SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Penerapan Internal control over financial reporting, Entity level control (ELC) dan Transactional
Level Control (TLC) pada Entitas Pemerintah
Dalam penyusunan laporan keuangan, Sistem Pengendalian Internal merupakan bagian penting
dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan Keuangan merupakan output dokumen akhir dari
tahapan proses penganggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan. Jika dalam setiap tahapan,
entitas pembuat laporan telah menerapkan pengendalian internal yang memadai, maka dapat
dipastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan dapat diyakini keandalannya. Teori ini juga
dikenal dengan istilah ICOFR (Internal Control Over Financial Reporting).
Pada prinsipnya internal control system itu bukan barang yang terpisah, namun internal control itu
melekat di dalam proses manajemen. Oleh karena itu maka dalam metode pertahanan kita yang tiga
lini tadi, tiga-tiganya harus kita perkuat. Lebih lanjut tentang konsep three line defense, Dengan
memberikan contoh penerapannya di Kementerian Keuangan.
ketiga lini tersebut adalah sebagai berikut :
 Lini pertama, yaitu di jajaran manajemen yang berfungsi untuk mencegah kesalahan,
mendeteksi kecurangan, serta mengidentifikasi kelemahan dan kerentanan pengendalian.
 Lini kedua, dilaksanakan oleh unit Kepatuhan Internal. Unit inilah yang melakukan
pemantauan atas pengendalian di setiap tingkatan manajemen yang ada di setiap unit
organisasi yang ada di Kementerian. Unit ini jugalah yang akan memperingatkan lini
pertahanan pertama apabila menemukan kelemahan-kelemahan di dalam rancangan atau di
dalam pelaksanaan pengendalian intern.
 Lini ketiga, yakni Inspektorat Jenderal yang akan memberikan fungsi konsultansi
dan assurance atas penerapan pengendalian intern.
Sesuai COSO-ICIF, terdapat tiga kategori tujuan dari adanya pengendalian internal (Internal Control),
yaitu:
1. Membantu organisasi dalam mencapai target kinerja dan profitabilitas dan mencegah
terjadinya kehilangan sumber daya (resources);
2. Membantu untuk memastikan penyajian laporan keuangan yang dapat diandalkan;
3. Membantu memastikan bahwa perusahaan telah patuh pada hukum dan peraturan,
menghindarkan perusahaan dari kerusakan reputasi dan konsekuensi lainnya.
Sedangkan tujuan pengendalian intern yang tersebut dalam SPIP atau PP No. 60 Tahun 2008, antara
lain adalah memberikan keyakinan yang memadai bagi:
1. Tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan
negara;
2. Keandalan pelaporan keuangan;
3. Pengamanan aset negara;
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Dari kedua tujuan di atas, terlihat bahwa dalam PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP telah mengadopsi
sistem pengendalian dari COSO yang mana atas tujuan tersebut dijabarkan dalam lima komponen
yang sama-sama dijabarkan dalam COSO-ICIF dan PP No. 60 Tahun 2008, yaitu:
1. Control Environment (Lingkungan pengendalian)
2. Risk Assesment (Penilaian Resiko)
3. Control Activities (Aktivitas Pengendalian)
4. Information and Comunication (Infomasi dan Komunikasi)
5. Monitoring (Pemantauan)
Comparison between entity level control and activity/transactional level control
Scope atau ruang lingkup pengendalian terbagi dalam dua level, yaitu entity level control
(pengendalian tingkat entitas) dan activity/transactional level control (pengendalian tingkat
aktivitas/transaksi). Perbandingan antara kedua level tersebut ialah sebagai beriku:
Entity level control
Kegiatan pengendalian ini umumnya beroperasi pada tingkat perusahaan atau manajemen puncak
pengambil keputusan strategis. Level ini memiliki jangkauan atau kewenangan pengendalian yang
lebih tinggi dari activity level, dan bisa mempengaruhi kegiatan pada activity level, misalnya
kebijakan perusahaan.
Ilsutrasi dalam DJP:
Kegiatan pengendalian atas pelaksanaan salah satu program DJP, yaitu “Knowing Your Tax
Payer” dimana ini merupakan kebijakan DJP dalam mengintensifkan penerimaan pajak, sehingga
munculnya satu fungsi baru yaitu account representative.
Activity/transactional level control
Kegiatan pengendalian pada level ini lebih berhubungan dengan pelaksanaan proses bisnis atau
transaksi dari bagian dalam suatu organisasi. Level ini memiliki kewenangan yang lebih rendah dari
entity level control, dan dapat dipengaruhi kebijakan dalam entity level control.
Ilustrasi dalam DJP:
Pemantauan atas kinerja account representative dalam mengintensifkan penerimaan perpajakan.
ICOFR di Indonesia
ICOFR di Indonesia telah diatur dalam SPAP (Standar Audit Akuntan Publik) yang diterbitkan oleh IAI
(Ikatan Akuntan Indonesia) yaitu standar yang mewajibkan auditor untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan standar pekerjaan lapangan No.2, SPAP 1994 – PSA No.06, 23, 24, 35, 60 & 69 , SPAP
2001-SAT Seksi 400 & SA Seksi 314, dalam implementasinya pengendalian internal menggunakan
COSO, namun kewajiban audit atau memberi opini atas pengendalian internal belum diterapkan.
Bagi BUMN keharusan penyelenggaraan pengendalian internal berbasis COSO tertuang dalam pasal
22 Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tentang penerapan good governance
pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa manajemen
BUMN harus memelihara pengendalian internal bagi perusahaan yang meliputi. Keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal nomor: Kep-40/PM/2003 atau peraturan nomor VIII.G.11 tentang
tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, yaitu:
a. Laporan Keuangan dalam rangka kewajiban penyampaian laporan keuangan kepada Bapepam.
b. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik wajib membuat surat pernyataan.
c. Surat pernyataan sebagaimana wajib ditandatangani oleh Direktur Utama dan seorang Direktur
yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan, dan bermeterai cukup.
d. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik secara tanggung renteng bertanggung jawab atas
pernyataan yang dibuat termasuk kerugian yang mungkin ditimbulkan.
e. Surat pernyataan wajib dilekatkan pada laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam.
f. Dalam hal laporan keuangan yang disampaikan telah diaudit atau ditelaah secara terbatas, maka
tanggung jawab Direksi atas pernyataan sebagaimana dimaksud berlaku sampai dengan tanggal
pendapat akuntan.
g. Laporan keuangan interim yang disampaikan tidak diaudit, maka tanggung jawab Direksi atas
pernyataan berlaku sampai dengan tanggal disampaikannya surat pernyataan dimaksud kepada
Bapepam.
h. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam berwenang
mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihakpihakyang
menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.
Perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Amerika Serikat (NYSE) dan hanya satu-satunya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang terdaftar di NYSE sehingga PT Telkom harus
patuh terhadap SOA section 404 seperti yang disyaratkan oleh SEC (Securities and Exchange
Commission).
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) merupakan pemerintah yang perlu diaudit oleh auditor atas
laporan keuangan menerapkan standar SPAP dan harus melakukan review intern control atas laporan
keuangan. Berdasarkan informasi hingga saat ini PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) belum
melakukan reviu pengendalian internal dan belum membuat pernyataan Direksi atas penerapan
pengendalian internal.
Pelajaran yang harus dipetik adalah bahwa dengan globalisasi ini maka kita mau tidak mau baik
akuntan, perusahan, manajemen, analis, pemerintah selaku regulator dan juga dunia kampus harus
selalu mengikuti atau kalau bisa didepan untuk menerapkan “good governance” disemua bidang
bukan saja di dunia swasta, tetapi juga di dunia birokrasi dan dunia akademis. Status kita yang selalu
dianggap memiliki risiko tinggi tidak lepas dari aspek penerapan “good governance” ini. Kita akan
selalu menjadi bulan bulanan para professional dan penentu kebijakan tingkat internasional.
Sebenarnya dengan sifat budaya kita yang religius sudah cukup menjadi modal awal untuk
menerapkan good governance itu, namun modal perasaan religius tidak cukup karena harus
ditopang oleh penegakan aturan aturan yang baik dan benar sesuai dengan ukuran baik dan buruk
yang ditetapkan oleh nilai nilai akhlak dan agama yang kita anut. Upaya meningkatkan peran agama
menurut saya masih relevan untuk menegakkan moral bangsa, moral birokrat, moral pengusaha,
yang terpuruk ini.
Doylea, Geb, dan McVay (2006) menemukan bahwa salah satu penyebab kelemahan material
pengendalian internal menurut section 302 dan 404 Sarbanex-Oxley Act adalah kompleksitas proses
operasi. Sementara Namiri dan Stojanovic (2007) mengemukakan bahwa rancangan pengendalian
harus mengendalikan ke arah mana sebuah proses bisnis dilaksanakan. Sebuah perancangan ulang
proses bisnis pun (business process reengineering), menyebabkan pemutakhiran kembali penilaian
risiko pada proses bisnis, yang menggiring ke sebuah pengendalian yang baru atau terbaharui,
termasuk pengujiannya. Proses bisnis merupakan fokus utama dalam menilai perancangan dan
pengelolaan pengendalian internal.
Proses bisnis adalah serangkaian atau sekumpulan aktifitas yang dirancang untuk menyelesaikan
tujuan strategik sebuah organisasi, seperti pelanggan dan pasar (Hollander, Denna, dan Cherrington,
2000). Proses bisnis memiliki beberapa karakteristik antara lain (Sparx System, 2004)
a. memiliki tujuan,
b. memiliki input tertentu,
c. memiliki output tertentu,
d. menggunakan sumberdaya,
e. memiliki sejumlah aktifitas yang dilakukan dalam suatu urutan,
f. dapat mempengaruhi lebih dari satu unit organisasional, dan
g. mnciptakan suatu nilai untuk konsumen. pelanggan dapat berupa internal atau eksternal.
3. Pengendalian Internal
SAT Seksi 400 menyatakan Pelaporan Pengendalian Intern Suatu Entitas Atas Pelaporan Keuangan.
Paragraf 03 Manajemen dapat menyajikan asersi tertulis tentang efektivitas pengendalian intern
suatu entitas dalam bentuk:
a. Suatu laporan terpisah yang akan melampiri laporan praktisi.
b. Suatu surat representasi yang ditujukan kepada praktisi (namun, dalam hal ini, praktisi harus
membatasi penggunaan laporannya hanya untuk manajemen dan pihak lain dalam entitas dan, jika
berlaku, badan pengatur yang ditentukan).
Komponen yang membentuk pengendalian intern suatu entitas adalah suatu fungsi definisi
pengendalian intern yang dipilih oleh manajemen. Sebagai contoh, manajemen dapat memilih
definisi pengendalian intern yang terdapat dalam SA Seksi 319 [PSA No. 23] Pertimbangan atas
