SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NNAASSIIOONNAALL// 
BBAADDAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL 
Arah Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan 
Perdesaan Jangka Menengah 2015-2019 
Direktorat Penanggulangan Kemiskinan, Bappenas 
Bali, 2 September 2014
KKEERRAANNGGKKAA PPAAPPAARRAANN 
II.. KKEERRAANNGGKKAA PPEENNYYUUSSUUNNAANN RRPPJJMMNN 22001155--22001199 
IIII.. KKOONNDDIISSII KKEEMMIISSKKIINNAANN DDII IINNDDOONNEESSIIAA 
IIIIII.. IISSUU SSTTRRAATTEEGGIISS DDAANN AARRAAHH KKEEBBIIJJAAKKAANN PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN 
KKEEMMIISSKKIINNAANN PPAADDAA RRPPJJMMNN 22001155--22001199 
IIVV.. SSTTRRAATTEEGGII PPEERRCCEEPPAATTAANN,, PPEERRLLUUAASSAANN PPEENNGGUURRAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN 
WWIILLAAYYAAHH PPEERRDDEESSAAAANN ::((PPEESSIISSIIRR,, NNOONN--PPEESSIISSIIRR,, KKUUMMUUHH IILLEEGGAALL,, 
KKAAWWAASSAANN HHUUTTAANN DDAANN PPEEBBAATTAASSAANN)) 
VV.. KKEELLEEMMBBAAGGAAAANN PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN 
VVII.. PPRROOYYEEKK PPEERRCCOONNTTOOHHAANN PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN PPEENNGGHHIIDDUUPPAANN 
BBEERRKKEELLAANNJJUUTTAANN ((PP22BB))
KKEEMMEENNTTEERRIIAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL// 
BBAADDAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL 
II.. KKEERRAANNGGKKAA PPEENNYYUUSSUUNNAANN 
RRPPJJMMNN 22001155--22001199
RRPPJJMMNN 22001155--22001199 
DDAALLAAMM KKEERRAANNGGKKAA RRPPJJPPNN 22000055--22002255 
((UUUU 1177 TTAAHHUUNN 22000077)) 
Visi Pembangunan 2005-2025 
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR 
RPJM 2015-2019 
memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai 
bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif 
perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam 
dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu 
dan teknologi yang terus meningkat.
PPEENNYYUUSSUUNNAANN RRPPJJMMNN 
DDAALLAAMM KKEERRAANNGGKKAA KKEESSIINNAAMMBBUUNNGGAANN 
PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN 
Rancangan 
Teknokratis 
RPJMN 
2015-2019 
Rancangan 
RPJMN 
2015-2019 
Rancangan 
Akhir 
RPJMN 
2015-2019 
Visi – Misi 
Presiden 
terpilih 
Musrenbang 
RPJMN dan Sidang 
Kabinet 
Arahan 
RPJPN 2005-2025 
Evaluasi RPJMN 
2010-2014 
Isu Strategis Jangka 
Menengah 2015- 
2019 
(background 
studies) 
Aspirasi 
Masyarakat
Amanat RPJP (untuk RPJMN III): Memantapkan pembangunan secara menyeluruh 
Amanat RPJP (untuk RPJMN III): Memantapkan pembangunan secara menyeluruh 
di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif 
di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif 
perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas, 
perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas, 
serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat 
AEC, BONUS DEMOGRAFI, ASEAN POST 2015, 
PERUBAHAN IKLIM 
POLHUKAM EKONOMI KESRA SDA-LH DAERAH 
• RB 
• Tertib hukum 
• Anti korupsi 
• Demokrasi 
• Stabilitas DN 
• Tranformasi 
Struktur 
• Resiliensi: Pangan, 
Energi dan Air 
• Infrastruktur 
• Inovasi 
• Mutu SDM 
• Kemiskinan 
• Pemerataan 
• Kesempatan 
kerja 
• SJSN 
• Pengelolaan SDA 
dan biodiversity 
• Kelautan 
• Mitigasi & Adaptasi 
Perubahan Iklim 
• Pemerataan 
• SPM terpenuhi 
• Urbanisasi 
• Pelaksanaan 
Desentralisasi 
KERANGKA PELAKSANAAN/DELIVERY MECHANISM 
Kerangka Pendanaan: 
APBN dan Non-APBN Kerangka Regulasi 
Kerangka 
Kelembagaan 
serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat 
JANGKA PANJANG: 
TERHINDAR DARI MIT 
(tercapai tahun 2030 apabila 
ekonomi tumbuh 6- 
8%/tahun) 
RT RPJMN penting untuk 
menguatkan fondasi keluar 
dari MIT. 
(tidak boleh meleset dalam 
masa 5 tahun ke depan). 
• Membutuhkan 
comprehensive reform 
• Not Business as Usual 
(out of the box) 
• Prinsip berkelanjutan 
• Terpadu, tidak 
sendiri-sendiri 
MMEEMMPPEERRKKUUAATT LLAANNDDAASSAANN 
UUNNTTUUKK MMEENNGGHHIINNDDAARR DDAARRII MMIIDDDDLLEE IINNCCOOMMEE TTRRAAPP
TANTANGAN UUTTAAMMAA RRPPJJMMNN 22001155--22001199 
 Upaya jangka panjang agar keluar dari Middle Income Trap 
(MIT) pada tahun 2030: 
 Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, inklusif dan 
berkelanjutan 
 Transformasi struktur ekonomi yang didukung pengelolaan SDA 
dan pengembangan Iptek dan inovasi 
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 
 Ketahanan pangan, energi, dan air 
 Penyediaan infrastruktur yang memadai 
 Percepatan pemerataan pembangunan dan pengurangan 
kesenjangan 
 Pemberantasan korupsi 
 Percepatan konsolidasi demokrasi 
 Potensi bencana alam besar dan resiko perubahan iklim
AARRAAHH KKEEBBIIJJAAKKAANN RRPPJJMMNN 22001155--22001199 
SSOOSSIIAALL 
EEKKOONNOOMMII 
PPOOLLHHUUKKAAMM 
DDAAEERRAAHH 
IINNFFRRAASSTTRRUUKKTTUURR 
SSDDAA DDAANN LLHH 
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan 
kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. 
 Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan 
berkelanjutan. 
 Menyiapkan landasan pembangunan yang kokoh. 
 Mengembangkan dan memeratakan pembangunan daerah. 
 Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk 
pertumbuhan dan pemerataan. 
 Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah sumber daya 
alam yang berkelanjutan. 
 Meningkatkan mitigasi bencana alam dan perubahan iklim.
II. KKOONNDDIISSII KKEEMMIISSKKIINNAANN DDII IINNDDOONNEESSIIAA
PERKEMBANGAN KONDISI KEMISKINAN DI INDONESIA 
Tingkat kemiskinan pada bulan Maret 2014 adalah sebesar 11,25 persen 
atau turun 0,22% dibandingkan September 2013 
 Sejak tahun 2010, penurunan kemiskinan melambat, secara absolut menurun sekitar 1 juta penduduk 
miskin per tahun. Bahkan, dibandingkan Maret 2013, jumlah penduduk miskin bulan Maret 2014 
mengalami kenaikan sebesar 0,11 juta orang. 
 Hal ini menunjukan bahwa target menurut APBN-P 2013 yaitu dengan tingkat kemiskinan 9,5%-10,5% 
tidak tercapai. Adapun target kemiskinan tahun 2014 adalah 9,0% -10,5% dan 2015 adalah 9,0%-10,0%
Tingkat Kemiskinan antar Provinsi 
Beberapa propinsi mengalami kenaikan tingkat kemiskinan dan jumlah 
penduduk miskin
K KEMISKINAN KRROONNIISS DDAANN KKEERREENNTTAANNAANN 
TTEERRUUSS BBEERRLLAANNJJUUTT 
Mobilitas dalam 3 
tahun (2008-2010) Jumlah RTM 
Keluar dari miskin, 
namun tetap rentan 1.5 juta 
Keluar dari sangat 
miskin, namun tetap 
miskin 
2.1 juta 
Keluar dari kondisi 
sangat miskin, tapi jatuh 
lagi 
0.9 juta 
Senantiasa dalam 
kemiskinan kronis 1.5 juta 
RTM 6.0 juta 
• 4.5 juta RTM 
(75%) tidak 
pernah keluar 
dari kemiskinan 
selama 3 tahun 
• 1.5 juta (25%) 
tidak pernah 
membaik 
tingkat 
kemiskinan 
Rumah Tangga Miskin (10%, PPLS 2011)
KESENJANGAN TINGKAT KKEEMMIISSKKIINNAANN DDAANN JJUUMMLLAAHH 
KKEEMMIISSKKIINNAANN PPEERR PPRROOVVIINNSSII TTAAHHUUNN 22001133 
Tingkat kemiskinan masih tinggi di sebagian besar Indonesia bagian Timur 
Namun, Jumlah penduduk miskin masih didominasi di Pulau Jawa 
Jumlah penduduk miskin tertinggi
IISSUU KKEESSEENNJJAANNGGAANN DDAANN KKEERREENNTTAANNAANN 
8 
7 
6 
5 
4 
3 
2 
1 
0 
Kurva pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga, 2003-2010 
1 11 21 31 41 51 61 71 81 91 
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tanga 
/Kapita/tahun (%) 
Persentil Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita 
Sumber: Susenas, World Bank calculations 
Growth Incidence 
2003 to 2010 
Growth in mean 
2/3 Rumah Tangga konsumsi terendah 
tumbuh di bawah rata2 nasional 
Semakin banyak penduduk yang berpendapatan menengah, namun rentan terhadap guncangan 
ekonomi yang dapat dengan sangat mudah membawa mereka ke bawah garis kemiskinan. Sampai dengan 
persentil 40 dianggap masih rentan. 
Kesenjangan meningkat karena 2/3 rumah tangga termiskin tumbuh di bawah rata-rata nasional. 
Pertumbuhan lebih besar rumah tangga terkaya.
PPEERRMMAASSAALLAAHHAANN 
PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN
PENYEBAB MMEENNIINNGGKKAATTNNYYAA KKEESSEENNJJAANNGGAANN 
Keterbatasan Rumah Tangga 
Miskin untuk terlibat dalam 
proses pembangunan 
Tidak meratanya pertumbuhan 
sektor ekonomi 
1 2 
Kesempatan RTM untuk 
meningkatkan penghidupannya 
relatif rendah 
Sisi kebijakan: 
•Penyerapan tenaga 
kerja yang belum 
optimal 
•Sistem logistik yang 
kurang efisien: 
distribusi, persaingan 
usaha, dan peran 
lembaga pangan belum 
memihak masyarakat 
miskin 
Sisi akses: 
•Kurangnya jangkauan 
pelayanan dasar 
•Rendahnya akses 
kredit usaha bagi RTM 
•Rendahnya 
kepemilikan aset RTM 
terutama lahan 
produktif 
Perkembangan ekonomi yang 
mengarah ke sektor industri 
dan jasa melebihi 
pertumbuhan di sektor 
pertanian, sedangkan rata-rata 
RTM bekerja di sektor pertanian. 
Peningkatan produksi dalam 
negeri bersifat padat modal dan 
padat skilled labor, lebih banyak 
dinikmati oleh golongan 
menengah ke atas.
TTAANNTTAANNGGAANN 22001155-22001199 
BBIIDDAANNGG PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN 
• Meningkatkan pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi untuk 
mempercepat penurunan kemiskinan. 
• Melaksanakan sistem perlindungan sosial yang komprehensif dan 
integratif. 
• Peningkatan keterampilan dan kewirausahaan masyarakat miskin 
dalam menghadapi globalisasi dan perubahan iklim. 
• Penguatan desentralisasi dan sinkronisasi program 
penanggulangan kemiskinan oleh berbagai pihak: Public, People, 
Private Partnerships. 
• Peningkatan akses penghidupan bagi masyarakat miskin
IIIIII.. IISSUU SSTTRRAATTEEGGIISS DDAANN AARRAAHH KKEEBBIIJJAAKKAANN 
PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN 
PPAADDAA RRPPJJMMNN 22001155-22001199
AARRAAHH KKEEBBIIJJAAKKAANN 
PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN 22001155-22001199 
Perluasan perlindungan sosial dan 
pelayanan dasar bagi masyarakat 
miskin 
Percepatan pengurangan kemiskinan 
dan peningkatan pemerataan 
Mengurangi kemiskinan dengan 
memfokuskan Pengembangan 
Penghidupan Berkelanjutan pada 
lokasi-lokasi termiskin 
ISU 
STRATEGIS 
ARAH 
KEBIJAKAN 
Meningkatkan perluasan 
perlindungan sosial 
Peningkatan 
