SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
REFLEKSISME, PSIKOLOGI PURPOSIF DAN
PSIKOLOGI BEHAVIORISME

MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM I
KELOMPOK 6 :
LEONART MARULI
LASIDANIATI
RESHA DWI AGUSTINA

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3
BAB II ISI
REFLEKSISME .......................................................................................................................... 4
IVAN PAVLOV ........................................................................................................................... 4-5
PSIKOLOGI PURPOSIF
WILLIAM MCDOUGALL .......................................................................................................... 6
PSIKOLOGI BEHAVIORISME
JOHN BROADUS WATSON ...................................................................................................... 7
EDWARD CHANCE TOLMAN ................................................................................................. 8
B.F. SKINNER ............................................................................................................................. 9-10
DANIEL KAHNEMAN ............................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP (KESIMPULAN) ...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 13

2
REFLEKSISME, PSIKOLOGI PURPOSIF DAN BEHAVIORISME

BAB I
PENDAHULUAN
Aliran di dalam ilmu psikologi yang kami bahas kali ini terdapat dalam 3 bagian,
yaitu refleksisme, psikologi purposif dan psikologi behaviorisme. Sebelum kami menjelaskan
pandangan tokoh-tokoh psikologi dalam 3 aliran ini, kami akan menjelaskan secara garis
besar terlebih dahulu mengenai ketiga aliran ilmu psikologi ini. Refleksisme menyatakan
bahwa aktivitas perilaku tidaklah berbeda dengan reflek-refleks oleh tubuh. Karena yang
menciptakan aliran ini bukan seorang psikolog melainkan seorang ahli ilmu faal atau fisiologi
dari Rusia yaitu Ivan Pavlov, Refleksisme kemudian menjadi aliran di dalam ilmu psikologi
yang tidak berdiri sendiri melainkan menjadi bagian dari psikologi behaviorisme. Sedangkan,
Psikologi Purposif dapat difenisikan sebagai aliran ilmu psikologi yang mempelajari tujuan
dari suatu perilaku1, psikologi purposif juga berkaitan erat dengan psikologi sosial. Psikologi
Purposif mempunyai objek studi tentang insting, emosi, perilaku kelompok dan lain
sebagainya. Dan terakhir psikologi behaviorisme menekankan bahwa semua perilaku
ditentukan oleh proses pengkondisian, aliran psikologi behaviorisme juga menurunkan paham
keilmuan yang dianut oleh Pavlov (Refleksisme) jadi paham behavorisme juga mempelajari
tentang refleks-refleks manusia. Yang dimaksud dengan proses pengkondisian (conditioning
process) ini terjadi dengan adanya interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Para penganut
aliran behaviorisme percaya bahwa respon-respon terhadap rangsangan yang ada di
lingkungan sekitar kita akan membentuk perilaku kita2. Dibawah ini akan dijelaskan
mengenai beberapa pandangan tokoh yang ada di dalam aliran ini. Dimulai dari aliran
refleksisme dengan tokohnya Ivan Pavlov yang merupakan seorang fisiolog dari Rusia,
penemuannya di bidang fisiologi atau ilmu faal mempengaruhi landasan pemikiran psikologi
behaviorisme. Kemudian ada Psikologi Purposif dengan tokohnya William McDougall.
Khusus untuk pembahasan mengenai Psikologi Behaviorisme kami mengganti tokoh Edwin
Bissen Holt dengan Daniel Kahneman yang merupakan psikolog behaviorisme yang lebih
mutakhir, selain itu kami membahas pandangan J.B. Watson, B.F. Skinner dan Edward C.
Tolman dalam bab yang sama.
1
2

http://psychologydictionary.org/purposive-behaviorism/
http://psychology.about.com/od/behavioralpsychology/f/behaviorism.htm

3
BAB II
REFLEKSISME
Ivan Pavlov (1849-1936)
Ivan Pavlov sebenarnya bukan merupakan seorang psikolog melainkan ahli di bidang
ilmu fisiologi (faal) dari Rusia. Namun, Pavlov memiliki hasil eksperimen yang berarti di
bidang psikologi terutama yang berkaitan dengan refleks. Pandangannya adalah bahwa
aktivitas psikis tidaklah berbeda dengan rangkaian-rangkaian refleks, kemudian nantinya di
dalam ilmu psikologi kita cukup mempelajari refleks-refleksnya saja (dasar paham psikologi
behaviorisme). Pavlov juga merupakan seseorang yang dianggap menjadi cikal bakal
munculnya

aliran

behaviorisme.

Eksperimennya

yang

terpenting

adalah

tentang

pengkondisian klasik (Classical Conditioning) dengan langkah-langkah sebagai berikut3 :

1. Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai objek penelitiannya, pertama ia
menggunakan daging (stimulus tak terkondisi = rangsangan yang tidak perlu
dipelajari bersifat alamiah) kepada anjing tersebut untuk melihat respons terhadap
anjing tersebut, dan secara alami anjing tersebut mengeluarkan air liurnya
(respons tak terkondisi yang mempunyai arti respons yang tidak perlu
dipelajari/alamiah).
2. Lalu, pada langkah ini Pavlov hanya menggunakan bel atau metronome (stimulus
netral) dan anjing tersebut tidak mengeluarkan air liurnya (respon tak terkondisi
atau alamiah).
3. Kemudian, Pavlov membunyikan bel atau metronome (stimulus netral) dan daging
(stimulus alamiah) tersebut secara bersamaan, kemudian anjing tersebut
mengeluarkan air liurnya lagi, dan hal ini dilakukan secara konstan (beberapa kali
dengan cara yang sama).
4. Terakhir, Pavlov hanya membunyikan bel atau metronome tersebut kepada anjing
tersebut dan hasilnya anjing tersebut mengeluarkan air liur (respons atau refleks
berubah menjadi terkondisi atau tidak alamiah), karena anjing tersebut
mengasosiasikan kehadiran lampu dengan adanya daging (jadi anjing tersebut
“dibohongi”).

