3. ِرْصَعْٱل َو
ِىفَلِ َن ََٰسن ِْٱْلَّنإٍرْسُخ
ِ۟ا ْوَصا َوَت َِو ِّقَحْٱلِب۟ا ْوَصا َوَت َِوت ََٰحل ََّٰصِٱل۟واُلمَع َِو۟واُنَماَءِ َينذَّلِٱ ََّّلإ
ِْربَّصٱلب
(1)”Demi waktu/masa”
(2) “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,”
(3) “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.”
(Q.S. Al-Ashr : 1-3)
PERBUATAN MANUSIA MENURUT ISLAM
4. PERBUATAN MANUSIA MENURUT ISLAM
Apa yang harus dilakukan agar tidak merugi dan
temasuk orang yang bangkrut di akhirat?
Manusia harus mengetahui dan memahami hakikat
sifat, motivasi dan tujuan atas perbuatannya
Setiap hari kita melakukan aktivitas dari detik ke
detik, menit ke menit, jam ke jam
Aktivitas keseharian kita itulah yang akan menentukan
Apakah kita tegolong orang yang merugi atau tidak
5. Sifat Perbuatan Manusia 1.
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
PERBUATAN MANUSIA MENURUT ISLAM
6. Sifat Perbuatan Manusia 1.
Sifat Perbuatan
Manusia
Standar
(Akal Manusia)
Motivasi & Tujuan
Harus ada unsur dari luar
yang akan memberi sifat
perbuatan secara benar,
itu adalah Hukum Syara’
Harus ada unsur dari luar
yang akan memberi sifat
perbuatan secara benar,
itu adalah Hukum Syara’
Dibenci
Buruk (Syarr)
Disukai
Baik (Khayr)
Berdasarkan Zat
Perbuatan
Ada sangsi
PahalaDosa
Tercela (Qabih)
Ada balasan
Terpuji (Hasan)
RidhaAllahMurka Allah
Konsekuensi
Hukum
Mudharat Manfaat
7. Sifat Perbuatan Manusia 1.
ِْلُقِاةَيَحْيِالِفْمُهُيْعَسَِّلَضِ َينذَّلِا ااَّلَمْعَِأ َينرَسْخَ ْاْلِبْمُكُئِّبَنُنِْلَه
ااعْنُصِ َونُنسُْحيِْمُهَّنَِأ َُونبَسْحَيِْمُه َاِوَيْنُّدال
“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka
bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”
(QS. Al Kahfi: 103-104)
Tanpa unsur dari luar (Hukum Syara’) manusia akan
membuat penilaian baik/buruk sesuai akalnya
8. ُِمالَعِهْبيَغِ َٰىَلَعُِرهُْظيِ ََلَفِْبيَغْالاادَحَأ
ُِهَّنإَفٍُِولسَّنِرِم َٰىَضَتِْارنَمِ ََّّلإُِكُلْسَي
اادَصَِرهفْلَِخ ْنم َِوْهيَدَيِْنيَبِنم
“(Dia adalah) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-
Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di
muka dan di belakangnya.”
(Al-Jin: 26-27)
Sifat Perbuatan Manusia 1.
Akal manusia sangat lemah, terbatas dan tidak dapat
menjangkau dampak perbuatan stlh kematian (Ghaib)
9. َِبتُكِ َُوه َاِوائْيَشُِواهَرْكَتِ ْنَِأ َٰىَسَع َِۖوِْمُكَلٌِهْرُكِ َُوه َُِولاَتقِْالُمُكْيَلَع
ِ ََِّلْمُتْنَأ َِوُمَلْعَيُِ ََّّللا َِۗوِْمُكَلٌِّرَشِ َُوه َاِوائْيَشُِّوابحُتِ ْنَِأ َٰىَسَع َِۖوِْمُكَلٌِرْيَخ
َُِونمَلْعَت
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah
sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui.”
(Al-Baqarah : 216)
Sifat Perbuatan Manusia 1.