ketersediaan dan 
jangkauan pelayanan 
dasar bagi penduduk 
miskin dan rentan: 
pendidikan, kesehatan, 
sanitasi, perumahan, 
listrik, dsb 
Pemberdayaan masyarakat miskin 
dengan fokus Pengembangan 
Penghidupan Berkelanjutan (P2B): 
• Peningkatan kapasitas dan 
keterampilan penduduk miskin 
dan rentan 
• Peningkatan ketersediaan 
akses dan aset penghidupan 
bagi penduduk miskin 
Meningkatkan 
ketersediaan dan 
cakupan pelayanan 
dasar 
1. Penataan bantuan sosial 
reguler berbasis siklus hidup 
dan peningkatan kapasitas 
keluarga 
2. Penataan bantuan sosial 
temporer 
3. Perluasan cakupan SJSN 
4. Penguatan kelembagaan dan 
pelaksanaan bantuan sosial 
5. Peningkatan inklusivitas 
penyandang disabilitas
SINERGI DAN 
INTEGRASI 
Sistem Rujukan Terpadu, 
Perbaikan Penargetan 
► Jaminan Kecelakaan Kerja 
► Jaminan Kematian 
► Jaminan Hari Tua 
► Jaminan Pensiun 
TRANSFORMASI KLASTER I 
Tunjangan Lansia 
Tunjangan Penyandang Disabilitas 
Tunjangan Anak Terlantar 
Beasiswa Siswa Miskin 
Program Keluarga Harapan (PKH) 
Raskin 
Bantuan Langsung Tunai 
JaJammkkeesmsmaass 
Pelayanan, rehabilitasi, & 
pemberdayaan sosial Berbasis 
Institusi/Komunitas: 
Lansia, Penyandang Disabilitas, dan 
Anak Telantar 
Pelayanan, rehabilitasi & 
pemberdayaan Berbasis Keluarga: 
Bantuan Tunai Bersyarat bagi Keluarga 
Miskin sesuai karakteristik keluarga (a.l. 
anak balita, usia sekolah, ibu hamil, 
disabilitas) 
Bansos korban bencana alam 
Bansos korban bencana sosial 
Bansos korban bencana ekonomi 
Bansos 
Reguler 
Bansos 
Temporer 
Saat ini (2013) 2025 
JaJammininaann K Keesesehhaatatann N Naasisoionnaal l( J(KJKNN)) 
JaJammininaann S Soosisaial lK Keetetennaaggaakkeerjrajaaann 
Pelayanan Panti Anak, Lansia, Disable 
PENGUATAN IMPLEMENTASI 
Penyusunan SPM Kesos, Penataan Kelembagaan, Penguatan Pekerja Sosial
TRANSFORMASI KLASTER II, III, IV DAN 
KETERLIBATAN CSR DALAM PENGKAYAAN 5 ASET 
22001133 
KKllaasstteerr IIII,, IIIIII,, IIVV 
PNPM 
UMKMK 
Program Pro-Rakyat 
 Pembangunan rumah murah 
PNPM 
UMKMK 
Program Pro-Rakyat 
 Pembangunan rumah murah 
dan sangat murah 
 Penyediaan air bersih untuk 
rakyat 
 Penyediaan listrik murah dan 
hemat serta terjangkau 
 Penyediaan angkutan umum 
murah 
 Peningkatan kehidupan 
nelayan 
 Peningkatan kehidupan 
masyarakat miskin perkotaan 
dan sangat murah 
 Penyediaan air bersih untuk 
rakyat 
 Penyediaan listrik murah dan 
hemat serta terjangkau 
 Penyediaan angkutan umum 
murah 
 Peningkatan kehidupan 
nelayan 
 Peningkatan kehidupan 
masyarakat miskin perkotaan 
22002255 
SSuussttaaiinnaabbllee LLiivveelliihhoooodd 
• Bantuan kredit, pelatihan usaha 
kecil mandiri, dan bantuan 
integrasi terhadap pasar (aset 
finansial) 
• Balai pelatihan kerja (bekerjasama 
dengan industri, sertifikasi, 
pendidikan universal (aset 
manusia) 
• Perbaikan kampung, listrik mudah 
pakai dan jaringan air bersih (aset 
infrastruktur) 
• Perlindungan lingkungan dan 
penanggulangan polusi (aset 
alam) 
• perencanaan partisipatif 
komunitas (aset sosial) 
• Bantuan kredit, pelatihan usaha 
kecil mandiri, dan bantuan 
integrasi terhadap pasar (aset 
finansial) 
• Balai pelatihan kerja (bekerjasama 
dengan industri, sertifikasi, 
pendidikan universal (aset 
manusia) 
• Perbaikan kampung, listrik mudah 
pakai dan jaringan air bersih (aset 
infrastruktur) 
• Perlindungan lingkungan dan 
penanggulangan polusi (aset 
alam) 
• perencanaan partisipatif 
komunitas (aset sosial) 
Transformasi 
dan 
Harmonisasi 
Klaster IV 
Program CSR 
Sinkronisasi
SASARAN PENGURANGAN KEMISKINAN 
RPJMN 2015-2019 
RRPPJPJPNN 2 2000055-2-2002255 
MMPP33KKI I2 2001133-2-2002255 
Rancangan RPJMN 
Rancangan RPJMN 
Teknokratis 
Teknokratis 
RPJMN 
2015-2019 
RPJMN 
2015-2019 
RPJMN 
2005-2009 
RPJMN 
2005-2009 
Background 
Study RPJMN 
2015 - 2019 
Background 
Study RPJMN 
2015 - 2019 
RPJMN 
2010-2014 
RPJMN 
2010-2014 
RPJMN 
2020-2024 
RPJMN 
2020-2024 
Evaluasi RPJMN 
2010 - 2014 
2005-2009 2010-2014 2015-2019*** 2020-2024*** 
8,2 9,0 – 10,5** 6,0 - 8,0 4,0 – 5,0 
14,15 - 15,97 11,47* 
Target 
Realisasi 
Catatan: * September 2013; ** sesuai revisi APBN 2014 (Target RPJMN 8,0-10,0%); *** sesuai MP3KI dan revisi RKP 
2014 
Catatan: * September 2013; ** sesuai revisi APBN 2014 (Target RPJMN 8,0-10,0%); *** sesuai MP3KI dan revisi RKP 
2014
ARAH KEBIJAKAN DDAANN FFOOKKUUSS PPRRIIOORRIITTAASS 
PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN TTAAHHUUNN 22001155 
• Penyempurnaan dan pengembangan sistem perlindungan sosial yang KKEEBBIIJJAAKKAANN 
Penyempurnaan Penyempurnaan dan dan pengembangan pengembangan sistem sistem perlindungan perlindungan sosial sosial yang 
yang 
komprehensif 
komprehensif 
Peningkatan sinkronisasi dan efektivitas perluasan pelayanan dasar untuk 
penduduk miskin dan rentan 
1 1 
2 2 
3 3 
44 PPeennininggkkaatatann p peerraann U UMMKKMMKK d daalalamm p peennaanngggguulalannggaann k keemmisiskkininaann 
Peningkatan sinkronisasi dan efektivitas perluasan pelayanan dasar untuk 
penduduk miskin dan rentan 
Penguatan pengembangan penghidupan berkelanjutan berbasis 
pemberdayaan masyarakat melalui transformasi PNPM menuju 
Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) 
Penguatan pengembangan penghidupan berkelanjutan berbasis 
pemberdayaan masyarakat melalui transformasi PNPM menuju 
Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) 
AARRAAHH 
AARRAAHH 
KKEEBBIIJJAAKKAANN 
FFOOKKUUSS 
PPRRIIOORRIITTAASS 
FFOOKKUUSS 
PPRRIIOORRIITTAASS 
komprehensif 
• Peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan 
• Meningkatkan sinergi dan manfaat dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan 
pemberdayaan UMK dan koperasi 
• Pembenahan aspek kelembagaan penanggulangan kemiskinan
SSAASSAARRAANN RRKKPP 22001155:: 
KKEEMMIISSKKIINNAANN,, KKEETTEENNAAGGAAKKEERRJJAAAANN,, DDAANN UUKKMM
GRADUASI PROGRAM 
PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM P2B 
Dana Amanah/Modal 
Bergulir/Lapangan kerja 
Akses 
lanjut 
Program P 2 B 
(peningkatan kapasitas, akses thd 
pasar, keuangan) 
• Program Klaster I: sebagai 
program dasar yang akan 
dilengkapi dengan P2B 
• Program Klaster II (modal 
bergulir) dan Klaster III (modal 
usaha kecil/mikro): sebagai 
program dengan potensi modal 
yang dapat dimanfaatkan oleh 
beneficiaries P2B 
• Program Klaster IV: sebagai 
pendukung P2B dengan 
berbagai dukungan pelayanan 
dasar. 
Program-program Bantuan Sosial 
Pembekalan 
lanjut 
Bernilai Tambah 
Karitatif Murni (i.e.: Pembekalan Dasar)
TRANSFER OF KNOWLEDGE PNPM MANDIRI 
PADA PELAKSANAAN UU DESA 
Transisi PNPM Mandiri Setelah Diberlakukannya UU Desa 
PNPM Mandiri  fokus 
P2B 
Variabel UU Desa 
Kecamatan (lintas Desa) LLookkuuss kkeeggiiaattaann Desa 
Lokasi kantong-kantong kemiskinan BBLLMM kkeeggiiaattaann Seluruh Desa secara nasional 
Mengembangkan penghidupan 
berkelanjutan (pemenuhan 5 aset 
penghidupan bagi masyarakat miskin dan 
FFookkuuss PPeellaakkssaannaaaann kkeeggiiaattaann 
rentan: SDA, SDM, finansial, sosial, dan 
infrastruktur) 
Memperbaiki tata kelola pemerintahan 
desa meliputi kegiatan pelayanan publik, 
pembagunan desa, dan pemberdayaan 
masyarakat desa 
Pendampingan di tingkat Kecamatan PPeennddaammppiinnggaann Pendampingan di tingkat Desa
PERCEPATAN PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN 
Reformasi Menyeluruh Program Penanggulangan Kemiskinan 
Tahun 2015 
PPeenngguuaatatann k keelelemmbbaaggaaaann 
Kemitraan pemerintah, 
swasta, dan masyarakat 
Kemitraan pemerintah, 
swasta, dan masyarakat 
Sinkronisasi dan 
Sinkronisasi dan 
harmonisasi regulasi dan 
harmonisasi regulasi dan 
kebijakan sektoral 
kebijakan sektoral 
Penguatan pengelolaan 
sistem data terpadu 
Penguatan pengelolaan 
sistem data terpadu 
a. Penguatan kelembagaan penanggulangan kemiskinan di daerah dalam 
perencanaan dan pelaksanaan percepatan penurunan kemiskinan 
b. Peningkatan peran pihak swasta, BUMN dan masyarakat dalam penguatan 
sinergi percepatan penurunan kemiskinan termasuk pendekatan pelayanan 
dasar terpadu ke masyarakat miskin dan pelibatan perencanaan dan 
pemantauan kualitas layanan dasar 
c. Penguatan harmonisasi dan sinkronisasi regulasi dan kebijakan sektoral yang 
secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi penghidupan dan 
pelayanan dasar penduduk miskin
SINERGI PPEERRCCEEPPAATTAANN PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN 
KKEEMMIISSKKIINNAANN DDII TTIINNGGKKAATT IINNDDIIVVIIDDUU//KKEELLUUAARRGGAA 
G 
A 
RIS 
KEMISKINAN 
Sinergi di tingkat rumah tangga/keluarga dimungkinkan saat ini dengan adanya Basis Data 
Terpadu (BDT). 
Sejahtera 
Sangat 
Miskin 
Miskin 
Hampir 
Miskin/ 
Rentan 
Tidak 
Miskin 
Program-program 
Perlindungan 
Sosial 
Program Keuangan Mikro 
dan Pengembangan 
Penghidupan
PRASYARAT UTAMA UNTUK SINERGI 
Mekanisme pelaksanaan 
dan koordinasi antar 
Kementerian/ Lembaga, 
Pemerintah Daerah, dan 
stakeholders lainnya 
(BUMN, Swasta, NGO/LSM) 
REGULASI 
Landasan hukum yang dapat 
memberikan kekuatan dan 
dukungan dalam melaksanakan 
kebijakan PK 
• Basis data yang akurat dengan 
update regular yang 
dilakukan melalui 
kelembagaan yang solid 
• Definisi kemiskinan yang 
tepat dan dapat 
mencerminkan taraf 
kesejahteraan rakyat 
SISTEM 
PROSEDUR DATA
IIVV.. SSTTRRAATTEEGGII PPEERRCCEEPPAATTAANN,, PPEERRLLUUAASSAANN PPEENNGGUURRAANNGGAANN 
KKEEMMIISSKKIINNAANN WWIILLAAYYAAHH PPEERRDDEESSAAAANN ::((PPEESSIISSIIRR,, KKUUMMUUHH IILLEEGGAALL,, 
KKAAWWAASSAANN HHUUTTAANN DDAANN PPEEBBAATTAASSAANN))
STRATEGI PENGEMBANGAN 
PENGHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR 
1. Menjamin ketersediaan pasokan BBM dan keterjangkauannya, terutama 
bagi nelayan miskin dan buruh nelayan. 
2. Perlindungan terhadap nelayan kecil, pembatasan ijin penangkapan ikan 
oleh kapal besar, dan perlindungan terhadap wilayah perairan Indonesia, 
serta pencegahan illegal fishing. 
3. Pengembangan mata pencaharian alternatif bagi rumah tangga nelayan dan 
masyarakat di kawasan pesisir. 
4. Pelestarian ekosistem laut dan kawasan pesisir yang dapat melindungi 
