SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
102/Agustus/VI/2020
BRAFOPMK
Raeni:
Milenial Harus Punya
Growth Mindset
Peristiwa-peristiwa
Unik Jelang Proklamasi
Kemerdekaan RI
SDM Unggul dan
Krusialnya Peran
Perguruan Tinggi
SDM UNGGUL
INDONESIA
MAJU
Edisi 02/Agustus/VI/2020 Berita dan Informasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
www.kemenkopmk.go.id
2 02/Agustus/VI/2020
BRAFOPMK
INDONESIA
DIRGAHAYU
Daftar Isi
Raeni
Milenial Harus
Punya Growth
Mindset
26
16
30
36
Profil Stadion Piala
Dunia U-20 2021
Alat Rapid
Test Buatan
Anak Bangsa
34
LBM Eijkman
Beberkan Perbedaan
Vaksin Merah Putih
dan Sinovac
Dengan menggunakan hanya
bagian tertentu dari virus,
diharapkan bisa mengurangi efek
yang tidak diinginkan.
Pandemi Momentum
Menguatkan
Ketahanan Keluarga
Peringatan Hari Anak Nasional
di masa pandemi Covid-19
ini adalah momentum untuk
meningkatkan kepedulian
semua pilar bangsa Indonesia
42
SDM UNGGUL,
INDONESIA MAJU
Jangan sampai masyarakat terjebak pada apa
yang dinamakan‘Human Development Trap’
atau Jebakan Pembangunan Manusia.
Edisi 02/Agustus/VI/2020
Tak hanya dinilai mampu
mempercepat penuntasan
Pandemi Covid-19, tapi juga
ongkos yang lebih murah
302/Agustus/VI/2020
EDITORIAL
Edisi 02/Agustus/VI/ 2020
Pembina:
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia
Pengarah:
Deputi dan Staf Ahli Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Penanggung Jawab:
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:
Kepala Biro Hukum, Informasi dan Persidangan
Redaktur Pelaksana:
Kepala Bagian Humas dan Perpustakaan
Tim Redaksi:
Ihti Oktarina, Achmad Soleh, Olivia C.M.P, Dwi
Prasetya, Puput Mutiara, Novrizaldi, Rendy
Febrianto, Mega Hartati
Ahli Tata Letak/Produksi:
Hafidh Yurits Addiar, M.Yusuf Abdullah, Kristian
Suryatna
Sekretariat Redaksi:
Bagian Humas dan Perpustakaan,
Lantai 9 Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Jl. Medan Merdeka Barat No.3 Jakarta 10110
Telp./ Faks. (021) 386 0565, (021) 385 2165
Email: brafopmk@kemenkopmk.go.id
Situs: www.kemenkopmk.go.id
Indonesia menuju usia emasnya pada tahun 2045. Pada 17 Agustus
2020 nanti, bangsa kita tepat berusia 75 tahun atau seperempat abad
lagi mencapai usia emas.
Seiring pertumbuhan usia bangsa, banyak pula tantangan yang akan
dihadapi bangsa Indonesia. Sehingga, perlu adanya adaptasi dan
transformasi dalam menyiapkan manusia Indonesia menyambut
Indonesia Emas 2045.
Salah satu tantangan menuju ke arah sana adalah bonus demografi
yang notabene bakal mempengaruhi SDM bangsa Indoenesia. Dengan
kata lain, upaya-upaya strategis pemerintah dalam menyiapkan atau
menyongsong bonus demografi, bakal mempengaruhi kualitas SDM
kita.
Diprediksi Indonesia akan mengalami masa bonus demografi, yakni
jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar
dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15
tahun dan di atas 64 tahun).
Pada bonus demografi tersebut, penduduk usia produktif diprediksi
mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan
sebesar 297 juta jiwa.
Ini tentu menjadi peluang bagi bangsa Indonesia. Jika kita mampu
mengkapitalisasi potensi ledakan demografi maka bakal berdampak
pada meningkatnya SDM-SDM berkualitas yang produktif. Mengapat
demikian? karena era persaingan antar bangsa makin ketat.
Seluruh negara di dunia, di era perkembangan teknologi yang amat
cepat, terus berlomba-lomba mendongkrak kualitas masyarakatnya.
Yakni bagaimana mencetak SDM yang adaptif terhadap perkembangan
zaman. Tak terkecuali Indonesia.
Untuk itulah, di edisi Agustus kali ini kami mengambil tajuk‘SDM
Unggul, Indonesia Maju’. Bertepatan dengan peringatan HUT Ke-75
Kemerdekaan Republik Indonesia.
Fokus Utama mengulas secara komprehensif sejumlah langkah strategis
pemerintah dalam melahirkan SDM Unggul. Mulai dari seputar visi
pendidikan dalam konteks SDM unggul, infrastruktur pendidikan,
hingga pentingnya pendidikan vokasi.
Kita tentu berharap segala kebijakan yang dilaksanakan pemerintah,
khususnya di sektor pendidikan, bisa terus menguatkan SDM bangsa.
Redaksi menerima artikel atau tulisan
juga foto. Redaksi berhak mengubah
tulisan sepanjang tidak mengubah isi
dan maknanya.
4 02/Agustus/VI/2020
Bonus Demografi,
SDM Adaptif
502/Agustus/VI/2020
Menko PMK RI Muhadjir Effendy
Jika kita lebih fokus
mengembangkan kualitas
SDM, kita yakin bonus
demografi menjadi bonus
lompatan kemajuan.
“
Tian Belawati
Pakar Pendidikan & Rektor UT 2009-2017
Foto: Dok. UT
Pengembangan sumber daya
manusia melalui pendidikan
sejak dini sangat penting
seiring dengan pesatnya
perkembangan ilmu,
teknologi, dan budaya.
Foto: BRAFO PMK
Foto: Dok. Raeni
Raeni
Influencer & Doktor Lulusan Birmingham University
Tumbuh itu tergantung masanya,
untuk anak sekolah misalnya,
belajar bukan hanya dalam kelas
saja. Bagaimana mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki.
Q U O T E S
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci bagi
lompatan ekonomi sebuah negara. Presiden Joko Widodo
mengingatkan pentingnya revitalisasi pendidikan guna
menciptakan link and match antara pendidikan dan dunia
kerja. Output-nya adalah lahirnya SDM-SDM unggul, inovatif,
dan berdaya saing.
“Peningkatan SDM adalah sebuah keniscayaan,”ujar Presiden
beberapa waktu lalu sebagaimana dilansir Presidenri.go.id
Kepala Negara menegaskan bahwa SDM memiliki peran
krusial bagi sebuah negara. Terutama dalam mendorong
percepatan ekonomi, di mana era sekarang sudah mengarah
pada digitalitasi di berbagai aspek.
“Ekonomi masa depan adalah industri kreatif dan digital.
ASEAN dan Korea memiliki potensi besar dalam industri
kreatif,”tutur Presiden Jokowi.
“Ekspor industri kreatif ROK menyumbang USD 5,79 miliar
ke perekonomian nasionalnya. ASEAN dengan lebih dari 647
juta penduduk merupakan aset bagi pengembangan industri
kreatif,”ujar Presiden Jokowi.
Lebih lanjut Presiden menyebutkan bahwa penguatan
kerjasama ekonomi kreatif ASEAN dan Korea akan menjadi
lompatan besar.Dalam konteks tersebut, Indonesia telah
mengeluarkan peta jalan Making Indonesia 4.0 untuk
membangun industri yang berdaya saing global di era digital.
“Industri kreatif dan digital adalah salah satu“The Next Big
Thing”Indonesia. Indonesia saat ini menjadi tuan rumah
perusahaan-perusahaan Decacorn, Unicorn dan Startups,”
ucap Presiden Jokowi.
Bank Dunia mengumumkan bahwa pendapatan nasional
bruto (gross national income/GNI) per kapita Indonesia
naik dari posisi sebelumnya $3.840 menjadi $4.050. Dengan
demikian, Indonesia kini dikategorikan sebagai negara
berpenghasilan menengah atas (upper middle income
country) dari sebelumnya negara berpenghasilan menengah
bawah (lower middle income country).
Saat menyampaikan sambutannya pada peresmian
pembukaan konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) tahun
2020 yang digelar secara virtual, Presiden Joko Widodo
menyampaikan bahwa capaian kenaikan status Indonesia
tersebut patut disyukuri oleh seluruh bangsa.
“Capaian ini patut kita syukuri bahwa kita berjalan ke arah yang
benar, bahwa kita harus terus melangkah maju menuju ke negara
berpenghasilan tinggi. Dengan mengedepankan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia,”kata Presiden Jokowi dari Istana
Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 4 Juli 2020.
Meski demikian, Presiden memandang bahwa menjadi negara
berpenghasilan tinggi bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut
terlihat dari banyaknya negara-negara dunia ketiga yang sudah
puluhan tahun bahkan mendekati satu abad hanya berhenti
sebagai negara berpenghasilan menengah, atau terjebak pada
middle income trap.
“Itulah yang tidak kita inginkan. Pertanyaannya, apakah kita
mempunyai peluang untuk keluar dari middle income trap? Saya
jawab tegas, kita punya potensi besar. Kita punya peluang besar
untuk melewati middle income trap. Kita punya peluang besar
untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi,”tegasnya.
Kepala Negara melanjutkan, untuk mencapai hal tersebut tentu
dibutuhkan prasyarat. Beberapa di antaranya yaitu infrastruktur
yang efisien yang mulai dibangun oleh pemerintah, dan cara kerja
cepat yang kompetitif dan berorientasi pada hasil. Untuk itu, perlu
diupayakan peningkatan kualitas SDM yang unggul, produktif,
Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres
6 02/Agustus/VI/2020
I S TA N A
SDM Unggul
dan Krusialnya Peran
Perguruan Tinggi
inovatif, dan kompetitif.
“Di sinilah posisi strategisnya pendidikan tinggi, yaitu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif yang
selalu berjuang untuk kemanusiaan dan untuk kemajuan
Indonesia,”imbuhnya.
Tugas mulia pendidikan tinggi tersebut tentu tidak bisa
dilakukan dengan cara yang biasa-biasa saja. Menurut
Presiden, sudah sepatutnya dunia pendidikan tinggi
mengembangkan cara dan strategi baru yang smart-short-cut
dan out of the box, sehingga tidak hanya disibukkan dengan
urusan administrasi semata.
Hal senada diungkapkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Wapres
menegaskan kalau peningkatan kapasitas SDM merupakan
salah satu prioritas utama dalam pembangunan pemerintah
yang dapat dicapai diantaranya melalui pendidikan.
“Dalam mengembangkan SDM unggul, sebuah lembaga
pendidikan tidak hanya cukup mengandalkan pembelajaran
teoritis semata, tapi juga harus dapat menangkap berbagai
dinamika dalam masyarakat dan menjadi katalisator
peningkatan kapasitas masyarakat,”ujar Wakil Presiden (Wapres)
K. H. Maruf Amin pada acara Wisuda Universitas Terbuka Periode
Kedua Tahun Akademik 2019-2020 secara virtual Selasa (21/07).
Lebih jauh Wapres menuturkan, selain penyempurnaan
kualitas pendidikan yang berbentuk hard skills atau pendidikan
pengembangan kemampuan teknis sesuai bidangnya, juga
perlu didorong pengembangan soft skills atau pendidikan untuk
meningkatkan kemampuan interpersonal.
“Pendidikan karakter juga menjadi landasan bagi generasi
muda untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-
nilai budaya bangsa Indonesia, seperti sopan santun, saling
menghargai dan menghormati, serta toleran,”urainya.
Oleh karena itu, tambah Wapres, pendidikan karakter perlu
dilaksanakan dalam porsi yang sama dengan pendidikan
kompetensi dan diberikan dengan cara-cara yang inovatif dan
kreatif.
“Akan tetapi metode pendidikan karakter tersebut haruslah lebih
inovatif dan kreatif agar tetap menarik dan efektif,”pesan Wapres.
(rls/*)
702/Agustus/VI/2020
Seorang warga menggendong siswa Sekolah
Dasar Negeri (SDN) 6 Tapa melintasi sungai
Polanggua bersama sejumlah guru usai mengikuti
pelajaran luar jaringan (luring) di Dusun III, Desa
Langge, Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo,
Rabu (29/7/2020).
Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Siswa dan Guru Menyeberangi
Sungai untuk Belajar Mengajar
Yonas Kedeikoto (15) mengikuti proses belajar mengajar secara daring di Kota Jayapura, Papua,
Senin (10/8/2020).
Foto: ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Pelajar di Papua Wajib Berseragam Sekolah saat Belajar Daring
8 02/Agustus/VI/2020
B I N G K A I
Wisuda ke-159 di
Universitas Diponegoro
(UNDIP) yang diikuti 2.561
lulusan itu menggunakan
teknologi robot peraga
yang menggantikan
kehadiran fisik para
wisudawan maupun
wisudawati karena
sejumlah kebijakan
protokol kesehatan
dalam upaya mencegah
penyebaran COVID-19,
Semarang, Jawa Tengah,
Senin (27/7/2020).
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Wisuda UNDIP Menggunakan Teknologi Robot
902/Agustus/VI/2020
Sejumlah mahasiswa menggunakan sepeda ontel saat wisuda“drive thru”di
Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau di Kota Pekanbaru, Rabu (5/8/2020).
Wisuda
Drive Thru
Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
BRAFOPMK - Pembuatan Vaksin
Covid-19 menjadi target selanjutnya
setelah berhasil menciptakan alat
Rapid Test inovasi anak bangsa belum
lama ini. Keseriusan pemerintah
dalam pembuatan vaksin dibuktikan
dengan jaminan insentif. Jaminan
tersebut berupa super deduction tax.
Tak tanggung-tanggung, pemerintah
memberikan insentif sebesar 300 persen.
Hal tersebut diungkapkan langsung
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Pemerintah akan memberikan insentif
sebesar 300 persen saat vaksin itu bisa
diproduksi,”tegasnya.
Tak hanya itu, pemerintah juga
tengah memberikan fasilitas kepada
pengembang vaksin yang dilakukan oleh
PT Bio Farma dengan menggandeng
perusahaan asal China Sinovac Biotech.
BRAFOPMK - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengatakan
pemerintah akan meniadakan rekrutmen calon pegawai negeri
sipil (CPNS) tahun 2020.“Penerimaan CPNS tahun 2020 akan
kami tiadakan,”ujar Menteri Tjahjo di Jakarta, Rabu (08/07).
Vaksin tersebut kini memasuki fase uji
klinis tahap pertama pada awal Agustus.
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Penny Lukito mengaku,
pihaknya akan ikut mengawal uji klinis
ini agar sesuai dengan standar protokol
dalam negeri. Pihaknya juga yang
bertanggung jawab atas izin edar vaksin
tersebut jika sudah berhasil di produksi
agar pendistribusiannya lebih cepat.
“Kami langsung yang akan mendampingi
uji klinis ini agar izin edar juga bisa
cepat dikeluarkan. Kami berharap uji
klinis bisa usai Januari awal mendatang
dan memberikan hasil positif,”katanya.
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus
Putranto siap menggelontorkan
anggaran untuk pengembangan
vaksin.“Saya akan bicarakan dengan
kementerian keuangan, semoga
semuanya lancar,”imbuhnya.
Menteri Koordinator Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir
Effendy manambahkan, pemerintah
juga akan menghibahkan gedung
Laboratorium Avian Flu milik
kementerian kesehatan di Bandung,
Jawa Barat.“Gedung itu untuk Biofarma
nantinya, awalnya untuk pengembangan
vaksin flu burung, namun saat ini
terbengkalai,”ucapnya.
Dia juga memastikan, gedung yang akan
dihibahkan dengan skema penyertaan
Produksi Vaksin Covid-19, Pemerintah Hibahkan Lab Avian Flu
modal itu telah bebas dari masalah
hukum. Muhadjir meyakini, pemberian
gedung ini bisa menjadi modal untuk
pembuatan Vaksin Covid-19.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah
menyampaikan keseriusan untuk
melakukan pengembangan Vaksin
Covid-19 di Tanah Air. Berdasarkan
perhitungan pemerintah pusat, vaksin
yang dibutuhkan mencapai 347 dosis.
“Banyaknya dosis yang dibutuhkan
karena satu orang bisa saja tidak cukup
sekali imunisasi. Kadang yang sudah
divaksin bisa mental lagi,”kata dia.
Terkait penyebaran vaksin yang
ditargetkan bisa mulai diproduksi
awal Januari mendatang, penerimaan
vaksin diutamakan untuk masyarakat
yang rentan terpapar Covid-19. Seperti
masyarakat berusia lanjut, penderita
penyakit hipertensi, diabetes, jantung
serta tenaga kesehatan dan wilayah
dengan jumlah terpapar paling tinggi.
Pemerintah sendiri mengalokasikan
sebanyak Rp87,55 triliun untuk
penanganan covid-19 di bidang
kesehatan. Anggaran untuk belanja
penanganan covid-19 Rp66,8 triliun,
insentif tenaga medis Rp5,9 triliun,
santunan kematian Rp300 miliar,
bantuan iuran JKN Rp3 triliun, gugus
tugas covid-19 Rp3,5 triliun, dan insentif
perpajakan di bidang kesehatan Rp9,05
triliun. (rls/*)
Ilustrasi Laboratorium. Foto: ANTARA FOTO/
Ahmad Subaidi
Hal ini mengingat bahwa penerimaan CPNS tahun 2019 akan
masuk pada tahap seleksi kompetensi bidang (SKB). Pelaksanaan
SKB ini tertunda karena pandemi Covid-19.
Tahun ini pemerintah masih akan menuntaskan proses seleksi
CPNS formasi tahun 2019 yang tertunda karena pandemi
Covid-19.
“SKB akan dilanjutkan bulan September-Oktober 2020 dengan
menerapkan protokol kesehatan. Kementerian PANRB dan
BKN terus melakukan koordinasi dengan BNPB (Gugus Tugas
Covid-19) dan Kementerian Kesehatan, untuk memastikan agar
pelaksanaan SKB benar-benar memenuhi standar protokol
kesehatan,”jelasnya.
Dijelaskan juga bahwa rekrutmen ASN untuk tahun 2021 akan
dilaksanakan. Saat ini sedang dilakukan proses pengajuan serta
verifikasi dan validasi usulan masing-masing instansi pemerintah.
Proses ini akan mempertimbangkan kebutuhan untuk
pembangunan nasional dan daerah, serta hasil evaluasi dampak
pandemi Covid-19.(rls/*)
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PANRB) Tjahjo Kumolo. Foto: Humas KemenPAN RB
Rekrutmen CPNS 2020 Ditiadakan
10 02/Agustus/VI/2020
N E W S F L A S H
BRAFOPMK - Masuki adaptasi kebiasaan baru (ABK),
jumlah kasus Corona Virus Disease-2019 (Covid-19)
di Indonesia masih meningkat. Menurut data Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per
17 Juli 2020, 83.130 kasus terkonfirmasi terpapar
Covid-19, meningkat sebanyak 1.462 kasus dari hari
sebelumnya, 81.668 kasus.
Namun, masih banyak masyarakat yang belum
mematuhi protokol kesehatan seperti memakai
masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Untuk itu, peran ulama sangat diperlukan dalam
meningkatkan kedisplinan masyarakat tersebut.
“Ini ternyata dari berbagai penelitian sumbernya itu
disiplin masyarakat. Sikap sami’na wa‘atha’na (kami
dengar dan kami taat). Saya kira inilah makanya
peran ulama, pemuka umat, ini menjadi sangat
penting. Untuk kita semua, untuk kebaikan, untuk
li maslahatil ‘ammah, untuk kebaikan semua itu.
Dalam rangka himayatul ummah, menjaga umat,”
tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin
pada acara silaturahim dan dialog bersama dengan
organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Istana
Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Nomor 6,
Jakarta Pusat, Jumat (17/7) sebagaimana dilansir
wapresri.go.id.
Wapres mengatakan, tren peningkatan kasus
Covid-19 ini sebagai permasalahan yang sangat
besar dan siapa pun bisa terpapar. Oleh karena
itu, diperlukan penanganan dan kewaspadaan
sebagaimana yang ditetapkan pemerintah.
Wapres Ajak Ulama Masifkan
Sosialisasi Protokol Kesehatan
Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin. Foto: Setwapres
“Kita harus benar-benar menjaga ritme, menjaga
langkah, menjaga umat ini dengan sebaik-baiknya,”
imbaunya.
Lebih lanjut Wapres meminta para ulama untuk
membantu dalam mensosialisasikan protokol
kesehatan sampai ke tingkat bawah. Hal ini
dilakukan, selain untuk menekan jumlah kasus
Covid-19, juga untuk memberikan semangat
kepada masyarakat dalam menghadapi situasi
pandemi ini.
“Jangan sampai kita mengalami puncak yang terlalu
tinggi. Dan kita juga harus bisa meyakinkan umat
supaya umat itu tidak putus asa dalam menghadapi
situasi kesulitan ekonomi, sudah Covid, sudah
kesulitan ekonomi, kemudian umat berputus asa,
ini menjadi penting. Dan kita harus meyakinkan
bahwa memang badai akan berlalu,”pesannya.
Wapres kembali meminta keterlibatan semua
ulama dalam melindungi umat dari kerusakan
dan bahaya yang ditimbulkan Covid-19, terutama
dalam meningkatkan kedisplinan masyarakat
melaksanakan protokol kesehatan.
“Saya kira itu yang dapat saya sampaikan, terima
kasih atas kehadirannya mudah-mudahan kita
bisa terus melakukan ini dan melakukan sosialisasi
sampai ke tingkat bawah. Dan supaya masyarakat
intinya cuma satu, sami’na wa ’atha’na terhadap
protokol kesehatan,”tandasnya.(rls/*)
1102/Agustus/VI/2020
JAKARTA Pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan
terhadap pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM).
Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah melakukan upaya-upaya cepat untuk dapat tetap
bertahan.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten
Masduki menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga
fase program pemulihan koperasi dan UMKM melalui Lembaga
Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
“Pertama, fase program survival. Fase awal ini kami telah
melakukan restrukturisasi pinjaman mitra LPDB dalam bentuk
penundaan pembayaran angsuran dan jasa selama 12 bulan,”
ujarnya di acara Penyaluran Dana Bergulir untuk Koperasi
Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional yang digelar di
Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 23 Juli 2020.
Pihaknya telah melakukan restrukturisasi kepada 40 mitra
koperasi (100 persen) dengan fasilitas penundaan pokok,
perpanjangan jangka waktu, hingga penambahan fasilitas
pinjaman atau pembiayaan dengan total outstanding sebesar
Rp135,7 miliar.
“LPDB tidak mengenakan bunga selama masa penundaan
pembayaran sehingga secara langsung ini merupakan subsidi
bunga dari LPDB sebesar 100 persen selama satu tahun,”imbuh
Teten.
Fase kedua dari kebijakan ini ialah fase pemulihan ekonomi di
mana pemerintah menyediakan alokasi pembiayaan tambahan
sebesar Rp1 triliun yang khusus disalurkan kepada koperasi
untuk menjangkau sekitar 4,8 juta UMKM anggotanya.
“Sampai saat ini kami telah melakukan penyaluran pinjaman
atau pembiayaan baru dengan total pencairan sebesar Rp381,4
miliar,”ucapnya.
Pemerintah Siapkan 3
Fase Pemulihan Koperasi
dan UMKM
JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi membubarkan 18
lembaga yang terdiri dari tim kerja, badan, komite maupun
satuan tugas. Lembaga itu berdiri berdasarkan keputusan
presiden (keppres).
Pembubaran lembaga-lembaga tersebut tercantum dalam
Peraturan Presiden RI Nomor 82 Tahun 2020 Tentang Komite
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan
Pemulihan Ekonomi Nasional.
Pasal 19 Perpres tersebut menyatakan pembentukan Komite
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,
maka 18 lembaga dibubarkan. Komite ini berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada presiden. Perpres tersebut
ditetapkan pada 20 Juli 2020 dan mulai berlaku pada tanggal
yang sama.
Berikut ini daftar tim kerja, badan, dan komite yang dibubarkan
oleh Jokowi:
1.	 Tim Transparansi Industri Ekstraktif yang dibentuk
berdasarkan Perpres No.26/2010
2.	 Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan yang dibentuk berdasarkan
Perpres No.10/2011
3.	 Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia 2011-2025 yang dibentuk
berdasarkan Perpres No.32/2011
4.	 Badan Pengembangan Kawasan Strategis dan
Infrastruktur Selat Sunda yang dibentuk berdasarkan
Perpres No.86/2011
18 Lembaga
Dibubarkan
Adapun fase ketiga, penumbuhan ekonomi, Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah juga menyiapkan
sejumlah kebijakan untuk memudahkan akses pembiayaan
koperasi dan UMKM dengan bunga ringan dan
pendampingan.
“Ini juga bagian dari upaya kami untuk membangun
kelembagaan yang lebih mudah di UMKM untuk
memudahkan kami dalam pembinaan ke depan. Sebab,
jumlah UMKM sangat besar, 64 juta dan terpencar, kalau kita
tidak sederhanakan kelembagaannya maka akan berat di
pembinaannya,”ungkapnya.
Dalam acara tersebut, turut dihadirkan sejumlah koperasi
penerima program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui
LPDB sebanyak 6 koperasi penerima restrukturisasi berupa
penundaan pokok dan bunga serta 14 koperasi penerima
perluasan modal kerja. Sebagian besar penerima lainnya
mengikuti jalannya acara dari Gedung Smesco melalui
telekonferensi video.(rls/*)
Seorang pedagang mengemas kerupuk kulit dagangannya di
mobil sekaligus kios berjalan di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa
(30/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
12 02/Agustus/VI/2020
