SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Pengembangan Pangan Lokal
Felippa Amanta
Center for Indonesian Policy Studies
Global Food Security Index
2021
Sumber Daya Alam & Ketahanan: #113
Keterjangkauan: #54
Kualitas & Keamanan: #95
Negara Ranking
Singapore 15
Malaysia 39
Thailand 51
Vietnam 61
Philippines 64
Indonesia 69
Myanmar 72
Cambodia 81
Laos 91
Sumber: GFSI, 2021
*tidak ada data Brunei Darussalam
Rendahnya Diversifikasi Pangan di Indonesia
● Kualitas dan Keamanan mengukur variasi dan kualitas gizi dari makanan rata-rata,
serta keamanan makanan (GFSI, 2021). Indonesia masih sangat tertinggal dibanding
negara-negara di dunia akan variasi atau diversifikasi pangan yang dimakan sehari-hari.
● Menurut data BPS, pada tahun 2017, konsumsi beras Indonesia sebesar 114,6
kg/kapita/tahun, jauh di atas konsumsi beras dunia yang rata-rata hanya 60 kg/kapita/tahun.
dan bila dibandingkan negara lain seperti Korea (40kg/kapita/tahun), Jepang (50
kg/kapita/tahun), Malaysia (80 kg/kapita/tahun), atau Thailand (70 kg/kapita/tahun) (Andri,
2019).
Permintaan Konsumsi Beras
Tahun
Rata-rata Konsumsi per
Kapita Sebulan (kg)
2017 6,7
2018 6,6
2019 6,4
2020 6,5
2021 6,7
● Rata-rata konsumsi beras per
kapita sebulan mengalami
penurunan pada 2017-2020, namun
kembali meningkat pada tahun
2021 yaitu sebesar 6,700/kg.
● Konsumsi beras nasional
didominasi oleh konsumsi sektor
rumah tangga, kemudian diikuti
oleh konsumsi industri, hotel,
restoran, dan bidang jasa (BPS,
2019).
Sumber: BPS,2021
Konsumsi Beberapa Jenis Pangan (per kapita/bulan)
Pada tahun 2021, dari data diatas konsumsi beras 13-46 kali lebih banyak dibanding
konsumsi pangan lain.
Tahun Beras (kg) Jagung (kg) Singkong (kg) Ubi Jalar (kg)
Tepung Terigu
(kg)
2017 6,7 0,11 0,52 0,30 0,21
2018 6,6 0,13 0,39 0,26 0,22
2019 6,4 0,17 0,36 0,26 0,21
2020 6,5 0,22 0,39 0,26 0,20
2021 6,7 0,15 0,51 0,30 0,23
Sumber: BPS,2021
Proporsi Konsumsi Kalori per Kapita Sehari
Sumber: BPS,2021
Jumlah Rumah Tangga Berdasarkan Produk Pertanian
Jumlah Rumah
Tangga Usaha
Pertanian
(2018)
Jenis Usaha Utama
Padi Palawija Hortikultura Perkebunan Peternakan Akuakultur
Penangkapan
Ikan
Kehutanan
Kehutanan
Lainnya
Jasa
Penunjang
Pertanian
27,682,117 10,142,944 2,662,644 2,662,644 6,863,285 3,711,441 367,872 586,361 551,290 57,127 31,165
Jumlah Rumah
Tangga Jasa
Penunjang Pertanian
(2018)
Jenis Subsektor
Padi Palawija Hortikultura Perkebunan Peternakan Akuakultur
Penangkapan
Ikan
Kehutanan
Kehutanan
Lainnya
351,840 256,974 36,273 20,802 48,594 22,598 1,806 2,677 7,291 1,364
Sumber: BPS, 2018
Produksi Padi di Indonesia
● Produksi padi di Indonesia
masih didominasi oleh pulau
Jawa.
● Sebaran produksi yaitu:
Jawa Tengah (9,6jt ton),
Jawa Timur (9,6jt ton),
Jawa Barat (9,1jt ton),
Sulawesi Selatan (5,1jt ton),
dan Sumatera Selatan (2,6jt
ton)
Sumber: BPS, 2021
Dominasi Beras dalam Program Pemerintah
1. Prioritas Swasembada Pangan
● Sejak Oktober 2014, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan program prioritas
dengan target swasembada padi, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging dan gula.