sumber daya perikanan dan lingkungan alam di kawasan pesisir. 
5. Akses keuangan/modal yang mudah bagi nelayan miskin dan buruh nelayan 
agar secara bertahap dapat mengelola usahanya secara mandiri. 
6. Meningkatkan kualitas SDM di kawasan pesisir (aspek pendidikan dan 
kesehatan.
STRATEGI KAWASAN KUMUH DAN ILEGAL 
• Pembenahan status lahan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah 
Kota. 
• Peningkatan partisipasi sosial dan politik masyarakat di permukiman 
kumuh dan ilegal. Dimulai dengan menjamin hak untuk memperoleh 
identitas kewarganegaraan, seperti KTP, KK, dan akta kelahiran. 
• Pemenuhan kebutuhan dasar terkait lingkungan yang sehat, seperti 
perbaikan permukiman, penyediaan listrik, air bersih, sanitasi termasuk 
pengelolaan sampah. 
• Peningkatan kapasitas SDM melalui pendidikan dan ketrampilan. 
• Peningkatan akses permodalan. 
• Peningkatan peran pemerintah daerah untuk ikut serta mengatasi 
permasalahan permukiman.
STRATEGI KAWASAN PERBATASAN 
• Pemenuhan hak atas indentitas. 
• Penyediaan layanan infrastruktur dasar terpadu (perumahan, listrik, 
komunikasi, sanitasi, air bersih) bagi masyarakat miskin di daerah 
perbatasan. 
• Penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan (kuantitas dan 
kualitas). 
• Peningkatan kualitas SDM untuk peningkatan akses pekerjaan/sumber 
mata pencaharian. 
• Pengembangan sumber usaha masyarakat miskin perbatasan dan 
peningkatan ketersediaan sarana produksi.
STRATEGI KAWASAN HUTAN 
• Pemenuhan pelayanan dasar, a.l.: pembangunan infrastruktur untuk 
membuka keterisolasian masyarakat miskin di lingkungan hutan, akses 
terhadap sarana pendidikan dan kesehatan. 
• Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan keterampilan khusus yang 
relevan. 
• Bantuan sosial baik yang bersifat reguler dan non-reguler untuk 
mempertahankan kondisi masyarakat miskin/rentan agar tidak semakin 
miskin. 
• Pengembangan penghidupan berkelanjutan, melalui program pemberdayaan 
dan pengembangan usaha alternatif. 
• Relokasi tempat pemukiman dalam upaya pelestarian hutan dan kemudahan 
dalam pemberian pelayanan dasar. 
• Penetapan kebijakan khusus yang mendukung kehidupan masyarakat 
miskin di lingkungan hutan.
STRATEGI KAWASAN ADAT TERPENCIL 
• Pemenuhan layanan dasar antara lain pembangunan infrastruktur untuk membuka 
keterisolasian. 
• Peningkatan SDM melalui pelatihan keterampilan khusus, dengan tidak 
meninggalkan kekhasan dan kekayaan khazanah adat istiadat mereka. 
• Bantuan sosial baik yang bersifat reguler dan non-reguler untuk mempertahankan 
kondisi masyarakat miskin/rentan agar tidak semakin miskin. 
• Pendataan keluarga komunitas masyarakat adat untuk identifikasi masalah 
kemiskinan dan pentargetan program sehingga lebih tepat sasaran. 
• Pembangunan berbasis partisipasi masyarakat. Pendekatan pembangunan yang 
diprakarsai dan dikelola langsung oleh masyarakat adat setempat. 
• Peningkatan partisipasi pemerintah daerah atau organisasi lokal. Pelaku memiliki 
perhatian, komitmen, dan kemampuan untuk membangun masyarakat. 
• Melakukan relokasi atau pemukiman kembali penduduk ke lokasi yang lebih 
memudahkan dalam pemberian pelayanan dasar 
• Perlindungan hukum, mencakup pengakuan terhadap eksistensi mereka, hak 
wilayah hukum adat, hak sosial dan ekonomi, hak identitas budaya, pelarangan 
perambahan hutan, komersialisasi lahan, pencemaran lingkungan, serta 
melindungi hutan sebagai “rumah budaya” mereka dari intervensi dari luar.
VV.. KKEELLEEMMBBAAGGAAAANN PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN
PENGEMBANGAN KONSEP PEMETAAN POTENSI WILAYAH 
SEBAGAI BAGIAN KETERLIBATAN PEMDA 
Pengembangan Wilayah 
Kelompok 
Usaha 
Kelompok 
Usaha 
Kelompok 
Usaha 
Pengembangan Desa 
Pemerintah daerah berperan dalam 
pengenalan potensi lokal yang efektif 
sehingga dapat menjadi masukan bagi 
masyarakat miskin sebagai peluang 
usaha yang dapat dikembangkan
STRUKTUR KELEMBAGAAN 
PENANGGULANGAN KEMISKINAN 
DI PUSAT DAN DAN DAERAH
PENGUATAN TKPK DAERAH (1) 
1. Mengembangkan komunikasi yang efektif antar pelaku (pemda, legislatif, 
ormas, media) 
 Antara lain mengembangkan komitmen keberlanjutan capaian target 
MDGs pada tahun 2015. 
2. Menyusun agenda kerja TKPK-D yang jelas dan terukur  antara lain: 
 Membentuk/memperkuat Pokja Pendataan, Kemitraan, Penanganan 
Pengaduan Masyarakat, dan Monev. 
 Menelaah/mengkritisi/memperbaiki kualitas berbagai dokumen 
pembangunan (RPJMD, RKPD, SKPD, rencana aksi, Renstra SKPD, Renja 
SKPD, kebijakan, regulasi, laporan monev) agar lebih pro-poor 
3. Meningkatkan penggunaan berbagai alat bantu perencanaan & penganggaran 
yang pro-poor: 
 Mengembangkan indikator & basis data kemiskinan & MDGs; 
 Memperkuat pengintegrasian perencanaan partisipatif; 
 Membangun kepedulian publik atas perencanaan dan penganggaran yang 
pro-poor melalui berbagai media.
PENGUATAN TKPK DAERAH (2) 
4. Memperbaiki targeting berbagai program dengan memfokuskan 
sasaran ke masyarakat miskin dan kantong2 kemiskinan 
5. Mensinergikan kegiatan & anggaran program sektor & daerah 
untuk membuka keterisolasian wilayah, peningkatan 
keberdayaan masyarakat, & revitalisasi perdesaan. 
6. Memelihara iklim usaha yg mendukung perekonomian lokal (al. 
akses permodalan, informasi & pasar UMK, kepastian usaha 
sektor informal, dsb). 
7. Mengendalikan inflasi daerah sebagai natural protection untuk 
orang miskin (harga pokok, OP infrastruktur, dsb agar 
peningkatan pendapatan orang miskin efektif). 
8. Menggalang kemitraan pendanaan dengan berbagai pelaku 
pembangunan  pokja kemitraan TKPK-D
VVII. P . PROYEK PERCONTOHAN PEENNGGEEMMBBAANNGGAANN PPEENNGGHHIIDDUUPPAANN 
BBEERRKKEELLAANNJJUUTTAANN ((PP22BB))
KETENTUAN UTAMA PNPM P2B 
1. Program difokuskan kepada masyarakat miskin. 
2. Membekali masyarakat mengenai esensi berkelompok. 
3. Membiasakan menabung sebagai salah satu indikator kesungguhan dan 
komitmen masyarakat untuk maju dan berkembang. 
4. Melibatkan Pemda secara aktif dalam mengenali potensi lokal yang dapat 
dikembangkan oleh masyarakat miskin. 
5. Memberikan pilihan usaha dan ketrampilan sesuai minat dan kemampuan 
masyarakat dan prospektif. 
6. Praktek pengelolaan yang baik dari program-program pemberdayaan akan terus 
dilanjutkan dan menjadi bagian dari P2B. 
7. Fasilitasi dan pendampingan yang intensif, dengan memperjelas siapa yang 
melakukan dan bagaimana mekanismenya. 
8. Menentukan pola kelembagaan yang paling sesuai dalam mengelola program di 
daerah (kab./kota).
UJI COBA PENGEMBANGAN 
PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN (P2B) 
DESAIN UMUM PNPM P2B 
TUJUAN : Mendorong peningkatan 
kesejahteraan masyarakat miskin secara 
berkelanjutan 
KEGIATAN UTAMA : 
1.Peningkatan kapasitas masyarakat, 
melalui pelatihan pengelolaan kelompok, 
pelatihan keahlian sesuai minat usaha 
anggota kelompok 
2.Pengembangan penghidupan 
masyarakat, melalui pendampingan dan 
penyaluran dana bergulir 
3.Peningkatan pelibatan Pemda dalam 
mengenali potensi lokal yang dapat 
dikembangkan oleh masyarakat miskin 
PROGRESS 
• Ujicoba dilakukan di 6 kecamatan di 3 
kabupaten terpilih yakni Kab. Brebes, 
Kab. Pekalongan dan Kab. Pemalang 
• Kegiatan dilakukan dengan fasilitasi 
dan pendampingan yang intensif dari 
fasilitator 
• Telah diberikan pembekalan kepada 
pendamping daerah dan pemerintah 
daerah dalam menjalankan 
pelaksanaan uji coba penghidupan 
berkelanjutan 
• Masing-masing kecamatan terpilih 
diberikan anggaran sebesar 1,9-2 
Miliar
LOKASI UJICOBA P2B (TA 2014) 
•Potensi daerah (kontribusi sektor terbesar dalam PDRB 
2012): 
•Brebes: pertanian dan perkebunan (padi, jagung, ubi 
kayu, dan bawang merah) 
•Pekalongan: industri pengolahan (pakaian dan 
makanan) 
•Pemalang: perdagangan, hotel, dan restoran. 
•Ketiga kabupaten memiliki potensi sektor pertanian dan 
perikanan. 
•Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2012: 
•Brebes: 9,54% 
•Pekalongan: 4,75% 
•Pemalang: 6,55% 
•(Nasional: 5,92%; Jateng: 6,02). 
Kab. Kondisi 
Kemiskinan Kecamatan 
Pdd. 
Miskin 
(jiwa) 
Tingkat 
Kemis. 
(%) 
Desa 
Sample Kondisi Geografis Potensi Usaha RTM 
Brebes 394.400 jiwa 
(22,72%) 
•Bulakamba 
•Paguyangan 
•Bantarkawung 
57.457 
35.879 
37.126 
35,42 
35,83 
42,37 
•Kluwut (BS) 
•Wanatirta (SM) 
•Pangarasan (MS) 
•Dat. rendah & pesisir 
•Perbukitan (hutan) 
•Dat. rendah (hutan) 
•Tani & Nelayan 
•Tani & Ternak 
•Tani & Ternak 
Pemalang 261.200 jiwa 
(20,68%) 
•Belik 37.252 36,26 •Mendelem (AS) •Dat. tinggi •Tani & Ind. RT 
Pekalongan 125.900 jiwa 
(15%) 
•Petungkriyono 
•Paninggaran 
1.055 
11.648 
8,84 
33,75 
•Simego 
•Tlogohendro (KI) 
•Yosorejo 
•Tlogopakis 
•Kayupuring 
•Lambanggelun (PW) 
•Dat. tinggi 
•Dat. rendah (hutan) 
•Tani & Ternak 
•Tani
PPEENNUUTTUUPP 
1. Upaya penurunan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan merupakan langkah 
strategis dan mendasar yang harus dilakukan secara sistemik dan konvergen guna 
mencapai pertumbuhan yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan. 
2. Dalam rancangan RPJMN 2015-2019 mendatang, titik berat pencapaian 
pertumbuhan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan difokuskan kepada: 
(a) Peningkatan kualitas dan perluasan hak dasar terutama pengentasan kemiskinan, 
pemenuhan lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, perlindungan soial, dan 
pengembangan penghidupan berkelanjutan; serta 
(b) Peningkatan kapasitas nasional dalam mengelola sumber daya produktif dengan 
mengedepankan kepentingan nasional dalam memenangkan persaingan global. 
(c) Peningkatan daya saing sektor riil berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah serta 
keberpihakan kepada koperasi; 
3. Peningkatan kesadaran kolektif antar pemangku kepentingan baik pusat maupun 
daerah serta segenap komponen pembangunan, agar mampu mereduksi berbagai 
ketimpangan terutama ego sektoral dan wilayah.
KKEEMMEENNTTEERRIIAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL// 
BBAADDAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL 
TTEERRIIMMAA KKAASSIIHH