Apa yang dianggap baik/buruk dan terpuji/tercela
menurut akal belum tentu demikian menurut Islam
10. ُِديُريُِانَسْن ِْاْل َقلُخ َِۚوِْمُكْنَعِ َفِّفَُخيِ ْنَِأُ ََّّللاِاافيعَض
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia
dijadikan bersifat lemah..”
(Q.S. An-Nisa’ : 28)
Sifat Perbuatan Manusia 1.
Menjadikan akal sebagai tolak ukur perbuatan hanya
akan mendatangkan pertentangan dan kekacauan
11. ِرخ ِْاْلم ْوَيْال َِو َّاَّللِب َونُنم ْؤُتِْمُتنُكِنِإُولسَّالر َِو َّىَِّللاَلُِإهوُّدُرَفٍِء ْيَشِيِفْمُتْعَازَنَتِنإَف
ُِنَس ْحَأ َِوٌرْيَِخَكل ََٰذِايَلوْأَت
"Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia kepada
Allah (Al-Quran) dan Rasul (as-Sunnah) jika kalian benar-benar mengimani Allah dan
Hari Akhir. Yang demikian lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya .”
(TQS an-Nisa’ [4]: 59)
Sifat Perbuatan Manusia 1.
«ِاادَبَواِأُّلضَتِ ْنَلَفِهِبْمُتْمَصَتِْاعناِإَمِْمُكيِفُتْكَرَتِْدَقِىِّنِإُاسَّناِالَهُّيَاِأَي
ِِّهيبَنَِةَّنُس َِو ََِّّللا َابَتك»
“Wahai manusia, sungguh telah aku tinggalkan di tengah-tengah kalian suatu perkara
yang jika kalian pegang teguh niscaya kalian tidak akan tersesat selamanya:
Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.”
(HR al-Hakim, al-Baihaqi)
WAJIB bagi kaum muslim menjadikan Hukum Syara’
sbg tolak ukur perbuatannya shingga Allah SWT ridha
12. Al-Quwwah adalah dorongan yang mempengaruhi
seseorang untuk melakukan suatu perbuatan
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Al-Quwwah salah satu menentukan berhasil atau
tidaknya perbuatan yang dilakukan oleh manusia
WAJIB bagi seseorang memahami al-Quwwah yg
shahih & kuat agar aktivitasnya dapat teralisiasi
Ada 3 (tiga) jenis al-Quwwah yang masing-masing
pengaruhnya berbeda satu dengan yang lainnya
Al-Quwwah sangat mempengaruhi kuat lemahnya
seseorang untuk melakukan suatu perbuatan
Apa saja ketiga jenis al-Quwwah itu?
Kita lanjutkan setelah iklan yang satu ini…
13. Setiap hendak melakukan suatu perbuatan pasti
memiliki motivasi yang melatar belakanginya
Tidak ada orang ujug-ujug
senyum hanya karena
ingin senyum saja
Tidak ada orang ujug-
ujug jujur hanya karena
ingin jujur aja
Tidak ada orang ujug-
ujug sholat hanya
karena ingin sholat aja
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Suatu amal/perbuatan tidak berdiri sendiri, pasti
akan ada faktor pendorongnya
15. Motivasi Materi
(al-Quwwah al-Madiyyah)1.
Adalah dorongan yang membuat setiap manusia
melakukan aktivias yang besifat materi/kebendaan
Motivasi seperti ini sangat lemah, mudah untuk
dipatahkan, orientasi jangka pendek/hanya sesaat
Motivasi ini berlatar belakang pamrih semata, jika
gagal mendapatkannya biasanya hati akan kecewa
Motivasi ini tidak bisa dijadikan sebagai landasan
untuk membangun perbuatan yg mantap & shahih
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Motivasi ini berlatar belakang karena ada imbalan
berupa keuntungan materi, jika tdk ada; enggan
16. Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
ِةَرَطْنَقُمِْاليراطَنَقْال َِو َيننَبْال َِواءَسِّنِال َنِمات َوَهَّشِالُُّبحِاسَّنلِل َِّنيُز
َِكل ََٰذِِۗثْرَحْال َِوامَعْنَ ْاْل َِوةَم َّوَُسمِْالْليَخْال َِوَّةضفْال َِوبَهَِّالذ َنم
ِآبَمِْالُنُْسحُِهَدْنِعُ ََّّللا َِۖوِاَيْنُّدِالاةَيَحُِْالعاَتَم
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak
dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak
dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik (surga).
