Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas siklus pembelian dan persediaan pada cv. das tehnik, universitas mercu buana, 2018.
Dokumen tersebut merupakan analisis sistem pengendalian internal CV. Das Tehnik khususnya pada siklus pembelian barang dan persediaan. Penelitian menunjukkan sistem pengendalian masih membutuhkan perbaikan karena terjadinya fraud dan keluhan customer akibat kualitas persediaan. Dokumen juga menjelaskan teori sistem pengendalian internal, siklus pembelian, dan persediaan barang.
Similar to Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas siklus pembelian dan persediaan pada cv. das tehnik, universitas mercu buana, 2018.
Similar to Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas siklus pembelian dan persediaan pada cv. das tehnik, universitas mercu buana, 2018. (20)
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal atas siklus pembelian dan persediaan pada cv. das tehnik, universitas mercu buana, 2018.
1. Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Siklus Pembelian Barang dan Persediaan
pada CV. Das Tehnik
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuat oleh :
Min Sururi Anfusina
(55517120053)
2. Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian internal kususnya
pada siklus pembelian barang dan persediaan pada CV. Das Tehnik. CV Das Tehnik merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan spare part untuk mesin-mesin pabrik yang berdiri
sejak tahun 2012, berlokasi di daerah serpong tangerang selatan
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan
tehnik wawancara,observasi dan stui kepustakaan dengan dibantu data-data sekunder berupa
hasil laporan pembelian dan kartu stock persediaan barang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem pengendalian internal pada siklus
pembelian barang masih ditemui banyak kekurang dan membutuhkan banyak perbaikan di segala
sisi karna terbukti dengan terjadinya celah fraud yang dilakukan karyawan hingga menyebakan
kerugian bagi perusahaan serta pada persediaan barang dagang yang memeiliki quality control
yang lemah, sehingga banyak complain dari customer hal ini dilihat dari tinggi jumlah retur
pembelian dan complain yang masuk.
3. A. Pendahuluan
I.I Latar Belakang
Seiring dengan pesat nya perkembangan zaman dan teknologi, membuat perusahaan-
perusahaan atau industri ikut berkembang dan menciptakan inovasi agar tidak ketinggalan
langkah dengan persaingan di pasar. selain keadaaan ekonomi dan analisis kebutuhan
konsumen akan kebutuhan barang-barang, tren pesatnya kemajuan teknologi yang serba
cepa canggih dan mudah diakses harus dipelajari dan diikuti. hal ini berlaku pada seluruh
sektor bisnis.
Salah satu komunitas bisnis yang memiliki angka cukup banyak dan terus berkembang
di indonesia ini adalah usaha dengan skala kecil menengah dengan kriteria ber omzet di
bawah 4.800.000.000, dan usaha usaha yang sudah memiliki omzet dengan skala diatas
4,8miliyar namun masih dibawah 30 miliyar dan bukan merupakan perusahaan non publish,
tidak bisa dipungkiri harus ikut mengupdate seluruh sistem dan pengetahuan nya akan
perkembangan zaman untuk bertahan di pasar domestik dan berkembang lebih maju.
Sebuah perbaikan sistem yang memadai dan relevan dengan seiring nya perkembangan
zaman, yang dimulai dari sistem tradisional, tanpa standar dan masih sangat manual mulai
beranjak mengikuti sistem yang terstandarisasi meskipun tidak mengimplementasikan
keseluruhannya, dalam meningkatkan kemampuan perusahaan damalam bersaiing dan
berkembang lebih maju,berbagai upaya pembenahan dilakukan, salah satunya adalah
membenahi keadaan internal perusahaan, karna perusahaan yang mampu bersaing dan maju
adalah perusahaan yang memiliki keadaan internal yang stabil dan terkontrol.
Sebuah sistem pengendalian internal sangat penting bagi perusahaan, karna jika internal
control yang buruk akan berdampak pada kinerja manajemen yang tidak cukup memuaskan
dan cenderung akan mengalami banyak masalah dan keadaaan yang memperburuk hingga
ke kinerja keuangan yang kacau, administrasi yang tidak teratur, kesempatan melakukan
kecurangan dan yang terparah adalah berhenti atau bangkrut nya sebuah perusahaan.
