3. Globalisasi telah menyebabkan
pergerakan dan mobilitas modal
semakin tidak memiliki “bendera” dan
lebih kepada rasional ekonomis.
01
Globalisasi investasi mendorong
tumbuh dan menyebarnya perusahaan
transnasional (TNC) keseluruh dunia
02
Terjadinya kekuatan ekonomi global
memunculkan tiga megamarket
ekonomi dunia yaitu: 1. Uni Eropa, 2.
Amerika Utara 3. Asia Timur dan
Tenggara (dengan Jepang sebagai
motor utama)
03
Dampak
Globalisasi
4. Dari Subtitusi Impor ke
Promosi Ekspor
Kebijakan melihat keluar sering
diidentikan dengan
perdagangan bebas dan
kebijakan promosi ekspor
Outward - Looking
Kebijakan melihat kedalam
diartikan sebagai kebijakan
yang protektif dan lebih
menekankan pada subtitusi
impor
Inward - Looking
5. Strategi Outward Looking
1
2
3
4
5
Perdagangan
bebas dan
kebijakan
ekspansi
ekspor
Kebijakan
ekonomi dalam
negera tipe
(terbuka)
Kebijakan
pintu terbuka
terhadap
bantuan luar
negeri ke
sektor
pemerintah
Kebijakan
pintu terbuka
terhadap PMA
Kebijakan
pintu terbuka
tehadap
imigrasi
6. Inward Looking
Kebijakan
protektif dan
subtitusi ekspor
1 2 3 4 5
Kebijakan
ekonomi dalam
negeri tiper
tertutup
Hambatan
terhadap
PMA
Ketergantungan
pada tabungan
dalam negeri dan
swasembada
sumer daya
Hambatan
terhadap
imigrasi
8. Kontrol perdagangan tidak ada atau sangat
rendah. Sedikit atau tidak ada kontrol langsung
dan pengaturan lisensi, nilai tukar diberlakukan
sedemikian rupa sehingga nilai tukar efektif
untuk barang impor dan barang ekspor hampir
sama
Strongly outward-oriented
Keseluruhan struktur insentif bias pada
produksi dalam negeri daripada pasar
ekspor.
Tingkat rata-rata dan cakupan proteksi
efektif untuk pasar dalam negeri relatif
rendah
Penggunaan kontrol langsung dan
pengaturan lisensi relatif terbatas
Moderately outward-oriented
Tingkat rata-rata proteksi efektif relatif tinggi pasar
domestik dan cakupan tingkat proteksi relatif luas
Kontrol langsung dan perizinan yang tidak mendukung
ekspor diterapkan
Insentif yang positif untuk komoditas ekspor
nontradisional relatif sedikit atau bahkan tidak ada
Nilai tukar dinilai terlalu tinggi secara signifikan
Stongly inward oriented
Keseluruhan insentif menguntungkan produksi
untuk pasar dalam negeri
Penggunaan kontrol impor dan lisensi
cenderung ekstensif
Terdapat bias kebijakan yang anti ekspor
Nilai tukar dinilai terlalu tinggi
Moderately inward-oriented
9. Para pemimpin ASEAN
telah lama berencana
untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi
regional, mengurangi
kemiskinan dan
meningkatkan standar
hidup masyarakat
dengan menurunkan
atau menghilangkan
hambatan, baik tarif
ataupun non tarif di
antara negara anggota
Targetnya pada
2015 ASEAN
akan menjadi
“satu negara” di
mana mobilitas
barang, jasa,
investasi,
tenaga kerja dan
modal akan
bebas bergerak
Bedanya antara
EU dengan AEC,
AEC masih
masih
menggunakan
mata uang
sendiri-sendiri,
belum bebas
paspor dan
belum memiliki
bank sentral
Tantangan
AEC (Asean
Economic
Community)
10. 4 Ciri Utama Cetak Biru AEC
1 Pasar dan berbasis produksi
tunggal
2 Ekonomi kawasan yang sangat
kompetitif
3 Kawasan dengan
pembangunan yang merata
4 Suatu kawasan yang
terintegrasi penuh dengan
ekonomi global
11. Free Trade Area (FTA)
3
Contoh-contoh FTA antara lain
seperti Nort American Free Trade
Area (NAFTA), ASEAN Free Trade
Area (AFTA) dan European Free
Trade Association (EFTA)
1
Suatu kawasan dimana impor
yang berasal dari negara anggota
tidak dikenakan bea masuk dan
kuota
2
Namun, masing-masing
negara masih menetapkan
tarif nasional dan kuota bagi
negara-negara di luar
negara.
12. Customs Union (CU)
Suatu FTA yang meniadakan hambatan
pergerakan komoditi antarnegara
anggota dan menerapkan tarif yang
sama terhadap negara bukan anggota
(Common External Tariff)
Tujuannya adalah menciptakan
perdagangan bebas dan mengalirkan
mobilitas komoditas, orang dan kurs
13. Common Market
Adalah suatu custum union yang juga
menghapuskan pembatasan pergerakan semua
faktor produksi (barang, jasa, aliran modal).
Kesamaan harga faktor-faktor produksi diharapkan dapat
menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien. Contoh
CM adalah Uni Eropa sebelum European Monetary Union
(EMU)
14. Economic Union (EU)
Suatu common market dengan tingkat harmonisasi
tertentu untuk kebijakan ekonomi untuk menghilangkan
distorsi yang dihasilkan dari perbedaan kebijakan. Total
integrasi ekonomi adalah unifikasi moneer, fiskal, dan
sosial dengan mendirikan ototitas supranasional dimana
keputusan-keputusannya mengikat bagi negara – negara
anggota.
Contoh yang bagus adalah dengan dibentuknya Bank Sentral
Eropa yang memformulasikan kebijakan moneter dan
menerbitkan mata uang Euro bagi negara anggota Uni Eropa
15. Area Perdagangan Bebas Asean-
Cina (ACFTA)
Memperkuat dan mengangkat kerjasama
perdagangan kedua pihak
Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih
efektif dengan negara anggota baru
ASEAN dan menjembatani kesenjangan
yang ada di kedua belah pihak
Mencari area baru dan
mengembangkan kerjasama
ekonomi yang saling
menguntungkan kedua pihak
Meliberalisasikan perdagangan
barang dan jasa melalui
pengurangan atau
penghapusan bea masuk (tariff)
16. Penyebab Lemahnya Daya Saing Ekspor
Indonesia
START
Biaya pungutan liar
(pungli) yang
minimal 7.5% dari
biaya ekspor. Pungli
masih ditemui di
jembatan timbang,
jalan raya,
pelabuhan dan
pelayanan perizinan
baik di pusat
maupun di daerah.
2
Kementerian
perdagangan dan
perindustrian perlu
menyelamatkan
produk Indonesia
yang lemah daya
saingnya
4
Biaya mengurus
kointainer di
pelabuhan masih
tertinggi di ASEAN.
Ini masih ditambah
biaya parkir.
1
Masalah struktural
yang dihadapi
industri kita belum
tuntas digarap
secara serius. Masih
tingginya tingkat
impor bahan baku,
kurang terampilnya
dalam menggunakan
teknologi serta
rendahnya tingkat
produktivitas.
3