1. TEKNIK PEMBUATAN LKS
Disusun Oleh Kelompok: 7
SMT 4/Kelas D
1. Muhamad Rasyid Abd Aziz : 1172020145
2. Nur Azizah : 1172020146
ABSTRAK
Cara pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat memudahkan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Kegunaan pembelajaran Lembar Kerja Siswa sebagai alat
untuk memberikan pengetahuan sikap dan keterampilan pada peserta didik sehingga
memungkinkan guru dapat mengajar secara optimal. Hal ini mempermudah guru
untuk mengetahui peserta didik yang mengalami kesulitan belajar termasuk
memberikan penguatan terhadap peserta didik untuk melatih dalam memecahkan
masalah. Adapun materi yang dibahas yaitu mengenai lembar kerja siswa yang isinya
bukan pada materi ajar tapi pada pengembangan soal-soal latihan. Sebelum kita
membuat LKS maka kita harus mengetahui pengertian LKS dan tahapan-tahapan
pembuatan LKS tersebut agar LKS yang dibuat itu benar dan sesuai dengan aturan.
Kata kunci: pengertian, tahapan-tahapan.
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, perlu ada perhatian secara khusus dari
berbagai aspek. Aspek tersebut meliputi profesionalisme guru, perkembangan dan
pertumbuhan peserta didik, tujuan pendidikan dan pengajaran, program pendidikan
dan kurikulum, perencanaan pegajaran, strategi belajar mengajar, media
pembelajaran.
Media pembelajaran memiliki berbagai macam bentuk dan fungsinya, LKS atau
lembar kerja siswa merupakan salah satu media cetak yang digunakan sebagai
2. pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta
didik dalam kajian tertentu.
Dalam situasi yang modern saat ini banyak media selain LKS yang lebih dapat
mempermudah dan dapat cepat diterima oleh peserta didik, tetapi bukan berarti
media LKS tidak dapat digunakan lagi karena ada media-media yang lebih canggih
seperti audio visual dan lain sebagainya.
2. Rumusan Masalah
1) Apakah definisi LKS?
2) Apakah mafaat dari LKS?
3) Bagaimana cara pembuatan LKS?
3. Tujuan
1) Dapat mengetahui definisi LKS.
2) Dapat mengetahui manfaat LKS.
3) Dapat mengetahui cara pembuatan LKS.
B. Pembahasan
1. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut Azhar (1993): LKS merupakan lembar kerja bagi siswa baik dalam
kegiatan intrakuler maupun kurikuler untuk mempermudah pemahaman terhadap
pelajaran.
Menurut Dhari dan Haryono (1998) yang dimaksud lembar kerja siswa adalah
lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang
terprogram. Setiap LKS berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan,
alat atau bahan yang diperlukan dalam kegiatan, langkah kerja petanyaan-pertanyaan
untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi, dan latihan ulangan.
Maka dari itu LKS bisa diartikan lembaran-lembaran yang digunakan peserta
didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan
oleh peserta didik baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik.
Pada prinsipnya, lembar kerja peserta didik itu tidak dinilai sebagai perhitungan
raport tetapi hanya diberi penguat bagi yang berhasil menyelesaikan tugasnya serta
diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan.
3. Lembar kerja siswa merupakan bahan pembelajaran yang komponen isinya bukan
pada materi ajar tetapi pada pengembangan soal-soalnya serta latihan. Selain itu,
LKS merupakan salah satu penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam
proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar. Peran LKS dalam pembelajaran
adalah sebagai alat untuk memberikan pengetahuan.
Menurut Dhari dan Haryono (1998) LKS memungkinkan guru mengajar lebih
optimal, memberikan bimbingan kepada peserta yang mengalami kesulitan, member
penguatan, serta melatih peserta memecahkan masalah.
Menurut Dhani dan Hariyono (1998), penggunaan LKS bermanfaat untuk:
1) Meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2) Melatih dan mengembangkan keterampilan proses pada peserta didik sebagai
dasar penerapan ilmu pengetahuan.