N E W S F L A S H
BRAFOPMK - Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) memberlakukan kebijakan
baru terkait dokumen kependudukan.
Mulai 1 Juli kemarin, cetak dokumem
menggunakan kertas HVS sebagaimana
Permendagri Nomor 109 Tahun 2019.
“Kecuali e-KTP dan Kartu Identitas Anak
(KIA),”ujar Direktur Jenderal Kependudukan
dan Pencatatan Sipil ( Dukcapil)
Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif
Fakhrulloh sebagaimana dilansir Kompas.
com, Selasa (7/7).
Menurut Zudan, hal itu bisa terwujud
berkat digitalisasi layanan administrasi
kependudukan (Adminduk) dan tanda
tangan elektronik (TTE) yang diterapkan
Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri
sejak periode awal 2019.
Meski dicetak dengan kertas HVS 80
gram , Zudan memastikan hal itu dijamin
keabsahan dan keamanannya. Selain itu,
pengecekan dokumen tersebut nantinya
akan lebih mudah.
“Mudah dicek dokumen tersebut asli atau
palsu. Cara mengujinya yakni dengan
memindai quick response (QR) code pada
dokumen menggunakan QR scanner di
smartphone,”lanjutnya menjelaskan.
Selain itu, bisa juga dicek menggunakan
aplikasi QR code reading yang bisa
diunduh di Playstore. Menurut Zudan,
kode QR pada dokumen kependudukan
yang dicetak di kertas HVS ini merupakan
tanda tangan elektronik yang merupakan
pengganti tanda tangan dan cap basah
yang dulu dicetak dengan security printing.
(kcm/*)
Mulai 1 Juli,
Cetak Dokumen
Kependudukan
Gunakan Kertas HVS
5.	 Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove yang dibentuk
berdasarkan Perpres No.73/2012
6.	 Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem penyediaan Air Minum yang
dibentuk berdasarkan Perpres No.90/2016
7.	 Komite Pengarah Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional berbasis
Elektronik (Road Map e-Commerce) tahun 2019-2019 yang dibentuk
berdasarkan Perpres No.74/2017
8.	 Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan Berusaha yang dibentuk
berdasarkan Perpres No91/2017
9.	 Tim Koordinasi Pemantauan dan Evaluasi atas Pemberian Jaminan dan
Subsidi Bunga kepada PDAM dalam rangka percepatan penyediaan air
minum yang dibentuk berdasarkan Perpres No. 46/2019.
10.	 Tim Pinjaman Komersial Luar Negeri yang dibentuk berdasarkan Keppres
No.39/1991.
11.	 Tim Nasional untuk Perundingan Perdagangan Multilateral dalam
kerangka World Trade Organization yang dibentuk berdasarkan Keppres
No.104/1999 yang telah mengalami beberapa perubahan. Terakhir
dibentuk berdasarkan Keppres No.16/2022.
12.	 Tim Restrukturisasi dan Rehabilitasi PT (Persero) PLN yang dibentuk
berdasarkan Keppres No 166/1999. Dimana diatur kembali di Keppres
No.133/2000.
13.	 Komite Kebijakan Sektor Keuangan yang dibentuk berdasarkan Keppres
No.177/1999. Terakhir diatur dalam Keppres No.53/2003.
14.	 Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan yang dibentuk berdasarkan
Keppres No.80/2000.
15.	 Tim Koordinasi Peningkatan Kelancaran Arus Barang Ekspor dan Impor
yang dibentuk berdasarkan Keppres No.54/2002. Kemudian mengalami
perubahan yang diatur dalam Keppres No.24/2005
16.	 Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi yang dibentuk
berdasarkan Keppres No.3/2006. Telah mengalami beberapa perubahan.
Terakhir diatur dalam Keppres No.28/2010
17.	 Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Rumah Susun di Kawasan
Perkotaan yang dibentuk berdasarkan Keppres No.22/2006.
18.	 Komite Nasional Persiapan Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang
dibentuk berdasarkan Keppres No.37/2014.
Warga menunjukan akta kelahiran yang
dicetak menggunakan media kertas HVS di
Kantor Disdukcapil, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat, Rabu (1/7/2020). Foto: ANTARA FOTO/
Yulius Satria Wijaya
Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres
1302/Agustus/VI/2020
Juli 2020
17
Madiun,
Jawa Timur
Juli 2020
Jakarta
13
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan) bersama Ketua Gugus Tugas
Nasional Doni Monardo (kiri) usai rapat terbatas Percepatan Penanganan
Dampak Pandemi Covid-19 bersama Presiden dan jajaran menteri
Kabinet Indonesia Maju, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Foto: Humas Setkab
Pemerintah Perkuat
Penanganan Covid-19
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko
PMK) Muhadjir Effendy (kiri) mendapatkan penjelasan dari petugas Kantor
Pos saat meninjau proses penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos
Nglames, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (17/7/2020). Foto: Humas
Kemenko PMK
Tinjau Penyaluran
BST di Madiun
14 02/Agustus/VI/2020
G I AT S E R E M O N I A L
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (ketiga kanan)
menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka
ke-59 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Rabu (2/8/2020). Foto:
Humas Kemenko PMK.
Agustus
2020
2
Jakarta
Menko PMK Hadiri
HUT Pramuka ke-59
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Muhadjir Effendy melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
(Eselon I) dan Pratama (Eselon II) di Lingkungan Kemenko PMK, Jakarta,
Kamis (6/8/2020). Foto: Humas Kemenko PMK
Menko PMK Lantik
Pejabat Eselon I dan
Eselon II
6
Jakarta
Agustus
2020
1502/Agustus/VI/2020
BRAFOPMK - Akselerasi program pembangunan
Sumber Daya Manusia (SDM) terus digeber
pemerintah. Itu tak lepas dari terwujudnya sebuah
visi besar bernama‘Generasi Indonesia Emas 2045’.
Ya, cita-cita mulia tersebut tentu diharapkan segera
terealisasikan; SDM Berdaya Saing, Indonesia Maju.
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia
dan Berkebudayaan (Kemenko PMK) bisa dikatakan
menjadi‘leader’terkait hal ini. Dalam konteks
pembangunan SDM, Kemenko PMK memiliki grand
design yang disebut‘Human Capital Life Cycle’, di
mana pembangunan SDM Unggul mencakup semua
tahapan kehidupan manusia dan berproses secara
terus-menerus.
“Ada 5 fase. Pertama, prenatal dan ASI, Dikdasmen
(Pendidikan Dasar dan Menengah), Angkatan Kerja
(Pendidikan Tinggi), Keluarga Muda/Baru, dan Lansia,”
ukar Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam sejumlah
kesempatan belum lama ini.
Dia mengatakan bahwa kelima fase tersebut
sejatinya merupakan penjabaran misi pemerintah
yang berkaitan langsung dengan pembangunan
SDM. Yakni peningkatan kualitas hidup manusia,
pembangunan yang merata dan berkeadilan, serta
kemajuan budaya yang menerceminkan kepribadian
bangsa. Adapun visi presiden 2020-2025 adalah
terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri,
berkepribadian, dan gotong royong.
SDM UNGGUL,
INDONESIA
MAJU•	 Fase Krusial dan Human Development Trap
•	 Tantangan SDM Unggul
16 02/Agustus/VI/2020
F O K U S U TA M A
Foto: Humas Setkab
“Pemerintah terus fokus pada pembangunan SDM demi
terwujudnya negara maju dan berdaya saing di era global,”
lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Fase Krusial dan Human Development Trap
Fase pertama yakni masa prenatal dan ASI amat krusial
dalam siklus pembangunan manusia. Pasalnya pada 1000
hari pertama kehidupan manusia, yakni 9 bulan masa
kandungan ditambah 24 bulan menyusui, menjadi penentu
bagaimana perjalanan anak atau manusia Indonesia
kedepannya.
Itu yang kemudian membuat pemerintah, dalam hal ini
Kemenko PMK dan kementerian di bawahnya, melakukan
berbagai intervensi untuk mengoptimalkan fase ini.
“Misalnya PMT (pemberikan makanan tambahan) ibu hamil,
pencatatan dan survilance gizi, serta yang terpenting adalah
bagaimana menurunkan angka stunting (kondisi gagal
pertumbuhan pada anak karena kekurangan gizi)”jelas
Menko PMK.
Dijelaskan Menko PMK, stunting merupakan salah satu
faktor penghambat pembangunan SDM. Maka dari itu,
masa 1000 hari kehidupan pertama betul-betul harus
dioptimalkan. Jangan sampai masyarakat terjebak pada apa
yang dinamakan‘Human Development Trap’atau Jebakan
Pembangunan Manusia. Di antara yang paling berbahaya
adalah kondisi stunting.
“Para Ahli Kesehatan Masyarakat sudah mewanti-wanti
bahwa ketika pada 1000 hari pertama kehidupan
perkembangan otak anak terhambat atau terkena stunting,
maka sulit untuk dikembangkan. Tidak bisa optimal. Maka
dari itu penurunan stunting adalah sebuah keniscayaan,”
beber Menteri Muhadjir.
Adapun merujuk data Kemenko PMK, persentase stunting
di Indonesia saat ini mencapai 27,6 persen. Artinya dari
tiap 10 kelahiram 3 diantaranya mengalami stunting.
Itu yang kemudian membuat Presiden Joko Widodo
menginstruksikan seluruh jajaran terkait untuk segera
menurunkannya.
“Pak Presiden meminta pada 2024 mendatang, persentase
stunting kita tinggal 14 persen. Ditekan sekecil mungkin,”
tegas Tokoh Muhammadiyah tersebut.“Ini adalah
tanggung jawab kita bersama. Terutama mereka yang
menggeluti bidang keahlian PLS (pendidikan luar sekolah).
Pendidikan formal tidak menjangkau ranah ini,”lanjut
Menteri Muhadjir.
Dia mengingatkan bahwa selepas 1000 hari kehidupan
pertama, masyarakat harus aware ketika anak memasuki
usia balita. Persisnya rentang usia tiga hingga lima tahun.
Sebab, tak sedikit balita yang mengalami mal nutrisi
pada masa ini.“Di usia ini juga harus mulai dibiasakan
pembiasaan nilai-nilai karakter pada PAUD dan pra SD. Kami
juga meminta guru-guru PAUD untuk turut memantau
dan membantu mengoptimalkan fase 1000 hari pertama
kehidupan anak,”kata Menko PMK.
Tantangan SDM Unggul
Dalam konteks pendidikan tinggi, tantangan yang tak kalah
hebat adalah bagaimana agar perguruan tinggi memiliki
regulasi yang sensitif terhadap perubahan. Ini sebagaimana
visi utama Presiden yaitu percepatan pembangunan
manusia. Tantangan besarnya adalah masalah produktivitas
Sumber Daya Manusia (SDM). Maka dari itu pendidikan
karakter dan pendidikan kompetensi harus seimbang agar
bisa mewujudkan SDM unggul dan produktif.
“PR-nya sekarang bagaimana lulusan SMA, SMK, Perguruan
Tinggi, memiliki kompetensi mumpuni di dunia kerja,”
lanjut Menko PMK.
Menko PMK memaparkan bahwa merujuk data BPS per
Agustus 2019, kondisi ketenagakerjaan nasional tercatat
sebanyak 2,55 juta pencari kerja baru. SDM angkatan kerja
sebesar 57,54% berpendidikan SD/SMP sederajat; 30,06%
berpendidikan SMA/SMK sederajat; dan 12,4% angkatan
kerja berpendidikan Diploma ke atas. BPS juga mencatat
kalau tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,28% atau
7,05 juta orang.
“Ada dua hal penyebab terjadinya fenomena ini, yaitu
masih terbatasnya akses dan belum meratanya kualitas
pendidikan tinggi kita. Data lain juga memperlihatkan
bahwa pendidikan kita masih rendah dalam penguasaan
bidang ilmu sains dan teknologi. Terutama untuk generasi
milenial, ini satu catatan penting”tambahnya.
Saat ini, Kemenko PMK tengah menggenjot sejumlah
program peningkatan kualitas perguruan tinggi maupun
vokasi. Di antaranya melalui pembangunan dan revitalisasi
politeknik, e-learning, kerjasama industri, perbaikan
kurikulum, KIP kuliah, peningkatan kualitas dosen
infrastrukturnya.“Muaranya nanti adalah bagaimana
menghasilkan SDM berkualitas, unggul dan inovatif.
Khususnya golongan usia produktif,”kata Menko PMK.
Ketua Forum Rektor Indonsia (FRI), Arif Satria memaparkan,
di era revolusi industri 4.0, generasi milenial sangat
memerlukan kemampuan soft skill yang mumpuni.
Menurut Arif, penting untuk mengidentifikasi soft skill-soft
Jangan sampai masyarakat
terjebak pada apa yang
dinamakan ‘Human Development
Trap’ atau Jebakan Pembangunan
Manusia. Di antara yang paling
berbahaya adalah kondisi stunting.
1702/Agustus/VI/2020
skill apa yang diperlukan dalam menghadapi era terbuka,
era perubahan dan era ketidakpastian.
Dia pun memberikan contoh negara yang para
tenagakerjanya memiliki soft skill yang mumpuni, yakni
Jepang. Negara ini mampu mengabungkan komunikasi
dan kolaborasi, sedangkan Australia menempatkan critical
thinking dan flexsibility. Begitu pun dengan Indonesia,
menurutnya harus mampu menyiapkan Sumber Daya
Manusia (SDM), dengan soft skill yang sama seperti negara-
negara maju.
“Nah 2030 yang terjadi adalah ketidakpastian, maka
kita siapkan orang-orang yg mampu menghadapi
ketidakpastian, yaitu orang-orang yang punya mental mau
belajar,”ungkap Rektor IPB University itu.
Hal senada diungkapkan Pakar Pendidikan Tian Belawati.
Tian, yang notabene Rektor Universitas Terbuka 2007-
2015, menekankan pentingnya pendidikan jarak jauh
(PJJ) dalam meningkatkan akses pendidikan perguruan
tinggi. Kapasitas PJJ, kata Tian, sangat luar biasa dan
fleksibel.“Karena memang tidak dibatasi dinding kelas,
ruang, jumlah dosen yang terbatas, hingga lokasi,”beber
akademisi bermurah senyum tersebut.
“Secara tidak langsung ini bisa mendongkrak APK (angka
partisipasi kasar) pendidikan tinggi kita. Saat ini masih
di kisaran 35 persen. Target pemerintah tahun depan
harusnya sudah 50 persen kalau merujuk era (Menteri) Pak
(Muhammad) Nuh,”jelas Tian.
Pandemi Covid-19, dalam perspektifnya, membuat trust
masyarakat terhadap pembelajaran jarak jauh meningkat.
Sebab, efek pandemi membuat pola pembelajaran
mahasiswa dilakukan secara online dan jarak jauh. Artinya
mahasiswa mulai terbiasa dengan PJJ.
“Tanpa mengoptimalkan PJJ, akan sulit bagi kita
meningkatkan APK secara signifikan. Karena memang
perguruan tinggi di kita belum bisa menampung. Ada
sekitar 4300-an, tapi mayoritas kecil-kecil. Tidak seperti UI,
UGM, dan kampus-kampus besar lainnya,”pungkas Tian.
(all/red)
BRAFOPMK - Perguruan Tinggi
(PT) memiliki posisi strategis dalam
menciptakan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang unggul dan inovatif.
PT juga merupakan pilar penting
mencetak generasi muda produktif dan
kompetitif yang selalu berjuang untuk
kemanusiaan dan kemajuan Indonesia.
Salah satu gagasan yang diusung
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim
adalah program Revolusi Belajar. Yakni
implementasi Kampus Merdeka dalam
menghadapi Revolusi Industri 4.0
demi terwujudnya SDM Unggul dan
Indonesia Maju.
Menteri Nadiem memaparkan bahwa
Kampus Merdeka memberikan
kesempatan luas bagi mahasiswa
untuk memperkaya dan meningkatkan
wawasan serta kompetensinya di dunia
nyata, sesuai dengan passion dan cita-
citanya.
“Output-nya adalah menyiapkan
mahasiswa menjadi sarjana yang
tangguh, relevan dengan kebutuhan
zaman, dan siap menjadi pemimpin
dengan semangat kebangsaan yang
tinggi,”ujar Mendikbud ketika berbicara
dalam Forum Rektor Indonesia (FRI)
beberapa waktu lalu.
Kemendikdbud meluncurkan
kebijakan Kampus Merdeka dengan
empat penyesuaian kebijakan di
lingkup pendidikan tinggi. Kebijakan
pertama adalah otonomi bagi
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan
Swasta (PTS) untuk melakukan
pembukaan atau pendirian program
studi (prodi) baru.
Otonomi ini diberikan jika PTN dan
PTS tersebut memiliki akreditasi A
dan B, dan telah melakukan kerja
sama dengan organisasi dan/atau
universitas yang masuk dalam QS Top
100 World Universities.“Pengecualian
berlaku untuk prodi kesehatan dan
pendidikan,”jelas dia.
Kebijakan kedua adalah program
reakreditasi yang bersifat otomatis
untuk seluruh peringkat dan bersifat
sukarela bagi perguruan tinggi dan
prodi yang sudah siap naik peringkat.
Ke depan, akreditasi yang sudah
ditetapkan Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT) tetap
berlaku selama 5 tahun namun akan
diperbaharui secara otomatis.
Kampus Merdeka dan SARJANA TANGGUH
“Selanjutnya terkait kebebasan bagi
PTN Badan Layanan Umum (BLU)
dan Satuan Kerja (Satker) untuk
menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH).
Kemendikbud akan mempermudah
persyaratan PTN BLU dan Satker untuk
menjadi PTN BH tanpa terikat status
akreditasi,”beber Menteri Nadiem.
Adapun Kebijakan keempat
memberikan hak kepada mahasiswa
untuk mengambil mata kuliah di luar
prodi dan melakukan perubahan
definisi Satuan Kredit Semester
(SKS). Disisi lain, saat ini bobot sks
untuk kegiatan pembelajaran di
luar kelas sangat kecil dan tidak
mendorong mahasiswa untuk mencari
pengalaman baru.“Terlebih di banyak
kampus, pertukaran pelajar atau
praktik kerja justru menunda kelulusan
mahasiswa,”jelas Nadiem.
Dalam kesempatan itu, Nadiem juga
menyinggung ihwal pentingnya
membangun sistem pendidikan yang
lebih adaptif. Yakni terus membangun
inovasi dan penyesuaian-penyesuaian
yang berkaitan dengan mekanisme
manajemen perguruan tinggi saat ini
sangat penting dilakukan.(*)
18 02/Agustus/VI/2020
F O K U S U TA M A
1902/Agustus/VI/2020
Human Capital
Life Cycle
G E R M A S
SISTE
M
JAMINAN SOSIAL NASI
O
NAL
PR
O
GRAM KELUARGA HARAP
AN
REVOLU
SI M
ENTAL & PEMBANGUNAN KEBU
DAYAAN
PENANGGULANGAN BENCANA
H
U
M A N C A P I T A L
I N
V
E
S
T
M
E
N
T
H U M A N C A P I T
A
L
I
N
V
E
S
T
M
E
N
T
IN
VESTASILAPANGANPEKERJAAN
P E R G U R U A N T I N G G I V O K A S I
K E R J A usia remaja - dewasa
S M A / S M
K
SM
P
SD
USIA
DINI-ANAK
PRENATAL &
ASI
1000 Hari Pertama Kehidupan
> 65
LANSIA
18->65
USIAPRODUKTIF
Kursus Pernikahan
Peningkatan Kualitas Dosen dan Instruktur
Perbaikan Kurikulum; KIP Kuliah
Kerjasama Industri
E-Learning untuk Meningkatkan Akses
Pembangunan dan Revitalisasi Politeknik
Penyediaan
BOS&KIP;PenguatanPendidkanKarakter
PeningkatanKualitasSarpras&Pendanaan
Pem
anfaatanTIKuntukE-Learning
PenyelarasanKurikulum
GurudanDistribusinya
PemenuhanKebutuhan
Penurunan Stunting
Pencatatan & Survilance Gizi
MP ASI; PMT Ibu Hamil
Program 1000Hari PertamaKehidupan
Pem
biasaanNIlai-NilaiKarakter
Program
PAUDPraSD
BPPAUD
ProgramKeluargaBerencana
PendidikanPranikah
DanaDesa;KemitraanIndustri
ProgramPendidikanKeluarga
RevitalisasiLembagaPelatihan/Kursus
Pem
bangunan Infrastruktur
untuk Lansia
Pemberdayaan Lansia
Rehabilitasi Lansia
Pemerintah terus fokus pada pembangunan
SDM demi terwujudnya negara maju dan
berdaya saing di era global.
BRAFOPMK – Sekolah vokasi menjadi salah
satu program pemerintah di era Jokowi yang
paling gencar digojlok. Sekolah vokasi dipercaya
menjadi solusi untuk memangkas jumlah
pengangguran di Indonesia. Dibekali keahlian
sesuai minat dan bakat, sekolah vokasi konsen
dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang disesuaikan dengan kebutuhan
Industri.
Peneliti dan Pengajar Program Vokasi Universitas
Indonesia (UI), Devie Rahmawati memaparkan,
pendidikan vokasi sejatinya merupakan
pendidikan yang sangat‘Indonesia”. Karena
pendidikan ini menekankan pada keahlian
yang bertumpu dari keragaman profesi dan
karakteristik wilayah.
Sebagai ilustrasi, daerah yang berada di pesisir
laut, tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang
siap memberdayakan diri dengan kekayaan laut,
maka pendidikan vokasi yang berkaitan dengan
kelautan dan perikanan menjadi pilihan strategis.
“Begitu pula di wilayah dengan ciri khas
pertanian, maka pendidikan vokasi mengenai
pertanian harus tersedia. Keanekaragaman
wilayah bangsa, membutuhkan keanekaragaman
keahlian, dan pendidikan vokasi lah yang hadir
sebagai jawabannya,“ imbuh wanita yang juga
seorang peneliti bidang sosial.
Devie berharap pemerintah terus agresif
dengan melahirkan aturan-aturan percepatan
lahirnya pendidikan vokasi dari jenjang sekolah
menengah ke atas hingga doktor terapan.
“Langkah pertama yang harus ditempuh
pemerintah adalah memetakan berapa jumlah
Vokasi Ujung Tombak Industri
Pendidikan vokasi sejatinya
merupakan pendidikan yang
sangat ‘Indonesia’. Karena
pendidikan ini menekankan
pada keahlian yang bertumpu
dari keragaman profesi dan
karakteristik wilayah.
Ilustrasi Mahasiswa. Foto: Laman IPB
20 02/Agustus/VI/2020
F O K U S U TA M A
profesi yang dibutuhkan di Indonesia, baru
kemudian membentuk lembaga pendidikan
vokasi yang menjawab kebutuhan profesi yang
ada di negeri ini,”tegasnya.
Sarjana Terapan dan Revitalisasi
Vokasi
Kepala Program Studi Komunikasi Sekolah Vokasi
IPB University, Wahyu Budi Priatna tak menampik
bahwa pemerintah sudah terlihat sangat
mendukung keberadaan sekolah vokasi. Namun
yang menjadi kendala adalah, masyarakat belum
banyak yang tahu apa yang dimaksud dengan
‘sekolah vokasi’.
“Ini menjadi PR bagi pemerintah kedepan setelah
kebijakan sudah mulai dijalankan,”beber dia
kepada redaksi BrafoPMK.
Terlebih, lanjut Budi, masyarakat masih
menganggap sarjana merupakan capaian
pendidikan paling tinggi dan bergengsi. Padahal,
di sekolah vokasi juga sudah terdapat D4 yang
setara dengan sarjana (S1 terapan). Diakui Budi,
IPB saat ini tengah menggojlok kajian-kajian
untuk melakukan inovasi-inovasi yang akan
dilakukan di masa mendatang.
“Kajiannya sebenarnya sudah lama. Hal yang
saat ini kami lakukan adalah bagaimana caranya
lulusan vokasi ini langsung diserap pelaku di
industri. Salah satunya dengan cara merekatkan
pelaku industri dengan sekolah vokasi,”bebernya.
Sarjana-sarjana terapan, tambah dia dilahirkan
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Tak
hanya itu, dirinya juga menyinggung terkait
penyusunan kurikulum vokasi yang matang.
Bukan tanpa alasan, kerjasama yang ada saat
ini masih di atas kertas, dunia pendidikan dan
dunia industri harus kompak dengan tujuan
mengentaskan pengangguran.
“Karena lulusan yang sesuai dengan kebutuhan
dunia usaha bisa langsung diberdayakan di
dunia kerja,”lanjut dia.
Disinggung mengenai persaingan di bidang
komunikasi yang semakin ketat, Budi
menangkapknya sebagai kompetisi yang positif.
“Dengan kompetisi yang positif ini kami terus
melakukan inovasi. Salah satunya dengan
menciptakan dunia kampus persis seperti dunia
kerja sesuai minat. Bahkan kami menganjurkan
kepada peserta didik untuk bisa dan mau
magang lebih lama di perusahaan yang sesuai
dengan minat atau bakat,”tutupnya.
Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus
Sartono mengatakan, salah satu strategi untuk
meningkatkan SDM dan layanan pendidikan
yang berkualitas, adalah dengan merevitalisasi
pendidikan vokasi.
“Supaya memang lulusan program vokasi
diharapkan bisa dengan mudah mendapatkan
pekerjaan,”ucap Agus belum lama ini.
Ia pun menambahkan setelah menjalani
pendidikan vokasi, anak-anak harus mempunyai
pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill),
nilai (value), dan perilaku (attitude) yang baik
agar mempunyai kompetensi. Artinya, anak didik
harus dipersiapkan menjadi tenaga kerja yang
produktif.
“Oleh karena itu pengembangan SDM lebih
menekankan profesional, aspek inovasi, dan
aspek vokasi. Dengan adanya peningkatan
kualitas SDM diharapkan akan berdampak positif
pada kesejahteraan dan daya saing bangsa
terhadap kompetisi global,”pungkasnya.(*)
Masyarakat masih
menganggap sarjana
merupakan capaian
pendidikan paling tinggi
dan bergengsi. Padahal,
di sekolah vokasi juga
sudah terdapat D4 yang
setara dengan sarjana.
Wahyu Budi Priatna
Foto: agribisnis.ipb.ac.id
Devie Rahmawati
Foto: vokasi.ui.ac.id
2102/Agustus/VI/2020
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengeluarkan
aturan normal baru bagi desa. Tujuannya untuk
mewujudkan masyarakat desa yang produktif dan
aman dari penularan Covid-19. Berikut rinciannya:
Protokol ini diatur dalam keputusan Menteri
(Kepmen) Desa PDTT Nomor 63 Tahun 2020 tentang
Protokol Normal Baru Desa, yang diteken pada 2
Juli 2020.Panduan protokol normal baru desa itu
mencakup kegiatan sosial, keagamaan dan hajatan,
kegiatan ibadah, pasar desa, kegiatan padat karya
tunai desa (PKTD), serta tempat wisata.