More Related Content

What's hot

Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...
Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...
Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...keuangandesa
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengahkhoiril anwar
 
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...Oswar Mungkasa
 
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di DaerahPenanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di DaerahRandy Wrihatnolo
 
Penentuan Program dan Kegiatan untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan pada...
Penentuan Program dan Kegiatan untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan pada...Penentuan Program dan Kegiatan untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan pada...
Penentuan Program dan Kegiatan untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan pada...Oswar Mungkasa
 
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan KemiskinanSistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan KemiskinanOswar Mungkasa
 
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020BRAFOPMK Edisi 03 September 2020
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020MajalahBRAFOPMK
 
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan. Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan. Oswar Mungkasa
 
Panduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan PartisipatifPanduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan PartisipatifFormasi Org
 
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020BRAFOPMK Edisi 05 November 2020
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020MajalahBRAFOPMK
 
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPK
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPKMenko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPK
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPKkhoiril anwar
 
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020MajalahBRAFOPMK
 
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurSustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurTri Cahyono
 
Program pro-rakyat
Program pro-rakyatProgram pro-rakyat
Program pro-rakyatHery Rock
 
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021MajalahBRAFOPMK
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesTri Cahyono
 
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016pandirambo900
 

What's hot (20)

Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
 
Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...
Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...
Koordinasi perencanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2015 2019...
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
 
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan: Penguatan Kelembagaan Pusat da...
 
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di DaerahPenanggulangan Kemiskinan di Daerah
Penanggulangan Kemiskinan di Daerah
 
Penentuan Program dan Kegiatan untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan pada...
Penentuan Program dan Kegiatan untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan pada...Penentuan Program dan Kegiatan untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan pada...
Penentuan Program dan Kegiatan untuk Mendukung Penanggulangan Kemiskinan pada...
 
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan KemiskinanSistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
Sistem Data dan Penentuan Sasaran dalam Penanggulangan Kemiskinan
 
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
 
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020BRAFOPMK Edisi 03 September 2020
BRAFOPMK Edisi 03 September 2020
 
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan. Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan.
 
Panduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan PartisipatifPanduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
 
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020BRAFOPMK Edisi 05 November 2020
BRAFOPMK Edisi 05 November 2020
 
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPK
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPKMenko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPK
Menko Kesra - Rakor Menteri Anggota TKPK
 
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
BRAFOPMK Edisi 04 Oktober 2020
 
BPNT
BPNTBPNT
BPNT
 
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa TimurSustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
Sustainable livelihood approach Pada Nelayan di Jawa Timur
 
Program pro-rakyat
Program pro-rakyatProgram pro-rakyat
Program pro-rakyat
 
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
BRAFOPMK Edisi 5 Mei 2021
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdes
 
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
Laporan pelaksanaan penganggulangan kemiskinan daerah 2016
 

Similar to RPJMN2015

Paparan bappenas
Paparan bappenasPaparan bappenas
Paparan bappenasslidekita
 
SKENARIO PEMBANGUNAN ACEH BESAR TAHUN 2023.pdf
SKENARIO PEMBANGUNAN ACEH BESAR TAHUN 2023.pdfSKENARIO PEMBANGUNAN ACEH BESAR TAHUN 2023.pdf
SKENARIO PEMBANGUNAN ACEH BESAR TAHUN 2023.pdfbidfispratrenggalek
 
Pembangunan Kesejahteraan Rakyat
Pembangunan Kesejahteraan RakyatPembangunan Kesejahteraan Rakyat
Pembangunan Kesejahteraan Rakyatkhoiril anwar
 
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatStrategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatPekerja Sosial Masyarakat
 
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014Galih Putro
 
Sukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerahSukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerahSukma Wijaya
 
5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes riMuh Saleh
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitKurniawan Saputra
 
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan Pemda
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan PemdaSinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan Pemda
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan PemdaDadang Solihin
 
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
Rancangan Teknokratik  RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP KonstruksiRancangan Teknokratik  RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP KonstruksiDadang Solihin
 
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan KemiskinanPerencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinankhoiril anwar
 
3. materi bappeda provinsi jawa tengah
3. materi bappeda provinsi jawa tengah3. materi bappeda provinsi jawa tengah
3. materi bappeda provinsi jawa tengahDinaSepti2
 
Booklet Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan.pdf
Booklet Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan.pdfBooklet Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan.pdf
Booklet Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan.pdfPutriHaryani3
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan  kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan  kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanmuhammad muhaimin
 
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosialPenduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosialfaisalhasan48
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )erlina risnandari
 

Similar to RPJMN2015 (20)

Paparan bappenas
Paparan bappenasPaparan bappenas
Paparan bappenas
 
SKENARIO PEMBANGUNAN ACEH BESAR TAHUN 2023.pdf
SKENARIO PEMBANGUNAN ACEH BESAR TAHUN 2023.pdfSKENARIO PEMBANGUNAN ACEH BESAR TAHUN 2023.pdf
SKENARIO PEMBANGUNAN ACEH BESAR TAHUN 2023.pdf
 
Pembangunan Kesejahteraan Rakyat
Pembangunan Kesejahteraan RakyatPembangunan Kesejahteraan Rakyat
Pembangunan Kesejahteraan Rakyat
 
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatStrategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
 
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
POKOK POKOK SUBSTANSI RKP 2019 DAN KONSEP RKP 2020
 
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014
Fix arahan men ppn seminar akhir ekpd 2014
 
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
Kemiskinan dan Kesenjangan (Perekonomian Indonesia BAB 3)
 
Sukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerahSukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerah
 
Makalah_52 Makalah peledakan penduduk malthus
Makalah_52 Makalah peledakan penduduk malthusMakalah_52 Makalah peledakan penduduk malthus
Makalah_52 Makalah peledakan penduduk malthus
 
Isu kependudukan terkini
Isu kependudukan terkiniIsu kependudukan terkini
Isu kependudukan terkini
 
5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
 
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan Pemda
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan PemdaSinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan Pemda
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah dengan Pemda
 
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
Rancangan Teknokratik  RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP KonstruksiRancangan Teknokratik  RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
 
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan KemiskinanPerencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
 
3. materi bappeda provinsi jawa tengah
3. materi bappeda provinsi jawa tengah3. materi bappeda provinsi jawa tengah
3. materi bappeda provinsi jawa tengah
 
Booklet Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan.pdf
Booklet Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan.pdfBooklet Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan.pdf
Booklet Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan.pdf
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan  kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan  kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosialPenduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina   risnandari 11140131 (7 )
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan erlina risnandari 11140131 (7 )
 

More from Sutardjo ( Mang Ojo )

Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Sutardjo ( Mang Ojo )
 
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintahPP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintahSutardjo ( Mang Ojo )
 
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+esTransformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+esSutardjo ( Mang Ojo )
 

More from Sutardjo ( Mang Ojo ) (20)

Jadilah jurnalis desa
Jadilah jurnalis desaJadilah jurnalis desa
Jadilah jurnalis desa
 
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015
 
Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015
 
Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014
Matriks  uu no.6 2014& pp no.43_2014Matriks  uu no.6 2014& pp no.43_2014
Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014
 
Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014
 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
 
Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014
 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
 
Cara mengubah ukuran foto
Cara mengubah ukuran fotoCara mengubah ukuran foto
Cara mengubah ukuran foto
 
Cara login ke dasbor wodrpress
Cara login ke dasbor wodrpressCara login ke dasbor wodrpress
Cara login ke dasbor wodrpress
 
Cara membuat akun twitter
Cara membuat akun twitterCara membuat akun twitter
Cara membuat akun twitter
 
Cara membuat facebook page
Cara membuat facebook pageCara membuat facebook page
Cara membuat facebook page
 
Profil komunitas dem it ciamis
Profil komunitas dem it ciamisProfil komunitas dem it ciamis
Profil komunitas dem it ciamis
 
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
 
Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]
 
Pedoman menulis berita
Pedoman menulis beritaPedoman menulis berita
Pedoman menulis berita
 
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintahPP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
 
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+esTransformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
 

