SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
PERASAAN, DAN
MENYATUKAN
PEMIKIRAN,
PERBUATAN
BANYAK YANG BERMAKSIYAT, BAHKAN
BAHAGIA DALAM KEMAKSIYATAN
Ratusan ribu orang hadir di suatu konser musik yang ikhtilat
(campur baur laki-laki perempuan) dan menampakkan aurat.
Mereka tampak menikmati dan bahagia menonton konser
musik tersebut.
BANYAK YANG SEMANGAT MELAKUKAN
KEBAIKAN, TAPI TIDAK SESUAI KETENTUAN ISLAM
Membangun masjid dari hasil menyanyi
Menyumbang pesantren dari hasil korupsi
Memberi orang tua kendaraan roda empat dari hasil kerja di
lembaga ribawi
BANYAK JUGA YANG MELAKUKAN KETAATAN,
TAPI TERLIHAT TIDAK BAHAGIA DAN
SEMANGAT DALAM KETAATAN
PEMIKIRAN TIDAK ISLAMI,
PERBUATAN TIDAK ISLAMI,
PERASAAN TIDAK ISLAMI
PEMIKIRAN TIDAK ISLAMI,
PERBUATAN TIDAK ISLAMI,
PERASAAN ISLAMI
PEMIKIRAN ISLAMI,
PERBUATAN ISLAMI,
PERASAAN TIDAK ISLAMI
PEMIKIRAN ISLAMI,
PERBUATAN ISLAMI,
PERASAAN ISLAMI