3) Membantu memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan
belajar siswa secara sistematis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan pembelajaran
terutama LKS adalah pada pengembangan GBPP bahan ajar cetak yang telah
dikembangkan sebelumnya, terutama pada analisis kompetensi sampai pada indikator
pencapaiannya.
Pengembangan indikator dalam GBPP harus mewakili standar kompetensi
dan kompetensi dasarnya, karena indikator yang akan dijadikan dalam panduan
dalam pembuatan soal. Materi yang ada di lembar kerja peserta didik merupakan
sebuah ringkasan dan mencakup tentang apa yang akan dimengerti oleh siswa
Latihan soal yang digunakan dalam latihan kerja peserta didik harus
menggunakan berbagai bentuk dan teknik yang beraneka ragam sehingga tidak
membuat peserta didik merasa bosan dan harus dicantumkan pula, bagaimana
langkah-langkah pengerjaannya jika tugas tersebut esai ataupun penugasan.
2. Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)
a. Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran.
b. Mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
4. c. Sebagai pedoman guru dan untuk menambahkan formasi tentang konsep yang
dapat dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis kepada peserta didik.
d. Melatih peserta didik dalam mengembangkan konsep.
Adapun manfaat secara khusus sebagai berikut.
a. Untuk tujuan latihan peserta didik diberikan serangkaian tugas atau aktifitas
latihan.
b. Untuk menerangkan penerapan. Peserta didik dibimbing untuk menuju suatu
metode penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaian dari serangkaian soal-
soal tertentu. Hal ini bermanfaat ketika kita menerangkan tentang penyelesaian
soal aplikasi yang memerlukan banyak langkah. Lembar kerja ini dapat
digunakan sebagai pilihan lain dari metode tanya jawab, dimana peserta didik
dapat memeriksa sendiri jawaban pertanyaan itu.
c. Untuk penelitian hal bersifat terbuka. Penggunaan lembaran kerja peserta didik
kini mengikut sertakan sejumlah peserta didik dalam penelitian dalam suatu
bidang tertentu.
d. Untuk penemuan. Dalam lembaran kerja peserta didik, dibimbingan untuk
menyediakan suatu keadaan tertentu, menemukan pola dari situasi itu dan
kemudian menggunakan bentuk umum untuk membuat suatu perkiraan. Hasilnya
dapat diperiksa dengan observasi dan contoh yang sederhana.
e. Untuk kegiatan penelitian. Peserta didik ditugaskan untuk mengumpulkan data
tertentu, kemudian menganalisis data tersebut.
3. Cara atau Teknik Pembuatan LKS
a. Syarat-syarat Didaktik LKS sebagai salah satu bentuk sarana
berlangsungnya PBM haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya LKS harus
mengikuti asas-asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu.
1) Memperhatikan adanya perbedaan individual.
2) Tekanan pada proses untuk menemukan konsep-konsep.
3) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa.
4) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan
estetika pada diri siswa.
5. 5) Pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa dan
bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.
b. Syarat-syarat Konstruksi.
Syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan
bahasa, susunan kalimat, kosa-kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada
hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pengguna yaitu
siswa.
1) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan siswa.
2) Menggunakan struktur kalimat yang jelas.
3) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
4) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka.
5) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan siswa.
6) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa untuk
menuliskan jawaban atau menggambar pada LKS.
7) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek.
8) Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata.
9) Dapat digunakan untuk semua siswa, baik yang lamban maupun yang cepat.
10) Memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi.
11) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
c. Syarat-syarat Teknis (Tulisan)
1) Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin atau Romawi.
2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa yang diberi
garis bawah.
3) Gunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris.
4) Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa.
5) Usahakan perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.
d. Pengembangan LKS
Pengembangan LKS dapat dilakukan dengan dengan mengadaptasi langkah-
langkah pengembangan Modul / Paket Belajar (B. Suryobroto, 1986 : 155).
Berdasakan langkah-langkah pengembangan Modul dan Paket Belajar tersebut, maka
LKS dapat dikembangkan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
6. 1) Menetapkan standar kompetensi, judul, dan tujuan pembelajaran (kompetensi
dasar) yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) merupakan
TPU pada Kurikulum 1994, sedangkan indikator merupakan TPK.
