Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan konsep dasar database management system (DBMS) serta manfaatnya dalam bidang bisnis khususnya perusahaan kecil.
2. DBMS dirancang untuk mengelola koleksi data besar dan memudahkan manipulasi data.
3. Manfaat DBMS antara lain menghindari redundansi data, mencegah inkonsistensi, memudahkan akses data, dan digunakan oleh pen
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Tugas sim 6, lina putri yani, yananto mihadi putra. se, msi, sistem management basis data , 2018
1. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)
A. PPENGERTIAN DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)
Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS),
atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk
mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak
pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem
pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung
(back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS
Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk
dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS juga
dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya
DBMS, data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada
sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menyimpan data dalam bentuk
flat secara langsung.
Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan
dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil,
seperti file o dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun
metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan
keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai
banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau
spreadsheet, diantaranya :
1. Performa yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh
berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki
unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan
dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi
dalam flat file. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama
dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
2. 3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah
aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah
dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di
dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara
bersama-sama akan lebiih terjamin daripada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet
yang tersebar.
5. Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan
pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam
pemberian hak.
Terdapat beberapa definisi database menurut para tokoh, antara lain:
Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi
secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
Menurut C.J. Date :
Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem
aplikasi dari suatu organisasi.
· Data input adalah data yang masuk dari luar sistem
· Data output adalah data yang dihasilkan sistem
· Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem
Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai
minimal primary key untuk pengulangan data.
Menurut S. Attre :
Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi
/ enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.
3. Sedangkan sumber-sumber lain menjelaskan bahwa:
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga menggunakan suatu programkomputer untuk memperoleh informasi dari
basis data tersebut.
Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek
tertentu pada tujuan tertentu pula.
Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau
perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode
tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan
oleh para pengguna.
B. KONSEP DASAR DATABASE
Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan.
Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya:
penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan
struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum
digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua
informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri
dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam
model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
4. C. KOMPONEN-KOMPONEN DATABASE
Empat komponen Data Processing yang menggunakan sistem database :
Perangkat Keras (Hardware) : Penyimpanan Sekunder
Perangkat Lunak (Software) : Program Aplikasi, DBMS
Data : Database mempunyai sifat internal (integritas dari file-file yang terlibat) dan
terbagi / share
User : User pembuat program aplikasi, End user (user pemakai data langsung), DBA
(Penanggung jawab).
D. PERANGKAT UNTUK MEMBUAT DATABSE
Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu
yang biasa kita sebut dengan software(perangkat lunak). Software yang digunakan untuk
mengelola dan memanggil kueri (query) database disebut Database Management
System (DBMS) atau jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti Sistem Manajemen
Basis Data.
Sedangkan untuk level dari softwarenya sendiri, terdapat dua level software yang
memungkinkan kita untuk membuat sebuah database antara lain adalah High Level
Software dan Low Level Software. Yang termasuk di dalam High Level Software, antara lain
seperti Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, XBase, Firebird, MySQL,
PostgreSQL, Microsoft Access, dBase III, Paradox, FoxPro, Visual FoxPro, Arago, Force,
Recital, dbFast, dbXL,Quicksilver, Clipper, FlagShip, Harbour, Visual dBase, dan Lotus Smart
Suite Approach. Sedangkan yang termasuk di dalam Low Level Software antara lain Btrieve
dan Tsunami Record Manager.
E. FUNGSI DATABASE
Fungsi database adalah suatu fungsi yang digunakan untuk menghitung, menjumlah
atau mencari nilai tertentu pada suatu database dengan menggunakan syarat-syarat tertentu.
1. Data storage, retrieval, and update : Sebuah DBMS menfasilitasi pengguna untuk
menyimpan, memperoleh, dan mengubah data di dalam basis data. Hal tersebut
merupakan fungsi dasar dari sebuah DBMS.
2. A user-accessible catalog: Sebuah DBMS menyediakan katalog yang menyimpan item
item data yang disimpan dan dapat diakses oleh pengguna. Fitur utama dari arsitektur
5. ANSI-SPARC adalah system catalog terintegrasi yang berisi data mengenai schema,
pengguna (user), aplikasi, dimana katalog dapat diakses oleh pengguna sama seperti
DBMS. Metadata atau “data about data” yang menggambarkan data yang ada didalam
basis data disimpan di system catalog atau data dictionary. System catalog merupakan
salah satu komponen fundamental dari sistem. Didalam DBMS, system catalog
menyimpan:
Nama, tipe, dan ukuran dari item data;
Nama relationship;
Integrity constraint dari data;
Nama pengguna yang memiliki otorisasi dalam mengakses data;
Item data yang bisa diakses oleh tiap pengguna serta tipe akses yang diijinkan, misalnya
akses untuk memasukkan, mengubah, menghapus, dan membaca data;
Skema eksternal, konseptual, dan internal serta pemetaan antar skema;
Statistik penggunaan, seperti frekuensi transaksi dan jumlah pengaksesan objek
didalam basis data.
