SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
Capital Structure Policy
Dosen Pengampu : Bp. Abshor Marantika
Disusun Oleh :
Salsabila Putri Arifta (4301170089 / 28)
Kelas: 3-04
DIII KEBENDAHARAAN NEGARA
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
Capital Structure Policy
A. Sekilas Tentang Pilihan Struktur Modal dalam Praktik
• Kebijakan perusahaan akan mempengaruhi struktur modal perusahaan. Untuk
mencukupi kebutuhan dana berinvestasi, perusahaan perlu melakukan pembiayaan
(financing) dalam bentuk equity financing melalui penerbitan saham atau debt
financing dengan penerbitan obligasi.
• Dalam menentukan kebijakan, perusahaan perlu melakukan capital structure
management yang bertujuan untuk memaksimalkan total nilai utang dan nilai ekuitas
perusahaan yang beredar. Hasil dari pencampuran pendanaan (financing mix) ini dan
yang dapat memaksimalkan nilai gabungan tersebut disebut optimal capital
structure.
B. Menentukan struktur modal perusahaan
Terdapat 2 struktur di perusahaan, yaitu:
• Struktur modal = ekuitas pemilik (owner’s equity) + utang yang mengandung bunga
(interest bearing debt, seperti bonds payable)
• Struktur keuangan = struktur modal (capital structure)+ kewajiban yang tidak
mengandung bunga (non-interest bearing liabilities, misalnya accounts payable). Hal
ini juga digambarkan dalam penggunaan debt ratio perusahaan.
Setelah mengetahui debt ratio, maka equity ratio dapat ditentukan dengan cara.
Equity ratio= 1-Debt Ratio
Misal ketika perusahaan memiliki debt ratio 70% artinya perusahaan menggunakan
sebagian besar debt securities untuk membiayai investasinya, sisanya 30% dibiayai melalui
penerbitan equity securities.
Rasio yang lazim digunakan untuk menggambarkan struktur modal perusahaan adalah
Debt to Enterprise Value ratio.
Rasio ini menggunakan market values dari debt dan equity, pada prakteknya sulit
sebab tidak seperti equity securities, debt securities tidak memiliki pasar aktif. Sehingga
perhitungan menggunakan menggunakan book value dari debt securities.
Enterprise Value= (Book Value of Interest Bearing Debt – Excess Cash) + Market
Value of Equity
Nilai buku dari interest bearing debt meliputi:
▪ Short-term notes payable (e.g., bank loans),
▪ Current portion of long-term debt, and
▪ Long-term debt.
Times Interest Earned Ratio, yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar bunga atas utang dari laba operasi (operating earnings).
C. Financial Leverage
• Digunakan untuk menjelaskan struktur modal perusahaan.
• Melalui pinjaman atas sebagian modal perusahaan pada tingkat bunga tetap,
perusahaan dapat “mendongkrak” (leverage) tingkat imbalan (rate of return) yang
didapat dari total modalnya ke dalam suatu ekuitas yang memberikan tingkat imbalan
yang lebih tinggi.
• Dibagi jadi 2, favorable financial leverage dan unfavorable financial leverage
Contoh: perusahaan mendapatkan 24% dari investasinya dan harus membayar hanya
10% dari uang yang dipinjam, maka 14% selisihnya menjadi milik perusahaan. Hal ini
yang dikenal dengan istilah favorable financial leverage. Jika hasilnya kurang dari
10%, maka hal ini disebut dengan unfavorable financial leverage.
D. Capital Structure Theory
1. Modigliani and Miller (M&M)
Analisis M&M berasumsi kondisi kebijakan struktur modal sama sekali tidak
mempengaruhi nilai perusahaan. M&M menunjukkan bahwa, pada kondisi ideal, level utang
dalam struktur modal tidaklah berarti. Teori ini mendasarkan pada 2 asumsi:
1. Arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan tidak dipengaruhi oleh bagaimana
perusahaan melakukan pembiayaan
2. Pasar keuangan adalah pasar sempurna
Bila dua asumsi tersebut digunakan, maka total market value dari debt dan equity
bersifat independen, serta nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan
melakukan pembiayaan. Kemasan arus kas, baik itu dibayarkan kepada investor dalam
bentuk dividen atau bunga, tidaklah penting.
2. Yogi Berra dan M&M Theory
Capital Structure, the Cost of Equity, and the Weighted Average Cost of Capital
