SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
Analisis Konsumsi Pangan
Berbasis Pola Pangan Harapan
(Menggunakan Data Susenas dan Survey Konsumsi Pangan)
DASAR PENYUSUNAN ANALISIS
KONSUMSI PANGAN
AMANAT UU PANGAN 18/2012:
PENGUKURAN KONSUMSI PANGAN
Pasal 60 (1)
Pemerintah dan Pemda berkewajiban
mewujudkan penganekaragaman konsumsi
Pangan untuk memenuhi kebutuhan Gizi
masyarakat dan mendukung hidup sehat,
aktif, dan produktif.
Pasal 60 (2)
Penganekaragaman konsumsi Pangan seba-
gaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dan membudayakan pola konsumsi
Pangan yang beragam, bergizi seimbang,
dan aman serta sesuai dengan potensi dan
kearifan lokal
Pasal 62
Tercapainya penganekaragaman konsumsi
Pangan diukur melalui pencapaian nilai
komposisi pola Pangan dan Gizi seimbang.
INDIKATOR:
POLA PANGAN
HARAPAN (PPH)
TARGET RPJMN 2020-2024  PN 1: PENGUATAN KETAHANAN EKONOMI UNTUK
PERTUMBUHAN YANG BERKUALITAS DAN BERKEADILAN
Prioritas Nasional
Program Prioritas
PENINGKATAN KUALITAS KONSUMSI DALAM RPJMN 2020-2024: PROGRAM
PRIORITAS 3
Peningkatan kualitas
konsumsi, keamanan,
fortifikasi dan biofortifikasi
pangan
Peningkatan Ketersediaan, Akses
dan Kualitas Konsumsi Pangan
1
Peningkatan ketersediaan pangan
hasil pertanian dan pangan hasil
laut secara berkelanjutan untuk
menjaga stabilitas pasokan dan
harga kebutuhan pokok
2
Peningkatan produktivitas,
keberlanjutan sumber daya manusia
(SDM) pertanian dan kepastian pasar
3
Peningkatan produktivitas,
keberlanjutan sumber daya
pertanian dan digitalisasi pertanian 4
Peningkatan tata kelola
sistem pangan nasional 5
Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
• Pengembangan benih padi biofortifikasi dan produk
rekayasa genetika
• Pengembangan pangan lokal
• Diversifikasi bahan pangan di tingkat masyarakat
• Penyediaan dan perbaikan kualitas pangan anak
sekolah
• Fasilitasi budidaya padi, jagung, ternak
dan komoditas pangan strategis
• Penyediaan input produksi
• Sistem perbenihan nasional
• Penguatan basis data petani
• Pembentukan korporasi petani, asuransi
pertanian
• Pembiayaan inklusif
• Pelatihan dan penyuluhan
• Penguatan sistem logistik pangan
• Pengembangan resi gudang
• Pengelolaan sistem pangan berkelanjutan
• Pengelolaan sistem pangan perkotaan
• Pengelolaan limbah pangan
• Pengelolaan lahan
• Efisiensi air
• Jalan produksi dan jalan usaha tani
• Pertanian digital dan penggunaan teknologi pesawat nirawak
PERAN STRATEGIS DATA KONSUMSI
PANGAN
Sebagai sasaran utama prioritas
Nasional di Bidang Pangan dan
Pertanian dalam RPJMN 2020-2024
PP/KP INDIKATOR
BASELINE TARGET
K/L yang Terlibat
CAPAIAN Keterangan
2019 2020 2021 2024 2020 2021
PP:
Peningkatan
ketersediaan,
akses dan
kualitas
konsumsi
pangan
Skor Pola Pangan
Harapan
86,4 90,4 91,6 95,2 Kementan,
Kemenkes, KKP,
Kemendikbud
86,3 87,2 Berdasarkan AKE 2100
kkal/kap/hari
Angka Kecukupan
Energi (AKE)
(kkal/kap/hari)
2.121 2.100 2.100 2.100 Kementan,
Kemenkes, KKP,
Kemendikbud
2.112 2.143
Angka Kecukupan
Protein (AKP)
(gram/ kapita/hari)
62,9 57 57 57 Kementan,
Kemenkes, KKP,
Kemendikbud
62,1 62,3
KP 1
Peningkatan
kualitas
konsumsi,
keamanan,
fortifikasi dan
biofortifikasi
pangan
Konsumsi daging
(kg/kapita/tahun)
13,2 13,5 13,8 14,6 Kementan,
Kemenkes
11,6 11,9 Konsumsi tahun 2021 :
daging ruminansia : 3,6 kg/kap/thn
daging unggas : 8,3 kg/kap/thn
Konsumsi protein
asal ternak
(gram/kap/hari)
10,9 10,65 10,75 11 Kementan,
Kemenkes
11,18 11,28 Konsumsi gram protein asal :
daging ruminansia, daging unggas,
telur, dan susu
Konsumsi sayur
dan buah
(gram/kapita/hari)
244,3 260,2 273,2 316,3 Kementan,
Kemenkes
231,8 226,2 Konsumsi tahun 2021:
Sayur : 149,5 gram/kap/hari
Buah : 76,7 gram/kap/hari
Capaian Kualitas Konsumsi Pangan berdasarkan Susenas BPS, 2020-2021 diolah BKP
Konsumsi energi, protein dan konsumsi protein asal ternak penduduk Indonesia tahun 2020 dan 2021 tercapai
TARGET SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH)
DALAM RPJMD???
RPJMD PROVINSI PROVINSI JAMBI
RPJMD KAB/KOTA DI PROVINSI JAMBI
Pengenalan
Pola Pangan Harapan (PPH)
PADI-PADIAN
01
UMBI-UMBIAN
02
03
PANGAN
HEWANI
MINYAK DAN
LEMAK
04
BUAH/BIJI
BERMINYAK
05
KACANG-
KACANGAN
06
GULA
07
SAYUR DAN
BUAH
08
LAIN-LAIN
(BUMBU)
09
DEFINISI DAN KEGUNAAN POLA PANGAN HARAPAN
PPH : susunan beragam pangan berdasarkan proporsi keseimbangan energi
dari 9 kelompok pangan dengan mempertimbangkan segi daya terima,
ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan agama
KEGUNAAN
Menilai situasi konsumsi atau
ketersediaan pangan, baik
jumlah dan komposisi/ keragaman
pangan menurut jenis pangan
yang dinyatakan dalam skor PPH
Evaluasi dan perencanaan
penyediaan, produksi dan
konsumsi pangan penduduk, baik
secara kuantitas, kualitas,
maupun keragamannya
Instrumen Konsumsi Pangan
MIKRO (INDIVIDU)
MAKRO (WILAYAH):
PPH
P = Porsi
Padi-padian
50%
Umbi-umbian; 6%
Pangan hewani;
12%
Minyak dan lemak;
10%
Buah/biji berminyak;
3%
Kacang-kacangan;
5%
Gula; 5%
Sayur dan buah;
6%
Lain-lain; 3%
KONSEP POLA PANGAN HARAPAN FAO-RAPA DIHARMONISASI
MENJADI PPH INDONESIA
Deptan (2001)
% Bobot Skor Maks
50.0 0.5 25.0
6.0 0.5 2.5
12.0 2.0 24.0
10.0 0.5 5.0
3.0 0.5 1.0
5.0 2.0 10.0
5.0 0.5 2.5
6.0 5.0 30.0
3.0 0.0 0.0
100.0 100.0
Sumber: Sinulingga, Hardinsyah dan
Martianto, 2002
FAO-RAPA (1989)
% Min-Maks
40.0 40.0 - 60.0
5.0 0.0 - 8.0
20.0 5.0 - 20.0
10.0 5.0 - 15.0
3.0 0.0 - 3.0
6.0 2.0 - 10.0
8.0 2.0 - 15.0
5.0 3.0 - 8.0
3.0 0.0 - 5.0
100.0
PPH
9 Kelompok Pangan
1 PADI-PADIAN
2 UMBI-UMBIAN
3 PANGAN HEWANI
4 MINYAK & LEMAK
5 BUAH/BIJI BERMINYAK
6 KACANG-KACANGAN
7 GULA
8 SAYUR DAN BUAH
9 LAIN-LAIN (BUMBU)
Prinsip Gizi Seimbang dalam Pola Pangan Harapan
GIZI SEIMBANG
Aneka ragam pangan
Lauk
Pauk
(100/3 %)
Pangan Pokok
(100/3 %)
Sayur & Buah
(100/3 %)
GIZI SEIMBANG
Sesuai triguna makanan
Zat
pembangun
(100/3 %)
Zat Tenaga
(100/3 %)
Zat
Pengatur
(100/3 %)
25
TIGA GUNA
MAKANAN
Sumber Tenaga
(KH, lemak)
1. Serealia…………….. 50 %
2. Umbi-umbian ……… 6 %
3. Minyak & lemak……. 10 %
4. Biji dan buah
Berminyak.…………. 3 %
5. Gula ………………… 5 %
33.3 : 74 = 0.5
Sumber Zat
Pembangun (Protein)
1. Pangan hewani…... 12 %
2. Kacang-kacangan.. 5 %
33.3 : 17 = 2
Sumber Zat Pengatur
(Vitamin & Mineral)
1. Sayur dan Buah….. 6%
33.3 : 6 = 5
Lain-lain 1. Minuman & Bumbu...3%
PRINSIP DASAR PEMBOBOTAN DALAM PPH
(berdasarkan Gizi Seimbang)
SUMBER DATA UNTUK
PENGHITUNGAN
POLA PANGAN HARAPAN (PPH)
SUMBER DATA ANALISIS KONSUMSI PANGAN
PRIMER SEKUNDER
survey konsumsi mandiri
Survey Konsumsi Gizi
Susenas
• Proksi dari data food expenditure
• Tiap tahun
• Unit analisis rumahtangga
• Dikumpulkan oleh BPS
• Konsumsi pangan (food intake)
• Wilayah analisis : kabupaten
• Dikumpulkan oleh Kemenkes
Data hasil penelitian/publikasi
lainnya
 Data primer: data yang langsung
diambil melalui wawancara dengan
responden
 Contoh : hasil survey konsumsi pangan
dengan metode recall 2x 24 jam, dll
 Data yang diambil : konsumsi pangan
(food intake)
 Unit analisis : Rumah Tangga
 Wilayah analisis : Desa-Kabupaten-
Provinsi
 Dapat mengisi kekosongan antar waktu
Susenas
Data hasil publikasi suatu
instansi atau lembaga
WNPG
Tahun
Standar Angka Kecukupan Gizi
Energi (AKE) Protein (AKP)
Konsumsi Ketersediaan Konsumsi Ketersediaan
2004 2000 kkal 2200 kkal 52 gram 57 gram
2013 2150 kkal 2400 kkal 57 gram 63 gram
2018 2100 kkal 2400 kkal 57 gram 62 gram
STANDAR KECUKUPAN GIZI
A n g k a K e c u k u p a n G i z i :
Nilai kebutuhan rata-rata zat gizi tertentu yang
harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua
orang dengan karakteristik tertentu yang meliputi
umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan
kondisi fisiologis, untuk hidup sehat.
Angka Kecukupan Gizi
(AKG) ditetapkan melalui
forum Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi (WNPG)
yang kemudian disahkan
melalui Permenkes
PENETAPAN POLA PANGAN HARAPAN NASIONAL
17
No
Kelompok
Pangan
Pola Pangan Harapan Nasional
% AKG
(FAO-RAPA)
WNPG VIII, 2004 WNPG X, 2012 WNPG XI, 2018
% AKE Bobot Skor PPH
Gram
/hari
Energi
(kkal)
Gram/hari
Energi
(kkal)
Gram/
hari
Energi
(kkal)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Padi - padian
Umbi-umbian
Pangan Hewani
Minyak dan Lemak
Buah/Biji Berminyak
Kacang-kacangan
Gula
Sayur dan Buah
Lain - lain
275
100
150
20
10
35
30
250
-
1000
120
240
200
60
100
100
120
60
296
108
161
22
11
38
32
269
-
1075
129
258
215
64
108
108
129
64
289
105
157
21
11
37
31
262
-
1050
126
