Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
TRANSMISI AC.pptx
1. TRANSMISI
AC
KARAKTERISTIK LISTRIK
SALURAN TRANSMISI
DOSEN PENGAMPU : AL IMRAN,
S.T., M.T.
NAMA : ANDI MUH RAIHAN
SAPUTRA
NIM : 210204600012
KELAS : 01 TEKNIK ELEKTRO D4
PRODI TEKNIK ELEKTRO D4
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
2. APA ITU KARAKTERISTIK LISTRIK SALURAN TRANSMISI
Karakteristik listrik saluran transmisi adalah sifat-sifat
listrik yang dimiliki oleh saluran transmisi. Sifat-sifat ini meliputi
resistantsi, induktansi, kapasitansi, dan konduktansi. Resistansi
merupakan hambatan aliran arus listrik pada saluran transmisi,
sedangkan induktansi dan kapasitansi berkaitan dengan
kemampuan saluran transmisi untuk menyimpan energi
magnetic dan listrik. Konduktansi merupakan kemampuan
saluran transmisi untuk menghantarkan arus listrik.
3. APA ITU KARAKTERISTIK LISTRIK SALURAN TRANSMISI
Pentingnya memahami karakteristik listrik saluran
transmisi karena dapat membantu dalam perencanaan dan
pengoperasian system tenaga listrik. Saluran transmisi
merupakan bagian penting dari system tenaga listrik.
Karakteristrik listrik saluran transmisi mempengaruhi efesiensi
dan keandalan system tenaga listrik. Dalam perencanaan dan
pengoperasian system tenaga listrik penting untuk
mempertimbangkan karakteristrik listrik saluran transmisi agar
system dapat beroperasi dengan baik dan aman. Oleh karena itu,
pemahaman tentang karakteristrik listrik saluran transmisi
sangat penting bagi para ahli tenaga listrik.
4. Desain saluran transmisi akan tergantung dari beberapa
hal di bawah ini, seperti:
a) Jumlah daya yang harus di transmisikan
b) Jarak Dan Jenis Lapangan Yang Harus Dilalui
c) Biaya Yang Tersedia
d) Pertimbangan-perimbangan lain seperti masalah-maslah
urban, dan kemungkinan pertumbuhan beban diwaktu
mendatang
5. TAHANAN (R)
Tahanan suatu konduktor ( penghantar) diberikan oleh :
𝑅 = 𝜌
𝑙
𝐴
Dengan : ρ = resistivitas ( tahanan jenis bahan )
l = panjang kawat
A = luas penampang.
6. Dalam tabel yang tersedia sering kita jumpai
penampang kawat dalam satuan “CM” (Circullar Mill), defenisi
CM adalah penampang kawat yang mempunyai diameter 1 mil
(1 /1000 inch), bila penampang kawat diberikan dalam mm2 ,
maka penampang kawat dalan CM adalah : CM = 1973 x
(penampang dalam mm2 mm2 = 5,067 x 10 -4 x (Penampang
kawat) karena pada umumnya kawa t- kawat penghantar
terdiri dari kawat pilin (stranded conductors), maka sebagai
faktor koreksi untuk memperhitungkan pengaruh dari pilin
tersebut panjang kawat dikalikan 1,02 (2 % faktor koreksi)
TAHANAN (R)
7. INDUKTANSI DAN REAKTANSI INDUKTIF DARI RANGKAIAN
FASA TUNGGAL
Dalam penurunan rumus untuk induktansi dan reaktansi
induktif dari suatu koduktor biasanya diabaikan dua factor
yaitu :
a. Efek kulit ( skin effect)
b. Efek sekitar ( Proximity effect)
Efek kulit ialah gejala pada arus bolak-balik, bahwa
kerapatan arus dalam penampang konduktor tersebut makin
besar kea rah permukaan kawat, tetapi jika hanya meninjau
frekuensi kerja ( 50 Hz) maka pengaruh skin effect sangat kecil
dan dapat diabaikan. Efek sekitar ialah pengaruh dari kawat lain
yang berada di samping kawat pertama ( yg ditinjau) sehingga
distribusi fluks tidak simetris lagi, tetapi bila radius konduktor
kecil terhadap jarak antara keduanya maka efek sekitar dapat
8. Induktansi Pada Saluran Transmisi Dapat Di Hitung
Dengan Menggunakan Rumus Beriku:
𝑙 = 𝜇 × 𝑁2 × 𝐴 /𝐿𝑠
Dimana :
• 𝑙 adalah induktansi dalam Henry (H).
