SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
1
02/Februari/VII/2021
BRAFOPMK
Suparno Jumar:
Dari yang Terkecil untuk
Kelestarian Alam
Vaksinasi Tokoh
Agama Diminta Jadi
Prioritas
Vaksinasi Covid-19
Rampung Kurang
dari Setahun
EFEKTIVITAS
SEKOLAH
DARING
Edisi 02/Februari/VII/2021 Berita dan Informasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
www.kemenkopmk.go.id
2 02/Februari/VII/2021
SELAMAT
HARI PERS
NASIONAL
mengucapkan
9 Februari 2021
“ A free press is one of the pillars of democracy.”
Nelson Mandela
Daftar Isi
26
6
24
16
Efektivitas
Sekolah Daring
Melongok Museum
PETA Bogor, Cikal Bakal
Terbentuknya TNI
34
Belanja bansos terserap sebesar
97,11 persen.
Pakde Suparno Jumar,
The River Defender
Presiden Optimis
Vaksinasi Covid-19
Rampung Tidak
Sampai Setahun
Edisi 02/Februari/VII/2021
PETA yang dibentuk pada
tahun 1943 merupakan tentara
sukarelawan bentukan tentara
pendudukan Jepang di Indonesia.
Serapan Anggaran Tinggi,
DPR Apresiasi Kinerja
Kemensos
Vaksinasi Tokoh Agama
Diminta Jadi Prioritas
40
3
02/Februari/VII/2021
Revolusi Mental
dari yang Terkecil
untuk Kelestarian
Alam
EDITORIAL
Edisi 02/Februari/VII/ 2021
Redaksi menerima artikel atau tulisan
juga foto. Redaksi berhak mengubah
tulisan sepanjang tidak mengubah isi
dan maknanya.
Pembina:
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia
Pengarah:
Deputi dan Staf Ahli Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Penanggung Jawab:
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:
Kepala Biro Hukum, Persidangan, Organisasi dan
Komunikasi
Redaktur Pelaksana:
Danang A. Ichwan
Tim Redaksi:
Ihti Oktarina, Achmad Soleh, Dwi Prasetya, Puput
Mutiara, Novrizaldi, Mega Hartati
Ahli Tata Letak/Produksi:
Rendy Febrianto, M.Yusuf Abdullah, Kristian
Suryatna, Moch. Ragil
Sekretariat Redaksi:
Biro Hukum, Persidangan, Organisasi dan
Komunikasi, Lantai 9 Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Jl. Medan Merdeka Barat No.3 Jakarta 10110
Telp./ Faks. (021) 386 0565, (021) 385 2165
Email: brafopmk@kemenkopmk.go.id
Situs: www.kemenkopmk.go.id
4 02/Februari/VII/2021
PLUS MINUS
SEKOLAH DARING
Pembelajaran jarak jauh (PPJ) yang populer dengan istilah sekolah
daring (dalam jaringan atau online) menjadi pilihan yang ditempuh
dalam proses pendidikan di tengah masa pandemi covid-19.
Di awal tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menyerahkan kewenangan kepada pemerintah daerah
(Pemda) untuk mengatur penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Pemda diizinkan untuk membuka kembali sekolah-sekolah dengan
penerapan protokol kesehatan dan persyaratan lainnya. Tidak lupa juga
asalkan komite sekolah dan juga orang tua murid setuju.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim
menyebut, sebanyak 32.400 sekolah atau 15 persen dari seluruh sekolah
yang ada di Indonesia sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap
muka di awal tahun 2021.
Sedangkan 186.552 sekolah lainnya masih belajar daring dari rumah.
Meskipun Mendikbud sudah memberikan otoritas kepada Pemda untuk
melakukan pembelajaran tatap muka, tingkat kemauan daerah masih
rendah, apalagi di daerah yang cukup besar tingkat penularannya.
Sehingga, mau tak mau, sekolah daring tetap dilanjutkan.
Hampir satu tahun berjalan, mekanisme serta praktik sekolah daring
masih menemui sejumlah persoalan, sehingga muncul beberapa
pro kontra. Dari segi manfaat, dilakukannya sekolah daring telah
menjejakkan proses pendidikan di tanah air ke arah digitalisasi. Namun
di sisi lain, hal itu juga menimbulkan beberapa permasalahan.
Bagi daerah yang mengalami kendala akses internet dan ketiadaan
gawai karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, sekolah daring
cukup sulit untuk dilakukan. Selain itu, proses belajar mengajar yang
membutuhkan praktik secara langsung juga mengalami kendala.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Muhadjir Effendy bahkan meminta agar pengelola
instansi pendidikan lebih berani dalam melakukan berbagai terobosan.
Di samping menerapkan protokol kesehatan, juga memastikan proses
pendidikan berjalan dengan lancar.
Apalagi, kata Muhadjir, sekolah daring masih belum optimal. Terutama
menyangkut pendidikan karakter anak yang dianggap banyak sekali
kehilangan peluang. Sebab, fasilitas sekolah masih belum merata dan
memadai di seluruh Indonesia.
Untuk itu, di edisi Febuari 2021 ini, majalah BRAFO PMK akan mengulas
soal kebijakan, mekanisme, hingga kelebihan dan kekurangan sistem
pembelajaran daring. Ke depan, diharapkan bisa menjadi evaluasi bagi
semua pihak untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang lebih
baik di tengah masa pandemi covid-19 maupun di masa yang akan
datang. Selamat membaca. (*)
5
02/Februari/VII/2021
Untuk sementara kita akan
fokus di tanggap darurat, baik
terlibat langsung maupun tidak.
Penanganan juga akan terus
dilakukan sambil kita petakan
kekuatan dukungan dari masing-
masing kementerian dan lembaga
apa yang bisa kita lakukan.
Muhadjir Effendy
Menko PMK RI
“ Q U O T E S
“
Kita mempunyai 30 ribu
lebih vaksinator, 10
ribu puskesmas, dan 3
ribu rumah sakit yang
bisa digerakkan untuk
mempercepat proses
vaksinasi Covid-19.
Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
Foto: BrafoPMK/Hermawan Susanto
Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
“
Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar
2021 adalah program digitalisasi sekolah
dan medium pembelajaran melalui
empat sistem penguatan platform
digital, delapan layanan terpadu
Kemendikbud, kehumasan dan media,
345 model bahan ajar dan model media
pendidikan digital, serta penyediaan
sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah.
Foto: Humas Kemdikbud
Foto: BPMI Setpres
6 02/Februari/VII/2021
I S TA N A
BRAFOPMK - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)
mengatakan, dirinya optimis proses vaksinasi covid-19 di
Indonesia bisa rampung dalam waktu kurang dari satu
tahun.“Kita mempunyai 30 ribu lebih vaksinator, 10 ribu
puskesmas, dan 3 ribu rumah sakit yang bisa digerakkan
untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19,”kata
Presiden di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis
(21/1).
Vaksinasi covid-19 di tanah air dimulai 13 Januari 2021 lalu.
Pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 181,5 juta
orang penduduk demi mencapai herd immunity. Guna
mencapai target, pemerintah berencana mendatangkan
426 juta dosis vaksin. Vaksin-vaksin itu rencananya
didatangkan dari perusahaan internasional, seperti Sinovac,
AstraZaneca, Pfizer, Novavax, dan Gavi.
Presiden Jokowi mendorong kesiapan vaksinasi agar tidak
terlambat. “Inilah yang saya bilang tidak ada setahun bisa
selesai (vaksinasi),”tambahnya.
Presiden yakin Indonesia bisa melakukan vaksinasi Covid-19
terhadap satu juta orang dalam sehari. Ia menilai Indonesia
punya modal layanan kesehatan yang baik. Para petugas
vaksin itu, kata Presiden, telah terbiasa melakukan imunisasi
setiap tahun.
“Hitung-hitungan 30 ribu vaksinator, satu hari bisa kerjakan
30 orang yang divaksin. Sehari artinya sudah hampir satu
juta. Ini angka yang besar sekali,”katanya.
Presiden Jokowi merinci, Indonesia memiliki 3 ribu rumah
sakit. Selain itu, Indonesia juga punya 10 ribu puskesmas
di seluruh daerah. Fasilitas kesehatan puskesmas jadi
kekuatan Indonesia, sebab bisa melayani vaksinasi hingga
ke tingkat bawah.
“Negara lain enggak punya, puskesmas enggak punya,
kita memiliki. Yang setiap tahun juga melakukan vaksinasi,
imunisasi, terhadap anak-anak kita. Bagaimana bisa
dipercepat, bagaimana bisa dilakukan sebanyak-banyaknya
dalam tempo secepat-cepatnya karena kita punya
kekuatan,”ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi Sudah Divaksin
Presiden Jokowi telah menerima suntikan vaksin Covid-19
pertama di Istana Negara. Sejumlah perwakilan berbagai
instansi masuk di kloter pertama penerima vaksin Covid-19,
termasuk perwakilan milenial dan influencer.
Proses vaksinasi dilakukan di Istana Negara, Jalan Merdeka
Barat, Jakarta Pusat. Presiden Jokowi disuntik vaksin oleh
tim vaksinasi COVID-19, Rabu (13/1/2021), pukul 09.42 WIB.
Vaksinasi corona perdana ini juga disiarkan langsung di
akun YouTube Sekretariat Presiden.
Momen vaksinasi corona perdana di Indonesia itu dihadiri
oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin, Ketua IDI Daeng
Mohammad Faqih, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, dan
Rais Syuriah PBNU Ahmad Ishomuddin. Mereka juga telah
diberi vaksin corona. Selain itu, ada tenaga kesehatan dan
pedagang yang divaksin corona bersama Presiden.
Sementara itu, jajaran menteri akan disuntik vaksin
COVID-19 bersama pejabat eselon di kementerian masing-
masing. Kemenkes sedang mempersiapkan teknisnya.
Presiden Optimis Vaksinasi Covid-19
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto
bersama peserta vaksinasi COVID-19 perdana
di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu
(13/1/2021). Foto: BPMI Setpres
Presiden yakin Indonesia
bisa melakukan vaksinasi
Covid-19 terhadap satu juta
orang dalam sehari.
7
02/Februari/VII/2021
Rampung Tidak Sampai Setahun
Tetap Ingatkan Protokol Kesehatan
Kendati proses vaksinasi sudah dimulai, Presiden
Jokowi tetap mengingatkan masyarakat soal protokol
kesehatan. Pesan Presiden disampaikan oleh Ketua Satgas
Penanganan COVID-19 Doni Monardo.
“Dalam berbagai kesempatan, Presiden selalu ingatkan
para menteri, khususnya Kasatgas COVID-19, adanya vaksin
ini jangan sampai membuat kita kendor. Vaksin ini harus
diimbangi kepatuhan protokol kesehatan, yaitu memakai
masker, menjaga jarak, dilarang berkerumun, dan mencuci
tangan,”kata Doni dalam konferensi pers yang digelar
Senin (12/1/2021).
Vaksinasi corona harus tetap diselaraskan dengan disiplin
penerapan protokol kesehatan. Seperti kondisi ketika
kasus aktif corona di Indonesia justru sedang meningkat.
Vaksinasi Corona di RI dilakukan dengan beberapa tahap.
Vaksinasi Corona tahap pertama diprioritaskan untuk para
tenaga kesehatan (nakes). Meskipun belakangan berembus
usulan agar tokoh agama pantas juga menjadi prioritas.
Milenial dan influencer masuk di kloter pertama penerima
vaksin. Salah satu perwakilannya yakni artis Raffi
Ahmad. Dilihat dari live YouTube Sekretariat Negara, Ia
menggunakan kemeja dengan warna merah muda ketika
disuntik vaksin Sinovac.
Vaksin Mandiri
Presiden Jokowi menyatakan akan segera memutuskan
mekanisme vaksin corona secara mandiri. Hal ini menjadi
pertimbangan pemerintah demi mempercepat proses
vaksinasi di dalam negeri.
“Banyak dari pengusaha sampaikan, Pak bisa tidak vaksin
mandiri? Ini baru kami akan putuskan karena perlu untuk
dipercepat,”ujar Presiden Jokowi dalam 11th Kompas 100
CEO Forum“Let’s Collaborate; Rising in Pandemic Era”,
Kamis (21/1/2021).
Ia menyatakan tidak ada salahnya dengan vaksinasi
mandiri. Sebab, biaya vaksinasi akan ditanggung oleh
perusahaan. Menurut Presiden, vaksinasi mandiri
dimungkinkan lantaran pemerintah perlu mempercepat
vaksinasi. Apalagi, lanjut dia, kalangan dunia usaha bersedia
untuk menanggung biayanya.
Presiden Jokowi menyatakan, vaksinasi covid-19 secara
mandiri bisa dilakukan asalkan merek vaksinnya berbeda
dari vaksin yang diberikan secara gratis. Selain itu, tempat
untuk vaksinasi juga berbeda.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
membuka kemungkinan menyediakan vaksinasi covid-19
secara mandiri tanpa dibiayai oleh anggaran negara.
Namun, hal ini masih dalam kajian dan belum final.
Hal yang pasti, bila vaksinasi mandiri dibuka, maka
pemerintah akan menyerahkan pengadaan kepada
swasta. Dengan demikian, proses pengadaannya tidak
akan berbarengan dengan vaksin yang disediakan oleh
pemerintah.
“Kalau seperti ini, sebaiknya pengadaannya di luar
pemerintah saja. Pengadaannya bisa dilakukan oleh
swasta dan mereka bisa pengadaan sendiri, yang penting
vaksinnya harus ada di WHO, harus di-approve oleh BPOM,
dan datanya harus satu dengan kita,”jelas Budi.
Budi mengatakan pemerintah sedang mengkaji beberapa
cara penerapan vaksinasi mandiri. Prinsip yang dipegang
pemerintah adalah bagaimana vaksinasi mandiri tidak
membuat kesan orang berduit bisa divaksin lebih dulu.
Budi menyebut bisa saja vaksinasi mandiri dibuka setelah
penyuntikan terhadap tenaga kesehatan dan tenaga
pelayanan publik selesai. Sehingga, vaksinasi mandiri
digelar bersamaan dengan vaksinasi gratis kepada
masyarakat umum.(*)
8 02/Februari/VII/2021
Warga menggendong anaknya saat
menyeberangi sungai sepulang sekolah di
wilayah pedalaman desa Panca, Kecamatan
Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar,
Aceh, Jumat, (22/1/2021).
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Murid Sekolah Terpaksa
Menyeberangi Sungai
Relawan mengusung poster bertuliskan Warga Pasar Gede Siap Divaksin saat aksi di
Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021).
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Aksi Siap Vaksin
B I N G K A I
9
02/Februari/VII/2021
Sejumlah anak
memperlihatkan
gambar saat mengikuti
pembelajaran di tenda
pengungsian Stadion
Manakarra, Mamuju,
Sulawesi Barat, Sabtu
(23/1/2021).
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado
Proses Belajar Di Tenda Pengungsian Korban Gempa
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Solo mengusung poster ajakan
donor konvalesen untuk membantu pasien COVID-19 saat kampanye
di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/1/2021).
Kampanye Donor
Konvalesen
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
BRAFOPMK – Gubernur Jawa
Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang
juga Ketua Komite Kebijakan
Penanganan Covid-19 dan
Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi
Jabar mengatakan, Jabar mendapat
dukungan dari Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat (TNI
AD) untuk meningkatkan kapasitas
perawatan pasien Covid-19
Barak-barak prajurit di Secapa AD
yang terletak di Hegarmanah, Kota
Bandung dikonversi menjadi rumah
sakit darurat Covid-19. Rumah sakit
tersebut bisa menampung hingga
180 pasien yang memiliki gejala
ringan.
Di sana, tersedia empat barak yang disediakan, tiga di
antaranya menjadi ruang isolasi bagi pasien bergejala
ringan dengan kapasitas 60 pasien per barak. Saat ini
fasilitas berupa alat kesehatan, tempat tidur dan obat-
obatan telah siap digunakan.
Adapun per 10 Januari 2021, tingkat keterisian tempat
tidur isolasi Covid-19 di Jabar adalah 77,87 persen.
Menyulap Barak Prajurit TNI Jadi
RS Khusus Covid-19
BRAFOPMK - Pekarangan rumah yang luas
biasanya hanya dibiarkan saja padahal memiliki
potensi untuk dijadikan sebagai lahan kebun
gizi. Kebun gizi merupakan suatu program yaitu
membuat kebun sebagai salah satu alternatif
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan
untuk keluarganya. Selain untuk meyediakan
bahan pangan, kebun gizi menjadi salah satu
sumber pendapatan bagi keluarga dengan
menjual hasil kebun atau ditukarkan dengan
bahan makanan lain.
Bila dibandingkan dengan kecukupan pedoman
gizi seimbang, konsumsi sayur dan buah sayur
dan buah tersebut masih rendah. Sebanyak
97,1% penduduk kurang mengonsumsi sayur
dan buah. Dilihat berdasarkan kelompok umur,
remaja adalah kelompok umur tertinggi yang
kurang mengonsumsi sayur dan buah (98,4%).
Salah satu penyebab kurangnya konsumsi buah
dan sayur yaitu dipengaruhi oleh tingkat daya
beli masyarakat yang kurang akibat faktor sosio
ekonomi dan tingkat pengetahuan.
Manfaat Kebun Gizi
1.	 Memberdayakan keluarga dan masyarakat
dalam memanfaatkan pekarangan
2.	 Meningkatkan konsumsi sayur dan buah
dalam keluarga
3.	 Peningkatan gizi dan kesehatan keluarga dan
masyarakat
4.	 Kemandirian pangan rumah tangga dalam
memenuhi kebutuhan gizi keluarga
Mengubah Pekarangan Rumah Jadi ‘Kebun Gizi’
Rinciannya, Ruang Isolasi Hijau terisi 74,75 persen,
Ruang Isolasi Kuning terisi 86,58 persen, Ruang Isolasi
Merah terisi 78,82 persen, IGD terisi 39,78 persen, dan
ICU terisi 74,15 persen. (*)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau ruang isolasi
hijau di Rumah Sakit darurat COVID-19 di Sekolah Calon
Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Hegarmanah, Bandung,
Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). Foto: Pemprov Jabar
10 02/Februari/VII/2021
N E W S F L A S H
BRAFOPMK – Sejak 5 Desember 2020, sudah ada 12.408 tenaga kesehatan
(nakes) yang dilatih menjadi vaksinator di 21 provinsi. Workshop untuk
persiapan vaksinator juga telah diikuti oleh 29.635 orang di 34 provinsi.
Sebelumnya, pada November 2020, ada 7.000 dari 23.000 target tenaga
kesehatan yang dilatih menjadi vaksinator. Berikut merupakan alur
pendistribusian vaksin :
1.	 Vaksin akan didistribusikan Bio Farma. Disediakan juga logistik imunisasi
seperti Auto Disable Syringe (ADS) dan safety box.
2.	 Kemudian vaksin akan dikirim ke gudang kesehatan provinsi.
3.	 Dari dinas provinsi akan didistribusikan kembali ke dinas kabupaten/kota
4.	 Dilanjutkan ke Puskesmas sesuai ketersediaan vaksin dan kapasitas sarana
lemari es penyimpanan vaksin.
5.	 Puskesman bisa bekerjasama dengan fasilitas kesehatan lain seperti
rumah sakit atau klinik. (*)
Alur Pendistribusian Vaksin
BRAFOPMK – Situasi yang
berubah akibat Pandemi Covid-19
tak menghalangi Kementerian
Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia (Kemenpora RI) untuk
mengajak masyarakat tetap
berolahraga. Melalui program
senam virtual, masyarakat
diharapkan bisa bergabung
mengikuti gerakan senam yang
Jaga Kebugaran, Kemenpora Ajak
Masyarakat Senam Virtual
disiarkan langsung melalui kanal
Youtube Kemenpora RI mulai pukul
07.00-08.00 WIB.
Inovasi senam virtual yang digagas
Kemenpora RI ini dilakukan di
Lapangan Kantor Kemenpora,
Jakarta, Jumat (8/1) pagi. Gerakan
senam dipimpin instruktur Lody
Lontoh. Selain virtual, senam juga
diikuti belasan peserta lainnya
dengan menerapkan protokol
kesehatan.
Asisten Deputi Pengelolaan
Olahraga Rekreasi Kemenpora RI,
Maifrizon mengatakan, senam
virtual ini dilakukan setiap Jumat
pagi. Diakuinya, olahraga ditengah
pandemi ini sangat diperlukan
untuk meningkatkan imunitas serta
menjaga kebugaran tubuh. “Hari
ini kita bisa melaksanakan senam,
ini sejalan dengan arahan Bapak
Menpora RI Zainudin Amali, yang
mana kita harus tetap berolahraga,”
kata Maifrizon.
Sementara itu, instruktur senam,
Lody Lontoh menyambut baik
senam virtual ini. Kegiatan
senam virtual ini diharapkan bisa
bermanfaat bagi masyarakat secara
luas.“Saya salut dan bangga. Ide
senam secara virtual ini merupakan
pengalaman yang baru buat saya.
Ini benar-benar sangat bermanfaat,
apalagi ditengah situasi pandemi.
Mari kita tetap berolahraga dan
patuhi protokol kesehatan,”
tandasnya. (*)
Program senam virtual Kemenpora. Foto: Humas Kemenpora
Petugas memindahkan kontainer
berisi vaksin COVID-19 setibanya di
Kantor Pusat Bio Farma, Bandung,
Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Foto:
BPMI Setpres
11
02/Februari/VII/2021
BRAFOPMK - Tak kurang dari 125 Aparatur Sipil Negara
Kementerian Agama (ASN Kemenag) mengikuti Uji
Kompetensi Jabatan Fungsional Pranata Humas (JFPH), di
Jakarta. Uji kompetensi Pranata Humas ini dilaksanakan dalam
rangka penyesuaian atau inpassing jabatan para pelaksana
kehumasan di lingkungan Kemenag.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar menyampaikan
kegiatan ini sangat strategis bagi perbaikan pelayanan
informasi publik Kemenag.“Humas memiliki peran strategis
bagi Kementerian Agama. Apalagi, kita memiliki tidak kurang
dari 4.591 satuan kerja Kemenag dari pusat hingga daerah,”
jelas Nizar saat membuka uji kompetensi, Selasa (26/01).
Ia menyebutkan, dengan uji kompetensi ini diharapkan dapat
menghasilkan insan kehumasan Kemenag yang mumpuni
untuk melakukan orkestrasi informasi dari pusat hingga
daerah.“Kenapa harus melakukan orkrestasi? Karena informasi
yang disebarkan di tingkat pusat dan daerah harus padu.
Ini bisa dilakukan jika pranata humas Kemenag memiliki
kompetensi yang baik,”tutur Nizar.
Kompetensi ini menurut Nizar meliputi keterampilan
komunikasi dan jurnalistik hingga penguasaan isu seputar
Kementerian Agama.“Pranata humas diharapkan dapat
menjadi influencer pemerintah. Ini penting, sebagai upaya
agar masyarakat merasakan betul keberadaan Kementerian
Agama,”imbuh Nizar. (*)
125 ASN Kemenag Diuji
Kompetensi Jabatan
Fungsional Pranata Humas
BRAFOPMK - Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) menyesalkan
tindakan intoleransi saat seorang siswi
non-muslim diminta mengenakan hijab di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN)
2 Padang, Sumatera Barat. Kemendikbud
menyatakan bahwa harus ada sanksi tegas
terhadap setiap pelaku yang terbukti
melanggar peraturan di satuan pendidikan.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi
Kemendikbud, Wikan Sakarinto sangat
menyesalkan tindakan yang tidak sesuai
dengan peraturan tersebut.“Ketentuan
mengenai pakaian siswa/siswi di satuan
pendidikan telah diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,”kata
Wikan dalam.
Ketentuan mengenai seragam sekolah
telah diatur melalui Peraturan Menteri
Kemendikbud:
Harus Ada Sanksi
Tegas Pelaku
Intoleransi
Salah satu peserta Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Pranata Humas
Kementerian Agama sedang melaksanakan ujian tertulis, Jakarta, Selasa
(26/1/2021). Foto: Humas Kemenag
12 02/Februari/VII/2021
N E W S F L A S H
Ilustrasi jilbab. Foto: Shutterstock
BRAFOPMK – Ada yang berbeda dari biasanya di
Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di bilangan
Kramat Raya, Jakarta, Selasa (26/1/20). PBNU didatangi
langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Menag
dan sejumlah pejabat langsung bertemu Ketua Umum
PBNU Said Aqil Siradj. Gus Yaqut memohon doa Kiai
Said Aqil dan keluarga besar PBNU dalam mengemban
amanah sebagai Menteri Agama dari Presiden Joko
Widodo.
“Saya mohon doanya Kiai Said Aqil dan keluarga besar
PBNU. Saya menyadari tantangan saya di Kemenag
tidaklah mudah, baik yang datang dari dalam maupun
dari luar. Presiden tidak memberi waktu panjang kepada
saya, melainkan waktu yang pendek,”kata dia.
“Salah satu yang diinginkan Presiden itu bagaimana
pesantren bisa mandiri secepatnya. Konsep pesantren
mandiri itu harus selesai dalam waktu enam bulan.
Sekali lagi saya mohon doa dari kyai dan kita semua,”
sambungnya. Menag pun berkisah ketika dirinya
ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama,
orang yang pertama diingatnya adalah Ketua PBNU KH
Said Aqil Siradj.
Kiai Said mengakui tugas Gus Yaqut sebagai Menteri
Agama sangat berat.“Amanah yang diemban Menteri
Agama sangat berat, terutama dalam mengembalikan
agama yang universal dan menginspirasi,”katanya.“Mari
kita doakan Gus Yaqut dalam mengemban amanah
dan membangun marwah Kemenag ke depan serta
menjadi sentral kemanusiaan. Mudah-mudahan semua
langkah Menag diberi karomah dan diberkahi oleh
Allah, aamin,”tandasnya. (*)
Emban Tugas Berat,
Gus Yaqut Minta Doa
Keluarga Besar PBNU
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 tahun 2014
tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta
Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud tentang pakaian seragam sekolah ini
tidak mewajibkan model pakaian kekhususan agama
tertentu menjadi pakaian seragam sekolah.
Selain itu, sekolah tidak boleh membuat
peraturan atau himbauan bagi peserta didik untuk
menggunakan model pakaian kekhususan agama
tertentu sebagai pakaian seragam sekolah. Sekolah
juga tidak boleh melarang jika peserta mengenakan
seragam sekolah dengan model pakaian kekhususan
agama tertentu berdasarkan kehendak orang tua,
wali, dan peserta didik yang bersangkutan.“Dinas
Pendidikan harus memastikan Kepala sekolah, guru,
pendidik, dan tenaga pendidikan untuk mematuhi
Permendikbud Nomor 45 tahun 2014,”ujar Wikan.
Kemendikbud berharap, seluruh warga pendidikan
mampu memahami, menjalankan, dan menjaga
agar rasa saling menghormati dan toleransi dapat
diwujudkan semaksimal mungkin.“Harapannya
tidak akan terjadi lagi praktik pelanggaran aturan
terkait pakaian seragam yang menyangkut agama
dan kepercayaan seseorang di satuan Pendidikan.
Kami di Kementerian, akan terus bekerja keras
dan mengambil langkah-langkah tegas agar
praktik intoleransi dilingkungan pendidikan dapat
dihentikan,”tandasnya. (*)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (tegah) bersama
Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj (kanan)
bersilaturahmi ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul
Ulama (PBNU) di bilangan Kramat Raya, Jakarta, Selasa
(26/1/2021). Foto: Humas Kemenag
13
02/Februari/VII/2021
18
Januari
2021
Sumedang,
Jawa Barat
14
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Muhadjir Effendy (kedua kanan) meninjau bencana tanah
longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis
(14/1/2021).
Hormati Alam, Jangan
Membangun di Wilayah
Rawan Longsor
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan), Ketua Umum PMI Jusuf Kalla
(kiri) saat mengikuti Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen di
Kantor Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, Senin (18/1/2021). Foto:
Humas Kemenko PMK.
Pencanangan Gerakan
Nasional Donor Plasma
Konvalesen
Januari
2021
Jakarta
14 02/Februari/VII/2021
G I AT S E R E M O N I A L
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Muhadjir Effendy (tengah) meninjau lokasi pengungsian
korban terdampak banjir bandang di kawasan Agro Wisata Gunung Mas,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK.
Menko PMK Pastikan
Penanganan Banjir
Bandang Kabupaten
Bogor
Januari
2021
20
Kab. Bogor,
Jawa Barat
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan) meninjau posko pengungsian
korban banjir di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis
(21/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK.
Januari
2021
21
Banjar Baru,
Kalimantan
Selatan
Tinjau Posko
Pengungsian Korban
Banjir
15
02/Februari/VII/2021
Efektivitas
Sekolah Daring
16 02/Februari/VII/2021
F O K U S U TA M A
BRAFOPMK – Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahkan
kewenangan kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk
mengatur penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
di tengah pandemi Covid-19. Pemda diizinkan untuk
membuka kembali sekolah-sekolah dengan penerapan
protokol kesehatan, asalkan sekolah dan juga orang tua
murid setuju.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
menyebut, sebanyak 32.400 sekolah atau 15 persen
dari seluruh sekolah yang ada di Indonesia sudah
menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di awal
tahun 2021. “Sedangkan 186.552 sekolah lainnya masih
belajar dari rumah. Meskipun kami sudah memberikan
otoritas kepada pemerintah daerah untuk tatap muka,
tingkat kemauan masih cukup rendah, apalagi di daerah
yang cukup besar tingkat penularannya,”kata Nadiem
dalam rapat kerja yang disiarkan langsung melalui akun
YouTube Komisi X DPR RI Channel.
Saat ini, daerah-daerah dengan kasus penularan
Covid-19 cukup tinggi masih menyelenggarakan
pembelajaran jarak jauh alias daring (dalam jaringan
atau online).
Sekolah Daring Masih Jadi Solusi
Pemerintah pusat telah memberikan kewenangan
penuh kepada pemerintah daerah untuk kembali
membuka sekolah dan melakukan proses pembelajaran
tatap muka. Namun sejumlah daerah memutuskan
untuk menunda pelaksanaan sekolah tatap muka pada
4 Januari 2021 seiring dengan dimulainya semester
genap tahun ajaran 2020/2021. Solusinya, pembelajaran
jarak jauh (PJJ) atau sekolah daring tetap dilanjutkan.
Di DKI Jakarta misalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI Jakarta memutuskan tetap menerapkan
pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana
mengatakan, keputusan itu dilakukan guna memastikan
kesehatan dan keamanan siswa, guru, dan tenaga
kependidikan di masa pandemi Covid-19.
“Pemprov DKI Jakarta sangat berhati-hati dalam
mengambil kebijakan belajar tatap muka di semester
genap TA 2020/2021. Prioritas utama adalah kesehatan
dan keamanan, jadi tetap belajar dari rumah,”ungkap
Nahdiana melalui siaran pers pada Sabtu (2/1/2021).
Keputusan tersebut juga ditempuh Pemerintah
Kota Depok melalui Surat Edaran Wali Kota Depok
Nomor 420/621-Huk/Dinkes yang diterbitkan Selasa
(29/12/2020). Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik)
Jawa Barat menyebutkan ada 785 Sekolah Menengah
Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
Sekolah Luar Biasa (SLB) yang siap menyelenggarakan
sekolah tatap muka.
Anak-anak menelepon guru saat belajar di Kampung
Gudang Garam, Skanto, Keerom, Papua, Kamis
(27/8/2020). Foto: ANTARA FOTO/Indrayadi TH
17
02/Februari/VII/2021
Kesiapan sekolah ini dilihat dari kemampuan
menyediakan sarana pendukung pencegahan
Covid-19. Meski begitu, Kepala Disdik Jawa Barat,
Dedi Supandi, mengatakan penyelenggaraan sekolah
tatap muka tetap memerlukan izin orangtua dan
pemerintah daerah.”Pembukaan sekolah tergantung
pada izin dari kepala daerah setempat, sebab kepala
kepala daerah yang paling mengetahui kondisi
penyebaran Covid-19,”ungkap Dedi.
Selain memberikan izin, pemerintah juga berhak
menghentikan sekolah tatap muka apabila di sekolah
muncul kasus Covid-19. Di Kota Bandung, pemerintah
belum secara resmi mengeluarkan keputusan
mengenai pembelajaran tatap muka.“Pemerintah
Kota Bandung akan mengeluarkan keputusan dalam
bentuk peraturan wali kota,”kata Sekretaris Dinas
Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra, Senin
(4/1/2021).
Namun, Disdik Kota Bandung sendiri telah melakukan
kajian dengan melibatkan sejumlah ahli kesehatan
dan pendidikan, termasuk SKPD Kota Bandung dan
organisasi pendidikan.
Sama halnya dengan sekolah-sekolah di Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) yang belum akan
memulai pembelajaran tatap muka pada Januari
ini, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur DIY.
Alasannya, perkembangan Covid-19 di DIY masih
mengkhawatirkan. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda,
dan Olahraga DIY, Furqon Ulya Himawan mengatakan,
beberapa perguruan tinggi sudah ada yang menyiapkan
pertemuan tatap muka dengan protokol kesehatan, seperti
UGM, UNY dan kampus lainnya.“Namun jika perguruan
tinggi belum tatap muka, maka jenjang di bawahnya
mundur lagi,”imbuh Didik.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga ikut
memutuskan menunda pelaksanaan sekolah tatap muka.
Keputusan itu tertuang dalam surat edaran bernomor
445/0017480 yang ditujukan kepada Bupati/Wali Kota
terkait antisipasi peningkatan Covid-19 di daerah-daerah di
Jawa Tengah.
“Ya kita tunda dulu karena semuanya belum pasti. Kalau
kemudian kondisi di daerah itu ternyata peningkatan
Covid-nya tinggi ya jangan dulu, nggak boleh, tunda
semuanya, rak sah kesusu (tidak usah terburu-buru),”tegas
Ganjar.
Orang tua murid mendampingi anaknya mengerjakan
tugas sekolah saat belajar sistem daring dari rumah di
Banda Aceh, Aceh, Rabu (14/10/2020). Foto: ANTARA
FOTO/Ampelsa/aww
Selain memberikan
izin, pemerintah juga
berhak menghentikan
sekolah tatap muka
apabila di sekolah
muncul kasus Covid-19.
18 02/Februari/VII/2021
F O K U S U TA M A
Plus Minus Sekolah Daring
Masa Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan
berubah. Semula, proses belajar mengajar dilakukan
dengan tatap muka. Tetapi kini, proses belajar
mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan
memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).
Dari segi manfaat, dilakukannya pembelajaran jarak
jauh (PJJ) telah menjejakkan proses pendidikan di
tanah air ke arah digitalisasi. Namun di sisi lain, hal itu
juga menimbulkan persoalan lain. Bagi daerah yang
mengalami kendala akses internet dan ketiadaan
gawai karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat
PJJ cukup sulit untuk dilakukan. Selain itu, proses
belajar mengajar yang membutuhkan praktek secara
langsung juga mengalami kendala.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas
Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono
menjelaskan, untuk mengatasi hal itu dibutuhkan
inovasi khususnya oleh pihak guru dan sekolah dalam
memanfaatkan keadaan yang serba terbatas. Hal
itu dijelaskan Agus saat memberikan arahan dalam
‘Sosialisasi Terobosan Pemanfaatan TIK Sederhana Untuk
Mengatasi Hambatan PJJ’, secara daring yang dihadiri
ratusan perwakilan sekolah dari berbagai daerah, pada
Jumat (11/12/2020).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tujuan pendidikan
adalah untuk membuat cerdas generasi penerus
bangsa, serta membentuk karakter bangsa yang
berbudaya. Sehingga, tantangan sebesar apapun harus
bisa diatasi dan menjadi tanggung jawab bersama.
Semua orang, kata Agus harus menjadi guru yang bisa
mendidik anak-anak penerus bangsa.
“Siapa yang bertanggung jawab untuk hal itu?
jawabannya adalah guru. Karena itu mari setiap kita
menjadi guru. Jadi tidak hanya dosen atau guru di
sekolah, kita semua harus menjadi guru,”tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Sosiolog Universitas Indonesia
Imam Prasodjo mengamini penjelasan dari Deputi
Kemenko PMK tersebut. Ia mengatakan bahwa
pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru,
tetapi juga tanggung jawab semua unsur masyarakat.
Menurutnya, masa pandemi ini memiliki hikmah untuk
membuat gerakan agar semua orang bisa menjadi
guru untuk anak-anak agar proses pendidikan tidak
terhenti meskipun terdapat beragam kendala. Menurut
Imam, untuk melakukan hal itu perlu adanya mapping
untuk memilih orang terbaik yang bisa dilibatkan
untuk mengajar dan membimbing anak-anak, mulai
dari lingkup keluarga seperti orang tua, kakak, saudara,
serta pihak luar seperti melibatkan mahasiswa untuk
melakukan praktik KKN dengan mengajar di daerah
yang terkendala akses tersebut.
“Oleh karena itu, mapping menjadi sangat penting.
kalau orang terididik atau istilahnya champion bisa
digerakan maka bisa menyelamatkan anak kita. Katakan
saja guru tak memiliki akes internet tapi dia punya mitra
di wilayah anak didik mereka bahkan kakak dan orang
tuanya yang lebih bertanggung jawab,”jelas Imam.
Hampir setahun berjalan, tak bisa dipungkiri, proses
sekolah daring menyimpan banyak kelemahan. Praktisi
pendidikan yang juga Dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan
Bogor, Dr David Rizar Nugroho, M.Si mengatakan,
komunikasi paling baik adalah bertemu. Sekolah daring
mau tak mau ditempuh dalam penyelenggaraan
pendidikan di masa pandemi. Namun, sistem belajar
tatap muka tetap menjadi yang utama dan perannya
tak bisa tergantikan. Karenanya, mekanisme dalam
sekolah daring harus dievaluasi.
“Guru dan siswa harus tetap bertemu dan tatap muka,
19
02/Februari/VII/2021
meski melalui jaringan internet. Dengan begitu, terjadi
komunikasi langsung antara guru dan siswa. Sekolah
tidak boleh memberikan tugas pengajaran sepenuhnya
hanya kepada orang tua dan menghilangkan peran
guru,”tutur David.
Hal yang sama diungkap Pengamat Pendidikan dari
Universitas Negeri Padang, Fitri Arsih. Menurutnya,
belajar dari rumah khususnya di Indonesia merupakan
hal yang baru bagi siswa maupun bagi tenaga pengajar.
Peserta didik dituntut bisa beradaptasi dengan pola
baru tersebut, sementara bagi guru yang biasanya
mengajar dengan tatap muka harus menggali lebih
dalam kemampuan dan keterampilannya dalam
merancang pembelajaran secara online.
“Belajar online saya rasa efektif, karena mereka dapat
terus belajar tanpa harus datang ke sekolah sehingga
dapat terhindar dari paparan virus Covid-19,”katanya
Namun demikian, proses belajar secara online dinilai
hanya fokus pada pengembangan pembelajaran
pada ranah pengetahuan (kognitif). Sementara pada
pengembangan sikap (afektif) dan keterampilan belum
bisa dikembangkan secara optimal.“Pendidikan itu tidak
hanya membekali siswa dengan pengetahuan semata,
namun juga penting dalam mendidik sikap, perilaku
dan mental siswa. Hal ini diperoleh dalam pembelajaran
tatap muka, seberapa majunya zaman itu dan
canggihnya teknologi dari masa ke masa,”ungkapnya.
Pembelajaran secara online, kata Fitri belum efektif
dilakukan pada jenjang pendidikan dasar, seperti pada
pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak
(TK), dan Sekolah Dasar (SD) kelas rendah (kelas 1-3).
Selain itu, jika dilihat dari aspek ekonomi tidak semua
orang tua memiliki kemampuan untuk membeli dan
menyediakan perangkat untuk anaknya dalam belajar.
“Apalagi dalam kondisi pandemi yang sebagaian besar
orang tua mengalami penurunan pendapatan atau
penghasilan bahkan ada yang di rumahkan,”tuturnya.
Fitri juga menekankan bahwa yang paling utama yang
harus dilakukan pada saat ini adalah seluruh masyarakat
harus bersatu dalam memutus penyebaran virus ini agar
keadaan akan aman untuk melakukan pembelajaran
seperti masa sebelum pandemi.“Setiap anak butuh
interaksi dan bersosialisasi dan itu dapat dilakukan
pada pembelajaran tatap muka, bertemu dengan guru,
bertemu dengan teman di sekolah,”pungkasnya.
Menko PMK Minta Para Guru Mengajar
dari Sekolah Meski Sekolah Daring
Di masa pandemi, instansi pendidikan diminta
berani mengambil langkah terobosan dalam rangka
mengoptimalkan pelaksanaan sekolah daring
atau pendidikan jarak jauh (PJJ). Salah satunya
para guru diharapkan tetap mengajar dari sekolah.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)
Muhadjir Effendy.
“Jadi, guru itu jangan mengajar dari rumah. Biar
siswanya saja yang belajar dari rumah tetapi gurunya
mestinya ngajar dari sekolah”katanya, Rabu (27/1/2021).
Pasalnya, dalam proses belajar mengajar yang
masih dilakukan secara jarak jauh ini menyebabkan
kesempatan peserta didik menerima pendidikan
karakter cenderung hilang. Apalagi fasilitas yang
tersedia di seluruh Indonesia masih belum merata.
20 02/Februari/VII/2021
F O K U S U TA M A
“Sekolah daring masih belum optimal,”ujar Muhadjir.
Apabila guru hanya mengajar dari rumah, menurut
mantan Mendikbud ini tidak efektif. Konsentrasi
terpecah, boleh jadi karena menyambi melakukan hal
lain, misalnya memasak, bersih-bersih rumah, atau
mengasuh anak. Potensi penularan Covid-19 masih
relatif kecil karena hanya guru yang hadir di sekolah
sejauh patuh protokol kesehatan.
“Guru di sekolah juga masih bisa berkoordinasi dan
berbagi tugas dalam melaksanakan pengajaran,
penanganan dan pemantauan dalam menangani siswa-
siswinya yang belajar dari rumah,”kata Muhadjir.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Foto: Humas
Kemenko PMK
“Jadi, guru itu jangan
mengajar dari rumah.
Biar siswanya saja yang
belajar dari rumah tetapi
gurunya mestinya ngajar
dari sekolah.”
Ia juga menegaskan agar pemerintah daerah berani
membuat kebijakan yang lebih progresif sesuai dengan
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol
Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian
Covid-19. Dengan demikian, pemberlakukan protokol
kesehatan di sekolah harus ketat.
“Pemerintah daerah perlu memberikan sanksi tegas
pada pelanggar protokol kesehatan, bukan hanya di
lingkungan pendidikan tapi juga terhadap masyarakat.
Karena kalau dilaksanakan dengan baik maka ke depan
akan menjadi modal dasar menuju Indonesia maju”
ujarnya.
Muhadjir Effendy.
21
02/Februari/VII/2021
I N F O P U B L I K
BRAFOPMK - Secara umum, KIA memiliki
kegunaan yang sama dengan KTP. Menurut
Permendagri nomor 2 tahun 2016, manfaat
KIA adalah sebagai berikut:
1.	 Melindungi pemenuhan hak anak.
2.	 Menjamin akses sarana umum.
3.	 Mencegah terjadinya perdagangan
anak.
4.	 Menjadi bukti identifikasi diri ketika anak
sewaktu-waktu mengalami peristiwa
buruk.
5.	 Memudahkan anak mendapatkan
pelayanan publik di bidang kesehatan,
pendidikan, imigrasi, perbankan, dan
transportasi.
6.	 KIA juga dibutuhkan untuk pendaftaran
sekolah, bukti identitas diri saat
membuka tabungan atau menabung
di bank, bukti pendaftaran BPJS, dan
lainnya.
KIA ini memiliki manfaat guna
mengoptimalkan pendataan, perlindungan,
dan pelayanan publik warga negara.
Manfaat KIA
Berikut syarat-syarat pembuatan KIA warga
negara indonesia (WNI) sesuai dengan usia anak
yang perlu disiapkan orangtua:
z
z KIA untuk anak yang baru lahir
Untuk bayi yang baru lahir, KIA akan diterbitkan
bersamaan dengan penerbitan akte kelahiran.
z
z KIA untuk anak usia di bawah 5 tahun
Bagi anak usia di bawah 5 tahun dan belum
memiliki KIA, syarat yang perlu dipenuhi adalah
sebagai berikut:
a.	 Fotokopi akta kelahiran (tunjukan juga akta
yang aslinya ke petugas)
b.	 Kartu keluarga (KTP) asli orangtua/wali
c.	 KTP asli orangtua/wali
d.	 KIA untuk anak usia di atas 5 tahun
z
z Bagi anak di atas 5 tahun
syarat-syarat yang perlu dipenuhi yakni:
a.	 Fotokopi akta kelahiran (tunjukan juga akta
yang aslinya ke petugas)
b.	 KK asli orangtua/wali
c.	 KTP asli orangtua/wali
d.	 Pas foto anak berwarna ukuran 2 x 3
sebanyak 2 lembar
Syarat
Pembuatan KIA
22 02/Februari/VII/2021
TATA Cara Pembuatan
KARTU IDENTITAS ANAK (KIA)
Secara umum, berikut langkah-langkah
membuat kartu identitas anak sesuai
dengan Pasal 13 Permendagri Nomor 2
Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak:
Setelah semua
persyaratan lengkap,
kini saatnya Anda
membuat Kartu
Identitas Anak. Namun
sebelumnya, pastikan
Anda mencermati
dengan baik setiap
panduannya berikut
ini, ya.
1.	 Pemohon atau orangtua anak
menyerahkan persyaratan penerbitan
KIA dengan menyerahkan persyaratan
ke Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Dukcapil).
2.	 Kepala Dinas kemudian
menandatangani dan menerbitkan KIA.
3.	 KIA dapat diberikan kepada pemohon
atau orangtuanya di kantor dinas,
kecamatan, atau desa/kelurahan.
4.	 Dinas dapat menerbitkan KIA dalam
pelayanan keliling dengan cara jemput
bola di sekolah-sekolah, rumah sakit,
taman bacaan, tempat hiburan anak-
anak dan tempat layanan lainnya,
agar cakupan kepemilikan KIA lebih
maksimal.
23
02/Februari/VII/2021
I N F O G R A F I S
S E L I N G A N
Museum Pembela Tanah Air. Foto: Dok. Cagarbudaya/Kemdikbud
24 02/Februari/VII/2021
BRAFOPMK - Salah satu episode dari pendudukan Jepang
di Indonesia adalah dibentuknya Pasukan PETA (Pembela
Tanah Air). Menurut sejumlah sumber sejarah, PETA yang
dibentuk pada tahun 1943 merupakan tentara sukarelawan
bentukan tentara pendudukan Jepang di Indonesia
yang memiliki tugas membantu tentara Jepang dalam
peperangan.
Memanfaatkan momentum bangsa Indonesia yang
ingin segera merdeka, Jepang mendidik anggota PETA
untuk mencintai tanah airnya sendiri dan melaksanakan
pelatihan militer tersebut dengan tujuan untuk melindungi
tanah air Indonesia dari serangan pihak luar. Tujuan
utamanya ialah untuk kepentingan Jepang membantunya
mempertahankan Pulau Jawa bila diserang pasukan Sekutu
dan membantunya dalam kampanye militer di Asia Pasifik.
Sejarah dan kisah perjalanan pasukan yang menjadi cikal
bakal pasukan TNI ini ada di Museum PETA Bogor. Museum
dengan ciri khas bangunan berwarna coklat tua yang
diresmikan pada tahun 1995 ini berada tidak begitu jauh
dari Stasiun Kereta Api Bogor, tepatnya di Jalan Jenderal
Sudirman No. 35. Waktu operasional museum di hari kerja
(Senin-Jumat) pukul 08.00 hingga 17.00, sedangkan untuk
akhir pekan (Sabtu-Minggu) dari pukul 10.00 hingga 17.00.
Bangunan museum ini dibangun pada abad ke-18 dan
pada tahun 1943 pernah difungsikan sebagai pusat
pelatihan Pasukan PETA yang dikontrol oleh tentara
pendudukan kekaisaran Jepang.
Di depan museum, di sisi kiri dari saat masuk museum,
pengunjung akan melihat patung Shodancho Supriyadi,
seorang tokoh yang menjadi pemimpin pemberontakan
pasukan PETA terhadap tentara pendudukan Jepang di
Blitar karena merasa sangat prihatin melihat nasib rakyat
Indonesia yang hidup sengsara di bawah pendudukan
Kekaisaran Jepang. Hingga hari ini Supriyadi dinyatakan
hilang setelah memimpin Pemberontakan tersebut.
Di sisi kanan, berdiri dengan gagah patung Jenderal
Sudirman, seorang Tokoh Militer Besar dalam sejarah
perjuangan Kemerdekaan Bangsa Republik Indonesia.
Jenderal Sudirman juga merupakan salah satu tokoh yang
pernah dilatih dan menjadi anggota pasukan PETA.
Selain itu terdapat relief-relief yang menggambarkan
peristiwa bersejarah perjalanan Republik ini, seperti
Palagan Ambarawa, di mana pasukan kita berhasil
memukul mundur pasukan sekutu yang diboncengi
pasukan NICA (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) keluar
Melongok Museum PETA Bogor,
Cikal Bakal Terbentuknya TNI
25
02/Februari/VII/2021
dari Ambarawa serta terdapat pula relief yang menjelaskan
PETA merupakan salah satu cikal bakal lahirnya TNI.
Museum PETA Bogor ini terbagi atas dua ruangan,
yaitu Ruang Supriyadi dan Ruang Sudirman. Di kedua
ruangan tersebut terdapat diorama-diorama dengan
total jumlah dioramanya sebanyak 14 yang menceritakan
adegan sejarah Perjalanan PETA dan kontribusinya dalam
pergerakan kebangsaan mencapai kemerdekaan. Selain itu,
diorama-diorama yang ada juga menceritakan peristiwa-
peristiwa penting sejarah bangsa dalam rentang waktu
1943-1945.
Di ruangan Supriyadi, selain berisi diorama-diorama,
terdapat juga koleksi dokumentasi berita mengenai
proses pembentukan tentara PETA dari tahun 1940-an,
dokumentasi foto mengenai Pelatihan Tentara PETA, dan
diagram Badan susunan Tentara PETA.
Lalu, di ruangan ini dapat kita jumpai benda-benda
bersejarah yang menarik seperti seragam yang digunakan
oleh anggota PETA dan pedang Katana yang hanya boleh
dipegang oleh perwira Militer. Bagi para penyuka sejarah,
ruangan ini menarik karena berisi sejumlah pengetahuan
mengenai salah satu rangkaian kisah dalam sejarah
perjuangan Bangsa Indonesia.
Ruangan lainnya yang berada di sisi ruang Supriyadi
bernama ruang Sudirman. Ada yang sangat menarik
di ruangan Sudirman ini, yaitu koleksi persenjataan
peninggalan perang yang terawat cukup baik dan tertata
rapi dalam rak-rak dan lemari. Menurut informasi, koleksi
persenjataan ini berasal dari rampasan tentara Jepang
maupun tentara sekutu berupa pistol, senapan serbu,
senjata mesin berat, senjata mesin ringan dan juga
bayonet.
Di ruangan Sudirman ini juga terdapat foto-foto dari
para Jenderal dan tokoh TNI yang pernah dididik sebagai
anggota PETA. Tempat ini bisa memberikan banyak
informasi mengenai sejarah dunia ketentaraan kita. Di
bagian belakang Gedung Museum ini berdiri gagah
patung Jenderal Sudirman di antara dua buah meriam
dengan seragam PETA sewaktu ia menjabat sebagai
komandan satuan di pasukan PETA.
Pembubaran Pasukan PETA
Sejarah dunia mencatat selesainya Perang Dunia II di Front
Pasifik ketika pada bulan Agustus 1945 pesawat pembom
jarak jauh Amerika, B-29 menjatuhkan bom atomnya di atas
dua kota di Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki yang
memaksa Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak
sekutu segera setelahnya.
Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak
sekutu, berakhir pula pendudukan Jepang di Indonesia dan
tentara PETA dibubarkan setelah Proklamasi kemerdekaan
17 Agustus 1945. Meskipun secara organisasi telah bubar
namun tentara PETA masih berperan dalam perang
kemerdekaan ketika Belanda mencoba menduduki kembali
Indonesia.
Berdasarkan informasi yang ada di museum, pada tanggal
19 Agustus 1945 PETA dibubarkan oleh pemerintah
Jepang dan akhirnya bergabung dengan Badan Penolong
Korban Perang (BPKP). Kemudian tanggal 22 Agustus 1945
dirumuskan terbentuknya Badan Kemanan Rakyat (BKR) .
Pada tanggal 23 Agustus 1945 PETA bersama komponen
bangsa lain seperti KNIL, Heiho, Seinendan, Keibodan,
Laskar Pemuda dan Pelaut bergabung menjadi satu
membentuk BKR. Selanjutnya tanggal 5 Oktober 1945,
BKR dirubah namanya melalui maklumat pemerintah
menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sehingga tanggal
5 Oktober diperingati sebagai hari lahirnya Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
Koleksi Diorama di Museum PETA
Diorama 1:
Kesepakatan tokoh-tokoh Bangsa Indonesia untuk
mengupayakan berdirinya tentara PETA (1943)
Diorama 2:
Kegiatan latihan di Pusat Pendidikan Perwira Pembela
Tanah Air Bogor (1943)
Diorama 3:
Pembentukan batalyon-batalyon PETA di daerah Jawa,
Madura dan Bali (1944)
Diorama 4:
Pemberontakan PETA di Blitar (14 Februari 1945)
Diorama 5:
Tipu muslihat Katagiri Butaicho (Jepang) terhadap
Syodancho Muradi (15 Februari 1945)
Diorama 6:
Peristiwa 16 Agustus 1945 di kompi Pembela Tanah Air
(PETA) Rengasdengklok
Diorama 7:
Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 di
Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta
Diorama 8:
Badan Keamanan Rakyat (BKR) cikal bakal TNI (22
Agustus 1945)
Diorama 9:
Peristiwa rapat raksasa 19 September 1945 di lapangan
IKADA, Jakarta
Diorama 10:
Peristiwa serbuan Osha Butai Kota Baru oleh Pasukan
BKR Yogyakarta (Oktober 1945)
Diorama 11:
BKR Malang merintis matra kedirgantaraan dalam
