SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Add Subtitle
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
2
Trade Creation
• Trade Creation merupakan integrasi ekonomi yang terjadi menyebabkan
kenaikan dalam proporsi dari barang-barang yang dihasilkan dari
produsen di negara anggota dengan biaya produksi lebih rendah dari
produsen dalam negeri.
• Menurut Laird dan Yeats (1990), trade creation dapat terjadi sebagai
dampak dari kebijakan perubahan tarif bea masuk impor dalam suatu
kerja sama integrasi ekonomi yang menyebabkan permintaan impor dari
negara anggota integrasi ekonomi tersebut meningkat.
• Berdasarkan Nopirin (2010), kebijakan penurunan tarif bea masuk dalam
kerangka kawasan perdagangan bebas akan menyebabkan penurunan
produksi produk dalam negeri yang digantikan oleh produk luar negeri.
3
4
Trade Diversion
• Trade Diversion merupakan integrasi ekonomi yang dibentuk dengan
adanya common effective tariff di suatu kawasan perdagangan dapat
menggantikan perdagangan dari produksi negara bukan anggota yang
berbiaya rendah ke produksi negara-negara anggota yang memiliki biaya
yang lebih tinggi.
• Trade Diversion terjadi peralihan permintaan impor dari negara yang
satu (bukan anggota blok ekonomi) ke negara lain (anggota blok
ekonomi) yang disebabkan oleh perubahan harga impor dari satu negara
yang menjadi anggota FTA.
5
6
AANZFTA
• ASEAN-AUSTRALIA NEW ZEALAND FREE TRADE AGREEMENT
(AANZFTA) merupakan perjanjian perdagangan bebas pertama yang
ditandangani oleh ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) yang
dilaksanakan oleh semua negara anggota sejak tahun 2012. Perjanjian
ini memiliki signifikansi yang besar dalam mereformasi regulasi-regulasi
untuk kerjasama antar negara, menjadikan kegiatan tersebut lebih
mudah dan komprehensif.
• Pembentukan AANZFTA bertujuan untuk membuat perdagangan bebas
di bidang barang dan jasa, sekaligus memfasilitasi, mempromosikan,
memperkuat investasi, serta membuat jaringan kerangka kerja sama
bidang investasi dan perdagangan ekonomi antarnegara anggota
(AANZFTA, 2016).
• Salah satu komoditas yang dimasukkan dalam perjanjian Free Trade
Area (FTA) adalah garam. Pada perjanjian AANZFTA, garam
dimasukkan pada kode HS 250100 (AANZFTA, 2019).
7
Garam
Garam dapat dibagi menjadi empat jenis garam (Salim dan Munadi, 2016)
yaitu :
• Garam meja (kode HS 25010010) adalah garam yang memiliki kadar
natrium klorida (NaCl) kurang dari 94,7%.
• Garam batu (kode HS 25010020) adalah garam yang diperoleh dari
pertambangan garam dengan cara digali atau diledakkan.
• Air laut (kode HS 2510050) adalah air laut dari laut terdalam yang pada
umumnya digunakan sebagai bahan komestik.
• Garam lainnya (kode HS 2510090) adalah garam yang memiliki kadar
NaCl minimal 94,7%.
Garam dapat dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi dan industri
(Indonesia, 2014).
8
Bentuk Kerja Sama
Perdagangan Internasional
Bentuk kerja sama antara satu negara dengan blok ekonomi, antara lain :
• ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA)
• ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA)
• ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA)
• ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA)
• (ASEAN-Japan Free Trade Area (AJFTA)
Dan lain-lain.
9
Kerja sama blok ekonomi internasional memiliki beberapa
tingkatan yang terdiri sebagai berikut (El-Agraa, 1988):
(1)Free Trade Area (FTA);
(2)Custom Union;
(3)Common Market;
(4)Complete Economic Union; dan
(5)Complete Political Integration.
10
Kebijakan Ekonomi
Internasional
• Kebijakan pada bidang ekonomi internasional merupakan tindakan
ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah yang dapat berpengaruh
terhadap kondisi neraca perdagangan dan pembayaran internasional
suatu negara. Alat untuk melaksanakannya meliputi beberapa bagian
sebagai berikut (Nopirin, 2010):
(1) Perdagangan internasional,
(2) Pembayaran internasional, dan
(3) Bantuan luar negeri.
• Kebijakan perdagangan internasional dapat berupa tarif bea masuk, tarif
bea ekspor, kuota, kebijakan nontarif, perjanjian perdagangan bilateral,
dan sebagainya.
11
• Tarif dapat digolongkan menjadi (Nopirin, 2010):
1. Bea ekspor
Bea ekspor adalah pajak yang dibebankan terhadap barang yang keluar
dari wilayah kepabeanan (custom area) suatu negara untuk diangkut ke
negara lain.
2. Bea transito
Bea transito adalah pajak yang dibebankan pda barang yang memasuki
wilayah kepabeanan (custom area) suatu negara dengan ketentuan
bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain.
3. Bea impor
Bea impor adalah pajak yang dibebankan terhadap barang yang
memasuki wilayah kepabeanan (custom area) suatu negara dengan
ketentuan bahwa negara tersebut sebagai negara tujuan terakhir.
12
• Berdasarkan jenisnya, tarif terdiri dari :
1) Ad valorem tariffs.