● Program pertanian diarahkan untuk menggenjot produksi komoditas tersebut, seperti Upaya Khusus
(Upsus) padi, jagung, dan kedelai (Pajale), program bawang merah dan cabai, program sapi indukan
wajib bunting (SIWAB), dan investasi dan revitalisasi gula.
● Dalam Renstra Kementerian Pertanian, indikator ketahanan pangan dilihat dari ketersediaan beras
1. Subsidi Pupuk
● Pada tahun 2022, pemerintah melakukan pembatasan subsidi pupuk hanya untuk komoditas padi, jagung,
kedelai, cabai, bawang merah, kakao dan tebu rakyat.
● Pemberian subsidi pupuk juga dibatasi pupuk urea dan NPK. Pembatasan ini akan dilakukan mulai Juli
2022. Total anggaran subsidi pupuk turun 13% menjadi Rp 25 triliun (Susanto, 2022; Kusnandar, 2022).
Swasembada Pangan di Indonesia
Risiko minimnya diversifikasi pangan
● Disrupsi sistem pangan
● Efisiensi distribusi pangan ke pelosok Indonesia
● Rendah nutrisi atau mikronutrien
○ Defisiensi mikronutrien, stunting, anemia, obesitas
● Dampak lingkungan (pengurangan biodiversitas, degradasi lahan, emisi gas
rumah kaca)
Jagung
Umur Panen: 100-130 hari
Produktivitas: 51,78 ku/ha
Hasil Olahan: Berasan, Mi Jagung, Tepung
Daerah Penghasil: Pulau Jawa, NTB, SulSel
Ubi Jalar
Umur Panen: 4-5 bulan
Produktivitas: 160,53 ku/ha
Hasil Olahan: Pasta, Tepung, Makaroni
Daerah Penghasil: Pulau Jawa, Sumut,
Papua
Kentang
Umur Panen: 3-4 bulan
Produktivitas: 20-30 ton/ha
Hasil Olahan: Puree, Stik, Pati Kentang
Daerah Penghasil: Pulau Jawa, Riau, Babel
Labu Kuning
Umur Panen: 3 bulan
Produktivitas: 20-40 ton/ha
Hasil Olahan: Puree, Tepung, Manisan
Daerah Penghasil: Pulau Jawa, NTT, KalSel
Pisang
Umur Panen: 4-5 bulan
Produktivitas: 77,64 ton/ha
Hasil Olahan: Tepung, Puree, Selai, Sale
Daerah Penghasil: Pulau Jawa,
Sumatera, SulSel
Ganyong
Umur Panen: 6-8 bulan
Produktivitas: 40-80 ton/ha
Hasil Olahan: Tepung, Pati
Daerah Penghasil: Pulau Jawa
Potensi Pangan Lokal
Sumber: Buku Potensi Pangan Lokal - Kementan, 2019
Potensi Pangan Lokal
Sukun
Umur Panen: tahunan
Produktivitas: 200-300 buah/pohon/musim
Hasil Olahan: Tepung, Produk Sorgum
Daerah Penghasil: Pulau Jawa, Jambi, Kaltim
Sagu
Umur Panen: 8-10 tahun
Produktivitas: 100-160 kg pati/batang
Hasil Olahan: Pati, Mi Sagu
Daerah Penghasil: Sulawesi, Papua
Ubi Kayu
Umur Panen: 8-10 bulan
Produktivitas: 229,51 ku/ha
Hasil Olahan: Pati, Tepung, Berasan
Daerah Penghasil: Pulau Jawa, NTB,
SumUt
Talas
Umur Panen: 7-8 bulan
Produktivitas: 30 ton/ha
Hasil Olahan: Keripik, Tepung
Daerah Penghasil: Pulau Jawa, Papua
Sumber: Kementan, 2019
Sorgum
Umur Panen: 3-4 bulan
Produktivitas: 2-6,5 ton/ha
Hasil Olahan: Gula, Tepung, Berasan
Daerah Penghasil: Pulau Jawa, NTB, NTT
Porang
Umur Panen: 2 tahun
Produktivitas: 5-10 ton/ha
Hasil Olahan: Tepung, Mi
Daerah Penghasil: Jawa, Bali
Faktor Mempengaruhi Konsumsi Pangan Lokal
1. Akses dan keterjangkauan
● Kurangnya produksi pangan lokal
● Akses pangan lokal di pasar daerah masih minim
1. Dominasi beras
● Prioritas makanan pokok dan swasembada adalah beras.
● Kuatnya paradigma di masyarakat yang menganggap beras sebagai komoditas yang superior dan
