DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
1. TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
“CAPITAL STRUCTURE POLICY”
OLEH
NAMA : JUNIAR TIFANNI B. SINURAT
NPM : 4301170217
NO. ABSEN : 17
KELAS : 3-3
PRODI : DIII KEBENDAHARAAN NEGARA
JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN
2. STRUKTUR MODAL
Dalam manajemen keuangan, Teori Struktur Modal mengacu pada pendekatan sistematis
untuk membiayai kegiatan bisnis melalui kombinasi antara ekuitas dan kewajiban. Teori struktur
modal ini mengeksplorasi hubungan antara pembiayaan utang, pembiayaan ekuitas dan nilai
pasar perusahaan.
Dengan kata lain, “Struktur Modal Perusahaan” mengacu pada jumlah hutang dan / atau
ekuitas yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mendanai biaya operasi serta membiayai
asetnya. Struktur ini biasanya dinyatakan sebagai debt-to-equity atau debt-to-capital ratio.
Misalnya, perusahaan yang memiliki $ 20 miliar dalam ekuitas dan $ 80 miliar dalam utang.
Maka akan disebutkan dengan istilah 20% equity-financed and 80% debt-financed.. Rasio utang
perusahaan terhadap total pembiayaan (80%), disebut sebagai leverage perusahaan.
Modal hutang dan ekuitas digunakan untuk mendanai operasi bisnis, pengeluaran modal,
akuisisi, dan investasi lainnya. Ada ‘tradeoff’ yang harus dibuat oleh perusahaan ketika mereka
memutuskan apakah akan menaikkan hutang atau ekuitas, sehingga manajer akan
menyeimbangkan keduanya dan mencoba menemukan struktur modal yang optimal (optimal
capital structure)
sc: corporatefinanceinstitute.com
3. Struktur modal optimal (optimal capital structure) suatu perusahaan sering didefinisikan
sebagai proporsi hutang dan ekuitas yang menghasilkan biaya modal rata-rata tertimbang atau
weighted average cost of capital (WACC) terendah bagi perusahaan. Sayangnya, definisi teknis
ini tidak selalu digunakan dalam praktik, dan perusahaan sering kali memiliki pandangan
strategis atau filosofis tentang apa seharusnya struktur itu.
• Struktur modal = ekuitas pemilik + utang yang mengandung bunga
• Struktur keuangan = struktur modal + kewajiban yang tidak mengandung bunga
(misalnya accounts payable). Hal ini juga digambarkan dalam penggunaan debt ratio
perusahaan.
Menentukan struktur modal perusahaan
Debt to Enterprise Value ratio adalah rasio yang lazim digunakan untuk menggambarkan
struktur modal perusahaan.
Interest Bearing Debt adalah kewajiban perusahaan yang membutuhkan pembayaran bunga
(interest rate). Contohnya, pinjaman bank dan obligasi korporasi.
Nilai buku dari interest bearing debt meliputi:
▪ Short-term notes payable (e.g., bank loans),
▪ Current portion of long-term debt, and
▪ Long-term debt.
4. Times interest earned ratio merupakan indikator yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi pembayaran bunga atas utangnya. Perhitungan ini dikalkulasi
dengan pendapatan perusahaan sebelum beban bunga dan pajak penghasilan (income before
interest and income tax expense), dibagi dengan biaya bunga (interest expense). Semakin tinggi
rasio perolehan bunga, semakin besar kemungkinan perusahaan mampu memenuhi pembayaran
bunga. Times interest earned ratio juga disebut sebagai interest coverage ratio.
Untuk menggambarkan rasio perolehan bunga, mari kita asumsikan bahwa laba bersih
perusahaan setelah pajak adalah $ 500.000; biaya bunga adalah $ 200.000; dan beban pajak
penghasilannya adalah $ 300.000. Dengan asumsi-asumsi ini, pendapatan korporasi sebelum
beban bunga dan pajak penghasilan adalah $ 1.000.000 (laba bersih $ 500.000 + beban bunga $
200.000 + beban pajak penghasi lan $ 300.000). Karena biaya bunga adalah $ 200.000, Times
interest earned ratio adalah 5 ($ 1.000.000 dibagi dengan $ 200.000).