Untuk protokol kegiatan sosial, keagamaan
dan hajatan, Kepmen itu mengatur
tentang penyelenggara dan tamu. Untuk
penyelenggara mempunyai kewajiban:
1.	 Membersihkan tempat kegiatan dengan
disinfektan
2.	 Menyediakan tempat khusus hadiah dari
tamu
3.	 Menyediakan tempat cuci tangan dengan air
mengalir dan sabun
4.	 Menyediakan tempat sampah tertutup
5.	 Menata tempat duduk dengan jarak minimal
satu meter
6.	 Menyiapkan relawan pemeriksa suhu dan
pengawas penerapan protokol
7.	 Mengatur jalur kedatangan dan kepulangan
tamu
8.	 Mempercepat durasi/ waktu pelaksanaan
kegiatan
9.	 Jamuan makan dalam bentuk boks
(menghindari prasmanan)
Protokol Penyelenggaraan
Hajatan Hingga Tempat Wisata
Untuk pasar desa dan lokasi wisata, Kepmen
itu juga mengatur kewajiban bagi pengelola,
pedagang, dan pengunjung.
1.	 Membersihkan area pasar dengan
disinfektan

2.	 Menyediakan tempat cuci tangan dengan
air mengalir dan sabun
3.	 Menyediakan tempat sampah tertutup
4.	 Mengatur jarak antarlapak pedagang
minimal satu meter
5.	 Menerapkan jarak fisik antarorang minimal
satu meter
6.	 Menyiapkan relawan pemeriksa suhu dan
pengawas penerapan protokol
7.	 Mengatur jalur kedatangan dan kepulangan
pengunjung pasar
8.	 Selalu menggunakan masker dan hindari
menyentuh area wajah
9.	 Setiap lapak menyediakan tempat cuci
tangan dengan air mengalir dan sabun
10.	 Menghindari kontak fisik, seperti
bersalaman, berpelukan, bercium pipi, dan
lain-lain
11.	 Setelah melakukan pembayaran segera
mencuci tangan dengan sabun
22 02/Agustus/VI/2020
I N F O P U B L I K
2302/Agustus/VI/2020
Istilah baru yang dimaksudkan adalah Kasus Probable, yaitu
orang yang diyakini sebagai suspek dengan penyakit infeksi
saluran pernapasan atas (ISPA) berat atau gagal napas akibat
aveoli paru-paru penuh cairan (ARDS).
Probable bisa juga didefinisikan untuk penderita IPSA berat
yang meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan
terkena Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan
laboratorium terkait reverse transcriptase-polymerase chain
reaction (RT-PCR).
Istilah-istilah Baru
Dalam Penanganan
Covid-19
Kementerian Kesehatan awal pekan
ini mengumumkan istilah-istilah
baru dalam penanganan pandemi
Covid-19. Keputusan itu tertera dalam
Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
nomor HK.01.07/MENKES/413/2020
tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Covid-19.
Istilah orang dalam pemantauan
(ODP), pasien dalam pengawasan
(PDP), dan orang tanpa gejala
(OTG) mengalami perubahan.
Perubahan istilah tersebut menjadi
Kasus Suspek, Kasus Konfirmasi
(bergejala dan tidak bergejala), dan
Kontak Erat.
ODP
OTG
PDP
Kriteria Kasus Suspek:
1.	 Orang dengan ISPA dan pada
14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat
perjalanan atau tinggal di
negara atau wilayah Indonesia
yang melaporkan transmisi lokal.
2.	 Orang dengan salah satu gejala atau tanda
ISPA, dan pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat kontak
dengan kasus konfirmasi atau probable
Covid-19.
3.	 Orang dengan ISPA berat atau pneumonia
berat yang membutuhkan perawatan
di rumah sakit dan tidak ada penyebab
lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.
Kriteria Kasus Konfirmasi:
Dinyatakan positif terinfeksi
virus Covid-19 yang dibuktikan
dengan pemeriksaan
laboratorium RT-PCR. Kasus
Konfirmasi dibagi menjadi dua,
yakni kasus konfirmasi dengan gejala
(simptomatik), dan kasus konfirmasi tanpa
gejala (asimptomatik).
Kriteria Kontak Erat:
1.	 Kontak tatap muka atau
berdekatan dengan Kasus
Probable atau Kasus Konfirmasi
dalam radius 1 meter dan dalam jangka
waktu 15 menit atau lebih.
2.	 Sentuhan fisik langsung dengan Kasus
Probable atau Konfirmasi (seperti
bersalaman, berpegangan tangan, dan
lain-lain).
3.	 Orang yang memberikan perawatan
langsung terhadap Kasus Probable atau
Kasus Konfirmasi tanpa menggunakan alat
pengaman diri (APD) yang sesuai standar.
4.	 Situasi lainnya yang mengindikasikan
adanya kontak berdasarkan penilaian
risiko lokal yang ditetapkan oleh tim
penyelidikan epidemiologi setempat.
I N F O G R A F I S
1. Soekarno Sakit Jelang Proklamasi
Tak banyak yang tahu bahwa jelang Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus
1945, terdapat sejumlah momen-momen unik.
Bahkan, mungkin dari kita semua baru tahu jika ada
hal-hal unik saat momen bersejarah tersebut.
Berikut beberapa peristiwa unik ketika Proklamasi
Kemerdekaan RI sebagaimana dinukil dalam buku
berjudul Indonesia Poenya Tjerita.
Bung Karno, begitu presiden pertama Republik
Indonesia, Sukarno akrab disapa, ternyata
mengalami sakit sebelum membacakan teks
proklamasi. 2 jam sebelum pembacaan teks
proklamasi, Sukarno masih tertidur pulas di
kamarnya di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56
Jakarta Pusat.
Sukarno ternyata terserang malaria tertiana. Suhu
badannya saat itu sangat tinggi. Dokter pribadi
Peristiwa-peristiwa Unik Jelang
Proklamasi Kemerdekaan RI
Sukarno datang dan memberikannya obat untuk
menurunkan panas tubuh Bung Karno.
Selain itu Seokarno juga diberikan madu oleh
seorang saudagar Yaman bernama Faraj Martak. Di
kemudian hari, Bung Karno mengakui jika madu
tersebut amat membantunya untuk pulih dari
sakitnya.
Bung Karno lalu bangun pukul 9.00 pagi dan
tepat pukul 10.00 Bung Karno membacakan teks
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Naskah Asli Proklamasi Ditemukan di
Tempat Sampah
Siapa sangka naskah asli teks proklamasi ternyata
sempat ditemukan di tempat sampah. Naskah
tulisan tangan Bung Karno dan ikut ditandatangani
Muhammad Hatta mulanya ternyata tidak bisa
disimpan oleh pemerintah Indonesia.
S E L I N G A N
Bung Karno dan Bung Hatta proklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada hari Jumat, 17 Agustus 1945.
Foto: Arsip IPPHOS/ANRI
24 02/Agustus/VI/2020
Siapa yang menyimpan naskah tersebut? Ternyata seorang
wartawan bernama B.M Diah.
Diah disebut menemukan naskah asli di keranjang sampah
di rumah Laksamana Maeda. Naskah tersebut ditemukan
pada 17 Agustus 1945 dini hari.
Ternyata dia memberikan naskah itu kepada Presiden
Soeharto setelah menyimpan naskah tersebut selama 46
tahun 9 bulan 19 hari.
3. Palestina Akui Kemerdekaan
Uniknya, negara Palestina ternyata secara de facto telah
mengakui Republik Indonesia sebagai suatu negara yang
merdeka setahun sebelum proklamasi kemerdekaan
dibacakan. Palestina mengakui kemerdekaan Indonesia
pada 6 September 1944.
Pengakuan itu lantas disebarluaskan ke seluruh dunia Islam
oleh seorang Mufti besar Palestina, Syekh Muhammad
Amin Al Husaini. Palestina juga lantas mendesak
negara-negara Timur Tengah lainnya untuk mengakui
kemerdekaan Indonesia.
4. Negatif Foto-foto Detik Proklamasi
Disembunyikan di Dalam Tanah
Ada kejadian yang cukup menarik lainnya. France Mendoer,
fotografer Ipphos yang datang mengabadikan detik-
detik Proklamasi Kemerdekaan ternyata didatangi tentara
Jepang. Tentara Jepang ingin merampas negatif film dari
foto-foto tersebut.
Namun France memilih berbohong dan mengatakan
bahwa filmnya sudah diserahkan kepada barisan pelopor.
Padahal France ternyata menanam negatif film momen
bersejarah itu di bawah pohon di halaman kantor harian
Asia Raja.
Hingga saat ini berkat jasanya seluruh rakyat Indonesia
dapat melihat suasana detik-detik proklamasi
kemerdekaan.
5. Teks Proklamasi Digandakan
Mohammad Hatta, atau yang akrab disapa Bung
Hatta ternyata sempat menugaskan B.M Diah
untuk menggandakan teks proklamasi tidak hanya
menggandakan teks proklamasi kemudian diperintahkan
untuk disebarluaskan.
B.M Diah merupakan sosok yang menemani Sayuti
Melik sang pengetik teks proklamasi ketika mengetik
teks proklamasi pada Jumat 17 Agustus 1945. Saat teks
proklamasi dibacakan ternyata merupakan hari kedelapan
Ramadan di tahun tersebut.
6. Tiang Bambu Bendera Dibuat Dadakan
Ternyata tiang bambu untuk menggerek dan mengibarkan
sang merah putih disiapkan hanya beberapa menit
sebelum pembacaan teks proklamasi. Tiang bambu
disiapkan oleh barisan pelopor yang dipimpin oleh
Komandan PETA Shodancho Latif Hendraningrat dan
Shodancho Arifin Abdurachman.
Upacara proklamasi saat itu ternyata dilaksanakan dengan
sangat sederhana. Tanpa protokol, tanpa musik, tanpa
konduktor, dan tanpa pancaragam. Agenda upacara saat
itu hanya tiga. Pertama, pembacaan proklamasi; Kedua,
pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan
lagu Indonesia Raya; dan Ketiga, sambutan dari Walikota
Suwiryo dan Doktor Muwardi.
7. Suara Pembacaan Teks Proklamasi Awalnya
Bukan Suara Sukarno
Tahu gak sih? Ternyata pembacaan teks proklamasi yang
orisinal sempat tidak terekam lho. Hal ini membuat Bung
Karno harus mengulangi lagi pembacaan teks proklamasi.
Pengulangan pembacaan dilakukan setelah Yusuf
Ronodipuro berkenan melakukannya. Tepatnya pada 1951,
enam tahun pasca-proklamasi pertama kali.
Sedangkan pembacaan proklamasi yang diudarakan
melalui pemancar RRI khusus saluran luar negeri pada
17 Agustus 1945 malam adalah suara Yusuf Ronodipuro,
bukan suara Bung Karno pada pagi hari saat pembacaan
Latief Hendraningrat, anggota Pembela Tanah Air (PETA),
mengibarkan bendera Merah Putih usai Soekarno-Hatta
bacakan naskah proklamasi di Jakarta, 17 Agustus 1945.
Foto: Arsip IPPHOS/ANRI
2502/Agustus/VI/2020
Raeni
Milenial Harus Punya
R E V O L U S I M E N TA L
Foto: Instagram/Raeni
Growth Mindset
Menyandang
Gelar Doktor
dari University
Of Brimingham
Inggris
BRAFOPMK - Masih ingatkah dengan sosok
Raeni? Nama Raeni pernah viral dan mencuri
perhatian publik karena mahasiswi alumni
Universitas Negeri Semarang (UNNES)
pernah menggemparkan dan menjadi
sorotan lantaran diantarkan sang ayah
menggunakan becak. Tak hanya itu, yang
membuat masyarakat tambah kagum, Raeni
menyandang gelar sarjana dengan Indeks
Prestasi Komulatif (IPK) 3.96 pada 2014 lalu.
Terlahir sebagai anak tukang becak tak
membuat Raeni berkecil hati, menjadi
lulusan terbaik di UNNES dengan nilai yang
26 02/Agustus/VI/2020
nyaris sempurna juga sempat membuat Presiden
RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepincut. Kini,
wanita yang berasal dari Langenharjo, Kecamatan
Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa tengah ini semakin
menginspirasi publik khususnya kaum milenial.
Nah, setelah kelulusan Raeni mendapatkan berbagai
tawaran beasiswa untuk melanjutkan kuliah S2. Saat
itu berhasil mendapatkan beasiswa LPDP untuk
melanjutkan pendidikan S2 nya di University of
Birmingharm, Inggris. Setelah lulus dan wisuda di
University of Birmingharm pada Desember 2016
lalu, akhirnya Raeni berhasil mewujudkan salah satu
mimpinya untuk bekerja sebagai seorang dosen.
Raeni mendapat kesempatan untuk mengabdi di
almamaternya yaitu Universitas Negeri Semarang
sebagai dosen Pendidikan Ekonomi konsentrasi
Pendidikan Akuntansi (home-based).
Selain berprofesi sebagai dosen di Unnes, nyatanya
sekarang Raeni juga disibukkan dengan kegiatan-
kegiatan di luar mengajar yaitu mengisi seminar.
Beberapa topik yang seringkali dibahas oleh Raeni di
seminar-seminar seperti pentingnya pendidikan di
era kemajuan teknologi, kolaborasi dengan orang tua,
pentingnya belajar bahasa global, beasiswa-beasiswa
hingga ekonomi syariah.
Gadis cantik yang lahir pada tanggal 13 Januari 1993,
berhasil lolos dan mulai studi S3 di University of
Birmingharm 1 Oktober 2018 melalui beasiswa LPDP.
Kini Raeni berhasil merengkuh gelar Doktor di usia
yang sangat muda.
Disinggung mengenai revolusi mental, menurutnya,
anak muda saat ini harus memiliki growth mindset.
Kaum milenial dituntut untuk memiliki pola fikir yang
terus tumbuh. Karena, saat ini besarnya arus perubahan
memaksa siapapun harus mudah beradaptasi.
“Tantangan hidup saat ini cukup tinggi. Apalagi
keadaan tatanan sosial hari ini tidak mudah untuk
diprediksi,”kata dia kepada Redaksi BRAFOPMK
dihubungi via daring.
Kemauan anak muda, lanjut Raeni untuk berubah ke
arah yang lebih baik harus terus dipupuk. Untuk lebih
maju, memiliki pola fikir yang terus tumbuh alias ogah
merasa puas dengan suatu capaian.
“Tumbuh itu tergantung masanya, untuk anak sekolah
misalnya, belajar bukan hanya dalam kelas saja.
Bagaimana mengembangkan potensi-potensi yang
dimiliki. Revolusi mental, harus dibarengi dengan
kemajuan dalam berfikir dan mudah beradaptasi,”kata
dia.
Sempat Viral Karena
Wisuda Diantar
Bapak Pakai Becak
Karena, tambah Raeni, pola fikir yang stagnan
akan tergerus kemajuan zaman.“Kita takkan bisa
menghadapi kompetisi di masa mendatang. Sehingga
haus ilmu itu menjadi sebuah keniscayaan,”tegasnya.
Apalagi di Indonesia yang diuntungkan demografi, jika
generasi muda tidak dipersiapkan dengan baik maka
bisa jadi bencana tersendiri. Kedepan revolusi industry,
termasuk industry 4.0 merupakan tuntutan zaman
yang harus dihadapi oleh Sumber Daya Manusia (SDM)
yang memiliki daya saing.“Justru kita dituntut untuk
menjadi pelaku dari perubahan ini,”imbuhnya.
Raeni berharap, kaum milenial saat ini memiliki rasa
‘Kepo’yang tinggi terhadap pengetahuan. Terlebih,
segala sesuatu saat ini sangat mudah didapatkan
dengan perkembangan teknologi informasi.
“Kepo dalam arti positif, mau tahu dan haus ilmu
pengetahuan,”tutupnya. (*)
“
Foto: Dok. pribadi Raeni.
2702/Agustus/VI/2020
Kebangkitan SDM
Korea dan Jepang
Korea Selatan dan Jepang merupakan salah satu
negara yang sukses memanfaatkan potensi sumber
daya manusia (SDM) secara maksimal. Dalam satu
dasawarsa terakhir, perkembangan negara tersebut
amat pesat. Baik dari sisi ekonomi, IT, pendidikan,
hingga industri hiburan seperti film dan musik.
“Kita harus banyak belajar dari negara lain yang
menggunakan bonus demografinya, Korea Selatan
contohnya,”kata Menteri Riset dan Teknologi
Bambang Brodjonegoro dalam satu kesempatan
beberapa waktu lalu.
“Korea Selatan tahun‘50 sama-sama miskin, tahun
‘90 mereka high income, kita masuk middle income.
Mereka lari lebih cepat,”lanjut Bambang.
Dilansir dari berbagai sumber, salah satu kunci sukses
Korea Selatan adalah kemauan belajar bangsanya
yang sangat tinggi. Perusahaan-perusahaan ternama
Korea tidak segan mengirim kader-kadernya untuk
belajar dari negara-negara maju.
Salah satu contoh yang terkenal, misalnya, strategi
Samsung yang mengirimkan para pegawai terbaiknya
ke berbagai belahan dunia selama setahun melalui
sabbatical program, terbukti berhasil membawa
Samsung menjadi merek kelas dunia menyaingi
Apple.
Korea Selatan bisa maju juga berkat fokus pada
pengembangan kualitas sumber daya manusia
sebagai salah satu prioritas utama strategi
pembangunannya. Dengan terbatasnya sumber
daya alam yang dimiliki, memang logis jika strategi
nasionalnya bertumpu pada daya saing sumber daya
manusia.
Mungkin banyak pertanyaan kenapa dari negara
miskin bisa tiba-tiba menjadi negara maju? Kuncinya
adalah kualitas SDM. Terkait sumber daya Jepang dan
Korea Selatan jelas kalah dengan Indonesia.
Namun, mereka mampu mengembangkan SDM
dengan memanfaatkan bonus demografi. Indonesia
harus bangun dari mimpi, tidak hanya bangga dengan
kekayaan alamnya, tapi pembangunan SDM harus
diperhatikan.
“Jepang sama dengan Korea. Kalau kita jalan-jalan ke
sana nggak akan menemui tambang. Artinya mereka
nggak kaya. Kok Indonesia nasibnya sial ya, sering
ada bencana. Padahal Jepang kurang apa gempanya.
Model manusianya yang membuat mereka menjadi
negara maju,”imbuhnya
Kejadian bencana jangan dijadikan alasan untuk tidak
menjadi negara maju. Jepang bisa melaju dengan
cepat. Sementara di Indonesia untuk mengambil
keputusan membutuhkan perdebatan panjang
dengan ribut dulu di media sosial. Jepang menjadi
tuan rumah Olimpiade di tahun 1964, yang artinya 20
tahun setelah kotanya hancur karena bom.
Tahun 1960, Jepang membuat kereta cepat, ketika
income perkapita sama dengan Indonesia saat ini.
Meniru negara lain untuk menjadi negara maju
bukanlah masalah. Jepang saat membuat mobil
mencontoh dari Barat. Setelah mencontoh mereka
mengembangkan. Pun demikian dengan Korea
Selatan yang ternyata juga mencontoh Jepang.
“Nggak ada masalah selama niatnya bukan ngebajak,
bagaimana saat membuat sesuatu yang lebih hebat
dari kopian tadi,”terangnya.
Ilustrasi. Foto: Istimewa
28 02/Agustus/VI/2020
I N T E R N A S I O N A L
BRAFOPMK – Sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya (Eselon I) dan Pratama (Eselon II) di Lingkungan
Kemenko PMK dilantik Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko
PMK) Muhadjir Effendy. Pejabat Eselon I yang dilantik
sebanyak sembilan orang, dan Pejabat Eselon II yang
dilantik sebanyak 22 orang.
Menko Muhadjir mengungkapkan, pelantikan Pejabat
Eselon I dan Eselon II dilakukan dalam rangka mutasi
dan rotasi Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan
Kemenko PMK agar memberikan penyegaran dan
meningkatkan produktivitas.
“Ini adalah hal yang lumrah dalam suatu organisasi
dengan tujuan untuk memberikan penyegaran dan
memberikan suasana baru di lingkungan pekerjaan
sehingga diharapkan bisa lebih produktif,”ucapnya saat
memberikan amanat dalam pelantikan di Aula Heritage
Kemenko PMK, Kamis (6/8).
Pelantikan pejabat Eselon I dan Eselon II kali ini
sekaligus merupakan upaya perampingan birokrasi
karena ada beberapa kedeputian yang dilebur menjadi
satu. Kata Menko PMK, hal itu dilakukan sebagai upaya
mempercepat kinerja birokrasi seperti yang diarahkan
Presiden RI Joko Widodo.
“Perampingan perlu dilakukan agar lembaga
pemerintah semakin sederhana lincah gesit dan
memiliki daya tendang yang keras sehingga program-
program bisa diciptakan secepat mungkin sesuai
dengan visi Bapak Presiden,”ujarnya.
Menko PMK menekankan pada seluruh pejabat yang
dilantik agar tak serta merta merasa nyaman dengan
jabatan yang diperolehnya. Tetapi, dia meminta para
pejabat agar bertanggung jawab pada amanah yang
diemban dengan menunjukkan prestasi dan tidak
melakukan perbuatan tercela.
“Kalau memang ada nanti saya amati tidak ada tanda
berprestasi kemudian dedikasinya tudak bagus,
loyalitasnya tidak bagus, apalagi melakukan perbuatan
tercela, saya tentu saja harus melakukan langkah-
langkah yang diperlukan,”
Pelantikan pejabat Kemenko PMK mempertimbangkan
kebutuhan kelayakan, kecakapan, pengalaman dan
disertai loyalitas dan dedikasi. Unsur yang terpenting
bagi Menko Muhadjir adalah prestasi dari pejabat
Eselon I dan Eselon II yang dilantik. (*)
Lantik Pejabat Eselon I dan II,
Menko PMK : Jangan Merasa Nyaman dengan Jabatan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
(Eselon I) dan Pratama (Eselon II) di Lingkungan Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Foto: Humas Kemenko PMK
2902/Agustus/VI/2020
K A B A R P M K
BRAFOPMK - Pemerintah memang tak main-main dalam
menghempaskan Covid-19 di Tanah Air. Hal ini dibuktikan
dengan peluncuran alat rapid test buatan anak bangsa
yang diberi nama RI-GHA pada Kamis (9/7/20) bertempat di
Ruang Heritage, Kemenko PMK, Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memaparkan,
alat rapid test saat ini menjadi penting untuk membantu
pemerintah dalam mengentaskan Pandemi Covid-19.
Dengan adanya alat rapid test buatan anak negeri tak
hanya dinilai mampu mempercepat penuntasan Pandemi
Covid-19, tapi juga ongkos yang lebih murah karena dibuat
di dalam negeri. RIH-GHA Covid-19 Rapid Diagnostic Test
IgG/IgM ini telah mengantongi izin edar dari Kementerian
Kesehatan pada 19 Mei lalu.
“Kami sangat menyambut baik dengan lahirnya RI-GHA,
ini merupakan bukti bahwa Negara sangat serius dalam
memerangi Covid-19,” tegasnya. Seperti diketahui, lanjut
Muhadjir, keberadaan alat rapid test sangat dibutuhkan.
Hal ini juga sejalan dengan intruksi Presiden Jokowi yang
memerintahkan untuk mengutamakan belanja di dalam
negeri agar memacu pertumbuhan ekonomi. “Intruksi pak
presiden jelas, kita harus mengutamakan produk-produk
dalam negeri,”imbuhnya.
Di tempat yang sama, Menteri Riset dan Teknologi
(Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang
Brodjonegoro menambahkan, alat rapid test inovasi dalam
negeri init juga memiliki keunggulan. Mulai dari keakuratan
hasil dan harganya yang lebih terjangkau.
Tak hanya itu, pembuatan alat rapid test ini juga ternyata
hanya membutuhkan waktu dua bulan bagi Kemenristek
khususnya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) dalam mneyusun prototype hingga menjadi sebuah
alat yang sempurna.
“Dari desain hingga hasil final dan produksi yang dilakukan
hanya butuh waktu dua bulan. Ini waktu yang sangat
singkat, tapi kami bisa,” jelasnya. Salah satu keunggulan,
lanjut Bambang, RI-GHA hanya membutuhkan waktu 15
menit untuk mengetahui hasil tes.
“Tanpa alat tambahan, hanya 15 menit. Ini sangat singkat
dan efisien. Level spesifitasnya sendiri mencapai 96 persen
dan level sensivitasnya mencapai 98 persen,”paparnya lagi.
Kerennya lagi, alat rapid test ini memiliki desain yang praktis
dengan dapat menguji sampel darah whole blood, serum
dalam mendeteksi ODP, PDP, OTG hingga usai terinfeksi.
Pada saat perkenalan, harga per tes dibanderol Rp75 ribu.
Sementara alat rapid test dijual perboks berisi 20 kaset tes
cepat, 20 pipet dan satu botol buffer untuk 20 tes.
Tak tanggung-tanggung, kata Bambang, dalam kurun waktu
dua bulan kedepan, alat rapid tes buatan anak bangsa ini
akan diproduksi sebanyak 600 ribu. “Ini dilakukan untuk
mempercepat mengisi kebutuhan alat rapid test. Hingga
akhir Agustus total kami akan produksi sebanyak 600 ribu.
Kami juga sudah menggandeng mitra produksi untuk
memenuhi target ini,”tutupnya. (*)
Menko PMK
Kenalkan
Alat Rapid Test
Buatan Anak
Bangsa
Petugas medis menunjukkan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 buatan dalam negeri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Foto: BRAFO PMK
30 02/Agustus/VI/2020
K A B A R P M K
BRAFOPMK - Menteri Koordinator Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir
Effendy bersama Wakil Gubernur Sulawesi Selatan
(Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman melakukan
kunjungan kerja ke Luwu Utara.
Dalam kunjungan kerja tersebut, dilaksanakan rapat
koordinasi percepatan penanganan banjir bandang
Luwu Utara, yang bertempat di Aula Kantor Bupati
Luwu Utara pada Jumat, 31 Juli 2020 lalu.
Rombongan Menko PMK dan Wagub Sulsel
sebelumnya telah mengunjungi lokasi pengungsian
di Kapuna dan Radda. Menko PMK, Muhadjir Effendy
menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah
pusat akan terus berjalan. Seluruh kemeterian di
bawah naungan Kemenko PMK terus bergerak
mengatasi seluruh bencana yang ada di Indonesia,
salah satunya di Luwu Utara.
“Saya turun ke lapangan langsung untuk mengecek
apa seluruh kegiatan normalisasi pasca banjir
bandang sudah sesuai dengan perencanaan,”
ujar Muhadjir. Ia berharap, secepatnya dapat
melakukan normalisasi dengan perencanaan
yang sematang mungkin.“Salah satunya hunian
permanen, saya sangat mendukung. Lebih baik
segera membangun hunian tetap,”tegasnya.
Sementara itu, Wagub Sulsel Andi Sudirman
Sulainan menuturkan kehadirannya bersama
Menko PMK untuk memberi semangat
kepada warga yang terdampak banjir. Ia juga
menjelaskan kunjungan tersebut sekaligus
menegaskan bahwa pemerintah bersama
mereka.
“Tadi juga rapat koordinasi untuk membahas
solusi jangka pendek dalam pemulihan dan
jangka panjang untuk restorasi hutan, air dan
sungai serta menata segala aktivitas terkait
keseimbangan untuk meminimalisir potensi
bencana,”jelasnya. (*)
Terjun Langsung, Dukung Penuh Pemulihan
Luwu Utara Pasca Banjir Bandang
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) saat mengunjungi lokasi
pengungsian di Desa Radda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (31/7/2020). Foto: Humas Kemenko PMK.
3102/Agustus/VI/2020
BRAFOPMK - Pejabat pemerintah daerah Pulau
Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menandatangani
kesepakatan menolak praktik‘Kawin Tangkap’demi
meningkatkan perlindungan perempuan dan anak.
Kesepakatan itu dibuat setelah muncul video viral pada
akhir Juni lalu yang memperlihatkan seorang perempuan
di Sumba dibawa secara paksa sekelompok pria dalam
sebuah praktik yang dikenal masyarakat setempat
dengan sebutan‘Kawin Tangkap’, atau penculikan untuk
perkawinan.
Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan
Anak Kemenko PMK Ghafur Dharmaputra menyatakan
bahwa kasus tersebut terjadi sebagai pergesekan dalam
aspek budaya. Menurut dia, kasus di video viral itu
bukanlah tradisi kawin tangkap, melainkan kasus penculikan
dan kekerasan terhadap perempuan.
”Penculikan merupakan tindakan kriminal bukan merupakan
bagian dari adat masyarakat Sumba. Istilah‘Kawin Tangkap’
yang menggambarkan adat perkawinan Sumba tidak sesuai
nilai budaya. Maka dari itu perlu dikaji ulang,”kata Ghafur
saat menghadiri forum dialog yang diadakan sebagai
bagian Kunjungan Kerja Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak ke Waingapu, Sumba Barat, pada
Kamis (2/7) silam.
Penandatanganan nota kesepahaman, lanjut dia, sebagai
wujud titik awal perlindungan perempuan dan anak
seutuhnya.“Rencana dan aksi harus segera dilakukan
dengan menyusun strategi dan program yang terarah,”
tegasnya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, menyatakan
prihatin.“Sejumlah pegiat perempuan mendorong
pemerintah daerah untuk tegas menanggapi praktik‘Kawin
Tangkap’. Alasannya, hal itu dianggap sebagai bentuk
ketidakadilan yang berlapis bagi perempuan dan juga
menimbulkan stigma bagi korban yang berhasil keluar dari
penculikan,”katanya.
Forum dialog tersebut turut diikuti oleh tokoh agama,
tokoh adat, akademisi, penyintas kekerasan kawin tangkap,
pendamping LSM, pemerhati perempuan dengan Pemprov
NTT, Pemda Kabupaten dan Kapolres se-Sumba. Forum
dialog itu dilakukan untuk merespon kasus penculikan yang
berulang sejak Desember tahun lalu dan terakhir pada Juni
2020. (*)
Teken MOU Kecam Praktik Kawin Tangkap
‘Penculikan Merupakan Tindakan Kriminal’
BRAFOPMK – Penyerapan dana BOP PAUD dan Pendidikan
Kesetaraan Tahun 2020 terus dikawal. Tak hanya memastikan
dana tersalurkan, Kemenko PMK juga memastikan
pertanggungjawaban pengelolaan anggaran dilakukan
sesuai peruntukannya.
Hal tersebut diungkapkan langsung Asisten Deputi
Bidang PAUD, Dikdas dan Dikmas Femmy Eka Kartika Putri
pada rakor penyaluran dan pengelolaan dana BOP PAUD
dan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2020 di Harris Vertu
Hotel, Senin (8/7). Dirinya mengaku prihatin dari pagu
penyesuaian Perpres 54/2020, anggaran BOP PAUD tahun
2020 sebesar Rp4 Triliun terserap 80 persen pada tahap 1
untuk 6.691.207 anak di lembaga satuan pendidikan dan
dana cadangan Rp20 milyar juga baru terserap Rp3 milyar.
“Akhirnya penyaluran BOP PAUD ke RKUD tahap 1 per-
Belum Terserap Maksimal, Kawal Penyaluran BOP PAUD
tanggal 8 Juli 2020 telah tersalur 99 persen dan 1 persen
belum tersalur karena terhambatnya pelaporan dan
administrasi di lima daerah kabupaten dan kota,”imbuhnya.
Lima daerah tersebut antara lain, Manokwari Selatan, Intan
Jaya, Puncak Jaya, Maybrat dan Tambraw. BOP Kesetaraan
dari anggaran 2020 sebesar Rp1,9 Triliun, lanjut dia, untuk
719.547 peserta didik, terserap 80 persen tersalur ke RKUD
per tanggal 8 Juli 2020 . Dari 509 kabupaten-kota sasaran, 21
kabupaten-kota belum menyerahkan laporan di tahun 2019
kepada kementerian keuangan.
Di tempat yang sama, Direktur Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kemendagri,
Bahri mengaku, rencananya tahun depan penyaluran akan
dilakukan seperti dana BOS yang langsung ditransfer ke
satuan pendidikan.“Namun, rencana itu perlu payung
hukum dari Kemendagri,”tutupnya. (*)
32 02/Agustus/VI/2020
K A B A R P M K
BRAFOPMK - Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Kemenko PMK) meminta masyarakat untuk
pede menggunakan produk buatan anak
bangsa. Hal ini diungkapkan langsung Menko
PMK Muhadjir Effendy saat memperkenalkan alat
rapid test buatan dalam negeri, Kamis (9/7/20) di
Ruang Heritage, Kemenko PMK, Jakarta.
Percaya diri menggunakan produk dalam negeri
merupakan salah satu wujud revolusi mental
yang digaungkan pemerintah.“Kenapa kita
harus pakai produk luar negeri kalau produk
dalam negeri juga ada. Soal kualitas saya
rasa sama. Bahkan untuk alat rapid test yang
kami perkenalkan saat ini memiliki tingkat
akurasi yang tinggi, hasil tes yang cepat hanya
membutuhkan waktu 15 menit dan harga yang
Penggunaan Produk Buatan Anak Negeri
Bentuk Revolusi Mental
lebih murah,”bebernya.
Jika terdapat perbedaan pada kemasan, lanjut
dia, hal tersebut merupakan hal yang sangat
lumrah, yang terpenting adalah kegunaan alat
yang diinginkan.“Nah ini yang kita sebut revolusi
mental, salah satunya pede menggunakan atau
membeli produk dalam negeri. Dengan membeli
produk dalam negeri kita turut serta dalam
membangun pertumbuhan ekonomi bangsa,”
tegasnya.
Sama halnya dengan penggunaan alat rapid test
buatan anak bangsa ini, Muhadjir menghimbau
kepada setiap rumah sakit di seluruh tanah air
untuk menggunakan alat rapid test buatan
dalam negeri.“Lebih murah, tingkat akurasi juga
canggih,”tutupnya. (*)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menunjukkan alat tes cepat (rapid test)
COVID-19 buatan dalam negeri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (9/7/2020). Foto: Humas Kemenko PMK
3302/Agustus/VI/2020
BRAFOPMK - Pemerintah saat ini tengah berupaya keras
melakukan pengembangan vaksin Covid-19 atau SARS-
CoV-2. Vaksin yang tengah dikembangkan itu bakal diberi
nama‘Vaksin Merah Putih’. Tak hanya itu, pihaknya juga
tengah melakukan uji terhadap Vaksin Sinovac buatan
China.
Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof
Amin Soebandrio yang bertugas memimpin tim
untuk pengembangan vaksin tersebut mengakui jika
pengembangan vaksin sudah mencapai 30-40 persen.
Amin menuturkan capaian tersebut merupakan pondasi
dari pengembangan vaksin yang bersifat krusial dan
mendasar. Sehingga jika sudah melewati tahap itu dengan
baik, maka ke depannya akan lebih mudah.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini pengembangan vaksin
sedang dalam tahap menyiapkan protein rekombinan.
Selanjutnya protein rekombinan itu disiapkan untuk diuji
coba pada hewan.
“Kami mengidentifikasi virus yang ada di Indonesia,
mengklasifikasi bagian dari virus menjadi bagian spike.
Sudah berhasil mengembangkan bagian S dan N itu juga
proses yang cukup membutuhkan waktu,”kata Amin.
LBM Eijkman
Beberkan Perbedaan
Vaksin Merah Putih
dan Sinovac
Ia mengatakan, peneliti di LBM Eijkman telah berhasil
mengklasifikasi Gen S dan Gen N yang saat ini sedang
diperbanyak serta dimasukkan ke sel mamalia yang berasal
dari hewan menyusui.
Sementara itu, masih kata dia, vaksin yang dikembangkan
perusahaan China Sinovac dan Vaksin Merah Putih memiliki
beberapa perbedaan. Amin mengatakan salah satu
perbedaannya adalah platform dari vaksin tersebut.
Vaksin Sinovac menggunakan virus utuh untuk antigennya,
setelah dimatikan kemudian dimurnikan virusnya
yang langsung digunakan sebagai antigen. Sementara
vaksin merah putih yang dikembangkan Eijkman
hanya menggunakan dua bagian virus penting dalam
patogennya, yakni S protein dan M protein yang diberikan
pada subjek.
“Setiap platform memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dengan menggunakan hanya bagian tertentu dari virus,
kami harapkan bisa mengurangi efek yang tidak diinginkan
akibat protein langsung dari virus ini. Inilah harus
dibuktikan oleh uji klinis 1,2, dan 3,”imbuhnya.
Jika vaksin Sinovac harus disuntikan dua kali, Amin
mengatakan Eijkman juga mengantisipasi hal tersebut
Ilustrasi Vaksin Corona Virus 19. Foto: Pixabay
34 02/Agustus/VI/2020
H U M A N I O R A
pada vaksin merah putih karena menggunakan protein
yang lebih kecil. Hanya beberapa bagian dari virus nanti
akan digabungkan elemen lain untuk meningkatkan
imunibilitas dan respon ini diharapkan akan sama dengan
memberikan molekul protein yang lebih besar.
Dia mengatakan dalam pemberian vaksin melalui
suntikan biasanya akan terjadi reaksi cepat dalam jangka
pendek, seperti rasa tidak nyaman di daerah suntikan dan
Hampir seluruh Negara di
dunia tengah berlomba lomba
menciptakan Vaksin Covid-19
tak terkecuali Indonesia.
Pembuatan Vaksin
Membutuhkan Waktu
Paling Tidak 1 Tahun
Lembaga Biologi Molekuler
(LBM) Eijkman telah membangun
fondasi pembuatan vaksin dari
suatu zat protein atau disebut
dengan protein rekombinan
LBM Eijkman memimpin proses
pengembangan vaksin Covid-19
yang dinamai dengan vaksin
Merah Putih.
Vaksin memasuki tahap uji
coba dengan menggandeng
Laboratorium Biosafety
Level-3 (BSL-3) Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Eijkman terus bekerja sama
dengan perusahaan farmasi
nasional seperti PT Bio Farma
dan Badan Pengawas Obat
dan Makanan (POM).
Berikut progress
pengembangan vaksin
covid-19 di Indonesia.
pembengkakan. Hal ini dikabarkan menjadi salah satu efek
samping dari vaksin sinovac. Namun menurutnya reaksi
cepat ini wajar terjadi, jika tidak ada perubahan tertentu
kemungkinan imun tubuh tidak terangsang dengan
baik.“Tetapi kami harapkan responnya tidak sampai
mengganggu seperti infeksi atau luka besar, dan misalnya
ada peradangan, terjadinya dalam skala yang bisa diterima,”
tandasnya. (*)
3502/Agustus/VI/2020
I N F O G R A F I S
1. Stadion Utama Gelora Utama
Bung Karno (Jakarta)
Stadion Utama Gelora Bung Karno merupakan
stadion paling megah di Indonesia. Kapasitas
tempat duduknya mampu mencapai 77 ribu
penonton.
Stadion ini pertama kali dibuka pada tahun
1962 dengan memiliki kapasitas tempat duduk
sebesar 110.000, sebagai venue Asian Games
1962.
Kapasitas: 77.193
Kandang Klub: Persija Jakarta
Event Internasional: venue Asian Games
2. Stadion Manahan (Solo)
Sebuah stadion sepak bola yang tepat berada
di Surakarta. Stadion Manahan menjadi
stadion pertama di Indonesia yang menjadi
tuan rumah event difabel terbesar di Asia
Tenggara ASEAN Para Games 2011.
Stadion ini diresmikan pada tanggal 21
Februari 1998 oleh presiden Repulik Indonesia,
Soeharto. Saat ini stadion Manahan digunakan
sebagai kandang Persis Solo.
Stadion yang mampu menampung 25.000
penonton ini sempat ditutup pada September
2008 akibat renovasi yang menelan 1,6 miliar
rupiah. Venue ini pernah dijadikan acara
PORPROV JATENG 2009, dan masih banyak
event nasional lain nya.
Kapasitas: 25.000

