
Ujian 1 met litutarigitam
 
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012D066567
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sDwiKhusnulRahmat
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...DeffaNovitasari
 
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SKelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SAyuRatnaSari14
 
makalah metodologi k1.pdf
makalah metodologi k1.pdfmakalah metodologi k1.pdf
makalah metodologi k1.pdfhspanggalih
 
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)yudiyunika
 
perkembangan ilmu & metode pengetahuan
perkembangan ilmu & metode pengetahuanperkembangan ilmu & metode pengetahuan
perkembangan ilmu & metode pengetahuanKhoiruz Zahra
 
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmu
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmuPpt kelompok 8 all filsafat ilmu
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmuAnandaBudii
 
PPT Filsafat AFFI NANDO 1-OKTBER-2022.pptx
PPT Filsafat AFFI NANDO 1-OKTBER-2022.pptxPPT Filsafat AFFI NANDO 1-OKTBER-2022.pptx
PPT Filsafat AFFI NANDO 1-OKTBER-2022.pptxFernandesNandes1
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviPahlepy2013
 

Similar to SUMBERILMU (20)

Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Epistemologi presentation eli
Epistemologi presentation eliEpistemologi presentation eli
Epistemologi presentation eli
 
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptx
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptxTEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptx
TEORI DAN KONSEP EPISTEMOLOGI.pptx
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Ujian 1 met lit
Ujian 1 met litUjian 1 met lit
Ujian 1 met lit
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
Makalah Filsafat
Makalah FilsafatMakalah Filsafat
Makalah Filsafat
 
KELOMPOK 12_PFI_S
KELOMPOK 12_PFI_SKELOMPOK 12_PFI_S
KELOMPOK 12_PFI_S
 
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SKelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
 
makalah metodologi k1.pdf
makalah metodologi k1.pdfmakalah metodologi k1.pdf
makalah metodologi k1.pdf
 
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
 
perkembangan ilmu & metode pengetahuan
perkembangan ilmu & metode pengetahuanperkembangan ilmu & metode pengetahuan
perkembangan ilmu & metode pengetahuan
 
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmu
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmuPpt kelompok 8 all filsafat ilmu
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmu
 
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptxKel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
 
PPT Filsafat AFFI NANDO 1-OKTBER-2022.pptx
PPT Filsafat AFFI NANDO 1-OKTBER-2022.pptxPPT Filsafat AFFI NANDO 1-OKTBER-2022.pptx
PPT Filsafat AFFI NANDO 1-OKTBER-2022.pptx
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