Bila tidak ada pajak, maka WACC perusahaan juga tidak akan dipengaruhi oleh
struktur modalnya.
Asumsikan kita sedang menilai sebuah perusahaan yang arus kasnya berupa
perpetuitas. Nilai perusahaan:
Sepanjang nilai perusahaan dan arus kas perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal,
maka WACC perusahaan juga tidak akan terpengaruh.
Contoh.
PT SUKACINTA dapat meminjam uang dengan bunga 11% dan jika tidak menggunakan
financial leverage, maka cost of capital-nya sebesar 13%.
Perusahaan memiliki debt-to-equity ratio sebesar 1.5, cost of debt sebesar 10%, dan WACC
sebesar 12%.
Berapakah cost of equity JNK?
• Cost of equity = .13 + (.13-.10) × 1.5
= .175 or 17.5%
Mengapa struktur modal penting dalam realitas?
Manajer keuangan sangat peduli pada bagaimana perusahaan mereka didanai. Tentu
saja ada konsekuensi negatif bagi perusahaan yang memilih struktur modal yang tidak tepat,
pada kenyataannya paling tidak satu dari dua asumsi M&M dilanggar.
Pelanggaran asumsi 2
Biaya transaksi menjadi penting dan karena biaya inilah maka tingkat bunga di mana
para investor dapat meminjamkan uangnya berbeda dengan tingkat bunga di mana
perusahaan mampu meminjam uang.
Bila ini adalah masalahnya, maka nilai perusahaan bisa bergantung pada bagaimana
mereka didanai.
Pelanggaran asumsi 1
Terdapat 3 alasan mengapa struktur modal mempengaruhi total arus kas yang tersedia
bagi utang perusahaan dan pemegang saham:
1) Bunga adalah biaya yang dapat mengurangi pajak (tax-deductible expense),
sementara dividen tidak. Maka, setelah pajak, perusahaan memiliki lebih banyak uang
untuk disalurkan ke utang mereka dan pemegang saham jika mereka menggunakan
debt financing.
2) Debt financing membentuk kewajiban legal yang bersifat tetap. Jika perusahaan gagal
membayar kewajibannya, maka akan timbul biaya tambahan bagi perusahaan dan
bahkan bisa berujung pada proses kepailitan.
3) Ancaman kebangkrutan atau kepailitan dapat mempengaruhi perilaku eksekutif
perusahaan demikian pula dengan pegawai dan pelanggan.
Pengaruh Pajak pada WACC
Contoh.
• Cost of capital JNK jika ia menggunakan no financial leverage adalah 13%. Perusahaan
memiliki debt equity ratio sebesar 1.5, cost of debt sebesar 10% sebelum pajak, dan
tarif pajak 35%.
• Berapakah nilai cost of equity dan WACC-nya jika debt to equity ratio sebesar 1 (yaitu
50% utang dan 50% ekuitas).
Cost of equity =.13 + (.13-.10)(1.5)(1-.35)
= .143 or 14.3%
kWACC = .10(1-.35) × .50 + .143 × .50 0.0325
kWACC = .00232 or 0.23%
• Menunjukkan bahwa karena debt to equity ratio meningkat, maka WACC menurun
sedangkan cost of equity meningkat.
• Oleh karena itu, tax benefit dari pembayaran bunga lebih menyukai menggunakan
utang daripada ekuitas.
E. Bankruptcy and Financial Distress Costs
Perusahaan tidak dapat terus-menerus meningkatkan utangnya meskipun utang
menyediakan tax saving yang bernilai. Bila kewajiban utang perusahaan (yaitu biaya bunga)
melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas, maka perusahaan bisa saja
bangkrut dan memunculkan biaya tekanan finansial (financial distress costs).
F. The Tradeoff Theory and the Optimal Capital Structure
Karena kedua faktor tersebut dapat memiliki dampak material terhadap peranan
struktur modal dalam menentukan nilai perusahaan, perusahaan harus menukar plus dan
minus dari kedua faktor tersebut.
• Biaya bunga adalah tax deductible.
• Utang menjadikannya lebih mirip bahwa perusahaan akan berpengalaman dengan
financial distress costs.
G. Capital Structure Decisions and Agency Costs
Debt financing dapat mengurangi biaya keagenan (agency costs). Sebagai contoh, debt
financing dalam bentuk kewajiban tetap akan mengurangi pengendalian diskresionari
perusahaan terhadap kas dan pada akhirnya mengurangi pengeluaran yang tidak bermanfaat.
Making Financing Choices When Managers are Better Informed than Shareholders
Saat perusahaan menerbitkan saham baru, ia merasa bahwa saham perusahaan
overpriced dan selanjutnya harga saham secara umum anjok. Hal ini menyediakan suatu