3

Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum hal. 58-59 cetakan ke 2, PT. Rajagrafindo Persada (2010)

4
GAMBAR 14

Sama halnya yang biasa terjadi pada manusia, seseorang yang sedang mengalami
perasaan jatuh cinta biasanya memiliki perhatian yang khusus kepada suatu objek yaitu
handphone, bunyi handphone tadinya adalah sesuatu yang bersifat netral. Tetapi, karena
seringnya intensitas mereka berdua melalui handphone tersebut maka mereka perlahan
mengasosiasikan bunyi telepon adalah pasti dari sang pacar padahal belum tentu demikian,
jadi seringkali manusia juga bisa dibohongi dengan adanya “rangsangan alamiah” tersebut,
selain itu hal ini juga sering terlihat dalam iklan-iklan produk dengan brand ternama,
seseorang cenderung untuk membuat respons yang sebenarnya tidak disadari olehnya adalah
“manipulasi” stimulus oleh tim marketing untuk membuat konsumen tergoda membeli
produknya. Eksperimen dari Pavlov diatas yang menjadikan dasar-dasar lahirnya aliran
psikologi behaviorisme secara metodologi penelitian. Kesimpulan yang bisa diambil dari
penelitian Pavlov diatas adalah tingkah laku dapat dibentuk ataupun diubah dengan
cara proses kondisioning. Dalam APA (American Psychological Association) menempatkan
Ivan Pavlov sebagai salah satu ilmuwan yang paling mempengaruhi ilmu psikologi modern
selain Sigmund Freud. Walaupun ia cenderung tidak menyukai ilmu psikologi karena
menganggapnya sebagai ilmu yang kurang ilmiah atau obyektif.

4

gambar di download dari http://www.simplypsychology.org/pavlov.html

5
PSIKOLOGI PURPOSIF

William McDougall (1871-1938)
Pemikiran utama William McDougall dalam bidang psikologi lebih ditekankan
kepada psikologi purposif kadang juga disebut dengan psikologi Hormik. Pemikiran
McDougall sebenarnya saling tumpang tindih satu sama lain, di satu sisi ia ingin menjadikan
psikologi ilmu yang bersifat obyektif sama seperti Pavlov (hanya melihat tingkah laku yang
bisa diamati saja) namun di lain sisi ia juga menjadi salah satu pionir di dalam studi psikologi
sosial yang lebih bersifat abstrak. McDougall mengungkapkan beberapa konsepnya dalam
ilmu psikologi diantaranya adalah5 :
Teori Insting : Insting atau naluri ialah kecenderungan seseorang untuk
bertingkah laku tertentu dalam situasi tertentu, dan perilaku (insting) ini biasanya
tidak dipelajari dahulu sebelumnya melainkan sudah merupakan pembawaaan sejak
lahir. Menurut McDougall insting ini biasanya lebih jelas nampak dalam perilaku
yang melibatkan emosi. Tetapi jika ditelusuri lebih lanjut perilaku insting ini
sebenarnya bersifat kompleks karena tidak hanya berkaitan dengan perilaku marah
atau bahagia, insting seksual, makan/minum, tetapi juga bisa terdapat didalam
perilaku pengambilan keputusan (decision making).
Sentimen

: Menurut McDougall sentimen adalah sistem emosi tertentu

yang timbul terhadap obyek-obyek tertentu. Kalau kita mendengar lagu tertentu dan
kita merasa sedih atau terharu, maka itu adalah sentimen.
Teori mengenai jiwa kelompok (group mind) : McDougall berpendapat bahwa
setiap orang yang mengeluarkan semacam energi. Kalau dua orang atau lebih
berkumpul, maka energi-energi itu akan saling berinteraksi dan terorganisir menjadi
satu kekuatan baru yang mempengaruhi tingkah laku suatu kelompok. Contohnya
adalah perkumpulan mahasiswa yang ingin melakukan suatu unjuk rasa. Pemikiran
McDougall mengenai group mind ini justru lebih mempengaruhi psikologi sosial.

McDougall dalam bukunya Social Psychology mengemukakan lebih lanjut tentang
konsep instingnya tersebut, ia mengatakan bahwa emosi takut pada dasarnya adalah insting
untuk melarikan diri, emosi heran pada dasarnya adalah insting ingin tahu dan emosi kasih
sayang pada dasarnya adalah insting orang tua (parental).
5

Sarlito W. Sarwono, Berkenalan dengan Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi hal 71-73, PT. Bulan Bintang
(2013)

6
PSIKOLOGI BEHAVIORISME

John Broadus Watson (1878-1958)
J.B. Watson merupakan ahli psikologi pertama yang dianggap mencetuskan paham
behaviorisme setelah Pavlov meletakkan dasar-dasar metodologinya. Psikologi Behaviorisme
ini sifatnya eksperimental sangat berbeda dengan aliran psikologi lainnya seperti psikologi
humanistik. Watson berpendapat bahwa metode instrospeksi tidak dapat digunakan untuk
menjelaskan kesadaran, karena menurutnya hal tersebut tidaklah obyektif

6

. Psikologi

haruslah menjelaskan tingkah laku yang nyata saja seperti makan, menulis, berjalan dan
sebagainya (tingkah laku yang nyata itu biasanya disebut dengan overt behavior). Watson
ingin merubah paradigma di dalam ilmu psikologi yang tadinya mempelajari masalah
jiwa menjadi perilaku7. Yang mana kemudian hal ini mempengaruhi aliran psikologi
mainstream dengan cara mengkuantifikasi/menganalisa perilaku dengan metode statistik.
Selain itu ada tingkah laku yang tidak terlihat seperti berfikir dan emosi, hal ini disebut
dengan covert behavior8. Psikologi behaviorisme tidak menutup kemungkinan untuk
mempelajari aspek-aspek yang tidak terlihat tersebut seperti berfikir sejauh ia memiliki
gerakan-gerakan implisit. Berfikir menurut Watson adalah tidak lain adalah bicara yang tidak
nampak (implisit). Seorang yang sedang berfikir menurut Watson membuat gerakan-gerakan
lidah yang sangat lemah sehingga tidak nampak seperti berbicara. Namun hal ini tidaklah
sepenuhnya benar karena seorang yang tidak mempunyai lidah lagi karena suatu hal tetap
bisa berfikir walaupun tidak bisa berbicara. Selain itu ia juga mengungkapkan tentang emosi
yang menurutnya tidak lain adalah gerakan-gerakan otot-otot kelamin yang implisit.
Misalnya, jika otot kelamin seseorang sedang menegang maka timbul perasaan senang.
Sedangkan, jika otot-otot alat kelamin berhenti menegang maka muncul perasaan tidak enak.
Tetapi anehnya emosi ini seringkali tidak berkaitan dengan masalah seksual saja, jadi
argumen Watson mengenai ini juga bisa dibantah. Sebagaimana Pavlov, ia mempercayai
perilaku dan bahkan kebudayaan hanyalah merupakan refleks-refleks terkondisi saja. Ia
bahkan berargumen dapat melatih 10 orang anak dan membuat masing-masing anak tersebut
mempunyai kepribadian yang berbeda-beda (pemalu, pemarah, pemberani dll)9.