SUMBERILMU

  • 2. PRESENTERS PRESENTERS Mutia Syaefani Iqlima R. Nahda Khusnul Khoatim details: 11200820000018 @mutiasyae_ details: 11200820000013 @iqlima_rn details: 11200820000070 @khtimhsnl
  • 4. INDRA Melalui indra kita dapat mengenal dunia sekeliling kita dari mulai dapat mengenali bentuk (mata), suara (telinga), mencium bau (hidung), mengecap rasa (lidah), dan mengenali sesuatu melalui sentuhan (kulit). HATI (INTUISI) Hati inilah yang dapat memahami pengalaman langsung yang kita rasakan dalam apa yang disebut sebagai pengalaman-pengalaman eksistensial. REVIEW REVIEW Sumber-sumber pengetahuan menurut epistemologi Islam adalah indra, akal, dan hati (intuisi) Namun, indra tidak bisa dijadikan satu-satunya sumber pengetahuan karena bisa saja ada kekeliruan dalam mengenali sesuatu hanya menggunakan indra. Akal memang sangat kompeten untuk memahami apa yang saya sebut sebagai "pengalaman fenomenal, tetatpi tidak untuk “pengalaman eksistensial.” AKAL Kelebihan yang paling istimewa dari akal terletak pada kecakapan atau kemampuannya untuk menangkap “kuiditas” atau “esensi” dari sesuatu yang diamati atau dipahaminya.
  • 5. UPAYA MENDEKATI KEBENARAN UPAYA MENDEKATI KEBENARAN
  • 6. Upaya-upaya apakah yang ditempuh oleh para filosof Upaya-upaya apakah yang ditempuh oleh para filosof Muslim untuk mempertahankan kemungkinan Muslim untuk mempertahankan kemungkinan pengetahuan dan menghindarkan relativitas absolut? pengetahuan dan menghindarkan relativitas absolut?
  • 7. METODE EMPIRIS METODE LOGIS M etodeMenghampiri Kebenaran M etodeMenghampiri Kebenaran Metode yang mengacu pada indrawi atau sense perception Metode logis atau disebut jalan logika yang menggunakan metode demonstratif
  • 8. METODE EMPIRIS Metode yang mengacu pada indrawi, yaitu terutama indra penglihatan dalam perannya untuk observasi. Metode ini rentan terhadap kekeliruan. Kekeliruan ini menjadi rambu yang harus diperhatikan dengan saksama agar bisa selamat sampai tujuan. Ilustrasi "Pandangan mata tidak bisa melihat objek apapun kecuali kalau ada jarak antara mata dan objek itu. sebab, ketika objek itu menempel ke permukaan mata, ia tidak bisa kita lihat sekalipun objek itu adalah objek yang bisa kita lihat. Demikian juga, mata kita tidak bisa melihat objek melalui cermin, kecuali objeknya ditempatkan secara berlawanan. selain itu, antara tiap titik pada permukaan objek yang diamati dan permukaan mata dapat dibayamhlam demham adamua seniaj haris lurus; tidak boleh ada benda gelap yang mengantarai permukaan mata dan objek itu yang dapat menghalangi semua garis lurus yang dapat dibayangkan terbentang antara permukaan mata dan objek tersebut.
  • 9. SILOGISME METODE LOGIS DEMONSTRATIF Metode penarikan kesipulan yang berdasarkan pada premis-premis "benar, primer, dan niscaya" Metode pembuktian untuk memperoleh pengetahuan yang benar dan pasti. Metode ini menggunakan penalaran logis dan data empiris yang dipasok dari indra atau intuisi, wahyu, bahkan pengalaman spritiual.
  • 11. EMPIRISME Pengalaman inderawi, mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti empiris. Sumber pengetahuan Sumber pengetahuan RASIONALISME Akal sebagai alat pencari dan pengukur pengetahuan. INTUISI-WAHYU Intuisi, Pengetahuan yang didapat tanpa melalui proses penalaran tertentu. Wahyu, pengetahuan yang disampaikan Tuhan kepada manusia melalui para nabinya yang diutusNya sepanjang zaman.
  • 12. HUBUNGAN AKAL, PENGINDERAAN, INTUISI-WAHYU Saat Lahir Manusia tidak memiliki pengetahuan. Namun memiliki potensi psiko-fisik sebagai instrument untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Dengan kemampuan awal dengan pancraindera. Beranjak Dewasa Menyadari tidak semua pengetahuan yang diperoleh melalui panca indera bisa dipercaya atau dipedomani, lalu Akal hadir sebagai bentuk keistimewaan manusia, bahwa akal adalah potensi untuk berpikir. Dewasa Menyadari tidak semua kebenaran mampu kita capai melalui pedayagunaan akal atau penalaran.Dengan akal atau penalaran rasional kita tidak pernah mampu menemukan siapa sebenarnya Tuhan itu, apalagi sampai merasakan kehadirannya. Maka dengan ini kita memerlukan wahyu sebagai pemberi pengetahuan tersebut.
  • 14. TEORI KOHERENSI TEORI KONSISTENSI Teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria teori Koherensi. Apa bedanya antara koherensi dan konsistensi? Ilustrasi: “sistem pendidikan harus dikembangkan konsisten dengan tujuan pembangunan pendidikan namun juga harus koferen dengan tujuan pembangunan nasional.” Artinya, koherensi adalah kosistensi dalam keseluruhan suatu sistem pemikiran sedang kosistensi berlaku hanya dalam satu jalan pikir atau suatu subsistem pemikiran.
  • 15. Dalam penelitian iimiah, logika induktif sangat erat kaitannya dengan teori kebenaran korespondensi. Teori Korespondensi menyatakan bahwa suatu pernyataan adalah benar bila materi yang terkandung dalam pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. TEORI KORESPONDESI Plato (427-347 S.M.) dan Aristoteles (384- 322 S.M.) mengembangkan teori koherensi berdasarkan pola pemikiran yang dipergunakan Euclid dalam menyusun ilmu ukurnya. Teori korespondensi dikembangkan oleh kaum empiris dengan eksponen utamanya adalah Bertrand Russell (1872- 1970).
  • 16. TEORI PRAGMATISME TEORI PRAGMATISME Teori kebenaran lain yang dipergunakan dalam kegiatan ilmiah yakni pragmatisme yang dicetuskan Charles S. Peirce (1839-1914). Peirce mengemukakan gagasan tentang pragmatisme ini dalam sebuah makalah yang dipublikasikan pada tahun 1878 dan berjudul “How to Make Our Ideas Clear". Teori ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh beberapa ahli filsafat yang kebanyakan berkebangsaan Amerika Serikat yang menyebabkan filsafat ini sering dikonotasikan sebagai filsafat Amerika. Ahli filsafat pragmatisme ini antara lain adalah William James (1842-1910), John Dewey (1859-1952), George H. Mead (1863-1931) dan C.1. Lewis. "It Works for Me"
  • 17. How The Things Are? llmu merupakan upaya menemukan kebenaran ilmiah yang mencerminkan realitas sebagaimana adanya (how the things are). Kriteria kebenaran ilmiah ini menggabungkan teori kebenaran korespondensi dan koherensi dalam memproses pengetahuan yang dianggap benar secara iimiah.
  • 18. THANK YOU THANK YOU For Your Attention