252
210
63
105
105
126
63
50.0
6.0
12.0
10.0
3.0
5.0
5.0
6.0
3.0
0.5
0.5
2.0
0.5
0.5
2.0
0.5
5.0
0.0
25.0
2.5
24.0
5.0
1.0
10.0
2.5
30.0
0.0
40.0 – 60.0
0.0 – 8.0
5.0 – 20.0
5.0 – 15.0
0.0 – 3.0
2.0 – 10.0
2.0 – 15.0
3.0 – 8.0
0.0 – 5.0
Jumlah 2000 2150 2100 100.0 - 100.0
Penghitungan Skor PPH didasarkan pada perubahan AKE rata-rata penduduk Indonesia menjadi 2100
kkal/kap/hari (sesuai WNPG XI dan Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 tentang AKG rata-rata bagi penduduk
Indonesia)
Standar Ideal berdasarkan AKE
(Pembanding dengan kondisi aktual)
L A N G K A H P E N G H I T U N G A N P O L A
PA N G A N H A R A PA N ( P P H )
1
Menghitung konsumsi aktual (mengelompokkan jenis
pangan, konversi satuan energi atau kkal)
2
Menghitung persen konsumsi energi aktual (persentase
terhadap total konsumsi energi aktual)
3
4
5
Menghitung tingkat konsumsi energi setiap
kelompok pangan (%AKE)
Hitung Skor AKE: mengalikan %AKE dengan
bobot setiap kelompok pangan
Menghitung skor PPH setiap kelompok
pangan dan total skor PPH (membandingkan
Skor AKE dengan Skor Maksimum, jika Skor
AKE > Skor Maks, skor PPH = skor Maksimum,
dan sebaliknya)
Ringkasan Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan
No Kelompok Pangan
Energi
Aktual
% Aktual % AKE Bobot
Skor
Aktual
Skor
AKE
Skor
Maks
Skor
PPH
1 Padi-padian 765 40,0 36,4 0,5 20,0 18,2 22,0 18,2
2 Umbi-umbian 475 24,8 22,6 0,5 12,4 11,3 6,0 6
3 Pangan Hewani 193 10,1 9,2 2 20,2 18,4 24,0 18,4
4 Minyak dan Lemak 251 13,1 12,0 0,5 6,6 6,0 5,0 5
5
Buah/Biji
Berminyak
8 0,4 0,4 0,5 0,2 0,2 1,0 0,2
6 Kacang-kacangan 36 1,9 1,7 2 3,8 3,5 10,0 3,5
7 Gula 74 3,9 3,5 0,5 1,9 1,8 2,0 1,8
8 Sayur dan Buah 83 4,3 4,0 5 21,7 19,8 30,0 19,8
9 Lain-lain 27 1,4 1,3 0 0,0 0,0 0,0 0
Total 1914 100 91,1 86,8 79,1 100 72,8
1) Konsumsi Aktual
(kkal/Kap/Hari)
2) % Terhadap Total Energi Aktual
3) % Terhadap AKE = 2100 kkal
Cantumkan bobot
4. % Aktual x Bobot
Cantumkan Skor
Maks PPH Reg.
5) Ambil Skor AKE atau Gunakan Skor Maks jika
Skor AKE>Skor Mak
Pengenalan Aplikasi dan
Praktek Menggunakan Data
Susenas
SPESIFIKASI APLIKASI
APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH
BERDASARKAN DATA SUSENAS
• Aplikasi Justifikasi Analisis Pola Pangan Harapan Konsumsi Pangan Data Susenas 
dalam bentuk Spreadsheet Microsoft Excel for Windows yang dilengkapi dengan
sistem perintah macros.
• Standar hardware dan software komputer yang dianjurkan untuk dapat menjalankan
aplikasi secara optimal adalah sebuah personal computer dengan kualifikasi yang
sesuai untuk menjalankan MS Office for Windows 2007.
• Agar tampilan input dan output aplikasi di monitor komputer menjadi optimal, diperlukan
resolusi monitor 1366 x 768 pixel.
• Pengguna harus memahami dengan baik standar operasi Windows dan Microsoft Excel,
dengan kualifikasi minimal sebagai seorang database entry, atau lebih baik lagi jika
programmer.
APLIKASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
LANGKAH POKOK PENGGUNAAN APLIKASI
Untuk merubah security level Microsoft Excel pada Microsoft pada Office 2007 atau yang lebih baru, buka
jendela Trust Center dengan mengaktifkan menu File  Options, click toolbar Trust Center Settings pada
tab Trust Center, click option Disable all macros with notification pada tab Macros Settings.
LANGKAH POKOK PENGGUNAAN APLIKASI
APLIKASI JUSTIFIKASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
• Untuk mengaktifkan sistem menu-menu khusus, baik dalam bentuk command button dan drop-
down menu serta hyperlink text dengan menggunakan perangkat mouse click toolbar Enable
Contents pada bar Security Warning.
• Demi kemudahan pengoperasian software pengguna hanya perlu melengkapi data Baseline,
data Susenas dan tahun Sasaran PPH dengan mengganti cell data yang ditandai dengan
warna merah.
• Tidak diperkenankan merubah data maupun formula selain yang berwarna merah karena
akan menyebabkan kerusakan program.
Tampilan Aplikasi di Versi Windows Baru
KETENTUAN ENTRI DATA BASELINE
APLIKASI JUSTIFIKASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
• Nama Wilayah Analisis diisi dengan cara memilih dari dropdown menu dengan
default pilihan Indonesia.
• Nama intansi dan alamat kantor diisi dengan cara diketik.
• Tahun data diisi dengan cara memilih dari dropdown menu dengan alternatif pilihan
antara 2005 s/d 2025 dengan default pilihan 2021.
• Metode Analisis dengan dua alternatif pilihan, yaitu Aktual atau Justifikasi dengan
default pilihan Aktual
• Standar Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Angka Kecukupan Protein diisi
dengan cara diketik.
• Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk pada tahun analisis diisi dengan cara diketik.
KETENTUAN ENTRI DATA SUSENAS
26
APLIKASI JUSTIFIKASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
• Data konsumsi hasil Susenas dibedakan berdasarkan kategori wilayah yang terdiri
dari: Wilayah Kota, Wilayah Desa, dan Total Wilayah. Utk Propinsi diisi semua
(Wilayah Kota, Wilayah Desa dan Total Wilayah) dan utk kab/kota di Total Wilayah).
• Data yang dientri adalah data rata-rata kuantitas konsumsi pangan penduduk dalam
ukuran rumahtangga (URT) untuk masing-masing jenis pangan per kapita/minggu.
• Tabel hasil analisis situasi konsumsi pangan yang mencakup tabel-tabel Tingkat
Kecukupan Gizi dan Skor Pola Pangan Harapan disajikan untuk masing-masing
kategori wilayah data Susenas.
• Untuk analisis proyeksi konsumsi penduduk dan estimasi kebutuhan konsumsi pangan
wilayah hanya didasarkan pada data susenas kategori Total Wilayah.
Input data Susenas
2020 Contoh kasus
Propinsi Kaltim
1. Kab. Berau
2. Kab. Kutai Barat
3. Kab. Kutai
Kartanegara
4. Kab. Kutai Timur 5.
.......dst
InputdataSusenasutk Kabupaten/Kota
AKE 2100 kkal, AKP 57 gram
N
O
Kab/Kota Skor
PPH
Konsumsi Energi
(kkal/kap/hari)
%AKE Konsumsi Protein
(gr prot/kap/hari)
%AKP Kons Beras
(kg/kap/thn)
1 Tanjab Timur 93,3 2346 111,7 68,5 120,2 94,2
2 Kota Jambi 87,9 2397 114,1 70,9 124,3 102,1
3 Batang hari 82,0 2067 98,4 57,6 101,0 92,4
4 Muaro Jambi 93,9 2209 105,2 63,3 111,1 84,9
5 Tanjab Barat 86,3 2035 96,9 57,8 101,4 81,3
6 Kerinci 86,5 2335 111,2 61,1 107,1 107,4
7 Sungai Penuh 80,4 2128 101,3 56,6 99,4 107,6
8 Merangin 86,6 2335 111,2 61,1 107,1 107,4
9 Sorolangun 80,5 2016 96 53,6 94,0 93,8
Tata Laksana Survey
Konsumsi Primer
Survey Konsumsi Pangan
Survey Konsumsi Pangan adalah kegiatan survey yang dilakukan untuk
mengumpulkan data pangan apa saja yang dikonsumsi suatu
penduduk.
Data Konsumsi Pangan :
Jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi oleh seseorang atau
kelompok orang (keluarga/rumahtangga) pada saat atau periode
tertentu.
Data konsumsi pangan diperlukan untuk :
1. Menaksir asupan gizi
2. Menaksir Tingkat Kecukupan Gizi
3. Merencanakan Program Perbaikan Gizi
4. Merencanakan Penyediaan Pangan
KAPANKAH SURVEY KONSUMSI
(PENGAMBILAN DATA PRIMER)
PERLU DILAKUKAN ?
Jika data sekunder belum bisa menjawab tujuan analisis
situasi konsumsi pangan wilayah  dapat dilakukan Survey
Konsumsi Pangan untuk melihat kondisi khusus di wilayah
tertentu.
Survey konsumsi pangan dilakukan untuk mengisi
“kekosongan” informasi yang belum tercakup dalam data
sekunder/data SUSENAS.
Data primer/Hasil Survey Konsumsi Pangan BUKAN untuk
dibandingkan dengan Data Sekunder/Data SUSENAS
1
2
3
Penetapan Waktu Survey
Penetapan waktu survey sebaiknya didasarkan pada kondisi
yang fluktuasi konsumsi pangan penduduk tidak bersifat
mencolok
1. Tujuan survey konsumsi pangan
2. Sistem pengupahan atau gaji yang berhubungan dengan akses dan
kebiasaan makan penduduk
3. Sistim produksi atau pengadaan pangan yang berkaitan dengan
akses & kebiasaan makan penduduk
4. Budaya & nilai religi yang berkaitan dengan akses & kebiasaan
musiman dalam konsumsi pangan
5. Kondisi bencana alam, konflik sosial & perang
Pertimbangan dalam Penetapan Waktu Survey Konsumsi
pangan adalah :
Ditetapkan berdasarkan tujuan dan cakupan kesimpulan yg akan diambil.
Dalam konteks ketahanan pangan tingkat kab./kota
Data Susenas (BPS) tingkat provinsi & nasional-Kab/kota
Pertimbangan dlm pemilihan lokasi survey dlm suatu kab/kota :
 Keragaman agroekologi wilayah di suatu kabupaten yang mungkin
menjadi pembeda kons. pgn penduduk
 Keragaman wilayah yang berkaitan dengan akses secara ekonomi
terhadap pangan (desa/kota)
Penetapan Lokasi :
Penetapan Sampel
Sampel : unit survey yg akan dikumpulkan datanya
• Rumah Tangga