3. Transaction Support Sebuah DBMS : menyediakan mekanisme untuk memastikan
apakah sebuah transaksi berhasil dijalankan secara utuh atau tidak dijalankan sama
sekali, serta memastikan bahwa basis data selalu berada di consistent state. Sebuah
transaksi bisa mengakses atau mengubah isi dari basis data.
4. Concurrency control services : Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk
memastikan basis data dilakukan update secara benar saat beberapa pengguna
mengubah basis data secara bersamaan karena DBMS memungkinkan beberapa
pengguna untuk mengakses shared data secara bersamaan.
5. Recovery services: Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme recovery basis data
jika terjadi kerusakan. Seperti yang sudah disebutkan pada poin keempat yakni jika
sebuah transaksi gagal maka basis data harus dikembalikan ke consistent state.
Kegagalan sebuah transaksi bisa berupa system crash, media failure, error yang terjadi
pada perangkat keras atau perangkat lunak yang menyebabkan transaksi dibatalkan.
6. Authorization services: Sebuah DBMS menyediakan mekanisme agar hanya pengguna
terotorisasi yang dapat mengakses basis data. Hal tersebut berkaitan dengan keamanan
basis data dari pengguna yang tidak memiliki otorisasi mengakses basis data, baik
yang disengaja maupun tidak.
6. 7. Support for data communication: Sebuah DBMS memiliki kemampuan berintegrasi
dengan perangkat lunak untuk komunikasi, karena pengguna dapat mengakses basis
data secara langsung atau melalui jaringan.
8. Integrity services: Sebuah DBMS memastikan baik data didalam basis data maupun
pengubahan data selalu memenuhi aturan. Integritas basis data berkaitan dengan
kebenaran dan konsistensi dari data yang disimpan, dimana berkaitan dengan constraint
yang merupakan aturan didalam basis data yang tidak dapat dilanggar.
9. Services to promote data independence: Sebuah basis data memiliki fasilitas untuk
mendukung independensi dari program terhadap struktur actual dari basis data.
10. Utility services: Sebuah DBMS memiliki beberapa utility service untuk membantu
administrator basis data dalam melakukan manajemen basis data secara efektif.
Misalnya: fasilitas import data, monitoring data, analisis statistik.
F. MANFAAT DATABSE
Berikut ini adalah manfaat database secara umum, yaitu:
1. Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena merupakan
dasar dalam menyediakan informasi. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat,
akurat, dan relevan, sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat
dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkanya.
2. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data)
3. Menghindari terjadinya inkonsistensi data
4. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data
5. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
6. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan
sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
7. Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau
dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan
memberikan login dan password terhadap masing-masing data.
8. Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data. Hal ini
bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan database
7. dapat mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para pengguna, programmer
dan administratornya.
G. MANFAAT DATABASE DALAM BIDANG BISNIS
1. Pemanfaatan Database pada Perusahaan Kecil
Pentingnya pemanfaatan Database bagi suatu organisasi baik skala besar maupun kecil.
Saat ini tiap organisasi/perusahaan baik itu skala kecil, menengah maupun besar sudah
menggunakan sistem informasi untuk membantu kegiatan operasionalnya. Bagi perusahaan
skala menengah dan besar, mereka biasanya sudah menggunakan aplikasi berbasis pada
database sehingga mempermudah dalam pencarian dan pemanfaatan informasi yang dipunyai.
Dengan dukungan dana dan divisi Teknologi Informasi yang ada, perusahaan tersebut tidak
sulit dalam mengembangkan sistem informasi tersebut. Sekarang bagaimana dengan
perusahaan skala kecil dalam membangun database seperti itu?
Sebelum kita bahas lebih dalam, apa sebenarnya definisi dari database itu sendiri? Database
adalah kumpulan informasi yang dapat diatur dan diakses berdasarkan struktur logik dari
informasi tersebut. Dengan kata lain, berbeda dalam pencarian informasi di atas aplikasi
spreadsheet dimana kita harus tahu nama file, nama sheet kemudian di kolom dan baris
keberapa, baru kita bisa temukan informasi tersebut. Dengan menggunakan DBMS (Database
Management System), pencarian informasi akan dapat dilakukan dengan mudah. Database
Management System adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat organisasi logik dari
database dan bagaimana cara mengaksesnya.
Mengapa dibutuhkan pengelolaan data? Perusahaan harus bisa memantau apa yang terjadi
pada kegiatan operasional sehingga bisa mengambil langkah yang cepat dan tepat jika terjadi
masalah. Misal penjualan yang cepat harus diikuti manajemen inventori yang cepat pula.