6

Ibid., hal. 73
th
Richard Gross, The Science of Mind & Behavior hal. 15 6 edition, London : Hodder Education (2010)
didownload dari www.pdfbook.co.ke
8
Ibid., hal. 74
9
Sarlito, Pengantar Psikologi Umum, op.cit., hal. 28
7

7
Edward Chance Tolman (1886-1959)10
Tolman melanjutkan ajaran McDougall dengan mengungkapkan konsep psikologi
purposif dalam behaviorisme. Ia mengatakan bahwa tingkah laku manusia secara mendasar
adalah tingkah laku molar. Yang dimaksud tingkah laku molar itu seperti perilaku bekerja,
makan, tidur dll. Dalam tingkah laku molar ini terdapat perilaku yang tingkatannya lebih
kecil yaitu tingkah laku molekular. Yang dimaksud dengan tingkah laku molekular adalah
saat seseorang sedang makan misalnya, gerakan menyendokkan nasi adalah salah satu contoh
tingkah laku molekular. Tolman tidak menyetujui pendapat John B. Watson yang lebih
menekankan tingkah laku molekular (refleks). Tolman memformulasikan pemikirannya
dalam rumus sebagai berikut :

Dimana :
 B = Behavior (tingkah laku)
 f = fungsi
 S = Situasi atau stimulus
 A = Antecedent, Hal-hal yang mendahului situasi
Jadi tingkah laku adalah fungsi dari situasi dan hal-hal yang mendahului situasi
tersebut. Adapun tugas psikologi menurut Tolman adalah mempelajari hubungan antara B
dengan S dan A. Dengan cara ini Tolman berpendapat bahwa psikologi dapat mencapai
obyektifitas yang maksimum.

10

Sarlito, Berkenalan dengan tokoh-tokoh, op.cit., hal. 75

8
B.F. Skinner (1904-1990)
Skinner kurang sependapat dengan Tolman mengenai perumusan tingkah laku,
menurut Skinner dengan adanya faktor A (antecedent) yaitu hal-hal yang mendahului situasi
ini sangat bervariasi dalam perilaku manusia dan seringkali dijadikan alasan oleh para
peneliti yang tidak dapat menerangkan suatu tingkah laku secara umum. Skinner berpendapat
bahwa tingkah laku sepenuhnnya ditentukan dengan situasi atau stimulus. Jadi rumus Skinner
hanya menghilangkan faktor Antecedent yang telah dibuat oleh Tolman

, rumus

ini seringkali disebut dengan teori S-R dari Skinner. Untuk membuktikan kebenaran dari teori
tersebut ia melakukan eksperimen dengan cara operant kondisioning sebagai berikut :

Gambar 211
1. Skinner memasukkan tikus kedalam sebuah kotak yang sudah diperlengkapi dengan
alat-alat seperti 1) dua tombol, satu untuk mengeluarkan makanan dan satunya lagi
untuk menonaktifkan aliran listrik, 2) lampu yang bisa diaktifkan/dinonaktifkan oleh
Skinner, bagian bawah kotak juga dipasang jaringan listrik yang bisa diaktifkan / di
non-aktifkan oleh Skinner sendiri, dan terakhir ia juga memasang 3) kotak makanan.
2. Tikus yang berjalan-jalan di dalam kotak tersebut secara tidak sengaja menekan
tombol yang telah terpasang di dalamnya dan kemudian muncullah kotak yang berisi
makanan. Karena tikus tersebut tahu dengan menginjak tombol tersebut ia bisa
mendapatkan makanan maka ia melakukan hal tersebut berulang-ulang untuk
mendapatkan makanan. Tingkah laku ini disebut dengan tingkah laku operant, karena
11

http://www.simplypsychology.org/operant-conditioning.html

9
tikus berusaha untuk membuat keadaan berubah dari yang tidak ada makanan menjadi
ada. Skinner mendapatkan esensi bahwa perilaku manusia juga sama dengan tikus
tersebut yaitu suatu perilaku yang dianggap bisa menyenangkan dirinya akan
dilakukan terus-menerus.
3. Pada tingkat lebih lanjut Skinner membuat lampu menyala sebagai tanda bahwa
adanya makanan di dalam kotak dan tikus menekan tombol tersebut untuk
mendapatkan makanan lalu tikus tersebut mengambil makanannya, kemudian Skinner
mencoba mengosongkan kotak makanan tersebut dan membuat lampu tidak menyala,
dan tikus berusaha menekan tombol tersebut dan tidak mendapatkan adanya makanan.
Kemudian Skinner mengalirkan aliran listrik untuk menyengat tikus sebagai
punishment karena tidak mengikuti aturan untuk mengambil makanan. Hal ini
seringkali kita jumpai di dalam masyarakat, misalnya seorang menderita penyakit
jiwa yang sudah parah, seorang psikiater yang merawatnya bisa melakukan shock
therapy terhadap dirinya untuk menghentikan kebiasaan negatifnya (sama dengan
Skinner’s punishment terhadap tikus).
4. Tikus tersebut akhirnya belajar untuk membedakan stimulus, makanan hanya bisa
didapatkan olehnya jika lampu dinyalakan oleh Skinner dan tombol ditekan.
Sedangkan pada saat lampu tidak menyala maka ia tidak akan menekan tombol untuk
mendapatkan makanan. Jadi tikus bisa membedakan lampu yang saat ini menjadi
stimulus diskriminasi.

10
Daniel Kahneman (1934-...)
Daniel Kahneman merupakan seorang ahli psikologi dari Israel, aliran psikologinya
adalah behavioris dan juga bisa dikategorikan ke dalam psikologi kognitif. Kahneman
sebenarnya merupakan ahli psikologi murni, tetapi banyak dari hasil penelitiannya justru
mempengaruhi bidang ekonomi. Kami menambahkan bab ini untuk membahas pemikiran
Daniel Kahneman di bidang (decision making) pengambilan keputusan dan kompatriotnya
Amos Tversky seorang statistikawan di bidang psikologi. Sumbangan terbesar pemikiran
Kahneman di dalam bidang psikologi adalah tentang perilaku hedonistik (yang mereka
rumuskan dalam prospect theory) yang mana pemikiran ini juga berimbas ke bidang ekonomi
terutama bagi para trader dan juga tentang pembuatan keputusan (decision making) di dalam
situasi yang beresiko. Pertama kami akan membahas mengenai prospect theory dan
rumusannya sangat sederhana. Kahneman & Tversky melakukan penelitian terhadap
beberapa sampel, dengan contoh sebagai berikut12 :

Variabel 1 (Gain Condition) : Dalam situasi ini seseorang bisa mendapatkan 1000
US$ dengan kemungkinan persentase 50% dan 500 US$ dengan kepastian (100%). Dari
sampel yang diambil sebanyak N = 70 orang, 84% dari sampel memilih untuk mendapatkan
500 US$ dibandingkan dengan 1000 US$ yang hanya 16% orang saja yang memilih.

