Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan alat pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa secara mandiri. LKS berisi petunjuk, langkah kerja, dan tugas yang harus diselesaikan siswa. LKS bermanfaat untuk memudahkan proses pembelajaran dan mengukur pencapaian siswa. Membuat LKS yang baik perlu memperhatikan aspek didaktik, konstruksi, dan teknis.
1. MAKALAH
TEKNIK PEMBUATAN LKS
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pengampu :
Dr. Ambar Sri Lestari, S.E., M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 7
1. Iqbal Khatami Nurfadilah 1172020116
2. Jihan indriani 1172020121
3. Laily Nahdiyati Akmalia 1172020124
PAI IV/C
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI
TAHUN 2019
2. Pendahuluan
Latar Belakang
Pelaksanaan kurikulum harus didukung oleh strategi dan kegiatan belajar mengajar
yang sesuai. Penerapan suatu media pengajaran harus ditinjau dari segi keefektifan,
keefisienan, karakteristik materi pelajaran dan keadaan siswa. Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) merupakan alat yang bermanfaat bagi guru terutama untuk memudahkan
pemberian tugas, baik yang berupa kegiatan maupun evaluasi, sedangkan bagi siswa
bermanfaat terutama sebagai pemandu dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui LKS
aktivitas dan kreatifitas siswa dalam belajar mengajar dapat ditingkatkan, penyampaian
materi pelajaran dapat dipermudah dengan menggunakan LKS.
Bentuk bahan ajar cetak yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah
Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan materi ajar yang sudah dikemas
sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat belajar dengan efektif dan fokus
terhadap materi pembelajaran yang sedang dijelaskan oleh guru secara mandiri.
Upaya Pengembangan bahan ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dilakukan dengan
secara optimal yang diharapkan dapat membantu proses pembelajaran bagi siswa,
karena hasil pembelajaran menggunakan LKS akan dikoreksi oleh guru dan dibahas
secara bersama-sama dengan siswa, sehingga dapat memberikan stimulus kepada siswa
untuk lebih giat dalam proses belajar dan dapat mencapai ketuntasan dalam
pembelajaran siswa.
3. PEMBAHASAN
Pengertian LKS
LKS atau Lembar Kerja Siswa merupakan sarana pembelajaran yang dapat digunakan
guru dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas siswa dalam proses belajar-
mengajar. Pada umumnya, LKS berisi petunjuk praktikum, percobaan yang bisa
dilakukan di rumah, materi untuk diskusi, Teka Teki Silang, tugas portofolio, dan soal-
soal latihan, maupun segala bentuk petunjuk yang mampu mengajak siswa beraktivitas
dalam proses pembelajaran.
Menurut Dinas Pendidikan Nasional (2006), Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah
lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS
berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas-tugas
yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teori atau praktekLembar Kerja
Siswa memuat diantaranya judul LKS, kompetensi dasar, waktu penyelesaian, bahan/
peralatan yang digunakan, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus
dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan.
Karakteristik LKS
Ciri-ciri LKS adalah sebagi berikut:
LKS hanya terdiri dari beberapa halaman, tidak sampai seratus halaman.
LKS dicetak sebagai bahan ajar yang spesifik untuk dipergunakan oleh satuan tingkat
pendidikan tertentu.
Di dalamnya terdiri uraian singkat tentang pokok bahasan secara umum,
rangkuman pokok bahasan, puluhan soal-soal pilihan ganda dan soal-soal isian.
4. Karakteristik Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatankegitan seperti
percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.
Merupakan bahan ajar cetak.
Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya
tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik.
Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dll.
Cara Membuat LKS Yang Baik
Penggunaan LKS sangat besar peranannya dalam proses pembelajaran, sehingga
seolah-olah penggunaan LKS dapat menggantikan kedudukan seorang guru. Hal ini
dapat dibenarkan, apabila LKS yang digunakan tersebut merupakan LKS yang
berkualitas baik. LKS dikatakan berkualitas baik bila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Syarat-syarat Didaktik LKS sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya PBM
haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya LKS harus mengikuti asas-asas
belajar-mengajar yang efektif, yaitu :
Memperhatikan adanya perbedaan individual
Tekanan pada proses untuk menemukan konsep-konsep.
Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa.
Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika
pada diri siswa.
5. Pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa dan bukan
ditentukan oleh materi bahan pelajaran.
Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran
b. Syarat-syarat Konstruksi. antara lain:
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan siswa.
Menggunakan struktur kalimat yang jelas.
Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka. Pertanyaan dianjurkan merupakan isian
atau jawaban yang di dapat dari hasil pengolahan informasi, bukan mengambil dari
perbendaharaan pengetahuan yang tak terbatas
Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan siswa.
Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa untuk
menuliskan jawaban atau menggambar pada LKS.
Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Kalimat yang panjang tidak
menjamin kejelasan instruksi atau isi. Namun kalimat yang terlalu pendek juga dapat
mengundang pertanyaan.
Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata.
Dapat digunakan untuk semua siswa, baik yang lamban maupun yang cepat.
Memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi
Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
6. c. Syarat-syarat Teknis, yaitu:
1) Tulisan, dengan ketentuan:
Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin atau Romawi.
Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa yang diberi garis
bawah
Gunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris.
Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa.
Usahakan perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.
Langkah- langkah Penyusunan LKS
Berdasarkan Depdiknas dalam N. Syakrina (2012), langkah-langkah yang harus dilalui
dalam menulis LKS yaitu:
Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang akan
memerlukan bahan ajar LKS.
Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang harus
ditulis dan urutan LKS-nya juga dapat dilihat. Urutan LKS ini sangat diperlukan dalam
menentukan prioritas penulisan.
7. Menentukan Judul-Judul LKS
Judul LKS ditentukan atas dasar Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar, materi pokok
yang terdapat dalam kurikulum.
Penulisan LKS, meliputi:
Perumusan KD harus dikuasai
Rumusan KD pada LKS langsung diturunkan dari standar isi.
Menentukan alat penilaian
Penyusunan Elemen atau unsur-unsur
Materi LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa
informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan
dipelajari. Pada bagian inilah, saatnya kita mengintegrasikan desain (hasil dari langkah
pertama) dengan tugas (sebagai hasil dari langkah kedua)
Penilaian Kualitas LKS
Penilaian LKS dapat diadaptasi dari cara penilaian Paket Belajar, yaitu :
Penilaian pra input, yaitu penilaian yang dilakukan segera setelah LKS selesai disusun
dengan tujuan untuk pemantapan/ penyempurnaan sebelum LKS disebar luaskan.
Penilaian ini dilakukan oleh tim pengembang dengan cara menganalisis LKS
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan bantuan instrumen penilaian yang
merupakan terjemahan dari kriteria tersebut.
Penilaian input, yaitu penilaian yang bertujuan mengetahui peran LKS dalam
keseluruhan program uji coba. Penilaian ini dilakukan sebelum LKS diterapkan di
8. dalam kelas. Penilaian dilakukan oleh personel yang terlibat dalam uji coba, seperti :
tim pengembang, dosen, dan administrator. Cara penilaian sama dengan penilaian pra
input.
Penilaian proses, yaitu penilaian yang bertujuan mengetahui seberapa jauh LKS
tersebut sesuai dengan kondisi kelas yang sebenarnya, yang akhirnya akan dipakai
untuk penyempurnaan atau merevisi LKS. Penilaian ini dilakukan ketika LKS sedang
diterapkan. Caranya dapat dengan mengadakan observasi kelas dan wawancara dengan
pihak-pihak yang terlibat.
Beberapa hal yang juga sangat perlu diperhatikan dalam penilaian kualitas LKS adalah
:
Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan / isi dari gambar
tersebut secara efektif kepada pengguna LKS. Gambar fotografi yang berkualitas tinggi
belum tentu dapat dijadikan gambar LKS yang efektif. Oleh karena itu, yang lebih
penting adalah kejelasan pesan / isi dari gambar itu secara keseluruhan.
Penampilan
Penampilan sangat penting dalam LKS. Pertama-tama siswa akan tertarik pada
penampilan LKS, bukan isinya. Apabila suatu LKS ditampilkan dengan penuh kata-
kata, kemudian ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa, hal ini
menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan dan tidak menarik. Apabila
ditampilkan dengan gambar saja, itu tidak mungkin karena pesan / isinya tidak akan
sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan
tulisan.
9. Kriteria penilaian kualitas LKS dapat pula dijabarkan dalam beberapa aspek yang
berkaitan dengan : pendekatan penulisan, kebenaran konsep, kedalaman konsep,
keluasan konsep, kejelasan kalimat, kebahasaan, evaluasi belajar, kegiatan / percobaan
kimia, keterlaksanaan, dan penampilan fisik.
Kelebihan dan Kekurangan LKS
Menurut Indawati (1999), kelebihan LKS sebagai berikut :
Menjadikan siswa lebih aktif karena harus mengajarkan LKS berdasarkan ketentuan
yang ada.
Menuntun siswa untuk mencapai tujuan instruksional khusus sesuai yang digariskan
dalam GBPP.
Situasi siswa lebih demokratis sehingga dapat menimbulkan kegairahan belajar.
Melatih dan mengembangkan cara belajar siswa untuk dapat belajar secara mandiri.
