Dokumen ini membahas konsep dasar bilangan dan operasi hitung matematika. Terdapat tujuh jenis bilangan yang dijelaskan beserta contohnya, yaitu bilangan bulat, bilangan asli, bilangan cacah, bilangan genap, bilangan ganjil, bilangan prima dan bilangan pecahan. Kemudian dijelaskan pula lambang bilangan dan nilai tempat, sifat-sifat operasi hitung, serta cara menentukan nilai suku yang belum diketahui dalam suatu operasi matemat
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Ppt singkat k.d.matematika[1]
1. BILANGAN
Konsep Dasar Matematika
Dosen Pengampu : Putri Cahyani
Agustine,M.Pd
LIANAANDINI (190141598)
NOPIA SARI (190141612)
RIZKI RAMADHAN (190141626)
Kelompok 1
2. MACAM-MACAM BILANGAN
1. Bilangan Bulat
Contoh : B = -3,-2,-1,0,1,2,3…
2. Bilangan Asli
Contoh : A =
1,2,3,4,5,6,8,20,11…
3. Bilangan Cacah
Contoh : C =
0,1,2,3,4,5,6,7,9,….
4. Bilangan Genap
Contoh : G = 2,4,6,8,10,12…
5. Bilangan Ganjil
Contoh : J = 1,3,5,7,9…
6. Bilangan Prima
Contoh : 2,3,5,7,,13,17…
7. Bilangan Pecahan
Contoh : 1/3, 2/5, 3/7…
3. LAMBANG BILANGAN DAN NILAI TEMPAT
Bilangan satuan disusun oleh satu angka antara 0-9
Bilangan puluhan disusun oleh dua angka antara 10-99
Bilangan ratusan disusun oleh tiga angka antara 100-999
Bilangan ribuan disusun oleh empat angka antara 1000-
9999
Contoh : Bilangan 560
5 adalah ratusan, 6 adalah puluhan, dan 0 adalah
satuan.
4. • Semakin ke kanan, bilangan
semakin besar.
• Semakin ke kiri, bilangan semakin
kecil.
• Arah panah ke kanan mempunyai
nilai positif.
• Arah panah ke kiri mempunyai
nilai negatif
Garis bilangan
adalah garis lurus
yang terdiri atas
titik-titik bilangan
dengan ukuran
(jarak) yang sama.
5. 1. Penjumlahan 2. Pengurangan
menjumlahkan satuan dengan satuan,
puluhan dengan puluhan, ratusan
dengan ratusan, ribuan dengan
ribuan, dan seterusnya.
Contoh : 51+52 = …
51+52 = (50+1) + (50+2)
= (50+50) + (1+2)
= (100) + (3)
= 103
Mengurangkan satuan dengan satuan,
puluhan dengan puluhan, ratusan
dengan ratusan, ribuan dengan ribuan,
dan seterusnya.
Contoh : 54-51 =…
54-51 = (50+4) – (50+1)
= ( 50-50) + (4-1)
= 0 + 3
= 3
LAMBANG BILANGAN DAN NILAI TEMPAT
6. 3. Perkalian
Perkalian merupakan
penjumlahan berulang.
Contoh : 3x6 = 6+6+6 = 18
4x5 = 5+5+5+5 = 20
3xa = a+a+a = 3a
4xb = b+b+b+b = 4b
4. pembagian
Pembagian dapat diartikan
pengurangan berulang.
Contoh : 10:2 = 10-2 = 8-2= 6-
2 = 4-2 = 2-2 = 0
( 10 dikurangi dua-dua dan
habis sampai 5 kali).
Pembagian merupakan
kebalikan dari operasi
perkalian. Jika axb = c, maka
berlaku : a = c:b, b = c:a
8. HITUNG CAMPURAN
Operasi hitung campuran adalah operasi hitung yang
melibatkan lebih dari satu operasi hitung. Kaidah pengerjaanya :
operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat. Oleh
karena itu operasi yang ditulis lebih dahulu (sebelah kiri)
dikerjakan terlebih dahulu agar lebih praktis.
operasi perkalian dan pembagian sama kuat. Oleh karena itu
operasi yang ditulis lebih dahulu (sebelah kiri) dikerjakan
terlebih dahulu agar lebih praktis.
operasi perkalian dan pembagian lebih kuat dari operasi
penjumlahan dan pengurangan, sehingga operasi perkalian dan
pembagian dikerjakan terlebih dahulu.
apabila ada tanda kurung, maka operasi hitung dalam tanda
kurung dikerjakan terlebih dahulu.
9. MENENTUKAN NILAI SUKU YANG
BELUM DIKETAHUI
Sebuah suku yang belum diketahui nilainya, misalnya
“n” dapat terjadi pada operasi penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, atau hitung campuran.
1. Sederhanakan operasi bilangan yang telah diketahui
2. Pindahkan variabel atau peubah (misal : n) ke ruas ke
ruas kiri dan semua angka ke ruas kanan dengan aturan
sbb:
Jika angka atau variabel awalnya bertanda positif (+)
menjadi negatif (-) dan sebaliknya.
Jika angka atau variabel awalnya bagi (:) menjadi (x)
dan sebaliknya.