• Keluarga, atau
• Individu
Penentuan Ukuran atau Jumlah sampel survey :
 Berdasarkan tujuan utama survey
 Berdasarkan tingkat apa pengambilan kesimpulan akan
dibuat
Sampel yang baik adalah yang dapat
mewakili sebanyak mungkin
karakteristik populasi
Yang perlu diperhatikan dalam penentuan wilayah dan pemilihan keluarga
sampel dalam survey Konsumsi Pangan Wilayah :
 Wilayah survey konsumsi pangan adalah tingkat kabupaten
 Struktur wilayah yang yang dijadikan sampling frame wilayah adalah
kecamatan dan desa/kelurahan.
 Karakteristik wilayah yang digunakan sebagai basis pengelompokan wilayah
adalah karakteristik agroekologi pada tingkat kecamatan, yang
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: wilayah pertanian, wilayah
perikanan dan wilayah Lainnya.
 Populasi survey konsumsi pangan adalah seluruh keluarga yang secara de
facto dan de jure tinggal di kabupaten yang menjadi lokasi survey
Panduan Singkat Penentuan Sampel (1/2)
Langkah pokok dalam penentuan wilayah dan pemilihan keluarga sampel dalam survey
Konsumsi Pangan di tingkat Kabupaten/kota :
 Kelompokkan setiap kecamatan berdasarkan karakteristik agroekologi :
 wilayah pertanian
 wilayah perikanan
 wilayah industri
 Pilih secara acak sebanyak 3 kecamatan pada masing-masing kelompok karakteristik
agroekologi wilayah, sehingga akan terpilih sebanyak 3 x 3 karakteristik = 9 kecamatan
sampel.
 Pilih secara acak sebanyak 3 desa yang mewakili karakteristik kecamatan desa yang
bersangkutan pada masing-masing kecamatan terpilih, sehingga secara keseluruhan akan
terpilih sebanyak 3 x 9 kecamatan = 27 desa.
 Pilih sebanyak 10 keluarga secara purposive dengan pertimbangan keragaman anggota
keluarga menurut kelompok umur kecukupan gizi, sehingga total jumlah sampel keluarga
yang akan dijadikan sampel survey Konsumsi Pangan di suatu kabupaten/kota adalah
sebanyak 270 keluarga sampel.
Panduan Singkat Penentuan Sampel (2/2)
KERANGKA SAMPEL
Kelompokkan kecamatan berdasarkan agroekologi
Wilayah Pertanian Wilayah Perikanan Wilayah Lainnya
Kec 1
Kec 2
Kec 3
Kec 1 Kec 2
Kec 3
Kec 1
Kec 2
Kec 3
Desa 1
Desa 2
Desa 3
10
Ruta
Total Sampel 270 Rumah Tangga
di kab/kota
secara purposive
(berdasarkan karakteristik
demografi – umur)
CONTOH : cara pemilihan sampel
(dilaksanakan di Kab Sidoarjo Tahun 2010)
 Setiap kecamatan yang ada di Kab Sidoarjo dikelompokkan
berdasarkan karakteristik agroekologi, yaitu wilayah pertanian,
perikanan serta lainnya (industri dan perumahan)
 Seluruh kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sidoarjo yaitu
sebanyak 25 kecamatan digunakan sebagai sampel
 Dipilih 2 - 3 desa secara acak pada setiap Kecamatan pada wilayah
pertanian, perikanan dan lainnya (industri dan perumahan)
 Dipilih sebanyak 15-20 rumahtangga secara purposif pada setiap
desa (dengan pertimbangan keterbatasan sumber dana dan
keragaman anggota rumahtangga menurut kelompok umur dan
kecukupan gizi), sehingga total jumlah sampel rumahtangga adalah
minimal sebanyak 750 rumahtangga
CONTOH : cara pemilihan sampel
(dilaksanakan di Kab Sampang Tahun 2012)
 Setiap kecamatan (ada 14 kecamatan) dikelompokkan berdasarkan
karakteristik agroekologi ke dalam kelompok yaitu wilayah
pertanian, perikanan serta lainnya (jasa)
 Pada setiap kecamatan dipilih 3 desa secara acak pada wilayah
pertanian, perikanan dan lainnya (jasa)
 Dipilih sebanyak 15 rumahtangga secara purposif pada setiap desa
(dengan pertimbangan keragaman anggota rumahtangga menurut
kelompok umur dan sosial ekonomi), sehingga total jumlah sampel
rumahtangga adalah sebanyak 630 rumahtangga
Metode Pengumpulan Data Konsumsi Pangan
Tujuan Pengumpulan data konsumsi pangan  untuk memperoleh informasi tentang
jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi oleh individu maupun keluarga, termasuk
bagaimana kebiasaan makannya.
Penggunaan Data Konsumsi Pangan  untuk menentukan jumlah dan sumber zat gizi
yang dikonsumsi oleh individu atau keluarga.
Tujuan dan Kegunaan Data Konsumsi Pangan
1
2
Metode untuk mengumpulkan data konsumsi pangan secara kuantitatif ada empat:
1. Metode mengingat-ingat (food recall method),  sering digunakan
2. Metode penimbangan (food weighing method),
3. Metode inventaris (food inventory method),
4. Metode pencatatan (food record method).
Prinsip adalah responden mengingat kembali apa saja yang telah dimakan (24 jam
yang lalu).
Misalnya, petugas datang pada pukul 07.00 ke rumah responden, maka konsumsi
yang ditanyakan adalah mulai pukul 07.00 (saat itu) dan mundur ke belakang sampai
pukul 07.00 pagi hari sebelumnya dengan kuesioner
Recall 24 hour kurang dapat merepresentasikan kebiasaan makan
individu, sehingga lebih disarankan menggunakan Repeated 24
hour recall karena dapat menghasilkan gambaran asupan zat gizi
lebih optimal dan variasi yang lebih besar tentang intake harian
individu
Metode Recall
Langkah 1.
Petugas atau pewawancara menanyakan dan mencatat semua makanan
dan minuman yang dikonsumsi responden secara spesifik selama kurun
waktu 24 jam yang lalu dengan menggunakan alat bantu URT (piring,
gelas,sendok, dll) atau food model.
Makanan jajanan, makanan
di luar rumah, dan suplemen
PENTING
Langkah Pengumpulan Data
IDENTITAS
RESPONDEN
PELAKSANA
SURVEI
INSTRUMEN SURVEI KONSUMSI
PANGAN
Konsumsi Pangan RT contoh melalui recall 1x24 jam
 Karakteristik Lokasi dan Waktu Survei, terdiri dari:
a. Nama Propinsi, Kabupaten/Kota
b. Nama Kecamatan
c. Karakteristik Agroekologi Kecamatan
d. Alamat Lengkap Sampel (RT/RW, no rumah, jalan, dan
desa)
e. Waktu Survei
 Karakteristik Rumahtangga, terdiri dari:
a. Nama Anggota Rumahtangga; Status dalam Rumahtangga
b. Usia; Jenis Kelamin
c. Jenis Pekerjaan
d. Tingkat Pendidikan
Jenis data yang dikumpulkan:
Mengkonversi bahan makanan ke dalam zat
gizi dengan menggunakan :
 URT
 Daftar Konversi Bentuk
 Daftar Konversi Mentah Masak dan
Penyerapan Minyak
Langkah 2.
• Contoh Daftar Padanan URT
Contoh Daftar Faktor Konversi Mentah
Contoh Daftar Persen Penyerapan Minyak
 URT
• Konversi URT ke Gram
• Konsumsi Responden = 5 butir telur dan 1 potong tahu; dgn 1 butir telur = 60 gr ;
1 potong tahu = 100 gr;
• Maka Konsumsi Responden  300 gr telur dan 100 gr tahu
 Konversi Bentuk
• Konsumsi Responden berupa jagung basah dgn kulit, jagung kering dengan kulit,
dan jagung pipilan;
• Komoditas pangan yang disepakati  Jagung pipilan;
• Maka konsumsi pangan di atas harus dikali dengan angka konversinya.
 Konversi Mentah Masak
RT konsumsi 500 gr nasi dan 200 gr ayam dada goreng.
 Konversi nasi ke beras :
500 gr nasi = 0,4 x 500 = 200 gr beras
 Konversi ayam dada goreng ke ayam mentah :
 200 gr ayam goreng = 1,6 x 200 gr = 320 gr ayam mentah
 Berat minyak goreng = 16% x 320 = 51,2 gr
No Kelompok pangan Kalori % AKE Bobot Skor
AKE
Skor
PPH
Skor
maks
1 Padi-padian 1126
2 Umbi-umbian 62
3 Pangan hewani 82
4 Minyak dan lemak 156
5 Buah/Biji Berminyak 36
6 Kacang-kacangan 48
7 Gula 84
8 Sayur dan Buah 64
9 Lain-lain 24
Total
Data konsumsi pangan
Menghitung Konsumsi Energi Menurut Kelompok Pangan
Langkah 3
Supervisi hasil pengukuran
konsumsi pangan
 Mengetahui & memperbaiki kesalahan yg dilakukan oleh
petugas dlm pengambilan data konsumsi, terutama
makanan yang sering dikonsumsi.
 Sebaiknya dilaksanakan baik oleh petugas kabupaten
maupun petugas propinsi.
Langkah 4
Menghitung Skor Pola Pangan Harapan
1) Konsumsi Aktual (Kkal/Kap/Hari)
2) % Terhadap Total Energi Aktual
3) % Terhadap AKE = 2000 Kkal/Kap/Hari
4) % AKE x Bobot
5) Ambil Skor AKE
atau Gunakan Skor
Maks jika Skor
AKE>Skor Mak
No Kelompok Pangan
Energi
Aktual
%
Aktual
% AKE Bobot
Skor
AKE
Skor
Maks
Skor
PPH
1 Padi-padian 1150 52.6 57.5 0.5 28.8 25.0 25.0
2 Umbi-umbian 75 3.4 3.8 0.5 1.9 2.5 1.9
3 Pangan Hewani 100 4.6 5.0 2.0 10.0 24.0 10.0
4 Minyak dan Lemak 600 27.5 30.0 0.5 15.0 5.0 5.0
5 Buah/Biji Berminyak 50 2.3 2.5 0.5 1.3 1.0 1.0
6 Kacang-kacangan 65 3.0 3.3 2.0 6.5 10.0 6.5
7 Gula 50 2.3 2.5 0.5 1.3 2.5 1.3
8 Sayur dan Buah 85 3.9 4.3 5.0 21.3 30.0 21.3
9 Lain-lain 10 0.5 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0
Total 2,185 100.0 109.3 132.7 100.0 71.9
Cantumkan
bobot
OUTLINE PELAPORAN
ANALISIS SITUASI KONSUMSI PANGAN WILAYAH
A. RINGKASAN EKSEKUTIF
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
D. METODE
E. HASIL
F. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI UNTUK
G. PENGEMBANGAN KONSUMSI PANGAN WILAYAH
081328812770 (prastiwi)
Dewi Biro KOH (081295986808)