Variebel 2 (Risk Condition) : Dalam situasi ini seseorang diberikan 2000 US$ dengan
kemungkinan ia akan kehilangan 1000 US$ dengan persentase kerugian 50% dan yang kedua
adalah kehilangan 500 US$ dengan pasti (100%). Dari sampel yang diambil sebanyak 68
orang (N = 68), 69% orang memilih kemungkinan untuk rugi 1000 US$, dibandingkan
dengan rugi 500 US$ yang sudah pasti sebanyak 31% dari sampel.

Kesimpulan : Bisa disimpulkan dari penelitian Kahneman dan Tversky bahwa
seseorang cenderung berperilaku untuk mendapatkan keuntungan yang sudah pasti (walaupun
lebih kecil jumlahnya) dan menghidari kerugian yang bersifat sudah pasti.

12

Daniel Kahneman & Amos Tversky, Prospect Theory : An Analysis of Decision Under Risk hal. 273,
Econometrica Journal (1979), didownload dari www.jstor.org

11
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Secara umum dapat disimpulkan baik refleksisme dari Ivan Pavlov, psikologi purposif dari
William McDougall dan para tokoh-tokoh aliran behaviorisme menginginkan bahwa ilmu
psikologi haruslah meneliti perilaku yang bisa diteliti saja. Mereka tidak lagi berspekulasi
tentang konsep jiwa yang sifatnya abstrak dan ingin membuat ilmu psikologi selangkah lebih
maju untuk mendekatkan diri kepada sains murni.

12
DAFTAR PUSTAKA

Gross, Richard (2010), The Science of Mind & Behavior 6th edition, London : Hodder
Education

Sarwono, Sarlito W. (2013), Berkenalan dengan Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi, PT.
Bulan Bintang

Sarwono, Sarlito W. (2010), Pengantar Psikologi Umum cetakan ke 2, PT. Rajagrafindo
Persada

Jurnal :
Kahneman, Daniel & Amos Tversky (1979), Prospect Theory : An Analysis of Decision
Under Risk, Econometrica Journal

Situs Internet :
http://www.simplypsychology.org/operant-conditioning.html
http://www.simplypsychology.org/pavlov.html
http://psychology.about.com/od/behavioralpsychology/f/behaviorism.htm
http://psychologydictionary.org/purposive-behaviorism/

13

More Related Content

What's hot

Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Pointalekbadrudin
 
ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusia
ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusiailmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusia
ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusiaAprilia putri
 
Asal usul kehidupan dan evolusi
Asal usul kehidupan dan evolusiAsal usul kehidupan dan evolusi
Asal usul kehidupan dan evolusiDiniarti Prayuni
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanDevyta Upan Ipin
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratHaristian Sahroni Putra
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissanceTri Astuti Utomo (iyas)
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaPsikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaWulandari Rima Kumari
 
Pengaruh menonton anime (kartun jepang) terhadap perilaku
Pengaruh menonton anime (kartun jepang) terhadap perilakuPengaruh menonton anime (kartun jepang) terhadap perilaku
Pengaruh menonton anime (kartun jepang) terhadap perilakuYuki Kinoshita
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiPsikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiSeta Wicaksana
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologiMissty II
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerjaJuanda Ipan
 
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan IngenhouzsLaporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan IngenhouzsFirda Khaerini
 
Biopsikologi memory
Biopsikologi   memoryBiopsikologi   memory
Biopsikologi memoryErnita Mijil
 
Psikologi purposif, refleksive dan behaviorisme
Psikologi purposif, refleksive dan behaviorismePsikologi purposif, refleksive dan behaviorisme
Psikologi purposif, refleksive dan behaviorismedanie_dee
 

What's hot (20)

Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusia
ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusiailmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusia
ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusia
 
Asal usul kehidupan dan evolusi
Asal usul kehidupan dan evolusiAsal usul kehidupan dan evolusi
Asal usul kehidupan dan evolusi
 
Psikologi umum 1
Psikologi umum 1Psikologi umum 1
Psikologi umum 1
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaPsikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
 
Pengaruh menonton anime (kartun jepang) terhadap perilaku
Pengaruh menonton anime (kartun jepang) terhadap perilakuPengaruh menonton anime (kartun jepang) terhadap perilaku
Pengaruh menonton anime (kartun jepang) terhadap perilaku
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiPsikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
 
Hakikat karya ilmiah
Hakikat karya ilmiahHakikat karya ilmiah
Hakikat karya ilmiah
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Konsep biopsikologi
Konsep biopsikologiKonsep biopsikologi
Konsep biopsikologi
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerja
 
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan IngenhouzsLaporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan Ingenhouzs
 
Biopsikologi memory
Biopsikologi   memoryBiopsikologi   memory
Biopsikologi memory
 
Makalah filsafat manusia
Makalah filsafat manusiaMakalah filsafat manusia
Makalah filsafat manusia
 
Psikologi purposif, refleksive dan behaviorisme
Psikologi purposif, refleksive dan behaviorismePsikologi purposif, refleksive dan behaviorisme
Psikologi purposif, refleksive dan behaviorisme
 

Viewers also liked

Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...LeonartMaruli
 
Looking back at your preliminary task
Looking back at your preliminary taskLooking back at your preliminary task
Looking back at your preliminary taskkennedypalmerr
 
Absolutely Everything. The real one.
Absolutely Everything. The real one.Absolutely Everything. The real one.
Absolutely Everything. The real one.Shelby Lucier
 
임베디드 시스템 찾기 3
임베디드 시스템 찾기 3임베디드 시스템 찾기 3
임베디드 시스템 찾기 3shinminkyung
 
Оценка экологических рисков
Оценка экологических рисковОценка экологических рисков
Оценка экологических рисковGorbachev Vladislav
 
Jade christen-shelby
Jade christen-shelbyJade christen-shelby
Jade christen-shelbyShelby Lucier
 
Documentary Version One
Documentary Version OneDocumentary Version One
Documentary Version OneShelby Lucier
 
Lectura de un dato
Lectura de un datoLectura de un dato
Lectura de un datoprietoluu
 
Jade christen-shelby
Jade christen-shelbyJade christen-shelby
Jade christen-shelbyShelby Lucier
 
Drama research
Drama researchDrama research
Drama researchrmaddox1
 
Summer Research Presentation
Summer Research Presentation Summer Research Presentation
Summer Research Presentation An Nguyen
 
Вороницька - історія закладу
Вороницька - історія закладуВороницька - історія закладу
Вороницька - історія закладуOlga Poslovska
 
Foto-impressie Cadenza Catering
Foto-impressie Cadenza CateringFoto-impressie Cadenza Catering
Foto-impressie Cadenza CateringWim Teeuw
 

Viewers also liked (20)

Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
Persentasi ppt psikologi purposive, refleksisme dan behaviorisme (Lasidaniati...
 