mengkonsumsi pangan lokal dianggap inferior (Ariani, 2003).
● Pada tahun 1999 jagung dan umbi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sementara pada
tahun 2010 sumber karbohidrat utama didominasi oleh beras dan terigu, serta konsumsi jagung juga bergeser
ke arah terigu (Sekretaris Kabinet RI, 2022).
1. Munculnya pangan siap saji
● Selera masyarakat terhadap pangan berubah seiring dengan semakin maraknya jenis pangan olahan yang
siap saji dan praktis, serta dapat diperoleh dengan mudah.
1. Kebijakan pangan sentral yang kurang mempertimbangkan konteks lokal
Tidak ada
permintaan
pangan lokal
Produksi
pangan lokal
masih rendah
Masyarakat
tidak bisa
mengakses
pangan lokal
Perlu perubahan
paradigma
Kebijakan Pemerintah
Peraturan Presiden No. 22/2009 tentang
Kebijakan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya
Lokal
1. Internalisasi Penganekaragaman Konsumsi
Pangan
2. Pengembangan Bisnis dan Industri Pangan
Lokal
(Strategi hingga 2015)
Program Pekarangan Pangan Lestari
● Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan
program pemanfaatan lahan pekarangan masyarakat
sebagai sumber pangan keluarga.
● Program yang digagas oleh Badan Ketahanan Pangan
(BKP), Kementerian Pertanian ini dilakukan untuk
mendorong terwujudnya ketahanan pangan, khususnya
ketahanan pangan di tingkat keluarga (Laoli, 2021).
● P2L dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan,
lahan tidur, dan lahan kosong yang tidak produktif untuk
digunakan sebagai penghasil pangan dan memenuhi
kebutuhan gizi rumah tangga.
Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG)
1. Pengembangan RAD-PG
2. Promosi dan pendidikan gizi masyarakat
3. Peningkatan produksi Pangan yang beragam dan penyediaan pangan
berbasis sumber daya lokal
Badan Pangan Nasional (Bapanas)
● Pemerintah membentuk Badan Pangan Nasional melalui Peraturan Presiden
No. 66 Tahun 2021. Lembaga ini berada dibawah dan bertanggung jawab
langsung terhadap presiden.
● Dalam Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2021, pasal 18, Bapanas memiliki
sejumlah fungsi yang harus dijalankan antara lain koordinasi, perumusan,
dan penetapan kebijakan ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan dan
harga pangan, kerawanan pangan dan gizi, penganekaragaman konsumsi
pangan, dan keamanan pangan.
Rekomendasi Kebijakan
Perubahan Paradigma:
● Mengadopsi pendekatan sistem pangan lokal/regional (local/regional food systems)
● Memprioritaskan ketangguhan ketahanan pangan melalui diversifikasi dan meninjau ulang
target swasembada beberapa komoditas tertentu
Suplai:
● Mendorong peningkatan produksi pangan lokal bersama petani, melalui arahan di tingkat
lokal dan peningkatan kapasitas petani
● Mendorong riset dan inovasi yang mendukung keragaman pangan lokal, penggunaan
teknologi modern, pengembangan bibit unggul, dan pemberian pupuk yang tepat jenis dan
dosis
● Meninjau kebijakan pertanian yang memberi insentif untuk komoditas tertentu
Permintaan:
● Melanjutkan edukasi tentang potensi dan pentingnya pangan lokal
Pengembangan Pangan Lokal.pptx