More Related Content

What's hot

Perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat
Perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakatPerubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat
Perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakatF W
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3riyan
 
Obesitas epidemiologi
Obesitas epidemiologiObesitas epidemiologi
Obesitas epidemiologiJane Sari
 
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografiPerkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografisulusuban
 
Memahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makananMemahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makananriri_hermana
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfMursidTriSusilo2
 
Kuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyanduKuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyanduRatna Arditya
 
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan PeternakanRancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakanedoqu
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
 
pohon industri tanaman di indonesia
pohon industri tanaman di indonesiapohon industri tanaman di indonesia
pohon industri tanaman di indonesiaLinda Fitri
 
NBM Neraca Bahan Makanan
NBM Neraca Bahan MakananNBM Neraca Bahan Makanan
NBM Neraca Bahan Makananrizka Kim
 
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMIPRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMIRiany Zahrah
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptMiraPuspitayani
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziriri_hermana
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Sutyawan
 

What's hot (20)

STUNTING.pdf
STUNTING.pdfSTUNTING.pdf
STUNTING.pdf
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
 
Perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat
Perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakatPerubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat
Perubahan perilaku konsumsi pangan masyarakat
 
Demografi 3
Demografi 3Demografi 3
Demografi 3
 
Obesitas epidemiologi
Obesitas epidemiologiObesitas epidemiologi
Obesitas epidemiologi
 
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografiPerkawinan dan perceraian dalam demografi
Perkawinan dan perceraian dalam demografi
 
Memahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makananMemahami konsep neraca bahan makanan
Memahami konsep neraca bahan makanan
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdf
 
Kuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyanduKuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyandu
 
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan PeternakanRancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
Rancang Bangun Model Pembangunan Peternakan
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
 
pohon industri tanaman di indonesia
pohon industri tanaman di indonesiapohon industri tanaman di indonesia
pohon industri tanaman di indonesia
 
Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
 
NBM Neraca Bahan Makanan
NBM Neraca Bahan MakananNBM Neraca Bahan Makanan
NBM Neraca Bahan Makanan
 
Modul2 fertilitas
Modul2 fertilitasModul2 fertilitas
Modul2 fertilitas
 
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMIPRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
 