Pengendalian Intern dalam Audit atas Laporan Keuangan. Paragraf 07 menjelaskan komponen yang
membentuk pengendalian intern entitas sebagaimana didefinisikan dalam SA Seksi 319 [PSA No. 231
tersebut: lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, serta pemantauan. Jika manajemen memilih definisi lain suatu pengendalian intern,
penjelasan komponen yang membentuknya dalam paragraf tersebut mungkin tidak relevan.
a. COSO Internal Control Frameworks.
Dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission sejak
sebelum 1980, pertama kali dipublikasi pada tahun 1992 yang kemudian dikembangkan hingga kini.
COSO Internal Control Framework lebih dikenal sebagai acuan yang diterima umum dalam
pengendalian internal perusahaan dan kaitannya dengan pelaporan keuangan dan proses operasi.
Definisi pengendalian internal menurut COSO adalah Sebuah proses, yang dilaksanakan oleh dewan
direksi, manajemen, dan personil lainnya, yang dirancang untuk menyajikan keyakinan memadai
terkait dengan pencapaian tujuan-tujuan dibawah ini:
- Efektifitas dan efisiensi operasi
- Keandalan pelaporan keuangan
- Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
Tujuan pengendalian internal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Efektivitas dan Efisiensi Operasi
Pengendalian internal dimaksudkan untuk menghindarkan pengulangan kerjasama yang tidak perlu
dan pemborosan dalam seluruh aspek usaha serta mencegah penggunaan sumber daya yang tidak
efisien.
2) Keandalan Laporan Keuangan
Agar dapat menyelenggarakan operasi usahanya, manajemen memerlukan informasi yang akurat.
Oleh karena itu dengan adanya pengendalian internal diharapkan dapat menyediakan data yang
dapat dipercaya, sebab dengan adanya data atau catatan yang andal memungkinkan akan
tersusunnya laporan keuangan yang dapat diandalkan.
3) Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan
Pengendalian internal dimaksudkan untuk memastikan bahwa segala peraturan dan kebijakan yang
telah ditetapkan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dapat ditaati oleh karyawan
perusahaan.
Pengendalian internal mengarah pada sebuah proses karena pengendalian internal menyatu ke
dalam kegiatan operasi organisasi dan merupakan bagian integral kegiatan utama manajemen yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
Pengendalian internal menurut COSO terdiri dari:
1) Lingkungan Pengendalian
2) Penilaian Risiko
3) Aktifitas Pengendalian
4) Informasi dan Komunikasi
5) Pemantauan
1) Lingkungan Pengendalian menentukan kondisi lingkungan perusahaan, mempengaruhi
kesadaran pengendalian pegawai. Merupakan pondasi dari komponen lain dengan
menyediakan disiplin dan struktur.
Lingkungan Pengendalian:
a) Integritas dan nilai etika
b) Komitmen terhadap kompetensi
c) Komisaris dan Komite Audit yang aktif dan efektif
d) Pilosofi manajemen dan gaya operasional
e) Struktur Organisasi
f) Pemberian wewenang dan tanggung jawab
g) Kebijakan dan praktik SDM
2) Penilaian Risiko merupakan identifikasi dan analisa risiko perusahaan yang relevan dengan
pencapaian tujuan, memberikan dasar bagi penentuan pengelolaan risiko.
Penilaian Risiko:
a) Penetapan Tujuan Tingkat Entitas
b) Penentuan Tujuan Tingkat Aktivitas
c) Identifikasi dan analisa risiko
d) Pengelolaan perubahan
3) Aktivitas Pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang memberikan keyakinan
bahwa arahan manajemen dilaksanakan dan risiko yang telah dinilai ditangani secara
semestinya.
Aktivitas Pengendalian:
a) Keberadaan kebijakan dan prosedur yang tepat
b) Pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang tepat
Aktivitas pengendalian terdiri dari kebijakan dan prosedur yang merasakan bahwa diperlukan
tindakan untuk meredam risiko dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara umum.
Aktivitas pengendalian dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Adequate Separation of Duties (Pemisahan Tugas yang Cukup)
Pengendalian internal yang baik menetapkan bahwa tidak ada pegawai yang diberikan terlalu
banyak tanggung jawab sehingga perlu adanya pemisahan tugas. Beberapa pedoman umum
dalam pemisahan tugas untuk mencegah salah saji, baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja, yaitu :
(1) Pemisahan fungsi pemegang aktiva dari fungsi akuntansi
(2) Pemisahan otorisasi transaksi dari pemegang aktiva yang bersangkutan
(3) Pemisahan tanggung jawab operasional dari pembukuan
(4) Pemisahan tugas dalam EDP
b) Proper Authorization of Transaction and Activities (Otorisasi yang Pantas atas Transaksi)
Otorisasi dapat berbentuk umum dan khusus. Otorisasi umum berarti bahwa manajemen
menyusun kebijakan bagi organisasi untuk ditaati. Sedangkan otorisasi khusus dilakukan
terhadap transaksi individual. Misalnya, manajemen menentukan kebijakan otorisasi untuk
pembelian aktiva berdasarkan jumlah tertentu yang sudah ditetapkan, ini adalah otorisasi
umum. Bila jumlah pembelian melebihi yang ditetapkan, maka harus diotorisasi dulu oleh
dewan komisaris, ini adalah otorisasi khusus.
c) Adequate Document and Record (Dokumen dan Catatan yang Memadai)
Dokumen dan catatan adalah objek fisik dimana transaksi dimasukkan dan diikhtisarkan.
Dokumen berfungsi sebagai pengantar informasi ke seluruh bagian organisasi. Dokumen
harus memadai untuk memberikan keyakinan memadai bahwa seluruh aktiva dikendalikan
dengan pantas dan seluruh transaksi dicatat dengan benar. Beberapa prinsip tertentu yang
relevan menandai perancangan dan penggunaan yang tepat atas dokumen dan catatan.
Dokumen dan catatan hendaknya :
(1) Diberi nomor urut untuk mencegah terjadinya dokumen yang hilang dan membantu
menelusurinya bila diperlukan.
(2) Dibuat pada saat yang sama ketika terjadinya transaksi atau segera sesudahnya.
(3) Cukup sederhana agar mudah dimengerti.
(4) Dirancang untuk berbagai kegunaan (bila mungkin) untuk mengurangi jumlah formulir
yang harus dibuat.
(5) Dirancang sedemikian rupa untuk memungkinkan penyajian yang benar.
Pengendalian yang erat berkaitan dengan dokumen dan catatan adalah bagan
perkiraan yang mengklasifikasikan transaksi ke dalam perkiraan neraca dan laba rugi. Bagan
perkiraan merupakan pengendalian yang penting karena memberikan kerangka kerja untuk
menentukan informasi yang disajikan kepada manajemen lain dari laporan keuangan.
Prosedur untuk pencatatan secara tepat harus disesuaikan dalam sistem manual untuk
mendorong penerapan yang konsisten. Sistem manual harus menyediakan informasi yang
cukup untuk membantu pencatatan dan mempertahankan informasi yang tepat atas
transaksi.
d) Physical Check on Performance (Pengendalian Fisik atas Aktiva dan Catatan)
Jenis perlindungan untuk mengamankan aktiva dan catatan yang paling utama adalah
penggunaan tindakan pencegahan secara fisik. Contohnya, penggunaan gudang persediaan
untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya pencurian.
e) Independen Check on Performance (Pengecekan Independen atas Pelaksanaan)
Kategori terakhir prosedur pengendalian adalah penelaahan yang hati-hati dan
berkesimbangan atas keempat prosedur yang lain, yang sering disebut sebagai pengecekan
independen atau verifikasi intern. Kebutuhan pengecekan secara independen meningkat
karena pengendalian internal cenderung berubah setiap saat jika tidak terdapat mekanisme
penelaahan yang sering. Contohnya pegawai mungkin lupa atau sengaja tidak mengikuti
prosedur jika tidak ada orang yang meninjau atau mengawasi pelaksanaanya.
4) Informasi dan komunikasi sistemmen dukung identifikasi, perolehan, dan pertukaran
informasi dalam bentuk dan kerangka waktu yang memungkinkan pegawai melaksanakan
tanggung jawabnya.
Informasi dan Komunikasi:
a) Informasi diidentifikasi, diperoleh, diolah dan dilaporkan
b) Komunikasi yang efektif
Sistem informasi yang relevan terhadap tujuan pelaporan keuangan yang meliputi sistem
akuntansi terdiri dari metoda dan catatan yang ditetapkan untuk mencatat, mengolah,
mengikhtisarkan, dan melaporkan transaksi suatu entitas dan mempertahankan akuntabilitas
untuk aktiva dan utang yang berkaitan.
Komunikasi mencakup memberikan pemahaman peranan individual dan tanggung jawab
yang berkaitan dengan pengendalian intern atas laporan keuangan. Komunikasi meliputi
sejauh mana personel memahami bagaimana aktivitas mereka dalam sistem informasi
pelaporan keuangan berkaitan dengan pekerjaan dan hal lainnya.
5) Pemantauan adalah penilaian kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu.
Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut baik
tahap desain maupun pengoperasian pengendalian pada waktu yang tepat untuk
menentukan apakah pengendalian internal beroperasi seperti yang diharapkan, dan untuk
menentukan apakah pengendalian internal tersebut memerlukan proses karena terjadinya
perubahan pengelolaan.
Monitoring:
a) Monitoring berkesinambungan
b) Evaluasi Terpisah
c) Pelaporan Kelemahan
Adapun ke-empat domain tersebut adalah :
1) Perencanaan dan Pengorganisasian (Planning and Organization / PO) menyediakan arahan untuk
solusi dan pelayanan solusinya.
2) Perolehan dan Implementasi (Acquisition and Implementation / AI) - menyediakan solusi dan
mengubahnya menjadi pelayanan
3) Layanan dan Dukungan (Delivery and Suppport / DS) - menerima solusi dan membuatnya berguna
bagi organisasi.
4) Pemantauan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate / ME) - memantau seluruh proses agar menjamin
bahwa semua arahan diikuti.
Sedangkan Tujuan Pengendalian (Control Objective) mencakup hal-hal sebagai berikut :
Perencanaan dan Pengorganisasian (Planning and Organization)
1. PO1 Perencanaan stratejik TI
2. PO2 Arsitektur informasi
3. PO3 Arah TI
4. PO4 Organisasi dan keterkaitan TI
5. PO5 Pengelolaan investasi TI
6. PO6 Komunikasi tujuan dan arah manajemen
7. PO7 Pengelolaan SDM
8. PO8 Ketaatan dg kebutuhan eksternal
9. PO9 Penilaian risiko
10. PO10 Pengelolaan proyek
11. PO11 Pengelolaan kualitas
Perolehan dan Implementasi (Acquisition and Implementation)
12. AI1 Solusi terotomasi
13. AI2 Perolehan dan pemeliharaan software aplikasi
14. AI3 Perolehan dan pemeliharaan infrastruktur TI
15. AI4 Pengembangan dan pemeliharaan prosedur
16. AI5 Install dan penguasaan sistem
17. AI6 Pengelolaan perubahan
Layanan dan Dukungan (Delivery and Suppport)
18. DS1 Pendefinisikan dan pengelolaan tingkatan jasa
19. DS2 Pengelolaan jasa pihak ketiga
20. DS3 Pengelolaan kinerja dan kapasitas
21. DS4 Pemastian jasa berkelanjutan
22. DS5 Pemastian security sistem
23. DS6 Pengidentifikasian dan pengalokasian biaya
24. DS7 Pendidikan dan pelatihan pengguna
25. DS8 Membantu pelanggan
26. DS9 Pengelolaan konfigurasi
27. DS10 Pengelolaan masalah dan insiden
28. DS11 Pengelolaan data