More Related Content

What's hot

Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizif1992
 
NBM Neraca Bahan Makanan
NBM Neraca Bahan MakananNBM Neraca Bahan Makanan
NBM Neraca Bahan Makananrizka Kim
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalFaharuddin Fahar
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptMiraPuspitayani
 
MODIFIKASI RESEP.ppt
MODIFIKASI RESEP.pptMODIFIKASI RESEP.ppt
MODIFIKASI RESEP.pptmerlin485713
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Sutyawan
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikanHeru Pramono
 
Ketahanan pangan keluarga.ppt
Ketahanan pangan keluarga.pptKetahanan pangan keluarga.ppt
Ketahanan pangan keluarga.pptDaradaraa1
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariFakhriyah Elita
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaRamaiyulis Ramai
 
Pengetahuan Bahan Makanan
Pengetahuan Bahan MakananPengetahuan Bahan Makanan
Pengetahuan Bahan Makananirmafardik
 
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Akademi Desa 4.0
 
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan serat
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan seratMengenal serat pangan, apa bedanya dengan serat
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan seratWahid Ardani
 

What's hot (20)

Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
 
NBM Neraca Bahan Makanan
NBM Neraca Bahan MakananNBM Neraca Bahan Makanan
NBM Neraca Bahan Makanan
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
 
Menu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hariMenu makanan 10 hari
Menu makanan 10 hari
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
 
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
 
MODIFIKASI RESEP.ppt
MODIFIKASI RESEP.pptMODIFIKASI RESEP.ppt
MODIFIKASI RESEP.ppt
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan
 
Ketahanan pangan keluarga.ppt
Ketahanan pangan keluarga.pptKetahanan pangan keluarga.ppt
Ketahanan pangan keluarga.ppt
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
 
Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
 
Pengetahuan Bahan Makanan
Pengetahuan Bahan MakananPengetahuan Bahan Makanan
Pengetahuan Bahan Makanan
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 
Ppt penyuluhan
Ppt penyuluhanPpt penyuluhan
Ppt penyuluhan
 
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
Ketahanan Pangan dan Kedaulatan Pangan
 
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan serat
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan seratMengenal serat pangan, apa bedanya dengan serat
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan serat
 
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi PotongPemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
 
Umbi umbian (3)
Umbi umbian (3)Umbi umbian (3)
Umbi umbian (3)
 

Similar to Pengembangan Pangan Lokal.pptx

Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangEka Febriana
 
Neraca Bahan Makanan Probolinggo
Neraca Bahan Makanan ProbolinggoNeraca Bahan Makanan Probolinggo
Neraca Bahan Makanan Probolinggocukimay5
 
Prokerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrRirisAuliyah
 
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptxHerwinJonathan
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxhelen244785
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxAriefRahman717089
 
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdfProf-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdfijaljalil1
 
Analisis Konsumsi Pangan_berbasis data susenas dan survey.pptx
Analisis Konsumsi Pangan_berbasis data susenas dan survey.pptxAnalisis Konsumsi Pangan_berbasis data susenas dan survey.pptx
Analisis Konsumsi Pangan_berbasis data susenas dan survey.pptxKonsumsiPangan
 
Materi Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan PerberasanMateri Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan PerberasanGusRaja2
 
Analisis artikel skpg
Analisis artikel skpgAnalisis artikel skpg
Analisis artikel skpgDwiq Ajach
 
Sistem Control Management PRODUKSI TAHU KEL 6
Sistem Control Management PRODUKSI TAHU KEL 6Sistem Control Management PRODUKSI TAHU KEL 6
Sistem Control Management PRODUKSI TAHU KEL 6KeyArdian
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANheru dumadi
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017rismautmi
 
Paparan Bupati-PWI Jakarta (1).pptx
Paparan Bupati-PWI Jakarta (1).pptxPaparan Bupati-PWI Jakarta (1).pptx
Paparan Bupati-PWI Jakarta (1).pptxyakubramdani
 
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014Sherly Aulia
 

Similar to Pengembangan Pangan Lokal.pptx (20)

Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Cinta Pangan Lokal
Cinta Pangan LokalCinta Pangan Lokal
Cinta Pangan Lokal
 
P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten Tangerang
 
Neraca Bahan Makanan Probolinggo
Neraca Bahan Makanan ProbolinggoNeraca Bahan Makanan Probolinggo
Neraca Bahan Makanan Probolinggo
 
Prokerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Prokerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
 
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
7.bahan kp dan nak (unsri, 24 juli 2018)
 
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx
280723_sosialisasi GENIUS bahan Dir 22 fin.pptx
 
Pekarangan 2 bu vivi
Pekarangan 2 bu viviPekarangan 2 bu vivi
Pekarangan 2 bu vivi
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdfProf-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
 
Analisis Konsumsi Pangan_berbasis data susenas dan survey.pptx
Analisis Konsumsi Pangan_berbasis data susenas dan survey.pptxAnalisis Konsumsi Pangan_berbasis data susenas dan survey.pptx
Analisis Konsumsi Pangan_berbasis data susenas dan survey.pptx
 
Materi Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan PerberasanMateri Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan Perberasan
 
