Apa Yang Harus Dilakukan Saat Kerusakan Semakin Meluas?
1. APA YANG HARUS DILAKUKAN SAAT KERUSAKAN
MAKIN MELUAS?
OLEH: YUANA RYAN TRESNA
KAJIAN HADITS POLITIK
2. PENDAHULUAN
Para pakar menyebut Indonesia di ambang resesi ekonomi. Utang juga kian menumpuk. Bahkan
BPS telah merilis terjadi kenaikan jumlah orang miskin di Indonesia.
Di bidang hukum, sudah lama negeri telah kehilangan kepastian hukum dan rasa keadilan. Orang
yang kritis kepada pemerintah akan dengan mudah diperkarakan, namun para buzzer yang
melakukan penistaan seakan kebal dan tak tersentuh hukum.
Dalam bidang politik, juga demikian. Penguasa bukan hadir melayani rakyatnya, namun lebih
mementingkan korporasi-korporasi besar. Berbagai UU lahir, lebih banyak menyenangkan para
pengusaha.
Apa yang harus umat lakukan? Ada kewajiban agung yang tidak boleh dilupakan yakni melakukan
amar makruf dan nahi munkar. Membangun tatanan yang baik dan meninggalkan tatanan yang
rusak. Kewajiban tersebut jika ditinggalkan akan berakibat semakin buruknya keadaan, bahkan
doa-doa yang dipanjatkan tidak akan lagi dikabulkan. Na'udzu billah.
10. TERJEMAH HADITS
Dari Hudzaifah al-Yaman radhiallahu ‘anhu
dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda “Demi jiwaku yang
ada di tangan-Nya, kalian benar-benar
memerintahkan kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang munkar, atau (kalau
tidak) Allah benar-benar akan
menimpakan kepada kalian siksa
kemudian kalian berdoa dan tidak
dikabulkan.” (HR. al-Tirmidzi)
12. NAQD (KRITIK)
HADITS
Kritik Sanad (Naqd al-Sanad)
1. Sanad hadits ini muttashil
(bersambung);
2. Semua rawinya maqbul dengan kriteria
rata-rata tsiqah;
3. Madar sanad hadits ini pada Amr bin
Abi Amr.
19. Kritik Matan (Naqd al-Matn)
1. Matan hadits ini selaras dengan al-Quran;
2. Matan hadits ini selaras dengan Hadits shahih
lainnya;
3. Lafazhnya menunjukkan keagungan pemilik
kalamnya yakni Sayyidina Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam;
4. Berdasarkan data takhrijnya, matan-matan
hadits tersebut tidak saling bertentangan
(bukan hadits mukhtalif).
26. Dari Abu Bakr al-Shiddiq bahwasanya dia berkata, "Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya kalian sudah membaca ayat ini, 'Wahai orang-orang yang beriman,
hendaklah kalian perhatikan diri kalian sendiri, mereka yang sesat tidak akan
menimpa kalian, jika kalian berada di atas petunjuk.' Dan sungguh, aku telah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya,
apabila manusia melihat seorang yang melakukan kezaliman, namun mereka tidak
mencegahnya, hampir saja Allah akan meratakan siksaan-Nya (menimpakan
siksaan kepada mereka semua). (HR. al-Tirmidzi)
29. Dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,“Perhatikanlah! Janganlah sekali-kali rasa takut pada
manusia mencegah salah seorang kalian untuk mengucapkan
kebenaran jika dia telah melihat atau menyaksikan kebenaran atau
menyaksikan kebenaran itu. Karena sesungguhnya mengucapkan
kebenaran atau memberi peringatan akan perkara yang besar tidak
akan mendekatkan pada ajal dan juga tidak akan menjauhkan dari
rizki.” (HR Ahmad)
32. Di tengah kezhaliman dan kerusakan, wajib melakukan amar makruf dan nahi munkar;
Amar makruf dan nahi munkar adalah pembeda antara orang mukmin dengan orang
munafik;
Ditinggalkannya amar makruf dan nahi munkar mengakibatkan turunnya iqab;
Saat amar makruf dan nahi munkar ditinggalkan, maka doa-doa tidak lagi dikabulkan;
Amar makruf dan nahi munkar hakikatnya adalah:
Meletakkan garis lurus di atas garis bengkok;
Membangun tatatanan yang baik dan menghilangkan tatanan yang rusak;
Amar makruf dan nahi munkar tidak akan membuat jauhnya rizki atau menambah resesi
ekonomi.