29. DS12 Pengelolaan fasilitas
30. DS13 Pengelolaan operasi
Pantauan (Monitoring)
31. M1 Pemantauan proses
32. M2 Penilaian kecukupan pengendalian intern
33. M3 Perolehan jaminan yang independen
34. M4 Penyediaan audit yang independen
Walaupun struktur pengendalian internal menurut COSO juga mencakup aktifitas pengendalian
terkait dengan pemrosesan informasi (pengendalian umum dan pengendalian aplikasi), COBIT
menelusuri pengendalian umum lebih jauh lagi menjadi pengendalian menyeluruh (pervasive IS
control) dan pengendalian terinci (detailed IS control). COBIT memandang pengendalian internal
bekerja sepanjang proses sejak perencanaan dan organisasi, perolehan dan penerapan, pemberian
dan dukungan hingga pemantauan dan evaluasi. Pengendalian menyeluruh meliputi proses
perencanaan, organisasi, pemantauan dan evaluasi seluruh komponen sistem informasi dan
operasional secara umum. Pengendalian terinci terdiri dari pengendalian umum yang bukan bagian
dari pengendalian menyeluruh dan pengendalian aplikasi/proses bisnis.
IS Auditing Guidelines nomor G11 tentang dampak dari pengendalian sistem informasi menyeluruh
(Effect of Pervasive IS Controls), secara tidak langsung mengindikasikan bahwa COBIT tidak khusus
berfokus pada prosedur pengendalian proses bisnis atau aplikasi, melainkan pada pengendalian
umum (ISACA, 2007; ITGI, 2007). COBIT menyerahkan tanggungjawab kebutuhan bisnis dan
penggunaan operasional pengendalian aplikasi pada dunia usaha, namun bertanggungjawab dalam
pengembangan aplikasi dan proses otomasinya.
4. Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas
Tidak ada satu sistem pun yang dapat mencegah secara sempurna semua pemborosan dan
penyelewengan yang terjadi pada suatu perusahaan, karena pengendalian internal setiap
perusahaan memiliki keterbatasan bawaan. Keterbatasan bawaan yang melekat pada pengendalian
internal menurut Mulyadi (2002,181) sebagai berikut:
a. Kesalahan dalam pertimbangan
Seringkali, manajemen dan personil lain dapat salah dalam mempertimbangkan keputusan hisnis
yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya informasi, keterbatasan
waktu, dan tekanan lain.
b. Gangguan
Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena personil secara keliru
memahami perintah atau membuat kesalahan karena kelalaian, tidak adanya perhatian, atau
kelelahan. Perubahan yang bersifat sementara atau permanen dalam personil atau dalam sistem dan
prosedur dapat pula mengakibatkan gangguan.
c. Kolusi
Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut kolusi. Kolusi dapat
mengakibatkan bobolnya pengendahan internal yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas
dan tidak terungkapnya ketidakberesan atau terdeteksinya kecurangan oleh struktur pengendalian
internal yang dirancang.
d. Pengabaian oleh manajemen
Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang
tidak sah. Seperti keuntungan pribadi manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan atau
kepatuhan semu.
e. Biaya lawan manfaat
Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan struktur pengendalian internal tidak boleh melebihi
manfaat yang diharapkan dari pengendalian internal tersebut, karena pengukuran secara tepat baik
biaya maupun manfaat biasanya tidak mungkin
dilakukan. Manajemen harus memperkirakan dan memperthnbangkan secara kuantitatif dan
kualitatif untuk mengevaluasi biaya dan manfaat suatu strukur pengendahan internal.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa keefektifan pengendalian internal tergantung dari orang-orang
yang melaksanakannya dan juga perlu diperhatikan manfaat yang dihasilkan.
Pengendalian intern, terlepas bagaimanapun baiknya desain maupun pengoperasiannya, hanya
dapat memberikan keyakinan memadai kepada manajemen dan dewan komisaris tent a kolusi dua
orang atau lebih atau karena manajemen melanggar pengendalian ang pencapaian tujuan entitas.
Kemungkinan pencapaian tujuan entitas dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang terdapat dalam
pengendalian intern. Hal ini mencakup kenyataan tentang pertimbangan manusia dapat salah, dan
kerusakan pengendalian intern dapat terjadi karena kegagalan manusia seperti kesalahan yang
sederhana. Di samping itu, pengendalian dapat tidak berdaya karen intern.
Adat, budaya, dan sistem corporate governance mungkin menghalangi dilakukannya ketidakberesan
oleh manajemen, namun hal itu bukanlah alat pencegah yang bersifat mutlak. Lingkungan
pengendalian yang efektif dapat juga membantu mengurangi kemungkinan dilakukannya
ketidakberesan semacam itu. Sebagai contoh, faktor lingkungan pengendalian seperti dewan
komisaris, komite audit, dan fungsi audit intern yang efektif dapat menghalangi perbuatan
manajemen yang tidak semestinya. Di lain pihak, suatu lingkungan pengendalian yang tidak efektif
dapat berakibat negatif terhadap efektivitas komponen lain pengendalian intern. Sebagai contoh,
pada waktu adanya insentif manajemen yang menciptakan lingkungan yang dapat mengakibatkan
salah saji material dalam laporan keuangan, efektivitas aktivitas pengendalian dapat berkurang.
Efektivitas pengendalian intern entitas dapat pula dipengaruhi secara negatif oleh faktor-faktor
seperti perubahan dalam pemilikan perusahaan atau pengendalian, perubahan manajemen atau
pegawai lain, atau perkembangan dalam pasar atau industri entitas.
5. Prinsip-prinsip Sistem Pengendalian Intern
Menurut (Bambang Hartadi ) Untuk dapat mencapai tujuan pengendalian akuntansi, suatu sistem
harus memenuhi enam prinsip dasar pengendalian intern yang meliputi:
a. Pemisahan fungsi
Tujuan utama pemisahan fungsi untuk menghindari dan pengawasan segera atas kesalahan atau
ketidakberesan. Adanya pemisahan fungsi untuk dapat mencapai suatu efisiensi pelaksanaan tugas.
b. Prosedur pemberian wewenang Tujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telah
diotorisir oleh orang yang berwenang.
c. Prosedur dokumentasi
Dokumentasi yang layak penting untuk menciptakan sistem pengendalian akuntansi yang efektif.
Dokumentasi memberi dasar penetapan tanggungjawab untuk pelaksanaan dan pencatatan
akuntansi.
d. Prosedur dan catatan akuntansi
Tujuan pengendalian ini adalah agar dapat disiapkannya catatancatatan akuntansi yang yang teliti
secara cepat dan data akuntansi dapat dilaporkan kepada pihak yang menggunakan secara tepat
waktu.
e. Pengawasan fisik
Berhubungan dengan penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis dalam pelaksanaan dan
pencatatan transaksi.
f. Pemeriksaan intern secara bebas
Menyangkut pembandingan antara catatan asset dengan asset yang betul-betul ada,
menyelenggarakan rekening-rekening kontrol dan mengadakan perhitungan kembali gaji karyawan.
Ini bertujuan untuk mengadakan pengawasan kebenaran data.
6. Jenis-jenis pengendalian
a. Berdasarkan tujuan, meliputi:
1) Pengendalian Akuntansi, meliputi rencana, prosedur dan pencatatan yang bertujuan menjaga
keamanan kekayaan perusahaan dan keandalan data akuntansinya. Pengendalian ini menjamin bhw
semua transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi manajemen. Transaksi dicatat sesuai dengan Standar
akuntansi
2) Pengendalian Administratif, meliputi rencana, prosedur dan pencatatan yang mendorong efisiensi
dan ditaatinya kebijakan manajemen yang ditetapkan
b. Berdasarkan manfaat, meliputi:
1) Pengendalian preventif (preventive control), mencegah terjadinya kesalahan, secara otomatis
dilakukan pengendalian/pengecekan
2) Pengendalian detektif (feed forward control), mendeteksi kapan kesalahan terjadi dan dilakukan
perbaikan
3) Pengendalian korektif (feedback control), memberikan umpan balik berupa informasi kepada
manajemen untuk memperbaiki akibat terjadinya kesalahan.
b. Berdasarkan cakupan, meliputi:
1) Pengendalian umum, pengendalian terhadap semua aktivitas pemrosesan data dengan komputer,
hal ini meliputi pemisahan tanggung jawab dan fungsi pengolahan data.
2) Pengendalian aplikasi, mencakup semua pengawasan transaksi dan penggunaan programprogram
aplikasi di komputer. Untuk menjaga agar setiap transaksi mendapat otorisasi serta dicatat,
diklasifikasikan, diproses, dan dilaporkan dengan benar.
7. Rencana Review Implementasi ICOFR pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Dalam hal ini pembahasan rencana review implementasi pengendalian internal atas laporan
keuangan pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang mengacu pada COSO dan COBIT. COSO dan
COBIT menjadi kerangka acuan dalam menilai aspek pengendalian pada sistem informasi dan
pelaporan keuangan. Alasan pengunaan COSO dan COBIT dalam mengidentifikasi risiko dan
pengendalian atas laporan keuangan adalah:
- Kerangka pengendalian internal menurut COSO umumnya memberikan pijakan pada pengendalian
khusus pada laporan keuangan, bukan pada sistem informasi. Sementara transaksi bisnis lebih
banyak mengandalkan sistem pemroses transaksi.
- Kerangka pengendalian berdasarkan COBIT berfokus pada pengendalian berbasis komputer secara
umum (general control) dan menyerahkan operasionalisasi dari pengendalian aplikasi pada
organisasi yang bersangkutan.
- Pemahaman terhadap proses bisnis perusahaan menjadi kritikal bagi profesi akuntansi karena
menentukan derajat akomodasi sistem informasi akuntansi terhadap kewajaran proses operasi,
proses pengungkapan informasi, dan proses pengambilan keputusan manajemen. Pengendalian
aplikasi berfokus pada proses bisnis.
a. Dasar Implementasi
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara.
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Perseroan Terbatas.
3) Keputusan Menteri Negara BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good
Corporate Governance Dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
4) Keputusan Kepala Bapepam No VIII.G.11, IX.E.1/2 dan IX.I.5
5) PSAK Standar Pekerjaan Lapangan No.2, SPAP 1994 – PSA No.06, 23, 24, 35, 60 & 69 dan SPAP
2001 SAT Seksi 400 & SA Seksi 314
6) Mempertimbangkan perkembangan operasi perusahaan dimana perusahaan telah go public, maka
ada beberapa peraturan di luar negeri terutama Amerika Serikat, antara lain :
- Sarbanes Oxley Act item 304 dan 404
- SEC No 33-8810 atau 33-8818
- Standard Audit No 2 dan 5 PCOAB
- SAS 55/78 AICPA
Yang mengatur perusahaan harus melakukan review internal control dan berkewajian untuk
menyertakan pernyataan direksi dalam laporan keuangan dan di audit oleh auditor idependen.
Daftar Pustaka :
http://mukhtardaud.blogspot.co.id/2011/08/internal-control-over-financial.html
http://www.bpk.go.id/news/workshop-internal-control-over-financial-reporting-icofr-practice-in-
australian-government-entities
https://wikanardhi.wordpress.com/

