1. SELASA | 12 November 2013/8 Muharram 1435 H
www.pelitaonline.com - pertama dan penting
1 Januari 2014
BPJS
Menkeu: Indonesia
Tidak Krisis Ekonomi
Jakarta, Pelita
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan tidak ada alasan untuk menyebutkan Indonesia saat ini memasuki krisis
ekonomi. Tidak ada juga istilah mini krisis. Sekarang kondisi
ekonomi justru sudah mulai stabil.
Chatib usai berbicara pada “Mandiri Investment Forum 2013”
di Jakarta, Senin (11/11), menjelaskan, semua indikator termasuk data-data yang dikeluarkan lembaga ekonomi asing
menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia tetap bagus.
“Kalau anda sempat khawatir rupiah anjlok seperti yang
terjadi pada September lalu, kini (volatilitasnya) sudah stabil,” ujarnya.
Keyakinan Chatib ekonomi Indonesia akan lebih stabil dan
mampu mengatasi krisis ke depan, didorong kebijakan peme
rintah dalam menyederhanakan peraturan soal investasi.
Saat ini pemerintah sedang merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI), yang diharapkan mampu mendorong peningkatan investasi dan mengurangi repatriasi. Sehingga dampak positifnya tidak hanya tahun 2013, tetapi juga berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.
Selain itu, tambahnya, Bank Dunia menempatkan posisi Indonesia pada ranking 120 dari sebelumnya pada 128 dalam
kemudahan berinvestasi (easy doing business).
“Dari sisi tingkat kompetitif bisnis, Indonesia juga melonjak
menjadi ranking 32 dunia, dari sebelumnya ranking 50 dunia,” kata Chatib.
Sebelumnya, sejumlah kalangan sempat menyebutkan ekonomi Indonesia sedang mengalami mini krisis yang ditandai
dengan pertumbuhan ekonomi turun di bawah enam persen.
Mandiri Investment Forum 2013 digelar Bank Mandiri bersama Mandiri Sekuritas dan Goldman Sachs yang mempertemukan sekitar 400 investor dalam dan luar negeri guna mendorong peningkatan investasi di Tanah Air.
Forum bertema “Indonesia: Preparing for The New Era” ditujukan untuk investor dan pelaku bisnis, menghadirkan pembicara: Nouriel Roubini, Professor of Economics dari New York
University, Menkeu M Chatib Basri, Menteri Perdagangan Gita
Wirjawan.
Selanjutnya Menteri BUMN Dahlan Iskan, Ketua Otoritas
Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo serta Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara.
Dari kalangan dunia usaha, pemberi presentasi pada forum
ini antara lain Commissioner Mayora Hermawan Lesmana, Direktur Utama PLN Nur Pamudji, Direktur Utama PT Taspen
Iqbal Latanro, Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance
Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama Pelindo II RJ Lino
dan CFO Astra Sedaya Finance (ASF) Hugeng Gozali.
Dirut PT Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menambahkan,
Indonesia mampu melewati dampak krisis global yang terjadi
belakangan ini, sesuai dengan pengalaman ketika berhasil me
ngatasi krisis ekonomi tahun-tahun sebelumnya.
“Ekonomi Indonesia rentan terhadap krisis seperti yang terjadi tahun 1998, 2005, 2008 dan kini krisis ekonomi AS dan
sejumlah negara Eropa. Kita masih terus berupaya lepas dari
dampaknya,” tuturnya.
Namun, menurut Budi, di satu sisi ekonomi nasional tetap
beruntung karena Indonesia memiliki para bankir, ekonom,
dan bank setral yang memiliki pengalaman luas. Sehingga selalu dapat mengatasi dampak yang lebih dalam dari krisis-krisis tersebut. (cr-21/oto)
ASSALAMUALAIKUM
editorial
Posisi dan Tantangan
Indonesia
B
anyak prediksi, bahwa dalam kurun waktu 20
sampai 30 tahun mendatang, Indonesia akan
tampil sebagai negara maju dengan kekuatan
ekonomi yang besar. Dapat dipahami, oleh kare
na Indonesia di waktu itu, akan memiliki kelom
pok menengah yang besar, melebihi 100 juta
orang. PDB Indonesia, mungkin akan menduduki
tempat ketujuh, melampaui negara tetangga kita. Penduduk yang
besar, sudah tentu berdampak pada PDB yang besar. Tetapi, dari
aspek pendapatan/kapita, Indonesia masih akan tertinggal dengan
negara tetangga kita, Malaysia atau Singapura. Artinya, dari tingkat
kesejahteraan, kita masih harus bekerja keras.