Kandang: Persis Solo
Profil Stadion Piala Dunia U-20 2021
BRAFOPMK - Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20
yang akan berlangsung pada 24 Mei-12 Juni 2021. Ajang kompetisi
sepak bola kelompok umur terbesar itu akan diikuti oleh 24 negara
peserta. Berikut profil stadion yang akan menggelar Piala Dunia U-20 :
Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Foto: Dok. GBK
36 02/Agustus/VI/2020
H U M A N I O R A
3. Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya)
Stadion Gelora Bung Tomo diresmikan pada 6 Agustus
2010. Stadion ini digunakan untuk pertandingan
sepakbola dan menjadi kandang untuk Persebaya
Surabaya menggantikan Stadion Gelora 10 November.
Stadion Gelora Bung Tomo mampu menampung 55.000
hingga 60.000 penonton.
GBT belum pernah menggelar ajang internasonal sejauh
ini. Piala Dunia U-20 2021 akan menjadi debut GBT
disorot dunia.
Kapasitas: 55.000 (maksimal 60.000)
Kandang: Persebaya Surabaya
4. Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali)
Stadion multifungsi yang utamanya digunakan untuk
sepakbola yang terletak di Gianyar, Bali. Kapasitas stadion
ini mampu menampung hingga 25.000 penonton.
Pada
tahun 2014 Stadion Dipta merupakan markas Bali United
yang bermain di Liga 1.
Kapasitas: 25.000

Kandang: Bali United FC
5. Stadion Gelora Sriwijaya
Stadion Gelora Sriwijaya (lebih di kenal dengan nama
Stadion Jakabaring) adalah stadion multifungsi terbesar
ketiga di Indonesia.
Stadion dengan luas lahan sekitar 40 hektare ini dapat
memuat hingga 38.000 - 45.000 orang dengan 4 tribun (A, B,
C dan D) bertingkat mengelilingi lapangan. Tribun utama di
sisi barat dan timur (A dan B) dilindungi atap yang ditopang
2 pelengkung (arch) baja berukuran raksasa. Bentuk atap
stadion merupakan simbol kejayaan kemaharajaan.
Kapasitas: 38.000 - 45.000
Kandang: Sriwjaya FC
6. Stadion Si Jalak Harupat
Si Jalak Harupat merupakan stadion terbesar di Jawa Barat
dan menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung.
Nama Si Jalak Harupat diambil dari nama julukan Oto
Iskandar Di Nata, seorang pahlawan kenamaan Jawa Barat
dari Bojongsoang, Bandung.
Kapasitas: 27.000-40.000
Kandang: Persib Bandung
BRAFOPMK – Teknologi Hybrid Energi
One Pole (HEOP) berhasil membuat
Dusun Bondan, Desa Alang, Kecamatan
Kampung Laut, Kabupaten Cilacap,
Jawa Tengah yang dihuni 74 Kepala
Keluarga (KK) kini tak lagi gelap. Heop
adalah teknologi listrik terbarukan yang
menggabungkan panel surya dan kincir
angin. Istimewanya, warga mendapat
jaringan listrik yang lebih aman dan gratis.
Sebelum adanya HEOP, pada malam
hari warga menghidupkan teplok alias
lampu berbahan bakar minyak untuk
penerangan. Dusun
Bondan memang belum
mendapat layanan listrik
dari jaringan PLN secara
resmi.
Sejak 2010, sebagian
wargayangmenggunakan
listrik PLN harus menarik
kabel sejauh 5 kilometer
(km) dari dusun sebelah.
Jauhnya jarak antara
sumber listrik dan
pengguna berdampak
daya listrik tak bisa stabil.
Dusun Bondan yang terletak di areal
hutan mangrove membuat akses ke
dusun tersebut harus menggunakan
moda tranportasi perahu yang dapat
ditempuh selama 2,5 jam dari Dermaga
Sleko, Cilacap.
Harapan untuk memiliki listrik secara
mandiri bahkan gratis, muncul pada
Februari 2017, saat Serikat Pekerja Patra
Wijayakusuma (SP PWK) Pertamina
Refinery Unit (RU) IV Cilacap membawa
teknologi Hybrid Energi One Pole (HEOP)
ke Dusun Bondan.
Teknologi itu sangat pas untuk daerah
pesisir seperti Dusun Bondan, karena
energi listrik dihasilkan dari sinar matahari
dan tiupan angin. Teknologi HEOP
sendiri lahir dari sebuah ajang kompetisi
karya ilmiah mahasiswa tentang inovasi
teknologi terapan untuk masyarakat
pesisir.
Salah satu pemenangnya adalah STT PLN
Jakarta yang mengusung teknologi panel
surya dan kincir angin. SP PWK menantang
mereka menerapkan temuannya di Dusun
Bondan.
Fase pemasangan pertama, teknologi
itu mampu menghasilkan listrik untuk
dua fasilitas umum, masjid dan balai
pertemuan termasuk tiga rumah
penduduk. Melihat perkembangan, SP
PWK Pertamina meminta manajemen
Pertamina RU IV untuk ikut andil dalam
memperbanyak teknologi tersebut
sehingga menjangkau lebih luas lagi
rumah warga.
Manajemen menyambut baik ide dari SP
PWK. Lewat dukungan dana Corporate
Social Responsibility (CSR) Pertamina, ada
14 titik lagi yang bakal dibangun instalasi
HEOP. Desa Bondan telah mendapat akses
listrik dari energi terbarukan yang mampu
menerangi seluruh rumah warga. (*)
Inovasi Teknologi HEOP, Dusun Bondan Cukupi Listrik Sendiri
Teknologi HEOP di Dusun Bondan,
Desa Alang, Kecamatan Kampung Laut,
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Foto: Humas Kemendes
3702/Agustus/VI/2020
BRAFOPMK - Sejak dulu daun katuk memang dikenal
sebagai sayuran yang bagus untuk menambah cairan Air
Susu Ibu (ASI). Daun katuk seringkali dijadikan sayuran
kaum ibu yang baru melahirkan agar kandungan susu
melimpah. Petani di Desa Cirangkong, Kecamatan
Cijambe, Kabupaten Subang, jawa Barat melakukan
pengembangan daun katuk untuk pakan sapi perah.
Hasilnya sangat luar biasa, produk ini mampu menambah
volume susu sapi. Tak pelak, kini BUMDes Jaya Aulia Desa
Cirangkong tengah membudidayakan katuk seluas 20
hektare. Pengembangan produk berbahan baku daun
katuk dipelopori Badan Usana Milik Desa (BUMDes) Jaya
Aulia.
BUMDes Jaya Aulia mengembangkan produk katuk
kering sebagai pencampur pakan untuk ternak sapi
perah. Pengalaman para peternak, pemberian 100 gram
produk katuk kering perhari, bisa menambah volume
susu hingga 35 sampai 40 persen.
Ada empat varietas katuk yang berhasil dikembangkan
yakni varietas Zanzibar, Kebo, Bastar dan Paris. Jenis katuk
yang banyak dijual di pasar adalah varietas Bastar dan
Kebo. Bahkan, Kebun Percobaan Manoko Lembang sudah
melakukan pengujian penggunaan katuk untuk sapi
perah.
Katuk varietas Kebo cocok untuk bahan baku pakan
ternak, sementara katuk varietas Bastar dan Parisuntuk
memiliki tekstur daun yang lembut sangat cocok
dikonsumsi sebagai sayur untuk meningkatkan sumber
ASI bagi para ibu menyusui.
Sebelum dilakukan pengembangan katuk kering,
BUMDes Jaya Aulia Sukses Kembangkan
Katuk Untuk Pakan Sapi
Katuk biasanya langsung dijual setelah dipetik dengan
harga Rp3.000 hingga Rp3.500 perkilogram. Namun,
setelah BUMDes Jaya Aulia memperkenalkan produk
katuk kering, harga jualnya semakin tinggi. Untuk satu
kilogram katuk kering dibanderol dengan harga Rp40
ribu. Sementara untuk mendapatkan satu kilogram katuk
kering hanya membutuhkan empat kilogram katuk segar.
Saat ini, permintaan produk katuk kering dalam skala
cukup besar datang dari Kabupaten Malang, Bandung,
dan Surakarta. Kemampuan BUMDes untuk memenuhi
permintaan pasar tersebut memang masih kecil karena
minimnya luasan lahan. BUMDes Jaya Aulia baru
menanam 87.000 batang katuk dalam lahan seluas 5.000
meter persegi sehingga baru mampu memproduksi
produk katuk kering 500 kg perbulan.
Ke depan, volume produksi ini akan terus meningkat,
dengan semakin bertambahnya luas tanam katuk di Desa
Cirangkong. Pada 2018, BUMDes Jaya Aulia memperluas
lahan untuk budidaya menjadi 20 hektar berkat
dukungan modal Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APBDes) Cirangkong dari Dana Desa (DD) sebesar
100 juta.
Sistem pengeringan yang diterapkan oleh BUMDes Jaya
Aulia ini masih sangat sederhana, namun hasilnya cukup
bagus. Warna hijau dari daun yang dikeringkan itu masih
tetap terjaga.
Cara pengeringan yang modern menggunakan
teknologi simplisia yang telah dikembangkan oleh
Balitrro. Simplisia ini mampu menjaga bahan aktif yang
bermanfaat yang terkandung di dalam katuk tersebut
dan daunya tetap hijau.(*)
Budidaya tanaman katuk di Desa
Cirangkong, Kecamatan Cijambe,
Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Foto: Humas Kemendes
38 02/Agustus/VI/2020
H U M A N I O R A
BRAFOPMK - Presiden Jokowi memberi arahan agar
pemerintah memberikan dukungan secara optimal. Pemerintah
mengalokasikan anggaran Rp75 triliun untuk sektor kesehatan.
Anggaran tersebut digunakan untuk pembelian alat-alat
kesehatan yang dibutuhkan seperti alat uji coba, reagen,
ventilator, hand sanitizer, insentif tenaga medis, dan lainnya.
Namun, pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh
negara di dunia membuat ketersediaan alat-alat kesehatan
menjadi sangat terbatas.
Sebab itu, Jokowi meminta agar industri dalam negeri bisa
memproduksi alat kesehatan untuk menangani Covid-19.
Konsorium Riset dan Inovasi Covid-19
Sesuai dengan arahan Presiden, Kementerian Riset dan
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN)
mengkoordinasikan berbagai pihak mulai dari kementerian,
lembaga pemerintah, rumah sakit, industri, dan perguruan tinggi
yang tergabung dalam Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.
Sejak pembentukan konsorsium pada Maret 2020, Menristek/
Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyatakan sejumlah
inovasi dalam berbagai bentuk produk dan pengkajian untuk
penanganan Covid-19 telah dihasilkan.
Berikut Inovasi-inovasi Kesehatan Besutan Anak Bangsa:
1. Alat Rapid Test Inovasi Anak Bangsa
Proyek kolaborasi ini digarap bersama Universitas Gajah Mada
Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya, dan Laboratorium
Hepatika Bumi Gora Mataram Nusa Tenggara Barat.
Alat rapid test yang dinamakan RI-GHA Covid-19 ini memiliki
kepanjangan Republik Indonesia Gajah Mada Hepatika
Airlangga.
Dalam proyek kolaborasi ini, Laboratorium Hepatika bertugas
memproduksi RI-GHA Covid-19, sementara Universitas Gajah
Mada dan Universitas Airlangga bertugas untuk menguji validasi.
RI-GHA Covid-19 dijual dengan harga Rp 75.000,- per paketnya.
2. Ventilator Buatan Dalam Negeri
Setelah mengantongi izin edar, kelima ventilator tersebut segera
memasuki tahap produksi massal, dan bahkan beberapa sudah
menghasilkan ratusan produk yang sudah dimanfaatkan oleh
rumah sakit dalam membantu menyelamatkan pasien Covid-19.
Kelima jenis ventilator yang segera memasuki tahap produksi
massal, yakni :
1.	 BPPT3S-LEN yaitu ventilator berbasis Ambu Bag dan Cam
dikembangkan BPPT bersama PT LEN. Ventilator ini telah
Konsorsium Riset Hasilkan Inovasi
Kesehatan Tangani Covid-19
mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes
RI ADK 20403020870 dan saat ini PT LEN sedang proses
produksi 100 unit ventilator.
2.	 GERLIP HFNC-01 yaitu ventilantor ini dikembangkan LIPI
bekerja sama dengan PT Gerlink Utama Mandiri. Sampai
saat ini, ventilator tersebut sudah diproduksi 5 unit dan
telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan
Kemenkes RI ADK 20403020951.
3.	 Vent-I Origin yang merupakan model ventilator Continuous
Positive Airway Pressure (CPAP) dikembangkan Yayasan
Pembina Masjid Salman ITB bersama Unpad dan ITB.
Vent-I telah mengantong Nomor Izin Edar Alat Kesehatan
Kemenkes RI ADK 20403020696. Saat ini, ada sebanyak 139
unit Vent-I produksi pertama yang telah didistribusikan
kepada RS yg membutuhkan. Adapun, total target produksi
Vent-I sekitar 800-900 unit.
4.	 COVENT-20 yang merupakan ventilator hasil kolaborasi
dari para peneliti di Fakultas Teknik UI (FTUI) dan Fakultas
Kedokteran UI (FKUI), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
(RSCM), RSUP Persahabatan Jakarta, Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Jakarta II Jurusan Teknik
Elektromedik. COVENT-20 telah mengantongi Nomor Izin
Edar Alat Kesehatan Kemenkes AKD 20403021003 dan
telah diproduksi sekitar 300 unit oleh beberapa mitra
Produsen Alat Kesehatan (Alkes) diantaranya PT Enesers
Mitra Berkah, PT Graha Teknomedika, dan PT Pindad dan
dikalibrasi oleh beberapa mitra Perusahaan Kalibrasi Alkes.
5.	 DHARCOV-23S yaitu ventilator Emergency CMV dan
CPAP berbasis pneumatic DHARCOV 23S. Ventilator ini
dikembangkan oleh BPPT bekerja sama dengan PT Dharma
Precission Tools dan telah mengantongi Nomor Izin Edar
Alat Kesehatan Kemenkes RI AKD 20403020892. DHARCOV-
23S telah memasuki fase produksi massal. Total unit dalam
tahap pertama yang akan diproduksi adalah sebanyak 200
unit ventilator.
3. Ina United
Tidak hanya peralatan kesehatan, Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa saat ini Indonesia
juga telah mampu memproduksi alat pelindung diri (APD).
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro menjelaskan Ina United
adalah nama merek nasional yang sudah ditetapkan pemerintah
untuk APD yang diproduksi massal.
“Kita pantas berbangga melihat prestasi anak-anak bangsa yang
saat ini mampu memproduksi alat pelindung
diri bernama Ina United yang sesuai dengan standarisasi
internasional, standar yang ditetapkan organisasi kesehatan
dunia,”kata dia. (*)
3902/Agustus/VI/2020
BRAFOPMK - Perubahan kurikulum baru di madrasah ramai
dibicarakan warganet di media sosial setelah diberlakukannya
KMA 183 Tahun 2019 dan KMA 184 Tahun 2019. Kabar
tersebut sempat membuat riuh khususnya di jagad media
social (medsos).
Plt Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan,
KMA 183 tahun 2019 tidak mengubah secara total isi
kurikulum sebelumnya yang tertuang dalam KMA 165
tahun 2014.“Kurikulum pada KMA 183 Tahun 2019 hanya
menyempurnakan beberapa Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD),”tegasnya di Jakarta, Senin (13/07).
Ada tiga persamaan kedua KMA ini, lanjut dia, pertama,
persamaan mata pelajaran. Kurikulum madrasah terdiri atas
Quran Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI), dan Bahasa Arab.
“Mata pelajarannya persis sama tidak ada yang ditambah atau
bahakan dikurangi,”kata Kamaruddin. Kedua, tetap berprinsip
pada Kurikulum Nasional 2013.“Ketiga, menggunakan prinsip
penilaian yang berlaku pada kurikulum Nasional 2013 yang
disempurnakan,”tambahnya lagi.
Dijelaskan Kamaruddin, penyempurnaan kurikulum antara
lain didasarkan pada hasil penelitihan Pendidikan Agama
dan Keagamaan Kemenag. Bukan tanpa alasan, pasalnya
Puslitbang Kemenag RI menemukan adanya materi antar
jenjang dan kelas yang tumpang tindih. Belum lagi temuan
Bahasa Arab yang terlalu strukturalis. Dari temuan tersebut,
Kemenag merasa perlu adanya penyesuaian kurikulum di
madrasah untuk memenuhi kebutuhan perkembangan
pendidikan.“Kebutuhan pembentukan karakter bangsa
Indonesia sebagai warga dunia, serta pencapaian visi
Indonesia Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur,”tandasnya. (*)
Berikut 8 Fokus Penyempurnaan :
1.	 Penataan kembali distribusi materi yang tumpang tindih
antar jenjang dan antar kelas.
2.	 Perumusan level kompetensi yang ditingkatkan untuk
membekali peserta didik lebih tinggi dalam
berfikir kritis
dan inovatif. Sehingga level kompetensi MI ditingkatkan
hampir 30 % Kompetensi Dasar (KD) berlevel C4, MTs 70
% dan MA 90% level C4 hingga C6.
3.	 Penataan kesinambungan dan keselarasan perumusan
antara KD1 Sikap spiritual, KD 2 Sikap Sosial ,
KD 3
Pengetahuan dan KD 4 Keterampilan.
4.	 Penguatan Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada
aspek sikap dan keterampilan beragama dibanding
pengetahuan atau kognitif.
5.	 Penguatan Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab untuk
menghasilkan keyakinan dan penghargaan siswa dalam
membuktikan bahwa Islam adalah agama yang sangat
relevan dengan kemajuan
kehidupan zaman.
6.	 Penguatan Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab sebagai
pengantar siswa menjadi warga bangsa
Indonesia yang
hidup dalam keberagaman.
7.	 Perubahan pada Materi Bahasa Arab terutama
penyempurnaan dalam penyajian dan metode
pendekatan yang digunakan sehingga lebih
menekankan pada pendekatan fungsional dari
pada
struktural.
8.	 Penyempurnaan kedalaman materi kurikulum
mata pelajaran PAI pada Madarasah Aliyah
Peminatan
Keagamaan, serta penggunaan pengantar
Bahasa Arab pada pembelajaran PAI dan Bahasa Arab
pada MA Program Keagamaan (MAPK).
Pelajaran PAI dan Bahasa Arab
Disempurnakan, Bukan Dihapus!
Siswa kelas VI SDN 4 Kertasari
mengikuti kegiatan belajar
mengajar di masjid Jami Al
Muhajirin, Kertasari, Kabupaten
Ciamis, Jawa Barat, Selasa
(21/7/2020). Foto: ANTARA FOTO/
Adeng Bustomi
40 02/Agustus/VI/2020
H U M A N I O R A
4102/Agustus/VI/2020
Tarif
Maksimal
Rapid
Test
Kementerian Kesehatan menetapkan besaran biaya
Rapid Test antibody sebesar Rp150 ribu. Hal ini
bertujuan agar bisa menjadi acuan rumah sakit atau
laboratorium dalam menetapkan biaya pemeriksaan.
1.	 Kementerian Kesehatan menetapkan batas
maksimal Rapid Test antibodi Rp150.000.
2.	 Tertuang dalam Surat Edaran Nomor
HK.02.02/I/2875/2020 tentang Batasan
Tarif Tertinggi Pemeriksaan Rapid Tes Antibodi
ditandatangai Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan Bambang Wibowo Senin (6/7/2020).
3.	 Hasil uji cepat antibodi ditetapkan sebagai
syarat bepergian dengan transportasi udara
dan laut. (Surat Edaran (SE) Menkes Nomor
HK.02.01/Menkes/382/2020)
4.	 Tarif tersebut memberi jaminan kemudahan
dalam memperoleh layanan kesehatan.
5.	 Ketentuan tarif berlaku bagi masyarakat yang
mengajukan pemeriksaan secara mandiri.
“Harga yang bervariasi untuk menjalankan rapid
test menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Untuk itu diperlukan peran serta pemerintah dalam
masalah tarif pemeriksaan rapid test agar masyarakat
tidak merasa dimanfaatkan untuk memperoleh
keuntungan,” Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Bambang Wibowo.
COVID-19
I N F O G R A F I S
NegativeIgM
Positive
IgG
Positive
Positive
10 min
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat aktivitas
keseharian menjadi sedikit terbatas. Masyarakat lebih
banyak berkegiatan di rumah. Dengan kata lain, interaksi
antar anggota keluarga makin intensif, terutama anak-anak
bertemu dengan orang tua yang juga sebagai dampak
sekolah dari rumah.
Kondisi tersebut bisa merupakan sesuatu yang positif.
Pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk makin
menguatkan ketahanan keluarga. Demikian diungkapkan
Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina saat menanggapi
peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati tiap
23 Juli.
Menurut Nevi, saat ini anak-anak adalah generasi penerus
bangsa, buah hati orang tua dan keluarga, sangat penting
agar masa depan mereka terjamin dan selamat dari
pandemi. Keadaan warga masyarakat disarankan tetap di
rumah akan berlangsung terus hingga obat dan vaksin
Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan.
“Peringatan HAN dimaknai sebagai kepedulian seluruh
bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia
agar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan
Pandemi Momentum Menguatkan
Ketahanan Keluarga
Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina. Foto: Dok. DPR RI
Peringatan Hari Anak
Nasional di masa
pandemi Covid-19 ini
adalah momentum untuk
meningkatkan kepedulian
semua pilar bangsa
Indonesia, baik orangtua,
keluarga, masyarakat,
dunia usaha, media massa
dan pemerintah terhadap
pemenuhan hak dan
perlindungan khusus anak.
42 02/Agustus/VI/2020
S E N AYA N
mendorong keluarga Indonesia menjadi
lembaga pertama dan utama dalam
memberikan perlindungan kepada anak.
Upaya ini akan menghasilkan generasi
penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria,
berakhlak mulia dan cinta tanah air di masa
pandemi Covid-19,”ucap Nevi.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini
menambahkan, peringatan HAN di masa
pandemi Covid-19 ini adalah momentum
untuk meningkatkan kepedulian semua pilar
bangsa Indonesia, baik orangtua, keluarga,
masyarakat, dunia usaha, media massa
dan pemerintah terhadap pemenuhan
hak dan perlindungan khusus anak.
Melalui kepedulian dalam menghormati,
menghargai, dan menjamin hak-hak anak
tanpa diskriminasi.
Ia sangat menekankan kepada orang tua,
bahwa sering bertemunya orang tua dan
anak jangan dijadikan beban yang malah
akan mengganggu keharmonisan keluarga.
Jangan sampai ada kecenderungan
meningkatnya kekerasan terhadap anak
karena pandemi Covid-19. Di beberapa
provinsi, ada indikasi kenaikan kekerasan
kepada anak dimasa pandemi hampir sekitar
25 persen. Tapi harus disisir terus untuk
validasi data ini.
“Pandemi ini sangat berimplikasi pada
semua aspek, mulai dari ekonomi, gaya
hidup, cara bekerja, cara belajar hingga
tumbuh kembang anak yang berubah
drastis akibat aktivitas sosialnya. Kurangnya
kesempatan bermain dan belajar serta
meningkatnya kasus kekerasan selama
pandemi sebagai akibat diterapkannya
kebijakan jaga jarak maupun belajar dan
bekerja di rumah. Tumbuh kembang anak
sangat ditentukan dengan kegembiraan
mereka. Jadi mesti kita jaga betul anak-anak
kita untuk tetap tumbuh menjadi generasi
unggul untuk berkompetisi di masa depan,”
jelas legislator dapil Sumatera Barat itu.
Ia menyarankan agar setiap otorita
memperkuat layanan-layanan korban
kekerasan terhadap anak agar lebih
profesional. Setiap daerah perlu memiliki
fasilitas yang memadai dan dikelola oleh
orang-orang yang profesional di bidang
tumbuh kembang anak. Nevi juga berpesan
kepada institusi publik yang melayani anak
agar harus menerapkan prinsip-prinsip
yang ramah anak sehingga institusi sekolah
menjadi sekolah ramah anak, Puskemas
ramah anak, dunia usaha ramah anak, hingga
taman bermain ramah anak.
“Untuk itu saya berharap kepada kita semua
untuk dapat memperkuat Kabupaten/
Kota layak anak menuju Provinsi layak anak.
Perlindungan anak harus dimulai dari keluarga
intinya. Jadi penguatan ketahanan keluarga
mesti menjadi pondasi untuk melindungi
anak bangsa dari kekerasan. Dengan kuatnya
pondasi keluarga yang harmonis, diharapkan
kasus kekerasan pada anak dapat berkurang
drastis,”pungkasnya.(*)
bertemunya orang tua dan
anak jangan dijadikan beban
yang malah akan mengganggu
keharmonisan keluarga. Jangan
sampai ada kecenderungan
meningkatnya kekerasan terhadap
anak karena pandemi Covid-19.
“
Poster layanan masyarakat Kemeterian PPPA tentang program
BERJARAK (Bersama Jaga Keluarga Kita), imbauan menghindari
tindakan KDRT. Foto: IG @kemenpppa
Nevi Zuairina
4302/Agustus/VI/2020
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020