More Related Content

What's hot

Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, implementasi dan design internal control ...
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, implementasi dan design internal control ...Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, implementasi dan design internal control ...
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, implementasi dan design internal control ...sigit widiatmoko
 
14. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,internal...
14. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,internal...14. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,internal...
14. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,internal...Hasim Rafsanjani
 
SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...
SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...
SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...WINDAYANI RAJAGUKGUK
 
Pengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOPengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOAfifah Asra
 
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, inter...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, inter...Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, inter...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, inter...IISDEWI
 
FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...
FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...
FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...Megania Kharisma
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...Wawan P
 
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, internal co...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, internal co...Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, internal co...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, internal co...irenafatya
 
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingSi pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingsigit widiatmoko
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...Ranti Pusriana
 
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, INTERNAL CONTROL OVE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, INTERNAL CONTROL OVE...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, INTERNAL CONTROL OVE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, INTERNAL CONTROL OVE...sevrindaanggia
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...Ranti Pusriana
 
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFRKETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFRADE NURZEN
 
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...ShalsabillaDMutiara
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...yohana premavari
 

What's hot (16)

Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, implementasi dan design internal control ...
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, implementasi dan design internal control ...Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, implementasi dan design internal control ...
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, implementasi dan design internal control ...
 
14. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,internal...
14. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,internal...14. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,internal...
14. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,internal...
 
SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...
SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...
SIPI, WINDAYANI RAJAGUKGUK, HAPZI ALI, 2018, Internal Control Over Financial ...
 
Pengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSOPengendalian Intern dan COSO
Pengendalian Intern dan COSO
 
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, inter...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, inter...Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, inter...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, inter...
 
FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...
FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...
FORUM dan QUIZ Minggu 14 :Internal control over financial reporting, implemen...
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
 
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, internal co...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, internal co...Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, internal co...
Sipi, irena fatya, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre m sc, mm, mca, internal co...
 