Recently uploaded

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 

RPJMN2015

  • 1. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NNAASSIIOONNAALL// BBAADDAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL Arah Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan Jangka Menengah 2015-2019 Direktorat Penanggulangan Kemiskinan, Bappenas Bali, 2 September 2014
  • 2. KKEERRAANNGGKKAA PPAAPPAARRAANN II.. KKEERRAANNGGKKAA PPEENNYYUUSSUUNNAANN RRPPJJMMNN 22001155--22001199 IIII.. KKOONNDDIISSII KKEEMMIISSKKIINNAANN DDII IINNDDOONNEESSIIAA IIIIII.. IISSUU SSTTRRAATTEEGGIISS DDAANN AARRAAHH KKEEBBIIJJAAKKAANN PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN PPAADDAA RRPPJJMMNN 22001155--22001199 IIVV.. SSTTRRAATTEEGGII PPEERRCCEEPPAATTAANN,, PPEERRLLUUAASSAANN PPEENNGGUURRAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN WWIILLAAYYAAHH PPEERRDDEESSAAAANN ::((PPEESSIISSIIRR,, NNOONN--PPEESSIISSIIRR,, KKUUMMUUHH IILLEEGGAALL,, KKAAWWAASSAANN HHUUTTAANN DDAANN PPEEBBAATTAASSAANN)) VV.. KKEELLEEMMBBAAGGAAAANN PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN VVII.. PPRROOYYEEKK PPEERRCCOONNTTOOHHAANN PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN PPEENNGGHHIIDDUUPPAANN BBEERRKKEELLAANNJJUUTTAANN ((PP22BB))
  • 3. KKEEMMEENNTTEERRIIAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL// BBAADDAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL II.. KKEERRAANNGGKKAA PPEENNYYUUSSUUNNAANN RRPPJJMMNN 22001155--22001199
  • 4. RRPPJJMMNN 22001155--22001199 DDAALLAAMM KKEERRAANNGGKKAA RRPPJJPPNN 22000055--22002255 ((UUUU 1177 TTAAHHUUNN 22000077)) Visi Pembangunan 2005-2025 INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR RPJM 2015-2019 memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
  • 5. PPEENNYYUUSSUUNNAANN RRPPJJMMNN DDAALLAAMM KKEERRAANNGGKKAA KKEESSIINNAAMMBBUUNNGGAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN Rancangan Teknokratis RPJMN 2015-2019 Rancangan RPJMN 2015-2019 Rancangan Akhir RPJMN 2015-2019 Visi – Misi Presiden terpilih Musrenbang RPJMN dan Sidang Kabinet Arahan RPJPN 2005-2025 Evaluasi RPJMN 2010-2014 Isu Strategis Jangka Menengah 2015- 2019 (background studies) Aspirasi Masyarakat
  • 6. Amanat RPJP (untuk RPJMN III): Memantapkan pembangunan secara menyeluruh Amanat RPJP (untuk RPJMN III): Memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas, perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas, serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat AEC, BONUS DEMOGRAFI, ASEAN POST 2015, PERUBAHAN IKLIM POLHUKAM EKONOMI KESRA SDA-LH DAERAH • RB • Tertib hukum • Anti korupsi • Demokrasi • Stabilitas DN • Tranformasi Struktur • Resiliensi: Pangan, Energi dan Air • Infrastruktur • Inovasi • Mutu SDM • Kemiskinan • Pemerataan • Kesempatan kerja • SJSN • Pengelolaan SDA dan biodiversity • Kelautan • Mitigasi & Adaptasi Perubahan Iklim • Pemerataan • SPM terpenuhi • Urbanisasi • Pelaksanaan Desentralisasi KERANGKA PELAKSANAAN/DELIVERY MECHANISM Kerangka Pendanaan: APBN dan Non-APBN Kerangka Regulasi Kerangka Kelembagaan serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat JANGKA PANJANG: TERHINDAR DARI MIT (tercapai tahun 2030 apabila ekonomi tumbuh 6- 8%/tahun) RT RPJMN penting untuk menguatkan fondasi keluar dari MIT. (tidak boleh meleset dalam masa 5 tahun ke depan). • Membutuhkan comprehensive reform • Not Business as Usual (out of the box) • Prinsip berkelanjutan • Terpadu, tidak sendiri-sendiri MMEEMMPPEERRKKUUAATT LLAANNDDAASSAANN UUNNTTUUKK MMEENNGGHHIINNDDAARR DDAARRII MMIIDDDDLLEE IINNCCOOMMEE TTRRAAPP
  • 7. TANTANGAN UUTTAAMMAA RRPPJJMMNN 22001155--22001199  Upaya jangka panjang agar keluar dari Middle Income Trap (MIT) pada tahun 2030:  Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, inklusif dan berkelanjutan  Transformasi struktur ekonomi yang didukung pengelolaan SDA dan pengembangan Iptek dan inovasi  Meningkatkan kualitas sumber daya manusia  Ketahanan pangan, energi, dan air  Penyediaan infrastruktur yang memadai  Percepatan pemerataan pembangunan dan pengurangan kesenjangan  Pemberantasan korupsi  Percepatan konsolidasi demokrasi  Potensi bencana alam besar dan resiko perubahan iklim
  • 8. AARRAAHH KKEEBBIIJJAAKKAANN RRPPJJMMNN 22001155--22001199 SSOOSSIIAALL EEKKOONNOOMMII PPOOLLHHUUKKAAMM DDAAEERRAAHH IINNFFRRAASSTTRRUUKKTTUURR SSDDAA DDAANN LLHH  Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.  Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.  Menyiapkan landasan pembangunan yang kokoh.  Mengembangkan dan memeratakan pembangunan daerah.  Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan.  Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah sumber daya alam yang berkelanjutan.  Meningkatkan mitigasi bencana alam dan perubahan iklim.
  • 9. II. KKOONNDDIISSII KKEEMMIISSKKIINNAANN DDII IINNDDOONNEESSIIAA
  • 10. PERKEMBANGAN KONDISI KEMISKINAN DI INDONESIA Tingkat kemiskinan pada bulan Maret 2014 adalah sebesar 11,25 persen atau turun 0,22% dibandingkan September 2013  Sejak tahun 2010, penurunan kemiskinan melambat, secara absolut menurun sekitar 1 juta penduduk miskin per tahun. Bahkan, dibandingkan Maret 2013, jumlah penduduk miskin bulan Maret 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,11 juta orang.  Hal ini menunjukan bahwa target menurut APBN-P 2013 yaitu dengan tingkat kemiskinan 9,5%-10,5% tidak tercapai. Adapun target kemiskinan tahun 2014 adalah 9,0% -10,5% dan 2015 adalah 9,0%-10,0%
  • 11. Tingkat Kemiskinan antar Provinsi Beberapa propinsi mengalami kenaikan tingkat kemiskinan dan jumlah penduduk miskin
  • 12. K KEMISKINAN KRROONNIISS DDAANN KKEERREENNTTAANNAANN TTEERRUUSS BBEERRLLAANNJJUUTT Mobilitas dalam 3 tahun (2008-2010) Jumlah RTM Keluar dari miskin, namun tetap rentan 1.5 juta Keluar dari sangat miskin, namun tetap miskin 2.1 juta Keluar dari kondisi sangat miskin, tapi jatuh lagi 0.9 juta Senantiasa dalam kemiskinan kronis 1.5 juta RTM 6.0 juta • 4.5 juta RTM (75%) tidak pernah keluar dari kemiskinan selama 3 tahun • 1.5 juta (25%) tidak pernah membaik tingkat kemiskinan Rumah Tangga Miskin (10%, PPLS 2011)
  • 13. KESENJANGAN TINGKAT KKEEMMIISSKKIINNAANN DDAANN JJUUMMLLAAHH KKEEMMIISSKKIINNAANN PPEERR PPRROOVVIINNSSII TTAAHHUUNN 22001133 Tingkat kemiskinan masih tinggi di sebagian besar Indonesia bagian Timur Namun, Jumlah penduduk miskin masih didominasi di Pulau Jawa Jumlah penduduk miskin tertinggi
  • 14. IISSUU KKEESSEENNJJAANNGGAANN DDAANN KKEERREENNTTAANNAANN 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Kurva pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga, 2003-2010 1 11 21 31 41 51 61 71 81 91 Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tanga /Kapita/tahun (%) Persentil Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Sumber: Susenas, World Bank calculations Growth Incidence 2003 to 2010 Growth in mean 2/3 Rumah Tangga konsumsi terendah tumbuh di bawah rata2 nasional Semakin banyak penduduk yang berpendapatan menengah, namun rentan terhadap guncangan ekonomi yang dapat dengan sangat mudah membawa mereka ke bawah garis kemiskinan. Sampai dengan persentil 40 dianggap masih rentan. Kesenjangan meningkat karena 2/3 rumah tangga termiskin tumbuh di bawah rata-rata nasional. Pertumbuhan lebih besar rumah tangga terkaya.
  • 16. PENYEBAB MMEENNIINNGGKKAATTNNYYAA KKEESSEENNJJAANNGGAANN Keterbatasan Rumah Tangga Miskin untuk terlibat dalam proses pembangunan Tidak meratanya pertumbuhan sektor ekonomi 1 2 Kesempatan RTM untuk meningkatkan penghidupannya relatif rendah Sisi kebijakan: •Penyerapan tenaga kerja yang belum optimal •Sistem logistik yang kurang efisien: distribusi, persaingan usaha, dan peran lembaga pangan belum memihak masyarakat miskin Sisi akses: •Kurangnya jangkauan pelayanan dasar •Rendahnya akses kredit usaha bagi RTM •Rendahnya kepemilikan aset RTM terutama lahan produktif Perkembangan ekonomi yang mengarah ke sektor industri dan jasa melebihi pertumbuhan di sektor pertanian, sedangkan rata-rata RTM bekerja di sektor pertanian. Peningkatan produksi dalam negeri bersifat padat modal dan padat skilled labor, lebih banyak dinikmati oleh golongan menengah ke atas.
  • 17. TTAANNTTAANNGGAANN 22001155-22001199 BBIIDDAANNGG PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN • Meningkatkan pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi untuk mempercepat penurunan kemiskinan. • Melaksanakan sistem perlindungan sosial yang komprehensif dan integratif. • Peningkatan keterampilan dan kewirausahaan masyarakat miskin dalam menghadapi globalisasi dan perubahan iklim. • Penguatan desentralisasi dan sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan oleh berbagai pihak: Public, People, Private Partnerships. • Peningkatan akses penghidupan bagi masyarakat miskin
  • 18. IIIIII.. IISSUU SSTTRRAATTEEGGIISS DDAANN AARRAAHH KKEEBBIIJJAAKKAANN PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN PPAADDAA RRPPJJMMNN 22001155-22001199
  • 19. AARRAAHH KKEEBBIIJJAAKKAANN PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN 22001155-22001199 Perluasan perlindungan sosial dan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin Percepatan pengurangan kemiskinan dan peningkatan pemerataan Mengurangi kemiskinan dengan memfokuskan Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan pada lokasi-lokasi termiskin ISU STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN Meningkatkan perluasan perlindungan sosial Peningkatan ketersediaan dan jangkauan pelayanan dasar bagi penduduk miskin dan rentan: pendidikan, kesehatan, sanitasi, perumahan, listrik, dsb Pemberdayaan masyarakat miskin dengan fokus Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B): • Peningkatan kapasitas dan keterampilan penduduk miskin dan rentan • Peningkatan ketersediaan akses dan aset penghidupan bagi penduduk miskin Meningkatkan ketersediaan dan cakupan pelayanan dasar 1. Penataan bantuan sosial reguler berbasis siklus hidup dan peningkatan kapasitas keluarga 2. Penataan bantuan sosial temporer 3. Perluasan cakupan SJSN 4. Penguatan kelembagaan dan pelaksanaan bantuan sosial 5. Peningkatan inklusivitas penyandang disabilitas