BAGAIMANA CARANYA AGAR KITA MEMILIKI
PEMIKIRAN, PERBUATAN, DAN PERASAAN ISLAMI?
1. MENCARI ILMU SEBELUM MELAKUKAN PERBUATAN
2. MENUNDUKKAN PEMIKIRAN DAN PERBUATAN KEPADA
ATURAN ISLAM
3. MENGHADIRKAN PERASAAN SESUAI TUNTUNAN ISLAM
MENCARI ILMU SEBELUM BERAMAL
Allah Ta’ala berfirman:
ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ ُ َّ
‫َّللا‬ َّ
‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬
َ‫ك‬
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan,
tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu.”
(QS. Muhammad, 47:19)
1
Imam Bukhari rahimahullah berkata bahwa dalam ayat ini,
Allah SWT memulai dengan berilmu lalu beramal.
Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan menjelaskan:
Kalimat ُ َّ
‫َّللا‬ َّ
‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ menunjukkan perintah untuk berilmu
dahulu. Sedangkan kalimat َ‫ك‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ menunjukkan amalan.
ILMU PEMIMPIN AMAL
Mu’adz bin Jabal ra mengatakan,
ُ‫ه‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ ُ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬‫ال‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫إ‬ ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬‫ال‬
“Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang
setelah adanya ilmu.”
(Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15)
Syaikh Ibnu Qasim rahimahullah berkata, ‘Perkataan dan amalan
manusia tidaklah benar sampai ia mendasarinya dengan ilmu.
Dalam hadits disebutkan,
ُ‫ه‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬ُ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ً‫ال‬َ‫م‬َ‫ع‬ َ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
ٌََّ َ‫و‬
“Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut
tertolak”.’ (HR. Muslim)
AMAL TANPA ILMU
Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan,
Orang yang beramal tanpa ilmu seperti orang yang berjalan bukan
pada jalan yang sebenarnya. Orang yang beramal tanpa ilmu hanya
membuat banyak kerusakan dibanding mendatangkan kebaikan.
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh, namun jangan sampai
meninggalkan ibadah. Gemarlah pula beribadah, namun jangan
sampai meninggalkan ilmu. Karena ada segolongan orang yang
rajin ibadah, namun meninggalkan belajar.”
(Miftah Daris Sa’adah, 1: 299-300)
PENUNTUN TERBAIK MANUSIA
Guru dari Ibnul Qayyim
yaitu Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ْل‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ َّ‫ل‬َ‫ض‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َّ‫د‬‫ال‬ َ‫ق‬ََ‫ا‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ ‫ا‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ٌَّ
ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َّ‫لر‬
“Siapa yang terpisah dari penuntun jalannya, maka tentu
ia akan tersesat. Tidak ada penuntun yang terbaik bagi
kita selain dengan mengikuti ajaran Rasul SAW.”
BELAJAR DAN BERAMAL
Imam Ghozali dalam kitab Ihya Ulumiddin dan Imam Syafi'i dalam kitab ar-
Risalah, menyatakan bahwa sesungguhnya seorang mukallaf (orang yang
dibebani hukum) tidak boleh baginya melakukan perbuatan sampai mengetahui
hukum Allah atas perbuatan tersebut.
Maka siapa saja yang belajar dan mengamalkan (apa yang dituntut oleh
ilmunya), maka dia berarti dia telah menaati Allah dengan dua ketaatan (belajar
dan mengamalkannya).
Barangsiapa yang tidak mengetahui dan tidak mengamalkan (sesuai dengan
pengetahuan itu), maka dia telah bermaksiyat kepada Allah dengan dua
kemaksiyatan (tidak belajar dan melakukan sesuatu yang semestinya tidak
dilakukan).
Dan siapa saja yang mengetahui tetapi tidak mengamalkan (apa yang dituntut
oleh ilmunya), maka sesungguhnya dia telah melakukan ketaatan kepada Allah
dengan satu ketaatan dan mendurhakai Allah dengan satu kemaksiyatan.
(Anwarul buruq fi anwail furuq)
MENUNDUKKAN PEMIKIRAN
DAN PERBUATAN KEPADA
ATURAN ISLAM
2
Setiap mukmin wajib tunduk kepada semua ketetapan hukum
yang berasal dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Mereka tidak boleh
menyimpang dari ketetapan hukum itu, apalagi mengubah atau
membatalkannya.
ِ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬ِ ‫وا‬ُ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫اأ‬َ‫ي‬
ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫لر‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul
apabila Rasul menyeru kalian demi sesuatu yang memberi kalian
kehidupan.” (QS Al-Anfal, 8:24)
WAJIB MENGIKUTI RASULULLAH SAW
Thalab (tuntutan) untuk memenuhi seruan Rasul dalam ayat
tersebut terkategori wajib. Qarînah (indikator)-nya adalah ada
kecaman keras bagi setiap orang yang tidak mau memenuhi seruan
Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman:
َ‫ء‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
ِ
‫ْر‬‫ي‬ََِ‫ب‬ ُُ‫ا‬ َ‫و‬َ‫ه‬ َََ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫ن‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ُّ‫ل‬َََ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
ُ‫ه‬
ِ‫للا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ًى‬‫د‬
“Jika mereka tidak menjawabmu, ketahuilah bahwa sesungguhnya
mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka. Siapakah yang
lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsu tanpa
mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun.” (QS Al-Qashash, 28:50)
KETUNDUKKAN NABI MUSA AS
KEPADA PERINTAH ALLAH SWT
Ketika Nabi Musa as dikejar oleh Firaun dan pasukannya, beliau
disuruh Allah SWT memukulkan tongkatnya ke lautan.
Ini jelas tidak masuk akal.
Tapi Nabi Musa as memilih taat kepada perintah Allah SWT.
Dengan pertolongan Allah, lautan terbelah, Musa dan
pengikutnya selamat.
DIMANA ADA SYARIAH
DISITU ADA MASLAHAH
Semua ketetapan hukum yang berasal dari Allah SWT dan Rasul-Nya
pada hakikatnya adalah untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia.
Semua perkara yang dituntut syariat untuk dikerjakan adalah
maslahat bagi manusia. Sebaliknya, semua perkara yang dituntut
untuk ditinggalkan adalah mafsadat.
ُ‫ة‬َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫م‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ُ‫ع‬ ْ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ي‬َ‫ح‬
“Di mana ada syariat, di situ pasti ada maslahat.”
MENGHADIRKAN PERASAAN SESUAI
TUNTUNAN ISLAM
3
Bukan hanya pemahaman yang mesti sesuai dengan Islam, tapi
perasaan ridha dan bencinya pun harus diikat oleh Islam.
‫و‬ُ‫م‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ُ‫ي‬ ٰ
‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ
‫ال‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬ََ َ‫و‬ َ
‫ال‬َ‫ف‬
َ
‫ال‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫ج‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ك‬
‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ُوا‬‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬
‫وا‬ُ‫م‬ِ‫ل‬َ‫س‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ْت‬‫ي‬َ‫ض‬َ‫ق‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬
‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ت‬
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang
mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa’, 4:65)
SATUNYA
PEMIKIRAN,
PERASAAN
DAN
PERBUATAN
Pemikiran dan perasaan saat melakukan
perbuatan apapun harus sesuai dengan syariah
Islam. Baginda Rasulullah SAW bersabda:
َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬َ‫ال‬
ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ً‫ا‬‫ع‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ه‬
ِ‫ه‬ِ‫ب‬
“Tidak sempurna iman salah seorang diantara
kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa
yang aku bawa.” (HR al-Hakim)
Menurut Ibnu Rajab Al-Hambali dalam Jami’ Al-
‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 395, kita dikatakan
memiliki iman yang sempurna yang sifatnya
wajib ketika kita tunduk pada ajaran Rasulullah
SAW dengan mengikuti perintahnya dan
menjauhi larangannya serta mencintai
perintah dan membenci setiap larangan.
CONTOH RASA YANG SESUAI
TUNTUNAN SYARA
TIDAK
MEMBENCI
SYARIAH
Allah SWT berfirman:
َ‫ف‬ ُ َّ
‫َّللا‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ه‬ ِ
‫ر‬َ‫ك‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ط‬َ‫ب‬ْ‫ح‬َ‫أ‬
“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci
kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur’an) lalu Allah
menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.”
(QS. Muhammad, 47:9)
1
Seorang ayah menantikan anaknya terlahir secara normal.
Ternyata anaknya lahir dalam keadaan cacat, jari tangannya hanya 4.
Kecewakah? Secara manusiawi muncul rasa kecewa.
Tapi sang ayah sadar ini adalah qadha baik dan buruknya dari Allah SWT.
Perasaan kecewa tadi pun berganti rasa senang sebagai bukti keridhaan
kepada qadha Allah SWT.
“Alhamdulillah anak saya selamat, ibunya juga selamat. insyaAllah amanah
ini akan saya jaga. Saya yakin, ini adalah amanah terbaik yang diberikan
Allah kepada saya,” ucap sang ayah.
BAHAGIA
TERHADAP QADHA
2
Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra ketika hijrah ke Madinah
bersembunyi di Gua Tsur, sementara orang-orang kafir hampir
menemukan mereka berdua.
Abu Bakar ra khawatir terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
Nabi SAW pun menenangkan Abu Bakar, “Janganlah engkau
sedih, sesungguhnya Allah bersama kita!”
TENANG, TIDAK SEDIH
DAN YAKIN AKAN
PERTOLONGAN ALLAH
3
“Jikalau kamu tidak menolongnya
(Muhammad) maka sesungguhnya Allah
telah menolongnya (yaitu) ketika orang-
orang kafir (musyrikin Mekah)
mengeluarkannya (dari Mekah) sedang
dia salah seorang dari dua orang ketika
keduanya berada dalam gua, di waktu
dia berkata kepada temannya:
َ‫ع‬َ‫م‬ َ َّ
‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ن‬َ‫ز‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ َ
‫َل‬
‫َا‬‫ن‬
‘Janganlah kamu berduka cita,
sesungguhnya Allah beserta kita’. Maka
Allah menurunkan ketenangan-Nya
kepada (Muhammad) dan
membantunya dengan tentara yang
kamu tidak melihatnya.” (QS. at Taubah,
9:40)
TENANG,
TIDAK SEDIH
DAN YAKIN
AKAN
PERTOLONGAN
ALLAH
• Allah SWT akan menolong
kaum mukmin (QS. ar-Rum,
30:47)
• Allah SWT bersama orang-
orang sabar (QS. al-Anfal,
8:46)
• Siapa saja yang menolong
agama-Nya niscaya akan
ditolong oleh-Nya (QS.
Muhammad, 47:7)
• Allah SWT tidak pernah
mengingkari janji dan Dia
pasti mampu menunaikan
janji-Nya. (QS. 'Ali `Imran, 3:9)
TENANG, TIDAK
SEDIH DAN
YAKIN AKAN
PERTOLONGAN
ALLAH
Allah SWT tidak memandang manusia dari rupa ataupun kekayaannya, sebab
orang yang paling mulia menurut Allah SWT adalah orang yang paling taqwa
(QS. al-Hujurat, 49:13)
Mukmin yang percaya dirinya bertaqwa, tidak akan minder, malu bergaul
dengan orang berada, atau takut bertemu dengan tokoh.
Dia tidak menjadikan gelar, pangkat dan harta sebagai sesuatu yang bernilai
tinggi.
Selama ia bertaqwa kepada Allah SWT, maka selama itu ia berhak untuk
bertemu dengan siapapun, kaya atau miskin, rakyat atau pejabat, awam
atau tokoh.
PERCAYA DIRI
4
Islam menyampaikan bahwa manusia kebanyakan zalim
terhadap diri sendiri dan jahil, tetapi sekaligus diperintahkan
untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Mukmin yang memahami ini akan menerima dan senang hati
ketika ada orang lain, siapapun dia, yang menunjukkan
kesalahannya atau menasihatinya.
SENANG DINASIHATI
5
SENANG MELIHAT KAUM MUSLIM BERDAKWAH
Menurut Quran dan Sunnah, umat Islam harus menyebarkan Islam dan bersatu
dalam memperjuangkan islam.
Oleh karena itu, ketika melihat orang lain berdakwah, maka seorang muslim
harus merasa senang terhadap hal tersebut.
Tidak pantas kaum muslim merasa tidak senang dan berkata “Bukan aliran kita”.
Bahkan tidak pantas orang mukmin memprovokasi orang lain untuk tidak
mendengarkan dakwah yang dipandang ‘beda aliran’ tersebut.
Apakah lebih baik kajian Islam kosong daripada diisi oleh orang yang menurutnya
berbeda aliran sekalipun sama-sama bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah?
6
TENANG, RELA DAN TIDAK BENCI TERHADAP
PERKARA KHILAFIYAH
Perbedaan qunut subuh, cadar, gamis putih, dan meninggikan kain
diatas mata kaki, adalah persoalan ijtihadiy dan contoh khilafiyah yang
memiliki sandaran dari Qur’an dan Sunnah.
Orang muslim akan merasa tenang, tidak membenci dan rela terhadap
siapapun yang mengamalkan perbuatan yang berbeda dengan
pendapatnya.
Ketika jilbab tidak dikenakan atau aurat diobral, barulah dia merasa
tidak tenang, tidak suka dan tidak rela terhadap kemaksiyatan
tersebut.
7
TIDAK MERIBUTKAN PERKARA MUBAH
Poligami secara hukum adalah mubah, maksimal 4.
Bila hukumnya boleh, maka tidak wajib, tidak pula haram.
Artinya bagi yang mau silakan, bagi yang tidak mau pun silakan.
Orang yang berpoligami tidak menjelekkan yang orang yang tidak
berpoligami, orang yang monogami pun tidak menjelekkan orang
yang berpoligami.
Mengapa? Sebabnya hanya 1, Allah SWT membolehkannya.
8
MARAH KETIKA HUKUM
ISLAM DILANGGAR
Nabi Muhammad SAW sangat marah ketika orang-orang Quraisy
yang diwakili oleh Usamah bin Zaid ra meminta beliau SAW untuk
tidak memotong tangan perempuan bangsawan yang terbukti
mencuri. Baginda Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya yang membinasakan kaum sebelum kalian semata-
mata manakala ada orang yang terpandang (terhormat) dari
mereka mencuri, maka mereka membiarkan dia. Namun, jika ada
orang yang lemah dan hina di antara mereka ketahuan mencuri,
dengan segera mereka melaksanakan hukuman atas dirinya.
Sesungguhnya aku, demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri, sungguh aku sendiri
yang akan memotong tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
9
OLEH KARENA ITU,
BERBAHAGIALAH KETIKA MENAATI HUKUM SYARA,
KARENA KITA SEDANG BERADA DIATAS JALAN
MENUJU SURGA
DIBALIK HUKUM SYARA, ADA PAHALA DAN AMPUNAN DOSA
DIBALIK PAHALA DAN AMPUNAN DOSA, ADA SURGA
DAN DIBALIK SURGA, ADA BAHAGIA
SEMAKIN BANYAK PAHALA, SEMAKIN
TINGGI TINGKATAN KITA DI SURGA
OLEH KARENA ITU,
BERSEMANGATLAH KETIKA MENCARI
PAHALA DARI ALLAH SWT
BAGAIMANA CARANYA AGAR KITA MEMILIKI
PEMIKIRAN, PERBUATAN, DAN PERASAAN ISLAMI?
1. MENCARI ILMU SEBELUM MELAKUKAN PERBUATAN
2. MENUNDUKKAN PEMIKIRAN DAN PERBUATAN KEPADA
ATURAN ISLAM
3. MENGHADIRKAN PERASAAN SESUAI TUNTUNAN ISLAM