Guru dapat mengetahui sejauh mana pencapaian siswa dalam suatu pokok bahasan,
melalui LKS yang telah dikerjakan oleh siswa.
Adapun kekurangan LKS sebagai berikut :
Guru yang kurang kreatif dalam membuat lembar kerja siswa akan mengalami
kesulitan.
Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa muncul
bagian berikutnya maupun bab setelah itu.
10. Adanya kekhawatiran karena guru hanya mengandalkan media LKS tersebut serta
memnfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya siswa disuruh mengerjakan
LKS kemudian guru meninggalkan siswa dan kembali untuk membahas LKS itu.
LKS yang dikeluarkan penerbit cenderung kurang cocok antara konsep yang akan
diajarkan dengan LKS tersebut.
LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal, tidak efektif tanpa ada sebuah
pemahaman konsep materi secara benar.
Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak, sehingga
siswa terkadang kurang dapat memahami materi dengan cepat.
Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat kognitif,
jarang menekankan pada emosi dan sikap.
Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak dipadukan
dengan media yang lain.
Fungsi dan Manfaat LKS
Fungsi LKS adalah :
Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
Sebagai alat bantu untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik
perhatian siswa.
Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap
pengertian pengertian yang diberikan guru.
11. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru tetapi lebih aktif dalam pembelajaran.
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan pada siswa.
Untuk mempertinggi mutu belajar mengajar, karena hasil belajar yang dicapai siswa
akan tahan lama, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.
Mengajar dengan menggunakan LKS ternyata semakin populer terutama pada masa
dekade terakhir ini. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan LKS, antara lain :
Memudahkan guru dalam mengelola proses belajar, misalnya mengubah kondisi
belajar dari suasana “guru sentris” menjadi “siswa sentris”.
Membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep
melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja.
Dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap
ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya.
Memudahkan guru memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar.
Dalam hal ini, LKS digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. LKS yang digunakan dapat berupa LKS eksperimen dan LKS non
eksperimen.
LKS eksperimen
LKS eksperimen merupakan suatu media pembelajaran yang tersusun secara
kronologis yang berisi prosedur kerja, hasil pengamatan, soal-soal yang berkaitan
dengan kegiatan praktikum yang dapat membantu siswa dalam menemukan konsep
12. klasifikasi zat, serta kesimpulan akhir dari praktikum yang dilakukan pada materi
pokok yang bersangkutan.
LKS non eksperimen
LKS noneksperimen digunakan untuk membantu siswa mengkonstruksi konsep pada
submateri pokok yang tidak dilakukan praktikum (Perpustakaan Online Universitas
Pendidikan Indonesia).
Contoh Format Panduan Eksperimen
Judul Percobaan
Tujuan
Deskripsikan tujuan dari percobaan yang akan dilakukan.
Landasan Teori
Deskripsikan teori-teori atau hukum-hukum yang mendukung pecobaan secara singkat
tapi sudah menyangkut substansi yang esensial.
Alat dan Bahan
Deskripsikan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan.
Langkah Percobaan
Deskripsikan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan.
Data hasil pemgamatan
Pertanyaan dan simpulan.
13. KESIMPULAN
LKS merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajkan
secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan media grafis sebagai
media visual untuk menarik perhatian peserta didik.
Untuk menyusun Lembar Kegiatan Siswa (LKS) diperlukan menyusun alur analisis
penyusunan lembar kegiatan siswa yaitu dengan menganalisis kurikulum, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta materi pembelajaran. menyusun peta
kebutuhan lembar kegiatan siswa, menentukan judul lembar kegiatan, selanjutnya baru
menyusun lembar kegiatan siswa.
Lembar kegiatan siswa merupakan bagian dari bahan ajar, agar lembar kegiatan siswa
berkualitas maka kriterianya adalah menimbulkan minat baca, ditulis dan dirancang
untuk siswa, menjelaskan tujuan instruksional, disusun berdasarkan pola belajar yang
fleksibel, struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan
dicapai.
14. REFERENSI
Alice. (2015, Januari 19). Produksi Media Pembelajaran LKS. Retrieved from
alice0704.blogspot.com/2015/01/makalah-mediapeembelajaranlks.html
Das Salirawati, M. (n.d.). Penyusunan dan Kegunaan LKS dalam Proses Pembelajaran.
Staff Site UNY, 2-5.
Dewi, D. R. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Pembelajaran
Permutasi dan Kombinasi dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Siswa SMA Kelas
XI. Jurnal Online UM, 2.
Dwi, F. (2016, Maret). Cara Menyusun Lembar Kerja SIswa. Retrieved from
www.karyatulisku.com/2016/03/cara-menyusun-lembar-kerja-siswa.html
Asyad, Azhar . 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada