Teks tersebut merupakan ringkasan dari penelitian tentang implementasi sistem informasi di PT. Rayas Triputra Sejati. Ringkasannya adalah: PT. Rayas Triputra Sejati membutuhkan sistem informasi yang lebih baik karena sistem informasinya masih lemah akibat sumber daya manusia yang kurang mendukung. Penelitian ini menganalisis kondisi sistem informasi saat ini di perusahaan tersebut.
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
SIPI, min sururi anfusina, hapzi ali, sistem informasi pada pt rayas triputra sejati,universitas mercu buana,2018
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
(SI – PI)
Sistem Informasi pada PT. Rayas Triputra Sejati
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuat oleh :
Min Sururi Anfusina
(55517120053)
2. Abstract
PT. Rayas Triputra Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan
berbagai alat-alat spare part mesin pabrik yang beroperasi di daerah Tangerang
selatan.Perusahaan tersebut berdiri sejak tahun 2012, dan samapi sekarang telah menjalin
hubungan baik dengan nfustri-industri manufaktur di daerah tangerang dan sekitar nya,
perusahaan yang terus berkembang dan berkomitmen untuk meluaskan ekspansi sasaran
pasaran yang lebuh luas.
Perkembangan zaman yang pesat berarti menuntut perushaan mengembangkan
sistem informasi yang memadai dan relevan sesuai kebutuhannya.tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana implementasi sebuah sistem informasi dan perkembangannya.
Metode analisis yang digunakan adalah dengan tehnik observasi, pengamatan, dan wawancara
Hasil penelitian ini menjelaskan bahan sistem informasi di PT. rayas Triputra sejati masih
tergolong lemah dengan factor sumber daya manusia yang kurang memadai.
3. 1. Pendahuluan
Dunia bisnis di Indonesia semakin berkembang seiring perkembangan zaman dan
kebutuhan manusia yang semakin meningkat, mendorong minat masyarakat untuk terus
berinovasi dan berfikir kreatif untuk mencipta sebuah produk baik barang ataupun jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat domestik. Hal ini memacu semakin berkembang nya para
pengusaha-pengusaha muda yang membuat bentuk usaha yang menyegarkan.
Hal ini terbukti sesuai data statsistik bahwa UMKM di Indonesia per desember 2017
sudah meningkat mencapai angka 60 juta UMKM dan menurut Indef Bhima Yudhistira
(ekonom Indonesia) jumlah ini masih akan terus meningkat hinggga menembus angka 65 juta
di tahun 2017-2020. Senada dengan data tersebut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Mene-
ngah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga bahwa persentase UMKM di Indonesia sudah
meningkat signifikan dan menembus ‖batas psikologis‖ persentase UMKM kategori negara
maju yang sebesar 2% menjadi kabar yang menggembirakan. Dari hanya 1,67% di tahun
2013/2014 telah meningkat menjadi 3,1% pada paruh awal tahun 2017 , terjadi jumlah
peningkatan jumlah UMKM dari angka menjadi data tresebut menjadi bukti bahwa
masyarakat Indonesia semakin menyadari untuk memulai membangun sebuah bisnis tidak
lagi bertumpu menjadi seorang karyawan, tren pergerakan profesi yang berubah.
Banyak para pemula binis kadang kala bukanlah dari background pendidikan yang
diampunya, kebanyakan jumlah pengusaha Indonesia adalah kalangan muda yang memulai
bisnis sebagai passion, ditengah geliat semangat bisnis yang terjadi muncul tantangan yang
harus dihadapi. Berkaitan dengan bagaimana membangun sebuah rancangan yang sistem
terintegrasi yang bertujuan untuk memudahkan proses administrasi dan operasional
perusahaan, membantu perusahaan untuk mengitegrasian data, mempercepat dan
mengestimasi pengolahan data, meningkatkan kualitas control, control manajemen, membantu
meningkatakn kualitas produk.dan meningktakan pelayanan.
Mengikuti perkemangan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi dan informasi yang
berkualitas diperluakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dan kemudahan
dalam menjalankan bisnis proses setiap harinya, peranan sistem informasi dalam suatu
perusahaan atau organisasi sangat diperlukan untuk mendukung suatu strategi bisnis sehingga
keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal,
apabila direncanakan dengan baik dalam suatu perencanaan strategis.
4. Sebelumnya, peran sebuah sistem informasi adalah hanya sebagai proses penunjang
dalam memperoleh data,dengan menitikberatkan pada meminimalisasi resik, efesiensi dan
efektivitas biaya, peningkatan produktivitas, ketepatan dan keamanaan operasi dari berbagai
fungsi perusahaan, namun pada saat ini perannya telah berubah menjadi alat strategic dalam
perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya.
2. Tinjauan Teori
a. Sistem
Sistem menurut (Jogiyanto,2015) adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungn, berkumpul bersama untuk melakukan seuatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sedangkn menurut James A. O ‗Brien (2003,8) ―
System is a group of interrelated components working together toward common goal by
accepting input nd producing outputsin an Organized transformation process‖.
Nugroho, (2010) dalam rahmaati (2017) mendefinisikan Sistem sebagai sekelompok
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Hal
pertama yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem adalah elemen - elemennya. Tentunya
setiap sistem memiliki elemen- elemennya sendiri, yang kombinasinya berbeda antara sistem
yang satu dengan sistem yang lain. Namun demikian, susunan dasarnya tetap sama.
Menurut Fanny et al (2015) ada dua kelompok dalam mendefinisikam
sistem,berdasarkan penekanan pada komponen atau elemennya Sistem adalah kumpulan dari
elemen -elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu‖, sedangkan jika
ditekanakan pada prosedurnya maka sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur -
prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama -sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Menurut Anastasia (2013) Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosesdur -
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul dan bersama -sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Suatu sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi, saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen - komponen sistem atau elemen -elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau
bagian - bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat - sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluuhan.
5. Sistem adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk
mencapai beberapa sasaran atau maksud. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan
sistem, yaitu Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau
kelompoknya didefinisikan sebagai Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
suatu aturan tertentu. (Ladjamudin, 2005) dalam( Alex Fahrudin et al, 2011)
Penjelasan sistem dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah
sebuah elemen yang saling berhubungan dan terkait satu sama lain, yang memiliki mkasud
dan tujuan tertentu.Sebuah perusahaan yang berskala kecil menengah dan besar wajib
memiliki sebuah sistem untuk menunjang kelangsungan aktifitas perusahaan karna di dalam
sebuh sistem segala elemen-elemen yang tekait dengan menyelesaikan suatu kegiaatan saling
terhubung.
1) Karakteristik Sistem
a) Memiliki komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya
suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan
sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang
industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem
akuntansi adalah subsistemnya.
b) Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c) Lingkungan luar sistem (environment)
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
6. d) Penghubung sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang
lainnya.
e) Masukan sistem (input) ; Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah
maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data
adalah signal input untuk diolah menjadi informasi
f) Keluaran sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
g) Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang
diinginkan
h) Sasaran sistem ;
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya.
b. Informasi
Informasi adalah hasil pemrosesan data (data processing) menjadi suatu bentuk yang
penting bagi pemakai (user/end user) dan mempunyai nilai (value) serta bermanfaat dalam
pengambilan keputusan (Decision Making) (Hapzi Ali,2011) .
Suntana (2011) dalam rahmawati (2017) mendefinisikan Informasi merupakan hasil
pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai
kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara
langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.
Menurut Miyarso Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap
elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan
yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-
fakta yang ada.
7. Informasi adalah hasil pengolahan data yang di dalamnya mengandung nilai berguna
bagi para pengguna yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berkaitan dengan sebuah entitas
bisnis informasi menjadi merupkan hal yang penting karena lewat informasi yang handal dan
dapat di pertanggungjawabkan akan berguna dalam pengambilan keputusan strategis
perusahaan.
Anastasia (2013) menyatakan bahwa Fungsi utama informasi adalah menambah
pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan
kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang dimasukkan ke dalam dan pengolahan
suatu model keputusan. Akan tetapi, dalam pengambilan keputusan yang kompleks,informasi
hanya dapat menambah kemungkinan keputusan atau mengurangi bermacam -macam pilihan.
Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberikan suatu kemungkinan faktor
resiko pada tingkat - tingkat pendapatan yang berbeda.
10 sifat nilai Informasi menurut Burch dan Strater (Davis, 1999: 58—59)
1) Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan
tetapi, berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
2) Luas dan lengkap
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya
mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat
kabur Sifat ini menunjuk kabur dan karena itu sulit mengukurnya.
3) Ketelitian
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi.
Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya dua jenis kesalahan,
yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
4) Kecocokan
Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan
permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah
yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tida berguna, tetapi mahal
mempersiapkannya. Sifat inisulit mengukurnya.
8. 5) Ketepatan Waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada
siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan
keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal,
ketepatan waktu dapat diukur.
6) Kejelasan
Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah
yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
7) Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya
dengan lebih dari satu keputusanm tetapi juga dengan lebih dari seorang
pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat
diberikan nilai yang dapat diukur.
8) Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji
keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
9) Tidak ada prasangka
Sifat inii berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi
guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10) Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan hakikat hakekat informasi dihasilkan dari sistem informasi
formal
Menurut Anastasia (2013) kualitas informasi tergantung dari:
1) Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau
merusak informasi tersebut.
2) Tepat Waktu
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan.
9. 3) Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk orang satu dengan orang yang lain berbeda, misalnya informasi sebab
musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang
relevan dan akan lebih relevan, bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
Ada bermacam-macam jenis informasi dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Salah satunya melalui kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Jenis informasi
untuk kegiatan manusia menurut Soetaminah(1991) terdiri atas hal-hal berikut.
1) Informasi untuk kegiatan politik. Informasi ini digunakan oleh para politikus
dalam melakukan kegiatan politiknya. Misalnya, informasi yang didapat oleh
anggota partai politik A mengenai akan adanya reshufflekabinet. Kemudian,
informasi ini digunakan oleh partai politiknya untuk menyusun strategi
mendekati kepala negara agar mendapatkan kursi di kabinet. Akan tetapi,
oleh partai politik B yang juga mendengar informasi itu, digunakan untuk
melemahkan kinerja pemerintahan agar menggoyangkan kabinet yang sedang
berjalan dan mereka berusaha menggulingkan pemerintahan.
2) Informasi untuk kegiatan pemerintahan. Informasi ini digunakan para pejabat
untuk menyusun rencana, membuat keputusan, dan kebijakan-kebijakan
pemerintah. Misalnya, informasi dari paramenteri kepada presiden tentang
daerah yang terkena bencana alam. Informasi ini digunakan oleh presiden
untuk menyusun strategi membuat kebijakan tentang penanggulangan
bencana alam secara menyeluruh.
3) Informasi untuk kegiatan sosial. Informasi ini digunakan oleh pemerintah
untuk menyusun rencana-rencana, membuat keputusan dan kebijakan, serta
menentukan program kerja, antara lain untuk program-progam kerja
kesehatan, pendidikan, atau di luar kegiatan utama dari departemen yang
membawahinya.
c. Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut Kadir (2003:11) adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, computer) untuk mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
10. Jogiyanto (2005 ;11) menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Henry C Lucas dalam puspita (2011) menyatakan bahwa sistem informasi
adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang di organisasikan, bilamana dieksekusi akan
menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam
organisasi.
Sistem Informasi menurut Gordon B davis (2003) adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data harian,penunjang kegiatan
dalam penyimpanan data, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
Sistem informasi yang terintegritas dan handal dapat membantu kinerja operasional
perusahaan dan pengendalian internal.
1) Suatu sistem informasi dibangun dari subsistem-subsistem yang terdiri atas
a) Perangkat Keras (Hardware)
b) Perangkat lunak (software)
c) Manusia (Brainware)
d) Data
e) Prosedur
2) Jenis – jenis sistem informasi
Sistem Pendukung Informasi berperan dalam bisnis adalah untuk mencapai proses
transaksi bisnis secara efisien mengendalikan proses industrial mendukung komunikasi
dan kerjasama perusahaan serta database perusahaan
a. Sistem pendukung informasi terbagi menjadi 3 sistem yaitu
1. Sistem pemrosesan transaksi yaitu memproses data yang dihasilkan dari
transaksi bisnis
2. Sistem pengendalian proses mengawasi dan mengendalikan berbagai proses
industrial
3. Sistem kerjasama perusahaan adalah mendukung komunikasi dan kerja sama
tim kelompok kerja dan perushaan.
11. b. Sistem Pendukung manajemen
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyajian informasi dan dukungan
untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem
tersebut disebut sebagai sistem pendukung manajemen. Jenis utama sistem
informasi mendukung berbagai tanggung jawab adalah sebagai berikut
1. Sistem Informasi manajemen merupakan metode formal yang menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk
mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat
melakukan fungsi perencanaan, operasi secara efektif dan pengendalian
(stoner,1996)
2. Sistem pendukung keputusan (Decision SupportSystem –DSS) adalah
memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses pengambilan keputusan
para manajer dan praktisi bisnis lainnya.
3. Sistem informasi Eksekutif (Excutive information System EIS) adalah
memberi informasi penting dari SIM, DSS dan sumber lainnya yang dibentuk
sesuai kebutuhan informasi para eksekutif.