Bc77 core banking
Bc77 core bankingBc77 core banking
Bc77 core banking
 
Looking back at your preliminary task
Looking back at your preliminary taskLooking back at your preliminary task
Looking back at your preliminary task
 
Hero thing
Hero thingHero thing
Hero thing
 
Absolutely Everything. The real one.
Absolutely Everything. The real one.Absolutely Everything. The real one.
Absolutely Everything. The real one.
 
임베디드 시스템 찾기 3
임베디드 시스템 찾기 3임베디드 시스템 찾기 3
임베디드 시스템 찾기 3
 
Оценка экологических рисков
Оценка экологических рисковОценка экологических рисков
Оценка экологических рисков
 
Jade christen-shelby
Jade christen-shelbyJade christen-shelby
Jade christen-shelby
 
Project for eng1 b
Project for eng1 bProject for eng1 b
Project for eng1 b
 
Documentary Version One
Documentary Version OneDocumentary Version One
Documentary Version One
 
Lectura de un dato
Lectura de un datoLectura de un dato
Lectura de un dato
 
Jade christen-shelby
Jade christen-shelbyJade christen-shelby
Jade christen-shelby
 
Social groups
Social groupsSocial groups
Social groups
 
Drama research
Drama researchDrama research
Drama research
 
Musica
MusicaMusica
Musica
 
Summer Research Presentation
Summer Research Presentation Summer Research Presentation
Summer Research Presentation
 
Props
PropsProps
Props
 
Вороницька - історія закладу
Вороницька - історія закладуВороницька - історія закладу
Вороницька - історія закладу
 
Hero
HeroHero
Hero
 
Foto-impressie Cadenza Catering
Foto-impressie Cadenza CateringFoto-impressie Cadenza Catering
Foto-impressie Cadenza Catering
 

Similar to Psikologi purposive, refleksive dan behaviorisme Makalah

Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorisme
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorismePpt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorisme
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorismedanie_dee
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialDian Bunga Lestari
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilakuPUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilakumfrids
 
Refleksisme, Psikologi Purposif dan Behaviorisme
Refleksisme, Psikologi Purposif dan BehaviorismeRefleksisme, Psikologi Purposif dan Behaviorisme
Refleksisme, Psikologi Purposif dan BehaviorismeWulandari Rima Kumari
 
Cabang, pendekatan, metode dan kontribusi psikologi
Cabang, pendekatan, metode  dan kontribusi psikologiCabang, pendekatan, metode  dan kontribusi psikologi
Cabang, pendekatan, metode dan kontribusi psikologiSiti Oyim
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendirifebedwi
 
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri amandayu
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendirifebedwi
 
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatigaProses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatigaheindri
 
Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2ceurik
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiwarjoyo susilo
 

Similar to Psikologi purposive, refleksive dan behaviorisme Makalah (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorisme
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorismePpt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorisme
Ppt psikologi purposif, refleksisme dan behaviorisme
 
Perspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologiPerspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologi
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilakuPUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
Refleksisme, Psikologi Purposif dan Behaviorisme
Refleksisme, Psikologi Purposif dan BehaviorismeRefleksisme, Psikologi Purposif dan Behaviorisme
Refleksisme, Psikologi Purposif dan Behaviorisme
 
Cabang, pendekatan, metode dan kontribusi psikologi
Cabang, pendekatan, metode  dan kontribusi psikologiCabang, pendekatan, metode  dan kontribusi psikologi
Cabang, pendekatan, metode dan kontribusi psikologi
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
Psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri
 
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriMakalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Makalah Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatigaProses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
Proses faali dalam kegiatan belajar mata kuliah ilmu jiwa umum stain salatiga
 
Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
 
Bilazim
BilazimBilazim
Bilazim
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologi
 

Recently uploaded

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Psikologi purposive, refleksive dan behaviorisme Makalah