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingSi pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
 
Internal auditing
Internal auditingInternal auditing
Internal auditing
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...
 
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, INTERNAL CONTROL OVE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, INTERNAL CONTROL OVE...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, INTERNAL CONTROL OVE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, INTERNAL CONTROL OVE...
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING (ICo...
 
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFRKETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
KETERKAITAN ANTARA COSO DENGAN ICOFR
 
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...
14. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Repor...
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
 

Similar to ICOFR Entitas Pemerintah

Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, internal control of financial reporting, univ...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, internal control of financial reporting, univ...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, internal control of financial reporting, univ...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, internal control of financial reporting, univ...MAYANIH
 
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...JEMMY ESROM SERANG
 
15, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Kombinasi Materi-Materi 9-13 (ICo...
15, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Kombinasi Materi-Materi 9-13 (ICo...15, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Kombinasi Materi-Materi 9-13 (ICo...
15, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Kombinasi Materi-Materi 9-13 (ICo...Vhiie Audi
 
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...yohana premavari
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...yohana premavari
 
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...yohana premavari
 
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingSi pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingsigit widiatmoko
 
14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...Sandy Setiawan
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...Sandy Setiawan
 
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...ASA LILA
 
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...ASA LILA
 
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...Lia Sapoean
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...Yohanes Agung Nugroho
 
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...delviavamela
 
SI PI, Fanny Ayu, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, Unive...
SI PI, Fanny Ayu, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, Unive...SI PI, Fanny Ayu, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, Unive...
SI PI, Fanny Ayu, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, Unive...Fanny Ayu Astari
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...Wawan P
 
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...Fitria Nanda
 
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...Wawan P
 

Similar to ICOFR Entitas Pemerintah (19)

PPT STI.pptx
PPT STI.pptxPPT STI.pptx
PPT STI.pptx
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, internal control of financial reporting, univ...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, internal control of financial reporting, univ...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, internal control of financial reporting, univ...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, internal control of financial reporting, univ...
 
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...
14 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, internal control over financial repo...
 
15, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Kombinasi Materi-Materi 9-13 (ICo...
15, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Kombinasi Materi-Materi 9-13 (ICo...15, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Kombinasi Materi-Materi 9-13 (ICo...
15, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Kombinasi Materi-Materi 9-13 (ICo...
 
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
 
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...
14 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Report...
 
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingSi pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
 
14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
14. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporti...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, ...
 
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
14, si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( im...
 
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
Si pi, asalila, hapzi ali, internal control over financial reporting ( implem...
 
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...
Si pi 14, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, internal control over financing ...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi,implementasi dan de...
 
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
15, si & pi delvia vamela, hapzi ali, implementasi icofr pt pertamina geo...
 
SI PI, Fanny Ayu, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, Unive...
SI PI, Fanny Ayu, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, Unive...SI PI, Fanny Ayu, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, Unive...
SI PI, Fanny Ayu, Hapzi Ali, Internal Control Over Financial Reporting, Unive...
 
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
 
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...
9. SI-PI, Fitria Dwinanda, Hapzi Ali, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTI...
 
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali,  internal control over financial reporting ...
Si & Pi, wawan pryono, hapzi ali, internal control over financial reporting ...
 