3) Tujuan dan Manfaat sistem informasi dalam pengendalian
Menurut Arens et al (2008:412) Pengendalian intern adalah proses yang dirancang
untuk memberikan kepastian yang layak mengenai pencapaian tujuan manajemen
tentang reliabilitas pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Berikut adalah tujuan pengendalian internal menurut (Romney dan Steinbart, 2010)
dalam (Mega, 2012)
1. Menjaga asset dengan mencegah atau mendeteksi asset dari adanya pembelian,
penggunaan, dan pelepasan asset yang tidak terotorisasi
2. Mempertahankn laporan yang cukup memadai dan akurat
3. Menyediakan informasi yang akurat dan dapat dipercaya
4. Memastikan bahwa laporan keuangan sesui dengan standar yang berlaku
umum
5. Mengembangkan efisiensi operasional perusahaan dengan cara memastikan
penerimaan dan pengeluaran perusahaan telah sesuai dengan otoritas yang
dimiliki oleh pihak manajemen dan direktur.
6. Memastikan kebijakan manajerial telah dilakukan oleh semua pegawai
perusahaan
12. 7. Memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan hukum.
4) Manfaat yang dapat diperoleh dari sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah dam mempercepat kegiatan penyampaian informasi dari
setiap sub bagian internal ke bagian lainnya
2. Meminimalisir kesalaahn karena pembatasan otoritas tiap bagian
3. Memudahkan mengendalikan tiap aktivitas operasional perusahaan.
4. Memudahkan manajemen untuk mengarahkan organisasi mencapai tujuan .
5. Melindungi harta organisasi dari tindak kecurangan
2. Metode penelitian
a. Waktu dan Tempat Penelitain
Perusahaan yang diteliti adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
trading yang terletak di daerah Pakulonan Tangerang selatan dengan lama waktu
penelitian dimulai dari 1 Maret 2018 – 5 April 2018.
b. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan guna mendukung pelaksanaan penelitian
ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain sebagai berikut,
1) Observasi
Suatu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhada
objek yang ada di lapangan.
2) Dokumentasi
Penulis mengamati dokumen yang berhubungan dengan informasi
informasi mengenai transaksi perusahaan
3) Wawancara
Wawancara digunakansebagai tehnik pengumpulan data, apabila peneliti
ingein melakukan studi pendahualuan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal.
13. 3. Result and Discussion
a. Pembahasan
PT. Rayas Triputra Sejati adalah perusahaan dagang yang bergerak dibidang
pengadaan barang-barang elektranikal, focus terhadap supply untuk industry
manufacture. Spare part yang disediakan berasal dari luar negri dan dalam negri,
tergantung bagaimana jenis atau spec yang dibutuhkan calon customer. jika dilihat dari
segi persentsi 70% barang dapat dipenuhi dari dalam negri dan sisanya sebesar 30% harus
dipenuhi dari luar negri. PT rayas tergolong perusahaan yang baru karna baru beroperasi
Selama kurang lebih 5 tahun, namun dengan umur perusahaan yang belum seberapa
tersebut, perusahaan sudah mampu mencapai omzet yang lumayan tinggi , diatas standar
perpajakan untuk UMKM, PT rayas juga telah menjalin banyak kerjasama dengan
industrI-industri manufakur yang cukup ternama, spesialisasinya adalah industry yang
bergerak dalam produksi sepatu.
Seiring perkembangan zaman dan tekhnologi, begitu juga perusahaan meskipun
tergolong bukan perusahaan besar namun jika ingin maju dan berkembang atau minimal
bertahan maka harus mampu menyesuaikan tren dunia bisnis. Dimana perkembangan
informasi berkembang pesat tanpa batas, pesaing di bidang yang saama terus berinovasi
menemukan formula yang tepat untuk mengefisenskan dan mengefektivitaskan kegiatan
operasional perusahaan dengan memanfaatkan informasi dan tekhnologi.
Beraawal dari sebuah sistem informasi yang sederhana dengan berbantuan excel
dan rumus-rumus yang sederhana PT rayas menjalankan kegiatan operasional karna jika
diruntut dari jenis usaha, kegiatan operasional perusahaan dinilai tidak memiliki
kompleksitas yang tinggi, cukup sederhana namun jika salah menggunakan sistem akan
memberikan dampak yang cukup signifikan.
Informasi yang dapat di sajikan terlihat sangat sederhana dan hanya memberikan
informasi umum seperti jumlah penjualan dan pembelian serta sisa kas perusahaan, tidak
terperinci dengan detail seluruh informasi berkaitan dengan operasional perusahaan
dikarnakan manajemen tidak merasa perlu untuk melapokan nya setiap bulan.. Seiring
jalan dan perekembangan zaman serta muncul masalah berkaitan dengan
ketidakauratannya sebuah informasi, dan mulai menemui titik kesulitan dengan
meningkatnya volume kegiatan perusahaan mengakibatakan proses input data terhamabat
14. dan informasi yang disajikan terkadang melewati waktu yang dicanangkan dan menjadi
tidak relevan lagi.