  • 1. REFLEKSISME, PSIKOLOGI PURPOSIF DAN PSIKOLOGI BEHAVIORISME MATA KULIAH : PSIKOLOGI UMUM I KELOMPOK 6 : LEONART MARULI LASIDANIATI RESHA DWI AGUSTINA 1
  • 2. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3 BAB II ISI REFLEKSISME .......................................................................................................................... 4 IVAN PAVLOV ........................................................................................................................... 4-5 PSIKOLOGI PURPOSIF WILLIAM MCDOUGALL .......................................................................................................... 6 PSIKOLOGI BEHAVIORISME JOHN BROADUS WATSON ...................................................................................................... 7 EDWARD CHANCE TOLMAN ................................................................................................. 8 B.F. SKINNER ............................................................................................................................. 9-10 DANIEL KAHNEMAN ............................................................................................................... 11 BAB III PENUTUP (KESIMPULAN) ...................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 13 2
  • 3. REFLEKSISME, PSIKOLOGI PURPOSIF DAN BEHAVIORISME BAB I PENDAHULUAN Aliran di dalam ilmu psikologi yang kami bahas kali ini terdapat dalam 3 bagian, yaitu refleksisme, psikologi purposif dan psikologi behaviorisme. Sebelum kami menjelaskan pandangan tokoh-tokoh psikologi dalam 3 aliran ini, kami akan menjelaskan secara garis besar terlebih dahulu mengenai ketiga aliran ilmu psikologi ini. Refleksisme menyatakan bahwa aktivitas perilaku tidaklah berbeda dengan reflek-refleks oleh tubuh. Karena yang menciptakan aliran ini bukan seorang psikolog melainkan seorang ahli ilmu faal atau fisiologi dari Rusia yaitu Ivan Pavlov, Refleksisme kemudian menjadi aliran di dalam ilmu psikologi yang tidak berdiri sendiri melainkan menjadi bagian dari psikologi behaviorisme. Sedangkan, Psikologi Purposif dapat difenisikan sebagai aliran ilmu psikologi yang mempelajari tujuan dari suatu perilaku1, psikologi purposif juga berkaitan erat dengan psikologi sosial. Psikologi Purposif mempunyai objek studi tentang insting, emosi, perilaku kelompok dan lain sebagainya. Dan terakhir psikologi behaviorisme menekankan bahwa semua perilaku ditentukan oleh proses pengkondisian, aliran psikologi behaviorisme juga menurunkan paham keilmuan yang dianut oleh Pavlov (Refleksisme) jadi paham behavorisme juga mempelajari tentang refleks-refleks manusia. Yang dimaksud dengan proses pengkondisian (conditioning process) ini terjadi dengan adanya interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Para penganut aliran behaviorisme percaya bahwa respon-respon terhadap rangsangan yang ada di lingkungan sekitar kita akan membentuk perilaku kita2. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai beberapa pandangan tokoh yang ada di dalam aliran ini. Dimulai dari aliran refleksisme dengan tokohnya Ivan Pavlov yang merupakan seorang fisiolog dari Rusia, penemuannya di bidang fisiologi atau ilmu faal mempengaruhi landasan pemikiran psikologi behaviorisme. Kemudian ada Psikologi Purposif dengan tokohnya William McDougall. Khusus untuk pembahasan mengenai Psikologi Behaviorisme kami mengganti tokoh Edwin Bissen Holt dengan Daniel Kahneman yang merupakan psikolog behaviorisme yang lebih mutakhir, selain itu kami membahas pandangan J.B. Watson, B.F. Skinner dan Edward C. Tolman dalam bab yang sama. 1 2 http://psychologydictionary.org/purposive-behaviorism/ http://psychology.about.com/od/behavioralpsychology/f/behaviorism.htm 3
  • 4. BAB II REFLEKSISME Ivan Pavlov (1849-1936) Ivan Pavlov sebenarnya bukan merupakan seorang psikolog melainkan ahli di bidang ilmu fisiologi (faal) dari Rusia. Namun, Pavlov memiliki hasil eksperimen yang berarti di bidang psikologi terutama yang berkaitan dengan refleks. Pandangannya adalah bahwa aktivitas psikis tidaklah berbeda dengan rangkaian-rangkaian refleks, kemudian nantinya di dalam ilmu psikologi kita cukup mempelajari refleks-refleksnya saja (dasar paham psikologi behaviorisme). Pavlov juga merupakan seseorang yang dianggap menjadi cikal bakal munculnya aliran behaviorisme. Eksperimennya yang terpenting adalah tentang pengkondisian klasik (Classical Conditioning) dengan langkah-langkah sebagai berikut3 : 1. Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai objek penelitiannya, pertama ia menggunakan daging (stimulus tak terkondisi = rangsangan yang tidak perlu dipelajari bersifat alamiah) kepada anjing tersebut untuk melihat respons terhadap anjing tersebut, dan secara alami anjing tersebut mengeluarkan air liurnya (respons tak terkondisi yang mempunyai arti respons yang tidak perlu dipelajari/alamiah). 2. Lalu, pada langkah ini Pavlov hanya menggunakan bel atau metronome (stimulus netral) dan anjing tersebut tidak mengeluarkan air liurnya (respon tak terkondisi atau alamiah). 3. Kemudian, Pavlov membunyikan bel atau metronome (stimulus netral) dan daging (stimulus alamiah) tersebut secara bersamaan, kemudian anjing tersebut mengeluarkan air liurnya lagi, dan hal ini dilakukan secara konstan (beberapa kali dengan cara yang sama). 4. Terakhir, Pavlov hanya membunyikan bel atau metronome tersebut kepada anjing tersebut dan hasilnya anjing tersebut mengeluarkan air liur (respons atau refleks berubah menjadi terkondisi atau tidak alamiah), karena anjing tersebut mengasosiasikan kehadiran lampu dengan adanya daging (jadi anjing tersebut “dibohongi”). 3 Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum hal. 58-59 cetakan ke 2, PT. Rajagrafindo Persada (2010) 4
  • 5. GAMBAR 14 Sama halnya yang biasa terjadi pada manusia, seseorang yang sedang mengalami perasaan jatuh cinta biasanya memiliki perhatian yang khusus kepada suatu objek yaitu handphone, bunyi handphone tadinya adalah sesuatu yang bersifat netral. Tetapi, karena seringnya intensitas mereka berdua melalui handphone tersebut maka mereka perlahan mengasosiasikan bunyi telepon adalah pasti dari sang pacar padahal belum tentu demikian, jadi seringkali manusia juga bisa dibohongi dengan adanya “rangsangan alamiah” tersebut, selain itu hal ini juga sering terlihat dalam iklan-iklan produk dengan brand ternama, seseorang cenderung untuk membuat respons yang sebenarnya tidak disadari olehnya adalah “manipulasi” stimulus oleh tim marketing untuk membuat konsumen tergoda membeli produknya. Eksperimen dari Pavlov diatas yang menjadikan dasar-dasar lahirnya aliran psikologi behaviorisme secara metodologi penelitian. Kesimpulan yang bisa diambil dari penelitian Pavlov diatas adalah tingkah laku dapat dibentuk ataupun diubah dengan cara proses kondisioning. Dalam APA (American Psychological Association) menempatkan Ivan Pavlov sebagai salah satu ilmuwan yang paling mempengaruhi ilmu psikologi modern selain Sigmund Freud. Walaupun ia cenderung tidak menyukai ilmu psikologi karena menganggapnya sebagai ilmu yang kurang ilmiah atau obyektif. 4 gambar di download dari http://www.simplypsychology.org/pavlov.html 5