insentif tambahan bagi perusahaan untuk lebih memilih utang.
Stewart Myers mengatakan bahwa dikarenakan banyaknya isu yang berkembang di saat
perusahaan menerbitkan saham, maka akibatnya perusahaan cenderung untuk mengikuti
langkah/urutan berikut dalam menambah modalnya:
• Sumber pendanaan internal.
• Marketable securities
• Utang (debt)
• Sekuritas campuran (Hybrid securities)
• Saham (Equity)
Implikasi manajerial
1. Level utang yang lebih tinggi dapat menguntungkan perusahaan dalam hal tax savings
dan berpotensi mengurangi biaya keagenan.
2. Level utang yang lebih tinggi meningkatkan probabilitas biaya kesulitan keuangan
(financial distress cost) dan meng-offset pajak serta manfaat biaya keagenan dari
utang tersebut.
H. Mengapa struktur modal berbeda pada tiap industry?
• Perusahaan pada beberapa industri (seperti halnya utilitas) cenderung menghasilkan
pendapatan dikenakan pajak (taxable income) yang relative lebih besar dan
mendapatkan benefit lebih banyak dari tax savings atas utang.
• Kesulitan keuangan dapat berakibat fatal untuk beberapa perusahaan (seperti
perusahaan komputer dan perangkat lunak) di mana konsumen akan menolak untuk
membeli produk jika mereka mengetahui bahwa perusahaan penjual dalam kondisi
kemungkinan bangkrut. Akibatnya, perusahaan seperti ini akan memiliki level uatng
yang paling rendah.
I. Membuat keputusan pendanaan
Pembandingan Struktur Modal Perusahaan
Melalui pembandingan atau benchmarking struktur modal sebuah perusahaan, kita
membandingkan struktur modal perusahaan saat ini dan struktur modal yang akan diajukan
dengan kondisi perusahaan yang berada dalam lini bisnis yang sama sehingga akan memiliki
risiko yang sama pula.
Berikut tabel template sederhana dalam benchmarking.
Financial Leverage and the Level of EPS
Perusahaan yang menggunakan lebih banyak debt financing akan merasakan ayunan
yang lebih besar dalam EPS mereka untuk merespon perubahan dalam revenues dan
operating earnings. Hal inilah yang biasa disebut dengan financial leverage effect.
Financial Leverage dan Volatilitas EPS
EBIT tinggi, perusahaan dengan leverage lebih tinggi akan menghasilkan EPS yang
tinggi. Jika EBIT jatuh, maka perusahaan yang menggunakan lebih banyak financial leverage
akan menanggung penurunan yang besar dalam EPS dibandingkan dengan perusahaan yang
mengandalkan financial leverage yang lebih sedikit.
Mengevaluasi Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap EPS
PT ABCD melakukan investasi baru yang dalam satu minggu sejak pertama kali proyek
dianalisis, pengetatan kredit di pasar keuangan telah menyebabkan cost of debt financing dari
rencana pinjaman meningkat 12%.
Berapakah level EBIT yang menghasilkan EPS nol untuk tarif pinjaman baru?
Current Capital Structure With New Debt
Financing
Long-term debt at 10% $40,000 $40,000
Long-term debt at 12% $40,000
Common Stock $140,000 $140,000
Total Liabilities and Equity $180,000 $220,000
Common Shares Outstanding 1,000 1,000
Struktur modal perusahaan akan mempengaruhi baik EPS pada level operating earning
tertentu (EBIT) maupun volatilitas perubahan EPS terkait dengan perubahan EBIT.
Kita dapat menggunakan Laporan Laba Rugi Proforma untuk kisaran level EBIT yang diyakini
oleh perusahaan relevan dengan performa masa depan.
Capital
Structure
Worst case
EBIT =$15,000
Best Case
EBIT = $45,000
$ Change in
EPS
% Change in
EPS
Plan A 3.00 11.00 8.00 266%
Plan B 2.50 13.00 9.50 380%
Plan C 2.00 15.00 14.00 700%
EBIT/EPS Analysis
EBIT $5,000 $8,800 $20,000 $25,000 $30,000 $35,000
Less:
Interest
Expense
$8,800 $8,800 $8,800 $8,800 $8,800 $8,800
EBT $(3,800) $ — $11,200 $16,200 $21,200 $26,200
Less: Taxes $(1,900) $ — $5,600 $8,100 $10,600 $13,100
Net Income $(1,900) $ — $5,600 $8,100 $10,600 $13,100
EPS $(1,90) $ — $5.60 $8.10 $10.60 $13.10
Catatan:
✓ Tax rate= 50%
✓ Interest Expense= 40,000*.1 + 40,000*.12= $8,800
✓ Kita menghitung EPS pada kisaran EBIT $5,000 s.d. $35,000.
✓ Kisaran EPS adalah terendah -$1.90 ke tertinggi $13.10.
✓ Pada EBIT sebesar $8,800, maka EPS sama dengan nol.
EPS = Net income/1000