Ambillah contoh peringkat Indonesia di dalam laporan yang disam
paikan Bank Dunia pekan lalu. Dari aspek kemudahan doing business,
Indonesia masih jauh terbelakang dibanding Malaysia. Artinya, ken
dala investasi masih cukup besar. Terkait proses perizinan yang relatif
memakan waktu lama, masalah ketenaga – kerjaan yang belum man
tap dan juga kendala infrastruktur yang masih buruk. Demikian juga
di dalam angka kematian ibu dan bayi, Indonesia bahkan diprediksi
tidak akan dapat mencapai MDG’s. Sebaliknya, angka kelahiran bayi
akan semakin meningkat. Indonesia diprediksi akan mengalami baby
boom pada era 2020 – 2030. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya
perkawinan (muda), sehingga ada berita persediaan buku nikah di ber
bagai daerah kehabisan. Artinya, program Keluarga Berencana yang di
era orde baru kita banggakan, kini justru mengalami kegagalan.
Meskipun pertumbuhan ekonomi relatif tinggi dalam sepuluh tahun
terakhir, pertumbuhan itu dianggap kurang berkualitas. Sebab, ter
jadinya kesenjangan ekonomi juga semakin menganga. Demikian juga
ketergantungan kepada barang impor, termasuk pangan, masih relatif
tinggi, sehingga mengganggu ketahanan pangan Indonesia. Demikian
juga energi, Indonesia telah menjadi negara pengimpor BBM, oleh
karena produksi BBM turun dari tahun ketahun. Padahal, upaya untuk
melakukan diversifikasi energi juga belum berjalan. Di perbatasan de
ngan Malaysia, masyarakat di sana terpaksa membeli listrik dari Ma
laysia. Ancaman ketahahan energi sudah di depan mata, kalau tidak
dilakukan langkah – langkah yang cukup bermakna. Mengurangi kon
sumsi BBM dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
Gambaran sebagaimana kita kemukakan di atas semoga tidak mem
buat kita lengah. Sebab, negara lain pun berusaha maju sebagaimana
kita di Indonesia. Kalau kita berhasil lebih cepat maju, ketertinggalan
kita di berbagai bidang itu bisa kita hilangkan. Indonesia, akan semakin
cepat menduduki tempat yang sangat terhormat sebagai negara besar
dan maju. Apalagi, kalau penegakan hukum dan pemberantasan korup
si juga berhasil kita selesaikan dalam kurun waktu menjelang 2020. In
donesia baru adalah negara yang demokratis, sejahtera dan berkeadilan
sosial. Untuk itu, diperlukan arah yang tepat pembangunan ekonomi
Indonesia, sehingga pertumbuhannya berkualitas, merata dan tidak
menimbulkan ketimpangan sosial yang semakin menganga.
Dapatkah kita meningkatkan berbagai posisi Indonesia menuju Indonesia
yang kompetitif dengan negara lainnya ? Inilah tantangan masa depan kita. n
2013_11_11 HAL 01.indd 1
48
No. 12.731 Tahun XXXIX Harga Eceran Rp3.000,-/Langganan Rp60.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)
Politik
Agama
HALAMAN 3
HALAMAN 5
Politisasi Birokrasi
Berlangsung Massif
hari lagi
Wamenag: Jadikan Agama sebagai
Faktor Sentral Pemersatu Umat
Layanan
Pelanggan
(021) 8370 6765
(021) 8378 7120
AP
Temuan BPK
Momentum Presiden
Benahi Akuntabilitas
HASIL PEMERIKSAAN BPK - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima buku Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Semester I (IHPS 1)
tahun 2013 yang diserahkan Ketua BPK Hadi Poernomo di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (11/11). Pimpinan BPK menyerahkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan
BPK Semester I (IHPS 1) tahun 2013 yang merupakan ikhtisar dari laporan hasil pemeriksaan BPK atas 597 objek pemeriksaan.
nant/andika wahyu
Jakarta, Pelita
Kalangan DPR RI menilai reformasi birokrasi
belum berjalan baik. Sejalan dengan itu, budaya
birokrasi belum mengarah pada para igma se
d
bagai public service. Akibatnya, penyim angan,
p
dan penyelewangan di birokrasi bukan ya
n
ma in terkikis, namun justru makin meluas,
k
memburuk, dan canggih.
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) Pertama 2013 Badan
Pemeriksa Keu ngan menunjukkan hal tersebut. Dalam hasil
a
pemeriksa nnya, BPK menye- butkan telah terjadi 13.969 kaa
sus penyimpa gan dengan nilai
n
Rp56,98 triiun. Presiden Susil
lo Bambang Yudho ono harus
y
turun tangan langsung untuk
membenahi persoalan tersebut.
“Ini menunjukkan, reformasi
birokrasi belum berjalan dengan
baik. Belum on the track. Buktinya masih banyak penyimpangan
karena moral hazzard yang dilakukan,” kata Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI Viva Yoga Mauladi
di Jakarta, Senin (11/11).
Demikian juga budaya bi-
rokrasi pemerintah sebagai pu
blic services, katanya, belum terbentuk. Yang masih kental ialah
budaya private services, di mana
birokrasi harus dilayani rak at.
y
“Ini paradoks dengan tuntutan
reformasi bangsa dan melanggar prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang good go
vernment dan good governance,”
ucap Ketua DPP PAN ini.