Bagian keuangan juga dengan cepat bisa menghitung rugi dan laba untuk membantu
manajemen dalam menentukan apakah perlu menambah produksi, membeli bahan mentah dan
lain sebagainya. Langkah pertama dari perusahaan kecil dalam membuat database adalah
membuat standarisasi pada seluruh data-data yang ada. Standar tadi meliputi Identifier,
Naming, Definition, Integrity Rule, dan Usage Right. Kemudian menentukan jenis aplikasi
DBMS apa yang sesuai untuk dipakai dalam membantu penyusunan dan pemanfaatan data-
data tersebut.
8. Aplikasi DBMS populer yang tersedia antara lain adalah Microsoft Access atau aplikasi
kategori Open Source seperti OpenOffice Base yang bisa secara didapat gratis. Aplikasi-
aplikasi tersebut digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam
sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup
besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk
menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai dibuat, perusahaan skala
kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan operasional. Kegiatan
tersebut disebut Online Transaction Processing (OLTP) yang meliputi pengumpulan info,
pemrosesan info, memperbaharui info. Database yang mendukung OLTP disebut Database
Operasional (Operational Database).
Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikut adalah mengelola informasi. Hal
ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa melihat dan menggunakan,
bagaimana mem-backup, berapa lama harus disimpan, teknologi penyimpanan yang tepat dan
lain-lain. Sebagai penutup, sudah saatnya perusahaan kecil beralih dalam pengelolaan
informasi yang dimiliki dengan menggunakan aplikasi DBMS, tidak lagi hanya menggunakan
Spreadsheet saja. Kemudahan dalam pencarian informasi akan membantu perusahaan kecil
dalam memantau kegiatan operasional dan mempermudah dalam pengambilan keputusan.
2. Database untuk Efisiensi dan Peningkatan Bisnis
Database bagi perusahaan memiliki peran sangat signifikan, baik itu untuk pengambilan
keputusan dengan bantuan DSS (Decision Support System) yang sudah terbangun, untuk
memberikan Value Added bagicustomer dengan kemampuannya memberikan informasi yang
akurat tepat dan uptodate, dan lain sebagainya.
Dalam hal efisiensi, perusahaan dapat dengan mudah menggunakan Database untuk
mengelola informasi, menyimpan record transaksi, melacak data customer, memanipulasi data
(input, update, delete), sehingga bisa menghemat banyak waktu yang berharga yang dapat
digunakan untuk meningkatkan produksi perusahaan. Bayangkan saja berapa banyak waktu
yang diperlukan jika melakukan itu semua secara manual?
Dengan Database memungkinkan juga bagi perusahaan untuk menyimpan
data customer seperti nomor telepon, dan alamat email, yang dapat digunakan untuk
memasarkan produk/menawarkan diskon dan penawaran khusus secara langsung. Dapat juga
9. untuk membantu menjalankan CRM (Customer Relationship Management), bila perusahaan
mengirim pesan Ulang Tahun kepada customer pasti mereka akan merasa penting dan
dihargai. Perusahaan dapat mengetahui informasi tersebut dengan mencari data customer yang
telah tersimpan di dalam Database.
H. TANTANGAN DAN SOLUSI PENGELOLAAN DATA
Tantangan Pengelolaan Data dan Solusinya
Seiring dengan berjalannya bisnis perusahaan, masalah dalam penyimpanan dan pengelolaan
data pun akan semakin kompleks. Temukan tantangan pengelolaan data yang mungkin
dihadapi dan bagaimana cara menghindarinya dengan memilih solusi yang efektif.
Tantangan: Pemetaan data tidak terstruktur dengan baik
Pengkategorian yang kurang tepat, format data tidak konsisten, dan adanya duplikat, dapat
mempersulit dan memperlambat proses pencarian data.
Solusi: Buat rencana secara detail sejak awal. Fokus membangun sistem struktur dasar terlebih
dahulu untuk memudahkan dalam menemukan, mengakses, dan menganalisis data di kemudian
hari.
Tantangan: Entri data tidak akurat dan terpercaya, serta inkonsisten
Data berasal dari berbagai sumber dan administrator. Kemajemukan ini menciptakan tumpukan
data dengan bermacam tipe yang memiliki standarnya sendiri, yang dapat berdampak pada
integritas data.
Solusi: Otomatisasi, atau pengaturan pekerjaan dengan mesin dalam industri, adalah cara yang
dapat diandalkan untuk mengelola data jika dibandingkan dengan proses manual, karena
manusia pada dasarnya rentan terhadap kesalahan. Mengelola data yang akurat dan
terstandardisasi adalah upaya yang rumit, namun jika dilakukan dengan benar, otomatisasi data
dapat merevolusi cara perusahaan mengelola data jadi lebih rapi dan terstruktur.
Tantangan: Data tersimpan dalam sumber yang berbeda
10. Perusahaan menghadapi tantangan utama ketika data harus dikumpulkan dari variasi sistem
manajemen database dengan kompatibilitas operasional yang berbeda. Kesenjangan ini akan
menimbulkan masalah dalam penarikan data.