Salah satu perusahaan yang mengalami masalah dari buruk nya sistem pengendalian
internal adalah CV. Das Tehnik, CV. Das Tehnik merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang penyediaan barang spare part mesin pabrik yang pemasok barang nya
berasal dari impor dan lokal. kegiatan utama dari perusahaan tersebut hanya lah
menyalurkan barang dari pihak vendor kepada customer, bisa dikatakan sebagai distributor
saja, tidak ada proses produksi yang terjadi. dikarenakan kegiatan utama adalah menjual dan
membeli barang maka utamanya perusahaan harus mampu mengontrol setiap kegiatan yang
berkaitan dengan hal tersebut.
Selain penjualan barang hal utama yang tak dapat dipisahkan adalah membeli barang,
kegiatan pembelian barang sangat rentan akan terjadi nya fraud atau kecurangan akibat
4. lemahnya sebuah internal kontrol, pembelian barang sangat berpengaruh pada perhitugan
nilai harga pokok pembelian barang dan proses penentuan harga barang, untuk itu sangat
penting mengelola dan memonitori berbagai kegiatan mulai dari pencarian vendor hingga
saat departemen pembelian mengajukan harga pembelian.
Rentan kecurangan dapat dilakukan departemen pembelian dengan melakukan mark up
harga, melaporkan harga beli tidak sesuai kondisi yang seharusnya, dan juga melakukan
manipulasi terhadap biaya-biaya lain yang melekat pada barang seperti biaya pengiriman
barang. Lalu berkaitan dengan proses pembelian berdasarkan urutan siklus kemudian yang
berpengaruh adalah persediaan, bagian persediaan sangat rentan akan hilang atau rusaknya
kondisi sebuah barang
Persediaan menjadi salah satu unsur yang paling penting bagi perusahaan dagang, karna
persediaan merupakan barang yang disimpan kemudian akan di tawarkan dan dijual kepada
customer. Menurut Stice dan Skosen (2009;571) dalam Tamodia (2013) Persediaan
adalah istilah yang diberikan kepada aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal
perusahaan atau aktiva yang dimasukan secara langsung atau tidak langsung ke dalam
barang yang akan diproduksi dan kemudian dijual.
Persediaan yang merupakan bagian dari aktiva perusahaan, apabila terjadi kerusakaan
atau kehilangan hal tersebut akan menyebabkan kerugian dan mengurangi aktiva
perusahaan. persediaan yang rusak dan tidak dikontrol dengan baik lalu kemudian mungkin
terkirim kepada customer akan menyebabkan masalah dan hilangnya kepercayaan customer,
hingga mengakibatkan turunnya citra perusahaan, pemutusan hubungan kerja sama,
kehilangan banyak order penjuala, penurunan omzet dan kemudian perlahan namun pasti
mematikan langkah perusahaan jika tidak ada kebijakan dan tindakan strategis yang
dibangun.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang
menjadi masalah pokok pada penelitian ini adalah
1. Bagaimana penerapan sistem pengendalian internal pada siklus pembelian dan persediaan
barang dagang pada CV. Das tehnik?
2. Apa saja kelebihan dan kelemahan pada penerapan sistem pengendalian internal yang
diterapkan di CV. Das tehnik?
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian
pada CV Das tehnik serta analisis kelebihan dan kelemahan dari sistem tersebut.
5. I.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan kajian mengenai sebuah sistem
pengendalian internal pada perusahaan baik mengenai penerapan maupun analisis dari
kelebihan dan kelemahan sebuah sistem pada perusahaan berkembang dengan skala kecil
menengah.
6. B. Landasan Teori
2.1 Sistem Pengendalian Intern
Definisi Sistem Pengendalian internal menurut beberapa peneliti literatur adalah sebagai
berikut:
a. Dua definisi Pengendalian internal menurut Ardiyos (2010;509) dalam Sumurung et al
(2015) adalah:
1. Pengendalian intern adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa sehingga antara
bagian yang satu secara otomatis akan mengawasi bagian lainnya.
2. Pengendalian intern adalah suatu perjanjian kebenaran yang dilakukan dengan
mencocokan berbagai angka-angka dan transaksi yang dilaksanakan oleh petugas
berbeda.
b. Menurut Tamodia (2013) Sistem pengendalian intern merupakan suatu proses yang
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai kebijakan,
prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia. Serta meliputi kebijakan dan
tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas
organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai.
c. Sistem pengendalian intern menurut susanto (2008:88) dalam Pakadang (2013) adalah
pengendalian (control) meliputi semua metode, kebijakan dan prosedur organisasi yang
menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan, akurasi dan kelayakan data manajemen
serta standar operasi manajemen lainnya.