  • 20. SINERGI DAN INTEGRASI Sistem Rujukan Terpadu, Perbaikan Penargetan ► Jaminan Kecelakaan Kerja ► Jaminan Kematian ► Jaminan Hari Tua ► Jaminan Pensiun TRANSFORMASI KLASTER I Tunjangan Lansia Tunjangan Penyandang Disabilitas Tunjangan Anak Terlantar Beasiswa Siswa Miskin Program Keluarga Harapan (PKH) Raskin Bantuan Langsung Tunai JaJammkkeesmsmaass Pelayanan, rehabilitasi, & pemberdayaan sosial Berbasis Institusi/Komunitas: Lansia, Penyandang Disabilitas, dan Anak Telantar Pelayanan, rehabilitasi & pemberdayaan Berbasis Keluarga: Bantuan Tunai Bersyarat bagi Keluarga Miskin sesuai karakteristik keluarga (a.l. anak balita, usia sekolah, ibu hamil, disabilitas) Bansos korban bencana alam Bansos korban bencana sosial Bansos korban bencana ekonomi Bansos Reguler Bansos Temporer Saat ini (2013) 2025 JaJammininaann K Keesesehhaatatann N Naasisoionnaal l( J(KJKNN)) JaJammininaann S Soosisaial lK Keetetennaaggaakkeerjrajaaann Pelayanan Panti Anak, Lansia, Disable PENGUATAN IMPLEMENTASI Penyusunan SPM Kesos, Penataan Kelembagaan, Penguatan Pekerja Sosial
  • 21. TRANSFORMASI KLASTER II, III, IV DAN KETERLIBATAN CSR DALAM PENGKAYAAN 5 ASET 22001133 KKllaasstteerr IIII,, IIIIII,, IIVV PNPM UMKMK Program Pro-Rakyat  Pembangunan rumah murah PNPM UMKMK Program Pro-Rakyat  Pembangunan rumah murah dan sangat murah  Penyediaan air bersih untuk rakyat  Penyediaan listrik murah dan hemat serta terjangkau  Penyediaan angkutan umum murah  Peningkatan kehidupan nelayan  Peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan dan sangat murah  Penyediaan air bersih untuk rakyat  Penyediaan listrik murah dan hemat serta terjangkau  Penyediaan angkutan umum murah  Peningkatan kehidupan nelayan  Peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan 22002255 SSuussttaaiinnaabbllee LLiivveelliihhoooodd • Bantuan kredit, pelatihan usaha kecil mandiri, dan bantuan integrasi terhadap pasar (aset finansial) • Balai pelatihan kerja (bekerjasama dengan industri, sertifikasi, pendidikan universal (aset manusia) • Perbaikan kampung, listrik mudah pakai dan jaringan air bersih (aset infrastruktur) • Perlindungan lingkungan dan penanggulangan polusi (aset alam) • perencanaan partisipatif komunitas (aset sosial) • Bantuan kredit, pelatihan usaha kecil mandiri, dan bantuan integrasi terhadap pasar (aset finansial) • Balai pelatihan kerja (bekerjasama dengan industri, sertifikasi, pendidikan universal (aset manusia) • Perbaikan kampung, listrik mudah pakai dan jaringan air bersih (aset infrastruktur) • Perlindungan lingkungan dan penanggulangan polusi (aset alam) • perencanaan partisipatif komunitas (aset sosial) Transformasi dan Harmonisasi Klaster IV Program CSR Sinkronisasi
  • 22. SASARAN PENGURANGAN KEMISKINAN RPJMN 2015-2019 RRPPJPJPNN 2 2000055-2-2002255 MMPP33KKI I2 2001133-2-2002255 Rancangan RPJMN Rancangan RPJMN Teknokratis Teknokratis RPJMN 2015-2019 RPJMN 2015-2019 RPJMN 2005-2009 RPJMN 2005-2009 Background Study RPJMN 2015 - 2019 Background Study RPJMN 2015 - 2019 RPJMN 2010-2014 RPJMN 2010-2014 RPJMN 2020-2024 RPJMN 2020-2024 Evaluasi RPJMN 2010 - 2014 2005-2009 2010-2014 2015-2019*** 2020-2024*** 8,2 9,0 – 10,5** 6,0 - 8,0 4,0 – 5,0 14,15 - 15,97 11,47* Target Realisasi Catatan: * September 2013; ** sesuai revisi APBN 2014 (Target RPJMN 8,0-10,0%); *** sesuai MP3KI dan revisi RKP 2014 Catatan: * September 2013; ** sesuai revisi APBN 2014 (Target RPJMN 8,0-10,0%); *** sesuai MP3KI dan revisi RKP 2014
  • 23. ARAH KEBIJAKAN DDAANN FFOOKKUUSS PPRRIIOORRIITTAASS PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN TTAAHHUUNN 22001155 • Penyempurnaan dan pengembangan sistem perlindungan sosial yang KKEEBBIIJJAAKKAANN Penyempurnaan Penyempurnaan dan dan pengembangan pengembangan sistem sistem perlindungan perlindungan sosial sosial yang yang komprehensif komprehensif Peningkatan sinkronisasi dan efektivitas perluasan pelayanan dasar untuk penduduk miskin dan rentan 1 1 2 2 3 3 44 PPeennininggkkaatatann p peerraann U UMMKKMMKK d daalalamm p peennaanngggguulalannggaann k keemmisiskkininaann Peningkatan sinkronisasi dan efektivitas perluasan pelayanan dasar untuk penduduk miskin dan rentan Penguatan pengembangan penghidupan berkelanjutan berbasis pemberdayaan masyarakat melalui transformasi PNPM menuju Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) Penguatan pengembangan penghidupan berkelanjutan berbasis pemberdayaan masyarakat melalui transformasi PNPM menuju Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) AARRAAHH AARRAAHH KKEEBBIIJJAAKKAANN FFOOKKUUSS PPRRIIOORRIITTAASS FFOOKKUUSS PPRRIIOORRIITTAASS komprehensif • Peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan • Meningkatkan sinergi dan manfaat dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemberdayaan UMK dan koperasi • Pembenahan aspek kelembagaan penanggulangan kemiskinan
  • 24. SSAASSAARRAANN RRKKPP 22001155:: KKEEMMIISSKKIINNAANN,, KKEETTEENNAAGGAAKKEERRJJAAAANN,, DDAANN UUKKMM
  • 25. GRADUASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM P2B Dana Amanah/Modal Bergulir/Lapangan kerja Akses lanjut Program P 2 B (peningkatan kapasitas, akses thd pasar, keuangan) • Program Klaster I: sebagai program dasar yang akan dilengkapi dengan P2B • Program Klaster II (modal bergulir) dan Klaster III (modal usaha kecil/mikro): sebagai program dengan potensi modal yang dapat dimanfaatkan oleh beneficiaries P2B • Program Klaster IV: sebagai pendukung P2B dengan berbagai dukungan pelayanan dasar. Program-program Bantuan Sosial Pembekalan lanjut Bernilai Tambah Karitatif Murni (i.e.: Pembekalan Dasar)
  • 26. TRANSFER OF KNOWLEDGE PNPM MANDIRI PADA PELAKSANAAN UU DESA Transisi PNPM Mandiri Setelah Diberlakukannya UU Desa PNPM Mandiri  fokus P2B Variabel UU Desa Kecamatan (lintas Desa) LLookkuuss kkeeggiiaattaann Desa Lokasi kantong-kantong kemiskinan BBLLMM kkeeggiiaattaann Seluruh Desa secara nasional Mengembangkan penghidupan berkelanjutan (pemenuhan 5 aset penghidupan bagi masyarakat miskin dan FFookkuuss PPeellaakkssaannaaaann kkeeggiiaattaann rentan: SDA, SDM, finansial, sosial, dan infrastruktur) Memperbaiki tata kelola pemerintahan desa meliputi kegiatan pelayanan publik, pembagunan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa Pendampingan di tingkat Kecamatan PPeennddaammppiinnggaann Pendampingan di tingkat Desa
  • 27. PERCEPATAN PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN Reformasi Menyeluruh Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015 PPeenngguuaatatann k keelelemmbbaaggaaaann Kemitraan pemerintah, swasta, dan masyarakat Kemitraan pemerintah, swasta, dan masyarakat Sinkronisasi dan Sinkronisasi dan harmonisasi regulasi dan harmonisasi regulasi dan kebijakan sektoral kebijakan sektoral Penguatan pengelolaan sistem data terpadu Penguatan pengelolaan sistem data terpadu a. Penguatan kelembagaan penanggulangan kemiskinan di daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan percepatan penurunan kemiskinan b. Peningkatan peran pihak swasta, BUMN dan masyarakat dalam penguatan sinergi percepatan penurunan kemiskinan termasuk pendekatan pelayanan dasar terpadu ke masyarakat miskin dan pelibatan perencanaan dan pemantauan kualitas layanan dasar c. Penguatan harmonisasi dan sinkronisasi regulasi dan kebijakan sektoral yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi penghidupan dan pelayanan dasar penduduk miskin
  • 28. SINERGI PPEERRCCEEPPAATTAANN PPEENNAANNGGGGUULLAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN DDII TTIINNGGKKAATT IINNDDIIVVIIDDUU//KKEELLUUAARRGGAA G A RIS KEMISKINAN Sinergi di tingkat rumah tangga/keluarga dimungkinkan saat ini dengan adanya Basis Data Terpadu (BDT). Sejahtera Sangat Miskin Miskin Hampir Miskin/ Rentan Tidak Miskin Program-program Perlindungan Sosial Program Keuangan Mikro dan Pengembangan Penghidupan
  • 29. PRASYARAT UTAMA UNTUK SINERGI Mekanisme pelaksanaan dan koordinasi antar Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Daerah, dan stakeholders lainnya (BUMN, Swasta, NGO/LSM) REGULASI Landasan hukum yang dapat memberikan kekuatan dan dukungan dalam melaksanakan kebijakan PK • Basis data yang akurat dengan update regular yang dilakukan melalui kelembagaan yang solid • Definisi kemiskinan yang tepat dan dapat mencerminkan taraf kesejahteraan rakyat SISTEM PROSEDUR DATA
  • 30. IIVV.. SSTTRRAATTEEGGII PPEERRCCEEPPAATTAANN,, PPEERRLLUUAASSAANN PPEENNGGUURRAANNGGAANN KKEEMMIISSKKIINNAANN WWIILLAAYYAAHH PPEERRDDEESSAAAANN ::((PPEESSIISSIIRR,, KKUUMMUUHH IILLEEGGAALL,, KKAAWWAASSAANN HHUUTTAANN DDAANN PPEEBBAATTAASSAANN))
  • 31. STRATEGI PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT PESISIR 1. Menjamin ketersediaan pasokan BBM dan keterjangkauannya, terutama bagi nelayan miskin dan buruh nelayan. 2. Perlindungan terhadap nelayan kecil, pembatasan ijin penangkapan ikan oleh kapal besar, dan perlindungan terhadap wilayah perairan Indonesia, serta pencegahan illegal fishing. 3. Pengembangan mata pencaharian alternatif bagi rumah tangga nelayan dan masyarakat di kawasan pesisir. 4. Pelestarian ekosistem laut dan kawasan pesisir yang dapat melindungi sumber daya perikanan dan lingkungan alam di kawasan pesisir. 5. Akses keuangan/modal yang mudah bagi nelayan miskin dan buruh nelayan agar secara bertahap dapat mengelola usahanya secara mandiri. 6. Meningkatkan kualitas SDM di kawasan pesisir (aspek pendidikan dan kesehatan.