Solusi: Gunakan penerjemah antar sistem. Gunakan aplikasi pendamping yang dapat
terhubung dengan koneksi multi-database dan platform dengan operasi multi-sistem.
Tantangan: Mencari data dalam waktu singkat
Volume data yang bisa jadi sangat besar akan menyulitkan dalam mencari data tertentu di
dalam tumpukan data.
Solusi: Gunakan aplikasi yang akan memudahkan mencari objek dan relasi data dengan fitur
keyword search yang dapat menghasilkan pemetaan antar objek pada sebuah database.
Tantangan: Integritas data tidak terjamin
Integritas adalah aspek penting lain dari keamanan database. Kewenangan administrator yang
tak terbatas dalam mengubah data akan mengurangi integritas database. Banyaknya jumlah
pemegang akses ke penyimpanan data tentunya akan mempersulit pengawasan aktivitas login,
yang nantinya rentan terhadap cyber attack.
Solusi: Batasi sistem keamanan dengan kontrol akses. Pastikan bahwa hanya orang terpercaya
yang dapat melihat informasi perusahaan. Gunakan sistem Kontrol Akses Pengguna yang
menentukan izin siapa yang dapat mengakses data tersebut. Kelola akses database dengan
mekanisme ticketing,yang membuat pengajuan hak akses admin harus melalui proses approval
dari tingkat manajemen yang lebih tinggi seperti manajer IT.
I. FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI
11. Salah satu tantangan yang dihadapi sistem informasi adalah teknologi dan keadaan
perusahaan yang terus mengalami perkembangan sehingga menimbulkan masalah-masalah
yang lebih kompleks. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam penerapan sistem
informasi, suatu organisasi memerlukan studi kelayakan sehinggga baik secara teknis,
ekonomis, operasional dan organisasional penerapan sistem informasi layak secara bisnis.
Akan tetapi pada umumnya keuntungan yang diakibatkan dari penerapan sistem informasi
sangat sulit bahkan tidak dapat dihitung.
Ketepatan, kecepatan dan reporting interval adalah beberapa hal yang dapat menjadi
perhatian berkaitan dengan biaya dan peran sistem informasi. Ketepatan yang semakin tinggi
umumnya meningkatkan biaya, sehingga diperlukan pertimbangan bahwa ketepatan hanya
akan dipertahankan dan ditingkatkan apabila ketepatan tersebut dapat meningkatkan nilai suatu
keputusan. Semakin cepat suatu informasi diperoleh maka semakin mahal informasi tersebut.
Informasi yang dapat diperoleh lebih cepat dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mengidentifikasi masalah yang terjadi lebih dini sehingga dapat dihasilkan resolusi yang lebih
baik. Informasi yang semakin sering diperbaharui (reporting interval) akan menyebabkan
biaya yang semakin tinggi pula. Proses pengambilan keputusan yang dipengaruhi cepatnya
perubahan informasi akan mempengaruhi kecepatan suatu informasi untuk dapat diperbaharui.
Oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui langkah-langkah yang tepat agar sistem
informasi bisa terus diterapkan dengan sukses mengikuti perkembangan perusahaan. Fuadi
(1995) menyebutkan empat langkah-langkah yang perlu diketahui perusahaan untuk
penyempurnaan suatu sistem informasi.
1. Langkah pertama adalah analisa sistem. Pada langkah ini dilakukan survei intensif atas
sistem yang ada dan kebutuhan pengolahan data informasi di masa depan. Suatu analisa
dilakukan atas informasi yang diperoleh dalam survei. Selanjutnya, analisa tersebut
mencoba untuk mengetahui apa masalah-masalah utama yang terdapat dalam sistem
yang telah ada. Selanjutnya, dilakukan sintese system, yaitu pengumpulan hasil survei
dan analisa untuk merancang rekomendasi bagi revisi sistem yang telah ada atau
mengembangkan suatu sistem baru. Analisa tersebut harus mencakup evaluasi
mengenai kebutuhan informasi bagi para manajer dan para pemakai sistem lainnya.
Dengan begitu, akan diketahui kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem tersebut.
2. Langkah kedua dalam penyempurnaan sistem informasi adalah desain sistem. Desain
sistem merupakan proses penyiapan spesifikasi yang terperinci untuk pengembangan
12. suatu sistem baru. Untuk itu, harus dibuat rencana pengembangan yang disiapkan pada
langkah analisa sistem. Desain sistem harus dimulai dengan spesifikasi output sistem
yang diperlukan yang mencakup isi, format, volume, serta frekuensi laporan dan
dokumen. Selanjutnya menentukan isi dan format input sistem dan file. Setelah itu
dilakukan desain mengenai langkah-langkah pengolahan, prosedur-prosedur, dan
pengendalian. Serta kegiatan untuk menyiapkan suatu sistem implementasi sistem yang
baru.