More Related Content

What's hot

Analisis Struktur Modal
Analisis Struktur ModalAnalisis Struktur Modal
Analisis Struktur ModalIRAWANPERWANDA
 
Capital structure policy / Abshor Marantika / Dea Ivana - Mahendra Dicky - Sa...
Capital structure policy / Abshor Marantika / Dea Ivana - Mahendra Dicky - Sa...Capital structure policy / Abshor Marantika / Dea Ivana - Mahendra Dicky - Sa...
Capital structure policy / Abshor Marantika / Dea Ivana - Mahendra Dicky - Sa...MahendraDicky
 
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulueSTRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeuluePutra Meunafa
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modalMatthew0505
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modalyy rahmat
 
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur ModalTeori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur ModalChandradwiprasetya
 
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning persharepengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershareTecalonika Capung
 
Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Wida Widiyaningsih
 
Manajemen Keuangan - Capital Structure
Manajemen Keuangan - Capital StructureManajemen Keuangan - Capital Structure
Manajemen Keuangan - Capital StructurePrabowo Putra
 
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanPengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanTrisnadi Wijaya
 
Artikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan devidenArtikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan devidenwardahmega
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Futurum2
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Lia Ivvana
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03AuroraSiahaan
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Lia Ivvana
 
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03Naufal AR
 

What's hot (20)

Analisis Struktur Modal
Analisis Struktur ModalAnalisis Struktur Modal
Analisis Struktur Modal
 
Struktur Permodalan yang Baik
Struktur Permodalan yang BaikStruktur Permodalan yang Baik
Struktur Permodalan yang Baik
 
Capital structure policy / Abshor Marantika / Dea Ivana - Mahendra Dicky - Sa...
Capital structure policy / Abshor Marantika / Dea Ivana - Mahendra Dicky - Sa...Capital structure policy / Abshor Marantika / Dea Ivana - Mahendra Dicky - Sa...
Capital structure policy / Abshor Marantika / Dea Ivana - Mahendra Dicky - Sa...
 