Besaran pajaknya dihitung berdasarkan nilai persentase yang telah
ditetapkan oleh pemerintah dari nilai barang yang diimpor.
2) Specific tariffs.
Besaran pajaknya dihitung berdasarkan nilai uang yang tetap yang telah
ditetapkan oleh pemerintah terhadap kuantitas barang yang diimpor,
3) Specific ad valorem atau compound tariffs.
Besaran pajaknya dihitung berdasarkan kombinasi hasil penjumlahan
pajak hasil perhitungan jenis Ad valorem tariffs dan Specific tariffs.
13
ACFTA
ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) merupakan
kesepakatan antara negara negara anggota ASEAN dengan
China untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas dengan
menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan
perdagangan barang baik tarif ataupun non tarif, peningkatan
akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi, sekaligus
peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong
hubungan perekonomian para Pihak ACFTA dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan China.
14
Perdagangan Produk Hortikultura
Indonesia
• Perdagangan Produk Hortikultura Indonesia dalam ACFTA lebih
didominasi oleh China, dibandingkan dengan negara-negara sesama
Asia Tenggara.
• Dewi (2020) menyatakan bahwa ACFTA telah mengakibatkan trade
diversion bagi Indonesia pada arus impor perdagangan produk secara
agregat dengan negara-negara non-anggota.
• Yang & Zarzoso (2014) juga menyatakan bahwa implementasi
perjanjian antara ASEAN dan China menghasilkan efek trade creation
pada ekspor produk baik produk kimia, produk pertanian, barang
manufaktur dan alat-alat permesinan dan transportasi.
• Bagi Indonesia, produk hortikultura menjadi produk sektor pertanian
strategis yang berpotensi dapat bersaing baik di pasar internasional
melalui orientasi ekspornya (Juarsyah et al., 2015).
15
Integrasi Ekonomi
• Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan yang diberlakukan
secara diskriminatif pada negara-negara tertentu yang memutuskan untuk
bergabung yaitu berupa fasilitas pengurangan atau penghilangan hambatan-
hambatan perdagangan diantara negara yang anggota (Salvatore, 1997).
• Pembentukan suatu FTA memiliki dua hal penting, yaitu trade creation (TC)
dan trade diversion (TD).
• Integrasi ekonomi akan sangat menguntungkan jika efek trade creation lebih
besar dibandingkan dengan efek trade diversion (Viner, 1950; Krueger, 1999;
Cabalu & Alfonso, 2007).
• Adanya integrasi ekonomi akan membantu meningkatkan daya saing hanya
jika disertai dengan kebijakan dalam negeri untuk membangun kapasitas
produksi dari sektor perusahaan, mempromosikan transfer teknologi, adaptasi
dan generasi, mendorong jaringan dan Clustering dan meningkatkan
produktivitas (UNCTAD, 2003).
16
Manfaat Integrasi
a) Produk-produk semakin efisien yang memungkinkan terjadinya
spesialisasi,sehingga produk yang bersangkuatn memiliki keunggulan
komparatif.
b) Produksi meningkat akibat meningkatnya volume perdagangan.
c) Posisi tawar di forum internasional membaik,sehingga memungkinkan
meningkatnya volume perdagangan.
d) Efisiensi produk semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan
kompetisi.
e) Kualitas Produk dan faktor produksi semakin meningkat yang disebabkan
oleh adanya perkembangan teknologi.
f) Mobilitas Modal dan tenaga kerja bebas keluar masuk sesama negara
didalam anggotanya.
g) Melakukan adanya koordinasi antar sesame negara anggota dalam
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
17
Lanjutan
Gerald M. Peter mengasumsikan bahwa integrase ekonomi dalam
kawasan ak an menghasilkan tiga manfaat pokok, yaitu :
1) Menstimulir eksistensi dan ekspansi industry manufaktur dengan basis
yang regional.
2) Meningkatkan manfaat perdagangan ,yang dapat diartikan pula
sebagai perbaikan dasar tukar (terms of trade) pada kelompok
tersebut.
3) Menimbulkan persaingan yang semakin intensif sehingga
memungkinkan untuk menaikkan tingkat efisiensi.
18
Tahapan Integrasi
Ekonomi
1) Preferential Trading Area ( PTA )
Blok perdagangan yang memberikan keistimewaan untuk produk-produk tertentu
dari negara tertentu dengan melakukan pengurangan tarif namun tidak
menghilangkannya sama sekali.
2) Free Trade Area (FTA)
Suatu kawasan dimana tarif dan kuota antara anggota dihapuskan,namun
masing-masing negara tetap menerapkan tarif mereka masing-masing terhadap
negara bukan anggota.
3) Custom Union (CU)
Merupakan FTA yang meniadakan hambatan pergerakan komoditi antar negara
anggota dan menerapakan tarif yang sama terhadap negara bukan anggota.
4) Common Market (CM)
Merupakan Custom Union yang juga meniadakan hambatan-hambatan pada
pergerakan faktor-faktor produksi (barang, jasa, aliran modal). Kesamaan harga
dari faktor-faktor produksi diharapakan dapat menghasilkan alokasi sumber yang
efisien.
19
Lanjutan
5) Economic Union