pembentukan kekuatan bersenjata Indonesia (Oktober
1945)
Diorama 12:
Pemindahan markas angkatan darat Jepang di Jawa
Timur ke tangan Bangsa Indonesia (Oktober 1945)
Diorama 13:
Ambarawa dan lahirnya hari infantri TNI-AD (Angkatan
Darat) (15 Desember 1945)
Diorama 14:
Pemilihan panglima besar Tentara Keamanan Rakyat
(12 November 1945)
26 02/Februari/VII/2021
R E V O L U S I M E N TA L
Revolusi Mental
dari yang Terkecil
untuk Kelestarian Alam
Pakde Suparno Jumar, The River Defender
27
02/Februari/VII/2021
BRAFOPMK – Belakangan ini sejumlah daerah di Indonesia
diterpa bencana alam. Tentu ini akibat ulah manusia yang
kurang menjaga kelestarian alam. Untuk itu dibutuhkan
revolusi mental yang dapat berangkat dari hal-hal terkecil.
Demikian pesan dari inisiator River Defender, Suparno Jumar
yang disampaikan kepada redaksi BrafoPMK belum lama ini.
“Revolusi mental harus ditanamkan terhadap masyarakat.
Kebiasaan kita sebagai masyarakat sudah benar atau belum.
Di sini faktor terpenting menyelematkan lingkungan adalah
gaya hidup”katanya.
Ia menegaskan, gaya hidup yang dimaksud dapat berupa
tidak membuang sampah dan juga tidak menebang pohon
sembarangan. Selain itu tradisi gotong royong, lanjut Co-
Founder“Hakikat Ciliwung”ini mulai terasa pudar karena
banyak orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
Dengan demikian, masyarakat dari level RT (rukun tetangga)
sekalipun perlu mengindentifikasi masalah dan bisa dimulai
dari rumah seperti melakukan pemilahan sampah organik
atau non organik.
“Caranya mudah kok, tergantung niat. Kembali lagi mental
yang harus diperbaiki. Ayo kita ubah sampah jadi berkah
agar tidak banjir dan menjadi bencana alam,”kata pria yang
kerap disapa Pakde ini.
Suparno terkadang heran apabila terjadi banjir atau
bencana alam masyarakat dengan enteng menyalahkan
pemerintah. Sebab menurutnya, urusan ini bukan hanya
tugas pemerintah tetapi masyarakat luas. Di samping itu, ia
juga mengajak masyarakat untuk“olah rasa”dalam menjaga
eksistensi alam sehingga tetap selalu bersahabat dengan
umat manusia.
“Sebab, menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah,
tapi kita semua,”pungkasnya.
Pakde Suparno Jumar,
The River Defender
Kelahiran Purworejo, Jawa
Tengah 11 Agustus 2972
Anggota Tim Satuan Tugas
Naturalisasi Ciliwung
Volunter Komunitas Peduli
Ciliwung
Foto-foto: Dok. pribadi
BRAFOPMK – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menobatkan Kota Madinah, Arab Saudi sebagai
kota tersehat di dunia. Salah satu kota suci bagi
umat muslim itu dianggap memenuhi persyaratan
dan masuk sebagai tujuan Proyek Stategi Wilayah
Madinah serta peluncuran program“Kota
Manusiawi”.
Menurut WHO, kategori kota sehat apabila kota
tertentu mampu memelihara lingkungan fisik
ataupun sosial dan dapat meningkatkan sumber
daya komunitasnya dalam menjalani fungsi
WHO Nobatkan Madinah Kota Tersehat Dunia
BRAFOPMK – Kantor media Reuters menurunkan
pemberitaan hasil jajak pendapat dari perusahaan
YouGov yang menyebut masyarakat dunia sebagian
besar kurang yakin dengan manjurnya vaksin
buatan Cina dan Rusia. Sebaliknya, responden lebih
mempercayai vaksin ciptaan Amerika atau Jerman.
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan pada
Januari 2021 dengan responden 19 ribu orang itu, juga
menyebutkan 73 persen warga Inggris dan 70 persen
warga Denmark siap divaksinasi. Warga dari kedua
negara ini diketahui paling siap. Bertolak belakang
dengan Prancis dan Polandia yang masih meragukan
masing—masing 37 persen dan 48 persen atau
sepertiganya populasi penduduk negara tersebut.
Melihat antusiasme dunia, keinginan untuk
mendapatkan vaksin meningkat di banyak negara. Hal
ini tidak mengherankan mengingat wabah Covid-19
telah menyebar ke 92 juta orang di dunia dan menelan
korban mencapai 1,98 juta orang.
Di Amerika, meskipun yang menjadi responden
dari negara ini hanya sebagian kecil, namun mereka
bersedia divaksinasi. Sebaliknya, penolakan terjadi
di Prancis sebanyak 9 persen secara umum, dengan
persentase yang jauh lebih kecil ketimbang orang
yang menolaknya dengan alasan spesifik. Sementara
sebagian besar dari responden merasa belum ingin
divaksin saat ini, sebelum mendapatkan kepastian
bahwa vaksin yang tersedia aman.
kehidupan masyarakatnya secara optimal.
Dikutip dari situs arabnews.com, pada Minggu
(24/1/2021), Madinah dengan jumlah penduduk
sebanyak dua juta jiwa lebih itu merupakan kota
pertama yang dinyatakan sebagai kota sehat versi
lembaga internasional itu. Dalam ajang ini, dalam
proses akreditasi dan untuk menentukan nominasinya
melibatkan Universitas Taibah, Arab Saudi. WHO
pun menyarankan universitas ini juga memberikan
pelatihan terhadap kota lain di Arab Saudi yang tertarik
mengikuti program Kota Sehat itu.
Pemberitaan Reuters Menyebut Warga Dunia
Ragu Vaksin Covid-19 Manjur
28 02/Februari/VII/2021
I N T E R N A S I O N A L
29
02/Februari/VII/2021
I N F O G R A F I S
Bansos Diperpanjang,
Anggaran Capai
Rp 110 Triliun
BRAFOPMK - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan sejumlah
program perlindungan sosial 2020 akan tetap dilanjutkan pada 2021
dengan total anggaran mencapai Rp110 triliun.
Perpanjangannya mencapai 6
bulan sejak Desember 2020.
Pemerintah memutuskan
mengurangi besaran manfaat yang
diterima masyarakat.
“Prakerja, (BLT) Dana Desa, dan
bansos tunai untuk 10 juta keluarga
penerima manfaat (KPM) masih akan
dipertahankan sampai enam bulan
dengan nominal per bulannya turun
menjadi Rp200 ribu,” ucap Sri Mulyani.
Jumlah nominal manfaat Rp200
ribu juga diterapkan pada Program
Keluarga Harapan (PKH) di 2021
untuk 18,8 juta KPM.
Pada kasus PKH, masyarakat penerima
mengalami kenaikan manfaat dengan
menerima Rp200 ribu per KPM dari
sebelumnya Rp150 ribu per bulan.
BRAFOPMK – Belakangan ini, Indonesia diterpa
sejumlah bencana alam mulai dari gempa bumi di
Sulawesi Barat, longsor di Kabupaten Sumedang, banjir
di Kalimantan Selatan sampai dengan erupsi di Gunung
Semeru, Jawa Timur.
Menyikapi hal tersebut Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)
Muhadjir Effendy langsung menggelar rapat koordinasi
tingkat menteri khususnya yang berada di bawah
naungan Kemenko PMK dalam rangka mengukur
kesiapan tanggap darurat bencana, pada Minggu
(17/1).
Muhadjir menegaskan pentingnya penggalangan
kekuatan dan dukungan antar kementerian dan
lembaga. Ia mendorong Kepala Badan Nasional
Bencana (BNPB) untuk terus melakukan pemutakhiran
pemetaan terkait kondisi terkini di lapangan. Dengan
demikian, segala kebutuhan diharapkan dapat segera
dikomunikasikan.
“Kita fokus pada tanggap darurat, penanganan
(bencana) akan terus dioptimalkan sambil melakukan
Menko PMK Dorong Penggalangan
Kekuatan Dalam Mengatasi Bencana
pemetaan dari tiap kementerian dan lembaga,”kata
Muhadjir.
Ia menekankan perlunya mempersiapkan tahap
rehabilitasi dan rekonstruksi dengan dukungan
kementerian dan lembaga terkait, seperti kementerian
PUPR maupun BUMN. Selain itu, Muhadjir mengimbau
perlunya perhatian secara khusus pemenuhan
kebutuhan kelompok rentan seperti perempuan, anak-
anak atau balita dan juga lansia. Karena belajar dari
penanggulangan bencana sebelumnya, penanganan
untuk mereka mesti selalu diutamakan.
“Mohon peran dan keterlibatan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (KPPPA) diperkuat, selanjutnya BNPB perlu
menghimpun informasi untuk mengetahui kondisi
sebenarnya di lapangan selama masa tanggap
bencana,”pungkas mantan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan itu.
Secara terpisah, Sekretaris Utama BNPB Harmensyah
mengatakan bencana alam yang terjadi tidak lepas
dari imbas ulah manusia. Ia mencontohkan, peristiwa
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau longsor di Desa Cihanjuang,
Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu, (9/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK
30 02/Februari/VII/2021
K A B A R P M K
longsor di Kabupaten Sumedang menurutnya lantaran
pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Serta
banyak lahan yang dipergunakan tidak sebagaimana
mestinya, semisal puncak atau bukit yang dibangun
rumah atau lahan penyerapan air namun justru diubah
menjadi bangunan.
“Kalau tidak ingin bencana terus berulang, lingkungan
harus dikelola dengan baik, lahan harus diperhatikan
betul dan dikembalikan sesuai fungsinya,”ujarnya.
Selain itu, kementerian dan lembaga sebut saja
Kemenkes, Kemensos, KPPPA, Kemendikbud, Kemenag
dan BNPB sudah melakukan langkah-langkah yang
dibutuhkan sebagai upaya tanggap darurat. Kemenkes
telah menyiapkan 25 ambulans, 4 tenda, peralatan dan
obat-obatan ortopedi serta sejumlah logistik kesehatan
di posko bencana Sulawesi Barat. Ditambah lagi, KPPPA
juga sudah mengalokasikan bantuan khusus bagi
perempuan, anak dan lansia yang tersebar di lima titik
bencana, termasuk di Manado, Sulawesi Utara.
BRAFOPMK – sebanyak 67 Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) 2019 telah
rampung mengikuti masa orientasi yang digelar dari
tanggal 11 hingga 15 Januari 2021.
Sebagaimana arahan Menko PMK, Muhadjir Effendy,
Sekretaris Menko PMK Y.B Satya Sananugraha dalam
pembukaan acara orientasi tersebut, mengingatkan
hal terpenting yang harus dimiliki para CPNS, adalah
nilai integritas, keinginan untuk belajar dan memiliki
. ”Itu yang harus dingat agar bisa cepat beradaptasi di
tiap unit kerja,”katanya.
Satya meminta pimpinan unit kerja agar berkenan
67 CPNS Kemenko PMK Tuntas ‘Digojlok’
Calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tahun 2019 telah
selesai mengikuti masa orientasi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (15/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK
membimbing para CPNS untuk dapat bekerjasama
dan berkontribusi secara nyata dalam membangun
institusi Kemenko PMK.“Tolong mereka dibina dengan
baik, dimanfaatkan, diajak bekerjasama, diberikan
pengetahuan dan dibimbing, dan jangan dibiarkan saja,”
ujar Sesmenko PMK itu.
Sebab menurut Satya yang kerap disapa Sani itu, CPNS
dipastikan akan menjadi jauh lebih baik sepanjang
memperoleh bimbingan dari masing-masing atasan
atau pimpinannya. Selain itu, sebagai wujud komitmen
dan penghormatan dari para CPNS 2019, di sesi
penutupan orientasi, mereka menampilkan pentas
seni yang membawa pesan semangat gotong royong
generasi muda di tengah wabah Covid-19.
31
02/Februari/VII/2021
BRAFOPMK –Deputi IV Bidang Koordinasi
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan
Pemuda Kemenko PMK menyelenggarakan rapat
kordinasi, identifikasi dan sinergi program 2021
dalam rangka mempersiapkan dan pemantapan
program kerja di Hotel Harris, Jakarta, Senin (11/1).
Deputi IV Femmy Eka Putri Kartika mengatakan
pada tahun 2021 berharap tiap program kerja
dapat terlaksana sesuai rencana dengan baik
sesuai visi misi Presiden Joko Widodo yang
termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Mengacu
hal tersebut, terdapat indek perlindugan anak,
keluarga dan pemuda yang mesti mencapai target.
“Dalam RPJMN tentu ada target dan sasaran yang
jelas mengenai pembangunan anak, perempuan
dan pemuda. Kita punya beberapa indeks target.
Inilah yang harus terealisasi,”ujarnya di sela-sela
rapat tersebut.
Menurut Femmy, tiap saat kita harus berbenah dan
menjadi lebih baik lagi. Sehingga tiap pelaksanakan
program harus mencatatkan prestasi. Sebagaimana
pada 2020, di mana Kedeputian IV berhasil
mendapatkan penghargaan sebagai Unit Kerja
Pelayanan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dalam
Anugrah Zona Integrita (ZI).
“Kita harus selalu mengubah diri, mereformasi diri
kita supaya jiwa kita tidak hanya mengejar award
itu,”ujarnya.
Sebagaimana arahan Menko PMK, kaitannya dalam
melayani masyarakat di masa Covid-19, Femmy
mendorong jajarannya untuk memperhatikan
program yang bersentuhan langsung dengan
masyarakat, salah satunya penyaluran bansos.
“Kita harus mampu melihat apa yang terjadi di
masyarakat. Bansos penting selau diperiksa lagi
apakah dipergunakan oleh masyarakat untuk
kebutuhan yang semestinya, khususnya berkaitan
dengan siswa sekolah. Jangan sampai sekedar
dibelikan rokok bapaknya,”pungkasnya.
Femmy juga mengingatkan dalam 100 hari ke
depan berbagai isu strategis yang berkaitan
dengan masyarakat agar segera terselesaikan,
termasuk isu kekerasan perempuan dan
anak maupun agenda peningkatan kapasitas
kepemudaan.
Gelar Rakor, Kedeputian IV Siap
Realisasikan Tugas 2021
Rapat identifikasi dan sinergi program kegiatan tahun 2021 di Hotel Harris Vertu, Jakarta, Senin (11/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK
32 02/Februari/VII/2021
K A B A R P M K
BRAFOPMK –Jiwa nasionalisme merupakan hal
terpenting yang harus dimiliki tiap warga negara
lantaran Indonesia sejak awal didirikan dianugerahi
modal sosial sebagai bangsa yang majemuk dalam
bentuk suku, ras, agama dan budaya.
Menyoal hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko
PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa
kesadaran kebangsaan merupakan modal besar yang
juga membutuhkan sentuhan nilai ketuhanan dan
kemanusiaan.
“Nasionalisme penting, tapi jika berlebihan tentu
kurang baik. Karena sesuatu yang bernuansa
berlebihan dapat mengarah pada radikalisme.
Maka biasanya puncak kematangan mental
individu dapat dilihat dari kesadaran atas derajat
kemanusiaan,”katanya.
Muhadjir menjelaskan Pancasila merupakan
landasan filosofis yang menghargai dimensi
kemanusiaan. Sebagaimana dalam Al-Quran
yang menghargai kemanusiaan dalam bingkai
ketuhanan. Meskipun dalam agama apapun
tentu mengajarkan kebaikan dengan aspek yang
sangat beragam tergantung sudut pandang yang
digunakan. Semisal dalam Islam yang mengenal
prinsip amar ma’ruf nahi munkar (menegakkan
kebenaran).
“Sebagai bangsa Indonesia, kita punya Pancasila
yang jelas berbicara mengenai kemanusiaan
yang adil dan beradab dengan berbasiskan
kesadaran Tuhan Yang Maha Esa. Ini yang harus jadi
pegangan,”ujarnya.
Menko PMK Ingatkan Pentingnya
Kesadaran Kebangsaan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemenko PMK
Nasionalisme penting, tapi
jika berlebihan tentu kurang
baik. Karena sesuatu yang
bernuansa berlebihan dapat
mengarah pada radikalisme.
Maka biasanya puncak
kematangan mental individu
dapat dilihat dari kesadaran
atas derajat kemanusiaan
33
02/Februari/VII/2021
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu
(13/1/2021). Foto: Humas Kemensos
BRAFOPMK – Menteri Sosial Tri Rismaharini berjanji akan
memastikan memperhatikan kualitas penyerapan bansos
agar lebih baik lagi yang diharapkan juga dapat memperkuat
kemandirian ekonomi penerima manfaat. Diketahui
belanja bansos terserap sebesar 97,11 persen. Demikian
disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI,
pada Rabu (14/1/2020).
“Ke depannya kami akan menekankan pada kualitas
penyerapan anggaran di tahun-tahun berikutnya,”katanya
dalam agenda bertajuk“Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun
Anggaran 2020 dan Isu-Isu Aktual Serta Solusinya”itu.
Kendati begitu, DPR mengapresiasi prestasi Kementerian
Sosial (Kemensos) karena berhasil mengoptimalkan serapan
anggaran mencapai 97,11 persen dengan realisasi serapan
sebesar Rp.130.300.865.759.231,- dari total keseluruhan Rp.
134.171.839.274.000,- . Sedangkan, untuk belanja kepegawaian
berada di kisaran 88,52 persen, belanja barang 97,99 persen
dan belanja modal 98,46 persen.
Untuk meningkatkan ketepatan sasaran bansos, termasuk cash
transfer, Risma telah membuat instruksi terhadap penyalur
dalam hal ini PT Pos Indonesia yang merupakan BUMN
untuk merumuskan prosedur yang tepat. Misalnya dengan
melengkapi foto diri calon penerima manfaat atau melengkapi
surat pernyataan bagi yang diwakilkan.“Saya sudah minta PT
Pos untuk meningkatkan prosedur,”ujarnya.
Sebab tantangan dalam penyaluran bansos, adalah ketepatan
sasaran sehingga dibutuhkan identifikasi akurat demi
memastikan agar diterima oleh yang berhak. Kemudian juga,
Kemensos terus memperkuat Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS) dan mendorong seluruh pemerintah daerah pro
aktif melakukan verifikasi dan validasi data.“Data yang tidak
lengkap membuat bansos tidak tersalurkan,”pungkas Risma.
Oleh karena itu, Kemensos melakukan antisipasi dengan
menempuh beberapa langkah, di antaranya mendorong
pemda menerapkan pemeriksaan DTKS existing dan terus
memperbarui data. Selanjutnya, bagi data DTKS dan BST
(Bantuan Sosial Tunai) yang tidak valid supaya dikembalikan
ke pemda untuk dilakukan koreksi atau penyesuaian ulang
bersama Dukcapil. Sementara itu, untuk Keluarga Penerima
Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) kategori
graduasi atau keluar dari kepesertaan diputuskan tetap
menerima bantuan Kartu Sembako, dan PKH dalam kategori
graduasi mandiri dinyatakan tak lagi menerima Kartu Sembako.
“Untuk itu, kami juga minta kriteria dan parameter kemiskinan
untuk dilakukan review dengan melibatkan pihak kampus,
khususnya untuk kelompok rentan seperti gelandangan,
Serapan Anggaran Tinggi,
DPR Apresiasi Kinerja Kemensos
34 02/Februari/VII/2021
H U M A N I O R A
pengemis dan pemulung. Bagi yang belum memiliki KTP akan
diteruskan ke Dukcapil untuk perekaman data,”kata Risma.
Dalam rapat yang dilaksanakan via daring itu, sebagian besar
Komisi VIII DPR menyampaikan apresiasi kepada Kemensos.
Rapat ini dipandu TB Ace Hasan Syadzily sebagai pimpinan
sidang dan dihadiri juga oleh jajaran pejabat eselon I dan II
Kemensos dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Anggaran Kemensos TA 2020
Rp.134.171.839.274.000,-
BRAFOPMK - Sebagai bentuk
kehadiran negara, Kementerian Sosial
(Kemensos) turun tangan menjadi
bagian penanggulangan bencana alam
gempa bumi di Sulawesi Barat dengan
mengucurkan bantuan sebesar Rp
1,7 miliar. Bantuan logistik ini dikirim
menggunakan pesawat Hercules milik
TNI Angkatan Udara lewat Bandara Halim
Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (15/1).
Direktur Perlindungan Sosial Korban
Bencana Alam (PSKBA) Kemensos M. Safii
Nasution ikut mengawal langsung dalam
distribusi bantuan ini. Pada kesempatan
sebelumnya, Menteri Sosial Tri
Rismaharini juga berkunjung ke daerah
yang sama bersama Kepala BNPB Letjen
TNI Doni Monardo.
Menurut Safii bantuan itu terdiri dari
logistik tanggap darurat sebesar
Rp979.819.710,-, bantuan logistik
gudang dari regional timur mencapai
Rp621.911.700,- dan santunan bagi
ahli waris korban senilai Rp 120 juta
untuk delapan orang korban yang telah
terindentifikasi dengan masing-masing
Rp 15 juta serta seluruh ahli waris
korban meninggal dunia juga diberikan
santunan dengan nilai yang sama.
“Bantuan yang disalurkan berupa
makanan siap saji 2500 paket, makanan
anak 1200 paket, tenda gulung 500
lembar, matras 1000 buah, peralatan
keluarga, tenda serba guna dan lainnya,”
kata Safii, Sabtu (16/1/2021).
Adapun rincian dari paket bantuan
lainnya, yaitu selimut 700 lembar,
peralatan dapur 200 paket, tenda serba
guna 10 unit, Kids Ware 500 paket, Ford
Ware 500 paket, Velbed 40 unit, kasur
sebanyak 370 buah, sandang 30 paket,
dan perlengkapan Tagana 20 paket.
Bukan hanya itu, Kemensos juga
menerjunkan personil Taruna Siaga
Bencana (Tagana) dari Sulawesi Selatan
sebanyak 50 personil dan dari Sulawesi
Tengah 19 personil dalam rangka
membantu Tagana setempat dalam
memberikan Layanan Dukungan
Psikososial (LDP) seperti mempersiapkan
dapur umum.
“Sejak bencana terjadi, kami
mengerahkan Tagana yang juga telah
berkoordinasi dengan Dinas Sosial
setempat berkaitan dengan situasi terkini
dan bagaimana penanganannya,”ujar
Syafii.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Majene
mencatat ada 8 orang warganya
yang meninggal dan 600 orang lebih
menderita luka-luka. BPBD setempat
juga melakukan pemutakhiran data
dampak pasca gempa M6,2 ini yang
mengguncang pada Jumat (15/1) pukul
02.28 waktu setempat.
Akibatnya, terindentifikasi kerusakan
yang cukup parah menimpa Hotel
Maleo, Kantor Gubernur Sulawesi Barat,
dan sebuah mini market. Jaringan listrik
dan komunikasi seluler diketahui turut
mengalami gangguan di wilayah Mamuju
dan untuk kerusakan rumah warga terus
dilakukan pendataan.
Sementara menurut Data Pusat
Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari
2021, tepatnya pukul 11.10 WIB terpantau
ada sekitar 637 orang luka-luka dan
15 ribu jiwa terpaksa mengungsi ke
Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Selain itu, BPBD setempat sempat
mendata bahwa terdapat bangunan
rusak sebanyak 62 unit rumah, 1 unit
puskesmas dengan kondisi rusak parah, 1
kantor Danramil Maluda rusak berat, dan
longsor terjadi di 3 titik sepanjang jalan
poros Majene – Mamuju.
Tancap Gas, Kucurkan Bantuan Bencana Alam
Rp 1,7 Miliar ke Sulbar
z
z Pegawai : 88,52%
z
z Pos Belanja Barang : 97,99%
z
z Pos Belanja Modal : 98,46%
z
z Pos Belanja Bansos : 97,11%.
Realisasi sebesar
Rp.130.300.865.759.231,- (97.11%).
1.	 Bantuan Logistik Tanggap Darurat
Pusat senilai Rp979.819.710,-
2.	 Bantuan Logistik Gudang Regional
timur senilai Rp621.911.700,-
3.	 Santunan ahli waris bagi delapan
korban yang telah teridentifikasi
sebesar Rp 120 juta dengan
masing - masing ahli waris sebesar
Rp 15 juta.
4.	 Makanan siap saji 2500 paket.
5.	 Makanananak 1200 paket
6.	 Tenda gulung 500 lembar
7.	 Matras 1000 lembar
8.	 Selimut 700 lembar
9.	 Peralatan dapur 200 paket
10.	Tenda serba guna 10 unit
11.	Kids ware 500 paket
12.	Ford ware 500 paket
13.	Velbed 40 unit
14.	Kasur 370 buah
15.	Sandang 30 paket
16.	Perlengkapan Tagana 20 paket
Rincian Bantuan Rp.1,7 miliar
35
02/Februari/VII/2021
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) bersama Menkominfo Johnny G. Plate (kanan) saat menandatangani Surat Keputusan
Bersama (SKB) tentang Penyelenggaraan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19 di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa
(12/01/2021). Foto: Humas Kemenkes
BRAFOPMK –Pemerintah terus mendorong percepatan
program vaksinasi Covid-19 dengan mulai membangun
sistem data terintegrasi sehingga menghasilkan data
yang akurat berupa by name by address . Untuk itu PT
Telekomunikasi Indonesia dan PT Bio Farma ditunjuk
sebagai penyelenggara dalam menyiapkan Sistem Informasi
Satu Data Vaksinasi Covid-19.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate
mengatakan pelaksanaan tersebut berdasarkan Surat
Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri
Komunikasi dan Informatika tentang Penyelenggaraan
Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) yang telah ditandatangani pada Selasa
(12/1) di Kantor Kemenkes, Jakarta.
“SKB ini sebagai landasan hukum yang menjamin
perlindungan data pribadi penerima vaksin sesuai peraturan
perundang-undangan. Kita berharap program vaksinasi
dapat dilakukan segera, berjalan lancar dan tepat sasaran,”
katanya.
Menurut Johnny validasi data telah dilakukan melalui
pengiriman SMS Blast yang menginformasikan undangan
vaksinasi terhadap 1,3 juta kelompok prioritas, khususnya
tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan di 34
provinsi di Indonesia terhitung mulai 12 – 13 Januari 2021.
Dari sini, pemerintah dapat membuat pemetaan dan
distribusi vaksin berbasiskan kebutuhan per kabupaten/
kota.
“Setelah menerima notifikasi, selanjutnya penerima
pesan diminta melakukan registrasi dan verifikasi untuk
memastikan kecocokan data dan juga dapat memeriksa
ulang data mereka lewat aplikasi PeduliLindungi,”pungkas
Johnny.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
menegaskan keakuratan data merupakan hal yang sangat
penting dalam perlaksanaan vaksinasi. Sebab menjadi
acuan dalam menyusun kebijakan demi memastikan
tepat sasaran. Kemenkes sendiri mendorong adanya
kolaborasi integrasi data untuk mengantisipasi potensi
ketidaksinkronan data.
“Kita minta tolong agar semua pihak terkait membantu
mengelola, menganalisa dan memastikan keamanannya
dengan data-data pemerintah lainnya,”pungkas Budi.
Diketahui, penandatanganan SKB selain Menkes dan
Menkominfo turut dihadiri juga oleh Wakil Menteri
Kesehatan, pejabat tinggi madya dan pratama di
Kemenkes, jajaran Kemkominfo dan Direktur Utama PT
Telekomunikasi Indonesia, Direktur PT Bio Farma serta
perwakilan dari BPJS Kesehatan.
Takkan Meleset, Data Penerima Vaksinasi
Covid-19 Dibuat Terintegrasi
36 02/Februari/VII/2021
H U M A N I O R A
BRAFOPMK - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis
aplikasi SIPGAR berbarengan dengan tes kebugaran,
