2. Garis besar kegiatan:
1. Informasikan keunggulan dan manfaat adanya 4DX
2. Melakukan pertemuan-pertemuan sosialisasi kepada
Anggota Tim
3. Menjelaskan secara lengkap materi 4DX kepada Tim
4. Pembentukan Tim WIG
5. Buat komitmen dengan Anggota Tim
6. Lakukan review atas eksekusi 4DX
7. Menlakukan supervisi dan monitoring hasil review
eksekusi 4DX (dikaitkan dengan KPI Anggota Tim).
8. Mempresentasikan hasil secara berkala & Scoreboard.
9. Pemberian Rewards
Menginstal 4DX
kepada Anggota Tim
3. Informasikan Keunggulan dan Manfaat
Implementasi 4DX
• Informasi awal dapat disampaikan kepada
karyawan, melalui:
Website perusahaan,
Ditempel di dinding/tempat-tempat
tertentu/mading kantor,
Media players,
Media sosial, dan
Media lainnya.
• Informasi awal ini dapat digunakan sebagai
sarana sosialisasi adanya rencana implementasi
4DX
4. Pertemuan Sosialisasi kepada Anggota
Tim
• Pertemuan sosialisasi ini pada awalnya dapat
dilakukan beberapa kali, guna memberikan
pemahaman kepada Anggota Tim.
• Pertemuan-pertemuan ini dapat dilakukan
secara santai dan bersifat brainstorming, agar
adanya pertisifasi dan penerimaan Tim.
5. Menjelaskan secara lengkap materi
4DX kepada Tim
• Penjelasan detil dapat dilakukan dalam
pertemuan dengan Anggota Tim.
• Jelaskan dan paparkan tentang langkah-langkah
konkrit implementasi 4DX
• Penjelasan dan pemaparan detil materi 4DX ini
ditujukan agar para Anggota Tim memahami
secara komprehensif tentang makna, keunggulan
dan manfaat implementasi 4DX, baik bagi
individu, Tim, maupun unit/organisasi.
6. Pembentukan Tim WIG
• Pembentukan dan jumlah anggota Tim WIG
disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Stages of Team Development
• Team Acceptance
• Team Communication
• Team Solidarity
• Team Control
8. Existing teams
might regress
back to an earlier
stage of
development
Forming
Storming
Norming
Performing
Adjourning
Stages of Team Development
8
9. Stages of Team Growth . . . .
Stage I: Forming - Provide clear direction to establish the team’s
purpose, setting goals, etc.,
Stage II: Storming – Provide strong, hands-on leadership to keep
people talking and task-focused
Stage III: Norming – Codes of behavior becomes established and an
identifiable group culture emerges. People begin to enjoy each
other’s company and appreciate each other’s contributions
Stage IV: Performing – Teams that reach this stage achieve results
easily and enjoyably. People work together well and can improve
systems, solve problems and provide excellent customer service.
Stage V: Adjourning – Temporary project team reaches this stage;
celebrate their team’s achievements.
10. Modal Dasar Terbentuknya Suatu TIM [1]
• Moral Merupakan tingkat keyakinan suatu
kelompok tentang keyakinannya dalam menyelesaikan
tugas kelompok secara tuntas.
• Kepercayaan Kemauan/kerelaan dari setiap
individu untuk mengambil resiko berdasarkan rasa
percaya kepada kemampuan dan integritas individu
lain di dalam tim. Setiap anggota tim harus mau dan
mampu untuk saling mempercayai sesama anggota
kelompoknya.
10
11. Modal Dasar Terbentuknya Suatu TIM [2]
• Kebersamaan Merupakan rasa kesatuan setiap
individu dalam kelompok yang mengikat mereka
menjadi satu tim. Kelompok yang tingkat
kebersamaannya tinggi akan lebih produktif dibanding
dengan yang rendah.
• Komunikasi Kemauan/kerelaan dari setiap individu
untuk bersikap terbuka terhadap yang lain, dengan
keterampilan membina hubungan interpersonal yang
tinggi. Berkomunikasi secara efektif, memecahkan
masalah bersama, dan menangkal gosip ataupun
rumor yang negatif.
11
12. Modal Dasar Terbentuknya Suatu TIM [3]
• Produktivitas Bekerja dalam suatu tim akan
lebih mudah dalam menyelesaikan tugas,
daripada dikerjakan secara sendirian. Dalam
Tim, setiap individu harus mau dan mampu
untuk berbagi sumber daya, keterampilan,
pengetahuan, dan kemampuan
memimpin/dipimpin. Hasil kerja tim akan lebih
besar daripada penjumlahan hasil kerja setiap
individu (Sinergi).
12
13. Pembuatan Komitmen Anggota Tim
• Dituangkan dalam suatu naskah yang
dipahami dan ditandatangani oleh semua
anggota Tim.
• Berisikan komitmen setiap anggota Tim untuk
berpartisifasi langsung dan mendukung
implementasi 4DX.
14. Review atas Eksekusi 4DX
• Review dilakukan minimal seminggu setelah
dibentuknya Tim WIG dan komitmen.
• Review dilakukan terhadap WIG, Lead
Measure, dan Scoreboard.
15. Mensupervisi dan Monitoring Hasil
Review Eksekusi 4DX
“Indikasikan bahwa seorang pemimpin sekaligus
mentor atau penasihat bagi bawahan adalah ketika
Anda memiliki kemampuan untuk memahami
kebutuhan orang lain dan mengilhaminya sebagai
kebutuhan sendiri”.
• Supervisi dan monitoring dilakukan selama
berlangsungnya kegiatan implementasi 4DX.
• Supervisi dan monitoring juga dilakukan sebagai
ajang komitmen pimpinan dan pendalaman
pemahaman bagi anggota Tim tentang upaya
pencapaian keberhasilan implementasi 4DX dan
bagaimana menghindari kegagalan yang terjadi.
16. “Kesatuan antara tujuan dan
keinginan untuk membuat orang lain
lebih baik harus menjadi poin utama
dari seluruh tujuan yang akan
dijalankan oleh semua komponen
perusahaan.”
- Tony Dungy
17. Presentasi Hasil secara Berkala &
Scoreboard
• Presentasi hasil dilakukan secara berkala dengan
penuh tanggungjawab.
• Presentasi hasil dilakukan dalam WIG Session juga
pada scoreboard.
Pemberian Rewards
• Pemberian reward atas keberhasilan diberikan
kepada Tim sebagai penghargaaan atas keterlibatan
langsung dan sense of belonging karyawan, serta
prestasi yang telah dicapai.