2) Menganalisis dan menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
a) Merumuskan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
b) Memilih dan menjabarkan materi pembelajaran berdasarkan kompetensi
dasar yang ingin dicapai.
c) Membuat indikator pencapaian kompetensi dasar.
Kriteria indikator yang baik (Tim Peneliti Program Pascasarjana, 2001 : 2),
adalah
i. Memuat ciri-ciri tujuan yang hendak diukur.
ii. Memuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur.
iii. Berkaitan erat dengan materi yang diajarkan.
iv. Dapat dibuat evaluasinya sebanyak 3-5 butir soal.
3) Menetapkan prosedur, jenis, dan alat penilaian berbasis kelas sesuai dengan misi
Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi.
4) Menetapkan alternatif kegiatan (pengalaman belajar) yang dapat memberikan
peluang yang optimal kepada siswa untuk mengembangkan
keterampilanketerampilan proses sains di dalam dirinya.
5) Menetapkan dan mengembangkan bahan / media / sumber yang sesuai dengan
kemampuan dasar yang akan dicapai, karakteristik siswa, fasilitas (sarana dan
prasarana), dan karakteristik lingkungan siswa.
6) Menyusun LKS yang lengkap, yaitu menuangkan hasil-hasil yang telah
dilakukan menjadi sebuah LKS. PENILAIAN KUALITAS LKS Menurut T.
Raka Joni (1983 : 43-45), penilaian LKS dapat diadaptasi dari cara penilaian
Paket Belajar, yaitu.
a. Penilaian pra input, yaitu penilaian yang dilakukan segera setelah LKS
selesai disusun dengan tujuan untuk pemantapan / penyempurnaan sebelum
LKS disebar luaskan. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengembang dengan
cara menganalisis LKS berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan
7. bantuan instrumen penilaian yang merupakan terjemahan dari kriteria
tersebut.
b. Penilaian input, yaitu penilaian yang bertujuan mengetahui peran LKS
dalam keseluruhan program uji coba. Penilaian ini dilakukan sebelum LKS
diterapkan di dalam kelas. Penilaian dilakukan oleh personel yang terlibat
dalam uji coba, seperti : tim pengembang, dosen, dan administrator. Cara
penilaian sama dengan penilaian pra input.
c. Penilaian proses, yaitu penilaian yang bertujuan mengetahui seberapa jauh
LKS tersebut sesuai dengan kondisi kelas yang sebenarnya, yang akhirnya
akan dipakai untuk penyempurnaan atau merevisi LKS. Penilaian ini
dilakukan ketika LKS sedang diterapkan. Caranya dapat dengan
mengadakan observasi kelas dan wawancara dengan pihak-pihak yang
terlibat. Beberapa hal yang juga sangat perlu diperhatikan dalam penilaian
kualitas LKS adalah.
Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan
pesan / isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS.
Gambar fotografi yang berkualitas tinggi belum tentu dapat dijadikan
gambar LKS yang efektif. Oleh karena itu, yang lebih penting adalah
kejelasan pesan / isi dari gambar itu secara keseluruhan.
Penampilan
Penampilan adalah sangat penting dalam LKS. Pertama-tama
siswa akan tertarik pada penampilan LKS, bukan isinya. Apabila suatu
LKS ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa, hal ini menimbulkan kesan
jenuh sehingga membosankan dan tidak menarik. Apabila ditampilkan
dengan gambar saja, itu tidak mungkin karena pesan / isinya tidak akan
sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara
gambar dan tulisan.
Kriteria penilaian kualitas LKS dapat pula dijabarkan dalam
beberapa aspek yang berkaitan dengan : pendekatan penulisan,
8. kebenaran konsep, kedalaman 5 konsep, keluasan konsep, kejelasan
kalimat, kebahasaan, evaluasi belajar, kegiatan / percobaan kimia,
keterlaksanaan, dan penampilan fisik. Aspek-aspek ini perlu
didefinisikan agar arti dari aspek yang dimaksud jelas. Kemudian dari
tiap-tiap aspek ini perlu dijabarkan dalam bentuk kriteria-kriteria yang
mengarah kepada aspek yang dimaksud. Untuk keperluan penilaian,
maka kriteria lebih lanjut dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator
yang mengarah pada penilaian sangat baik, baik, cukup, kurang,
maupun sangat kurang. Penjabaran dari aspek ke kriteria, lalu ke
indikator ini selanjutnya disusun dalam bentuk instrumen penilaian.