kegiatan senam dan penyerahan ISO 9001 2015 tentang
Standar Manajemen Mutu pada Jumat (15/1) di Lapangan
Sujudi, Kantor Kemenkes.
SIPGAR merupakan aplikasi yang dapat diunduh di
platform Play Store yang berguna untuk mencatat dan
memeriksa kondisi fisik seseorang dalam kurun waktu
tertentu dengan metode Rockport. Aplikasi ini mudah
digunakan saat berolahraga kapan pun dan di mana saja.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan
kepada seluruh pegawai dan jajaran Kemenkes serta
masyarakat luas agar lebih peduli terhadap kesehatan,
salah satu cara termudahnya dengan membiasakan rutin
berolahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
“Namanya Kementerian Kesehatan adalah membangun
orang yang sehat, bukan menyembuhkan orang yang sakit.
Yang pasti olahraga mampu mencetak generasi sehat dan
bugar,”tutur Budi.
Ia menganjurkan agar masyarakat rutin berolahraga,
disarankan 30 menit per hari atau 10 ribu langkah apabila
jalan santai. Itu sebabnya pemerintah menggencarkan
Program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).‘’Ayo kita
habiskan waktu lebih banyak untuk hidup lebih sehat,
sembuh dari sakit dengan cara olahraga yang menurut
WHO (World Health Organization) 30 menit per hari
selama 5 hari dalam seminggu,’’pesannya.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes dr. Kirana Pritasari,
MQIH menjelaskan bahwa kegiatan senam bersama
ini kali pertama setelah sebelumnya dihentikan akibat
wabah Covid-19. Dengan aplikasi SIPGAR, Kirana berharap
membuat banyak orang makin rutin berolahraga demi
memelihara kebugaran dan menjaga imunitas tubuh.
“Mudah-mudahan ini jadi awal dari kegiatan di tengah
pandemi, sebelumnya kita punya kebiasaan tiap harinya
berolahraga bersama tiap Jumat sekaligus pengukuran
kebugaran,”ujarnya.
Dalam sesi pengecekan kebugaran, Menkes, Wamenkes
dan para jajarannya berlari mengelilingi kantor Kemenkes
sebanyak tiga putaran dan hasilnya bisa diketahui langsung
lewat SIPGAR.
Aplikasi SIPGAR Kemenkes,
Apa Manfaatnya?
Aplikasi SIPGAR. Foto: Dok. Kemenkes
Buka Google Play
Store, cari aplikasi
dengan kata kunci
“Sipgar”
CARA PENGGUNAAN APLIKASI SIPGAR
Buka aplikasi
SIPGAR yang
sudah diinstal
Lakukan registrasi
sesuai dengan tipe
peserta
Daftarkan dengan
memasukan email
beserta password
Login dengan email
dan password yang
sudah didaftarkan
Klik dan mulai tes
kebugaran dengan
menekan tombol +
Isi pertanyaan
PAR-Q sesuai
dengan kondisi
kesehatan Anda
Mulai tes dengan
berlari atau berjalan
aplikasi jarak tempuh
akan berhenti
setelah mencapai 1,6
kilometer
Hasil tes
kebugaran
akan tampil
37
02/Februari/VII/2021
BRAFOPMK - Pembahasan Rancangan Undang-
Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS)
dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2021 di
parlemen tidak dapat ditawar-tawar lagi. Pasalnya kasus
kekerasan terhadap perempuan kian meningkat di
berbagai daerah. Hal tersebut terkonfirmasi berdasarkan
data pelaporan di Sistem Informasi Online Perlindungan
Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) Kementerian PPPA
selama 2020 sudah mencapai 6.554 kasus, dengan
korban sebanyak 6.620 orang korban.
Demikian disampaikan Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian
PPPA), Bintang Puspayoga dalam diskusi webinar
bertajuk“Memperkuat Sinergi Nahdliyin Mengawal
RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (Sosialisasi RUU
PKS dan Konsolidasi Gerakan Badan/Lembaga Otonom
NU)”yang diadakan PP Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di
Jakarta, Kamis (14/01).
“Pengesahan RUU PKS tidak dapat ditunda lagi,
mengingat urgensinya sangat besar. Ini harus jadi
prioritas DPR dalam Prolegnas. Kekerasan seksual bukan
hanya merugikan korban tetapi berdampak pada pola
pikir masyarakat secara luas.”katanya.
Bintang menegaskan pengesahan RUU PKS merupakan
komitmen dari mandat Pancasila dan UUD 1945
sekaligus wujud keprihatinan bagi perempuan yang
jadi korban. Apalagi dari mulai dari konsep sampai
dengan naskah akademiknya sudah melalui tahapan
yang panjang dan sudah disepakati bersama.
“Harapannya RUU PKS ini dapat mengisi kekosongan
hukum sehingga melindungi kaum perempuan mulai
dari pencegahan, penanganan dan rehabilitasi yang
berpihak pada korban serta memberikan efek jera bagi
pelaku,”ujarnya.
Sedangkan Koordinator Bidang Politik, Hukum dan
Advokasi PP Fatayat NU Wahidah Suaib senada dengan
Bintang. Pasalnya sejak pertama dicetuskan pada Juli
2020, RUU ini dikeluarkan dari Proglenas menyusul
protes publik yang cukup keras. Selama empat tahun
dari 2016 – 2019 RUU ini jalan di tempat. Karena belum
disepakati perihal definisi kekerasan seksual, maupun
sistematikanya sehingga jangan sampai terjadi lagi pada
DPR saat ini.
“Kami siap mendukung RUU PKS masuk prolegnas 2021,”
kata Wahidah.
Perwakilan Komnas Perempuan, Maria Ulfah Anshor
berpendapat pengesahan RUU tersebut tidak dapat
Jangan Tunda Lagi, Pengesahan RUU PKS
Ilustrasi. Foto: Istimewa/Net
38 02/Februari/VII/2021
H U M A N I O R A
BRAFOPMK – Kaum perempuan tidak bisa dianggap
sebelah mata. Terlebih ketika masa pandemi
Covid-19, mereka menjalankan peran ganda, mulai
dari mengawal anak belajar daring dari rumah,
menyiapkan kebutuhan keluarga bahkan sebagian ikut
memperkuat perekonomian keluarga. Sebagiannya
lagi dari mereka jadi garda terdepan sebagai tenaga
kesehatan dalam penanggulangan Covid-19.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan
perempuan adalah kekuatan penting bagi bangsa
dalam menghadapi wabah pagebluk yang melanda
bangsa ini. Hal ini tampak dari survei Badan Pusat
Statistik (BPS) 2020 yang menyebut perempuan
memiliki tingkat kepatuhan protokol kesehatan yang
jauh lebih tinggi ketimbang laki-laki.
“Maka kebijakan berperspektif gender dalam
menghadapi Covid-19 sangat diperlukan,”ujar Bintang
dalam dialog virtual bertema“Peran Ibu dalam Protokol
Kesehatan Keluarga,”pada 14 Januari 2021 lalu.
Bintang mengatakan Kementerian PPPA ikut melakukan
sosialisasi protokol kesehatan bagi keluarga dengan
melibatkan jaringan kemitraan, yang berangkat dari
kesadaran bahwa peran keluarga sangatlah penting.
Adapun mitra tersebut, seperti lembaga masyarakat,
forum anak, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis
Masyarakat (PATBM), Pusat Pembelajaran Keluarga
(PUSPAGA), organisasi perempuan KOWANI, Tim
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(TP-PKK) dan sejenisnya.
“Dari keluarga yang sehat, tercipta juga lingkungan
sehat, menuju Indonesia sehat,”kata Bintang.
Ia menjelaskan masyarakat tak boleh lengah dalam
menghadapi Covid-19 walaupun program vaksinasi
sudah mulai berjalan. Artinya protokol kesehatan
berupa 3M (memakai masker, menjaga jarak dan
mencuci tangan) harus terus dipatuhi.“Marilah kita
mendukung proses vaksinasi agar penyebaran Covid-19
dapat terkendali demi Indonesia sehat. Jaga diri, jaga
sesama, jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,”
tegasnya.
Selanjutnya, pada April 2020 Kementerian PPPA
menggiring keterlibatan pemda dan masyarakat dalam
mendorong Gerakan Bersama Jaga Keluarga Kita atau
yang disebut #BERJARAK. Gerakan ini meliputi 10 aksi
#BERJARAK dan telah digelar di 32 provinsi dan 400
lebih kabupaten/kota.
Bukan hanya itu, Kementerian PPPA tak lupa
menyediakan layanan konsultasi“Sehat Jiwa”(SEJIWA)
hasil inisiasi Kantor Staf Presiden (KSP) dalam rangka
memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak
yang menderita masalah psikologis akibat Covid-19.
Peran Ganda Perempuan Dalam Perang Melawan Covid-19
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Foto: Dok. Kemen PPPA
ditunda lagi karena menjadi beban psikologis bagi
korban. Di samping itu jika mengacu indikator SDG’s
(Sustainable Development Goals) tentu membuat
target capaian nasional terancam tidak terealisasi.“Ini
yang harus diperhatikan terutama stigma negatif dari
masyarakat terhadap para korban,”pungkasnya.
Sementara itu, Asnifriyanti Damanik dari LBH APIK
melihat urgensi pengesahan RUU PKS di mana dari
perspektif hukum pidana menyebabkan banyak kasus
tidak dapat diproses karena belum terakomodirnya
bentuk dan jenis kasus dalam kerangka hukum yang
ada saat ini. Karena dalam Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) hanya mengenal dua jenis kekerasan
saja, yaitu pemerkosaan dan pencabulan. Selain itu
tidak mengenal istilah pelecehan seksual.
“Inilah yang berlaku hingga saat ini. Seperti Undang-
Undang Tindak Pidana Perdangan Orang (UU TPPO)
hanya mengenal kata eksploitasi seksual. Begitu juga
KUHP tidak ada istilah kekerasan seksual,”terang Asni.
Sedangkan, Deputi Perlindungan Hak Perempuan
Kementerian PPPA Vennetia R. Danes menyatakan RUU
PKS ini diharapkan bisa menjadi terobosan hukum yang
mengakomodir seluruh kepentingan dan kebutuhan
perempuan korban kekerasan. Diketahui, RUU ini
berada di nomor urut 18 sebagai inisiatif DPR dalam
Prolegnas 2021.
39
02/Februari/VII/2021
BRAFOPMK – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
meminta agar kyai, pengasuh pondok pesantren,
para tokoh agama dan para santri mendapatkan
prioritas dalam program vaksinasi Covid-19
mengingat mereka merupakan tulang punggung
dalam menjalankan pembinaan keberagaman
masyarakat.
“Kami berharap mereka dapat terus membina
masyarakat karena terbebas dari terjangkit Covid-19
sehingga perlu jadi prioritas dalam program
vaksinasi. Tentu tidak hanya tokoh agama Islam tapi
lintas agama”katanya di Jakarta, Selasa (19/1).
Yaqut melanjutkan, peran tokoh agama mulai dari
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun
Khonghucu dalam hal pembinaan agama sangat
besar dan sangat dirindukan umat. Apalagi
menurutnya, selama masa pandemi ini banyak tokoh
agama yang wafat. Diketahui, tercatat sudah ada
sekitar 300 tokoh agama yang meninggal dunia.
“Ini tentu kehilangan besar bagi bangsa Indonesia,
karena dibutuhkan proses panjang untuk melahirkan
para tokoh agama, dan tidak bisa instan,”ujarnya.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dirjen
Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali
Ramdhani. Menurutnya, vaksinasi pengasuh
pesantren sangat mendesak. Sebagaimana
diketahui, tahap perdana program vaksinasi Covid-19
memang diprioritaskan bagi tenaga kesehatan
sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.
Upaya vaksinasi ini didasari atas Keputusan Direktur
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19).
Ramdhani yang biasa akrab disapa Dhani ini
menjelaskan, dua prioritas vaksinasi tahap kedua
selanjutnya menyasar petugas pelayanan publik dan
kelompok lansia.“Kami berharap para tokoh agama
bisa diutamakan, apalagi tidak sedikit tokoh agama
yang masuk kategori lansia,”pungkasnya.
Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen Thomas
Pentury menambahkan, data menyebutkan
bahwa vaksin dapat menurunkan angka penyakit
dan kematian. Berdasarkan ilmu kedokteran,
vaksin memang perlu diberikan untuk mencegah
seseorang terjangkit penyakit tertentu. Ia
menegaskan gereja harus mengulurkan tangan
bagi yang terdampak pandemi dan memberikan
penyuluhan yang benar tentang pentingnya vaksin
bagi kesehatan masyarakat.
“Gereja perlu tampil selain melakukan pelayanan
holistik melalui kepedulian dan welas asih kepada
sesama,”terang Thomas.
Adalah Bhikkhu Partono Nyanasuryanadi, tokoh
agama Buddha dari Sangha Agung Indonesia yang
menjadi salah satu orang yang bersama Presiden
Joko Widodo mendapatkan vaksin covid-19 di
Istana Negara. Anggota Persatuan Umat Buddha
Indonesia (PERMABUDHI) ini merasa bersyukur
mendapatkan kesempatan tersebut. Ia mengimbau
agar masyarakat jangan takut karena vaksin aman.
“Ini adalah upaya luar biasa dari pemeritah demi
menjaga kesehatan dan menguatkan diri kita.
Sampai sekarang kita harus selalu mempersiapkan
diri secara fisik dan mental,”ujarnya.
Vaksinasi Tokoh Agama
Diminta Jadi Prioritas
Menteri Agama RI Yaqut Cholil. Foto: BPMI Setpres
40 02/Februari/VII/2021
H U M A N I O R A
BRAFOPMK - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) akan terus melanjutkan transformasi
pendidikan dan mendorong kemajuan kebudayaan
demi menciptakan pendidikan yang berkualitas. Adapun
tahapannya; pertama, pembangunan infrastruktur dan
teknologi; kedua, penguatan kebijakan, prosedur dan
pendanaan; ketiga, penguatan kepemimpinan masyarakat dan
kebudayaan serta keempat, penguatan kurikulum, pedagogi
dan asesmen.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menegaskan strategi
transformasi tersebut merupakan proses yang tak mengenal
henti. Hal ini juga berkaitan dengan prioritas Merdeka Belajar
2021 yang berfokus pada beberapa kebijakan.
“Pertama, pembiayaan pendidikan seperti Kartu Indonesia
Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1.095 juta mahasiswa, KIP
Sekolah 17,9 juta siswa, layanan khusus pendidikan masyarakat
dan kebencanaan dengan target 42.896 sekolah, target 363
ribu tunjangan profesi guru, pembinaan Sekolah Indonesia
Luar Negeri (SILN) dan bantuan pemerintah untuk 13 SILN dan
2.236 lembaga,”terang Nadiem.
Menurut Nadiem, selanjutnya akan terus dilakukan program
digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran lewat 4 sistem
penguatan platform digital, 8 layanan terpadu Kemendikbud,
Kehumasan dan Media, 345 model bahan ajar dan model
media pendidikan digital serta penyediaan sarana pendidikan
bagi 16.844 sekolah.
Prioritas berikutnya, lanjut Nadiem mendorong adanya
pembinaan peserta didik, prestasi, talenta dan penguatan
karakter. Dalam hal ini, pembinaan peserta didik melibatkan
345 pemda dan menyasar 13.505 pelajar terkait peningkatan
prestasi dan manajemen talenta.
“Prioritas itu akan dijalankan berdasarkan 3 layanan
pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter,”
ujarnya.
Pada 2021 Kemendikbud mematok target dalam melakukan
pendidikan terhadap 19.624 guru penggerak, lalu menerapkan
sertifikasi bagi 10 ribu guru. Tak lupa juga berusaha membuka
rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) di 548 pemda, serta mendorong penjaminan mutu,
sekolah penggerak dan organisasi penggerak bagi 20.438
orang guru.
“Dalam meningkatkan kurikulum dan asesmen nasional,
kami akan menggelar pelatihan kurikulum baru untuk
62.948 guru lalu melakukan pendampingan dan sosialisasi
terkait implementasinya di 428.957 sekolah. Kemudian
mengembangkan 4.515 model kurikulum dan perbukuan,
akreditasi dan standar nasional pendidikan terhadap 94.912
lembaga,”pungkas Nadiem.
Selain itu yang tak kalah penting, yaitu tentang Kampus
Merdeka. Maka diperlukan dukungan dalam pencapaian
indeks kinerja utama (IKU) bagi 75 Perguruan Tinggi Negeri/
PTN (BOPTN). Lalu mendorong peningkatan kelembagaan
pendidikan tinggi, yang selanjutnya mengarah pada
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas
pembelajaran dan kemahasiswaan. Dengan demikian
diharapkan tercipta 50 ribu mahasiswa dengan semangat
wirausaha dan 400 ribu mahasiswa Kampus Merdeka.
Sedangkan berkaitan dengan pendidikan vokasi,
Kemendikbud berencana merevitalisasi 900 Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) berbasis industri 4.0, didukung
dengan skema link and match yang dibutuhkan dunia kerja
sehingga diperkirakan menyerap tenaga kerja 5.690 orang dan
membangun kemitraan dengan 250 dunia usaha dan dunia
industri (DUDI).
Di samping itu, terdapat 47 PTN Vokasi yang nantinya
melakukan pendidikan keterampilan kerja dan kewirausahaan
untuk 66.676 orang sambil memperkuat 200 program studi
dan menggelar sertifikasi kompetensi bagi 300 orang dosen
dengan didukung penguatan pendidikan Penerimaan Negara
Bukan Pajak atau Badan Layanan Umum (PNBP/BLU) kepada
75 perguruan tinggi, serta memperkuat sarana prasarana di 8
perguruan tinggi.
Nadiem tak lupa dengan nasib pemajuan kebudayaan dan
bahasa dengan mengapresiasi dan meningkatkan 5.225 orang
dalam 994 satuan pendidikan. Berikutnya juga menggelar
kegiatan dan program publik dengan sasaran 619.515 orang,
450 layanan, 352 kegiatan dan satu platform holistik.
Bukan hanya itu, ia mendorong pengelolaan cagar dan
warisan budaya sebanyak 72.305 unit, penguatan desa dan
fasilitas bidang kebudayaan untuk 359 desa , 260 kelompok
masyarakat dan memberikan layanan kepercayaan dan
masyarakat adat pada 1.031 orang di 25 wilayah adat.
Terakhir, Kemendikbud juga melakukan pembinaan bahasa
dan sastra untuk 4.117 penutur bahasa, fokus pengembangan
dan perlindungan bahasa dan sastra bagi 200 lembaga dan
melaksanakan tugas teknis pengembangan dan pembinaan
bahasa dan sastra di sejumlah daerah untuk 21.132 penutur
bahasa.
Proyeksi Merdeka Belajar 2021
Demi Pendidikan Berkualitas
z
z Pembiayaan pendidikan di antaranya Kartu
Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1.095
juta mahasiswa
z
z KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa
z
z Layanan khusus pendidikan masyarakat dan
kebencanaan dengan target 42.896 sekolah
z
z Tunjangan profesi guru dengan target 363 ribu guru
z
z Pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN)
z
z Bantuan pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236
lembaga.
Fokus prioritas
Merdeka Belajar 2021
41
02/Februari/VII/2021
42 02/Februari/VII/2021
S E N AYA N
BRAFOPMK – Undang-undang (UU) Pemilu diharapkan bisa dioptimalkan
untuk jangka yang lebih panjang. Bukan mengakomodir situasi serta
kepentingan tertentu dan mengikuti siklus lima tahunan saja. Hal itu diungkap
Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus. Ia setuju bila UU Pemilu tidak direvisi
tiap lima tahun sekali.
UU Pemilu semestinya dievaluasi setelah berjalan tiga atau lima kali pemilu.
Hal itu penting agar tidak ada kesan merubah regulasi pemilu demi
kepentingan politik.
“Kami selalu me-review undang-undang itu. Bagaimana ke depannya kita
membuat tradisi, hasil terhadap revisi undang-undang itu, bisa digunakan
3 hingga 5 kali pemilu. Itu merupakan komitmen kami di Komisi II,”kata
Guspardi dalam keterangan persnya, Selasa (12/1/2021).
Ia menuturkan, seharusnya UU Pemilu tidak direvisi terlalu cepat. Jika UU
Pemilu kerap direvisi menjelang pemilu, akan menimbulkan kesan adanya
kepentingan politik sesaat terutama dari partai-partai besar yang berkuasa.
“Tentu kurang elok rasanya dan terkesan ada kepentingan sesaat dari partai-
partai yang berkuasa atau lain sebagainya. Untuk itu, kami di Komisi II sudah
mempunyai komitmen dan itu sudah kita bangun dengan harapan revisi
UU Pemilu ke depan harus continuity dan didorong berdasarkan kebutuhan
objektif demi kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar. Jangan
sampai demokrasi Indonesia dicederai dengan praktik revisi regulasi demi
kepentingan jangka pendek partai politik atau siapapun,”ujarnya.(*)
Komisi II DRP RI: UU Pemilu Diharapkan
Tidak Diubah Tiap Lima Tahunan
Pekerja menata kotak suara kardus di Gudang Logistik KPU Kota Tasikmalaya, Cibeurem, Jawa Barat, Jumat (1/2/2019). Foto: ANTARA/
Adeng Bustomi
Jangan sampai
demokrasi Indonesia
dicederai dengan
praktik revisi regulasi
demi kepentingan
jangka pendek partai
politik atau siapapun.
43
02/Februari/VII/2021
BRAFOPMK - DPR RI akan terus mendorong
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
(Kemenkop-UKM) serta jajaran kementerian lainnya
untuk menyukseskan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menurut Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora
Tampubolon, hal itu disampaikan dengan harapan
masyarakat tidak menjadikan PPKM sebagai polemik
yang akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Sondang menuturkan, program bantuan presiden bagi
UMKM sebesar Rp 2,4 juta masih terus berlaku hingga
2021. Kemudian, bantuan sosial yang menjadi jaring
Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon. Foto: Dok. DPR RI
Jajaran Kementerian Didorong
Sukseskan PPKM
pengaman masyarakat juga menjadi salah satu upaya
untuk meningkatkan daya beli. Adapun bansos yang
akan dilakukan secara tunai diharapkan bisa tepat
sasaran, sehingga nanti bisa menggerakkan ekonomi
masyarakat sekitar.
“Itu salah satu upaya kami dan kami sangat
mendukung sekali dari DPR untuk jaring pengaman
sosial ini dilakukan secara tunai,”kata Sondang, Senin
(11/1/2021).
Namun terkait bantuan sosial, Sondang menilai
pemerintah belum memiliki sumber data yang
komprehensif.“Ini kita masih melihat tidak ada satu data
yang secara komprehensif dan bisa dijadikan rujukan
semua kementerian. Masing-masing kementerian masih
memiliki masing-masing datanya,”analisa politisi Fraksi
PDI-Perjuangan itu.
Pihaknya mendorong agar pemerintah mempercepat
penyelesaian dari data tersebut, melalui Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS). Menurutnya, ini sangat
diperlukan, karena bisa menjadi satu big data dari
Indonesia dalam penggunaan Artificial Intelegent,
karena di Era Industri 4.0 tidak bisa lagi dengan cara
manual. (*)
DPR mendorong agar
pemerintah mempercepat
pengelolaan sumber data
yang komprehensif, melalui
Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS).
44 02/Februari/VII/2021
O P I N I
H
ampir dari kita semua yang berkecimpung di dunia kerja pernah
mendengar ataupun mengalami sendiri pengalaman izin tidak
masuk kerja karena alasan keluarga seperti anak sakit, mengantar
pasangan berobat, atau juga menjaga anak karena asisten rumah
tangga pulang kampung. Realita tersebut biasanya bermuara pada dua
tanggapan mayoritas yaitu mayoritas yang menganggap alasan keluarga
sebagai hal yang lumrah, sesuai pemenuhan hak asasi, dan yang kedua
yaitu sikap mayoritas yang menganggapnya sumir cenderung negatif
karena bagi mereka hal tersebut mengurangi poin profesionalisme atau
dedikasi pada pekerjaan.
Keluarga di mata masyarakat Negeri Skandinavia dan
Negeri Sakura
Beranjak dari realita di atas, mari kita coba menilik dua tanggapan
mayoritas terhadap izin tidak masuk kerja tersebut di negeri skandinavia
dan negeri sakura yang terkenal akan budaya kerjanya yang baik dan
menjunjung tinggi etika profesionalisme. Di beberapa negara skandinavia
seperti Norwegia, Denmark, Swiss dan terutama Swedia yang merupakan
1 dari 5 negara dengan penduduk paling bahagia di dunia, sebagaimana
dilansir dari laman sahabat keluarga Kemendikbud, merupakan negara
yang ramah anak dan ramah keluarga karena berbagai kebijakannya
yang mendukung dan memudahkan kehidupan keluarga (Sumber:
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/
xview&id=4297).
Kebijakan ramah anak dan keluarga dimaksud yang terkait dengan dunia
kerja misalnya fasilitas perawatan untuk ibu hamil, cuti melahirkan yang
panjang, tugas ayah dan ibu yang hampir setara, serta aturan tentang
orang tua menemani anak sakit. Jelaslah bahwa di mata masyarakat
Skandinavia, keluarga merupakan entitas penting yang perlu dihormati
dan dijaga bersama agar perannya dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Di sisi lain, negeri sakura, Jepang, sangat dikenal dengan budaya kerjanya
yang tinggi kalau tidak mau disebut‘gila kerja’sampai sering menjadi
meme yang bertebaran di media sosial yaitu para pekerja yang tidur pulas
di kendaraan umum seperti kereta api saat pulang kerja. Budaya kerja
workaholic ini menurut para warga Jepang sendiri didasarkan pada rasa
malu atau tidak enak kalau harus tidak masuk kerja dimana merupakan
hasil peninggalan dari periode showa di Jepang (tahun 1926 - 1989).
Pemerintah Jepang di bawah kepemimpinan PM Shinzo Abe pada tahun
2018 mengeluarkan Undang Undang Reformasi Budaya Kerja sebagai
langkah awal untuk memodernisasi cara bekerja di Jepang (Sumber:
https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-51144690 ). Harapannya ke
depan, generasi muda di Jepang akan mendapat iklim bekerja yang
lebih kondusif, salah satunya dengan menggunakan hak cuti mereka
sebagai wujud penyegaran diri dan lingkungan kerjanya. Sebagai contoh
Keluarga: Pondasi Ketahanan
Nasional yang Termarjinalkan
Oleh: Indra Prasetya AN
Indra Prasetya AN adalah
Analis Kebijakan Ahli Muda
Kemenko PMK
Salah satu ciri dari
keluarga yang memiliki
ketahanan dan
kesejahteraan baik
adalah keluarga yang
memahami fungsi fungsi
Keluarga secara baik
dan melaksanakannya
secara maksimal dalam
pola pengasuhannya.
BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021
BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021
BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021
BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021