Financial Leverage - Leverage keuangan adalah tingkat di mana perusahaan
menggunakan sekuritas pendapatan tetap seperti utang dan preferred equity. Semakin banyak
pembiayaan utang yang digunakan perusahaan, semakin tinggi leverage keuangannya. Tingkat
leverage keuangan yang tinggi berarti pembayaran bunga yang tinggi, yang secara negatif
memengaruhi laba per saham bottom-line perusahaan.
Risiko keuangan adalah risiko bagi pemegang saham yang disebabkan oleh peningkatan
utang dan ekuitas pilihan dalam struktur modal perusahaan. Ketika perusahaan meningkatkan
utang dan ekuitas pilihan, pembayaran bunga meningkat, mengurangi EPS. Akibatnya, risiko
pengembalian pemegang saham meningkat. Suatu perusahaan harus mengingat struktur
permodalan yang optimal ketika membuat keputusan pembiayaan untuk memastikan setiap
peningkatan hutang dan ekuitas yang disukai meningkatkan nilai perusahaan.
Sebagai contoh: jika perusahaan mendapatkan 20% dari investasinya dan harus
membayar hanya 11% dari uang yang dipinjam, maka 12% selisihnya menjadi milik perusahaan.
Hal ini yang dikenal dengan istilah favorable financial leverage. Jika hasilnya kurang dari 11%,
maka hal ini disebut dengan unfavorable financial leverage.
5. TEORI STRUKTUR MODAL
Modigliani and Miller Capital Structure Theorem
Modigliani dan Miller, dua profesor pada 1950-an, mempelajari teori struktur modal
secara intens. Dari analisis mereka, mereka mengembangkan proposisi tidak relevan struktur-
modal. Pada dasarnya, mereka berhipotesis bahwa di pasar yang sempurna, tidak masalah
struktur modal apa yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasinya. Mereka berteori
bahwa nilai pasar suatu perusahaan ditentukan oleh kekuatan penghasilannya dan risiko aset
dasarnya, dan bahwa nilainya tidak tergantung pada cara perusahaan itu memilih untuk
membiayai investasi atau membagikan dividen.
Proposisi M&M didasarkan pada asumsi utama berikut:
- Tanpa pajak
- Tidak ada biaya transaksi
- Tidak ada biaya kebangkrutan
- Kesetaraan dalam biaya pinjaman untuk perusahaan dan investor
- Simetri informasi pasar, artinya perusahaan dan investor memiliki informasi yang
sama
- Tidak ada pengaruh hutang terhadap pendapatan perusahaan sebelum bunga dan
pajak
PENDEKATAN MODIGLIANI DAN MILLER: DUA PROPOSISI TANPA PAJAK
PROPOSISI 1
Dengan asumsi "tidak ada pajak", struktur modal tidak memengaruhi penilaian
perusahaan. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemegang utang di perusahaan dan pemegang
saham memiliki prioritas yang sama yang mana pendapatan perusahaan dibagi secara merata di
antara mereka.
PROPOSISI 2
Dikatakan bahwa leverage keuangan berbanding lurus dengan biaya ekuitas. Dengan
peningkatan komponen utang, para pemegang saham merasakan risiko yang lebih tinggi bagi
perusahaan. Oleh karena itu, sebagai imbalannya, pemegang saham mengharapkan pengembalian
yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan biaya ekuitas. Perbedaan utama di sini adalah bahwa
proposisi 2 mengasumsikan bahwa pemegang saham utang lebih unggul sejauh menyangkut
klaim pendapatan. Dengan demikian, biaya hutang berkurang.
6. PENDEKATAN MODIGLIANI DAN MILLER: PROPOSISI DENGAN PAJAK (TEORI
LEVERAGE OF THE TRADE-OFF)
Pendekatan Modigliani dan Miller mengasumsikan bahwa tidak ada pajak. Tetapi hal ini
berbeda di dunia nyata. Sebagian besar negara di dunia mengenakan pajak pada perusahaan.
Teori ini mengakui atas adanya manfaat pajak yang timbul dari pembayaran bunga. Bunga yang
dibayarkan atas dana pinjaman dapat dikurangkan dari pajak.
Namun, hal yang sama tidak terjadi dengan dividen yang dibayarkan pada ekuitas.
Dengan kata lain, biaya hutang aktual lebih kecil dari biaya nominal hutang karena manfaat
pajak. Teori trade-off menganjurkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan persyaratannya
dengan utang selama biaya distress yaitu biaya kebangkrutan melebihi nilai manfaat pajak.
