1. Dokumen menjelaskan definisi iman dan aqidah secara bahasa dan istilah. Iman adalah keyakinan pasti berdasarkan dalil, sedangkan aqidah adalah kepercayaan kepada Allah dan segala atribut-Nya.
2. Manusia memiliki akal dan naluri. Proses berfikir manusia didasarkan pada realitas, indra, informasi, dan dalil agak maupun naqli.
3. Alquran diketahui sebagai w
2. Apa Itu Iman?
Makna Iman adalah pembenaran yang pasti yang
sesuai dengan fakta, berdasarkan dalil.
(Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al Islamiyyah, Juz I hlm. 30).
Kata iman berasal dari kata أمن" “ yang berarti ketenangan dan
keyakinan hati serta tidak adanya ketakutan
3. Apa Itu Aqidah?
Aqidah Islamiyyah adalah iman kepada Allah, para
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, Hari
Akhir, serta Qadha dan Qadar baik dan buruknya
dari Allah SWT.
(Taqiyuddin An Nabhani, Al Syakhshiyyah Al Islamiyyah, Juz I hlm. 30).
Kata "‘Aqidah" berasal dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-
rabth (ikatan), al-Ibraamal-ihkam (pengesahan), (penguatan), at-
tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat)
4. Potensi Manusia
Naluri Mempertahankan Diri
(Gharîzah al-Baqâ’)
Naluri Melestarikan Keturunan
(Gharîzah al-Naw’)
Naluri Beragama
(Gharîzah al-Tadayyun)
3. Kebutuhan Jasmani
(Hajatun al-Udhwiyah)
MANUSIA
1. Akal
(Aql)
2. Naluri
(Gharizah)
6. Proses Berfikir
Akal (Aql)
(Kekuatan Untuk Menyimpulkan/
memutuskan sesuatu)
Komponen
Akal
Realitas / Fakta
Alat Pengindra
Informasi
Sebelumnya
Otak yang Sehat
Proses Berfikir : Transfer realitas yang telah diindra ke dalam otak melalui
alat indra dengan berbekal informasi sebelumnya
7. Informasi Sebelumnya
(Maklumah Shabiqah)
Dalil
Secara Bahasa: Bukti, petunjuk atau keterangan
Secara Istilah: Keterangan dari suatu pemikiran,
hukum, konsep atau sebuah hukum
Dalil Aqliy
(Pembenaran dari
Proses Berfikir)
Dalil Naqliy
(Pembenaran
berdarkan wahyu)
Perkara Iman Yang
Bisa Diindra
Keberadaan Allah
Muhammad Rasulullah
Alquran Kalamullah
Perkara Iman Yang
Tidak Bisa Diindra
Para Malaikat
Hari Kiamat
Qadla & Qadar
8. Keberadaan Allah
Ketika seorang arab badui ditanya,
“bagaimana engkau mengetahui Tuhan
mu?”, dia menjawab, “jejak kaki onta
menunjukan adanya onta, jejak
perjalanan menunjukan adanya orang
yang melakukan perjalanan, langit yang
memiliki bintang bintang, bumi yang
memiliki jalanan yang lapang, lautan
yang berombak, bukankah (semua itu)
menunjukan kepada (Zat) Yang Maha
Lembut dan Maha Mengetahui?”
Maarijul Qobul (1/136)
Proses Berfikir
Dalil Aqliy
9. Keberadaan Allah
Proses Berfikir
Dalil Aqliy
17. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana
Dia diciptakan, 18. dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
19. dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
18. dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
20. dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
(Q.S. Al-Ghaasyiyah : 17-20)
10. Keberadaan Allah
Proses Berfikir
Dalil Aqliy
ِتْخاَو ِضْاألرَو ِاتَاوَمَّالس ِقْلَخ ِِف َّنِإِراََّهالنَو ِلْيَّلال ِالف
ِابَْبلاأل ِألوِل ٍتَآلَي
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
(Q.S. Ali-Imran : 190)
dan silih bergantinya malam dan siang,
terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.”
11. Keberadaan Allah
Proses Berfikir
Dalil Aqliy
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi
(Q.S. Ar-Ruum : 22)
Sesungguhnya pada yang demikian itu
َو ِضْاألرَو ِاتَاوَمَّالس ُقْلَخ ِهِتَآَي ْنِمَوْمُكِتَنِْسلَأ ُالفِتْخا
اَعْلِل ٍتَآلَي َكِلَذ ِِف َّنِإ ْمُكِانَْولَأَوَيِمِل
berlain-lainan bahasamu, dan warna kulitmu.
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui
12. Proses Berfikir
Dalil Aqliy
Muhammad Rasulullah
Mu’jizat
(Bukti Kenabian)
"Katakanlah: Jika seluruh umat manusia dan jin berkumpul untuk
menghasilkan seperti Alquran ini, mereka tidak menghasilkan
sejenisnya, bahkan jika mereka saling membantu.“
(Q.S. AL-Isra : 88)
Menerima Wahyu
Alquran
13. Proses Berfikir
Dalil Aqliy
Muhammad Rasulullah
Mu’jizat
(Bukti Kenabian)
“Dari Abdullah Berkata bahwa Bulan terbelah menjadi dua bagian di
zaman Rasulullah, kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Saksikanlah”
(HR. Muslim No. 7249)
Membelah Bulan
15. Proses Berfikir
Dalil Aqliy
Alquran Kalamullah
ىَلَع اَنْلَّزَن اَِِّّم ٍبْيَر ِِف ْمُنتُكنِإَوِ
ِم نِ
ِم ٍةَورُسِب ْاوُتْأَف ََنِدْبَعْاوُعْادَو ِهِلْث
ِقِادَص ْمُتْنُك ْنِإ ِ
ِاّلل ِونُد نِ
ِم مُكاءَدَهُشَي
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al
Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah,
jika kamu orang-orang yang benar.