More Related Content

Similar to 02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt

17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 317 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3LAZNas Chevron
 
Inti Ajaran Islam
Inti Ajaran IslamInti Ajaran Islam
Inti Ajaran Islaminfomiftah
 
Materi Parenting Bandung.pptx
Materi Parenting Bandung.pptxMateri Parenting Bandung.pptx
Materi Parenting Bandung.pptxanaksholeh9
 
04 KARAKTERISTIK JAMAAH DAKWAH.pptx
04 KARAKTERISTIK JAMAAH DAKWAH.pptx04 KARAKTERISTIK JAMAAH DAKWAH.pptx
04 KARAKTERISTIK JAMAAH DAKWAH.pptxBudiPrasetyo203326
 
Adab Terhadap Orang Tua & Guru
Adab Terhadap Orang Tua & GuruAdab Terhadap Orang Tua & Guru
Adab Terhadap Orang Tua & GuruMaulanaFirdaus19
 
Khutbah aidil fitri tahun 2016
Khutbah aidil fitri tahun 2016Khutbah aidil fitri tahun 2016
Khutbah aidil fitri tahun 2016Samsul Akbar
 
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianMembangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianTaufan Iswandi
 
Natalan bagi islam
Natalan bagi islamNatalan bagi islam
Natalan bagi islamSugani Spd
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4xajuten
 
Nikah, Connecting People
Nikah, Connecting PeopleNikah, Connecting People
Nikah, Connecting PeopleYunus Thariq
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikYunus Thariq
 
DAKWAH ISLAM KAFFAH DAN BERJAMAAH.pptx
DAKWAH ISLAM KAFFAH DAN BERJAMAAH.pptxDAKWAH ISLAM KAFFAH DAN BERJAMAAH.pptx
DAKWAH ISLAM KAFFAH DAN BERJAMAAH.pptxAhmadyassin33
 
3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan HidupErwin Wahyu
 
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanMateri Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanErwin Wahyu
 

Similar to 02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt (20)

Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 317 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
17 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xvii 2013 tawakkal 3
 
Inti Ajaran Islam
Inti Ajaran IslamInti Ajaran Islam
Inti Ajaran Islam
 
Materi Parenting Bandung.pptx
Materi Parenting Bandung.pptxMateri Parenting Bandung.pptx
Materi Parenting Bandung.pptx
 
04 KARAKTERISTIK JAMAAH DAKWAH.pptx
04 KARAKTERISTIK JAMAAH DAKWAH.pptx04 KARAKTERISTIK JAMAAH DAKWAH.pptx
04 KARAKTERISTIK JAMAAH DAKWAH.pptx
 
Iman Islam Ihsan.pptx
Iman Islam Ihsan.pptxIman Islam Ihsan.pptx
Iman Islam Ihsan.pptx
 
Adab Terhadap Orang Tua & Guru
Adab Terhadap Orang Tua & GuruAdab Terhadap Orang Tua & Guru
Adab Terhadap Orang Tua & Guru
 
Iman & ihsan
Iman & ihsanIman & ihsan
Iman & ihsan
 
Khutbah aidil fitri tahun 2016
Khutbah aidil fitri tahun 2016Khutbah aidil fitri tahun 2016
Khutbah aidil fitri tahun 2016
 
An 19 Muslim Idaman
An 19 Muslim IdamanAn 19 Muslim Idaman
An 19 Muslim Idaman
 
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabianMembangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
Membangun rahmatan lil alamin berparas kenabian
 
Natalan bagi islam
Natalan bagi islamNatalan bagi islam
Natalan bagi islam
 
2. shalat
2. shalat2. shalat
2. shalat
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4
 
Nikah, Connecting People
Nikah, Connecting PeopleNikah, Connecting People
Nikah, Connecting People
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
 
DAKWAH ISLAM KAFFAH DAN BERJAMAAH.pptx
DAKWAH ISLAM KAFFAH DAN BERJAMAAH.pptxDAKWAH ISLAM KAFFAH DAN BERJAMAAH.pptx
DAKWAH ISLAM KAFFAH DAN BERJAMAAH.pptx
 
Romadhan membentuk sifat ihsan
Romadhan membentuk sifat ihsanRomadhan membentuk sifat ihsan
Romadhan membentuk sifat ihsan
 
3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup3 Kunci Keberuntungan Hidup
3 Kunci Keberuntungan Hidup
 
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi ImanMateri Kajian Umum - Konsekuensi Iman
Materi Kajian Umum - Konsekuensi Iman
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