Merupakan suatu CM dengan tingkat harmonisasi kebijakan ekonomi
nasional yang signifikan (termasuk kebijakan struktural).
6) Total Economic Integration
Penyatuan moneter, fiskal, dan kebijakan sosial yang diikuti dengan
pembentukan lembaga-lembaga supranasional dengan keputusan-
keputusan yang mengikat bagi seluruh negara anggota.
Secara Teoritis, tahapan integrasi Balassa menunjukan bahwa semakin
tinggi tahapan integrasi ekonomi,semakin kompleks persyaratan
kebijakan yang diperlukan.
20
Metode Pengukuran Integrasi
Ekonomi
1) Pendekatan yang memfokuskan pada harga.
Berlaku hokum satu harga law of one price (LOP), yang memungkinkan
mengukur kemampuan dari integrasi dengan cara menghapuskan
perbedaan harga komoditas dengan modal di wilayah yang berbeda pada
pasar persaingan sempurna.
2) Pendekatan yang memfokuskan pada kuantitas.
Metode ini menggunakan total perdagangan antara satu wilayah dengan
wilayah lainnya sebagai indikator keterbukaan sesuai GDP yang berlaku.
21
Kekurangan dari Metode Integrasi
Ekonomi
1) Tidak memperhitungkan adanya perbedaan ukuran
ekonomi,daerah yang luas tentunya akan memiliki peran
sector ekonomi yang lebih besar terhadap GDP dibanding
dearah yang wilayahnya kecil.
2) Keterbukaan yang terjadi dalam koneksi perdagangan antar
wilayah/negara bukanlah menjadi unsur pokok yang
dipertimbangkan dalam metode integrase.
22
Analisis RSCA
• Analisis RSCA merupakan modifikasi sederhana dari RCA, dengan nilai
indeks RSCA tersebut berkisar antara -1 sampai 1 (Laursen, 2015).
RSCA dirumuskan sebagai berikut :
• Bila RSCA > 0, maka suatu negara dapat dikatakan memiliki
keunggulan komparatif (dalam hal ini pada produk hortikultura);
• Bila RSCA tersebut lebih kecil atau sama dengan nol maka ini
menggambarkan tidak adanya keunggulan komparatif.
23
Daya Saing Produk Hortikultura
Gambar 1. Nilai RSCA Produk Kode HS 07 pada Negara ASEAN 5 dan China
Kondisi daya saing negara- negara anggota ASEAN-China untuk produk HS
07 (sayuran yang dapat dimakan, akar-akaran dan umbi- umbian).
24
• Gambar 1 menunjukkan bahwa negara yang memiliki daya saing untuk produk-produk
sayuran di kawasan ASEAN-China adalah China dan Thailand (nilai RSCA yang
positif). Sementara itu, negara-negara anggota lain seperti Indonesia, Malaysia,
Philipina dan Singapura tidak memiliki keunggulan komparatif dan tidak mampu
bersaing di kawasan ASEAN- China.
• Daya saing yang dimiliki Thailand pada produk sayurannya tidak lepas dari sistem
usahatani yang sebagian besar dilakukannya yang menggunakan sistem contract
farming sehingga lebih menguntungkan dengan manajemen dan kualitas yang baik
(Poapongsakorn, 2006).
• Faktor yang penting dalam mewujudkan daya saing Thailand pada produk sayuran
adalah fokus Thailand dalam mengembangkan petani sesuai dengan GAP (Good
Agricultural Practices) yang berlaku seperti ThaiGAP/QMark dan EurepGAP, dan
pengembangan sesuai skema sertifikasi lokal dan internasional yang diakui
(Salakpetch, 2007).
• Dari sisi penggunaan input, Thailand menggunakan dan memiliki akses terhadap benih
sayuran dengan kualitas tinggi dari perusahaan produsen (Sagwansupyakor et al.,
2003).
• Daya saing yang dimiliki oleh China disebabkan oleh adanya dorongan pemerintah
China kepada petani untuk mengadopsi pollution-free farming atau pertanian bebas
polusi untuk menjamin adanya masalah keamanan pangan.
25
Gambar 2. Nilai RSCA Produk Kode HS 08 pada Negara ASEAN 5 dan China
Kondisi daya saing negara- negara anggota ASEAN-China untuk produk HS 08
(buah-buahan yang dapat dimakan dan kacang-kacangan)
ACFTA
26
• Gambar 2 memperlihatkan bahwa negara-negara anggota ASEAN-
China yang memiliki keunggulan komparatif untuk produk HS 08 adalah
China, Philipina dan Thailand (dengan nilai RSCA >0). Sedangkan
Indonesia, Malaysia dan Singapura memiliki nilai RSCA <0, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ketiga negara tersebut tidak berdaya saing di
kawasan pasar ASEAN-China.
• Ada beberapa buah yang menjadi andalan ekspor Filipina adalah
mangga, pisang dan nanas. Sedangkan beberapa buah yang menjadi
unggulan ekspor Thailand diantaranya adalah nanas, kelengkeng,
durian dan manggis. Kedua negara ini memiliki daya saing tersebut
terjadi karena adanya adopsi GAP (Good Agriculture Practices) oleh
berbagai perusahaan besar (Banzon et al., 2013).
• Sertifikasi standar nasional telah memungkinkan perusahaan untuk
mempertahankan pasar mereka saat ini dan untuk menembus pasar
internasional lainnya (Banzon et al., 2013).
27
• Jenis buah yang diekspor oleh China sebagian besar terkonsentrasi
pada apel, jeruk keprok, jeruk, pir, aprikot, plum dan buah-buahan
kering (termasuk kacang pinus, kenari). Permasalahan penyimpanan
(pendinginan, transportasi) dan teknologi untuk menjaga kesegaran
buah masih menjadi hambatan ekspor buah-buahan China (Chen et al.,