Dengan demikian, peningkatan utang, hingga nilai ambang yang diberikan akan menambah nilai
bagi perusahaan.
Pendekatan akan pajak perusahaan tidak mengakui adanya penghematan pajak, yang
kemudian menyimpulkan bahwa perubahan rasio hutang-ekuitas memiliki efek pada WACC
(Weighted Average Cost of Capital). Dengan kata lain, semakin tinggi utangnya, maka semakin
rendah WACC. Pendekatan Modigliani dan Miller ini merupakan salah satu pendekatan modern
dari Capital Structure Theory.
Corporate Taxes dan Capital Structure
Sepanjang pembayaran bunga adalah unsur yang mengurangi pajak (tax deductible),
sedangkan dividen tidak, maka arus kas setelah pajak akan lebih besar jika struktur modal
perusahaan meliputi lebih banyak utang.
Anggapkan dua perusahaan berikut ini identik dalam semua hal kecuali struktur modalnya.
▪ Perusahaan A tidak memiliki utang dan total equity financing-nya sebesar
$2,000.-->1000
▪ Perusahaan B memiliki pinjaman sebesar $1,000 →500di mana ia harus
membayar 5% bunga dan sisanya (yang $1,000) berasal dari ekuitas.
▪ Tiap perusahaan memperoleh operating income sebesar $200,000.-->100k
▪ Pajak perusahaan adalah sebesar 25%.-->20%
PERUSAHAAN A PERUSAHAAN B
EBIT 100.000 100.000
INTEREST.EXP(-) - (25.000)
EBT 100.000 75.000
TAX(-20%) (20.000) (15.000)
NET.INCOME 80.000 60.000
7. • Jika kita mengasumsikan bahwa kedua perusahaan membayar 100% pendapatan dalam
bentuk dividen saham biasa, maka kita mendapatkan data sbb:
PERUSAHAAN A PERUSAHAAN B
Equity Dividends 80.000 60.000
Interest Payments - 25.000
Total Distributions (to
stockholders and bondholders)
80.000 85.000
• Nilai sebesar 5.000 dapat ditelusuri ke tax benefits dari pembayaran bunga: 0.20 × 25.000
= 5.000. Ini yang biasa disebut dengan interest tax savings.
• Tax savings ini menambah nilai bagi perusahaan dan menyediakan insentif bagi
perusahaan untuk memasukkan lebih banyak utang.
Corporate Taxes dan WACC
Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) adalah ukuran yang digunakan oleh perusahaan untuk
melacak apakah mereka memiliki struktur modal yang tepat serta untuk menentukan berapa
banyak pengembalian rasio modal investasi (ROIC) harus. Diharapkan ROIC dari perusahaan
yang sehat lebih besar dari WACC. Sehingga perusahaan ingin mempertahankan tingkat WACC
minimum. Titik di mana WACC minimum menjadi struktur modal yang optimal.
Dua komponen yang mempengaruhi WACC adalah biaya ekuitas, dan biaya hutang. Biaya dari
ekuitas seringkali lebih tinggi daripada biaya hutang. Selain itu, jumlah yang dibayarkan atas
bunga hutang dapat dikurangkan dari pajak. yang disebut perisai pajak (tax shield). Intinya,
menurunkan tarif pajak, menaikan biaya hutang.
Selain itu, pengurangan pajak atas biaya bunga (tax deductibility of interest expense)
menyebabkan WACC perusahaan menjadi turun karena pengurangan tersebut akan masuk ke
dalam utang di struktur modalnya.
Perusahaan ingin mengurangi WACC mereka untuk mencapai struktur modal yang optimal.
Dengan demikian, perusahaan harus menggunakan jumlah utang tertentu.
Ketika tarif pajak menurun di suatu negara, biaya hutang dan WACC meningkat, dan
perubahan struktur modal yang optimal.
8. Grafik di atas menunjukkan bahwasannya apabila debt to equity ratio meningkat, maka WACC
menurun sedangkan cost of equity meningkat. Oleh karena itu, tax benefit dari pembayaran
bunga lebih menyukai menggunakan utang daripada ekuitas
Bankruptcy and Financial Distress Costs
Meskipun utang menyediakan tax saving yang bernilai, sebuah perusahaan tidak dapat
terus-menerun meningkatkan utangnya. Bila kewajiban utang perusahaan (yaitu biaya bunga)
melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas, maka perusahaan bisa saja dipaksa
masuk dalam kebangkrutan dan memunculkan biaya tekanan finansial (financial distress costs).