• 𝜇 (MU) adalah permeabilitas magnetic material saluran
dalam henry per meter (H/m)
• 𝑁 adalah jumlah lilitan dalam gulungan induktor.
• 𝐴 adalah saluran penampang saluran dalam meter persegi
(𝑚2).
• 𝐿𝑠 adalah panjang lilitan dalam meter (m).
9. Kapasitansi Pada Saluran Transmisi Dapat Di Hitung
Dengan Menggunakan Rumus Berikut:
∁ = (𝜀 × 𝐴 ) /𝐷
Dimana :
∁ adalah kapasitansi dalam Farad (F).
𝜀 epsilon adalah permivitas relative material di sekitar saluran.
𝐴 adalah luas penampang saluran dalam meter persegi (𝑚2).
𝐷 adalah jarak antara konduktor dalam meter (m).
10. FLUKS MAGNIT PADA
SUATU KAWAT PANJANG
Fluks magnit pada
suatu kawat panjang
balik berada di tempat
yang sangat jauh. Jika
suatu kawat yang
panjang, lurus, bulat
uniform, dengan kawat
balik berada di tempat
yang sangat jauh
11. JENIS – JENIS SALURAN TRANSMISI
Saluran Transmisi
Udara Terbuka:
Saluran transmisi udara
terbuat dari kawat baja
atau aluminium dan
tergantung di atas
tiang-tiang listreik.
Karakteristik saluran
transmisi udara meliputi
jarak transmisi,
tegangan listrik, dan
Saluran Transmisi
Bawah Tanah:
Saluran transmisi bawah
tanah terdiri dari kabel
listrik yang terletak di
bawah tanah.
Karakteristik saluran
transmisi bawah tanah
meliputi keandalan,
biaya, dan efisiensi.
Jenis – jenis saluran transmisi dapat di bagi menjadi dua kategori,
yaitu saluran transmisi udara dan saluran transmisi bawah tanah, Saluran
transmisi udara memiliki karakteristik yang berbeda dengan saluran
transmisi bawah tanah.
12. TEGANGAN LISTRIK
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik
antara dua titik dalam saluran transmisi. Tegangan tinggi,
tegangan menengah, dan tegangan rendah pada saluran
transmisi memiliki perbedaan yang signifikan. Tegangan
tinggi biasanya digunakan untuk jarak transmisi yang
sangat jauh, tegangan menengah digunakan untuk jarak
transmisi sedang. Dan teganagn rendah digunakan untuk
jarak transmisi pendek.
Tegangan tinggi memiliki ke untungan dalam hal
efisiensi energi dan biaya karena dapat mengirim daya
dalam jumlah besar melalui jarak yang jauh tanpa
kehilangan terlalu banyak energi. Namun, tegangan tinggi
juga memiliki risiko yang lebih tinggi seperti bahaya
kebakaran dan keselamatan publik. Tegangan rendah di sisi
lain, memiliki ke untungan dalam hal keselamatan dan
13. ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang
mengalir melalui saluran transmisi. Arus listrik ini dapat
mempengaruhi karakteristrik saluran transmisi seperti
kapasitas, resitansi, dan induktansi. Semakin besar arus
yang mengaalir melalui saluran transmisi, semakin besar
pula kerugian daya yang terjadi akibat resistansi dan
induktansi saluran transmisi.
Selain itu, arus listrik juga dapat mempengaruhi
kestabilan sistem listrik secara keseluruhan. Jika arus
listrik yang melewati saluran transmisi terlalu besar,
maka dapat terjadi overhead pada system listrik yang
dapat menyebabkan pemadaman listrik. Oleh karena itu,
penting untuk memahami bagaimana arus listrik
berperilaku pada saluran transmisi agar dapat
mengoptimalkan kinerja sistem listrik secara
keseluruhan.
14. JARAK TRANSMISI
Jarak transmisi adalah jarak antara pembangkit
listrik dan konsumen akhir. Semakin jauh jarak
transmisi, semakin besar resistansi saluran transmisi
dan semakin kecil kapasitas saluran transmisi.
Resistansi saluran transmisi akan menyebabkan
terjadinya penurunan tegangan pada saluran transmisi
yang panjangnya jauh sehingga di perlukan adanya
perangkat tambahan seperti trafo daya untuk menjaga
agar tegangan tetap stabil.