2017).
• China juga menghadapi permasalahan dalam mengolah buah-buahan
pasca panen dalam hal ini termasuk pemilihan, grading, dan pencucian,
waxing, pematangan dan proses pengepakan (Chen et al., 2017).
• Rendahnya daya saing buah-buahan Indonesia disebabkan oleh
adanya beberapa kendala diantaranya sifat produk hortikultura nasional
khususnya buah-buahan yang bersifat musiman, adanya fluktuasi harga
yang terjadi, serta rendahnya penggunaan teknologi pasca panen
(Harahap, 2015).
• Selain itu, belum mendukungnya infrastruktur dan prasarana, lemahnya
kemampuan sumber daya manusia pertanian, dan sulitnya sumber
permodalan (Hidayat & Afrizal, 2015).
28
Strategi Kebijakan untuk Meningkatkan Daya Saing
Produk Hortikultura
(1) Melakukan pengembangan dan pemilihan varietas unggul, teknik budidaya
yang sesuai dengan GAP (sertifikasi pada orientasi pasar regional, nasional
atau internasional) dan penanganan pasca panen dengan inovasi teknologi
(2) Sistem pendistribusian atau logistik untuk memasarkan produk hortikultura
dapat diperbaiki dengan adanya Triple Helix Model yang melibatkan
kesinergian antara lembaga akademik (perguruan tinggi), pelaku ekspor,
pemerintah dan lembaga pendukung dalam memperbaiki manajemen rantai
pasok sayuran dan buah Indonesia
(3) Diperlukan pengembangan sistem informasi untuk menghubungkan antara
produsen, pemasar, lembaga sertifikasi bahkan juga konsumen strategis baik
pasar domestik ataupun pasar ekspor luar negeri
(4) Setelah terhubung dengan pasar ekspor tersebut, strategi pembangunan
warehouse dan wholesale produk hortikultura di negara tujuan ekspor dapat
menjadi salah satu alternatif kebijakan yang dapat diambil.
29
Custom Union
• Custom Union adalah perjanjian antara dua atau lebih negara tetangga yuntuk
menghilangkan hambatan perdagangan,mengurangi atau mengahupskan bea
cukai,dan menghilangkan kuota.
Contoh :
• European Economic Community (EEC) atau masyarakat Ekonomi Eropa yang
didirikan tahun 1957 oleh Jerman Barat, Perancis, Italia, Belgia, Netherlands,
dan Luxemburg
• Benelux,yang mana terdiri dari Belanda, Belgia, dan Luksemburg.
Custom union juga menimbulkan dua efek yang saling berlawanan yaitu :
a) Custom union cenderung meningkatkan perdagangan dan persaingan
diantara negara anggota sehingga mengarah ke perdagangan bebas.
b) Custom union cenderung lebih protektif terhadap negara yang bukan
anggota.
30
Karakteristik Custom Union
• Mirip dengan perjanjian area perdagangan bebas,tetapi semua negara
anggota custom union memiliki kebijakan serupa tentang perdagangan
dengan negara-negara bukan anggota.
• Hambatan ekspor dan impor antar negara anggota dihapus.
• Mengadopsi seperangkat batasan dan tariff eksternal bersama untuk
perdagangan dengan non-anggota.
• Pengenaan bea tunggal bagi non anggota jika barang-barang melintasi
perbatasan.
• Serikat Pabean adalah kerja sama yang lebih kuat daripada kebijakan
perdagangan bersama.
31
Tujuan Custom Union
a) Untik memudahkan negara-negara anggota untuk berdagang secara
bebas satu sama lain.
b) Mengurangi beban administrasi dan keuangan yang ditanggung bisnis
dinegara anggota.
c) Custom union dapat menghasilkan penciptaan perdagangan dan
pengalihan yang membantu dengan integrase ekonomi.
d) Membantu ekonomi kecil memanfaatkan industri yang mungkin tidak
dapat diakses hanya dengan perdagangan domestik.
e) Dapat mencapai skala ekonomi eksternal yang besar didalam serikat
pekerja dari transportasi dan infrastruktur.
32
Efek Custom Union terhadap Perdagangan
Dampak dari terbentuknya Custom Union :
1) Keuntungan Statis, yaitu keuntungan yang terjadi akibat turunnya
pengeluaran dalam mengelola transaksi tersebut,seperti penghematan
biaya administtasi karean tidak ada lagi pegawai bea cukai,tidak ada
lagi opatroli di perbatasan,dan sebagainya.
2) Keuntungan Dinams, terjadi akibat adanya trade Creation. Meskipun
ada trade diversion yang memberi kerugian dalam perdagangan.
Dengan adanya trade creation telah membuka cakrawala dalam
perdagangan internasional berupa : naiknya persaingan, Spesialisasi
Faktor Produksi Tenaga kerja, teknologi baru, skala ekonomi yang
meningkat, rangsangan investasi.
33
Custom Union Benefit
Menghadapi persaingan dari ekonomi lain, pasar domestik akan lebih
cenderung untuk meningkatkan efisiensi. Custom union membantu
mendorong pertumbuhan dan menyatukan ekonomi dengan kebijakan
perdagangan liberal.
Benefit yang diperoleh dari pembentukan Kerjasama Custom
union,diantaranya :
a) Meningkatkan arus perdagangan dan integrase ekonomi.
b) Penciptaan dan pengalihan perdagangan.
c) Mengurangi defleksi (pembelokan) perdagangan.
34
Kelemahan Custom Union
a) Tergerusnya kedaulatan ekonomi.
b) Permasalahan distribusi pendapatan tariff.
c) Pengaturan tingkat tarif yang seringkali kompleks.
THANKS
ANY QUESTIONS ?
35