Pengetahuan owner yang terbatas mengenai penting nya kualitas dari sebuah
informasi menjadi salah satu kendala diperusahaan, owner merasa bahwa kepercayaan
cukup menjadikan setiap hasil dan informasi yang disampaikan adalah benar, tanpa
berpikir bahwa sesuatu yang benar belum tentu benar adanya jika tanpa ada bentuk
konkret dari sebuah informasi, hal ini menjadikan masalah, sebagai contoh kasus yang
terjadi adalah penetuan harga pokok barang impor, salah penentuan harga berakibat fatal
terhadap penetuan harga jual barang ke customer, dikarnakan dalam harga barang impor
banyak biaya lain yang harus diikutsertakan jika harga pokok di perlukan saat ini namun
biaya lain yang melekat pada barang belum kunjung diakumulasi karna keterbatasan
pendukung penginputan informasi menyebabkan harga lama diterima dan hal ini
berdampak pada pentuan harga jual, infomasi yang diminta hari ini dan baru diumukan di
2 minggu kemudian dirasa sudah tidak relevan lagi apalagi terutama barang impor tesebut
yang sangat riskan dengan tingat fluktuasi kurs mata uang asing.
Secara garis besarr sistem informasi yang sederahana ini memiliki kelebihan mudah
untuk di operasikan dengan standar perusahaan dan sumber daya manusia yang tersedia,
karna minimal dalam mengoperasikan sebuah program Microsoft excel atau word mudah
dipahami dan terlihat tidak asing, dibandingkan dengan berbantuan sebuah software
khusus, yang masih asing dan perlu pelatihan khusus untuk mengoperasikannya, namun
dengan semakin banyak kompleksitas kegiatan dan jenis transaksi hal tersebut menjadi
tidak efisien dan efektif dalam kegiatan operasional perusahaan. Hal tersebutlah yang
kemudian menjadi kelemahan yang muncul dalam sistem informasi, kerentanan data yang
mudah untuk disalahgunakan karna tidak tersimpan dalam satu database pusat, dan tidak
ada otoritas khusus tiap divisi. Serta hasil dari informasi yang disajikan kurang akurat dan
memadai dalam hal tampilan maupun hasil.
5. Kesimpulan dan Rekomendasi
a. Kesimpulan
Sistem informasi yang dibangun di PT rayas Triputra Sejati terbilang masih
sederhana, minimnya pengetahuan dari para pengguna, dikarnakan pengguna sistem
tersebut terbilang masih baru dan terbatasnya sumber daya manusia yang mampu
15. mengoperasikan, sistem informasi dalam pt rayas mudah untuk dioperasikan karna
diseuaian dengan kebutuhan penggunaaannya namun efek secara luasnya adalah hal
tersebut menghambat penyajian informasi dan laporan keuangan yang dibutuhkan
manajemen.
b. Rekomendasi
Saran yang dapat penulis berikan kepada PT tersebut adalah dengan sudah adanya
sistem informasi yang dibangun diperusahaan agar perusahaan meningkatkan lagi
sistem informasi yang terintegritas untuk mengikuti perkembangan zaman agar
kualitas informasi yang di himpun perusahaan memiliki nilai dan efek bagi para
penggunanya, dalam hal ini pimpinan dalam pengambilan keputusan strategis dari
setiap kendala,masalah yang muncul dalam kegiatan operasional perusahaan, dan
menigkatkan tingat kendali internal.
16. Daftar Pustaka
Rahmawati.2017 SISTEM INFORMASI INVENTORY STOK BARANG PADA CV.
ARTHA, skirpsi. Palembang UIN Raden patah Palembang
www.sindonews.com
Astuti, Puspita dewi. 2011, Sistem informasi penjualan obat pada apotek jatifarma arjosari
journal speed – sentra penelitian engineering dan edukasi volume 3 no4 2011 ISSN 1979-
9330 2088-0154)
Lipursari, Anastasia.2013, Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam pengambilan
keputusan,Jurnal STIE Semarang Vol 5 no 1 (ISSN:2252 -7826) (diaskes 10 april 2018 jam
19:55)
Modul1 pengantar konsep informasi data dan pengetahuan (diakses 10 april 2014)
Fahrudin, Alex, Bambang Eka Purnamana, Berliana Kusuma Riasti. 2011. Pembangunan
Sistem Informasi Layanan Haji Berbsis Web Pada Kelompok Bimbingan Ibadah haji Ar
Rohman Mabrur Kudus . Jurnal Fakultas Informatik Surakarta Vol 3 no1
Modul Pengertiasn sistem Informasi Universitas gunadarma