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulueSTRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modal
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
 
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur ModalTeori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
 
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning persharepengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
 
Kebijakan struktur modal
Kebijakan struktur modalKebijakan struktur modal
Kebijakan struktur modal
 
Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1
 
Manajemen Keuangan - Capital Structure
Manajemen Keuangan - Capital StructureManajemen Keuangan - Capital Structure
Manajemen Keuangan - Capital Structure
 
Kapitalisasi
KapitalisasiKapitalisasi
Kapitalisasi
 
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanPengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
 
Artikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan devidenArtikel analisis konsep kebijakan deviden
Artikel analisis konsep kebijakan deviden
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13
 
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
Stock valuation abshor.marantika a.a.sagung istri pradnya_3-03
 

Similar to STRUKTUR MODAL

STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdfSTRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdfLUTFIMUSTAKIM
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaAjeng Pipit
 
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGANTUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGANkecepirit
 
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTUREtheory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE DGT
 
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04RositaPurwaningsih
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenPutra Meunafa
 
Capital structure decisions ppt kelompok 3
Capital structure decisions ppt kelompok 3Capital structure decisions ppt kelompok 3
Capital structure decisions ppt kelompok 3FitrianiTikupadang
 
9.struktur modal 2
9.struktur modal 29.struktur modal 2
9.struktur modal 2Yoyo Sudaryo
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenPutra Meunafa
 
Manajemen Keuangan "Struktur Modal".pptx
Manajemen Keuangan "Struktur Modal".pptxManajemen Keuangan "Struktur Modal".pptx
Manajemen Keuangan "Struktur Modal".pptxQuraniSquad
 

Similar to STRUKTUR MODAL (20)

struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
 
STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdfSTRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
 
Perilaku keuangan pertemuan 15.pptx
Perilaku keuangan pertemuan 15.pptxPerilaku keuangan pertemuan 15.pptx
Perilaku keuangan pertemuan 15.pptx
 
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerjaPertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
 
43142 metopel b
43142 metopel b43142 metopel b
43142 metopel b
 
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGANTUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTUREtheory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
theory of the firm : MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST & OWNERSHIP STRUCTURE
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
M.alk
M.alkM.alk
M.alk
 
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04
The Cost of Capital/abshor.marantika/Rosita Purwaningsih/3-04
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemen
 
Capital structure decisions ppt kelompok 3
Capital structure decisions ppt kelompok 3Capital structure decisions ppt kelompok 3
Capital structure decisions ppt kelompok 3
 
9.struktur modal 2
9.struktur modal 29.struktur modal 2
9.struktur modal 2
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemen
 
Manajemen Keuangan "Struktur Modal".pptx
Manajemen Keuangan "Struktur Modal".pptxManajemen Keuangan "Struktur Modal".pptx
Manajemen Keuangan "Struktur Modal".pptx
 
Pertemuan 1 manajemen keuangan
Pertemuan 1 manajemen keuanganPertemuan 1 manajemen keuangan
Pertemuan 1 manajemen keuangan
 
BAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docxBAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docx
 
Tugas 1 aml fix
Tugas 1 aml fixTugas 1 aml fix
Tugas 1 aml fix
 

Recently uploaded

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 

Recently uploaded (19)