More Related Content

Similar to TUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN D1B020016.pptx

Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade AgrementOptimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade AgrementMudrikan Nacong
 
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Sella Simamora
 
Bab iii, iv, v pengantar bisnis dan ekonomi
Bab iii, iv, v pengantar bisnis dan ekonomiBab iii, iv, v pengantar bisnis dan ekonomi
Bab iii, iv, v pengantar bisnis dan ekonomiFauzanAdhima2
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalYanels Garsione
 
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptxKEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptxAnthoNuaPasha
 
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015Syafril Djaelani,SE, MM
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.irefinagitaa
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasGaleryWarnet
 
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaDampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaYudi_udet
 
REGIONALISASI KAWASAN DUNIA BERDASARKAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI.pptx
REGIONALISASI KAWASAN DUNIA BERDASARKAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI.pptxREGIONALISASI KAWASAN DUNIA BERDASARKAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI.pptx
REGIONALISASI KAWASAN DUNIA BERDASARKAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI.pptxchristin84
 

Similar to TUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN D1B020016.pptx (20)

Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade AgrementOptimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
Optimalisasi Pemanfaatan Free Trade Agrement
 
Asean china fta
Asean   china ftaAsean   china fta
Asean china fta
 
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization).
 
Bab iii, iv, v pengantar bisnis dan ekonomi
Bab iii, iv, v pengantar bisnis dan ekonomiBab iii, iv, v pengantar bisnis dan ekonomi
Bab iii, iv, v pengantar bisnis dan ekonomi
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptxKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL.pptx
 
Bab 3 global
Bab 3 globalBab 3 global
Bab 3 global
 
Prinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasionalPrinsip hukum ekonomi internasional
Prinsip hukum ekonomi internasional
 
Pb 3 glob l
Pb 3  glob lPb 3  glob l
Pb 3 glob l
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptxKEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
 
Bab 3 global
Bab 3 globalBab 3 global
Bab 3 global
 
Binter 1
Binter 1Binter 1
Binter 1
 
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
Kebijakan Perdagangan Bebas-–-ASEAN-community-2015
 
Forum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.iForum dan quiz 2 b.i
Forum dan quiz 2 b.i
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesiaDampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
Dampak perdagangan bebas asean terhadap perekonomian indonesia
 
REGIONALISASI KAWASAN DUNIA BERDASARKAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI.pptx
REGIONALISASI KAWASAN DUNIA BERDASARKAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI.pptxREGIONALISASI KAWASAN DUNIA BERDASARKAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI.pptx
REGIONALISASI KAWASAN DUNIA BERDASARKAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI.pptx
 
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan Perdagangan InternasionalKebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan Perdagangan Internasional
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 

Recently uploaded

uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaHakamNiazi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 

Recently uploaded (20)

uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 

TUGAS TRADE KELAS D AHAMD SULTAN ARIFIN D1B020016.pptx

  • 2. 2 Trade Creation • Trade Creation merupakan integrasi ekonomi yang terjadi menyebabkan kenaikan dalam proporsi dari barang-barang yang dihasilkan dari produsen di negara anggota dengan biaya produksi lebih rendah dari produsen dalam negeri. • Menurut Laird dan Yeats (1990), trade creation dapat terjadi sebagai dampak dari kebijakan perubahan tarif bea masuk impor dalam suatu kerja sama integrasi ekonomi yang menyebabkan permintaan impor dari negara anggota integrasi ekonomi tersebut meningkat. • Berdasarkan Nopirin (2010), kebijakan penurunan tarif bea masuk dalam kerangka kawasan perdagangan bebas akan menyebabkan penurunan produksi produk dalam negeri yang digantikan oleh produk luar negeri.
  • 3. 3
  • 4. 4 Trade Diversion • Trade Diversion merupakan integrasi ekonomi yang dibentuk dengan adanya common effective tariff di suatu kawasan perdagangan dapat menggantikan perdagangan dari produksi negara bukan anggota yang berbiaya rendah ke produksi negara-negara anggota yang memiliki biaya yang lebih tinggi. • Trade Diversion terjadi peralihan permintaan impor dari negara yang satu (bukan anggota blok ekonomi) ke negara lain (anggota blok ekonomi) yang disebabkan oleh perubahan harga impor dari satu negara yang menjadi anggota FTA.
  • 5. 5
  • 6. 6 AANZFTA • ASEAN-AUSTRALIA NEW ZEALAND FREE TRADE AGREEMENT (AANZFTA) merupakan perjanjian perdagangan bebas pertama yang ditandangani oleh ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) yang dilaksanakan oleh semua negara anggota sejak tahun 2012. Perjanjian ini memiliki signifikansi yang besar dalam mereformasi regulasi-regulasi untuk kerjasama antar negara, menjadikan kegiatan tersebut lebih mudah dan komprehensif. • Pembentukan AANZFTA bertujuan untuk membuat perdagangan bebas di bidang barang dan jasa, sekaligus memfasilitasi, mempromosikan, memperkuat investasi, serta membuat jaringan kerangka kerja sama bidang investasi dan perdagangan ekonomi antarnegara anggota (AANZFTA, 2016). • Salah satu komoditas yang dimasukkan dalam perjanjian Free Trade Area (FTA) adalah garam. Pada perjanjian AANZFTA, garam dimasukkan pada kode HS 250100 (AANZFTA, 2019).
  • 7. 7 Garam Garam dapat dibagi menjadi empat jenis garam (Salim dan Munadi, 2016) yaitu : • Garam meja (kode HS 25010010) adalah garam yang memiliki kadar natrium klorida (NaCl) kurang dari 94,7%. • Garam batu (kode HS 25010020) adalah garam yang diperoleh dari pertambangan garam dengan cara digali atau diledakkan. • Air laut (kode HS 2510050) adalah air laut dari laut terdalam yang pada umumnya digunakan sebagai bahan komestik. • Garam lainnya (kode HS 2510090) adalah garam yang memiliki kadar NaCl minimal 94,7%. Garam dapat dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi dan industri (Indonesia, 2014).
  • 8. 8 Bentuk Kerja Sama Perdagangan Internasional Bentuk kerja sama antara satu negara dengan blok ekonomi, antara lain : • ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) • ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA) • ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) • ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA) • (ASEAN-Japan Free Trade Area (AJFTA) Dan lain-lain.
  • 9. 9 Kerja sama blok ekonomi internasional memiliki beberapa tingkatan yang terdiri sebagai berikut (El-Agraa, 1988): (1)Free Trade Area (FTA); (2)Custom Union; (3)Common Market; (4)Complete Economic Union; dan (5)Complete Political Integration.
  • 10. 10 Kebijakan Ekonomi Internasional • Kebijakan pada bidang ekonomi internasional merupakan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah yang dapat berpengaruh terhadap kondisi neraca perdagangan dan pembayaran internasional suatu negara. Alat untuk melaksanakannya meliputi beberapa bagian sebagai berikut (Nopirin, 2010): (1) Perdagangan internasional, (2) Pembayaran internasional, dan (3) Bantuan luar negeri. • Kebijakan perdagangan internasional dapat berupa tarif bea masuk, tarif bea ekspor, kuota, kebijakan nontarif, perjanjian perdagangan bilateral, dan sebagainya.
  • 11. 11 • Tarif dapat digolongkan menjadi (Nopirin, 2010): 1. Bea ekspor Bea ekspor adalah pajak yang dibebankan terhadap barang yang keluar dari wilayah kepabeanan (custom area) suatu negara untuk diangkut ke negara lain. 2. Bea transito Bea transito adalah pajak yang dibebankan pda barang yang memasuki wilayah kepabeanan (custom area) suatu negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain. 3. Bea impor Bea impor adalah pajak yang dibebankan terhadap barang yang memasuki wilayah kepabeanan (custom area) suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai negara tujuan terakhir.
  • 12. 12 • Berdasarkan jenisnya, tarif terdiri dari : 1) Ad valorem tariffs. Besaran pajaknya dihitung berdasarkan nilai persentase yang telah ditetapkan oleh pemerintah dari nilai barang yang diimpor. 2) Specific tariffs. Besaran pajaknya dihitung berdasarkan nilai uang yang tetap yang telah ditetapkan oleh pemerintah terhadap kuantitas barang yang diimpor, 3) Specific ad valorem atau compound tariffs. Besaran pajaknya dihitung berdasarkan kombinasi hasil penjumlahan pajak hasil perhitungan jenis Ad valorem tariffs dan Specific tariffs.
  • 13. 13 ACFTA ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) merupakan kesepakatan antara negara negara anggota ASEAN dengan China untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas dengan menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan perdagangan barang baik tarif ataupun non tarif, peningkatan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi, sekaligus peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para Pihak ACFTA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan China.
  • 14. 14 Perdagangan Produk Hortikultura Indonesia • Perdagangan Produk Hortikultura Indonesia dalam ACFTA lebih didominasi oleh China, dibandingkan dengan negara-negara sesama Asia Tenggara. • Dewi (2020) menyatakan bahwa ACFTA telah mengakibatkan trade diversion bagi Indonesia pada arus impor perdagangan produk secara agregat dengan negara-negara non-anggota. • Yang & Zarzoso (2014) juga menyatakan bahwa implementasi perjanjian antara ASEAN dan China menghasilkan efek trade creation pada ekspor produk baik produk kimia, produk pertanian, barang manufaktur dan alat-alat permesinan dan transportasi. • Bagi Indonesia, produk hortikultura menjadi produk sektor pertanian strategis yang berpotensi dapat bersaing baik di pasar internasional melalui orientasi ekspornya (Juarsyah et al., 2015).