Recently uploaded

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

ICOFR Entitas Pemerintah

  • 1. Penerapan Internal control over financial reporting, Entity level control (ELC) dan Transactional Level Control (TLC) pada Entitas Pemerintah Dalam penyusunan laporan keuangan, Sistem Pengendalian Internal merupakan bagian penting dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan Keuangan merupakan output dokumen akhir dari tahapan proses penganggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan. Jika dalam setiap tahapan, entitas pembuat laporan telah menerapkan pengendalian internal yang memadai, maka dapat dipastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan dapat diyakini keandalannya. Teori ini juga dikenal dengan istilah ICOFR (Internal Control Over Financial Reporting). Pada prinsipnya internal control system itu bukan barang yang terpisah, namun internal control itu melekat di dalam proses manajemen. Oleh karena itu maka dalam metode pertahanan kita yang tiga lini tadi, tiga-tiganya harus kita perkuat. Lebih lanjut tentang konsep three line defense, Dengan memberikan contoh penerapannya di Kementerian Keuangan. ketiga lini tersebut adalah sebagai berikut :  Lini pertama, yaitu di jajaran manajemen yang berfungsi untuk mencegah kesalahan, mendeteksi kecurangan, serta mengidentifikasi kelemahan dan kerentanan pengendalian.  Lini kedua, dilaksanakan oleh unit Kepatuhan Internal. Unit inilah yang melakukan pemantauan atas pengendalian di setiap tingkatan manajemen yang ada di setiap unit organisasi yang ada di Kementerian. Unit ini jugalah yang akan memperingatkan lini pertahanan pertama apabila menemukan kelemahan-kelemahan di dalam rancangan atau di dalam pelaksanaan pengendalian intern.  Lini ketiga, yakni Inspektorat Jenderal yang akan memberikan fungsi konsultansi dan assurance atas penerapan pengendalian intern. Sesuai COSO-ICIF, terdapat tiga kategori tujuan dari adanya pengendalian internal (Internal Control), yaitu: 1. Membantu organisasi dalam mencapai target kinerja dan profitabilitas dan mencegah terjadinya kehilangan sumber daya (resources); 2. Membantu untuk memastikan penyajian laporan keuangan yang dapat diandalkan; 3. Membantu memastikan bahwa perusahaan telah patuh pada hukum dan peraturan, menghindarkan perusahaan dari kerusakan reputasi dan konsekuensi lainnya. Sedangkan tujuan pengendalian intern yang tersebut dalam SPIP atau PP No. 60 Tahun 2008, antara lain adalah memberikan keyakinan yang memadai bagi: 1. Tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara; 2. Keandalan pelaporan keuangan; 3. Pengamanan aset negara;
  • 2. 4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dari kedua tujuan di atas, terlihat bahwa dalam PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP telah mengadopsi sistem pengendalian dari COSO yang mana atas tujuan tersebut dijabarkan dalam lima komponen yang sama-sama dijabarkan dalam COSO-ICIF dan PP No. 60 Tahun 2008, yaitu: 1. Control Environment (Lingkungan pengendalian) 2. Risk Assesment (Penilaian Resiko) 3. Control Activities (Aktivitas Pengendalian) 4. Information and Comunication (Infomasi dan Komunikasi) 5. Monitoring (Pemantauan) Comparison between entity level control and activity/transactional level control Scope atau ruang lingkup pengendalian terbagi dalam dua level, yaitu entity level control (pengendalian tingkat entitas) dan activity/transactional level control (pengendalian tingkat aktivitas/transaksi). Perbandingan antara kedua level tersebut ialah sebagai beriku: Entity level control Kegiatan pengendalian ini umumnya beroperasi pada tingkat perusahaan atau manajemen puncak pengambil keputusan strategis. Level ini memiliki jangkauan atau kewenangan pengendalian yang lebih tinggi dari activity level, dan bisa mempengaruhi kegiatan pada activity level, misalnya kebijakan perusahaan. Ilsutrasi dalam DJP: Kegiatan pengendalian atas pelaksanaan salah satu program DJP, yaitu “Knowing Your Tax Payer” dimana ini merupakan kebijakan DJP dalam mengintensifkan penerimaan pajak, sehingga munculnya satu fungsi baru yaitu account representative. Activity/transactional level control Kegiatan pengendalian pada level ini lebih berhubungan dengan pelaksanaan proses bisnis atau transaksi dari bagian dalam suatu organisasi. Level ini memiliki kewenangan yang lebih rendah dari entity level control, dan dapat dipengaruhi kebijakan dalam entity level control. Ilustrasi dalam DJP: Pemantauan atas kinerja account representative dalam mengintensifkan penerimaan perpajakan.
  • 3. ICOFR di Indonesia ICOFR di Indonesia telah diatur dalam SPAP (Standar Audit Akuntan Publik) yang diterbitkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yaitu standar yang mewajibkan auditor untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar pekerjaan lapangan No.2, SPAP 1994 – PSA No.06, 23, 24, 35, 60 & 69 , SPAP 2001-SAT Seksi 400 & SA Seksi 314, dalam implementasinya pengendalian internal menggunakan COSO, namun kewajiban audit atau memberi opini atas pengendalian internal belum diterapkan. Bagi BUMN keharusan penyelenggaraan pengendalian internal berbasis COSO tertuang dalam pasal 22 Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tentang penerapan good governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa manajemen BUMN harus memelihara pengendalian internal bagi perusahaan yang meliputi. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal nomor: Kep-40/PM/2003 atau peraturan nomor VIII.G.11 tentang tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, yaitu: a. Laporan Keuangan dalam rangka kewajiban penyampaian laporan keuangan kepada Bapepam. b. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik wajib membuat surat pernyataan. c. Surat pernyataan sebagaimana wajib ditandatangani oleh Direktur Utama dan seorang Direktur yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan, dan bermeterai cukup. d. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik secara tanggung renteng bertanggung jawab atas pernyataan yang dibuat termasuk kerugian yang mungkin ditimbulkan. e. Surat pernyataan wajib dilekatkan pada laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam. f. Dalam hal laporan keuangan yang disampaikan telah diaudit atau ditelaah secara terbatas, maka tanggung jawab Direksi atas pernyataan sebagaimana dimaksud berlaku sampai dengan tanggal pendapat akuntan. g. Laporan keuangan interim yang disampaikan tidak diaudit, maka tanggung jawab Direksi atas pernyataan berlaku sampai dengan tanggal disampaikannya surat pernyataan dimaksud kepada Bapepam. h. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihakpihakyang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut. Perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Amerika Serikat (NYSE) dan hanya satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang terdaftar di NYSE sehingga PT Telkom harus patuh terhadap SOA section 404 seperti yang disyaratkan oleh SEC (Securities and Exchange Commission). PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) merupakan pemerintah yang perlu diaudit oleh auditor atas laporan keuangan menerapkan standar SPAP dan harus melakukan review intern control atas laporan keuangan. Berdasarkan informasi hingga saat ini PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) belum melakukan reviu pengendalian internal dan belum membuat pernyataan Direksi atas penerapan pengendalian internal. Pelajaran yang harus dipetik adalah bahwa dengan globalisasi ini maka kita mau tidak mau baik akuntan, perusahan, manajemen, analis, pemerintah selaku regulator dan juga dunia kampus harus selalu mengikuti atau kalau bisa didepan untuk menerapkan “good governance” disemua bidang bukan saja di dunia swasta, tetapi juga di dunia birokrasi dan dunia akademis. Status kita yang selalu dianggap memiliki risiko tinggi tidak lepas dari aspek penerapan “good governance” ini. Kita akan
  • 4. selalu menjadi bulan bulanan para professional dan penentu kebijakan tingkat internasional. Sebenarnya dengan sifat budaya kita yang religius sudah cukup menjadi modal awal untuk menerapkan good governance itu, namun modal perasaan religius tidak cukup karena harus ditopang oleh penegakan aturan aturan yang baik dan benar sesuai dengan ukuran baik dan buruk yang ditetapkan oleh nilai nilai akhlak dan agama yang kita anut. Upaya meningkatkan peran agama menurut saya masih relevan untuk menegakkan moral bangsa, moral birokrat, moral pengusaha, yang terpuruk ini. Doylea, Geb, dan McVay (2006) menemukan bahwa salah satu penyebab kelemahan material pengendalian internal menurut section 302 dan 404 Sarbanex-Oxley Act adalah kompleksitas proses operasi. Sementara Namiri dan Stojanovic (2007) mengemukakan bahwa rancangan pengendalian harus mengendalikan ke arah mana sebuah proses bisnis dilaksanakan. Sebuah perancangan ulang proses bisnis pun (business process reengineering), menyebabkan pemutakhiran kembali penilaian risiko pada proses bisnis, yang menggiring ke sebuah pengendalian yang baru atau terbaharui, termasuk pengujiannya. Proses bisnis merupakan fokus utama dalam menilai perancangan dan pengelolaan pengendalian internal. Proses bisnis adalah serangkaian atau sekumpulan aktifitas yang dirancang untuk menyelesaikan tujuan strategik sebuah organisasi, seperti pelanggan dan pasar (Hollander, Denna, dan Cherrington, 2000). Proses bisnis memiliki beberapa karakteristik antara lain (Sparx System, 2004) a. memiliki tujuan, b. memiliki input tertentu, c. memiliki output tertentu, d. menggunakan sumberdaya, e. memiliki sejumlah aktifitas yang dilakukan dalam suatu urutan, f. dapat mempengaruhi lebih dari satu unit organisasional, dan g. mnciptakan suatu nilai untuk konsumen. pelanggan dapat berupa internal atau eksternal. 3. Pengendalian Internal SAT Seksi 400 menyatakan Pelaporan Pengendalian Intern Suatu Entitas Atas Pelaporan Keuangan. Paragraf 03 Manajemen dapat menyajikan asersi tertulis tentang efektivitas pengendalian intern suatu entitas dalam bentuk: a. Suatu laporan terpisah yang akan melampiri laporan praktisi. b. Suatu surat representasi yang ditujukan kepada praktisi (namun, dalam hal ini, praktisi harus membatasi penggunaan laporannya hanya untuk manajemen dan pihak lain dalam entitas dan, jika berlaku, badan pengatur yang ditentukan). Komponen yang membentuk pengendalian intern suatu entitas adalah suatu fungsi definisi pengendalian intern yang dipilih oleh manajemen. Sebagai contoh, manajemen dapat memilih definisi pengendalian intern yang terdapat dalam SA Seksi 319 [PSA No. 23] Pertimbangan atas Pengendalian Intern dalam Audit atas Laporan Keuangan. Paragraf 07 menjelaskan komponen yang membentuk pengendalian intern entitas sebagaimana didefinisikan dalam SA Seksi 319 [PSA No. 231 tersebut: lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Jika manajemen memilih definisi lain suatu pengendalian intern, penjelasan komponen yang membentuknya dalam paragraf tersebut mungkin tidak relevan.