Bab ii-1
Bab ii-1Bab ii-1
Bab ii-1
 
Analisis artikel skpg
Analisis artikel skpgAnalisis artikel skpg
Analisis artikel skpg
 
Sistem Control Management PRODUKSI TAHU KEL 6
Sistem Control Management PRODUKSI TAHU KEL 6Sistem Control Management PRODUKSI TAHU KEL 6
Sistem Control Management PRODUKSI TAHU KEL 6
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
 
2. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 20172. neraca bahan makanan april 2017
2. neraca bahan makanan april 2017
 
Paparan Bupati-PWI Jakarta (1).pptx
Paparan Bupati-PWI Jakarta (1).pptxPaparan Bupati-PWI Jakarta (1).pptx
Paparan Bupati-PWI Jakarta (1).pptx
 
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014
Buku studi-diet-total-survei-konsumsi-makanan-individu-riau-2014
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Pengembangan Pangan Lokal.pptx

  • 1. Pengembangan Pangan Lokal Felippa Amanta Center for Indonesian Policy Studies
  • 2. Global Food Security Index 2021 Sumber Daya Alam & Ketahanan: #113 Keterjangkauan: #54 Kualitas & Keamanan: #95 Negara Ranking Singapore 15 Malaysia 39 Thailand 51 Vietnam 61 Philippines 64 Indonesia 69 Myanmar 72 Cambodia 81 Laos 91 Sumber: GFSI, 2021 *tidak ada data Brunei Darussalam
  • 3. Rendahnya Diversifikasi Pangan di Indonesia ● Kualitas dan Keamanan mengukur variasi dan kualitas gizi dari makanan rata-rata, serta keamanan makanan (GFSI, 2021). Indonesia masih sangat tertinggal dibanding negara-negara di dunia akan variasi atau diversifikasi pangan yang dimakan sehari-hari. ● Menurut data BPS, pada tahun 2017, konsumsi beras Indonesia sebesar 114,6 kg/kapita/tahun, jauh di atas konsumsi beras dunia yang rata-rata hanya 60 kg/kapita/tahun. dan bila dibandingkan negara lain seperti Korea (40kg/kapita/tahun), Jepang (50 kg/kapita/tahun), Malaysia (80 kg/kapita/tahun), atau Thailand (70 kg/kapita/tahun) (Andri, 2019).
  • 4. Permintaan Konsumsi Beras Tahun Rata-rata Konsumsi per Kapita Sebulan (kg) 2017 6,7 2018 6,6 2019 6,4 2020 6,5 2021 6,7 ● Rata-rata konsumsi beras per kapita sebulan mengalami penurunan pada 2017-2020, namun kembali meningkat pada tahun 2021 yaitu sebesar 6,700/kg. ● Konsumsi beras nasional didominasi oleh konsumsi sektor rumah tangga, kemudian diikuti oleh konsumsi industri, hotel, restoran, dan bidang jasa (BPS, 2019). Sumber: BPS,2021
  • 5. Konsumsi Beberapa Jenis Pangan (per kapita/bulan) Pada tahun 2021, dari data diatas konsumsi beras 13-46 kali lebih banyak dibanding konsumsi pangan lain. Tahun Beras (kg) Jagung (kg) Singkong (kg) Ubi Jalar (kg) Tepung Terigu (kg) 2017 6,7 0,11 0,52 0,30 0,21 2018 6,6 0,13 0,39 0,26 0,22 2019 6,4 0,17 0,36 0,26 0,21 2020 6,5 0,22 0,39 0,26 0,20 2021 6,7 0,15 0,51 0,30 0,23 Sumber: BPS,2021
  • 6. Proporsi Konsumsi Kalori per Kapita Sehari Sumber: BPS,2021
  • 7. Jumlah Rumah Tangga Berdasarkan Produk Pertanian Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (2018) Jenis Usaha Utama Padi Palawija Hortikultura Perkebunan Peternakan Akuakultur Penangkapan Ikan Kehutanan Kehutanan Lainnya Jasa Penunjang Pertanian 27,682,117 10,142,944 2,662,644 2,662,644 6,863,285 3,711,441 367,872 586,361 551,290 57,127 31,165 Jumlah Rumah Tangga Jasa Penunjang Pertanian (2018) Jenis Subsektor Padi Palawija Hortikultura Perkebunan Peternakan Akuakultur Penangkapan Ikan Kehutanan Kehutanan Lainnya 351,840 256,974 36,273 20,802 48,594 22,598 1,806 2,677 7,291 1,364 Sumber: BPS, 2018