Selain itu, semakin jauh jarak transmisi, semakin
besar kemungkinan terjadi kerugian daya yang di
sebabkan oleh hambatan saluran transmisi. Oleh karena
itu, perlu dilakukan perhitungan dan perencanaan yang
matang dalam membangun saluran transmisi agar
dapat mengatasi masalah tersebut.
15. KAPASITAS SALURAN TRANSMISI
Kapasitas saluran transmisi merupakan
kemampuan saluran untuk mengalirkan daya listrik
dengan aman dan efisien. Kapsitas ini di pengaruhi
oleh beberapa karakteristik saluran transmisi seperti
jarak, tegangan, dan arus listrik yang dapat ditampung.
Selain itu, semakin jauh jarak transmisi,
semakin besar resistansi saluran dan semakin kecil
kapasitas saluran. Tegangan listrik juga mempengaruhi
kapasitas saluran, semakin tinggi tegangan maka
semakin besar kapasitas salurannya. Sedangkan arus
listrik yang dapat ditampung saluran tergantung pada
ukuran kabel dan jenis isolasi yang di gunakan.
16. DERAUT LISTRIK
Derau listrik adalah gangguan pada sinyal listrik
yang disebabkan oleh gangguan elektromagnetik dari
lingkungan sekitar. Gangguan ini dapat terjadi pada
saluran transmisi listrik dan dapat menyebabkan
perubahan dalam karakteristik saluran transmisi, seperti
penurunan kualitas sinyal atau kehilangan data.
Dalam saluran transmisi, deraut listrik dapat
berasal dari berbagai sumber, termasuk peralatan listrik,
jaringan komunikasi, dan radiasi elektromagnetik dari
alam. Deraut listrik dapat mempengaruhi kinerja sistem
listrik secara keseluruhan dan dapat menyebabkan
masalah seperti pemadaman listrik atau kerusakan pada
peralatan.
17. PEMADAMAN LISTRIK
Pemadaman listrik karakteristik saluran transmisi
sangat mempengaruhi kemungkinan terjadinya
pemadaman listrik. Salah satu faktor yang berperan
penting dalam hal ini adalah kapasitas saluran transmisi.
Kapasitas saluran transmisi menentukan berapa banyak
daya listrik yang dapat ditransmisikan melalui saluran
tersebut. Jika kapasitas saluran transmisi tidak mencukupi
untuk menangani beban listrik yang diterima, maka akan
terjadi pemadaman listrik.
Selain itu, jarak transmisi juga dapat
mempengaruhi kemungkinan terjadinya pemadaman
listrik. Semakin jauh jarak transmisi, semakin besar pula
kemungkinan terjadinya pemadaman listrik karena adanya
resistansi pada saluran transmisi yang menyebabkan
18. KEBUTUHAN DAYA
LISTRIK
Kebutuhan daya listrik yang tinggi pada sebuah daerah
dapat mempengaruhi karakteristik saluran transmisi. Semakin
besar kebutuhan daya listrik, semakin besar pula arus listrik yang
mengalir melalui saluran transmisi. Hal ini dapat menyebabkan
peningkatan suhu pada saluran transmisi dan meningkatkan resiko
terjadinya pemadaman listrik. Oleh karena itu, perlu dilakukan
perencanaan yang matang dalam menentukan kapasitas saluran
transmisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan.
Selain itu, kebutuhan daya listrik juga dapat mempengaruhi
jarak transmisi yang digunakan. Semakin jauh jarak transmisi,
semakin besar pula resiko saluran transmisi yang harus dialiri arus
listrik. Resistansi ini dapat menyebabkan hilangnya energi dalam
bentuk panas dan berdampak pada efisiensi saluran transmisi.
karena itu, perlu dipertimbangka dengan matang dalam
menentukan transmisi yang optimal untuk menambah kebutuhan
19. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAHANAN
KONDUKTOR
Skin effect dan Proximity effect adalah dua faktor yang
mempengaruhi tahanan konduktor. Skin effect adalah
kecenderungan arus bolak-balik untuk mengalir di
permukaan konduktor, sedangkan proximity effect adalah
kecenderungan arus untuk mengalir dalam pola yang tidak
diinginkan akibat adanya medan magnet yang dihasilkan
oleh konduktor lain yang berdekatan.