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan giziMemahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Memahami sistem kewaspadaan pangan dan gizi
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2
 

Similar to PPH Analisis

Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdfProf-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdfijaljalil1
 
Kis iku program pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup
Kis iku program pengendalian pencemaran dan lingkungan hidupKis iku program pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup
Kis iku program pengendalian pencemaran dan lingkungan hidupArliana yulianti
 
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan KesehatanGizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan KesehatanAdisDena
 
Sistem ilmu gizi
Sistem ilmu giziSistem ilmu gizi
Sistem ilmu giziningsidendo
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017rismautmi
 
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014Sherly Aulia
 
Materi Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan PerberasanMateri Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan PerberasanGusRaja2
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangEka Febriana
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIASugeng Budiharsono
 
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptxMATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptxPkmtndMovie
 
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptxkec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptxardysuper
 
Kebutuhan gizi dan akg untuk keperawatan
Kebutuhan gizi dan akg untuk keperawatanKebutuhan gizi dan akg untuk keperawatan
Kebutuhan gizi dan akg untuk keperawatanShelfi Steiv
 
Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak ItikKebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak ItikRoni Kedua
 
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptxHerwinJonathan
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxhelen244785
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxAriefRahman717089
 
Materi Ngopi Eps. 22 "Pemanfaatan Ulat Sagu sebagai Sumber Protein Potensial"
Materi Ngopi Eps. 22 "Pemanfaatan Ulat Sagu sebagai Sumber Protein Potensial"Materi Ngopi Eps. 22 "Pemanfaatan Ulat Sagu sebagai Sumber Protein Potensial"
Materi Ngopi Eps. 22 "Pemanfaatan Ulat Sagu sebagai Sumber Protein Potensial"Akademi Desa 4.0
 

Similar to PPH Analisis (20)

Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdfProf-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
 
Kis iku program pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup
Kis iku program pengendalian pencemaran dan lingkungan hidupKis iku program pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup
Kis iku program pengendalian pencemaran dan lingkungan hidup
 
Cinta Pangan Lokal
Cinta Pangan LokalCinta Pangan Lokal
Cinta Pangan Lokal
 
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan KesehatanGizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
Gizi dan Kesehatan kuliah Gizi dan Kesehatan
 
praktikum
praktikumpraktikum
praktikum
 
Sistem ilmu gizi
Sistem ilmu giziSistem ilmu gizi
Sistem ilmu gizi
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017
 
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014
 
Materi Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan PerberasanMateri Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan Perberasan
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten Tangerang
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
 
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptxMATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
 
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptxkec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
 
Kebutuhan gizi dan akg untuk keperawatan
Kebutuhan gizi dan akg untuk keperawatanKebutuhan gizi dan akg untuk keperawatan
Kebutuhan gizi dan akg untuk keperawatan
 
Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak ItikKebutuhan Nutrisi Ternak Itik
Kebutuhan Nutrisi Ternak Itik
 
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Materi Ngopi Eps. 22 "Pemanfaatan Ulat Sagu sebagai Sumber Protein Potensial"
Materi Ngopi Eps. 22 "Pemanfaatan Ulat Sagu sebagai Sumber Protein Potensial"Materi Ngopi Eps. 22 "Pemanfaatan Ulat Sagu sebagai Sumber Protein Potensial"
Materi Ngopi Eps. 22 "Pemanfaatan Ulat Sagu sebagai Sumber Protein Potensial"
 