More Related Content

What's hot

BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020MajalahBRAFOPMK
 
BRAFO PMK Edisi Juni 2021
BRAFO PMK Edisi Juni 2021BRAFO PMK Edisi Juni 2021
BRAFO PMK Edisi Juni 2021MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020BRAFOPMK Edisi 03 September 2020
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020MajalahBRAFOPMK
 
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020BRAFOPMK Edisi 05 November 2020
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020MajalahBRAFOPMK
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Perekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaPerekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaridhanur2
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Dadang Solihin
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Dadang Solihin
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurMuhamad Yogi
 
Makalah aku bangga jadi anak indonesia STIP WUNA
Makalah aku bangga jadi anak indonesia STIP WUNA Makalah aku bangga jadi anak indonesia STIP WUNA
Makalah aku bangga jadi anak indonesia STIP WUNA Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (15)

BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
BRAFOPMK Edisi 06 Desember 2020
 
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020
BRAFOPMK Edisi 02 Agustus 2020
 
BRAFO PMK Edisi Juni 2021
BRAFO PMK Edisi Juni 2021BRAFO PMK Edisi Juni 2021
BRAFO PMK Edisi Juni 2021
 
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
 
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020BRAFOPMK Edisi 03 September 2020
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020
 
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
BRAFOPMK Edisi 01 Juli 2020
 
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020BRAFOPMK Edisi 05 November 2020
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020
 
Kebijakan satuan pendidikan
Kebijakan satuan pendidikanKebijakan satuan pendidikan
Kebijakan satuan pendidikan
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Perekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaPerekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesia
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
 
Portfolio
PortfolioPortfolio
Portfolio
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
 
Makalah aku bangga jadi anak indonesia STIP WUNA
Makalah aku bangga jadi anak indonesia STIP WUNA Makalah aku bangga jadi anak indonesia STIP WUNA
Makalah aku bangga jadi anak indonesia STIP WUNA
 

Similar to BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021

Artikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusupArtikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusupMuhamad Yusup
 
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencana
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencanaMerencanakan keluarga tanpa keluarga berencana
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencanaRizky Faisal
 
Upaya Pemprov DKI Melawan Corona
Upaya Pemprov DKI Melawan CoronaUpaya Pemprov DKI Melawan Corona
Upaya Pemprov DKI Melawan CoronaCIkumparan
 
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan DaerahIntegrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan DaerahDadang Solihin
 
Laporan kkn victoria pgsd 2018 a
Laporan kkn victoria pgsd 2018 aLaporan kkn victoria pgsd 2018 a
Laporan kkn victoria pgsd 2018 aivictvictoria
 
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020Ditjen P2P Kemenkes
 
Se sesjen nomor 15 tahun 2020 ttg panduan bdr
Se sesjen nomor 15 tahun 2020 ttg panduan bdrSe sesjen nomor 15 tahun 2020 ttg panduan bdr
Se sesjen nomor 15 tahun 2020 ttg panduan bdrJacko Roebuck
 
SURAT EDARAN NOMOR 15 TAHUN 2020TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI ...
SURAT EDARAN NOMOR 15 TAHUN 2020TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI ...SURAT EDARAN NOMOR 15 TAHUN 2020TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI ...
SURAT EDARAN NOMOR 15 TAHUN 2020TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI ...Iwan Sumantri
 
Se sesjen-nomor-15-tahun-2020
Se sesjen-nomor-15-tahun-2020Se sesjen-nomor-15-tahun-2020
Se sesjen-nomor-15-tahun-2020NursidiNursidi1
 
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022BRAFOPMK Edisi APRIL 2022
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022MajalahBRAFOPMK
 
Problematika yang Dihadapi pada Masa Pandemi di Dunia Pendidikan
Problematika yang Dihadapi pada Masa Pandemi  di Dunia PendidikanProblematika yang Dihadapi pada Masa Pandemi  di Dunia Pendidikan
Problematika yang Dihadapi pada Masa Pandemi di Dunia PendidikanSuciWirautami
 
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RISurat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RIshirizkiku
 
BRAFOPMK Edisi JUNI 2022
BRAFOPMK Edisi JUNI 2022BRAFOPMK Edisi JUNI 2022
BRAFOPMK Edisi JUNI 2022MajalahBRAFOPMK
 
Laporan kkn 2020 Liulin Nuha M.P
Laporan kkn 2020   Liulin Nuha M.PLaporan kkn 2020   Liulin Nuha M.P
Laporan kkn 2020 Liulin Nuha M.Pliulinnuha2
 
Profil Sanitasi Sekolah 2020
Profil Sanitasi Sekolah 2020Profil Sanitasi Sekolah 2020
Profil Sanitasi Sekolah 2020Reza Hendrawan
 
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdfisi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdfImmanuelTejaHarjaya
 
Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI Tahun 2020
Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI Tahun 2020 Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI Tahun 2020
Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI Tahun 2020 Dadang Solihin
 

Similar to BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021 (20)

Artikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusupArtikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusup
 
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencana
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencanaMerencanakan keluarga tanpa keluarga berencana
Merencanakan keluarga tanpa keluarga berencana
 
Rekomendasi KPK MUI
Rekomendasi KPK MUIRekomendasi KPK MUI
Rekomendasi KPK MUI
 
Upaya Pemprov DKI Melawan Corona
Upaya Pemprov DKI Melawan CoronaUpaya Pemprov DKI Melawan Corona
Upaya Pemprov DKI Melawan Corona
 
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan DaerahIntegrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
 
Laporan kkn victoria pgsd 2018 a
Laporan kkn victoria pgsd 2018 aLaporan kkn victoria pgsd 2018 a
Laporan kkn victoria pgsd 2018 a
 
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
Newletter DItjen P2P Edisi II Tahun 2020
 
Se sesjen nomor 15 tahun 2020 ttg panduan bdr
Se sesjen nomor 15 tahun 2020 ttg panduan bdrSe sesjen nomor 15 tahun 2020 ttg panduan bdr
Se sesjen nomor 15 tahun 2020 ttg panduan bdr
 
SURAT EDARAN NOMOR 15 TAHUN 2020TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI ...
SURAT EDARAN NOMOR 15 TAHUN 2020TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI ...SURAT EDARAN NOMOR 15 TAHUN 2020TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI ...
SURAT EDARAN NOMOR 15 TAHUN 2020TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI ...
 
Se sesjen-nomor-15-tahun-2020
Se sesjen-nomor-15-tahun-2020Se sesjen-nomor-15-tahun-2020
Se sesjen-nomor-15-tahun-2020
 
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022BRAFOPMK Edisi APRIL 2022
BRAFOPMK Edisi APRIL 2022
 
Problematika yang Dihadapi pada Masa Pandemi di Dunia Pendidikan
Problematika yang Dihadapi pada Masa Pandemi  di Dunia PendidikanProblematika yang Dihadapi pada Masa Pandemi  di Dunia Pendidikan
Problematika yang Dihadapi pada Masa Pandemi di Dunia Pendidikan
 
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RISurat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI
Surat Terbuka oleh BEM SI untuk Presiden RI
 
BRAFOPMK Edisi JUNI 2022
BRAFOPMK Edisi JUNI 2022BRAFOPMK Edisi JUNI 2022
BRAFOPMK Edisi JUNI 2022
 
karya ilmiah (1).docx
karya ilmiah (1).docxkarya ilmiah (1).docx
karya ilmiah (1).docx
 
Laporan kkn 2020 Liulin Nuha M.P
Laporan kkn 2020   Liulin Nuha M.PLaporan kkn 2020   Liulin Nuha M.P
Laporan kkn 2020 Liulin Nuha M.P
 
Profil Sanitasi Sekolah 2020
Profil Sanitasi Sekolah 2020Profil Sanitasi Sekolah 2020
Profil Sanitasi Sekolah 2020
 
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdfisi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
isi_FD54325B-2BC7-476F-8EDD-615705C2D5DE_.pdf
 
Sby
SbySby
Sby
 
Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI Tahun 2020
Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI Tahun 2020 Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI Tahun 2020
Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA) XI Tahun 2020
 

Recently uploaded

MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 

Recently uploaded (13)

MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 

BRAFOPMK Edisi 08 Februari 2021

  • 1. 1 02/Februari/VII/2021 BRAFOPMK Suparno Jumar: Dari yang Terkecil untuk Kelestarian Alam Vaksinasi Tokoh Agama Diminta Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19 Rampung Kurang dari Setahun EFEKTIVITAS SEKOLAH DARING Edisi 02/Februari/VII/2021 Berita dan Informasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan www.kemenkopmk.go.id
  • 2. 2 02/Februari/VII/2021 SELAMAT HARI PERS NASIONAL mengucapkan 9 Februari 2021 “ A free press is one of the pillars of democracy.” Nelson Mandela
  • 3. Daftar Isi 26 6 24 16 Efektivitas Sekolah Daring Melongok Museum PETA Bogor, Cikal Bakal Terbentuknya TNI 34 Belanja bansos terserap sebesar 97,11 persen. Pakde Suparno Jumar, The River Defender Presiden Optimis Vaksinasi Covid-19 Rampung Tidak Sampai Setahun Edisi 02/Februari/VII/2021 PETA yang dibentuk pada tahun 1943 merupakan tentara sukarelawan bentukan tentara pendudukan Jepang di Indonesia. Serapan Anggaran Tinggi, DPR Apresiasi Kinerja Kemensos Vaksinasi Tokoh Agama Diminta Jadi Prioritas 40 3 02/Februari/VII/2021 Revolusi Mental dari yang Terkecil untuk Kelestarian Alam
  • 4. EDITORIAL Edisi 02/Februari/VII/ 2021 Redaksi menerima artikel atau tulisan juga foto. Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya. Pembina: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pengarah: Deputi dan Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Penanggung Jawab: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Kepala Biro Hukum, Persidangan, Organisasi dan Komunikasi Redaktur Pelaksana: Danang A. Ichwan Tim Redaksi: Ihti Oktarina, Achmad Soleh, Dwi Prasetya, Puput Mutiara, Novrizaldi, Mega Hartati Ahli Tata Letak/Produksi: Rendy Febrianto, M.Yusuf Abdullah, Kristian Suryatna, Moch. Ragil Sekretariat Redaksi: Biro Hukum, Persidangan, Organisasi dan Komunikasi, Lantai 9 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Jl. Medan Merdeka Barat No.3 Jakarta 10110 Telp./ Faks. (021) 386 0565, (021) 385 2165 Email: brafopmk@kemenkopmk.go.id Situs: www.kemenkopmk.go.id 4 02/Februari/VII/2021 PLUS MINUS SEKOLAH DARING Pembelajaran jarak jauh (PPJ) yang populer dengan istilah sekolah daring (dalam jaringan atau online) menjadi pilihan yang ditempuh dalam proses pendidikan di tengah masa pandemi covid-19. Di awal tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahkan kewenangan kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk mengatur penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Pemda diizinkan untuk membuka kembali sekolah-sekolah dengan penerapan protokol kesehatan dan persyaratan lainnya. Tidak lupa juga asalkan komite sekolah dan juga orang tua murid setuju. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut, sebanyak 32.400 sekolah atau 15 persen dari seluruh sekolah yang ada di Indonesia sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di awal tahun 2021. Sedangkan 186.552 sekolah lainnya masih belajar daring dari rumah. Meskipun Mendikbud sudah memberikan otoritas kepada Pemda untuk melakukan pembelajaran tatap muka, tingkat kemauan daerah masih rendah, apalagi di daerah yang cukup besar tingkat penularannya. Sehingga, mau tak mau, sekolah daring tetap dilanjutkan. Hampir satu tahun berjalan, mekanisme serta praktik sekolah daring masih menemui sejumlah persoalan, sehingga muncul beberapa pro kontra. Dari segi manfaat, dilakukannya sekolah daring telah menjejakkan proses pendidikan di tanah air ke arah digitalisasi. Namun di sisi lain, hal itu juga menimbulkan beberapa permasalahan. Bagi daerah yang mengalami kendala akses internet dan ketiadaan gawai karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, sekolah daring cukup sulit untuk dilakukan. Selain itu, proses belajar mengajar yang membutuhkan praktik secara langsung juga mengalami kendala. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bahkan meminta agar pengelola instansi pendidikan lebih berani dalam melakukan berbagai terobosan. Di samping menerapkan protokol kesehatan, juga memastikan proses pendidikan berjalan dengan lancar. Apalagi, kata Muhadjir, sekolah daring masih belum optimal. Terutama menyangkut pendidikan karakter anak yang dianggap banyak sekali kehilangan peluang. Sebab, fasilitas sekolah masih belum merata dan memadai di seluruh Indonesia. Untuk itu, di edisi Febuari 2021 ini, majalah BRAFO PMK akan mengulas soal kebijakan, mekanisme, hingga kelebihan dan kekurangan sistem pembelajaran daring. Ke depan, diharapkan bisa menjadi evaluasi bagi semua pihak untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang lebih baik di tengah masa pandemi covid-19 maupun di masa yang akan datang. Selamat membaca. (*)
  • 5. 5 02/Februari/VII/2021 Untuk sementara kita akan fokus di tanggap darurat, baik terlibat langsung maupun tidak. Penanganan juga akan terus dilakukan sambil kita petakan kekuatan dukungan dari masing- masing kementerian dan lembaga apa yang bisa kita lakukan. Muhadjir Effendy Menko PMK RI “ Q U O T E S “ Kita mempunyai 30 ribu lebih vaksinator, 10 ribu puskesmas, dan 3 ribu rumah sakit yang bisa digerakkan untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia Foto: BrafoPMK/Hermawan Susanto Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI “ Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar 2021 adalah program digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran melalui empat sistem penguatan platform digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, kehumasan dan media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah. Foto: Humas Kemdikbud Foto: BPMI Setpres
  • 6. 6 02/Februari/VII/2021 I S TA N A BRAFOPMK - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dirinya optimis proses vaksinasi covid-19 di Indonesia bisa rampung dalam waktu kurang dari satu tahun.“Kita mempunyai 30 ribu lebih vaksinator, 10 ribu puskesmas, dan 3 ribu rumah sakit yang bisa digerakkan untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19,”kata Presiden di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/1). Vaksinasi covid-19 di tanah air dimulai 13 Januari 2021 lalu. Pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 181,5 juta orang penduduk demi mencapai herd immunity. Guna mencapai target, pemerintah berencana mendatangkan 426 juta dosis vaksin. Vaksin-vaksin itu rencananya didatangkan dari perusahaan internasional, seperti Sinovac, AstraZaneca, Pfizer, Novavax, dan Gavi. Presiden Jokowi mendorong kesiapan vaksinasi agar tidak terlambat. “Inilah yang saya bilang tidak ada setahun bisa selesai (vaksinasi),”tambahnya. Presiden yakin Indonesia bisa melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap satu juta orang dalam sehari. Ia menilai Indonesia punya modal layanan kesehatan yang baik. Para petugas vaksin itu, kata Presiden, telah terbiasa melakukan imunisasi setiap tahun. “Hitung-hitungan 30 ribu vaksinator, satu hari bisa kerjakan 30 orang yang divaksin. Sehari artinya sudah hampir satu juta. Ini angka yang besar sekali,”katanya. Presiden Jokowi merinci, Indonesia memiliki 3 ribu rumah sakit. Selain itu, Indonesia juga punya 10 ribu puskesmas di seluruh daerah. Fasilitas kesehatan puskesmas jadi kekuatan Indonesia, sebab bisa melayani vaksinasi hingga ke tingkat bawah. “Negara lain enggak punya, puskesmas enggak punya, kita memiliki. Yang setiap tahun juga melakukan vaksinasi, imunisasi, terhadap anak-anak kita. Bagaimana bisa dipercepat, bagaimana bisa dilakukan sebanyak-banyaknya dalam tempo secepat-cepatnya karena kita punya kekuatan,”ujar Presiden Jokowi. Presiden Jokowi Sudah Divaksin Presiden Jokowi telah menerima suntikan vaksin Covid-19 pertama di Istana Negara. Sejumlah perwakilan berbagai instansi masuk di kloter pertama penerima vaksin Covid-19, termasuk perwakilan milenial dan influencer. Proses vaksinasi dilakukan di Istana Negara, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Presiden Jokowi disuntik vaksin oleh tim vaksinasi COVID-19, Rabu (13/1/2021), pukul 09.42 WIB. Vaksinasi corona perdana ini juga disiarkan langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden. Momen vaksinasi corona perdana di Indonesia itu dihadiri oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin, Ketua IDI Daeng Mohammad Faqih, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, dan Rais Syuriah PBNU Ahmad Ishomuddin. Mereka juga telah diberi vaksin corona. Selain itu, ada tenaga kesehatan dan pedagang yang divaksin corona bersama Presiden. Sementara itu, jajaran menteri akan disuntik vaksin COVID-19 bersama pejabat eselon di kementerian masing- masing. Kemenkes sedang mempersiapkan teknisnya. Presiden Optimis Vaksinasi Covid-19 Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama peserta vaksinasi COVID-19 perdana di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Foto: BPMI Setpres Presiden yakin Indonesia bisa melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap satu juta orang dalam sehari.
  • 7. 7 02/Februari/VII/2021 Rampung Tidak Sampai Setahun Tetap Ingatkan Protokol Kesehatan Kendati proses vaksinasi sudah dimulai, Presiden Jokowi tetap mengingatkan masyarakat soal protokol kesehatan. Pesan Presiden disampaikan oleh Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. “Dalam berbagai kesempatan, Presiden selalu ingatkan para menteri, khususnya Kasatgas COVID-19, adanya vaksin ini jangan sampai membuat kita kendor. Vaksin ini harus diimbangi kepatuhan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dilarang berkerumun, dan mencuci tangan,”kata Doni dalam konferensi pers yang digelar Senin (12/1/2021). Vaksinasi corona harus tetap diselaraskan dengan disiplin penerapan protokol kesehatan. Seperti kondisi ketika kasus aktif corona di Indonesia justru sedang meningkat. Vaksinasi Corona di RI dilakukan dengan beberapa tahap. Vaksinasi Corona tahap pertama diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan (nakes). Meskipun belakangan berembus usulan agar tokoh agama pantas juga menjadi prioritas. Milenial dan influencer masuk di kloter pertama penerima vaksin. Salah satu perwakilannya yakni artis Raffi Ahmad. Dilihat dari live YouTube Sekretariat Negara, Ia menggunakan kemeja dengan warna merah muda ketika disuntik vaksin Sinovac. Vaksin Mandiri Presiden Jokowi menyatakan akan segera memutuskan mekanisme vaksin corona secara mandiri. Hal ini menjadi pertimbangan pemerintah demi mempercepat proses vaksinasi di dalam negeri. “Banyak dari pengusaha sampaikan, Pak bisa tidak vaksin mandiri? Ini baru kami akan putuskan karena perlu untuk dipercepat,”ujar Presiden Jokowi dalam 11th Kompas 100 CEO Forum“Let’s Collaborate; Rising in Pandemic Era”, Kamis (21/1/2021). Ia menyatakan tidak ada salahnya dengan vaksinasi mandiri. Sebab, biaya vaksinasi akan ditanggung oleh perusahaan. Menurut Presiden, vaksinasi mandiri dimungkinkan lantaran pemerintah perlu mempercepat vaksinasi. Apalagi, lanjut dia, kalangan dunia usaha bersedia untuk menanggung biayanya. Presiden Jokowi menyatakan, vaksinasi covid-19 secara mandiri bisa dilakukan asalkan merek vaksinnya berbeda dari vaksin yang diberikan secara gratis. Selain itu, tempat untuk vaksinasi juga berbeda. Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka kemungkinan menyediakan vaksinasi covid-19 secara mandiri tanpa dibiayai oleh anggaran negara. Namun, hal ini masih dalam kajian dan belum final. Hal yang pasti, bila vaksinasi mandiri dibuka, maka pemerintah akan menyerahkan pengadaan kepada swasta. Dengan demikian, proses pengadaannya tidak akan berbarengan dengan vaksin yang disediakan oleh pemerintah. “Kalau seperti ini, sebaiknya pengadaannya di luar pemerintah saja. Pengadaannya bisa dilakukan oleh swasta dan mereka bisa pengadaan sendiri, yang penting vaksinnya harus ada di WHO, harus di-approve oleh BPOM, dan datanya harus satu dengan kita,”jelas Budi. Budi mengatakan pemerintah sedang mengkaji beberapa cara penerapan vaksinasi mandiri. Prinsip yang dipegang pemerintah adalah bagaimana vaksinasi mandiri tidak membuat kesan orang berduit bisa divaksin lebih dulu. Budi menyebut bisa saja vaksinasi mandiri dibuka setelah penyuntikan terhadap tenaga kesehatan dan tenaga pelayanan publik selesai. Sehingga, vaksinasi mandiri digelar bersamaan dengan vaksinasi gratis kepada masyarakat umum.(*)
  • 8. 8 02/Februari/VII/2021 Warga menggendong anaknya saat menyeberangi sungai sepulang sekolah di wilayah pedalaman desa Panca, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat, (22/1/2021). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa Murid Sekolah Terpaksa Menyeberangi Sungai Relawan mengusung poster bertuliskan Warga Pasar Gede Siap Divaksin saat aksi di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021). Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya Aksi Siap Vaksin B I N G K A I
  • 9. 9 02/Februari/VII/2021 Sejumlah anak memperlihatkan gambar saat mengikuti pembelajaran di tenda pengungsian Stadion Manakarra, Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (23/1/2021). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado Proses Belajar Di Tenda Pengungsian Korban Gempa Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Solo mengusung poster ajakan donor konvalesen untuk membantu pasien COVID-19 saat kampanye di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/1/2021). Kampanye Donor Konvalesen Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
  • 10. BRAFOPMK – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan, Jabar mendapat dukungan dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk meningkatkan kapasitas perawatan pasien Covid-19 Barak-barak prajurit di Secapa AD yang terletak di Hegarmanah, Kota Bandung dikonversi menjadi rumah sakit darurat Covid-19. Rumah sakit tersebut bisa menampung hingga 180 pasien yang memiliki gejala ringan. Di sana, tersedia empat barak yang disediakan, tiga di antaranya menjadi ruang isolasi bagi pasien bergejala ringan dengan kapasitas 60 pasien per barak. Saat ini fasilitas berupa alat kesehatan, tempat tidur dan obat- obatan telah siap digunakan. Adapun per 10 Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di Jabar adalah 77,87 persen. Menyulap Barak Prajurit TNI Jadi RS Khusus Covid-19 BRAFOPMK - Pekarangan rumah yang luas biasanya hanya dibiarkan saja padahal memiliki potensi untuk dijadikan sebagai lahan kebun gizi. Kebun gizi merupakan suatu program yaitu membuat kebun sebagai salah satu alternatif masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan untuk keluarganya. Selain untuk meyediakan bahan pangan, kebun gizi menjadi salah satu sumber pendapatan bagi keluarga dengan menjual hasil kebun atau ditukarkan dengan bahan makanan lain. Bila dibandingkan dengan kecukupan pedoman gizi seimbang, konsumsi sayur dan buah sayur dan buah tersebut masih rendah. Sebanyak 97,1% penduduk kurang mengonsumsi sayur dan buah. Dilihat berdasarkan kelompok umur, remaja adalah kelompok umur tertinggi yang kurang mengonsumsi sayur dan buah (98,4%). Salah satu penyebab kurangnya konsumsi buah dan sayur yaitu dipengaruhi oleh tingkat daya beli masyarakat yang kurang akibat faktor sosio ekonomi dan tingkat pengetahuan. Manfaat Kebun Gizi 1. Memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan 2. Meningkatkan konsumsi sayur dan buah dalam keluarga 3. Peningkatan gizi dan kesehatan keluarga dan masyarakat 4. Kemandirian pangan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga Mengubah Pekarangan Rumah Jadi ‘Kebun Gizi’ Rinciannya, Ruang Isolasi Hijau terisi 74,75 persen, Ruang Isolasi Kuning terisi 86,58 persen, Ruang Isolasi Merah terisi 78,82 persen, IGD terisi 39,78 persen, dan ICU terisi 74,15 persen. (*) Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau ruang isolasi hijau di Rumah Sakit darurat COVID-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Hegarmanah, Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). Foto: Pemprov Jabar 10 02/Februari/VII/2021 N E W S F L A S H
  • 11. BRAFOPMK – Sejak 5 Desember 2020, sudah ada 12.408 tenaga kesehatan (nakes) yang dilatih menjadi vaksinator di 21 provinsi. Workshop untuk persiapan vaksinator juga telah diikuti oleh 29.635 orang di 34 provinsi. Sebelumnya, pada November 2020, ada 7.000 dari 23.000 target tenaga kesehatan yang dilatih menjadi vaksinator. Berikut merupakan alur pendistribusian vaksin : 1. Vaksin akan didistribusikan Bio Farma. Disediakan juga logistik imunisasi seperti Auto Disable Syringe (ADS) dan safety box. 2. Kemudian vaksin akan dikirim ke gudang kesehatan provinsi. 3. Dari dinas provinsi akan didistribusikan kembali ke dinas kabupaten/kota 4. Dilanjutkan ke Puskesmas sesuai ketersediaan vaksin dan kapasitas sarana lemari es penyimpanan vaksin. 5. Puskesman bisa bekerjasama dengan fasilitas kesehatan lain seperti rumah sakit atau klinik. (*) Alur Pendistribusian Vaksin BRAFOPMK – Situasi yang berubah akibat Pandemi Covid-19 tak menghalangi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) untuk mengajak masyarakat tetap berolahraga. Melalui program senam virtual, masyarakat diharapkan bisa bergabung mengikuti gerakan senam yang Jaga Kebugaran, Kemenpora Ajak Masyarakat Senam Virtual disiarkan langsung melalui kanal Youtube Kemenpora RI mulai pukul 07.00-08.00 WIB. Inovasi senam virtual yang digagas Kemenpora RI ini dilakukan di Lapangan Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/1) pagi. Gerakan senam dipimpin instruktur Lody Lontoh. Selain virtual, senam juga diikuti belasan peserta lainnya dengan menerapkan protokol kesehatan. Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora RI, Maifrizon mengatakan, senam virtual ini dilakukan setiap Jumat pagi. Diakuinya, olahraga ditengah pandemi ini sangat diperlukan untuk meningkatkan imunitas serta menjaga kebugaran tubuh. “Hari ini kita bisa melaksanakan senam, ini sejalan dengan arahan Bapak Menpora RI Zainudin Amali, yang mana kita harus tetap berolahraga,” kata Maifrizon. Sementara itu, instruktur senam, Lody Lontoh menyambut baik senam virtual ini. Kegiatan senam virtual ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat secara luas.“Saya salut dan bangga. Ide senam secara virtual ini merupakan pengalaman yang baru buat saya. Ini benar-benar sangat bermanfaat, apalagi ditengah situasi pandemi. Mari kita tetap berolahraga dan patuhi protokol kesehatan,” tandasnya. (*) Program senam virtual Kemenpora. Foto: Humas Kemenpora Petugas memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Foto: BPMI Setpres 11 02/Februari/VII/2021
  • 12. BRAFOPMK - Tak kurang dari 125 Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama (ASN Kemenag) mengikuti Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Pranata Humas (JFPH), di Jakarta. Uji kompetensi Pranata Humas ini dilaksanakan dalam rangka penyesuaian atau inpassing jabatan para pelaksana kehumasan di lingkungan Kemenag. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar menyampaikan kegiatan ini sangat strategis bagi perbaikan pelayanan informasi publik Kemenag.“Humas memiliki peran strategis bagi Kementerian Agama. Apalagi, kita memiliki tidak kurang dari 4.591 satuan kerja Kemenag dari pusat hingga daerah,” jelas Nizar saat membuka uji kompetensi, Selasa (26/01). Ia menyebutkan, dengan uji kompetensi ini diharapkan dapat menghasilkan insan kehumasan Kemenag yang mumpuni untuk melakukan orkestrasi informasi dari pusat hingga daerah.“Kenapa harus melakukan orkrestasi? Karena informasi yang disebarkan di tingkat pusat dan daerah harus padu. Ini bisa dilakukan jika pranata humas Kemenag memiliki kompetensi yang baik,”tutur Nizar. Kompetensi ini menurut Nizar meliputi keterampilan komunikasi dan jurnalistik hingga penguasaan isu seputar Kementerian Agama.“Pranata humas diharapkan dapat menjadi influencer pemerintah. Ini penting, sebagai upaya agar masyarakat merasakan betul keberadaan Kementerian Agama,”imbuh Nizar. (*) 125 ASN Kemenag Diuji Kompetensi Jabatan Fungsional Pranata Humas BRAFOPMK - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyesalkan tindakan intoleransi saat seorang siswi non-muslim diminta mengenakan hijab di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Padang, Sumatera Barat. Kemendikbud menyatakan bahwa harus ada sanksi tegas terhadap setiap pelaku yang terbukti melanggar peraturan di satuan pendidikan. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto sangat menyesalkan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan tersebut.“Ketentuan mengenai pakaian siswa/siswi di satuan pendidikan telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,”kata Wikan dalam. Ketentuan mengenai seragam sekolah telah diatur melalui Peraturan Menteri Kemendikbud: Harus Ada Sanksi Tegas Pelaku Intoleransi Salah satu peserta Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Pranata Humas Kementerian Agama sedang melaksanakan ujian tertulis, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Foto: Humas Kemenag 12 02/Februari/VII/2021 N E W S F L A S H Ilustrasi jilbab. Foto: Shutterstock
  • 13. BRAFOPMK – Ada yang berbeda dari biasanya di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di bilangan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (26/1/20). PBNU didatangi langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Menag dan sejumlah pejabat langsung bertemu Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. Gus Yaqut memohon doa Kiai Said Aqil dan keluarga besar PBNU dalam mengemban amanah sebagai Menteri Agama dari Presiden Joko Widodo. “Saya mohon doanya Kiai Said Aqil dan keluarga besar PBNU. Saya menyadari tantangan saya di Kemenag tidaklah mudah, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Presiden tidak memberi waktu panjang kepada saya, melainkan waktu yang pendek,”kata dia. “Salah satu yang diinginkan Presiden itu bagaimana pesantren bisa mandiri secepatnya. Konsep pesantren mandiri itu harus selesai dalam waktu enam bulan. Sekali lagi saya mohon doa dari kyai dan kita semua,” sambungnya. Menag pun berkisah ketika dirinya ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama, orang yang pertama diingatnya adalah Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj. Kiai Said mengakui tugas Gus Yaqut sebagai Menteri Agama sangat berat.“Amanah yang diemban Menteri Agama sangat berat, terutama dalam mengembalikan agama yang universal dan menginspirasi,”katanya.“Mari kita doakan Gus Yaqut dalam mengemban amanah dan membangun marwah Kemenag ke depan serta menjadi sentral kemanusiaan. Mudah-mudahan semua langkah Menag diberi karomah dan diberkahi oleh Allah, aamin,”tandasnya. (*) Emban Tugas Berat, Gus Yaqut Minta Doa Keluarga Besar PBNU Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud tentang pakaian seragam sekolah ini tidak mewajibkan model pakaian kekhususan agama tertentu menjadi pakaian seragam sekolah. Selain itu, sekolah tidak boleh membuat peraturan atau himbauan bagi peserta didik untuk menggunakan model pakaian kekhususan agama tertentu sebagai pakaian seragam sekolah. Sekolah juga tidak boleh melarang jika peserta mengenakan seragam sekolah dengan model pakaian kekhususan agama tertentu berdasarkan kehendak orang tua, wali, dan peserta didik yang bersangkutan.“Dinas Pendidikan harus memastikan Kepala sekolah, guru, pendidik, dan tenaga pendidikan untuk mematuhi Permendikbud Nomor 45 tahun 2014,”ujar Wikan. Kemendikbud berharap, seluruh warga pendidikan mampu memahami, menjalankan, dan menjaga agar rasa saling menghormati dan toleransi dapat diwujudkan semaksimal mungkin.“Harapannya tidak akan terjadi lagi praktik pelanggaran aturan terkait pakaian seragam yang menyangkut agama dan kepercayaan seseorang di satuan Pendidikan. Kami di Kementerian, akan terus bekerja keras dan mengambil langkah-langkah tegas agar praktik intoleransi dilingkungan pendidikan dapat dihentikan,”tandasnya. (*) Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (tegah) bersama Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj (kanan) bersilaturahmi ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bilangan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (26/1/2021). Foto: Humas Kemenag 13 02/Februari/VII/2021
  • 14. 18 Januari 2021 Sumedang, Jawa Barat 14 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kedua kanan) meninjau bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Hormati Alam, Jangan Membangun di Wilayah Rawan Longsor Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan), Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (kiri) saat mengikuti Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, Senin (18/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK. Pencanangan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen Januari 2021 Jakarta 14 02/Februari/VII/2021 G I AT S E R E M O N I A L
  • 15. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (tengah) meninjau lokasi pengungsian korban terdampak banjir bandang di kawasan Agro Wisata Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK. Menko PMK Pastikan Penanganan Banjir Bandang Kabupaten Bogor Januari 2021 20 Kab. Bogor, Jawa Barat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan) meninjau posko pengungsian korban banjir di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (21/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK. Januari 2021 21 Banjar Baru, Kalimantan Selatan Tinjau Posko Pengungsian Korban Banjir 15 02/Februari/VII/2021
  • 17. BRAFOPMK – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahkan kewenangan kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk mengatur penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Pemda diizinkan untuk membuka kembali sekolah-sekolah dengan penerapan protokol kesehatan, asalkan sekolah dan juga orang tua murid setuju. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut, sebanyak 32.400 sekolah atau 15 persen dari seluruh sekolah yang ada di Indonesia sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di awal tahun 2021. “Sedangkan 186.552 sekolah lainnya masih belajar dari rumah. Meskipun kami sudah memberikan otoritas kepada pemerintah daerah untuk tatap muka, tingkat kemauan masih cukup rendah, apalagi di daerah yang cukup besar tingkat penularannya,”kata Nadiem dalam rapat kerja yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Komisi X DPR RI Channel. Saat ini, daerah-daerah dengan kasus penularan Covid-19 cukup tinggi masih menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh alias daring (dalam jaringan atau online). Sekolah Daring Masih Jadi Solusi Pemerintah pusat telah memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah untuk kembali membuka sekolah dan melakukan proses pembelajaran tatap muka. Namun sejumlah daerah memutuskan untuk menunda pelaksanaan sekolah tatap muka pada 4 Januari 2021 seiring dengan dimulainya semester genap tahun ajaran 2020/2021. Solusinya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sekolah daring tetap dilanjutkan. Di DKI Jakarta misalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan tetap menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan, keputusan itu dilakukan guna memastikan kesehatan dan keamanan siswa, guru, dan tenaga kependidikan di masa pandemi Covid-19. “Pemprov DKI Jakarta sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan belajar tatap muka di semester genap TA 2020/2021. Prioritas utama adalah kesehatan dan keamanan, jadi tetap belajar dari rumah,”ungkap Nahdiana melalui siaran pers pada Sabtu (2/1/2021). Keputusan tersebut juga ditempuh Pemerintah Kota Depok melalui Surat Edaran Wali Kota Depok Nomor 420/621-Huk/Dinkes yang diterbitkan Selasa (29/12/2020). Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyebutkan ada 785 Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang siap menyelenggarakan sekolah tatap muka. Anak-anak menelepon guru saat belajar di Kampung Gudang Garam, Skanto, Keerom, Papua, Kamis (27/8/2020). Foto: ANTARA FOTO/Indrayadi TH 17 02/Februari/VII/2021
  • 18. Kesiapan sekolah ini dilihat dari kemampuan menyediakan sarana pendukung pencegahan Covid-19. Meski begitu, Kepala Disdik Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan penyelenggaraan sekolah tatap muka tetap memerlukan izin orangtua dan pemerintah daerah.”Pembukaan sekolah tergantung pada izin dari kepala daerah setempat, sebab kepala kepala daerah yang paling mengetahui kondisi penyebaran Covid-19,”ungkap Dedi. Selain memberikan izin, pemerintah juga berhak menghentikan sekolah tatap muka apabila di sekolah muncul kasus Covid-19. Di Kota Bandung, pemerintah belum secara resmi mengeluarkan keputusan mengenai pembelajaran tatap muka.“Pemerintah Kota Bandung akan mengeluarkan keputusan dalam bentuk peraturan wali kota,”kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra, Senin (4/1/2021). Namun, Disdik Kota Bandung sendiri telah melakukan kajian dengan melibatkan sejumlah ahli kesehatan dan pendidikan, termasuk SKPD Kota Bandung dan organisasi pendidikan. Sama halnya dengan sekolah-sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang belum akan memulai pembelajaran tatap muka pada Januari ini, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur DIY. Alasannya, perkembangan Covid-19 di DIY masih mengkhawatirkan. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Furqon Ulya Himawan mengatakan, beberapa perguruan tinggi sudah ada yang menyiapkan pertemuan tatap muka dengan protokol kesehatan, seperti UGM, UNY dan kampus lainnya.“Namun jika perguruan tinggi belum tatap muka, maka jenjang di bawahnya mundur lagi,”imbuh Didik. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga ikut memutuskan menunda pelaksanaan sekolah tatap muka. Keputusan itu tertuang dalam surat edaran bernomor 445/0017480 yang ditujukan kepada Bupati/Wali Kota terkait antisipasi peningkatan Covid-19 di daerah-daerah di Jawa Tengah. “Ya kita tunda dulu karena semuanya belum pasti. Kalau kemudian kondisi di daerah itu ternyata peningkatan Covid-nya tinggi ya jangan dulu, nggak boleh, tunda semuanya, rak sah kesusu (tidak usah terburu-buru),”tegas Ganjar. Orang tua murid mendampingi anaknya mengerjakan tugas sekolah saat belajar sistem daring dari rumah di Banda Aceh, Aceh, Rabu (14/10/2020). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa/aww Selain memberikan izin, pemerintah juga berhak menghentikan sekolah tatap muka apabila di sekolah muncul kasus Covid-19. 18 02/Februari/VII/2021 F O K U S U TA M A