  • 8. Produksi Padi di Indonesia ● Produksi padi di Indonesia masih didominasi oleh pulau Jawa. ● Sebaran produksi yaitu: Jawa Tengah (9,6jt ton), Jawa Timur (9,6jt ton), Jawa Barat (9,1jt ton), Sulawesi Selatan (5,1jt ton), dan Sumatera Selatan (2,6jt ton) Sumber: BPS, 2021
  • 9. Dominasi Beras dalam Program Pemerintah 1. Prioritas Swasembada Pangan ● Sejak Oktober 2014, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan program prioritas dengan target swasembada padi, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging dan gula. ● Program pertanian diarahkan untuk menggenjot produksi komoditas tersebut, seperti Upaya Khusus (Upsus) padi, jagung, dan kedelai (Pajale), program bawang merah dan cabai, program sapi indukan wajib bunting (SIWAB), dan investasi dan revitalisasi gula. ● Dalam Renstra Kementerian Pertanian, indikator ketahanan pangan dilihat dari ketersediaan beras 1. Subsidi Pupuk ● Pada tahun 2022, pemerintah melakukan pembatasan subsidi pupuk hanya untuk komoditas padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, kakao dan tebu rakyat. ● Pemberian subsidi pupuk juga dibatasi pupuk urea dan NPK. Pembatasan ini akan dilakukan mulai Juli 2022. Total anggaran subsidi pupuk turun 13% menjadi Rp 25 triliun (Susanto, 2022; Kusnandar, 2022).
  • 10. Swasembada Pangan di Indonesia
  • 11. Risiko minimnya diversifikasi pangan ● Disrupsi sistem pangan ● Efisiensi distribusi pangan ke pelosok Indonesia ● Rendah nutrisi atau mikronutrien ○ Defisiensi mikronutrien, stunting, anemia, obesitas ● Dampak lingkungan (pengurangan biodiversitas, degradasi lahan, emisi gas rumah kaca)
  • 12. Jagung Umur Panen: 100-130 hari Produktivitas: 51,78 ku/ha Hasil Olahan: Berasan, Mi Jagung, Tepung Daerah Penghasil: Pulau Jawa, NTB, SulSel Ubi Jalar Umur Panen: 4-5 bulan Produktivitas: 160,53 ku/ha Hasil Olahan: Pasta, Tepung, Makaroni Daerah Penghasil: Pulau Jawa, Sumut, Papua Kentang Umur Panen: 3-4 bulan Produktivitas: 20-30 ton/ha Hasil Olahan: Puree, Stik, Pati Kentang Daerah Penghasil: Pulau Jawa, Riau, Babel Labu Kuning Umur Panen: 3 bulan Produktivitas: 20-40 ton/ha Hasil Olahan: Puree, Tepung, Manisan Daerah Penghasil: Pulau Jawa, NTT, KalSel Pisang Umur Panen: 4-5 bulan Produktivitas: 77,64 ton/ha Hasil Olahan: Tepung, Puree, Selai, Sale Daerah Penghasil: Pulau Jawa, Sumatera, SulSel Ganyong Umur Panen: 6-8 bulan Produktivitas: 40-80 ton/ha Hasil Olahan: Tepung, Pati Daerah Penghasil: Pulau Jawa Potensi Pangan Lokal Sumber: Buku Potensi Pangan Lokal - Kementan, 2019
  • 13. Potensi Pangan Lokal Sukun Umur Panen: tahunan Produktivitas: 200-300 buah/pohon/musim Hasil Olahan: Tepung, Produk Sorgum Daerah Penghasil: Pulau Jawa, Jambi, Kaltim Sagu Umur Panen: 8-10 tahun Produktivitas: 100-160 kg pati/batang Hasil Olahan: Pati, Mi Sagu Daerah Penghasil: Sulawesi, Papua Ubi Kayu Umur Panen: 8-10 bulan Produktivitas: 229,51 ku/ha Hasil Olahan: Pati, Tepung, Berasan Daerah Penghasil: Pulau Jawa, NTB, SumUt Talas Umur Panen: 7-8 bulan Produktivitas: 30 ton/ha Hasil Olahan: Keripik, Tepung Daerah Penghasil: Pulau Jawa, Papua Sumber: Kementan, 2019 Sorgum Umur Panen: 3-4 bulan Produktivitas: 2-6,5 ton/ha Hasil Olahan: Gula, Tepung, Berasan Daerah Penghasil: Pulau Jawa, NTB, NTT Porang Umur Panen: 2 tahun Produktivitas: 5-10 ton/ha Hasil Olahan: Tepung, Mi Daerah Penghasil: Jawa, Bali