Berdasarkan beberapa pengertian sistem pengendalian dari beberapa sumber maka
dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern adalah sebuah sistem yang terstuktur
dan disusun sedemikian rupa untuk mencapai dan mengawasi tercapai nya tujuan perusahan
dan memastikan bahwa perusahaan telah memenuhi kepatuhan terhadap seluruh peraturan
yang berlaku
2.2 Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Unsur pokok pengendalian intern menurut Mulyadi (2009:183) dalam Sumurung et al
(2015)adalah sebagai berikut;
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak dan menciptakan suasana pengendalian
dalam suatu perusahaan yang mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya,
lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern,
menyediakan disiplin dan struktur lingkungan pengendalian.
2. Penaksiran Risiko
7. Penaksiran risiko adalah identifikasi terhadap risiko yang relevan untuk mencapai
tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko yang harus
dikelola.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan
bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian entitas
sudah dilaksanakan.
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasikan, perangkapan, dan pertukatan
informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan
tanggungjawab mereka. Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan,
yang meliputi sistem akuntansi yang terdiri dari metode dan catatan yang dibangun untuk
mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas peristiwa maupun
kondisi dan untuk memelihara akuntabilitas bagi aset utang, dan ekuitas yang
bersangkutan.
5. Pemantauan
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu, pemantauan ini mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian
tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan
yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah atau dengan berbagai
kombinasi dari keduanya
2.3 Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan Pengendalian Intern menurut COSO dalam Arens et al (2003:271) adalah
1. Efektivitas dan Efisiensi Operasi
Pengendalian internal yang dimaksudkan adalah penghematan dalam seluruh
kegiatan dan mencegah terjadimya pemborosan sumber day
2. Keandalan Laporan Keuangan
Agar memperoleh kepercayaan dan memenuhi keinginan para stakeholder maka
manajemen harus menyediakan informasi yang akurat untuk itu pengendalian atas data
yang dihasilkan harus diawasi, karna dengan data yang benar dan akurat dapat
menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan.
3. Kepatuhan Terhadap Hukum dan Aturan
Pengendalian yang dimaksudakan adalah untuk mengawasi dan memastikan bahwa
seluruh kebijakan startegis yang dibuat manajemen telah dipatuhi seluruh karyawan dan
mematikan perusahaan tunduk dan patuh terhadap seluruh peraturan perundang undangan
yang berlaku.
8. 2.4 Siklus Pembelian
Siklus pembelian merupakan kegiatan berulang yang yang terkait dengan transaksi
pembelian barang atau jasa baik secara tunai maupun kredit.
2.4.1 Adapun fungsi terkait dengan siklus pembelian adalah
a. Bagian Pembelian
b. Bagian Gudang
c. Bagian Accounting
2.4.2 Dokumen yang terkait dengan siklus pembelian adalah
a. Permintaan barang
b. Penawaran harga
c. Purchase order
d. Form Pengajuan Barang
d. Invoice, kwitansi, Nota Retur, Faktur Pajak
e. Voucher pengeluaran kas
2.5 Persediaan
Persediaan merupakan bagian dari aktiva lancar, yang kemudian akan dijual dalam
perusahaan dagang akun persediaan adalah akun yang sangat fluktuatif karna persediaan
masuk dalam kategori kegiatan operasional dan menjadi salah satu sumber utama
pendapatan. Menurut Prasetyo 2006 65 dalam Tamodia 2013 Persediaan adalah suatu aktiva
yang meliputi barang barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam satu
periode usaha yang normal, termasuk barang yang dalam pengerjaan atau proses produksi
menunggu masa penggunaanya pada produksi.
Definisi Persediaan Menurut Sak Indonesia (IAI) (2004: 14.1) dalam Pernyataan
Standar Akuntansi (PSAK) NO 14 dalam Naibaho 2013
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa
2.5.1 Fungsi Persediaan
Menurut (Rangkuti,2004:15) dalam Tamodia 2013 Persediaan memiliki beberapa fungsi
penting bagi perusahaan, yaitu
1. agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjad
2. untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi
3. untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli dalam jumlah
yang banyak ada diskon.
4. untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga,
5. untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan
pasokan, mutu, dan ketidak tepatan pengiriman,
9. 6. untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses. Biaya
persediaan terdiri dari seluruh pengeluaran, baik yang langsung maupun yang tidak
langsung, yang berhubungan dengan pembelian, persiapan,dan penempatan persediaan
untuk dijual. Biaya persediaan bahan baku atau barang yang diperoleh untuk dijual
kembali, biaya termasuk harga pembelian ,pengiriman, penerimaan, penyimpanan dan
seluruh biaya yang terjadi sampai barang siap untuk dijual.