Apa itu Distress Costs?
Direct Cost mengacu pada biaya yang dihadapi perusahaan dalam kesulitan keuangan di
luar biaya melakukan bisnis, seperti biaya modal yang lebih tinggi. Perusahaan-perusahaan yang
dalam kesusahan cenderung memiliki waktu yang lebih sulit untuk memenuhi kewajiban
finansial mereka, yang berarti kemungkinan gagal bayar yang lebih tinggi. Direct Cost dapat
meluas ke kebutuhan untuk menjual aset dengan cepat dan pada kerugian untuk memenuhi
kewajiban segera.
9. Mengapa struktur modal berbeda pada tiap industri?
Perusahaan pada beberapa industri (seperti halnya utilitas) cenderung menghasilkan
pendapatan dikenakan pajak (taxable income) yang relative lebih besar dan mendapatkan benefit
lebih banyak dari tax savings atas utang.
Kesulitan keuangan dapat berakibat fatal untuk beberapa perusahaan (seperti perusahaan
komputer dan perangkat lunak) di mana konsumen akan menolak untuk membeli produk jika
mereka mengetahui bahwa perusahaan penjual dalam kondisi kemungkinan bangkrut. Akibatnya,
perusahaan seperti ini akan memiliki level uatng yang paling rendah.
Membuat keputusan pendanaan
Melalui pembandingan atau benchmarking struktur modal sebuah perusahaan, kita
membandingkan struktur modal perusahaan saat ini dan struktur modal yang akan diajukan
dengan kondisi perusahaan yang berada dalam lini bisnis yang sama sehingga akan memiliki
risiko yang sama pula.
10. Contoh Soal
JUNIAR’s Companies, Inc. and its subsidiaries operate as a home improvement
retailer in the United States and Canada. As of February 1, 2008, it operated 1.534 stores
in 50 states and Canada. The company’s balance sheet for February 1, 2008, included the
following sources of financing:
In Thousands of Dollars Financial Structure (Rp)
Liabilities
Current liabilities
Account Payable 4.000.000
Short-term/current debt 1.000.000
Other current liabilities 2.500.000
Total current liabilities 7.500.000
Long term debt 5.500.000
Other long term liabilities 650.000
Long-term liabilities 6.150.000
Stockholder equity 16.000.000
Total 29.650.000
a. Calculate the values of Juniar’s debt ratio and interest bearing debt ratio!
Answer
- Debt Ratio = Total Liabilities / Total Asset
= 13.650.000/29.650.000
= 46,037%
- Interest Bearing Debt of Ratio = (Short term debt + Long term debt)/Total
Asset
= (1.000.000 + 5.500.000)/29.650.000
= 6.500.000/29.050.000
= 22,37%
b. If the market value of Juniar’s common equity $35.000.000.000 and Lowe’s has no
excess cash, what is the firm’s debt-to-enterprise-value-ratio?
Answer
- Firm’s debt-to-enterprise-value-ratio = (Short term debt + Long term debt)/
[(Short term debt + Long term debt)
+ market value of common equity]
= 6.500.000 / (6.500.000 +
35.000.000)
= 0,018%
11. 9. the income statements for Salsa Depot.inc. (HD) spanning the periode 2006-2008 (just
before housing crash, so these are representative years) are as follows:
2006 2007 2008
Earning before interest and taxes 7000000 9700000 9000000
Interest expense (600000) (300000) (100000)
Income before tax 6400000 9400000 8900000
Income Tax expense (2000000) (3000000) (3000000)
Net Income 4400000 6400000 5900000
a. Calculate the times interest earned ratio for each of the years for which you have datra.
ANSWER
Times interest earned = (EBIT/interest expense)
Year 2006 = 7.000.000/600.000 = 11,66 times
Year 2007 = 9.700.000/300.000 = 32,3 times
Year 2008 = 9.000.000/100.000 = 90 times
b. What is your assessmet of how the firm’s ability to service its debt obligations has
changed over this period?
ANSWER
These values suggest that Salsa Depot is able to pay it debt comfortably. Between 2006
and 2008, its times-interest-earned ratio remained strong. The TIE ratio drastically improved
especially in 2008. If this trend continues, Salsa Depot should be able to service its debt
obligations comfortably.