(Q.S. Ali-Imran : 14)
Motivasi Materi
(al-Quwwah al-Madiyyah)1.
20. Motivasi Moral/Emosional
(al-Quwwah al-Ma’nawiyah)2.
Adalah dorongan yang merupakan kondisi
kejiwaan/psikologis manusia yg bersifat temporal
Motivasi ini pengaruhnya lebih kuat dibandingkan
dengan motivasi materi atau kebendaan
Motivasi ini berubah-ubah sehingga bisa seketika
berhenti melakukanya bahkan berbalik menjauhi
Motivasi ini tetap tidak bisa dijadikan sbg landasan
untuk membangun perbuatan yg mantap & shahih
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Motivasi ini dimulai dari perasaan iba/baper yang
mampu menggugah seseorang untuk berindak
21. Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
ِااعوُلَهِ َقلُخِ َانَسْن ِْاْلَّنإ)(ِااعوُزَِجُّرَّشُِالهَّسَمِاَذإ)(ُِهَّسَمِاَذإ َو
ااعوُنَمُِرْيَخْال
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan
(harta) ia amat kikir.”
(Q.S. Al-Ma’arij: 19-21)
Motivasi Moral/Emosional
(al-Quwwah al-Ma’nawiyah)2.
24. Motivasi Spiritual
(al-Quwwah ar-Ruhiyyah)3.
Adalah dorongan yang lahir dari kesadaran bahwa
dirinya mempunyai hubungan dengan Allah SWT
Kesadaran inilah yang mampu mendorong sese-
orang utk mengorbankan semua yang dimilikinya
Motivasi ini yang biasa disebut “ihlash”: berbuat
kebaikan semata mengharap ridha Allah SWT
WAJIB menjadikan motivasi ini sebagai landasan
diatas prinsip perintah dan larangan Allah SWT
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
Motivasi ini pengaruhnya paling kuat dibanding
dua motivasi lainnya & bersifat jangka panjang اإلخالص
25. اإلخالص
Motivasi Spiritual
(al-Quwwah ar-Ruhiyyah)3.
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
“Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah
ridha terhadap mereka dan meraka pun ridha kepadanya."
(QS al-Bayyinah : 8)
ِ َيندالَُِخراَهْنَ ْاِاْلَهتْحَتِ ْنيِمرْجَتٍِنْدَعُِاتَّنَِجْمِّهبََِردْنِعْمُه ُاؤَزَج
ُِهَّبَِرَيشَِخ ْنَمِلَكل ََٰذُِِۚهْنَعُِواضَر َِوْمُهْنَِعُ ََِّّللاَيضَِۖرِاادَبَاِأَهيف
27. اإلخالص
Motivasi Spiritual
(al-Quwwah ar-Ruhiyyah)3.
Motivasi Perbuatan Manusia
(al-Quwwah al-’Amal) 2.