  • 19. Plus Minus Sekolah Daring Masa Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan berubah. Semula, proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka. Tetapi kini, proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dari segi manfaat, dilakukannya pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah menjejakkan proses pendidikan di tanah air ke arah digitalisasi. Namun di sisi lain, hal itu juga menimbulkan persoalan lain. Bagi daerah yang mengalami kendala akses internet dan ketiadaan gawai karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat PJJ cukup sulit untuk dilakukan. Selain itu, proses belajar mengajar yang membutuhkan praktek secara langsung juga mengalami kendala. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono menjelaskan, untuk mengatasi hal itu dibutuhkan inovasi khususnya oleh pihak guru dan sekolah dalam memanfaatkan keadaan yang serba terbatas. Hal itu dijelaskan Agus saat memberikan arahan dalam ‘Sosialisasi Terobosan Pemanfaatan TIK Sederhana Untuk Mengatasi Hambatan PJJ’, secara daring yang dihadiri ratusan perwakilan sekolah dari berbagai daerah, pada Jumat (11/12/2020). Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk membuat cerdas generasi penerus bangsa, serta membentuk karakter bangsa yang berbudaya. Sehingga, tantangan sebesar apapun harus bisa diatasi dan menjadi tanggung jawab bersama. Semua orang, kata Agus harus menjadi guru yang bisa mendidik anak-anak penerus bangsa. “Siapa yang bertanggung jawab untuk hal itu? jawabannya adalah guru. Karena itu mari setiap kita menjadi guru. Jadi tidak hanya dosen atau guru di sekolah, kita semua harus menjadi guru,”tegasnya. Dalam kesempatan itu, Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo mengamini penjelasan dari Deputi Kemenko PMK tersebut. Ia mengatakan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru, tetapi juga tanggung jawab semua unsur masyarakat. Menurutnya, masa pandemi ini memiliki hikmah untuk membuat gerakan agar semua orang bisa menjadi guru untuk anak-anak agar proses pendidikan tidak terhenti meskipun terdapat beragam kendala. Menurut Imam, untuk melakukan hal itu perlu adanya mapping untuk memilih orang terbaik yang bisa dilibatkan untuk mengajar dan membimbing anak-anak, mulai dari lingkup keluarga seperti orang tua, kakak, saudara, serta pihak luar seperti melibatkan mahasiswa untuk melakukan praktik KKN dengan mengajar di daerah yang terkendala akses tersebut. “Oleh karena itu, mapping menjadi sangat penting. kalau orang terididik atau istilahnya champion bisa digerakan maka bisa menyelamatkan anak kita. Katakan saja guru tak memiliki akes internet tapi dia punya mitra di wilayah anak didik mereka bahkan kakak dan orang tuanya yang lebih bertanggung jawab,”jelas Imam. Hampir setahun berjalan, tak bisa dipungkiri, proses sekolah daring menyimpan banyak kelemahan. Praktisi pendidikan yang juga Dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan Bogor, Dr David Rizar Nugroho, M.Si mengatakan, komunikasi paling baik adalah bertemu. Sekolah daring mau tak mau ditempuh dalam penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi. Namun, sistem belajar tatap muka tetap menjadi yang utama dan perannya tak bisa tergantikan. Karenanya, mekanisme dalam sekolah daring harus dievaluasi. “Guru dan siswa harus tetap bertemu dan tatap muka, 19 02/Februari/VII/2021
  • 20. meski melalui jaringan internet. Dengan begitu, terjadi komunikasi langsung antara guru dan siswa. Sekolah tidak boleh memberikan tugas pengajaran sepenuhnya hanya kepada orang tua dan menghilangkan peran guru,”tutur David. Hal yang sama diungkap Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Padang, Fitri Arsih. Menurutnya, belajar dari rumah khususnya di Indonesia merupakan hal yang baru bagi siswa maupun bagi tenaga pengajar. Peserta didik dituntut bisa beradaptasi dengan pola baru tersebut, sementara bagi guru yang biasanya mengajar dengan tatap muka harus menggali lebih dalam kemampuan dan keterampilannya dalam merancang pembelajaran secara online. “Belajar online saya rasa efektif, karena mereka dapat terus belajar tanpa harus datang ke sekolah sehingga dapat terhindar dari paparan virus Covid-19,”katanya Namun demikian, proses belajar secara online dinilai hanya fokus pada pengembangan pembelajaran pada ranah pengetahuan (kognitif). Sementara pada pengembangan sikap (afektif) dan keterampilan belum bisa dikembangkan secara optimal.“Pendidikan itu tidak hanya membekali siswa dengan pengetahuan semata, namun juga penting dalam mendidik sikap, perilaku dan mental siswa. Hal ini diperoleh dalam pembelajaran tatap muka, seberapa majunya zaman itu dan canggihnya teknologi dari masa ke masa,”ungkapnya. Pembelajaran secara online, kata Fitri belum efektif dilakukan pada jenjang pendidikan dasar, seperti pada pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD) kelas rendah (kelas 1-3). Selain itu, jika dilihat dari aspek ekonomi tidak semua orang tua memiliki kemampuan untuk membeli dan menyediakan perangkat untuk anaknya dalam belajar. “Apalagi dalam kondisi pandemi yang sebagaian besar orang tua mengalami penurunan pendapatan atau penghasilan bahkan ada yang di rumahkan,”tuturnya. Fitri juga menekankan bahwa yang paling utama yang harus dilakukan pada saat ini adalah seluruh masyarakat harus bersatu dalam memutus penyebaran virus ini agar keadaan akan aman untuk melakukan pembelajaran seperti masa sebelum pandemi.“Setiap anak butuh interaksi dan bersosialisasi dan itu dapat dilakukan pada pembelajaran tatap muka, bertemu dengan guru, bertemu dengan teman di sekolah,”pungkasnya. Menko PMK Minta Para Guru Mengajar dari Sekolah Meski Sekolah Daring Di masa pandemi, instansi pendidikan diminta berani mengambil langkah terobosan dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan sekolah daring atau pendidikan jarak jauh (PJJ). Salah satunya para guru diharapkan tetap mengajar dari sekolah. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. “Jadi, guru itu jangan mengajar dari rumah. Biar siswanya saja yang belajar dari rumah tetapi gurunya mestinya ngajar dari sekolah”katanya, Rabu (27/1/2021). Pasalnya, dalam proses belajar mengajar yang masih dilakukan secara jarak jauh ini menyebabkan kesempatan peserta didik menerima pendidikan karakter cenderung hilang. Apalagi fasilitas yang tersedia di seluruh Indonesia masih belum merata. 20 02/Februari/VII/2021 F O K U S U TA M A
  • 21. “Sekolah daring masih belum optimal,”ujar Muhadjir. Apabila guru hanya mengajar dari rumah, menurut mantan Mendikbud ini tidak efektif. Konsentrasi terpecah, boleh jadi karena menyambi melakukan hal lain, misalnya memasak, bersih-bersih rumah, atau mengasuh anak. Potensi penularan Covid-19 masih relatif kecil karena hanya guru yang hadir di sekolah sejauh patuh protokol kesehatan. “Guru di sekolah juga masih bisa berkoordinasi dan berbagi tugas dalam melaksanakan pengajaran, penanganan dan pemantauan dalam menangani siswa- siswinya yang belajar dari rumah,”kata Muhadjir. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemenko PMK “Jadi, guru itu jangan mengajar dari rumah. Biar siswanya saja yang belajar dari rumah tetapi gurunya mestinya ngajar dari sekolah.” Ia juga menegaskan agar pemerintah daerah berani membuat kebijakan yang lebih progresif sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Dengan demikian, pemberlakukan protokol kesehatan di sekolah harus ketat. “Pemerintah daerah perlu memberikan sanksi tegas pada pelanggar protokol kesehatan, bukan hanya di lingkungan pendidikan tapi juga terhadap masyarakat. Karena kalau dilaksanakan dengan baik maka ke depan akan menjadi modal dasar menuju Indonesia maju” ujarnya. Muhadjir Effendy. 21 02/Februari/VII/2021
  • 22. I N F O P U B L I K BRAFOPMK - Secara umum, KIA memiliki kegunaan yang sama dengan KTP. Menurut Permendagri nomor 2 tahun 2016, manfaat KIA adalah sebagai berikut: 1. Melindungi pemenuhan hak anak. 2. Menjamin akses sarana umum. 3. Mencegah terjadinya perdagangan anak. 4. Menjadi bukti identifikasi diri ketika anak sewaktu-waktu mengalami peristiwa buruk. 5. Memudahkan anak mendapatkan pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, imigrasi, perbankan, dan transportasi. 6. KIA juga dibutuhkan untuk pendaftaran sekolah, bukti identitas diri saat membuka tabungan atau menabung di bank, bukti pendaftaran BPJS, dan lainnya. KIA ini memiliki manfaat guna mengoptimalkan pendataan, perlindungan, dan pelayanan publik warga negara. Manfaat KIA Berikut syarat-syarat pembuatan KIA warga negara indonesia (WNI) sesuai dengan usia anak yang perlu disiapkan orangtua: z z KIA untuk anak yang baru lahir Untuk bayi yang baru lahir, KIA akan diterbitkan bersamaan dengan penerbitan akte kelahiran. z z KIA untuk anak usia di bawah 5 tahun Bagi anak usia di bawah 5 tahun dan belum memiliki KIA, syarat yang perlu dipenuhi adalah sebagai berikut: a. Fotokopi akta kelahiran (tunjukan juga akta yang aslinya ke petugas) b. Kartu keluarga (KTP) asli orangtua/wali c. KTP asli orangtua/wali d. KIA untuk anak usia di atas 5 tahun z z Bagi anak di atas 5 tahun syarat-syarat yang perlu dipenuhi yakni: a. Fotokopi akta kelahiran (tunjukan juga akta yang aslinya ke petugas) b. KK asli orangtua/wali c. KTP asli orangtua/wali d. Pas foto anak berwarna ukuran 2 x 3 sebanyak 2 lembar Syarat Pembuatan KIA 22 02/Februari/VII/2021
  • 23. TATA Cara Pembuatan KARTU IDENTITAS ANAK (KIA) Secara umum, berikut langkah-langkah membuat kartu identitas anak sesuai dengan Pasal 13 Permendagri Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Kartu Identitas Anak: Setelah semua persyaratan lengkap, kini saatnya Anda membuat Kartu Identitas Anak. Namun sebelumnya, pastikan Anda mencermati dengan baik setiap panduannya berikut ini, ya. 1. Pemohon atau orangtua anak menyerahkan persyaratan penerbitan KIA dengan menyerahkan persyaratan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). 2. Kepala Dinas kemudian menandatangani dan menerbitkan KIA. 3. KIA dapat diberikan kepada pemohon atau orangtuanya di kantor dinas, kecamatan, atau desa/kelurahan. 4. Dinas dapat menerbitkan KIA dalam pelayanan keliling dengan cara jemput bola di sekolah-sekolah, rumah sakit, taman bacaan, tempat hiburan anak- anak dan tempat layanan lainnya, agar cakupan kepemilikan KIA lebih maksimal. 23 02/Februari/VII/2021 I N F O G R A F I S
  • 24. S E L I N G A N Museum Pembela Tanah Air. Foto: Dok. Cagarbudaya/Kemdikbud 24 02/Februari/VII/2021 BRAFOPMK - Salah satu episode dari pendudukan Jepang di Indonesia adalah dibentuknya Pasukan PETA (Pembela Tanah Air). Menurut sejumlah sumber sejarah, PETA yang dibentuk pada tahun 1943 merupakan tentara sukarelawan bentukan tentara pendudukan Jepang di Indonesia yang memiliki tugas membantu tentara Jepang dalam peperangan. Memanfaatkan momentum bangsa Indonesia yang ingin segera merdeka, Jepang mendidik anggota PETA untuk mencintai tanah airnya sendiri dan melaksanakan pelatihan militer tersebut dengan tujuan untuk melindungi tanah air Indonesia dari serangan pihak luar. Tujuan utamanya ialah untuk kepentingan Jepang membantunya mempertahankan Pulau Jawa bila diserang pasukan Sekutu dan membantunya dalam kampanye militer di Asia Pasifik. Sejarah dan kisah perjalanan pasukan yang menjadi cikal bakal pasukan TNI ini ada di Museum PETA Bogor. Museum dengan ciri khas bangunan berwarna coklat tua yang diresmikan pada tahun 1995 ini berada tidak begitu jauh dari Stasiun Kereta Api Bogor, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman No. 35. Waktu operasional museum di hari kerja (Senin-Jumat) pukul 08.00 hingga 17.00, sedangkan untuk akhir pekan (Sabtu-Minggu) dari pukul 10.00 hingga 17.00. Bangunan museum ini dibangun pada abad ke-18 dan pada tahun 1943 pernah difungsikan sebagai pusat pelatihan Pasukan PETA yang dikontrol oleh tentara pendudukan kekaisaran Jepang. Di depan museum, di sisi kiri dari saat masuk museum, pengunjung akan melihat patung Shodancho Supriyadi, seorang tokoh yang menjadi pemimpin pemberontakan pasukan PETA terhadap tentara pendudukan Jepang di Blitar karena merasa sangat prihatin melihat nasib rakyat Indonesia yang hidup sengsara di bawah pendudukan Kekaisaran Jepang. Hingga hari ini Supriyadi dinyatakan hilang setelah memimpin Pemberontakan tersebut. Di sisi kanan, berdiri dengan gagah patung Jenderal Sudirman, seorang Tokoh Militer Besar dalam sejarah perjuangan Kemerdekaan Bangsa Republik Indonesia. Jenderal Sudirman juga merupakan salah satu tokoh yang pernah dilatih dan menjadi anggota pasukan PETA. Selain itu terdapat relief-relief yang menggambarkan peristiwa bersejarah perjalanan Republik ini, seperti Palagan Ambarawa, di mana pasukan kita berhasil memukul mundur pasukan sekutu yang diboncengi pasukan NICA (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) keluar Melongok Museum PETA Bogor, Cikal Bakal Terbentuknya TNI
  • 25. 25 02/Februari/VII/2021 dari Ambarawa serta terdapat pula relief yang menjelaskan PETA merupakan salah satu cikal bakal lahirnya TNI. Museum PETA Bogor ini terbagi atas dua ruangan, yaitu Ruang Supriyadi dan Ruang Sudirman. Di kedua ruangan tersebut terdapat diorama-diorama dengan total jumlah dioramanya sebanyak 14 yang menceritakan adegan sejarah Perjalanan PETA dan kontribusinya dalam pergerakan kebangsaan mencapai kemerdekaan. Selain itu, diorama-diorama yang ada juga menceritakan peristiwa- peristiwa penting sejarah bangsa dalam rentang waktu 1943-1945. Di ruangan Supriyadi, selain berisi diorama-diorama, terdapat juga koleksi dokumentasi berita mengenai proses pembentukan tentara PETA dari tahun 1940-an, dokumentasi foto mengenai Pelatihan Tentara PETA, dan diagram Badan susunan Tentara PETA. Lalu, di ruangan ini dapat kita jumpai benda-benda bersejarah yang menarik seperti seragam yang digunakan oleh anggota PETA dan pedang Katana yang hanya boleh dipegang oleh perwira Militer. Bagi para penyuka sejarah, ruangan ini menarik karena berisi sejumlah pengetahuan mengenai salah satu rangkaian kisah dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Ruangan lainnya yang berada di sisi ruang Supriyadi bernama ruang Sudirman. Ada yang sangat menarik di ruangan Sudirman ini, yaitu koleksi persenjataan peninggalan perang yang terawat cukup baik dan tertata rapi dalam rak-rak dan lemari. Menurut informasi, koleksi persenjataan ini berasal dari rampasan tentara Jepang maupun tentara sekutu berupa pistol, senapan serbu, senjata mesin berat, senjata mesin ringan dan juga bayonet. Di ruangan Sudirman ini juga terdapat foto-foto dari para Jenderal dan tokoh TNI yang pernah dididik sebagai anggota PETA. Tempat ini bisa memberikan banyak informasi mengenai sejarah dunia ketentaraan kita. Di bagian belakang Gedung Museum ini berdiri gagah patung Jenderal Sudirman di antara dua buah meriam dengan seragam PETA sewaktu ia menjabat sebagai komandan satuan di pasukan PETA. Pembubaran Pasukan PETA Sejarah dunia mencatat selesainya Perang Dunia II di Front Pasifik ketika pada bulan Agustus 1945 pesawat pembom jarak jauh Amerika, B-29 menjatuhkan bom atomnya di atas dua kota di Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki yang memaksa Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak sekutu segera setelahnya. Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak sekutu, berakhir pula pendudukan Jepang di Indonesia dan tentara PETA dibubarkan setelah Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Meskipun secara organisasi telah bubar namun tentara PETA masih berperan dalam perang kemerdekaan ketika Belanda mencoba menduduki kembali Indonesia. Berdasarkan informasi yang ada di museum, pada tanggal 19 Agustus 1945 PETA dibubarkan oleh pemerintah Jepang dan akhirnya bergabung dengan Badan Penolong Korban Perang (BPKP). Kemudian tanggal 22 Agustus 1945 dirumuskan terbentuknya Badan Kemanan Rakyat (BKR) . Pada tanggal 23 Agustus 1945 PETA bersama komponen bangsa lain seperti KNIL, Heiho, Seinendan, Keibodan, Laskar Pemuda dan Pelaut bergabung menjadi satu membentuk BKR. Selanjutnya tanggal 5 Oktober 1945, BKR dirubah namanya melalui maklumat pemerintah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sehingga tanggal 5 Oktober diperingati sebagai hari lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI). Koleksi Diorama di Museum PETA Diorama 1: Kesepakatan tokoh-tokoh Bangsa Indonesia untuk mengupayakan berdirinya tentara PETA (1943) Diorama 2: Kegiatan latihan di Pusat Pendidikan Perwira Pembela Tanah Air Bogor (1943) Diorama 3: Pembentukan batalyon-batalyon PETA di daerah Jawa, Madura dan Bali (1944) Diorama 4: Pemberontakan PETA di Blitar (14 Februari 1945) Diorama 5: Tipu muslihat Katagiri Butaicho (Jepang) terhadap Syodancho Muradi (15 Februari 1945) Diorama 6: Peristiwa 16 Agustus 1945 di kompi Pembela Tanah Air (PETA) Rengasdengklok Diorama 7: Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Diorama 8: Badan Keamanan Rakyat (BKR) cikal bakal TNI (22 Agustus 1945) Diorama 9: Peristiwa rapat raksasa 19 September 1945 di lapangan IKADA, Jakarta Diorama 10: Peristiwa serbuan Osha Butai Kota Baru oleh Pasukan BKR Yogyakarta (Oktober 1945) Diorama 11: BKR Malang merintis matra kedirgantaraan dalam pembentukan kekuatan bersenjata Indonesia (Oktober 1945) Diorama 12: Pemindahan markas angkatan darat Jepang di Jawa Timur ke tangan Bangsa Indonesia (Oktober 1945) Diorama 13: Ambarawa dan lahirnya hari infantri TNI-AD (Angkatan Darat) (15 Desember 1945) Diorama 14: Pemilihan panglima besar Tentara Keamanan Rakyat (12 November 1945)
  • 26. 26 02/Februari/VII/2021 R E V O L U S I M E N TA L Revolusi Mental dari yang Terkecil untuk Kelestarian Alam Pakde Suparno Jumar, The River Defender
  • 27. 27 02/Februari/VII/2021 BRAFOPMK – Belakangan ini sejumlah daerah di Indonesia diterpa bencana alam. Tentu ini akibat ulah manusia yang kurang menjaga kelestarian alam. Untuk itu dibutuhkan revolusi mental yang dapat berangkat dari hal-hal terkecil. Demikian pesan dari inisiator River Defender, Suparno Jumar yang disampaikan kepada redaksi BrafoPMK belum lama ini. “Revolusi mental harus ditanamkan terhadap masyarakat. Kebiasaan kita sebagai masyarakat sudah benar atau belum. Di sini faktor terpenting menyelematkan lingkungan adalah gaya hidup”katanya. Ia menegaskan, gaya hidup yang dimaksud dapat berupa tidak membuang sampah dan juga tidak menebang pohon sembarangan. Selain itu tradisi gotong royong, lanjut Co- Founder“Hakikat Ciliwung”ini mulai terasa pudar karena banyak orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Dengan demikian, masyarakat dari level RT (rukun tetangga) sekalipun perlu mengindentifikasi masalah dan bisa dimulai dari rumah seperti melakukan pemilahan sampah organik atau non organik. “Caranya mudah kok, tergantung niat. Kembali lagi mental yang harus diperbaiki. Ayo kita ubah sampah jadi berkah agar tidak banjir dan menjadi bencana alam,”kata pria yang kerap disapa Pakde ini. Suparno terkadang heran apabila terjadi banjir atau bencana alam masyarakat dengan enteng menyalahkan pemerintah. Sebab menurutnya, urusan ini bukan hanya tugas pemerintah tetapi masyarakat luas. Di samping itu, ia juga mengajak masyarakat untuk“olah rasa”dalam menjaga eksistensi alam sehingga tetap selalu bersahabat dengan umat manusia. “Sebab, menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tapi kita semua,”pungkasnya. Pakde Suparno Jumar, The River Defender Kelahiran Purworejo, Jawa Tengah 11 Agustus 2972 Anggota Tim Satuan Tugas Naturalisasi Ciliwung Volunter Komunitas Peduli Ciliwung Foto-foto: Dok. pribadi
  • 28. BRAFOPMK – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menobatkan Kota Madinah, Arab Saudi sebagai kota tersehat di dunia. Salah satu kota suci bagi umat muslim itu dianggap memenuhi persyaratan dan masuk sebagai tujuan Proyek Stategi Wilayah Madinah serta peluncuran program“Kota Manusiawi”. Menurut WHO, kategori kota sehat apabila kota tertentu mampu memelihara lingkungan fisik ataupun sosial dan dapat meningkatkan sumber daya komunitasnya dalam menjalani fungsi WHO Nobatkan Madinah Kota Tersehat Dunia BRAFOPMK – Kantor media Reuters menurunkan pemberitaan hasil jajak pendapat dari perusahaan YouGov yang menyebut masyarakat dunia sebagian besar kurang yakin dengan manjurnya vaksin buatan Cina dan Rusia. Sebaliknya, responden lebih mempercayai vaksin ciptaan Amerika atau Jerman. Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan pada Januari 2021 dengan responden 19 ribu orang itu, juga menyebutkan 73 persen warga Inggris dan 70 persen warga Denmark siap divaksinasi. Warga dari kedua negara ini diketahui paling siap. Bertolak belakang dengan Prancis dan Polandia yang masih meragukan masing—masing 37 persen dan 48 persen atau sepertiganya populasi penduduk negara tersebut. Melihat antusiasme dunia, keinginan untuk mendapatkan vaksin meningkat di banyak negara. Hal ini tidak mengherankan mengingat wabah Covid-19 telah menyebar ke 92 juta orang di dunia dan menelan korban mencapai 1,98 juta orang. Di Amerika, meskipun yang menjadi responden dari negara ini hanya sebagian kecil, namun mereka bersedia divaksinasi. Sebaliknya, penolakan terjadi di Prancis sebanyak 9 persen secara umum, dengan persentase yang jauh lebih kecil ketimbang orang yang menolaknya dengan alasan spesifik. Sementara sebagian besar dari responden merasa belum ingin divaksin saat ini, sebelum mendapatkan kepastian bahwa vaksin yang tersedia aman. kehidupan masyarakatnya secara optimal. Dikutip dari situs arabnews.com, pada Minggu (24/1/2021), Madinah dengan jumlah penduduk sebanyak dua juta jiwa lebih itu merupakan kota pertama yang dinyatakan sebagai kota sehat versi lembaga internasional itu. Dalam ajang ini, dalam proses akreditasi dan untuk menentukan nominasinya melibatkan Universitas Taibah, Arab Saudi. WHO pun menyarankan universitas ini juga memberikan pelatihan terhadap kota lain di Arab Saudi yang tertarik mengikuti program Kota Sehat itu. Pemberitaan Reuters Menyebut Warga Dunia Ragu Vaksin Covid-19 Manjur 28 02/Februari/VII/2021 I N T E R N A S I O N A L
  • 29. 29 02/Februari/VII/2021 I N F O G R A F I S Bansos Diperpanjang, Anggaran Capai Rp 110 Triliun BRAFOPMK - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan sejumlah program perlindungan sosial 2020 akan tetap dilanjutkan pada 2021 dengan total anggaran mencapai Rp110 triliun. Perpanjangannya mencapai 6 bulan sejak Desember 2020. Pemerintah memutuskan mengurangi besaran manfaat yang diterima masyarakat. “Prakerja, (BLT) Dana Desa, dan bansos tunai untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) masih akan dipertahankan sampai enam bulan dengan nominal per bulannya turun menjadi Rp200 ribu,” ucap Sri Mulyani. Jumlah nominal manfaat Rp200 ribu juga diterapkan pada Program Keluarga Harapan (PKH) di 2021 untuk 18,8 juta KPM. Pada kasus PKH, masyarakat penerima mengalami kenaikan manfaat dengan menerima Rp200 ribu per KPM dari sebelumnya Rp150 ribu per bulan.
  • 30. BRAFOPMK – Belakangan ini, Indonesia diterpa sejumlah bencana alam mulai dari gempa bumi di Sulawesi Barat, longsor di Kabupaten Sumedang, banjir di Kalimantan Selatan sampai dengan erupsi di Gunung Semeru, Jawa Timur. Menyikapi hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy langsung menggelar rapat koordinasi tingkat menteri khususnya yang berada di bawah naungan Kemenko PMK dalam rangka mengukur kesiapan tanggap darurat bencana, pada Minggu (17/1). Muhadjir menegaskan pentingnya penggalangan kekuatan dan dukungan antar kementerian dan lembaga. Ia mendorong Kepala Badan Nasional Bencana (BNPB) untuk terus melakukan pemutakhiran pemetaan terkait kondisi terkini di lapangan. Dengan demikian, segala kebutuhan diharapkan dapat segera dikomunikasikan. “Kita fokus pada tanggap darurat, penanganan (bencana) akan terus dioptimalkan sambil melakukan Menko PMK Dorong Penggalangan Kekuatan Dalam Mengatasi Bencana pemetaan dari tiap kementerian dan lembaga,”kata Muhadjir. Ia menekankan perlunya mempersiapkan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dengan dukungan kementerian dan lembaga terkait, seperti kementerian PUPR maupun BUMN. Selain itu, Muhadjir mengimbau perlunya perhatian secara khusus pemenuhan kebutuhan kelompok rentan seperti perempuan, anak- anak atau balita dan juga lansia. Karena belajar dari penanggulangan bencana sebelumnya, penanganan untuk mereka mesti selalu diutamakan. “Mohon peran dan keterlibatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) diperkuat, selanjutnya BNPB perlu menghimpun informasi untuk mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan selama masa tanggap bencana,”pungkas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Secara terpisah, Sekretaris Utama BNPB Harmensyah mengatakan bencana alam yang terjadi tidak lepas dari imbas ulah manusia. Ia mencontohkan, peristiwa Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu, (9/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK 30 02/Februari/VII/2021 K A B A R P M K
  • 31. longsor di Kabupaten Sumedang menurutnya lantaran pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Serta banyak lahan yang dipergunakan tidak sebagaimana mestinya, semisal puncak atau bukit yang dibangun rumah atau lahan penyerapan air namun justru diubah menjadi bangunan. “Kalau tidak ingin bencana terus berulang, lingkungan harus dikelola dengan baik, lahan harus diperhatikan betul dan dikembalikan sesuai fungsinya,”ujarnya. Selain itu, kementerian dan lembaga sebut saja Kemenkes, Kemensos, KPPPA, Kemendikbud, Kemenag dan BNPB sudah melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan sebagai upaya tanggap darurat. Kemenkes telah menyiapkan 25 ambulans, 4 tenda, peralatan dan obat-obatan ortopedi serta sejumlah logistik kesehatan di posko bencana Sulawesi Barat. Ditambah lagi, KPPPA juga sudah mengalokasikan bantuan khusus bagi perempuan, anak dan lansia yang tersebar di lima titik bencana, termasuk di Manado, Sulawesi Utara. BRAFOPMK – sebanyak 67 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) 2019 telah rampung mengikuti masa orientasi yang digelar dari tanggal 11 hingga 15 Januari 2021. Sebagaimana arahan Menko PMK, Muhadjir Effendy, Sekretaris Menko PMK Y.B Satya Sananugraha dalam pembukaan acara orientasi tersebut, mengingatkan hal terpenting yang harus dimiliki para CPNS, adalah nilai integritas, keinginan untuk belajar dan memiliki . ”Itu yang harus dingat agar bisa cepat beradaptasi di tiap unit kerja,”katanya. Satya meminta pimpinan unit kerja agar berkenan 67 CPNS Kemenko PMK Tuntas ‘Digojlok’ Calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tahun 2019 telah selesai mengikuti masa orientasi di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (15/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK membimbing para CPNS untuk dapat bekerjasama dan berkontribusi secara nyata dalam membangun institusi Kemenko PMK.“Tolong mereka dibina dengan baik, dimanfaatkan, diajak bekerjasama, diberikan pengetahuan dan dibimbing, dan jangan dibiarkan saja,” ujar Sesmenko PMK itu. Sebab menurut Satya yang kerap disapa Sani itu, CPNS dipastikan akan menjadi jauh lebih baik sepanjang memperoleh bimbingan dari masing-masing atasan atau pimpinannya. Selain itu, sebagai wujud komitmen dan penghormatan dari para CPNS 2019, di sesi penutupan orientasi, mereka menampilkan pentas seni yang membawa pesan semangat gotong royong generasi muda di tengah wabah Covid-19. 31 02/Februari/VII/2021
  • 32. BRAFOPMK –Deputi IV Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK menyelenggarakan rapat kordinasi, identifikasi dan sinergi program 2021 dalam rangka mempersiapkan dan pemantapan program kerja di Hotel Harris, Jakarta, Senin (11/1). Deputi IV Femmy Eka Putri Kartika mengatakan pada tahun 2021 berharap tiap program kerja dapat terlaksana sesuai rencana dengan baik sesuai visi misi Presiden Joko Widodo yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Mengacu hal tersebut, terdapat indek perlindugan anak, keluarga dan pemuda yang mesti mencapai target. “Dalam RPJMN tentu ada target dan sasaran yang jelas mengenai pembangunan anak, perempuan dan pemuda. Kita punya beberapa indeks target. Inilah yang harus terealisasi,”ujarnya di sela-sela rapat tersebut. Menurut Femmy, tiap saat kita harus berbenah dan menjadi lebih baik lagi. Sehingga tiap pelaksanakan program harus mencatatkan prestasi. Sebagaimana pada 2020, di mana Kedeputian IV berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Unit Kerja Pelayanan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dalam Anugrah Zona Integrita (ZI). “Kita harus selalu mengubah diri, mereformasi diri kita supaya jiwa kita tidak hanya mengejar award itu,”ujarnya. Sebagaimana arahan Menko PMK, kaitannya dalam melayani masyarakat di masa Covid-19, Femmy mendorong jajarannya untuk memperhatikan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, salah satunya penyaluran bansos. “Kita harus mampu melihat apa yang terjadi di masyarakat. Bansos penting selau diperiksa lagi apakah dipergunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan yang semestinya, khususnya berkaitan dengan siswa sekolah. Jangan sampai sekedar dibelikan rokok bapaknya,”pungkasnya. Femmy juga mengingatkan dalam 100 hari ke depan berbagai isu strategis yang berkaitan dengan masyarakat agar segera terselesaikan, termasuk isu kekerasan perempuan dan anak maupun agenda peningkatan kapasitas kepemudaan. Gelar Rakor, Kedeputian IV Siap Realisasikan Tugas 2021 Rapat identifikasi dan sinergi program kegiatan tahun 2021 di Hotel Harris Vertu, Jakarta, Senin (11/1/2021). Foto: Humas Kemenko PMK 32 02/Februari/VII/2021 K A B A R P M K
  • 33. BRAFOPMK –Jiwa nasionalisme merupakan hal terpenting yang harus dimiliki tiap warga negara lantaran Indonesia sejak awal didirikan dianugerahi modal sosial sebagai bangsa yang majemuk dalam bentuk suku, ras, agama dan budaya. Menyoal hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa kesadaran kebangsaan merupakan modal besar yang juga membutuhkan sentuhan nilai ketuhanan dan kemanusiaan. “Nasionalisme penting, tapi jika berlebihan tentu kurang baik. Karena sesuatu yang bernuansa berlebihan dapat mengarah pada radikalisme. Maka biasanya puncak kematangan mental individu dapat dilihat dari kesadaran atas derajat kemanusiaan,”katanya. Muhadjir menjelaskan Pancasila merupakan landasan filosofis yang menghargai dimensi kemanusiaan. Sebagaimana dalam Al-Quran yang menghargai kemanusiaan dalam bingkai ketuhanan. Meskipun dalam agama apapun tentu mengajarkan kebaikan dengan aspek yang sangat beragam tergantung sudut pandang yang digunakan. Semisal dalam Islam yang mengenal prinsip amar ma’ruf nahi munkar (menegakkan kebenaran). “Sebagai bangsa Indonesia, kita punya Pancasila yang jelas berbicara mengenai kemanusiaan yang adil dan beradab dengan berbasiskan kesadaran Tuhan Yang Maha Esa. Ini yang harus jadi pegangan,”ujarnya. Menko PMK Ingatkan Pentingnya Kesadaran Kebangsaan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemenko PMK Nasionalisme penting, tapi jika berlebihan tentu kurang baik. Karena sesuatu yang bernuansa berlebihan dapat mengarah pada radikalisme. Maka biasanya puncak kematangan mental individu dapat dilihat dari kesadaran atas derajat kemanusiaan 33 02/Februari/VII/2021
  • 34. Menteri Sosial Tri Rismaharini (kanan) bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Foto: Humas Kemensos BRAFOPMK – Menteri Sosial Tri Rismaharini berjanji akan memastikan memperhatikan kualitas penyerapan bansos agar lebih baik lagi yang diharapkan juga dapat memperkuat kemandirian ekonomi penerima manfaat. Diketahui belanja bansos terserap sebesar 97,11 persen. Demikian disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, pada Rabu (14/1/2020). “Ke depannya kami akan menekankan pada kualitas penyerapan anggaran di tahun-tahun berikutnya,”katanya dalam agenda bertajuk“Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2020 dan Isu-Isu Aktual Serta Solusinya”itu. Kendati begitu, DPR mengapresiasi prestasi Kementerian Sosial (Kemensos) karena berhasil mengoptimalkan serapan anggaran mencapai 97,11 persen dengan realisasi serapan sebesar Rp.130.300.865.759.231,- dari total keseluruhan Rp. 134.171.839.274.000,- . Sedangkan, untuk belanja kepegawaian berada di kisaran 88,52 persen, belanja barang 97,99 persen dan belanja modal 98,46 persen. Untuk meningkatkan ketepatan sasaran bansos, termasuk cash transfer, Risma telah membuat instruksi terhadap penyalur dalam hal ini PT Pos Indonesia yang merupakan BUMN untuk merumuskan prosedur yang tepat. Misalnya dengan melengkapi foto diri calon penerima manfaat atau melengkapi surat pernyataan bagi yang diwakilkan.“Saya sudah minta PT Pos untuk meningkatkan prosedur,”ujarnya. Sebab tantangan dalam penyaluran bansos, adalah ketepatan sasaran sehingga dibutuhkan identifikasi akurat demi memastikan agar diterima oleh yang berhak. Kemudian juga, Kemensos terus memperkuat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan mendorong seluruh pemerintah daerah pro aktif melakukan verifikasi dan validasi data.“Data yang tidak lengkap membuat bansos tidak tersalurkan,”pungkas Risma. Oleh karena itu, Kemensos melakukan antisipasi dengan menempuh beberapa langkah, di antaranya mendorong pemda menerapkan pemeriksaan DTKS existing dan terus memperbarui data. Selanjutnya, bagi data DTKS dan BST (Bantuan Sosial Tunai) yang tidak valid supaya dikembalikan ke pemda untuk dilakukan koreksi atau penyesuaian ulang bersama Dukcapil. Sementara itu, untuk Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) kategori graduasi atau keluar dari kepesertaan diputuskan tetap menerima bantuan Kartu Sembako, dan PKH dalam kategori graduasi mandiri dinyatakan tak lagi menerima Kartu Sembako. “Untuk itu, kami juga minta kriteria dan parameter kemiskinan untuk dilakukan review dengan melibatkan pihak kampus, khususnya untuk kelompok rentan seperti gelandangan, Serapan Anggaran Tinggi, DPR Apresiasi Kinerja Kemensos 34 02/Februari/VII/2021 H U M A N I O R A