  • 6. PSIKOLOGI PURPOSIF William McDougall (1871-1938) Pemikiran utama William McDougall dalam bidang psikologi lebih ditekankan kepada psikologi purposif kadang juga disebut dengan psikologi Hormik. Pemikiran McDougall sebenarnya saling tumpang tindih satu sama lain, di satu sisi ia ingin menjadikan psikologi ilmu yang bersifat obyektif sama seperti Pavlov (hanya melihat tingkah laku yang bisa diamati saja) namun di lain sisi ia juga menjadi salah satu pionir di dalam studi psikologi sosial yang lebih bersifat abstrak. McDougall mengungkapkan beberapa konsepnya dalam ilmu psikologi diantaranya adalah5 : Teori Insting : Insting atau naluri ialah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku tertentu dalam situasi tertentu, dan perilaku (insting) ini biasanya tidak dipelajari dahulu sebelumnya melainkan sudah merupakan pembawaaan sejak lahir. Menurut McDougall insting ini biasanya lebih jelas nampak dalam perilaku yang melibatkan emosi. Tetapi jika ditelusuri lebih lanjut perilaku insting ini sebenarnya bersifat kompleks karena tidak hanya berkaitan dengan perilaku marah atau bahagia, insting seksual, makan/minum, tetapi juga bisa terdapat didalam perilaku pengambilan keputusan (decision making). Sentimen : Menurut McDougall sentimen adalah sistem emosi tertentu yang timbul terhadap obyek-obyek tertentu. Kalau kita mendengar lagu tertentu dan kita merasa sedih atau terharu, maka itu adalah sentimen. Teori mengenai jiwa kelompok (group mind) : McDougall berpendapat bahwa setiap orang yang mengeluarkan semacam energi. Kalau dua orang atau lebih berkumpul, maka energi-energi itu akan saling berinteraksi dan terorganisir menjadi satu kekuatan baru yang mempengaruhi tingkah laku suatu kelompok. Contohnya adalah perkumpulan mahasiswa yang ingin melakukan suatu unjuk rasa. Pemikiran McDougall mengenai group mind ini justru lebih mempengaruhi psikologi sosial. McDougall dalam bukunya Social Psychology mengemukakan lebih lanjut tentang konsep instingnya tersebut, ia mengatakan bahwa emosi takut pada dasarnya adalah insting untuk melarikan diri, emosi heran pada dasarnya adalah insting ingin tahu dan emosi kasih sayang pada dasarnya adalah insting orang tua (parental). 5 Sarlito W. Sarwono, Berkenalan dengan Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi hal 71-73, PT. Bulan Bintang (2013) 6
  • 7. PSIKOLOGI BEHAVIORISME John Broadus Watson (1878-1958) J.B. Watson merupakan ahli psikologi pertama yang dianggap mencetuskan paham behaviorisme setelah Pavlov meletakkan dasar-dasar metodologinya. Psikologi Behaviorisme ini sifatnya eksperimental sangat berbeda dengan aliran psikologi lainnya seperti psikologi humanistik. Watson berpendapat bahwa metode instrospeksi tidak dapat digunakan untuk menjelaskan kesadaran, karena menurutnya hal tersebut tidaklah obyektif 6 . Psikologi haruslah menjelaskan tingkah laku yang nyata saja seperti makan, menulis, berjalan dan sebagainya (tingkah laku yang nyata itu biasanya disebut dengan overt behavior). Watson ingin merubah paradigma di dalam ilmu psikologi yang tadinya mempelajari masalah jiwa menjadi perilaku7. Yang mana kemudian hal ini mempengaruhi aliran psikologi mainstream dengan cara mengkuantifikasi/menganalisa perilaku dengan metode statistik. Selain itu ada tingkah laku yang tidak terlihat seperti berfikir dan emosi, hal ini disebut dengan covert behavior8. Psikologi behaviorisme tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari aspek-aspek yang tidak terlihat tersebut seperti berfikir sejauh ia memiliki gerakan-gerakan implisit. Berfikir menurut Watson adalah tidak lain adalah bicara yang tidak nampak (implisit). Seorang yang sedang berfikir menurut Watson membuat gerakan-gerakan lidah yang sangat lemah sehingga tidak nampak seperti berbicara. Namun hal ini tidaklah sepenuhnya benar karena seorang yang tidak mempunyai lidah lagi karena suatu hal tetap bisa berfikir walaupun tidak bisa berbicara. Selain itu ia juga mengungkapkan tentang emosi yang menurutnya tidak lain adalah gerakan-gerakan otot-otot kelamin yang implisit. Misalnya, jika otot kelamin seseorang sedang menegang maka timbul perasaan senang. Sedangkan, jika otot-otot alat kelamin berhenti menegang maka muncul perasaan tidak enak. Tetapi anehnya emosi ini seringkali tidak berkaitan dengan masalah seksual saja, jadi argumen Watson mengenai ini juga bisa dibantah. Sebagaimana Pavlov, ia mempercayai perilaku dan bahkan kebudayaan hanyalah merupakan refleks-refleks terkondisi saja. Ia bahkan berargumen dapat melatih 10 orang anak dan membuat masing-masing anak tersebut mempunyai kepribadian yang berbeda-beda (pemalu, pemarah, pemberani dll)9. 6 Ibid., hal. 73 th Richard Gross, The Science of Mind & Behavior hal. 15 6 edition, London : Hodder Education (2010) didownload dari www.pdfbook.co.ke 8 Ibid., hal. 74 9 Sarlito, Pengantar Psikologi Umum, op.cit., hal. 28 7 7
  • 8. Edward Chance Tolman (1886-1959)10 Tolman melanjutkan ajaran McDougall dengan mengungkapkan konsep psikologi purposif dalam behaviorisme. Ia mengatakan bahwa tingkah laku manusia secara mendasar adalah tingkah laku molar. Yang dimaksud tingkah laku molar itu seperti perilaku bekerja, makan, tidur dll. Dalam tingkah laku molar ini terdapat perilaku yang tingkatannya lebih kecil yaitu tingkah laku molekular. Yang dimaksud dengan tingkah laku molekular adalah saat seseorang sedang makan misalnya, gerakan menyendokkan nasi adalah salah satu contoh tingkah laku molekular. Tolman tidak menyetujui pendapat John B. Watson yang lebih menekankan tingkah laku molekular (refleks). Tolman memformulasikan pemikirannya dalam rumus sebagai berikut : Dimana :  B = Behavior (tingkah laku)  f = fungsi  S = Situasi atau stimulus  A = Antecedent, Hal-hal yang mendahului situasi Jadi tingkah laku adalah fungsi dari situasi dan hal-hal yang mendahului situasi tersebut. Adapun tugas psikologi menurut Tolman adalah mempelajari hubungan antara B dengan S dan A. Dengan cara ini Tolman berpendapat bahwa psikologi dapat mencapai obyektifitas yang maksimum. 10 Sarlito, Berkenalan dengan tokoh-tokoh, op.cit., hal. 75 8