  • 5. a. COSO Internal Control Frameworks. Dikembangkan oleh The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission sejak sebelum 1980, pertama kali dipublikasi pada tahun 1992 yang kemudian dikembangkan hingga kini. COSO Internal Control Framework lebih dikenal sebagai acuan yang diterima umum dalam pengendalian internal perusahaan dan kaitannya dengan pelaporan keuangan dan proses operasi. Definisi pengendalian internal menurut COSO adalah Sebuah proses, yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya, yang dirancang untuk menyajikan keyakinan memadai terkait dengan pencapaian tujuan-tujuan dibawah ini: - Efektifitas dan efisiensi operasi - Keandalan pelaporan keuangan - Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan Tujuan pengendalian internal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Efektivitas dan Efisiensi Operasi Pengendalian internal dimaksudkan untuk menghindarkan pengulangan kerjasama yang tidak perlu dan pemborosan dalam seluruh aspek usaha serta mencegah penggunaan sumber daya yang tidak efisien. 2) Keandalan Laporan Keuangan Agar dapat menyelenggarakan operasi usahanya, manajemen memerlukan informasi yang akurat. Oleh karena itu dengan adanya pengendalian internal diharapkan dapat menyediakan data yang dapat dipercaya, sebab dengan adanya data atau catatan yang andal memungkinkan akan tersusunnya laporan keuangan yang dapat diandalkan. 3) Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan Pengendalian internal dimaksudkan untuk memastikan bahwa segala peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dapat ditaati oleh karyawan perusahaan. Pengendalian internal mengarah pada sebuah proses karena pengendalian internal menyatu ke dalam kegiatan operasi organisasi dan merupakan bagian integral kegiatan utama manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Pengendalian internal menurut COSO terdiri dari: 1) Lingkungan Pengendalian 2) Penilaian Risiko 3) Aktifitas Pengendalian 4) Informasi dan Komunikasi 5) Pemantauan
  • 6. 1) Lingkungan Pengendalian menentukan kondisi lingkungan perusahaan, mempengaruhi kesadaran pengendalian pegawai. Merupakan pondasi dari komponen lain dengan menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan Pengendalian: a) Integritas dan nilai etika b) Komitmen terhadap kompetensi c) Komisaris dan Komite Audit yang aktif dan efektif d) Pilosofi manajemen dan gaya operasional e) Struktur Organisasi f) Pemberian wewenang dan tanggung jawab g) Kebijakan dan praktik SDM 2) Penilaian Risiko merupakan identifikasi dan analisa risiko perusahaan yang relevan dengan pencapaian tujuan, memberikan dasar bagi penentuan pengelolaan risiko. Penilaian Risiko: a) Penetapan Tujuan Tingkat Entitas b) Penentuan Tujuan Tingkat Aktivitas c) Identifikasi dan analisa risiko d) Pengelolaan perubahan 3) Aktivitas Pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang memberikan keyakinan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dan risiko yang telah dinilai ditangani secara semestinya. Aktivitas Pengendalian: a) Keberadaan kebijakan dan prosedur yang tepat b) Pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang tepat Aktivitas pengendalian terdiri dari kebijakan dan prosedur yang merasakan bahwa diperlukan tindakan untuk meredam risiko dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara umum. Aktivitas pengendalian dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Adequate Separation of Duties (Pemisahan Tugas yang Cukup) Pengendalian internal yang baik menetapkan bahwa tidak ada pegawai yang diberikan terlalu banyak tanggung jawab sehingga perlu adanya pemisahan tugas. Beberapa pedoman umum dalam pemisahan tugas untuk mencegah salah saji, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, yaitu : (1) Pemisahan fungsi pemegang aktiva dari fungsi akuntansi (2) Pemisahan otorisasi transaksi dari pemegang aktiva yang bersangkutan (3) Pemisahan tanggung jawab operasional dari pembukuan (4) Pemisahan tugas dalam EDP b) Proper Authorization of Transaction and Activities (Otorisasi yang Pantas atas Transaksi) Otorisasi dapat berbentuk umum dan khusus. Otorisasi umum berarti bahwa manajemen menyusun kebijakan bagi organisasi untuk ditaati. Sedangkan otorisasi khusus dilakukan terhadap transaksi individual. Misalnya, manajemen menentukan kebijakan otorisasi untuk
  • 7. pembelian aktiva berdasarkan jumlah tertentu yang sudah ditetapkan, ini adalah otorisasi umum. Bila jumlah pembelian melebihi yang ditetapkan, maka harus diotorisasi dulu oleh dewan komisaris, ini adalah otorisasi khusus. c) Adequate Document and Record (Dokumen dan Catatan yang Memadai) Dokumen dan catatan adalah objek fisik dimana transaksi dimasukkan dan diikhtisarkan. Dokumen berfungsi sebagai pengantar informasi ke seluruh bagian organisasi. Dokumen harus memadai untuk memberikan keyakinan memadai bahwa seluruh aktiva dikendalikan dengan pantas dan seluruh transaksi dicatat dengan benar. Beberapa prinsip tertentu yang relevan menandai perancangan dan penggunaan yang tepat atas dokumen dan catatan. Dokumen dan catatan hendaknya : (1) Diberi nomor urut untuk mencegah terjadinya dokumen yang hilang dan membantu menelusurinya bila diperlukan. (2) Dibuat pada saat yang sama ketika terjadinya transaksi atau segera sesudahnya. (3) Cukup sederhana agar mudah dimengerti. (4) Dirancang untuk berbagai kegunaan (bila mungkin) untuk mengurangi jumlah formulir yang harus dibuat. (5) Dirancang sedemikian rupa untuk memungkinkan penyajian yang benar. Pengendalian yang erat berkaitan dengan dokumen dan catatan adalah bagan perkiraan yang mengklasifikasikan transaksi ke dalam perkiraan neraca dan laba rugi. Bagan perkiraan merupakan pengendalian yang penting karena memberikan kerangka kerja untuk menentukan informasi yang disajikan kepada manajemen lain dari laporan keuangan. Prosedur untuk pencatatan secara tepat harus disesuaikan dalam sistem manual untuk mendorong penerapan yang konsisten. Sistem manual harus menyediakan informasi yang cukup untuk membantu pencatatan dan mempertahankan informasi yang tepat atas transaksi. d) Physical Check on Performance (Pengendalian Fisik atas Aktiva dan Catatan) Jenis perlindungan untuk mengamankan aktiva dan catatan yang paling utama adalah penggunaan tindakan pencegahan secara fisik. Contohnya, penggunaan gudang persediaan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya pencurian. e) Independen Check on Performance (Pengecekan Independen atas Pelaksanaan) Kategori terakhir prosedur pengendalian adalah penelaahan yang hati-hati dan berkesimbangan atas keempat prosedur yang lain, yang sering disebut sebagai pengecekan independen atau verifikasi intern. Kebutuhan pengecekan secara independen meningkat karena pengendalian internal cenderung berubah setiap saat jika tidak terdapat mekanisme penelaahan yang sering. Contohnya pegawai mungkin lupa atau sengaja tidak mengikuti prosedur jika tidak ada orang yang meninjau atau mengawasi pelaksanaanya. 4) Informasi dan komunikasi sistemmen dukung identifikasi, perolehan, dan pertukaran informasi dalam bentuk dan kerangka waktu yang memungkinkan pegawai melaksanakan tanggung jawabnya.
  • 8. Informasi dan Komunikasi: a) Informasi diidentifikasi, diperoleh, diolah dan dilaporkan b) Komunikasi yang efektif Sistem informasi yang relevan terhadap tujuan pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi terdiri dari metoda dan catatan yang ditetapkan untuk mencatat, mengolah, mengikhtisarkan, dan melaporkan transaksi suatu entitas dan mempertahankan akuntabilitas untuk aktiva dan utang yang berkaitan. Komunikasi mencakup memberikan pemahaman peranan individual dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pengendalian intern atas laporan keuangan. Komunikasi meliputi sejauh mana personel memahami bagaimana aktivitas mereka dalam sistem informasi pelaporan keuangan berkaitan dengan pekerjaan dan hal lainnya. 5) Pemantauan adalah penilaian kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut baik tahap desain maupun pengoperasian pengendalian pada waktu yang tepat untuk menentukan apakah pengendalian internal beroperasi seperti yang diharapkan, dan untuk menentukan apakah pengendalian internal tersebut memerlukan proses karena terjadinya perubahan pengelolaan. Monitoring: a) Monitoring berkesinambungan b) Evaluasi Terpisah c) Pelaporan Kelemahan Adapun ke-empat domain tersebut adalah : 1) Perencanaan dan Pengorganisasian (Planning and Organization / PO) menyediakan arahan untuk solusi dan pelayanan solusinya. 2) Perolehan dan Implementasi (Acquisition and Implementation / AI) - menyediakan solusi dan mengubahnya menjadi pelayanan 3) Layanan dan Dukungan (Delivery and Suppport / DS) - menerima solusi dan membuatnya berguna bagi organisasi. 4) Pemantauan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate / ME) - memantau seluruh proses agar menjamin bahwa semua arahan diikuti. Sedangkan Tujuan Pengendalian (Control Objective) mencakup hal-hal sebagai berikut : Perencanaan dan Pengorganisasian (Planning and Organization) 1. PO1 Perencanaan stratejik TI 2. PO2 Arsitektur informasi 3. PO3 Arah TI 4. PO4 Organisasi dan keterkaitan TI 5. PO5 Pengelolaan investasi TI