02 Menyatukan Pemikiran, Perasaan dan Perbuatan(1).ppt

  • 2. BANYAK YANG BERMAKSIYAT, BAHKAN BAHAGIA DALAM KEMAKSIYATAN Ratusan ribu orang hadir di suatu konser musik yang ikhtilat (campur baur laki-laki perempuan) dan menampakkan aurat. Mereka tampak menikmati dan bahagia menonton konser musik tersebut.
  • 3. BANYAK YANG SEMANGAT MELAKUKAN KEBAIKAN, TAPI TIDAK SESUAI KETENTUAN ISLAM Membangun masjid dari hasil menyanyi Menyumbang pesantren dari hasil korupsi Memberi orang tua kendaraan roda empat dari hasil kerja di lembaga ribawi
  • 4. BANYAK JUGA YANG MELAKUKAN KETAATAN, TAPI TERLIHAT TIDAK BAHAGIA DAN SEMANGAT DALAM KETAATAN
  • 5. PEMIKIRAN TIDAK ISLAMI, PERBUATAN TIDAK ISLAMI, PERASAAN TIDAK ISLAMI PEMIKIRAN TIDAK ISLAMI, PERBUATAN TIDAK ISLAMI, PERASAAN ISLAMI PEMIKIRAN ISLAMI, PERBUATAN ISLAMI, PERASAAN TIDAK ISLAMI PEMIKIRAN ISLAMI, PERBUATAN ISLAMI, PERASAAN ISLAMI    
  • 6. BAGAIMANA CARANYA AGAR KITA MEMILIKI PEMIKIRAN, PERBUATAN, DAN PERASAAN ISLAMI? 1. MENCARI ILMU SEBELUM MELAKUKAN PERBUATAN 2. MENUNDUKKAN PEMIKIRAN DAN PERBUATAN KEPADA ATURAN ISLAM 3. MENGHADIRKAN PERASAAN SESUAI TUNTUNAN ISLAM
  • 7. MENCARI ILMU SEBELUM BERAMAL Allah Ta’ala berfirman: ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ َ‫و‬ ُ َّ ‫َّللا‬ َّ ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu.” (QS. Muhammad, 47:19) 1 Imam Bukhari rahimahullah berkata bahwa dalam ayat ini, Allah SWT memulai dengan berilmu lalu beramal. Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan menjelaskan: Kalimat ُ َّ ‫َّللا‬ َّ ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ه‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ َ‫ال‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ menunjukkan perintah untuk berilmu dahulu. Sedangkan kalimat َ‫ك‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ذ‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ menunjukkan amalan.
  • 8. ILMU PEMIMPIN AMAL Mu’adz bin Jabal ra mengatakan, ُ‫ه‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ت‬ ُ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬‫ال‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫إ‬ ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬‫ال‬ “Ilmu adalah pemimpin amal dan amalan itu berada di belakang setelah adanya ilmu.” (Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar, hal. 15) Syaikh Ibnu Qasim rahimahullah berkata, ‘Perkataan dan amalan manusia tidaklah benar sampai ia mendasarinya dengan ilmu. Dalam hadits disebutkan, ُ‫ه‬َ‫ف‬ ‫َا‬‫ن‬ُ‫ر‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ً‫ال‬َ‫م‬َ‫ع‬ َ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ٌََّ َ‫و‬ “Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak”.’ (HR. Muslim)
  • 9. AMAL TANPA ILMU Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan, Orang yang beramal tanpa ilmu seperti orang yang berjalan bukan pada jalan yang sebenarnya. Orang yang beramal tanpa ilmu hanya membuat banyak kerusakan dibanding mendatangkan kebaikan. Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh, namun jangan sampai meninggalkan ibadah. Gemarlah pula beribadah, namun jangan sampai meninggalkan ilmu. Karena ada segolongan orang yang rajin ibadah, namun meninggalkan belajar.” (Miftah Daris Sa’adah, 1: 299-300)
  • 10. PENUNTUN TERBAIK MANUSIA Guru dari Ibnul Qayyim yaitu Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, َ‫ال‬ َ‫و‬ ‫ْل‬‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ َّ‫ل‬َ‫ض‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َّ‫د‬‫ال‬ َ‫ق‬ََ‫ا‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ ‫ا‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ٌَّ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َّ‫لر‬ “Siapa yang terpisah dari penuntun jalannya, maka tentu ia akan tersesat. Tidak ada penuntun yang terbaik bagi kita selain dengan mengikuti ajaran Rasul SAW.”
  • 11. BELAJAR DAN BERAMAL Imam Ghozali dalam kitab Ihya Ulumiddin dan Imam Syafi'i dalam kitab ar- Risalah, menyatakan bahwa sesungguhnya seorang mukallaf (orang yang dibebani hukum) tidak boleh baginya melakukan perbuatan sampai mengetahui hukum Allah atas perbuatan tersebut. Maka siapa saja yang belajar dan mengamalkan (apa yang dituntut oleh ilmunya), maka dia berarti dia telah menaati Allah dengan dua ketaatan (belajar dan mengamalkannya). Barangsiapa yang tidak mengetahui dan tidak mengamalkan (sesuai dengan pengetahuan itu), maka dia telah bermaksiyat kepada Allah dengan dua kemaksiyatan (tidak belajar dan melakukan sesuatu yang semestinya tidak dilakukan). Dan siapa saja yang mengetahui tetapi tidak mengamalkan (apa yang dituntut oleh ilmunya), maka sesungguhnya dia telah melakukan ketaatan kepada Allah dengan satu ketaatan dan mendurhakai Allah dengan satu kemaksiyatan. (Anwarul buruq fi anwail furuq)