  • 15. 15 Integrasi Ekonomi • Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan yang diberlakukan secara diskriminatif pada negara-negara tertentu yang memutuskan untuk bergabung yaitu berupa fasilitas pengurangan atau penghilangan hambatan- hambatan perdagangan diantara negara yang anggota (Salvatore, 1997). • Pembentukan suatu FTA memiliki dua hal penting, yaitu trade creation (TC) dan trade diversion (TD). • Integrasi ekonomi akan sangat menguntungkan jika efek trade creation lebih besar dibandingkan dengan efek trade diversion (Viner, 1950; Krueger, 1999; Cabalu & Alfonso, 2007). • Adanya integrasi ekonomi akan membantu meningkatkan daya saing hanya jika disertai dengan kebijakan dalam negeri untuk membangun kapasitas produksi dari sektor perusahaan, mempromosikan transfer teknologi, adaptasi dan generasi, mendorong jaringan dan Clustering dan meningkatkan produktivitas (UNCTAD, 2003).
  • 16. 16 Manfaat Integrasi a) Produk-produk semakin efisien yang memungkinkan terjadinya spesialisasi,sehingga produk yang bersangkuatn memiliki keunggulan komparatif. b) Produksi meningkat akibat meningkatnya volume perdagangan. c) Posisi tawar di forum internasional membaik,sehingga memungkinkan meningkatnya volume perdagangan. d) Efisiensi produk semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan kompetisi. e) Kualitas Produk dan faktor produksi semakin meningkat yang disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi. f) Mobilitas Modal dan tenaga kerja bebas keluar masuk sesama negara didalam anggotanya. g) Melakukan adanya koordinasi antar sesame negara anggota dalam kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
  • 17. 17 Lanjutan Gerald M. Peter mengasumsikan bahwa integrase ekonomi dalam kawasan ak an menghasilkan tiga manfaat pokok, yaitu : 1) Menstimulir eksistensi dan ekspansi industry manufaktur dengan basis yang regional. 2) Meningkatkan manfaat perdagangan ,yang dapat diartikan pula sebagai perbaikan dasar tukar (terms of trade) pada kelompok tersebut. 3) Menimbulkan persaingan yang semakin intensif sehingga memungkinkan untuk menaikkan tingkat efisiensi.
  • 18. 18 Tahapan Integrasi Ekonomi 1) Preferential Trading Area ( PTA ) Blok perdagangan yang memberikan keistimewaan untuk produk-produk tertentu dari negara tertentu dengan melakukan pengurangan tarif namun tidak menghilangkannya sama sekali. 2) Free Trade Area (FTA) Suatu kawasan dimana tarif dan kuota antara anggota dihapuskan,namun masing-masing negara tetap menerapkan tarif mereka masing-masing terhadap negara bukan anggota. 3) Custom Union (CU) Merupakan FTA yang meniadakan hambatan pergerakan komoditi antar negara anggota dan menerapakan tarif yang sama terhadap negara bukan anggota. 4) Common Market (CM) Merupakan Custom Union yang juga meniadakan hambatan-hambatan pada pergerakan faktor-faktor produksi (barang, jasa, aliran modal). Kesamaan harga dari faktor-faktor produksi diharapakan dapat menghasilkan alokasi sumber yang efisien.
  • 19. 19 Lanjutan 5) Economic Union Merupakan suatu CM dengan tingkat harmonisasi kebijakan ekonomi nasional yang signifikan (termasuk kebijakan struktural). 6) Total Economic Integration Penyatuan moneter, fiskal, dan kebijakan sosial yang diikuti dengan pembentukan lembaga-lembaga supranasional dengan keputusan- keputusan yang mengikat bagi seluruh negara anggota. Secara Teoritis, tahapan integrasi Balassa menunjukan bahwa semakin tinggi tahapan integrasi ekonomi,semakin kompleks persyaratan kebijakan yang diperlukan.
  • 20. 20 Metode Pengukuran Integrasi Ekonomi 1) Pendekatan yang memfokuskan pada harga. Berlaku hokum satu harga law of one price (LOP), yang memungkinkan mengukur kemampuan dari integrasi dengan cara menghapuskan perbedaan harga komoditas dengan modal di wilayah yang berbeda pada pasar persaingan sempurna. 2) Pendekatan yang memfokuskan pada kuantitas. Metode ini menggunakan total perdagangan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya sebagai indikator keterbukaan sesuai GDP yang berlaku.
  • 21. 21 Kekurangan dari Metode Integrasi Ekonomi 1) Tidak memperhitungkan adanya perbedaan ukuran ekonomi,daerah yang luas tentunya akan memiliki peran sector ekonomi yang lebih besar terhadap GDP dibanding dearah yang wilayahnya kecil. 2) Keterbukaan yang terjadi dalam koneksi perdagangan antar wilayah/negara bukanlah menjadi unsur pokok yang dipertimbangkan dalam metode integrase.
  • 22. 22 Analisis RSCA • Analisis RSCA merupakan modifikasi sederhana dari RCA, dengan nilai indeks RSCA tersebut berkisar antara -1 sampai 1 (Laursen, 2015). RSCA dirumuskan sebagai berikut : • Bila RSCA > 0, maka suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan komparatif (dalam hal ini pada produk hortikultura); • Bila RSCA tersebut lebih kecil atau sama dengan nol maka ini menggambarkan tidak adanya keunggulan komparatif.
  • 23. 23 Daya Saing Produk Hortikultura Gambar 1. Nilai RSCA Produk Kode HS 07 pada Negara ASEAN 5 dan China Kondisi daya saing negara- negara anggota ASEAN-China untuk produk HS 07 (sayuran yang dapat dimakan, akar-akaran dan umbi- umbian).
  • 24. 24 • Gambar 1 menunjukkan bahwa negara yang memiliki daya saing untuk produk-produk sayuran di kawasan ASEAN-China adalah China dan Thailand (nilai RSCA yang positif). Sementara itu, negara-negara anggota lain seperti Indonesia, Malaysia, Philipina dan Singapura tidak memiliki keunggulan komparatif dan tidak mampu bersaing di kawasan ASEAN- China. • Daya saing yang dimiliki Thailand pada produk sayurannya tidak lepas dari sistem usahatani yang sebagian besar dilakukannya yang menggunakan sistem contract farming sehingga lebih menguntungkan dengan manajemen dan kualitas yang baik (Poapongsakorn, 2006). • Faktor yang penting dalam mewujudkan daya saing Thailand pada produk sayuran adalah fokus Thailand dalam mengembangkan petani sesuai dengan GAP (Good Agricultural Practices) yang berlaku seperti ThaiGAP/QMark dan EurepGAP, dan pengembangan sesuai skema sertifikasi lokal dan internasional yang diakui (Salakpetch, 2007). • Dari sisi penggunaan input, Thailand menggunakan dan memiliki akses terhadap benih sayuran dengan kualitas tinggi dari perusahaan produsen (Sagwansupyakor et al., 2003). • Daya saing yang dimiliki oleh China disebabkan oleh adanya dorongan pemerintah China kepada petani untuk mengadopsi pollution-free farming atau pertanian bebas polusi untuk menjamin adanya masalah keamanan pangan.