More Related Content

What's hot

BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021MajalahBRAFOPMK
 
BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020MajalahBRAFOPMK
 
BRAFO PMK Edisi Juni 2021
BRAFO PMK Edisi Juni 2021BRAFO PMK Edisi Juni 2021
BRAFO PMK Edisi Juni 2021MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021MajalahBRAFOPMK
 
Perekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaPerekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaridhanur2
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Dadang Solihin
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Dadang Solihin
 
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencana
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencanaMerencanakan keluarga tanpa keluarga berencana
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencanaRizky Faisal
 
Melindungi Negara dengan Memperkuat BPOM
Melindungi Negara dengan Memperkuat BPOMMelindungi Negara dengan Memperkuat BPOM
Melindungi Negara dengan Memperkuat BPOMDadang Solihin
 
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industriPengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industriSyntyaJr
 

What's hot (20)

BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
BRAFOPMK Edisi 09 Maret 2021
 
BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021BRAFO PMK Edisi Desember 2021
BRAFO PMK Edisi Desember 2021
 
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
BRAFOPMK Edisi 07 Januari 2021
 
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
 
BRAFO PMK Edisi Juni 2021
BRAFO PMK Edisi Juni 2021BRAFO PMK Edisi Juni 2021
BRAFO PMK Edisi Juni 2021
 
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
 
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
 
Kebijakan satuan pendidikan
Kebijakan satuan pendidikanKebijakan satuan pendidikan
Kebijakan satuan pendidikan
 
Perekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaPerekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesia
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Bappenas
Bappenas Bappenas
Bappenas
 
2013 11 11 hal 01
2013 11 11 hal 012013 11 11 hal 01
2013 11 11 hal 01
 
Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)Slide 2 (pe)
Slide 2 (pe)
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
 
MP3EI
MP3EIMP3EI
MP3EI
 
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencana
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencanaMerencanakan keluarga tanpa keluarga berencana
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencana
 
Melindungi Negara dengan Memperkuat BPOM
Melindungi Negara dengan Memperkuat BPOMMelindungi Negara dengan Memperkuat BPOM
Melindungi Negara dengan Memperkuat BPOM
 
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah pertumbuhan ekonomi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Pengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industriPengembangan sektor pertanian dan industri
Pengembangan sektor pertanian dan industri
 

Similar to BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020

Bonus_Demografi_dan_Visi_Indonesia Emas_2045.pdf
Bonus_Demografi_dan_Visi_Indonesia Emas_2045.pdfBonus_Demografi_dan_Visi_Indonesia Emas_2045.pdf
Bonus_Demografi_dan_Visi_Indonesia Emas_2045.pdfAfrizal61
 
Prestasi-Junior-Indonesia-Sukses-Fasilitasi-Pengembangan-Kewirausahaan-bagi-1...
Prestasi-Junior-Indonesia-Sukses-Fasilitasi-Pengembangan-Kewirausahaan-bagi-1...Prestasi-Junior-Indonesia-Sukses-Fasilitasi-Pengembangan-Kewirausahaan-bagi-1...
Prestasi-Junior-Indonesia-Sukses-Fasilitasi-Pengembangan-Kewirausahaan-bagi-1...Fajar Baskoro
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013Zaqi Silverano
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...LSP3I
 
Bonus Demografi (ironi negeri)
Bonus Demografi (ironi negeri)Bonus Demografi (ironi negeri)
Bonus Demografi (ironi negeri)Amir Rachman
 
BRAFOPMK Edisi Oktober 2022.pdf
BRAFOPMK Edisi Oktober 2022.pdfBRAFOPMK Edisi Oktober 2022.pdf
BRAFOPMK Edisi Oktober 2022.pdfMajalahBRAFOPMK
 
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya BangsaPendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya BangsaDadang Solihin
 
BRAFOPMK Edisi Agustus 2022
BRAFOPMK Edisi Agustus 2022 BRAFOPMK Edisi Agustus 2022
BRAFOPMK Edisi Agustus 2022 MajalahBRAFOPMK
 
peluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesiapeluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesiaMohammad Nawawi
 
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022BRAFOPMK Edisi APRIL 2022
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022MajalahBRAFOPMK
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Visi indonesia-2045-negara-kesejahteraan
Visi indonesia-2045-negara-kesejahteraanVisi indonesia-2045-negara-kesejahteraan
Visi indonesia-2045-negara-kesejahteraanHery Rock
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURTri Widodo W. UTOMO
 
MAHASISWA KREATIF PEMACU EKONOMI KREATIF UNTUK MENCAPAI.pptx
MAHASISWA KREATIF PEMACU EKONOMI KREATIF UNTUK MENCAPAI.pptxMAHASISWA KREATIF PEMACU EKONOMI KREATIF UNTUK MENCAPAI.pptx
MAHASISWA KREATIF PEMACU EKONOMI KREATIF UNTUK MENCAPAI.pptxFarid Abubakar
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014Zaqi Silverano
 
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH FazHani Faz
 

Similar to BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020 (20)

Bonus_Demografi_dan_Visi_Indonesia Emas_2045.pdf
Bonus_Demografi_dan_Visi_Indonesia Emas_2045.pdfBonus_Demografi_dan_Visi_Indonesia Emas_2045.pdf
Bonus_Demografi_dan_Visi_Indonesia Emas_2045.pdf
 
Prestasi-Junior-Indonesia-Sukses-Fasilitasi-Pengembangan-Kewirausahaan-bagi-1...
Prestasi-Junior-Indonesia-Sukses-Fasilitasi-Pengembangan-Kewirausahaan-bagi-1...Prestasi-Junior-Indonesia-Sukses-Fasilitasi-Pengembangan-Kewirausahaan-bagi-1...
Prestasi-Junior-Indonesia-Sukses-Fasilitasi-Pengembangan-Kewirausahaan-bagi-1...
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013
 
menumbuhkan.pptx
menumbuhkan.pptxmenumbuhkan.pptx
menumbuhkan.pptx
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
 
Bonus Demografi (ironi negeri)
Bonus Demografi (ironi negeri)Bonus Demografi (ironi negeri)
Bonus Demografi (ironi negeri)
 
BRAFOPMK Edisi Oktober 2022.pdf
BRAFOPMK Edisi Oktober 2022.pdfBRAFOPMK Edisi Oktober 2022.pdf
BRAFOPMK Edisi Oktober 2022.pdf
 
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya BangsaPendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
 
BRAFOPMK Edisi Agustus 2022
BRAFOPMK Edisi Agustus 2022 BRAFOPMK Edisi Agustus 2022
BRAFOPMK Edisi Agustus 2022
 
peluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesiapeluang pemerintah memanage indonesia
peluang pemerintah memanage indonesia
 
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022BRAFOPMK Edisi APRIL 2022
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
 
jurnal.docx
jurnal.docxjurnal.docx
jurnal.docx
 
Visi indonesia-2045-negara-kesejahteraan
Visi indonesia-2045-negara-kesejahteraanVisi indonesia-2045-negara-kesejahteraan
Visi indonesia-2045-negara-kesejahteraan
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
 
MAHASISWA KREATIF PEMACU EKONOMI KREATIF UNTUK MENCAPAI.pptx
MAHASISWA KREATIF PEMACU EKONOMI KREATIF UNTUK MENCAPAI.pptxMAHASISWA KREATIF PEMACU EKONOMI KREATIF UNTUK MENCAPAI.pptx
MAHASISWA KREATIF PEMACU EKONOMI KREATIF UNTUK MENCAPAI.pptx
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2014
 
85813505 pendidikan-pembangunan
85813505 pendidikan-pembangunan85813505 pendidikan-pembangunan
85813505 pendidikan-pembangunan
 
85813505 pendidikan-pembangunan
85813505 pendidikan-pembangunan85813505 pendidikan-pembangunan
85813505 pendidikan-pembangunan
 
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
 

Recently uploaded

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 

Recently uploaded (8)