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 

STRUKTUR MODAL

  • 1. TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN Capital Structure Policy Dosen Pengampu : Bp. Abshor Marantika Disusun Oleh : Salsabila Putri Arifta (4301170089 / 28) Kelas: 3-04 DIII KEBENDAHARAAN NEGARA JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN
  • 2. Capital Structure Policy A. Sekilas Tentang Pilihan Struktur Modal dalam Praktik • Kebijakan perusahaan akan mempengaruhi struktur modal perusahaan. Untuk mencukupi kebutuhan dana berinvestasi, perusahaan perlu melakukan pembiayaan (financing) dalam bentuk equity financing melalui penerbitan saham atau debt financing dengan penerbitan obligasi. • Dalam menentukan kebijakan, perusahaan perlu melakukan capital structure management yang bertujuan untuk memaksimalkan total nilai utang dan nilai ekuitas perusahaan yang beredar. Hasil dari pencampuran pendanaan (financing mix) ini dan yang dapat memaksimalkan nilai gabungan tersebut disebut optimal capital structure. B. Menentukan struktur modal perusahaan Terdapat 2 struktur di perusahaan, yaitu: • Struktur modal = ekuitas pemilik (owner’s equity) + utang yang mengandung bunga (interest bearing debt, seperti bonds payable) • Struktur keuangan = struktur modal (capital structure)+ kewajiban yang tidak mengandung bunga (non-interest bearing liabilities, misalnya accounts payable). Hal ini juga digambarkan dalam penggunaan debt ratio perusahaan. Setelah mengetahui debt ratio, maka equity ratio dapat ditentukan dengan cara. Equity ratio= 1-Debt Ratio Misal ketika perusahaan memiliki debt ratio 70% artinya perusahaan menggunakan sebagian besar debt securities untuk membiayai investasinya, sisanya 30% dibiayai melalui penerbitan equity securities. Rasio yang lazim digunakan untuk menggambarkan struktur modal perusahaan adalah Debt to Enterprise Value ratio. Rasio ini menggunakan market values dari debt dan equity, pada prakteknya sulit sebab tidak seperti equity securities, debt securities tidak memiliki pasar aktif. Sehingga perhitungan menggunakan menggunakan book value dari debt securities.
  • 3. Enterprise Value= (Book Value of Interest Bearing Debt – Excess Cash) + Market Value of Equity Nilai buku dari interest bearing debt meliputi: ▪ Short-term notes payable (e.g., bank loans), ▪ Current portion of long-term debt, and ▪ Long-term debt. Times Interest Earned Ratio, yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas utang dari laba operasi (operating earnings). C. Financial Leverage • Digunakan untuk menjelaskan struktur modal perusahaan. • Melalui pinjaman atas sebagian modal perusahaan pada tingkat bunga tetap, perusahaan dapat “mendongkrak” (leverage) tingkat imbalan (rate of return) yang didapat dari total modalnya ke dalam suatu ekuitas yang memberikan tingkat imbalan yang lebih tinggi. • Dibagi jadi 2, favorable financial leverage dan unfavorable financial leverage Contoh: perusahaan mendapatkan 24% dari investasinya dan harus membayar hanya 10% dari uang yang dipinjam, maka 14% selisihnya menjadi milik perusahaan. Hal ini yang dikenal dengan istilah favorable financial leverage. Jika hasilnya kurang dari 10%, maka hal ini disebut dengan unfavorable financial leverage. D. Capital Structure Theory 1. Modigliani and Miller (M&M) Analisis M&M berasumsi kondisi kebijakan struktur modal sama sekali tidak mempengaruhi nilai perusahaan. M&M menunjukkan bahwa, pada kondisi ideal, level utang dalam struktur modal tidaklah berarti. Teori ini mendasarkan pada 2 asumsi: 1. Arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan tidak dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan melakukan pembiayaan 2. Pasar keuangan adalah pasar sempurna Bila dua asumsi tersebut digunakan, maka total market value dari debt dan equity bersifat independen, serta nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan
  • 4. melakukan pembiayaan. Kemasan arus kas, baik itu dibayarkan kepada investor dalam bentuk dividen atau bunga, tidaklah penting. 2. Yogi Berra dan M&M Theory Capital Structure, the Cost of Equity, and the Weighted Average Cost of Capital Bila tidak ada pajak, maka WACC perusahaan juga tidak akan dipengaruhi oleh struktur modalnya. Asumsikan kita sedang menilai sebuah perusahaan yang arus kasnya berupa perpetuitas. Nilai perusahaan: Sepanjang nilai perusahaan dan arus kas perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal, maka WACC perusahaan juga tidak akan terpengaruh. Contoh. PT SUKACINTA dapat meminjam uang dengan bunga 11% dan jika tidak menggunakan financial leverage, maka cost of capital-nya sebesar 13%. Perusahaan memiliki debt-to-equity ratio sebesar 1.5, cost of debt sebesar 10%, dan WACC sebesar 12%. Berapakah cost of equity JNK? • Cost of equity = .13 + (.13-.10) × 1.5 = .175 or 17.5% Mengapa struktur modal penting dalam realitas? Manajer keuangan sangat peduli pada bagaimana perusahaan mereka didanai. Tentu saja ada konsekuensi negatif bagi perusahaan yang memilih struktur modal yang tidak tepat, pada kenyataannya paling tidak satu dari dua asumsi M&M dilanggar. Pelanggaran asumsi 2
  • 5. Biaya transaksi menjadi penting dan karena biaya inilah maka tingkat bunga di mana para investor dapat meminjamkan uangnya berbeda dengan tingkat bunga di mana perusahaan mampu meminjam uang. Bila ini adalah masalahnya, maka nilai perusahaan bisa bergantung pada bagaimana mereka didanai. Pelanggaran asumsi 1 Terdapat 3 alasan mengapa struktur modal mempengaruhi total arus kas yang tersedia bagi utang perusahaan dan pemegang saham: 1) Bunga adalah biaya yang dapat mengurangi pajak (tax-deductible expense), sementara dividen tidak. Maka, setelah pajak, perusahaan memiliki lebih banyak uang untuk disalurkan ke utang mereka dan pemegang saham jika mereka menggunakan debt financing. 2) Debt financing membentuk kewajiban legal yang bersifat tetap. Jika perusahaan gagal membayar kewajibannya, maka akan timbul biaya tambahan bagi perusahaan dan bahkan bisa berujung pada proses kepailitan. 3) Ancaman kebangkrutan atau kepailitan dapat mempengaruhi perilaku eksekutif perusahaan demikian pula dengan pegawai dan pelanggan. Pengaruh Pajak pada WACC Contoh. • Cost of capital JNK jika ia menggunakan no financial leverage adalah 13%. Perusahaan memiliki debt equity ratio sebesar 1.5, cost of debt sebesar 10% sebelum pajak, dan tarif pajak 35%. • Berapakah nilai cost of equity dan WACC-nya jika debt to equity ratio sebesar 1 (yaitu 50% utang dan 50% ekuitas). Cost of equity =.13 + (.13-.10)(1.5)(1-.35) = .143 or 14.3% kWACC = .10(1-.35) × .50 + .143 × .50 0.0325 kWACC = .00232 or 0.23%
  • 6. • Menunjukkan bahwa karena debt to equity ratio meningkat, maka WACC menurun sedangkan cost of equity meningkat. • Oleh karena itu, tax benefit dari pembayaran bunga lebih menyukai menggunakan utang daripada ekuitas. E. Bankruptcy and Financial Distress Costs Perusahaan tidak dapat terus-menerus meningkatkan utangnya meskipun utang menyediakan tax saving yang bernilai. Bila kewajiban utang perusahaan (yaitu biaya bunga) melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas, maka perusahaan bisa saja bangkrut dan memunculkan biaya tekanan finansial (financial distress costs). F. The Tradeoff Theory and the Optimal Capital Structure Karena kedua faktor tersebut dapat memiliki dampak material terhadap peranan struktur modal dalam menentukan nilai perusahaan, perusahaan harus menukar plus dan minus dari kedua faktor tersebut. • Biaya bunga adalah tax deductible. • Utang menjadikannya lebih mirip bahwa perusahaan akan berpengalaman dengan financial distress costs. G. Capital Structure Decisions and Agency Costs Debt financing dapat mengurangi biaya keagenan (agency costs). Sebagai contoh, debt financing dalam bentuk kewajiban tetap akan mengurangi pengendalian diskresionari perusahaan terhadap kas dan pada akhirnya mengurangi pengeluaran yang tidak bermanfaat. Making Financing Choices When Managers are Better Informed than Shareholders Saat perusahaan menerbitkan saham baru, ia merasa bahwa saham perusahaan overpriced dan selanjutnya harga saham secara umum anjok. Hal ini menyediakan suatu insentif tambahan bagi perusahaan untuk lebih memilih utang. Stewart Myers mengatakan bahwa dikarenakan banyaknya isu yang berkembang di saat perusahaan menerbitkan saham, maka akibatnya perusahaan cenderung untuk mengikuti langkah/urutan berikut dalam menambah modalnya: • Sumber pendanaan internal. • Marketable securities • Utang (debt) • Sekuritas campuran (Hybrid securities) • Saham (Equity) Implikasi manajerial