  • 12. MENUNDUKKAN PEMIKIRAN DAN PERBUATAN KEPADA ATURAN ISLAM 2 Setiap mukmin wajib tunduk kepada semua ketetapan hukum yang berasal dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Mereka tidak boleh menyimpang dari ketetapan hukum itu, apalagi mengubah atau membatalkannya. ِ‫ل‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬ِ ‫وا‬ُ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫اأ‬َ‫ي‬ ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ع‬َ‫د‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫لر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ي‬ “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila Rasul menyeru kalian demi sesuatu yang memberi kalian kehidupan.” (QS Al-Anfal, 8:24)
  • 13. WAJIB MENGIKUTI RASULULLAH SAW Thalab (tuntutan) untuk memenuhi seruan Rasul dalam ayat tersebut terkategori wajib. Qarînah (indikator)-nya adalah ada kecaman keras bagi setiap orang yang tidak mau memenuhi seruan Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman: َ‫ء‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ب‬‫ي‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬ََِ‫ب‬ ُُ‫ا‬ َ‫و‬َ‫ه‬ َََ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫ن‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ُّ‫ل‬َََ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ُ‫ه‬ ِ‫للا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ًى‬‫د‬ “Jika mereka tidak menjawabmu, ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsu tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun.” (QS Al-Qashash, 28:50)
  • 14. KETUNDUKKAN NABI MUSA AS KEPADA PERINTAH ALLAH SWT Ketika Nabi Musa as dikejar oleh Firaun dan pasukannya, beliau disuruh Allah SWT memukulkan tongkatnya ke lautan. Ini jelas tidak masuk akal. Tapi Nabi Musa as memilih taat kepada perintah Allah SWT. Dengan pertolongan Allah, lautan terbelah, Musa dan pengikutnya selamat.
  • 15. DIMANA ADA SYARIAH DISITU ADA MASLAHAH Semua ketetapan hukum yang berasal dari Allah SWT dan Rasul-Nya pada hakikatnya adalah untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia. Semua perkara yang dituntut syariat untuk dikerjakan adalah maslahat bagi manusia. Sebaliknya, semua perkara yang dituntut untuk ditinggalkan adalah mafsadat. ُ‫ة‬َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ص‬َ‫م‬‫ل‬ْ‫ا‬ ُ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ُ‫ع‬ ْ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫ن‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ث‬ْ‫ي‬َ‫ح‬ “Di mana ada syariat, di situ pasti ada maslahat.”
  • 16. MENGHADIRKAN PERASAAN SESUAI TUNTUNAN ISLAM 3 Bukan hanya pemahaman yang mesti sesuai dengan Islam, tapi perasaan ridha dan bencinya pun harus diikat oleh Islam. ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ُ‫ي‬ ٰ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ون‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ ‫ال‬ َ‫ك‬ِ‫ب‬ََ َ‫و‬ َ ‫ال‬َ‫ف‬ َ ‫ال‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫ج‬َ‫ش‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ُوا‬‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫م‬ِ‫ل‬َ‫س‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ْت‬‫ي‬َ‫ض‬َ‫ق‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫ا‬َ‫ر‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ت‬ “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa’, 4:65)
  • 17. SATUNYA PEMIKIRAN, PERASAAN DAN PERBUATAN Pemikiran dan perasaan saat melakukan perbuatan apapun harus sesuai dengan syariah Islam. Baginda Rasulullah SAW bersabda: َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬َ‫ال‬ ُ‫ت‬ْ‫ئ‬ ِ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ً‫ا‬‫ع‬َ‫ب‬َ‫ت‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ه‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ “Tidak sempurna iman salah seorang diantara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” (HR al-Hakim) Menurut Ibnu Rajab Al-Hambali dalam Jami’ Al- ‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 395, kita dikatakan memiliki iman yang sempurna yang sifatnya wajib ketika kita tunduk pada ajaran Rasulullah SAW dengan mengikuti perintahnya dan menjauhi larangannya serta mencintai perintah dan membenci setiap larangan.
  • 18. CONTOH RASA YANG SESUAI TUNTUNAN SYARA
  • 19. TIDAK MEMBENCI SYARIAH Allah SWT berfirman: َ‫ف‬ ُ َّ ‫َّللا‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ه‬ ِ ‫ر‬َ‫ك‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫ط‬َ‫ب‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ “Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al Qur’an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” (QS. Muhammad, 47:9) 1
  • 20. Seorang ayah menantikan anaknya terlahir secara normal. Ternyata anaknya lahir dalam keadaan cacat, jari tangannya hanya 4. Kecewakah? Secara manusiawi muncul rasa kecewa. Tapi sang ayah sadar ini adalah qadha baik dan buruknya dari Allah SWT. Perasaan kecewa tadi pun berganti rasa senang sebagai bukti keridhaan kepada qadha Allah SWT. “Alhamdulillah anak saya selamat, ibunya juga selamat. insyaAllah amanah ini akan saya jaga. Saya yakin, ini adalah amanah terbaik yang diberikan Allah kepada saya,” ucap sang ayah. BAHAGIA TERHADAP QADHA 2