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 

BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020

  • 1. 102/Agustus/VI/2020 BRAFOPMK Raeni: Milenial Harus Punya Growth Mindset Peristiwa-peristiwa Unik Jelang Proklamasi Kemerdekaan RI SDM Unggul dan Krusialnya Peran Perguruan Tinggi SDM UNGGUL INDONESIA MAJU Edisi 02/Agustus/VI/2020 Berita dan Informasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan www.kemenkopmk.go.id
  • 3. Daftar Isi Raeni Milenial Harus Punya Growth Mindset 26 16 30 36 Profil Stadion Piala Dunia U-20 2021 Alat Rapid Test Buatan Anak Bangsa 34 LBM Eijkman Beberkan Perbedaan Vaksin Merah Putih dan Sinovac Dengan menggunakan hanya bagian tertentu dari virus, diharapkan bisa mengurangi efek yang tidak diinginkan. Pandemi Momentum Menguatkan Ketahanan Keluarga Peringatan Hari Anak Nasional di masa pandemi Covid-19 ini adalah momentum untuk meningkatkan kepedulian semua pilar bangsa Indonesia 42 SDM UNGGUL, INDONESIA MAJU Jangan sampai masyarakat terjebak pada apa yang dinamakan‘Human Development Trap’ atau Jebakan Pembangunan Manusia. Edisi 02/Agustus/VI/2020 Tak hanya dinilai mampu mempercepat penuntasan Pandemi Covid-19, tapi juga ongkos yang lebih murah 302/Agustus/VI/2020
  • 4. EDITORIAL Edisi 02/Agustus/VI/ 2020 Pembina: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pengarah: Deputi dan Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Penanggung Jawab: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Kepala Biro Hukum, Informasi dan Persidangan Redaktur Pelaksana: Kepala Bagian Humas dan Perpustakaan Tim Redaksi: Ihti Oktarina, Achmad Soleh, Olivia C.M.P, Dwi Prasetya, Puput Mutiara, Novrizaldi, Rendy Febrianto, Mega Hartati Ahli Tata Letak/Produksi: Hafidh Yurits Addiar, M.Yusuf Abdullah, Kristian Suryatna Sekretariat Redaksi: Bagian Humas dan Perpustakaan, Lantai 9 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Jl. Medan Merdeka Barat No.3 Jakarta 10110 Telp./ Faks. (021) 386 0565, (021) 385 2165 Email: brafopmk@kemenkopmk.go.id Situs: www.kemenkopmk.go.id Indonesia menuju usia emasnya pada tahun 2045. Pada 17 Agustus 2020 nanti, bangsa kita tepat berusia 75 tahun atau seperempat abad lagi mencapai usia emas. Seiring pertumbuhan usia bangsa, banyak pula tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia. Sehingga, perlu adanya adaptasi dan transformasi dalam menyiapkan manusia Indonesia menyambut Indonesia Emas 2045. Salah satu tantangan menuju ke arah sana adalah bonus demografi yang notabene bakal mempengaruhi SDM bangsa Indoenesia. Dengan kata lain, upaya-upaya strategis pemerintah dalam menyiapkan atau menyongsong bonus demografi, bakal mempengaruhi kualitas SDM kita. Diprediksi Indonesia akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada bonus demografi tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. Ini tentu menjadi peluang bagi bangsa Indonesia. Jika kita mampu mengkapitalisasi potensi ledakan demografi maka bakal berdampak pada meningkatnya SDM-SDM berkualitas yang produktif. Mengapat demikian? karena era persaingan antar bangsa makin ketat. Seluruh negara di dunia, di era perkembangan teknologi yang amat cepat, terus berlomba-lomba mendongkrak kualitas masyarakatnya. Yakni bagaimana mencetak SDM yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Tak terkecuali Indonesia. Untuk itulah, di edisi Agustus kali ini kami mengambil tajuk‘SDM Unggul, Indonesia Maju’. Bertepatan dengan peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia. Fokus Utama mengulas secara komprehensif sejumlah langkah strategis pemerintah dalam melahirkan SDM Unggul. Mulai dari seputar visi pendidikan dalam konteks SDM unggul, infrastruktur pendidikan, hingga pentingnya pendidikan vokasi. Kita tentu berharap segala kebijakan yang dilaksanakan pemerintah, khususnya di sektor pendidikan, bisa terus menguatkan SDM bangsa. Redaksi menerima artikel atau tulisan juga foto. Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya. 4 02/Agustus/VI/2020 Bonus Demografi, SDM Adaptif
  • 5. 502/Agustus/VI/2020 Menko PMK RI Muhadjir Effendy Jika kita lebih fokus mengembangkan kualitas SDM, kita yakin bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan. “ Tian Belawati Pakar Pendidikan & Rektor UT 2009-2017 Foto: Dok. UT Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan sejak dini sangat penting seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu, teknologi, dan budaya. Foto: BRAFO PMK Foto: Dok. Raeni Raeni Influencer & Doktor Lulusan Birmingham University Tumbuh itu tergantung masanya, untuk anak sekolah misalnya, belajar bukan hanya dalam kelas saja. Bagaimana mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki. Q U O T E S
  • 6. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci bagi lompatan ekonomi sebuah negara. Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya revitalisasi pendidikan guna menciptakan link and match antara pendidikan dan dunia kerja. Output-nya adalah lahirnya SDM-SDM unggul, inovatif, dan berdaya saing. “Peningkatan SDM adalah sebuah keniscayaan,”ujar Presiden beberapa waktu lalu sebagaimana dilansir Presidenri.go.id Kepala Negara menegaskan bahwa SDM memiliki peran krusial bagi sebuah negara. Terutama dalam mendorong percepatan ekonomi, di mana era sekarang sudah mengarah pada digitalitasi di berbagai aspek. “Ekonomi masa depan adalah industri kreatif dan digital. ASEAN dan Korea memiliki potensi besar dalam industri kreatif,”tutur Presiden Jokowi. “Ekspor industri kreatif ROK menyumbang USD 5,79 miliar ke perekonomian nasionalnya. ASEAN dengan lebih dari 647 juta penduduk merupakan aset bagi pengembangan industri kreatif,”ujar Presiden Jokowi. Lebih lanjut Presiden menyebutkan bahwa penguatan kerjasama ekonomi kreatif ASEAN dan Korea akan menjadi lompatan besar.Dalam konteks tersebut, Indonesia telah mengeluarkan peta jalan Making Indonesia 4.0 untuk membangun industri yang berdaya saing global di era digital. “Industri kreatif dan digital adalah salah satu“The Next Big Thing”Indonesia. Indonesia saat ini menjadi tuan rumah perusahaan-perusahaan Decacorn, Unicorn dan Startups,” ucap Presiden Jokowi. Bank Dunia mengumumkan bahwa pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) per kapita Indonesia naik dari posisi sebelumnya $3.840 menjadi $4.050. Dengan demikian, Indonesia kini dikategorikan sebagai negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income country) dari sebelumnya negara berpenghasilan menengah bawah (lower middle income country). Saat menyampaikan sambutannya pada peresmian pembukaan konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) tahun 2020 yang digelar secara virtual, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa capaian kenaikan status Indonesia tersebut patut disyukuri oleh seluruh bangsa. “Capaian ini patut kita syukuri bahwa kita berjalan ke arah yang benar, bahwa kita harus terus melangkah maju menuju ke negara berpenghasilan tinggi. Dengan mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,”kata Presiden Jokowi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 4 Juli 2020. Meski demikian, Presiden memandang bahwa menjadi negara berpenghasilan tinggi bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut terlihat dari banyaknya negara-negara dunia ketiga yang sudah puluhan tahun bahkan mendekati satu abad hanya berhenti sebagai negara berpenghasilan menengah, atau terjebak pada middle income trap. “Itulah yang tidak kita inginkan. Pertanyaannya, apakah kita mempunyai peluang untuk keluar dari middle income trap? Saya jawab tegas, kita punya potensi besar. Kita punya peluang besar untuk melewati middle income trap. Kita punya peluang besar untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi,”tegasnya. Kepala Negara melanjutkan, untuk mencapai hal tersebut tentu dibutuhkan prasyarat. Beberapa di antaranya yaitu infrastruktur yang efisien yang mulai dibangun oleh pemerintah, dan cara kerja cepat yang kompetitif dan berorientasi pada hasil. Untuk itu, perlu diupayakan peningkatan kualitas SDM yang unggul, produktif, Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres 6 02/Agustus/VI/2020 I S TA N A SDM Unggul dan Krusialnya Peran Perguruan Tinggi
  • 7. inovatif, dan kompetitif. “Di sinilah posisi strategisnya pendidikan tinggi, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan untuk kemajuan Indonesia,”imbuhnya. Tugas mulia pendidikan tinggi tersebut tentu tidak bisa dilakukan dengan cara yang biasa-biasa saja. Menurut Presiden, sudah sepatutnya dunia pendidikan tinggi mengembangkan cara dan strategi baru yang smart-short-cut dan out of the box, sehingga tidak hanya disibukkan dengan urusan administrasi semata. Hal senada diungkapkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Wapres menegaskan kalau peningkatan kapasitas SDM merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan pemerintah yang dapat dicapai diantaranya melalui pendidikan. “Dalam mengembangkan SDM unggul, sebuah lembaga pendidikan tidak hanya cukup mengandalkan pembelajaran teoritis semata, tapi juga harus dapat menangkap berbagai dinamika dalam masyarakat dan menjadi katalisator peningkatan kapasitas masyarakat,”ujar Wakil Presiden (Wapres) K. H. Maruf Amin pada acara Wisuda Universitas Terbuka Periode Kedua Tahun Akademik 2019-2020 secara virtual Selasa (21/07). Lebih jauh Wapres menuturkan, selain penyempurnaan kualitas pendidikan yang berbentuk hard skills atau pendidikan pengembangan kemampuan teknis sesuai bidangnya, juga perlu didorong pengembangan soft skills atau pendidikan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal. “Pendidikan karakter juga menjadi landasan bagi generasi muda untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai- nilai budaya bangsa Indonesia, seperti sopan santun, saling menghargai dan menghormati, serta toleran,”urainya. Oleh karena itu, tambah Wapres, pendidikan karakter perlu dilaksanakan dalam porsi yang sama dengan pendidikan kompetensi dan diberikan dengan cara-cara yang inovatif dan kreatif. “Akan tetapi metode pendidikan karakter tersebut haruslah lebih inovatif dan kreatif agar tetap menarik dan efektif,”pesan Wapres. (rls/*) 702/Agustus/VI/2020
  • 8. Seorang warga menggendong siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Tapa melintasi sungai Polanggua bersama sejumlah guru usai mengikuti pelajaran luar jaringan (luring) di Dusun III, Desa Langge, Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Rabu (29/7/2020). Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin Siswa dan Guru Menyeberangi Sungai untuk Belajar Mengajar Yonas Kedeikoto (15) mengikuti proses belajar mengajar secara daring di Kota Jayapura, Papua, Senin (10/8/2020). Foto: ANTARA FOTO/Indrayadi TH Pelajar di Papua Wajib Berseragam Sekolah saat Belajar Daring 8 02/Agustus/VI/2020 B I N G K A I
  • 9. Wisuda ke-159 di Universitas Diponegoro (UNDIP) yang diikuti 2.561 lulusan itu menggunakan teknologi robot peraga yang menggantikan kehadiran fisik para wisudawan maupun wisudawati karena sejumlah kebijakan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19, Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/7/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan Wisuda UNDIP Menggunakan Teknologi Robot 902/Agustus/VI/2020 Sejumlah mahasiswa menggunakan sepeda ontel saat wisuda“drive thru”di Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau di Kota Pekanbaru, Rabu (5/8/2020). Wisuda Drive Thru Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
  • 10. BRAFOPMK - Pembuatan Vaksin Covid-19 menjadi target selanjutnya setelah berhasil menciptakan alat Rapid Test inovasi anak bangsa belum lama ini. Keseriusan pemerintah dalam pembuatan vaksin dibuktikan dengan jaminan insentif. Jaminan tersebut berupa super deduction tax. Tak tanggung-tanggung, pemerintah memberikan insentif sebesar 300 persen. Hal tersebut diungkapkan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. “Pemerintah akan memberikan insentif sebesar 300 persen saat vaksin itu bisa diproduksi,”tegasnya. Tak hanya itu, pemerintah juga tengah memberikan fasilitas kepada pengembang vaksin yang dilakukan oleh PT Bio Farma dengan menggandeng perusahaan asal China Sinovac Biotech. BRAFOPMK - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah akan meniadakan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2020.“Penerimaan CPNS tahun 2020 akan kami tiadakan,”ujar Menteri Tjahjo di Jakarta, Rabu (08/07). Vaksin tersebut kini memasuki fase uji klinis tahap pertama pada awal Agustus. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengaku, pihaknya akan ikut mengawal uji klinis ini agar sesuai dengan standar protokol dalam negeri. Pihaknya juga yang bertanggung jawab atas izin edar vaksin tersebut jika sudah berhasil di produksi agar pendistribusiannya lebih cepat. “Kami langsung yang akan mendampingi uji klinis ini agar izin edar juga bisa cepat dikeluarkan. Kami berharap uji klinis bisa usai Januari awal mendatang dan memberikan hasil positif,”katanya. Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto siap menggelontorkan anggaran untuk pengembangan vaksin.“Saya akan bicarakan dengan kementerian keuangan, semoga semuanya lancar,”imbuhnya. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy manambahkan, pemerintah juga akan menghibahkan gedung Laboratorium Avian Flu milik kementerian kesehatan di Bandung, Jawa Barat.“Gedung itu untuk Biofarma nantinya, awalnya untuk pengembangan vaksin flu burung, namun saat ini terbengkalai,”ucapnya. Dia juga memastikan, gedung yang akan dihibahkan dengan skema penyertaan Produksi Vaksin Covid-19, Pemerintah Hibahkan Lab Avian Flu modal itu telah bebas dari masalah hukum. Muhadjir meyakini, pemberian gedung ini bisa menjadi modal untuk pembuatan Vaksin Covid-19. Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menyampaikan keseriusan untuk melakukan pengembangan Vaksin Covid-19 di Tanah Air. Berdasarkan perhitungan pemerintah pusat, vaksin yang dibutuhkan mencapai 347 dosis. “Banyaknya dosis yang dibutuhkan karena satu orang bisa saja tidak cukup sekali imunisasi. Kadang yang sudah divaksin bisa mental lagi,”kata dia. Terkait penyebaran vaksin yang ditargetkan bisa mulai diproduksi awal Januari mendatang, penerimaan vaksin diutamakan untuk masyarakat yang rentan terpapar Covid-19. Seperti masyarakat berusia lanjut, penderita penyakit hipertensi, diabetes, jantung serta tenaga kesehatan dan wilayah dengan jumlah terpapar paling tinggi. Pemerintah sendiri mengalokasikan sebanyak Rp87,55 triliun untuk penanganan covid-19 di bidang kesehatan. Anggaran untuk belanja penanganan covid-19 Rp66,8 triliun, insentif tenaga medis Rp5,9 triliun, santunan kematian Rp300 miliar, bantuan iuran JKN Rp3 triliun, gugus tugas covid-19 Rp3,5 triliun, dan insentif perpajakan di bidang kesehatan Rp9,05 triliun. (rls/*) Ilustrasi Laboratorium. Foto: ANTARA FOTO/ Ahmad Subaidi Hal ini mengingat bahwa penerimaan CPNS tahun 2019 akan masuk pada tahap seleksi kompetensi bidang (SKB). Pelaksanaan SKB ini tertunda karena pandemi Covid-19. Tahun ini pemerintah masih akan menuntaskan proses seleksi CPNS formasi tahun 2019 yang tertunda karena pandemi Covid-19. “SKB akan dilanjutkan bulan September-Oktober 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan. Kementerian PANRB dan BKN terus melakukan koordinasi dengan BNPB (Gugus Tugas Covid-19) dan Kementerian Kesehatan, untuk memastikan agar pelaksanaan SKB benar-benar memenuhi standar protokol kesehatan,”jelasnya. Dijelaskan juga bahwa rekrutmen ASN untuk tahun 2021 akan dilaksanakan. Saat ini sedang dilakukan proses pengajuan serta verifikasi dan validasi usulan masing-masing instansi pemerintah. Proses ini akan mempertimbangkan kebutuhan untuk pembangunan nasional dan daerah, serta hasil evaluasi dampak pandemi Covid-19.(rls/*) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo. Foto: Humas KemenPAN RB Rekrutmen CPNS 2020 Ditiadakan 10 02/Agustus/VI/2020 N E W S F L A S H
  • 11. BRAFOPMK - Masuki adaptasi kebiasaan baru (ABK), jumlah kasus Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) di Indonesia masih meningkat. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 17 Juli 2020, 83.130 kasus terkonfirmasi terpapar Covid-19, meningkat sebanyak 1.462 kasus dari hari sebelumnya, 81.668 kasus. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Untuk itu, peran ulama sangat diperlukan dalam meningkatkan kedisplinan masyarakat tersebut. “Ini ternyata dari berbagai penelitian sumbernya itu disiplin masyarakat. Sikap sami’na wa‘atha’na (kami dengar dan kami taat). Saya kira inilah makanya peran ulama, pemuka umat, ini menjadi sangat penting. Untuk kita semua, untuk kebaikan, untuk li maslahatil ‘ammah, untuk kebaikan semua itu. Dalam rangka himayatul ummah, menjaga umat,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara silaturahim dan dialog bersama dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Nomor 6, Jakarta Pusat, Jumat (17/7) sebagaimana dilansir wapresri.go.id. Wapres mengatakan, tren peningkatan kasus Covid-19 ini sebagai permasalahan yang sangat besar dan siapa pun bisa terpapar. Oleh karena itu, diperlukan penanganan dan kewaspadaan sebagaimana yang ditetapkan pemerintah. Wapres Ajak Ulama Masifkan Sosialisasi Protokol Kesehatan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin. Foto: Setwapres “Kita harus benar-benar menjaga ritme, menjaga langkah, menjaga umat ini dengan sebaik-baiknya,” imbaunya. Lebih lanjut Wapres meminta para ulama untuk membantu dalam mensosialisasikan protokol kesehatan sampai ke tingkat bawah. Hal ini dilakukan, selain untuk menekan jumlah kasus Covid-19, juga untuk memberikan semangat kepada masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi ini. “Jangan sampai kita mengalami puncak yang terlalu tinggi. Dan kita juga harus bisa meyakinkan umat supaya umat itu tidak putus asa dalam menghadapi situasi kesulitan ekonomi, sudah Covid, sudah kesulitan ekonomi, kemudian umat berputus asa, ini menjadi penting. Dan kita harus meyakinkan bahwa memang badai akan berlalu,”pesannya. Wapres kembali meminta keterlibatan semua ulama dalam melindungi umat dari kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan Covid-19, terutama dalam meningkatkan kedisplinan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan. “Saya kira itu yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas kehadirannya mudah-mudahan kita bisa terus melakukan ini dan melakukan sosialisasi sampai ke tingkat bawah. Dan supaya masyarakat intinya cuma satu, sami’na wa ’atha’na terhadap protokol kesehatan,”tandasnya.(rls/*) 1102/Agustus/VI/2020
  • 12. JAKARTA Pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan terhadap pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melakukan upaya-upaya cepat untuk dapat tetap bertahan. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan tiga fase program pemulihan koperasi dan UMKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). “Pertama, fase program survival. Fase awal ini kami telah melakukan restrukturisasi pinjaman mitra LPDB dalam bentuk penundaan pembayaran angsuran dan jasa selama 12 bulan,” ujarnya di acara Penyaluran Dana Bergulir untuk Koperasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 23 Juli 2020. Pihaknya telah melakukan restrukturisasi kepada 40 mitra koperasi (100 persen) dengan fasilitas penundaan pokok, perpanjangan jangka waktu, hingga penambahan fasilitas pinjaman atau pembiayaan dengan total outstanding sebesar Rp135,7 miliar. “LPDB tidak mengenakan bunga selama masa penundaan pembayaran sehingga secara langsung ini merupakan subsidi bunga dari LPDB sebesar 100 persen selama satu tahun,”imbuh Teten. Fase kedua dari kebijakan ini ialah fase pemulihan ekonomi di mana pemerintah menyediakan alokasi pembiayaan tambahan sebesar Rp1 triliun yang khusus disalurkan kepada koperasi untuk menjangkau sekitar 4,8 juta UMKM anggotanya. “Sampai saat ini kami telah melakukan penyaluran pinjaman atau pembiayaan baru dengan total pencairan sebesar Rp381,4 miliar,”ucapnya. Pemerintah Siapkan 3 Fase Pemulihan Koperasi dan UMKM JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi membubarkan 18 lembaga yang terdiri dari tim kerja, badan, komite maupun satuan tugas. Lembaga itu berdiri berdasarkan keputusan presiden (keppres). Pembubaran lembaga-lembaga tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden RI Nomor 82 Tahun 2020 Tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Pasal 19 Perpres tersebut menyatakan pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, maka 18 lembaga dibubarkan. Komite ini berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden. Perpres tersebut ditetapkan pada 20 Juli 2020 dan mulai berlaku pada tanggal yang sama. Berikut ini daftar tim kerja, badan, dan komite yang dibubarkan oleh Jokowi: 1. Tim Transparansi Industri Ekstraktif yang dibentuk berdasarkan Perpres No.26/2010 2. Badan Koordinasi Nasional Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Perpres No.10/2011 3. Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 yang dibentuk berdasarkan Perpres No.32/2011 4. Badan Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda yang dibentuk berdasarkan Perpres No.86/2011 18 Lembaga Dibubarkan Adapun fase ketiga, penumbuhan ekonomi, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah juga menyiapkan sejumlah kebijakan untuk memudahkan akses pembiayaan koperasi dan UMKM dengan bunga ringan dan pendampingan. “Ini juga bagian dari upaya kami untuk membangun kelembagaan yang lebih mudah di UMKM untuk memudahkan kami dalam pembinaan ke depan. Sebab, jumlah UMKM sangat besar, 64 juta dan terpencar, kalau kita tidak sederhanakan kelembagaannya maka akan berat di pembinaannya,”ungkapnya. Dalam acara tersebut, turut dihadirkan sejumlah koperasi penerima program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui LPDB sebanyak 6 koperasi penerima restrukturisasi berupa penundaan pokok dan bunga serta 14 koperasi penerima perluasan modal kerja. Sebagian besar penerima lainnya mengikuti jalannya acara dari Gedung Smesco melalui telekonferensi video.(rls/*) Seorang pedagang mengemas kerupuk kulit dagangannya di mobil sekaligus kios berjalan di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (30/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro 12 02/Agustus/VI/2020 N E W S F L A S H
  • 13. BRAFOPMK - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberlakukan kebijakan baru terkait dokumen kependudukan. Mulai 1 Juli kemarin, cetak dokumem menggunakan kertas HVS sebagaimana Permendagri Nomor 109 Tahun 2019. “Kecuali e-KTP dan Kartu Identitas Anak (KIA),”ujar Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakhrulloh sebagaimana dilansir Kompas. com, Selasa (7/7). Menurut Zudan, hal itu bisa terwujud berkat digitalisasi layanan administrasi kependudukan (Adminduk) dan tanda tangan elektronik (TTE) yang diterapkan Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri sejak periode awal 2019. Meski dicetak dengan kertas HVS 80 gram , Zudan memastikan hal itu dijamin keabsahan dan keamanannya. Selain itu, pengecekan dokumen tersebut nantinya akan lebih mudah. “Mudah dicek dokumen tersebut asli atau palsu. Cara mengujinya yakni dengan memindai quick response (QR) code pada dokumen menggunakan QR scanner di smartphone,”lanjutnya menjelaskan. Selain itu, bisa juga dicek menggunakan aplikasi QR code reading yang bisa diunduh di Playstore. Menurut Zudan, kode QR pada dokumen kependudukan yang dicetak di kertas HVS ini merupakan tanda tangan elektronik yang merupakan pengganti tanda tangan dan cap basah yang dulu dicetak dengan security printing. (kcm/*) Mulai 1 Juli, Cetak Dokumen Kependudukan Gunakan Kertas HVS 5. Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove yang dibentuk berdasarkan Perpres No.73/2012 6. Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem penyediaan Air Minum yang dibentuk berdasarkan Perpres No.90/2016 7. Komite Pengarah Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional berbasis Elektronik (Road Map e-Commerce) tahun 2019-2019 yang dibentuk berdasarkan Perpres No.74/2017 8. Satuan Tugas Percepatan Pelaksanaan Berusaha yang dibentuk berdasarkan Perpres No91/2017 9. Tim Koordinasi Pemantauan dan Evaluasi atas Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga kepada PDAM dalam rangka percepatan penyediaan air minum yang dibentuk berdasarkan Perpres No. 46/2019. 10. Tim Pinjaman Komersial Luar Negeri yang dibentuk berdasarkan Keppres No.39/1991. 11. Tim Nasional untuk Perundingan Perdagangan Multilateral dalam kerangka World Trade Organization yang dibentuk berdasarkan Keppres No.104/1999 yang telah mengalami beberapa perubahan. Terakhir dibentuk berdasarkan Keppres No.16/2022. 12. Tim Restrukturisasi dan Rehabilitasi PT (Persero) PLN yang dibentuk berdasarkan Keppres No 166/1999. Dimana diatur kembali di Keppres No.133/2000. 13. Komite Kebijakan Sektor Keuangan yang dibentuk berdasarkan Keppres No.177/1999. Terakhir diatur dalam Keppres No.53/2003. 14. Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Keppres No.80/2000. 15. Tim Koordinasi Peningkatan Kelancaran Arus Barang Ekspor dan Impor yang dibentuk berdasarkan Keppres No.54/2002. Kemudian mengalami perubahan yang diatur dalam Keppres No.24/2005 16. Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi yang dibentuk berdasarkan Keppres No.3/2006. Telah mengalami beberapa perubahan. Terakhir diatur dalam Keppres No.28/2010 17. Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Rumah Susun di Kawasan Perkotaan yang dibentuk berdasarkan Keppres No.22/2006. 18. Komite Nasional Persiapan Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang dibentuk berdasarkan Keppres No.37/2014. Warga menunjukan akta kelahiran yang dicetak menggunakan media kertas HVS di Kantor Disdukcapil, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/7/2020). Foto: ANTARA FOTO/ Yulius Satria Wijaya Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres 1302/Agustus/VI/2020
  • 14. Juli 2020 17 Madiun, Jawa Timur Juli 2020 Jakarta 13 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan) bersama Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo (kiri) usai rapat terbatas Percepatan Penanganan Dampak Pandemi Covid-19 bersama Presiden dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020). Foto: Humas Setkab Pemerintah Perkuat Penanganan Covid-19 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) mendapatkan penjelasan dari petugas Kantor Pos saat meninjau proses penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Nglames, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (17/7/2020). Foto: Humas Kemenko PMK Tinjau Penyaluran BST di Madiun 14 02/Agustus/VI/2020 G I AT S E R E M O N I A L
  • 15. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (ketiga kanan) menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka ke-59 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Rabu (2/8/2020). Foto: Humas Kemenko PMK. Agustus 2020 2 Jakarta Menko PMK Hadiri HUT Pramuka ke-59 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) dan Pratama (Eselon II) di Lingkungan Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Foto: Humas Kemenko PMK Menko PMK Lantik Pejabat Eselon I dan Eselon II 6 Jakarta Agustus 2020 1502/Agustus/VI/2020
  • 16. BRAFOPMK - Akselerasi program pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) terus digeber pemerintah. Itu tak lepas dari terwujudnya sebuah visi besar bernama‘Generasi Indonesia Emas 2045’. Ya, cita-cita mulia tersebut tentu diharapkan segera terealisasikan; SDM Berdaya Saing, Indonesia Maju. Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Berkebudayaan (Kemenko PMK) bisa dikatakan menjadi‘leader’terkait hal ini. Dalam konteks pembangunan SDM, Kemenko PMK memiliki grand design yang disebut‘Human Capital Life Cycle’, di mana pembangunan SDM Unggul mencakup semua tahapan kehidupan manusia dan berproses secara terus-menerus. “Ada 5 fase. Pertama, prenatal dan ASI, Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah), Angkatan Kerja (Pendidikan Tinggi), Keluarga Muda/Baru, dan Lansia,” ukar Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam sejumlah kesempatan belum lama ini. Dia mengatakan bahwa kelima fase tersebut sejatinya merupakan penjabaran misi pemerintah yang berkaitan langsung dengan pembangunan SDM. Yakni peningkatan kualitas hidup manusia, pembangunan yang merata dan berkeadilan, serta kemajuan budaya yang menerceminkan kepribadian bangsa. Adapun visi presiden 2020-2025 adalah terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, berkepribadian, dan gotong royong. SDM UNGGUL, INDONESIA MAJU• Fase Krusial dan Human Development Trap • Tantangan SDM Unggul 16 02/Agustus/VI/2020 F O K U S U TA M A Foto: Humas Setkab
  • 17. “Pemerintah terus fokus pada pembangunan SDM demi terwujudnya negara maju dan berdaya saing di era global,” lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Fase Krusial dan Human Development Trap Fase pertama yakni masa prenatal dan ASI amat krusial dalam siklus pembangunan manusia. Pasalnya pada 1000 hari pertama kehidupan manusia, yakni 9 bulan masa kandungan ditambah 24 bulan menyusui, menjadi penentu bagaimana perjalanan anak atau manusia Indonesia kedepannya. Itu yang kemudian membuat pemerintah, dalam hal ini Kemenko PMK dan kementerian di bawahnya, melakukan berbagai intervensi untuk mengoptimalkan fase ini. “Misalnya PMT (pemberikan makanan tambahan) ibu hamil, pencatatan dan survilance gizi, serta yang terpenting adalah bagaimana menurunkan angka stunting (kondisi gagal pertumbuhan pada anak karena kekurangan gizi)”jelas Menko PMK. Dijelaskan Menko PMK, stunting merupakan salah satu faktor penghambat pembangunan SDM. Maka dari itu, masa 1000 hari kehidupan pertama betul-betul harus dioptimalkan. Jangan sampai masyarakat terjebak pada apa yang dinamakan‘Human Development Trap’atau Jebakan Pembangunan Manusia. Di antara yang paling berbahaya adalah kondisi stunting. “Para Ahli Kesehatan Masyarakat sudah mewanti-wanti bahwa ketika pada 1000 hari pertama kehidupan perkembangan otak anak terhambat atau terkena stunting, maka sulit untuk dikembangkan. Tidak bisa optimal. Maka dari itu penurunan stunting adalah sebuah keniscayaan,” beber Menteri Muhadjir. Adapun merujuk data Kemenko PMK, persentase stunting di Indonesia saat ini mencapai 27,6 persen. Artinya dari tiap 10 kelahiram 3 diantaranya mengalami stunting. Itu yang kemudian membuat Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh jajaran terkait untuk segera menurunkannya. “Pak Presiden meminta pada 2024 mendatang, persentase stunting kita tinggal 14 persen. Ditekan sekecil mungkin,” tegas Tokoh Muhammadiyah tersebut.“Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Terutama mereka yang menggeluti bidang keahlian PLS (pendidikan luar sekolah). Pendidikan formal tidak menjangkau ranah ini,”lanjut Menteri Muhadjir. Dia mengingatkan bahwa selepas 1000 hari kehidupan pertama, masyarakat harus aware ketika anak memasuki usia balita. Persisnya rentang usia tiga hingga lima tahun. Sebab, tak sedikit balita yang mengalami mal nutrisi pada masa ini.“Di usia ini juga harus mulai dibiasakan pembiasaan nilai-nilai karakter pada PAUD dan pra SD. Kami juga meminta guru-guru PAUD untuk turut memantau dan membantu mengoptimalkan fase 1000 hari pertama kehidupan anak,”kata Menko PMK. Tantangan SDM Unggul Dalam konteks pendidikan tinggi, tantangan yang tak kalah hebat adalah bagaimana agar perguruan tinggi memiliki regulasi yang sensitif terhadap perubahan. Ini sebagaimana visi utama Presiden yaitu percepatan pembangunan manusia. Tantangan besarnya adalah masalah produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM). Maka dari itu pendidikan karakter dan pendidikan kompetensi harus seimbang agar bisa mewujudkan SDM unggul dan produktif. “PR-nya sekarang bagaimana lulusan SMA, SMK, Perguruan Tinggi, memiliki kompetensi mumpuni di dunia kerja,” lanjut Menko PMK. Menko PMK memaparkan bahwa merujuk data BPS per Agustus 2019, kondisi ketenagakerjaan nasional tercatat sebanyak 2,55 juta pencari kerja baru. SDM angkatan kerja sebesar 57,54% berpendidikan SD/SMP sederajat; 30,06% berpendidikan SMA/SMK sederajat; dan 12,4% angkatan kerja berpendidikan Diploma ke atas. BPS juga mencatat kalau tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,28% atau 7,05 juta orang. “Ada dua hal penyebab terjadinya fenomena ini, yaitu masih terbatasnya akses dan belum meratanya kualitas pendidikan tinggi kita. Data lain juga memperlihatkan bahwa pendidikan kita masih rendah dalam penguasaan bidang ilmu sains dan teknologi. Terutama untuk generasi milenial, ini satu catatan penting”tambahnya. Saat ini, Kemenko PMK tengah menggenjot sejumlah program peningkatan kualitas perguruan tinggi maupun vokasi. Di antaranya melalui pembangunan dan revitalisasi politeknik, e-learning, kerjasama industri, perbaikan kurikulum, KIP kuliah, peningkatan kualitas dosen infrastrukturnya.“Muaranya nanti adalah bagaimana menghasilkan SDM berkualitas, unggul dan inovatif. Khususnya golongan usia produktif,”kata Menko PMK. Ketua Forum Rektor Indonsia (FRI), Arif Satria memaparkan, di era revolusi industri 4.0, generasi milenial sangat memerlukan kemampuan soft skill yang mumpuni. Menurut Arif, penting untuk mengidentifikasi soft skill-soft Jangan sampai masyarakat terjebak pada apa yang dinamakan ‘Human Development Trap’ atau Jebakan Pembangunan Manusia. Di antara yang paling berbahaya adalah kondisi stunting. 1702/Agustus/VI/2020