  • 32. STRATEGI KAWASAN KUMUH DAN ILEGAL • Pembenahan status lahan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. • Peningkatan partisipasi sosial dan politik masyarakat di permukiman kumuh dan ilegal. Dimulai dengan menjamin hak untuk memperoleh identitas kewarganegaraan, seperti KTP, KK, dan akta kelahiran. • Pemenuhan kebutuhan dasar terkait lingkungan yang sehat, seperti perbaikan permukiman, penyediaan listrik, air bersih, sanitasi termasuk pengelolaan sampah. • Peningkatan kapasitas SDM melalui pendidikan dan ketrampilan. • Peningkatan akses permodalan. • Peningkatan peran pemerintah daerah untuk ikut serta mengatasi permasalahan permukiman.
  • 33. STRATEGI KAWASAN PERBATASAN • Pemenuhan hak atas indentitas. • Penyediaan layanan infrastruktur dasar terpadu (perumahan, listrik, komunikasi, sanitasi, air bersih) bagi masyarakat miskin di daerah perbatasan. • Penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan (kuantitas dan kualitas). • Peningkatan kualitas SDM untuk peningkatan akses pekerjaan/sumber mata pencaharian. • Pengembangan sumber usaha masyarakat miskin perbatasan dan peningkatan ketersediaan sarana produksi.
  • 34. STRATEGI KAWASAN HUTAN • Pemenuhan pelayanan dasar, a.l.: pembangunan infrastruktur untuk membuka keterisolasian masyarakat miskin di lingkungan hutan, akses terhadap sarana pendidikan dan kesehatan. • Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan keterampilan khusus yang relevan. • Bantuan sosial baik yang bersifat reguler dan non-reguler untuk mempertahankan kondisi masyarakat miskin/rentan agar tidak semakin miskin. • Pengembangan penghidupan berkelanjutan, melalui program pemberdayaan dan pengembangan usaha alternatif. • Relokasi tempat pemukiman dalam upaya pelestarian hutan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan dasar. • Penetapan kebijakan khusus yang mendukung kehidupan masyarakat miskin di lingkungan hutan.
  • 35. STRATEGI KAWASAN ADAT TERPENCIL • Pemenuhan layanan dasar antara lain pembangunan infrastruktur untuk membuka keterisolasian. • Peningkatan SDM melalui pelatihan keterampilan khusus, dengan tidak meninggalkan kekhasan dan kekayaan khazanah adat istiadat mereka. • Bantuan sosial baik yang bersifat reguler dan non-reguler untuk mempertahankan kondisi masyarakat miskin/rentan agar tidak semakin miskin. • Pendataan keluarga komunitas masyarakat adat untuk identifikasi masalah kemiskinan dan pentargetan program sehingga lebih tepat sasaran. • Pembangunan berbasis partisipasi masyarakat. Pendekatan pembangunan yang diprakarsai dan dikelola langsung oleh masyarakat adat setempat. • Peningkatan partisipasi pemerintah daerah atau organisasi lokal. Pelaku memiliki perhatian, komitmen, dan kemampuan untuk membangun masyarakat. • Melakukan relokasi atau pemukiman kembali penduduk ke lokasi yang lebih memudahkan dalam pemberian pelayanan dasar • Perlindungan hukum, mencakup pengakuan terhadap eksistensi mereka, hak wilayah hukum adat, hak sosial dan ekonomi, hak identitas budaya, pelarangan perambahan hutan, komersialisasi lahan, pencemaran lingkungan, serta melindungi hutan sebagai “rumah budaya” mereka dari intervensi dari luar.
  • 37. PENGEMBANGAN KONSEP PEMETAAN POTENSI WILAYAH SEBAGAI BAGIAN KETERLIBATAN PEMDA Pengembangan Wilayah Kelompok Usaha Kelompok Usaha Kelompok Usaha Pengembangan Desa Pemerintah daerah berperan dalam pengenalan potensi lokal yang efektif sehingga dapat menjadi masukan bagi masyarakat miskin sebagai peluang usaha yang dapat dikembangkan
  • 38. STRUKTUR KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PUSAT DAN DAN DAERAH
  • 39. PENGUATAN TKPK DAERAH (1) 1. Mengembangkan komunikasi yang efektif antar pelaku (pemda, legislatif, ormas, media)  Antara lain mengembangkan komitmen keberlanjutan capaian target MDGs pada tahun 2015. 2. Menyusun agenda kerja TKPK-D yang jelas dan terukur  antara lain:  Membentuk/memperkuat Pokja Pendataan, Kemitraan, Penanganan Pengaduan Masyarakat, dan Monev.  Menelaah/mengkritisi/memperbaiki kualitas berbagai dokumen pembangunan (RPJMD, RKPD, SKPD, rencana aksi, Renstra SKPD, Renja SKPD, kebijakan, regulasi, laporan monev) agar lebih pro-poor 3. Meningkatkan penggunaan berbagai alat bantu perencanaan & penganggaran yang pro-poor:  Mengembangkan indikator & basis data kemiskinan & MDGs;  Memperkuat pengintegrasian perencanaan partisipatif;  Membangun kepedulian publik atas perencanaan dan penganggaran yang pro-poor melalui berbagai media.
  • 40. PENGUATAN TKPK DAERAH (2) 4. Memperbaiki targeting berbagai program dengan memfokuskan sasaran ke masyarakat miskin dan kantong2 kemiskinan 5. Mensinergikan kegiatan & anggaran program sektor & daerah untuk membuka keterisolasian wilayah, peningkatan keberdayaan masyarakat, & revitalisasi perdesaan. 6. Memelihara iklim usaha yg mendukung perekonomian lokal (al. akses permodalan, informasi & pasar UMK, kepastian usaha sektor informal, dsb). 7. Mengendalikan inflasi daerah sebagai natural protection untuk orang miskin (harga pokok, OP infrastruktur, dsb agar peningkatan pendapatan orang miskin efektif). 8. Menggalang kemitraan pendanaan dengan berbagai pelaku pembangunan  pokja kemitraan TKPK-D
  • 41. VVII. P . PROYEK PERCONTOHAN PEENNGGEEMMBBAANNGGAANN PPEENNGGHHIIDDUUPPAANN BBEERRKKEELLAANNJJUUTTAANN ((PP22BB))
  • 42. KETENTUAN UTAMA PNPM P2B 1. Program difokuskan kepada masyarakat miskin. 2. Membekali masyarakat mengenai esensi berkelompok. 3. Membiasakan menabung sebagai salah satu indikator kesungguhan dan komitmen masyarakat untuk maju dan berkembang. 4. Melibatkan Pemda secara aktif dalam mengenali potensi lokal yang dapat dikembangkan oleh masyarakat miskin. 5. Memberikan pilihan usaha dan ketrampilan sesuai minat dan kemampuan masyarakat dan prospektif. 6. Praktek pengelolaan yang baik dari program-program pemberdayaan akan terus dilanjutkan dan menjadi bagian dari P2B. 7. Fasilitasi dan pendampingan yang intensif, dengan memperjelas siapa yang melakukan dan bagaimana mekanismenya. 8. Menentukan pola kelembagaan yang paling sesuai dalam mengelola program di daerah (kab./kota).
  • 43. UJI COBA PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN (P2B) DESAIN UMUM PNPM P2B TUJUAN : Mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin secara berkelanjutan KEGIATAN UTAMA : 1.Peningkatan kapasitas masyarakat, melalui pelatihan pengelolaan kelompok, pelatihan keahlian sesuai minat usaha anggota kelompok 2.Pengembangan penghidupan masyarakat, melalui pendampingan dan penyaluran dana bergulir 3.Peningkatan pelibatan Pemda dalam mengenali potensi lokal yang dapat dikembangkan oleh masyarakat miskin PROGRESS • Ujicoba dilakukan di 6 kecamatan di 3 kabupaten terpilih yakni Kab. Brebes, Kab. Pekalongan dan Kab. Pemalang • Kegiatan dilakukan dengan fasilitasi dan pendampingan yang intensif dari fasilitator • Telah diberikan pembekalan kepada pendamping daerah dan pemerintah daerah dalam menjalankan pelaksanaan uji coba penghidupan berkelanjutan • Masing-masing kecamatan terpilih diberikan anggaran sebesar 1,9-2 Miliar
  • 44. LOKASI UJICOBA P2B (TA 2014) •Potensi daerah (kontribusi sektor terbesar dalam PDRB 2012): •Brebes: pertanian dan perkebunan (padi, jagung, ubi kayu, dan bawang merah) •Pekalongan: industri pengolahan (pakaian dan makanan) •Pemalang: perdagangan, hotel, dan restoran. •Ketiga kabupaten memiliki potensi sektor pertanian dan perikanan. •Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2012: •Brebes: 9,54% •Pekalongan: 4,75% •Pemalang: 6,55% •(Nasional: 5,92%; Jateng: 6,02). Kab. Kondisi Kemiskinan Kecamatan Pdd. Miskin (jiwa) Tingkat Kemis. (%) Desa Sample Kondisi Geografis Potensi Usaha RTM Brebes 394.400 jiwa (22,72%) •Bulakamba •Paguyangan •Bantarkawung 57.457 35.879 37.126 35,42 35,83 42,37 •Kluwut (BS) •Wanatirta (SM) •Pangarasan (MS) •Dat. rendah & pesisir •Perbukitan (hutan) •Dat. rendah (hutan) •Tani & Nelayan •Tani & Ternak •Tani & Ternak Pemalang 261.200 jiwa (20,68%) •Belik 37.252 36,26 •Mendelem (AS) •Dat. tinggi •Tani & Ind. RT Pekalongan 125.900 jiwa (15%) •Petungkriyono •Paninggaran 1.055 11.648 8,84 33,75 •Simego •Tlogohendro (KI) •Yosorejo •Tlogopakis •Kayupuring •Lambanggelun (PW) •Dat. tinggi •Dat. rendah (hutan) •Tani & Ternak •Tani
  • 45. PPEENNUUTTUUPP 1. Upaya penurunan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan merupakan langkah strategis dan mendasar yang harus dilakukan secara sistemik dan konvergen guna mencapai pertumbuhan yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan. 2. Dalam rancangan RPJMN 2015-2019 mendatang, titik berat pencapaian pertumbuhan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan difokuskan kepada: (a) Peningkatan kualitas dan perluasan hak dasar terutama pengentasan kemiskinan, pemenuhan lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, perlindungan soial, dan pengembangan penghidupan berkelanjutan; serta (b) Peningkatan kapasitas nasional dalam mengelola sumber daya produktif dengan mengedepankan kepentingan nasional dalam memenangkan persaingan global. (c) Peningkatan daya saing sektor riil berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah serta keberpihakan kepada koperasi; 3. Peningkatan kesadaran kolektif antar pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah serta segenap komponen pembangunan, agar mampu mereduksi berbagai ketimpangan terutama ego sektoral dan wilayah.
  • 46. KKEEMMEENNTTEERRIIAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL// BBAADDAANN PPEERREENNCCAANNAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL TTEERRIIMMAA KKAASSIIHH

Editor's Notes

  1. Simplify tabel 2025
  2. Simplify tabel 2025
  3. Masyarakat miskin yang menerima program-program bantuan sosial diarahkan untuk menerima P2B, terutama mereka yang sudah difasilitasi dengan berbagai bentuk pembekalan dasar, seperti: yang dilakukan oleh PKH dengan family development session. P2B akan memberikan pembekalan lebih lanjut sehingga masyarakat miskin siap untuk mengakses berbagai potensi keuangan yang disediakan secara khusus untuk penanggulangan kemiskinan maupun secara umum (komersial)
  4. - Memberikan gambaran umum menyangkut lokasi ujicoba P2B