Dokumen tersebut membahas tentang etos kerja manusia sebagai khalifah Allah di bumi. Manusia diberi tugas mengelola sumber daya alam secara bijak untuk mencari ridho Allah. Dokumen juga menjelaskan mengenai sistem kehidupan manusia berdasarkan hukum-hukum agama serta instrumen psikologis yang diberikan Tuhan seperti akal, hati, hati nurani, syahwat, dan hawa nafsu.
5. SaranaKehidupan
(Wasilah Al-hayat)
Segala sarana & prasarana kehidupan
yang diciptakan Allah swt
untuk kepentingan hidup manusia
secara keseluruhan,
(udara, air, tumbuhan, hewan,
harta benda, dll,)
yang berguna bagi kehidupan.
6. SistemKehidupan
Seluruh aturan kehidupan manusia
yang bersumber dari
Al Qur’an & Sunnah Rasul,
yang dikenal sebagai
Hukum Lima
(wajib, mandub/sunnah, mubah
makruh & haram).
SistemKehidupan
Seluruh aturan kehidupan manusia
yang bersumber dari
Al Qur’an & Sunnah Rasul,
yang dikenal sebagai
Hukum Lima
(wajib, mandub/sunnah, mubah
makruh & haram).
7. Sumber kehidupan,
kemakmuran,
&
kesejahteraan
ummat manusia
(dalam rangka
mencari Karunia &
Ridho-Nya)
MANUSIA
(Hamba &
Khalifah-Nya
di muka bumi)
BUMI
& segala isinya
ALLAH, SWT.
Memanfaatkan
(dengan melalui ajaran Rasul-Nya)
Semaksimal mungkin untuk
Amanah
Eksistensi Manusia Di Bumi
9. Berapa Lama Hidup Di Bumi?
112. Allah bertanya:
"Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
113. Mereka menjawab:
"Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari,
maka tanyakanlah kepada
orang-orang yang menghitung."
10. Segalanya Hanyalah Untuk Allah swt.
162. Katakanlah:
"Sesungguhnya shalatku,
ibadatku,
hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam,
12. Akal
Instrumen Psikologis yang
Diberikan Tuhan kepada Manusia
Akal
adalah Problem Solving Capacity,
bisa menemukan kebenaran
tetapi tidak menentukannya.
Kerjanya berpikir (horizontal) & tafakur (vertical)
Manusia
13. Hati
Hati adalah alat untuk memahami realita.
Hal-hal yang tidak masuk akal, bisa dipahami oleh hati.
Hati mempunyai muatan yg sangat banyak seperti:
cinta, benci, keberanian, ketakutan, marah, kebaikan, kemunafikan, dsb.
Hati terkadang longgar terkadang sempit; terkadang terang, terkadang gelap.
Terkadang tenang terkadang gelisah.
Karakter hati tidak konsisten.
Manusia
14. Hati Nurani
Hati Nurani
merupakan God Spot, dari kata ‘nur’ (cahaya),
adalah cahaya ketuhanan yang ditempatkan dalam Hati
Oleh karena itu,
Hati Nurani
tidak bisa diajak kompromi dengan kebohongan.
Hati Nurani jujur & konsisten.
Hanya saja cahaya tidak selamanya memancar.
Nurani terkadang redup, tertutup oleh keserakahan, & terkadang
Nurani mati tertutup oleh perbuatan maksiat.
Manusia
15. Hati Nurani
Orang yang Nurani-nya mati,
seperti orang yang berjalan dalam kegelapan (dzulumat)
sehingga tidak bisa membedakan
mana yang putih mana yang hitam.
Dia sering keliru
menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya,
melakukan sesuatu yang tidak semestinya,
yang disebut zalim.
Manusia
16. Syahwat
Syahwat
adalah dorongan kepada apa-apa yang diingini,
misalnya:
dorongan kepada lawan jenis, ingin kaya, perhiasan bagus,
kebun, ternak, kendaraan, pangkat tinggi, dsb.
Syahwat bersifat netral & manusiawi.
Manusia
17. Hawa Nafsu
Hawa Nafsu
adalah dorongan kepada syahwat yang sifatnya rendah.
Wataknya ingin segera menikmati
tanpa mempedulikan akibat,
baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
Manusia
18. Dalam sistem kejiwaan,
Hati memimpin kerja Jiwa
Instrumen Psikologis yang
Diberikan Tuhan kepada Manusia
■ Oleh karena itu
hanya perbuatan yang disadari oleh Hati
yang berimplikasi kepada dosa & pahala,
berimplikasi kepada nilai salah & benar.
20. Ciri-ciri Orang Munafik
“Jika berbicara selalu berdusta,
jika berjanji selalu ingkar,
dan jika dipercaya selalu berkhianat”.
(HR. Bukhari, dari Abu Hurairah)
22. Nafsu
manusia terbagi 3(tiga):
• Nafsu Ammarah
(Nafsu yang selalu condong pada kemaksiatan).
• Nafsu Muthmainnah
(Nafsu yang telah terkendali / Jiwa yang tenang).
• Nafsu Lawwamah
(Jiwa yang selalu menyesal atau tidak puas).
23. Sesungguhnya kejujuran
akan mengantarkan kepada kebajikan,
& sesungguhnya kebajikan itu akan mengantarkan surga.
Dan seseorang senantiasa berkata benar & jujur
hingga tercatat di sisi Allah sebagai
orang yang benar & jujur.
Dan sesungguhnya dusta
membawa kepada kejahatan,
yang akhirnya akan mengantarkan ke dalam neraka.
Dan seseorang senantiasa berdusta
hingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.
(HR. Bukhari – Muslim)
JUJUR