3. Langkah ketiga dalam penyempurnaan sistem informasi adalah implementasi sistem.
Pertama-tama dilakukan perencanaan dan penjadwalan aktivitas implementasi agar
dapat dikordinasi dengan baik. Selain itu bila perlu, dilakukan penerimaan pegawai
baru dan pelatihan kepada pegawai baru baru serta realokasi pegawai-pegawai yang
ada. Setelah itu dilakukan pengujian terhadap prosedur baru dan bila perlu dilakukan
modifikasi. Standar dan pengendalian atas sistem yang baru harus diciptakan.
Dokumentasi sistem yang lengkap perlu dibuat. Penggunaan sistem baru dan sistem
lama dapat dilakukan secara simultan untuk periode yang singkat dan hasilnya
kemudian dibandingkan untuk meyakinkan bahwa sistem baru tidak mempunayi
kelemahan seperti sistem lama. Tahap akhir dari implementasi adalah mengganti sistem
lama dengan sistem baru.
4. Langkah keempat dalam penyempurnaan sistem informasi adalah review system.
Review tersebut dilakukan tidak lama setelah sistem baru dioperasikan untuk
mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada dan mengoreksinya. Hal ini dilakukan
supaya hal-hal kecil yang mungkin tidak tampak atau tidak jelas saat penggantian
sistem dapat diketahui. Review tersebut harus dilakukan secara periodik. Terkadang
review akan menunjukkan modifikasi besar atau penggantian yang perlu dilakukan dan
prosesnya akan dimulai lagi seperti pada langkah.
J. FAKTOR KEGAGALAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI
Tidak semua SI dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Pada
pelaksanaannya sistem informasi tersebut. Hal ini menyebabkan banyak perusahan
mengeluarkan dana yang sangat besar untuk investasi dalam pengembangan dan penerapan
sistem informasi. Berikut kegagalan penerapan sistem informasi menurut Rosemary Cassafo
dalam O’Brien (1999):
13. 1. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen: Pihak eksekutif perusahaan
menyerahkan seluruh penerapan sistem informasi pada bagian TI, dan enggan untuk
mempelajari sistem informasi yang baru atau mereka tidak mengerti sama sekali. Hal
ini dapat menjadi faktor penghambat atau kegagalan dalam penerapan SI dalam suatu
perusahaan yang besar. Hal ini diakibatkan karena rasa kurang memilki terhadap sistem
informasi yang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini akan menyebabkan banyak satuan
kerja dalam perusahaan belum dapat mengoptimalkan fungsi dan potensi SI untuk
mempermudah komunikasi antar satuan kerja, transfer informasi, dan data perusahaan,
serta sharing pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk memajukan perusahaan.
2. Tidak memiliki perencanaan memadai mengenai tahapan dan arahan yang harus
dilakukan: Dalam hal ini penerapan sistem informasi dalam perusahan tidak didukung
dengan perencanaan yang matang dan tidak dapat menjembatani keinginan dan
kepentingan orang-orang dalam perusahaan dengan pihak yang mengerti dan membuat
sistem informasi tersebut. Hal ini menyebabkan sistem yang akan dijalankan menjadi
tidak terarah sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Inkompetensi secara teknologi: Kurangnya keterampilan dari tenaga-tenaga yang
digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan TI dan kurangnya inisiatif dan keaktifan
SDM dalam mensosialisasikan keuntungan dan kemudahan dari sistem informasi yang
ada akan menyebabkan sistem yang diterapkan tidak akan berjalan seperti yang
diinginkan. Hal ini sering terjadi terutama pada perusahaan yang pengetahuan di bidang
TI nya rendah. Kesalahannya adalah perusahaan sering memaksakan SDM yang ada
untuk menjalankan investasi TI, padahal SDM tersebut belum mampu.
4. Strategi dan tujuan tidak jelas ketika akan menerapkan sistem informasi: Kebanyakan
pimpinan perusahaan tidak mengetahui apa visi, misi, strategi ataupun rencana bisnis
yang berkenaan dengan implementasi sistem informasi pada perusahaannya. Strategi
dan tujuan merupakan faktor penting yang menjadi penentu seberapa besar pencapaian
yang diinginkan ketika perusahaan akan melakukan sesuatu. Tanpa strategi dan tujuan
yang jelas maka apapun yang dilakukan menjadi tidak terarah karena tidak ada batasan
dimana sistem yang digunakan dapat dianggap berhasil ataupun tidak.
5. Tidak jelasnya kebutuhan terhadap sistem:Mengidentifikasi kebutuhan terhadap sistem
dalam suatu perusahaan merupakan bagian dari perencanaan sistem informasi yang
14. merupakan komponen penting dalam perencanaan perusahaan. Implementasi sistem
tertentu harus dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya yaitu memperkuat
bisnis, memberikan keunggulan kompetitif, mempermudah pengelolaan sumber daya
perusahaan dan penerapan teknologi dalam perusahaan.
