contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
Pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswa
1. 1. pengembangan bahan ajar berbasis lembar kerja siswa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lembar Kerja Siswa
Menurut Dhari dan Haryono (1988) yang dimaksud dengan lembar kerja siswa adalah
lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap
LKS berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/ bahan yang diperlukan
dalam kegiatan, langkah kerja pertanyaan – pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil
diskusi, dan latihan ulangan. Sehingga bisa dikatakan LKS sebagai perangsang pikiran bagi
peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Bukan untuk tambahan nilai rapor,
karena kebanyakan para guru menggunakan nilai latihan siswa sebagai tambahan nilai rapor.
Padahal disini LKS digunakan untuk latihan atau sarana berfikir peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada.
Menurut Soekamto Lembar Kerja Siswa merupakan lembaran-lembaran yang berisi
pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan agar siswa memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang perlu dikuasai. Sedangkan menurut Akhyar dan Mustain LKS adalah materi
ajar yang sudah dikenal sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari
materi ajar tersebut (Lismawati, 2010: 38). Berdasarkan definisi dari beberapa ahli dapat
disimpulkan Lembar Kerja Siswa adalah lembaran-lembaran yang berisi materi ajar yang
memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan menguasai materi.
2.2 Macam- Macam Lembar Kerja Siswa
Menurut Repository Universitas Pendidikan Nasional (hal 13) terdapat macam- macam
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan dalam pembelajaran sebagai berikut :
A. Berdasarkan isinya
· Lembar Kerja Siswa yang berisi narasi dan gambar yang diberi keterangan- keterangan.
· Lembar Kerja Siswa yang berisi gabungan antara narasi dan gambar-gambar yang diberi
keterangan.
B. Berdasarkan langkah kerja
· Lembar Kerja Siswa resep yaitu sistematika langkah kerja ditulis secara terperinci.
· Lembar Kerja Siswa non resep yaitu langkah kerjanya ditulis dengan pertanyaan-pertanyaan
pengarah.
C. Berdasarkan metode
· Lembar Kerja Siswa eksperimen yaitu dijadikan pedoman untuk melakukan eksperimen dan
dapat memuat semua jenis ketrampilan proses .
· Lembar Kerja Siswa non eksperimen yaitu dijadikan pedoman untuk memahami konsep atau
prinsip tanpa memuat eksperimen dan hanya memuat ketrampilan proses tertentu.
2.3 Ciri-Ciri, Keunggulan dan Kelemahan Lembar Kerja Siswa
Menurut Lismawati (2010: 39) menjelaskan adapun ciri-ciri LKS adalah sebagi berikut:
a. LKS hanya terdiri dari beberapa halaman, tidak sapai seratus halaman.
b. LKS dicetak sebagai bahan ajar yang spesifik untuk dipergunakan oleh satuan tingkat
pendidikan tertentu.
2. c. Di dalamnya terdiri uraian singkat tentang pokok bahasan secara
umum, rangkuman pokok bahasan, puluhan soal-soal pilihan ganda dan soal-soal isian.
Walaupun Lembar Kerja Siswa digunakan sebagai media yang efektif dalam pembelajaran
karena media yang sederhana dan dapat menjangkau semua kalangan pelajar. Setiap media pasti
memiliki keunggulan dan kekurangan, untuk keunggulan dan kekurangan dari media
pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Lismawati (2010 :40) sebagai berikut:
A. Keunggulan media Lembar Kerja Siswa
· Dari aspek penggunaan: merupakan media yang paling mudah. Dapat dipelajari di mana saja
dan kapan saja tanpa harus menggunakan alat khusus.
· Dari aspek pengajaran: dibandingkan media pembelajaran jenis lain bisa dikatakan lebih
unggul. Karena merupakan media yang canggih dalam mengembangkan kemampuan siswa
untuk belajar tentang fakta dan mampu menggali prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan
menggu-nakan argumentasi yang realistis.
· Dari aspek kualitas penyampaian pesan pembelajaran yaitu mampu memaparkan kata-kata,
angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat.
· Dari aspek ekonomi: secara ekonomis lebih murah dibandingkan dengan media pembelajaran
yang lainnya.
B. Kekurangan media Lembar Kerja Siswa
· Tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu
mempresentasikan kejadian secara berurutan.
· Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahmi
bagian-bagian tertentu.
· Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang
memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang
kompleks dan mendalam.
· Tidak mengakomodasi siswa dengan kemampuan baca terbatas karena media ini ditulis pada
tingkat baca tertentu.