  • 14. Faktor Mempengaruhi Konsumsi Pangan Lokal 1. Akses dan keterjangkauan ● Kurangnya produksi pangan lokal ● Akses pangan lokal di pasar daerah masih minim 1. Dominasi beras ● Prioritas makanan pokok dan swasembada adalah beras. ● Kuatnya paradigma di masyarakat yang menganggap beras sebagai komoditas yang superior dan mengkonsumsi pangan lokal dianggap inferior (Ariani, 2003). ● Pada tahun 1999 jagung dan umbi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sementara pada tahun 2010 sumber karbohidrat utama didominasi oleh beras dan terigu, serta konsumsi jagung juga bergeser ke arah terigu (Sekretaris Kabinet RI, 2022). 1. Munculnya pangan siap saji ● Selera masyarakat terhadap pangan berubah seiring dengan semakin maraknya jenis pangan olahan yang siap saji dan praktis, serta dapat diperoleh dengan mudah. 1. Kebijakan pangan sentral yang kurang mempertimbangkan konteks lokal
  • 15. Tidak ada permintaan pangan lokal Produksi pangan lokal masih rendah Masyarakat tidak bisa mengakses pangan lokal Perlu perubahan paradigma
  • 16. Kebijakan Pemerintah Peraturan Presiden No. 22/2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal 1. Internalisasi Penganekaragaman Konsumsi Pangan 2. Pengembangan Bisnis dan Industri Pangan Lokal (Strategi hingga 2015)
  • 17. Program Pekarangan Pangan Lestari ● Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan program pemanfaatan lahan pekarangan masyarakat sebagai sumber pangan keluarga. ● Program yang digagas oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian ini dilakukan untuk mendorong terwujudnya ketahanan pangan, khususnya ketahanan pangan di tingkat keluarga (Laoli, 2021). ● P2L dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur, dan lahan kosong yang tidak produktif untuk digunakan sebagai penghasil pangan dan memenuhi kebutuhan gizi rumah tangga.
  • 18. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 1. Pengembangan RAD-PG 2. Promosi dan pendidikan gizi masyarakat 3. Peningkatan produksi Pangan yang beragam dan penyediaan pangan berbasis sumber daya lokal
  • 19. Badan Pangan Nasional (Bapanas) ● Pemerintah membentuk Badan Pangan Nasional melalui Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2021. Lembaga ini berada dibawah dan bertanggung jawab langsung terhadap presiden. ● Dalam Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2021, pasal 18, Bapanas memiliki sejumlah fungsi yang harus dijalankan antara lain koordinasi, perumusan, dan penetapan kebijakan ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, kerawanan pangan dan gizi, penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan.
  • 20. Rekomendasi Kebijakan Perubahan Paradigma: ● Mengadopsi pendekatan sistem pangan lokal/regional (local/regional food systems) ● Memprioritaskan ketangguhan ketahanan pangan melalui diversifikasi dan meninjau ulang target swasembada beberapa komoditas tertentu Suplai: ● Mendorong peningkatan produksi pangan lokal bersama petani, melalui arahan di tingkat lokal dan peningkatan kapasitas petani ● Mendorong riset dan inovasi yang mendukung keragaman pangan lokal, penggunaan teknologi modern, pengembangan bibit unggul, dan pemberian pupuk yang tepat jenis dan dosis ● Meninjau kebijakan pertanian yang memberi insentif untuk komoditas tertentu Permintaan: ● Melanjutkan edukasi tentang potensi dan pentingnya pangan lokal

Editor's Notes

  1. Perbandingan Konsumsi Beras dengan: Jagung = 45,89 kali Singkong = 13,19 kali Ubi Jalar = 22,04 kali Tepung = 28,63 kali Rumus: Konsumsi beras dibagi konsumsi pangan lain
  2. Fungsi mengenai penganekaragaman konsumsi pangan terdapat pada Pasal 18 (a,c,e,f,g,h)