Kedua efek ini menyebabkan peningkatan resistansi efektif
konduktor dan rugi-rugi daya pada saluran transmisi. Efek
ini semakin besar seiring dengan meningkatnya frekuensi
arus bolak-balik. Efek ini dapat dikurangi dengan
menggunakan konduktor berbentuk kumparan, memilih
ukuran dan jarak antara konduktor yang optimal, dan
menggunakan bahan penghantar yang baik
20. 1. Efek Skin
Efek skin adalah Fenomena di mana arus listrik cenderung
mengalir pada permukaan konduktor, dari pada merata di seluruh
penampang Hal ini terjadi karena arus listrik cenderung mencari
jalur paling pendek untuk mengalir, dan permukaan konduktor
memiliki resistansi yang lebih rendah dibandingkan dengan bagian
dalamnya. Efek skin dapat menyebabkan hilangnya energi pada
saluran transmisi dan meningkatkan suhu konduktor, yang dapat
memengaruhi kapasitas saluran transmisi.
Untuk mengatasi efek skin, beberapa solusi yang umum
digunakan adalah penggunaan konduktor berlapis atau konduktor
berbentuk pipa. Konduktor berlapis memiliki lapisan tipis dari bahan
konduktor yang lebih baik di sekitar inti konduktor, sehingga arus
listrik cenderung mengalir di sebuah penampang konduktor.
Sedangkan konduktor berbentuk memiliki inti konduktor yang
dikelilingi oleh pipa logam, sehingga arus listrik cenderung mengalir
21. 2. Efek Korona
Efek korona adalah fenomena di mana udara di sekitar
saluran transmisi listrik menjadi terionisasi dan menghasilkan
cahaya. Hal ini terjadi ketika tegangan pada saluran transmisi
sangat tinggi, sehingga menyebabkan ionisasi udara dan
menyebarkan muatan listrik ke udara sekitarnya. Efek korona
dapat mempengaruhi karakteristik saluran transmisi dengan
mengurangi efisiensi transmisi daya dan meningkatkan kerusakan
pada saluran transmisi.
Adapun untuk mengatasi efek korona, beberapa solusi
yang dapat dilakukan antara lain menggunakan bahan isolator
yang lebih baik mengurangi tegangan pada saluran transmisi dan
meningkatkan jarak antara saluran transmisi. Selain itu,
pemantauan dan perawatan yang teratur juga dapat membantu
mencegah kerusakan akibat efek korona.
22. PERAWATAN SALURAN TRANSMISI
Perawatan saluran transmisi dapat membantu
mempertahankan keandalan dan efisiensi saluran transmisi. Ada
beberapa jenis perawatan yang dilakukan, seperti:
• Pembersihan insulator,
• Penggantian komponen yang rusak atau aus,
• Dan pemantauan kondisi saluran transmisi secara teratur.
Pembersihan insulator sangat penting untuk mencegah
kebocoran arus listrik dan kerusakan pada saluran transmisi.
Penggantian komponen yang rusak atau aus juga penting untuk
menjaga keandalan sistem secara keseluruhan. Selain itu,
pemantauan kondisi saluran transmisi secara teratur dapat
membantu mengidentifikasi masalah sebelum mereka menjadi
lebih serius.
23. PEMANTAUAN SALURAN TRANSMISI
Pemantauan saluran transmisi adalah proses
memonitor kondisi saluran transmisi secara terus -
menerus untuk memastikan keandalan dan efisiensi.
Pemantauan ini meliputi pemantauan tegangan, arus,
suhu, dan getaran pada saluran transmisi. Dengan
melakukan pemantauan secara teratur, maka kita
dapat mendeteksi masalah sejak dini dan mengambil
tindakan yang tepat sebelum terjadi kerusakan yang
lebih serius.
Selain itu, pemantauan saluran transmisi juga
dapat membantu meningkatkan efisiensi. Misalnya,
memantau beban pada saluran transmisi
24. CONTO SOAL RESISTANSI SALURAN TRANSMISI
Sebuah saluran transmisi dengan konduktor tembaga (ρ = 1,68 x 10^(-
8) ohm·m), panjang 5 km (5000 m), dan radius konduktor 1 cm (0,01
m). Tentukan nilai resistansi dari saluran trasmisi tersebut!
Penyelesaian:
R = ρ * (L / A).