· Memerlukan pengetahuan prasyarat agar siswa dapat memahami materi
yang dijelaskan. Siswa yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan
prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami.
· Cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagaian guru yang
menuntut siswanya untuk menghafal data, fakta dan angka.Tuntutan ini
akan membatasi penggunaan hanya untuk alat menghafal.
· Kadangkala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga
dapat menyebabkan beban kognitif yang besar kepada siswa.
· Presentasi satu arah karena bahan ajar ini tidak interaktif sehingga
cendrung digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai.
2.4 Langkah-Langkah Penyusunan dan Penggunaan
Secara umum langkah-langkah menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam repository
Universitas Pendidikan Indonesia (hal 16- 17) yaitu sebagai berikut :
a. Analisis kurikulum untuk menentukan materi yang memerlukan bahan ajar.
b. Menyusun peta kebutuhan Lembar Kerja Siswa (LKS).
c. Menentukan judul Lembar Kerja Siswa (LKS).
d. Penulisan Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. · Menentukan rumusan Kompetensi Dasar dan Indikator dari pengembangan Silabus.
· Menentukan alat pemikiran.
· Menyusun materi sesuai dengan Indikator dari Kompetensi Dasar.
Dalam menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan sebagai berikut :
a. Lembar Kerja Siswa disusun oleh guru mata pelajaran sehingga sesuai dengan tingkat kesiapan,
situasi, keadaan siswa dan keadaan sekolah.
b. Materi Lembar Kerja Siswa disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar
(KD) dan Indikator.
c. Materi sesuai dengan standar materi belajar yang disusun secara baik sesuai dengan materi ajar.
d. Menentukan jenis atau macam Lembar Kerja Siswa agar penulisannya sesuai.
e. Guru memperkaya sumber sebanyak mungkin untuk memperkaya materi dalam pengajaran.
f. Membuat gambaran teknik pelaksanaan secara singkat.
g. Siswa secara efektif dijadikan subjek dalam proses belajar.
h. Waktu yang digunakan harus tepat.
i. Rangkaian pembelajaran siswa terangkai dengan baik.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kami simpulkan struktur Lembar Kerja sebagai berikut :
1. Judul, mata pelajaran, semester, dan tempat
2. Petunjuk belajar
3. Kompetensi yang akan dicapai
4. Indikator
5. Informasi pendukung
6. Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
7. Penilaian
Selain itu LKS sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam proses
belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar. Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah
sebagai alat untuk memberikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada siswa. Penggunaan
LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang
mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah. (Dhari dan
Haryono, 1988)Adapun bagi siswa penggunaan LKS menurut Dhari dan Haryono (1988)
bermanfaat untuk:
4. 1. Meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Melatih dan mengembangkan ketrampilan proses pada siswa sebagai dasar penerapan ilmu
pengetahuan.
3. Membantu memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan tersebut.
4. membantu menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar siswa
secara sistematis.
Menurut Wandhiro (2011: 6) manfaat secara umum dari penyusunan Lembar Kerja Siswa
adalah sebagai berikut :
a. Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran.
b. Mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
c. Sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang
dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistimatis.
d. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang akan dipelajari melalui
kegiatan belajar.
e. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui
kegiatan belajar secara sistematis.
f. Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangka keterampilan proses, dan
g. Mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep
Adapun manfaat secara khusus sebagai berikut :
a. Untuk tujuan latihan
Siswa diberikan serangkaian tugas/aktivitas latihan. Lembar kerja seperti ini sering digunakan
untuk memotivasi siswa ketika sedang melakukan tugas latihan.
b. Untuk menerangkan penerapan (aplikasi)
Siswa dibimbing untuk menuju suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaian
dari serangkaian soal-soal tertentu. Hal ini bermanfaat ketika kita menerangkan penyelesaian
soal aplikasi yang memerlukan banyak langkah. Lembaran kerja ini dapat digunakan sebagai
pilihan lain dari metode tanya jawab, dimana siswa dapat memeriksa sendiri jawaban pertanyaan
itu.
c. Untuk kegiatan penelitian
Siswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tertentu, kemudian menganalisis data
tersebut. Misalnya dalam penelitian statistika.
d. Untuk penemuan
Dalam lembaran kerja ini siswa dibimbing untuk menyelidiki suatu keadaan tertentu, agar
5. menemukan pola dari situasi itu dan kemudian menggunakan bentuk umum untuk membuat
suatu perkiraan. Hasilnya dapat diperiksa dengan observasi dari contoh yang sederhana.
Diposkan 30th April 2013 oleh prida purwoko
0