Juknis pmt-2017
Juknis pmt-2017Juknis pmt-2017
Juknis pmt-2017
 

Recently uploaded

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

PPH Analisis

  • 1. Analisis Konsumsi Pangan Berbasis Pola Pangan Harapan (Menggunakan Data Susenas dan Survey Konsumsi Pangan)
  • 3. AMANAT UU PANGAN 18/2012: PENGUKURAN KONSUMSI PANGAN Pasal 60 (1) Pemerintah dan Pemda berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi Pangan untuk memenuhi kebutuhan Gizi masyarakat dan mendukung hidup sehat, aktif, dan produktif. Pasal 60 (2) Penganekaragaman konsumsi Pangan seba- gaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman serta sesuai dengan potensi dan kearifan lokal Pasal 62 Tercapainya penganekaragaman konsumsi Pangan diukur melalui pencapaian nilai komposisi pola Pangan dan Gizi seimbang. INDIKATOR: POLA PANGAN HARAPAN (PPH)
  • 4. TARGET RPJMN 2020-2024  PN 1: PENGUATAN KETAHANAN EKONOMI UNTUK PERTUMBUHAN YANG BERKUALITAS DAN BERKEADILAN Prioritas Nasional Program Prioritas
  • 5. PENINGKATAN KUALITAS KONSUMSI DALAM RPJMN 2020-2024: PROGRAM PRIORITAS 3 Peningkatan kualitas konsumsi, keamanan, fortifikasi dan biofortifikasi pangan Peningkatan Ketersediaan, Akses dan Kualitas Konsumsi Pangan 1 Peningkatan ketersediaan pangan hasil pertanian dan pangan hasil laut secara berkelanjutan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok 2 Peningkatan produktivitas, keberlanjutan sumber daya manusia (SDM) pertanian dan kepastian pasar 3 Peningkatan produktivitas, keberlanjutan sumber daya pertanian dan digitalisasi pertanian 4 Peningkatan tata kelola sistem pangan nasional 5 Program Prioritas Kegiatan Prioritas • Pengembangan benih padi biofortifikasi dan produk rekayasa genetika • Pengembangan pangan lokal • Diversifikasi bahan pangan di tingkat masyarakat • Penyediaan dan perbaikan kualitas pangan anak sekolah • Fasilitasi budidaya padi, jagung, ternak dan komoditas pangan strategis • Penyediaan input produksi • Sistem perbenihan nasional • Penguatan basis data petani • Pembentukan korporasi petani, asuransi pertanian • Pembiayaan inklusif • Pelatihan dan penyuluhan • Penguatan sistem logistik pangan • Pengembangan resi gudang • Pengelolaan sistem pangan berkelanjutan • Pengelolaan sistem pangan perkotaan • Pengelolaan limbah pangan • Pengelolaan lahan • Efisiensi air • Jalan produksi dan jalan usaha tani • Pertanian digital dan penggunaan teknologi pesawat nirawak
  • 6. PERAN STRATEGIS DATA KONSUMSI PANGAN Sebagai sasaran utama prioritas Nasional di Bidang Pangan dan Pertanian dalam RPJMN 2020-2024 PP/KP INDIKATOR BASELINE TARGET K/L yang Terlibat CAPAIAN Keterangan 2019 2020 2021 2024 2020 2021 PP: Peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan Skor Pola Pangan Harapan 86,4 90,4 91,6 95,2 Kementan, Kemenkes, KKP, Kemendikbud 86,3 87,2 Berdasarkan AKE 2100 kkal/kap/hari Angka Kecukupan Energi (AKE) (kkal/kap/hari) 2.121 2.100 2.100 2.100 Kementan, Kemenkes, KKP, Kemendikbud 2.112 2.143 Angka Kecukupan Protein (AKP) (gram/ kapita/hari) 62,9 57 57 57 Kementan, Kemenkes, KKP, Kemendikbud 62,1 62,3 KP 1 Peningkatan kualitas konsumsi, keamanan, fortifikasi dan biofortifikasi pangan Konsumsi daging (kg/kapita/tahun) 13,2 13,5 13,8 14,6 Kementan, Kemenkes 11,6 11,9 Konsumsi tahun 2021 : daging ruminansia : 3,6 kg/kap/thn daging unggas : 8,3 kg/kap/thn Konsumsi protein asal ternak (gram/kap/hari) 10,9 10,65 10,75 11 Kementan, Kemenkes 11,18 11,28 Konsumsi gram protein asal : daging ruminansia, daging unggas, telur, dan susu Konsumsi sayur dan buah (gram/kapita/hari) 244,3 260,2 273,2 316,3 Kementan, Kemenkes 231,8 226,2 Konsumsi tahun 2021: Sayur : 149,5 gram/kap/hari Buah : 76,7 gram/kap/hari Capaian Kualitas Konsumsi Pangan berdasarkan Susenas BPS, 2020-2021 diolah BKP Konsumsi energi, protein dan konsumsi protein asal ternak penduduk Indonesia tahun 2020 dan 2021 tercapai
  • 7. TARGET SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DALAM RPJMD??? RPJMD PROVINSI PROVINSI JAMBI RPJMD KAB/KOTA DI PROVINSI JAMBI
  • 9. PADI-PADIAN 01 UMBI-UMBIAN 02 03 PANGAN HEWANI MINYAK DAN LEMAK 04 BUAH/BIJI BERMINYAK 05 KACANG- KACANGAN 06 GULA 07 SAYUR DAN BUAH 08 LAIN-LAIN (BUMBU) 09 DEFINISI DAN KEGUNAAN POLA PANGAN HARAPAN PPH : susunan beragam pangan berdasarkan proporsi keseimbangan energi dari 9 kelompok pangan dengan mempertimbangkan segi daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan agama KEGUNAAN Menilai situasi konsumsi atau ketersediaan pangan, baik jumlah dan komposisi/ keragaman pangan menurut jenis pangan yang dinyatakan dalam skor PPH Evaluasi dan perencanaan penyediaan, produksi dan konsumsi pangan penduduk, baik secara kuantitas, kualitas, maupun keragamannya
  • 10. Instrumen Konsumsi Pangan MIKRO (INDIVIDU) MAKRO (WILAYAH): PPH P = Porsi Padi-padian 50% Umbi-umbian; 6% Pangan hewani; 12% Minyak dan lemak; 10% Buah/biji berminyak; 3% Kacang-kacangan; 5% Gula; 5% Sayur dan buah; 6% Lain-lain; 3%
  • 11. KONSEP POLA PANGAN HARAPAN FAO-RAPA DIHARMONISASI MENJADI PPH INDONESIA Deptan (2001) % Bobot Skor Maks 50.0 0.5 25.0 6.0 0.5 2.5 12.0 2.0 24.0 10.0 0.5 5.0 3.0 0.5 1.0 5.0 2.0 10.0 5.0 0.5 2.5 6.0 5.0 30.0 3.0 0.0 0.0 100.0 100.0 Sumber: Sinulingga, Hardinsyah dan Martianto, 2002 FAO-RAPA (1989) % Min-Maks 40.0 40.0 - 60.0 5.0 0.0 - 8.0 20.0 5.0 - 20.0 10.0 5.0 - 15.0 3.0 0.0 - 3.0 6.0 2.0 - 10.0 8.0 2.0 - 15.0 5.0 3.0 - 8.0 3.0 0.0 - 5.0 100.0 PPH 9 Kelompok Pangan 1 PADI-PADIAN 2 UMBI-UMBIAN 3 PANGAN HEWANI 4 MINYAK & LEMAK 5 BUAH/BIJI BERMINYAK 6 KACANG-KACANGAN 7 GULA 8 SAYUR DAN BUAH 9 LAIN-LAIN (BUMBU)
  • 12. Prinsip Gizi Seimbang dalam Pola Pangan Harapan GIZI SEIMBANG Aneka ragam pangan Lauk Pauk (100/3 %) Pangan Pokok (100/3 %) Sayur & Buah (100/3 %) GIZI SEIMBANG Sesuai triguna makanan Zat pembangun (100/3 %) Zat Tenaga (100/3 %) Zat Pengatur (100/3 %)
  • 13. 25 TIGA GUNA MAKANAN Sumber Tenaga (KH, lemak) 1. Serealia…………….. 50 % 2. Umbi-umbian ……… 6 % 3. Minyak & lemak……. 10 % 4. Biji dan buah Berminyak.…………. 3 % 5. Gula ………………… 5 % 33.3 : 74 = 0.5 Sumber Zat Pembangun (Protein) 1. Pangan hewani…... 12 % 2. Kacang-kacangan.. 5 % 33.3 : 17 = 2 Sumber Zat Pengatur (Vitamin & Mineral) 1. Sayur dan Buah….. 6% 33.3 : 6 = 5 Lain-lain 1. Minuman & Bumbu...3% PRINSIP DASAR PEMBOBOTAN DALAM PPH (berdasarkan Gizi Seimbang)
  • 14. SUMBER DATA UNTUK PENGHITUNGAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH)
  • 15. SUMBER DATA ANALISIS KONSUMSI PANGAN PRIMER SEKUNDER survey konsumsi mandiri Survey Konsumsi Gizi Susenas • Proksi dari data food expenditure • Tiap tahun • Unit analisis rumahtangga • Dikumpulkan oleh BPS • Konsumsi pangan (food intake) • Wilayah analisis : kabupaten • Dikumpulkan oleh Kemenkes Data hasil penelitian/publikasi lainnya  Data primer: data yang langsung diambil melalui wawancara dengan responden  Contoh : hasil survey konsumsi pangan dengan metode recall 2x 24 jam, dll  Data yang diambil : konsumsi pangan (food intake)  Unit analisis : Rumah Tangga  Wilayah analisis : Desa-Kabupaten- Provinsi  Dapat mengisi kekosongan antar waktu Susenas Data hasil publikasi suatu instansi atau lembaga
  • 16. WNPG Tahun Standar Angka Kecukupan Gizi Energi (AKE) Protein (AKP) Konsumsi Ketersediaan Konsumsi Ketersediaan 2004 2000 kkal 2200 kkal 52 gram 57 gram 2013 2150 kkal 2400 kkal 57 gram 63 gram 2018 2100 kkal 2400 kkal 57 gram 62 gram STANDAR KECUKUPAN GIZI A n g k a K e c u k u p a n G i z i : Nilai kebutuhan rata-rata zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang dengan karakteristik tertentu yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis, untuk hidup sehat. Angka Kecukupan Gizi (AKG) ditetapkan melalui forum Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) yang kemudian disahkan melalui Permenkes
  • 17. PENETAPAN POLA PANGAN HARAPAN NASIONAL 17 No Kelompok Pangan Pola Pangan Harapan Nasional % AKG (FAO-RAPA) WNPG VIII, 2004 WNPG X, 2012 WNPG XI, 2018 % AKE Bobot Skor PPH Gram /hari Energi (kkal) Gram/hari Energi (kkal) Gram/ hari Energi (kkal) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Padi - padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan Gula Sayur dan Buah Lain - lain 275 100 150 20 10 35 30 250 - 1000 120 240 200 60 100 100 120 60 296 108 161 22 11 38 32 269 - 1075 129 258 215 64 108 108 129 64 289 105 157 21 11 37 31 262 - 1050 126 252 210 63 105 105 126 63 50.0 6.0 12.0 10.0 3.0 5.0 5.0 6.0 3.0 0.5 0.5 2.0 0.5 0.5 2.0 0.5 5.0 0.0 25.0 2.5 24.0 5.0 1.0 10.0 2.5 30.0 0.0 40.0 – 60.0 0.0 – 8.0 5.0 – 20.0 5.0 – 15.0 0.0 – 3.0 2.0 – 10.0 2.0 – 15.0 3.0 – 8.0 0.0 – 5.0 Jumlah 2000 2150 2100 100.0 - 100.0 Penghitungan Skor PPH didasarkan pada perubahan AKE rata-rata penduduk Indonesia menjadi 2100 kkal/kap/hari (sesuai WNPG XI dan Permenkes Nomor 28 Tahun 2019 tentang AKG rata-rata bagi penduduk Indonesia) Standar Ideal berdasarkan AKE (Pembanding dengan kondisi aktual)