(Q.S. Al-Baqarah : 23)
16. Proses Berfikir
Dalil Aqliy
Alquran Kalamullah
َورُسِب ْاوُتْأَف ْلُق ُاهَرَتْاف َنوُلوُقَي َْمأَََتْْا ِنَم ْاوُعْادَو ِهِلْثِ
ِم ٍةمُتْع
َيِقِادَص ْمُنتُكنِإ ِ
ِاّلل ِونُد نِ
ِم
Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya."
Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan
sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu
panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar.“
(Q.S. Yunus :38)
17. Proses Berfikir
Dalil Aqliy
Alquran Kalamullah
ْشَعِب ْاوُتْأَف ْلُق ُاهَرَتْاف َنوُلوُقَي َْمأٍٍَََرَتُْْم ِهِلْثِ
ِم ٍرَوُْ ِرْاوُعْادَو
َص ْمُنتُكنِإ ِ
ِاّلل ِونُد نِ
ِم مُتْعَََتْْا ِنَمَيِقِاد
Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu",
Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang
dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu
sanggup (memanggilnya) selain Allah,
jika kamu memang orang-orang yang benar".
(Q.S. Huud : 13)
18. Dalil Naqliy
Para Malaikat
”Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”
(QS. An Nisaa’: 136)
وُنِامَء ۟ا َٰٓوُنَماَء َينِذَّٱل اَهُّيَأََٰٓيِكْٱل َو ۦِهِلوُسَر َو ِ َّٱَّللِب ۟اِبَت
ِكْٱل َو ۦِهِلوُسَر ىَلَع َلََّزن ىِذَّٱلَق نِم َلَنزَأ َٰٓىِذَّٱل ِبَتۚ ُلْب
ِتَكِئ
ََٰٓلَم َو ِ َّٱَّللِب ْرُفْكَي نَم َوْٱل َو ۦِهِلُسُر َو ۦِهِبُتُك َو ۦِهِم ْوَي
اًۢلَلَض َّلَض ْدَقَف ِر ِاخَءْٱلِعَبۢادي
19. Dalil Naqliy
Para Malaikat
“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua
hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga,
sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara
kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-
malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.”
(QS. Al An’Am : 61)
ْرُي َو ۖ ِهِداَبِع َق ْوَف ُرِهاَقْال َوُه َوَح ۢةَظَفَح ْمُكْيَلَع ُلِسىَّت
ْتَّف َوَت ُت ْوَمْال ُمُكَدَحَأ َءاَج اَذِإِرَفُي ََل ْمُه َو َانُلُسُر ُهَونُوُط
20. Dalil Naqliy
Hari Kiamat
َيِقْال ِم ْوَيِل َوُطْسِقْال َين ِاز َوَمْال ُعَضَن َوۢئْيَش ٌسْفَن ُمَلْظُت ًَلَف ِةَماَانَك نِإ َو ا
َو اَهِب َانْيَتَأ ٍلَد َْرخ ْنِم ٍةَّبَح َلاَقْثِمَينِبِساَح َانِب ىَفَك
“Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat maka tidak
seorangpun dirugikan walau sedikitpun; sekalipun hanya sebesar biji sawi, pasti kami
akan mendatangkan (pahala). Dan cukuplah kami yang Membuat perhitungan.”
(QS Al –Anbiya : 47)
ْالِب َو ِاَّللِب اَّنَمآ ُلوُقَي نَم ِاسَّنال َنِم َوَينِنِمْؤُمِب مُه اَم َو ِر ِاآلخ ِم ْوَي
“Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian",padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.”
(Q.S. al Baqarah : 8)
21. Dalil Naqliy
Hari Kiamat
َشيِعَم ُهَل َّنِإَف ي ِرْكِذ نَع َضَرْعَأ ْنَم َوَم ْوَي ُهُرُشَْحن َو اۢكنَض ۢة
ىَمْعَأ ِةَماَيِقْال
“Dan barang siapa berpaling dari peringatanku maka sungguh, dia akan menjalani
kehidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkannya pada
hari kiamat dalam keadaan buta.”
(Q.S. Thaaha : 124)
ْوَرُيِل اۢتاَتْشَأ ُاسَّنال ُُردْصَي ٍذِئَم ْوَيْمُهَلاَمْعَأ ا
“Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnyadalam keadaan yang bermacam-macam,
supayadiperlihatkan kepada mereka (balasan) perbuatan mereka.”
(QS Al-zalzajah : 6)
22. Dalil Naqliy
Qadla & Qadar
َانَك َواۢرَدَق ِ َّاَّلل ُرْمَأاُۢوردْقَم
“…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.”
(Q.S. Al-Ahzab :38)
ىَلِإَمْعِنَف َان ْرَدَقَف ٍومُلْعَم ٍرَدَقَقْالٍونُرِدا
“Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya),
maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.”
(Al-Mursalaat : 22-23)
َّمُثاَي ٍرَدَق ىَلَع َتْئ ِجىَسوُم
“…Kemudian engkau datang menurut waktu yang ditetapkan hai Musa.”
(Q.S. Thaahaa : 40)