  • 18. skill apa yang diperlukan dalam menghadapi era terbuka, era perubahan dan era ketidakpastian. Dia pun memberikan contoh negara yang para tenagakerjanya memiliki soft skill yang mumpuni, yakni Jepang. Negara ini mampu mengabungkan komunikasi dan kolaborasi, sedangkan Australia menempatkan critical thinking dan flexsibility. Begitu pun dengan Indonesia, menurutnya harus mampu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), dengan soft skill yang sama seperti negara- negara maju. “Nah 2030 yang terjadi adalah ketidakpastian, maka kita siapkan orang-orang yg mampu menghadapi ketidakpastian, yaitu orang-orang yang punya mental mau belajar,”ungkap Rektor IPB University itu. Hal senada diungkapkan Pakar Pendidikan Tian Belawati. Tian, yang notabene Rektor Universitas Terbuka 2007- 2015, menekankan pentingnya pendidikan jarak jauh (PJJ) dalam meningkatkan akses pendidikan perguruan tinggi. Kapasitas PJJ, kata Tian, sangat luar biasa dan fleksibel.“Karena memang tidak dibatasi dinding kelas, ruang, jumlah dosen yang terbatas, hingga lokasi,”beber akademisi bermurah senyum tersebut. “Secara tidak langsung ini bisa mendongkrak APK (angka partisipasi kasar) pendidikan tinggi kita. Saat ini masih di kisaran 35 persen. Target pemerintah tahun depan harusnya sudah 50 persen kalau merujuk era (Menteri) Pak (Muhammad) Nuh,”jelas Tian. Pandemi Covid-19, dalam perspektifnya, membuat trust masyarakat terhadap pembelajaran jarak jauh meningkat. Sebab, efek pandemi membuat pola pembelajaran mahasiswa dilakukan secara online dan jarak jauh. Artinya mahasiswa mulai terbiasa dengan PJJ. “Tanpa mengoptimalkan PJJ, akan sulit bagi kita meningkatkan APK secara signifikan. Karena memang perguruan tinggi di kita belum bisa menampung. Ada sekitar 4300-an, tapi mayoritas kecil-kecil. Tidak seperti UI, UGM, dan kampus-kampus besar lainnya,”pungkas Tian. (all/red) BRAFOPMK - Perguruan Tinggi (PT) memiliki posisi strategis dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan inovatif. PT juga merupakan pilar penting mencetak generasi muda produktif dan kompetitif yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan Indonesia. Salah satu gagasan yang diusung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim adalah program Revolusi Belajar. Yakni implementasi Kampus Merdeka dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 demi terwujudnya SDM Unggul dan Indonesia Maju. Menteri Nadiem memaparkan bahwa Kampus Merdeka memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata, sesuai dengan passion dan cita- citanya. “Output-nya adalah menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi,”ujar Mendikbud ketika berbicara dalam Forum Rektor Indonesia (FRI) beberapa waktu lalu. Kemendikdbud meluncurkan kebijakan Kampus Merdeka dengan empat penyesuaian kebijakan di lingkup pendidikan tinggi. Kebijakan pertama adalah otonomi bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) untuk melakukan pembukaan atau pendirian program studi (prodi) baru. Otonomi ini diberikan jika PTN dan PTS tersebut memiliki akreditasi A dan B, dan telah melakukan kerja sama dengan organisasi dan/atau universitas yang masuk dalam QS Top 100 World Universities.“Pengecualian berlaku untuk prodi kesehatan dan pendidikan,”jelas dia. Kebijakan kedua adalah program reakreditasi yang bersifat otomatis untuk seluruh peringkat dan bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik peringkat. Ke depan, akreditasi yang sudah ditetapkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tetap berlaku selama 5 tahun namun akan diperbaharui secara otomatis. Kampus Merdeka dan SARJANA TANGGUH “Selanjutnya terkait kebebasan bagi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH). Kemendikbud akan mempermudah persyaratan PTN BLU dan Satker untuk menjadi PTN BH tanpa terikat status akreditasi,”beber Menteri Nadiem. Adapun Kebijakan keempat memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS). Disisi lain, saat ini bobot sks untuk kegiatan pembelajaran di luar kelas sangat kecil dan tidak mendorong mahasiswa untuk mencari pengalaman baru.“Terlebih di banyak kampus, pertukaran pelajar atau praktik kerja justru menunda kelulusan mahasiswa,”jelas Nadiem. Dalam kesempatan itu, Nadiem juga menyinggung ihwal pentingnya membangun sistem pendidikan yang lebih adaptif. Yakni terus membangun inovasi dan penyesuaian-penyesuaian yang berkaitan dengan mekanisme manajemen perguruan tinggi saat ini sangat penting dilakukan.(*) 18 02/Agustus/VI/2020 F O K U S U TA M A
  • 19. 1902/Agustus/VI/2020 Human Capital Life Cycle G E R M A S SISTE M JAMINAN SOSIAL NASI O NAL PR O GRAM KELUARGA HARAP AN REVOLU SI M ENTAL & PEMBANGUNAN KEBU DAYAAN PENANGGULANGAN BENCANA H U M A N C A P I T A L I N V E S T M E N T H U M A N C A P I T A L I N V E S T M E N T IN VESTASILAPANGANPEKERJAAN P E R G U R U A N T I N G G I V O K A S I K E R J A usia remaja - dewasa S M A / S M K SM P SD USIA DINI-ANAK PRENATAL & ASI 1000 Hari Pertama Kehidupan > 65 LANSIA 18->65 USIAPRODUKTIF Kursus Pernikahan Peningkatan Kualitas Dosen dan Instruktur Perbaikan Kurikulum; KIP Kuliah Kerjasama Industri E-Learning untuk Meningkatkan Akses Pembangunan dan Revitalisasi Politeknik Penyediaan BOS&KIP;PenguatanPendidkanKarakter PeningkatanKualitasSarpras&Pendanaan Pem anfaatanTIKuntukE-Learning PenyelarasanKurikulum GurudanDistribusinya PemenuhanKebutuhan Penurunan Stunting Pencatatan & Survilance Gizi MP ASI; PMT Ibu Hamil Program 1000Hari PertamaKehidupan Pem biasaanNIlai-NilaiKarakter Program PAUDPraSD BPPAUD ProgramKeluargaBerencana PendidikanPranikah DanaDesa;KemitraanIndustri ProgramPendidikanKeluarga RevitalisasiLembagaPelatihan/Kursus Pem bangunan Infrastruktur untuk Lansia Pemberdayaan Lansia Rehabilitasi Lansia Pemerintah terus fokus pada pembangunan SDM demi terwujudnya negara maju dan berdaya saing di era global.
  • 20. BRAFOPMK – Sekolah vokasi menjadi salah satu program pemerintah di era Jokowi yang paling gencar digojlok. Sekolah vokasi dipercaya menjadi solusi untuk memangkas jumlah pengangguran di Indonesia. Dibekali keahlian sesuai minat dan bakat, sekolah vokasi konsen dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang disesuaikan dengan kebutuhan Industri. Peneliti dan Pengajar Program Vokasi Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati memaparkan, pendidikan vokasi sejatinya merupakan pendidikan yang sangat‘Indonesia”. Karena pendidikan ini menekankan pada keahlian yang bertumpu dari keragaman profesi dan karakteristik wilayah. Sebagai ilustrasi, daerah yang berada di pesisir laut, tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang siap memberdayakan diri dengan kekayaan laut, maka pendidikan vokasi yang berkaitan dengan kelautan dan perikanan menjadi pilihan strategis. “Begitu pula di wilayah dengan ciri khas pertanian, maka pendidikan vokasi mengenai pertanian harus tersedia. Keanekaragaman wilayah bangsa, membutuhkan keanekaragaman keahlian, dan pendidikan vokasi lah yang hadir sebagai jawabannya,“ imbuh wanita yang juga seorang peneliti bidang sosial. Devie berharap pemerintah terus agresif dengan melahirkan aturan-aturan percepatan lahirnya pendidikan vokasi dari jenjang sekolah menengah ke atas hingga doktor terapan. “Langkah pertama yang harus ditempuh pemerintah adalah memetakan berapa jumlah Vokasi Ujung Tombak Industri Pendidikan vokasi sejatinya merupakan pendidikan yang sangat ‘Indonesia’. Karena pendidikan ini menekankan pada keahlian yang bertumpu dari keragaman profesi dan karakteristik wilayah. Ilustrasi Mahasiswa. Foto: Laman IPB 20 02/Agustus/VI/2020 F O K U S U TA M A
  • 21. profesi yang dibutuhkan di Indonesia, baru kemudian membentuk lembaga pendidikan vokasi yang menjawab kebutuhan profesi yang ada di negeri ini,”tegasnya. Sarjana Terapan dan Revitalisasi Vokasi Kepala Program Studi Komunikasi Sekolah Vokasi IPB University, Wahyu Budi Priatna tak menampik bahwa pemerintah sudah terlihat sangat mendukung keberadaan sekolah vokasi. Namun yang menjadi kendala adalah, masyarakat belum banyak yang tahu apa yang dimaksud dengan ‘sekolah vokasi’. “Ini menjadi PR bagi pemerintah kedepan setelah kebijakan sudah mulai dijalankan,”beber dia kepada redaksi BrafoPMK. Terlebih, lanjut Budi, masyarakat masih menganggap sarjana merupakan capaian pendidikan paling tinggi dan bergengsi. Padahal, di sekolah vokasi juga sudah terdapat D4 yang setara dengan sarjana (S1 terapan). Diakui Budi, IPB saat ini tengah menggojlok kajian-kajian untuk melakukan inovasi-inovasi yang akan dilakukan di masa mendatang. “Kajiannya sebenarnya sudah lama. Hal yang saat ini kami lakukan adalah bagaimana caranya lulusan vokasi ini langsung diserap pelaku di industri. Salah satunya dengan cara merekatkan pelaku industri dengan sekolah vokasi,”bebernya. Sarjana-sarjana terapan, tambah dia dilahirkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Tak hanya itu, dirinya juga menyinggung terkait penyusunan kurikulum vokasi yang matang. Bukan tanpa alasan, kerjasama yang ada saat ini masih di atas kertas, dunia pendidikan dan dunia industri harus kompak dengan tujuan mengentaskan pengangguran. “Karena lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha bisa langsung diberdayakan di dunia kerja,”lanjut dia. Disinggung mengenai persaingan di bidang komunikasi yang semakin ketat, Budi menangkapknya sebagai kompetisi yang positif. “Dengan kompetisi yang positif ini kami terus melakukan inovasi. Salah satunya dengan menciptakan dunia kampus persis seperti dunia kerja sesuai minat. Bahkan kami menganjurkan kepada peserta didik untuk bisa dan mau magang lebih lama di perusahaan yang sesuai dengan minat atau bakat,”tutupnya. Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengatakan, salah satu strategi untuk meningkatkan SDM dan layanan pendidikan yang berkualitas, adalah dengan merevitalisasi pendidikan vokasi. “Supaya memang lulusan program vokasi diharapkan bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan,”ucap Agus belum lama ini. Ia pun menambahkan setelah menjalani pendidikan vokasi, anak-anak harus mempunyai pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill), nilai (value), dan perilaku (attitude) yang baik agar mempunyai kompetensi. Artinya, anak didik harus dipersiapkan menjadi tenaga kerja yang produktif. “Oleh karena itu pengembangan SDM lebih menekankan profesional, aspek inovasi, dan aspek vokasi. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM diharapkan akan berdampak positif pada kesejahteraan dan daya saing bangsa terhadap kompetisi global,”pungkasnya.(*) Masyarakat masih menganggap sarjana merupakan capaian pendidikan paling tinggi dan bergengsi. Padahal, di sekolah vokasi juga sudah terdapat D4 yang setara dengan sarjana. Wahyu Budi Priatna Foto: agribisnis.ipb.ac.id Devie Rahmawati Foto: vokasi.ui.ac.id 2102/Agustus/VI/2020
  • 22. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengeluarkan aturan normal baru bagi desa. Tujuannya untuk mewujudkan masyarakat desa yang produktif dan aman dari penularan Covid-19. Berikut rinciannya: Protokol ini diatur dalam keputusan Menteri (Kepmen) Desa PDTT Nomor 63 Tahun 2020 tentang Protokol Normal Baru Desa, yang diteken pada 2 Juli 2020.Panduan protokol normal baru desa itu mencakup kegiatan sosial, keagamaan dan hajatan, kegiatan ibadah, pasar desa, kegiatan padat karya tunai desa (PKTD), serta tempat wisata.
 Untuk protokol kegiatan sosial, keagamaan dan hajatan, Kepmen itu mengatur tentang penyelenggara dan tamu. Untuk penyelenggara mempunyai kewajiban: 1. Membersihkan tempat kegiatan dengan disinfektan 2. Menyediakan tempat khusus hadiah dari tamu 3. Menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun 4. Menyediakan tempat sampah tertutup 5. Menata tempat duduk dengan jarak minimal satu meter 6. Menyiapkan relawan pemeriksa suhu dan pengawas penerapan protokol 7. Mengatur jalur kedatangan dan kepulangan tamu 8. Mempercepat durasi/ waktu pelaksanaan kegiatan 9. Jamuan makan dalam bentuk boks (menghindari prasmanan) Protokol Penyelenggaraan Hajatan Hingga Tempat Wisata Untuk pasar desa dan lokasi wisata, Kepmen itu juga mengatur kewajiban bagi pengelola, pedagang, dan pengunjung. 1. Membersihkan area pasar dengan disinfektan
 2. Menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun 3. Menyediakan tempat sampah tertutup 4. Mengatur jarak antarlapak pedagang minimal satu meter 5. Menerapkan jarak fisik antarorang minimal satu meter 6. Menyiapkan relawan pemeriksa suhu dan pengawas penerapan protokol 7. Mengatur jalur kedatangan dan kepulangan pengunjung pasar 8. Selalu menggunakan masker dan hindari menyentuh area wajah 9. Setiap lapak menyediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun 10. Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman, berpelukan, bercium pipi, dan lain-lain 11. Setelah melakukan pembayaran segera mencuci tangan dengan sabun 22 02/Agustus/VI/2020 I N F O P U B L I K
  • 23. 2302/Agustus/VI/2020 Istilah baru yang dimaksudkan adalah Kasus Probable, yaitu orang yang diyakini sebagai suspek dengan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) berat atau gagal napas akibat aveoli paru-paru penuh cairan (ARDS). Probable bisa juga didefinisikan untuk penderita IPSA berat yang meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan terkena Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboratorium terkait reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR). Istilah-istilah Baru Dalam Penanganan Covid-19 Kementerian Kesehatan awal pekan ini mengumumkan istilah-istilah baru dalam penanganan pandemi Covid-19. Keputusan itu tertera dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Istilah orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang tanpa gejala (OTG) mengalami perubahan. Perubahan istilah tersebut menjadi Kasus Suspek, Kasus Konfirmasi (bergejala dan tidak bergejala), dan Kontak Erat. ODP OTG PDP Kriteria Kasus Suspek: 1. Orang dengan ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara atau wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal. 2. Orang dengan salah satu gejala atau tanda ISPA, dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probable Covid-19. 3. Orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. Kriteria Kasus Konfirmasi: Dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR. Kasus Konfirmasi dibagi menjadi dua, yakni kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik), dan kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik). Kriteria Kontak Erat: 1. Kontak tatap muka atau berdekatan dengan Kasus Probable atau Kasus Konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih. 2. Sentuhan fisik langsung dengan Kasus Probable atau Konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain). 3. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap Kasus Probable atau Kasus Konfirmasi tanpa menggunakan alat pengaman diri (APD) yang sesuai standar. 4. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat. I N F O G R A F I S
  • 24. 1. Soekarno Sakit Jelang Proklamasi Tak banyak yang tahu bahwa jelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, terdapat sejumlah momen-momen unik. Bahkan, mungkin dari kita semua baru tahu jika ada hal-hal unik saat momen bersejarah tersebut. Berikut beberapa peristiwa unik ketika Proklamasi Kemerdekaan RI sebagaimana dinukil dalam buku berjudul Indonesia Poenya Tjerita. Bung Karno, begitu presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno akrab disapa, ternyata mengalami sakit sebelum membacakan teks proklamasi. 2 jam sebelum pembacaan teks proklamasi, Sukarno masih tertidur pulas di kamarnya di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta Pusat. Sukarno ternyata terserang malaria tertiana. Suhu badannya saat itu sangat tinggi. Dokter pribadi Peristiwa-peristiwa Unik Jelang Proklamasi Kemerdekaan RI Sukarno datang dan memberikannya obat untuk menurunkan panas tubuh Bung Karno. Selain itu Seokarno juga diberikan madu oleh seorang saudagar Yaman bernama Faraj Martak. Di kemudian hari, Bung Karno mengakui jika madu tersebut amat membantunya untuk pulih dari sakitnya. Bung Karno lalu bangun pukul 9.00 pagi dan tepat pukul 10.00 Bung Karno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. 2. Naskah Asli Proklamasi Ditemukan di Tempat Sampah Siapa sangka naskah asli teks proklamasi ternyata sempat ditemukan di tempat sampah. Naskah tulisan tangan Bung Karno dan ikut ditandatangani Muhammad Hatta mulanya ternyata tidak bisa disimpan oleh pemerintah Indonesia. S E L I N G A N Bung Karno dan Bung Hatta proklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada hari Jumat, 17 Agustus 1945. Foto: Arsip IPPHOS/ANRI 24 02/Agustus/VI/2020
  • 25. Siapa yang menyimpan naskah tersebut? Ternyata seorang wartawan bernama B.M Diah. Diah disebut menemukan naskah asli di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda. Naskah tersebut ditemukan pada 17 Agustus 1945 dini hari. Ternyata dia memberikan naskah itu kepada Presiden Soeharto setelah menyimpan naskah tersebut selama 46 tahun 9 bulan 19 hari. 3. Palestina Akui Kemerdekaan Uniknya, negara Palestina ternyata secara de facto telah mengakui Republik Indonesia sebagai suatu negara yang merdeka setahun sebelum proklamasi kemerdekaan dibacakan. Palestina mengakui kemerdekaan Indonesia pada 6 September 1944. Pengakuan itu lantas disebarluaskan ke seluruh dunia Islam oleh seorang Mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al Husaini. Palestina juga lantas mendesak negara-negara Timur Tengah lainnya untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. 4. Negatif Foto-foto Detik Proklamasi Disembunyikan di Dalam Tanah Ada kejadian yang cukup menarik lainnya. France Mendoer, fotografer Ipphos yang datang mengabadikan detik- detik Proklamasi Kemerdekaan ternyata didatangi tentara Jepang. Tentara Jepang ingin merampas negatif film dari foto-foto tersebut. Namun France memilih berbohong dan mengatakan bahwa filmnya sudah diserahkan kepada barisan pelopor. Padahal France ternyata menanam negatif film momen bersejarah itu di bawah pohon di halaman kantor harian Asia Raja. Hingga saat ini berkat jasanya seluruh rakyat Indonesia dapat melihat suasana detik-detik proklamasi kemerdekaan. 5. Teks Proklamasi Digandakan Mohammad Hatta, atau yang akrab disapa Bung Hatta ternyata sempat menugaskan B.M Diah untuk menggandakan teks proklamasi tidak hanya menggandakan teks proklamasi kemudian diperintahkan untuk disebarluaskan. B.M Diah merupakan sosok yang menemani Sayuti Melik sang pengetik teks proklamasi ketika mengetik teks proklamasi pada Jumat 17 Agustus 1945. Saat teks proklamasi dibacakan ternyata merupakan hari kedelapan Ramadan di tahun tersebut. 6. Tiang Bambu Bendera Dibuat Dadakan Ternyata tiang bambu untuk menggerek dan mengibarkan sang merah putih disiapkan hanya beberapa menit sebelum pembacaan teks proklamasi. Tiang bambu disiapkan oleh barisan pelopor yang dipimpin oleh Komandan PETA Shodancho Latif Hendraningrat dan Shodancho Arifin Abdurachman. Upacara proklamasi saat itu ternyata dilaksanakan dengan sangat sederhana. Tanpa protokol, tanpa musik, tanpa konduktor, dan tanpa pancaragam. Agenda upacara saat itu hanya tiga. Pertama, pembacaan proklamasi; Kedua, pengibaran bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya; dan Ketiga, sambutan dari Walikota Suwiryo dan Doktor Muwardi. 7. Suara Pembacaan Teks Proklamasi Awalnya Bukan Suara Sukarno Tahu gak sih? Ternyata pembacaan teks proklamasi yang orisinal sempat tidak terekam lho. Hal ini membuat Bung Karno harus mengulangi lagi pembacaan teks proklamasi. Pengulangan pembacaan dilakukan setelah Yusuf Ronodipuro berkenan melakukannya. Tepatnya pada 1951, enam tahun pasca-proklamasi pertama kali. Sedangkan pembacaan proklamasi yang diudarakan melalui pemancar RRI khusus saluran luar negeri pada 17 Agustus 1945 malam adalah suara Yusuf Ronodipuro, bukan suara Bung Karno pada pagi hari saat pembacaan Latief Hendraningrat, anggota Pembela Tanah Air (PETA), mengibarkan bendera Merah Putih usai Soekarno-Hatta bacakan naskah proklamasi di Jakarta, 17 Agustus 1945. Foto: Arsip IPPHOS/ANRI 2502/Agustus/VI/2020
  • 26. Raeni Milenial Harus Punya R E V O L U S I M E N TA L Foto: Instagram/Raeni Growth Mindset Menyandang Gelar Doktor dari University Of Brimingham Inggris BRAFOPMK - Masih ingatkah dengan sosok Raeni? Nama Raeni pernah viral dan mencuri perhatian publik karena mahasiswi alumni Universitas Negeri Semarang (UNNES) pernah menggemparkan dan menjadi sorotan lantaran diantarkan sang ayah menggunakan becak. Tak hanya itu, yang membuat masyarakat tambah kagum, Raeni menyandang gelar sarjana dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3.96 pada 2014 lalu. Terlahir sebagai anak tukang becak tak membuat Raeni berkecil hati, menjadi lulusan terbaik di UNNES dengan nilai yang 26 02/Agustus/VI/2020
  • 27. nyaris sempurna juga sempat membuat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepincut. Kini, wanita yang berasal dari Langenharjo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa tengah ini semakin menginspirasi publik khususnya kaum milenial. Nah, setelah kelulusan Raeni mendapatkan berbagai tawaran beasiswa untuk melanjutkan kuliah S2. Saat itu berhasil mendapatkan beasiswa LPDP untuk melanjutkan pendidikan S2 nya di University of Birmingharm, Inggris. Setelah lulus dan wisuda di University of Birmingharm pada Desember 2016 lalu, akhirnya Raeni berhasil mewujudkan salah satu mimpinya untuk bekerja sebagai seorang dosen. Raeni mendapat kesempatan untuk mengabdi di almamaternya yaitu Universitas Negeri Semarang sebagai dosen Pendidikan Ekonomi konsentrasi Pendidikan Akuntansi (home-based). Selain berprofesi sebagai dosen di Unnes, nyatanya sekarang Raeni juga disibukkan dengan kegiatan- kegiatan di luar mengajar yaitu mengisi seminar. Beberapa topik yang seringkali dibahas oleh Raeni di seminar-seminar seperti pentingnya pendidikan di era kemajuan teknologi, kolaborasi dengan orang tua, pentingnya belajar bahasa global, beasiswa-beasiswa hingga ekonomi syariah. Gadis cantik yang lahir pada tanggal 13 Januari 1993, berhasil lolos dan mulai studi S3 di University of Birmingharm 1 Oktober 2018 melalui beasiswa LPDP. Kini Raeni berhasil merengkuh gelar Doktor di usia yang sangat muda. Disinggung mengenai revolusi mental, menurutnya, anak muda saat ini harus memiliki growth mindset. Kaum milenial dituntut untuk memiliki pola fikir yang terus tumbuh. Karena, saat ini besarnya arus perubahan memaksa siapapun harus mudah beradaptasi. “Tantangan hidup saat ini cukup tinggi. Apalagi keadaan tatanan sosial hari ini tidak mudah untuk diprediksi,”kata dia kepada Redaksi BRAFOPMK dihubungi via daring. Kemauan anak muda, lanjut Raeni untuk berubah ke arah yang lebih baik harus terus dipupuk. Untuk lebih maju, memiliki pola fikir yang terus tumbuh alias ogah merasa puas dengan suatu capaian. “Tumbuh itu tergantung masanya, untuk anak sekolah misalnya, belajar bukan hanya dalam kelas saja. Bagaimana mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki. Revolusi mental, harus dibarengi dengan kemajuan dalam berfikir dan mudah beradaptasi,”kata dia. Sempat Viral Karena Wisuda Diantar Bapak Pakai Becak Karena, tambah Raeni, pola fikir yang stagnan akan tergerus kemajuan zaman.“Kita takkan bisa menghadapi kompetisi di masa mendatang. Sehingga haus ilmu itu menjadi sebuah keniscayaan,”tegasnya. Apalagi di Indonesia yang diuntungkan demografi, jika generasi muda tidak dipersiapkan dengan baik maka bisa jadi bencana tersendiri. Kedepan revolusi industry, termasuk industry 4.0 merupakan tuntutan zaman yang harus dihadapi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki daya saing.“Justru kita dituntut untuk menjadi pelaku dari perubahan ini,”imbuhnya. Raeni berharap, kaum milenial saat ini memiliki rasa ‘Kepo’yang tinggi terhadap pengetahuan. Terlebih, segala sesuatu saat ini sangat mudah didapatkan dengan perkembangan teknologi informasi. “Kepo dalam arti positif, mau tahu dan haus ilmu pengetahuan,”tutupnya. (*) “ Foto: Dok. pribadi Raeni. 2702/Agustus/VI/2020
  • 28. Kebangkitan SDM Korea dan Jepang Korea Selatan dan Jepang merupakan salah satu negara yang sukses memanfaatkan potensi sumber daya manusia (SDM) secara maksimal. Dalam satu dasawarsa terakhir, perkembangan negara tersebut amat pesat. Baik dari sisi ekonomi, IT, pendidikan, hingga industri hiburan seperti film dan musik. “Kita harus banyak belajar dari negara lain yang menggunakan bonus demografinya, Korea Selatan contohnya,”kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dalam satu kesempatan beberapa waktu lalu. “Korea Selatan tahun‘50 sama-sama miskin, tahun ‘90 mereka high income, kita masuk middle income. Mereka lari lebih cepat,”lanjut Bambang. Dilansir dari berbagai sumber, salah satu kunci sukses Korea Selatan adalah kemauan belajar bangsanya yang sangat tinggi. Perusahaan-perusahaan ternama Korea tidak segan mengirim kader-kadernya untuk belajar dari negara-negara maju. Salah satu contoh yang terkenal, misalnya, strategi Samsung yang mengirimkan para pegawai terbaiknya ke berbagai belahan dunia selama setahun melalui sabbatical program, terbukti berhasil membawa Samsung menjadi merek kelas dunia menyaingi Apple. Korea Selatan bisa maju juga berkat fokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia sebagai salah satu prioritas utama strategi pembangunannya. Dengan terbatasnya sumber daya alam yang dimiliki, memang logis jika strategi nasionalnya bertumpu pada daya saing sumber daya manusia. Mungkin banyak pertanyaan kenapa dari negara miskin bisa tiba-tiba menjadi negara maju? Kuncinya adalah kualitas SDM. Terkait sumber daya Jepang dan Korea Selatan jelas kalah dengan Indonesia. Namun, mereka mampu mengembangkan SDM dengan memanfaatkan bonus demografi. Indonesia harus bangun dari mimpi, tidak hanya bangga dengan kekayaan alamnya, tapi pembangunan SDM harus diperhatikan. “Jepang sama dengan Korea. Kalau kita jalan-jalan ke sana nggak akan menemui tambang. Artinya mereka nggak kaya. Kok Indonesia nasibnya sial ya, sering ada bencana. Padahal Jepang kurang apa gempanya. Model manusianya yang membuat mereka menjadi negara maju,”imbuhnya Kejadian bencana jangan dijadikan alasan untuk tidak menjadi negara maju. Jepang bisa melaju dengan cepat. Sementara di Indonesia untuk mengambil keputusan membutuhkan perdebatan panjang dengan ribut dulu di media sosial. Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade di tahun 1964, yang artinya 20 tahun setelah kotanya hancur karena bom. Tahun 1960, Jepang membuat kereta cepat, ketika income perkapita sama dengan Indonesia saat ini. Meniru negara lain untuk menjadi negara maju bukanlah masalah. Jepang saat membuat mobil mencontoh dari Barat. Setelah mencontoh mereka mengembangkan. Pun demikian dengan Korea Selatan yang ternyata juga mencontoh Jepang. “Nggak ada masalah selama niatnya bukan ngebajak, bagaimana saat membuat sesuatu yang lebih hebat dari kopian tadi,”terangnya. Ilustrasi. Foto: Istimewa 28 02/Agustus/VI/2020 I N T E R N A S I O N A L
  • 29. BRAFOPMK – Sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) dan Pratama (Eselon II) di Lingkungan Kemenko PMK dilantik Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Pejabat Eselon I yang dilantik sebanyak sembilan orang, dan Pejabat Eselon II yang dilantik sebanyak 22 orang. Menko Muhadjir mengungkapkan, pelantikan Pejabat Eselon I dan Eselon II dilakukan dalam rangka mutasi dan rotasi Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Kemenko PMK agar memberikan penyegaran dan meningkatkan produktivitas. “Ini adalah hal yang lumrah dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk memberikan penyegaran dan memberikan suasana baru di lingkungan pekerjaan sehingga diharapkan bisa lebih produktif,”ucapnya saat memberikan amanat dalam pelantikan di Aula Heritage Kemenko PMK, Kamis (6/8). Pelantikan pejabat Eselon I dan Eselon II kali ini sekaligus merupakan upaya perampingan birokrasi karena ada beberapa kedeputian yang dilebur menjadi satu. Kata Menko PMK, hal itu dilakukan sebagai upaya mempercepat kinerja birokrasi seperti yang diarahkan Presiden RI Joko Widodo. “Perampingan perlu dilakukan agar lembaga pemerintah semakin sederhana lincah gesit dan memiliki daya tendang yang keras sehingga program- program bisa diciptakan secepat mungkin sesuai dengan visi Bapak Presiden,”ujarnya. Menko PMK menekankan pada seluruh pejabat yang dilantik agar tak serta merta merasa nyaman dengan jabatan yang diperolehnya. Tetapi, dia meminta para pejabat agar bertanggung jawab pada amanah yang diemban dengan menunjukkan prestasi dan tidak melakukan perbuatan tercela. “Kalau memang ada nanti saya amati tidak ada tanda berprestasi kemudian dedikasinya tudak bagus, loyalitasnya tidak bagus, apalagi melakukan perbuatan tercela, saya tentu saja harus melakukan langkah- langkah yang diperlukan,” Pelantikan pejabat Kemenko PMK mempertimbangkan kebutuhan kelayakan, kecakapan, pengalaman dan disertai loyalitas dan dedikasi. Unsur yang terpenting bagi Menko Muhadjir adalah prestasi dari pejabat Eselon I dan Eselon II yang dilantik. (*) Lantik Pejabat Eselon I dan II, Menko PMK : Jangan Merasa Nyaman dengan Jabatan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I) dan Pratama (Eselon II) di Lingkungan Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Foto: Humas Kemenko PMK 2902/Agustus/VI/2020 K A B A R P M K
  • 30. BRAFOPMK - Pemerintah memang tak main-main dalam menghempaskan Covid-19 di Tanah Air. Hal ini dibuktikan dengan peluncuran alat rapid test buatan anak bangsa yang diberi nama RI-GHA pada Kamis (9/7/20) bertempat di Ruang Heritage, Kemenko PMK, Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memaparkan, alat rapid test saat ini menjadi penting untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan Pandemi Covid-19. Dengan adanya alat rapid test buatan anak negeri tak hanya dinilai mampu mempercepat penuntasan Pandemi Covid-19, tapi juga ongkos yang lebih murah karena dibuat di dalam negeri. RIH-GHA Covid-19 Rapid Diagnostic Test IgG/IgM ini telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 19 Mei lalu. “Kami sangat menyambut baik dengan lahirnya RI-GHA, ini merupakan bukti bahwa Negara sangat serius dalam memerangi Covid-19,” tegasnya. Seperti diketahui, lanjut Muhadjir, keberadaan alat rapid test sangat dibutuhkan. Hal ini juga sejalan dengan intruksi Presiden Jokowi yang memerintahkan untuk mengutamakan belanja di dalam negeri agar memacu pertumbuhan ekonomi. “Intruksi pak presiden jelas, kita harus mengutamakan produk-produk dalam negeri,”imbuhnya. Di tempat yang sama, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang Brodjonegoro menambahkan, alat rapid test inovasi dalam negeri init juga memiliki keunggulan. Mulai dari keakuratan hasil dan harganya yang lebih terjangkau. Tak hanya itu, pembuatan alat rapid test ini juga ternyata hanya membutuhkan waktu dua bulan bagi Kemenristek khususnya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam mneyusun prototype hingga menjadi sebuah alat yang sempurna. “Dari desain hingga hasil final dan produksi yang dilakukan hanya butuh waktu dua bulan. Ini waktu yang sangat singkat, tapi kami bisa,” jelasnya. Salah satu keunggulan, lanjut Bambang, RI-GHA hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mengetahui hasil tes. “Tanpa alat tambahan, hanya 15 menit. Ini sangat singkat dan efisien. Level spesifitasnya sendiri mencapai 96 persen dan level sensivitasnya mencapai 98 persen,”paparnya lagi. Kerennya lagi, alat rapid test ini memiliki desain yang praktis dengan dapat menguji sampel darah whole blood, serum dalam mendeteksi ODP, PDP, OTG hingga usai terinfeksi. Pada saat perkenalan, harga per tes dibanderol Rp75 ribu. Sementara alat rapid test dijual perboks berisi 20 kaset tes cepat, 20 pipet dan satu botol buffer untuk 20 tes. Tak tanggung-tanggung, kata Bambang, dalam kurun waktu dua bulan kedepan, alat rapid tes buatan anak bangsa ini akan diproduksi sebanyak 600 ribu. “Ini dilakukan untuk mempercepat mengisi kebutuhan alat rapid test. Hingga akhir Agustus total kami akan produksi sebanyak 600 ribu. Kami juga sudah menggandeng mitra produksi untuk memenuhi target ini,”tutupnya. (*) Menko PMK Kenalkan Alat Rapid Test Buatan Anak Bangsa Petugas medis menunjukkan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 buatan dalam negeri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (9/7/2020). Foto: BRAFO PMK 30 02/Agustus/VI/2020 K A B A R P M K