“Apabila sholat telah
dilaksanakan, maka
bertebaranlah kamu di
bumi. Carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyak-
banyak agar kamu
beruntung,”
(Q.S. al-Jumu’ah : 10)
29. Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Nilai Perbuatan manusia (al-Qimah al-’Amal) adalah tujuan
yang hendak diraih saat melakukan suatu perbuatan
Seseorang yang akan melakukan suatu perbuatan harus
mempunyai satu tujuan untuk mencapai satu nilai tertentu
‘Amal/perbuatan akan menjadi rusak dan beresiko tidak
mendapat pahala apabila salah menentukan qimah
‘Amal/perbuatan juga akan menjadi rusak atau bahkan
berdosa apabila memasang lebih dari satu qimah
“Berilmu sebelum berbuat” menjadi modal dasar bagi
seorang mulim dalam menjalankan segala aktivitasnya
Sehingga, seorang muslim WAJIB mengetahui qimah apa
yang akan dicapai saat melakukan suatu ‘amal/perbuatan
30. Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Nilai Perbuatan
(al-Qimah al-Amal)
Nilai Materi
(al-Qimah al-Madiyyah)
Nilai Kemanusiaan
(al-Qimah
al-Insaniyyah)
Nilai Akhlak/Moral
(al-Qimah al-Akhlaqiyyah)
Nilai Spiritual
(al-Qimah
Ar-Ruhiyyah)
31. Nilai Materi
(al-Qimah al-Madiyyah)1.
Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Adalah nilai yang berorientasi kepada materi /keuntungan
berupa benda berharga yang dapat diindera
ُِِۚهُبْسَِح َُوهَفِ َّىَِّللاَلَعِْلَّك َوَتَيِ ْنَم َِۚوُِبسَتْحَيِ ََِّلُْثيَِح ْنُِمهْقُزْرَي َو
اارْدَقٍِء ْيَشِِّلُكِلُ ََِّّللاَلَعَِجْدَقِِۚهرْمَِأُغالَبَِ ََِّّللاَّنإ
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan
bagi tiap-tiap sesuatu.
(Q.S. ath-Thalaq : 3)
35. Nilai Kemanusiaan
(al-Qimah al-Insaniyyah)2.
Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Adalah nilai yang ditegakkan untuk menolong sesama manusia
secara universal tanpa melihat agama, ras, suku, warna kulit, dll.
ِاانيكْسِمِّهبُحِ َٰىَلَِعَماَعَِّالط َُونمعُْطي َو
ِااميتَي َواايرسَأ َو
ِْمُكْنِمُديرُنِ ََِّل ََِّّللاه ْج َوِلْمُكُمعْطُنِاَمَّنإ
ِ ََّل َِواءاَزَجااورُكُش
Dan mereka memberikan makanan yang
disukainya kepada orang miskin, anak yatim
dan orang yang ditawan.
Sesungguhnya kami memberi makanan
kepadamu hanyalah untuk mengharapkan
keridhaan Allah, kami tidak menghendaki
balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan)
terima kasih.
(Q.S. al-Insan : 8-9)
39. Nilai Akhlak/Moral
(al-Qimah al-Akhlaqiyyah)3.
Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Adalah sikap baik yang semata dilakukan sesuai dengan sifat
yg diperintahkan Allah tanpa memandang materi/kemanusiaan
ِْلُقِاَيْنُّدِالهذ ََٰهِيواِفُنَسْحَِأ َينذَّلِۚلِْمُكَّبَواِرُقَّتواِاُنَمِآ َينذَّلِاادَباِعَي
ِْريَغِبْمُهَرْجَِأ َُونرَّابصىِالَّف َُويِاَمَّنِۗإٌِةَعاس َِو ََِّّللاُضْرَأ َِۗوٌِةَنَسَح
ٍِباَسح
“Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu.’
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu
adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan
pahala mereka tanpa batas.”
(QS. Az-Zumar :10)
41. Nilai Spiritual
(al-Qimah ar-Ruhiyyah)4.
Nilai Perbuatan Manusia
(al-Qimah al-’Amal) 3.
Adalah nilai yang dikerjakan oleh seorang muslim agar hubungan
dengan Allah SWT semakin meningkat sehingga hatinya tenang
ِونُدُبْعَيِل ََّّلِإ َسْن ْاْل َِو َّنجِْالُتْقَلَاِخَم َو
“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”
(Q.S. adz-Dzaariyaat : 56)