K. PENYIMPANAN FILE DATABASE
a. Jenis Penyimpan File Sistim Database
Piranti Akses Serial (Sequential Access Storage Device, SASD),
Ciri-ciri piranti sbb : proses pembacaan rekaman harus berurutan, tidak
ada pengalamatan, data disimpan dalam blok-blok, proses write hanya bisa dilakukan sekali
saja, kecepatan akses data sangat tergantung pada : kerapatan pita, kecepatan pita, lebar celah/
gap antar blok
Piranti Akses Langsung (Direct Access Storage Device, DASD),
Ciri-ciri piranti ini sbb : pembacaan rekaman tidak harus berurutan, mempunyai alamat, data
dapat disimpan dalam karakter atau blok, proses penulisan dapat dilakukan beberapa kali.
b. Metoda Penyimpanan File Sistim Database.
SEQUENTIAL , ciri-ciri meliputi : rekaman disimpan berdasarkan suatu kunci, pencarian
rekaman tertentu dilakukan record demi record sesuai kuncinya, rekaman ini dapat digunakan
apabila pengolahan terhadap database bersifat periodik dan menyeluruh,
RANDOM, ciri-ciri meliputi : kunci rekaman ditransformasikan ke alamat penyimpan dalam
media fisik secara acak, menimbulkan permaslahan yaitu adanya alamat yang muncul beberapa
kali dan ada alamat yang tidak pernah muncul, dapat ditanggulangi dgn overflow location
INDEXED SEQUENTIAL ,metoda ini mempunyai ciri-ciri sbb : merupakan gabungan antara
sequentiel & random, record disimpan secara berurutan dengan penggunaan kunci, masing-
masing record diberi indeks,pengalamatan dilakukan secara acak, perlu penyimpanan
tambahan yaitu file indeks.
M. TIPE DATABASE
Ada beberapa tipe “database” yang dikelompokkan berbasarkan fungsinya dan secara garis
besarnya dibagi atas :
Flat-file Database.
Tipe flat-file database sesuai digunakan apabila jumlah data tidak terlalu banyak. Pada
tipe ininya bahwa data selalu siap apabila diperlukan dan dapat diedit dengan tangan. Data
disusun dalam satu file atau lebih, namun dapat dikatakan bahwa kita tidak dapat menyimpan
15. data yang lebih kompleks pada flat-file database. Salah satu permasalahan utama dalam
penggunaan flat-file for even semi-active database adalah bahwa fakta sangat memberi peluang
untuk korupsi. Pada tipe ini tidak ada mekanisme untuk mendeteksi kapan suatu file telah
digunakan atau dimodifikasi,
Relational Database.
Relational databases seperti MySQL, Microsoft SQL Server & Oracle, memiliki lebih
banyak menggunakan struktur logikal dalam penyimpanan data. Tabel dapat digunakan untuk
menampilkan obyek ril, dengan setiap kejadian sebagai atribut. Contoh, Tabel disebut “books”
dapat mempunyai judul kolom, penulis dan ISBN, yang menjelaskan secara terperinci setiap
buku di mana setiap lajur dalam tabel adalah buku baru. “Relation” , hubungan datang dari
kenyataan bahwa tabel-tabel dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, misal penulis buku
dapat dihubungkan dengan tabel “authors” untuk menyediakan lebih banyak informasi tentang
penulis. Salah satu keuntungan utama “relational model” ialah bahwa apabila database
ditujukan untuk efisiensi, tidak akan ada duplikasi berbagai data, membantu menjaga integritas
data. Relational database juga berfungsi untuk “built-in” yang membantu to retrieve, singkat
dan mengedit data dalam berbagai cara.
Selanjutnya menurut Date (2003) dan Kroenke (2007) bahwa database dapat
dikelompokkan kedalam 7 tipe yaitu : Operational database, data warehaouse, analytical
database, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database,
sedang My Project Management Expert (2009) menjelaskan bahwa database dapat
dikelompokkan ke dalam 12 tipe : relational database, operational database, database
warehouse, distributed database, end-user database, external database, hypermedia database,
navigational database, in-memory database, document oriented database, real-time database,
analytical database. Sedangkan Buzzle Com (2010) membedakan tipe database berdasar
tujuan penyimpanan (purpose of storage) dan cakupan data (scope of data). Selanjutnya
dikatakan bahwa berdasarkan tujuan penyimpanan, database dikelompokkan ke dalam 7
kelas yaitu : analytical database, operational database, data warehouse, distributed database,
end-user database, external database, hypermedia database, dan berdasarkan cakupan
data, databasedikelompokkan 3 tipe utama yaitu : general interest databases, discipline
specific databases, dan subject specific databases,
Uraian tentang tipe database tersebut menurut My Project Management Expert (2009) dan
Ling Liu (2009) adalah sebagai berikut :
16. Relational Databases, tipe ini sangat umum dari berbagai tipe database di mana data
disimpan dalam tabel yang bervariasi. Setiap tabel memiliki suatu “key field” yang
digunakan untuk melakukan hubungan dengan tabel lain, di mana semua tabel
dihubungkan dengan lainnya melalui beberapa “key fields” ; Tipe database seperti ini
secara ekstensif digunakan diberbagai industri, contoh Relational database antara lain
: Oracle, Sybase and Microsoft SQL Server.