  • 9. B.F. Skinner (1904-1990) Skinner kurang sependapat dengan Tolman mengenai perumusan tingkah laku, menurut Skinner dengan adanya faktor A (antecedent) yaitu hal-hal yang mendahului situasi ini sangat bervariasi dalam perilaku manusia dan seringkali dijadikan alasan oleh para peneliti yang tidak dapat menerangkan suatu tingkah laku secara umum. Skinner berpendapat bahwa tingkah laku sepenuhnnya ditentukan dengan situasi atau stimulus. Jadi rumus Skinner hanya menghilangkan faktor Antecedent yang telah dibuat oleh Tolman , rumus ini seringkali disebut dengan teori S-R dari Skinner. Untuk membuktikan kebenaran dari teori tersebut ia melakukan eksperimen dengan cara operant kondisioning sebagai berikut : Gambar 211 1. Skinner memasukkan tikus kedalam sebuah kotak yang sudah diperlengkapi dengan alat-alat seperti 1) dua tombol, satu untuk mengeluarkan makanan dan satunya lagi untuk menonaktifkan aliran listrik, 2) lampu yang bisa diaktifkan/dinonaktifkan oleh Skinner, bagian bawah kotak juga dipasang jaringan listrik yang bisa diaktifkan / di non-aktifkan oleh Skinner sendiri, dan terakhir ia juga memasang 3) kotak makanan. 2. Tikus yang berjalan-jalan di dalam kotak tersebut secara tidak sengaja menekan tombol yang telah terpasang di dalamnya dan kemudian muncullah kotak yang berisi makanan. Karena tikus tersebut tahu dengan menginjak tombol tersebut ia bisa mendapatkan makanan maka ia melakukan hal tersebut berulang-ulang untuk mendapatkan makanan. Tingkah laku ini disebut dengan tingkah laku operant, karena 11 http://www.simplypsychology.org/operant-conditioning.html 9
  • 10. tikus berusaha untuk membuat keadaan berubah dari yang tidak ada makanan menjadi ada. Skinner mendapatkan esensi bahwa perilaku manusia juga sama dengan tikus tersebut yaitu suatu perilaku yang dianggap bisa menyenangkan dirinya akan dilakukan terus-menerus. 3. Pada tingkat lebih lanjut Skinner membuat lampu menyala sebagai tanda bahwa adanya makanan di dalam kotak dan tikus menekan tombol tersebut untuk mendapatkan makanan lalu tikus tersebut mengambil makanannya, kemudian Skinner mencoba mengosongkan kotak makanan tersebut dan membuat lampu tidak menyala, dan tikus berusaha menekan tombol tersebut dan tidak mendapatkan adanya makanan. Kemudian Skinner mengalirkan aliran listrik untuk menyengat tikus sebagai punishment karena tidak mengikuti aturan untuk mengambil makanan. Hal ini seringkali kita jumpai di dalam masyarakat, misalnya seorang menderita penyakit jiwa yang sudah parah, seorang psikiater yang merawatnya bisa melakukan shock therapy terhadap dirinya untuk menghentikan kebiasaan negatifnya (sama dengan Skinner’s punishment terhadap tikus). 4. Tikus tersebut akhirnya belajar untuk membedakan stimulus, makanan hanya bisa didapatkan olehnya jika lampu dinyalakan oleh Skinner dan tombol ditekan. Sedangkan pada saat lampu tidak menyala maka ia tidak akan menekan tombol untuk mendapatkan makanan. Jadi tikus bisa membedakan lampu yang saat ini menjadi stimulus diskriminasi. 10
  • 11. Daniel Kahneman (1934-...) Daniel Kahneman merupakan seorang ahli psikologi dari Israel, aliran psikologinya adalah behavioris dan juga bisa dikategorikan ke dalam psikologi kognitif. Kahneman sebenarnya merupakan ahli psikologi murni, tetapi banyak dari hasil penelitiannya justru mempengaruhi bidang ekonomi. Kami menambahkan bab ini untuk membahas pemikiran Daniel Kahneman di bidang (decision making) pengambilan keputusan dan kompatriotnya Amos Tversky seorang statistikawan di bidang psikologi. Sumbangan terbesar pemikiran Kahneman di dalam bidang psikologi adalah tentang perilaku hedonistik (yang mereka rumuskan dalam prospect theory) yang mana pemikiran ini juga berimbas ke bidang ekonomi terutama bagi para trader dan juga tentang pembuatan keputusan (decision making) di dalam situasi yang beresiko. Pertama kami akan membahas mengenai prospect theory dan rumusannya sangat sederhana. Kahneman & Tversky melakukan penelitian terhadap beberapa sampel, dengan contoh sebagai berikut12 : Variabel 1 (Gain Condition) : Dalam situasi ini seseorang bisa mendapatkan 1000 US$ dengan kemungkinan persentase 50% dan 500 US$ dengan kepastian (100%). Dari sampel yang diambil sebanyak N = 70 orang, 84% dari sampel memilih untuk mendapatkan 500 US$ dibandingkan dengan 1000 US$ yang hanya 16% orang saja yang memilih. Variebel 2 (Risk Condition) : Dalam situasi ini seseorang diberikan 2000 US$ dengan kemungkinan ia akan kehilangan 1000 US$ dengan persentase kerugian 50% dan yang kedua adalah kehilangan 500 US$ dengan pasti (100%). Dari sampel yang diambil sebanyak 68 orang (N = 68), 69% orang memilih kemungkinan untuk rugi 1000 US$, dibandingkan dengan rugi 500 US$ yang sudah pasti sebanyak 31% dari sampel. Kesimpulan : Bisa disimpulkan dari penelitian Kahneman dan Tversky bahwa seseorang cenderung berperilaku untuk mendapatkan keuntungan yang sudah pasti (walaupun lebih kecil jumlahnya) dan menghidari kerugian yang bersifat sudah pasti. 12 Daniel Kahneman & Amos Tversky, Prospect Theory : An Analysis of Decision Under Risk hal. 273, Econometrica Journal (1979), didownload dari www.jstor.org 11
  • 12. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Secara umum dapat disimpulkan baik refleksisme dari Ivan Pavlov, psikologi purposif dari William McDougall dan para tokoh-tokoh aliran behaviorisme menginginkan bahwa ilmu psikologi haruslah meneliti perilaku yang bisa diteliti saja. Mereka tidak lagi berspekulasi tentang konsep jiwa yang sifatnya abstrak dan ingin membuat ilmu psikologi selangkah lebih maju untuk mendekatkan diri kepada sains murni. 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Gross, Richard (2010), The Science of Mind & Behavior 6th edition, London : Hodder Education Sarwono, Sarlito W. (2013), Berkenalan dengan Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi, PT. Bulan Bintang Sarwono, Sarlito W. (2010), Pengantar Psikologi Umum cetakan ke 2, PT. Rajagrafindo Persada Jurnal : Kahneman, Daniel & Amos Tversky (1979), Prospect Theory : An Analysis of Decision Under Risk, Econometrica Journal Situs Internet : http://www.simplypsychology.org/operant-conditioning.html http://www.simplypsychology.org/pavlov.html http://psychology.about.com/od/behavioralpsychology/f/behaviorism.htm http://psychologydictionary.org/purposive-behaviorism/ 13