R = (1,68×10^−8 Ω⋅m) . ( 5000m / π x (0,01m)^2 )
R = 0,106 Ω
Jadi, resistansi saluran transmisi tersebut adalah sekitar 0,106 ohm
25. CONTOH SOAL INDUKTANSI SALURAN TRANSMISI
Sebuah saluran transmisi tiga fasa memiliki konfigurasi horizontal dengan tiga
kawat konduktor yang ditempatkan pada jarak 2 meter satu sama lain. Setiap
kawat memiliki panjang 5 kilometer. Hitung induktansi total saluran transmisi
ini jika koefisien induktansi per unit panjangnya adalah 0,2 milihenry per
meter (mH/m).
Penyelesaian:
Untuk menghitung induktansi total saluran transmisi dengan menggunakan
rumus sederhana berdasarkan koefisien induktansi per unit panjang dan
konfigurasi yang diberikan.
Langkah-langkah perhitungan:
• Tentukan panjang total saluran (L):
Panjang total saluran adalah 5 kilometer = 5000 meter.
• Hitung induktansi total (L_total): L_total = Koefisien Induktansi per Unit
Panjang (L per meter) * Panjang Saluran (L)
• L_total = 0,2 mH/m * 5000 m = 1000 mH = 1 henry (H).
Jadi, induktansi total saluran transmisi ini adalah 1 henry (H).
26. CONTOH SOAL KAPASITANSI SALURAN TRANSMISI
Sebuah saluran transmisi tiga fasa memiliki konfigurasi
horizontal dengan tiga kawat konduktor yang ditempatkan
pada jarak 1 meter satu sama lain. Setiap kawat memiliki
panjang 8 kilometer. Hitung kapasitansi total saluran
transmisi ini jika koefisien kapasitansi per unit panjangnya
adalah 0,01 mikrofarad per meter (µF/m).
Penyelesaian:
Untuk menghitung kapasitansi total saluran transmisi, kita
perlu menggunakan rumus yang mencakup koefisien
kapasitansi per unit panjang dan konfigurasi yang diberikan.
27. Langkah-langkah perhitungan:
Tentukan panjang total saluran (L):
• Panjang total saluran adalah 8 kilometer = 8000 meter.
Hitung kapasitansi total (C_total):
• Gunakan rumus berikut untuk menghitung kapasitansi total:
• C total = Koefisien Kapasitansi per Unit Panjang (C per meter) ×
Panjang Saluran (L)
• C total = 0 , 01 𝜇F/m × 8000 m = 80 𝜇F C total = 0,01μF/m ×
8000m = 80μF.
Jadi, kapasitansi total saluran transmisi ini adalah 80 mikrofarad (µF).
Kapasitansi mengukur kemampuan saluran transmisi untuk menyimpan
muatan listrik, dan dalam kasus ini, nilai kapasitansi menunjukkan
28. KESIMPULAN
Saluran transmisi adalah salah satu komponen penting
dalam infrastruktur listrik dan memainkan peran kunci dalam
mentransmisikan daya listrik dari pusat pembangkit (seperti
pembangkit listrik tenaga air, pembangkit nuklir, atau pembangkit
listrik tenaga batu bara) ke pusat-pusat distribusi dan dari sana ke
rumah-rumah, bisnis, dan industri.
Resistansi (R), induktansi (L), dan kapasitansi (C) adalah
karakteristik penting dalam perancangan jalur transmisi.
Yang dimaksud dengan karakteristik listrik dan saluran
transmisi ialah konstanta saluran yaitu: Tahanan (R), Induktansi
(L), konduktansi (G) dan kapasitansi (C),
Pada saluran udara konduktansi (G) sangat kecil sehingga
dengan mengabaikan konduktansi G itu perhitungan, akan jauh
lebih mudah dan pengaruh nya masih dalam batas-batas yang
diabaikan.
29. REFERENSI
Berikut adalah daftar Sumber atau Referensi yang saya
gunakan pada presentasi kali ini:
• Abdul, Kadir. 1988._Transmisi Tenaga Listrik._Jakarta:
Universitas Indonesia (UI-Press).
• Hutauruk.1996._Transmisi Daya Listrik._Jakarta: Erlangga
• Syafriyudin, S.T., M.T._Trasmisi Daya Listrik
• Buchholz,R.W. (2012). Trasmission and Distribution for
Electrical Engineers. John Wiley & Sons.
• Wood, A. J., & Wollenberg, B. F. (2012) Power Generation,
operation, and control. Jhon Wiley & Son