Penilaian kualitas LKS dapat dilakukan oleh orang yang ahli dalam
bidang penyusunan LKS atau ahli media (karena LKS adalah media),
guru bidang ilmu yang sesuai dengan materi dalam LKS, maupun siswa
sebagai pengguna LKS. Melalui penilaian ini diharapkan LKS yang
telah tersusun dengan baik secara teoretis akan baik pula secara empiris
berdasarkan data penilaian dari para penilai (reviewer).
C. Kesimpulan
Menurut Dhari dan Haryono (1998) yang dimaksud lembar kerja siswa adalah
lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang
terprogram. Setiap LKS berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan,
alat atau bahan yang diperlukan dalam kegiatan, langkah kerja petanyaan-pertanyaan
untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi, dan latihan ulangan.
Maka dari itu LKS bisa diartikan lembaran-lembaran yang digunakan peserta
didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan
oleh peserta didik baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta
didik.
Pembuatan lembar kerja siswa itu ada 3 syaratnya, yakni: Syarat-syarat Didaktik
LKS , Syarat-syarat Konstruksi, dan Syarat-syarat Teknis (Tulisan).
9. D. Daftar Referensi
http://perangkatadministrasi pembelajaran.blogspot.com/2013/11/makalah-
penyusunan-lks-lembar-kerja.html?m=1
http://www.sarjanaku.com/2011/02/lks-lembar-kerja-siswa.html?m=1
Dea Salirawati, PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
E. Soal- Soal
1. Ada berapa tahap teknik pembuatan LKS?
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
2. Apa definisi lengkap dari LKS?
a. Lembar Kerja Siswa
b. Lembar kerja bagi siswa baik dalam kegiatan intrakuler maupun kurikuler
untuk mempermudah pemahaman terhadap pelajaran
c. Sebuah buku yang digunakan untuk belajar siswa
d. Suatu kegiatan yang diberikan oleh guru kepada siswa
3. Ada berapa macam teori penilaian LKS?
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
4. Pernyataan manakah yang benar mengenai manfaat LKS?
a. Menyulitkan siswa
b. Menambah penghasilan untuk guru
c. Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran
d. Semua salah
5. “LKS merupakan lembar kerja bagi siswa baik dalam kegiatan intrakuler
maupun kurikuler untuk mempermudah pemahaman terhadap pelajaran.”
Definisi tersebut menurut siapa?
a. Azhar c. Haryono
b. Dhari d. Einstein
10. 6. “Syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat,
kosa-kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat
guna dalam arti dapat dimengerti oleh pengguna yaitu siswa.” Adalah pengertian
dari?
a. Syarat Konstruksi
b. Syarat Didaktik
c. Syarat Teknis
d. Syarat Distribusi
7. Beberapa hal yang juga sangat perlu diperhatikan dalam penilaian kualitas LKS
adalah.
a. Penulis
b. Banyaknya halaman
c. Gambar dan penampilan
d. Daftar pustaka
8. Kepanjangan dari LKS adalah?
a. Lembar Kerja Siswa
b. Lembar Kerja Swadaya
c. Lembar Kerja Sistematis
d. Lembar Kerja Semua orang
9. Apa yang dimaksud dengan penilaian input?
a. Penilaian dalam
b. Penilaian siswa
c. Penilaian guru
d. Penilaian yang bertujuan mengetahui peran LKS dalam keseluruhan
program uji coba
10. Apa yang dimaksud dengan penilaian pra input?
a. Penilaian luar
b. Penilaian yang dilakukan segera setelah LKS selesai disusun
c. Penilaian yang dilakukan oleh staff sekolah
d. Penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah
11. F. Jawaban
1. C 4. C 7. C 10. B
2. B 5. A 8. A
3. C 6. A 9. D