10. C. Metode penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitain
Perusahaan yang diteliti adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang trading yang
terletak di daerah Pakulonan Tangerang selatan dengan lama waktu penelitian dimulai
dari 1 Mei 2018 – 30 Juni 2018.
a. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan guna mendukung pelaksanaan penelitian
ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain sebagai berikut,
1) Observasi
Suatu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhada
objek yang ada di lapangan.
2) Dokumentasi
Penulis mengamati dokumen yang berhubungan dengan informasi informasi
mengenai transaksi perusahaan
3) Wawancara
Wawancara dilakukan di lokasi penelitian dengan pihak yang berhubungan
dengan topik penelitian.
11. D. Pembahasan
1. Gambaran Umum Perusahaan
CV. Das Tehnik adalah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan perdagangan
(distributor alat-alat industri) berlokasi di Serpong Tangerang Banten. Perusahaan ini resmi
berdiri sejak 20 September 2010, CV. Das Tehnik tergolong perusahaan yang masih
berkembang, dalam memenuhi permintaan akan barang industri, penyediaan barang dilakukan
dengan proses impor dan lokal.
CV Das Tehnik yang merupakan perusahaan berkembang, memiliki struktur organisasi
yang sederhana dan jumlah yang karyawan yang terbilang sedikit,untuk itu mungkin ada
divisi yang tidak seperti perusahaan skala besar atau standar yang seharusnya, tiap bagian
biasanya diisi hanya 1 sampai 2 orang saja dan seluruh otoriasi persetujuan kegiatan langsung
diajukan kepada Direktur.
Berikut merupakan bagan struktur organisasi perusahaan.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Perusahaan
12. 2. Siklus Pembelian
Alur untuk melakukan pembelian barang dimulai dari permintaan dari bagian gudang
yang menerima sales order atau permintaan dari customer, setelah permintaan barang di buat,
kemudian bagian gudang meminta persetujuan direktur atas jenis barang dan quantity order
yang diajukan, direktur berhak merivisi seluruh isi permintaan barang, baik menambah
menunda atau mengurangi jumlah yang diajukan, kemudian jika permintaan barang telah
disetujui, maka bagian gudang meneruskan form permintaan barang yang terdiri dari 3
rangkap tersebut untuk disampaikan sebanyak 2 rangkap kepada divisi purchasing dan 1
rangkap di arsip bagian gudang.
Bagian purchasing setelah menerima permintaan barang, maka kemudian mulai
melakukan proses pencarian barang dan harga terbaik kepada vendor, baik secara lokal
maupun impor, jika bagian purchasing telah menemukan barang yang sesuai berserta harga
yang sesuai kemudian bagian purchasing mengajukan permintaan pembelian barang kepada
direktur dengan mengisi form pengajuan barang yang berisi data nama barang, nomer refrensi
permintaan barang dan harga, jika direktur menyetujui harga barang tersebut maka bagian
purchasing akan memberikan salinan form persetujuan kepada bagian accounting untuk
melakukan proses pembayaran.
Bagian purchasing menyiapkan purchase order dan kemudian menerima bukti
pembayaran dari pihak accounting, dan meneruskan ke vendor, barang kemudian diambil dari
pihak vendor dan kemudian di terima bagain gudang, setelah itu nota diinput dan diarsip
bagian administrasi kedalam software akuntansi, baru kemudian bagian accounting dapat
mengeluarkan voucher kas keluar.
Berikut merupakan bagan alur siklus pembelian barang
13. Gambar 4.2
Flow Chart Pembelian barang
3. Alur Persediaan
Persediaan disimpan dalam gudang dan diawasi oleh bagian gudang, gudang bertanggung
jawab atas masuk dan keluar nya barang, proses masuk barang dilanjutkan dari siklus
pembelian setelah barang diterima vendor bagian gudang mengecek jumlah dan kondisi
barang kemudian mencatat dalam kartu stok, barang yang merupakan pesanaan customer akan
segera di lakukan proses pengiriman barang oleh bagian gudang, yang administrasi keluar
barangnya akan dibuat bagain admin mulai dari surat jalan dan invoice.