  • 25. 25 Gambar 2. Nilai RSCA Produk Kode HS 08 pada Negara ASEAN 5 dan China Kondisi daya saing negara- negara anggota ASEAN-China untuk produk HS 08 (buah-buahan yang dapat dimakan dan kacang-kacangan) ACFTA
  • 26. 26 • Gambar 2 memperlihatkan bahwa negara-negara anggota ASEAN- China yang memiliki keunggulan komparatif untuk produk HS 08 adalah China, Philipina dan Thailand (dengan nilai RSCA >0). Sedangkan Indonesia, Malaysia dan Singapura memiliki nilai RSCA <0, sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga negara tersebut tidak berdaya saing di kawasan pasar ASEAN-China. • Ada beberapa buah yang menjadi andalan ekspor Filipina adalah mangga, pisang dan nanas. Sedangkan beberapa buah yang menjadi unggulan ekspor Thailand diantaranya adalah nanas, kelengkeng, durian dan manggis. Kedua negara ini memiliki daya saing tersebut terjadi karena adanya adopsi GAP (Good Agriculture Practices) oleh berbagai perusahaan besar (Banzon et al., 2013). • Sertifikasi standar nasional telah memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan pasar mereka saat ini dan untuk menembus pasar internasional lainnya (Banzon et al., 2013).
  • 27. 27 • Jenis buah yang diekspor oleh China sebagian besar terkonsentrasi pada apel, jeruk keprok, jeruk, pir, aprikot, plum dan buah-buahan kering (termasuk kacang pinus, kenari). Permasalahan penyimpanan (pendinginan, transportasi) dan teknologi untuk menjaga kesegaran buah masih menjadi hambatan ekspor buah-buahan China (Chen et al., 2017). • China juga menghadapi permasalahan dalam mengolah buah-buahan pasca panen dalam hal ini termasuk pemilihan, grading, dan pencucian, waxing, pematangan dan proses pengepakan (Chen et al., 2017). • Rendahnya daya saing buah-buahan Indonesia disebabkan oleh adanya beberapa kendala diantaranya sifat produk hortikultura nasional khususnya buah-buahan yang bersifat musiman, adanya fluktuasi harga yang terjadi, serta rendahnya penggunaan teknologi pasca panen (Harahap, 2015). • Selain itu, belum mendukungnya infrastruktur dan prasarana, lemahnya kemampuan sumber daya manusia pertanian, dan sulitnya sumber permodalan (Hidayat & Afrizal, 2015).
  • 28. 28 Strategi Kebijakan untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Hortikultura (1) Melakukan pengembangan dan pemilihan varietas unggul, teknik budidaya yang sesuai dengan GAP (sertifikasi pada orientasi pasar regional, nasional atau internasional) dan penanganan pasca panen dengan inovasi teknologi (2) Sistem pendistribusian atau logistik untuk memasarkan produk hortikultura dapat diperbaiki dengan adanya Triple Helix Model yang melibatkan kesinergian antara lembaga akademik (perguruan tinggi), pelaku ekspor, pemerintah dan lembaga pendukung dalam memperbaiki manajemen rantai pasok sayuran dan buah Indonesia (3) Diperlukan pengembangan sistem informasi untuk menghubungkan antara produsen, pemasar, lembaga sertifikasi bahkan juga konsumen strategis baik pasar domestik ataupun pasar ekspor luar negeri (4) Setelah terhubung dengan pasar ekspor tersebut, strategi pembangunan warehouse dan wholesale produk hortikultura di negara tujuan ekspor dapat menjadi salah satu alternatif kebijakan yang dapat diambil.
  • 29. 29 Custom Union • Custom Union adalah perjanjian antara dua atau lebih negara tetangga yuntuk menghilangkan hambatan perdagangan,mengurangi atau mengahupskan bea cukai,dan menghilangkan kuota. Contoh : • European Economic Community (EEC) atau masyarakat Ekonomi Eropa yang didirikan tahun 1957 oleh Jerman Barat, Perancis, Italia, Belgia, Netherlands, dan Luxemburg • Benelux,yang mana terdiri dari Belanda, Belgia, dan Luksemburg. Custom union juga menimbulkan dua efek yang saling berlawanan yaitu : a) Custom union cenderung meningkatkan perdagangan dan persaingan diantara negara anggota sehingga mengarah ke perdagangan bebas. b) Custom union cenderung lebih protektif terhadap negara yang bukan anggota.
  • 30. 30 Karakteristik Custom Union • Mirip dengan perjanjian area perdagangan bebas,tetapi semua negara anggota custom union memiliki kebijakan serupa tentang perdagangan dengan negara-negara bukan anggota. • Hambatan ekspor dan impor antar negara anggota dihapus. • Mengadopsi seperangkat batasan dan tariff eksternal bersama untuk perdagangan dengan non-anggota. • Pengenaan bea tunggal bagi non anggota jika barang-barang melintasi perbatasan. • Serikat Pabean adalah kerja sama yang lebih kuat daripada kebijakan perdagangan bersama.
  • 31. 31 Tujuan Custom Union a) Untik memudahkan negara-negara anggota untuk berdagang secara bebas satu sama lain. b) Mengurangi beban administrasi dan keuangan yang ditanggung bisnis dinegara anggota. c) Custom union dapat menghasilkan penciptaan perdagangan dan pengalihan yang membantu dengan integrase ekonomi. d) Membantu ekonomi kecil memanfaatkan industri yang mungkin tidak dapat diakses hanya dengan perdagangan domestik. e) Dapat mencapai skala ekonomi eksternal yang besar didalam serikat pekerja dari transportasi dan infrastruktur.
  • 32. 32 Efek Custom Union terhadap Perdagangan Dampak dari terbentuknya Custom Union : 1) Keuntungan Statis, yaitu keuntungan yang terjadi akibat turunnya pengeluaran dalam mengelola transaksi tersebut,seperti penghematan biaya administtasi karean tidak ada lagi pegawai bea cukai,tidak ada lagi opatroli di perbatasan,dan sebagainya. 2) Keuntungan Dinams, terjadi akibat adanya trade Creation. Meskipun ada trade diversion yang memberi kerugian dalam perdagangan. Dengan adanya trade creation telah membuka cakrawala dalam perdagangan internasional berupa : naiknya persaingan, Spesialisasi Faktor Produksi Tenaga kerja, teknologi baru, skala ekonomi yang meningkat, rangsangan investasi.
  • 33. 33 Custom Union Benefit Menghadapi persaingan dari ekonomi lain, pasar domestik akan lebih cenderung untuk meningkatkan efisiensi. Custom union membantu mendorong pertumbuhan dan menyatukan ekonomi dengan kebijakan perdagangan liberal. Benefit yang diperoleh dari pembentukan Kerjasama Custom union,diantaranya : a) Meningkatkan arus perdagangan dan integrase ekonomi. b) Penciptaan dan pengalihan perdagangan. c) Mengurangi defleksi (pembelokan) perdagangan.
  • 34. 34 Kelemahan Custom Union a) Tergerusnya kedaulatan ekonomi. b) Permasalahan distribusi pendapatan tariff. c) Pengaturan tingkat tarif yang seringkali kompleks.