  • 35. pengemis dan pemulung. Bagi yang belum memiliki KTP akan diteruskan ke Dukcapil untuk perekaman data,”kata Risma. Dalam rapat yang dilaksanakan via daring itu, sebagian besar Komisi VIII DPR menyampaikan apresiasi kepada Kemensos. Rapat ini dipandu TB Ace Hasan Syadzily sebagai pimpinan sidang dan dihadiri juga oleh jajaran pejabat eselon I dan II Kemensos dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Anggaran Kemensos TA 2020 Rp.134.171.839.274.000,- BRAFOPMK - Sebagai bentuk kehadiran negara, Kementerian Sosial (Kemensos) turun tangan menjadi bagian penanggulangan bencana alam gempa bumi di Sulawesi Barat dengan mengucurkan bantuan sebesar Rp 1,7 miliar. Bantuan logistik ini dikirim menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara lewat Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (15/1). Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos M. Safii Nasution ikut mengawal langsung dalam distribusi bantuan ini. Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini juga berkunjung ke daerah yang sama bersama Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo. Menurut Safii bantuan itu terdiri dari logistik tanggap darurat sebesar Rp979.819.710,-, bantuan logistik gudang dari regional timur mencapai Rp621.911.700,- dan santunan bagi ahli waris korban senilai Rp 120 juta untuk delapan orang korban yang telah terindentifikasi dengan masing-masing Rp 15 juta serta seluruh ahli waris korban meninggal dunia juga diberikan santunan dengan nilai yang sama. “Bantuan yang disalurkan berupa makanan siap saji 2500 paket, makanan anak 1200 paket, tenda gulung 500 lembar, matras 1000 buah, peralatan keluarga, tenda serba guna dan lainnya,” kata Safii, Sabtu (16/1/2021). Adapun rincian dari paket bantuan lainnya, yaitu selimut 700 lembar, peralatan dapur 200 paket, tenda serba guna 10 unit, Kids Ware 500 paket, Ford Ware 500 paket, Velbed 40 unit, kasur sebanyak 370 buah, sandang 30 paket, dan perlengkapan Tagana 20 paket. Bukan hanya itu, Kemensos juga menerjunkan personil Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Sulawesi Selatan sebanyak 50 personil dan dari Sulawesi Tengah 19 personil dalam rangka membantu Tagana setempat dalam memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) seperti mempersiapkan dapur umum. “Sejak bencana terjadi, kami mengerahkan Tagana yang juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat berkaitan dengan situasi terkini dan bagaimana penanganannya,”ujar Syafii. Sementara itu, BPBD Kabupaten Majene mencatat ada 8 orang warganya yang meninggal dan 600 orang lebih menderita luka-luka. BPBD setempat juga melakukan pemutakhiran data dampak pasca gempa M6,2 ini yang mengguncang pada Jumat (15/1) pukul 02.28 waktu setempat. Akibatnya, terindentifikasi kerusakan yang cukup parah menimpa Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulawesi Barat, dan sebuah mini market. Jaringan listrik dan komunikasi seluler diketahui turut mengalami gangguan di wilayah Mamuju dan untuk kerusakan rumah warga terus dilakukan pendataan. Sementara menurut Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, tepatnya pukul 11.10 WIB terpantau ada sekitar 637 orang luka-luka dan 15 ribu jiwa terpaksa mengungsi ke Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Selain itu, BPBD setempat sempat mendata bahwa terdapat bangunan rusak sebanyak 62 unit rumah, 1 unit puskesmas dengan kondisi rusak parah, 1 kantor Danramil Maluda rusak berat, dan longsor terjadi di 3 titik sepanjang jalan poros Majene – Mamuju. Tancap Gas, Kucurkan Bantuan Bencana Alam Rp 1,7 Miliar ke Sulbar z z Pegawai : 88,52% z z Pos Belanja Barang : 97,99% z z Pos Belanja Modal : 98,46% z z Pos Belanja Bansos : 97,11%. Realisasi sebesar Rp.130.300.865.759.231,- (97.11%). 1. Bantuan Logistik Tanggap Darurat Pusat senilai Rp979.819.710,- 2. Bantuan Logistik Gudang Regional timur senilai Rp621.911.700,- 3. Santunan ahli waris bagi delapan korban yang telah teridentifikasi sebesar Rp 120 juta dengan masing - masing ahli waris sebesar Rp 15 juta. 4. Makanan siap saji 2500 paket. 5. Makanananak 1200 paket 6. Tenda gulung 500 lembar 7. Matras 1000 lembar 8. Selimut 700 lembar 9. Peralatan dapur 200 paket 10. Tenda serba guna 10 unit 11. Kids ware 500 paket 12. Ford ware 500 paket 13. Velbed 40 unit 14. Kasur 370 buah 15. Sandang 30 paket 16. Perlengkapan Tagana 20 paket Rincian Bantuan Rp.1,7 miliar 35 02/Februari/VII/2021
  • 36. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) bersama Menkominfo Johnny G. Plate (kanan) saat menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Penyelenggaraan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19 di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (12/01/2021). Foto: Humas Kemenkes BRAFOPMK –Pemerintah terus mendorong percepatan program vaksinasi Covid-19 dengan mulai membangun sistem data terintegrasi sehingga menghasilkan data yang akurat berupa by name by address . Untuk itu PT Telekomunikasi Indonesia dan PT Bio Farma ditunjuk sebagai penyelenggara dalam menyiapkan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengatakan pelaksanaan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Penyelenggaraan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang telah ditandatangani pada Selasa (12/1) di Kantor Kemenkes, Jakarta. “SKB ini sebagai landasan hukum yang menjamin perlindungan data pribadi penerima vaksin sesuai peraturan perundang-undangan. Kita berharap program vaksinasi dapat dilakukan segera, berjalan lancar dan tepat sasaran,” katanya. Menurut Johnny validasi data telah dilakukan melalui pengiriman SMS Blast yang menginformasikan undangan vaksinasi terhadap 1,3 juta kelompok prioritas, khususnya tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan di 34 provinsi di Indonesia terhitung mulai 12 – 13 Januari 2021. Dari sini, pemerintah dapat membuat pemetaan dan distribusi vaksin berbasiskan kebutuhan per kabupaten/ kota. “Setelah menerima notifikasi, selanjutnya penerima pesan diminta melakukan registrasi dan verifikasi untuk memastikan kecocokan data dan juga dapat memeriksa ulang data mereka lewat aplikasi PeduliLindungi,”pungkas Johnny. Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan keakuratan data merupakan hal yang sangat penting dalam perlaksanaan vaksinasi. Sebab menjadi acuan dalam menyusun kebijakan demi memastikan tepat sasaran. Kemenkes sendiri mendorong adanya kolaborasi integrasi data untuk mengantisipasi potensi ketidaksinkronan data. “Kita minta tolong agar semua pihak terkait membantu mengelola, menganalisa dan memastikan keamanannya dengan data-data pemerintah lainnya,”pungkas Budi. Diketahui, penandatanganan SKB selain Menkes dan Menkominfo turut dihadiri juga oleh Wakil Menteri Kesehatan, pejabat tinggi madya dan pratama di Kemenkes, jajaran Kemkominfo dan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Direktur PT Bio Farma serta perwakilan dari BPJS Kesehatan. Takkan Meleset, Data Penerima Vaksinasi Covid-19 Dibuat Terintegrasi 36 02/Februari/VII/2021 H U M A N I O R A
  • 37. BRAFOPMK - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis aplikasi SIPGAR berbarengan dengan tes kebugaran, kegiatan senam dan penyerahan ISO 9001 2015 tentang Standar Manajemen Mutu pada Jumat (15/1) di Lapangan Sujudi, Kantor Kemenkes. SIPGAR merupakan aplikasi yang dapat diunduh di platform Play Store yang berguna untuk mencatat dan memeriksa kondisi fisik seseorang dalam kurun waktu tertentu dengan metode Rockport. Aplikasi ini mudah digunakan saat berolahraga kapan pun dan di mana saja. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kepada seluruh pegawai dan jajaran Kemenkes serta masyarakat luas agar lebih peduli terhadap kesehatan, salah satu cara termudahnya dengan membiasakan rutin berolahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat. “Namanya Kementerian Kesehatan adalah membangun orang yang sehat, bukan menyembuhkan orang yang sakit. Yang pasti olahraga mampu mencetak generasi sehat dan bugar,”tutur Budi. Ia menganjurkan agar masyarakat rutin berolahraga, disarankan 30 menit per hari atau 10 ribu langkah apabila jalan santai. Itu sebabnya pemerintah menggencarkan Program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas).‘’Ayo kita habiskan waktu lebih banyak untuk hidup lebih sehat, sembuh dari sakit dengan cara olahraga yang menurut WHO (World Health Organization) 30 menit per hari selama 5 hari dalam seminggu,’’pesannya. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes dr. Kirana Pritasari, MQIH menjelaskan bahwa kegiatan senam bersama ini kali pertama setelah sebelumnya dihentikan akibat wabah Covid-19. Dengan aplikasi SIPGAR, Kirana berharap membuat banyak orang makin rutin berolahraga demi memelihara kebugaran dan menjaga imunitas tubuh. “Mudah-mudahan ini jadi awal dari kegiatan di tengah pandemi, sebelumnya kita punya kebiasaan tiap harinya berolahraga bersama tiap Jumat sekaligus pengukuran kebugaran,”ujarnya. Dalam sesi pengecekan kebugaran, Menkes, Wamenkes dan para jajarannya berlari mengelilingi kantor Kemenkes sebanyak tiga putaran dan hasilnya bisa diketahui langsung lewat SIPGAR. Aplikasi SIPGAR Kemenkes, Apa Manfaatnya? Aplikasi SIPGAR. Foto: Dok. Kemenkes Buka Google Play Store, cari aplikasi dengan kata kunci “Sipgar” CARA PENGGUNAAN APLIKASI SIPGAR Buka aplikasi SIPGAR yang sudah diinstal Lakukan registrasi sesuai dengan tipe peserta Daftarkan dengan memasukan email beserta password Login dengan email dan password yang sudah didaftarkan Klik dan mulai tes kebugaran dengan menekan tombol + Isi pertanyaan PAR-Q sesuai dengan kondisi kesehatan Anda Mulai tes dengan berlari atau berjalan aplikasi jarak tempuh akan berhenti setelah mencapai 1,6 kilometer Hasil tes kebugaran akan tampil 37 02/Februari/VII/2021
  • 38. BRAFOPMK - Pembahasan Rancangan Undang- Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2021 di parlemen tidak dapat ditawar-tawar lagi. Pasalnya kasus kekerasan terhadap perempuan kian meningkat di berbagai daerah. Hal tersebut terkonfirmasi berdasarkan data pelaporan di Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) Kementerian PPPA selama 2020 sudah mencapai 6.554 kasus, dengan korban sebanyak 6.620 orang korban. Demikian disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), Bintang Puspayoga dalam diskusi webinar bertajuk“Memperkuat Sinergi Nahdliyin Mengawal RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (Sosialisasi RUU PKS dan Konsolidasi Gerakan Badan/Lembaga Otonom NU)”yang diadakan PP Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Kamis (14/01). “Pengesahan RUU PKS tidak dapat ditunda lagi, mengingat urgensinya sangat besar. Ini harus jadi prioritas DPR dalam Prolegnas. Kekerasan seksual bukan hanya merugikan korban tetapi berdampak pada pola pikir masyarakat secara luas.”katanya. Bintang menegaskan pengesahan RUU PKS merupakan komitmen dari mandat Pancasila dan UUD 1945 sekaligus wujud keprihatinan bagi perempuan yang jadi korban. Apalagi dari mulai dari konsep sampai dengan naskah akademiknya sudah melalui tahapan yang panjang dan sudah disepakati bersama. “Harapannya RUU PKS ini dapat mengisi kekosongan hukum sehingga melindungi kaum perempuan mulai dari pencegahan, penanganan dan rehabilitasi yang berpihak pada korban serta memberikan efek jera bagi pelaku,”ujarnya. Sedangkan Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Advokasi PP Fatayat NU Wahidah Suaib senada dengan Bintang. Pasalnya sejak pertama dicetuskan pada Juli 2020, RUU ini dikeluarkan dari Proglenas menyusul protes publik yang cukup keras. Selama empat tahun dari 2016 – 2019 RUU ini jalan di tempat. Karena belum disepakati perihal definisi kekerasan seksual, maupun sistematikanya sehingga jangan sampai terjadi lagi pada DPR saat ini. “Kami siap mendukung RUU PKS masuk prolegnas 2021,” kata Wahidah. Perwakilan Komnas Perempuan, Maria Ulfah Anshor berpendapat pengesahan RUU tersebut tidak dapat Jangan Tunda Lagi, Pengesahan RUU PKS Ilustrasi. Foto: Istimewa/Net 38 02/Februari/VII/2021 H U M A N I O R A
  • 39. BRAFOPMK – Kaum perempuan tidak bisa dianggap sebelah mata. Terlebih ketika masa pandemi Covid-19, mereka menjalankan peran ganda, mulai dari mengawal anak belajar daring dari rumah, menyiapkan kebutuhan keluarga bahkan sebagian ikut memperkuat perekonomian keluarga. Sebagiannya lagi dari mereka jadi garda terdepan sebagai tenaga kesehatan dalam penanggulangan Covid-19. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan perempuan adalah kekuatan penting bagi bangsa dalam menghadapi wabah pagebluk yang melanda bangsa ini. Hal ini tampak dari survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 yang menyebut perempuan memiliki tingkat kepatuhan protokol kesehatan yang jauh lebih tinggi ketimbang laki-laki. “Maka kebijakan berperspektif gender dalam menghadapi Covid-19 sangat diperlukan,”ujar Bintang dalam dialog virtual bertema“Peran Ibu dalam Protokol Kesehatan Keluarga,”pada 14 Januari 2021 lalu. Bintang mengatakan Kementerian PPPA ikut melakukan sosialisasi protokol kesehatan bagi keluarga dengan melibatkan jaringan kemitraan, yang berangkat dari kesadaran bahwa peran keluarga sangatlah penting. Adapun mitra tersebut, seperti lembaga masyarakat, forum anak, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), organisasi perempuan KOWANI, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dan sejenisnya. “Dari keluarga yang sehat, tercipta juga lingkungan sehat, menuju Indonesia sehat,”kata Bintang. Ia menjelaskan masyarakat tak boleh lengah dalam menghadapi Covid-19 walaupun program vaksinasi sudah mulai berjalan. Artinya protokol kesehatan berupa 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) harus terus dipatuhi.“Marilah kita mendukung proses vaksinasi agar penyebaran Covid-19 dapat terkendali demi Indonesia sehat. Jaga diri, jaga sesama, jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya. Selanjutnya, pada April 2020 Kementerian PPPA menggiring keterlibatan pemda dan masyarakat dalam mendorong Gerakan Bersama Jaga Keluarga Kita atau yang disebut #BERJARAK. Gerakan ini meliputi 10 aksi #BERJARAK dan telah digelar di 32 provinsi dan 400 lebih kabupaten/kota. Bukan hanya itu, Kementerian PPPA tak lupa menyediakan layanan konsultasi“Sehat Jiwa”(SEJIWA) hasil inisiasi Kantor Staf Presiden (KSP) dalam rangka memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak yang menderita masalah psikologis akibat Covid-19. Peran Ganda Perempuan Dalam Perang Melawan Covid-19 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Foto: Dok. Kemen PPPA ditunda lagi karena menjadi beban psikologis bagi korban. Di samping itu jika mengacu indikator SDG’s (Sustainable Development Goals) tentu membuat target capaian nasional terancam tidak terealisasi.“Ini yang harus diperhatikan terutama stigma negatif dari masyarakat terhadap para korban,”pungkasnya. Sementara itu, Asnifriyanti Damanik dari LBH APIK melihat urgensi pengesahan RUU PKS di mana dari perspektif hukum pidana menyebabkan banyak kasus tidak dapat diproses karena belum terakomodirnya bentuk dan jenis kasus dalam kerangka hukum yang ada saat ini. Karena dalam Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) hanya mengenal dua jenis kekerasan saja, yaitu pemerkosaan dan pencabulan. Selain itu tidak mengenal istilah pelecehan seksual. “Inilah yang berlaku hingga saat ini. Seperti Undang- Undang Tindak Pidana Perdangan Orang (UU TPPO) hanya mengenal kata eksploitasi seksual. Begitu juga KUHP tidak ada istilah kekerasan seksual,”terang Asni. Sedangkan, Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA Vennetia R. Danes menyatakan RUU PKS ini diharapkan bisa menjadi terobosan hukum yang mengakomodir seluruh kepentingan dan kebutuhan perempuan korban kekerasan. Diketahui, RUU ini berada di nomor urut 18 sebagai inisiatif DPR dalam Prolegnas 2021. 39 02/Februari/VII/2021
  • 40. BRAFOPMK – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta agar kyai, pengasuh pondok pesantren, para tokoh agama dan para santri mendapatkan prioritas dalam program vaksinasi Covid-19 mengingat mereka merupakan tulang punggung dalam menjalankan pembinaan keberagaman masyarakat. “Kami berharap mereka dapat terus membina masyarakat karena terbebas dari terjangkit Covid-19 sehingga perlu jadi prioritas dalam program vaksinasi. Tentu tidak hanya tokoh agama Islam tapi lintas agama”katanya di Jakarta, Selasa (19/1). Yaqut melanjutkan, peran tokoh agama mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu dalam hal pembinaan agama sangat besar dan sangat dirindukan umat. Apalagi menurutnya, selama masa pandemi ini banyak tokoh agama yang wafat. Diketahui, tercatat sudah ada sekitar 300 tokoh agama yang meninggal dunia. “Ini tentu kehilangan besar bagi bangsa Indonesia, karena dibutuhkan proses panjang untuk melahirkan para tokoh agama, dan tidak bisa instan,”ujarnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani. Menurutnya, vaksinasi pengasuh pesantren sangat mendesak. Sebagaimana diketahui, tahap perdana program vaksinasi Covid-19 memang diprioritaskan bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19. Upaya vaksinasi ini didasari atas Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Ramdhani yang biasa akrab disapa Dhani ini menjelaskan, dua prioritas vaksinasi tahap kedua selanjutnya menyasar petugas pelayanan publik dan kelompok lansia.“Kami berharap para tokoh agama bisa diutamakan, apalagi tidak sedikit tokoh agama yang masuk kategori lansia,”pungkasnya. Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen Thomas Pentury menambahkan, data menyebutkan bahwa vaksin dapat menurunkan angka penyakit dan kematian. Berdasarkan ilmu kedokteran, vaksin memang perlu diberikan untuk mencegah seseorang terjangkit penyakit tertentu. Ia menegaskan gereja harus mengulurkan tangan bagi yang terdampak pandemi dan memberikan penyuluhan yang benar tentang pentingnya vaksin bagi kesehatan masyarakat. “Gereja perlu tampil selain melakukan pelayanan holistik melalui kepedulian dan welas asih kepada sesama,”terang Thomas. Adalah Bhikkhu Partono Nyanasuryanadi, tokoh agama Buddha dari Sangha Agung Indonesia yang menjadi salah satu orang yang bersama Presiden Joko Widodo mendapatkan vaksin covid-19 di Istana Negara. Anggota Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI) ini merasa bersyukur mendapatkan kesempatan tersebut. Ia mengimbau agar masyarakat jangan takut karena vaksin aman. “Ini adalah upaya luar biasa dari pemeritah demi menjaga kesehatan dan menguatkan diri kita. Sampai sekarang kita harus selalu mempersiapkan diri secara fisik dan mental,”ujarnya. Vaksinasi Tokoh Agama Diminta Jadi Prioritas Menteri Agama RI Yaqut Cholil. Foto: BPMI Setpres 40 02/Februari/VII/2021 H U M A N I O R A
  • 41. BRAFOPMK - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan terus melanjutkan transformasi pendidikan dan mendorong kemajuan kebudayaan demi menciptakan pendidikan yang berkualitas. Adapun tahapannya; pertama, pembangunan infrastruktur dan teknologi; kedua, penguatan kebijakan, prosedur dan pendanaan; ketiga, penguatan kepemimpinan masyarakat dan kebudayaan serta keempat, penguatan kurikulum, pedagogi dan asesmen. Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menegaskan strategi transformasi tersebut merupakan proses yang tak mengenal henti. Hal ini juga berkaitan dengan prioritas Merdeka Belajar 2021 yang berfokus pada beberapa kebijakan. “Pertama, pembiayaan pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1.095 juta mahasiswa, KIP Sekolah 17,9 juta siswa, layanan khusus pendidikan masyarakat dan kebencanaan dengan target 42.896 sekolah, target 363 ribu tunjangan profesi guru, pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dan bantuan pemerintah untuk 13 SILN dan 2.236 lembaga,”terang Nadiem. Menurut Nadiem, selanjutnya akan terus dilakukan program digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran lewat 4 sistem penguatan platform digital, 8 layanan terpadu Kemendikbud, Kehumasan dan Media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital serta penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah. Prioritas berikutnya, lanjut Nadiem mendorong adanya pembinaan peserta didik, prestasi, talenta dan penguatan karakter. Dalam hal ini, pembinaan peserta didik melibatkan 345 pemda dan menyasar 13.505 pelajar terkait peningkatan prestasi dan manajemen talenta. “Prioritas itu akan dijalankan berdasarkan 3 layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter,” ujarnya. Pada 2021 Kemendikbud mematok target dalam melakukan pendidikan terhadap 19.624 guru penggerak, lalu menerapkan sertifikasi bagi 10 ribu guru. Tak lupa juga berusaha membuka rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di 548 pemda, serta mendorong penjaminan mutu, sekolah penggerak dan organisasi penggerak bagi 20.438 orang guru. “Dalam meningkatkan kurikulum dan asesmen nasional, kami akan menggelar pelatihan kurikulum baru untuk 62.948 guru lalu melakukan pendampingan dan sosialisasi terkait implementasinya di 428.957 sekolah. Kemudian mengembangkan 4.515 model kurikulum dan perbukuan, akreditasi dan standar nasional pendidikan terhadap 94.912 lembaga,”pungkas Nadiem. Selain itu yang tak kalah penting, yaitu tentang Kampus Merdeka. Maka diperlukan dukungan dalam pencapaian indeks kinerja utama (IKU) bagi 75 Perguruan Tinggi Negeri/ PTN (BOPTN). Lalu mendorong peningkatan kelembagaan pendidikan tinggi, yang selanjutnya mengarah pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan. Dengan demikian diharapkan tercipta 50 ribu mahasiswa dengan semangat wirausaha dan 400 ribu mahasiswa Kampus Merdeka. Sedangkan berkaitan dengan pendidikan vokasi, Kemendikbud berencana merevitalisasi 900 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis industri 4.0, didukung dengan skema link and match yang dibutuhkan dunia kerja sehingga diperkirakan menyerap tenaga kerja 5.690 orang dan membangun kemitraan dengan 250 dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Di samping itu, terdapat 47 PTN Vokasi yang nantinya melakukan pendidikan keterampilan kerja dan kewirausahaan untuk 66.676 orang sambil memperkuat 200 program studi dan menggelar sertifikasi kompetensi bagi 300 orang dosen dengan didukung penguatan pendidikan Penerimaan Negara Bukan Pajak atau Badan Layanan Umum (PNBP/BLU) kepada 75 perguruan tinggi, serta memperkuat sarana prasarana di 8 perguruan tinggi. Nadiem tak lupa dengan nasib pemajuan kebudayaan dan bahasa dengan mengapresiasi dan meningkatkan 5.225 orang dalam 994 satuan pendidikan. Berikutnya juga menggelar kegiatan dan program publik dengan sasaran 619.515 orang, 450 layanan, 352 kegiatan dan satu platform holistik. Bukan hanya itu, ia mendorong pengelolaan cagar dan warisan budaya sebanyak 72.305 unit, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan untuk 359 desa , 260 kelompok masyarakat dan memberikan layanan kepercayaan dan masyarakat adat pada 1.031 orang di 25 wilayah adat. Terakhir, Kemendikbud juga melakukan pembinaan bahasa dan sastra untuk 4.117 penutur bahasa, fokus pengembangan dan perlindungan bahasa dan sastra bagi 200 lembaga dan melaksanakan tugas teknis pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra di sejumlah daerah untuk 21.132 penutur bahasa. Proyeksi Merdeka Belajar 2021 Demi Pendidikan Berkualitas z z Pembiayaan pendidikan di antaranya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1.095 juta mahasiswa z z KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa z z Layanan khusus pendidikan masyarakat dan kebencanaan dengan target 42.896 sekolah z z Tunjangan profesi guru dengan target 363 ribu guru z z Pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) z z Bantuan pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236 lembaga. Fokus prioritas Merdeka Belajar 2021 41 02/Februari/VII/2021
  • 42. 42 02/Februari/VII/2021 S E N AYA N BRAFOPMK – Undang-undang (UU) Pemilu diharapkan bisa dioptimalkan untuk jangka yang lebih panjang. Bukan mengakomodir situasi serta kepentingan tertentu dan mengikuti siklus lima tahunan saja. Hal itu diungkap Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus. Ia setuju bila UU Pemilu tidak direvisi tiap lima tahun sekali. UU Pemilu semestinya dievaluasi setelah berjalan tiga atau lima kali pemilu. Hal itu penting agar tidak ada kesan merubah regulasi pemilu demi kepentingan politik. “Kami selalu me-review undang-undang itu. Bagaimana ke depannya kita membuat tradisi, hasil terhadap revisi undang-undang itu, bisa digunakan 3 hingga 5 kali pemilu. Itu merupakan komitmen kami di Komisi II,”kata Guspardi dalam keterangan persnya, Selasa (12/1/2021). Ia menuturkan, seharusnya UU Pemilu tidak direvisi terlalu cepat. Jika UU Pemilu kerap direvisi menjelang pemilu, akan menimbulkan kesan adanya kepentingan politik sesaat terutama dari partai-partai besar yang berkuasa. “Tentu kurang elok rasanya dan terkesan ada kepentingan sesaat dari partai- partai yang berkuasa atau lain sebagainya. Untuk itu, kami di Komisi II sudah mempunyai komitmen dan itu sudah kita bangun dengan harapan revisi UU Pemilu ke depan harus continuity dan didorong berdasarkan kebutuhan objektif demi kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar. Jangan sampai demokrasi Indonesia dicederai dengan praktik revisi regulasi demi kepentingan jangka pendek partai politik atau siapapun,”ujarnya.(*) Komisi II DRP RI: UU Pemilu Diharapkan Tidak Diubah Tiap Lima Tahunan Pekerja menata kotak suara kardus di Gudang Logistik KPU Kota Tasikmalaya, Cibeurem, Jawa Barat, Jumat (1/2/2019). Foto: ANTARA/ Adeng Bustomi Jangan sampai demokrasi Indonesia dicederai dengan praktik revisi regulasi demi kepentingan jangka pendek partai politik atau siapapun.
  • 43. 43 02/Februari/VII/2021 BRAFOPMK - DPR RI akan terus mendorong Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM) serta jajaran kementerian lainnya untuk menyukseskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Menurut Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon, hal itu disampaikan dengan harapan masyarakat tidak menjadikan PPKM sebagai polemik yang akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Sondang menuturkan, program bantuan presiden bagi UMKM sebesar Rp 2,4 juta masih terus berlaku hingga 2021. Kemudian, bantuan sosial yang menjadi jaring Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon. Foto: Dok. DPR RI Jajaran Kementerian Didorong Sukseskan PPKM pengaman masyarakat juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan daya beli. Adapun bansos yang akan dilakukan secara tunai diharapkan bisa tepat sasaran, sehingga nanti bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. “Itu salah satu upaya kami dan kami sangat mendukung sekali dari DPR untuk jaring pengaman sosial ini dilakukan secara tunai,”kata Sondang, Senin (11/1/2021). Namun terkait bantuan sosial, Sondang menilai pemerintah belum memiliki sumber data yang komprehensif.“Ini kita masih melihat tidak ada satu data yang secara komprehensif dan bisa dijadikan rujukan semua kementerian. Masing-masing kementerian masih memiliki masing-masing datanya,”analisa politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu. Pihaknya mendorong agar pemerintah mempercepat penyelesaian dari data tersebut, melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Menurutnya, ini sangat diperlukan, karena bisa menjadi satu big data dari Indonesia dalam penggunaan Artificial Intelegent, karena di Era Industri 4.0 tidak bisa lagi dengan cara manual. (*) DPR mendorong agar pemerintah mempercepat pengelolaan sumber data yang komprehensif, melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
  • 44. 44 02/Februari/VII/2021 O P I N I H ampir dari kita semua yang berkecimpung di dunia kerja pernah mendengar ataupun mengalami sendiri pengalaman izin tidak masuk kerja karena alasan keluarga seperti anak sakit, mengantar pasangan berobat, atau juga menjaga anak karena asisten rumah tangga pulang kampung. Realita tersebut biasanya bermuara pada dua tanggapan mayoritas yaitu mayoritas yang menganggap alasan keluarga sebagai hal yang lumrah, sesuai pemenuhan hak asasi, dan yang kedua yaitu sikap mayoritas yang menganggapnya sumir cenderung negatif karena bagi mereka hal tersebut mengurangi poin profesionalisme atau dedikasi pada pekerjaan. Keluarga di mata masyarakat Negeri Skandinavia dan Negeri Sakura Beranjak dari realita di atas, mari kita coba menilik dua tanggapan mayoritas terhadap izin tidak masuk kerja tersebut di negeri skandinavia dan negeri sakura yang terkenal akan budaya kerjanya yang baik dan menjunjung tinggi etika profesionalisme. Di beberapa negara skandinavia seperti Norwegia, Denmark, Swiss dan terutama Swedia yang merupakan 1 dari 5 negara dengan penduduk paling bahagia di dunia, sebagaimana dilansir dari laman sahabat keluarga Kemendikbud, merupakan negara yang ramah anak dan ramah keluarga karena berbagai kebijakannya yang mendukung dan memudahkan kehidupan keluarga (Sumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/ xview&id=4297). Kebijakan ramah anak dan keluarga dimaksud yang terkait dengan dunia kerja misalnya fasilitas perawatan untuk ibu hamil, cuti melahirkan yang panjang, tugas ayah dan ibu yang hampir setara, serta aturan tentang orang tua menemani anak sakit. Jelaslah bahwa di mata masyarakat Skandinavia, keluarga merupakan entitas penting yang perlu dihormati dan dijaga bersama agar perannya dapat berjalan sebagaimana mestinya. Di sisi lain, negeri sakura, Jepang, sangat dikenal dengan budaya kerjanya yang tinggi kalau tidak mau disebut‘gila kerja’sampai sering menjadi meme yang bertebaran di media sosial yaitu para pekerja yang tidur pulas di kendaraan umum seperti kereta api saat pulang kerja. Budaya kerja workaholic ini menurut para warga Jepang sendiri didasarkan pada rasa malu atau tidak enak kalau harus tidak masuk kerja dimana merupakan hasil peninggalan dari periode showa di Jepang (tahun 1926 - 1989). Pemerintah Jepang di bawah kepemimpinan PM Shinzo Abe pada tahun 2018 mengeluarkan Undang Undang Reformasi Budaya Kerja sebagai langkah awal untuk memodernisasi cara bekerja di Jepang (Sumber: https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-51144690 ). Harapannya ke depan, generasi muda di Jepang akan mendapat iklim bekerja yang lebih kondusif, salah satunya dengan menggunakan hak cuti mereka sebagai wujud penyegaran diri dan lingkungan kerjanya. Sebagai contoh Keluarga: Pondasi Ketahanan Nasional yang Termarjinalkan Oleh: Indra Prasetya AN Indra Prasetya AN adalah Analis Kebijakan Ahli Muda Kemenko PMK Salah satu ciri dari keluarga yang memiliki ketahanan dan kesejahteraan baik adalah keluarga yang memahami fungsi fungsi Keluarga secara baik dan melaksanakannya secara maksimal dalam pola pengasuhannya.