4. Analisis Kelebihan dan Kelemahan Sistem pengendalian internal
Dari sistem pengendalian internal yang telah di terapkan dan berjalan di perusahaan,
seiring waktu masih terjadi banyak kendala masalah bahkan tindak kecurangan yang dapat
dilakukan, untu itu berikut merupakan analis kelebihan dan kelemahan atas sistem yang telah
berjalan
a. Kelebihan sistem pengendalian internal di CV Das tehnik
1. Pada proses permintaan barang, proses pengajuan sangat mudah, tidak banyak
regulasi yang diterapkan hanya perlu bukti akan adanaya pesanan dari customer,
permintaan barang dan kemudian disetujui direktur
2. Kewajiban melakukan proses stock opname setiap bulan memudahkan dalam
mengetahui jumlah barang yang rusak atau hilang, dan pemilihan metode perpetual
14. pada pencatatan sesuai dengan kondisi perusahaan dan memudahkan pengontrolan
setiap barang yang masuk dan keluar
3. Memudahkan dalam menghitung harga pokok tiap barang
b. kekurangan sistem pengendalian internal
1. Tidak adanya audit control menurut saya merupakan salah satu kelemahan dari
pengendalian, karna hanya karyawan yang diberikan kepercayaan mengendalikan diri
sendiri dan mengatur pekerjaannya, hal ini mendorong fraud, meskipun dalam lingkup
yang kecil dan terbatas namun ternyata jumlah karyawan yang sedikit arus transaksi
yang diaktakan tidak terlalu padat dan kepercayaan owner tidak dapat menjamin seluruh
kegiatan sudah mencapai efektifitas dan efisiensi
2. Pengendalian yang berasal dari kepercayaan dan ras kekeluargaan, adalah sebuah
langkah yang kurang tepat dan cenderung merugikan dimasa depan, hal ini telah
terbukti dengan dukungan data dan kasus mengenai mark up harga yang pernah
dilakukan bagian purchasing
3. otorisasi keputusan yang hanya dilakukan satu orang yaitu direktur atau direkur
melemahkan pengendalian karna keberadaan direktur yang tidak selalu hadir setiap hari.
4. perlu pengawasan terhadap alur keluar masuk barang, dikarnakan proses pembelian
barang lokal kebanyakannya adalah proses transfer uang terlebih dahulu, menyebabkan
masalah masalah seperti barang yang dikirim mengalami cacat, salah spek dan rusak,
terutama untuk barang yang dikirim melalui proses impor, sering kali barang diterima
rusak saat dikirim dari pihak forwarder.
Saran
1. Adanya internal audit yang berasal dari pihak independen yang melakukan audit rutin
dan berkala setiap tahun
2. Menambah otorisasi persetujuan agar ketika direktur maupun wakilnya berhalangan ada
bagain lain setara direktur yang mengepalai seluruh sub sub divisi lain untuk mengawasi
kinerja
3. adanya staf khusus pengontrol persediaan diluar bagian gudang dan purchasing yang
bertanggung jawab atas kualitas barang yang diterima dan akan dijual.
4. Adanya penegasan dan punishment khusus bagi forwarder yang mengirim barang dari
luar agar barang diterima dalam kondisi benar dan tidak cacat.
5. Memberikan pelatihan, seminar kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan
kemampuan sumber daya manusia di perusahaan
15. 6. Membangun sistem pengendalian stratejik, khususnya cost control barang agar daoat
mengestimasi dan menentukan harga jual lebih akurat.
Daftar Pustaka :
16. Naibaho, Alex Tarukdatu. 2013 Analisis Pengendalian Internal Persediaan Bahan Baku
Terhadap Efektifitas Pengelolaan Persediaan Bahan Baku, Jurnal EMBA Vol 1 No.3 Juni
201, hal 63-70 ISSN 2303-1174
Sumurung, Mario Caesar Piet, Ventje Ilat, Stanley Kho Walandouw.2015 ”Analisis
Pengendalian dan Pengeluaran Kas pada PT. Manado Media Grafika, Jurnal EMBA Vol.3
No.4 Desember 201, Hal 259-268 ISSN 2303-1174
Tamodia,Widya. 2013,”Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan
Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado, Jurnal EMBA Vol 1 No.3
Juni 2013, Hal 20-29 ISSN 2303-1174
Pakadang, Desi.2013, “ Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas
pada Rumah Sakit Gunung Maria di Tomohon, Jurnal EMBA Vol.1 No.4 Desember 2013,
Hal.213-223 ISSN 2303 -1174