  • 9. 6. PO6 Komunikasi tujuan dan arah manajemen 7. PO7 Pengelolaan SDM 8. PO8 Ketaatan dg kebutuhan eksternal 9. PO9 Penilaian risiko 10. PO10 Pengelolaan proyek 11. PO11 Pengelolaan kualitas Perolehan dan Implementasi (Acquisition and Implementation) 12. AI1 Solusi terotomasi 13. AI2 Perolehan dan pemeliharaan software aplikasi 14. AI3 Perolehan dan pemeliharaan infrastruktur TI 15. AI4 Pengembangan dan pemeliharaan prosedur 16. AI5 Install dan penguasaan sistem 17. AI6 Pengelolaan perubahan Layanan dan Dukungan (Delivery and Suppport) 18. DS1 Pendefinisikan dan pengelolaan tingkatan jasa 19. DS2 Pengelolaan jasa pihak ketiga 20. DS3 Pengelolaan kinerja dan kapasitas 21. DS4 Pemastian jasa berkelanjutan 22. DS5 Pemastian security sistem 23. DS6 Pengidentifikasian dan pengalokasian biaya 24. DS7 Pendidikan dan pelatihan pengguna 25. DS8 Membantu pelanggan 26. DS9 Pengelolaan konfigurasi 27. DS10 Pengelolaan masalah dan insiden 28. DS11 Pengelolaan data 29. DS12 Pengelolaan fasilitas 30. DS13 Pengelolaan operasi Pantauan (Monitoring) 31. M1 Pemantauan proses 32. M2 Penilaian kecukupan pengendalian intern 33. M3 Perolehan jaminan yang independen 34. M4 Penyediaan audit yang independen Walaupun struktur pengendalian internal menurut COSO juga mencakup aktifitas pengendalian terkait dengan pemrosesan informasi (pengendalian umum dan pengendalian aplikasi), COBIT menelusuri pengendalian umum lebih jauh lagi menjadi pengendalian menyeluruh (pervasive IS control) dan pengendalian terinci (detailed IS control). COBIT memandang pengendalian internal bekerja sepanjang proses sejak perencanaan dan organisasi, perolehan dan penerapan, pemberian dan dukungan hingga pemantauan dan evaluasi. Pengendalian menyeluruh meliputi proses perencanaan, organisasi, pemantauan dan evaluasi seluruh komponen sistem informasi dan operasional secara umum. Pengendalian terinci terdiri dari pengendalian umum yang bukan bagian
  • 10. dari pengendalian menyeluruh dan pengendalian aplikasi/proses bisnis. IS Auditing Guidelines nomor G11 tentang dampak dari pengendalian sistem informasi menyeluruh (Effect of Pervasive IS Controls), secara tidak langsung mengindikasikan bahwa COBIT tidak khusus berfokus pada prosedur pengendalian proses bisnis atau aplikasi, melainkan pada pengendalian umum (ISACA, 2007; ITGI, 2007). COBIT menyerahkan tanggungjawab kebutuhan bisnis dan penggunaan operasional pengendalian aplikasi pada dunia usaha, namun bertanggungjawab dalam pengembangan aplikasi dan proses otomasinya. 4. Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas Tidak ada satu sistem pun yang dapat mencegah secara sempurna semua pemborosan dan penyelewengan yang terjadi pada suatu perusahaan, karena pengendalian internal setiap perusahaan memiliki keterbatasan bawaan. Keterbatasan bawaan yang melekat pada pengendalian internal menurut Mulyadi (2002,181) sebagai berikut: a. Kesalahan dalam pertimbangan Seringkali, manajemen dan personil lain dapat salah dalam mempertimbangkan keputusan hisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya informasi, keterbatasan waktu, dan tekanan lain. b. Gangguan Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena personil secara keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena kelalaian, tidak adanya perhatian, atau kelelahan. Perubahan yang bersifat sementara atau permanen dalam personil atau dalam sistem dan prosedur dapat pula mengakibatkan gangguan. c. Kolusi Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut kolusi. Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya pengendahan internal yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak terungkapnya ketidakberesan atau terdeteksinya kecurangan oleh struktur pengendalian internal yang dirancang. d. Pengabaian oleh manajemen Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah. Seperti keuntungan pribadi manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan atau kepatuhan semu. e. Biaya lawan manfaat Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan struktur pengendalian internal tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian internal tersebut, karena pengukuran secara tepat baik biaya maupun manfaat biasanya tidak mungkin dilakukan. Manajemen harus memperkirakan dan memperthnbangkan secara kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi biaya dan manfaat suatu strukur pengendahan internal. Berdasarkan uraian di atas, bahwa keefektifan pengendalian internal tergantung dari orang-orang yang melaksanakannya dan juga perlu diperhatikan manfaat yang dihasilkan. Pengendalian intern, terlepas bagaimanapun baiknya desain maupun pengoperasiannya, hanya dapat memberikan keyakinan memadai kepada manajemen dan dewan komisaris tent a kolusi dua orang atau lebih atau karena manajemen melanggar pengendalian ang pencapaian tujuan entitas.
  • 11. Kemungkinan pencapaian tujuan entitas dipengaruhi oleh keterbatasan bawaan yang terdapat dalam pengendalian intern. Hal ini mencakup kenyataan tentang pertimbangan manusia dapat salah, dan kerusakan pengendalian intern dapat terjadi karena kegagalan manusia seperti kesalahan yang sederhana. Di samping itu, pengendalian dapat tidak berdaya karen intern. Adat, budaya, dan sistem corporate governance mungkin menghalangi dilakukannya ketidakberesan oleh manajemen, namun hal itu bukanlah alat pencegah yang bersifat mutlak. Lingkungan pengendalian yang efektif dapat juga membantu mengurangi kemungkinan dilakukannya ketidakberesan semacam itu. Sebagai contoh, faktor lingkungan pengendalian seperti dewan komisaris, komite audit, dan fungsi audit intern yang efektif dapat menghalangi perbuatan manajemen yang tidak semestinya. Di lain pihak, suatu lingkungan pengendalian yang tidak efektif dapat berakibat negatif terhadap efektivitas komponen lain pengendalian intern. Sebagai contoh, pada waktu adanya insentif manajemen yang menciptakan lingkungan yang dapat mengakibatkan salah saji material dalam laporan keuangan, efektivitas aktivitas pengendalian dapat berkurang. Efektivitas pengendalian intern entitas dapat pula dipengaruhi secara negatif oleh faktor-faktor seperti perubahan dalam pemilikan perusahaan atau pengendalian, perubahan manajemen atau pegawai lain, atau perkembangan dalam pasar atau industri entitas. 5. Prinsip-prinsip Sistem Pengendalian Intern Menurut (Bambang Hartadi ) Untuk dapat mencapai tujuan pengendalian akuntansi, suatu sistem harus memenuhi enam prinsip dasar pengendalian intern yang meliputi: a. Pemisahan fungsi Tujuan utama pemisahan fungsi untuk menghindari dan pengawasan segera atas kesalahan atau ketidakberesan. Adanya pemisahan fungsi untuk dapat mencapai suatu efisiensi pelaksanaan tugas. b. Prosedur pemberian wewenang Tujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telah diotorisir oleh orang yang berwenang. c. Prosedur dokumentasi Dokumentasi yang layak penting untuk menciptakan sistem pengendalian akuntansi yang efektif. Dokumentasi memberi dasar penetapan tanggungjawab untuk pelaksanaan dan pencatatan akuntansi. d. Prosedur dan catatan akuntansi Tujuan pengendalian ini adalah agar dapat disiapkannya catatancatatan akuntansi yang yang teliti secara cepat dan data akuntansi dapat dilaporkan kepada pihak yang menggunakan secara tepat waktu. e. Pengawasan fisik Berhubungan dengan penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi. f. Pemeriksaan intern secara bebas Menyangkut pembandingan antara catatan asset dengan asset yang betul-betul ada, menyelenggarakan rekening-rekening kontrol dan mengadakan perhitungan kembali gaji karyawan. Ini bertujuan untuk mengadakan pengawasan kebenaran data. 6. Jenis-jenis pengendalian a. Berdasarkan tujuan, meliputi: 1) Pengendalian Akuntansi, meliputi rencana, prosedur dan pencatatan yang bertujuan menjaga
  • 12. keamanan kekayaan perusahaan dan keandalan data akuntansinya. Pengendalian ini menjamin bhw semua transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi manajemen. Transaksi dicatat sesuai dengan Standar akuntansi 2) Pengendalian Administratif, meliputi rencana, prosedur dan pencatatan yang mendorong efisiensi dan ditaatinya kebijakan manajemen yang ditetapkan b. Berdasarkan manfaat, meliputi: 1) Pengendalian preventif (preventive control), mencegah terjadinya kesalahan, secara otomatis dilakukan pengendalian/pengecekan 2) Pengendalian detektif (feed forward control), mendeteksi kapan kesalahan terjadi dan dilakukan perbaikan 3) Pengendalian korektif (feedback control), memberikan umpan balik berupa informasi kepada manajemen untuk memperbaiki akibat terjadinya kesalahan. b. Berdasarkan cakupan, meliputi: 1) Pengendalian umum, pengendalian terhadap semua aktivitas pemrosesan data dengan komputer, hal ini meliputi pemisahan tanggung jawab dan fungsi pengolahan data. 2) Pengendalian aplikasi, mencakup semua pengawasan transaksi dan penggunaan programprogram aplikasi di komputer. Untuk menjaga agar setiap transaksi mendapat otorisasi serta dicatat, diklasifikasikan, diproses, dan dilaporkan dengan benar. 7. Rencana Review Implementasi ICOFR pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Dalam hal ini pembahasan rencana review implementasi pengendalian internal atas laporan keuangan pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) yang mengacu pada COSO dan COBIT. COSO dan COBIT menjadi kerangka acuan dalam menilai aspek pengendalian pada sistem informasi dan pelaporan keuangan. Alasan pengunaan COSO dan COBIT dalam mengidentifikasi risiko dan pengendalian atas laporan keuangan adalah: - Kerangka pengendalian internal menurut COSO umumnya memberikan pijakan pada pengendalian khusus pada laporan keuangan, bukan pada sistem informasi. Sementara transaksi bisnis lebih banyak mengandalkan sistem pemroses transaksi. - Kerangka pengendalian berdasarkan COBIT berfokus pada pengendalian berbasis komputer secara umum (general control) dan menyerahkan operasionalisasi dari pengendalian aplikasi pada organisasi yang bersangkutan. - Pemahaman terhadap proses bisnis perusahaan menjadi kritikal bagi profesi akuntansi karena menentukan derajat akomodasi sistem informasi akuntansi terhadap kewajaran proses operasi, proses pengungkapan informasi, dan proses pengambilan keputusan manajemen. Pengendalian aplikasi berfokus pada proses bisnis. a. Dasar Implementasi 1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara. 2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Perseroan Terbatas. 3) Keputusan Menteri Negara BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 4) Keputusan Kepala Bapepam No VIII.G.11, IX.E.1/2 dan IX.I.5
  • 13. 5) PSAK Standar Pekerjaan Lapangan No.2, SPAP 1994 – PSA No.06, 23, 24, 35, 60 & 69 dan SPAP 2001 SAT Seksi 400 & SA Seksi 314 6) Mempertimbangkan perkembangan operasi perusahaan dimana perusahaan telah go public, maka ada beberapa peraturan di luar negeri terutama Amerika Serikat, antara lain : - Sarbanes Oxley Act item 304 dan 404 - SEC No 33-8810 atau 33-8818 - Standard Audit No 2 dan 5 PCOAB - SAS 55/78 AICPA Yang mengatur perusahaan harus melakukan review internal control dan berkewajian untuk menyertakan pernyataan direksi dalam laporan keuangan dan di audit oleh auditor idependen. Daftar Pustaka : http://mukhtardaud.blogspot.co.id/2011/08/internal-control-over-financial.html http://www.bpk.go.id/news/workshop-internal-control-over-financial-reporting-icofr-practice-in- australian-government-entities https://wikanardhi.wordpress.com/