Maraknya penyimpangan pun
muncul di saat penuntasan
pene akkan hukum dari beberg
Dr Taruna Ikrar, PhD *
Kedokteran modern berkembang begitu pesat. Kemajuan kedokteran yang luar biasa tersebut, dapat terlihat dari tahap
pencegahan (Prevention), diagnose, penatalaksanaan (Treat
ment) hingga tahap rehabilitasi
nya. Salah satu bidang kedokteran modern yang berkembang
begitu pesat adalah teknik dan
terobosan yang dihasilkan oleh
Kedokteran Nuklir. Kedokteran
nuklir dewasa ini sangat ba yak
n
digunakan dalam tahap yang
sangat penting dalam usaha penyembuhan penyakit, yaitu tahap pengakan diagnose penyakit.
Keharusan bersifat Adil
wasa ini para dokter dan ilmuwan di bidang neurosains sedang
berjuang untuk menemukan dan
memahami lebih jauh tentang
neurosains. Sehingga neurosains
menjadi bidang ilmu yang sangat
menarik dan menantang, khususnya yang berhubungan de
ngan penyebab penyakit (patoetiologi) dan mekanisme munculnya penyakit (patofisiology), serta
metode pengobatannya.
Kedokteran nuklir merupa
kan spesialisasi kedokteran yang
menggunakan atau menerapan
AMERIKA SERIKAT
Halaman 23
Penegakan diagnosa dalam
usaha pengobatan penyakit-penyakit otak merupakan area yang
sangat penting dalam usaha pe-
nyembuhan penyakit neurologi. Penyakit atau kelainan otak
bermanifestasi sangat kompleks
dan susah disembuhkan. De-
* Staf Akademik, University of
Caliornia, Amerika Serikat, dan
f
Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indonesia Internasional
Taufik Hidayat
Pebulutangkis yang Terjun ke Dunia Politik
S
ejarah perbulutangkisan mencatat Taufik
Hidayat sudah membawa harum Bangsa Indonsia setelah sukses menjadi
atlet Indonesia pertama yang
berhasil menyandang dua gelar
bergengsi di kejuaraan Olimpiade (Athena, 2004) dan Juara
Dunia 2005 dari International
Badminton Federation (IBF).
Opik, demikian pangilan
akrab taufik, setelah beberapa
kali diberitakan mengalami masalah dengan karirnya. Ia pernah diisukan akan hengkang
dari Pelatnas PB PBSI dengan
alasan ketidaknyamanan kondisi lingkungan. Selain itu, pemilik tempat pelatihan bulutangkis Taufik Hidayat Arena
ini juga beberapa kali dikabar-
kan akan segera gantung raket.
“Saya ingin pensiun dari bulu
tangkis setelah Olimpiade London,” ujarnya beberapa waktu
lalu ketika bertanding di Malaysia Open Super Series.
Akhirnya dengan hati yang
mantap Opik memulai langkah awal untuk terjun ke dunia politik. Taufik bergabung
dengan ormas Barisan Indonesia (Barindo) yang kini dipimpin
Gita Wirjawan.
“Dibilang ke politik sih mungkin belum juga ya. Karena ini
masih awal-awal banget. Saya
masih harus banyak belajar di organisasi. Saya seperti anak SD di sini,” kata Taufik
usai pengukuhan pengurus DeHalaman 23
Halaman 23
HIKMAH
Terobosan Kedokteran Nuklir dalam
Pengobatan Kelainan Otak
SURAT DARI
apa kasus kurang berjalan, sehingga hukum bisa dibeli karena kekuasaan politik, dan lainnya. “Hukum yang seharusnya
mengabdi kepada keadilan sekarang cenderung mengabdi kepada kekuasan ekonomi dan politik,” kata Yoga.
Karena itu, ujarnya, BPK,
aparat penegak hukum, kekuatan civil society harus bersatupadu menggerakkan roda reforma-
”Sesungguhnya Allah menyuruh
kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS An Nisa: 58)
JADWAL SALAT
Selasa, 12 November 2013
Dzuhur
11.38
Ashar
14.57
Maghrib
17.50
Isya
19.02
Rabu, 13 November 2013
Subuh
04.06
Jadwal berlaku untuk wilayah
DKI Jakarta dan sekitarnya
12 November
1991 - Insiden Dili: Tentara In
donesia menembaki mahasiswa
Timor Timur; 271 orang tewas.
HARI LAHIR: Hassan Rouhani,
Presiden Iran (1948); Sun YatSen, Bapak Negara Cina Modern
(1866-1925); Cok Simbara, aktor
senior Indonesia (1953).
Taufik Hidayat (kanan) dan Gita Wiryawan.
nant/widodo s/jusuf
11/11/2013 10:27:40 PM