  • 31. BRAFOPMK - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy bersama Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Luwu Utara. Dalam kunjungan kerja tersebut, dilaksanakan rapat koordinasi percepatan penanganan banjir bandang Luwu Utara, yang bertempat di Aula Kantor Bupati Luwu Utara pada Jumat, 31 Juli 2020 lalu. Rombongan Menko PMK dan Wagub Sulsel sebelumnya telah mengunjungi lokasi pengungsian di Kapuna dan Radda. Menko PMK, Muhadjir Effendy menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah pusat akan terus berjalan. Seluruh kemeterian di bawah naungan Kemenko PMK terus bergerak mengatasi seluruh bencana yang ada di Indonesia, salah satunya di Luwu Utara. “Saya turun ke lapangan langsung untuk mengecek apa seluruh kegiatan normalisasi pasca banjir bandang sudah sesuai dengan perencanaan,” ujar Muhadjir. Ia berharap, secepatnya dapat melakukan normalisasi dengan perencanaan yang sematang mungkin.“Salah satunya hunian permanen, saya sangat mendukung. Lebih baik segera membangun hunian tetap,”tegasnya. Sementara itu, Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulainan menuturkan kehadirannya bersama Menko PMK untuk memberi semangat kepada warga yang terdampak banjir. Ia juga menjelaskan kunjungan tersebut sekaligus menegaskan bahwa pemerintah bersama mereka. “Tadi juga rapat koordinasi untuk membahas solusi jangka pendek dalam pemulihan dan jangka panjang untuk restorasi hutan, air dan sungai serta menata segala aktivitas terkait keseimbangan untuk meminimalisir potensi bencana,”jelasnya. (*) Terjun Langsung, Dukung Penuh Pemulihan Luwu Utara Pasca Banjir Bandang Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) saat mengunjungi lokasi pengungsian di Desa Radda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (31/7/2020). Foto: Humas Kemenko PMK. 3102/Agustus/VI/2020
  • 32. BRAFOPMK - Pejabat pemerintah daerah Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menandatangani kesepakatan menolak praktik‘Kawin Tangkap’demi meningkatkan perlindungan perempuan dan anak. Kesepakatan itu dibuat setelah muncul video viral pada akhir Juni lalu yang memperlihatkan seorang perempuan di Sumba dibawa secara paksa sekelompok pria dalam sebuah praktik yang dikenal masyarakat setempat dengan sebutan‘Kawin Tangkap’, atau penculikan untuk perkawinan. Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK Ghafur Dharmaputra menyatakan bahwa kasus tersebut terjadi sebagai pergesekan dalam aspek budaya. Menurut dia, kasus di video viral itu bukanlah tradisi kawin tangkap, melainkan kasus penculikan dan kekerasan terhadap perempuan. ”Penculikan merupakan tindakan kriminal bukan merupakan bagian dari adat masyarakat Sumba. Istilah‘Kawin Tangkap’ yang menggambarkan adat perkawinan Sumba tidak sesuai nilai budaya. Maka dari itu perlu dikaji ulang,”kata Ghafur saat menghadiri forum dialog yang diadakan sebagai bagian Kunjungan Kerja Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ke Waingapu, Sumba Barat, pada Kamis (2/7) silam. Penandatanganan nota kesepahaman, lanjut dia, sebagai wujud titik awal perlindungan perempuan dan anak seutuhnya.“Rencana dan aksi harus segera dilakukan dengan menyusun strategi dan program yang terarah,” tegasnya. Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, menyatakan prihatin.“Sejumlah pegiat perempuan mendorong pemerintah daerah untuk tegas menanggapi praktik‘Kawin Tangkap’. Alasannya, hal itu dianggap sebagai bentuk ketidakadilan yang berlapis bagi perempuan dan juga menimbulkan stigma bagi korban yang berhasil keluar dari penculikan,”katanya. Forum dialog tersebut turut diikuti oleh tokoh agama, tokoh adat, akademisi, penyintas kekerasan kawin tangkap, pendamping LSM, pemerhati perempuan dengan Pemprov NTT, Pemda Kabupaten dan Kapolres se-Sumba. Forum dialog itu dilakukan untuk merespon kasus penculikan yang berulang sejak Desember tahun lalu dan terakhir pada Juni 2020. (*) Teken MOU Kecam Praktik Kawin Tangkap ‘Penculikan Merupakan Tindakan Kriminal’ BRAFOPMK – Penyerapan dana BOP PAUD dan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2020 terus dikawal. Tak hanya memastikan dana tersalurkan, Kemenko PMK juga memastikan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran dilakukan sesuai peruntukannya. Hal tersebut diungkapkan langsung Asisten Deputi Bidang PAUD, Dikdas dan Dikmas Femmy Eka Kartika Putri pada rakor penyaluran dan pengelolaan dana BOP PAUD dan Pendidikan Kesetaraan Tahun 2020 di Harris Vertu Hotel, Senin (8/7). Dirinya mengaku prihatin dari pagu penyesuaian Perpres 54/2020, anggaran BOP PAUD tahun 2020 sebesar Rp4 Triliun terserap 80 persen pada tahap 1 untuk 6.691.207 anak di lembaga satuan pendidikan dan dana cadangan Rp20 milyar juga baru terserap Rp3 milyar. “Akhirnya penyaluran BOP PAUD ke RKUD tahap 1 per- Belum Terserap Maksimal, Kawal Penyaluran BOP PAUD tanggal 8 Juli 2020 telah tersalur 99 persen dan 1 persen belum tersalur karena terhambatnya pelaporan dan administrasi di lima daerah kabupaten dan kota,”imbuhnya. Lima daerah tersebut antara lain, Manokwari Selatan, Intan Jaya, Puncak Jaya, Maybrat dan Tambraw. BOP Kesetaraan dari anggaran 2020 sebesar Rp1,9 Triliun, lanjut dia, untuk 719.547 peserta didik, terserap 80 persen tersalur ke RKUD per tanggal 8 Juli 2020 . Dari 509 kabupaten-kota sasaran, 21 kabupaten-kota belum menyerahkan laporan di tahun 2019 kepada kementerian keuangan. Di tempat yang sama, Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kemendagri, Bahri mengaku, rencananya tahun depan penyaluran akan dilakukan seperti dana BOS yang langsung ditransfer ke satuan pendidikan.“Namun, rencana itu perlu payung hukum dari Kemendagri,”tutupnya. (*) 32 02/Agustus/VI/2020 K A B A R P M K
  • 33. BRAFOPMK - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meminta masyarakat untuk pede menggunakan produk buatan anak bangsa. Hal ini diungkapkan langsung Menko PMK Muhadjir Effendy saat memperkenalkan alat rapid test buatan dalam negeri, Kamis (9/7/20) di Ruang Heritage, Kemenko PMK, Jakarta. Percaya diri menggunakan produk dalam negeri merupakan salah satu wujud revolusi mental yang digaungkan pemerintah.“Kenapa kita harus pakai produk luar negeri kalau produk dalam negeri juga ada. Soal kualitas saya rasa sama. Bahkan untuk alat rapid test yang kami perkenalkan saat ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi, hasil tes yang cepat hanya membutuhkan waktu 15 menit dan harga yang Penggunaan Produk Buatan Anak Negeri Bentuk Revolusi Mental lebih murah,”bebernya. Jika terdapat perbedaan pada kemasan, lanjut dia, hal tersebut merupakan hal yang sangat lumrah, yang terpenting adalah kegunaan alat yang diinginkan.“Nah ini yang kita sebut revolusi mental, salah satunya pede menggunakan atau membeli produk dalam negeri. Dengan membeli produk dalam negeri kita turut serta dalam membangun pertumbuhan ekonomi bangsa,” tegasnya. Sama halnya dengan penggunaan alat rapid test buatan anak bangsa ini, Muhadjir menghimbau kepada setiap rumah sakit di seluruh tanah air untuk menggunakan alat rapid test buatan dalam negeri.“Lebih murah, tingkat akurasi juga canggih,”tutupnya. (*) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menunjukkan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 buatan dalam negeri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (9/7/2020). Foto: Humas Kemenko PMK 3302/Agustus/VI/2020
  • 34. BRAFOPMK - Pemerintah saat ini tengah berupaya keras melakukan pengembangan vaksin Covid-19 atau SARS- CoV-2. Vaksin yang tengah dikembangkan itu bakal diberi nama‘Vaksin Merah Putih’. Tak hanya itu, pihaknya juga tengah melakukan uji terhadap Vaksin Sinovac buatan China. Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio yang bertugas memimpin tim untuk pengembangan vaksin tersebut mengakui jika pengembangan vaksin sudah mencapai 30-40 persen. Amin menuturkan capaian tersebut merupakan pondasi dari pengembangan vaksin yang bersifat krusial dan mendasar. Sehingga jika sudah melewati tahap itu dengan baik, maka ke depannya akan lebih mudah. Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini pengembangan vaksin sedang dalam tahap menyiapkan protein rekombinan. Selanjutnya protein rekombinan itu disiapkan untuk diuji coba pada hewan. “Kami mengidentifikasi virus yang ada di Indonesia, mengklasifikasi bagian dari virus menjadi bagian spike. Sudah berhasil mengembangkan bagian S dan N itu juga proses yang cukup membutuhkan waktu,”kata Amin. LBM Eijkman Beberkan Perbedaan Vaksin Merah Putih dan Sinovac Ia mengatakan, peneliti di LBM Eijkman telah berhasil mengklasifikasi Gen S dan Gen N yang saat ini sedang diperbanyak serta dimasukkan ke sel mamalia yang berasal dari hewan menyusui. Sementara itu, masih kata dia, vaksin yang dikembangkan perusahaan China Sinovac dan Vaksin Merah Putih memiliki beberapa perbedaan. Amin mengatakan salah satu perbedaannya adalah platform dari vaksin tersebut. Vaksin Sinovac menggunakan virus utuh untuk antigennya, setelah dimatikan kemudian dimurnikan virusnya yang langsung digunakan sebagai antigen. Sementara vaksin merah putih yang dikembangkan Eijkman hanya menggunakan dua bagian virus penting dalam patogennya, yakni S protein dan M protein yang diberikan pada subjek. “Setiap platform memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan menggunakan hanya bagian tertentu dari virus, kami harapkan bisa mengurangi efek yang tidak diinginkan akibat protein langsung dari virus ini. Inilah harus dibuktikan oleh uji klinis 1,2, dan 3,”imbuhnya. Jika vaksin Sinovac harus disuntikan dua kali, Amin mengatakan Eijkman juga mengantisipasi hal tersebut Ilustrasi Vaksin Corona Virus 19. Foto: Pixabay 34 02/Agustus/VI/2020 H U M A N I O R A
  • 35. pada vaksin merah putih karena menggunakan protein yang lebih kecil. Hanya beberapa bagian dari virus nanti akan digabungkan elemen lain untuk meningkatkan imunibilitas dan respon ini diharapkan akan sama dengan memberikan molekul protein yang lebih besar. Dia mengatakan dalam pemberian vaksin melalui suntikan biasanya akan terjadi reaksi cepat dalam jangka pendek, seperti rasa tidak nyaman di daerah suntikan dan Hampir seluruh Negara di dunia tengah berlomba lomba menciptakan Vaksin Covid-19 tak terkecuali Indonesia. Pembuatan Vaksin Membutuhkan Waktu Paling Tidak 1 Tahun Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman telah membangun fondasi pembuatan vaksin dari suatu zat protein atau disebut dengan protein rekombinan LBM Eijkman memimpin proses pengembangan vaksin Covid-19 yang dinamai dengan vaksin Merah Putih. Vaksin memasuki tahap uji coba dengan menggandeng Laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Eijkman terus bekerja sama dengan perusahaan farmasi nasional seperti PT Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Berikut progress pengembangan vaksin covid-19 di Indonesia. pembengkakan. Hal ini dikabarkan menjadi salah satu efek samping dari vaksin sinovac. Namun menurutnya reaksi cepat ini wajar terjadi, jika tidak ada perubahan tertentu kemungkinan imun tubuh tidak terangsang dengan baik.“Tetapi kami harapkan responnya tidak sampai mengganggu seperti infeksi atau luka besar, dan misalnya ada peradangan, terjadinya dalam skala yang bisa diterima,” tandasnya. (*) 3502/Agustus/VI/2020 I N F O G R A F I S
  • 36. 1. Stadion Utama Gelora Utama Bung Karno (Jakarta) Stadion Utama Gelora Bung Karno merupakan stadion paling megah di Indonesia. Kapasitas tempat duduknya mampu mencapai 77 ribu penonton. Stadion ini pertama kali dibuka pada tahun 1962 dengan memiliki kapasitas tempat duduk sebesar 110.000, sebagai venue Asian Games 1962. Kapasitas: 77.193 Kandang Klub: Persija Jakarta Event Internasional: venue Asian Games 2. Stadion Manahan (Solo) Sebuah stadion sepak bola yang tepat berada di Surakarta. Stadion Manahan menjadi stadion pertama di Indonesia yang menjadi tuan rumah event difabel terbesar di Asia Tenggara ASEAN Para Games 2011. Stadion ini diresmikan pada tanggal 21 Februari 1998 oleh presiden Repulik Indonesia, Soeharto. Saat ini stadion Manahan digunakan sebagai kandang Persis Solo. Stadion yang mampu menampung 25.000 penonton ini sempat ditutup pada September 2008 akibat renovasi yang menelan 1,6 miliar rupiah. Venue ini pernah dijadikan acara PORPROV JATENG 2009, dan masih banyak event nasional lain nya. Kapasitas: 25.000
 Kandang: Persis Solo Profil Stadion Piala Dunia U-20 2021 BRAFOPMK - Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung pada 24 Mei-12 Juni 2021. Ajang kompetisi sepak bola kelompok umur terbesar itu akan diikuti oleh 24 negara peserta. Berikut profil stadion yang akan menggelar Piala Dunia U-20 : Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Foto: Dok. GBK 36 02/Agustus/VI/2020 H U M A N I O R A
  • 37. 3. Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) Stadion Gelora Bung Tomo diresmikan pada 6 Agustus 2010. Stadion ini digunakan untuk pertandingan sepakbola dan menjadi kandang untuk Persebaya Surabaya menggantikan Stadion Gelora 10 November. Stadion Gelora Bung Tomo mampu menampung 55.000 hingga 60.000 penonton. GBT belum pernah menggelar ajang internasonal sejauh ini. Piala Dunia U-20 2021 akan menjadi debut GBT disorot dunia. Kapasitas: 55.000 (maksimal 60.000) Kandang: Persebaya Surabaya 4. Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali) Stadion multifungsi yang utamanya digunakan untuk sepakbola yang terletak di Gianyar, Bali. Kapasitas stadion ini mampu menampung hingga 25.000 penonton.
Pada tahun 2014 Stadion Dipta merupakan markas Bali United yang bermain di Liga 1. Kapasitas: 25.000
 Kandang: Bali United FC 5. Stadion Gelora Sriwijaya Stadion Gelora Sriwijaya (lebih di kenal dengan nama Stadion Jakabaring) adalah stadion multifungsi terbesar ketiga di Indonesia. Stadion dengan luas lahan sekitar 40 hektare ini dapat memuat hingga 38.000 - 45.000 orang dengan 4 tribun (A, B, C dan D) bertingkat mengelilingi lapangan. Tribun utama di sisi barat dan timur (A dan B) dilindungi atap yang ditopang 2 pelengkung (arch) baja berukuran raksasa. Bentuk atap stadion merupakan simbol kejayaan kemaharajaan. Kapasitas: 38.000 - 45.000 Kandang: Sriwjaya FC 6. Stadion Si Jalak Harupat Si Jalak Harupat merupakan stadion terbesar di Jawa Barat dan menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung. Nama Si Jalak Harupat diambil dari nama julukan Oto Iskandar Di Nata, seorang pahlawan kenamaan Jawa Barat dari Bojongsoang, Bandung. Kapasitas: 27.000-40.000 Kandang: Persib Bandung BRAFOPMK – Teknologi Hybrid Energi One Pole (HEOP) berhasil membuat Dusun Bondan, Desa Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang dihuni 74 Kepala Keluarga (KK) kini tak lagi gelap. Heop adalah teknologi listrik terbarukan yang menggabungkan panel surya dan kincir angin. Istimewanya, warga mendapat jaringan listrik yang lebih aman dan gratis. Sebelum adanya HEOP, pada malam hari warga menghidupkan teplok alias lampu berbahan bakar minyak untuk penerangan. Dusun Bondan memang belum mendapat layanan listrik dari jaringan PLN secara resmi. Sejak 2010, sebagian wargayangmenggunakan listrik PLN harus menarik kabel sejauh 5 kilometer (km) dari dusun sebelah. Jauhnya jarak antara sumber listrik dan pengguna berdampak daya listrik tak bisa stabil. Dusun Bondan yang terletak di areal hutan mangrove membuat akses ke dusun tersebut harus menggunakan moda tranportasi perahu yang dapat ditempuh selama 2,5 jam dari Dermaga Sleko, Cilacap. Harapan untuk memiliki listrik secara mandiri bahkan gratis, muncul pada Februari 2017, saat Serikat Pekerja Patra Wijayakusuma (SP PWK) Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap membawa teknologi Hybrid Energi One Pole (HEOP) ke Dusun Bondan. Teknologi itu sangat pas untuk daerah pesisir seperti Dusun Bondan, karena energi listrik dihasilkan dari sinar matahari dan tiupan angin. Teknologi HEOP sendiri lahir dari sebuah ajang kompetisi karya ilmiah mahasiswa tentang inovasi teknologi terapan untuk masyarakat pesisir. Salah satu pemenangnya adalah STT PLN Jakarta yang mengusung teknologi panel surya dan kincir angin. SP PWK menantang mereka menerapkan temuannya di Dusun Bondan. Fase pemasangan pertama, teknologi itu mampu menghasilkan listrik untuk dua fasilitas umum, masjid dan balai pertemuan termasuk tiga rumah penduduk. Melihat perkembangan, SP PWK Pertamina meminta manajemen Pertamina RU IV untuk ikut andil dalam memperbanyak teknologi tersebut sehingga menjangkau lebih luas lagi rumah warga. Manajemen menyambut baik ide dari SP PWK. Lewat dukungan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina, ada 14 titik lagi yang bakal dibangun instalasi HEOP. Desa Bondan telah mendapat akses listrik dari energi terbarukan yang mampu menerangi seluruh rumah warga. (*) Inovasi Teknologi HEOP, Dusun Bondan Cukupi Listrik Sendiri Teknologi HEOP di Dusun Bondan, Desa Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Foto: Humas Kemendes 3702/Agustus/VI/2020
  • 38. BRAFOPMK - Sejak dulu daun katuk memang dikenal sebagai sayuran yang bagus untuk menambah cairan Air Susu Ibu (ASI). Daun katuk seringkali dijadikan sayuran kaum ibu yang baru melahirkan agar kandungan susu melimpah. Petani di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, jawa Barat melakukan pengembangan daun katuk untuk pakan sapi perah. Hasilnya sangat luar biasa, produk ini mampu menambah volume susu sapi. Tak pelak, kini BUMDes Jaya Aulia Desa Cirangkong tengah membudidayakan katuk seluas 20 hektare. Pengembangan produk berbahan baku daun katuk dipelopori Badan Usana Milik Desa (BUMDes) Jaya Aulia. BUMDes Jaya Aulia mengembangkan produk katuk kering sebagai pencampur pakan untuk ternak sapi perah. Pengalaman para peternak, pemberian 100 gram produk katuk kering perhari, bisa menambah volume susu hingga 35 sampai 40 persen. Ada empat varietas katuk yang berhasil dikembangkan yakni varietas Zanzibar, Kebo, Bastar dan Paris. Jenis katuk yang banyak dijual di pasar adalah varietas Bastar dan Kebo. Bahkan, Kebun Percobaan Manoko Lembang sudah melakukan pengujian penggunaan katuk untuk sapi perah. Katuk varietas Kebo cocok untuk bahan baku pakan ternak, sementara katuk varietas Bastar dan Parisuntuk memiliki tekstur daun yang lembut sangat cocok dikonsumsi sebagai sayur untuk meningkatkan sumber ASI bagi para ibu menyusui. Sebelum dilakukan pengembangan katuk kering, BUMDes Jaya Aulia Sukses Kembangkan Katuk Untuk Pakan Sapi Katuk biasanya langsung dijual setelah dipetik dengan harga Rp3.000 hingga Rp3.500 perkilogram. Namun, setelah BUMDes Jaya Aulia memperkenalkan produk katuk kering, harga jualnya semakin tinggi. Untuk satu kilogram katuk kering dibanderol dengan harga Rp40 ribu. Sementara untuk mendapatkan satu kilogram katuk kering hanya membutuhkan empat kilogram katuk segar. Saat ini, permintaan produk katuk kering dalam skala cukup besar datang dari Kabupaten Malang, Bandung, dan Surakarta. Kemampuan BUMDes untuk memenuhi permintaan pasar tersebut memang masih kecil karena minimnya luasan lahan. BUMDes Jaya Aulia baru menanam 87.000 batang katuk dalam lahan seluas 5.000 meter persegi sehingga baru mampu memproduksi produk katuk kering 500 kg perbulan. Ke depan, volume produksi ini akan terus meningkat, dengan semakin bertambahnya luas tanam katuk di Desa Cirangkong. Pada 2018, BUMDes Jaya Aulia memperluas lahan untuk budidaya menjadi 20 hektar berkat dukungan modal Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Cirangkong dari Dana Desa (DD) sebesar 100 juta. Sistem pengeringan yang diterapkan oleh BUMDes Jaya Aulia ini masih sangat sederhana, namun hasilnya cukup bagus. Warna hijau dari daun yang dikeringkan itu masih tetap terjaga. Cara pengeringan yang modern menggunakan teknologi simplisia yang telah dikembangkan oleh Balitrro. Simplisia ini mampu menjaga bahan aktif yang bermanfaat yang terkandung di dalam katuk tersebut dan daunya tetap hijau.(*) Budidaya tanaman katuk di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Foto: Humas Kemendes 38 02/Agustus/VI/2020 H U M A N I O R A
  • 39. BRAFOPMK - Presiden Jokowi memberi arahan agar pemerintah memberikan dukungan secara optimal. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp75 triliun untuk sektor kesehatan. Anggaran tersebut digunakan untuk pembelian alat-alat kesehatan yang dibutuhkan seperti alat uji coba, reagen, ventilator, hand sanitizer, insentif tenaga medis, dan lainnya. Namun, pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia membuat ketersediaan alat-alat kesehatan menjadi sangat terbatas. Sebab itu, Jokowi meminta agar industri dalam negeri bisa memproduksi alat kesehatan untuk menangani Covid-19. Konsorium Riset dan Inovasi Covid-19 Sesuai dengan arahan Presiden, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mengkoordinasikan berbagai pihak mulai dari kementerian, lembaga pemerintah, rumah sakit, industri, dan perguruan tinggi yang tergabung dalam Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19. Sejak pembentukan konsorsium pada Maret 2020, Menristek/ Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyatakan sejumlah inovasi dalam berbagai bentuk produk dan pengkajian untuk penanganan Covid-19 telah dihasilkan. Berikut Inovasi-inovasi Kesehatan Besutan Anak Bangsa: 1. Alat Rapid Test Inovasi Anak Bangsa Proyek kolaborasi ini digarap bersama Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya, dan Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mataram Nusa Tenggara Barat. Alat rapid test yang dinamakan RI-GHA Covid-19 ini memiliki kepanjangan Republik Indonesia Gajah Mada Hepatika Airlangga. Dalam proyek kolaborasi ini, Laboratorium Hepatika bertugas memproduksi RI-GHA Covid-19, sementara Universitas Gajah Mada dan Universitas Airlangga bertugas untuk menguji validasi. RI-GHA Covid-19 dijual dengan harga Rp 75.000,- per paketnya. 2. Ventilator Buatan Dalam Negeri Setelah mengantongi izin edar, kelima ventilator tersebut segera memasuki tahap produksi massal, dan bahkan beberapa sudah menghasilkan ratusan produk yang sudah dimanfaatkan oleh rumah sakit dalam membantu menyelamatkan pasien Covid-19. Kelima jenis ventilator yang segera memasuki tahap produksi massal, yakni : 1. BPPT3S-LEN yaitu ventilator berbasis Ambu Bag dan Cam dikembangkan BPPT bersama PT LEN. Ventilator ini telah Konsorsium Riset Hasilkan Inovasi Kesehatan Tangani Covid-19 mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403020870 dan saat ini PT LEN sedang proses produksi 100 unit ventilator. 2. GERLIP HFNC-01 yaitu ventilantor ini dikembangkan LIPI bekerja sama dengan PT Gerlink Utama Mandiri. Sampai saat ini, ventilator tersebut sudah diproduksi 5 unit dan telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403020951. 3. Vent-I Origin yang merupakan model ventilator Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dikembangkan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB bersama Unpad dan ITB. Vent-I telah mengantong Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403020696. Saat ini, ada sebanyak 139 unit Vent-I produksi pertama yang telah didistribusikan kepada RS yg membutuhkan. Adapun, total target produksi Vent-I sekitar 800-900 unit. 4. COVENT-20 yang merupakan ventilator hasil kolaborasi dari para peneliti di Fakultas Teknik UI (FTUI) dan Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUP Persahabatan Jakarta, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Jurusan Teknik Elektromedik. COVENT-20 telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes AKD 20403021003 dan telah diproduksi sekitar 300 unit oleh beberapa mitra Produsen Alat Kesehatan (Alkes) diantaranya PT Enesers Mitra Berkah, PT Graha Teknomedika, dan PT Pindad dan dikalibrasi oleh beberapa mitra Perusahaan Kalibrasi Alkes. 5. DHARCOV-23S yaitu ventilator Emergency CMV dan CPAP berbasis pneumatic DHARCOV 23S. Ventilator ini dikembangkan oleh BPPT bekerja sama dengan PT Dharma Precission Tools dan telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI AKD 20403020892. DHARCOV- 23S telah memasuki fase produksi massal. Total unit dalam tahap pertama yang akan diproduksi adalah sebanyak 200 unit ventilator. 3. Ina United Tidak hanya peralatan kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa saat ini Indonesia juga telah mampu memproduksi alat pelindung diri (APD). Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro menjelaskan Ina United adalah nama merek nasional yang sudah ditetapkan pemerintah untuk APD yang diproduksi massal. “Kita pantas berbangga melihat prestasi anak-anak bangsa yang saat ini mampu memproduksi alat pelindung diri bernama Ina United yang sesuai dengan standarisasi internasional, standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia,”kata dia. (*) 3902/Agustus/VI/2020
  • 40. BRAFOPMK - Perubahan kurikulum baru di madrasah ramai dibicarakan warganet di media sosial setelah diberlakukannya KMA 183 Tahun 2019 dan KMA 184 Tahun 2019. Kabar tersebut sempat membuat riuh khususnya di jagad media social (medsos). Plt Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan, KMA 183 tahun 2019 tidak mengubah secara total isi kurikulum sebelumnya yang tertuang dalam KMA 165 tahun 2014.“Kurikulum pada KMA 183 Tahun 2019 hanya menyempurnakan beberapa Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD),”tegasnya di Jakarta, Senin (13/07). Ada tiga persamaan kedua KMA ini, lanjut dia, pertama, persamaan mata pelajaran. Kurikulum madrasah terdiri atas Quran Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa Arab. “Mata pelajarannya persis sama tidak ada yang ditambah atau bahakan dikurangi,”kata Kamaruddin. Kedua, tetap berprinsip pada Kurikulum Nasional 2013.“Ketiga, menggunakan prinsip penilaian yang berlaku pada kurikulum Nasional 2013 yang disempurnakan,”tambahnya lagi. Dijelaskan Kamaruddin, penyempurnaan kurikulum antara lain didasarkan pada hasil penelitihan Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag. Bukan tanpa alasan, pasalnya Puslitbang Kemenag RI menemukan adanya materi antar jenjang dan kelas yang tumpang tindih. Belum lagi temuan Bahasa Arab yang terlalu strukturalis. Dari temuan tersebut, Kemenag merasa perlu adanya penyesuaian kurikulum di madrasah untuk memenuhi kebutuhan perkembangan pendidikan.“Kebutuhan pembentukan karakter bangsa Indonesia sebagai warga dunia, serta pencapaian visi Indonesia Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur,”tandasnya. (*) Berikut 8 Fokus Penyempurnaan : 1. Penataan kembali distribusi materi yang tumpang tindih antar jenjang dan antar kelas. 2. Perumusan level kompetensi yang ditingkatkan untuk membekali peserta didik lebih tinggi dalam
berfikir kritis dan inovatif. Sehingga level kompetensi MI ditingkatkan hampir 30 % Kompetensi Dasar (KD) berlevel C4, MTs 70 % dan MA 90% level C4 hingga C6. 3. Penataan kesinambungan dan keselarasan perumusan antara KD1 Sikap spiritual, KD 2 Sikap Sosial ,
KD 3 Pengetahuan dan KD 4 Keterampilan. 4. Penguatan Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada aspek sikap dan keterampilan beragama dibanding pengetahuan atau kognitif. 5. Penguatan Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab untuk menghasilkan keyakinan dan penghargaan siswa dalam membuktikan bahwa Islam adalah agama yang sangat relevan dengan kemajuan
kehidupan zaman. 6. Penguatan Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab sebagai pengantar siswa menjadi warga bangsa
Indonesia yang hidup dalam keberagaman. 7. Perubahan pada Materi Bahasa Arab terutama penyempurnaan dalam penyajian dan metode pendekatan yang digunakan sehingga lebih menekankan pada pendekatan fungsional dari pada
struktural. 8. Penyempurnaan kedalaman materi kurikulum mata pelajaran PAI pada Madarasah Aliyah Peminatan
Keagamaan, serta penggunaan pengantar Bahasa Arab pada pembelajaran PAI dan Bahasa Arab pada MA Program Keagamaan (MAPK). Pelajaran PAI dan Bahasa Arab Disempurnakan, Bukan Dihapus! Siswa kelas VI SDN 4 Kertasari mengikuti kegiatan belajar mengajar di masjid Jami Al Muhajirin, Kertasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (21/7/2020). Foto: ANTARA FOTO/ Adeng Bustomi 40 02/Agustus/VI/2020 H U M A N I O R A
  • 41. 4102/Agustus/VI/2020 Tarif Maksimal Rapid Test Kementerian Kesehatan menetapkan besaran biaya Rapid Test antibody sebesar Rp150 ribu. Hal ini bertujuan agar bisa menjadi acuan rumah sakit atau laboratorium dalam menetapkan biaya pemeriksaan. 1. Kementerian Kesehatan menetapkan batas maksimal Rapid Test antibodi Rp150.000. 2. Tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/I/2875/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Rapid Tes Antibodi ditandatangai Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo Senin (6/7/2020). 3. Hasil uji cepat antibodi ditetapkan sebagai syarat bepergian dengan transportasi udara dan laut. (Surat Edaran (SE) Menkes Nomor HK.02.01/Menkes/382/2020) 4. Tarif tersebut memberi jaminan kemudahan dalam memperoleh layanan kesehatan. 5. Ketentuan tarif berlaku bagi masyarakat yang mengajukan pemeriksaan secara mandiri. “Harga yang bervariasi untuk menjalankan rapid test menimbulkan kebingungan di masyarakat. Untuk itu diperlukan peran serta pemerintah dalam masalah tarif pemeriksaan rapid test agar masyarakat tidak merasa dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan,” Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo. COVID-19 I N F O G R A F I S NegativeIgM Positive IgG Positive Positive 10 min
  • 42. JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat aktivitas keseharian menjadi sedikit terbatas. Masyarakat lebih banyak berkegiatan di rumah. Dengan kata lain, interaksi antar anggota keluarga makin intensif, terutama anak-anak bertemu dengan orang tua yang juga sebagai dampak sekolah dari rumah. Kondisi tersebut bisa merupakan sesuatu yang positif. Pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk makin menguatkan ketahanan keluarga. Demikian diungkapkan Anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuairina saat menanggapi peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati tiap 23 Juli. Menurut Nevi, saat ini anak-anak adalah generasi penerus bangsa, buah hati orang tua dan keluarga, sangat penting agar masa depan mereka terjamin dan selamat dari pandemi. Keadaan warga masyarakat disarankan tetap di rumah akan berlangsung terus hingga obat dan vaksin Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan. “Peringatan HAN dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan Pandemi Momentum Menguatkan Ketahanan Keluarga Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina. Foto: Dok. DPR RI Peringatan Hari Anak Nasional di masa pandemi Covid-19 ini adalah momentum untuk meningkatkan kepedulian semua pilar bangsa Indonesia, baik orangtua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media massa dan pemerintah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. 42 02/Agustus/VI/2020 S E N AYA N
  • 43. mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak. Upaya ini akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air di masa pandemi Covid-19,”ucap Nevi. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, peringatan HAN di masa pandemi Covid-19 ini adalah momentum untuk meningkatkan kepedulian semua pilar bangsa Indonesia, baik orangtua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media massa dan pemerintah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Melalui kepedulian dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi. Ia sangat menekankan kepada orang tua, bahwa sering bertemunya orang tua dan anak jangan dijadikan beban yang malah akan mengganggu keharmonisan keluarga. Jangan sampai ada kecenderungan meningkatnya kekerasan terhadap anak karena pandemi Covid-19. Di beberapa provinsi, ada indikasi kenaikan kekerasan kepada anak dimasa pandemi hampir sekitar 25 persen. Tapi harus disisir terus untuk validasi data ini. “Pandemi ini sangat berimplikasi pada semua aspek, mulai dari ekonomi, gaya hidup, cara bekerja, cara belajar hingga tumbuh kembang anak yang berubah drastis akibat aktivitas sosialnya. Kurangnya kesempatan bermain dan belajar serta meningkatnya kasus kekerasan selama pandemi sebagai akibat diterapkannya kebijakan jaga jarak maupun belajar dan bekerja di rumah. Tumbuh kembang anak sangat ditentukan dengan kegembiraan mereka. Jadi mesti kita jaga betul anak-anak kita untuk tetap tumbuh menjadi generasi unggul untuk berkompetisi di masa depan,” jelas legislator dapil Sumatera Barat itu. Ia menyarankan agar setiap otorita memperkuat layanan-layanan korban kekerasan terhadap anak agar lebih profesional. Setiap daerah perlu memiliki fasilitas yang memadai dan dikelola oleh orang-orang yang profesional di bidang tumbuh kembang anak. Nevi juga berpesan kepada institusi publik yang melayani anak agar harus menerapkan prinsip-prinsip yang ramah anak sehingga institusi sekolah menjadi sekolah ramah anak, Puskemas ramah anak, dunia usaha ramah anak, hingga taman bermain ramah anak. “Untuk itu saya berharap kepada kita semua untuk dapat memperkuat Kabupaten/ Kota layak anak menuju Provinsi layak anak. Perlindungan anak harus dimulai dari keluarga intinya. Jadi penguatan ketahanan keluarga mesti menjadi pondasi untuk melindungi anak bangsa dari kekerasan. Dengan kuatnya pondasi keluarga yang harmonis, diharapkan kasus kekerasan pada anak dapat berkurang drastis,”pungkasnya.(*) bertemunya orang tua dan anak jangan dijadikan beban yang malah akan mengganggu keharmonisan keluarga. Jangan sampai ada kecenderungan meningkatnya kekerasan terhadap anak karena pandemi Covid-19. “ Poster layanan masyarakat Kemeterian PPPA tentang program BERJARAK (Bersama Jaga Keluarga Kita), imbauan menghindari tindakan KDRT. Foto: IG @kemenpppa Nevi Zuairina 4302/Agustus/VI/2020