  • 21. Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra ketika hijrah ke Madinah bersembunyi di Gua Tsur, sementara orang-orang kafir hampir menemukan mereka berdua. Abu Bakar ra khawatir terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Nabi SAW pun menenangkan Abu Bakar, “Janganlah engkau sedih, sesungguhnya Allah bersama kita!” TENANG, TIDAK SEDIH DAN YAKIN AKAN PERTOLONGAN ALLAH 3
  • 22. “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang- orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: َ‫ع‬َ‫م‬ َ َّ ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ن‬َ‫ز‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬ ‫َا‬‫ن‬ ‘Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita’. Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya.” (QS. at Taubah, 9:40) TENANG, TIDAK SEDIH DAN YAKIN AKAN PERTOLONGAN ALLAH
  • 23. • Allah SWT akan menolong kaum mukmin (QS. ar-Rum, 30:47) • Allah SWT bersama orang- orang sabar (QS. al-Anfal, 8:46) • Siapa saja yang menolong agama-Nya niscaya akan ditolong oleh-Nya (QS. Muhammad, 47:7) • Allah SWT tidak pernah mengingkari janji dan Dia pasti mampu menunaikan janji-Nya. (QS. 'Ali `Imran, 3:9) TENANG, TIDAK SEDIH DAN YAKIN AKAN PERTOLONGAN ALLAH
  • 24. Allah SWT tidak memandang manusia dari rupa ataupun kekayaannya, sebab orang yang paling mulia menurut Allah SWT adalah orang yang paling taqwa (QS. al-Hujurat, 49:13) Mukmin yang percaya dirinya bertaqwa, tidak akan minder, malu bergaul dengan orang berada, atau takut bertemu dengan tokoh. Dia tidak menjadikan gelar, pangkat dan harta sebagai sesuatu yang bernilai tinggi. Selama ia bertaqwa kepada Allah SWT, maka selama itu ia berhak untuk bertemu dengan siapapun, kaya atau miskin, rakyat atau pejabat, awam atau tokoh. PERCAYA DIRI 4
  • 25. Islam menyampaikan bahwa manusia kebanyakan zalim terhadap diri sendiri dan jahil, tetapi sekaligus diperintahkan untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Mukmin yang memahami ini akan menerima dan senang hati ketika ada orang lain, siapapun dia, yang menunjukkan kesalahannya atau menasihatinya. SENANG DINASIHATI 5
  • 26. SENANG MELIHAT KAUM MUSLIM BERDAKWAH Menurut Quran dan Sunnah, umat Islam harus menyebarkan Islam dan bersatu dalam memperjuangkan islam. Oleh karena itu, ketika melihat orang lain berdakwah, maka seorang muslim harus merasa senang terhadap hal tersebut. Tidak pantas kaum muslim merasa tidak senang dan berkata “Bukan aliran kita”. Bahkan tidak pantas orang mukmin memprovokasi orang lain untuk tidak mendengarkan dakwah yang dipandang ‘beda aliran’ tersebut. Apakah lebih baik kajian Islam kosong daripada diisi oleh orang yang menurutnya berbeda aliran sekalipun sama-sama bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah? 6
  • 27. TENANG, RELA DAN TIDAK BENCI TERHADAP PERKARA KHILAFIYAH Perbedaan qunut subuh, cadar, gamis putih, dan meninggikan kain diatas mata kaki, adalah persoalan ijtihadiy dan contoh khilafiyah yang memiliki sandaran dari Qur’an dan Sunnah. Orang muslim akan merasa tenang, tidak membenci dan rela terhadap siapapun yang mengamalkan perbuatan yang berbeda dengan pendapatnya. Ketika jilbab tidak dikenakan atau aurat diobral, barulah dia merasa tidak tenang, tidak suka dan tidak rela terhadap kemaksiyatan tersebut. 7
  • 28. TIDAK MERIBUTKAN PERKARA MUBAH Poligami secara hukum adalah mubah, maksimal 4. Bila hukumnya boleh, maka tidak wajib, tidak pula haram. Artinya bagi yang mau silakan, bagi yang tidak mau pun silakan. Orang yang berpoligami tidak menjelekkan yang orang yang tidak berpoligami, orang yang monogami pun tidak menjelekkan orang yang berpoligami. Mengapa? Sebabnya hanya 1, Allah SWT membolehkannya. 8
  • 29. MARAH KETIKA HUKUM ISLAM DILANGGAR Nabi Muhammad SAW sangat marah ketika orang-orang Quraisy yang diwakili oleh Usamah bin Zaid ra meminta beliau SAW untuk tidak memotong tangan perempuan bangsawan yang terbukti mencuri. Baginda Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya yang membinasakan kaum sebelum kalian semata- mata manakala ada orang yang terpandang (terhormat) dari mereka mencuri, maka mereka membiarkan dia. Namun, jika ada orang yang lemah dan hina di antara mereka ketahuan mencuri, dengan segera mereka melaksanakan hukuman atas dirinya. Sesungguhnya aku, demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sekiranya Fathimah binti Muhammad mencuri, sungguh aku sendiri yang akan memotong tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim) 9
  • 30. OLEH KARENA ITU, BERBAHAGIALAH KETIKA MENAATI HUKUM SYARA, KARENA KITA SEDANG BERADA DIATAS JALAN MENUJU SURGA DIBALIK HUKUM SYARA, ADA PAHALA DAN AMPUNAN DOSA DIBALIK PAHALA DAN AMPUNAN DOSA, ADA SURGA DAN DIBALIK SURGA, ADA BAHAGIA
  • 31. SEMAKIN BANYAK PAHALA, SEMAKIN TINGGI TINGKATAN KITA DI SURGA OLEH KARENA ITU, BERSEMANGATLAH KETIKA MENCARI PAHALA DARI ALLAH SWT
  • 32. BAGAIMANA CARANYA AGAR KITA MEMILIKI PEMIKIRAN, PERBUATAN, DAN PERASAAN ISLAMI? 1. MENCARI ILMU SEBELUM MELAKUKAN PERBUATAN 2. MENUNDUKKAN PEMIKIRAN DAN PERBUATAN KEPADA ATURAN ISLAM 3. MENGHADIRKAN PERASAAN SESUAI TUNTUNAN ISLAM