  • 18. L A N G K A H P E N G H I T U N G A N P O L A PA N G A N H A R A PA N ( P P H ) 1 Menghitung konsumsi aktual (mengelompokkan jenis pangan, konversi satuan energi atau kkal) 2 Menghitung persen konsumsi energi aktual (persentase terhadap total konsumsi energi aktual) 3 4 5 Menghitung tingkat konsumsi energi setiap kelompok pangan (%AKE) Hitung Skor AKE: mengalikan %AKE dengan bobot setiap kelompok pangan Menghitung skor PPH setiap kelompok pangan dan total skor PPH (membandingkan Skor AKE dengan Skor Maksimum, jika Skor AKE > Skor Maks, skor PPH = skor Maksimum, dan sebaliknya)
  • 19. Ringkasan Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan No Kelompok Pangan Energi Aktual % Aktual % AKE Bobot Skor Aktual Skor AKE Skor Maks Skor PPH 1 Padi-padian 765 40,0 36,4 0,5 20,0 18,2 22,0 18,2 2 Umbi-umbian 475 24,8 22,6 0,5 12,4 11,3 6,0 6 3 Pangan Hewani 193 10,1 9,2 2 20,2 18,4 24,0 18,4 4 Minyak dan Lemak 251 13,1 12,0 0,5 6,6 6,0 5,0 5 5 Buah/Biji Berminyak 8 0,4 0,4 0,5 0,2 0,2 1,0 0,2 6 Kacang-kacangan 36 1,9 1,7 2 3,8 3,5 10,0 3,5 7 Gula 74 3,9 3,5 0,5 1,9 1,8 2,0 1,8 8 Sayur dan Buah 83 4,3 4,0 5 21,7 19,8 30,0 19,8 9 Lain-lain 27 1,4 1,3 0 0,0 0,0 0,0 0 Total 1914 100 91,1 86,8 79,1 100 72,8 1) Konsumsi Aktual (kkal/Kap/Hari) 2) % Terhadap Total Energi Aktual 3) % Terhadap AKE = 2100 kkal Cantumkan bobot 4. % Aktual x Bobot Cantumkan Skor Maks PPH Reg. 5) Ambil Skor AKE atau Gunakan Skor Maks jika Skor AKE>Skor Mak
  • 20. Pengenalan Aplikasi dan Praktek Menggunakan Data Susenas
  • 21. SPESIFIKASI APLIKASI APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH BERDASARKAN DATA SUSENAS • Aplikasi Justifikasi Analisis Pola Pangan Harapan Konsumsi Pangan Data Susenas  dalam bentuk Spreadsheet Microsoft Excel for Windows yang dilengkapi dengan sistem perintah macros. • Standar hardware dan software komputer yang dianjurkan untuk dapat menjalankan aplikasi secara optimal adalah sebuah personal computer dengan kualifikasi yang sesuai untuk menjalankan MS Office for Windows 2007. • Agar tampilan input dan output aplikasi di monitor komputer menjadi optimal, diperlukan resolusi monitor 1366 x 768 pixel. • Pengguna harus memahami dengan baik standar operasi Windows dan Microsoft Excel, dengan kualifikasi minimal sebagai seorang database entry, atau lebih baik lagi jika programmer.
  • 22. APLIKASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS LANGKAH POKOK PENGGUNAAN APLIKASI Untuk merubah security level Microsoft Excel pada Microsoft pada Office 2007 atau yang lebih baru, buka jendela Trust Center dengan mengaktifkan menu File  Options, click toolbar Trust Center Settings pada tab Trust Center, click option Disable all macros with notification pada tab Macros Settings.
  • 23. LANGKAH POKOK PENGGUNAAN APLIKASI APLIKASI JUSTIFIKASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS • Untuk mengaktifkan sistem menu-menu khusus, baik dalam bentuk command button dan drop- down menu serta hyperlink text dengan menggunakan perangkat mouse click toolbar Enable Contents pada bar Security Warning. • Demi kemudahan pengoperasian software pengguna hanya perlu melengkapi data Baseline, data Susenas dan tahun Sasaran PPH dengan mengganti cell data yang ditandai dengan warna merah. • Tidak diperkenankan merubah data maupun formula selain yang berwarna merah karena akan menyebabkan kerusakan program.
  • 24. Tampilan Aplikasi di Versi Windows Baru
  • 25. KETENTUAN ENTRI DATA BASELINE APLIKASI JUSTIFIKASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS • Nama Wilayah Analisis diisi dengan cara memilih dari dropdown menu dengan default pilihan Indonesia. • Nama intansi dan alamat kantor diisi dengan cara diketik. • Tahun data diisi dengan cara memilih dari dropdown menu dengan alternatif pilihan antara 2005 s/d 2025 dengan default pilihan 2021. • Metode Analisis dengan dua alternatif pilihan, yaitu Aktual atau Justifikasi dengan default pilihan Aktual • Standar Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Angka Kecukupan Protein diisi dengan cara diketik. • Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk pada tahun analisis diisi dengan cara diketik.
  • 26. KETENTUAN ENTRI DATA SUSENAS 26 APLIKASI JUSTIFIKASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS • Data konsumsi hasil Susenas dibedakan berdasarkan kategori wilayah yang terdiri dari: Wilayah Kota, Wilayah Desa, dan Total Wilayah. Utk Propinsi diisi semua (Wilayah Kota, Wilayah Desa dan Total Wilayah) dan utk kab/kota di Total Wilayah). • Data yang dientri adalah data rata-rata kuantitas konsumsi pangan penduduk dalam ukuran rumahtangga (URT) untuk masing-masing jenis pangan per kapita/minggu. • Tabel hasil analisis situasi konsumsi pangan yang mencakup tabel-tabel Tingkat Kecukupan Gizi dan Skor Pola Pangan Harapan disajikan untuk masing-masing kategori wilayah data Susenas. • Untuk analisis proyeksi konsumsi penduduk dan estimasi kebutuhan konsumsi pangan wilayah hanya didasarkan pada data susenas kategori Total Wilayah.
  • 27. Input data Susenas 2020 Contoh kasus Propinsi Kaltim
  • 28.
  • 29.
  • 30. 1. Kab. Berau 2. Kab. Kutai Barat 3. Kab. Kutai Kartanegara 4. Kab. Kutai Timur 5. .......dst InputdataSusenasutk Kabupaten/Kota
  • 31. AKE 2100 kkal, AKP 57 gram N O Kab/Kota Skor PPH Konsumsi Energi (kkal/kap/hari) %AKE Konsumsi Protein (gr prot/kap/hari) %AKP Kons Beras (kg/kap/thn) 1 Tanjab Timur 93,3 2346 111,7 68,5 120,2 94,2 2 Kota Jambi 87,9 2397 114,1 70,9 124,3 102,1 3 Batang hari 82,0 2067 98,4 57,6 101,0 92,4 4 Muaro Jambi 93,9 2209 105,2 63,3 111,1 84,9 5 Tanjab Barat 86,3 2035 96,9 57,8 101,4 81,3 6 Kerinci 86,5 2335 111,2 61,1 107,1 107,4 7 Sungai Penuh 80,4 2128 101,3 56,6 99,4 107,6 8 Merangin 86,6 2335 111,2 61,1 107,1 107,4 9 Sorolangun 80,5 2016 96 53,6 94,0 93,8
  • 33. Survey Konsumsi Pangan Survey Konsumsi Pangan adalah kegiatan survey yang dilakukan untuk mengumpulkan data pangan apa saja yang dikonsumsi suatu penduduk. Data Konsumsi Pangan : Jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi oleh seseorang atau kelompok orang (keluarga/rumahtangga) pada saat atau periode tertentu. Data konsumsi pangan diperlukan untuk : 1. Menaksir asupan gizi 2. Menaksir Tingkat Kecukupan Gizi 3. Merencanakan Program Perbaikan Gizi 4. Merencanakan Penyediaan Pangan
  • 34. KAPANKAH SURVEY KONSUMSI (PENGAMBILAN DATA PRIMER) PERLU DILAKUKAN ? Jika data sekunder belum bisa menjawab tujuan analisis situasi konsumsi pangan wilayah  dapat dilakukan Survey Konsumsi Pangan untuk melihat kondisi khusus di wilayah tertentu. Survey konsumsi pangan dilakukan untuk mengisi “kekosongan” informasi yang belum tercakup dalam data sekunder/data SUSENAS. Data primer/Hasil Survey Konsumsi Pangan BUKAN untuk dibandingkan dengan Data Sekunder/Data SUSENAS 1 2 3
  • 35. Penetapan Waktu Survey Penetapan waktu survey sebaiknya didasarkan pada kondisi yang fluktuasi konsumsi pangan penduduk tidak bersifat mencolok 1. Tujuan survey konsumsi pangan 2. Sistem pengupahan atau gaji yang berhubungan dengan akses dan kebiasaan makan penduduk 3. Sistim produksi atau pengadaan pangan yang berkaitan dengan akses & kebiasaan makan penduduk 4. Budaya & nilai religi yang berkaitan dengan akses & kebiasaan musiman dalam konsumsi pangan 5. Kondisi bencana alam, konflik sosial & perang Pertimbangan dalam Penetapan Waktu Survey Konsumsi pangan adalah :
  • 36. Ditetapkan berdasarkan tujuan dan cakupan kesimpulan yg akan diambil. Dalam konteks ketahanan pangan tingkat kab./kota Data Susenas (BPS) tingkat provinsi & nasional-Kab/kota Pertimbangan dlm pemilihan lokasi survey dlm suatu kab/kota :  Keragaman agroekologi wilayah di suatu kabupaten yang mungkin menjadi pembeda kons. pgn penduduk  Keragaman wilayah yang berkaitan dengan akses secara ekonomi terhadap pangan (desa/kota) Penetapan Lokasi :
  • 37. Penetapan Sampel Sampel : unit survey yg akan dikumpulkan datanya • Rumah Tangga • Keluarga, atau • Individu Penentuan Ukuran atau Jumlah sampel survey :  Berdasarkan tujuan utama survey  Berdasarkan tingkat apa pengambilan kesimpulan akan dibuat Sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi
  • 38. Yang perlu diperhatikan dalam penentuan wilayah dan pemilihan keluarga sampel dalam survey Konsumsi Pangan Wilayah :  Wilayah survey konsumsi pangan adalah tingkat kabupaten  Struktur wilayah yang yang dijadikan sampling frame wilayah adalah kecamatan dan desa/kelurahan.  Karakteristik wilayah yang digunakan sebagai basis pengelompokan wilayah adalah karakteristik agroekologi pada tingkat kecamatan, yang dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: wilayah pertanian, wilayah perikanan dan wilayah Lainnya.  Populasi survey konsumsi pangan adalah seluruh keluarga yang secara de facto dan de jure tinggal di kabupaten yang menjadi lokasi survey Panduan Singkat Penentuan Sampel (1/2)
  • 39. Langkah pokok dalam penentuan wilayah dan pemilihan keluarga sampel dalam survey Konsumsi Pangan di tingkat Kabupaten/kota :  Kelompokkan setiap kecamatan berdasarkan karakteristik agroekologi :  wilayah pertanian  wilayah perikanan  wilayah industri  Pilih secara acak sebanyak 3 kecamatan pada masing-masing kelompok karakteristik agroekologi wilayah, sehingga akan terpilih sebanyak 3 x 3 karakteristik = 9 kecamatan sampel.  Pilih secara acak sebanyak 3 desa yang mewakili karakteristik kecamatan desa yang bersangkutan pada masing-masing kecamatan terpilih, sehingga secara keseluruhan akan terpilih sebanyak 3 x 9 kecamatan = 27 desa.  Pilih sebanyak 10 keluarga secara purposive dengan pertimbangan keragaman anggota keluarga menurut kelompok umur kecukupan gizi, sehingga total jumlah sampel keluarga yang akan dijadikan sampel survey Konsumsi Pangan di suatu kabupaten/kota adalah sebanyak 270 keluarga sampel. Panduan Singkat Penentuan Sampel (2/2)
  • 40. KERANGKA SAMPEL Kelompokkan kecamatan berdasarkan agroekologi Wilayah Pertanian Wilayah Perikanan Wilayah Lainnya Kec 1 Kec 2 Kec 3 Kec 1 Kec 2 Kec 3 Kec 1 Kec 2 Kec 3 Desa 1 Desa 2 Desa 3 10 Ruta Total Sampel 270 Rumah Tangga di kab/kota secara purposive (berdasarkan karakteristik demografi – umur)
  • 41. CONTOH : cara pemilihan sampel (dilaksanakan di Kab Sidoarjo Tahun 2010)  Setiap kecamatan yang ada di Kab Sidoarjo dikelompokkan berdasarkan karakteristik agroekologi, yaitu wilayah pertanian, perikanan serta lainnya (industri dan perumahan)  Seluruh kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sidoarjo yaitu sebanyak 25 kecamatan digunakan sebagai sampel  Dipilih 2 - 3 desa secara acak pada setiap Kecamatan pada wilayah pertanian, perikanan dan lainnya (industri dan perumahan)  Dipilih sebanyak 15-20 rumahtangga secara purposif pada setiap desa (dengan pertimbangan keterbatasan sumber dana dan keragaman anggota rumahtangga menurut kelompok umur dan kecukupan gizi), sehingga total jumlah sampel rumahtangga adalah minimal sebanyak 750 rumahtangga
  • 42. CONTOH : cara pemilihan sampel (dilaksanakan di Kab Sampang Tahun 2012)  Setiap kecamatan (ada 14 kecamatan) dikelompokkan berdasarkan karakteristik agroekologi ke dalam kelompok yaitu wilayah pertanian, perikanan serta lainnya (jasa)  Pada setiap kecamatan dipilih 3 desa secara acak pada wilayah pertanian, perikanan dan lainnya (jasa)  Dipilih sebanyak 15 rumahtangga secara purposif pada setiap desa (dengan pertimbangan keragaman anggota rumahtangga menurut kelompok umur dan sosial ekonomi), sehingga total jumlah sampel rumahtangga adalah sebanyak 630 rumahtangga
  • 43. Metode Pengumpulan Data Konsumsi Pangan Tujuan Pengumpulan data konsumsi pangan  untuk memperoleh informasi tentang jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi oleh individu maupun keluarga, termasuk bagaimana kebiasaan makannya. Penggunaan Data Konsumsi Pangan  untuk menentukan jumlah dan sumber zat gizi yang dikonsumsi oleh individu atau keluarga. Tujuan dan Kegunaan Data Konsumsi Pangan 1 2 Metode untuk mengumpulkan data konsumsi pangan secara kuantitatif ada empat: 1. Metode mengingat-ingat (food recall method),  sering digunakan 2. Metode penimbangan (food weighing method), 3. Metode inventaris (food inventory method), 4. Metode pencatatan (food record method).
  • 44. Prinsip adalah responden mengingat kembali apa saja yang telah dimakan (24 jam yang lalu). Misalnya, petugas datang pada pukul 07.00 ke rumah responden, maka konsumsi yang ditanyakan adalah mulai pukul 07.00 (saat itu) dan mundur ke belakang sampai pukul 07.00 pagi hari sebelumnya dengan kuesioner Recall 24 hour kurang dapat merepresentasikan kebiasaan makan individu, sehingga lebih disarankan menggunakan Repeated 24 hour recall karena dapat menghasilkan gambaran asupan zat gizi lebih optimal dan variasi yang lebih besar tentang intake harian individu Metode Recall
  • 45. Langkah 1. Petugas atau pewawancara menanyakan dan mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden secara spesifik selama kurun waktu 24 jam yang lalu dengan menggunakan alat bantu URT (piring, gelas,sendok, dll) atau food model. Makanan jajanan, makanan di luar rumah, dan suplemen PENTING Langkah Pengumpulan Data
  • 46. IDENTITAS RESPONDEN PELAKSANA SURVEI INSTRUMEN SURVEI KONSUMSI PANGAN Konsumsi Pangan RT contoh melalui recall 1x24 jam  Karakteristik Lokasi dan Waktu Survei, terdiri dari: a. Nama Propinsi, Kabupaten/Kota b. Nama Kecamatan c. Karakteristik Agroekologi Kecamatan d. Alamat Lengkap Sampel (RT/RW, no rumah, jalan, dan desa) e. Waktu Survei  Karakteristik Rumahtangga, terdiri dari: a. Nama Anggota Rumahtangga; Status dalam Rumahtangga b. Usia; Jenis Kelamin c. Jenis Pekerjaan d. Tingkat Pendidikan Jenis data yang dikumpulkan:
  • 47. Mengkonversi bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan :  URT  Daftar Konversi Bentuk  Daftar Konversi Mentah Masak dan Penyerapan Minyak Langkah 2. • Contoh Daftar Padanan URT Contoh Daftar Faktor Konversi Mentah Contoh Daftar Persen Penyerapan Minyak
  • 48.  URT • Konversi URT ke Gram • Konsumsi Responden = 5 butir telur dan 1 potong tahu; dgn 1 butir telur = 60 gr ; 1 potong tahu = 100 gr; • Maka Konsumsi Responden  300 gr telur dan 100 gr tahu  Konversi Bentuk • Konsumsi Responden berupa jagung basah dgn kulit, jagung kering dengan kulit, dan jagung pipilan; • Komoditas pangan yang disepakati  Jagung pipilan; • Maka konsumsi pangan di atas harus dikali dengan angka konversinya.  Konversi Mentah Masak RT konsumsi 500 gr nasi dan 200 gr ayam dada goreng.  Konversi nasi ke beras : 500 gr nasi = 0,4 x 500 = 200 gr beras  Konversi ayam dada goreng ke ayam mentah :  200 gr ayam goreng = 1,6 x 200 gr = 320 gr ayam mentah  Berat minyak goreng = 16% x 320 = 51,2 gr
  • 49. No Kelompok pangan Kalori % AKE Bobot Skor AKE Skor PPH Skor maks 1 Padi-padian 1126 2 Umbi-umbian 62 3 Pangan hewani 82 4 Minyak dan lemak 156 5 Buah/Biji Berminyak 36 6 Kacang-kacangan 48 7 Gula 84 8 Sayur dan Buah 64 9 Lain-lain 24 Total Data konsumsi pangan Menghitung Konsumsi Energi Menurut Kelompok Pangan Langkah 3
  • 50.
  • 51. Supervisi hasil pengukuran konsumsi pangan  Mengetahui & memperbaiki kesalahan yg dilakukan oleh petugas dlm pengambilan data konsumsi, terutama makanan yang sering dikonsumsi.  Sebaiknya dilaksanakan baik oleh petugas kabupaten maupun petugas propinsi.
  • 52. Langkah 4 Menghitung Skor Pola Pangan Harapan 1) Konsumsi Aktual (Kkal/Kap/Hari) 2) % Terhadap Total Energi Aktual 3) % Terhadap AKE = 2000 Kkal/Kap/Hari 4) % AKE x Bobot 5) Ambil Skor AKE atau Gunakan Skor Maks jika Skor AKE>Skor Mak No Kelompok Pangan Energi Aktual % Aktual % AKE Bobot Skor AKE Skor Maks Skor PPH 1 Padi-padian 1150 52.6 57.5 0.5 28.8 25.0 25.0 2 Umbi-umbian 75 3.4 3.8 0.5 1.9 2.5 1.9 3 Pangan Hewani 100 4.6 5.0 2.0 10.0 24.0 10.0 4 Minyak dan Lemak 600 27.5 30.0 0.5 15.0 5.0 5.0 5 Buah/Biji Berminyak 50 2.3 2.5 0.5 1.3 1.0 1.0 6 Kacang-kacangan 65 3.0 3.3 2.0 6.5 10.0 6.5 7 Gula 50 2.3 2.5 0.5 1.3 2.5 1.3 8 Sayur dan Buah 85 3.9 4.3 5.0 21.3 30.0 21.3 9 Lain-lain 10 0.5 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 Total 2,185 100.0 109.3 132.7 100.0 71.9 Cantumkan bobot
  • 53. OUTLINE PELAPORAN ANALISIS SITUASI KONSUMSI PANGAN WILAYAH A. RINGKASAN EKSEKUTIF B. LATAR BELAKANG C. TUJUAN D. METODE E. HASIL F. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI UNTUK G. PENGEMBANGAN KONSUMSI PANGAN WILAYAH
  • 54.
  • 55. 081328812770 (prastiwi) Dewi Biro KOH (081295986808)

Editor's Notes

  1. © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint library
  2. © Copyright PresentationGO.com – The free PowerPoint template library