Operational Databases, tipe ini digunakan untuk menyimpan data operasi harian
organisasi, mencakupinventory management, purchases, transctions (transaksi)
dan financials (pembiayaan). Semua data dikumpulakan dalam database yang
biasanya diberi berbagai nama seperti database operasi/produksi, database subyek –
area (SADB) atau database transaksi. Dalam Operational Database pada suatu
organisasi /instansi juga penting dimasukkan database pelanggan, database
pegawai, inventory database i.e. data detail berapa produk perusahaan yang
memberikan informasi yang baik kepada pembeli. Database yang disimpan dengan
tipe Operational Database dapat diubah dan dimanipulasi tergantung apa yang
diinginkan oleh perusahaan.
Database Warehouses, bahwa secara umum suatu organisasi/instansi menginginkan
penyimpanan data dalam beberapa tahun. Pada perusahaan di
Inggeris penyimpanan data lama dapat mencapai enam tahun, di Indonesia, pada
instansi pemerintah data lama disimpan 10 – 20 tahun. Data lama juga dan masih
merupakan sumber informasi yang penting melalui analisis dan perbandingan data
lampau dan data saat ini mempermudah menentukan “key trend” yang berjaya. Semua
data tahunan terbut disimpan dalam “Database Warehouse”. Data yang disimpan telah
diskrening, pengeditan, dan pengintegrasian dan tidak memerlukan terlalu banyak lagi
pengeditan atau alterasi. Pada tipe penyimpanan data seperti, spesifikasi perangkat
lunak (software requirement specification (SRS) yang dibutuhkan telah disetujui pada
perencanaan kualita proyek (projet quality plan);
Distributed Databases, bahwa banyak organisasi atau perusahan yang memiliki
banyak lokasi kantor, manufacturing plants, kantor regional, kantor cabang, dan satu
kantor pusat yang secara geografis letaknya berbeda. Setiap dari kelompokkerja
tersebut kemungkinan memiliki database tersendiri yang secara bersama membentuk
database organisasi atau perusahaan. Tipe database seperti dikenal sebagai : Distibuted
Database.
17. End- User Databases, bahwa di sana ada perbedaan ketersedian data pada lokasi
kerja dari semua pengguna akhir pada banyak organisasi/instansi. Setiap lokasi kerja
merupakan suatu database skala kecil tersendiri yang termasuk data in
spreadsheets, presentation (penyajian), word file, note pads dan download
files. Semua yang seperti database kecil (small databases) membentuk suatu tipe
database yang disebut :End-User Database.
External database, bahwa diluar organisasi tersedia banyak sekali informasi yang
kemungkinan dibutuhkan oleh organisasi/instansi. Semua database di luar organisasi
yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan tetapi dengan akses terbatas
(pendaftaran) disebut : External Database.
Hypermedia Database, bahwa umumnya website memiliki berbagai halaman media
interkoneksi yang dapat meliputi : teks, vidio clips, audio clips, fotografi dan
grafik. Semua itu disimpan dan dipanggil dari suatu tempat apabila ingin membuat
halaman web. Semua dari itu secara bersama membentuk “ Hypermedia Database”
Navigational Database, bahwa navigational database memiliki aemua items yang
referensinya dari obyek lain. Dalam hal ini, satu refensi dapat ke lainnya atau satu
obyek ke obyek lainnya. Pada tipe database ini dapat menggunakan sistim moderen
seperti XPath, seperti yang diaplilakasikan pada pengelolaan pengaturan lalu lintas
udara.
In - Memory Database, bahwa pada tipe ini data disimpan dimemori utama komputer
dengan menggunakan “ disk-based system”, yang cepat dan lebih reliable dibanding
piringan (disk). Tipe ini diaplikasikan pada peralatan “ telecommunication network”
Document-Oriented Database, bahwa tipe ini berbeda dengan berbagai tipe yang ada
di mana tipe ini berorientasi kepada dokumen. Data disimpan dalam bentuk “ teks
record” dan kadang juga disimpan dalam bentuk tabel.
Real-Time Database, bahwa data ditangai secara tetap mengikuti
perubahan. Contoh, adalah stock market database di mana pengaruh perubahan nilai
(share changes) setiap menit harus diperbaharui dalam “real-time database”. Tipe
database juga dapat digunakan pada analisis bidang kesehatan dan ilmu
pengetahuan, perbankan, akunting, kontrol proses, sistim reservasi dan
sebagainya. Essentialnya bahwa data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat
dan selalu real time.
Analytical Database, bahwa tipe ini digunakan untuk menyimpan informasi dari
berbagai tipe database seperti : selected operational databases dan external
18. databases. Nama lain dari analytical database adalahinformation databases,
management databases atau multi-dimension databases. Data yang disimpan dalam
suatu “ Analytical Database” digunakan oleh managemen untuk penggunaan analisa,
sehingga penamaannya seperti itu. Data di analytical database tidak dapat diubah dan
dimanipulasi. Pada tipe ini, para analis dapat bekerja secara langsung, atau mengkreasi
secara terpisah analisis database untuk Online Analytical Processing. Contoh,
perusahaan dapat mengambil data pencatatan penjualan untuk menganalisis keefektifan
dari reklame dan promosi penjualan lainnya pada tingkat agregasi.
19. KESIMPULAN
Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan
informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data
disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data
dipelajari dalam ilmu informasi.
Basis data adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikordinasi secara
terpusat. Pendekatan database memberlakukan data sebagai sumber daya organisasi yang
seharusnya dipergunakan serta dikelola oleh seluruh bagian dari organisasi tersebut, bukan
hanya suatu departemen atau fungsi tertentu saja. Fokusnya adalah intregasi data dan
pembagian data dengan seluruh pemakai yang berhak memakainya.
Penggunaan teknologi database didunia bisnis bermanfaat menghemat waktu dan biaya
karena dengan database yang terkomputerisasi kita bisa banyak menyimpan informasi seperti
mencetak, memuat, menampilkan data yang akurat, memudahkan pengaksesan data,
mengisolasi data untuk di standarisasikan, mengurangi redundasi data dan inkonsistensi. Dan
yang menjadi faktor pertimbangan bagi para pelaku bisnis dalam skala besar adalah apabila
desain yang dibangun tidak cermat dapat menyebabkan hilangnya data yang di butuhkan, data
yang tidak konsisten, proses update yang lambat dan lain-lain.
SARAN
Untuk kemajuan teknologi computer maka diharapkan agar perkembangan computer
kedepan mampu mengubah pola fikir dan menjadikan masyarakat Indonesia menjadi manusia
yang kreatif dan inovatif. Serta tumbuhnya kratifitas hingga menghasilkan suatu karya yang
berguna bagi manusia. Diharapkan dengan adanya teknologi computer dapat dimanfaat sesuai
dengan kegunaan sebenarnya yang mampu mempercerdas bangsa bukannya unutk
menghancurkan moral moral bangsa. Kemajuan computer dimasa mendatang diharapkan dapat
membantu semua jenis pekerjaan manusia sehingga mereka mampu menyelesaikan pekerjaan
mereka dengan cepat karena dimasa depan teknologi akan semakin canggih dan semua
pekerjaan dikerjakan dengan system komputerisas
20. DAFTAR PUSTAKA
1. Putra, Yananto Mihadi. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data, diakses pada 8 April
2018.
3. Asaba Computer Centre, http://www.asaba.co.id/article/preview/30/tantangan-
pengelolaan-data-dan-solusinya, diakses pada 2018.
4. O’Brien, James A. 1999. Management Information Systems: Managing Information
Tecnology in The Networked Enterprice, forth Edition, IRWIN, USA.
5. O’Brien, James. 2000 Management Information System:Managing Information
Technology in the Internetworked Enterprise, Fourth Edition. McGraw-Hill.
6. O’Brien, JS, Management Information System: Managing Information Technology in
E-Business Enterprise, 5th. Ed. Irwin Inc, Boston, 2002.
7. O’Brien, James. A. (2005). Pengantar Sistem Informasi Perseptif Bisnis dan in
Manajerial. Salemba.
8. O’Brien JA, Marakas G. 2009. Management Information sistem. Ninth edition. Boston:
Mc Graw Hill, Inc.
9. Robert G. Murdick.1993. Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern Edisi 3.
Erlangga. Jakarta
10. supriyati. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Universitas Komputer
11. http://blog.stie-mce.ac.id/sandynata/2011/04/21/database-untuk-efisiensi-dan-
peningkatan-bisnis/
12. http://damayanti.blog.binusian.org/2009/03/24/pengaruh-dan-manfaat-teknologi-
database-dalam-dunia-bisnis/
13. http://surahyo.blogspot.com/2009/03/pemanfaatan-database-pada-perusahaan.html
14. Sabilatul Muhtadin; http://sabilatulmuhtadin.blogspot.com/2013/01/peranan-database-
dan-dbms-dalam.html, diakses pada 08 Januari 2013.