  • 7. 1. Level utang yang lebih tinggi dapat menguntungkan perusahaan dalam hal tax savings dan berpotensi mengurangi biaya keagenan. 2. Level utang yang lebih tinggi meningkatkan probabilitas biaya kesulitan keuangan (financial distress cost) dan meng-offset pajak serta manfaat biaya keagenan dari utang tersebut. H. Mengapa struktur modal berbeda pada tiap industry? • Perusahaan pada beberapa industri (seperti halnya utilitas) cenderung menghasilkan pendapatan dikenakan pajak (taxable income) yang relative lebih besar dan mendapatkan benefit lebih banyak dari tax savings atas utang. • Kesulitan keuangan dapat berakibat fatal untuk beberapa perusahaan (seperti perusahaan komputer dan perangkat lunak) di mana konsumen akan menolak untuk membeli produk jika mereka mengetahui bahwa perusahaan penjual dalam kondisi kemungkinan bangkrut. Akibatnya, perusahaan seperti ini akan memiliki level uatng yang paling rendah. I. Membuat keputusan pendanaan Pembandingan Struktur Modal Perusahaan Melalui pembandingan atau benchmarking struktur modal sebuah perusahaan, kita membandingkan struktur modal perusahaan saat ini dan struktur modal yang akan diajukan dengan kondisi perusahaan yang berada dalam lini bisnis yang sama sehingga akan memiliki risiko yang sama pula. Berikut tabel template sederhana dalam benchmarking.
  • 8. Financial Leverage and the Level of EPS Perusahaan yang menggunakan lebih banyak debt financing akan merasakan ayunan yang lebih besar dalam EPS mereka untuk merespon perubahan dalam revenues dan operating earnings. Hal inilah yang biasa disebut dengan financial leverage effect. Financial Leverage dan Volatilitas EPS EBIT tinggi, perusahaan dengan leverage lebih tinggi akan menghasilkan EPS yang tinggi. Jika EBIT jatuh, maka perusahaan yang menggunakan lebih banyak financial leverage akan menanggung penurunan yang besar dalam EPS dibandingkan dengan perusahaan yang mengandalkan financial leverage yang lebih sedikit. Mengevaluasi Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap EPS PT ABCD melakukan investasi baru yang dalam satu minggu sejak pertama kali proyek dianalisis, pengetatan kredit di pasar keuangan telah menyebabkan cost of debt financing dari rencana pinjaman meningkat 12%. Berapakah level EBIT yang menghasilkan EPS nol untuk tarif pinjaman baru? Current Capital Structure With New Debt Financing Long-term debt at 10% $40,000 $40,000 Long-term debt at 12% $40,000 Common Stock $140,000 $140,000 Total Liabilities and Equity $180,000 $220,000 Common Shares Outstanding 1,000 1,000 Struktur modal perusahaan akan mempengaruhi baik EPS pada level operating earning tertentu (EBIT) maupun volatilitas perubahan EPS terkait dengan perubahan EBIT. Kita dapat menggunakan Laporan Laba Rugi Proforma untuk kisaran level EBIT yang diyakini oleh perusahaan relevan dengan performa masa depan. Capital Structure Worst case EBIT =$15,000 Best Case EBIT = $45,000 $ Change in EPS % Change in EPS Plan A 3.00 11.00 8.00 266% Plan B 2.50 13.00 9.50 380% Plan C 2.00 15.00 14.00 700%
  • 9. EBIT/EPS Analysis EBIT $5,000 $8,800 $20,000 $25,000 $30,000 $35,000 Less: Interest Expense $8,800 $8,800 $8,800 $8,800 $8,800 $8,800 EBT $(3,800) $ — $11,200 $16,200 $21,200 $26,200 Less: Taxes $(1,900) $ — $5,600 $8,100 $10,600 $13,100 Net Income $(1,900) $ — $5,600 $8,100 $10,600 $13,100 EPS $(1,90) $ — $5.60 $8.10 $10.60 $13.10 Catatan: ✓ Tax rate= 50% ✓ Interest Expense= 40,000*.1 + 40,000*.12= $8,800 ✓ Kita menghitung EPS pada kisaran EBIT $5,000 s.d. $35,000. ✓ Kisaran EPS adalah terendah -$1.90 ke tertinggi $13.10. ✓ Pada EBIT sebesar $8,800, maka EPS sama dengan nol. EPS = Net income/1000